laporan pengukuran doc

78
LAPORAN PRAKTEK LAPORAN PRAKTEK PENGUKURAN PENGUKURAN DISERAHKAN KEPADA Rabiatul Adawiyah, ST.,MT Rabiatul Adawiyah, ST.,MT DISUSUN OLEH Sujanarko Sujanarko M031 30008 M031 30008 Kelas III A Kelas III A JURUSAN TEKNIK MESIN 1

Upload: cahyawidiantoputraramadhan

Post on 02-Oct-2015

86 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Diameter Baja Bertingkat

TRANSCRIPT

BAB IV

PAGE

LAPORAN PRAKTEK

PENGUKURAN

DISERAHKAN KEPADA

Rabiatul Adawiyah, ST.,MT

DISUSUN OLEH

SujanarkoM031 30008Kelas III A

JURUSAN TEKNIK MESIN

PENDIDIKAN NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

BANJARMASIN 2011

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena hanya atas limpahan karunia dan hidayah-Nya, laporan praktek pengukuran ini dapat diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rabiatul Adawiyah sebagai dosen pengajar yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam pembuatan laporan. Penulis juga menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam pembuatan laporan ini.

Tiada manusia yang lepas dari kesalahan, demikian pula penulis menyadari bahwa laporan ini belumlah sepenuhnya sempurna seperti yang diharapkan. Tetapi penulis sudah berusaha semaksimal mungkin menyelesaikannya hanya sebatas ini saja sesuai kemampuan penulis. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang.

Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca serta semua pihak.Banjarmasin, Desember 2010

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDULKATA PENGANTAR iiDAFTAR ISIiii-ivBAB I.PENDAHULUAN......................................................................11.1 Latar Belakang.........................................................................................11.2 Maksud dan Tujuan.................................................................................1BAB II.LANDASAN TEORI...................................................................22.1 Pengertian Singkat Mengenai Ukuran.....................................................22.2 Jenis Alat Ukur dan Cara Pengukuran...................................................... 2BAB III.PELAKSANAAN PRAKTIKUM...................................................73.1 Pengukuran Diameter Luar dengan Mikrometer Luar.............................73.2 Mengontrol Ketegaklurusan dengan Penyiku..........................................83.3 Pengukuran Diameter Luar dengan Jangka Sorong Milimeter................103.4 Pengukuran V Block dengan Jangka Sorong Milimeter........................113.5 Pengukuran dengan Mikrometer Dalam133.6 Pengukuran Sudut Pahat Bubut ( Bevel Protektor )................................153.7 Pengukuran Celah Busi dengan Feeler Gauge16

3.8 Pengukuran kebulatan dengan Dial Indikator183.9 Pengukuran Kelurusan dengan Dial Indikator.19BAB IV.PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA........................................204.1 Data Hasil Pengukuran.............................................................................214.1.1 Pengukuran Diameter Poros Bertingkat Dengan Mikrometer........214.1.2 Pengukur sudut ketegak lurusan dengan penyiku.......................214.1.3 pengukuran sudut mata pahat bubut menggunakan bevel..... 214.1.4 pengukuran V block menggunakan jangka sorong milimeter....22

4.1.5 Pengukuran lubang pada plat menggunakan micrometer

dalam (lubang)................................................................................22

4.1.6 Pengukuran celah busi menggunakan Feleer gauge......................224.1.7 Pengukuran Kebulatan benda menggunakan Dial Indikator

(Dial Gauge)....................................................................................234.1.8 Pengukuran kelurusan benda menggunakan Dial Indikator

(Dial Gauge)....................................................................................234.2Perhitungan data.....................................................................................

244.2.1 Pengukuran Diameter Poros Bertingkat Dengan Mikrometer.......244.2.2Pengukuran sudut ketegak lurusan Dengan Penyiku................284.2.3 Pengukuran Diameter poros dengan Jangka Sorong Manual........ 284.2.4pengukuran V block menggunakan Jangka Sorong.................... 324.2.5Pengukuran lubang pada plat menggunakan micrometer

dalam (lubang)...............................................................................38

4.2.6 Pengukuran Sudut Pahat Bubut.....................................................44

4.2.7Pengukuran lingkaran benda menggunakan Dial Indikator

(Dial Gauge)....................................................................................

474.2.8 Pengukuran kelurusan benda menggunakan Dial Indikator

(Dial Gauge)....................................................................................53

BAB V.P E N U T U P........................................................................... 58

5.1Kesimpulan..............................................................................................58

5.2Saran........................................................................................................58DAFTAR PUSTAKA...............................................................................59BAB I

PENDAHULUAN1.3 Latar Belakang

Metrologi adalah ilmu tentang ukur memgukur dan memegang peran yang penting dalam produksi. Kontrol mesin dan penanganan mesin untuk sebagian tergantung pada pengukuran. Produksi-besaran yang merupakan sendi dari industri modern dilandaskan pada ketetapan dan kemampuan tukar bagian-bagian. Hanya bagian atau suKu cadang yang dibuat mengikuti gambar teknik dan standar akan mempunyai kemampuan tukar.

1.4 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan ini antara lain adalah :

a. Sebagai bentuk tanggung jawab tertulis mahasiswa terhadap praktek yang diikuti sekaligus melengkapi rangkaian tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing.

b. Mengevaluasi dan merealisasikan ilmu yang telah didapat dari praktek secara teoritis, sistimatis dan terperinci dalam bentuk penjabaran umum.

c. Sebagai bahan penelitian dan perbandingan.Maksud dan tujuan pelaksanaan praktek pengukuran adalah:

a. Memilih ukuran yang benar seperti micrometer metric sesuai dengan ukuran luar yang telah ditentukan.

b. Membaca skala micrometer millimeter.

c. Mengetahui kegunaan, bisa membaca dan dapat mengukur pada alat-alat ukur yang digunakan pada praktek.

d. Mengecek dan mengetahui apakah sudut tersebut 90o.

e. Menganalisa hasil pengukuran.

BAB II

LANDASAN TEORI2.3 Pengertian Singkat Mengenai Ukuran

Pengukuran dalam arti yang luas adalah membandingkan suatu besaran standar. Besaran standar tersebut harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :a. Dapat didefinisikan secara fisik.

b. Jelas dan tidak berubah dengan waktu.

c. Dapat digunakan sebagai pembanding.

Memang dalam prakteknya pengukuran tidak dilakukan dengan secara langsung membandingkan dengan standar meter, melainkan digunakan alat pembanding yaitu alat ukur.

Adapun beberapa jenis-jenis alat ukur yang dilengkapi sekala pengukuran yaitu :

Micrometer, Vernier Caliper, Bevel (pengukur sudut), Feeler Gauge, Dial Indicator, Penyiku, dan lain-lain.2.4 Jenis Alat Ukur dan Cara Pengukuran

a. Micrometer

Micrometer digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih teliti dari hasil pengukuran yang dilakukan dengan Vernier Caliper. Karna pada umumnya micrometer mempunyai ketelitian sampai 0,01 mm.

Gambar 2.1 Micrometer dalam

Gambar 2.2 Micrometer Luar

Pada umumnya micrometer yang dipergunakan adalah micrometer luar. Maksudnya adalah micrometer yang dapat dipergunakan untuk melakukan pengukura diameter / panjang, pada bagia luar saja.

