makalah ruliana

18
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bentuk muka bumi selalu mengalami perubahan. Perubahan bentuk muka bumi disebabkan oleh tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari perut bumi seperti letusan gunung, gempa bumi dan lain-lain. Sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi, seperti gerakan angin, gerakan air dan lain-lain. Perubahan bentuk permukaan bumi sebenarnya merupakan hal yang bersifat alami. Tenaga eksogen yang dapat mempengaruhi perubahan bentuk permukaan bumi antara lainPelapukan, Sedimentasidan Erosi. Erosi adalah proses berpindahnya massa batuan dari satu tempat ke tempat lain yang dibawa oleh tenaga pengangkut yang bergerak di muka muka bumi. Tenaga pengangkut tersebut bisa berupa angin, air maupun gletser atau es yang mencair.Erosi bisa terjadi di darat maupun di Pantai. Erosi merupakan proses alam, yang juga banyak terjadi karena perbuatan manusia. Faktor curah hujan, tekstur tanah, kemiringannya dan tutupan tanah mempengaruhi tingkat erosi.Intensitas curah hujan yang tinggi di suatu lokasi yang tekstur tanahnya adalah sedimen, misalnya pasir serta letak tanahnya juga agak curam menimbulkan tingkat erosi yang tinggi. Tanah yang gundul tanpa ada tanaman pohon atau rumput akan rawan terhadap erosi. Erosi juga dapat disebabkan oleh angin, air laut dan es. B. Tujuan 1. Mengetahui pengertian erosi. 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi erosi. 3. Mengetahui jenis-jeniserosi.

Upload: nurul-aulia

Post on 11-Jul-2015

1.396 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bentuk muka bumi selalu mengalami perubahan. Perubahan bentuk muka

bumi disebabkan oleh tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen

adalah tenaga yang berasal dari perut bumi seperti letusan gunung, gempa bumi

dan lain-lain. Sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar

permukaan bumi, seperti gerakan angin, gerakan air dan lain-lain. Perubahan

bentuk permukaan bumi sebenarnya merupakan hal yang bersifat alami. Tenaga

eksogen yang dapat mempengaruhi perubahan bentuk permukaan bumi antara

lainPelapukan, Sedimentasidan Erosi.

Erosi adalah proses berpindahnya massa batuan dari satu tempat ke tempat

lain yang dibawa oleh tenaga pengangkut yang bergerak di muka muka bumi.

Tenaga pengangkut tersebut bisa berupa angin, air maupun gletser atau es yang

mencair.Erosi bisa terjadi di darat maupun di Pantai.

Erosi merupakan proses alam, yang juga banyak terjadi karena perbuatan

manusia. Faktor curah hujan, tekstur tanah, kemiringannya dan tutupan tanah

mempengaruhi tingkat erosi.Intensitas curah hujan yang tinggi di suatu lokasi

yang tekstur tanahnya adalah sedimen, misalnya pasir serta letak tanahnya juga

agak curam menimbulkan tingkat erosi yang tinggi. Tanah yang gundul tanpa ada

tanaman pohon atau rumput akan rawan terhadap erosi. Erosi juga dapat

disebabkan oleh angin, air laut dan es.

B. Tujuan

1. Mengetahui pengertian erosi.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi erosi.

3. Mengetahui jenis-jeniserosi.

2

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pembentuk kulit bumi dikenal dengan nama batuan. Ada tiga jenis batuan,

yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Sebagai akibat tenaga

endogen (yang berasal dari gerak-gerak kulit bumi) dan tenaga eksogen dalam

bentuk pelapukan baik pelapukan kimiawi atau pelapukan fisik, ketiga jenis

batuan itu akan “melunak”. Batuan yang telah melunak inilah yang merupakan

sasaran proses erosi. Makin lunak batuan maka makin mudah batuan tersebut

terkena erosi.

Erosi adalah peristiwa pengikisan tanah oleh angin, air atau es.Erosi dapat

terjadi karena sebab alami atau disebabkan oleh aktivitas manusia. Penyebab

alami erosi antara lain adalah karakteristik hujan, kemiringan lereng, tanaman

penutup dan kemampuan tanah untuk menyerap dan melepas air ke dalam lapisan

tanah dangkal. Erosi yang disebabkan oleh aktivitas manusia umumnya

disebabkan oleh adanya penggundulan hutan, kegiatan pertambangan, perkebunan

dan perladangan.

