askep konsep keluarga

22
LAPORAN PENDAHULUAN 1. KONSEP KELUARGA 1.1 Pengertian Keluarga Keluarga adalah suatu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai suatu kesatuan atau unit masyarakat yang terkecil, tetapi tidak selalu ada hubungan bersama dalam satu rumah (tempat tinggal), biasanya dibawah asuhan kepala rumah tangga dan makan dari satu periuk. (Dep. Kes RI, 1983) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Dep. Kes RI, 1989) Keluarga dua atau lebih dari dua individu yang bergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu lain dan didalam peranannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan (Sulvicion G Bailon dan Aracelis Maolayo, 1989) 1.2 Struktur Keluarga 1

Upload: subijakto

Post on 27-Jun-2015

424 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: askep konsep keluarga

LAPORAN PENDAHULUAN

1. KONSEP KELUARGA

1.1 Pengertian Keluarga

Keluarga adalah suatu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup

bersama sebagai suatu kesatuan atau unit masyarakat yang terkecil, tetapi tidak

selalu ada hubungan bersama dalam satu rumah (tempat tinggal), biasanya dibawah

asuhan kepala rumah tangga dan makan dari satu periuk.

(Dep. Kes RI, 1983)

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah

suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

(Dep. Kes RI, 1989)

Keluarga dua atau lebih dari dua individu yang bergabung karena hubungan

darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu

rumah tangga, berinteraksi satu lain dan didalam peranannya masing-masing dan

menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan

(Sulvicion G Bailon dan Aracelis Maolayo, 1989)

1.2 Struktur Keluarga

Struktur keluarga ada bermacam-macam diantaranya adalah :

a. Bilateral adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam

beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah

b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah

dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu

c. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri

d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama kelaurga sedarah

suami

e. Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan

keluarga dan beberapa sanak saudara yang menajdi bagian keluarga karena

adanya hubungan dengan suami atau istri.

1

Page 2: askep konsep keluarga

1.3 Tipe / Bentuk Keluarga

a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan

anak-anak

b. Keluarga besar (exstended family) adalah keluarga inti tambah dengan sanak

saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman bibi dan

sebagaianya

c. Keluarga berantai (serial family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan

pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti

d. Keluarga duda / janda (single family) adalah keluarga yang terjadi karena

perceraian atau kematian

e. Keluarga berkomposisi (composite) adalah keluarga yang perkawinannya

berpoligami dan hidup secara bersama

f. Keluarga kabitas (cahabitation) adalah dua orang yang menjadi satu tanpa

pernikahan tetapi membentuk suatu kekeluargaan

Tipe kekeluargaan Indonesia umumnya menganut tipe keluarga besar (extended

family), karena masyarakat Indonesia dengan adat istiadat yang sangat kuat.

1.4 Ciri-ciri Struktur Keluarga

1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota

keluarga

2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga

mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing

3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan

dan fungsinya masing-masing

1.5 Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga

Pemegang kekuasaan dalam keluarga

1. Patriakal, yang dominant dan memegang kekuasaan dalam kekeluargaan

adalah pihak ayah

2. Matriakal, yang dominant dan memegang kekuasaan dalam keluarga

adalah dipihak ibu.

2

Page 3: askep konsep keluarga

3. Equalitation, yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah

dan ibu

1.6 Ciri-ciri Kekeluargaan

1. Diikat dalam suatu tali perkawinan

2. Ada hubungan darah

3. Ada ikatan batin

4. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya

5. Ada pengambil keputusan

6. Kerjasama diantara anggota keluarga

7. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga

8. Tinggal dalam suatu rumah

1.7 Peranan Keluarga

Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:

1. Peranan ayah : ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai

pencari nafkah, pendidik, pelindung dan memberi rasa aman, sebagai kepala

keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosial serta sebagai anggota masyarakat

dari lingkungannya.

