makalah askep keluarga

49
MAKALAH PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2 1.ANNISARAHWANI 6. SRI BINTARI RAHAYU 2.AHMAD DAHLAN 7. MARWAH 3.MUTMAINNAH 8. RATNA 4. ARMITHA DEWI R.L 9. MUHAMMAD HARISMAN 5. DEWI AYU ASNANG 10. SRI WAHYUNI ARIFIN BLOK KOMUNITAS II PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: dgheztro

Post on 27-Oct-2015

247 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH ASKEP KELUARGA

MAKALAH

PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1. ANNISARAHWANI 6. SRI BINTARI RAHAYU2. AHMAD DAHLAN 7. MARWAH3. MUTMAINNAH 8. RATNA4. ARMITHA DEWI R.L 9. MUHAMMAD HARISMAN5. DEWI AYU ASNANG 10. SRI WAHYUNI ARIFIN

BLOK KOMUNITAS II

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: MAKALAH ASKEP KELUARGA

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT atas hidayah dan taufik-Nya

sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga tetap

tercurahkan kepada Nabiullah Muhammad SAW, para sahabat, dan keluarga beliau.

Makalah ini merupakan hasil diskusi mengenai “Proses asuhan keperawatn keluarga”

pada mata kuliah ‘Blok Komunitas II’. Kami menggunakan bahasa yang sederhana yang

memudahkan kita untuk memahaminya. Makalah ini juga berguna untuk menambah dan

memperluas wawasan, serta menunjang pemahaman dan melatih keterampilan mahasiswa.

Terima kasih kami haturkan pada semua pihak yang telah memberikan konstribusi

dalam penyelesaian makalah ini. Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat

kekurangan. Karena itu, penyusun memohon kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi

kesempurnaan makalah ini. Semoga Allah selalu melimpahkan petunjuk dan bimbingan-Nya

kepada kita semua.

Makassar, 9 April 2013

Penyusun

Page 3: MAKALAH ASKEP KELUARGA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

A. Latar Belakang 4

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan Penulisan 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengkajian Keluarga 6

B. Analisa Data 16

C. Diagnosis Keperawatan Keluarga 17

D. Skoring 20

BAB III PEMBAHASAN SKENARIO

A. Pengkajian Keluarga 23

B. Analisa Data 28

C. Diagnosis Keperawatan Keluarga 29

D. Skoring 30

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan 32

B. Saran 32

DAFTAR PUSTAKA 33

Page 4: MAKALAH ASKEP KELUARGA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini keluarga sudah menjadi hal yang fenomenal dalam kehidupan seseorang.

Menurut Mubarak (2011), suatu kumpulan beberapa individu baik dua atau lebih yang

tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, hidup

dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain serta masing-masing berperan

dalam menciptakan dan mempertahankan suatu kehidupan disebut keluarga.

Selain itu, keluarga juga sebagai unit pelayanan perawatan, sebab keluarga

sebagai unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan

bermasyarakat (Mubarak & Chayatin, 2011). Keluarga bisa sebagai kelompok yang dapat

menimbulkan, mencegah, mengabaikan, atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan

dalam kelompoknya sendiri. Oleh sebab itu, ketika keluarga menghadapi masalah

tersebut adalah indivdu yang berperan penting dalam keluarga disamping dengan bantuan

dari individu lain yang memiliki profesi dalam berperan mengatasi masalah contohnya

keperawatan dalam keluarga.

Dengan demikian peran perawat keluarga juga memiliki peran yang lebih luas

dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga

memandang klien secara komprehensif. Perawat keluarga juga memiliki peran untuk

memandirikan keluarga dan merawat anggota keluarganya, sehingga keluarga mampu

menjalakan fungsi dan tugas kesehatan.

Page 5: MAKALAH ASKEP KELUARGA

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengkajian keluarga secara umum!

2. Jelaskan analisa data keluarga berdasarkan skenario!

3. Jelaskan diagnosis keluarga yang ditemukan pada skenario!

4. Jelaskan bagaimana penilaian scoring keluarga berdasarkan pengkajian dan analisa

data keluarga!

C. Tujuan

1. Mengetahui pengkajian keluarga secara umum.

2. Menjelaskan analisa data keluarga berdasarkan skenario.

3. Menjelaskan diagnosis keluarga yang ditemukan pada skenario.

4. Menjelaskan penilaian scoring keluarga berdasarkan pengkajian dan analisa data

keluarga.

Page 6: MAKALAH ASKEP KELUARGA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengkajian

Pengkajian adalah tahapan seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus-menerus

terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Secara garis besar data dasar yang dipergunakan

mengkaji status keluarga adalah.

1. Struktur dan karakteristik keluarga;

2. Sosial, ekonomi dan budaya ;

3. Faktor lingkungan;

4. Riwayat kesehatan dan medis dari setiap anggota keluarga;

5. Psikososial keluarga.

Hal-hal perlu dikaji pada tahap ini adalah sebagai berikut.

1. Data umum

a) Nama kepala keluarga, umur, alamat dan telepon jika ada, pekerjaan dan pendidikan

kepala keluarga, komposisi keluarga yang terdiri atas nama atau inisial, jenis

kelamin, tanggal lahir atau umur, hubungan dengan kepala keluarga, status imunisasi

dari masing-masing anggota keluarga dan genogram (genogram keluarga dalam tiga

generasi).

b) Tipe keluarga, menjelaskan jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang

terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.

c) Suku bangsa atau latar belakang budaya (etnik), mengkaji asal suku bangsa keluarga

tersebut, serta mengidentifikasi budaya suku bangsa terkait dengan kesehatan.

1) Latar belakang etnik keluarga atau anggota keluarga.

2) Tempat tinggal keluarga bagaimana (uraikan bagian dari sebuah lingkungan yang

secara etnik bersifat homogen).

3) Kegiatan-kegiatan social bidaya, rekreasi dan pendidikan. Apakah kegiatan-

kegiatan ini ada dalam kelompok kultur atau budaya keluarga.

4) Kebiasaan-kebiasaan diet dan berbusana, baik tradisional ataupun modern.

Page 7: MAKALAH ASKEP KELUARGA

5) Bahasa yang digunakan di dalam keluarga (rumah).