Menurut istilah ilmu geologi, erosi adalah suatu perubahan bentuk batuan,

tanah atau lumpur yang disebabkan oleh kekuatan air, angin, es, pengaruh gaya

berat dan organisme hidup.

Erosi permukaan (surficial erosion) merupakan proses pelepasan dan

pengangkutan partikel tanah secara individu oleh akibat hujan, anggin, atau es.

Akibat tetesan air hujan secara terus menerus dipermukaan tanah, tanah menjadi

terlepas dari kesatuannya. Erosi tanah merupakan proses tercabutnya dan

pemindahan partikel oleh hal-hal tersebut. Erosi berawal ari seretan dan benturan,

atau gaya-gaya tarikan yang bekerja pada partikel individu tanah dipermukaan.

Setiap permasalahan sudah tentu memiliki penyebab, begitu pula dengan erosi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi erosi tanah adalah iklim, topografi

tanah, vegetasi, dan tindakan manusia terhadap lahan.Faktor-faktor erosi tanah

yang sifatnya relatif permanen, yakni iklim, topografi, dan tanah menentukan

besar erosi potensial dan apabila faktor-faktor tersebut ditambah dua faktor

3

lainnya yakni vegetasi dan tindakan manusia terhadap lahan menentukan bahaya

erosi aktual.

Jika erosi terjadi di tanah pertanian maka tanah tersebut berangsur-angsur

akan menjadi tidak subur, karena lapisan tanah yang subur makin menipis, dan

jika terjadi dipantai, maka bentuk garis pantai akan berubah. Dampak lain dari

erosi adalah sedimen dan polutan tanah pertanian yang terbawa air akan

menumpuk di suatu tempat. hal ini bisa menyebabkan pendangkalan air waduk,

kerusakan ekosistem di danau, pencemaran air minum.

Menurut Sitanala Arsyad (1989), konservasi tanah adalah penempatan

setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah

tersebut dan memperlakukkannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan

agar tidak terjadi kerusakan tanah.

4

III. PEMBAHASAN

A. Pengertian Erosi

Menurut istilah ilmu geologi erosi adalah suatu perubahan bentuk batuan,

tanah atau lumpur yang disebabkan oleh kekuatan air, angin, es, pengaruh gaya

berat dan organisme hidup. Angin yanng berhembus kencang terus-menerus dapat

mengikis batuan di dinding-dinding lembah.Air yang mengalir terus-menerus

selama jutaan tahun dapat menggerusbatuan di sekitar seperti yang terjadi pada

Grand Canyon di Amerika.Demikian pula erosi akibat es yang disebut dengan

glacier yang dapat meretakkan batuan jika celah-celah batuan yang terisi dengan

air yang membeku.

Erosi adalah terangkatnya lapisan tanah atau sedimen karena stres yang

yang ditimbulkan oleh gerakan angin atau air pada permukaan tanah atau dasar

perairan.Erosi yang terjadi dipengaruhi oleh faktor alam secara alami maupun

oleh adanya tindakan dari manusia yang berusaha untuk mengolah tanah dan

lingkungan demi kepentingannya (Ahmad Basyar dkk, 2006).

Berkaitan dengan erosi, maka ada istilah erosi normal dan erosi

dipercepat..

1. Erosi Normal (normalerosion) adalah erosi yang terjadi secara alami

bergantung pada faktor-faktor geologi yang mempengaruhinya. Erosi tersebut

berlangsung normal dilapangan tanpa adanya campur tangan manusia.

Keberlangsungan erosi ini melalui tiga tahap yaitu: Pertama, agregat-agregat

tanah mengalami pemecahan sehingga membentuk butiran-butiran tanah yang

relatif kecil dibanding sebelumnya. Kedua, terjadi pemindahan partikel tanah

yang lebih kecil tadi melalui penghanyutan dan atau karena kekuatan angin.

Ketiga, setelah hanyut terbawa air atau angin maka partikel tanah tersebut

diendapkan pada tempat yang lebihrendahataupundidasar sungai.Erosi karena

alam (normal) biasanya tidak banyak berdampak buruk bagi kehidupan

manusia juga kesembangan alam. Kemungkinan apabila terjadi intensitasnya

5

kecil saja, karena partikel yang terangkut seimbang dengan banyaknya jumlah

tanah yang terbentuk pada daerah yang lebih rendah itu.

