laporan uji pengukuran

19
LAPORAN PENGUKURAN LAPORAN LAB. PENGUKURAN DISUSUN DAN DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH NILAI MATA KULIAH PENGUKURAN DISUSUN OLEH: Muhammad Sholeh (15) 1212010075 JURUSAN TEKNIK MESIN 5A POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2014

Upload: sholasido

Post on 16-Jul-2015

312 views

Category:

Science


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan uji pengukuran

LAPORAN PENGUKURAN

LAPORAN LAB. PENGUKURAN

DISUSUN DAN DIAJUKAN

UNTUK MELENGKAPI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH NILAI

MATA KULIAH PENGUKURAN

DISUSUN OLEH:

Muhammad Sholeh (15) 1212010075

JURUSAN TEKNIK MESIN 5A

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2014

Page 2: Laporan uji pengukuran

Politeknik Negeri Jakarta i | P a g e

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu

tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya

Kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas praktek

Laboratium Pengukuran.

Dalam kesempatan kali ini Kami ingin mengucapkan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada Yth Bapak Sidik sebagai dosen pembimbing dalam

penyelesaian praktikum ini.

Ibarat kata pepatah tidak ada gading yang tak retak, maka Kami menyadari

bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi

penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu Kami mengharapkan

kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna menjadi acuan dalam bekal

pengalaman bagi Kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Akhir kata,

semoga laporan yang Kami susun dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr.wb

Depok, 1 November 2014

Penyusun

Page 3: Laporan uji pengukuran

Politeknik Negeri Jakarta ii | P a g e

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................. ii

Daftar Gambar ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah................................................................... 1

1.2. Tujuan Pengujian ...................................................................... 1

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Pengukuran ............................................................. 2

2.2. Instrumentasi ............................................................................. 2

2.3. Metrologi .................................................................................. 2

2.4. Profil Proyektor ......................................................................... 3

BAB III METODE PENGUJIAN

3.1. Alat Dan Bahan ........................................................................ 8

3.2. Langkah Percobaan .................................................................. 8

BAB IV HASIL PENGUKURAN

4.1 Baut ........................................................................................... 9

4.2 V-Block ...................................................................................... 10

4.3 Benda Tak Beraturan.................................................................. 11

4.4 Poros ........................................................................................... 12

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................ 14

5.2 Saran .......................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 15

Page 4: Laporan uji pengukuran

Politeknik Negeri Jakarta iii | P a g e

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : lampu (lamp) .................................................................................

Gambar 2.2 : Proyektor (Projector) .....................................................................

Gambar 2.3 : layar (screen) .................................................................................

Gambar 2.4 : Eretan X, Y, dan Meja...................................................................

Gambar 2.5 : Alatukur (A) Sudut, (B) Vertikal, (C) Horizontal .........................

Gambar 2.6 : Switch (A) Angle Vernier, (B) LampuUtama, (C) LampuSorot...

Gambar 2.7 : Alat Bantu .....................................................................................

Gambar 4.1 : Baut ...............................................................................................

Gambar 4.2 : V-Block .........................................................................................

Gambar 4.3 : Benda Tak Beraturan.....................................................................

Gambar 4.4 : Poros ..............................................................................................

Page 5: Laporan uji pengukuran

Politeknik Negeri Jakarta 1 | P a g e

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman modern seperti ini peralatan-peralatan pengukuran banyak sekali

ragam dan bentuknya. Diperlukan keahlian di dalam menggunakan alat-alat

tersebut agar dapat mempermudah dalam melaksanakan pekerjaan. Salah satu alat

pengukuran yang dipergunakan adalah Mitutoyo PH-3500 machine.

Praktikum pengukuran dengan menggunakan Mitutoyo PH-3500 machine

merupakan praktikum yang dilakukan untuk mengetahui / mempelajari ukuran-

ukuran yang secara kasat mata sudah benar tetapi banyak terjadi kesalahan-

kesalahan. Ketelitian yang ditunjukkan pada mesin ini sangat tinggi karena

menggunakan skala perbesaran. Untuk itu praktikum ini perlu dilakukan untuk

dijadikan bekal dimasa depan.

