metoda pelaksanaan pekerjaan jalan cibomo

27

Upload: muhammad-irfan-faturahman

Post on 08-Jul-2016

518 views

Category:

Documents


122 download

DESCRIPTION

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Cibomo

TRANSCRIPT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PENINGKATAN JALAN CIBOMO-TERUMBU

KEC KASEMEN KOTA SERANG

TAHUN ANGGARAN 2016

PT Gunakarya Nusantara

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Metode pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan PENINGKATAN JALAN CIBOMO-TERUMBU ( DAK ) KEC KASEMEN diuraikan sebagai berikut

Pelaksanaan pekerjaan dilapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana yang telah ditunjuk dan diawasi langsung konsultan pengawas dan Kementerian Pekerjaan Umum Pelaksanaan pekerjaan dilakukan berdasarkan atas gambar-gambar kerja dan spesifikasi tekhnik umum dan khusus yang telah tercantum dalam dokumen kontrak rencana kerja amp syarat-syarat (RKS) dan mengikuti perintah atau petunjuk dari konsultan sehingga hasil yang dicapai akan sempurna dan sesuai dengan keinginan pemilik proyek

Sebelum sesuatu pekerjaan dilaksanakan perlu disusun dulu langkah ndash langkah atau tahapan pelaksanaan pekerjaan Namun juga dipersiapkan metode ndash metode dan beberapa peralatan kerja yang digunakan Adapun langkah ndash langkah pelaksanaan pekerjaan tersebut dapat dirangkum dalam suatu daftar berikut ini

Langkah ndash langkah Pelaksanaan Pekerjaan

Pra Pelaksanaan

o Membaca Gambaro Survey dan Pengukurano Mobilisasi

Pelaksanaano Persiapan Lokasi (pembersihan dan pembongkaran)o Alat ndash Alat yang digunakano Pekerjaan Tanah (penggalian dan Penimbunan)o Penyiapan Tanah Dasar

o Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah dan Ataso Pekerjaan Lapis Permukaan dan Penutupo Pekerjaan Bahu Jalan Pekerjaan Drainaseo Pengukuran dan Pembayaran

Akhir Pelaksanaano Serah Terima Pekerjaan Sementarao Masa Pemeliharaano Serah Terima Akhir Pekerjaan

I 1 DIVISI 1 ndash UMUM

I1i MobilisasiMobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan yaitu

1 Mobilisasi PeralatanMobilisasi peralatan mencakup kegiatan pemindahan peralatan dari dan ke dalam lokasi proyek yang dilakukan pada awal dan akhir kegiatan konstruksi Mobilisasi peralatan ini meliputi kegiatan pengerahan dan pengangkutan peralatan-peralatan berat yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan baik untuk pembukaan lahan pembuatan jalan dan pembangunan sarana dan prasarana dan operasional

2 Mobilisasi Staf PekerjaPersonil-personil yang ditugaskan adalah mereka yang sudah berpengalaman dibidang jalan dan jembatan dan mempunyai dasar keahlian serta sertifikat dibidang jalan dan jembatan

3 Penyediaan Kantor dan fasilitas pendukung seperti barak gudang bengkel dll

Fasilitas lapangan untuk kontraktor berupa kantor gudang dan barak akan ditentukan kemudian dengan pertimbangan kemudahan dan waktu akses pencapaian kelokasi dan faktor keamanan base camp dan laboratorium Seluruh mobilisasi akan diselesaikan sesuai dengan batasan yang ditetapkan dalam spesifikasi

4 Fasilitas pengendalian mutu (laboratorium)Agar pengendalian mutu di lapangan dapat terpenuhi maka untuk pekerjaan tanah pekerjaan berbutir dan pekerjaan perkerasan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu sebelum material digunakan Untuk pekerjaan hot mix perlu disiapkan Job Mix Formula (JMF) sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan

5 Peralatan dan perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja

Selain mobilisasi peralatan untuk pekerjaan utama juga akan dilakukan mobilisasi peralatan pendukung lainnya baik alat berat maupun alat bantu yang sesuai dengan lampiran yang ada didalam penawaran ini Bahan mentah (raw material) untuk kebutuhan hotmix dan agregat menggunakan sumber quarry dari base camp

Gambar 1 Peralatan Alat Berat

I1ii Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas

Dalam Manajemen dan Keselamatan Lalu-Lintas Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan dan pelayanan lalu lintas untuk mengendalikan dan melindungi karyawan Penyedia Jasa Direksi Pekerjaan dan pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi termasuk lokasi sumber bahan dan rute pengangkutan sesuai dengan seksi ini dan memenuhi detil dan lokasi yang ditunjukkan dalam denah atau yang diterbitkan oleh Direksi PekerjaanSemua personil pada jam kerja dilokasi pekerjaan menggunakan baju reflektif sepatu safety dan helm kerja lebih lengkap dijelaskan pada bagian Pra Rencana K3 Kontrak (Pra-RK3K)Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan menyampaikan Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas (RMKL)

Bahan dan peralatan 1 Rambu panah berkedip2 Rambu suar berkedip portable3 Rambu konstruksi dan pengalihan4 Rambu tetap5 Penghalang lalu-lintas6 Marka sementara7 Warning tape

I 2 DIVISI 2 ndash PEKERJAAN DRAINASE

I2i Galian untuk saluran drainase

Pekerjaan Galian Untuk Selokan dan Drainase Saluran Air mencakup hanya galian untuk drainase sedalam 60 cm lebar 80 cm

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyekPemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan

Penggalian secara ManualPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian Tanah yang digali

secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

Penggalian dengan Menggunakan Alat BeratPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galianTanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini Asumsi Menggunakan tenaga manusiakapasitas kerja berkelompokkedalaman sesuai petunjuk Direksi PekerjaanUrutan kerjaMetode kerja Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiriKanan jalan)Penggalian menggunakan tenaga manusiaSelanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump TruckDump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh sekitar 1-2 (satu sampai dua)KmAsumsi menggunakan alat berat(cara mekanik)Lokasi pekerjaan Sepanjang jalanUrutan kerajMetode Kerja Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kirikanan jalan)Penggalian menggunakan alat berat(Excavator)Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalamDump Truck Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek

b Pasangan Batu Dengan MortarSetelah pekerjaan galian selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan batu kali untu drainasePelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut

Persiapan 1 Approval Material yang akan digunakan seperti batu kali semen dan pasir2 Approval gambar kerja yang telah disetujui Konsultan Pengawas

Urutan kerjaMetode kerja 1 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali 2 Buat adukan untuk pasangan batu kali 3 Hamparkan pasir urug dan ratakan 4 Basahi batu kali dengan air terlebih dahulu sebelum dipasang 5 Pasang batu aanstamping 6 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali 7 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retakpatah dan berongga besar

8 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana 9 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar

I 3 DIVISI 3 ndash PE KERJAAN TANAH

I3i Galian Perkerasan Beraspal Dengan Cold Milling Machine

Galian perkerasan beraspal mencangkup galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) se[erti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer amp Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu

berupa cangkul singkup belincong dan lain sebagainya Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana

I3ii Penyiapan Badan Jalan

Pekerjaan ini mencakup penyiapan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil yang ada untuk pemasangan lapis pondasi agregat urugan pilihan dan untuk pekerjaan ndash pekerjaan galian minorAlat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

- Motor grader untuk merapikan- Vibro roller untuk memadatkan

- Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

- Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

I5iv Aspal Minyak

Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

I5v Aditif Anti Pengelupasan

Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

Bahan Aditif Untuk Aspal

1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

Persiapan Lapangan

Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

Pelaksanaan

Beton K ndash 175

Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

- Pengecoran Lapis Permukaan

Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Metode pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan PENINGKATAN JALAN CIBOMO-TERUMBU ( DAK ) KEC KASEMEN diuraikan sebagai berikut

Pelaksanaan pekerjaan dilapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana yang telah ditunjuk dan diawasi langsung konsultan pengawas dan Kementerian Pekerjaan Umum Pelaksanaan pekerjaan dilakukan berdasarkan atas gambar-gambar kerja dan spesifikasi tekhnik umum dan khusus yang telah tercantum dalam dokumen kontrak rencana kerja amp syarat-syarat (RKS) dan mengikuti perintah atau petunjuk dari konsultan sehingga hasil yang dicapai akan sempurna dan sesuai dengan keinginan pemilik proyek

Sebelum sesuatu pekerjaan dilaksanakan perlu disusun dulu langkah ndash langkah atau tahapan pelaksanaan pekerjaan Namun juga dipersiapkan metode ndash metode dan beberapa peralatan kerja yang digunakan Adapun langkah ndash langkah pelaksanaan pekerjaan tersebut dapat dirangkum dalam suatu daftar berikut ini

Langkah ndash langkah Pelaksanaan Pekerjaan

Pra Pelaksanaan

o Membaca Gambaro Survey dan Pengukurano Mobilisasi

Pelaksanaano Persiapan Lokasi (pembersihan dan pembongkaran)o Alat ndash Alat yang digunakano Pekerjaan Tanah (penggalian dan Penimbunan)o Penyiapan Tanah Dasar

o Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah dan Ataso Pekerjaan Lapis Permukaan dan Penutupo Pekerjaan Bahu Jalan Pekerjaan Drainaseo Pengukuran dan Pembayaran

Akhir Pelaksanaano Serah Terima Pekerjaan Sementarao Masa Pemeliharaano Serah Terima Akhir Pekerjaan

I 1 DIVISI 1 ndash UMUM

I1i MobilisasiMobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan yaitu

1 Mobilisasi PeralatanMobilisasi peralatan mencakup kegiatan pemindahan peralatan dari dan ke dalam lokasi proyek yang dilakukan pada awal dan akhir kegiatan konstruksi Mobilisasi peralatan ini meliputi kegiatan pengerahan dan pengangkutan peralatan-peralatan berat yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan baik untuk pembukaan lahan pembuatan jalan dan pembangunan sarana dan prasarana dan operasional

2 Mobilisasi Staf PekerjaPersonil-personil yang ditugaskan adalah mereka yang sudah berpengalaman dibidang jalan dan jembatan dan mempunyai dasar keahlian serta sertifikat dibidang jalan dan jembatan

3 Penyediaan Kantor dan fasilitas pendukung seperti barak gudang bengkel dll

Fasilitas lapangan untuk kontraktor berupa kantor gudang dan barak akan ditentukan kemudian dengan pertimbangan kemudahan dan waktu akses pencapaian kelokasi dan faktor keamanan base camp dan laboratorium Seluruh mobilisasi akan diselesaikan sesuai dengan batasan yang ditetapkan dalam spesifikasi

4 Fasilitas pengendalian mutu (laboratorium)Agar pengendalian mutu di lapangan dapat terpenuhi maka untuk pekerjaan tanah pekerjaan berbutir dan pekerjaan perkerasan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu sebelum material digunakan Untuk pekerjaan hot mix perlu disiapkan Job Mix Formula (JMF) sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan

5 Peralatan dan perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja

Selain mobilisasi peralatan untuk pekerjaan utama juga akan dilakukan mobilisasi peralatan pendukung lainnya baik alat berat maupun alat bantu yang sesuai dengan lampiran yang ada didalam penawaran ini Bahan mentah (raw material) untuk kebutuhan hotmix dan agregat menggunakan sumber quarry dari base camp

Gambar 1 Peralatan Alat Berat

I1ii Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas

Dalam Manajemen dan Keselamatan Lalu-Lintas Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan dan pelayanan lalu lintas untuk mengendalikan dan melindungi karyawan Penyedia Jasa Direksi Pekerjaan dan pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi termasuk lokasi sumber bahan dan rute pengangkutan sesuai dengan seksi ini dan memenuhi detil dan lokasi yang ditunjukkan dalam denah atau yang diterbitkan oleh Direksi PekerjaanSemua personil pada jam kerja dilokasi pekerjaan menggunakan baju reflektif sepatu safety dan helm kerja lebih lengkap dijelaskan pada bagian Pra Rencana K3 Kontrak (Pra-RK3K)Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan menyampaikan Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas (RMKL)