2. Erosi Dipercepat (acceleratederosion), didalam proses erosi ini dipengaruhi

oleh kegiatan manusia yang melakukan tindakan terhadap kondisi tanah.

Tindakan tersebut bersifat negatif atau telah melakukan kesalahan dalam

pengelolaan tanah pertaniannya. Oleh karena itu manusia dalam hal ini

berperan membantu terjadinya erosi secara cepat. Biasanya erosi ini

menimbulkan ketidakseimbangan antara tanah yang terangkut ke daerah yang

rendah dengan pembentukan tanah. Tanah yang terpindahkan jauh lebih besar

jumlahnya daripada tanah yang baru terbentuk, sehingga akan membawa

malapetaka yang karena memang lingkungannya telah mengalami kerusakan-

kerusakan, menimbulkan kerugian besar seperti banjir, longsor, kekeringan,

ataupun turunnya produktifitas tanah. Untuk itu perlu adanya penanggulangan

dari kita sendiri maupun dari pemerintah dengan cara penanaman pohon

pelindung dalam upaya reboisasi, sehingga selanjutnya tinggal lapisan bawah

tanah (sub soil) yang belum matang itu.Pada lingkungan DAS, laju erosi

dikendalikan oleh kecepatan aliran air dan sifat sedimen (terutama ukuran

butirnya). Stres yang bekerja pada permukaan tanah atau dasar perairan

sebanding dengan kecepatan aliran. Resistensi tanah atau sedimen untuk

bergerak sebanding dengan ukuran butirnya. Gaya pembangkit eksternal yang

menimbulkan erosi adalah curah hujan dan aliran air pada lereng DAS. Curah

hujan yang tinggi dan lereng DAS yang miring merupakan faktor utama yang

membangkitkan erosi. Pertahanan DAS terhadap erosi tergantung utamanya

pada tutupan lahan. Penguatan pertahanan terhadap erosi dapat pula dilakukan

dengan upaya-upaya kerekayasaan. Indonesia tergolong daerah yang beriklim

tropis lembab, sehingga erosi yang terjadi disebabkan karena penghanyutan

oleh air. Ini berdasarkan data rata-rata curah hujan di Indonesia yang melebihi

1500mm/tahun. Sedangkan pada daerah yang beriklim tropis kering agen

utama yang mempengaruhi erosi adalah angin. Untuk Indonesia sendiri, akibat

dari erosi banyak terjadi diberbagai daerah dengan macam-macam bentuknya.

6

Gambar contoh terjadinya erosi di daratan yang digerakkan oleh tenaga air

hujan.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Erosi

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya erosi diantaranya adalah:

1.Iklim

Iklim dapat mempengaruhi erosi oleh karena menentukan indeks erosifitas

hujan.Selain itu, komponen iklim yaitu curah hujan dapat mempengaruhi laju

erosifitas secara terus menerus sesuai intensitas hujan yang terjadi.

2.Tanah

Sedang tanah dengan sifat-sifatnya itu dapat menentukan besar kecilnya laju

pengikisan (erosi) dan dinyatakan sebagai faktor erodibilitas tanah (kepekaan

tanah terhadap erosi atau ketahanan tanah terhadap adanya erosi).

3.Topografi

Kemampuan tanah terbawa air erosi dipengaruhi oleh topografi suatu

wilayah.Kondisi wilayah yang dapat menghanyutkan tanah sebagai sedimen erosi

secara cepat adalah wilayah yang memiliki kemiringan lereng yang cukup besar.

Sedangkan pada wilayah yang landai akan kurang intensif laju erosifitasnya,

karena lebih cenderung untuk terjadi penggenangan.

7

4.Tanaman

Penutup Tanah Tanaman penutup tanah (vegetasi) berperan untuk menjaga

agar tanah lebih aman dari percikan-percikan yang terjadi akibat jatuhnya air

hujan ke permukaan tanah.Selain melindungi dari timpaan titik-titik hujan,

vegetasi juga berfungsi untuk memperbaiki susunan tanah dengan bantuan akar-

akar yang menyebar.

