mak valerian

17
MAKALAH FITOTERAPI DASAR VALERIAN ( VALERIAN OFFICINALIS ) Disusun oleh: Farida Amalia (0808010002) Atzary Dyah Ayu CD (0808010108) Ginascita Intan Agastra (0808010004) Dwi Jaka Leksana (0908010130) Fandy Prasojo (0808010014) Teti Sunarti (0908010134) M.Tri Budi (0808010016) Sugiarti (0908010139) Widiyanto (0808010038) Lili Liana Dewi (0908010148) Dewi Sriwahyuni (0808010078) FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2011

Upload: ordinary-tri-twit-twit

Post on 05-Dec-2014

61 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

fungsi valerian

TRANSCRIPT

Page 1: Mak Valerian

MAKALAH FITOTERAPI DASAR

VALERIAN ( VALERIAN OFFICINALIS )

Disusun oleh:

Farida Amalia (0808010002) Atzary Dyah Ayu CD (0808010108)

Ginascita Intan Agastra (0808010004) Dwi Jaka Leksana (0908010130)

Fandy Prasojo (0808010014) Teti Sunarti (0908010134)

M.Tri Budi (0808010016) Sugiarti (0908010139)

Widiyanto (0808010038) Lili Liana Dewi (0908010148)

Dewi Sriwahyuni (0808010078)

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2011

Page 2: Mak Valerian

PENDAHULUAN

1. Deskripsi

Valerian (Valeriana officinalis) adalah tanaman yang tergolong dalam famili Velerianaceae.

Tanaman ini asli dari benua Eropa dan beberapa bagian di Asia, namun sekarang dapat pula

dijumpai di benua Amerika. Valerian telah dikenal manfaatnya sebagai obat insomnia sejak

zaman Yunani dan Romawi kuno. Hippocrates menjelaskan sifat-sifat tanaman ini, dan Galen

kemudian meresepkannya sebagai obat insomnia.  Masyarakat sekitar menggunakan tanaman

dari spesies valerian sebagai obat tradisional yaitu sebagai obat penenang yang ringan. Penelitian

ilmiah telah membuktikan bahwa valerian memiliki efek penenang namun mekanisme biokimia

yang pasti dan komponen aktifnya belum sepenuhnya di ketahui.

Akar dan rhizome dari valerian officinalis L. di gunakan dalam pangobatan tradisional

eropa sebagai obat penenang yang ringan dan aman. Penelitian terakhir menunjukan bahwa

spesies lain dari valerian pada umumnya juga bisa digunakan. Seperti Valerian Meksiko

(Valeriana edulis Nutt. Ex Torr & Gray atau V. Mexicana DC) kaya akan unsur-unsur aktif.

Valerian India (V.wallichii DC atau V.Jatamansi Jones) juga digunakan dalam obat tradisional.

Valerian Jepang (V. fauriel Briq.) secara substansi berbeda dari semua spesies ini dan tidak akan

di bahas disini.

Valerian dan kandungan minyak juga telah digunakan dalam pembuatan pafum (akar

valerian memiliki wangi yang kuat dan khas). Selain senyawa valepotriate, ekstrak valerian juga

mengandung senyawa-senyawa berikut ini: berbagai jenis alkaloida (aktinidin, katinin,

valerianin, dan valerin), senyawa isovaleramida, senyawa GABA (gamma-aminobutyric acid)

yakni senyawa neurotransmitter yang berhubungan dengan efek sedasi valerian, asam valerat,

minyak atsiri, dan senyawa flavanon (hesperidin, 6-metilapigenin, dan linarin).

Dosis ekstrak valerian bervariasi antara 2-10 mg per hari, hal ini disebabkan oleh kesulitan

penentuan dosis karena kurangnya standardisasi dan variabilitas jenis sediaannya. Efek samping

yang terjadi bila mengkonsumsi valerian dalam dosis tinggi (500 mg) adalah sakit perut,

perasaan bodoh secara mental, lesu, dan depresi sedang. Jangan mengoperasikan

kendaraan/mesin bila sedang mengkonsumsi valerian, karena efek mengantuknya dapat

membahayakan.

