rubrik laporan utama majalah hidayatullah

7
JANUARI 2016/RABIUL AWWAL 1437 21 Bela Agama Juga Bela Negara LAPORAN UTAMA Tim Laporan Utama Koordinator/Penanggung Jawab: Surya Fachrizal | Reporter: Achmad Fazeri, Niesky H. Permana, Reza Ginting | Fotografer: Muhammad Abdus Syakur, Rifa’i Fadhly | Editor: Dadang Kusmayadi P emerintah melalui Kemente- rian Pertahanan menggulirkan program Bela Negara. Banyak yang mengartikan hal itu sebagai wajib militer. Kritik pun bermun- culan. Alasannya, mereka takut Indonesia kembali ke masa militer berkuasa. Wajib militer menjadi suatu hal yang menakutkan, dan belum diperlukan. Akibatnya, makna bela negara ditafsirkan bermacam- macam oleh pihak yang juga bermacam-macam. Singkatnya, bela negara bermakna berbuat yang terbaik untuk negara sesuai profesi masing-masing individu. Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, menegaskan bela negara bukan wajib militer. Katanya, bela negara untuk mencegah cuci otak. “Kalau sudah kuat otak kita, mau dicuci apapun, kita tetap cinta, siap untuk mati demi bangsa dan negaranya,” kata Ryamizard. Lepas dari semua itu, kesadaran umat Islam Indonesia terhadap Sun- nah i’dad atau bersiap-siap untuk berjihad membela agama, semakin marak. Anjuran Rasulullah SAW untuk berlatih memanah, berkuda, berenang, hingga latihan bela diri semakin digemari. Mari kita simak Laporan Utama Suara Hidayatullah kali ini! RIFA’I FADHLY/SUARA HIDAYATULLAH Umat Islam Siap-siap!

Upload: majalah-hidayatullah

Post on 18-Feb-2017

167 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

JANUARI 2016/RABIUL AWWAL 1437 21

Bela Agama JugaBela Negara

LAPORAN UTAMA

Tim Laporan UtamaKoordinator/Penanggung Jawab: Surya Fachrizal | Reporter: Achmad Fazeri, Niesky H. Permana, Reza Ginting | Fotografer: Muhammad Abdus Syakur, Rifa’i Fadhly | Editor: Dadang Kusmayadi

Pemerintah melalui Kemente-rian Pertahanan menggulirkan program Bela Negara. Banyak

yang mengartikan hal itu sebagai wajib militer. Kritik pun bermun-culan. Alasannya, mereka takut Indonesia kembali ke masa militer berkuasa.  Wajib militer menjadi suatu hal yang menakutkan, dan belum diperlukan. Akibatnya, makna bela negara ditafsirkan bermacam-macam oleh pihak yang juga bermacam-macam. Singkatnya, bela negara bermakna berbuat yang terbaik untuk negara sesuai profesi masing-masing individu.  Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, menegaskan bela negara bukan wajib militer. Katanya, bela negara untuk mencegah cuci otak. “Kalau sudah kuat otak kita, mau dicuci apapun, kita tetap cinta, siap untuk mati demi bangsa dan negaranya,” kata Ryamizard. 

Lepas dari semua itu, kesadaran umat Islam Indonesia terhadap Sun-nah i’dad atau bersiap-siap untuk berjihad membela agama, semakin marak. Anjuran Rasulullah SAW untuk berlatih memanah, berkuda, berenang, hingga latihan bela diri semakin digemari.  Mari kita simak Laporan Utama Suara Hidayatullah kali ini!

RIFA’I FADHLY/SUARA HIDAYATULLAH

Umat Islam Siap-siap!

SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com22

Situasi aman, mau bela negara dari apa? Ngurusin asap saja kita enggak bisa,” tukas Wakil Ketua DPR-RI, Fadli Zon, saat ditanya

wartawan soal program bela negara, beberapa bulan lalu.  Meski begitu, kata Fadli, program pelatihan bela negara bisa saja dilakukan ketika kondisi ekonomi Indonesia membaik. Itu pun, kata politisi Partai Gerindra ini, program bela negara tidak penting. Alasan dia, Indonesia tidak memiliki musuh, baik di dalam maupun di luar. Selain dari DPR, Kementerian Pertahanan (Kemhan) sebagai penggagas program bela negara mendapat tanggapan dari banyak pihak. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga angkat bicara. Wakil Ketua Dewan Pertimbagan MUI, Prof Nasaruddin Umar, meminta agar bela negara tidak diartikan dengan perang dan angkat senjata.  Katanya, bela negara hendaknya bisa dilakukan dalam berbagai aspek seperti menangkal ideologi ekstrim agama dan sekuler, hingga mempertahankan kekayaan alam dari penguasaan bangsa asing.  “Tindakan fisik dilakukan kalau dibutuhkan membela negara dalam keadaan genting,” ujar mantan

Wakil Menteri Agama RI ini. Menanggapi berbagai kritik, Kemhan menegaskan program bela negara bukanlah wajib militer. Direktur Bela Negara Kemhan, Laksamana M Faisal mengatakan, bela negara adalah sikap dan perilaku cinta tanah air.  “Wartawan membuat berita yang baik tentang program bela negara agar pembaca semangat dalam bernegara, itu juga sikap bela negara,” kata Faisal yang diwawancarai Suara Hidayatullah di kantornya, bulan lalu.  Selama wawancara itu, Faisal menjelaskan penerapan bela negara dalam kehidupan sehari-hari. Seperti bangun awal untuk  shalat Subuh bagi yang Muslim, cinta produk dalam negeri, membantu orangtua, mencari nafkah yang halal, hingga giat berolahraga.  “Bagaimana berperang dan mengangkat senjata. Itu sih programnya nanti,” kata Faisal mengisyaratkan kemungkinan adanya pelatihan dasar militer jika diperlukan di kemudian hari. 

WAJIB MILITER, I’DAD, DAN JIHAD Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Ustadz Bachtiar Nasir menilai persiapan jihad harus dilakukan dalam keadaan damai ataupun perang.

LAPORAN UTAMA

Menurutnya, persiapan jihad seharusnya berjalan seiring dengan aktivitas menuntut ilmu.  “Para sahabat Rasulullah, ngaji juga, persiapan jihad juga,” ujar Bachtiar Nasir.  Juru Bicara Jamaah Ansharus Syari’ah, Abdur Rachim Ba’asyir mengatakan, persiapan jihad atau i’dad adalah perintah Allah yang terbuka untuk setiap Muslim tanpa harus menunggu adanya konflik.  Kata pria yang akrab disapa Ustadz Iim ini, kebanyakan umat Islam saat ini lalai akan perintah dan ibadah i’dad. Padahal, katanya hal itu sangat berbahaya dan sudah diperingatkan oleh Allah dengan tegas dalam al-Qur’an.  “Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus,” kata Ustadz Iim mengutip ayat 102 dari Surat an-Nisaa’.  Ia menjelaskan, orang yang melalaikan melakukan i’dad, baik secara fisik dan psikis akan mudah terkena penyakit al-Wahn. Yakni, rasa cinta dunia dan takut terhadap kematian.  “Karena jiwa dan fisiknya tidak siap untuk jihad, jiwanya menjadi lalai. Dia begitu takut dengan kematian,” kata putra bungsu Ustadz Abu Bakar Ba’asyir ini.  “Jadi efek i’dad bisa menjauhkan diri dari penyakit wahn,” katanya.  Karena itu, Pondok Pesantren al-Mukmin, Sukoharjo, Jawa Tengah, yang diasuhnya juga

