laporan sanitasi industri k3 pencahayaan

Upload: bellazieta

Post on 09-Jan-2016

85 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

laporan pencahayaan

TRANSCRIPT

LAPORAN SANITASI INDUSTRI DAN KESEHATAN KESELAMATAN KERJA ( K3 ) Pengukuran Intensitas Pencahayaan

Dosen Pembimbing Demes Nurmayanti, ST., M.Kes

Oleh :1. Anisyah Sepfi Kartikasari( P27833113058 )2. Lintang Hartika Romadhoni( P27833113064 )3. Marifatun Nimah( P27833113080 )4. Marifatur Rohmah( P27833113081 )Semester V / Kelas B

Politeknik Kesehatan Kemenkes SurabayaProgram Studi DIII Kesehatan Lingkungan SurabayaTahun 2015A. JUDUL PRAKTIKUM: Pengukuran intensitas pencahayaan B. PELAKSANAAN PRAKTIKUM: Hari, tanggal: Kamis, 10 September 2015 Waktu: 14.40 17.10 Lokasi: Ruang kelas B D3 semester 5C. TUJUAN:Untuk mengetahui intensitas pencahayaan didalam suatu ruanganD. DASAR TEORI Pengertian PencahayaanIntensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang tiba pada satu luas permukaan (Ahmadi, 2009). Penerangan pada tempat kerja sangat berpengaruh terhadap keadaan kesehatan, keselamatan, dan produktivitas tenaga kerja. Pencahayaan pada tempat kerja yang memadai baik yang alami maupun buatan memegang peranan yang cukup penting dalam upaya peningkatan kesehatan, keselamatan dan produktivitas tenaga kerja. Sedangkan baik tidaknya pencahayaan disuatu tempat kerja selain ditentukan oleh kuantitas atau tingkat iluminasi yang menyebabkan obyek dan sekitarnya terlihat jelas, tetapi juga oleh kualitas dari pencahayaan tersebut diantaranya menyangkut arah dan penyebaran atau distribusi cahaya tipe dan tingkat kesilauan. Sistem PencahayaanAda 2 sistem pencahayaan di ruangan, yaitu :1. Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang perlu diterangi. Sistim ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan, tetapi ada kelemahannya, karena dapat menimbulkan bahaya serta kesilauan yang mengganggu, baik karena penyinaran langsung, maupun karena pantulan cahaya.

2. Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect lighting)Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas, kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Keuntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan bayangan dan kesilauan, sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang jatuh pada permukaan kerja. Sumber PeneranganSumber penerangan dapat dibagi menjadi dua yaitu :1. Sumber penerangan alami Sumber penerangan alami adalah sumber dari penerangan yamg didapat dari sinar alami pada waktu siang hari untuk keadaan selama 12 jam dalam sehari, untuk mendapatkan cahaya matahari harus memperhatikan letak jendela dan lebar jendela. Luas jendela untuk penerangan alami sekitar 20% luas lantai ruangan. 2. Sumber penerangan buatan Sumber penerangan buatan adalah sumber penerangan yang berasal dari lampu buatan seperti listrik, gas, atau minyak. Pencahayaan buatan dari suatu tempat kerja bertujuan menunjang dan melengkapi pencahayaan alami, juga dimaksudkan agar suatu ruangan kerja tercipta suasana yang menyenangkan dan terasa nyaman untuk mata kita. Tingkat Pencahayaan Lingkungan KerjaJENIS KEGIATANTINGKAT PENCAHAYAAN MINIMAL (LUX)KETERANGAN

Pekerjaan kasar dan tidak terus-menerus100Ruang penyimpanan & ruang peralatan/instalasi yang memerlukan pekerjaan yang kontinyu

Pekerjaan kasar dan terus-menerus200Pekerjaan dengan mesin dan perakitan kasar

Pekerjaan rutin300Ruang administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin & perakitan/penyusun

Pekerjaan agak halus500Pembuatan gambar atau bekerja dengan mesin kantor, pekerjaan pemeriksaan atau pekerjaan dengan mesin

Pekerjaan halus1000Pemilihan warna, pemrosesan teksti, pekerjaan mesin halus & perakitan halus

Pekerjaan amat halus1500Tidak menimbulkan bayanganMengukir dengan tangan, pemeriksaan pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat halus

Pekerjaan terinci3000Tidak menimbulkan bayanganPemeriksaan pekerjaan, perakitan sangat halus

Sumber: KEPMENKES RI. No. 1405/MENKES/SK/XI/02 Cara Pengukuran dibagi 3 :1. Pengukuran penerangan setempat ( Local Illumination )/Internal2. Pengukuran Penerangan rata rata ( General Illumination )/ External3. Pengukuran Refleksi cahaya ( Reflectance )/Pemantulan

