majalah hidayatullah - rubrik kajian utama

7

Click here to load reader

Upload: lentera-jaya-abadi

Post on 21-May-2015

254 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

Majalah Hidayatullah, media dakwah yang terbit tiap awal bulan. Untuk membangun semangat ukhuwwah muslimin dunia dengan landasan AQIDAH ISLAM yang kokoh.

TRANSCRIPT

Page 1: MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK KAJIAN UTAMA

JANUARI 2014/SHAFAR 1435 11

TIM PENULIS: Mahladi (Pemimpin Redaksi Kelompok Media Hidayatullah),

Hamim Th ohari (Ketua Dewan Syura Hidayatullah), Hanif Hannan (Anggota Dewan

Syura Hidayatullah), Ahkam Sumadiyana (Pengurus Pimpinan Pusat Hidayatullah).

Penanggung jawab Rubrik: Deka Kurniawan. Fotografer: Muh. Abdus Syakur

Cabang iman ke-21

Kompetisi pemilihan kepala daerah (pilkada) kerap kali berujung rusuh. Pemicunya tak lain adalah perasaan tak senang. Tak senang mendapati dirinya kalah, dan tak juga senang

melihat pesaingnya menang. Dalam berbagai event olahraga, rasa dengki ini juga kerap muncul. Para supporter merasa tak senang mendapati timnya kalah, dan tak suka melihat tim lawan menang. Perasaan ini berkembang menjadi saling ejek, lalu berubah menjadi adu fi sik antar supporter. Mengapa rasa dengki itu bisa menular dengan mudah di negeri ini? Jawabnya, karena kita belum sungguh-sungguh mengimani ajaran Islam. Kita tak merasa takut kebaikan-kebaikan kita hangus terbakar oleh perasaan dengki, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah dalam Hadits di atas. Kita justru membiarkan perasaan itu tumbuh subur pada diri kita, pada keluarga kita, juga pada lingkungan kita. Ayo, kita selamatkan bekal akhirat yang telah kita kumpulkan selama ini dengan cara menjauhi dengki. Wallahu a’lam.

kajian utama

Jauhi DengkiSelamatkan Kebaikanmu

Jauhilah olehmu sekalian sifat dengki karena dengki itu memakan segala kebaikan seperti api memakan kayu (Riwayat Ibnu Majah)

RASULULLAH BERSABDA, “IMAN ITU ADA 70 CABANG LEBIH ATAU 60 CABANG LEBIH. YANG PALING UTAMA ADALAH UCAPAN LA ILAHA ILLALLAH, DAN YANG PA LING RENDAH ADALAH MENYINGKIRKAN RINTANGAN KOTORAN DARI TENGAH JALAN, SEDANG RASA MALU ITU JUGA SALAH SATU CABANG DARI IMAN”. RIWAYAT MUSLIM IMAN, DENGAN 70 CABANGNYA, ADALAH PONDASI DARI BANGUNAN PERADABAN ISLAM.  SUARA HIDAYATULLAH AKAN ME NGUPAS CABANGCABANG IMAN INI UNTUK MENGANTARKAN KITA KEPADA CITACITA TEGAKNYA KEMBALI PERADABAN MADINAH!

JANUARI 2014/SHAFAR 1435 11

Page 2: MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK KAJIAN UTAMA

SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com12

Suatu ketika Ummu Salamah mengadu kepada Rasulullah , “Wahai Rasulullah,” jelas wanita bernama asli Hindun binti Abu Umayyah ini. “Kaum lelaki pergi berperang sedang kami tidak. Warisan yang kami dapatkan juga hanya

separuh dari mereka.” Pengaduan tersebut dijawab langsung oleh Allah dengan menurunkan ayat:

o p q r s t u v w

Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas seba-gian yang lain. (An-Nisa [4]: 32) Pada riwayat yang lain, beberapa orang perempuan berkata, “Seandainya kami laki-laki maka kami bisa berji-had sebagaimana mereka berjihad dan berperang di jalan Allah .” Ayat di atas diturunkan sebagai bentuk larangan agar para perempuan tidak berangan-angan menjadi laki-laki. Wanita tidak boleh iri hati kepada seseorang karena kelaki-lakiannya. Ibnu Katsir lebih tegas lagi mengatakan, “Ayat di atas melarang kaum Muslimin mendengki saudaranya ter-hadap nikmat duniawi yang dikaruniakan kepada hamba-Nya. Sebaliknya, Allah justru menganjurkan dengki terhadap urusan agama (akhirat).”