Bahan dan peralatan 1 Rambu panah berkedip2 Rambu suar berkedip portable3 Rambu konstruksi dan pengalihan4 Rambu tetap5 Penghalang lalu-lintas6 Marka sementara7 Warning tape

I 2 DIVISI 2 ndash PEKERJAAN DRAINASE

I2i Galian untuk saluran drainase

Pekerjaan Galian Untuk Selokan dan Drainase Saluran Air mencakup hanya galian untuk drainase sedalam 60 cm lebar 80 cm

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyekPemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan

Penggalian secara ManualPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian Tanah yang digali

secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

Penggalian dengan Menggunakan Alat BeratPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galianTanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini Asumsi Menggunakan tenaga manusiakapasitas kerja berkelompokkedalaman sesuai petunjuk Direksi PekerjaanUrutan kerjaMetode kerja Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiriKanan jalan)Penggalian menggunakan tenaga manusiaSelanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump TruckDump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh sekitar 1-2 (satu sampai dua)KmAsumsi menggunakan alat berat(cara mekanik)Lokasi pekerjaan Sepanjang jalanUrutan kerajMetode Kerja Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kirikanan jalan)Penggalian menggunakan alat berat(Excavator)Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalamDump Truck Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek

b Pasangan Batu Dengan MortarSetelah pekerjaan galian selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan batu kali untu drainasePelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut

Persiapan 1 Approval Material yang akan digunakan seperti batu kali semen dan pasir2 Approval gambar kerja yang telah disetujui Konsultan Pengawas

Urutan kerjaMetode kerja 1 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali 2 Buat adukan untuk pasangan batu kali 3 Hamparkan pasir urug dan ratakan 4 Basahi batu kali dengan air terlebih dahulu sebelum dipasang 5 Pasang batu aanstamping 6 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali 7 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retakpatah dan berongga besar

8 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana 9 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar

I 3 DIVISI 3 ndash PE KERJAAN TANAH

I3i Galian Perkerasan Beraspal Dengan Cold Milling Machine

Galian perkerasan beraspal mencangkup galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) se[erti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer amp Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu

berupa cangkul singkup belincong dan lain sebagainya Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana

I3ii Penyiapan Badan Jalan

Pekerjaan ini mencakup penyiapan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil yang ada untuk pemasangan lapis pondasi agregat urugan pilihan dan untuk pekerjaan ndash pekerjaan galian minorAlat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

- Motor grader untuk merapikan- Vibro roller untuk memadatkan

- Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

- Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

I5iv Aspal Minyak

Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

I5v Aditif Anti Pengelupasan

Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

Bahan Aditif Untuk Aspal

1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

Persiapan Lapangan

Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

Pelaksanaan

Beton K ndash 175

Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

- Pengecoran Lapis Permukaan

Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

o Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah dan Ataso Pekerjaan Lapis Permukaan dan Penutupo Pekerjaan Bahu Jalan Pekerjaan Drainaseo Pengukuran dan Pembayaran

Akhir Pelaksanaano Serah Terima Pekerjaan Sementarao Masa Pemeliharaano Serah Terima Akhir Pekerjaan

I 1 DIVISI 1 ndash UMUM

I1i MobilisasiMobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan yaitu

1 Mobilisasi PeralatanMobilisasi peralatan mencakup kegiatan pemindahan peralatan dari dan ke dalam lokasi proyek yang dilakukan pada awal dan akhir kegiatan konstruksi Mobilisasi peralatan ini meliputi kegiatan pengerahan dan pengangkutan peralatan-peralatan berat yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan baik untuk pembukaan lahan pembuatan jalan dan pembangunan sarana dan prasarana dan operasional

2 Mobilisasi Staf PekerjaPersonil-personil yang ditugaskan adalah mereka yang sudah berpengalaman dibidang jalan dan jembatan dan mempunyai dasar keahlian serta sertifikat dibidang jalan dan jembatan

3 Penyediaan Kantor dan fasilitas pendukung seperti barak gudang bengkel dll

Fasilitas lapangan untuk kontraktor berupa kantor gudang dan barak akan ditentukan kemudian dengan pertimbangan kemudahan dan waktu akses pencapaian kelokasi dan faktor keamanan base camp dan laboratorium Seluruh mobilisasi akan diselesaikan sesuai dengan batasan yang ditetapkan dalam spesifikasi

4 Fasilitas pengendalian mutu (laboratorium)Agar pengendalian mutu di lapangan dapat terpenuhi maka untuk pekerjaan tanah pekerjaan berbutir dan pekerjaan perkerasan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu sebelum material digunakan Untuk pekerjaan hot mix perlu disiapkan Job Mix Formula (JMF) sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan

5 Peralatan dan perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja

Selain mobilisasi peralatan untuk pekerjaan utama juga akan dilakukan mobilisasi peralatan pendukung lainnya baik alat berat maupun alat bantu yang sesuai dengan lampiran yang ada didalam penawaran ini Bahan mentah (raw material) untuk kebutuhan hotmix dan agregat menggunakan sumber quarry dari base camp

Gambar 1 Peralatan Alat Berat

I1ii Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas

Dalam Manajemen dan Keselamatan Lalu-Lintas Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan dan pelayanan lalu lintas untuk mengendalikan dan melindungi karyawan Penyedia Jasa Direksi Pekerjaan dan pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi termasuk lokasi sumber bahan dan rute pengangkutan sesuai dengan seksi ini dan memenuhi detil dan lokasi yang ditunjukkan dalam denah atau yang diterbitkan oleh Direksi PekerjaanSemua personil pada jam kerja dilokasi pekerjaan menggunakan baju reflektif sepatu safety dan helm kerja lebih lengkap dijelaskan pada bagian Pra Rencana K3 Kontrak (Pra-RK3K)Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan menyampaikan Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas (RMKL)

