contoh askep. keluarga utk mhs

Upload: bambang-tri

Post on 18-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

health

TRANSCRIPT

Teori adaptasi Roy muncul sebagai hasil minat dan respek terhadap teori Dorothy E

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN S KHUSUSNYA AN. D DENGAN ISPADI RT 04 RW 16 DESA CIHEULANG, KEC CIPARAY KAB. BANDUNGPengkajian tanggal 10 Oktober 2014I. Data Umum1. Nama KK

; Tn. S2. Usia

: 39 Tahun3. Pendidikan

: SD4. Pekerjaan

: Buruh5. Alamat

: Komp. Bukit indah Cikahuripan D-26, Ciheulang, Ciparay 6. Komposisi

: Ayah, ibu dan anakNoNamaUmurJkStatusPendidikanPekerjaanImunisasiStatusKesehatan

1Ny. P36 thPIstriSMPIRTLengkapSehat

2Nn. R16 thPAnakSMKPelajarLengkapSehat

3An. D5 thPAnakTKPelajarLengkapSakit

Klien merupakan pasangan keluarga remaja yang mana hasil pernikahannya telah dikaruniai dua anak perempuan. Keluarga TN S belum memiliki rumah sendiri dan tinggal mengontrak.Keterangan

= Laki-laki

= Perempuan

= Tinggal Serumah

= Klien

7. Tipe Keluarga : Keluarga Inti terdiri dari istri dan dua orang anak yang tinggal dalam satu rumah.8. Suku : Tn. S dan Ny P berasal dari suku jawa asli. Anaknya sejak usia 6 bulan telah diberi minum penganti air susu ibu (PASI). Karena sering menangis jika telah menyusui dan air susu ibunya telah habis. Tn. S tinggal pada lingkungan yang tidak ada hubungan keluarga. dengan latar belakang suku yang berbeda.9. Agama ; Islam, keluarga rajin menjalankan ibadah sholat lima waktu, akan tetapi Tn.S jarang melakukan ibadah shalat berjamaah di masjid dikarenakan pulang kerjanya yang tidak menentu terkadang larut malam, akan tetapi Ny P rajin melaksanakan shalat walau dirumah.

10. Status Sosial Ekonomi keluarga : Pencari nafkah Tn. S. Saat ini Tn. S bekerja menjadi sopir di tempat barang bekas, dengan pendapatan Rp. 2 000 000 per bulan. Jumlah pengeluaran hampir sama karena sebagian gajinya di gunakan untuk membayar sekolah anaknya yang SMK dan TK.11. Aktivitas Rekreasi Keluarga : rekreasi yang rutin di lakukan adalah menonton TV bersama. Aktifitas keluar sangat jarang, paling ke tempat saudaranya yang ada di Dago.II. Riwayat dan Tahap perkembangan Keluarga

12. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini : keluarga telah beradaptasi menjadi orang tua, saat ini berperan sebagai bapak dan ibu dari seorang anak laki-lakinya. Setiap pulang kerja ataupun hari libur TN. S. menyempatkan bermain disekitar rumah dengan anakdan istrinya. Jika sakit anaknya keluarga selalu membawa anaknya ke klinik dan rumah sakit saat ini ditangani dokter spesialis anak ada riwayat penyakit TB kelenjar. 13. Tahap Perkembangan Keluarga Yang belum terpenuhi : semua kebutuhan perkembangan keluarga telah terpenuhi, tinggal memenuhi perkembangan individu sesuai usia.14. Riwayat Keluarga Inti : Tn. S dan Ny. P penduduk asli Kebumen yang tinggal di ciparay.. Mereka bertemu sejak Ny. P masih kampung halaman karena bertetangga..Setelah berpacaran satu tahun akhirnya menikah.15. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Hubungan antara keluarga pihak keluarga Tn. S dan Ny. P saat ini baik. Orang tua Ny P sudah meninggal, sedangkan orang tua Tn. S tinggal di Kebumen.III. Karakteristik Rumah16. Rumah yang ditempati adalah rumah kontrakan , berukuran 5 X 9 yang terdiri dari 2 kamar tidur, satu ruang tamu merangkap ruang keluarga dan dapur yang didalamnya terdapat satu WC yang bersatu dengan kamar mandi. Lantai rumah tampak bersih hal ini terlihat tidak adanya kotoran pada lantai. Rumah yang didiaminya permanen, dibangun dipinggir jalan komplek, disebelah kanan rumah tetangga, dan disebelah kiri jalan utama komplek dan ada tempat penampungan sampah. Jarak antara penampungan sampah dengan rumah sekitar 3 meter. Dibelakang rumah terdapat menjemur pakaian. Denah Rumah Bpk. SLuas Rumah 5 X 9 Meter