Definisi Dengki Sayyid Quthub menjelaskan, “ Dengki adalah perasaan tidak senang terhadap nikmat yang diberikan Allah kepada orang lain, dan berharap agar nikmat itu pupus darinya.” Kedengkian tersebut, kata Quthub, bisa diikuti oleh usaha untuk melenyapkan nikmat tersebut dari orang yang didengkinya, atau berhenti sebatas pada perasaan tidak senang saja. Dengki atau hasad pada hakekatnya adalah sifat orang munafik yang tidak setuju terhadap ketentuan Allah . Mereka merasa gundah dan bersedih hati jika orang lain mendapat karunia lebih dari Allah . Mereka itu digam-barkan oleh Allah dalam al-Qur`an:

° ± ² ³ ´ µ ¶ ¸ ¹º

Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka ber-

sedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. (Ali Imran [3]: 120)

Bahaya Dengki Setidak-tidaknya ada beberapa bahaya yang mengin-tai orang yang suka mendengki. Pertama, orang yang mendengki tidak rela menerima ketentuan Allah . Perbuatan ini bisa sampai merusak aqidah dan meng-goyahkan sendi-sendi keimanan. Naudzu billah, sifat ini harus dijauhi. Kedua, orang-orang yang hasad selalu melakukan makar kepada sesamanya. Di antara mereka ada yang ber-niat sungguh-sungguh, dengan segala upaya melenyapkan nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada orang yang diberi nikmat. Mereka tidak mendapatkan apa-apa kecuali kerugian atas diri mereka sendiri. Ketiga, orang yang hasad itu temannya iblis dan orang-orang kafir. Jika iblis sangat menginginkan kehan-curan bagi kaum Muslim maka orang-orang yang hasad juga punya keinginan yang sama. Demikian juga dengan keinginan orang-orang kafir.

kajian utama

Hati-hati, Penyakit Dengki Mengintai Kita

Page 3: MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK KAJIAN UTAMA

JANUARI 2014/SHAFAR 1435 13

Agar kita bisa hidup lebih tentram, hati tenang, dan bisa menikmati hidup bahagia bersama keluarga, sahabat, dan sesama kaum Muslimin, maka kita harus menjauhi sifat dengki. Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian sangat mem-benci, saling memutuskan hubungan, saling mendengki, dan saling bermusuhan. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

DiBolehkan Pada umumnya dengki itu haram dan terlarang. Akan tetapi ada kedengkian yang diperbolehkan agama, bahkan sangat dianjurkan, yakni mendengki dalam berlomba-lomba berbuat kebaikan. Umar adalah salah seorang Sahabat yang dengki kepada Abu Bakar atas berbagai perbuatan baik yang dilakukannya. Suatu hari ia ingin menyedekahkan separuh hartanya untuk Islam dan menganggap telah mengalahkan Abu Bakar atas kedermawannya. Akan tetapi ternyata Abu Bakar telah menyedekahkan seluruh harta miliknya sehingga tak ada yang tersisa apapun. Berlomba-lomba untuk mendapatkan surga merupa-kan perbuatan mulia yang sangat dianjurkan agama. Allah

berfirman:c d e f g h i j k

l m n o p qr

Berlomba-lombalah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. (Al-Hadid [57]: 21) Bersaing untuk berbuat baik merupakan anjuran agama. Terhadap hal ini tidak ada larangan. Allah berseru:

? @A Maka berlomba-lombalah kalian dalam berbuat kebaikan. ( Al-Baqarah [2]: 148 ) Ada dua perbuatan baik yang secara spesifik disebut oleh Rasulullah yang seharusnya kita merasa iri untuk melakukannya. Beliau bersabda, “Tidak boleh dengki kecuali dalam dua hal, (yaitu) seseorang yang Allah telah ajarkan kepadanya al-Qur`an, dan ia membacanya pada siang dan malam hari. Tetangganya mendengarkan lalu berkata, ‘andai aku dikaruniakan seperti yang dikaru-niakan kepada si fulan itu, maka aku akan melakukan seperti yang ia lakukan.’ Dan seseorang yang Allah titipkan kekayaan lalu dia nafkahkan di jalan yang benar. Maka orang lain berkata, ‘seandainya aku dikaruniai seperti yang dikaruniakan kepada si fulan, maka aku akan melakukan apa yang dilakukannya,’.” (Riwayat Bukhari). Wallahu a’lamu bish-Shawab.

Allah berfirman:

^ _ ` a b c d e f g h i j k l m n o p

q rs t u v w x yz { | ¡ ے ~ {

Sebagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Baqarah [2]: 109) Keempat, orang yang hasad akan terperangkap dalam lingkaran kemaksiatan seperti buruk sangka, ghibah, adu domba, dan menistakan harga diri orang lain. Kebencian dan kedengkiannya akan mendorong perbuatan tercela tersebut. Kelima, orang yang dengki akan mendapatkan siksa di akhirat. Di dunia mereka rugi, di akhirat mereka menda-patkan siksa neraka, Na’udzu billah. Adakah orang zalim yang medapatkan kesialan melebihi kesialan yang diterima para pendengki? Ia ber-buat zalim kepada orang lain, tapi justru dia sendirilah yang merasakan langsung akibatnya.

Bagaimana tidak? Setiap kali mereka melihat orang lain mendapat kenikmatan, hatinya galau. Setiap kali orang lain mendapatkan keberkahan dari Allah , jiwanya berduka. Itulah sebabnya kita dianjurkan untuk senantisa berdoa setiap hendak tidur dengan membaca surat al-Falaq yang berisi permohonan agar terlindungi dari sifat hasad. Rasulullah juga mewanti-wanti agar kita berhati-hati dari tiga keburukan yang menjadi pangkal semua kejahatan. Sabda beliau, “Jauhi olehmu sifat sombong. Sebab iblis terbawa sifat sombong sehingga menolak perintah Allah untuk bersujud, menghormati Nabi Adam. Jauhilah sifat serakah, karena Adam terbawa sifat serakah sehingga dia makan dari pohon yang dilarang Allah

. Dan jauhilah olehmu sifat dengki, karena salah seorang putra Adam mem-bunuh saudaranya karena sifat dengki. Ketiga sifat itulah yang menjadi asal segala kesalah an. (Riwayat Ibnu Asaakir)

Page 4: MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK KAJIAN UTAMA

SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com14

olah dibenarkan, dibanggakan, diekspresikan, bahkan diperjuangkan. Ideologi komunis, misalnya, memiliki nafas kedeng-kian di dalamnya. Yakni, dengki yang disulut oleh harta kelas borjuis. Dalam pandangan mereka, harta kekayaan kelas borjuis hanya didapat dari menghisap keringat dan darah kaum proletar (buruh). Maka mereka pun melakukan berbagai aksi, mulai unjuk rasa, perampasan, hingga perjuangan menghapus hak milik. Dorongan inilah yang membuat mereka beringas dan membuat sejarah berda-rah tanpa rasa bersalah. Contoh lain adalah kedengkian kaum Yahudi kepada Nabi Muhammad . Mereka sebenarnya mengetahui berita akan datangnya Nabi akhir zaman dari kitab suci mereka. Mereka pun menunggu-nunggunya. Tapi karena orang yang mendapat kemuliaan kerasulan itu bukan dari kalangan mereka, maka mereka tak mau menerimanya. Ini karena kedengkian telah menutupi akal dan hati. Mereka ingkar karena kedengkiannya. Sejarah umat Islam sendiri juga tak lepas dari peris-tiwa kelam akibat kedengkian. Kesatuan umat diporak-porandakan oleh seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’. Ia menyusup masuk Islam pada zaman Khalifah Uts man dan menebarkan berbagai cara untuk me-mecah kaum Muslim. Gembong munafiqin ini memuja-muja Sahabat Ali

