makalah modul 2.docx

21
Modul 2 “Tias Tidak Puas” Kelompok IV : Yuri Amelia : 61111003 Rachindi qory trysia : 61111011 Yuliana minanti : 61111014 Nur rahma kurnianti :61111020 Nur annisa tiara pratiwi : 61111032 Thariq muslim : 61111039 Yuni arios :61111030 Dani Adrian : 61111058 Sukma mentari : 61111068 1

Upload: mardoni-efrijon

Post on 08-Dec-2015

317 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Modul 2

“Tias Tidak Puas”

Kelompok IV :

Yuri Amelia : 61111003Rachindi qory trysia : 61111011Yuliana minanti : 61111014Nur rahma kurnianti :61111020Nur annisa tiara pratiwi : 61111032Thariq muslim : 61111039Yuni arios :61111030Dani Adrian : 61111058Sukma mentari : 61111068

Prodi S1 kedokteranfakultas kedokteran dan ilmu kesehatan

Universitas batam 2011

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas rahmat dan hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan laporan pembahasan skenario tentang kesulitan blajar yang berjudul

”Tias Tidak puas”. Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada para Tutor atas bimbingan

dalam penulisan makalah ini. Tujuan penulisan laporan ini adalah dalam rangka memenuhi salah

satu tugas pada blok pendahuluan Fakultas Kedokteran Universitas Batam.

Penulis juga mengucapkan rasa terimakasih yang mendalam kepada teman-teman semua

atas bantuan, dukungan baik secara moril maupun materil dalam pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari laporan ini masih memiliki kekurangan, untuk itu kritik dan saran

penulis harapkan dalam rangka penyempurnaan penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi pembacanya, sebagai bekal tambahan pengetahuan mengenai ilmu kedokteran

khusunya tentang hubungan dokter dan pasien.

Batam, Oktober 2011

Tim Penulis

2

Daftar Isi

Kata Pengantar ……………………………………………………………..i

Daftar Isi ………………………………………………………………………………………….. 1

Seven jump

Skenario ……………………………………………………………………………………….. 2

Kata sulit ……………………………………………………..………………………………… 2

Kata kunci……………………………………………………………………………………… 2

Key problem…………………………………………………..………………………………… 2

Pertanyaan ……………………………………………………..…………………………………. 2

Tujuan…………………………………………………………………………………………… 3

Sasaaran………………………………………………………..………………………………… 3

Mind map……………………………………………………………………………………….. 4

komunikasi……………………………………….………………….…………………………………… 5

komunikasi efektif……………………………………………………………………………………… 7

factor-faktor efektif..……………………………………………………………………………….…..… 8

komunikasi tidak efektif ……………………………………………………………………… 11

factor-faktor tidak efektif………………………………………………………………………………… 13

dampak komunikasi tidak efektif ………………………………..………………………………… 13

solusi komunikasi tidak efektif ………………………………………………………………………14

Referensi ....................................................................................................................... 19

3

Skenario Tias tidak puas Tias mengeluh badannya meriang dan pusing 3 hari ini. Ia memeriksakan diri ke dokter RS MULIA. Saat masuk ruang periksa dokter,dokter terlihat sibuk dengan telfon genggamnya hanya bertanya keluhan dan lamanya keluhan yang di rasakan, kemudian dokter langsung menuliskan resep tanpa melakukan pemeriksaan kepada tias dokter terlihat tidak ramah dan terkesan buru-buru.Tias merasa tidak puas dengan pelayanan dengan dokter tersebut padahal ia ingin bertanya lebih lanjut tentang sakit yang ia derita. Bagaimana andai menilai hubungan antara tias dan dokter tersebut

I. TERMINOLOGI Pusing : Perasaan ketidakseimbangan Resep : suatu permintaan tertulis yang diberikan dokter kepada apoteker untuk

di berikan kepada pasien sesuai dengan penyakit yang diderita Meriang : berasa tidak enak badan ; demam