Keluarga Tn S tinggal di komplek dengan tetangga yang bukan dari keluarga tetapi dari bermacam-macam suku yang berbeda. Tn S tidak aktif di kegiatan masyarakat karena selalu pulang malam.. Keberadaan posyandu di RW 16 aktif dilakukan oleh ibu kader sehingga pemeriksaan anaknya yang balita dilakukan di posyandu.18. Mobilitas Geografis Keluarga : kerabat keluarga Tn S tinggal dalam satu komunitas yang tidak sama. Untuk komunikasi dengan keluarga di kebumen menggunakan telepon seluler dan hanya setahun sekali ketika lebaran baru bersilaturahim dengan keluarganya.19. Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Ny. P jarang mengikuti kegiatan pengajian maupun kegiatan ibu-ibu di kampung, hal ini lebih diprioritaskan untuk mengasuh anaknya. Adapun kegiatan berkumpul dengan tetangga yang berlokasi disekitar rumah Tn. S20. Sistem Pendukung Keluarga

Saat ini jika ada kesulitan keuangan keluarga dari Tn S. selalu membantunya karena Tn S bekerja di kakaknya. Kalau An. D sakit selalu dibantu dan berobatnyapun menggunakan mobil kakak Tn S.IV. Struktur Keluarga

21. Pola Komunikasi Keluarga

Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota keluarga bebas menyampaikan keluhan, jika ada masalah mereka selalu mengkomunikasikannya bersama. 22. Struktur Kekuatan Keluarga

Pemegang keputusan ada di Tn. S sebagai kepala keluarga, namun jika anaknya sakit dan Tn. S sedang tidak ada dirumah Ny. P minta tolong pada tetangganya.23. Struktur PeranPeran formal ayah sebagai bapak yang mencari nafkah. Ny P.sebagai ibu yang mengatur urusan rumah , seperti memasak, mengurus anak dan mengatur ruangan. Ibu juga sebagai perawat keluarga jika merawat anaknya baik dalam kondisi sehat maupun sakit.24. Nilai dan Norma Budaya

Fungsi nilai dan budaya yang dianut keluarga adalah saling menghormati antara anggota keluarga.nilai yang ada di keluarga merupakan nilai agama yang dianutnya yaitu agama Islam.

V. Keluarga25. Fungsi AfektifOrang tua menyadari adanya kebutuhan pada anggota keluarga, seperti kebutuhan terhadap makan, minum susu tambahan, perhatian dan kasih sayang untu anak dan pasanganya.

26. Fungsi sosial

Keluarga mengontrol secara rutin perilaku anak, seperti mengenal menghormati orang tuan, ketika bertemu Tn. S. Selalu salam dengan dilatih mencium tangan Tn S. Anak tidak dibiarkan saja dalam bertindak, diarahkan dalam bermain. Anaknya sering bermain dengan ibunya dan sering bersama anak tetangganya.