secara berlebihan. Ali dianggap satu-satunya Sahabat yang paling berhak menggantikan Rasulullah . Namun Ali bukannya gembira. Beliau malah menghardik dan mengusirnya. Sayangnya sebagian kalangan justru terbius tipu dayanya dan ikut mendewakan Ali serta menghujat para Sahabat lainnya. Mereka mengutuk Abu Bakar, Umar, Utsman yang mereka anggap menyerobot kepem-impinan Ali . Peristiwa syahidnya Husain bin Ali se-makin mengeruhkan keadaan. Peristiwa berdarah dalam sejarah akibat fitnah dan dengki itu masih membawa luka mendalam hingga kini. Rugi aBaDi Sudah semestinya kita berusaha menjauhi sifat dengki. Sungguh tidak ada untungnya menyimpan dengki. Yang ada justru kerugian abadi. Amat menderita orang yang merasa susah melihat orang lain senang serta senang melihat orang lain susah.

Umur penyakit dengki seusia sejarah manusia. Sebab, dengki inilah yang mendorong Qabil, salah seorang putra Nabi Adam , mem-bunuh Habil, juga putra Nabi Adam . Sebelumnya, Adam telah memutuskan

bahwa Habil akan menikahi adik kembar Qabil yang can-tik. Sementara Qabil harus menikahi adik kembar Habil yang dinilainya jelek. Karena perasaan dengki, Qabil menganggap ayahnya tidak adil dan pilih kasih. Lalu turunlah perintah Allah agar keduanya mempersembahkan kurban hasil pekerjaan masing-masing. Namun Allah hanya menerima kurban Habil karena kualitasnya bagus. Sementara persembahan Qabil ditolak karena buruk mutunya. Melihat kenyataan ini, kedengkian Qabil kepada Habil kian menjadi-jadi. Ia pun mengancam akan membunuh Habil. Terjadilah perkelahian seru antara keduanya. Inilah peristiwa pertama manusia menumpahkan darah. Allah berfirman:

U V W X Y Z [ \ ] ^ _ ` a b c d e fg h i j

k l m Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterimalah (kurban) salah seorang dari mereka (Habil) dan tidak diterima yang lainnya (Qabil). Ia berkata (Qabil), “Aku pasti membunuhmu!” Berkata (Habil), “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa.” (Al-Maidah [5]: 27)

Dengki iDeologis Dengki memang acap kali melatarbelakangi berbagai perselisihan antar manusia. Mulai dari persengketaan dalam keluarga, perselisihan antar tetangga, perkelahian antar kelompok, sampai bentrok antar pendukung kekua-tan politik. Jika dengki tersebut dibungkus oleh ideologi, maka akibatnya lebih berbahaya lagi. Saat dengki masih telan-jang, orang akan mudah melihat kebusukannya, kemudian berusaha menjauhinya. Tetapi saat dengki sudah dibung-kus ideologi maka akan tampak keindahannya, seolah-

Raih Surga dengan Membersihkan Dengki

kajian utama

Page 5: MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK KAJIAN UTAMA

JANUARI 2014/SHAFAR 1435 15

kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. (Ali Imran [3]: 120) Sebagai Muslim sejati, kita harus mengimani bahwa Allah Maha Pemurah dan Maha Bijaksana. Di sisi lain, kita juga harus menyadari bahwa Allah memiliki hak prerogatif untuk memberi kelebihan rezeki atau kekua-saan kepada sebagian manusia atas sebagian yang lain. Jika sudah demikian maka kita akan ridha dengan semua keputusan-Nya. Bahkan kita ikut bersyukur bila mendengar ada orang lain mendapat karunia lebih dari kita. Bukankah kita tak perlu repot-repot lagi membaha-giakannya? Jika memang kita ingin mendapat karunia seperti orang tersebut, minta saja pada Allah , bukan memu-suhinya atau berharap ia mendapat kecelakaan. Lihatlah seorang yang dikatakan Rasulullah se-bagai penduduk Surga padahal ia bukan Sahabat utama. Amalnya juga tampak tak ada yang istimewa dibanding Sahabat lainnya. Apa rahasianya? Ternyata, setiap mau tidur, ia luangkan waktu sejenak untuk memaafkan semua orang yang menyakitinya hari itu. Dalam hatinya tak ada rasa dengki sedikit pun. Tam-paknya, amal dan ibadahnya utuh, tidak ada yang terbakar karena jauh dari dengki. Nah. Jika ingin surga, bersihkan dengki dari hati. Bebas dengki surga menanti. Insya Allah!Wallahu a’lamu bish-Shawab.