II. KATA KUNCIa. Tias meriang dan pusingb. Dokter sibuk dengan telfon genggamnyac. Dokter hanya bertanya keluhand. Dokter tidak ramah dan terburuburue. Tias tidak puas dengan pelayanan dokter

III. Permasalahan Ketidakpuasaan seorang pasien terhadap pelayann dokter dikarenakan komunikasi yang tidak efektif

IV. Analisis masalah 1. Bagaimanakah kmunikasi yang efektif antara dokter terhadap pasien dalam

pelayanan kesehatan ?2. Bagaimana kode etik seorang dokter dalam menangani pasiennya?3. Bagaimana dampak komunikasi kurang efektif antara dokter dan pasien?4. Apa penyebab yang melatarbelakangi dokter hanya menanyakan keluhan?5. Apa kewajiban dan hak dokter terhadap pasien?6. Apa hak dan kewajiban pasien terhadap dokter?

V. Tujuan pembelajaranSetelah mempelajari modul II ini mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan hubungan timbal-balik antara dokter dan pasien

VI. Sasaran pembelajaran1. 1. Memahami dan menjelaskan komunikasi efektif 2. Hak dan kewajiban dokter terhadap pasien 3. Hak dan kewajiban pasien terhadap dokter VII. Mind map

4

5

VIII. Pembahasan

KomunikasiKegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan.  Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:- Komunikator    : orang yang menyampaikan pesan- Pesan                 : ide atau informasi yang disampaikan- Media                : sarana komunikasi- Komunikan       : audience, pihak yang menerima pesan- Umpan Balik     : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ ide; ada yang menerima atau mendengarkan pesan; ada pesan itu sendiri; ada media dan tentu ada respon berupa tanggapan terhadap pesan.  Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan.  Fungsi  Komunikasi - Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)- Eksistensi Diri (Self Existence)- Kelangsungan Hidup (Live Continuity)- Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)- Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)William I. Gorden, Communication : Personal and Public,1978 .Rudolp F.Verdeber, Communicate, 1978   

Kualitas Komunikasi Deskripsi

Openess Adanya keterbukaan

Supportiveness Saling mendukung

Positiviness Bersikap positif

Emphaty Memahami perasaan orang lain

Equality Kesetaraan

Namun demikian, yang paling mendasar dalam

KOMUNIKASI YANG EFEKTIFBerkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya “the communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan.Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :1. Menciptakan suasana yang menguntungkan.2. menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.3. pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.4. Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.5. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihk komunikan.

6

Berbicara tentag minat atau awareness di pihak komunikan, dapat dikemukakan bahwa minat akan timbul bilamana ada unsure-unsur sebagai berikut :a) Tersedianya suatu hal yang menarik minat.b) Terdapat kontras, yaitu perbedaan antara hal yang satu dengan lainnya, sehingga apa yang menonjol itu menumbuhkan perhatian.c) Terdapat harapan untuk mendapat keuntungan atau mungkin gangguan dari hal yang dimaksudkan.Itulah beberapa hal saja yang dapat menimbulkan sesuatu komunikasi yang efektif. Sudah barang tentu untuk menciptakan keefektifan tidaklah semudah yang dipaparkan dalam tulisan diatas, karena factor-faktor lain seperti kejiwaan, lingkungan dan budaya turut memainkan peranannya.Dr. Astrid, S. Susanto (1974). Komunikasi Dalam Teori dan Praktik. Universitas Pajajaran. Bina Cipta.

