makalah senrup2

31
Di Macanang 2012/2013 Seni rupa kontemporer Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas Seni Budaya yang menjadi persyaratan untuk mengikuti Ujian Semester Ganjil pada Tahun Ajaran 2012/2013 di Madrasah Aliyah As’adiyah Putera Sengkang yang berdomisily di Macanang. Penyusun: Kelompok I MADRASAH ALIYAH AS’ADIYAH PUTERA SENGKANG DI MACANANG

Upload: dani-ibrahim

Post on 27-Jul-2015

151 views

Category:

Career


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah senrup2

Di Macanang

2012/2013

Seni rupa

kontemporer

Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas Seni Budaya yang menjadi

persyaratan untuk mengikuti Ujian Semester Ganjil pada Tahun Ajaran 2012/2013 di

Madrasah Aliyah As’adiyah Putera Sengkang yang berdomisily di Macanang.

Penyusun:

Kelompok I

MADRASAH ALIYAH AS’ADIYAH PUTERA SENGKANG

DI MACANANG

2012/2013K  A  T  A    P  E  N  G  A  N  T  A  R

Page 2: Makalah senrup2

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah swt. Atas Berkah dan Rahmat-Nya

sehingga penyusunan makalah Seni Budaya ini dapat terselesaikan dengan baik.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit masalah yang penyusun dapatkan. Namun

berkat kerjasama, do’a restu dan bantuan dari berbagai pihak sehingga penyusunan makalah ini

dapat terselesaikan dengan baik. Makanya dari itu penyusun mengucapkan banyak terima kasih

kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat

banyak kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran sangat kami harapkan dari pihak-pihak yang

telah membacanya. Atas kritik dan sarannya, penyusun mengucapkan banyak terima kasih.

Macanang, 10 November 2012

P e n y u s u n

           

D  A  F  T  A  R    I  S  I

HALAMAN SAMPUL....................................................................           -

HALAMAN JUDUL........................................................................           i

KATA PENGANTAR.....................................................................         iii

Page 3: Makalah senrup2

DAFTAR ISI....................................................................................         iv

BAB    I           PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah...................................           1

B.     Rumusan Masalah.............................................           1

C.    Tujuan Penulisan...............................................           2

D.    Manfaat Penulisan.............................................           2

BAB    II         PEMBAHASAN

A.    Pengertian Seni Rupa Kontemporer................           3

B.     Ciri-Ciri Seni Rupa Kontemporer...................           4

C.    Keunikan Gagasan dan Teknik Seni

Kontemporer......................................................           5

D.    Aliran-Aliran Seni Rupa Kontemporer...........         10

E.     Apresiasi Karya Seni Rupa Kontemporer

Indonesia.............................................................         14

BAB    III        PENUTUP

A.    Kesimpulan.........................................................        21

B.     Saran...................................................................        23

NAMA-NAMA KELOMPOK I.....................................................        24

DAFTAR PUSTAKA......................................................................        25

B A B   I

P E N D A H U L U A N

A.               Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini berkembang dengan  sangat pesat.  Seiring

dengan hal tersebut, system pendidikan mengalami perkembangan dan pembaharuan. Untuk

memperlancar tujuan yang akan dicapai dalam pendidikan dan untuk mendukung proses belajar

mengajar diperlukan sarana dan prasarana yang memedai. Salah satunya adalah perlu

dikembangkannya pendidikan dalam Seni dan Budaya. Hal ini dikarenakan Seni dan Budaya

merupakan perluasan dan pendalaman dalam bidang seni di Indonesia. Seni menjadi sumber

gagasan masyarakat untuk menghasilkan  karya Seni dan Budaya yang beragam. Seni

berkembang seiring dengan kemajuan zaman yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk

Page 4: Makalah senrup2

memajukan karya seni di Indonesia . Maka untuk mencapai tujuan tersebut, pemakalah akan

membahas tentang seni yang berkembang mengikuti zaman atau yang lebih dikenal sebagai Seni

Rupa Kontemporer.

B.               Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1)      Apa yang dimaksud dengan seni rupa kontemporer?