Micrometer tersedia dalam berbagai type yang berbeda tergantung dari kebutuhan sesuai ukuran benda yang akan diukur. Micrometer dapat dipergunakan untuk mengukur bagian luar yang sangat akurat, misalnya ukuran diameter piston atau ukuran diameter pin piston.

b. Vernier Caliper

Vernier Caliper (Mistar Geser) adalah suatu alat ukur yang paling mudah untuk melaksanakan pengukuran. Alat ukur ini banyak dipakai di bengkel-bengkel

Vernier Caliper dapat digunakan untuk melakukan pengukuran :

Diameter bagian dalam.

Diameter bagian luar.

Kedalaman (ketinggian).

Ketebalan (panjang).

Gambar 2.3 Vernier CaliperPada Vernier Caliper dibuat rahang ukur tetap dan rahang ukur gerak yang berfungsi sebagai sensor untuk menjepit benda ukur sewaktu melakukan pengukuran. Permukaan kedua rahang ukur ini dibuat sejajar dan relative kuat untuk menghindari kesalahan ukur. Batang ukurnya dibuat kaku dengan permukaan keras sehingga tidak mudah lentur dan tahan aus, sebab rahang ukur gerak harus menggeser pada batang. Dimana Vernier Caliper ini mempunyai ketelitian maksimum yang dapat dicapainya sebesar 0,02 mm.c. Bevel (pengukur sudut)

Alat pengukur sudut ini termasuk alat pengukur sudut yang sudah sempurna. Konstruksinya sangat baik dan penampakkannya sangat menarik

Penggunaan alat ini sangat flelksibel (0o 360o), dan mempunyai skala ukuran yang presisi hingga pada skala dapat dibaca sampai menit. Cara membacanya sama seperti membaca jangka sorong/ micrometer.

Gambar 2.4 Bevel (pengukur sudut)

Alat ini juga praktis jika digunakan untuk :

Memeriksa / mengukur sudut.

Menarik garis atau beberapa garis.

Memeriksa kerataan suatu permukaan.

Alat ini terdiri dari sebuah rumah yang terbuat dari besi tuang dan sebuah mistar baja yang berskala. Pada rumah ini terdapat garis-garis pembagi yang menunjukkan besarnya sudut dalam derajat, dan pada bagian ini daopat diputar setelah dikendorkan baut penjepitnya. Demikian juga mistar dapat dipasang dan dilepas dari rumahnya dengan mengendorkan / mengeraskan baut penjepitnya.d. Feeler Gauge

Feleer Gauge adalah suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kerenggangan antara satu benda ke benda lain. Misalnya : platina, Clereance cylinder ke piston, gap ujung ring piston, gap busi dan lain-lain.

Gambar 2.5 Feeler gauge

Feeler gauge ini terdiri dari bilah baja yang dikeraskan, bilah-bilah tersebut digabungkan menjadi satu. Setiap bilah mempunyai ukuran yang tertera pada bilah tersebut.e. Dial Indicator

Dial Indicator adalah alat ukur yang strukturnya berdasarkan pada gerakan lurus (batang) dan bergerak secara mekanis. Naik turunnya batang bergerak diproyeksikan kelayar pembaca dengan memperhatikan gerak jarum yang terdapat pada layer baca.

Gambar 2.6 Dial Indikator

Untuk menggunakan alat ini harus selalu melengkapi dengan peralatan sebagai pendukung melaksanakan pengukuran, antara lain :

Magneto Satand

Surface Plate

V Block

Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur kelurusan Crankshaft, kelurusan AS dan lain-lain.f. Penyiku

Penyiku digunakan sebagai alat pengecek yang bersudut 90o (tegak lurus).Dengan menggunakan alat ini akan daoat diperiksa kesikuan antara dua bidang atau dua sisi.

Gambar2.7 PenyikuBAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM3.10 Pengukuran Diameter Luar dengan Mikrometer Luar

Tujuan :

Setelah melaksanakan kegiatan praktikum ini diharapkan dapat :

1.Memilih ukuran yang benar untuk micrometer metric sesuai dengan ukuran luar yang akan diukur.

2.Mengecek micrometer luar pada pembacaan nol 0 yang benar.

3.Membaca skala micrometer millimeter.

4.Mengukur bermacam-macam ukuran luar yang termasuk dalam jangkauan micrometer misalnya untuk pengukuran diameter luar poros bertingkat.

5.Menganalisa data hasil pengukuran

Peralatan dan Bahan yang digunakan :

1. Jangka sorong millimeter dengan ketelitian 0,02 mm atau 0,05 mm

2. Satu set v block sebagai benda ukur

3. Poros bertingkat

4. Meja perata

Faktor Pendukung Kegiatan Praktikum :

1. Sistem pembacaan vernier

2. Kerja jangka sorong

3. Desimal-desimal tambahan

4. Desimal-desimal pecahan

Tindakan Keamanan :

1. Berhati-hati bekerja karena peralatan mempunyai kepresisian tinggi

2. Hati-hati alat ukur mudah rusak dan sensitive

3. Bersihkan tangan dan bahan yang diukur sebelummelekukan pengukuranLangkah Kerja :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Periksa peralatan sebelum digunakan jika perlu dikalibrasi terlebih dahulu

3. Bersihkan peralatan dan bahan dari kotoran

4. Kalibrasi jangka sorong sebelum digunakan

5. Lakukan pengukuran bagian luar, bagian dalam dan bagian kedalaman pada sebuah v block

6. Lakukan pengukuran bagian luar untuk mengukurdiameter luar poros bertingkat

7. Ulangi pengukuran sampai 5 10 kali untuk mendapatkan data yang akurat

8. Catatlah data hasil pengamatan pada kolom yag telah disediakan

Pengukuran Diameter Luar

Gambar 3.8 Pengukuran micrometer luar (outside micrometer)

Gambar 3.9 Poros bertingkat3.11 Mengontrol Ketegaklurusan dengan Penyiku

Tujuan :

Setelah melaksanakan kegiatan praktikum ini diharapkan dapat :

1. Mengecek sudut siku-siku (90O) pada benda kerja

2. Mengetahui apakah sudut tersebut < 90O atau > 90OPeralatan dan Bahan yang digunakan :

1. Penyiku

2. Benda kerja (v block)

3. Meja perata

Faktor Pendukung Kegiatan Praktikum :

1. Pengertian alat ukur langsung dan alat ukur pembanding

2. Penggunaan alat ukur pembanding

Tindakan Keamanan :

1. Bersihkan penyiku dengan bersih dan letekkan pada tempat yang disediakan

2. Jangan menaruh penyiku pada tempat yang mudah jatuh

Keterangan Singkat :

1. Penyiku terdiri dari bilah sejajar yang dipasang pada tangkai sejajar . Bilah dan tangkai dipasang tagak lurus satu dama lain membentuk sudut 90O pada bagian dalam dan bagian luar

2. Pada ujung bilah dari penyiku dipasang dengan baik sedikit diatas alas tangkai, untuk menghindari agar tidak membenuk sudut, untuk mencegah agar bilah tidak langsung bersinggungan dengan permukaan benda kerja yang dicek

