mspa ica - laporan acara iii
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Mspa Ica - Laporan Acara III
1/15
LAPORAN ACARA III
PRAKTIKUM MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
RASIO MANGSA PEMANGSA
Oleh:Carissa Paresky Arisagy
! " ##$%% " PN " !%&
Asis'e( :
Ika )ira*a'i
LABORATORIUM MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN PERIKANAN )AKULTAS PERTANIAN
UNI+ERSITAS GADJA, MADA
YOGYAKARTA
!-$
47
-
8/17/2019 Mspa Ica - Laporan Acara III
2/15
BAB I
PENDA,ULUAN
A. La'ar Belaka(g
Makhluk hidup di bumi ini terdiri dari bermacam-macam spesies yang
membentuk populasi dan hidup bersama. Makhluk hidup selalu bergantung kepada
makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain
yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasi atau individu-individu
dari populasi lain. Ada beberapa jenis hubungan yang dapat terjadi antar spesies. Salah
satu interaksi tersebut adalah predasi, yaitu hubungan antara mangsa ( prey) dan
pemangsa ( predator ). ubungan ini sangat erat kaitannya karena tanpa mangsa,
pemangsa tidak dapat bertahan hidup karena tidak ada sumber makanan yang akan
dikonversi menjadi individu-individu baru yang akan memperkecil kemungkinan
terjadinya kepunahan. Sebaliknya pemangsa ber!ungsi sebagai pengontrol populasi
mangsa.
"eberadaan prey (mangsa) dan predator (pemangsa) saling mempengaruhi.
"eadaan yang seimbang antara populasi prey dan predator mampu menghasilkan biomas
yang tinggi, namun proporsi prey dan predator sangat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan dan tingkat eksploitasi. #opulasi pemangsa yang terlalu banyak
menyebabkan magsa akan dimangsa ketika ukurannya masih kecil atau terlalu muda,
sehingga produksinya rendah. $ila kelompok predator terlalu rendah, maka populasi
mangsa tumbuh tidak terkendali dan populasi mangsa yang terlalu banyak menyebabkan
terjadinya persaingan antar kelompok mangsa. al tersebut menyebabkan pertumbuhan
ikan mangsa menjadi kerdil dan padat.
%ntuk menjaga keberlanjutan sumber daya ikan yang ada, harus dilakukan suatu
pengelolaan agar populasi tetap seimbang. "eadaan populasi tidak bisa hanya dilihat dari
sisi satu spesies namun harus dilihat secara keseluruhan. Salah satu cara yang bisa
dilakukan adalah menilai rasio mangsa pemangsa. asil analisis rasio mangsa pemangsa
berupa in!ormasi apakah suatu populasi seimbang atau tidak. Selain itu dapat diketahui
juga jumlah ukuran ikan kecil yang merupakan stok ikan yang akan dipanen masa
mendatang.
48
-
8/17/2019 Mspa Ica - Laporan Acara III
3/15
B. T/0/a(
#raktikum Manajemen Sumberdaya #erairan acara &asio Mangsa #emangsa ini
bertujuan untuk '
. Mengetahui jenis ikan mangsa dan pemangsa dalam satu periaran
. Menghitung proporsi ikan mangsa dan pemangsa, proporsi ikan ukuran kecil
terhadap pemangsa, dan presentase ikan layak panen terhadap keseluruhan populasi
ikan
C. Ma(1aa'
asil dari praktikum ini diharapkan dapat memberikan in!ormasi dan menambah
*a*asan tentang kondisi ikan mangsa dan pemangsa yang ada di &o*o +ombor. Selain
itu diharapkan juga dapat memberikan in!ormasi kepada masyarakat sebagai dasar
pengelolaan &o*o +ombor.
D. 2ak'/ 3a( Te45a'
#raktikum apangan Manajemen Sumberdaya #erairan dilaksanakan pada '
ari ' Sabtu dan Minggu
Tanggal ' -/ 0ovember /1
okasi ' &o*o +ombor, 2esa "rakitan, "ecamatan $ayat, "abupaten "laten, +a*a
Tengah serta 3aduk Sermo, 2esa argo*ilis, "ecamatan "okap, "abupaten
"ulon #rogo, 2.4. 5ogyakarta.