Bahan dan peralatan 1 Rambu panah berkedip2 Rambu suar berkedip portable3 Rambu konstruksi dan pengalihan4 Rambu tetap5 Penghalang lalu-lintas6 Marka sementara7 Warning tape

I 2 DIVISI 2 ndash PEKERJAAN DRAINASE

I2i Galian untuk saluran drainase

Pekerjaan Galian Untuk Selokan dan Drainase Saluran Air mencakup hanya galian untuk drainase sedalam 60 cm lebar 80 cm

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyekPemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan

Penggalian secara ManualPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian Tanah yang digali

secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

Penggalian dengan Menggunakan Alat BeratPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galianTanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini Asumsi Menggunakan tenaga manusiakapasitas kerja berkelompokkedalaman sesuai petunjuk Direksi PekerjaanUrutan kerjaMetode kerja Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiriKanan jalan)Penggalian menggunakan tenaga manusiaSelanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump TruckDump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh sekitar 1-2 (satu sampai dua)KmAsumsi menggunakan alat berat(cara mekanik)Lokasi pekerjaan Sepanjang jalanUrutan kerajMetode Kerja Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kirikanan jalan)Penggalian menggunakan alat berat(Excavator)Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalamDump Truck Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek

b Pasangan Batu Dengan MortarSetelah pekerjaan galian selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan batu kali untu drainasePelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut

Persiapan 1 Approval Material yang akan digunakan seperti batu kali semen dan pasir2 Approval gambar kerja yang telah disetujui Konsultan Pengawas

Urutan kerjaMetode kerja 1 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali 2 Buat adukan untuk pasangan batu kali 3 Hamparkan pasir urug dan ratakan 4 Basahi batu kali dengan air terlebih dahulu sebelum dipasang 5 Pasang batu aanstamping 6 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali 7 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retakpatah dan berongga besar

8 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana 9 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar

I 3 DIVISI 3 ndash PE KERJAAN TANAH

I3i Galian Perkerasan Beraspal Dengan Cold Milling Machine

Galian perkerasan beraspal mencangkup galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) se[erti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer amp Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu

berupa cangkul singkup belincong dan lain sebagainya Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana

I3ii Penyiapan Badan Jalan

Pekerjaan ini mencakup penyiapan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil yang ada untuk pemasangan lapis pondasi agregat urugan pilihan dan untuk pekerjaan ndash pekerjaan galian minorAlat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

- Motor grader untuk merapikan- Vibro roller untuk memadatkan

- Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

- Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

I5iv Aspal Minyak

Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

I5v Aditif Anti Pengelupasan

Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

Bahan Aditif Untuk Aspal

1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

Persiapan Lapangan

Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

Pelaksanaan

Beton K ndash 175

Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

- Pengecoran Lapis Permukaan

Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

Fasilitas lapangan untuk kontraktor berupa kantor gudang dan barak akan ditentukan kemudian dengan pertimbangan kemudahan dan waktu akses pencapaian kelokasi dan faktor keamanan base camp dan laboratorium Seluruh mobilisasi akan diselesaikan sesuai dengan batasan yang ditetapkan dalam spesifikasi

4 Fasilitas pengendalian mutu (laboratorium)Agar pengendalian mutu di lapangan dapat terpenuhi maka untuk pekerjaan tanah pekerjaan berbutir dan pekerjaan perkerasan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu sebelum material digunakan Untuk pekerjaan hot mix perlu disiapkan Job Mix Formula (JMF) sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan

5 Peralatan dan perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja

Selain mobilisasi peralatan untuk pekerjaan utama juga akan dilakukan mobilisasi peralatan pendukung lainnya baik alat berat maupun alat bantu yang sesuai dengan lampiran yang ada didalam penawaran ini Bahan mentah (raw material) untuk kebutuhan hotmix dan agregat menggunakan sumber quarry dari base camp

Gambar 1 Peralatan Alat Berat

I1ii Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas

Dalam Manajemen dan Keselamatan Lalu-Lintas Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan dan pelayanan lalu lintas untuk mengendalikan dan melindungi karyawan Penyedia Jasa Direksi Pekerjaan dan pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi termasuk lokasi sumber bahan dan rute pengangkutan sesuai dengan seksi ini dan memenuhi detil dan lokasi yang ditunjukkan dalam denah atau yang diterbitkan oleh Direksi PekerjaanSemua personil pada jam kerja dilokasi pekerjaan menggunakan baju reflektif sepatu safety dan helm kerja lebih lengkap dijelaskan pada bagian Pra Rencana K3 Kontrak (Pra-RK3K)Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan menyampaikan Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas (RMKL)

Bahan dan peralatan 1 Rambu panah berkedip2 Rambu suar berkedip portable3 Rambu konstruksi dan pengalihan4 Rambu tetap5 Penghalang lalu-lintas6 Marka sementara7 Warning tape

I 2 DIVISI 2 ndash PEKERJAAN DRAINASE

I2i Galian untuk saluran drainase

Pekerjaan Galian Untuk Selokan dan Drainase Saluran Air mencakup hanya galian untuk drainase sedalam 60 cm lebar 80 cm

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyekPemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan

Penggalian secara ManualPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian Tanah yang digali

secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

Penggalian dengan Menggunakan Alat BeratPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galianTanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini Asumsi Menggunakan tenaga manusiakapasitas kerja berkelompokkedalaman sesuai petunjuk Direksi PekerjaanUrutan kerjaMetode kerja Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiriKanan jalan)Penggalian menggunakan tenaga manusiaSelanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump TruckDump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh sekitar 1-2 (satu sampai dua)KmAsumsi menggunakan alat berat(cara mekanik)Lokasi pekerjaan Sepanjang jalanUrutan kerajMetode Kerja Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kirikanan jalan)Penggalian menggunakan alat berat(Excavator)Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalamDump Truck Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek

b Pasangan Batu Dengan MortarSetelah pekerjaan galian selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan batu kali untu drainasePelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut

Persiapan 1 Approval Material yang akan digunakan seperti batu kali semen dan pasir2 Approval gambar kerja yang telah disetujui Konsultan Pengawas

Urutan kerjaMetode kerja 1 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali 2 Buat adukan untuk pasangan batu kali 3 Hamparkan pasir urug dan ratakan 4 Basahi batu kali dengan air terlebih dahulu sebelum dipasang 5 Pasang batu aanstamping 6 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali 7 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retakpatah dan berongga besar

8 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana 9 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar

I 3 DIVISI 3 ndash PE KERJAAN TANAH

I3i Galian Perkerasan Beraspal Dengan Cold Milling Machine

Galian perkerasan beraspal mencangkup galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) se[erti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer amp Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu

berupa cangkul singkup belincong dan lain sebagainya Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana

I3ii Penyiapan Badan Jalan

Pekerjaan ini mencakup penyiapan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil yang ada untuk pemasangan lapis pondasi agregat urugan pilihan dan untuk pekerjaan ndash pekerjaan galian minorAlat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

- Motor grader untuk merapikan- Vibro roller untuk memadatkan

- Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

- Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

I5iv Aspal Minyak

Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

I5v Aditif Anti Pengelupasan

Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

Bahan Aditif Untuk Aspal

1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

Persiapan Lapangan

Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

Pelaksanaan

Beton K ndash 175

Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

- Pengecoran Lapis Permukaan

Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

I1ii Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas

Dalam Manajemen dan Keselamatan Lalu-Lintas Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan dan pelayanan lalu lintas untuk mengendalikan dan melindungi karyawan Penyedia Jasa Direksi Pekerjaan dan pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi termasuk lokasi sumber bahan dan rute pengangkutan sesuai dengan seksi ini dan memenuhi detil dan lokasi yang ditunjukkan dalam denah atau yang diterbitkan oleh Direksi PekerjaanSemua personil pada jam kerja dilokasi pekerjaan menggunakan baju reflektif sepatu safety dan helm kerja lebih lengkap dijelaskan pada bagian Pra Rencana K3 Kontrak (Pra-RK3K)Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan menyampaikan Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas (RMKL)

Bahan dan peralatan 1 Rambu panah berkedip2 Rambu suar berkedip portable3 Rambu konstruksi dan pengalihan4 Rambu tetap5 Penghalang lalu-lintas6 Marka sementara7 Warning tape

I 2 DIVISI 2 ndash PEKERJAAN DRAINASE

I2i Galian untuk saluran drainase

Pekerjaan Galian Untuk Selokan dan Drainase Saluran Air mencakup hanya galian untuk drainase sedalam 60 cm lebar 80 cm

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyekPemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan

Penggalian secara ManualPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian Tanah yang digali

secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

Penggalian dengan Menggunakan Alat BeratPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galianTanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini Asumsi Menggunakan tenaga manusiakapasitas kerja berkelompokkedalaman sesuai petunjuk Direksi PekerjaanUrutan kerjaMetode kerja Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiriKanan jalan)Penggalian menggunakan tenaga manusiaSelanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump TruckDump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh sekitar 1-2 (satu sampai dua)KmAsumsi menggunakan alat berat(cara mekanik)Lokasi pekerjaan Sepanjang jalanUrutan kerajMetode Kerja Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kirikanan jalan)Penggalian menggunakan alat berat(Excavator)Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalamDump Truck Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek

b Pasangan Batu Dengan MortarSetelah pekerjaan galian selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan batu kali untu drainasePelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut

Persiapan 1 Approval Material yang akan digunakan seperti batu kali semen dan pasir2 Approval gambar kerja yang telah disetujui Konsultan Pengawas

Urutan kerjaMetode kerja 1 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali 2 Buat adukan untuk pasangan batu kali 3 Hamparkan pasir urug dan ratakan 4 Basahi batu kali dengan air terlebih dahulu sebelum dipasang 5 Pasang batu aanstamping 6 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali 7 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retakpatah dan berongga besar

8 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana 9 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar

I 3 DIVISI 3 ndash PE KERJAAN TANAH

I3i Galian Perkerasan Beraspal Dengan Cold Milling Machine

Galian perkerasan beraspal mencangkup galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) se[erti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer amp Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu

berupa cangkul singkup belincong dan lain sebagainya Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana

I3ii Penyiapan Badan Jalan

Pekerjaan ini mencakup penyiapan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil yang ada untuk pemasangan lapis pondasi agregat urugan pilihan dan untuk pekerjaan ndash pekerjaan galian minorAlat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

- Motor grader untuk merapikan- Vibro roller untuk memadatkan

- Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

- Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

I5iv Aspal Minyak

Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

I5v Aditif Anti Pengelupasan

Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

Bahan Aditif Untuk Aspal

1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

Persiapan Lapangan

Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

Pelaksanaan

Beton K ndash 175

Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

- Pengecoran Lapis Permukaan

Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyekPemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan

Penggalian secara ManualPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian Tanah yang digali

secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

Penggalian dengan Menggunakan Alat BeratPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galianTanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini Asumsi Menggunakan tenaga manusiakapasitas kerja berkelompokkedalaman sesuai petunjuk Direksi PekerjaanUrutan kerjaMetode kerja Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiriKanan jalan)Penggalian menggunakan tenaga manusiaSelanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump TruckDump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh sekitar 1-2 (satu sampai dua)KmAsumsi menggunakan alat berat(cara mekanik)Lokasi pekerjaan Sepanjang jalanUrutan kerajMetode Kerja Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kirikanan jalan)Penggalian menggunakan alat berat(Excavator)Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalamDump Truck Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek

b Pasangan Batu Dengan MortarSetelah pekerjaan galian selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan batu kali untu drainasePelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut

Persiapan 1 Approval Material yang akan digunakan seperti batu kali semen dan pasir2 Approval gambar kerja yang telah disetujui Konsultan Pengawas

Urutan kerjaMetode kerja 1 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali 2 Buat adukan untuk pasangan batu kali 3 Hamparkan pasir urug dan ratakan 4 Basahi batu kali dengan air terlebih dahulu sebelum dipasang 5 Pasang batu aanstamping 6 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali 7 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retakpatah dan berongga besar

8 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana 9 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar

I 3 DIVISI 3 ndash PE KERJAAN TANAH

I3i Galian Perkerasan Beraspal Dengan Cold Milling Machine

Galian perkerasan beraspal mencangkup galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) se[erti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer amp Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu

berupa cangkul singkup belincong dan lain sebagainya Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana

I3ii Penyiapan Badan Jalan

Pekerjaan ini mencakup penyiapan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil yang ada untuk pemasangan lapis pondasi agregat urugan pilihan dan untuk pekerjaan ndash pekerjaan galian minorAlat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

- Motor grader untuk merapikan- Vibro roller untuk memadatkan

- Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

- Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

I5iv Aspal Minyak

Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

I5v Aditif Anti Pengelupasan

Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

Bahan Aditif Untuk Aspal

1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

Persiapan Lapangan

Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

Pelaksanaan

Beton K ndash 175

Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

- Pengecoran Lapis Permukaan

Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

Penggalian dengan Menggunakan Alat BeratPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galianTanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini Asumsi Menggunakan tenaga manusiakapasitas kerja berkelompokkedalaman sesuai petunjuk Direksi PekerjaanUrutan kerjaMetode kerja Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiriKanan jalan)Penggalian menggunakan tenaga manusiaSelanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump TruckDump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh sekitar 1-2 (satu sampai dua)KmAsumsi menggunakan alat berat(cara mekanik)Lokasi pekerjaan Sepanjang jalanUrutan kerajMetode Kerja Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kirikanan jalan)Penggalian menggunakan alat berat(Excavator)Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalamDump Truck Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek

b Pasangan Batu Dengan MortarSetelah pekerjaan galian selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan batu kali untu drainasePelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut

Persiapan 1 Approval Material yang akan digunakan seperti batu kali semen dan pasir2 Approval gambar kerja yang telah disetujui Konsultan Pengawas

Urutan kerjaMetode kerja 1 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali 2 Buat adukan untuk pasangan batu kali 3 Hamparkan pasir urug dan ratakan 4 Basahi batu kali dengan air terlebih dahulu sebelum dipasang 5 Pasang batu aanstamping 6 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali 7 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retakpatah dan berongga besar

8 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana 9 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar

I 3 DIVISI 3 ndash PE KERJAAN TANAH

I3i Galian Perkerasan Beraspal Dengan Cold Milling Machine

Galian perkerasan beraspal mencangkup galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) se[erti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer amp Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu

berupa cangkul singkup belincong dan lain sebagainya Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana

I3ii Penyiapan Badan Jalan

Pekerjaan ini mencakup penyiapan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil yang ada untuk pemasangan lapis pondasi agregat urugan pilihan dan untuk pekerjaan ndash pekerjaan galian minorAlat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

- Motor grader untuk merapikan- Vibro roller untuk memadatkan

- Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

- Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

I5iv Aspal Minyak

Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

I5v Aditif Anti Pengelupasan

Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

Bahan Aditif Untuk Aspal

1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

Persiapan Lapangan

Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

Pelaksanaan

Beton K ndash 175

Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

- Pengecoran Lapis Permukaan

Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

b Pasangan Batu Dengan MortarSetelah pekerjaan galian selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan batu kali untu drainasePelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut

Persiapan 1 Approval Material yang akan digunakan seperti batu kali semen dan pasir2 Approval gambar kerja yang telah disetujui Konsultan Pengawas

Urutan kerjaMetode kerja 1 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali 2 Buat adukan untuk pasangan batu kali 3 Hamparkan pasir urug dan ratakan 4 Basahi batu kali dengan air terlebih dahulu sebelum dipasang 5 Pasang batu aanstamping 6 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali 7 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retakpatah dan berongga besar

8 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana 9 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar

I 3 DIVISI 3 ndash PE KERJAAN TANAH

I3i Galian Perkerasan Beraspal Dengan Cold Milling Machine

Galian perkerasan beraspal mencangkup galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) se[erti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer amp Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu

berupa cangkul singkup belincong dan lain sebagainya Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana

I3ii Penyiapan Badan Jalan

Pekerjaan ini mencakup penyiapan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil yang ada untuk pemasangan lapis pondasi agregat urugan pilihan dan untuk pekerjaan ndash pekerjaan galian minorAlat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

- Motor grader untuk merapikan- Vibro roller untuk memadatkan

- Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

- Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

I5iv Aspal Minyak

Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

I5v Aditif Anti Pengelupasan

Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

Bahan Aditif Untuk Aspal

1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

Persiapan Lapangan

Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

Pelaksanaan

Beton K ndash 175

Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

- Pengecoran Lapis Permukaan

Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

I 3 DIVISI 3 ndash PE KERJAAN TANAH

I3i Galian Perkerasan Beraspal Dengan Cold Milling Machine

Galian perkerasan beraspal mencangkup galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan) se[erti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer amp Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu

berupa cangkul singkup belincong dan lain sebagainya Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana

I3ii Penyiapan Badan Jalan

Pekerjaan ini mencakup penyiapan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil yang ada untuk pemasangan lapis pondasi agregat urugan pilihan dan untuk pekerjaan ndash pekerjaan galian minorAlat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

- Motor grader untuk merapikan- Vibro roller untuk memadatkan

- Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

- Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

I5iv Aspal Minyak

Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

I5v Aditif Anti Pengelupasan

Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

Bahan Aditif Untuk Aspal

1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

Persiapan Lapangan

Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

Pelaksanaan

Beton K ndash 175

Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

- Pengecoran Lapis Permukaan

Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

- Water tankerI 4 DIVISI 4 ndash PE KERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN I4i Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut

- Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik

I4ii Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

I5iv Aspal Minyak

Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

I5v Aditif Anti Pengelupasan

Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

Bahan Aditif Untuk Aspal

1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

Persiapan Lapangan

Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

Pelaksanaan

Beton K ndash 175

Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

- Pengecoran Lapis Permukaan

Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut - Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui- Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang

akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan- Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix

design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat - Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan

menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat

bantu- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik-

I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

I5iv Aspal Minyak

Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

I5v Aditif Anti Pengelupasan

Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

Bahan Aditif Untuk Aspal

1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

Persiapan Lapangan

Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

Pelaksanaan

Beton K ndash 175

Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

- Pengecoran Lapis Permukaan

Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

I 5 DIVISI 6 ndash PERKERASAN ASPAL

I5i Lapis Resap Pengikat ndash Aspal Cair

Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapis tipis aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi atas sebelum lapis berikutnya dihampar Aspal cair ini dapat meresap ke dalam lapis pondasi mengisi rongga dan memperkeras permukaan serta mengikat lapis pondasi dan lapis permukaan Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aspal yang ada di dalam mobil aspal spayer yang telah dibuka di bagian badan tersebut Pemanasan aspal ini tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan

kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

I5iv Aspal Minyak

Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

I5v Aditif Anti Pengelupasan

Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

Bahan Aditif Untuk Aspal

1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

Persiapan Lapangan

Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

Pelaksanaan

Beton K ndash 175

Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

- Pengecoran Lapis Permukaan

Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

kebakaran dan sifat kelengketan dan kelenturan aspal menjadi rusak

Selanjutnya aspal yang sudah cair atau lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkandisiramkan ke permukaan agregat sehingga merata Lapis resap pengikat harus disemprot pada permukaan yang kering atau mendekati kering dan pelaksanaan penyemprotan tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang hujan atau akan turun hujan Sebelum aspal disiramkan permukaan lapis pondasi terlebih dahulu di bersihkan dengan Semprotan Angin (Compressor)

I5ii Lapis Perekat ndash Aspal Cair

Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara aspal lama dengan aspal baru dan disemprotkan pada permukaan beraspal yang kering dan bersih Bahan lapis perekat adalah aspal cair yang cepat menyerap atau aspal keras pen 80100 atau pen 6070 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antar 015 literm2 sampai 015 literm2 Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat

I5iii Laston Lapis AUS (AC-WC) (gradasi haluskasar)

Laston sebagai lapis aus (Wearing Course) adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan merupakan lapisan yang kedap air tahan terhadap cuaca dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum 4 cm Lapis aus lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi ausLapis aus permukaan (Wearing Course) mempunyai fungsia Menyelimuti perkerasan dari pengaruh airb Menyediakan permukaan yang halusc Menyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang kesat rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui penggunad Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya

Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

I5iv Aspal Minyak

Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

I5v Aditif Anti Pengelupasan

Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

Bahan Aditif Untuk Aspal

1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

Persiapan Lapangan

Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

Pelaksanaan

Beton K ndash 175

Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

- Pengecoran Lapis Permukaan

Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

Gambar 5 Pemadatan Hot Mix

I5iv Aspal Minyak

Aspal adalah campuran dari butimen dan mineral Butimen ialah senyawa organik yang Bewarna antara coklat sampai hitam sifatnya bisa padat sampai cair lekat sekali berlemak tidak larut secara sempurna dalam pelatur ndash pelatur organis CS2 dan CCL4 Aspal Minyak adalah salah satu Fraksi hasil penyulingan minyak

Jenis ndash jenis Aspal Minyak 1 Aspal keras yaitu aspal yang didapat dari penyulingan minyak bumi dengan kadar bumi dengan kadar paraffin rendah

yaitu tidak lebih dari 2 berat2 Aspal cair yaitu aspal keras yang dicampur dengan pelarut RC (rapid curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan

korosin bensin Mongering cepat MC (medium curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan minyak disel (aspal keras ini harus mempunyai penetrasi yang lebih tinggi) mongering sedang SC (slow curing) adalah aspal keras yang dicampur dengan residu hasil dari penyulingan pertama minyak bumi (mongering lambat)

I5v Aditif Anti Pengelupasan

Bahan yang digunakan untuk anti pengelupasan adalah zat aditif Aditif berguna untuk meningkatkan pelekatan dan anti pengelupasan bila diperlukan dapat ditambahkan ke dalam aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya

Bahan Aditif Untuk Aspal

1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

Persiapan Lapangan

Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

Pelaksanaan

Beton K ndash 175

Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

- Pengecoran Lapis Permukaan

Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

1 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan ke dalam bahan aspal bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan

2 Persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan ke dalam bahan aspal sesuai dgn petunjuk pabrik untuk menghasilkan campuran yang homogen

I 6 DIVISI 7 ndash STRUKTUR

Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

Persiapan Lapangan

Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

Pelaksanaan

Beton K ndash 175

Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

- Pengecoran Lapis Permukaan

Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

Pembangunan jalan beton ini dilakukan dengan menggunakan metode dan peralatan penghampar beton (concrete finisher) yang sederhana yaitu vibrating screed sesuai dengan kemampuan daerah dengan tetap mengikuti petunjuk dan persyaratan teknis pelaksanaan pembangunan jalan beton yang telah ditetapkan

Persiapan Lapangan

Konstruksi jalan beton yang dilaksanakan terdiri atas dua bagian utama yaitu Beton K ndash 175 t= 10 cm dengan persyaratan mutu K175 (non struktural) yang berfungsi sebagai lapisan leveling (perataan) dan untuk mencegah pumping action Sedangkan untuk lapisan atas (plat beton) digunakan beton dengan persyaratan mutu K350Demi untuk menjaga konsistensi campuran kemudahan kecepatan pelaksanaan serta kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka untuk baik Beton K ndash 175 maupun slab beton (lapis permukaan) digunakan beton ready mix