2. Pandangan Tradisional

Valerian telah digunakan dalam obat-obatan tradisional sejak zaman Dioscorides dan Galen.

Valerian digunakan pada jenis epilepsi tertentu. Valerian dianggap memiliki pengaruh luarbiasa

dalam sistem cerebrospinal, pada umumnya sebagai penenang dalam kondisi syaraf yang tegang,

steres dan neuralgia. Valerian digunakan untuk meningkatkan tidur, umumnya oleh masyarakat

Page 3: Mak Valerian

sivil di Inggris selama perang dunia ke-2. Di eropa, minyak valerian terkenal untuk mengobati

kolera. Hal yang berhubungan dengan rangsangan otak digunakan dalam pengobatan chorea,

histeris (depresi mental, kemurungan) dan bentuk demam rendah dimana rangsangan syaraf di

perlukan. (aktifitas disini disarankan sebagai pertolongan sirkulasi otak). Valerian digunakan

untuk menghilangan iritasi dan sakit yang memerlukan istirahat dan tidur serta dianggap

berguna dalam syaraf sakit kepala. Baik V.officinalis dan wallichii telah digunakan pada

pengobatan tradisional Ayurvedic untuk histeris, penyakit syaraf dan epilepsi. Referensi juga

telah dibuat untuk penggunaan jangka panjang untuk mengobati penyakit gangguan syaraf

(akibat pertempuran) setelah Perang Dunia I.Valerian India juga dinobatkan sebagai carminative

dan antispasmodic.

3. Uji Klinik Pendukung Indikasi

- Indikasi

Insomnia, kegelisahan, tekanan syaraf: mungkin berguna bagi pengobatan depresi atau

kegelisahan, khususnya bila digabungkan dengan obat tradisonala lainnya, khususnya

Hypericum perforatum.

- Penggunaan Dalam Pengobatan Tradisional

Untuk meningkatkan tidur dan sebagai sebuah anxiolytic bagi syaraf yang tegang, stress,

neuralgia, gangguan syaraf (akibat perang), epilepsy; menghilangkan gangguan

pencernaan,dan kejang pada otot halus.

- Kemungkinan Dari Uji Farmakologi

Meringankan gejala-gejala penarikan benzodiazepine.

- Sediaan - Sediaan

Akar atau rhizoma sebagai jamu-jamuan (yang direbus); ekstrak cairan dan tablet untuk

obat dalam (diminum/ditelan).

- Dosis

3–9 g akar/rhizome kering per-hari.2–6 ml dari 1:2 ekstrak cairan per-hari, 5 – 15 ml dari

1 :5 larutan per-hari.

Komisi E merekomendasikan bahwa akar valerian mungkin bisa di gunakan untuk obat luar,

contoh sebagai cairan untuk mandi, kemungkinan sebagai penenang dan untuk meningkatkan

tidur.

Page 4: Mak Valerian

PEMBAHASAN

1. DATA TEKNIS BOTANI

Valerian officinalis, anggota dari keluarga Valerianaceae, adalah tanaman obat yang

tumbuh hingga 1 meter. Valerian officinalis adalah istilah kolektif dan termasuk subspecies dan

varietas. Polypiody terdapat pada spesies, yang meliputi diploid sampai ke tipe octoploid. Daun

berlawanan dan kebanyakan runcing, meskipun pangkalnya kecil dan kadang-kadang bergerigi.

Bunganya hermaphrodite, tersusun pada pangkal batang.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

 Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

 Sub Kelas : Asteridae

 Ordo : Dipsacales

 Famili : Valerianaceae

 Genus : Valeriana

 Spesies : Valeriana javanica (Bl.) Dc

2. KANDUNGAN UNSUR-UNSUR

Kandungan kimia dari Radix valerianae tergantung pada varietas, umur tanaman, kondisi

pertumbuhan, dan tipe serta lama penyimpanan ekstrak. Pharmacopoeia Eropa mendefinisikan

akar valerian dari valerian officinalis mengandung tidak kurang dari 5ml/kg minyak esensial.