27. Fungsi Perawatan Keluarga

Jika anaknya sakit keluarga sudah terbiasa menggunakan fasilitas kesehatan dan berobat ke rumah sakit. Khususnya bila anaknya sakit panas atau batuk. Tidak pernah menggunakan obat warung. Akan tetapi terkadang kebingungan melakukan perawatan dirumah. ditengah kesibukannya keluarga jarang melakukan kegiatan oleh raga. hal ini belum, memahai tentang pentinya olah raga.VI. Stres dan Koping keluarga

28. Stresor Jangka pendekPenyakit ispa yang diderita anaknya merupakan masalah yang harus segera di tangani. Penyakit itu yang membuat selalu cemas keluarga. Terlebih saat ini anaknya mengalami panasdan batuk pilek yang membuat panik, karena kalau panas susah turun. Akhirnya meminta pertolongan tetangga untuk menganter ke klinik atau RS.29. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah

Jika ada masalah, terutama jika anaknya sakit panas agak panik sehingga lebih banyak tetangga,untuk membawa ke klinik atau RS.30. Strategi Koping yang Digunakan

Koping yang digunakan untuk memecahkan masalah belum mampu memecahkan sendiri, hal ini selalu minta kakaknya atau kadang tetangganya.

31. Strategi adaptasi Disfungsi

Pada keluarga tidak ditemukan adanya adaptasi yang disfungsional.

32. Pemeriksaan Fisik Keluarga

Tabel 1. Pengkajian Fisik Keluarka Tn. SNoKomponenTn. SNy. PAn.RAn. D

1KepalaRambut pendek, hitam bersih tidak ada kelainan, tdak ada keluhan gatal.Rambut Panjang, hitam bersih tidak ada kelainan, tdak ada keluhan gatal, ketobe (-)Rambut pendek, hitam bersih distribusi baik, tidak ada kelainan, Rambut pendek, hitam bersih distribusi baik, tidak ada kelainan,

2MataSeklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, visus normal.Seklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, visus normal.Seklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, visus normal.Seklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, visus normal.

3TelingaBersih tidak ada serumen dan tidak ada luka, fungsi pendengaran baik.Bersih tidak ada serumen dan tidak ada luka fungsi pendengaran baik.Bersih tidak ada serumen dan tidak ada luka fungsi pendengaran baik.Bersih tidak ada serumen dan tidak ada luka fungsi pendengaran baik.

4HidungBersih tidak ada sekret, tidak ada kelainan.Bersih tidak ada sekret, tidak ada kelainan.Bersih tidak ada sekret, tidak ada kelainan.Ada sekret berwarna bening, tidak ada kelainan

5MulutStomatitis (-), nyeri (-), bersih, karies (-), bagian dalam gigi berwarna coklat terdapat bekas rokok,Gigi berwarna putih,Stomatitis (-), nyeri (-), bersih, karies (-),Gigi berwarna putih, Ompong (-) Stomatitis (-), nyeri (-), bersih, karies (-),Gigi berwarna putih, Ompong (+) Stomatitis (-), nyeri (-), bersih, karies (-),

6Leher dan TenggorokanNyeri (-), pembesaran kelenjar limfe dan Tiroid (-), kesulitan menelan (-)Nyeri (-), pembesaran kelenjar limfe dan Tiroid (-), kesulitan menelan (-)Nyeri (-), pembesaran kelenjar limfe(-) dan Tiroid (-), kesulitan menelan (-), Nyeri (-), pembesaran kelenjar limfe(+) dan Tiroid (-), kesulitan menelan (-),

7Dada dan paruPergerakan dada simetris, ronchi (-), weeaing (-), penggunaan otot bantu pernafasan (-), Batuk (-), keluhan sesak (-)Pergerakan dada simetris, ronchi (-), weeaing (-), penggunaan otot bantu pernafasan (-), Batuk (-), keluhan sesak (-)Pergerakan dada simetris, ronchi (-), weezing (-), penggunaan otot bantu pernafasan (-), Batuk (-), keluhan sesak (-), Pergerakan dada simetris, ronchi (+), weezing (-), penggunaan otot bantu pernafasan (-), Batuk (+), keluhan sesak (-),

8JantungBunyu janti 1 dan 2 murni, tidak ditemukan suara murmur. Irama regulerBunyu janti 1 dan 2 murni, tidak ditemukan suara murmur. Irama regulerBunyi jantung 1 dan 2 murni, tidak ditemukan suara murmur. Irama reguler, cepat.Bunyi jantung 1 dan 2 murni, tidak ditemukan suara murmur. Irama reguler, cepat.