Melihat tetangga membeli kulkas, malah meriang. Te-mannya naik jabatan, justru kepanasan. Dia tak sadar bahwa di sekitarnya akan terus ada orang yang mendapat nikmat melebihi kenikmatan yang ia da-patkan. Sepanjang waktu itu pula dia akan tersiksa tiada henti. Bahkan orang yang berilmu pun, bila terjangkit sifat dengki, akan merugi. Ilmu yang dimilikinya bukan untuk memperbaiki diri tetapi justru untuk mencari kelemahan orang lain. Ia merasa bangga bila berhasil melumpuhkan orang lain dengan argumentasinya. Inilah bahayanya dengki. Menurut Al-Faqih Abi Laist Samarqandi, ada lima bencana yang akan menimpa diri si pendengki sebelum rasa dengki itu mengena sasarannya. Pertama, hatinya selalu kacau. Kedua, ditimpa bala (cobaan) yang tiada pahala baginya. Ketiga, mendapat seburuk-buruk celaan. Keempat, dimurkai Allah . Kelima, tidak mendapat taufik Allah . Selain itu, dengki juga akan merusak amal-amal kebai-kan seseorang di hadapan Allah . Sebaik dan sebanyak apa pun amal, jika dengki dipelihara dalam hati, akan membakar dan menghanguskan semua amal itu. Bukan-nya pahala yang diterima kelak di akhirat, malah dosa yang bergunung- gunung. haDapi Dengan akhlak Setelah Nelson Mandela dipenjara oleh rezim kulit putih selama 21 tahun, ia tidak mendengkinya. Ia justru memaafkannya. Pemaafan ini berbuah persatuan Afrika Selatan. Bayangkan kalau ia membalas perlakuan itu dengan me-menjarakan musuh politiknya, maka permusuhan kulit hitam dan putih mungkin akan tetap berlangsung sampai sekarang. Begitulah fitrah manusia. Jika kedengkian dibalas dengan kedengkian maka keduanya akan terjerembab ke dalam kubang kehinaan. Orang yang membalas kedeng-kian dengan kedengkian, tanpa sadar telah tertular oleh penyakit hati yang tadinya diidap oleh orang lain. Maukah kita ikut-ikutan sakit? Rasulullah mencontohkan agar kita senantiasa bersabar dan bertakwa kepada Allah saat menghadapi para pendengki. Rasulullah telah membuktikan bahwa bahaya yang diakibatkan oleh rasa dengki akan lewat begitu saja dengan dua hal tersebut. Allah berfirman:

IJ K L M N O P Q R S T U V W X

… Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan

Page 6: MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK KAJIAN UTAMA

SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com16

Penyakit dengki memiliki latar belakang sejarah yang panjang. Ia juga mempunyai instruktur yang sangat berpengalaman, berwawasan luas, berumur panjang, dan sudah sangat teruji. Yakni iblis la’natullah ‘alaihi.