5.Manusia

Manusia dapat berperan sebagai penyebab cepatnya laju erosi maupun

menekan laju erosi. Dalam proses mempercepat erosi, manusia banyak melakukan

kesalahan dalam pengelolaan lingkungan, seperti penambangan, eksploitasi hutan,

pengerukan tanah, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam penanggulangan laju

erosi, manusia dapat melakukan evaluasi konservasi lahan dengan cara reboisasi,

pembuatan terasering pada areal pertanian,dan lain-lain.

Contoh-contoh terjadinya erosi akibat ulah manusia adalah tanah gundul

atau tidak ada tanamannya, tanah miring tidak dibuat teras–teras dan guludan

sebagai penyangga air dan tanah yang lurus, tanah tidak dibuat tanggul pasangan

sebagai penahan erosi, ada tanah di kawasan hutan rusak karena pohon–pohon

ditebang secara liar sehingga hutan menjadi gundul, pada permukaan tanah yang

berlumpur digunakan untuk pengembalaan liar sehingga tanah atas semakin rusak

C. Faktor Tanah yang Mempengaruhi Erosi

Berbagai macam jenis tanah mempunyai kepekaan terhadap erosi yang

berbeda.Kepekaan erosi tanahbergantung pada interaksi sifat-sifat fisik dan kimia

tanah.Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan terhadap erosi adalah:

1. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kecepatan infiltrasi, permeabilitas dan

kapasitas menahan air.

2. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi ketahanan struktur tanah terhadap

disperse dan pengikisan oleh jatuhnya air hujan dan aliran permukaan.

Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi erosi adalah :

1.Tekstur

Tekstur adalah proporsi kelompok ukuran butir-butir tanah.Tanah berbutir

kasar, seperti pasir, pasir berkerikil mempunyai permeabilitsa dan kapasitas

8

infiltrasi tinggi. Tanah pasir halus juga mempunyai kapasitas infiltrasi cukup

tinggi, tetapi jika terjadi aliran permukaan, maka butir-butir halus akan mudah

terangkut. Tanah-tanah yang mengandung lempung dalam jumlah tinggi dapat

tersuspensi oleh butiran hujan yang menimpanya, dan pori-pori tanah permukaan

akan tersumbat oleh butir-butir halus lempung tersebut. Hal ini menyebabkan

terjadinya aliran permukaan dan erosi yang lebih intensif.Tetapi, bila tanah

tersebut padat, dan tidak mudah terdispersi, maka infiltrasi mungkin masih besar,

sehingga aliran permukaan dan erosi tidak begitu besar.

2. Struktur

Struktur tanah adalah susunan butir-butir tanah. Tanah garanuler yang

tidak padat atau longgar akan mengalirkan air lebih besar dari pada pasir yang

padat. .

3.Bahanorganik

Bahan organik yang terdiri dari daun-daunan, ranting dan sebagainya,

yang belum hancur dan menutup permukaan tanah, merupakan pelindung tanah

yang baik terhadap erosi, karena menghambat kerusakaan sususnan tanah oleh

hantaman air hujan.Bahan organic ini, menghambat laju aliran air

permukaan.Bahan organic yang telah mengalami pelapukan, mempunyai

kemampuan menyerap dan menahan air yang tinggi.Pengaruh bahan organi pada

aliran permukaan, terutama, memperlambat kecepatan aliran permukaan dan

meningkatkaninfiltrasi.

4. Kedalaman

Terkait dengan kepekaan terhadap erosi, tanah-tanah yang dalam (tebal)

dan mudah meloloskan air merupakan tanah yang kurang peka terhadap

erosi.Sebaliknya, tanah yang mudah meloloskan air dan dangkal (tipis)

merupakan tanah yang peka terhadap erosi.Ketebalan tanah sampai mencapai

lapisan kedap air, menentukan banyaknya air yang dapat diserap oleh tanah,

dengan demikian mempengaruhibesarnyaaliranpermukaan.

5. Sifatlapisanbawah

Sifat lapisan bawah yang mempengaruhi erosi tanah adalah permeabilitas

tanah yang berada dibagian bawah tersebut.Tanah yang lapisan bawahnya berupa

9

tanah granuler, biasanya kurang peka terhadap erosi dibandingkan dengan tanah

yany lapisan dibawahnya berpermeabilitas rendah.