Valerian officinalis (valerian eropa):

Page 5: Mak Valerian

Iridoids (0.5–2 %), di ketahui sebagai vale (valeriana-epoxy-triesters): termasuk valtrate,

isovaltrate, didrovaltrate, acevaltrate.

Minyak esensial (0.35–1 %), containing monoterpenes (utamanya borneol, bonyl asetat),

sesquiterpenes (beta-bisabolene, valerenal (akar segar) susunan carboxylic (ester dari

valerianik/asam isovalerik).

Valeriana edulis (valerian meksiko) mengandung 3–8% iridoids (dan lebih banyak mengandung

valtrate/ isovaltrate).

valeriana wallichii (valerian India) mengandung 3–6% iridoids. Asam valerenik dan asam

acetoxyvalerenik ciri khas dari V.officinalis. Penelitian di Belanda mengindikasikan ada

beraneka kandungan dari senyawa ini dalam akar valerian.

Konstituen sekunder (antara 0.05–0.67%) adalah valepotriates. Komponen utama dari

valepotriates adalah valtrat dan isovaltrat (yang biasanya terdapat lebih dari 90% dari kandungan

valepotriates). Dihidrovaltrat, isovaleroksi-hidroksidihidrovaltrat, 1-asevaltrat atau kandungan

senyawa lain dapat juga ada dalam jumlah kecil.Valepotriates adalah senyawa tidak stabil;

mereka bersuhu labil dan tidak beraturan dibawah kondisi asam atau alakalin atau di dalam

larutan alcohol. Hal ini dikarenakan struktur epoxide dan kehilangan kandungan pada waktu

penyimpanan dan pengolahan, khususnya jika pengeringannya tidak sempurna. Produk yang

terdegradasi antara lain baldrinal, homobaldrinal, dan valtroxal. Baldrinal-baldrinal yang

terbentuk dalam akar valerian kering atau ekstraknya bisa membusuk menjadi produk tidak aktif.

Bau khas valerian kering berhubungan dengan asam isovalerik yang dikeluarkan pada

pembusukan valepotriate-valpotriate.

Beberapa valpotriate telah menunjukan cytotoxicity yang berat secara in vitro dan

menyebabkan kita harus memperhatikan keamanan valerian. Bagaimanapun, penelitian

mengindikasikan bahwa valepotriates tidak cytoxic ketika diberikan secara oral; valepotriate

yang tidak stabil tidak bertahan dalam kesaman lambung dan dari pembusukan produk.

3. AKTIVITAS FARMAKOLOGI

a. Aktifitas Penenang

Valeriana officinalis mengandung beberapa kelompok dari senyawa-senyawa yang

bertanggung jawab bagi aktifitas penenangnya. Sementara penelitian terdahulu terkonsentrasi

pada efek dari minyak esensial, pada umumnya percaya bahwa hanya memberikan sedikit

kontribusi pada aktifitasnya (kira-kira sepertiga). Penelitian terhadap valerian pada tahun 50an

menunjukan bahwa minyak esensial tidak benar-benar bertanggungjawab pada aktifitas

penenang. Hal ini mengarahkan pada pencarian senyawa-senyawa lain dan valepotriate-

Page 6: Mak Valerian

valpotriete ditemukan 10 tahun kemudian. Perhatian kemudian terfokus pada valepotriate-

valepotriate dan pembusukan produknya. Akhir-akhir ini perhatian terfokus pada asam valerenik

dan dan turunan-turunannya sebagai komponen penting yang unik pada valerian Eropa.

Senyawa-senyawa ini mungkin menjelaskan aktifitas ekstrak encer dari valerian yang tercatat

dalam percobaan klinis.