JANUARI 2016/RABIUL AWWAL 1437 23

RIFA’I FADHLY/SUARA HIDAYATULLAH

Foto dari kiri atas searah jarum jam: Fadli Zon,

Nasaruddin Umar, Faisal, Bachtiar Nasir, Abdur

Rachim Ba’asyir dan seorang pemuda yang

sedang berlatih memanah.

menyediakan program i’dad bagi para santrinya. Programnya seperti pelatihan ketahanan fisik, kegiatan alam bebas, panahan, berkuda, seni bela diri, bahkan melempar pisau.  Belakangan ini, berbagai olahraga Sunnah i’dad seperti berkuda dan memanah mulai marak di kalangan pesantren, majelis taklim kantoran, bahkan di kalangan pelajar sekolah dasar.  Namun Ustadz Iim menegaskan,

agar kegiatan i’dad dilakukan dengan hati-hati dan tidak sembarangan. Jangan sampai terjebak perangkap musuh baik dari kalangan intelijen ataupun pihak non-Muslim.  Ia mencontohkan kasus pelatihan teroris di Aceh pada 2009 yang menyebabkan ayahnya dipenjara di Nusakambangan hingga saat ini. Kejanggalan kasus tersebut adalah, adanya anggota

polisi bernama Sofyan Tsauri yang terbukti melakukan perekrutan dan pelatihan militer dengan senjata api. Bahkan pelatihan menembak dilakukan tak jauh dari Markas Brimob, Kelapa Dua, Depok.  Ustadz Abu yang mengaku tidak kenal dengan polisi bernama Sofyan Tsauri itu, divonis penjara 15 tahun atas tuduhan membiayai pelatihan teroris yang dilakukan oleh Sofyan.

Kegiatan i’dad harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak sembarangan. Jangan sampai terjebak perangkap musuh baik dari kalangan intelijen ataupun pihak non-Muslim. 

SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com24

LAPORAN UTAMA

Pulang kantor di Jumat sore umumnya hal yang ditunggu-tunggu kaum karyawan,

khususnya di Jakarta. Tapi tidak dengan Arif Khalid, karyawan Telkomsel di Wisma Mulia, Jakarta.  Selesai kerja, dia malah naik ke lantai 18 di gedung itu, dan baru pulang usai pukul sembilan malam. Arif tidak sedang lembur, tapi dia asyik membetot busur melepas anak panah, di ballroom gedung di Jalan Gatot Subroto itu.  “Saya ikut latihan memanah seminggu sekali. Manfaatnya saya bisa fokus dalam menentukan pri-oritas di kala mendapatkan banyak tugas di kantor,” kata Arif sambil menyiapkan alat memanahnya.  Arif bersama sekitar 30 orang yang berlatih saat itu tergabung di Majelis Ta’lim Telkomsel Archery Club (MAC). Sebuah klub panahan yang diresmikan awal Agustus 2015, untuk memperluas jangkauan

dakwah komunitas perkantoran oleh Majelis Ta’lim Telkomsel.  Olahraga panahan memang kerap dikaitkan untuk melatih fokus dan ketenangan. “Tetapi, tujuan utama kami adalah menjalankan Sunnah,” ujar Muhammad Shole-huddin, pelatih sekaligus Ketua MAC.  Selain karyawan Telkomsel, latihan malam itu juga diikuti karyawan-karyawan kantor di ka-wasan itu. Suara Hidayatullah juga menjumpai seorang mahasiswi yang ikut berlatih. 

“Rasulullah SAW mengatakan, di balik memanah ada kekuatan. Ketika Rasulullah SAW mengatakan itu, kita harus mengikutinya,” kata Siti Helliana, seorang mahasiswi anggota MAC, soal motivasinya latihan memanah.  Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Daud, dan Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda, “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi (Al-Anfal [8]: 60). Ingatlah, sesungguhnya kekuatan itu terletak pada pasukan pemanah. Ingatlah, sesungguhnya kekuatan itu terletak pada pasukan pemanah.” Kata Sholeh, MAC berkon-sentrasi mengenalkan panahan di lingkungan perkantoran. Sebab, katanya, komunitas panahan untuk umum baik anak-anak dan dewasa sudah cukup banyak.  Sholeh menceritakan, sejak awal tahun 2015, kegiatan panahan di Indonesia begitu semarak. Hal itu ditandai banyaknya klub dan kompetesi panahan di berbagai daerah.  “Bukan hanya orang de-wasa, anak-anak juga banyak yang menggemarinya,” kata Sholeh yang juga mendirikan klub panahan