2)      Bagaimana ciri-ciri seni rupa kontemporer?

3)      Apa yang dimaksud dengan keunikan gagasan dan tekhnik seni kontemporer serta macam-

macamnya?

4)      Bagaimana aliran-aliran seni rupa kontemporer?

5)      Bagaimana apresiasi karya seni rupa kontemporer di Indonesia?

C.               Tujuan Penulisan

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan dari makalah ini adalah

sebagai berikut:

1)      Untuk mengetahui maksud dari seni rupa kontemporer.

2)      Untuk mengetahui ciri-ciri seni rupa kontemporer.

3)      Untuk mengetahui maksud dari keunikan gagasan dan tekhnik seni kontemporer serta macam-

macamnya.

4)      Untuk mengetahui aliran-aliran seni rupa kontemporer.

5)      Untuk mengetahui apresiasi karya seni rupa kontemporer di Indonesia.

D.               Manfaat PenulisanAdapun manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1)        Agar menambah pengetahuan dan memperluas wawasan tentang seni rupa kontemporer.

2)        Agar kita dapat menumbuh kembangkan karya seni rupa di Indonesia.

3)        Agar menambah wawasan bagi penyusun, teman-teman dan bagi pembacanya.

Page 5: Makalah senrup2

B A B   I IP E M B A H A S A N

A.               Pengertain Seni Kontemporer

Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi.

Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan

kondisi waktu yang sama atau saat ini; jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh

aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah

karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan

yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.

Kata “Kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu).

Sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan

situasi waktu yang sedang dilalui. Atau pendapat yang mengatakan bahwa “seni rupa

kontemporer adalah seni yang melawan tradisi modernisme Barat”. Ini sebagai pengembangan

dari wacana Pascamodern (postmodern art) dan pascakolonialisme yang berusaha

membangkitkan wacana pemunculan Indegenous Art (seni pribumi). Atau khasanah seni lokal

yang menjadi tempat tinggal para seniman.

Menurut Yasraf Amir Piliang pengertian seni kontemporer adalah seni yang dibuat masa

kini, jadi berkaitan dengan waktu. Sedangkan seni postmodern adalah seni yang mengumpulkan

idiom-idiom baru. Lebih jelasnya dikatakan bahwa tidak semua seni masa kini (kontemporer) itu

bisa dikategorikan sebagai seni posmodern, seni posmodern sendiri di satu sisi memberi

Page 6: Makalah senrup2

pengertian, memungut masa lalu tetapi di sisi lain juga melompat kedepan (bersifat futuris). Seni

rupa kontemporer menentang modernisme Barat.

Seni Kontemporer adalah perkembangan seni yang terpengaruh dampak moderenisasi

dan digunakan sebagai istilah umum sejak istilah Contemporary Art berkembang di Barat

sebagai produk seni yang dibuat sejak Perang Dunia II. Istilah ini berkembang di Indinesia

seiring beragamnya teknik dan medium yang digunakan untuk memproduksi suatu karya seni,

juga karena telah terjadi suatu percampuran antar praktek suatu disiplin yang berbeda, pilihan

artistic, dan pilihan presentasi karya yang tidak terikat batas-batas ruang dan waktu.

B.               Ciri-ciri Seni Rupa Kontemporer

Ciri-ciri seni kontemporer antara lain sebagai berikut:

1.   Tiadanya sekat antara  berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis,

patung, grafik, kriya, teater, musik, anarkis, omong kosong, hingga aksi politik.

2.   Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran

visualisasinya tidak terbatas.

3.   Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu dan aturan-aturan zaman dahulu, tetapi berkembang

sesuai zaman.

4.   Mempunyai gairah dan nafsu moralistic yang brerkaitan dengan matra sosial dan politik sebagai

tesis.

5.   Seni yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan sebagai

aktualitas berita yang fashionable.

6.   Mengutamakan jenis seni media baru seperti instalasi, performance, fotografi, video, seni serat

dan menerima seni kriya dan seni popular.