1.2 Perumusan Masalah

Tingkat kemampuan produk yang tinggi mengharuskan beriringan dengan

ketelitian produk yang tinggi. Ketelitian ini dapat diperoleh dengan menggunakan

mesin yang canggih pula. Dengan diperlukannya penggunaan mesin yang canggih

diharapkan kemampuan untuk menggunakannya.

1.3 Tujuan Pengujian

Tujuan Pengujian praktikum ini adalah dapat mengunakan mesin mitutoyo

PH-3500 dan mengetahui ukuran-ukuran pada berbagai macam baut, v blok, dan

benda benda lain secara teliti.

Page 6: Laporan uji pengukuran

Politeknik Negeri Jakarta 2 | P a g e

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pengukuran

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar

terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang lainnya, misalnya teknologi

elektronika, teknologi informasi, dan teknologi alat ukur. Hal ini disebabkan di

dalam fisika mengandung prinsipprinsip dasar mengenai gejala-gejala alam yang

ada di sekitar kita. Fenomena dan gejala-gejala alam tersebut meliputi besaran-

besaran fisika di antaranya: gerak, cahaya, kalor, listrik, dan energi.

Penerapan besaran-besaran fisika dalam aktivitas kegiatan sehari-hari

senantiasa berkaitan dengan pengamatan dan pengukuran. Sebagai contoh,

informasi kecepatan gerak pesawat terbang bagi seorang pilot berguna untuk

mengoperasikan pesawat yang dikendalikannya. Besarnya suhu badan kita

merupakan informasi untuk mengetahui apakah badan kita sehat atau tidak.

Sepatu dan pakaian yang kita gunakan mempunyai ukuran tertentu.

Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang

diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.

Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut

besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. Satuan

yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap

untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk

melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan

disebut satuan tidak baku.

Kegiatan mengukur dapat diartikan sebagai proses perbandingan suatu obyek

terhadap standar yang relavan dengan mengikuti peraturan-peraturan terkait

dengan tujuan untuk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang obyek

ukurnya. Dengan melakukan proses pengukuran dapat :

Mengadakan komunikasi antar perancang, pelaksana pembuatan, penguji

mutu dan berbagai pihak yang terkait

Page 7: Laporan uji pengukuran

Politeknik Negeri Jakarta 3 | P a g e

Memperkirakan hal-hal yang akan terjadi

Melakukan pengendalian agar sesuatu yang akan terjadi dapat sesuai

dengan harapan perancang.

2.2 Instrumentasi

Bidang ilmu dan teknologi yang mencakup perencanaan, pembuatan, dan

penggunaan instrument atau alat ukur besaran fisika atau system instrument untuk

keperluan diteksi, penelitian, pengukuran, pengaturan serta pengolahan data.

2.3 Metrologi

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan kegiatan

pengukuran. Metrologi mencakup dua hal utama, yaitu :

Penetapan definisi satuan-satua ukuran yang diterima secara internasional,

misalnya meter, kilogram, dsb.

Perwujudan satuan-satuan ukuran berdasarkan metode-metode ilmiah,

misal perwujudan nila meter menggunakan cahaya leser.

2.4 Profile Projektor

Profile projektor adalah perangkat pengukuran optikal yang memperbesar

objek kerja dan diproyeksikan dalam skala linier/sirkular.

Profile projektor memperbesar profil benda kerja ke dalam sebuah layar

menggunakan tipe pencahayaan diascopic illumination. Dimension banda dapat

diukur langsung dari layar atau dibandingkan dengan referensi standar perbesaran.

Agar akurat, saat pengukuran jangan mengubah sudut pandang (perspektif) obyek.

Layar yang ada mampu diputar sejauh 360° untuk menyesuaikan dengan tepi

obyek yang tampil pada layar.

Ketelitian alat 1 μm untuk pengukuran panjang dan 2’ (2 menit) untuk

pengukuran sudut.

Komponen dari profile projektor:

Display digital sumbu x-y

Lensa kondensor dan proyektor

Page 8: Laporan uji pengukuran

Politeknik Negeri Jakarta 4 | P a g e

Bidang uji

Pengatur jarak sumbu x-y

Pengatur sudut

Sinar projektor

Lensa kondensor berfungsi untuk mengarahkan arah cahaya kepada objek uji.