Berkuda, Memanah,Plus Nasi Liwet

JANUARI 2016/RABIUL AWWAL 1437 25

Islamic Movement Archery Club di Kota Depok, Jawa Barat ini.  Benar saja. Suara Hidayatullah juga menjumpai klub panahan yang menggelar latihan panahan bagi anak-anak usia sekolah dasar di daerah Tangerang, Banten. Benteng Archery Kids (BAK), namanya.  Pendiri BAK, Nanang Kusrianto, mengaku baru setengah tahun, timnya telah mengadakan latihan rutin  panahan di beberapa sekolah TK dan SD. Di antaranya Friends Preschool, Sekolah Alam Curug, Sekolah Alam Tangerang Citra Raya, Yayasan Pena Al-Karim Serpong, Yayasan Rumah Zakat, dan latihan-latihan privat.  Panahan tergolong olahraga berbahaya. “Tetapi, jika anak-anak mengikuti arahan pelatih tentang keamanan dirinya, mereka akan serius mengikuti,” jelas Nanang. 

PANAHAN DAN BERKUDA Jika MAC dan BAK baru me-nawarkan latihan panahan, sebuah lembaga di Bandung menawarkan paket latihan berkuda dan panahan sekaligus.  Adalah Daarus Sunnah Horse Riding and Archery, pusat pelatihan olahraga Sunnah yang dibina oleh KH Abdullah Gymnastiar yang menawarkan paket pelatihan itu.  “Ayo manfaatkan silakan. Untuk ikhwan dan akhwat, tua-muda. Di-sms dulu untuk dapat waktunya,” kata Aa Gym kepada Suara Hiday-atullah, yang berkunjung ke lokasi bulan lalu. Daarus Sunnah didirikan di komplek Eco Pesantren Daarut Tauhid, Jalan Cigugur Girang No 33 Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Di kawasan seluas 3,8 hektar itu terdapat 29 ekor kuda tunggang.  Kepala Sekolah Khadimul Ummah, Daarut Tauhid, yang juga penanggungjawab Daarus Sunnah, Anwar Sanusi mengatakan, awalnya pelatihan panahan dan berkuda

memang untuk santri. Namun disediakan juga untuk umum di hari Ahad, yang dikenal dengan program Sunday Morning.  Dengan biaya Rp 250 ribu, peserta dapat mengikuti latihan me-manah, berkuda, plus makan siang. “Maunya sih latihan memanah, berkuda, dan berenang. Tapi kolam renangnya belum ada. Jadi me-manah, berkuda, dan makan nasi liwet dulu,” kata Anwar berseloroh.  Meski menetapkan biaya latihan, Anwar menjamin siapa saja bisa ikut program Sunday Morning sesuai kemampuan mem-bayar. “Yang penting daftar dulu, kami nggak pernah menolak,” kata Anwar.  Acara berlangsung dari pukul 07.30 hingga 11.00 WIB. Diawali dengan shalat Dhuha, pembacaan Hadits-hadits tentang keutamaan memanah dan berkuda, praktek berkuda dan memanah, makan siang dan shalat Zuhur.  Daarus Sunnah juga menerapkan teknik latihan berkuda yang unik. “Kalau yang lain mengajarkan cara men-unggang kuda di awal. Kami malah mengajarkan jatuh dari kuda,” kata Don Sakti pelatih utama berkuda di Daaruss Sunnah (DS).  Kata Don, setiap penunggang kuda pasti merasakan jatuh dari kuda. Sebab itu, kami ajari bagaimana jatuh yang aman dari kuda sedini mungkin. Sebab itu, kata Don, di DS tidak menggunakan