9AbdomenBising usus 11 x/ menit, tidak ada nyeri tekan, tumor (-).Bising usus 12 x/ menit, tidak ada nyeri tekan, tumor (-).Bising usus 10 x/ menit, tidak ada nyeri tekan, tumor (-).Bising usus 10 x/ menit, tidak ada nyeri tekan, tumor (-).

10ExtremitasTidak ada kelainan, tidak ada luka, fungsi pergerakan baik.Tidak ada kelainan, tidak ada luka, fungsi pergerakan baik.Tidak ada kelainan, tidak ada luka, fungsi pergerakan baik.Tidak ada kelainan, tidak ada luka, fungsi pergerakan baik.

11KulitBersih, ada bekas luka pada lutut kaki kanan, tidak ada jamur dan luka infeksi, turgor < 2 detikBersih, tidak ada bekas luka, tidak ada jamur dan luka infeksi, turgor < 2 detikBersih, tidak ada bekas luka, tidak ada jamur dan luka infeksi, turgor < 2 detikBersih, tidak ada bekas luka, tidak ada jamur dan luka infeksi, turgor < 2 detik

12KukuPendek dan bersih, sianosis (-), CRT baikPendek dan bersih, sianosis (-), CRT baikPendek dan bersih, sianosis (-), CRT baikPendek dan bersih, sianosis (-), CRT baik

13BB74 Kg60 Kg50 Kg17 Kg

14TB162 cm159 cm155 cm104 cm

15Tanda VitalTD. 120/90 mmhg, N. 68 x/mnt, R, 18 x/mnt, S. 37 CTD. 110/80 mmhg, N. 72 x/mnt, R, 16 x/mnt, S. 37,2 C TD: 100/70 mmhg, N. 88 x/mnt, R, 18 x/mnt, S. 36,8 C92 x/mnt, N. 92 x/mnt, R : 26 x/mnt, S : 37,3 C

16KesimpulanSaat dikaji dalam keadaan sehatSaat dikaji dalam keadaan sehatSaat dikaji dalam keadaan sehatDitemukan gejala-gejala gangguan tidak efektifnya jalan nafas, weezing (-), Ronchi(+),Aktivitas otot pernafasan (-)

VII. Harapan Keluarga Terhadap asuhan keperawatan keluargaKeluarga berharap perawat dapat memberikan informasi cara perawatan pasien ispa sehingga anggota keluarga dapat merawatnya dengan baik.

Tabel 2. Analisa DataNoDataMasalah Kesehatan

1.SubjektifMenurut Ny P. Penyakit ispayang diderita anaknya merupakan masalah yang harus segera di tangani. Penyakit itu yang membuat selalu cemas keluarga, . Terlebih jika sudah panas dan batuk-batuk membuat panik,

Objektif

An. A batuk dan pilek Badan tak panas, suhu badan 37,3 C

Tampak mengeluarkan ingus dari hidung

Pada pemeriksaan auskultasi paru An.A terdengar ronchi basah (+) RR 28 kali/menit

Nadi 92 kali/menit

BB 14 kg

Gangguan tidak efektifnya jalan nafas pada keluarga Tn. S khususnya An. D

2.SubjektifMenurut Ny N. Jika anaknya sakit, keluarga sudah terbiasa menggunakan fasilitas kesehatan dan berobat ke rumah sakit. Khususnya bila anaknya sakit . Tidak pernah menggunakan obat warung. Akan tetapi terkadang kebingungan melakukan perawatan dirumah.Penyakit ispa yang diderita anaknya merupakan masalah yang harus segera di tangani. Penyakit itu yang membuat selalu cemas keluarga.Terlebih jika anaknya panas dan batuk-batuk membuat panik,Objektif

Ketika berobat anaknya Ny P. meminta pertolongan tetangga.

