laporan pk kelompok 1

Upload: faizahafnitakamrasyid

Post on 10-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

laporan pk kelompok 1

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada umat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari jaman jahiliyah menuju jaman islamiyah. Dalam Laporan ini, penulis akan menguraikan tentang hasil praktikum patologi klinik dalam sistem Urogenital . Laporan ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Berbagai teknik dan intrik penulis kemas dalam laporan ini dan juga penulis berharap bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.Terima kasih penulis ucapkan kepada :1. Dr. Tri Ariguntar, Sp.PK sebagai tutor pembimbing kami dalam praktikum,2. Kepada staf laboratorium yang membantu kami mempersiapkan alat dan bahan saat praktikum dilaksanakan, dan3. Kepada teman-teman yang memberikan dukungan dan support. Meskipun telah berusaha segenap kemampuan, namun penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna. Oleh karena itu, segala tegur sapa dan kritik yang diberikan akan penulis sambut dengan kelapangan hati guna perbaikan pada masa yang akan datang. Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para mehasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Jakarta, 13 Mei 2014

Kelompok 1

PENDAHULUAN

UrinalisisUrinalisis merupakan pemeriksaan yang sering dilakukan. Pemeriksaan ini tidak hanya membantu mengetahui kelainan di ginjal dan saluran kemih tapi berbagai organ lain seperti: hati, saluran empedu, pancreas, korteks adrenal.Urinalisis rutin sebaiknya menggunakan urin segar yang segera diperiksa. Salah satu aspek yang menguntungkan dari urinalisis adalah faktor pengumpulan bahan yang mudah dan nyaman. Pemeriksaan urin juga dapat memberikan informasi tentang berbagai fungsi metabolic dan informasi ini dapat diperoleh dengan pemeriksaan laboratorium sederhana.Bahan Pemeriksaan Urin1. Freshly voided urine specimenYang dimaksud dengan freshly voided urine adalah urin segar yang baru dikeluarkan. Specimen yang berasal dari bayi dan anak yang belum mengerti instruksi ditampung menggunakan kantong plastic polyethylene bag dengan perekat sehingga urin langsung ditampung di dalam plastic tersebut.2. Clean voided specimenClean voided specimen dimaksudkan untuk mencegah kontaminasi dengan darah haid atau secret vagina. Urin diambil dari urin pancaran tengah dan urin pungsi suprapubik.3. Urin pagiUrin yang digunakan adalah urin pagi yang langsung dikeluarkan. Biasanya digunakan untuk pemeriksaan tes kehamilan, protein, sedimen dan nitrit.4. Urin sewaktuSpecimen ini paling mudah didapat yaitu urin yang dikeluarkan kapan saja saat akan diperiksa tanpa memperhatikan waktu atau interval waktu. Biasanya untuk urinalisis urin.5. Urin 24 jamSpecimen ini biasanya digunakan untuk pemeriksaan kuantitatif seperti: protein, kretinin, Ca, P, Na, K, Cl yang dikumpulkan selama 24 jam. Urin ini diberi bahan pengawet toluene 1 mL/L urin. Urin jam pertama pertama pemeriksaan harus dibuang. Selanjutnya setiap berkemih ditampung dalam satu wadah sampai tepat 24 jam berikutnya.6. Urin 2 jam PPSpecimen ini biasanya digunakan untuk pemeriksaan glukosa urin pada penderita diabetes. Penderita disuruh berkemih sesaat sebelum makan dan 2 jam setelah makan.

Pemeriksaan UrinTerdiri dari :1. Makroskopis2. Kimia3. Mikroskopis4. Carik celup

PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS

1. Jumlah UrinMengukur jumlah urin bermanfaat untuk menentukan adanya gangguan faal ginjal, kelainan keseimbangan cairan tubuh dan menafsirkan hasil pemeriksaan kuantitatif dan semi-kuantitatif dengan urin. Jumlah urin normal adalah 1200-1600 ml/24 jam. Sedangkan rata-rata di daerah tropis antara 800-1300 ml/24 jam. Pada anak-anak mempunyai diuresis 3-4 kali lebih banyak daripada dewasa.Jumlah urin sangat berbeda tiap individu, tergantung beberapa faktor yang berpengaruh pada diuresis, seperti umur, berat badan, kelamin, makanan dan minuman, suhu tubuh, iklim dan aktivitas pasien.Jumlah urin abnormal : Poliuri: >2000 ml/24 jam Oliguri: 300-750 ml/24 jam Anuri: 0-300 ml/24 jam