BAB II
49
-
8/17/2019 Mspa Ica - Laporan Acara III
4/15
TINJAUAN PUSTAKA
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Setiap
individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik
individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. 4nteraksi demikian
banyak ditemui di lingkungan. Salah satu interaksi yang terjadi adalah predasi. #redasi adalah
hubungan antara mangsa dan pemangsa ( predator ). ubungan ini sangat erat karena tanpa
mangsa, predator tidak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga ber!ungsi sebagai pengontrol
populasi mangsa (Abdurahman, //6).
Model ekosistem menyatakan hubungan antara mangsa, telur mangsa, mangsa de*asa
dan pemangsa. #opulasi mangsa meliputi telur mangsa, telur mangsa yang menetas atau
anakan dan mangsa de*asa. #opulasi mangsa bertambah karena kelahiran dan berkurang
akibat kematian. Sementara bertambahnya mangsa disebabkan kelahiran mangsa sebesar
jumlah telur mangsa yang bertahan hidup saat umur / tahun pada proses mangsa-pemangsa
(&ohma, //).
Tingkat populasi telur mangsa bertambah karena hasil reproduksi mangsa yang
mencapai de*asa lalu berkurang karena kematian yang merupakan tingkat kematian alamiah
dan karena !aktor lingkungan dari populasi telur mangsa. $egitu juga pada populasi mangsa
yang sudah de*asa. Selanjutnya, tingkat populasi pemangsa bertambah dengan adanya
reproduksi sebagai hasil dari pemangsaan yang merupakan tingkat e!isiensi reproduksi
pemangsa lalu berkurang karena kematian alamiah (&ohma, //).
Model yang mendiskripsi kan interaksi dua spesies yang terdiri dari prey dan predator
adalah model rantai makanan dua spesies. "ehadiran predator memberikan pengaruh pada
jumlah prey. #ada interaksi tiga spesies, kehadiran predator kedua berpengaruh pada jumlah
predator pertama dan prey sehingga dalam rantai makanan setiap komponennya saling
memberikan pengaruh. Model yang mendiskripsikan interaksi tiga spesies yang terdiri dari
prey, predator pertama, dan predator kedua adalah model rantai makanan tiga spesies. %ntuk
itu dari model rantai makanan tiga spesies ini akan dicari solusi kesetimbangan dan dianalisis
perilaku dari sistem yang dapat ditentukan dengan menganalisis kestabilan dari solusi
kesetimbangan.
50
-
8/17/2019 Mspa Ica - Laporan Acara III
5/15
Suatu pemangsaan memiliki beberapa hubungan. ubungan pertama adalah F/C
ratio. 4ni merupakan rasio dari total berat mangsa dibandingkan dengan total berat pemangsa
di suatu populasi. 4kan karnivora atau piscivora (7) dide!inisikan sebagai ikan yang memakan
ikan yang lebih kecil dan tidak dapat tumbuh normal sampai ukuran rerata de*asa jika tidak
memakan pakan jenis tersebut. Sisanya digolongkan bersama sebagai spesies forage (8).
Spesies 8 merupakan ikan yang sebagian atau seumur hidupnya memakan tanaman, plankton,
crustacean dan serangga (S*ingle, 9/).
ubungan selanjutnya adalah Y/C ratio. &asio ini merupakan perbandingan antara
total berat ikan mangsa yang dapat dimangsa dengan total berat pemangsa. 0ilai AT (total
avalability value) adalah persentase dari total berat ikan yang bisa dipanen dengan total berat
populasi (S*ingle, 9/).