Lensa projektor berfungsi untuk meneruskan profile atau bayangan dari objek uji

Cara kerja profile projektor:

a. Dimensi Linier

1. Objek uji diletakkan di bidang uji dan jepit

2. Proyektor dinyalakan sehingga bayangan dari objek terlihat di dispaly

lensa proyektor.

3. Fokus dari projektor disesuaikan sampai terlihat jelas.

4. Pengaturan jarak sumbu x-y dipindah ke acuan titik dari objek uji

secara vertikal atau horizontal.

5. Display digital sumbu x-y diatur hingga menunjukkan angka nol.

6. Pengaturan jarak sumbu x-y digeser ke titik lain yang ingin diukur.

b. Sudut

1. Pastikan angka yang tertera di pengukuran sudut tertulis angka nol.

2. Salah satu garis silang pada kaca buram dibuat berhimpit dengan salah

satu tepi bayangan, dengan cara menggerakkan memutar pengaturan

sudut.

3. Angka yangtertulis pada pengaturan sudut adalah besar sudut yang

diukur.

Komponen- komponen utama profile projektor, antara lain:

Komponen Profil Proyektor

1. Lampu (lamp)

Lampu diposisikan dibagian depan profil pryektor yang mengarah ke

proyektor dan terdapat kondensor agar cahaya dapat diarahkan ke

proyektor. Lampu digunakan sebagai sumber cahaya pada system

optiknya.

Page 9: Laporan uji pengukuran

Politeknik Negeri Jakarta 5 | P a g e

Gambar 2.1 : lampu (lamp)

2. Proyektor (Projector)

Proyektor digunakan untuk memproyeksikan cahaya kecermin lalu

diteruskan kelayar. Proyektor memiliki pembesaran yang beragam, yaitu

10x, 25x, 50x, dan 100x.

Gambar 2.2 : Proyektor (Projector)

3. Layar (screen)

Layar berfungsi sebagai penerima cahaya yang telah diproyeksikan oleh

proyetor. Pada layar terdapat garis silang untuk memposisikan bayangan

benda ukur. Piringan layar dapat diputar 360º untuk dapat membac sudut

bayangan.

Gambar 2.3 : layar (screen)

Page 10: Laporan uji pengukuran

Politeknik Negeri Jakarta 6 | P a g e

4. Eretan X, Y, dan Meja

Eretan ini terdapat pada meja, digunakan untuk menggerakkan meja searah

vertical untuk eretan X, dan searah horizontal untuk eretan Y. meja

digunakan sebagai dudukan benda ukur, meja diposisikan di antara

kondensor dengan proyektor.

Gambar 2.4 : Eretan X, Y, dan Meja

5. Alat Ukur

Pada profil proyektor digunakan tiga alat ukur yang berjenis vernier digital

untuk membaca panjang, lebar, tinggi, dan sudut. ketiga alat ukur ini dapat

dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.5 : Alatukur (A) Sudut, (B) Vertikal, (C) Horizontal

Page 11: Laporan uji pengukuran

Politeknik Negeri Jakarta 7 | P a g e

6. Switch

Terdapat tiga switch pada profil proyektor, yaitu : switch lampu utama,

switch angle vernier, dan switch lampu sorot fleksibel. Yang dapat dilihat

pada gambar dibwah ini :

Gambar 2.6 : Switch (A) Angle Vernier, (B) LampuUtama,

(C) LampuSorot

7. Alat Bantu

Apabila pengukuran memiliki dimensi yang sangat kecil maka benda ukur

akan di klem yang berupa cermin dengan klem pada sisinya.