2. Warna UrinWarna urin bervariasi karena fungsi normal metabolik, aktifitas fisik, makanan yang dimakan, dan kondisi patologik. Warna urin normal adalah kuning muda oleh karena pigmen urokrom, yang dihasilkan dari katabolisme hemoglobin.3. KejernihanUrin segar normal jernih, keruh oleh karena fosfat amorf dan karbonat, unsur sedimen, bakteri, chylus dan lemak, benda-benda koloid. Urin yang keruh setelah didiamkan karena urat-urat amorf, fosfat amorf, dan bakteri.4. Berat JenisNormal berat jenis urin berkisar antara 1,003-1,030, berat jenis urin tergantung faktor-faktor : produksi urin, komposisi urin, fungsi pemekatan ginjal. Berat jenis didefinisikan sebagai densitas dari substansi dibagi dengan densitas dari volume yang sama dari air yang didestilasi pada temperatur yang sama. Penilaian berat jenis bertujuan untuk menilai kemampuan ginjal untuk mereabsorbsi, mendeteksi kemungkinan adanya dehidrasi atau kelainan antidiuretik hormone (ADH) dan menilai apakah konsentrasi spesimen adekuat untuk dilakukan dengan mudah dengan alat urinometer (hydrometer), sebuah refraktometer atau dengan carik celup.5. Bau UrinNormal urin berbau khas, bila didiamkan akan berbau pesing/aminiak karena perombakan bakteri. Dalam keadaan tertentu dapat berbau lain seperti bau buah-buah pada penderita diabetes melitus, busuk pada karsinoma saluran kemih, jengkol karena makan jengkol.6. Derajat Keasaman (pH)Pemeriksaan pH penting untuk mengetahui adanya gangguan keseimbangan asam-basa. Batas normal pH 4.6-8.5. penetapan reaksi bisa dengan kertas lakmus, kertas nitrazin, atau dengan campuran indikator.

HasilJumlah Urin: 60 mL, urin sewaktuWarna Urin: Kuning MudaKejernihan: JernihBau urin: Berbau pesing atau amoniak (karakteristik urin normal)

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS (SEDIMEN URIN)

Pemeriksaan Sedimen Urin Cara kerja 1. Bahan pemeriksaan berupa urin segar dikerjakan dalam waktu kurang dari 2 jam. Bahan dalam botol bertutup ulir yang bersih, volume > 15 ml, dengan label identitas pasien, disertai formulir permintaan pemeriksaan urinalisis rutin. Jika bahan memenuhi syarat, baru dilakukan pemeriksaan2. Lakukan pemeriksaan mikroskopik urin. Nilailah warna dan kejernihan.3. Setelah itu, lakukan pemeriksaan kimia urin dengan menggunakan carik celup dan hilangkan kelebihan urin dengan cara meletakkan carik celup vertical pada sisi panjangnya pada kertas tissue. Letakkan pada tempat menaruh carik celup pada mesin clinitek 200+ yang sudah dikalibrasi.4. Baca hasil menurut yang tercetak pada kertas printer. Jika pemeriksaan bilirubin positif, lanjutkan dengan uji konfirmasi dengan reagen Fouchet.5. Tuangkan 15 ml urin ke dalam tabung sentrifus urin yang bersih. Sentrifus pada kecepatan 1500 rpm selama 5 menit. Buang supernatant sampai tersisa sekitar 0,5 ml. Sedimen lalu dicampur rata. Tambahkan 1 tetes larutan Steinheimer-Malbin, campur. Ambil tetes cairan sedimen, lalu letakkan pada kaca obyek bersih dan tutup dengan kaca tutup.6. Baca sedimen dibawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 10x 10. Nilai adanya sel epitel, silinder dan Kristal. Periksa sedikitnya 10 lapang pandang, laporkan hasil pemeriksaan sebagai jumlah /LPK.7. Lanjutkan pemeriksaam dengan pembesaran 10x 40. Nilai jumlah eritrosit, leukosit dan adanya bakteri. Periksa sedikitnya 10 lapang pandang. Laporkan hasil pemeriksaan sebagai jumlah / LPB.

Hasil :

PEMERIKSAAN CARIK CELUPPemeriksaan carik celup adalah pemeriksaan analitik yang menggunakan carik / strip celup dari selulosa pada plastik yang telah diselubungi dengan reagen (multiple test on a single stick). Pemeriksaan dengan carik celup ini digolongkan sebagai rapid test. Pemeriksaan carik celup ini berdasarkan reaksi biokimia.Cara kerja :1. Lakukan pemeriksaan kimia urin dengan menggunakan carik celup dan hilangkan kelebihan urin dengan cara meletakkan carik celup vertical pada sisi panjangnya pada kertas tissue. Letakkan pada tempat menaruh carik celup pada mesin clinitek 200+ yang sudah dikalibrasi.

2. Baca hasil menurut yang tercetak pada kertas printer. Jika pemeriksaan bilirubin positif, lanjutkan dengan uji konfirmasi dengan reagen Fouchet.Hasil : Leukosit (-) NIT (-) Uro 0,2 (3,5) Pro (-) pH 6,0 Blo (-) SG 1,020 Ket (-) Bil (-) Glu (-)

KESIMPULAN

Pada praktikum patologi klinik, kelompok kami melakukan berbagai tes pada sample urin meliputi urinalisis, tes mikroskopik sedimen urin, dan tes carik celup. Hasilnya didapatkan bahwa urin anggota kelompok kami normal. Hanya terdapat beberapa kristal, tidak adanya sedimen, dan tidak adanya bakteri pada urinnya.