2. Peranan ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan

untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dari anak-anaknya, pelindung

dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota

masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai

nafkah tambahan dalam kekeluargaan

3. Peranan anak : anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan

tingkat perkembangannya baik fisik, mental, social dan spiritual. (uraian

selengkapnya dapat dipelajari dalam perawatan anak)

1.8 Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga :

Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :

3

Page 4: askep konsep keluarga

1. Fungsi biologis

a. Untuk meneruskan keturunan

b. Memelihara dan pembesaran anak

c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

d. Memeliharan dan merawat anggota

2. Fungsi psikologis

a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman

b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga

c. Membina pengawasan kepribadian anggota keluarga

d. Memberikan identitas keluarga

3. Fungsi sosialisasi

a. Membina sosialisasi pada anak

b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat

perkembangan anak

c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

4. Fungsi ekonomi

a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

b. Pengaturan pengguna penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan

keluarga

c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang

akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan

sebagainya

5. Fungsi pendidikan

a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan

membentuk periaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.

b. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

4

Page 5: askep konsep keluarga

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS

KELUARGA PADA AN. “L” RT.2 DUSUN PETING DESA TALOK

KEC. DLANGGU KAB. MOJOKERTO

DATA DAN IDENTIFIKASI

A. Struktur Dan Sifat Keluarga

1. Pengkajian

Tanggal pengkajian : 1 Desember 2010

Oleh : Dwi Puji hartini

Jam : 17.00 WIB

1. Struktur Keluarga

a. Nama Kepala Keluarga : Ny. “ S “

b. Umur : 52 Tahun

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Agama : Islam

e. Pendidikan : -

f. Pekerjaan : Petani

g. Pendapatan : Rp 300.000/bulan

h. Alamat : RT.2 RW.7 Dusun Peting Desa Talok

i. Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia

j. Daftar Anggota Keluarga

Nama HubunganKeluarga L/P Umur Pendidikan Agama PekerjaanTn. “J” Anak L 36 tahun SMP Islam PetaniNy.”R” Menantu P 36 tahun SD Islam IRTTn.”M” Anak L 32 tahun SD Islam petaniNy.”U” Menantu P 28 tahun - Islam IRTNn.”F”Nn.”K”An. “J’An.”L’

CucuCucuCucuCucu

PPLL

15 tahun12 tahun6 tahun8 bulan

SMPSDSD-

IslamIslamIslamislam

PelajarPelajarPelajar

-

k. Tipe Keluarga

Dikeluarga Ny.”S” merupakan dalam Three Generation Family karena

dalam satu rumah terdapat nenek, anak, dan cucu.

5

Page 6: askep konsep keluarga

l. Genogram

Keterangan:

: Laki – Laki

: Perempuan

: Garis Keturunan

: Penderita

: Meninggal dunia

m. Hubungan Antar Anggota Keluarga

Hubungan antara suami, istri, anak, menantu dan cucu dari keluarga

Ny.“S” cukup harmonis terbukti dengan mereka sangat dekat dan akrab.

Hubungan antar keluarga dan masyarakat juga terlihat harmonis terbukti

dengan seringnya berinteraksi dengan tetangga dan saling membantu

tetangga.

2. Sifat keluarga

a. Pengambilan keputusan

Dalam keluarga yang menonjol dalam pengambilan keputusan atau

memutuskan permasalahan adalah suami tetapi juga dimusyawarahkan dengan

istri.

6

Ny. S

Tn. J Tn.MNy.K

Ny.U

An.JNn.F

Nn. K

An. L

Page 7: askep konsep keluarga

b. Kegiatan dalam sehari-hari

Kebiasaan keluarga ini dalam kesehariannya adalah Tn.’J’, dan Tn.’K’ bekerja,

Ny.’S’,Ny.’K’ dan Ny.’U’ di rumah sedangkan Nn’K’,Nn.’F’dan An.’J’

sekolah. Sewaktu santai keluarga ini dipergunakan untuk berinteraksi dengan

keluarga sambil melihat TV dan kebiasaan Tn.’J’ sewaktu bersantai adalah

merokok..

3. Kebiasaan Istirahat dan Tidur Keluarga

Keluarga ini mempunyai kebiasaan tidur cukup mulai dari jam 21.00 WIB sampai

dengan jam 04.30 WIB pada malam hari dan tidur siang 2-3 jam.

4. Sarana Hiburan Keluarga

Keluarga ini mempunyai sarana hiburan yaitu TV.

5. Pemanfaatan Waktu Senggang

Keluarga ini menggunakan waktu senggang dengan berinteraksi dengan anggota

keluarga dan melihat TV.

6. Eliminasi

Keluarga ini biasa BAB 1X/hari di WC rumah, BAK 4X/hari di waktu pagi, siang,

sore dan malam hari.

B. Faktor Keluarga, Sosial dan Budaya

1. Penghasilan Keluarga

Penghasilan keluarga yang utama dari Tn.’J’, penghasilan tambahan dari menantu

kurang lebih Rp. 300.000,00. Pemanfaatan dana tiap bulan digunakan untuk

kebutuhan sehari-hari. Penggunaan dana tiap bulan sangat pas-pasan. Pengelolaan

keuangan oleh ibu.