6) Penggunaan jasa pelayanan kesehatan keluarga dan praktisi. Apakah keluarga

mengunjungi praktik, terlibat dalam praktik-praktik pelayanan kesehatan

tradisional, atau mempunyai kepercayaan tradisional dalam bidang kesehatan.

d) Agama, mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat

memengaruhi kesehatan seperti:

1) Apakah ada anggota keluarga yang berbeda dalam keyakinan beragamanya;

2) Bagaimana keterlibatan keluarga dalam kegiatan agama atau organisasi

keagamaan;

3) Agama yang dianut oleh keluarga;

4) Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut dalam

kehidupan keluarga, terutama dalam hal kesehatan.

e) Status sosial ekonomi keluarga, status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh

pendapatan, baik dari kepala keluarga maupu anggota keluarga lainnya. Selain itu,

status ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan

oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga seperti:

1) Jumlah pendapatan per bulan;

2) Sumber-sumber pendapatan per bulan;

3) Jumlah pengeluaran per bulan;

4) Apakah sumber pendapatan mencukupi kebutuhan keluarga;

5) Bagaimana keluarga mengatur pendapatan dan pengeluarannya.

f) Aktivitas rekreasi keluarga dan waktu luang, rekreasi keluarga tidak hanya dilihat

kapan keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi, namun

dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi,

selain itu perlu dikaji pula penggunaan waktu luang atau senggang keluarga.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan keluarga adalah pengkajian keluarga berdasarkan tahap kehidupan

keluarga. Menurut Duvall, tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua

dari keluarga inti dan mengkaji sejauh mana keluarga melaksanakan tugas tahapan

perkembangan keluarga. Sedangkan riwayat keluarga adalah mengkaji riwayat kesehatan

keluarga inti dan riwayat kesehatan keluarga.

Page 8: MAKALAH ASKEP KELUARGA

a) Tahap perkembangan keluarga saat ini, ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti.

b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, menjelaskan bagimana tugas

perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendalanya.

c) Riwayat keluarga inti, menjelaskan riwayat kesehatan pada keluarga inti, meliputi:

riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota, dan sumber

pelayanan yang digunakan keluarga seperti perceraian, kematian dan keluarga yang

hilang.

d) Riwayat keluarga sebelumnya, keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan

keluarga asalnya) hubungan masa silam dan saat dengan orang tua dari kedua orang

tua.

3. Pengkajian lingkungan

a) Karakteristik rumah

1) Gambaran tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, kontrak atau

lainnya). Apakah keluarga memiliki sendiri atau menyewa rumah untuk tempat

tinggal.

2) Gambaran kondisi rumah meliputi bagian interior dan eksterior. Interior rumah

meliputi: jumlah kamar dan tipe kamar (kamar tamu, kamar tidur); penggunaan-

penggunaan kamar tersebut; dan bagaimana kamar tersebut diatur. Bagaimana

kondisi dan kecukupan perabot, penerangan, ventilasi, lantai, tangga rumah,

susunan, dan kondisi bangunan tempat tinggal. Termasuk perasaan-perasaan

subjektif keluarga terhadap rumah tinggalnya. Apakah keluarga menganggap

rumahnya memadai bagi mereka.

3) Dapur, suplai air minum, penggunaan alat-alat masak, apakah ada fasilitas

pengaman bahaya kebakaran.

4) Kamar mandi, sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan handuk.

5) Kamar tidur, bagimana pengaturan kamar tidur. Apakah memadai bagi anggota

keluarga dengan pertimbangan usia mereka, hubungan dan kebutuhan-kebutuhan

khusus mereka lainnya.

6) Kebersihan dan sanitasi rumah, apakah banyak serangga-serangga kecil

(khususnya di dalam), dan masalah-masalah sanitasi yang disebabkan binatang-

Page 9: MAKALAH ASKEP KELUARGA

binatang peliharaan lainnya seperti ayam, kambing, kerbau dan hewan

peliharaan lainnya.

7) Pengaturan privasi. Bagimana dengan perasaan keluarga terhadap pengaturan

privasi rumah mereka memadai atau tidak. Termasuk bahaya-bahaya terhadap

keamanan rumah atau lingkungan.

8) Perasaan secara keseluruhan dengan pengaturan atau penataan rumah mereka.

b) Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal

1) Tipe lingkungan tempat tinggal komunitas kota atau desa.

2) Tipe tempat tinggal (hunian, industry, campuran hunian dan industri kecil,

agraris).

3) Keadaan tempat tinggal dan jalan raya (terpelihara, rusak, dalam perbaikan atau

lainnya).

4) Sanitasi jalan dan rumah. Bagaimana kebersihannya, cara penanganan sampah

dan lainnya.

5) Adakah jenis-jenis industry di lingkungan rumah (kebisingan, polusi air dan

udara).

6) Karakteristik demografi di lingkungan komunitas tersebut.

7) Kelas social dan karakteristik etnik penghuni.

8) Lembaga pelayanan kesehatan dan sosial, apa yang ada dalam lingkungan dan

komunitas (klinik, rumah sakit, penanganan keadaan gawat darurat,

kesejahteraan, konseling, pekerjaan).

9) Kemudahan pendidikan di lingkungan dan komunitas, apakah mudah diakses

dan bagimana kondisinya.

10) Fasilitas-fasilitas rekreasi yang dimiliki di komunitas tersebut.

11) Fasilitas-fasilitas ekonomi, warung, toko, pasar, wartel dan lainnya.

12) Transportasi umum. Bagaimana pelayanan dan fasilitas tersebut dapat di akses

(jarak, kecocokan, jam pemberangkatan dan lainnya) untuk keluarga/komunitas.

13) Kejadian tingkat kejahatan di lingkungan dan komunitas, apakah ada masalah n

yang serius seperti tidak aman dan ancaman serius.

c) Mobilitas geografis keluarga

Page 10: MAKALAH ASKEP KELUARGA

Mobilitas geografis keluarga yang ditentukan, lama keluarga tinggal di daerah ini,

atau apakah sering mempunyai kebiasaan berpindah-pindah tempat tinggal.

d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Menjelaskan waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan

keluarga yang ada.

e) Sistem pendukung keluarga meliputi:

1) Jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk

menunjang kesehatan yang meliputi fasilitas fisik, psikologis;

2) Sumber dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan

masyarakat setempat, lembaga pemerintah, maupun swasta /LSM;

3) Jaminan pemeliharaan kesehatan yang dimiliki keluarga.