Ketika valpotriates dipelajari dan dibandingkan dengan chlorpromazine (semacam obat

antipsychotic), ia menunjukan bahwa efek panenang mereka lebih lemah tapi, tidak seperti

chlorpromazine, mereka sebenarnya meningkatkan koordinasi. Percobaan-percobaan pada

kucing menunjukan tidak adanya penurunan reaktifitas tapi penurunan pada kegelisahan dan

agresi. Sementara diazepam (valium) meningkatkan toxicitas alcohol. Efek serupa tidak terjadi

dengan valepotriat-valepotriat.

Pemberian intraperitoneal asam valerenik (50–100 mg/kg) menunjukan satu sifat khas pusat

depresan dalam percobaan pada tikus dan dibandingkan dengan diazepam, chlorpromizen serta

pentobarbital. Sebuah penurunan dalam motilitas dan perpanjangan dari pentobarbital-

menyebabkan waktu tidur terlihat.

Sebuah penelitian menemukan bahwa valerian pada dosis 12.0 mg/kg membalikan efek

kegelisahan diazepam akut yang di hasilkan dari tikus percobaan, sedangkan dosis 6.0 mg/kg

gagal menghilangkan gejala-gejala ini. Peneletian berikutnya pada valerian memperlihatkan sifat

penenang yang nyata pada tikus, dengan mengurangi motilitas dan meningkatkan waktu tidur.

Perbandingan langsung membuktikan aktifitas penenang yang wajar dari valerian. Efek

penenang dari valepotreiat-valepotriat sering dilakukan pada manusia seperti penelitian di jerman

yang dilakukan pada akhir tahun 60an.

b. Interaksi dengan Reseptor Neurologi

Banyak penelitian ilmiah pada bahan-bahan dengan aktifitas penenang yang menguji

interaksi potensial dengan reseptor sebagai media obat penenang. Sebagian besar informasi yang

berhubungan valerian atau komponen-komponennya di tampilkan di bawah ini, meskipun hasil-

hasilnya mengundang konflik dan merupakan suatu hal yang biasa.

Ekstrak cair dan hidroalkohol valerian menggantikan batas muscimol dari membran inti.

Efek tersebut mungkin hanya pada kandungan asam amino, khususnya pada Asam Gamma-

aminobutyric (GABA). Meskipun tidak menjelaskan efek penenang dari valerian. Semacam

ekstrak cair valerian menyebabkan pelepasn radio berlabel GABA pada otak synaptosome tikus.

Pelepasan tersebut adalah Na tidak bebas, Ca yang bebas dan sensitive terhadap penghalang

transport. Peningkatan pelepasan GABA nampaknya membebaskan aktifitas Na - K -ATPase

dan membrane potensial. Selanjutnya pada kerja in vitro telah menunjukan bahwa sejumlah

GABA ditampilkan dalam ekstrak cair valerian cukup untuk menghitung pelepasan ini dari

synaptosome-synaptosome, semenjak ekstrak valerian meningkat pelepasan radio berlabel

Page 7: Mak Valerian

GABA oleh mekanisme yang sama sebagai oksigenus GABA. Sebuah perbandingan dari tiga

ekstrak-ekstrak valerian yang berbeda pada pelepasan GABA dalam otak synaptosome tikus

didapati cairan dan ekstrak cair alcohol merangsang pelapasan tetapi tidak pada ekstrak etanol.

GABA tidak ada dalam ekstrak etanol dan ada didalam ekstrak yang lain.

Penelitian awal menemukan bahwa cairan dan ekstrak cair hidroalkohol valerian tidak

berinteraksi dengan reseptor. Bagaimanapun, sebuah ekstrak hidroalkohol (tetapi bukan ekstrak

cair) menunjukan suatu dosis-terikat penghalang bagi ikatan reseptor adenosine, yang

mengindikasikan sebuah efek obat penenang. Lignin-lignin terisolasi dari akar valerian di

tunjukan untuk menampilkan resptor-resptor µ-opiate dan 5-HT . Salah satunya adalah (+)-1-

hydroksipinoresinol, memiliki daya tarik khusus bagi reseptor 5-HT .