2. Kegiatan Sosial Kemasyarakatan

7

Page 8: askep konsep keluarga

Keluarga ini aktif dalam kegiatan sosial, hubungan anggota keluarga dengan

masyarakat harmonis.

C. Faktor Rumah dan Lingkungan

1. Rumah

Rumah yang ditempati adalah milik keluarga sendiri. Luas rumah yang ditempati

± 27 m2 lantai rumah terbuat dari keramik, dinding rumah dari tembok. Ruang

terdiri dari 1ruang tamu, 3kamar tidur, 1kamar mandi, dan wc serta dapur.

Penerangan ruangan dalam rumah dalam malam hari menggunakan listrik dan

pada siang hari penerangan berasal dari jendela dan pintu. Kebersihan rumah

cukup.

2. Perabot Rumah Tangga

Alat masak menggunakan kompor gas, tempat penyimpanan perabot dapur

diletakkan di rak piring.

3. Sampah

Pembuangan sampah di pembuangan yang teretak di belakang rumah sampah

dibakar, jarak tempat sampah dengan sumber air minum >10 meter.

4. Sumber Air

Sumber air yang digunakan berasal dari sumber air langsung (sumur) milik

sendiri dengan kualitas air jernih dan tidak terasa. Tidak ada jamban dari tempat

penampungan air pada jarak >10 meter.

5. Penampungan Air Minum

Penampungan air minum ditempatkan di gentong dalam keadaan tertutup.

6. Jamban Rumah

Keluarga BAB dan BAK di WC milik sendiri yang tempatnya jadi satu dengan

kamar mandi.

7. Pembuangan Air Limbah

Jenis air limbah yang berasal dari limbah rumah tangga yang dibuang diselokan

samping rumah dan air bersih/tidak menggenang.

8. Kandang Ternak

Keluarga Ny.’S’ mempunyai kandang ternak di sebelah rumah, dan kondisi

kandangnya tidak bersih.

8

Page 9: askep konsep keluarga

9. Halaman Rumah

Halaman rumah yang terletak di bagian depan rumah.

10. Kamar Mandi

Memiliki kamar mandi sendiri dan pengurasan bak mandi dilakukan 2 hari

sekali.

11. Denah Rumah

Keterangan :1. Ruang tamu2. Kamar tidur

3.Kamar tidur4.Ruang keluarga 5.Kamar mandi + WC6.Dapur7. Kandang ternak

D. Riwayat Kesehatan Material, Psikososial-Spiritual

1. Memenuhi Kebutuhan Jiwa

Keluarga ini setiap harinya merasa nyaman tidak ada gangguan, masing-masing

anggta keluarga merasa senang.

2. Pemenuhan Status Sosial

Dalam keluarga tidak da benci-membenci, tidak ada perasaan dikucilkan.

3. Riwayat Kesehatan Material Keluarga

Dalam anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa dan tidak ada

yang pernah dirawat di RS Jiwa.

4. Gangguan Maternal Pada Keluarga

Merasa bersalah, gagal, kecewa, dan tertekan tidak ada, walaupun kadang-kadang

anaknya sering rewel.

5. Penampilan Tingkah Laku yang Menonjol

Tidak ada.perilaku yang menonjol.

6. Riwayat Spiritual Anggota Keluarga

9

56

34

1

2

7

Page 10: askep konsep keluarga

Semua anggota keluarga taat menjalani perintah agama yang dianutnya.

7. Kesadaran Keluarga Tentang HIV/AIDS

Keluarga tahu tentang HIV/AIDS.

8. Tentang Petugas Kesehatan

Tidak ada masalah.

9. Dana Sehat/JPKM

Keluarga ini tahu tentang dana sehat/JPKM dan tidak ikut serta dalam dana

sehat/JPKM.

10. Keadaan Keluarga Saat Kunjungan

Keadaan keluarga ini saat kunjungan dalam keadaan sehat kecuali An.”L” sakit

febris Convulsi yaitu suhu tubuhnya naik hingga 38’c disertai kejang, wajahnya

tampak sangat pucat.

E. Riwayat Kesehatan Keluarga

1. Riwayat Kesehatan Angota Keluarga

Pada keluarga ini hanya An.”L” saja yang menderita penyajkit Febris Convulsi

sedangkan anggota keluarga yang lain tidak memiliki penyakit tertentu.

2. Kebiasaan Memeriksakan Diri

Pada waktu sakit saja, tempat di bidan desa dengan alasan dekat rumah.

