laporan 3(subnetting).docx

Upload: sri-febriyeni

Post on 02-Mar-2016

196 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Laporan

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTERSUBNETTING

OLEH:

SRI FEBRIYENI11026653F2

UNIVERSITAS NEGERI PADANG2013SUBNETTING

A. Tujuan1. Mahasiswa diharapkan memahami fungsi dan peranan protokol pada jaringan komputer.2. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengalamatan (IP Address) pada komputer jaringan.3. Mahasiswa dapat melakukan pengaturan Subnet mask pada jaringan lokal.Mahasiswa dapat memahami fungsi Subnetting pada jaringan komputer.

B. Alat dan Bahan 1. Personal Computer2. LAN Card / NIC3. Switch / Hub4. Kabel Ethernet Straigh / Througt

C. Teori PendukungSubnet mask adalah istilah yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.Penggunaan sebuah subnet mask yang disebut address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut: Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1. Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.

Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja, baik subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.Ada dua metode yang dapat digunakan untuk merepresentasikan subnet mask, yakni: Notasi Desimal Bertitik Notasi Panjang Prefiks Jaringan

Desimal BertitikSebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian network identifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal bertitik. Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi desimal bertitik, subnet mask bukanlah sebuah alamat IP.Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di dalam jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke alam beberapa subnet. Tabel di bawah ini menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik. Formatnya adalah:alamat IP www.xxx.yyy.zzzsubnet mask www.xxx.yyy.zzz

Kelas alamatSubnet mask (biner)Subnet mask (desimal)

Kelas A11111111.00000000.00000000.00000000255.0.0.0

Kelas B11111111.11111111.00000000.00000000255.255.0.0

Kelas C11111111.11111111.11111111.00000000255.255.255.0

Perlu diingat, bahwa nilai subnet mask default di atas dapat dikustomisasi oleh administrator jaringan, saat melakukan proses pembagian jaringan (subnetting atau supernetting). Sebagai contoh, alamat 138.96.58.0 merupakan sebuah network identifier dari kelas B yang telah dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. Kedelapan bit tersebut yang digunakan sebagai host identifier akan digunakan untuk menampilkan network identifier yang telah dibagi ke dalam subnet. Subnet yang digunakan adalah total 24 bit sisanya (255.255.255.0) yang dapat digunakan untuk mendefinisikan custom network identifier. Network identifier yang telah di-subnet-kan tersebut serta subnet mask yang digunakannya selanjutnya akan ditampilkan dengan menggunakan notasi sebagai berikut:138.96.58.0, 255.255.255.0Representasi panjang prefiks (prefix length) dari sebuah subnet maskKarena bit-bit network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang berdekatan dari bit-bit ordo tinggi, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk merepresentasikan sebuah subnet mask dengan menggunakan bit yang mendefinisikan network identifier sebagai sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network prefix seperti tercantum di dalam tabel di bawah ini. Notasi network prefix juga dikenal dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Formatnya adalah sebagai berikut:

/Kelas alamatSubnet mask (biner)Subnet mask (desimal)Prefix Length

Kelas A11111111.00000000.00000000.00000000255.0.0.0/8

Kelas B11111111.11111111.00000000.00000000255.255.0.0/16

Kelas C11111111.11111111.11111111.00000000255.255.255.0/24

Sebagai contoh, network identifier kelas B dari 138.96.0.0 yang memiliki subnet mask 255.255.0.0 dapat direpresentasikan di dalam notasi prefix length sebagai 138.96.0.0/16.Karena semua host yang berada di dalam jaringan yang sama menggunakan network identifier yang sama, maka semua host yang berada di dalam jaringan yang sama harus menggunakan network identifier yang sama yang didefinisikan oleh subnet mask yang sama pula. Sebagai contoh, notasi 138.23.0.0/16 tidaklah sama dengan notasi 138.23.0.0/24, dan kedua jaringan tersebut tidak berada di dalam ruang alamat yang sama. Network identifier 138.23.0.0/16 memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.255.254; sedangkan network identifier 138.23.0.0/24 hanya memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.0.254.