7.   Isu-isu yang diwacanakan seni rupa kontemporer misalnya :  jender, HAM, multikultural,

budaya etnik, lingkungan hidup, buruh migran, diaspora, dan lain-lain

Tafsiran lain mengenai ciri praktek seni kontemporer di Indonesia yaitu sebagai berikut:

1.   Dihilangkannya sekat antara berbagai kecenderungan artistik yang ditandai dengan meleburnya

batas-batas antar seni visual, teater, tari dan musik.

2.   Intervensi disiplin ilmu sains dan social, terutama yang dicetuskan sebagai pengetahuan popular

atau memanfaatkan teknologimutakhir.

Istilah ini dianggap bisa menyartai sebutan seni visual, music, tari dan teater. Meskipun

di Barat, istilah Contemporary Art biasa digunakan untuk menyebut praktek seni visual yang

Page 7: Makalah senrup2

sesuai dengan kebutuhan kegiatan Museum maupun lembaga pencetus nilai seperti Galeri Seni

dan Balai Lelang.

C.               Keunikan Gagasan dan Teknik Seni  Kontemporer

Gagasan adalah ide kreatif dalam penciotaan suatu karya. Gagasan/ide dalam seni rupa

merupakan buah pikaran untuk menciptakan suatu karya seni rupa. Gagsan untuk membuat suatu

karya akan tercetus bika disebabkan karena kebutuhan jasmani dan rohani. Keunikan gagasan

berkarya seni rupa kontemporer adalah selalu menggali inspirasi dan berkreasi/menciptakan

sesuatu yang baru.

Kreativitas seni rupa kontemporer memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1.   Unik (tidak memiliki persamaan dengan karya seni lainnya)

2.   Individual (bersifat pribadi atau perseorangan)

3.   Universal (diperuntuk semua orang atau masyarakat luas)

4.   Ekspresif (ungkapan perasaan atau curahan jiwa)

5.   Survival (berlangsung sepanjang zaman/abadi)

Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah suatu media dalam penciptaan suatu

karya. Teknik berkarya seni rupa kontemporer sangat dipengaruhi oleh bahan dan alat yang

digunakan membuat karya seni. Teknik berkarya seni rupa kontemporer dapat juga dipengaruhi

oleh kreativitas seseorang dalam proses pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik

berkarya.

Beragam keunikan dan teknik dalam melukis atau membuat suatu karya seni rupa

kontemporer. Namun hal itu tidak terlepas dari ciri dan gaya masing-masimg pekaryanya. Dari

beragam keunikan dan teknik tersebut dapat dijalaskan sebagai berikut:

1.                  Anamorphisme

Anamorphosme berarti penyajian perspektif atau proyeksi yang tradisional. Lebih khusus

istilah ini mengacu kepada imajinasi yang terdistorsi sedemikian rupa hingga hanya akan terlihat

normal jika dilihat dari sudut tertentu. Hans Holbein the Younger adalah salah satu contoh

pengguna trik anamorfisme dalam karyanya. Kubah dan rangka langit-langit dari Gereja St.

Ignazio di Roma.

2.                  Sotto In Su

Sotto In su berarti terlihat dari bawah (di sotto in su) merupakan teknik ilusionistis yang

biasanya yang digunakan pada lukisan langit-langit untuk memberikan persepsi perspektif.

Page 8: Makalah senrup2

Setiap elemen yang dilihat oleh pemirsa disusun agar memberikan ilusi yang tepat. Teknik ini

banyak digunakan pada masa Barok untuk lukisan fresko. Diperkirakan teknik  ini pertama kali

digunakann oleh Andrea Mantegna dalam Camera Degli Sposi (Mantus). Selain itu juga terdapat

nama-nama Antonio de Corregio dalam Duomo Parma, Pietro de Cortona dengan karyanya

Allegory of Divine Providence and Barberini di Palazzo Barberini, dan Andrea Pozzo dengan

karyanya Apotheosis of St. Ignatius.

3.                  Hatching

Hatching (hachure dalam bahasa Prancis) dan juga cross-hatching adalah teknik dalam

lukisan dan karya grafis yang digunakan untuk memberikan efek warna maupun bayangan 

dengan membuat garis-garis paralel. Jika garis-garis parallel ini ditimpa dengan garis-garis

parallel lain yang saling berpotongan, maka teknik ini dinamakan cross hatching. Teknik sangat

populer pada masa Renaissance Awal.