3. Kesehatan Ibu dan Anak

a. Riwayat Kesehatan Yang Lalu

No Kehamilan Umur Kehamilan

Jumlah Periksa

Keluhan Cara Mengatasi

1 2 38 minggu 8x Mual muntah

Makan dan minum sedikit tapi sering

b. Riwayat Persalinan Yang Lalu

No Persalinan Tempat Persalinan

Penolong Persalinan

Keluhan Proses Persalinan

1 2 BPS Bidan - Spontan

c. Ibu Hamil

Tidak ada ibu hamil di rumah ini.

d. Ibu Nifas

10

Page 11: askep konsep keluarga

Tidak ada ibu nifas di rumah ini.

e. Ibu Menyusui

Tidak ada ibu menyusui di rumah ini.

f. Keluarga Berencana

PUS memakai alat kontrasepsi suntik 3 bulanan.

g. Pemeriksaan Balita

Tidak mempunyai balita.

h. Persepsi dan Tanggapan Keluarga Tentang Masalah

Keluarga selalu merundingkan dengan anggota keluarga secara baik-baik

bersama anggota keluarga yang lain. Bila ada anggota keluarga yang tidak sehat

dibawa ke bidan.

ANALISA DATA

A. Penjajakan Kesehatan Tahap I

1. Ancaman Kesehatan

a. Kurangnya pengetahuan tentang Penyakit Febris Convulsi

b. Kuranganya pengetahuan tentang bahaya merokok.

c. Kurangnya pengetahuan tentang kebersihan lingkungan.

2. Kurang / Tidak sehat

a. An. “L” menderita Febris Convulsi

3. Situasi Krisis

B. Penjajakan Kesehatan Tahap II

No Data Masalah Kesehatan

1.

2.

Kurangnya pengetahuan tentang

Febris Convulsi

Kurangnya pengetahuan tentang

bahaya merokok

Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit Febris

Convulsi.

Kekurangtahuan keluarga Ny.”S” tentang bahaya

merokok dapat mengganggu kesehatan anggota

11

Page 12: askep konsep keluarga

3. Kurangnya pengetahuan tentang

kebersihan lingkungan

keluarga

Kekurangtahuan keluarga Ny.”S” bagaimana

memelihara kebersihan rumah yang dapat

mempengaruhi kesehatan

C. Penentuan Prioritas Masalah

Sesuai data yang diperoleh saat pengkajian terhadap beberapa masalah-masalah

kesehatan yaitu :

1. Kurangnya pengetahuan tentang Febris Convulsi

No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran

1. Kurangnya pengetahuan tentang Febris Convulsi

a. Sifat masalah ancaman

b. Kemungkinan masalah untuk dapat diubah mudah

c. Potensi masalah untuk diubah tinggi

d. Menonjolkan masalah dapat dirasakan

3/3 x 1

2/2 x 2

1/3 x 1

2/2 x 1

1

2

1

1

Tidak / kurang sehat

Sumber dan tindakan – tindakan untuk memecahkan masalah dapat di jangkau oleh keluarga

Potensi derajat penyakit dapat dicegah bila penyakit Febris Convulsi dapat dicegah atau ditindak lanjuti (dilakukan tindakan pengobatan dan perawatan tang adekuat

Keluarga menyadari dan perlu segera mengatasi masalah tsb

TOTAL 5

2. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok

No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran

1. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok :

a. Sifat masalah ancamanb. Kemungkinan masalah

2/3 x 1 2/3

Ancaman kesehatan yang memungkinkan akan mengakibatkan kesehatan yang terganggu yaitu bisa

12

Page 13: askep konsep keluarga

untuk dapat diubah hanya sebagian

c. Potensi masalah untuk diubah tinggi

d. Menonjolkan masalah dapat dirasakan

1/2 x 2

3/3 x 1

0/2 x 1

1

1

0

menyerang paru – paru dan tindakan / kebiasaan merokok bisa dihentikan sedikit demi sedikit dan akhirnya dapat berhenti secara total. Keluarga dapat merasakan masalah yang sedang dihadapi.