FAKTOR-FAKTOR KOMUNIKASI EFEKTIF1. FAKTOR KOMPONEN KOMUNIKANa) Para Ahli Komunikasi meneliti sedalam-dalamnya tujuan Komunikanb) Mengapa “Know Your Audience” merupakan ketentuan utama dalam komunikasiSebabnya ialah karena penting mengetahui :• Timing yang tepat untuk suatu pesan;• Bahasa yang harus dipergunakan agar pesan dapat dimengerti;• Sikap dan nilai yang harus ditampilkan agar efektif;• Jenis kelompok dimana komunikasi akan dilaksanakan.Komunikan dapat dan akan menerima sebuah pesan hanya kalau terdapat empat kondisi berikut ini :• Dapat dan Benar-benar Mengerti Pesan Komunikasi;• Pada Saat Mengambil Keputusan, Sadar Sesuai dengan Tujuannya;• Pada Saat Mengambil Keputusan, Sadar Keputusannya Bersangkutan dengan Kepentingan Pribadinya;• Mampu menepatinya baik secara mental maupun fisik.2. FAKTOR KOMPONEN KOMUNIKATORDua Faktor Penting pada diri Komunikator:• Kepercayaan pada Komunikator (Source Credibility);Hasrat seseorang untuk memperoleh suatu pernyataan yang benar. Kualitas komunikasinya sesuai dengan kualitas sampai dimana ia memperoleh kepercayaan dari komunikan. Kepercayaan ditentukan oleh Keahliannya dan dapat dipercaya. Karena kepercayaan yang besar dapat merubah sikap.• Daya Tarik Komunikator (Source Attractiveness);Hasrat seseorang untuk menyamakan dirinya dengan komunikator. Komunikator akan sukses dalam komunikasinya, bila berhasil memikat perhatian komunikan. Sehingga akan mempunyai kemampuan melakukan perubahan sikap melalui mekanisme daya tarik. Komunikan menyenangi komunikator, apabila merasa adanya kesamaan khususnya kesamaan ideologi yang lebih penting daripada kesamaan demografi.Seorang komunikator akan sukses dalam komunikasinya. Kalau menyesuaikan komunikasinya dengan “the image” dari komunikan, yaitu :Memahami kepentingannya;• Kebutuhannya;• Kecakapannya;• Pengalamannya;• Kemampuan berpikirnya;• Kesulitannya; dsb

7

Singkatnya, Komunikator harus dapat menjaga kesemestaan alam mental yang terdapat pada komunikan.Prof. Hartley, menyebutnya “the image of other”.http://etika-filsafat-komunikasi.blogspot.com/2007/09/faktor-faktor-penunjang-komunikasi.ht ml

KOMUNIKASI YANG TIDAK EFEKTIFKomunikasi tidak efektif jika Anda hanya mengirimkan ide-ide Anda. Dalam rangka untuk memiliki komunikasi yang efektif, orang lain (s) harus menerima dan menafsirkan mereka sebagai yang Anda inginkan.ADAPULA SUMBER YANG MENGATAKAN BAHWA KOMUNIKASI YANG TIDAK EFEKTIF ITU MERUPAKAN : bentuk hunungang pembicaraan yang tidak memberikan keuntungan pada masing-masing pihak , di dalam satu pihak ada yang merasa bahwa sesuatu itu merupakan keuntungan dan di lain pihak menyatakan bahwa hal tersbut merupakan kerugian.

Proses mencapai kesepakatan (Sharing of meaning), lazimnya berlangsung secara bertahap. Karena itu, lebih awal kita perlu memperhatikan  5 (lima) sasaran pokok dalam proses komunikasi, yaitu:

1. Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakan (atau melihat apa yang kita tunjukkan kepada mereka)

2. Membuat pendengar memahami apa yang mereka dengar atau lihat3. Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar (atau tidak menyetujui

apa yang kita katakan, tetapi dengan pemahaman yang benar)4. Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud kita dan maksud

kita bisa mereka terima5. Memperoleh umpan balik dari pendengar

Sumber: buku kumpulan tindak komunikasi/sriwahyuni/1989

Dampak komunikasi tidak efektif

ada dua dampak akibat lemahnya komunikasi tersebut. Pertama, banyak pasien lari ke fasilitas kesehatan di luar negeri. "Bukan hanya orang-orang yang mampu secara finansial saja. Mereka yang tergolong tidak mampu bahkan rela menjual harta yang mereka miliki untuk biaya berobat ke luar negeri," papar Endang.