3. Sebelum menggunakan penyiku, periksa bahwa bilah dan tangkai dalam keadaan tidak rusak dan bersih.Langkah Kerja :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Periksa peralatan sebelum digunakan jika perlu dikalibrasi terlebih dahulu

3. Bersihkan peralatan dan bahan dari kotoran

4. Mengontrol permukaan luar

5. Lakukan pengukuran untuk mengukur diameter lubang

Pegang benda kerja dengan satu tangan dan tempelkan tangkai penyiku pada sisi permukaan tegak

Geser tangkai kebawah sepanjang permukaan tegak, sampai bilah menyentuh benda kerja

Posisikan sedemikian rupa hingga cahaya yang dating dari lampu atau sinar luar dapat terlihat

6. Lakukan pengukuran untuk siku bagian yang lain

7. Ulangi pengukuran sampai 5 10 kali untuk mendapatkan data yang akurat

8. Catatlah data hasil pengamatan pada kolom yang telah disediakan.

Mengontrol Dengan Penyiku

Gambar 3.10 Posisi penyiku

Gambar 3.11 V Block3.12 Pengukuran Diameter Luar dengan Jangka Sorong Milimeter

Tujuan :

Setelah melaksanakan kegiatan praktikum ini diharapkan dapat :

1. Memeriksa Jangka sorong (Vernier Caliper) untuk pembacaan yang betul

2. Membaca skala jangka sorong

3. Mengukur benda kerja untuk ukuran luar (out side), ukuran dalam (ijnside) dan ukuran kedalaman (dept) untuk benda rata (segi empat)

4. Mengukur benda kerja untuk ukuran luar (out side) untuk benda silinder

5. Menganalisa data hasil pengukuran

Peralatan dan Bahan yang digunakan :1. Jangka sorong millimeter dengan ketelitian 0,02 mm atau 0,05 mm

2. Satu set V block sebagai benda ukur

3. Poros bertingkat

4. Meja perata

Faktor Pendukung Kegiatan Praktikum :1. Sistem pembacaan vernier

2. Kerja jangka sorong

3. Desimal-desimal tambahan

4. Desimal-desimal pecahan

Tindakan Keamanan :

1. Berhati-hati bekerja karena peralatan mempunyai kepresiasian tinggi

2. Hati-hati alat ukur mudah rusak dan sensitive

3. Bersihkan tangan dan bahan yang diukur sebelum melakukan pengukuran

Langkah Kerja :

1. Siapka alat dan bahan yang akan digunakan

2. Periksa peralatan sebelum digunakan jika perlu dikalibrasi terlebih dahulu

3. Bersihkan peralatan dan bahan dari kotorsn

4. Kalibrasi jangka sorong sebelum digunakan

5. Lakukan pengukuran bagian luar, bagian dalam dan bagian kedalaman pada sebuah V block

6. Lakukan pengukuran bagian luar untuk mendapatkan data yang akurat

7. Ulangi pengukuran sampai 5 10 kali untuk mendapatkan data yang akurat

8. Catatlah data hasil pengamatan pada kolom yang telah disediakan

Pengukuran Diameter Luar

Gambar 3.12 Poros bertingkat

3.13 Pengukuran V Block dengan Jangka Sorong Milimeter

Tujuan :

Setelah melaksanakan kegiatan praktikum ini diharapkan dapat :

1. Memeriksa Jangka sorong (Vernier Caliper) untuk pembacaan yang betul

2. Membaca skala jangka sorong

3. Mengukur benda kerja untuk ukuran luar (out side), ukuran dalam (ijnside) dan ukuran kedalaman (dept) untuk benda rata (segi empat)

4. Mengukur benda kerja untuk ukuran luar (out side) untuk benda silinder

5. Menganalisa data hasil pengukuran

Peralatan dan Bahan yang digunakan :

1. Jangka sorong millimeter dengan ketelitian 0,02 mm atau 0,05 mm

2. Satu set V block sebagai benda ukur

3. Poros bertingkat

4. Meja perata

Faktor Pendukung Kegiatan Praktikum :

1. Sistem pembacaan vernier

2. Kerja jangka sorong

3. Desimal-desimal tambahan

4. Desimal-desimal pecahanTindakan Keamanan :

1. Berhati-hati bekerja karena peralatan mempunyai kepresiasian tinggi

2. Hati-hati alat ukur mudah rusak dan sensitive

3. Bersihkan tangan dan bahan yang diukur sebelum melakukan pengukuran

Langkah Kerja :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Periksa peralatan sebelum digunakan jika perlu dikalibrasi terlebih dahulu

3. Bersihkan peralatan dan bahan dari kotoran

4. Kalibrasi jangka sorong sebelum digunakan

5. Lakukan pengukuran bagian luar, bagian dalam dan bagian kedalaman pada sebuah V block

6. Lakukan pengukuran bagian luar untuk mendapatkan data yang akurat

7. Ulangi pengukuran sampai 5 10 kali untuk mendapatkan data yang akurat

8. Catatlah data hasil pengamatan pada kolom yang telah disediakan

Pengukuran V Block

Gambar 3.13 V Block

3.14 Pengukuran dengan Mikrometer Dalam

Tujuan :Setelah melaksanakan kegiatan praktikum ini diharapkan dapat :

1. Memilih ukuran yang benar untuk micrometer metric sesuai dengn ukuran luar yang akan diukur.

2. Mengecek micrometer luar pada pembacaan nol 0 yang besar.

3. Membaca skala micrometer millimeter

4. Mengukur bermacam-macam ukuran dalam (lubang) yang termasuk dalam jangkauan mikromater misalnya pengukuran diameter lubang.

5. Menganalisa data hasil pengukuran.

Peralatan dan Bahan yang digunakan :1. Mikrometer dalam dengan ketelitian 0,01 mm.

2. Plat berlubang.

3. Meja perata.

Faktor Pendukung Kegiatan Praktikum :1. Sistem pembacaan micrometer

2. Prinsip kerja micrometer

3. Desimal-desimal tambahan

4. Desimal-desimal pecahan

Tindakan Keamanan :1. Berhati-hati bekerja karena peralatan mempunyai kepresisian tinggi

2. Berhati-hati alat ukur mudah rusak dan sensitive

3. Bersihkan tangan dan bahan yang akan diukur sebelum melakukan pengukuran.

Langkah Kerja :1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Periksa peralatan sebelum digunakan jika perlu dikalibrasi terlebih dahulu

3. Bersihkan peralatan dan bahan dari kotoran

4. Kalibrasi micrometer dalam sebelum digunakan

5. Lakukan pengukuran untuk mengukur diameter lubang

6. Ulangi pengukuran sampai 5 10 kali untuk mendapatkan data yang akurat

7. Catatlah data hasil pengamatan pada kolom yang telah disediakan.

Pengukuran Dengan Mikrometer DalamGambar 3.14 Peralatan micrometer dalam

Gambar 3.15 Plat berlubang3.15 Pengukuran Sudut Pahat Bubut ( Bevel Protektor )

Tujuan :

Setelah melaksanakan kegiatan praktikum ini diharapkan dapat :

1. Mengetahui kegunaan bevel protector

2. Membaca bevel protector dengan benar

3. Dapat mengukur dengan bevel protector

Peralatan dan Bahan yang digunakan :

