lp enema.pdf
DESCRIPTION
Laporan Pendahuluan Enema merupakan pembahasan mengenai tindakan enema yang tepat.TRANSCRIPT
1
Laporan Pendahuluan
ENEMA
a. Definisi
Enema adalah suatu tindakan memasukkan cairan secara perlahan-lahan ke dalam rektum
dan kolon melalui anus dengan penggunaan kanul rektal
b. Tujuan
Merangsang peristaltik usus dan defekasi untuk mengatasi konstipasi dan impaksi
Membersihkan kolon untuk persiapan operasi dan pemeriksaan diagnostik
Memberikan terapi seperti: Mengurangi kadar kalium tinggi (dengan enema Natrium
Polystyrene Sulfonate) dan mengurangi bakteri kolon (dengan enema Neomycin)
Pemeriksaan radiologi pasca pemberian barium enema.
Sebagai jalan alternatif pemberian obat. Hal ini dilakukan bila pemberian obat per
oral tidak memungkinkan, seperti pemberian antiemetik untuk mengurangi rasa mual,
beberapa anti angiogenik lebih baik diberikan tanpa melalui saluran pencernaan ,
pemberian obat kanker, arthritis, pada orang lanjut usia yang telah mengalami
penurunan fungsi organ pencernaan.
c. Indikasi
Konstipasi
Impaksi Feses (tertahannya feses)
Persiapan pre operasi
Untuk tindakan diagnostik: pemeriksaan radiologi, seperti colonoscopy, colon in
loop, endoscopy, Intra venous pyelografi, dll.
d. Kontra Indikasi
Pasien dengan diverticulitis
Pasien ulcerative colitis
Crohn’s disease
Post operasi
2
Pasien dengan gangguan fungsi jantung atau gagal ginjal
Hemoroid bagian dalam atau hemoroid besar
Tumor rektum dan kolon
e. Tipe-tipe Enema
1. Cleansing enema
Untuk merangsang peristaltik dengan mengiritasi kolon dan rektum dan atau
meregangkan intestinal dengan memasuki volume cairan. Ada 2 cleansing enema
yaitu
- High enema
o Untuk membersihkan kolon sebanyak mungkin
o Di alirkan sekitar 1000 ml larutan untuk orang dewasa
o Diberikan dalam waktu 5-10 menit.
- Low enema
o Diberikan hanya untuk membersihkan rektum dan kolon sigmoid
o Di alirkan sekitar 500ml larutan diberikan pada orang dewasa
2. Carminative enema
Diberikan untuk mengeluarkan flatus. Larutan dimasukkan ke dalam rektum untuk
mengeluarkan gas dimana ia meregangkan rektum dan kolon, kemudian merangsang
peristaltik. Untuk orang dewasa dimasukkan 60-180 ml.
3. Retention enema
Dimasukkan oil (pelumas) ke dalam rektum dan kolon sigmoid yang akan tertahan
untuk waktu yang lama (1-3 jam). Ia bekerja untuk melumasi rektum dan kanal anal,
yang akhirnya memudahkan jalannya feses.
4. Enema dengan mengembalikan aliran
Mengarah pada pembilasan kolon, digunakan untuk mengeluarkan flatus. Pemasukan
dan pengeluaran cairan yang berulang ke dan dari rektum. Pertama-tama larutan (100-
200ml untuk orang dewasa) dimasukkan ke rektum dan kolon sigmoid, kemudian
wadah larutan direndahkan sehingga cairan turun kembali keluar melalui rectal tube
ke dalam wadah. Pertukaran aliran cairan ke dalam dan keluar ini berulang 5-6 kali,
sampai (perut) kembung hilang dan rasa tidak nyaman berkurang atau hilang.
3
5. Alat dan Bahan
Sarung tangan bersih
Kontainer enema; tube + klem, kanul rektal ukuran 22-30 Fr (dewasa), 12-18 Fr
(anak-anak)
Cairan enema
Jelly
Thermomether
Perlak + alas
Baskom
Washlap
Sabun
Handuk
Bed pan
6. Prosedur
No Tindakan Rasional
1 Jelaskan alasan, tujuan dan prosedur pada
klien
Membuat klien bersikap kooperatif dengan
perawat
2 Pertahankan privasi klien, tutup pintu, pasang
sampiran, buka area rektal yang diperlukan
Menjaga privasi klien
3 Beri posisi nyaman, tinggikan tempat tidur
yang sesuai. Atur posisi klien menjadi posisi
Sim’s dengan lutut kanan fleksi
Posisi ini memudahkan aliran larutan sesuai
dengan gravitasi ke dalam sigmoid dan kolon
descenden yang berada pada sisi kiri. Kaki kanan
fleksi agar anus lebih tampak.
4 Pasang perlak dan alasnya serta dekatkan
bedpan. Enema untuk dewasa biasanya
diberikan pada suhu 40,5-43 0C, untuk anak-
anak 37,7 0C. Beberapa retensi enema
diberikan pada suhu 33 0C.
Tindakan untuk menjaga kebersihan tempat tidur
4
5 Siapkan set enema, lumasi ujung kanul
dengan jelly 7,5-10 cm
Memudahkan masuknya kanul ke dalam anus
dan meminimalisir adanya trauma
6 Tentukan letak anus dengan tangan non
dominan
Memudahkan memasukkan kanul rektum
7 Masukkan ujung kanul secara perlahan 7,5-10
cm (dewasa), 5-7,5 cm (anak), 2,5-3,75 cm
(anak). Anjurkan klien relaks dan nafas dalam
Napas dalam membantu merilekskan spinkter
8 Buka klem untuk mengalirkan cairan enema
dan tinggikan kontainer secara perlahan. 30-
45 cm (enema tinggi) dan 7,5 cm (enema
rendah)
Membantu merilekskan spinkter
9 Bila telah selesai, tarik kanul secara perlahan Menjaga kebersihan tempat tidur dan lingkungan
10 Anjurkan klien menahan selama 5-10 menit
(atau sesuai kemampuan klien). Untuk pasien
anak, rapatkan gluteus beberapa saat.
Beberapa enema lebih efektif jika ditahan 5-10
menit. Waktunya tergantung pada jenis enema.
Klien lebih mudah menahannya pada posisi
berbaring daripada ketika duduk atau berdiri,
karena gravitasi membantu pengaliran
peristaltik.
11 Bantu klien defekasi dan bersihkan Tawarkan klien untuk defekasi sendiri atau
dibantu perawat. Jika defekasi sendiri di toilet,
anjurkan untuk tidak di siram agar bisa
memantau proses enema
12 Rapihkan klien dan beri posisi nyaman.
Kumpul dan bersihkan alat-alat
13 Cuci tangan Mencegah tranmisi infeksi
14 Dokumentasikan gasil kegiatan meliputi tipe
dan volume enema yang diberikan, warna,
jumlah dan konsistensi fekal
Pencatatan merupakan aspek legal sebagai
tanggung jawab dan tanggung gugat.
Daftar Pustaka
5
Potter, P.A. and Perry, A.G. (2005). Fundamental of Nursing: Concept, Process, and
Practie. Sixth edition. St.Louis: Mosby Year Book.
Sumarwati, M., et al. (2006). Buku Praktikum PKKDM I dan II. Editor:Hanny Handayani.
Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.
Anonim. “Enema”. http://blogs.unpad.ac.id/k2_nurse/?page_id=18. (Di unduh tanggal 6 Mei
2010)
Karmawa, Triyono. “Enema/ Huknah”. http://ppds-radiologi.blogspot.com/2009/08/enema-
huknah.html. (Di unduh tanggal 6 Mei 2010)