Dampak kedua, jika tidak ke luar negeri, para pasien justru beralih ke pengobatan alternatif yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. "Pengobatan alternatif ini makin menjamur dengan banyaknya iklan di media massa. Ironisnya, banyak di antara para pemeran iklan tersebut justru berasal dari profesi tenaga kesehatan,"

Drs. Riyono Pratikno (1987). Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi. Bandung. Remamadja Karya CV.SOLUSI/Cara Mengatasi Hambatan dan Memperbaiki Komunikasi yang tidak efektif

Cara mengatasi Hambatan dan Memperbaiki komunikasi agar menjadi lebih efektif (Beeve dan Thill, 2003;22) adalah :1. Memelihara ikliim komunikasi terbuka

8

Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta mempermudah umpan balik.2. Bertekad memegang teguh etika berkomunikasi3. Memahami kesulitan komunikasi antarbudayaMajunya perkembangan teknologi dan informasi telah menyebabkan terjadinya interaksi antarbudaya baik dalam lingkup regional, nasional, maupun internasional. 4. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerimaMenggunakan pendekatan yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat penerima ketika sedang berkomunikasi.5. Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan membagi informasi.Teknologi dapat dipergunakan untuk menyusun , merevisi dan mendistribusikan pesan. Penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan bijaksana akan mendorong terciptanya komunikasi yang efektif.6. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :a. Memahami penerima pesanb. Menyesuaikan pesan dengan penerimac. Mengurangi jumlah pesand. Memilih saluran atau media yang tepate. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi

Sumber : Buku Komunikasi Bisnis, “Sutrisna Dewi”.

Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2100725-cara-mengatasi-hambatan-dan-memperbaiki/#ixzz1av1FwVKX

Hambatan-hambatan komunikasi yang sering terjadi adalah: Jenis Hambatan DeskripsiFisik Hal menyangkut ruang fisik, lingkunganBiologis Hambatan karena ketidaksempurnaan  anggota tubuhIntelektual Hambatan yang berhubungan dengan kemampuan

pengetahuanPsikis Hambatan yang menyangkut faktor kejiwaan,

emosional, tidak saling percaya, penilaian menghakimiKultural Hambatan yang berkaitan dengan nilai budaya, bahasa,HAMBATAN KOMUNIKASIAhli Komunikasi menyatakan; tidaklah mungkin seseorang melakukan komunikasi yang sebenarnya efektif, karena ada banyak hambatan yang harus menjadi perhatian, antara lain :a. Gangguan• Mekanik (Mechanical channel noise); Gangguan yang disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik.• Semantik (Semantic noise); Gangguan yang bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak. Karena melalui penggunaan bahasa.Semantik adalah pengetahuan mengenai pengertian kata-kata yang sebenarnya atau perubahan pengertian kata-kata. Lambang kata yang sama mempunyai pengertian yang berbeda untuk orang-orang yang berlainan, terjadi salah pengertian Denotatif (arti yang sebenarnya dari kamus

9

yang diterima secara umum) dan Konotatif (arti yang bersifat emosional latar belakang dan pengalaman seseorang).b. KepentinganInterest atau kepentingan akan membuat seorang selektif dalam menanggapi atau menghayati suatu pesan. Orang akan memperhatikan perangsang yang ada hubungannya dengan kepentingannya.c. Motivasi TerpendamMotivasi akan mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Intensitasnya akan berbeda atas tanggapan seseorang terhadap suatu komunikasi.d. PrasangkaPrejudice atau prasangka merupakan rintangan atau hambatan berat bagi kegiatan komunikasi.Sumber :  http://etika-filsafat-komunikasi.blogspot.com/2007/09/faktor-faktor-penunjang-komunikasi.html