1. Bevel protector

2. Benda kerja pahat bubut

3. Meja kerja

Faktor Pendukung Kegiatan Praktikum :1. Pengertian alat ukur langsung dan alat ukur pembanding

2. Penggunaan alat ukur pembanding

3. Penggunaan alat ukur langsung

4. Dapat membaca skala nonius pada sudut

Tindakan Keamanan :

1. Bersihkan bevel dengan bersih dan letakkan pada tempat yang disediakan

2. Jangan menaruh feeler gauge pada tempat yang mudah jatuhKeterangan Singkat :

Alat ini sangat praktis jika digunakan untuk :

1. Memeriksa atau mengukur sudut

2. Menarik garis atau beberapa garis

3. Memeriksa keataan suatu permukaan

Alat ini terdiri dari sebuah rumah yang terbuat dari besi tuang dan sebuah mistar baja yang berskala. Pada rumah ini terdapat garis-garis pembagi yang menunjukkan besarnya sudut dalam derajat dan pada bagian ini dapat diputar setelah dikendorkan baut penjepitnya demikian juga mistar dapat dipasang dan dilepas dari rumahnya dengan mengendorkan atau mengeraskan baut penjepitnya.

Langkah Kerja :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Periksa peralatan sebelum digunakan jika perlu dikalibrasi terlebih dahulu.

3. Bersihkan peralatan dan dari kotoran.

4. Mengukur sudut-sudut pada pahat bubut :

Sudut potong

Sudut tatal

Sudut bebas

5. Ulangi pengukuran sampai 5 10 kali untuk mendapatkan data yang akurat.

6. Catatlah data hasil pengamatan pada kolom yang telah disediakan.

Mengukur Sudut Pahat Bubut

Gambar 3.16 Bevel protekter

Gambar 3.17 Pahat bubut3.16 Pengukuran Celah Busi dengan Feeler Gauge

Tujuan :Setelah melaksanakan kegiatan praktikum ini diharapkan dapat :

1. Mengetahui kegunaan feeler gauge

2. Dapat mengukur dengan feeler gaugePeralatan dan Bahan yang digunakan :

1. Feeler gauge

2. Benda kerja busi

3. Meja perata

Keterangan Singkat :Feeler gauge digunakan dibengkel untuk :

Setting posisi peralatan

Mengatur kelonggaran (Clereance) pada gunting

Mengontrol celah diantara dua benda yang bersinggungan (backlash roda gigi)

Mengukur slot atau alur yang kecil

Faktor Pendukung Kegiatan Praktikum :1. Pengertian alat ukur langsung dan alat ukur pembanding

2. Penggunaan alat ukur pembanding

Tindakan Keamanan :1. Bersihkan alat ukur langsung dan alat ukur pembanding

2. Jangan menaruh feeler gauge pada tempat yang mudah jatuh

Langkah Kerja :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Periksa peralatan sebelum digunakan jika perlu dikalibrasi terlebih dahulu

3. Bersihkan peralatan dan bahan dari kotoran

4. Mengukur jarak antara pada busi (gap)

5. Mengukur kelonggaran gunting

6. Ulangi pengukuran sampai 5 10 kali untuk mendapatkan data yang akurat.

7. Catatlah data hasil pengamatan pada kolom yang telah disediakan.

Mengukur Celah Busi / Clerence GuntinGambar 3.18 Feeler gauge

Gambar 3.19 Cara pengukuran dengan feeler gauge3.17 Pengukuran Kebulatan dengan Dial Indikator

Tujuan :

Setelah melaksanakan kegiatan praktikum ini diharapkan dapat :

1. Memeriksa jam (dial indikator) untuk pembacaan yang betul

2. Membaca skala pada jam ukur (dial indikator) yang berbeda-beda

3. Mengatur jam ukur untuk mengukur penyimpangan-penyimpangan yang kecil dan mencatat dalam kolom data

4. Menganalisa data hasil pengukuran

Peralatan dan Bahan yang digunakan :

1. Dial indikator dengan skala 0,01 pembacaan 0 10 mm

2. Pemegang dan dudukan yang sesuai dial indicator

3. Satu set V block digunakan untuk mendudukan benda kerja

4. Meja perata

5. Benda kerja silinder

Faktor Pendukung Kegiatan Praktikum :

1. Sistem satuan luas

2. Sistem decimal

3. Desimal-desimal tambahan

4. Desimal-desimal pecahanTindakan Keamanan :

1. Berhati-hatilah bekerja karena peralatan mempunyai kepresisian tinggi

2. Hati-hati alat ukur mudah pecah dan sensitive

3. Bersihkan tangan dan bahan yang diukur sebelum melakukan pengukuran

Langkah Kerja :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Periksa peralatan sebelum digunakan, jika perlu dikalibrasi terlebih dahulu

3. Bersihkan peralatan dan bahan dari kotoran

4. Pasanglah dial indicator pada pemegang yang telah disediakan

5. Letakkan benda kerja silinder diatas dua buah V block yang telah tersedia

6. Lakukan pengukuran kelurusan dengan menggerakkan dial indicator dari kiri kekanan atau sebaliknya

7. Ulangi pengukuran sampai 5 10 kali untuk mendapatkan data yang akurat.

8. Catatlah data hasil pengamatan pada kolom yang telah disediakan.

Pemeriksaan Kebulatan

Gambar 3.20 Posisi dial indikator3.18 Pengukuran Kelurusan dengan Dial Indikator

Tujuan :

Setelah melaksanakan kegiatan praktikum ini diharapkan dapat :

1. Memeriksa jam (dial indikator) untuk pembacaan yang betul

2. Membaca skala pada jam ukur (dial indikator) yang berbeda-beda

3. Mengatur jam ukur untuk mengukur penyimpangan-penyimpangan yang kecil dan mencatat dalam kolom data

4. Menganalisa data hasil pengukuranPeralatan dan Bahan yang digunakan :

1. Dial indikator dengan skala 0,01 pembacaan 0 10 mm

2. Pemegang dan dudukan yang sesuai dial indicator

3. Satu set V block digunakan untuk mendudukan benda kerja

4. Meja perata

5. Benda kerja silinderFaktor Pendukung Kegiatan Praktikum :

1. Sistem satuan luas

2. Sistem decimal

3. Desimal-desimal tambahan

4. Desimal-desimal pecahan

Tindakan Keamanan :

1. Berhati-hatilah bekerja karena peralatan mempunyai kepresisian tinggi

2. Hati-hati alat ukur mudah pecah dan sensitive

3. Bersihkan tangan dan bahan yang diukur sebelum melakukan pengukuran

Langkah Kerja :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Periksa peralatan sebelum digunakan, jika perlu dikalibrasi terlebih dahulu

3. Bersihkan peralatan dan bahan dari kotoran

4. Pasanglah dial indicator pada pemegang yang telah disediakan

5. Letakkan benda kerja silinder diatas dua buah V block yang telah tersedia

6. Lakukan pengukuran kelurusan dengan menggerakkan dial indicator dari kiri kekanan atau sebaliknya

7. Ulangi pengukuran sampai 5 10 kali untuk mendapatkan data yang akurat.

8. Catatlah data hasil pengamatan pada kolom yang telah disediakan.Pemeriksaan Kelurusan

Gambar 3.21 Posisi dial indikatorBAB IVPENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