beugal atau pijakan kaki pada pelana kuda. “Dengan tidak pakai beugal, risiko jatuh terseret dan terinjak-injak kuda bisa diminimalisir,” jelas Don yang atlet berkuda Jawa Barat itu.  Bagi yang berminat mengikuti latihan berkuda dan panahan di DS bisa melalukan resevsi ke nomor 081320008102 (SMS/WhatsApp) atau o812 20653522 (Ustadz Ganjar).

SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com26

Anjuran Memanah,

Berkuda dan

Berenang

Para sahabat memiliki penafsiran yang serupa dalam firman Allah Ta’ala

pada surat Al-Anfal ayat 60. “Dan bersiaplah untuk menghadapi mereka dari kekuatan dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang yang dengan itu kamu dapat menggentarkan musuh-musuh Allah…”

Kata quwwah atau kekuatan pada ayat di atas dimaknai memanah. Sebagaimana Hadits yang tercantum dalam kitab Al-Jami’ Al-Kabir karangan Imam as-Suyuti, dari ‘Uqbah bin ‘Aamir al-Juhani RA berkata, “Aku pernah mendengar Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda di atas mimbar, ‘Dan bersiaplah untuk menghadapi mereka dari kekuatan’. Ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah! Ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah!’ Baginda mengulangnya sebanyak tiga kali.” Ibnu Abbas RA menafsirkan kata quwwah sebagai latihan memanah, menggunakan pedang, dan memegang senjata. Terkait dengan pelatihan berenang secara khusus ada Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam an-Nasa’i. Rasulullah SAW bersabda: “Segala sesuatu yang tidak mengandung zikrullah padanya maka itu adalah kesia-siaan dan main-main kecuali empat perkara,

yaitu bersenda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah dan mengajarkan renang.” (Riwayat an-Nasa’i no 8890. (Shahih al-Jami’ as-Shagir no 4534)

MEMANAHManfaat Memanahq Melatih koordinasi antara mata dan tanganqMembentuk fleksibilitas jari-jari tanganqMelatih kesabaranqMeningkatkan fokus dan keper-cayaan diri

Tips Memanahq Posisi berdiri untuk pemula lebih baik pakai close stand (posisi tertutup), yaitu posisi berdiri dengan kaki terbuka sejajar dengan bahu. Tidak terlalu lebar dan tidak terlalu sempit bukaannya.q Memasang anak panah tepat di atas arrowrest, nock anak panah tepat di bagian nocking point di tali busur. Vanes (sayap) anak panah yang biasanya warnanya berbeda diletakkan di bagian luar (menghadap ke pemanah).q Posisi hooking (jari penarik string atau tali busur) menggunakan 3 jari, yaitu jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Dengan jari telunjuk

berada di atas nocking point dan jari tengah dan jari manis di bawah nocking point. Itu jika memakai visir. Jika tidak memakai visir (barebow), posisi 3 jari berada di bawah nocking point semua.q Posisi hook pada tab jangan terlalu keluar maupun masuk tetapi di posisi tengah-tengah. Pembagian kekuatan jari yaitu telunjuk 15-20%, jari tengah 60-70% dan jari manis 25-35%.q Posisi grip (cengkeraman) pada handle busur prinsipnya hanya menahan bukan menggenggam.q Posisi awalan tarikan yang benar dengan cara mengangkat sedikit busur melebihi bahu sebelum ditarik stringnya baru kemudian turunkan sambil menarik stringnya. Untuk pembagian kekuatan dorong-menarik busur harus seimbang yaitu 50% menarik dan 50% mendorong (dengan posisi badan tegak lurus).q Posisi angker (ancor), untuk string yaitu tengah hidung-tengah bibir-tengah dagu. Dan posisi punggung jari telunjuk menempel rahang bagian bawah.q Posisi membidik menggunakan otot bahu secara seimbang, posisi badan harus tegak lurus dengan berat badan di tengah.q Full draw (tarikan penuh) dengan siku kanan agak diangkat ke