$ Faktor-faktor yang Menghambat Efektivitas Komunikasi

Menurut Prof. Drs. Sondang P. Siagian, faktor-faktor yang menghambat efektivitas komunikasi di dalam organisasi adalah meliputi dua hal yang pokok yaitu :

Penghambat yang bersifat teknis- Kurangnya saran dan prasarana yang memadai .- Penguasaan tentang teknik dan metode komunikasi yang kurang memadai .- Kondisi fisik yang tidak memungkinkan komunikasi yang berjalan secara efektif .Penghambat yang bersifat perilaku- Pandangan yang bersifat apriori .- Prasangka yang didasarkan pada emosi .- Suasana otoriter .- Ketidakmauan untuk berubah . Sifat yang ego – sentris .

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN, PERAWAT, RUMAH SAKIT DASAR HUKUM

1. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan2. PP No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 647/Menkes/SK/IV/2000 tentang Registrasi dan

Praktik Perawat4. Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Medik No. YM.02.04.3.5.2504 Tahun 1997

tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit5. Surat Keputusan Dirjen Yanmed No. 00.03.2.6.951 Tahun 1997 tentang berlakunya Hak

dan Kewajiban Perawat dan Bidan di RS.

PENGERTIAN-PENGERTIANHak : Kekuasaan / kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.Kewajiban : Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh seseorang atau suatu badan hukumPasien : Penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan sehat maupun sakitPerawat : seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

10

Rumah Sakit : sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitianHak pasien : hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasienSE Direktur Jenderal Pelayanan Medik No.YM.02.04.3.5.2504 Tahun 1997 tentang pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DI RS :

HAK PASIEN :

1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.

2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi

kedokteran / kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi .4. Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan dengan standar profesi keperawatan5. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan

sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan

pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit

tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang merawat.

8. Pasien berhak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.

9. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :

Ø penyakit yang diderita tindakan medik apa yang hendak dilakukan Ø kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tsb sebut dan tindakan untuk

mengatasinya Ø alternatif terapi lainnya Ø prognosanva. Ø perkiraan biaya pengobatan

1. Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya

2. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.

3. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.4. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal

itu tidak mengganggu pasien lainnya.5. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah

sakit6. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan perlakuan rumah sakit

terhadap dirinya.7. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.

KEWAJIBAN PASIEN

1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah skait

11

2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya.

3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat.

4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit/dokter

5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.

4. Kompetensi Pasien, Hak dan Kewajiban Dokter dan Pasien Ada 6 sifat dasar yang harus ditunjukkan oleh seorang dokter:1. Sifat ketuhanan2. Kemurnian niat3. Keluruhan budi4. Kerendahan hati5. Kesungguhan kerja6. Integritas ilmiah dan social

Yang mana nantinya 6 sifat dasar ini akan teraplikasi dalam beberapa sikap seorang dokter terhadap pasiennya, antara lain:

1. Munculnya profesionalisme seorang dokter• Terbuka, yaitu mau memeberika informasi yang dibutuhksan seorang pasien baik diminta maupun tidak. Dokter juga harus mampu memberikan penjelasan yang akurat dan jujur.• Menjadi pendengar yang baik, yaitu dokter hendaknya mau mendengarkan keluhan dan menaggapi pertanyaan pasien sehingga komunikasi yang terjalin tidak hanya satu arah dan disini dokter tidak hanya berperan dalam memberikan instruksi, tapi alangkah baiknya apabila mampu menampung dan memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi pasien.• Punya waktu yang cukup, yaitu seorang dokter harus bisa menyediakan waktu yang cukup dalam melayani pasiennya, sehingga pasien merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan oleh dokter.2. Mempunyai minat yang besar untuk menolong3. Tumbuhnya sikap empati dokter terhadap pasien yang dihadapinya4. Peka terhadap situasi dan kondisi lingkungan pada saat itu5. Mampu mengaenal dan mengatasi masalah