4. Struktur Keluarga

a) Pola-pola komunikasi keluarga

Menjelaskan cara berkomunikasi antaranggota keluarga, termasuk pesan yang

disampaikan, bahasa yang digunakan, komunikasi secara langsung atau tidak, pesan

emosional (positif atau negatif), frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung.

Adakah hal-hal yang tertutup dalam keluarga untuk didiskusikan.

b) Sturktur kekuatan keluarga

1) Keputusan dalam keluarga, siapa yang membuat, yang memutuskan dalam

penggunaan keuangan, pengambil keputusan dalam pekerjaan atau tempat

tinggal, serta siapa yang memutuskan kegiatan dan kedisiplinan anak-anak.

2) Model kekuatan atau kekuasaan yang digunakan keluarga dalam membuat

keputusan.

c) Struktur peran, menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga, baik secara

formal maupun informal.

1) Peran formal, posisi dan peran formal pada setiap anggota keluarga (gambarkan

bagaimana setiap keluarga melakukan peran masing-masing) dan apakah ada

konflik peran dalam keluarga.

2) Peran informal, adakah peran informal dalam keluarga, siapa yang memainkan

peran tersebut, berapa kali dan bagaimana peran tersebut dilaksanakan secara

konsisten.

Page 11: MAKALAH ASKEP KELUARGA

3) Analisis model peran, siapa yang menjadi model dalam menjalankan peran di

keluarga, apakah status social memengaruhi pembagian peran keluarga, apakah

budaya masyarakat, bagaimana agama memengaruhi pembagian peran keluarga,

apakah peran yang dijalankan sesuai tahap perkembangannya, bagaimana

masalah kesehatan memengaruhi peran keluarga, adakah peran baru, bagaimana

anggota keluarga menerima peran baru, respons keluarga yang sakit terhadap

perubahan peran atau hilangnya peran, serta apakah ada konflik akibat peran.

d) Struktur nilai atau norma keluarga

Menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut keluarga dengan kelompok atau

komunitas. Apakah sesuai dengan nilai norma yang dianut, seberapa penting nilai

yang dianut, apakah nilai yang dianut secara sadar atau tidak, apakah konflik nilai

yang menonjol dalam keluarga, bagaimana kelas sosial keluarga, bagaimana latar

belakang budaya yang memengaruhi nilai-nilai keluarga, serta bagimana nilai-nilai

keluarga memengaruhi status kesehatan keluarga.

5. Fungsi keluarga

a) Fungsi afektif

1) Pola kebutuhan keluarga. Apakah anggota keluarga merasakan kebutuhan

individu lain dalam keluarga, apakah orang tua mampu menggambarkan

kebutuhan mereka, bagimana psikologis keluarganya, apakah setiap anggota

keluarga memiliki orang yang dipercaya dalam keluarga, apakah dalam keluarga

saling menghormati satu sama lainnya, dan apakah setiap anggota keluarga

sensitive terhadap persoalan individu.

2) Mengkaji gambaran diri anggota keluarga. Perasaan memiliki dan dimiliki

keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, kehangatan

pada keluarga, serta keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.

3) Keterpisahan dan keterikatan. Bagaimana keluarga menghadapi keterpisahan

dengan anggota keluarga lain, apakah keluarga merasa adanya keterikatan yang

erat antara anggota keluarga satu dengan anggota keluarga yang lain.

b) Fungsi sosialisasi.

1) Tanyakan apakah ada otonomi setiap anggota dalam keluarga.

2) Apakah saling ketergantungan.

Page 12: MAKALAH ASKEP KELUARGA

3) Siapa yang bertanggung jawab dalam membesarkan anak atau fungsi sosialisasi.

4) Adakah faktor social budaya yang memengaruhi pola-pola membesarkan anak.

5) Apakah keluarga mempunyai masalah dalam mengasuh anak.

6) Apakah lingkungan rumah cukup memadai bagi anak-anak untuk bermain sesuai

dengan tahap perkembangannya.

7) Apakah ada peralatan atau permainan yang cocok dengan usianya.

c) Fungsi perawatan kesehatan

Sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian dan perlindungan terhadap

anggota yang sakit. Pengetahuan keluarga mengenai konsep sehat sakit. Kesanggupan

keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga, diantaranya adalah

sebagai berikut.

Mengenai masalah kesehatan. Sejauh mana keluarga mengenal fakta-fakta dari

masalah kesehatan meliputi: pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta yang

memengaruhi persepsi keluarga terhadap masalah.

1) Bagaimana keluarga mendefinisikan sehat atau sakit bagi anggota Keyakinan,

nilai dan perilaku keluarga

2) Nilai yang dianut terkait kesehatan

3) Apakah keluarga konsisten menerapkan nilai-nilai tersebut

4) Bagaimana perilaku semua anggota keluarga dalam mendukung peningkatan

kesehatan

5) Konsep dan pengetahuan keluarga tentang konsep sehat sakit keluarga.

Kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi tanda dan gejala pada anggota

keluarga yang sakit.

Sumber-sumber informasi yang diperoleh keluarga dalam kesehatan.

Masalah kesehatan yang dianggap serius dalam keluarga dan tindakan apa

yang diambil.

6) Praktik diet keluarga

Pengetahuan keluarga tentang makanan yang bergizi.

Riwayat pola makan keluarga.

Page 13: MAKALAH ASKEP KELUARGA

Bagaimana cara keluarga menyiapkan makanan. Keluarga menyiapkan

makanan dengan digoreng, direbus, dipanggang, dimasak, atau disajikan

mentah.

Jenis makanan yang dikonsumsi keluarga setiap hari dan cara

menyimpannya.

Bagaimana jadwal makan keluarga (utama dan selingan).

Siapa anggota keluarga yang bertanggung jawab terhadap perencanaan,

belanja dan menyiapkan makanan.

Kebiasaan tidur dan istirahat. Waktu tidur keluarga, kecukupan, adakah

kesulitan tidur dan di mana tempat keluarga tidur.

7) Latihan dan rekreasi

Apakah keluarga menyadari bahwa rekreasi dan olahraga secara aktif sangat

diperlukan bagi kesehatan.

Jenis-jenis rekreasi dan aktivitas-aktivitas fisik anggota keluarga.

Keikutsertaan anggota keluarga dalam aktivitas olahraga atau rekreasi.