6. Tingkatkesuburantanah

Perbaikan kesuburan tanah memperbaiki pertumbuhan tanaman. Jika

pertumbuhan tnaman baik, maka tanaman akan memperbaiki penutupan tanah

pula, dan lebih banyak sisia tanaman yang kembali lagi ke tanah setelah panen.

Umunya, jumlah bahan organic dari system akar-akaran sebanding dengan

peartumbuhan bagian taanaman yang berada di atas permukaan tanah.

D. Proses terjadinya erosi

Di daerah beriklim tropika basah, aliran merupakan penyebab utama erosi

tanah, sedangkan angin tidak mempunyai pengaruh yang berarti. Proses erosi

terdiri atas tigabagian yang berurutan :

1. pengelupasan (detachment),

2. pengangkutan (transportation), dan

3. pengendapan (sedimentation) (Asdak, 1995).

Proses erosi oleh air merupakan kombinasi dua sub proses yaitu :

1. Penghancuran struktur tanah menjadi butir-butir primer oleh energi tumbuk

butir-butir hujan yang menimpa tanah dan perendaman oleh air yang tergenang,

dan pemindahan (pengangkutan) butir-butir tanah oleh percikan hujan, dan

2. Penghancuran struktur tanah diikuti pengangkutan butir-butir tanah tersebut

oleh air yang mengalir dipermukaan tanah.

Air hujan yang menimpa tanah-tanah terbuka akan menyebabkan tanah

terdispersi. Sebagian dari air hujan yang jatuh tersebut akan mengalir di atas

permukaan tanah. Banyaknya air hujan yang mengalir diatas permukaan tanah

tergantung pada hubungan antara jumlah dan intensitas hujan dengan kapasitas

infiltrasi tanah dan kapasitas penyimpanan air tanah. Kekuatan perusak air yang

mengalir diatas permukaan tanah akan semakin besar dengan semakin curam dan

makin panjang lereng permukaan tanah. Tumbuh-tumbuhan yang hidup diatas

permukaan tanah dapat memperbaiki kemampuan tanah menyerap air dan

memperkecil kekuatan perusak butir-butir hujan yang jatuh, dan daya dispersi dan

angkut aliran air di atas permukaan tanah. Perlakuan atau tindakan-tindakan yang

10

diberikan manusia terhadap tanah dan tumbuh-tumbuhan di atasnya akan

menentukan apakah tanah itu akan menjadi baik dan produktif atau menjadi rusak

(Arsad, 1989).

D. Macam-macam Erosi

Bentuk-bentuk erosi ini merujuk pada erosi yang terjadi secara

accelerated.Seperti pada bagian awal, erosi semacam ini banyak dipengaruhi oleh

iklim dan faktor manusia. Kartasapoetra dalam bukunya “Tekhnologi Konservasi

Tanah dan Air” menyebutkan bentuk-bentuk erosinya adalah:

1. Sheet Erosion (erosilembaran)adalah erosi dalam bentuk lembaran-lembaran

pada permukaan tanah. Tejadi pengangkatan dan pemindahan tanah demikian

meratapadabagianpermukaantanah.

2. Rill Erosion (erosialur), daya aliran air dengan mudah terus akan melakukan

pengikisan kebagian bawahnya, dengan demikian pengikisan terus merambat

kebagian bawahnya lagi dan terbentuklah alur-alur pada permukaan tanah dari

atas memanjang kebawah, alur ini adalah dangkal.

3.Gully Erosion (erosiparit), erosi parit sangat erat hubungannya dengan erosi

alur, karena memang erosi parit melanjutkan aktivitas daya pengikisan partikel

tanah pada alur-alur yang sudah terbentuk. Penggunaan intensif jalan setapak

dihutan dapat menyebabkan pemadatan tanah, peningkatan aliran pemukaan, dan

kemudian pembentukan parit-parit erosi (Laurence&Peter,1988)

4.Stream Bank Erosion (erositebingsungai), umumnya terjadi pada sungai

sungai yang berbelok-belok tergantung dari derasnya arus sungai.Sungai yang

lurus jarang sekali menimbulkan erosi tebing.