4.1Data Hasil Pengukuran

4.1.1Pengukuran Diameter Poros Bertingkat Dengan Mikrometer

PengulanganPengukuran pada diameter poros (dalam mm)

ABCD

18,3010,2412,2318,21

28,3210,2412,2318,20

38,3210,2412,2218,20

48,3210,2412,2318,20

58,2810,2412,2318,18

68,2810,2412,2218,18

78,2910,2412,2418,21

88,2910,2412,2118,18

98,3010,2512,2318,19

108,3010,2512,2418,18

Tabel 4.1 Pengukuran Diameter Poros Bertingkat Dengan Mikrometer

4.1.2Pengukuran Dengan Penyiku

Bagian yang diukurSudut 90o> 90o< 90oAlasan

1YaTidakYaBenda kerja cekung

2YaTidak YaBenda kerja tegak lurus

3YaTidakYaBenda kerja cembung

4YaTidakYaBenda kerja cembung

5YaTidakYaBenda kerja cembung

6YaTidakYaBenda kerja tegak lurus

7 YaTidakYaBenda kerja cekung

8YaTidakYaBenda kerja cekung

9YaYaTidakBenda kerja cekung

10YaTidakYaBenda kerja tegak lurus

Tabel 4.2 Pengukuran sudut

4.1.3Pengukuran Diameter Poros Dengan Jangka Sorong Manual

PengulanganPengukuran pada diameter poros (dalam mm)

ABCD

118,7212,7610,798,37

218,7212,7610,798,37

318,7212,7610,798,37

418,7212,7610,798,36

518,7212,7610,798,36

618,7112,7610,788,36

718,7112,7610,788,35

818,7112,7610,788,35

918,7112,7610,788,35

1018,7012,7610,788,34

Tabel 4.3 Pengukuran Diameter Poros Dengan Jangka Sorong Manual

4.1.4Pengukuran V Block dengan Jangka Sorong

PengulanganPengukuran pada permukaan (dalam mm)

ABCDEF

15046,005046,007.519,01

25046,005046,007.519

35046,005046,007.519

45046,005046,007.519

55046,005046,007.519,01

65046,005046,007.519

75046,005046,007.519

85046,005046,007.519

95046,005046,007.519,01

105046,005046,007.519

Tabel 4.4 Pengukuran V Block dengan Jangka Sorong

4.1.5Pengukuran Lubang dengan Mikrometer Dalam

PengulanganPengukuran lubang pada plat berlubang (dalam mm)

ABCDEF

110,2110,1910,2010,2410,2510,24

210,2710,1610,2210,2510,2610,22

310,2510,2110,2110,2110,2810,33

410,2210,2210,2610,2210,2110,21

510,2610,2110,2110,2110,1910,20

610,2810,2010,2010,2010,2010,22

710,3610,2110,2610,2510,2110,19

810,2710,2210,2510,2110,2210,26

910,2610,2110,2710,2210,2410,22

1010,2510,2010,2210,1910,1910,25

Tabel 4.5 Pengukuran Lubang Mikrometer Dalam

4.1.6 Pengukuran Dengan Pengukur Sudut (Bevel Protector)

PengulanganSudut potongSudut tatalSudut bebas

181 o102 o134 o

281 o102 o134 o

382 o102 o134 o

480 o102 o134 o

581 o102 o134 o

681 o102 o134 o

779 o102 o134 o

881 o102 o134 o

981 o102 o134 o

1081 o102 o134 o

Tabel 4.6 Pengukuran Dengan Pengukur Sudut (Bevel Protector)

4.1.7Pengukuran Gap Busi Dengan Feeler Gauge

PengulanganCelah busi

10,50

Tabel 4.7 Celah gap busi

Pemeriksaan Kebulatan Dengan Dial Indikator

PengulanganPenyimpangan pada daerah (dalam mm)

ABCDEF

10,010,000,000,010,010,04

20,000,000,000,010,010,04

30,000,000,000,010,010,03

40,000,000,000,010,010,03

50,010,010,000,010,010,02

60,010,010,000,010,010,02

70,000,000,000,010,020,02

80,000,000,000,010,010,02

90,010,000,000,010,010,02

100,000,000,000,010,010,02

Tabel 4.8 Pemeriksaan Kebulatan Dengan Dial Indikator

4.1.9 Pemeriksaan Kelurusan Dengan Dial Indikator

PengulanganPenyimpangan pada daerah (dalam mm)

ABCDE

10,010,000,040,010,02

20,010,020,030,010,00

30,010,010,030,020,01

40,010,000,010,020,01

50,010,010,010,010,02

60,010,000,020,010,01

70,020,000,010,010,02

80,030,000,000,020,02

90,030,010,020,030,03

100,040,010,010,020,02

Tabel 4.9 Pemeriksaan Kelurusan Dengan Dial Indikator4.2Pengolahan Data

4.2.1Pengukuran Diameter Poros Bertingkat Dengan Mikrometer

Untuk Diameter Poros A :

PengulanganA

XX X (X X)2

18,3500

28,3500

38,3500

48,3500

58,3500

68,3500

78,3500

88,3500

98,3500

108,3500

X = 83,5 (X X)2 = 0

Tabel 4.10 Diameter poros A

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0 = 100 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 8,35 0 mm

Hp1= 8,35 + 0 = 8,35 mm

Hp2= 8,35 0 = 8,35 mm

Untuk Diameter Poros B :

PengulanganB

XX X (X X)2

110,2800

210,2800

310,2800

410,2800

510,2800

610,2800

710,2800

810,2800

910,2800

1010,2800

X = 102,8 (X X)2 = 0

Tabel 4.11 Diameter poros B

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0 % = 100 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 10,28 0 mm

Hp1= 10,28 + 0 = 10,28mm

Hp2= 10,28 0 = 10,28 mm

Untuk Diameter Poros C :

PengulanganC

XX X (X X)2

112,2500

212,2500

312,2500

412,2500

512,2500

612,2500

712,2500

812,2500

912,2500

1012,2500

X = 122,5 (X X)2 = 0

Tabel 4.12 Diameter poros C

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0 % = 100 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 12,25 0 mm

Hp1= 12,25 + 0 = 12,25 mm

Hp2= 12,25 0 = 12,25 mm

Untuk Diameter Poros D :

PengulanganD

XX X (X X)2

117,2300

217,2300

317,2300

417,2300

517,2300

617,2300

717,2300

817,2300

917,2300

1017,2300

X = 172,3 (X X)2 = 0

Tabel 4.12 Diameter poros C

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu : Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0 = 100 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 17,23 0 mm

Hp1= 17,23 + 0 = 17,23 mm

Hp2= 17,23 0, = 17,23 mm4.2.2 Pengukuran Dengan Penyiku

Bagian yang diukurSudut 90o> 90o< 90oAlasan

1TidakYaTidakBenda kerja cekung

2YaTidak TidakBenda kerja tegak lurus

3TidakTidakYaBenda kerja cembung

4TidakTidakYaBenda kerja cembung

5TidakTidakYaBenda kerja cembung

6YaTidakTidakBenda kerja tegak lurus

7TidakYaTidakBenda kerja cekung

8Tidak TidakTidakBenda kerja cekung

9TidakYaTidakBenda kerja cekung

10YaTidakTidakBenda kerja tegak lurus

Tabel 4.2 Pengukuran sudut4.2.3 Pengukuran Diameter Poros Dengan Jangka Sorong Manual