Menentukan alamat Network IdentifierUntuk menentukan network identifier dari sebuah alamat IP dengan menggunakan sebuah subnet mask tertentu, dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah operasi matematika, yaitu dengan menggunakan operasi logika perbandingan AND (AND comparison). Di dalam sebuah AND comparison, nilai dari dua hal yang diperbandingkan akan bernilai true hanya ketika dua item tersebut bernilai true; dan menjadi false jika salah satunya false. Dengan mengaplikasikan prinsip ini ke dalam bit-bit, nilai 1 akan didapat jika kedua bit yang diperbandingkan bernilai 1, dan nilai 0 jika ada salah satu di antara nilai yang diperbandingkan bernilai 0.Cara ini akan melakukan sebuah operasi logika AND comparison dengan menggunakan 32-bit alamat IP dan dengan 32-bit subnet mask, yang dikenal dengan operasi bitwise logical AND comparison. Hasil dari operasi bitwise alamat IP dengan subnet mask itulah yang disebut dengan network identifier.Contoh:Alamat IP 10000011 01101011 10100100 00011010 (131.107.164.026)Subnet Mask 11111111 11111111 11110000 00000000 (255.255.240.000)--------------------------------------------------------------- ANDNetwork ID 10000011 01101011 10100000 00000000 (131.107.160.000)Subnetting Alamat IP kelas ATabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas A.

Subnetting Alamat IP kelas BTabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas B

Subnetting Alamat IP kelas CTabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas C.

Variable-length SubnettingBahasan di atas merupakan sebuah contoh dari subnetting yang memiliki panjang tetap (fixed length subnetting), yang akan menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host yang sama. Meskipun demikian, dalam kenyataannya segmen jaringan tidaklah seperti itu. Beberapa segmen jaringan membutuhkan lebih banyak alamat IP dibandingkan lainnya, dan beberapa segmen jaringan membutuhkan lebih sedikit alamat IP.Jika proses subnetting yang menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host yang sama telah dilakukan, maka ada kemungkinan di dalam segmen segmen jaringan tersebut memiliki alamat-alamat yang tidak digunakan atau membutuhkan lebih banyak alamat. Karena itulah, dalam kasus ini proses subnetting harus dilakukan berdasarkan segmen jaringan yang dibutuhkan oleh jumlah host terbanyak. Untuk memaksimalkan penggunaan ruangan alamat yang tetap, subnetting pun diaplikasikan secara rekursif untuk membentuk beberapa subjaringan dengan ukuran bervariasi, yang diturunkan dari network identifier yang sama. Teknik subnetting seperti ini disebut juga variable-length subnetting. Subjaringan-subjaringan yang dibuat dengan teknik ini menggunakan subnet mask yang disebut sebagai Variable-length Subnet Mask (VLSM).Karena semua subnet diturunkan dari network identifier yang sama, jika subnet-subnet tersebut berurutan (kontigu subnet yang berada dalam network identifier yang sama yang dapat saling berhubungan satu sama lainnya), rute yang ditujukan ke subnet-subnet tersebut dapat diringkas dengan menyingkat network identifier yang asli.Teknik variable-length subnetting harus dilakukan secara hati-hati sehingga subnet yang dibentuk pun unik, dan dengan menggunakan subnet mask tersebut dapat dibedakan dengan subnet lainnya, meski berada dalam network identifer asli yang sama. Kehati-hatian tersebut melibatkan analisis yang lebih terhadap segmensegmen jaringan yang akan menentukan berapa banyak segmen yang akan dibuat dan berapa banyak jumlah host dalam setiap segmennya.Dengan menggunakan variable-length subnetting, teknik subnetting dapat dilakukan secara rekursif: network identifier yang sebelumnya telah di-subnet-kan, di-subnet-kan kembali. Ketika melakukannya, bit-bit network identifier tersebut harus bersifat tetap dan subnetting pun dilakukan dengan mengambil sisa dari bitbit host.VLSM (Variabel Length Subnet Mask) memungkinkan pembagian ruang IP address secara rekrusif, contoh agregasi routingnya sebagai berikut :

D. Langkah Kerja Praktikum1. Sebelum menyambungkannya, kita matikan dahulu Windows firewall pada laptop, dengan cara Control Panel Network and Sharing Center Pada bagian kiri bawah, kita pilih window firewall

Kemudian pada bagian kiri atas, pilih turn Windows Firewall on or off

Lalu turn off kan firewallnya

2. Siapkan beberapa buah PC yang sudah terpasang NIC, kabel ethernet straighttrought dan switch/hub.

3. Hubungkan masing-masing PC ke switch/hub menggunakan kabel ethernet, seperti gambar berikut :

4. Lakukanlah pengaturan IP Address dan Subnet mask masing-masing PC, sesuaikan dengan kebutuhan konfigurasi pada evaluasi dan penugasan dibagian akhir jobsheet

5. Pengaturan dapat dilakukan dengan cara mengklik Control Panel -> Network Connections akan muncul gambar seperti di bawah ini

6. Klik kanan gambar di atas, kemudian pilih disable. Kemudian klik kanan lagi gambar di atas dan pilih properties, maka akan muncul gambar seperti di bawah ini. Klik ganda Internet Protocol seperti pada gambar.