Kemampuan beragam ekstrak valerian atau asam valerenic untuk menggantikan radio

berlabel melatonim dari tempat reseptornya dalam otak kecil manusia telah di perkirakan. Asam

valerenic dan sediaan cair dari valerian gagal menggantikan melatonin; bagaimanapun, ekstrak

etanol mampu menggantikan melatonin seutuhnya dalam sebuah dosis terikat. Valerian dalam

penelitian ini menunjukan tidak ada affinitas yang signifikan pada reseptor GABA-A.

c. Aktifitas Lainnya

Pengambilan intraperitoneal ekstrak akar valerian atau asam valerenik menunjukan kegiatan

anticonvulsant melawan picrotoxin (tapi bukan pentrazol dan Harman). Efek valerian pada

aktifasi, penampilan dan keadaan kesehatan relawan dibawah kondisi tekanan sosial

diinvestigasi dalam buta-ganda, prosedur placebo terkendali. Ektrak valerian tak terdefinisi (100

mg) mempengaruhi perasaan subyektif meningkatnya somatic, meskipun aktifasi physiology

yang tinggi selama peningkatan prosedur yang mana subjek diminta untuk menyelesaikan soal

mental aritmatik. Tidak ada efek penenang ditunjukan, yang disarankan bahwa valerian memiliki

kegiatan thypometik.

4. AKTIVITAS FARMAKOKINETIK

Sangat sedikit informasi tentang valerian dan unsur-unsurnya dalam farmakokinetik.

Pembusukan utama produk-produk valtrate dan isovaltrate termasuk metabolitis baldrinal dan

homobaldrinal, sedangkan pembusukan produk-produk hidrovaltrate tidak termasuk badrinal

metabolitis. Pencernaan manusia memiliki efek pembusukan yang sama. Ini bukanlah masalah

bawaan ketika pembusukan produk-produk dari valepotriate akif sebagai penenang dan mungkin

produk-produk aktif pada system manusia. Intravenous oral dan pengambilan intraduodenal dari

radio berlabel didovoltrate pada tikus menunjukan bahwa ia terserap ke dalam peningkatan kecil

dalam bentuk yang tetap.

Page 8: Mak Valerian

5. PERCOBAAN KLINIS

a. Kualitas tidur

Dalam sebuah percobaan besar beragam inti tak terkendali yang melibatkan lebih dari

11.000 pasien, pengobatan dengan ekstrak cair valerian ( 45 mg per-hari (5–6:1)) di nilai berhasil

dalam perlakuan kesulitan tidur (72%), tidur yang terganggu (76%) dan kegelisahan serta

tekanan darah (72%).

Pada sebuah buta-ganda awal, percobaan placebo-terkontrol, peningkatan pada gejala-gejala

diamati pada pasien yang lebih tua yang mengalami gangguan tidur di beri perlakuan dengan

cairan ekstrak valerian kering (300 mg per-hari (5–6:1) selama 30 hari. Peningkatan waktu tidur

yang nyenyak diamati pada 80 pasien tua dengan diberi perlakuan 270 mg per-hari ekstrak yang

sama selama 14 hari, dalam percobaan buta-ganda, placebo-terkendali percobaan silang valerian

menunjukan efek subyektif yang signifikan pada yang kurang tidur (p<0.001) pada 27 orang

dibandingkan dengan placebo lebih dari dua malam berturut-turut, 44% dilaporkan mengalami

tidur yang sempurna dan 89% dilaporkan meningkat waktu tidurnya.

Peneliti dari Swiss mempelajari efek dari ekstrak valerian cair dalam tidur pada 128 relawan

yang mencoba tiga tablet yang diminum tiga hari berturut-tururt: ekstrak valerian beku (400

mg,setara 3:1). Sebuah sediaan OTC penting yang mengandung jumlah yang setara dari ekstrak

valerian dan ekstrak buah hop (200 mg, ratio ekstrak tidak diketahui), dan placebo. Ekstrak

valerian tidak mengandung valepotriate-valepotriate atau minyak esensial tetapi diperkirakan

mengandung valepotriate pembusukan produk dan asam valerenik. Berdasar pada perkiraan

subyektif oleh pasien-pasien, mereka menemukan bahwa valerian meningkatkan tidur yang lelap

(p<0.05) dan kualitas tidur tanpa meningkatkan kantuk pagi berikutnya.