Menurut Hudson dalam tulisannya, besarnya erosi maksimal yang dapat

dibiarkan adalah berkisar antara 2,5 – 12,5 ton per hektar per tahun. Laju erosi

diberbagai DAS saat ini relatif tinggi. Misalnya sub-DAS Ciliwung Hulu, secara

kumulatif laju erosi yang terjadi adalah 19,3 ton/ha/th dengan indeks erosi sebesar

1,29 (>1) yang berarti bahwa ditinjau dari segi erosi DAS tersebut dalam kondisi

jelek (Arief Guritno dkk,2003). Kita hanya bisa menghambat berlangsungnya

erosi tetapi tidak bisa mencegah sama sekali terjadinya erosi tersebut.

11

Penghambatan tersebut adalah sangat tergantung pada aktivitas dan kebijaksanaan

kita pula (G Kartasapoetra dkk,1991).

Erosi ada beberapa macam menurut proses terjadinya yaitu:

1. Erosi Akibat Gaya Berat

Batuan atau sedimen yang bergerak terhadap kemiringannya merupakan

proses erosi yang disebabkan oleh gaya berat massa. Ketika massa bergerak dari

tempat yang tinggi ke tempat yang rendah maka terjadilah apa yang disebut

dengan pembuangan massa. Dalam proses terjadinya erosi, pembuangan massa

memiliki peranan penting karena arus air dapat memindahkan material ke tempat-

tempat yang jauh lebih rendah. Proses pembuangan massa terjadi terus menerus

baik secara perlahan maupun secara tiba-tiba sehingga dapat menimbulkan becana

tanahlongsor. Lereng pegunungan yang terjal dan mengandung tanah liat di

sekitar daerah yang sudah retak-retak akan sangat rentan terhadap erosi akibat

gaya berat.Erosi ini akan berlangsung sangat cepat sehingga dapat menimbulkan

becanalongsor.

2. Erosi oleh Angin

Hembusan angin kencang yang terus menerus di daerah yang tandus dapat

memindahkan partikel-partikel halus batuan di daerah tersebut membentuk suatu

formasi, misalnya bukit-bukit pasir digurun atau pantai.Efek lain dari angin adalah

jika partikel keras yang terbawa dan bertumbukan dengan benda padat lainnya

sehingga menimbulkan erosi yang disebut dengan abrasi.

3. Erosi oleh Air

Jika tingkat curah hujan berlebihan sedemikian rupa sehingga tanah tidak

dapat menyerap air hujan maka terjadilah genangan air yang mengalir

kencang.Aliran air ini sering menyebabkan terjadinya erosi yang parah karena

dapat mengikis lapisan permukaan tanah yang dilewatinya, terutama pada tanah

yang gundul.Pada dasarnya air merupakan faktor utama penyebab erosi seperti

aliran sungai yang deras.Makin cepat air yang mengalir makin cepat benda yang

dapat terkikis. Pasir halus dapat bergerak dengan kecepatan 13,5 km perjam yang

merupakan kecepatan erosi yang kritis. Air sungai dapat mengikis tepi sungai

dengan tiga cara: pertama gaya hidrolik yang dapat memindahkan lapisan

12

sedimen, kedua air dapat mengikis sedimen dengan menghilangkan dan

melarutkan ion dan yang ketiga pertikel dalam air membentur batuan dasar dan

mengikisnya. Air juga dapat mengikis pada tiga tempat yaitu sisi sungai, dasar

sungaidanlerengatassungai.Erosi juga dapat terjadi akibat air laut.Arus dan

gelombang laut termasuk pasang surut laut merupakan faktor penyebab terjadinya

erosi di pinggiran laut atau pantai.Karena tenaga arus dan gelombang merupakan

kekuatan yang dapat memindahkan batuan atau sedimen pantai.

4. ErosiolehEs

Erosi ini terjadi akibat perpindahan partikel-partikel batuan karena aliran

es yang terjadi di pinggiran sungai.Sebenarnya es yang bergerak lebih besar

tenaganya dibandingkan dengan air. Misalnya glacier yang terjadi di daerah

dingin dimana air masuk ke pori-pori batuan dan kemudian air membeku menjadi

es pada malam hari sehingga batuan menjadi retak dan pecah, karena sifat es yang

mengembang dalam pori-pori.

E. Pengaruh Yang Ditimbulkan Oleh Erosi

Dampak erosi dibagi menjadi dampak ditempat asal terjadinya erosi (on

site) dan dampak pada daerah diluarnya (off site).