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan seorang dokter apabila akan menyampaikan kabar buruk kepada pasien, antara lain:

1. Bukalah komunikasi dengan membangun kepercayaan pasien terhadap dokter2. Lihat situasi dan kondisi yang terjadi pada pasien3. Tariklah perhatian pasien untuk mendengarkan informasi yang akan dokter sampaikan4. Berilah fakta/berita yang sebenarnya terjadi pada pasien5. Tunjukkan sikap empati dokter6. Jadilah seorang pendengan yang baik dan tetap tenang terhadap reaksi yang akan diberikan oleh pasien7. Bangun terus motivasi pasien8. Tenangkan pasien dan beri terus harapan dan semangat kepada pasien untuk tetap kuat dalam menghadapi berita buruk yang telah disampaikan

Hak doktera. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar profesi dan

12

standar prosedur operasionalb. Memberikan pelayanan menurut standar profesi dan standar prosedur operasionalc. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganyad. Menerima imbalan jasaKewajiban doktera. Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasienb. Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melaksanakan suatu pemeriksaan atau pengobatanc. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien bahkan juga setelah pasien itu meninggal duniad. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugan dan mampu melakukannyae. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran.

Sikap dokter terhadap pasien1. Mempunyai minat besar untuk menolong2. Terbuka3. Pendengar yang baik: “listening with the third ear”4. Empati5. Peka/pengamat tajam6. Mampu mengenal dan mengatasi masalah.

Disampaikan sebagai bahan bacaan dalam Diskusi Pra LKMM Stikosa-AWS, Sabtu, 17 September 2005

(dewi s. tanti)

13

Dilihat dari hambatan-hambatan tersebut didapatkan intinya terdiri dari 3 unsur utama, yakni waktu yang tersedia untuk menjalankan suatu komunikasi, gaya berkomunikasi dan isi komunikasi atau pembicaraan tersebut.

Menilai dari cara berkomunikasi seorang dokter, baik secara verbal atau pun diiringi dengan bahasa tubuh, setidaknya dapat digolongkan dalam 4 tipe;

1. Dokter yang tidak memiliki waktu dan tidak memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik. Menghadapi dokter semacam ini yang paling sulit. Jangankan menjelaskan keadaan penyakit kepada seorang pasien, untuk bertutur sapa dengan sesama dokter pun mereka terasa mempunyai hambatan. Biasanya dokter tipe ini tidak memiliki banyak pasien, kecuali ia berkemampuan lebih dan masih langka kehadirannya di suatu komunitas tertentu.

2. Dokter yang bisa berkomunikasi tapi tidak cukup memiliki waktu. Kelompok dokter ini biasanya sangat sibuk, baik oleh karena pasiennya yang banyak  ataupun tugas pekerjaan di luar keprofesiannya menuntut mereka untuk menggunakan waktu seefektif mungkin.  Tidak semua pasien puas dengan gaya dokter jenis ini. Boleh jadi kemampuannya dalam menyembuhkan pasien terkenal hebat, tapi mungkin saja sebagian pasien merasa kecewa karena tidak ada kesempatan  untuk menanyakan sesuatu atau merasa tidak mendapat sentuhan optimal di saat sang dokter menjalankan pemeriksaan fisik. Kebanyakan dokter di Indonesia menjalankan prakteknya tidak membatasi jumlah pasien. Sedangkan di luar negeri, seorang dokter dalam menjalankan tugasnya di praktek atau poliklinik rawat jalan, waktu menjadi patokan utama. Sehingga jika waktu untuk seorang pasien (biasanya 20 – 30 menit) belum selesai, si dokter meminta pertanyaan lagi dari si pasien menyangkut hal-hal yang belum jelas. Dengan demikian kwalitas layanan terhadap seorang pasien memang terjaga betul.