7. Langkah selanjutnya adalah isi IP Address dan Subnet mask. Sebagai contoh, komputer yang terhubung pada jaringan komputer anda adalahh Range IP address 192.168.0.1 dan menggunakan subnet mask 255.255.255.0.

8. Klik OK. Kemudian klik 2x gambar no.1 di atas, maka LAN akan enable.

E. Evaluasi1. Kelompok yang dibuat memiliki anggota 4 orang.2. Percobaan pertama menggunakan host subnet mask nya 255.255.255.0. IP addres yang saya gunakan adalah 192.168.1.25a. Lakukanlan uji koneksi dari masing-masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan command Ping, lalu isi tabel berkut :Tabel PercobaanNo.Uji Koneksi (ping)Respons

darike

1192.168.1.1192.168.1.25192.168.1.50192.168.1.201Terhubung

2192.168.1.25192.168.1.1192.168.1.50192.168.1.201Terhubung

3192.168.1.50192.168.1.1192.168.1.25192.168.1.201Terhubung

4192.168.1.201192.168.1.1192.168.1.25192.168.1.50Terhubung

b. Berikut gambar cmd dari PC saya ke PC yang lainnya:

c. Melalui Command Prompt DOS, ketik net viewLihat informasi yang ditampilkan, PC yang mana saja yang terhubung dengan jaringan anda?

Pada gambar diatas hanya ada 3 PC yang terdaftar, IP address 192.168.1.1 ketika dilakukan ping, balasannya menunnjukkan bahwa PC tersebut tersambung, namun ketika dilakukan net view PC tersebut tidak terdaftar

d. Buatlah kesimpulan dari percobaan diatasKetika kita menggunak subnetmasknya 255.255.255.0 maka IP address yang dapat ditampung sebanyak 254, yakninya dari 192.168.1.1 s/d 192.168.1.155

3. Percobaan kedua menggunakan host subnet mask nya 255.255.255.192 IP addres yang saya gunakan adalah 192.168.1.25a. Lakukanlan uji koneksi dari masing-masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan command Ping, lalu isi tabel berkut :Tabel PercobaanNo.Uji Koneksi (ping)Respons

darike

1192.168.1.1192.168.1.5192.168.1.25192.168.1.50Terhubung

2192.168.1.5192.168.1.1192.168.1.25192.168.1.50Terhubung

3192.168.1.25192.168.1.1192.168.1.5192.168.1.50Terhubung

4192.168.1.50192.168.1.1192.168.1.5192.168.1.25Terhubung

b. Berikut gambar cmd dari PC saya ke PC yang lainnya:

c. Melalui Command Prompt DOS, ketik net viewLihat informasi yang ditampilkan, PC yang mana saja yang terhubung dengan jaringan anda?

Pada gambar diatas hanya ada 3 PC yang terdaftar, IP address 192.168.1.1 ketika dilakukan ping, balasannya menunnjukkan bahwa PC tersebut tersambung, namun ketika dilakukan net view PC tersebut tidak terdaftar

d. Buatlah kesimpulan dari percobaan diatasKetika kita menggunak subnetmasknya 255.255.255.192 maka IP address yang dapat ditampung sebanyak 62, yakninya dari 192.168.1.1 s/d 192.168.1.63 ; 192.168.64. s/d 192.168.1.127 ; 192.168.1.128 s/d 192.168.1.191 ; 192.168.1.192 s/d 192.168.1.255

4. Percobaan ketiga menggunakan host subnet mask nya 255.255.255.224 dan ini dapat menampung 29 IP. IP addres yang saya gunakan adalah 192.168.1.25a. Lakukanlan uji koneksi dari masing-masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan command Ping, lalu isi tabel berkut :Tabel PercobaanNo.Uji Koneksi (ping)Respons

darike

1192.168.1.1192.168.1.5192.168.1.15192.168.1.25Terhubung

2192.168.1.5192.168.1.1192.168.1.15192.168.1.25Terhubung

3192.168.1.15192.168.1.1192.168.1.5192.168.1.25Terhubung

4192.168.1.25192.168.1.1192.168.1.5192.168.1.15Terhubung

b. Berikut gambar cmd dari PC saya ke PC yang lainnya:

c. Melalui Command Prompt DOS, ketik net viewLihat informasi yang ditampilkan, PC yang mana saja yang terhubung dengan jaringan anda?