Mengambil keputusan mengenai keputusan yang tepat. Sejauh mana

keluarga mengenal sifat dan luasnya masalah, bagaimana masalah dirasakan,

menyerah terhadap masalah yang dialami, takut akibat dari tindakan

penyakit, mempunyai sikap negative terhadap masalah kesehatan, dapatkah

menjangkau fasilitas kesehatan yang ada, kurang percaya terhadap tenaga

kesehatan, serta mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam

mengatasi masalah.

8) Kebiasaaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga

Kebiasaan penggunaan alcohol, tembakau dan kopi.

Kebiasaan keluarga menggunakan obat-obatan tanpa resep atau dengan

resep.

Kebiasaan keluarga menyimpan obat-obatan dalam jangka waktu lama

dan menggunakan kembali.

Kebiasaan menyimpan obat dan memberi label.

9) Peran keluarga dalam praktik perawatan diri

Page 14: MAKALAH ASKEP KELUARGA

Apa yang keluarga lakukan untuk memperbaiki status kesehatan.

Apa yang keluarga lakukan untuk mencegah sakit atau penyakit.

Siapa yang berperan mengambil keputusan dalam hal kesehatan

keluarga.

Pengetahuan keluarga tentang tata cara perawatan pada anggota keluarga

yang sakit.

10) Cara-cara pencegahan penyakit

Pengetahuan keluarga tentang cara-cara pencegahan penyakit.

Kebiasaan keluarga dalam pemeriksaan kesehatan.

Status imunisai keluarga pada bayi, balita dan ibu hamil.

11) Perasaan dan persepsi keluarga tentang pelayanan kesehatan.

Perasaan keluarga terhadap jenis-jenis perawatan kesehatan.

Pengalaman masa lalu dengan pelayanan kesehatan.

Kepuasan dan kepercayaan keluarga terhadap pelayan kesehatan.

Harapan keluarga terhadap petugas pelayanan kesehatan.

Merawat anggota kelurga yang sakit. Sejauh mana keluarga mengetahui

keadaan penyakitnya, mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang

dibutuhkan; menegtahui sumber-sumber yang ada dalam keluarga

(anggota keluarga yang bertanggung jawab, keuangan, fasilitas fisik,

psikososial); mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk

perawatan dan sikap keluarga terhadap yang sakit.

12) Riwayat kesehatan keluarga

Tanyakan riwayat penyakit genetic dan penyakit keluarga pada masa lalu dan

masa sekarang separti diabetes mellitus, penyakit jantung, hipertensi, kanker,

stroke dan arthritis reumatis, penyakit gagal ginjal, tiroid, asma, alergi,

penyakit-penyakit darah, dan lain-lain.

13) Sumber keuangan

Tanyakan bagaimana pola keluarga dalam pembayaran biaya kesehatan dan

asuransi kesehatan yang dimiliki oleh keluarga. Memelihara lingkungan

rumah yang sehat, sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber yang

dimiliki, keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan, mengetahui

Page 15: MAKALAH ASKEP KELUARGA

pentingnya hygiene sanitasi dan kekompakan antaranggota keluarga pada

praktik lingkungan. Apakah saat ini keluarga terpapar oleh polusi udara, air

atau kebisingan dari lingkungan tempat tinggalnya, apa yang dilakukan

keluarga untuk mencegah penyakit, siapa orang yang berperan membuat

keputusan terkait masalah keluarga, serta bagaimana pengetahuan keluarga

cara perawatan anggota keluarga yang sakit. Menggunakan fasilitas atau

pelayanan kesehatan di masyarakat, apakah keluarga mengetahui keberadaan

fasilitas kesehatan, memahami keuntungan yang diperoleh dari fasilitas

kesehatan, tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan, tingkat

kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan

tersebut terjangkau oleh keluarga.

14) Pelayanan kesehatan darurat

Pengetahuan keluarga terkait tempat pelayanan kesehatan darurat terdekat.

Pengetahuan keluarga cara memanggil ambulan atau pelayanan kesehatan

darurat.

Pengetahuan keluarga mengenai cara penanganan keadaan darurat.

15) Fasilitas transportasi keluarga untuk perawatan kesehatan.

Bagaimana jarak fasilitas pelayanan kesehatan dari rumah.

Jenis alat transportasi apa yang digunakan keluarga untuk mencapai fasilitas

pelayanan kesehatan.

Masalah apa yang dihadapi keluarga dalam hubungannya antara transportasi

dengan tempat fasilitas pelayanan kesehatan.

d) Fungsi reproduksi

Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota keluarga, serta metode

apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggota keluarga.

e) Fungsi ekonomi

Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.

Bagaimana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat guna

meningkatkan status kesehatan keluarga.

6. Stress dan koping keluarga

Page 16: MAKALAH ASKEP KELUARGA

a) Stressor jangka pendek, yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan

penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan.

b) Stressor jangka panjang, yaitu stressor yang saat ini dialami yang memerlukan

penyelesaian lebih dari 6 bulan.

c) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor, mengkaji sejauh mana

keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.

d) Strategi koping yang digunakan, strategi koping apa yang digunakan keluarga bila

menghadapi permasalahan.

e) Strategi adaptasi disfungsional, menjelaskan adaptasi disfungsional yang digunakan

keluarga bila menghadapi permasalahan.

7. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada

pemeriksaan ini tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.

8. Harapan keluarga

Pada akhir pengkajian ini, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas

kesehatan yang ada.

B. Analisa Data

Setelah dilakukan pengumpulan data melalui kegiatan wawancara dan pemeriksaan fisik,

kemudian dilakukan analisa data. Analisa data dilakukan dengan memilih data-data yang ada,

sehingga dapat dirumuskan menjadi suatu diagnosis keperawatan. adapun tiga norma yang

perlu diperhatikan oleh perawat.