4.                  Impasto

Impasto adalah teknik lukisan di mana cat dilapiskan dengan sangat tebal di atas kanvas

sehingga arah goresan mudah terlihat. Teknik impasto akan menghasilkan tekstur yang jelas,

sehingga kesan kehadiran objek lebih terasa. Cat minyak sangat cocok dengan eknik ini, sebab

ketebalannya sangat tepat, proses pengeringan lama, dan sifat opacity-nya buruk. Impasto

memberikan dua efek, pertama memberikan kesan pantulan cahaya berbeda dibandingkan

dengan goresan kuas biasa. Yang kedua, memberikan kesan ekspesi yang lebih kuat.

5.                  Trompe I’oeil

Secara istilah, trompe I’oeil teknik lukisan yang melibatkan teknik dan perhitungan tinggi

untuk menyajikan objek-objek di dalam lukisan yang mampu menghasilkan ilusi optis untuk

menipu persepsi otak terhadap imaji. Contoh-contoh yang klise dari trompe I’oeil adalah jendela,

pintu, atau koridor tiruan yang dimkasudkan menciptakan ilusi ruangan yang luas. Trompe I’oeil

juga bisa ditemukan di berbagai furniture, seperti meja atau kursi, seperti kartu permainan yang

bisa terlihat sangat nyata di atas meja.teknik diperkenalkan kembali di Amerika Serikat pada

abad 19 oleh pelukis William Harnett. Pada abad 20, Richard Haas membuat mural dengan

pemanfaatan teknik trompe I’oeil di kota-kota Amerika.

6.                  Sfumato

Sfumato adalah istilah yang digunakan dan dipopulerkan Leonardo da Vinci untuk

merujuk pada lukisannya yang melapiskan warna-warna yang berdekatan untuk menciptakan

Page 9: Makalah senrup2

ilusi kedalaman, volume dan bentuk. Sebagai hasil akhir, perpindahan warna tersebut tidak lagi

terlihat jelas. Dalam bahasa Italia,sfumato berarti berasap,tetapi dibedakan dengan istilah fumo

yang berarti asap. Leonardo sendiri mendeskripsikan sfumato sebagai “tanpa outline”, dalam

pengertian berkabut atau detail yang tidak dihasilkan oleh penggunaan garis secara disengaja.

7.                  Cyclorama

Cyclorama adalah lukisan yang didesain dalam media silinder dengan maksud pemirsa

akan berada di tengah silinder tersebut, dan bisa menikmati pemandangan selebar 360 derajat.

Biasanya teknik ini digunakan  untuk menampilkan pemandangan alam yang mengagumkan.

Karya cyclorama sangat populer di  abad 19. Yang paling populer adalah yang menampilkan

perjalan dari kota ke kota seperti sebuah film modern. Ada ratusan karya cyclorama yang dibuat

pada masa kejayaannya. Tetapi hanya 30 yang masih terawat dan bisa dinikmati.

Contoh karya:

a.    Atlanta cyclorama, menggambarkan battle of Atlanta saat perang saudara Amerika, dipamerkan

di Atlanta.

b.   Behalt cyclorama, meggambarkan keturunan orang-orang amish Mennonite.

c.    Gettysburg cyclorama, menggambarkan battle of Gettysburg saat perang saudara Amerika

dipamerkan di Gettysburg National Military Park.

d.   Cyclorama of Jerusalem, menggambarkan penyaliban jesus Christ dipamerkan di Quebec,

Kanada.

e.    Waterloo cyclorama, menggambarkan kisah Battle of waterloo dipamerkan di Belgia di dekat

kota Waterloo. 

8.                  Chiaroscuro

Chiaroscuro berasal dari bahasa Italia yang berarti gelap-terang yang bisa juga diartikan

menjadi kontras yang sangat kuat antara cahaya dan bayangan di dalam suatu karya seni.

a.         Ciri khas chiaroscuro

Hal yang mejadi ciri khas chiaroscuro adalah pengaplikasian cahaya pada objek lukisan

yang memberikan kesan trimatra sangat jelas akibat pengaplikasian highlight dan bayangan.