Pada gambar diatas hanya ada 3 PC yang terdaftar, IP address 192.168.1.1 ketika dilakukan ping, balasannya menunnjukkan bahwa PC tersebut tersambung, namun ketika dilakukan net view PC tersebut tidak terdaftar

d. Buatlah kesimpulan dari percobaan diatasKetika kita menggunak subnetmasknya 255.255.255.224 maka IP address yang dapat ditampung sebanyak 30, yakninya dari 192.168.1.1 s/d 192.168.1.31 ; 192.168.1.31 s/d 192.168.1.63 ; dst

5. Percobaan keempat menggunakan host subnet mask nya 255.255.255.240 IP addres yang saya gunakan adalah 192.168.1.4a. Lakukanlan uji koneksi dari masing-masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan command Ping, lalu isi tabel berkut :Tabel PercobaanNo.Uji Koneksi (ping)Respons

darike

1192.168.1.1192.168.1.2192.168.1.3192.168.1.4Terhubung

2192.168.1.2192.168.1.1192.168.1.3192.168.1.4Terhubung

3192.168.1.3192.168.1.1192.168.1.2192.168.1.4Terhubung

4192.168.1.4192.168.1.1192.168.1.2192.168.1.3Terhubung

b. Berikut gambar cmd dari PC saya ke PC yang lainnya:

c. Melalui Command Prompt DOS, ketik net viewLihat informasi yang ditampilkan, PC yang mana saja yang terhubung dengan jaringan anda?

Pada gambar diatas hanya ada 3 PC yang terdaftar, IP address 192.168.1.1 ketika dilakukan ping, balasannya menunnjukkan bahwa PC tersebut tersambung, namun ketika dilakukan net view PC tersebut tidak terdaftar

d. Buatlah kesimpulan dari percobaan diatasKetika kita menggunak subnetmasknya 255.255.255.240 maka IP address yang dapat ditampung sebanyak 14, yakninya dari 192.168.1.1 s/d 192.168.1.15 ; 192.168.1.16 s/d 192.168.1.31 ; dst

6. Percobaankelima menggunakan host subnet mask nya 255.255.255.248 IP addres yang saya gunakan adalah 192.168.1.4a. Lakukanlan uji koneksi dari masing-masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan command Ping, lalu isi tabel berkut :Tabel PercobaanNo.Uji Koneksi (ping)Respons

darike

1192.168.1.2192.168.1.3192.168.1.4192.168.1.6Terhubung

2192.168.1.3192.168.1.2192.168.1.4192.168.1.6Terhubung

3192.168.1.4192.168.1.2192.168.1.3192.168.1.6Terhubung

4192.168.1.6192.168.1.2192.168.1.3192.168.1.4Terhubung

b. Berikut gambar cmd dari PC saya ke PC yang lainnya:

c. Melalui Command Prompt DOS, ketik net viewLihat informasi yang ditampilkan, PC yang mana saja yang terhubung dengan jaringan anda?

Pada gambar diatas hanya ada 3 PC yang terdaftar, IP address 192.168.1.1 ketika dilakukan ping, balasannya menunnjukkan bahwa PC tersebut tersambung, namun ketika dilakukan net view PC tersebut tidak terdaftar

d. Buatlah kesimpulan dari percobaan diatasKetika kita menggunak subnetmasknya 255.255.255.2 maka IP address yang dapat ditampung sebanyak 6 , yakninya dari 192.168.1.1 s/d 192.168.1.7 ; 192.168.1.8 s/d 192.168.1.15 ; dst

7. Lakukan penggabungan segmen jaringan dan lakukan perubahan konfigurasi terhadap jaringan yang telah dibuat, sehingga terbentuk jaringan seperti gambar berikut :

a. Konfigurasilah IP Address dan Subnet mask masing-masing PC.b. Lakukanlan test koneksi dari masing-masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan command Ping, Tabel PercobaanNo.Uji Koneksi (ping)Respons

darike

1192.168.1.1192.168.1.2192.168.1.3192.168.1.4192.168.1.5192.168.1.6192.168.1.7Terhubung