Kedengkian iblis dimulai sejak diciptakannya nenek moyang manusia, Nabi Adam . Ketika para malaikat diperintahkan untuk bersujud kepada Adam , kemu-dian mengajarkannya nama-nama segala sesuatu, lalu Allah menempatkan Adam di sisi-Nya, iblis tidak suka. Kedengkian itu diwariskan iblis kepada umat manusia sepanjang zaman. Di zaman Rasulullah , iblis menebar kedengkian dengan memprovokasi penduduk Quraisy. Kedengkian mereka dilukiskan oleh Allah dalam firman-Nya:

§ ¦ ¥ ¤ £ ¢ ¡ ے ~ {

Dan mereka berkata, “Mengapa al-Qur`an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri ini (Makkah dan Thaif )?” (Az Zukhruf [43]: 31) Kedengkian serupa juga dikobarkan iblis ke dalam dada kaum Yahudi. Bahkan, kedengkian mereka bukan sekadar persoalan duniawi dan kemanusiaan tetapi sudah memasuki wilayah kekuasaan Tuhan. Hal ini diceritakan oleh Ummul Mukminin Aisyah tentang perkataan Rasulullah . “Sesungguhnya mereka tidaklah dengki kepada kita terhadap sesuatu sebagaimana dengkinya mereka terhadap hari Jumat yang telah Allah tunjukkan kepada kita dan mereka sesat darinya; dengki terhadap kiblat yang telah Allah tunjukkan kepada kita dan mereka sesat darinya; dan dengki terhadap ucapan amin kita di bela-kang imam.” (Riwayat Ahmad dalam Ashl Sifat Sholah an-Nabi Saw:I/389) Pada kesempatan lain Rasulullah menyatakan, “Penyakit umat sebelum kalian telah menjalar kepada kalian, yaitu hasad dan kebencian. (Keduanya) adalah pencukur. Aku tidak mengatakan pencukur rambut na-mun pencukur agama,” (Riwayat Turmudzi dan Ahmad, dalam Shahih Sunan at-Turmudziy: 2038) Boleh jadi permasalahan yang menimpa umat Islam saat ini juga diakibatkan oleh penyakit dengki. Jika hal itu benar maka umat Islam sekarang sedang berhadapan de-ngan penyakit yang sangat sulit dibersihkan. Padahal ujian dan cobaan keimanan yang lainnya masih sangat banyak.

kajian utama

Cara Bijak Menghapus Dengki

Untuk itu, kita harus waspada terhadap penyakit dengki dan yang semisalnya. Ini seperti disampaikan oleh Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda, “Waspadalah kalian terhadap persangkaan, sesungguh-nya persangkaan itu sedusta-dustanya ucapan. Janganlah kalian bertahassus (mengumpulkan keburukan orang), jangan bertajassus (mencari kesalahan orang lain), jangan saling bersaing, jangan saling mendengki, jangan saling membenci, jangan saling bermusuhan,” (Riwayat Muslim dan Bukhori dalam Shahih al-Jaami’ ash-Shaghir: 2679 dan Ghayah al-Maram: 417) Oleh karena itu, kita harus berjuang keras member-sihkan penyakit dengki tahap demi tahap agar keimanan kita semakin kuat dan sempurna. Bagaimana caranya? Berikut ini adalah uraiannya. Pertama, ikhlas. Dari Zaid bin Tsabit , bahwasanya Rasulullah

Page 7: MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK KAJIAN UTAMA

JANUARI 2014/SHAFAR 1435 17

mendapatkan jalan kebaikan pada ucapannya itu.” (Tafsir Ibnu Katsir 4/212)

BeRseDekah Sedekah bisa membersihkan hati dan mensucikan jiwa seseorang. Oleh sebab itu, Allah memerintahkan kepada Nabi agar mengambilnya, sebagaimana ditulis dalam al-Qur`an:

sr q p o n m l k j

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka… (At-Taubah [9]:103)

puasa tiga haRi Dalam satu Bulan Puasa adalah amalan yang bermanfaat untuk mereda-kan kekuatan syahwat dan amarah, serta melemahkan keinginan balas dendam. Puasa, dengan izin Allah , dapat menghilangkan kemarahan serta rasa dendam. Tentang hal ini Nabi bersabda, “Maukah kalian aku kabarkan sesuatu yang bisa menghilangkan kedengkian hati? Berpuasalah kalian tiga hari dalam satu bulan.” (Sha-hih An-Nasa’i: 2358, 2386)

memBaca al-QuR`an Al-Qur`an adalah penawar bagi segala penyakit. Orang yang merugi adalah orang yang tidak mendapat-kan obat dengan diturunkannya al-Qur`an, sebagaimana firman Allah dalam al-Qur`an Surat Yunus [10] ayat 57.