E. ALAT1. Lux meter2. Stopwatch3. Alat tulis

F. PROSEDUR KERJA1. Sebelum Pengukuran dilakukan, tutuplah sel / cell dari Lux Meter sampai menunjukkan angka nol / ( 0 ).2. Mengatur posisi saklar pada posisi skala angka yang paling besar 100 X; bilamana angka digital tidak berubah/tidak sesuai dengan ring/batas (20000 50000) yang ditetapkan, maka lakukan mengatur saklar skala tersebut pada posisi yang lebih kecil 10 X, jika tetap tidak sesuai dengan ring/ batas ( 2000 19999); maka lakukan pada posisi 1 X, dimana batas/ring (0 1999).3. Pengukuran dilakukan pada bidang horizontal setinggi 76,2 85 Cm / setara dengan daun meja diatas lantai ( jaraknya antara 70 s/d 100 Cm ).4. Bila pengukuran hendak dilakukan pada tangga atau corridor maka Lux Meter harus diletakkan pada lantai atau tempat injakan kaki.5. Bila tingkat illuminasi pada bidang yang vertikal atau condong hendak diukur, maka pembacaan harus dilakukan pada bidang yang relevan.6. Sebelum pembacaan , pindahkan penutup dan kemudian biarkan sel terpapar cahaya selama 5 menit, Tiap 1 menit dilakukan pembacaan.7. Bila tempat kerja menggunakan TL dan lampu merkuri sebagai sumber penerangan buatan, maka biarkan lampu tersebut menyala selama 5 menit ( sehingga diperoleh cahaya yang stabil ).8. Operator harus berdiri 50 cm atau sepanjang tangan dari Lux Meter agar bayangan operator tidak tertangkap oleh Lux Meter.9. Operator diharuskan menggunakan pakaian yang berwarna gelap, untuk mencegah pemantulan cahaya ( yang dapat menimbulkan kekurang akuratan ).10. Pembacaan dilakukan pada prabot kerja dan tenaga kerja yang berada diruang kerja.11. bila dalam ruangan digunakan penerangan alami dan buatan, untuk mengetahui tingkat intensitas penerangan di ruangan, maka semua lampu dinyalakan semua tunggu 5 menit, selanjutnya dilakukan pengukuran gabungan ( buatan + alami ), setelah itu lampu dimatikan, lalu ukur penerangan alami, maka hasil gabungan dikurangi dengan hasil pengukuran alami, sehingga ditemukan illuminasi buatan, jika sama atau tidak jauh beda maka perlu dilakukan pengukuran pada malam hari. Prosedur Pengukuran Penerangan Lokal/ Internal adalah :Diambil dimana tenaga kerja melakukan tugasnya a. Bagilah luas setempat menjadi beberapa bagian ( 1m2 ) / 90 cmb. Ukur di tengah tengah bagian tersebut intensitas pencahayaannya. c. Sel menghadap sumber cahaya setinggi 85 cm atau setinggi daun mejad. Baca dan catat intensitas cahaya pada tiap tiap bagian tersebutJumlah intensitas penerangan ( Lux ) dari tiap tiap bagian = Lux Jumlah seluruh bagian Prosedur Pengukuran Penerangan Global / General Illumination/ Exsternal adalah :a. Bagilah luas ruangan menjadi bidang kecil kecil yang berukuran 90 x 90 cmb. Ukur intensitas cahaya pada salah satu sudut bidang bidang kecil kecil tersebut dengan lux meter menghadap sumber cahaya . Pengukuran dilakukan pada sudut yang sama sehingga jarak dari titik pengukuran ke titik berikutnya selalu 90 cmc. Lakukan pengukuran pada seluruh bagian bidang bidang kecil tersebut.d. Maka penerangan rata rata dapat diperoleh Jumlah Semua intensitas penerangan ( Lux ) disemua titik = LuxJumlah titik titik seluruh ruangan Prosedur Pengukuran Penerangan Reflectance adalah :a. Ukur intensitas cahaya datang, dengan memasang lux meter pada benda yang diukur menghadap sinar datang yang jatuh pada benda tersebut ( dinding, lantai prabotan, langit )b. Ukur intensitas cahaya pantul dengan cara menempelkan lux meter kepada benda tersebut dengan posisi tegak lurus, gerakkan menjauh dari benda secara perlahan lahan dan amati sampai angka tidak berubah lagi.c. Maka besar reflectance adalah X 100%

G. HASIL PRAKTIKUM

H. KESIMPULANI. PEMBAHASAN