Untuk Diameter Poros A :PengulanganA

XX X (X X)2

118,100,010,0001

218,100,010,0001

318,100,010,0001

418,100,010,0001

518,100,010,0001

618,100,010,0001

718,05-0,040,0016

818,100,010,0001

918,100,010,0001

1018,100,010,0001

X = 180,95 (X X)2 = 0,0025

Tabel 4.14 Diameter poros A

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR= 100 % - = 99,973 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 18,09 mm

Hp1= 18,09+ = 18,095 mm

Hp2= 18,09 = 18,085 mm

Untuk Diameter Poros B :

PengulanganB

XX X (X X)2

112,0500

212,0500

312,0500

412,0500

512,0500

612,0500

712,0500

812,0500

912,0500

1012,0500

X = 120,5 (X X)2 = 0

Tabel 4.15 Diameter poros B

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0% = 100 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 12,05 0 mm

Hp1= 12,05 + 0 = 12,05 mm

Hp2= 12,05 0 = 12,05 mm

Untuk Diameter Poros C :

PengulanganC

XX X(X X)2

110,050,0050,000025

210,050,0050,000025

310,050,0050,000025

410,050,0050,000025

510,050,0050,000025

610,00-0,0450,002025

710,050,0050,000025

810,050,0050,000025

910,050,0050,000025

1010,050,0050,000025

X = 100,45 (X X)2 = 0,00225

Tabel 4.16 Diameter poros C

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

EMBED Equation.3 Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR= 100 % - 0,05 % = 99,95 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 10,045 0,005 mm

Hp1= 10,045 + 0,005 = 10,05 mm

Hp2= 10,045 0,005 = 10,04 mm

Untuk Diameter Poros D :

PengulanganD

XX X (X X)2

18,0000

28,0000

38,0000

48,0000

58,0000

68,0000

78,0000

88,0000

98,0000

108,0000

X = 80,0 (X X)2 = 0

Tabel 4.17 Diameter poros D

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0% = 100 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 8,00 0 mm

Hp1= 8,00+ 0 = 8,00 mm

Hp2= 8,00 0 = 8,00 mm

4.2.4Pengukuran V Block dengan Jangka Sorong

Untuk tebal bagian A :PengulanganA

X X X(X X)2

15000

25000

35000

45000

55000

65000

75000

85000

95000

105000

X = 500 (X X)2 = 0

Tabel 4.18 Diameter poros A

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

EMBED Equation.3 Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0% = 100 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 50 0 mm

Hp1= 50 + 0 = 50 mm

Hp2= 50 0 = 50 mm

Untuk tebal bagian B :

PengulanganB

X X X(X X)2

14600

246,020,0160,000256

34600

44600

54600

646,020,0160,000256

74600

84600

94600

104600

X = 460,04 (X X)2 = 0,000512

Tabel 4.18 Diameter poros BSetelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

EMBED Equation.3 Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0,00000000702% = 99,99999298 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 46,004 0,000000000323mm

Hp1= 46,004 + 0,000000000323 = 46,00400032mm

Hp2= 46,004 0,000000000323 = 46,00399968mmUntuk tebal bagian C :

PengulanganC

X X X(X X)2

15000

25000

35000

45000

55000

65000

75000

85000

95000

105000

X = 500 (X X)2 = 0

Tabel 4.18 Diameter poros CSetelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

EMBED Equation.3 Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0% = 100 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 50 0 mm

Hp1= 50 + 0 = 50 mm

Hp2= 50 0 = 50 mm

Untuk tebal bagian D :

PengulanganD

X X X(X X)2

17,500

27,500

37,500

47,70,170,289

57,500

67,60,070,049

77,500

87,500

97,500

107,500

X = 75,3 (X X)2 = 0,338

Tabel 4.18 Diameter poros DSetelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relatif (KR)

EMBED Equation.3 Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0,814% = 99,186 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 7,53 0,613 mm

Hp1= 7,53 + 0,613 = 8,143mm

Hp2= 7,53 0,613 = 6,92mm

Untuk tebal bagian E :

PengulanganE

X X X(X X)2

14600

246,020,0160,000256

34600

44600

54600

646,020,0160,000256

74600

84600

94600

104600

X = 460,04 (X X)2 = 0,000512

Tabel 4.18 Diameter poros ESetelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

EMBED Equation.3 Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0,00000000702% = 99,99999298 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 46,004 0,000000000323mm

Hp1= 46,004 + 0,000000000323 = 46,00400032mm

Hp2= 46,004 0,000000000323 = 46,00399968mm

Untuk tebal bagian F :

PengulanganF

X X X(X X)2

119,010,0070,000049

219-0,0030,000009

319-0,0030,000009

419-0,0030,000009

519,010,0070,000049

619-0,0030,000009

719-0,0030,000009

819-0,0030,000009

919,010,0070,000049

1019-0,0030,000009

X = 190,03 (X X)2 = 0,000161

Tabel 4.18 Diameter poros FSetelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

EMBED Equation.3 Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0,0069% = 99,9931 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 19,003 0,00133

Hp1= 19,003 + 0,00133 = 19,0163mm

Hp2= 19,003 0,00133 = 18,9897mm

4.2.5Pengukuran Lubang dengan Mikrometer Dalam

Lubang A :

PengulanganA

XX X(X X)2

110,21- 0,0530,002809

210,27- 0,0070,000049

310,25- 0,0130,000169

410,22- 0,0430,001849

510,26 0,0030,000009

610,28 0,0170,000289

710,36 0,0970,009409

810,27 0,0070,000049

910,26- 0,0030,000009

1010,25- 0,0130,000169

X = 102,63 (X X)2 = 0,01481

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0,125 = 99,875 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 10,263 0,0128 mm

Hp1= 10,263 + 0,0128 = 10,2758 mm

Hp2= 10,263 0,0128 = 10,2502 mm

Lubang B :

PengulanganB

XX X(X X)2

110,19-0,0130,000169

210,16-0,0430,001849

310,21 0,0070,000049

410,22 0,0170,000289

510,21 0,0070,000009

610,20-0,0030,000009

710,21 0,0070,000049

810,22 0,0170,000289

910,21 0,0070,000049

1010,20-0,0030,000009

X = 102,03 (X X)2 = 0,00279

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0,545 = 99,455 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 10,203 0,0176 mm

Hp1= 10,203 + 0,0176 = 10,2206 mm

Hp2= 10,203 0,0176 = 10,1854 mm

Lubang C :

PengulanganC

XX X(X X)2

110,20-0,030,0009

210,22-0,010,0001

310,21 0,020,0004

410,26 0,030,0009

510,21 0,020,0004

610,20-0,030,0009

710,26 0,030,0009

810,25 0,020,0004

910,27 0,040,0016

1010,22-0,010,0001

X = 102,3 (X X)2 = 0,0066

Tabel 4.10 Diameter poros CSetelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0,837 = 99,163 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 10,23 0,00857 mm

Hp1= 10,23 + 0,00857 = 10,23857 mm

Hp2= 10,23 0,00857 = 10,22143 mm

Lubang D :