Teknik ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang perspektif, raeksi permukaan benda

terhadap pantulan cahaya, dan proses pembentukan bayangan. Berbeda dengan gambar dari

zaman modern, kesan trimatra tidak dihasilkan olek kontur goresan kuas, tetapi hanya dari

gradasi warna terang ke gelap.   

Page 10: Makalah senrup2

b.         Sejarah chiaroscuro

Teknik ini mulai diperkenalkan pada abad ke 15 oleh pelukis Italia dan Flender (Belgia

utara). Tetapi pemanfaatannya secara luas baru terjadi pada abad ke 16, pada periode

Mannerisme dan barok. Objek yang cenderung berwarna gelap diberikan pencahayaan secara

dramatis oleh sumber cahaya dan terkadang tidak terlihat didalam lukisan itu sendiri. Sebagai

contoh pengusung teknik ini adalah Ugo da carpi (1455-1523), Giovanni baglione (1566-1643),

dan Caravaggio (1573-1610). Teknik ini kemudian merambah seni cetak pada abad ke 18, yang

sering dipakai dalam karya aquantint, xylogaraf, dan gambar-gambar dengan tinta cina lainnya.

c.          Aplikasi di luar lukisan

Teknik chiaroscuro dalam karya cetak sedikit berbeda dengan dengan teknik Camaieu

Germany, dimana efek grafis terlihat berbeda jelas dalam pembentukan efek pantulan pelastik,

dan lebih sering menggunakan medium kertas berwarna. Di dalam dunia sinema, Sin city adalah

contoh film yang mengaplikasinkan teknik ini.

d.         Tenebris

Salah satu teknik yang berhubungan dekat dengan chiaroscuro adalah tenebrisme. Dalam

bahasa Italia, kata tenebroso berarti berpendar (bisa pula diartikan pencahayaan dramatis).

Lukisan dengan teknik ini menggunakan kontras yang sangat kasar dalam gradasi gelap ke

terang, yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari chiaroscuro. Bedanya, posisi sumber

cahaya terlihat jelas di dalam lukisan. Contoh perupa yang menggunakan  teknik tenebrisme

adalah Caravaggio, George De La Tour, dan Rembrant.

D.               Aliran-Aliran Seni Rupa Kontemporer

Berikut ini adalah beberapa aliran dalam seni rupa kontemporer yaitu:

1.                  Aliran Neo-Klasik

Pecahnya revolusi Prancis pada tahun 1789,merupakan titik akhir dari dari kekuasaan

feodalisme di Prancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini

tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para

seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, di mana mereka

berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.

Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai

dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam seni

rupa modern. Pada tahun 1784, David melakukan ’’sumpah Horatii”. Lukisan ini

Page 11: Makalah senrup2

menggambarkan Horatius, bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah

tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di

sebelah kanan. Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik,

menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap negara.

J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-klasik, dimana lukisan neo-klasik bersifat

rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.

2.                  Aliran Romantisme

Aliran romantisme merupakan pemberontakan terhadap aliran neo-klasik, dimana Jean

Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki

pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi. Lukisan-lukisan romantic cenderung

menampilkan

  Hal yang berhubungan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo-klasik).

  Eksotik, kerinduan pada masa lalu.

  Digunakan untuk menggugah perasaan dari penontonnya.

  Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan.

3.                  Aliran Realisme

Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan

penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh realism yang bernama “Courbet”

dari Perancis mengatakan,” tunjukanlah kepadaku malikat, maka aku akan melukisnya”, artinya

dia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukan kepadanya. Aliran realism selalu

melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa adanidealisasi, distorsi atau

pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu

pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup

yang pahit.  

4.                  Aliran Naturalisme

Aliran naturalism adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya.

Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khusunya dari aspek yang

menarik, sehingga lukisan naturalism selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet

meruapakan salah satu tokoh pelukis naturalism, tetapi terkadang lukisannya mendekati realisme.

Meskipun lukisan monet medekati realism, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave

Courbet sebagai tokoh realisme.