TOTAL 2 2/3

3. Kurangnya pengetahuan tentang kebersihan lingkungan

No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran

1. Kurangnya pengetahuan tentang kebersihan lingkungan :

a. Sifat masalah ancaman

b. Kemungkinan masalah untuk dapat diubah hanya sebagian

c. Potensi masalah untuk diubah tinggi

d. Menonjolkan masalah dapat dirasakan

2/3 x 1

1/2 x 2

3/3 x 1

0/2 x 1

0/2 x 1

2/3

1

1

0

0

Ancaman kesehatan

Lingkungan yang kotor akan menjadi tempat perkembangbiakn kuman-kuman penyakit

Kebiasaan atau prilaku perlu diubah walaupun membutuhkan waktu yg lama Keluarga menyadari adanya massalah tetapi tidak segera diatasi

TOTAL 2 2/3

D. Penentuan Prioritas Masalah

Penentuan prioritas masalah berdasarkan score tertinggi adalah :

1. Kurangnya pengetahuan tentang demam 5

2. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok 2 2/3

3. Kurangnya pengetahuan tentang kebersihan lingkungan 2 2/3

ASUHAN KEBIDANAN pada Keluarga Ny.”S’

13

Page 14: askep konsep keluarga

No Masalah Kebidanan

Tujuan Rencana Kebidanan Implementasi Evaluasi

1. Kurangnya pengetahuan tentang Febris Convulsi

Setelah dilakukan penyuluhan tentang Febris Convulsi diharapkan Ny.”S” mengerti dan memahami :a.Pengertian Febris Convulsib.Gejala klinis Febris Convulsic.Penanganan Febris Convulsi

a. Memberitahu keluarga tentang pengertian Febris Convulsib. Memberitahu keluarga tentang gejala Febris Convulsic. Memberitahu keluarga cara penanganan Febris Convulsi

a. Tgl 3-12-2010 pkl 08.00 menjelaskan tentang pengertian Febris Convulsib. Tgl 3-12-2010 pkl 09.30 menjelaskan tentang gejala klinis Febris Convulsic. Tgl 3-12-2010 pkl 09.30 menjelaskan tentang penanganan Febris Convulsi

Ibu mengerti dan mampu mengungkapkan penjelasan tentang demam yang meliputi :a.Pengertian demamb.Gejala klinis demamc.Penanganan demam

2. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok

Setelah dilakukan penyuluhan tentang bahaya merokok diharapkan keluarga Ny.”S’ mengerti dan memahami tentang :a.Zat – zat yang terkandung di dalam rokokb.Efek dari rokokc.Upaya pencegahan agar tidak terkena asap rokok

a. Memberitahu kepada keluarga tentang zat – zat yang terkandung dalam rokokb. Memberitahu kepada keluarga tentang efek dari rokokc. Memberitahu kepada keluarga tentang pencegahan agar tidak terkena asap rokok

a. Tgl 3-12-2010 pkl 10.00 menjelaskan tentang zat – zat yang terkandung dalam rokokb. Tgl 3-12-2010 pkl 10.15 menjelaskan tentang efek dari rokok.c. Tgl 3-12-2010 pkl 10.30 menjelaskan Upaya pencegahan agar tidak terkena asap rokok.

keluarga mengerti dan mampu mengungkapkan penjelasan tentang merokok meliputi:

a.Zat – zat yang terkandung di dalam rokokb.Efek dari rokokc.Upaya pencegahan agar tidak terkena asap rokok

3. Kurangnya pengetahuan tentang kebersihan lingkungan

Setelah dilakukan penyuluhan tentangKurangnya kebersihan lingkungan diharapkan keluarga Ny.”S’ mengerti dan memahami tentang :

keluarga mengerti dan mampu mengungkapkan penjelasan tentang kebersihan lingkungan yang meliputi :

14

Page 15: askep konsep keluarga

a.Pengertian tentang kebersihan lingkunganb.Dampak buruk dari kurangnya kebersihan lingkungan.c.Cara menjaga lingkungan rumah

a. Memberitahu kepada keluarga tentang pengertian kebersihan lingkungan.b. Memberitahu kepada keluarga tentang dampak buruk dari kurangnya kebersihan lingkunganc. Memberitahu kepada keluarga tentang bagaimana cara menjaga lingkungan rumah

a. Tgl 3-12-2010 pkl 10.45 menjelaskan tentang kebersihan lingkungan.b. Tgl 3-12-2010 pkl 11.00 menjelaskan tentang dampak buruk dari kurangnya kebersihan lingkunganc. Tgl 3-12-2010 pkl 11.15 menjelaskan tentang menjaga lingkungan rumah

a.Pengertian kebersihan lingkunganb.Dampak buruk dari kurangnya kebersihan lingkunganc.Cara menjaga kebersihan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Efendi, nasrul.1995.pengantar proses keperawatan.EGC, Yogyakarta

http://www. Febris Convulsi.com tanggal 1 desember 2010

FKUI.1995.kapita selekta kedokteran edisi III jilid 2, media auscataplus, jakarta.

15

Page 16: askep konsep keluarga

16