1. Keadaan kesehatan yang normal dari tiap anggota keluarga.

2. Keadaan kesehatan dan sanitasi lingkungan

3. Karakteristik keluarga

Berdasarkan analisa data, dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang

dihadapi oleh masyarakat. Selanjutnya dengan masalah tersebut perawat dapat menyusun

rencana asuhan keperawatan yang selanjutnya dapat dilakukan intervensi. Masalah-masalah

yang telah dirumuskan terkadang tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu,

diperlukan suatu prioritas masalah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan

prioritas masalah adalah sebagai berikut:

Page 17: MAKALAH ASKEP KELUARGA

1. Penyelesaian masalah tidak dapat diatasi dalam keluarga.

2. Masalah yang dapat mengancam kehidupan keluarga.

3. Respon dan perhatian keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga.

4. Keterlibatan keluarga dalam problem solving.

5. Sumber daya keluarga dalam penyelesaian masalah.

6. Pengetahuan dan kebudayaan keluarga.

C. Diagnosis Keluarga

Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga, atau

masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisis data secara

cermat, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana perawat

bertanggung jawab untuk melaksanakannya. Diagnosis keperawatan keluarga dianalisis dari

hasil pengkajian terhadap masalah dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan

keluarga, struktur keluarga, fungsi-fungsi keluarga, koping keluarga, baik yang bersifat

actual, risiko maupun sejahtera dimana perawat memiliki kewenangan dan tanggung jawab

untuk melakukan tindakan keperawatan bersama-sama dengan keluarga, berdasarkan

kemampuan, dan sumber daya keluarga.

Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada

pengkajian. Komponen diagnosis keperawatan meliputi problem atau masalah, etiologi atau

penyebab, dan sign atau tanda yang selanjutnya dikenal dengan PES.

1. Problem atau masalah (P)

2. Etiology atau penyebab (E)

3. Sign atau tanda (S)

Tipologi dari diagnosis keperawatan,

1. Diagnosis actual (terjadi defisist atau gangguan kesehatan)

Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan

kesehatan, dimana masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga memerlukan bantuan

untuk segera ditangani dengan cepat. Pada diagnosis keperawatan actual, factor yang

berhubungan merupakan etiologi, atau factor penunjang lain yang telah memengaruhi

Page 18: MAKALAH ASKEP KELUARGA

perubahan status kesehatan. Sedangkan factor tersebut dapat dikelompokkan ke dalam

empat kategori, yaitu :

a) Patofisiologi (biologi atau psikologi)

b) Tindakan yang berhubungan

c) Situasional (lingkungan, personal)

d) Maturasional

Secara umum factor-faktor yang berhubungan atau etiologi dari diagnosis keperawatan

keluarga adalah adanya:

a) Ketidaktahuan (kurangnya pengetahuan, pemahaman, dan kesalahan persepsi)

b) Ketidakmauan (sikap dan motivasi)

c) Ketidakmampuan (kurangnya keterampilan terhadap suatu prosedur atau tindakan,

kurangnya sumber daya keluarga, baik financial, fasilitas, system pendukung,

lingkungan fisik, dan psikologis).

2. Diagnosis risiko tinggi (ancaman kesehatan)

Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan, tetapi tanda tersebut

dapat menjadi masalah actual apabila tidak segera mendapatkan bantuan pemecahan dari

tim kesehatan atau keperawatan. Factor-faktor risiko untuk diagnosis risiko dan risiko

tinggi memperlihatkan keadaan dimana kerentanan meningkat terhadap klien atau

kelompok. Factor ini membedakan klien atau kelompok risiko tinggi dari yang lainnya

pada populasi yang sama yang mempunyai risiko.

3. Diagnosis potensial (keadaan sejahtera atau wellness)

Suatu keadaan jika keluarga dalam keadaan sejahtera, kesehatan keluarga dapat

ditingkatkan. Diagnosis keperawatan sejahtera tidak mencakup factor-faktor yang

berhubungan. Perawat dapat memperkirakan kemampuan atau potensi keluarga dapat

ditingkatkan ke arah yang lebih baik. Daftar diagnosis keperawatan keluarga berdasarkan

NANDA tahun 1995 adalah sebagai berikut.

a) Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah lingkungan.

1) Kerusakan penatalksanaan pemeliharaan rumah (hygiene lingkungan)

2) Risiko terhadap cedera

3) Risiko terjadi infeksi (penularan penyakit)

Page 19: MAKALAH ASKEP KELUARGA

b) Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah sruktur komunikasi. Komunikasi

keluarga disfungsional.

c) Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah struktur peran.

1) Berduka dan antisipasi

2) Berduka disfungsional

3) Isolasi social

4) Perubahan dalam proses keluarga (dampak adanya orang yang sakit terhadap

keluarga)

5) Potensial peningkatan menjadi orang tua

6) Perubahan menjadi orang tua (krisis menjadi orang tua)

7) Perubahan penampilan peran

8) Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah

9) Gangguan citra tubuh

d) Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah fungsi efektif.

1) Perubahan proses keluarga

2) Perubahan menjadi orang tua

3) Potensial peningkatan menjadi orang tua

4) Berduka yang diantisipasi

5) Koping keluarga tidak efektif, menurun

6) Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan

7) Risiko terhadap tindakan kekerasan

e) Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah fungsi social.

1) Perubahan proses keluarga

2) Perilaku mencari bantuan kesehatan

3) Konflik peran orang tua

4) Perubahan menjadi orang tua

5) Potensial peningkatan menjadi orang tua

6) Perubahan pertumbuhan dan perkembangan

7) Perubahan pemeliharaan kesehatan

8) Kurang pengetahuan

9) Isolasi social

Page 20: MAKALAH ASKEP KELUARGA

10) Kerusakan interaksi social

11) Risiko terhadap tindakan kekerasan

12) Ketidakpatuhan

13) Gangguan identitas diri

f) Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah fungsi perawatan kesehatan

1) Perubahan pemeliharaan kesehatan

2) Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan

3) Perilaku mencari pertolongan kesehatan

4) Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik atau pengobatan keluarga

5) Risiko terhadap penularan penyakit

g) Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah koping

1) Potensial peningkatan koping keluarga

2) Koping keluarga tidak efektif, menurun

3) Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan

4) Risiko terhadap tindakan kekerasan

D. Skoring Keluarga

Setelah data dianalalisis kemungkinan perawat menemukan lebih dari satu masalah.

Mengingat keterbatasan kondisi dan sumber daya yang dimiliki oleh keluarga maupun

perawat, maka masalah-masalah tersebut tidak dapat ditangani sekaligus. Oleh karena itu,

perawat kesehatan masyarakat dapat menyusun prioritas masalah kesehatan keluarga.

Menurut Bailon dan Maglaya (1978), prioritas masalah kesehatan keluarga dengan

menggunakan proses scoring sebagai berikut.