PengulanganD

XX X(X X)2

110,24-0,0190,000361

210,25-0,0290,000841

310,21 -0,0110,000121

410,22 -0,0010,000001

510,21 -0,0110,000121

610,20-0,0210,000441

710,25 0,0290,000841

810,21 0,0110,000121

910,22 -0,0010,000001

1010,20-0,0210,000441

X = 102,21 (X X)2 = 0,00329

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0,59 = 99,41 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 10,221 0,00604 mm

Hp1= 10,221 + 0,00604 = 10,2704 mm

Hp2= 10,221 0,00604 = 10,2149 mm

Lubang E :

PengulanganE

XX X(X X)2

110,250,0250,000625

210,260,0350,001225

310,28 0,0550,004225

410,21 -0,0150,000225

510,19 -0,0350,001225

610,20-0,0250,000625

710,21 -0,0150,000225

810,22 -0,0050,000025

910,24 0,0150,000225

1010,19-0,0350,001225

X = 102,25 (X X)2 = 0,00785

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0,933 = 90,067 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 10,225 0,0933 mm

Hp1= 10,225 + 0,0933 = 10,3183 mm

Hp2= 10,225 0,0933 = 10,1317 mmLubang F :

PengulanganF

XX X(X X)2

110,240,0060,000036

210,220,0140,000196

310,330,0960,009216

410,210,0240,000576

510,20-0,0340,001156

610,220,0140,000196

710,19-0,0440,001936

810,260,0260,000676

910,220,0140,000196

1010,250,0160,000256

X = 102,34 (X X)2 = 0,01444

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0,123 = 99,9877 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 10,234 0,0126 mm

Hp1= 10,234 + 0,0126 = 10,2466 mm

Hp2= 10,234 0,0126 = 10,2214 mmPengukuran Sudut Pahat Bubut

Sudut PotongXX X(X X)2

181 o0,200,040

281 o0,200,040

382 o1,201,440

480 o-0,800,640

581 o0,200,040

681 o0,200,040

779 o-1,803,24

881 o0,200,040

981 o0,200,040

1081 o0,200,040

X =8080 (X X)2 =5,60

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

= 80,80 Standart deviasi (Sd)

0,7880 Standart Deviasi Rata-rata (SD)

0,2490 Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0,31 = 99,69 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 80,8 0,2490

Hp1= 80,8 + 0,249 = 81,0490

Hp2= 80,8 0,249 = 80,5510

Sudut TatalXX X(X X)2

1102000

2102000

3102000

4102000

5102000

6102000

7102000

8102000

9102000

10102000

X =10200 (X X)2 =00

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

= 1020 Standart deviasi (Sd)

00 Standart Deviasi Rata-rata (SD)

00 Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0 = 100 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 1020 0 = 1020

Sudut Bebas XX X(X X)2

1134000

2134000

3134000

4134000

5134000

6134000

7134000

8134000

9134000

10134000

X =13400 (X X)2 =00

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

= 1340 Standart deviasi (Sd)

00 Standart Deviasi Rata-rata (SD)

00 Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0 = 100 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 1340 0 = 1340

= 1340 + 0 = 1340

= 1340 - 0 = 1340Pengukuran Kebulatan dengan dial indicator

Kebulatan A

XX X(X X)2

10,010,0060,000036

20,00-0,0040,000016

30,00-0,0040,000016

40,00-0,0040,000016

50,010,0060,000036

60,010,0060,000036

70,00-0,0040,000016

80,00-0,0040,000016

90,010,0060,000036

100,00-0,0040,000016

X =0,04 (X X)2 = 0,00024

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 4,075 = 95,925 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 0,004 0,00163 mm

Hp1= 0,004 + 0,00163 = 0,0563 mm

Hp2= 0,004 - 0,00163 = 0,00237mmKebulatan B

XX X(X X)2

10,00-0,0020,000004

20,00-0,0020,000004

30,00-0,0020,000004

40,00-0,0020,000004

50,010,0080,000064

60,010,0080,000064

70,00-0,0020,000004

80,00-0,0020,000004

90,00-0,0020,000004

100,00-0,0020,000004

X =0,02 (X X)2 = 0,00016

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 6,65 = 93,35 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 0,004 0,00163 mm

Hp1= 0,004 + 0,00163 = 0,0563 mm

Hp2= 0,004 - 0,00163 = 0,00237mmKebulatan C

XX X(X X)2

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

X =0,00 (X X)2 = 0,00016

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0 = 100 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 0,00Kebulatan D

XX X(X X)2

10,010,0090,000081

20,010,0090,000081

30,010,0090,000081

40,010,0090,000081

50,010,0090,000081

60,010,0090,000081

70,010,0090,000081

80,010,0090,000081

90,010,0090,000081

100,010,0090,000081

X =0,01 (X X)2 = 0,00081

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 2,9 = 97,1 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 0,001 0,00299mm

= 0,001 + 0,00299 = 0,00399

= 0,001 - 0,00299 = -0,00199Kebulatan E

XX X(X X)2

10,010,0890,007921

20,010,0890,007921

30,010,0890,007921

40,010,0890,007921

50,010,0890,007921

60,010,0890,007921

70,020,0890,007921

80,010,0890,007921

90,010,0890,007921

100,010,0890,007921

X =0,11 (X X)2 = 0,07921

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 2,97 = 97,03 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 0,11 0,0297

= 0,11 + 0,0297 =0,01397mm

= 0,11 0,0297 = 0,0803mmKebulatan F

XX X(X X)2

10,040,3740,139876

20,040,3740,139876

30,030,0040,000016

40,030,0040,000016

50,02-0,0060,000036

60,02-0,0060,000036

70,02-0,0060,000036

80,02-0,0060,000036

90,02-0,0060,000036

100,02-0,0060,000036

X =0,26 (X X)2 = 0,28

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 2,153 = 97,847 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 0,026 0,00556

= 0,026 + 0,0556 = 0,0756mm

= 0,026 0,0556 = -0,0296mm4.2.8 Pemeriksaan Kerataan Dengan Dial Indikator

Kerataan A

XX X(X X)2

10,01-0,0080,000064

20,01-0,0080,000064

30,01-0,0080,000064

40,01-0,0080,000064

50,01-0,0080,000064

60,01-0,0080,000064

70,020,0020,000004

80,030,0120,000144

90,030,0120,000144

100,040,0220,000484

X =0,18 (X X)2 =0,00116

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0,333 = 99,667 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 0,018 0,060 mm

Hp1= 0,018 + 0,060 = 0,078 mm

Hp2= 0,018 0,006 = -0,042 mm

Kerataan BXX X(X X)2

10,00-0,0060,000036

20,020,0140,000196

30,010,0040,000016

40,00-0,0060,000036

50,010,0040,000016

60,00-0,0060,000036

70,00-0,0060,000036

80,00-0,0060,000036

90,010,0040,000016

100,010,0040,000016

X =0,06 (X X)2 =0,00044

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 0,515 = 99,485 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 0,006 1,165 mm

Hp1= 0,006 + 1,165 = 1,171 mm

Hp2= 0,006 - 1,165 = -1,159 mm

Kerataan CXX X(X X)2

10,040,0220,000484

20,030,0120,000144

30,030,0120,000144

40,01-0,0080,000064

50,01-0,0080,000064

60,020,0020,000004

70,01-0,0080,000064

80,00-0,0180,000324

90,020,0020,000004

100,01-0,0080,000064

X =0,18 (X X)2 =0,00136

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR)