Klien merupakan pasangan yang dari pernikahannya telah dikaruniai dua orang anak perempuan. Keluarga TN S. belum memiliki rumah sendiri dan tinggal bersama sejak dari pernikahannya.Koping keluarga tidak efektif dalam mengatasi masalah. pada Tn. S terutama Ny. P

Tabel 3. Masalah Gangguan tidak efektifnya jalan nafas pada keluarga Tn. L khususnya An. DNoKriteriaBobotNilaiPembenaran

1Sifat masalah : aktual13/3 X I = 1Masalah aktual karena sudah menyerang An. D, perlu tindakan keperawatan dan medis, akanberdampak pada gangguan pernafasan yang lebih berat.

2Kemungkinan masalah dapat diubah : Sebagian21/2 X 2 = 1Sumber daya keluarga ada, dana, kendaraan ada keluarga yang lain mendukung, akan tetapi, usia klien anak-anak belum dapat memahami arahan orang tua dalam upaya pencegahan menghindari pencetus terjadinya asma.

3Potensi untuk dicegah :Cukup12/3 X 3 = 2/3Masalah belum berat tetapi penyakit sering menyerang belum diketahui penyebabnya. Penyakit dapat dicegah dengan mengetahui faktor pencetus terjadinya asma.

4Menonjolnya masalah : segera ditangani12/2 X 1 = 1Keluarga menyadari penyakit ini penting untuk diatasi karena mengganggu, dan dapat mengakibatkan gangguan penyakit lebih berat.

Jumlah3 2/3

Tabel 4. Masalah Koping keluarga tidak efektif dalam mengatasi masalah. pada Tn. S terutama Ny. PNoKriteriaBobotNilaiPembenaran

1Sifat masalah : Aktual13/3 X 1 = 1Masalah aktual karena terjadi pada Ny P. perlu mendapatkan tindakan keperawatan.

2Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian21/2 X 2 = 1Sumberdaya keluarga (pendidikan ), dana ada, dukungan keluarga ada, tenaga kesehatan tersedia.

3Potensi untuk dicegah : Mudah12/3 X 1 = 2/3Masalah belum terlalu berat, namun dapat diatasi dengan pemberian motivasi dan percaya diri.

4Menonjolnya masalah : ingin segera diatasi10/2 X 1 = 0Keluarga Ny P, tidak merasakan masalah tersebut

Jumlah2 2/3

Diagnosa Keperawatan Prioritas

1. Gangguan tidak efektifnya jalan nafas pada keluarga Tn. S khususnya An. D berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah penyakit ispa.2. Koping keluarga tidak efektif dalam mengatasi masalah. pada Tn. S terutama Ny. N ketidak mampuan keluarga mengenal masalah tidak efektif koping.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN L.

DENGAN MASALAH PERKEMBANGAN TAHAP KE 2

NoDiagnosa Kep. Klg.TujuanStandar EvaluasiIntervensi

UmumKhususKriteriaStandar

1.Gangguan tidak efektifnya jalan nafas pada An. D keluarga Tn. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga khususnya An. D dengan Ispa.tujuann umum : setelah 5 X Junjungan ke rumah jalan nafas efektif pada An. D (5 tahun) 1. Setelah 1 x 60 menit kunjungan, keluarga Tn.S mampu mengenal masalah Ispa pada anggota keluarga :

Dengan cara :

1.1 Menyebutkan pengertian penyakit IspaRespon Verbal/

Kognitif ISPA adalah penyakit saluran pernafasan akut dengan batuk dan pilek.