memBeRi nasihat Nasihat juga merupakan salah satu sebab bersihnya hati dari rasa iri dan dengki. Orang yang memberikan nasihat harus meluruskan niatnya dan tidak merasa berat dalam menasihati. Menampakkan kebenaran, bukan menunjukkan cela, merendahkan, atau menunjukkan kekurangan serta kebodohan yang dinasihati. (Kitab Al-Farq Baina An-Nashihah wa At-Ta’yiir: 35) Sebagai kesimpulan, menurut Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, ada perbedaan mendasar antara hati yang bersih dengan hati yang kotor, yang teperdaya, dan yang lalai. Hati yang bersih selamanya tidak akan menghendaki keburukan sedikit pun sehingga ia pun akan selamat dari keburukan tersebut. Ibnul Qayyim berkata, “Hati yang lalai adalah hati yang dimiliki oleh orang jahil dan kurang pengetahuan-nya. Hati yang lalai merupakan sesuatu yang tidak terpuji bahkan tercela. Sedangkan seseorang akan dikatakan baik bila terhindar dari keadaan seperti itu.” (Kitab Al-Jawabul Kaafi, 126) Wallahu a’lamu bish-Shawab.

bersabda, “Tidak akan ada kedengkian sedikit pun pada hati seorang Muslim, manakala terdapat padanya tiga perkara, yaitu keikhlasan dalam beramal, memberi nasihat kepada para pemimpin, dan berpegang kepada jamaah kaum Muslimin, karena doa mereka menyer-tainya. (Riwayat Ahmad dalam Kitab Al-Misykat no: 229)

Kedua, ridha dengan ketentuan Allah . Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Keridhaan akan membuka pintu keselamatan bagi seorang hamba, dan akan membersihkan hati dari tipu daya, hasad, dan dengki. Sesungguhnya tidak ada yang bisa selamat dari siksa Allah Ta’ala kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, dan tidak mungkin hati bisa menjadi bersih tanpa diiringi dengan keridhaan. Semakin bertambah perasaan ridha seseorang maka akan semakin bersih hatinya. Hati yang bersih dan kebaikan yang menyertainya akan muncul beriringan dengan keridhaan; sebaliknya kejahatan, kedengkian dan khianat juga akan muncul beriringan dengan rasa kecewa dan rasa tidak ridha. Hati yang hasad merupakan buah dari rasa kecewa. Sedang hati yang bersih adalah buah dari rasa ridha.” (Kitab Madarijis-Salikin: 2/216)

Ketiga, memohon perlindungan kepada Allah . Seorang mukmin hendaknya senantiasa berdoa kepada Rabb-nya, baik untuk dirinya maupun saudara-saudaranya, agar diberi hati yang bersih. Karena begitulah kebiasaan orang-orang yang shaleh dahulu, sebagaimana Allah ceritakan dalam al-Qur`an surat al-Hasyr [59] ayat 10. Nabi juga pernah mengajarkan doa, “Waslul sakhi-imata qalbiy (Wahai Allah, hapuskanlah kedengkian yang ada dalam hatiku).”

Lalu bagaimana menghadapi orang-orang memiliki rasa dengki kepada kita? Berikut tips-tips konkritnya.

seBaRkan salam Dari Abu Hurairah , Rasulullah berkata, “Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga sebelum kalian beriman; dan kalian belum dikatakan beriman sebelum kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian lakukan, maka akan timbul rasa cinta di antara kalian? Sebarkanlah salam di antara kalian!” (Riwayat Muslim nomor 54, Tirmidzi nomor 2688)

BeRpRasangka Baik kepaDa sesama muslim Ada riwayat dari Umar bin al Khaththab , bah-wasanya Rasulullah pernah berkata, “Janganlah kamu berprasangka terhadap ucapan saudaramu kecuali dengan prasangka yang baik, karena bisa saja kamu akan