No. Kriteria Skor Bobot1 Sifat Masalah 1

Tidak/kurang sehat Ancaman kesehatan Krisis atau keadaan sejahtera

321

2 Kemungkinan Masalah dapat diubah 2 Dengan mudah Hanya sebagian Tidak dapat

210

Page 21: MAKALAH ASKEP KELUARGA

3 Potensial Masalah untuk dicegah 1 Tinggi Cukup Rendah

321

4 Menonjolnya Masaah 1 Masalah berat, harus segera

ditangani Ada masalah, tetapi tidak perlu

segera ditangani Masalah tidak dirasakan

2

1

0

Proses scoring dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan dengan cara berikut ini

1. Tentukan skor untuk setiap criteria yang telah dibuat2. Selanjutnya skor dibagi dengan angka tertinggi yang dikalikan dengan bobot

3. Jumlahkanlah skor untuk semua criteria, skor tertinggi adalah 5, sama dengan seluruh bobot

Empat criteria yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas masalah

1. Sifat masalahSifat masalah kesehatan dapat dikelompokkan ke dalam tidak atau kurang sehat diberikan bobot yang lebih tinggi karena masalah tersebut memerlukan tindakan yang segera dan biasanya masalahnya dirasakan atau disadari oleh keluarga. Krisis atau keadaan sejahtera diberikan bobot paling sedikit atau rendah karena factor kebudayaan biasanya dapat memberikan dukungan bagi keluarga untuk mengatasi masalahnya dengan baik.

2. Kemungkinan masalah dapat diubahAdalah kemungkinan berhasilnya mengurangi atau mencegah masalah jika ada tindakan (intervensi). Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan skor kemungkinan masalah dapat diperbaiki adalah :a) Pengetahuan dan teknologi serta tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani

masalahb) Sumber-sumber yang ada pada keluarga, baik dalam bentuk fisik, keuangan,

tenagac) Sumber-sumber dari keperawatan, misalnya dalam bentuk pengetahuan,

keterampilan, dan waktu

SkorAngka Tertinggi

x Bobot

Page 22: MAKALAH ASKEP KELUARGA

d) Sumber-sumberdari masyarakat, misalnya dalam bentuk fasilitas kesehatan, organisasi masyarakat, dan dukungan social masyarakat

3. Potensi masyarakat bila dicegahMenyangkut sifat dan beratnya masalah yang akan timbul dapat dikurangi atau dicegah. Factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan skor criteria potensial masalah bisa dicegah adalah sebagai berikuta) Kepelikan dari masalah

Berkaitan dengan beratnya penyakit atau masalah, prognosis penyakit atau kemungkinanmengubah masalah. Umumnya makin berat masalah tersebut makin sedikit kemungkinan mengubah atau mencegah sehingga makin kecil potensi masalah yang akan timbul

b) Lamanya masalahHal ini berkaitan dengan jangka waktu terjadinya masalah tersebut. Biasanya lamanya masalah mempunyai dukungan langsung dengan potensi masalah bila dicegah

c) Adanya kelompok risiko tinggi atau kelompok yang peka atau rawanAdanya kelompok tersebut pada keluarga akan menambah potensi masalah bila dicegah.

4. Menonjolnya masalahMerupakan cara keluarga melihat dan menilai masalah mengenai beratnya masalah serta mendesaknya masalah untuk diatasi. Hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan skor pada criteria ini, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga tersebut melihat masalah. Dalam hal ini, jika keluarga menyadari masalah dan merasa perlu untuk menangani segera, maka harus diberi skor yang tertinggi.

Page 23: MAKALAH ASKEP KELUARGA

BAB III

PEMBAHASAN KASUS

A. Pengkajian Keperawatan Keluarga

Fasilitas Yankes : Puskesmas Antara No.Register :Nama Perawat : Munawwarah Syam Tanggal pengkajian : 21/04/2012

1. Data KeluargaNama KK : Tn A Bahasa sehari-hari : IndonesiaAlamat : Hartaco Permai Jarak Yankes terdekat : ± 1 km Agama & Suku : Islam, Suku Makassar Alat Transportasi : motor

2. Data Anggota Keluarga

No

Nama Hub dgn KK

Umur

JK Suku Pend terakhir

Pek saat ini

Status Gizi (TB, BB, BMI)

TTV (TD,S,N,P)

Status Imunisasi

Dasar

Alat bantu/ Protesa

1 Tn A KK 52 thn

L Makassar

SMA Karyawan

TB :cm,BB :kg

110/80mmhg,36,70C, 64x/m, 20x/m

- -

2 Ny M Istri 40 thn

P Bugis SMA IRT TB :BB :

110/80mmhg,36,70C, 64x/m, 20x/m

- Kacamata

3 MS anak 14 thn

L Makassar

SMP pelajar TB :BB :

Lengkap kacamata

4 MM anak 12 thn

L Makassar

SD pelajar TB :BB:

lengkap

5 KH anak 2 thn L Makassar

Belum sekolah

- TB:BB:

Lengkap

Lanjutan

No

Nama Penampilan umum Status kesehatan saat ini Riwayat penyakit /Alergi Analisis masalah kesehatan individu

1 Tn A Pendek gemuk Sehat - -2 Ny M Pendek kurus Sehat maag -3 MS Bersih Sehat Alergi udara dingin -4 MM Bersih Sehat Alergi makanan (telur) -5 KH Bersih Sehat - -

3. Data Pengkajian Individu Yang Sakit (terlampir)4. Data Penunjang Keluarga

Rumah dan Sanitasi Lingkungan Kondisi Rumah : Rumah kurang bersih dan kurang rapi Ventilasi : Kurang

Page 24: MAKALAH ASKEP KELUARGA

Pencahayaan rumah: kurang, karena di dalam rumah masih memerlukan bantuan pencahayan lampu pada siang hari

Saluran buang air limbah: Cukup Sumber air bersih : Sehat ( PAM ) Jamban memenuhi syarat: ya Tempat sampah : ada, Rasio bangunan rumah dengan jumlah anggota keluarga : Tidak

PHBS di Rumah Tangga Jika ada Bunifas, persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan : - Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif : iya Jika ada balita, Menimbang balita tiap bulan : iya Menggunakan air bersih untuk makan & minum : Ya Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun : Ya Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya : Sampah dikumpul di tempat

pembuangan lalu diangkut oleh truk sampah

Menjaga lingkungan rumah tampak bersih : Ya, tapi jarang dilakukan Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari : Ya (Nasi, Ikan, dan Sayur) Menggunakan jamban sehat : Ya Memberantas jentik di rumah sekali seminggu : Jarang dilakukan Makan buah dan sayur setiap hari : Sering Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya Tidak merokok di dalam rumah : Tidak