1. Dampak erosi tanah di tapak (on-site)

Merupakan dampak yang dapat terlihat langsung kepada pengelola lahan

yaitu berupa penurunan produktifitas.Hal ini berdampak pada kehilangan produksi

peningkatan penggunaan pupuk dan kehilangan lapisan olah tanah yang akhirnya

menimbulkan terjadinya tanah kritis.Pengaruh erosi pada kesuburan fisik tanah

diantaranya adalah terjadinya penghanyutan partikel-partikel tanah, perubahan

struktur tanah, penurunan kapasitas infiltrasi dan penampungan, serta perubahan

profil tanah. Sedangkan pengaruh pada kesuburan kimia tanah menurut Goeswono

Soepardi dalam bukunya “Sifat dan Ciri Tanah” adalah kehilangan unsur hara

karena erosi selama rata-rata 2 tahun yang diperoleh dari percobaan di Missouri

yaitu N 66 kg per hektar, kemudian P2O5 41 kg per hektar,K2O 729 kg per

hektar, MgO 145 per kg per hektar,dan SO4 sebanyak 42 kg per hektar per tahun.

Tanah yang dikatakan rusak kalau lapisan bagian atasnya atau top soil (ketebalan

15 - 35 cm) memang telah banyak terkikis dan atau dihanyutkan oleh arus air

13

hujan, sehingga lapisan tersebut menjadi tipis atau bahkan hilang (A.G

Kartasapoetra,1986).

2. Dampak erosi tanah diluar lahan pertanian (off-site)

Merupakan dampak sangat besar pengaruhnya.Sedimen hasil erosi tanah

dan kontaminan yang terbawa bersama sedimen menimbulkan kerugian dan biaya

yang sangat besar dalam kehidupan. Arsyad (1989) mengemukakan bentuk

dampak off-site antaralain: Pelumpuran dan pendangkalan waduk, tertimbunnya

lahan pertanian dan bangunan, memburuknya kualitas air, dan kerugian ekosistem

perairan.

Bentuk dampak off site antara lain adalah :pelumpuran dan pendangkalan

waduk, tertimbunnya lahan pertanian dan bangunan, memburuknya kualitas air

dan kerugian ekosistem perairan (Arsyad, 1989).

Selain itu, dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah

bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi

lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk

meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam

lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan

mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh

aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang

selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan

sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.

F. Upaya Mengurangi Erosi

Erosi tidak dapat begitu saja dihilangkan namun dapat dikurangi dengan

daya manusia.Walaupun sebenarnya faktor yang sangat berpengaruh dalam

mempercepat laju erosi adalah manusia, namun tidak berarti bahwa manusia tidak

bisa berbuat apa-apa dalam mengurangi terjadinya erosi. Setiap orang pasti akan

mampu berupaya seperti itu, tinggal kesadaran masing-masing yang harus ada

mengenai permasalahan tersebut.

Upaya yang dapat dilakukan adalah: Pertama, kita sebagai manusia harus

sadar akan permasalahan erosi dan dampak yang akan timbul dan menyerang kita

sendiri. Kedua, jangan merusak ekosistem hutan karena hutan adalah tempat yang

14

sangat berpengaruh dalam terjadinya erosi disekitarnya.Jika menebangi pohon di

hutan segera diganti dengan pohon baru. Ketiga, lakukan pengolahan tanah

pertanian secara bijak dengan cara membuat sengkedan-sengkedan ataupun

terasering untuk menahan laju erosi agar tidak terlalu besar. Keempat,

menghijaukan kembali (reboisasi) dan konservasi hutan-hutan yang telah gundul

akibat keserakahan manusia.Rhett A Butler mengemukakan bahwa akar-akar dari

pepohonan dan vegetasi hujan membantu menahan tanah. Saat pepohonan

ditebangi, tak akan ada lagi penahan penahan apapun yang melindungi tanah dan

tanahpun akan cepat terbawa hanyut oleh air hujan. Oleh sebab itu alangkah

baiknya mulai dari sekarang kita pikirkan dampak erosi yang yang telah menimpa

kita saat ini dan jangan sampai lagi terulang dimasa yang akan datang. Dengan

menyadari hal tersebut kita juga harus segera berupaya untuk melakukan kegiatan

yang dapat mengurangi terjadinya erosi.