Pelaksanaan

Beton K ndash 175

Guna kelancaran pekerjaan penggelaran Beton K ndash 175 seluruh lebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan) Kemudian dilakukan penentuanpenyesuaian elevasi rencana ketinggian Beton K ndash 175 berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Setelah itu badan jalan di basahidisiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari Beton K ndash 175 yang akan digelar Lalu pemasangan bekesting melintang dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (600 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck mixer (8 truck 5 m3 per hari)

Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

- Pengecoran Lapis Permukaan

Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

Ketebalan Beton K ndash 175 yang digelar tidak samamerata (fungsinya hanya sebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau bagian atas Beton K ndash 175 harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat beton

Setelah pengecoran Beton K ndash 175 selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasanpengeringan beton

- Pengecoran Lapis Permukaan

Persiapan di Base CampPenentuan ukuran pelat beton Lapis permukaan yang digunakan adalah pelat (slab) beton dengan mutu K350 sedangkan ukuran pelat beton yang dipakai adalah lebar 3 m (disesuaikan dengan lebar vibrating screed) dan panjang 5 m Dimensi ini diperoleh berdasarkan rumus LB le 125 m 1048782 300 m 300 m = 1 (memenuhi syarat) Jika digunakan satuan SI maka ukuran jarak sambungan adalah 24 ndash 24 x tebal pelat beton (200 mm) jadi 15 x 200 mm diperoleh 3000 mm atau 300 mPembuatan mal (bekesting) Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat seperti pada gambar di atas (3 x 3) m Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang normal jalan sebesar 2 Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada kedua ujung mal melintang Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan)

Bagian tengah mal sambungan melintang (A) dilobangi sebagai tempat memasang dowelruji diperoleh dowel 20 empty 28 (besi ulir) dengan panjang 70 cm dan jarak antar dowel 30 cm khusus untuk pelat dengan lebar 050 m digunakan 2 empty 25 dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie bar Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang kuat antar slab pada sambungan memanjang selanjutnya diperoleh tie bar 6 empty 12 (besi polos) dengan jarak 84 cm Sedangkan untuk sambungan memanjang (1)

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

diperoleh tie bar 5 empty 16 (besi polos) dengan jarak 750 cm

Persiapan di LapanganPemasangan mal kotak ini dilakukan di atas Beton K ndash 175 hanya pada satu sisi jalan saja sehingga bagian atau sisi lainnya dapat

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck mixer sewaktu melakukan pengecoran

Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka

1 Pemasanganpenggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan Beton K ndash 175 agar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidakboleh mempengaruhi CTSB demikian pula sebaliknya) Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

2 Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan Demikian pula kedua sisi mal memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurus terhadap bidang mal memanjang

3 Setelah mal dowel dan tie bar serta plastik berada dalam posisi yang benar maka pengecoran segera akan dilakukan

Proses Pelaksanaan Pengecoran Jalan Beton (dengan metode papan catur)

1 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton

2 Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga (satu kotak di antaranya kosong)

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

3 Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yang dapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya retak rambut

4 Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras plusmn 3 - 4 jam sesudah pengecoran

5 Pada hari kedua setelah pengecoran selesai dilakukan proses curing dengan menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama seminggu

6 Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang

7 Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar memasang plastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang

8 Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 05 cm untuk membentuk deletasi (celah) untuk muai dan susut plat beton

9 Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar 30 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu

10 Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi Hanya saja mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat beton yang telah dicor Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama hanya pada sisi memanjang plat beton yang

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

sudah dicor diletakkan di atasnya besi siku L 40404 sebagai landasanrel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat beton yang sudah dicor

11 Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan disisipkandilekatkan gabus (styro foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan dicor) pada sisisambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat dilatasi

I6ii Baja Tulangan BJ 24 Polos

Uraian Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja yang digunakan sebagai sutu komponen konstruksi jembatan Pekerjaan ini harus mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit yang dilaksanakan memenuhi

garis kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan struktur baja baru pelebaran dan perbaikan dari struktur

Pekerjaan ini juga mencakup penyediaan fabrikasi pemasangan galvanisasi dan pengecatan logam struktur

Tabel 2 Jenis Tulangan

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

Meskipun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan tetapi karena harganya yang mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya

I6iii Baja Tulangan BJ 39 Ulir

Baja BJ 39 digunakan dalam pekerjaan rigit pavemen pada posisi Dowel

Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telahdisetujui Untuk mencampur beton agar mendapatkan hasil yang baikdigunakan concrete mixer dan vibrator

I6v Pasangan Batu

1 Uraian

a Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukan dalam gambar seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan yang dibuat dari Pasangan Batu Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan galian penyiapan fondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis ketinggian potongan dan dimensi seperti yang ditujukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan

b Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan gorong-gorong pelat dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan bukan sebagai penahan beban seperti lapisan selokan lubang penangkap lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau disekitar ujung gorong-gorong

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

2 Pencampuran dan Pemasangan

a Seluruh bahan kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui sampai campuran menunjukan warna yang merata kemudian air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan lima sampai sepuluh menit Jumlah air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi 70 dari berat semen yang digunakan

b Adukan semen dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung Bilamana diperlukan adukan semen boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal Pengadukan kembali setelah waktu tersebut diperbolehkan

c Adukan semen yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah ait ditambahkan harus dibuang

3 Pemasangan

a Permukaan yang akan menerima adukan semen harus dibersihkan dari minyak atau lempung atau bahan terkontaminasi lainnya dan telah dibasahi sampai merata sebelum adukan semen ditempatkan Air yang tergenang pada permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan semen

b Bilamana digunakan sebagai lapis permukaan adukan semen harus ditempatkan pada permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 15 cm dan harus dibentuk menjadi permukaan yang halus dan rata

Bandung 24 Mei 2016Penawar

PT Gunakarya Nusantara

Taufik RamadhiDirektur IV

Taufik RamadhiDirektur IV