5. Kemampuan Keluarga Melakukan Tugas Pemeliharaan Anggota Keluarga1) Adakah perhatian keluarga kepada anggota keluarganya yang menderita sakit : jika ada

keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas atau pustu terdekat2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam

keluarganya : Ya3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam

keluarganya : Ya4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota

dalam keluarganya : Ya5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam

keluarganya bila tidak diobati/dirawat :Ya6) Pada siapa keluarga bisa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami

anggota keluarganya : Tetangga dan Tenaga kesehatan7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya : Perlu

berobat ke pelayanana kesehatan

Page 25: MAKALAH ASKEP KELUARGA

8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif : Tidak

9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya : Ya

10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya : Ya

11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya : Ya

12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan : Ya

13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya : Tidak

Kriteria Kemandirian Keluarga1. Menerima petugas puskesmas2. Menerima yankes sesuai rencana3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran5. Melaksanakan perawatan sedrehana sesuai anjuran6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif

KesimpulanKemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2Kemandirian II : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 5Kemandirian III : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 6Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7

LAMPIRAN

2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT

Nama individu yang sakit :Ny.R Dg.B Diagnosa Medik :G3P2A0

Sumber dana kesehatan : Rujukan Dokter / Rumah Sakit : Puskesmas

Keadaan Umum

Kesadaran : c/m

GCS :E4M5V6

TD:110/80mmhg

P : 28 x/menit

Sirkulasi / Cairan

Edema Bunyi

Jantung….

Asites Akral dingin

Tanda Perdarahan:

Purpura/Hematoma/

Perkemihan

Pola BAK 5-8x/hr, Vol

1500 ml/hr

Hematuria Poliuria

Oliguria Disuria

Pernafasan

Sianosis

Sekret / Slym

Irama Reguler

Wheezing

Page 26: MAKALAH ASKEP KELUARGA

S : 36,7oC

N : 88 x/menit

BB : 45kg

TB : 143cm

Lila: 24cm

Takikardia

Bradikardia

Tubuh teraba

hangat

Menggigil

Petekie/Melena

Hematemesis/Epistaksis

Tanda Anemia: Pucat/

Kongjungtiva Pucat/Lidah

Pucat/Akral Pucat

Tanda Dehidrasi: Mata

Cekung/Turgor kulit

Berkurang/Bibir Kering

Pusing Kesemutan

Berkeringat Rasa

Haus

Pengisian Kapiler < 3

detik

Inkontinensia Retensi

Nyeri saat BAK

Kemampuan BAK:

Mandiri/Bantu

sebagian/Tergantung

Alat Bantu: Tidak/Ya

Gunakan Obat: Tidak/Ya

Kemampuan BAB:

Mandiri/Bantu/sebagian/

Tergantung

Alat Bantu: Tidak/Ya

Ronchi.................

Otot bantu

nafas……….

Alat bantu

nafas……….

Dispnea

Sesak

Stridor

Krepirasi

Pencernaan

Mual Muntah

Kembung

Nafsu makan:

Berkurang/Tidak

Sulit menelan

Disphagia

Bau nafas

Kerusakan

gigi/gusi/lidah/

Geraham/rahang/

palatum

Distensi

abdomen

Muskuloskletal

Tonus otot

Kontraktur

Fraktur

Nyeri otot/tulang

Dropfoot,

lokasi…………

Tremor, jenis…………

Malaise/fatique

Atropi

Kekuatan

otot……………

Postur tidak

Neurosensori

Fungsi Penglihatan:

Buram

Tak bias melihat

Alat bantu……………..

Visus…………………..

Fungsi Pendengaran

Kurang jelas

Tuli

Alat bantu

Tinnitus

Kulit

Jaringan parut

Memar

Laserasi

Ulserasi

Pus…………….

Bulae/lepuh

Perdarahan bawa

Krustae

Luka bakar kulit……

Derajat……………..

Perubahan warna….

Decubitus:Grade……

Page 27: MAKALAH ASKEP KELUARGA

Bising usus……

Konstipasi

Diare……x/hr

Hemoroid,

grade……

Teraba masa

abdomen

Stomatitis

Warna

Riwayat obat

pencahar

Maag

Konsistensi……

Diet khusus :

Ya/Tidak

Kebiasaan

makan-minum:

Mandiri/Bantu

sebagian/

Tergantung

Alergi

makanan/minum

an:

Tidak/Ya

Alat bantu:

Ya/Tidak

normal………

RPS Atas:

bebas/terbatas/

Kelemahan/

kelumpuhan(Ka/Ki)

RPS Bawah:

bebas/terbatas/

Kelemahan/

kelumpuhan(Ka/Ki)

Berdiri: Mandiri/Bantu

Sebagian/Tergantung

Berjalan:

Mandiri/Bantu

Sebagian/Tergantung

Alat bantu: Tidak/Ya

Nyeri: Tidak/Ya

Fungsi Perasa

Mampu

Terganggu

Fungsi Perabaan

Kesemutan

pada…………

Kebas

pada………………..

Disorientasi Parese

Halusinasi Disartria

Amnesia Paralisis

Reflex patologis

Kejang: sifat………

lama……..

Frekwensi……………

………..

Fungsi Penciuman

Mampu

terganggu

Lokasi………………

Tidur dan Istirahat

Susah tidur

Waktu tidur (malam

jam 21.00 – 01.00)

Bantuan obat

Mental

Cemas

Komunikasi dan budaya

Interaksi dengan

Kebersihan Diri Perawatan Diri

Page 28: MAKALAH ASKEP KELUARGA

Denial Marah

Takut Putus

Asa

Depresi

Rendah diri

Menarik diri

Agresif

Perilaku

kekerasan

Respon pasca

trauma………

Tidak mau

melihat bagian

tubuh yang

rusak

keluarga:

Baik/terhambat

Berkomunikasi:

Lancar/Terhambat

Kegiatan sosial sehari-

hari:

Baik

Gigi-mulut Bersih

Mata Bersih Kulit

Bersih

Perineal/genital Bersih

Hidung Bersih Kuku

Bersih

Telinga Bersih

Rambut kepala Bersih

Sehari-hari

Mandi:

Mandiri/Bantu

Sebagian/Tergantung

Berpakaian: Mandiri /

Bantu/Sebagian/Terga

ntung

Menyisir rambut:

Mandiri

/Bantu/Sebagian/Terga

ntung

Keterangan Tambahan Terkait Individu

DATA PENUNJANG MEDIS INDIVIDU YANG SAKIT

B. Analisa Data

No. Data Subjektif Data Objektif Masalah Kesehatan

1. Keadaan kesehatan

yang normal dari tiap

anggota keluarga.