Page 12: Makalah senrup2

Realisme Courbet bersifat sosialistik dengan moralitas cukup tinggi, sedangkan realism

Monet adalah ”seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun”. Para pelukis naturalism sering

dijuluki sebagai pelukis pemandangan.

5.                  Aliran Impresionisme

Apabila ada orang yang mendengar istilah impresionisme, maka asosia mereka bias any

tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail.

Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak di ilhami oleh

penemuan-penemuan Claud Monet dalam lukisannya.

Seorang tokoh impresionisme dari Perancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919)

sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan 

impresionisme sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio.

Lukisan impresionisme baiasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan Nampak

6.                  Aliran Ekspresionesme

Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang menonjolkan

bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga

munculah aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak

kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul

Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran  yang

melukiskan aktualitas yang sudah didistrosikan kearah suasana kesedihan, kekerasan, ataupun

tekanan batin.

7.                  Aliran Fauvisme

Aliran fauvism berasal dari bahasa Perancis Les Fauves, yang artinya  binatang liar.

Aliran fauvisme sangat mengagumkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan

yang dibuat kontras dengan aslinya seprti pohon berwarna orange atau jingga dan lainnya.

Lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.

Pelukis Fauvesme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan

arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang

banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata, ”saya

lebih mencintai Van Gogh dari pada ayah saya”.

Page 13: Makalah senrup2

8.                  Aliran Kubisme

Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakan bahwa

bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder, bola, dan semua bentuk yang ada di dalam

dipengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso

menjadi inspirasi kemunculan karya-karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh

Picasso.

9.                  Aliran Abstraksionisme

Aliran abstraksionisme adalah aliran yang berusaha melepeskan diri dari sensasi-sensasi

atau asosiasi figurative suatu objek. Aliran abstaksionis dibedakan menjadi dua yaitu sebagai

berikut :

a)         Abstrak kubistis yaitu abstrak dalam bentuk geometric murni seperti lingkaran kubus dan segi

tiga. Tokoh aliran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich (1913).

b)        Abstrak nonfigurative yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ungkapan

perasaan, dimana garis mewakili garis, warna mewakili warna dan swebagainya. Bentuk alami

ditnggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily Kindinsky dan Naum Goba.

10.              Aliran Futurisme

Aliran futurisme muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme

yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu tema cenderung menggambarkan kesibukan-

kesibukan seperti pesta arak-arakan, perang dan lain-lain. Tokoh ajaran ini adalah Marineti.

11.              Aliran Dadaisme

Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep sebelumnya. Aliran ini

mempunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum yang berlaku. Ciri aliran ini sinis, dan

nihil dan berusaha melenyapkan ilusi. Aliran ini dilator belakangi prang dunia pertama yang tak

kunjung berhenti.

12.              Aliran Surealisme

Aliran surealisme banyak dipengaruhi oleh teori analisis psikologis Sigmund Freud

mengenai ketidak sadaran dalam anatonisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis

dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi. 

E.               Apresiasi Karya Seni  Kontemporer Indonesia

Karya seni rupa kontemporer Indonesia memiliki beragam bentuk, jenis dan corak, antara

lain berupa karya seni rupa dua dimensi yaitu seni lukis, grafik, batik dan lain-lain. Adapun tiga

Page 14: Makalah senrup2

dimensi yaitu seni patung, keramik, seni instalasi, dan lain-lain. Dengan kreativitas masing-

masing, para seniman Indonesia mampu menciptakan suatu karya seni rupa sebagai perwujudan

ekspresi jiwanya.

Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di

Indonesia. Munculnya berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi

untuk memahami makna yang tersirat di baik karya-karya para seniman Indonesia tersebut.

Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian. Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam menilai

atau memberi penghargaan terhadap karya-karya seni rupa. Apresiasi terhadap karya-karya seni

rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati berupa ungkapan kata-kata atau tanggapan secara

lisan/tertulis. Beberapa seniman mengkomunikasikan pesa-pesan melalui hasil karyanya dengan

cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi adapula yang mengkomunikasikan karyanya

melalui simbol-simbol yang mengandung makna tertentu.

Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:

1.   Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan pengamatan

(kasat mata), seperti suka atau tidak suka.

2.   Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat dalam

suatu karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu.

3.   Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan

mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa.

Pendekatan/metode dalam melakukan apresiasi karya seni rupa yaitu:

1. Deskriptif  (paparan secara obyektif)

2.  Analitis (paparan berdasarkan kaidah-kaidah estetika)

3. Interpretatif (paparan berdasarkan sudut pandang pengamat)

4. Penilaian (paparan dengan pengukuran nilai)

5. Interdisiplin (berbagai disiplin keilmuan)

Berikut ini jenis-jenis dan contoh  atau replika karya seni rupa kontemporer di Indonesia (untuk keperluan pembelajaran apresiasi karya seni rupa)                                                  Seni Lukis “Adik Kakak” karya Basuki Abdullah

Page 15: Makalah senrup2

                                                 Seni Patung karya Nyoman Nuarta

                                            Seni Instalasi

                                                      Seni Grafis

Page 16: Makalah senrup2

  

                                      Seni Kriya Tenun

                                                              Seni Kriya Batik

      

Page 17: Makalah senrup2

                                            Seni Kriya Tas

Contoh Gambar Seni Kontemporer

Page 19: Makalah senrup2

B A B   I I IP E N U T U P

A.   KesimpulanAdapun kesimpulan dari isi pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.      Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi.

Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan

kondisi waktu yang sama atau saat ini, jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh

aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang.

2.      Menurut Yasraf Amir Piliang pengertian seni kontemporer adalah seni yang dibuat masa kini,

jadi berkaitan dengan waktu.

3.      Ciri-ciri seni kontemporer antara lain sebagai berikut:

Tiadanya sekat antara  berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis,

patung, grafik, kriya, teater, musik, anarkis, omong kosong, hingga aksi politik.

Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran

visualisasinya tidak terbatas.

Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu dan aturan-aturan zaman dahulu, tetapi berkembang s

zaman.

Mempunyai gairah dan nafsu moralistic yang brerkaitan dengan matra sosial dan politik sebagai

tesis.

Page 20: Makalah senrup2

Seni yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan sebagai

aktualitas berita yang fashionable.

Mengutamakan jenis seni media baru seperti instalasi, performance, fotografi, video, seni serat

dan menerima seni kriya dan seni popular.

Isu-isu yang diwacanakan seni rupa kontemporer misalnya :  jender, HAM, multikultural, budaya

etnik, lingkungan hidup, buruh migran, diaspora, dan lain-lain

4.      Gagasan adalah ide kreatif dalam penciptaan suatu karya. Keunikan gagasan berkarya seni rupa

kontemporer adalah selalu menggali inspirasi dan berkreasi/menciptakan sesuatu yang baru.

Sedangkan teknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah suatu media dalam penciptaan

suatu karya.

5.      Ragam keunikan teknik dan gagasan seni kontemporer yaitu: Anamorphisme, Sotto In Su,

Hatching, Impasto, Trompe I’oeil, Sfumato, Cyclorama, dan Chiaroscuro.

6.      Aliran-aliran seni kontemporer meliputi: Aliran Neo-Klasik, Aliran Romantisme, Aliran

Realisme, Aliran Naturalisme, Aliran Impresionisme, Aliran Ekspresioniosme, Aliran Fauvisme,

Alifran Kubisme, Alirsan Abstraksionisme, Aliran Futurisme, Aliran Dadaisme, dan Aliran

Surealisme.

7.      Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:

  Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan pengamatan

(kasat mata), seperti suka atau tidak suka.

  Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat dalam

suatu karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu.

  Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan

mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa.

B.   SaranAdapun saran-saran dari penyusun adalah sebagai berikut:

Page 21: Makalah senrup2

1.      Marilah kita mempelajari seni agar menjadi sumber gagasan masyarakat untuk menghasilkan

karya seni dan budaya yang lebih beragam.

2.      Marilah kita menjadikan seni kontemporer (seni yang berkembang seiring dengan kemajuan

zaman) dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memajukan karya seni di Indonesia .