Schulz dan rekannya mengarahkan seorang pilot mempelajari rancangan silang, dengan

perkiraan obyektif dan subyektif perbedaan prilaku tidur pada 14 orang tua yang kurang tidur.

Polysomnography digunakan dalam tiga malam dengan interval 1 minggu untuk mendapatkan

garis dasar, sebuah catatan 1 jam setelah mengkonsumsi tablet dan sebuah catatan setelah 1

minggu perlakuan. Delapan orang menerima valerian (135 mg cairan ekstrak etanol kering (5–

6:1), tiga kali sehari)dan enam orang menerima placebo, hasilnya mengindikasikan bahwa

valerian memliki efek-efek selektif pada tidur non-REM (umumnya sebuah peningkatan terjadi

dalam tidur gelombang-perlahan (SWS), sementara tidur REM tetap.

Pada percobaan berikutnya, efeksasi dan toleransi tablet valerian dievaluasi melawan

placebo dalam perlakuan insomnia. Penelitian buta-ganda secara acak ini diarahkan kepada 121

pasien yang terdiagnosa mengidap insomnia tidak menurut sebab-sebab organic. Para pasien

diamati lebih dari empat minggu dan dosis ekstrak etanol valerian cair sebanyak 600mg (sama

dengan kira-kira 2400 mg akar kering dan rhizoma) yang berikan pada malam hari. Para praktisi

menghitung peningkatan tidur lebih tinggi dengan terapi valerian daripada menggunakan

placebo.

Page 9: Mak Valerian

Banyak percobaan telah mengukur parameter obyektif (khususnya jejak

electroencephalograph (EEG)) pada relawan orang-orang yang kurang tidur yang tersedia dengan

dosis tunggal valerian, sering dibandingkan dengan placebo atau obat tradisional. Percobaan-

percobaan ini hanya garis besar saja. Sementara ukuran obyektif seperti informasi yang berharga

ini, di pertimbangkan bahwa pengalaman seseorang mungkin lebih ralistik untuk masalah

kualitas tidur.

b. Kondisi-kondisi yang lain

Sejumlah percobaan klinis telah mengamati penggunaan gabungan antara valerian dan

Hypericum perforatum (St John’s wort) sediaan yang di gunakan untuk mengobati kegelisahan

dan deperesi. Beberapa percobaan itu garis besarnya sebagai berikut. Sebuah kombinasi dari akar

valerian dan St.John’s wort menunjukan sama baiknya dengan obat amitriptyline (Tryptanol)

secara acak pada penelitian buta-ganda, terkendali. Seratus empat puluh tujuh pasein berusia

antara 20 dan 65 tahun di beri dosis harian 450-900 mg valerian dan konsentrat St.John’s wort

(setara dengan 0,45 – 0,9 mg total hypericin) atau 75 – 150 mg kelompok amitriptyline lebih dari

enam mingu. Setelah diamati 82% pasien pada kelompok herbal lebih baik daripada kelompok

amitriptyline yang hanya mencapai 77%. Total skor depresi berkurang dari 24.2 menjadi 8.4

setelah enam minggu dengan pengobatan herbal dan 24.3 sampai 8.9 setelah pengobatan kimia.

Kombinasi yang sama (0.3 – 0.6 mg /hari setara dengan total hypericin) secara signifikan

menunjukan lebih efektif dari pada diazepam (valium) setelah pengobatan selama dua minggu

pada 100 pasien penderita kegelisahan. Efek samping pada kelompok pengobatan herbal terlihat

hanya (4%) disbandingkan dengan pengobatan menggunakan diazepam yang mencapai (14%).