LAPORAN UTAMALAPORAN UTAMA

JANUARI 2016/RABIUL AWWAL 1437 27

atas. Posisi tetap relaksq Release (melepaskan anak panah) dengan lembut menarik ke belakang jari dan lengan kanan ke belakangq Mencabut panah dari papan bidik yaitu tangan kiri menahan bantalan panan bidikan dengan posisi tancapan panah di antara jari telunjuk tengah. Dan posisi tangan kanan memegang panah, dan kemudian menarik dengan gerakan tarikan diputar.

Sumber: Coach Islamic Movement Archery Club Muhammad Solehuddin

BERKUDAManfaat Berkudaq Melatih kekuatan inti tubuh, seperti otot bagian perut, punggung dan otot panggul.q Melatih keseimbangan dan koordinasi.q Membentuk otot dan fleksibilitas.q Latihan kardiovaskular (peredaran darah).q Melatih ketenangan mental saat berinteraksi dengan kuda.

Tips berkudaq Pastikan tumit Anda tetap di bawah. Sebab, itu membuat lebih aman tapi juga mencegah kaki dari tersangkut behel pijakan kaki q Pastikan kepala dan bahu tetap tegak dan duduk lurus naik dan

turun, atau sedikit condong ke belakang. Hal ini menempatkan Anda di sebuah posisi yang aman ketika mengendarai kuda.q Jika memilih olah raga berkuda yang sebagian besar membutuhkan kecepatan, seperti

event dan perlombaan, sebaiknya memilih pijakan kaki dari kulit, karena hal itu dapat membuat Anda berdiri dan anti pecah.q Jangan memakai jeans ketika menaiki kuda Inggris. Sebab, memakai jeans membuat sangat mudah tergelincir, terutama di atas pelana kulit dan lipatannya juga bisa tidak nyaman. q Sangat disarankan ketika belajar mengedarai kuda dengan seorang instruktur. Instruktur berkuda akan mengajarkan Anda teknik berkuda yang benar, penguasaan medan dan lain sebagainya.

*Dari berbagai sumber

BERENANGManfaat berenangq Menjaga berat badan, karena ketika berenang, semua otot tubuh turut bergerak.q Ketika berenang, tekanan yang diberikan air kepada tubuh membuat aliran darah ke jantung menjadi lebih lancar.q Mengurangi stress dan dapat meningkatkan kualitas tidur.q Membakar kalori tanpa mengeluarkan keringat. Tips berenangq Untuk alasan keamanan, lebih baik jika Anda tidak makan selama paling tidak 1 jam sebelum mulai

berenang.q Untuk dapat berenang jarak jauh bukan artinya harus bisa menahan napas. Layaknya berlari dan berjalan, berenang juga harus bernapas. Hanya tekniknya yang berbeda. Jika di darat kita menarik napas lewat hidung dan membuangnya lewat mulut. Sementara dalam berenang bernapas lewat mulut dan membuangnya lewat hidung saat kepala berada di dalam air.q Berenang dengan teknik yang benar. Semua gaya berenang kecuali gaya punggung, maka posisi kepala harus masuk ke dalam air. Hal ini dilakukan agar posisi tubuh bisa sejajar di permukaan air sehingga bisa melaju dengan lancar. Jika kepala diangkat atau didongakkan, otomatis pinggul dan kaki akan turun, posisi badan akan setengah vertikal dan kemudian badan akan menyeret.q Berenanglah dengan jarak 100 sampai 200 meter tanpa henti. Jika sudah merasa nyaman berenang bisa dilakukan hingga 1 kilometer bahkan lebih.q Usahakan selalu mengenakan kacamata renang.