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 21,61 = 78,39 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 0,018 0,00389 mm

Hp1= 0,018 + 0,00389 = 0,02189 mm

Hp2= 0,018 0,00389 = 0,01411 mm

Kerataan DXX X(X X)2

10,01-0,0060,000036

20,01-0,0060,000036

30,020,0040,000016

40,020,0040,000016

50,01-0,0060,000036

60,01-0,0060,000036

70,01-0,0060,000036

80,020,0040,000016

90,030,0140,000196

100,020,0040,000064

X =0,16 (X X)2 =0,000488

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR) V

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 30,43 = 69,57 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 0,016 0,00487 mm

Hp1= 0,016 + 0,00487 = 0,0647 mm

Hp2= 0,016 0,00487 = 0,01113 mm

Kerataan EXX X(X X)2

10,020,0040,000016

20,00-0,0160,000256

30,01-0,0060,000036

40,01-0,0060,000036

50,020,0040,000016

60,01-0,0060,000036

70,020,0040,000016

80,020,0040,000016

90,030,0140,000196

100,020,0040,000016

X =0,16 (X X)2 =0,000624

Setelah diperoleh nilai rata-rata perkolom, maka akan didapatkan nilai-nilai yaitu :

Nilai rata-rata ()

Standart deviasi (Sd)

Standart Deviasi Rata-rata (SD)

Kesalahan Relative (KR) V

Keseksamaan (K)

K= 100 % - KR

= 100 % - 16,3475 = 83,6525 % Hasil pengukuran (Hp)

Hp=

EMBED Equation.3 SD

= 0,0016 0,00833 mm

Hp1= 0,016 + 0,00833 = 0,02433 mm

Hp2= 0,016 0,00833 = 0,00767 mmBAB V

P E N U T U P5.1Kesimpulan

Setiap proses pengukuran akan menghasilkan data pengukuran data pengukuran, yaitu : kesimpulan harga hasil pengukuran. Berdasarkan data tersebut seharusnya dapat disimpulkan sehingga hasil pengukuran dapat disimpulkan sehingga hasil pengukuran menjadi lebih berarti, yaitu mengalami variasi, yang berarti bahwa hasilnya juga mungkin lain jika proses pengukuran diulangi. Sesungguhnya menghitung harga rata-rata adalah merupakan usaha untuk mencari harga yang dapat dianggap sebagai wakil dari beberapa harga yang bervariasi. Akan tetapi dalam beberapa hal harga rata-rata saja bukanlah merupakan suatu informasi yang lengkap, karena variasi atau perbadaan diantara harga-harga tersebut tidak diterangkan. Setelah didapat hasil dari pengolahan data maka dapat disimpulkan hasil pengukuran dari berbagai macam alat ukur.

5.2Saran

Sangat penting bagi setiap mahasiswa untuk memperhatikan arahan dari dosen pembimbing serta mengikuti langkah langkah perkerjaan pada job sheet yang telah disiapkan dan di pelajari sebelumnya. Konsentrasi dan kesungguhan adalah hal yang harus selalu di perhatikan oleh setiap peserta praktek. Setiap mahasiswa harus selalu mengutamakan keselamatan kerja sebagai point penting dalam pekerjaan teknik.Sebaiknya alat pengukuran lebih di perhatikan dalam hal keakuratannya/di kalibrasi agar hasil praktek yang dihasilkan benar benar sesuai dengan standard bahan yang digunakan.Akhir kata, penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan dalam penulisan laporan ini. Masukan berharga sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan laporan pengukuran bahan ini di masa mendatang.Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amiiin.

DAFTAR PUSTAKA

Diklat Metrologi Industri POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN.

Job shet POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

Rohyana, solih Drs, 1999. Pekerjaan Permesinan Tingkat II. Bandung ; Armico.

PAGE

4

_1354568746.unknown

_1355002174.unknown

_1355093453.unknown

_1355096582.unknown

_1355109667.unknown

_1355110791.unknown

_1355111689.unknown

_1355112592.unknown

_1355112637.unknown

_1355112892.unknown

_1355112142.unknown

_1355111587.unknown

_1355111623.unknown

_1355111236.unknown

_1355110674.unknown

_1355110725.unknown

_1355109966.unknown

_1355109621.unknown

_1355109639.unknown

_1355109593.unknown

_1355095719.unknown

_1355096518.unknown

_1355096525.unknown

_1355096123.unknown

_1355095598.unknown

_1355095633.unknown

_1355095290.unknown

_1355090019.unknown

_1355092118.unknown

_1355092244.unknown

_1355092891.unknown

_1355092927.unknown

_1355092963.unknown

_1355092751.unknown

_1355092192.unknown

_1355092084.unknown

_1355007754.unknown

_1355009072.unknown

_1355081427.unknown

_1355081562.unknown

_1355081714.unknown

_1355081575.unknown

_1355081486.unknown

_1355037530.unknown

_1355037540.unknown

_1355009331.unknown

_1355035588.unknown

_1355008289.unknown

_1355008880.unknown

_1355007847.unknown

_1355006233.unknown

_1355007025.unknown

_1355007663.unknown

_1355006578.unknown

_1355005465.unknown

_1355006069.unknown

_1355002247.unknown

_1354572972.unknown

_1354574617.unknown

_1355000175.unknown

_1355002128.unknown

_1354574679.unknown

_1354573807.unknown

_1354574537.unknown

_1354573117.unknown

_1354571258.unknown

_1354572292.unknown

_1354572926.unknown

_1354571534.unknown

_1354569624.unknown

_1354571202.unknown

_1354569296.unknown

_1354282472.unknown

_1354294654.unknown

_1354563728.unknown

_1354568594.unknown

_1354568671.unknown

_1354563835.unknown

_1354563576.unknown

_1354563622.unknown

_1354294664.unknown

_1354283041.unknown

_1354293213.unknown

_1354294535.unknown

_1354283248.unknown

_1354282801.unknown

_1354282990.unknown

_1291824503.unknown

_1291825412.unknown

_1354280006.unknown

_1354280066.unknown

_1354280914.unknown

_1354281545.unknown

_1354282030.unknown

_1354280599.unknown

_1354280020.unknown

_1291825449.unknown

_1353484341.unknown

_1291825432.unknown

_1291825071.unknown

_1291825105.unknown

_1291825393.unknown

_1291825084.unknown

_1291824861.unknown

_1291825045.unknown

_1291824755.unknown

_1291824785.unknown

_1291824506.unknown

_1229705186.unknown

_1229705303.unknown

_1291824420.unknown

_1291824482.unknown

_1229705435.unknown

_945123169.unknown

_945123695.unknown

_945124059.unknown

_1229705119.unknown

_1229682479.unknown

_1229683576.unknown

_1229683603.unknown

_945124134.unknown

_945124021.unknown

_945124040.unknown

_945123844.unknown

_945123255.unknown

_945123522.unknown

_945123663.unknown

_945123284.unknown

_945123187.unknown

_945122887.unknown

_945123005.unknown

_945123020.unknown

_945122940.unknown

_945122701.unknown

_945122737.unknown

_945122471.unknown