51
-
8/17/2019 Mspa Ica - Laporan Acara III
6/15
BAB III
METODOLOGI
A. Ala'
Alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi '
. Alat tulis (pulpen, pensil, kertas)
. Alat pengukur panjang (penggaris)
. Alat pengukur berat (timbangan)
1. "omputer:aptop
B. Baha(
$ahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah '
. 2ata panjang ikan hasil tangkapan di &o*o +ombor
. 2ata berat ikan hasil tangkapan di &o*o +ombor
C. Cara Ker0a
. Sampel ikan tangkapan nelayan diambil
. 2ilakukan pengukuran terhadap panjang dan berat ikan yang tertangkap lalu dicatat
. +enis ikan yang tertangkap diidenti!ikasi
1. 2ilakukan pengelompokkan ikan mangsa atau pemangsa
9. 0ilai ratio F/C, ratio Y/c nilai AT dihitung, dengan rumus '
F /C Ratio= Total berat mangsa
Total berat pemangsa
Y /C Ratio=Total berat mangsa yang bisadimangsa
Total berat pemangsa
A T ( )=Jumlah berat matanggonad prey+ jumlahmatang gonad predator
Berat keseluruhan ×100( )
;. 2ata dari masing-masing populasi diintepretasikan
BAB I+
PEMBA,ASAN
52
-
8/17/2019 Mspa Ica - Laporan Acara III
7/15
A. ,asil
R6*6 J6476r
Tabel . #anjang dan $erat 4kan 0ila itam (Mangsa)
Ika( Nila ,i'a4
Pa(0a(g 894 Bera' 8gr
8.5 12
12.8 42
14.7 60
16 117
16.5 90
17.3 89
18 13018 101
19 154
19.5 159
20 138
20 137
20.4 183
20.7 181
20.8 179
21 175
21.6 196
21.8 189
22 210
22 193
22.4 179
23.3 245
24 242
24.4 247
40.3 553
8.5 12
12.8 42
14.7 60
16 117
16.5 90
17.3 89
18 130
18 101
Tabel . #anjang dan $erat 4kan 3ader (Mangsa)
Ika( 2a3er
Pa(0a(g 894 Bera' 8gr
53
-
8/17/2019 Mspa Ica - Laporan Acara III
8/15
9,
9,9
9,9
9,;
9,<
9,<
9,
9,
9,
;
;
;
;
;
;,
;,
;,
;,
;,1
;,9
;,9
;,9
;,<
;,
Tabel . #anjang dan $erat 4kan Sepat (Mangsa)
Ika( Se5a'
5a(0a(g 894 7era' 8gr
.<
9.
9.
9.9
9.
; 1
; 1;.1 9
;.9 9
Tabel 1. #anjang dan $erat 4kan 0ila Merah (Mangsa)
Ika( Nila Merah
Pa(0a(g 894 Bera' 8gr
.<
54
-
8/17/2019 Mspa Ica - Laporan Acara III
9/15
Tabel 9. #anjang dan $erat 4kan =abus (#emangsa)
Ika( Ga7/s
Pa(0a(g 894 Bera' 8gr
1/, 99
Tabel ;. asil perhitungan 8:7, 5:7, At '
0ilai "eterangan
8:7 > 6,91 #opulasi tidak seimbang
5:7 > ,/1 &asio yang diinginkan
At > 9,9 #resentase ikan kecil terlalu besar
2a3/k Ser46
Tabel
-
8/17/2019 Mspa Ica - Laporan Acara III
10/15
1,
1,6
1 9,9
9 9,9 1
; 9,6 < 9,6 1
6 ; 1
;, 1
/ ;, 1
;,; 9
;,< 9
;,< 9
1
-
8/17/2019 Mspa Ica - Laporan Acara III
11/15
mangsa (rasio 5:7) yang ideal adalah -, bila perbandingan /,/- menunjukkan total
berat mangsa terlalu padat, dan bila nilainya /,-9,/ menunjukkan prey dan predator
masih seimbang. Terakhir adalah persentase berat ikan yang dapat dipanen terhadap
keseluruhan berat ikan (0ilai At) yang ideal atau seimbang antara -/, yang paling
diinginkan antara ;/-66, populasi tidak seimbang bila antara /-1/. 0ilai ?69
menunjukkan predator terlalu padat, sementara @1/ menunjukkan persentase ikan kecil
terlalu besar.
$erdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di &a*a +ombor, ikan hasil
tangkapan terdiri atas 9 jenis dan dikelompokkan menjadi kelompok mangsa dan
pemangsa. 4kan mangsa yang tertangkap adalah ikan nila hitam (Oreochromis niloticus),
ikan *ader ( Rasbora caudimaculata), ikan sepat (Trichopodus trichopterus) dan ikan
nila merah (Oreochromis niloticus). Sedangkan ikan pemangsa yang tertangkap adalah
ikan gabus (Channa striata). $erdasarkan perhitungan nilai 8:7 yang merupakan rasio
dari total berat mangsa dibandingkan dengan total berat pemangsa adalah sebesar 6,91.
al tersebut menandakan keadaan populasi antara mangsa dan pemangsa di perairan
&o*o +ombor tidak seimbang. "emudian nilai 5:7 yang merupakan perbandingan antara
total berat ikan mangsa yang dapat dimangsa dengan total berat pemangsa adalah sebesar
,/1. al tersebut dapat diartikan bah*a kelompok pemangsa terlalu padat dibandingkankelompok mangsanya. Sementara nilai At yang merupakan persentase dari total berat
ikan yang bisa dipanen (matang gonad) dengan total berat populasi adalah sebesar 9,9,
yang menandakan bah*a populasi ikan kecil di &o*o +ombor ini terlalu besar.
$erdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di 3aduk Sermo, ikan hasil
tangkapan terdiri atas jenis dan dikelompokkan menjadi kelompok mangsa dan
pemangsa. 4kan mangsa yang tertangkap adalah ikan nila (Oreochromis niloticus).
Sedangkan ikan pemangsa yang tertangkap adalah ikan red devil merah
(Cryptacanthodes aleutensis) dan ikan red devil hitam (Cryptocanthodes aleutensis).
2ari hasil perhitungan nilai 8:7 yang diperoleh adalah sebesar ,/. al tersebut dapat
diartikan bah*a keadaan populasi antara mangsa da pemangsa tidak seimbang.
"emudian nilai perbandingan antara total berat ikan mangsa yang dapat dimangsa
dengan total berat pemangsa (5:7) yang diperoleh adalah /. al tersebut berarti
kelompok pemangsa terlalu padat dibandingkan kelompok mangsanya. alu, persentase
dari total berat ikan yang bisa dipanen (matang gonad) dengan total berat populasi (At)
57
-
8/17/2019 Mspa Ica - Laporan Acara III
12/15
yang diperoleh adalah sebesar
-
8/17/2019 Mspa Ica - Laporan Acara III
13/15
0ilai Y/C ratio digunakan untuk menunjukkan tingkat keseimbangan suatu
populasi. &asio ini sangat berguna dalam menentukan keseimbangan dalam populasi dan
menunjukkan tren masa depan dalam hubungan timbal balik spesies. &asio ini
menekankan pentingnya ikan kecil dalam populasi yang mampu menghasilkan panen
ikan di tahun mendatang (S*ingle, 9/). 0ilai AT adalah presentase berat ikan mangsa
yang dapat dipanen atau ukuran panen terhadap keseluruhan berat populasi ikan. %kuran
ikan matang gonad merupakan ;/B ukuran ikan terpanjang yang tertangkap. 0ilai AT
yang diperoleh adalah 66,
-
8/17/2019 Mspa Ica - Laporan Acara III
14/15
A. Kesi45/la(
. #roporsi ikan mangsa dan pemangsa yang ada di &a*a +ombor bernilai
-
8/17/2019 Mspa Ica - Laporan Acara III
15/15
2jumanto. //. #etunjuk #raktikum Manajemen Sumberdaya #erairan. 8akultas #ertanian
%niversitas =adjah Mada. 5ogyakarta.
"imball, +.3. . $iologi Ddisi "elima +ilid Tiga. Drlangga. +akarta
&ohma. S. //. #redator and #rey. "anisius. 5ogyakarta.
S*ingle, . S. 9/. &elationships and 2ynamics o! $alanced and %nbalanced 8ish
#opulations. $uletin Agricultural DEperiment Station o! the Alabama #olytechnic
4nstitute