Dapat dilihat pada Status Gizi

(TB, BB, BMI), TTV

(TD,S,N,P), Status Imunisasi

Dasar, Status kesehatan saat

ini, Riwayat penyakit /Alergi

pada tabel pengkajian data

anggota keluarga

-

Page 29: MAKALAH ASKEP KELUARGA

2.

3.

Keadaan kesehatan dan

sanitasi lingkungan

Ada kemampuan

keluarga dalam

melakukan tugas

pemeliharaan anggota

keluarga walaupun

sedikit berperan

Kondisi Rumah : kondisi

halaman rumah kurang bersih

Memberantas jentik di rumah

sekali seminggu jarang

dilakukan.

Keluarga memiliki jamban di

rumahnya

keluarga tidak melakukan

upaya peningkatan kesehatan

yang dialami anggota

keluarganya secara aktif.

keluarga tidak mampu

menggali dan memanfaatkan

sumber di masyarakat untuk

mengatasi masalah kesehatan

anggota keluarganya

Ketidakmampuan

dalam

penatalaksanaan

pemeliharaan

rumah

Risiko terjadi

infeksi (penularan

penyakit)

Potensial

peningkatan

pemeliharaan

kesehatan

C. Diagnosis Keluarga

1. Ketidakmampuan dalam penatalaksanaan pemeliharaan lingkungan (hygiene lingkungan)

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih.

2. Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai penularan

penyakit.

3. Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan

Page 30: MAKALAH ASKEP KELUARGA

D. Skoring Keluarga

1. Ketidakmampuan dalam penatalaksanaan pemeliharaan lingkungan (hygiene lingkungan)

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih.

No. Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran1 Sifat Masalah Kondisi halaman

kurang bersih Tidak/kurang sehat 3 1 3/3 x 1=12 Kemungkinan Masalah dapat diubah

Dengan mudah 2 2 2/2 x 2= 2 Dengan memiliki 2 orang cucu yang bias membantu membersihkan rumah.

3 Potensial Masalah untuk dicegah Cukup 2 1 2/3 x 1= 2/3 Memenuhi criteria

kemandirian dua4 Menonjolnya Masaah 1

Ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani

1 1 ½ x 1 = ½ Membersihkan jentik nyamun jarang dilakukan

Total 3 7/6

2. Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai penularan

penyakit.

No. Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran1 Sifat Masalah Kurangnya

pengetahuan kelaurga mengenai penularan penyakit

Ancaman Kesehatan 2 1 2/3 x 1= 2/3

2 Kemungkinan Masalah dapat diubah Hanya sebagian 1 2 1/2 x 2= 1 Dibantu dalam

pembuatan jamban.3 Potensial Masalah untuk dicegah

Rendah 1 1 1/3 x 1= 1/3 Klien tidak memiliki jamban sendiri

Page 31: MAKALAH ASKEP KELUARGA

4 Menonjolnya Masaah 1

Masalah berat harus segera ditangani

2 1 2/2 x 1 = 1 Bila tidak segera ditangani memungkinkan terjadi penularan pada anggota keluarga.

Total 33. Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan

No. Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran1 Sifat Masalah Klien membawa

anggota keluarga yang sakit ke tenaga kesehatan

Krisis atau keadaan sejahtera 1 1 1/3 x 1= 1/3

2 Kemungkinan Masalah dapat diubah Dengan Mudah 2 2 2/2 x 2= 2 Klien membawa

anggota keluarga yang sakit ke tenaga kesehatan

3 Potensial Masalah untuk dicegah Tinggi 3 1 3/3 x 1= 1 Klien membawa

anggota keluarga yang sakit ke tenaga kesehatan

4 Menonjolnya Masalah 1

Tidak dirasakan0 1 0/2 x 1 = 0 Klien perhatian

kepada anggota keluarganya yang menderita sakit

Total 3 1/3

Berdasarkan rumusan prioritas di atas, maka dapat diketahui prioritas permasalahn pada

keluarga nyonya M.Dg.R adalah sebagai berikut.

1. Ketidakmampuan dalam penatalaksanaan pemeliharaan lingkungan (hygiene lingkungan)

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih.

2. Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai penularan

penyakit.

3. Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan

Page 32: MAKALAH ASKEP KELUARGA

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehidupan keluarga sangat berperan penting dalam membentuk karakter tiap individu

yang didalamnya. Oleh sebab itu, keluarga mempunyai tugas dan fungsinya sendiri, dimana

keluarga bukan hanya berfungsi sebagai membentuk suatu keturunan akan tetapi keluarga

mempunyai fungsi ekonomi, psikologi, dan pendidikan. Masalah-masalah kesehatan dalam

keluarga saling berkaitan sehingga apabila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah

kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya, serta keluarga tetap dan

selalu berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan para anggotanya.

Jadi, yang dibutuhkan dalam menangani masalah ini selain peran dari keluarga diperlukan

juga profesi yang bekerja dalam kesehatan keluarga, contohnya saja teori dalam

keperawatan keluarga. Peningkatan status kesehatan keluarga merupakan tujuan yang ingin

dicapai dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, agar keluarga tersebut

dapat meningkatkan produktifitas dan kemandirian keluarga, sehingga apabila produktifitas

dan kemandirian keluarga meningkat diharapkan kesejahteraan keluarga akan meningkat

pula

B. Saran

Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat

mengetahui dan memahami proses asuhan keperawatan keluarga.

Page 33: MAKALAH ASKEP KELUARGA

DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, W. I., & Chayatin, N. (2011). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori.

Jakarta: Salemba Medika.

Sudiharto.(2007).AsuhanKeperawatanKeluargadenganPendekatanKeperawatanTranskultural.

Jakarta : EGC