3. Dokter dengan gaya berkomunikasi formal. Dimana pasien semata-mata menjadi obyek dari interaksi yang dibangun. Penuh dengan bahasa serta istilah medis, cenderung arus komunikasi satu arah, mendominasi pembicaraan dan terkadang bahkan ada kesan memarahi dalam memberikan nasehat ke pasien. Biasanya untuk golongan pasien yang tidak kritis, jenis dokter ini masih bisa diterima dengan baik. Cukup sudah dengan diberitahu sakitnya, diberi obat dan syukur-syukur sembuh, pasien sudah puas. Sekali pun mungkin saja ada rasa tertekan atau takut menghadapi dokternya.

4. Dokter yang memiliki waktu dan kemampuan berkomunikasi yang baik.  Dokter jenis ini berusaha membina hubungan dengan pasiennya secara lebih terbuka, tidak selamanya formal, berempati, menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti pasien  serta lebih memberikan waktu kepada pasien untuk mengungkapkan sesuatu. Dokter type ini biasanya memiliki kemampuan bersosialisasi lebih tebal dibanding yang lain. Memang dokter yang sejenis ini yang ideal dan banyak disenangi pasien. Tapi golongan ini masih bisa dibedakan lagi antara yang bergaya terlampau bersahabat hingga cenderung membuat mereka kurang teliti serta dalam memberikan penjelasan kurang mengedepankan sisi ilmiahnya, namun ada yang mampu mengkombinasikan kemampuan berkomunikasi serta penguasaan ilmu  dan ketrampilannya dengan baik sehingga memiliki kharisma dan talenta yang baik pula. Yang mana menjadi pilihan pasien? Tentu berpulang pada kecocokan serta kebutuhan masing-masing pasien tersebut. Ada yang bilang, dengan dilihat dan disentuh saja oleh dokter A, seorang pasien sudah merasa dirinya sembuh.

14

KESIMPULAN

Komunikasi yang efektif akan menciptakan hubungan kerja yang harmonis diantara sesama anggota organisasi,Produktifitas kerja dipengaruhi oleh hubungan kerja harmonis, besarnya pendapatan dan jaminan social, tingkat pendidikan dan latihan, disiplin moral dan etika, motivasi, kesehatan, lingkungan dan iklim kerja, manajemen, sarana produksi , kesempatan, kepuasan, teknologi dan kebijaksanaan pemerintah.Komunikasi merupakan unsure utama dalam setiap organisasiKomunikasi yang terjadi di dalam organisasi (internal communication) terutama dalam penyampaian pesan, ide, gagasan, serta informasi baik berupa perintah, larangan, pelimpahan wewenang, pemberian instruksi, nasihat, kebijaksanaan, tindakan kedisiplinan, program kerja dan sebagainya harus diusahakan berjalan dengan efektif.Keberhasilan menciptakan komunikasi internal yang efektif dan harmonis dengan realisasi hubungan yang terbuka dan penuh pengertian akan memberikan peningkatan produktivitas kerja karyawan.

15

Daftar pustaka

Sumber :  http://etika-filsafat-komunikasi.blogspot.com/2007/09/faktor-faktor-penunjang-komunikasi.html

Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2100725-cara-mengatasi-hambatan-dan-memperbaiki/#ixzz1av1FwVKX

Sumber: buku kumpulan tindak komunikasi/sriwahyuni/1989

Drs. Riyono Pratikno (1987). Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi. Bandung. Remamadja Karya CV.SOLUSI/Cara Mengatasi Hambatan dan Memperbaiki Komunikasi yang tidak efektif

Dr. Astrid, S. Susanto (1974). Komunikasi Dalam Teori dan Praktik. Universitas Pajajaran. Bina Cipta.

Disampaikan sebagai bahan bacaan dalam Diskusi Pra LKMM Stikosa-AWS, Sabtu, 17 September 2005

(dewi s. tanti)

Pratikno, R. (1987). Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi. Remadja Karya. Bandung

Wardani, IGAK. (2005). Dasar-Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar. PAU-DIKTI DIKNAS. Jakarta.

16