Penyebab ISPA :

Kurang gizi

Imunisasi tidak lengkap

Lingkungan yang tidak sehat

Tanda dan gejala ISPA

Batuk

Pilek

Demam

Nafas cepat

Suara Parau

Nyeri tenggorokan

1.1.1 Diskusikan dengan keluarga pengertian Ispa dengan menggunakan lembar balik

1.1.2 Tanyakan kembali pengertian Ispa1.1.3 Berikan reinforcement bila menjawab benar.

1.2 Menyebutkan penyebab IspaRespon Verbal/

Kognitif 1. Menyebutkan penyebab Ispa Bakteri

Jamur Virus Nutrisi yang kurang baik

Buruknya sanitasi lingkungan

Rendahnya asupan antioksidan

1.2.1 Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab Ispa dengan menggunakan lembar balik

1.2.2 Motivasi keluarga menyebutkan penyebab Ispa1.2.3 Berikan reinforcement bila menjawab benar.

1.3 Setelah tindakan 1 x 15 mnt keluarga Tn. N dapat merawat Anggota keluarga yang sakit ISPARespon Verbal/

Kognitif Perawatan ISPA :

Jika panas dikompres

Jika pilek bersihkan hidung dengan saputangan yang bersih

Beri minum yang banyak.

Awasi kondisi bila bertambah parah1.3.1 Diskusikan bersama keluarga tentang pencegahan ISPA.

1.3.2 Berikan kesempatan yang kurang dimengerti.

1.3.3 Tanyakan kembali tentang apa yang dijelaskan

1.4 Merawat anggota keluarga yang sakit ISPARespon Verbal/

Kognitif Cara membuat obat tradisional batuk dan pilek (Jeruk-Kecap):

Siapkan baki dan pengalas

Potong jeruk nipis, kemudian jeruk diperas dan ainya disaring.

Ambil kecap sebanyak 1 sendok makan, kemudian dituang kedalam gelas.

Ambil 1 sendok makan air jeruk nipis, kemudian tuangkan kedalam gelas berisi kecap.

Aduk hingga merata

Berikan pada anak untuk diminum1.4.1 Diskusikan dengan keluarga tanda-tanda Asma

1.4.2 Tanyakan kemabi tanda-tanda asma

1.4.1 Demonstrasikan cara pembuatan obat tradisional.

1.4.2 Beri kesempatan keluarga untuk re demonstrasi

1.5 Demonstrasikan cara pembuatan obat tradisional.

Beri kesempatan keluarga untuk re demonstrasiRespon Verbal/

Kognitif Pencegahan ISPA :

1. Menjauhkan rokok dari penderita batuk.

2. Jaga kebersihan lingkungan.

3. Imunisasi lengkap

4. Berikan makanan yang bergizi.Kebersihan lingkungan:

1. Rumah dibersihkan

2. Pakaian dibereskan jangan digantung.

3. Jendela dibuka.

4. Debu dibersihkan.

1.5.1 Diskusikan bersama keluarga tentang pencegahan ISPA.

1.5.2.Berikan kesempatan klien tentang pencegahan ISPAbertanya.

1.5.3 Tanyakan kembali hal-hal yang dijelaskan.

1.5.4 Beri re inforcement positif atas jawaban yang diberikan keluarga.

1.5.5.Praktekkan dan laksanakan kebersihan lingkungan

2.Koping keluarga tidak efektif dalam mengatasi masalah. pada keluarga Tn. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga Ny P, mengambil keputusan untuk mengatasi masalah merawat An DSetelah 5 x pertemuan, keluarga Tn.L dapat menggunakan koping yang efektif.1. Setelah 1 x 60 menit kunjungan, keluarga Tn.S mampu mengenal masalah tidak efektifnya koping keluarga pada Ny P. dalam mengambil keputusan.