Gambar 2.7 : Alat Bantu

Page 12: Laporan uji pengukuran

Politeknik Negeri Jakarta 8 | P a g e

BAB III

METODE PENGUJIAN

3.1 Alat Dan Bahan

1. Bahan uji:

6 buah baut

3 buah v-block

1 buah benda tak beraturan

1 bauh poros

2. Alat

Mitutoyo PH-3500 machine

3.2 Langkah Percobaan

1. Mempersiapkan benda uji

2. Menyalakan mesin mirutoyo PH-3500

3. Meletakkan benda uji pada meja kerja

4. Memfokuskan benda uji dengan memutar handle fokus

5. Mengatur start point pengukuran (meletakkan tempat awal

pengukuran)

6. Melakukan pengukuran untuk arah X,Y maupun kemiringan (derajat)

Page 13: Laporan uji pengukuran

Politeknik Negeri Jakarta 9 | P a g e

BAB IV

HASIL PENGUKURAN

4.1 Baut

Gambar 4.1 : Baut

Dimensi Part

1 2 3 4 5 6

A 9.650 11.686 7.19 6.359 8.100 6.189

B 11.751 10.096 9.489 7.611 9.691 7.745

C 32.738 32.695 25.658 65.002 40.741 22.008

D 7.888 7.684 7.035 5.148 5.980 5.597

E 20.809 20.987 17.229 11.789 17.057 13.499

F 1.763 1.720 1.637 1.242 1.464 1.394

G 30.43o 34.43o 28.56o 32.29o 28.44o 30.05o

H 0.26o - 0.25o 0.23o - -

I 31.09o 29.29o 33.11o 27.31o 31.11o 28.14o

J 6.786 10.582 8.382 7.049 9.630 7.786

K 59.58o 60.470o 59.78o 61.784o 59.43o 58.55o

Page 14: Laporan uji pengukuran

Politeknik Negeri Jakarta 10 | P a g e

M 23.478 22.367 19.350 13.420 19.210 15.327

N 18.650 18.522 15.489 10.036 15.590 11.336

4.2 V-block

Gambar 4.2 V-Block

Dimensi Part

1 2 3

A 2.869 3.254 2.869

B 28.011 29.834 27.919

Page 15: Laporan uji pengukuran

Politeknik Negeri Jakarta 11 | P a g e

C 90.04 90.32 89.18

D 5.870 5.937 5.961

E 11.071 11.148 11.270

F 11.836 11.976 10.997

G 5.935 5.985 6.078

H 27.932 29.794 27.835

I 5.905 7.610 6.834

J 10.072 10.132 10.547

K 90.04 92.22 90.58

L 5.850 6.022 6.160

M 7.170 7.388 6.489

O 3.869 3.935 3.935

P 45.075 45.159 45.075

4.3 Benda Tak Beraturan

Gambar 4.3 : Benda Tak Beraturan

Dimensi Ukuran

A 6.616

B 49.152

Page 16: Laporan uji pengukuran

Politeknik Negeri Jakarta 12 | P a g e

C 60.527

E 8.505

F 4.627

G 1.085

I 43.862

J 4.793

K 11.256

L 3.636

M 12.252

N 19.172

O 4.990

P 4.740

Q 33.432

R 11.288

S 8.44

T 11.814

V 5.960

W 14.375

X 3.075

Y 0.387

Z 2.093

4.4 Poros

Gambar 4.4 : Poros

Page 17: Laporan uji pengukuran

Politeknik Negeri Jakarta 13 | P a g e

Dimensi Ukuran

A 16.323

B 21.785

C 24.7

D 36.573

E 21.76

F 19.566

G 16.272

H 19.452

Page 18: Laporan uji pengukuran

Politeknik Negeri Jakarta 14 | P a g e

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan pengujian pengkuran yang telah kami

lakukan, maka didapatkan beberapa kesimpulan, antara lain: pengukuran dengan

menggunakan mesin mitutoyo PH-3500 menghasilkan ukuran dengan ketelitian

yang tinggi.

5.2 Saran

Pada mesin amplas harusnya dilengkapi dengan pemegang benda kerja

otomatis agar proses pengamplasan lebih cepat dan hasilnya lebih akurat.

Ditambah lagi pada untuk memudahkan proses pemolesan sebaiknya

menggunakan mesin poles.

Page 19: Laporan uji pengukuran

Politeknik Negeri Jakarta 15 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

http://www.rumus-fisika.com/2012/07/pengertian-pengukuran.html

http://rumushitung.com/2013/06/23/macam-macam-alat-ukur-dan-kegunaannya/