laporan tempe 2.docx

Upload: zella-purnamaningtyas

Post on 09-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Di plastikSetelah 24 jamWarnaPutih

Uap airBerembun

SuhuHangat

Pertumbuhan misseliumBelum tumbuh misselium

TeksturTidak jadi tempe

AkhirRasa

Aroma

Tekstur

Setelah 48 jamWarnaPutih

Uap airBerembun

SuhuHangat

Pertumbuhan misseliumTumbuh misselium

TeksturKacang memadat,jadi tempe

AkhirRasa

Aroma

Tekstur

PembahasanI. Bahan baku Bahan baku yang kami gunakan untuk membuat fermentasi tempe adalah kacang tanah. Kami menggunakan kacang tanah karena harga yang lebih murah dan relatif stabil dibanding kacang kedelai, dan kandungan gizi yang hampir serupa dengan kacang kedelai Sebelum melakukan praktikum, kacang tanah terlebih dahulu dicuci, direndam, dikupas kulit arinya, direbus, dan dikipas. Kacang tanah dicuci dengan air mengalir agar tidak terdapat kotoran saat direndam. Perendaman kacang tanah berfungsi sebagai proses hidrasi, agar air menyerap masuk ke dalam kacang tanah. Pengupasan kulit ari bertujuan agar miselium dapat menembus biji kacang tanah selama proses fermentasi. Pencucian kacang tanah sampai kesat setelah direbus bertujuan menghilangkan lendir pada permukaan kacang tanah kare a dapat menyebabkan ragi tidak tersebar merata. Penempatan kacang tanah, yang sudah direbus, dalam wadah lebar kemudian dikipasi bertujuan untuk menghilangkan air pada permukaan kacang.karena jika ada butiran air di kacang tersebut ragi bisa menempel sehingga tidak tersebar merata Kami menggunakan 500gr kacang tanah dan 0.5gr ragiII. Cetakan tempe Kami menggunakan plastik sebagai cetakan tempe dengan alasan harga yang murah dan mudah didapat Dengan menggunakan plastik, kami dapat mengatur sendiri untuk area aerasinya, tidak mudah terkontaminasi, dan menghasilkan bentuk tempe yang indah

III. Tempat inkubasi Plastik yang berisi kacang tanah dan ragi kami lapisi dengan kain tikar sebagai tempat inkubasinya. Alasan kami menggunakan kain tikar karena tidak mudah rusak, bisa dipakai berkali-kali, mudah didapat, dan mudah untuk membuatnya sebagai tempat inkubasi. Fermentasi tempe tidak akan terkena sinar matahari langsung dan mendapat aerasi yang cukup karena kain tikar memiliki rongga-rongga sebagai tempat keluar-masuknya udaraIV. Hasil pengamatan Penggunaan bahan baku kacang tanah, tempat cetakan dengan plastik, dan kain tikar sebagai inkubator menghasilkan fermentasi tempe kacang tanah yang sempurna . Tempe dengan bahan baku kacang tanah memiliki harga yang lebih murah dibanding dengan tempe kedelai dan akan lebih mudah diproduksi di Indonesia karena pasokan kacang tanah di Indonesia selalu ada, sedangkan kacang kedelai banyak diproduksi dari luar negri sehingga harganya tidak stabil

Beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan fermentasi tempe adalah kondisi sekitar tempat penyimpanan fermentasi tempe, udara yang cukup, jumlah ragi, dan suhu. Kondisi sekitar tempat penyimpanan fermentasi tempe tidak boleh terkena sinar matahari. Agar mendapatkan hasil fermentasi yang maksimal, fermentasi tempe tersebut haruslah mendapatkan aerasi yang cukup. Apabila lubang udara kurang, maka akan sedikit udara yang masuk dalam fermentasi tempe, akibatnya bakteri yang memfermentasi kacang akan mati. Jumlah ragi yang digunakan harus sesuai dengan jumlah kacang yang kita gunakan, apabila jumlahnya tidak sesuai fermentasi tempenya tidak akan menjadi sempurna bahkan bisa menyebabkan kegagalan. Suhu untuk fermentasi tempe tidak boleh terlalu dingin, apabila suhu ruangannya dingin, perlu kita gunakan lampu belajar agar fermentasi tetap hangat.Fermentasi yang kita lakukan sesuai dengan faktor-faktor diatas. Diletakkan jauh dari jangkauan sinar matahari, mendapatkan aerasi yang cukup, jumlah ragi dan kacangnya sesuai, dan berada pada suhu kamar yang tidak terlalu dingin. Faktor-faktor tersebut menghasilkan fermentasi tempe yang sempurna.

Setelah 24 jamWarnaPutih

Uap airTidak ada

SuhuHangat

Pertumbuhan misseliumTidak tumbuh misselium

TeksturTidak terjadi perubahan

AkhirRasa

Aroma

Tekstur

Di kain

Setelah 48 jamWarnaPutih

Uap airTidak ada

SuhuHangat

Pertumbuhan misseliumTidak tumbuh misselium

TeksturTidak terjadi perubahan

AkhirRasa

AromaBau busuk

Tekstur

Penyebab kegagalan : kacang didalam kain memiliki perlakuan yang sama dengan kacang plastik. Tempat penyimpanan dan inkubatornya pun sama. Tetapi, kami beramsusi penyebab kegagalannya adalah media penyimpanan yang berupa kain. Dengan menggunakan kain, akan banyak ragi yang berjatuhan dikarenakan bahan kain yang berongga dan mudah dilalui udara yang keluar masuk kain, sehingga hanya sedikit ragi yang menempel pada kacang. Akibatnya, misellium tidak tumbuh dan kacang tanah pun tidak berhasil menjadi tempe

Alat alat yang digunakan pada praktikum Alkohol Sarung tangan Masker wajah Kipas Anyaman bambu Plastik Timbangan Tisu Tusuk gigi Stepler Kain tikar Kain organdi

1. Visi dan Misi pembuatan tempe dengan kacang tanah Visi : menjadikan tempe kacang tanah laku dipasaran dan mudah didapat Misi : memperbanyak produksi tempe kacang merah dengan harga yang lebih terjangkau dan murah dibanding dengan tempe kacang kedelai

2. Strategi produksi (segmenting, targeting, positioning, SWOT) Segmenting : Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen (Kotler, 2001). Dengan kata lain, segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah Targeting : Dalam menetapkan sasaran pasar (target pasar), perusahaan terlebih dulu harus melakukan segmentasi pasar, dengan cara mengelompokkan konsumen (pembeli) ke dalam kelompok dengan ciri-ciri (sifat) yang hampir sama. Setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar yang akan dicapai. Adapun yang dimaksud dengan target pasar adalah kelompok konsumen yang mempunyai ciri-ciri atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan strategi bauran pemasaran (marketing mix). Dengan ditetapkannya target pasar, perusahaan dapat mengembangkan posisi produknya dan strategi bauran pemasaran untuk setiap target pasar tersebu Positioning : Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997). Positioning merupakan elemen yang sangat utama dalam suatu strategi pemasaran. Sebuah perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan terhadap produknya dan produk pesaingnya sehingga akan dihasilkan peta perseps SWOT metodeperencanaan strategisyang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatuproyekatau suatu spekulasi bisnis3. Kriteria alternatif desain Mendapat aerasi yang cukup Harga terjangkau Bisa digunakan berkali-kali Tidak terkena sinar matahari

http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOTdinanovia.lecture.ub.ac.id/files/2010/05/modul-5.doc