1.1 Menyebutkan pengertian koping keluargaRespon Verbal/

Kognitif Koping keluarga adalah respon yg positif, sesuai dgn masalah, efektif, persepsi dan respon perilaku yg digunakan keluarga dan subsistemnya untuk memecakan suatu masalah atau mengurangi stress yang diakibatkan oleh masalah atau peristiwa.

1.1.1 Diskusikan dengan keluarga tentang definisi koping keluarga menggunakan lembar balik.

1.1.2 Beri motivasi untuk menyebutkan kembali definisi koping keluarga.1.1.3 Beri reinforcement positif atasjawaban yang positif dari keluarga..

1.2 Menyebutkan tanda dari koping keluarga yang tidak efektifRespon Verbal/

Kognitif Menyebutkan 2 dari 4 tanda koping keluarga tidak efektif.

Agresi / bermusuhan

Tidak saling menghargai

Memberikan dukungan tidak memuaskan

Peran keluarga tidak memuaskan

1.2.1 Diskusikan dgn keluarga tentang tanda koping tidak efektif.

1.2.2 Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tanda koping tidak efektif.

1.2.3 Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga.

1.3 Mengidentifikasi penyebab masalah koping keluarga tak efektif Respon Verbal/

Kognitif Menyebutkan penyebab koping tidak efektif pada keluarga;

Pasangan keluarga baru Adaptasi .

Masalah anak sakit asma

1.3.1 Dorong keluarga untuk mengidentifikasi penyebab koping tidak efektif1.3.2 Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga mengidentifikasi penyebab koping tidak efektif.

2. Setelah 1 x 60 menit kunjungan keluarga Tn.S dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah

2.1 Dapat memahami akibat lanjut dari masalah koping keluarga tak efektif; menurun. Respon Verbal/

Kognitif Akibat lanjut dari mekanisme koping keluarga tidak efektif masalah akan memperlemah terhadap kekuatan struktur keluarga sehingga fungsi dan peran keluaga terganggu.2.1.1 Jelaskan pada keluarga akibat lanjut dari masalah koping keluarga tak efektif.2.1.2 Motivasi keluarga supaya dapat memahami akibat lanjut dari masalah koping keluarga tak efektif.

2.2 Memutuskan untuk merawat dan mencari solusi agar An. D sembuhRespon Verbal/

Kognitif Keluarga mampu merawat dan mandiri merawat anak yang sakit .2.2.1 Diskusikan dgn keluarga mengenai cara merawat An. D jika sakit.2.2.2 Berikan reinforement pada keluarga yang sudah memahami masalah.

2.3 Keluarga dapat mengatasi stres dengan melakukan upaya untuk mengatasi masalah An. D sakitRespon Verbal/

Kognitif Keluarga berusaha mencari solusi jika An D sakit dengan cara membawanya ketempat pelayanan kesehatan.2.3.1 Diskusikan dengan keluarga upaya yang akan dilakukan jika An. D sakit.2.3.2 Berikan reinforement pada keluarga atas upaya yang tepat.

3. Setelah 1 x 60 menit kunjungan, kelurga Tn. S mampu mengelola mekanisme koping keluarga efektif; peningkatan; 3.1 Menyebutkan cara mengatasi masalah koping keluargaRespon Verbal/

Kognitif Menyebutkan 4 dari 7 cara mengatasi masalah koping keluarga

Lebih mengembangkan komunikasi dewasa-keluarga

Mengkaji kemampuan dan kesiapan anggota keluarga untuk belajar akan tugas perkembangan keluarga.

Fleksibilitas peran dalam keluarga.

Memberikan dukungan yang memuaskan antar anggota keluarga atau menggunakan kekuatan kelompok keluarga

Pemecahan masalah keluarga secara bersama-sama Mengontrol arti/ makna dari masalah : pembentukan kembali kognitif dan penilaian pasif. Minta bantuan dukungan dari luar keluarga (orang tua, sanak saudara, spiritual)

3.1.1 Diskusikan dengan keluarga tatang cara mengatasi masalah koping keluarga

3.1.2 Motivasi keluarga untuk menyebutkan cara mengatasi koping keluarga

3.1.3 Berikan reinforement pada keluarga atas upaya yang tepat.

3.2 Mendemonstrasikan teknik koping keluarga efektif; peningkatanPsikomotorKeluarga dapat mendemonstrasikan teknik koping keluarga efektif.3.2.1 Demonstrasikan pada keluarga contoh teknik koping efektif.