Selain itu sebagai usaha untuk mengurangi erosi tanah dapat dilakukan

upaya–upaya konservasi. Tujuan konservasi tanah adalah untuk menjaga agar

tanah tidak tererosi.Usaha–usaha konservasi tanah ditujukan untuk menjegah

kerusakan, memperbaiki dan meningkatkan produktifitas tanah agar dapat

dipergunakan secara lestari.Tanah yang subur sangat diperlukan untuk

pertanian.Pertanian dapat memproduksi hasil bumi yang bermanfaat bagi

kebutuhan manusia.

Konservasi tanah dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu :

1. Metode Vegetatif adalah penggunaan tanaman atau tumbuhan dan sisa–sisanya

untuk mengurangi jumlah dan daya rusak hujan yang jatuh

15

Gambar countour strip cropping

Metode vegetative dapat dilakukab dengan :

a. Reboisasi adalah menanami kembali hutan yang gundul

b. Countour strip cropping adalah bercocok tanam dengan beberapa jenis

tanaman semusim dalam strip – strip yang berselang – seling menurut

garis kontur

c. Croups rotation adalah usaha penanaman jenis tanaman secara bergantian

dalam suatu lahan

2. Metode Mekanikadalah semua perlakuan fisik mekanik yang diberikan

terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan

dan erosi, serta meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.

Gambar Terassering

16

Berikut bentuk–bentuk metode mekanik.

a. Countour plowing adalah membajak searah garis kontur, sehingga

terjadilah alur–alur horisontal.

b. Guliudan adalah tumpukan tanah yang dibuat memanjang searah garis

kontur atau memotong lereng untuk menahan erosi

c. Terassering adalah menanam tanaman dengan sistem berteras–teras di

daerah lereng.

d. Perbaikan drainase dan irigasi.

3. Metode Kimia adalah dengan menggunakan preparat kimia sintetis atau

alami. Preparat ini disebut Soil Conditioner atau pemantap struktur tanah.

Sesuai dengan namanya Soil Conditioner ini digunakan untuk membentuk

struktur tanah yang stabil. Senyawa yang terbentuk akan menyebabkan tanah

menjadi stabil

Gambar Soil Conditioner

Erosi tidak dapat dicegah secara sempurna karena merupakan proses alam.

Pencegahan erosi merupakan usaha pengendalian terjadinya erosi yang berlebihan

sehingga dapat menimbulkan bencana.Selain dengan konservasi tanah ada banyak

cara untuk mengendalikan erosi antara lain :

17

1. Pengolahan Tanah. Areal tanah yang diolah dengan baik dengan penanaman

tanaman, penataan tanaman yang teratur akan mengurangi tingkat erosi.

2. Pemasangan Tembok Batu Rangka Besi. Dengan membuat tembok batu

dengan kerangka kawat besi di pinggir sungai dapat mengurangi erosi air

sungai.

3. Penghutanan Kembali. Yaitu mengembalikan suatu wilayah hutan pada

kondisi semula dari keadaan yang sudah rusak.

4. Penempatan Batu Batu Kasar sepanjang Pinggir Pantai.

5. Pembuatan Pemecah Angin atau Gelombang. Pohon pohonan yang ditanam

beberapa garis untuk mengurangi kekuatan angin. Pohon-pohonan yang

ditanam beberapa baris untuk mengurangi kekuatan angin.

6. Pembuatan Teras Tanah Lereng.

Teras tanah berfungsi untuk memperkuat daya tahan tanah terhadap gaya

erosi.

18

IV. KESIMPULAN

1. Aliran permukaan adalah air yang mengalir diatas permukaan tanah dan

mengangkut bagian-bagian tanah. Aliran permukaan terjadi apabila intensitas

hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah, dimana dalam hal ini tanah telah

jenuh air.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi erosi adalah

a. Iklim

b. Tanah

c. Topografi

d. Tanaman

e. Manusia

3. Macam –macam erosi tebagi menjadi dua :

Erosi menurut proses terjadinya adalah :

a. Erosi akibat gaya besar

b. Erosi oleh angin

c. Erosi oleh air

d. Erosi oleh es

Erosi menurut bentuknya adalah :

a. Sheet Erosion (erosilembaran)

b. Rill Erosion (erosialur)

c. Gully Erosion (erosiparit)

d. Stream Bank Erosion (erositebingsungai)