6. TOXICOLOGY

Tidak terdapat toxitas akut ditemukan dalam valtrate, didrovaltrate pada tikus yang

dikeluarkan lewat oral mencapai 4.6g/kg. Valepotriate-valpotriate mengembangkan aktifitas

mutagen dalam S9 bercampur dalam pengujian salmonella/mikrosom dan SOS-kromosom.

Badrinal dan homobadrinal menunjukan efek mutagen pada kedua pengujian tanpa adanya

kegiatan metabolism. Potensi citoxic dalam unsur-unsur valerian dan cairan valerian diamati

pada manusia yang menderita kanker.

7. KONTRA INDIKASI

Tidak di ketahui

8. PERINGATAN DAN PENCEGAHAN

Tidak diperlukan

Page 10: Mak Valerian

9. INTERAKSI

Meskipun tidak ada laporan, valerian bisa meningkatkan efek deprsen CNS atau alcohol

ketika digunakan secara bersamaan, menurut pharmacopela Amerika. Meskipun peringatan ini,

pengujiannya melalui binatang menunjukan bahwa valepotriate-valepotriate tidak menambah

efek deresen alcohol. Penelitian pada manusia menunjukan bahwa penggunaan alkohol secara

terus-menerus dengan penggabungan valerian/St.Joh’s wort tidak meningkatkan efek herbal pada

produk.

10. PENGGUNAAN PADA WANITA HAMIL DAN MENYUSUI

Tidak ada efek yang merugikan.

11. EFEK PADA KEMAMPUAN BERKENDARA DAN MENJALANKAN MESIN

Tidak ada efek membahayakan. Data dari percobaan klinis mengindikasikan bahwa valerian

tidak menyebabkan kantuk berlihan.

12. EFEK SAMPING

Pada beberapa orang, valerian dapat menimbulkan sensai kelelahan atau keletihan, biasanya

disebabkan dosis yang digunakan lebih tinggi, tapi ini biasanya sebuah kasus pada peningkatan

kesadaran kebutuhan tubuh daripada efek negative depresan.

13. OVERDOSIS

Efek samping berikut dilaporkan apabila terlalu banyak penggunaannya: pandangan yang

kabur, perubahan degup jantung, kelelahan, sakit kepala, gelisah. Keterangan tradisionalpun

yang berhubungan dosis besar menyebabkan sakit kepala, pingsan, gelisah dan lain-lain

Page 11: Mak Valerian

KESIMPULAN

Manfaat Valerian Sebagai Obat antara lain :

1. Membantu mengatasi stress.

Valerian membantu mengurangi mental overactivity dan nervous excitability.

Keuntungannya, Valerian memiliki efek menenangkan yang lebih baik daripada bahan

sedatif murni.

2. Mengatasi kecemasan dan insomnia.

Beberapa gejala ansietas (kecemasan), seperti gemetar, panik, palpitasi, dan berkeringat,

dapat diatasi dengan Valerian. Valerian juga membantu mengatasi insomnia yang

disebabkan oleh kecemasan. Berdasarkan penelitian terhadap 128 responden yang

menderita insomnia, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan

untuk tertidur dan frekuensi terbangun di malam hari menjadi berkurang dengan

penggunaan 400 mg ekstrak Valerian 30 menit sebelum tidur.

3. Efektif untuk relaksasi.

Valerian dapat merelaksasi otot-otot dan berguna untuk mengurangi tegangan di bahu

ataupun di leher, asma, kolik, dan nyeri saat haid.

4. Membantu mengurangi tekanan darah tinggi.

Penggunaan jangka panjang dapat digunakan dan tidak ada efek merugikan dari penggunaan

valerian ketika di konsumsi sesuai aturan (dosis yang tepat).

Page 12: Mak Valerian

DAFTAR PUSTAKA

Mills, S.Bone, K. 2000. Principle And Practice Of Phytotheraphy Model Herbal Medicine.

Churchill Livingstone