3.2.2 Berikan kesempatan pada klg untuk mendemonstrasikan kembali teknik koping keluarga efektif;3.2.3 Berikan reinforement pada keluarga atas upaya yang tepat.

3.3 Menunjukkan sikap positif pada Ny.P sebagai sumber stress pada keluarga Tn.SRespon Verbal/

Kognitif Memahami dan menghargai keberadaan serta keinginan anak yang membentuk keluarga baru.Mendiskusikan dgn klg bagaimana sikap klg terhadap menantu sebagai anggota keluarga baru.3.3.1 Tanyakan kembali bagaimana sikap/ perasaan keluarga terhadap anak (Tn. A) dan menantunya.

4 Setelah 1 x 60 menit pertemuan, keluarga Tn.S mampu memodifikasi lingkungan keluarga yang adaptif;4.3 Menyebutkan sumber lingkungan yg dpt mendukung penyelesaian masalah koping keluarga tidak efektifRespon Verbal/

Kognitif Sumber lingkungan ;

Keadaan ekonomi keluarga telah memiliki rumah dan pekerjaan .

Kondisi lingkungan fisik (kondisi rumah) ideal melebihi 8 m2 perorang.

Keadan orang tua mendukung dari segi ekonomi dan tempat tinggal yang dekat. Orengtua memiliki sarana transfortasi

4.3.1 Jelaskan faktor lingkungan yang dapat membantu dalam menyelesaikan masalah keluarga.

4.3.2 Motivasi keluarga untuk memahami dan mrngidentifikasi faktor lingkungan yang dapat membentu menyelesaikan masalah 4.3.3 Berikan reinforcement positif atas jawaban keluarga

4.4 Menunjukkan cara meningkatan dan memeliharaan lingkungan keluarga yg dpt mendukung penyelesaian masalah koping keluarga tidak efektifPsikomotorDalam kunjungan lanjutan melakukan modifikasi terhadap sumber lingkungan yang menjadi penguat stressor.4.4.1 Observasi sumber lingkungan keluarga terkait koping keluarga tidak efektif.

4.4.2 Diskusikan dengan keluarga hal positif yang sudah dilakukan keluarga

4.4.3 Berikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga

5. Setelah 1 x 60 menit kunjungan, keluarga mampu menggunakan fasilitas pendukung keluarga;

5.1 Mengidentifikasi keberadaan fasilitas pendukung keluarga yang dapat terjangkau untuk mengatasi masalahRespon Verbal/

Kognitif Fasilitas pendukung keluarga;

Dukungan informasi.

Dukungan orang tua

Memelihara hubungan aktif dengan komunitas.

Dukungan sosial (penggunaan jaringan dukungan sosial informal, sistem formal, kelompok-kelompok mandiri).

Dukungan spiritual

5.1.1 Informasikan dan diskusikan dengan keluarga mengenai fasilitas pendukung keluarga dalam mengatasi strssor keluarga.

5.1.2 Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali hasil diskusi.

5.1.3 Berikan reinforcement positif atas hasil yang dicapai keluarga

5.2 Membuat rencana kunjungan ke sumber pendukung.Psikomotor

(Verbal)Keluarga memanfaatkan fasilitas pendukung keluarga.5.2.1 Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas pendukung keluarga yang terjangkau.

5.2.2 Berikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga

47

50

41

49

29

19

38

36

21

16th

5 th

Penampungan sampah

Kolam Pemancingan

Jalan Desa

Rumah Tetangga

Rumah Tetangga