2192.168.1.2192.168.1.1192.168.1.3192.168.1.4192.168.1.5192.168.1.6192.168.1.7Terhubung

3192.168.1.3192.168.1.1192.168.1.2192.168.1.4192.168.1.5192.168.1.6192.168.1.7Terhubung

4192.168.1.4192.168.1.1192.168.1.2192.168.1.3192.168.1.5192.168.1.6192.168.1.7Terhubung

5192.168.1.5192.168.1.1192.168.1.2192.168.1.3192.168.1.4192.168.1.6192.168.1.7Terhubung

6192.168.1.6192.168.1.1192.168.1.2192.168.1.3192.168.1.4192.168.1.5192.168.1.7Terhubung

7192.168.1.7192.168.1.1192.168.1.2192.168.1.3192.168.1.4192.168.1.5192.168.1.6Terhubung

Tabel diatas hanya merupakan sebagian dari beberapa IP address yang terhubung.c. Melalui Command Prompt DOS, ketik net viewLihat informasi yang ditampilkan, PC yang mana saja yang terhubung dengan jaringan anda?

8. Jelaskan manfaat dan kegunaan Subnet Mask pada pengalamatan jaringan komputer !Subnet Mask fungsinya ada dua:a. Untuk membedakan antara Network ID dengan Host IDb. Untuk menentukan alamat tujuan paket data, apakah local atau remote.Subnet mask dapat juga digunakan untuk membuat suatu jaringan lebih tertata. Secara defaultSubnet mask yang ada :1. Kelas A 255.0.0.02. Kelas B 255.255.0.03. Kelas C 255.255.255.0Subnet mask dapat juga diartikan sebagai penanda jaringan. Subnet juga dapat digunakan untuk menentukan jumlah host suatu jaringan, contohnya jika IP Address = 192.168.1.0 yang merupakan IP Kelas C, memiliki Subnet Mask 255.255.255.0, maka IP Address ini memiliki range IP sebanyak 254 host yang artinya jaringan ini dapat menampung 254 komputer yang saling terhubung. Jika kita menginginkan jaringan yang hanya mampu menampung host secara terbatas, maka kita harus memodifikasi Subnet Mask IP tersebut. Caranya yakni dengan mengubah nilai kelompok ke-4 Subnet Mask. Berikut data host subnet mask : 0000 0000 = 0 = 256-0 = 256IP = 254 Host 1000 0000 = 128 = 256-128 = 128IP = 126 Host 1100 0000 = 192 = 256-192 = 64IP = 62 Host 1110 0000 = 224 = 256-224 = 32 IP = 30 Host 1111 0000 = 240 = 256-240 = 16IP = 14 Host 1111 1000 = 248 = 256-248 = 8IP = 6 Host 1111 1100 = 252 = 256-252 = 4IP = 2 Host 1111 1110 = 254 = 256-254 = 2IP = 0 Host 1111 1111 = 255 = 256-255 = 1 IP = -1 Host Kelompok angka 254 & 255 tidak valid karena hanya memiliki 0 dan -1 host. Berdasarkan data diatas, maka jika IP 192.168.1.0 hanya ingin berhubungan dengan 1 komputer saja, maka Subnet Mask yang harus digunakan yakni 255.255.255.252

Alasan melakukan subnetting antara lain:1. Mengurangi trafik jaringan. Jika tidak menggunakan router, sebuah host tidak dapat berkomunikasi dengan host yang memiliki alamat network berbeda. Dengan melakukan subnetting berarti juga memperbanyak jumlah broadcast domain dan memperkecil ukuran broadcast domain, berarti juga mengurangi lalulintas data dalam sebuah jaringan.2. Meningkatkan performance jaringan, yang merupakan akibat dari berkurangnya trafik.3. Menyederhanakan manajemen, lebih mudah mengidentifikasi dan mengisolasi masalah yang terjadi dalam jaringan.

F. KesimpulanSubnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, anda bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan.

Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP adddress yang mewakili netword ID dan bagian mana yang mewakili host ID.

Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia; 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C. Subnetting mengizinkan anda memilih angka bit acak (arbitrary number) untuk digunakan sebagai network ID.