laporan pengujian pv
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
1/24
LAPORAN PENGUJIAN
PHOTOVOLTAICMata Kuliah
Energi Baru dan Terbaharukan
Dosen Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T
Oleh:
Muhammad Kahlil Firdausi, S.T
NPM: 1506696754
Program Pascasarjana
Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Indonesia2015
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
2/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 2 | 24
Daftar Isi
I. PENDAHULUAN ....................................................................................................................3II. TEORI DASAR .......................................................................................................................3
a. Efek Photovoltaic ..............................................................................................................3
b. Sel Photovoltaic ................................................................................................................3
c. Sel Photovoltaic ................................................................................................................4
d. Struktur Umum SelSurya ..................................................................................................5
e. Rangkaian Ganti Solar PV ..................................................................................................6
f. Parameter Solar Cell .........................................................................................................8
III. PENGAMBILAN DATA | PERCOBAAN PHOTOVOLTAIC .......................................................9
a. Tujuan Percobaan .............................................................................................................9
b. Metode Percobaan ...........................................................................................................9
c. Waktu dan Tempat Percobaan .........................................................................................9
d. Data Solar Panel Modul ..................................................................................................10
e. Peralatan yang digunakan...............................................................................................12
f. Langkah Percobaan ........................................................................................................13
g. Hasil Percobaan ..............................................................................................................13
IV. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA PERCOBAAN ............................................................19
a. Iradiance Data ................................................................................................................19
b. Output Power Photovoltaic terhadap Iradiance level. .....................................................20
c. Pengaruh Warna Permukaan Photovoltaic .....................................................................20
d. Pengaruh Bayangan ........................................................................................................21
e. Pengaruh Reflector .........................................................................................................23
V. KESIMPULAN ......................................................................................................................23
VI. REFERENSI ......................................................................................................................24
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
3/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 3 | 24
I. PENDAHULUAN
Pemahaman tentang Photovoltai dibangku perkuliahan perlu ditingkatkan dan dikembangkan
dengan melakukan praktikum/percobaan. Report ini merupakan laporan percobaan yang telah
dilakukan untuk Matakuliah Energi Baru dan Terbaharukan untuk materi Photovoltaic.
II. TEORI DASAR
a. Efek Photovoltaic
Photovoltaic (PV) adalah suatu sistem atau cara langsung (direct) untuk mentransfer radiasi
matahari atau energi cahaya menjadi energi listrik. Sistem photovoltaic bekerja dengan
prinsip efek photovoltaic [5]. Efek photovoltaic pertama kali ditemukan oleh Henri Becquerel
pada tahun 1839. Efek photovoltaic adalah fenomena dimana suatu sel photovoltaic dapat
menyerap energi cahaya dan merubahnya menjadi energi listrik. Efek photovoltaic
didefinisikan sebagai suatu fenomena munculnya voltase listrik akibat kontak dua
elektroda yang dihubungkan dengan sistem padatan atau cairan saat diexpose di bawah
energi cahaya [5].
Energi solar atau radiasi cahaya terdiri dari biasan foton-foton yang memiliki tingkat energi
yang berbeda-beda. Perbedaan tingkat energi dari foton cahaya inilah yang akan
menentukan panjang gelombang dari spektrum cahaya. Ketika foton mengenai permukaan
suatu sel PV, maka foton tersebut dapat dibiaskan, diserap, ataupun diteruskan menembus
sel PV. Foton yang terserap oleh sel PV inilah yang akan memicu timbulnya energi listrik.
b. Sel Photovoltaic
Sel PV adalah suatu perangkat yang mengkonversi energi radiasi matahari menjadi
energi listrik. Sistem sel PV pada dasarnya terdiri dari pn junction atau ikatan antara sisi
positif dan negatif di dalam sebuah sistem semikonduktor. Sel PV juga dikenal dengan nama
solar cell atau sel surya. Namun, perbedaannya terletak pada sumber cahaya yang
digunakan. Pada sel PV sumber cahaya lebih
umum dan tidak disebutkan secara jelas. Sedangkan pada sel surya energi cahaya berasal
dari radiasi sinar matahari
Ilustrasi mekanisme sel PV secara sederhana ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Skema sederhana sistem sel PV [6]
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
4/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 4 | 24
c. Sel Photovoltaic
Pada dasarnya mekanisme konversi energi cahaya terjadi akibat adanya perpindahan
elektron bebas di dalam suatu atom. Konduktifitas elektron atau kemampuan transfer
elektron dari suatu material terletak pada banyaknya elektron valensi dari suatu material.
Sel surya pada umumnya menggunakan material semikonduktor sebagai penghasil elektron
bebas. Material semikonduktor adalah suatu padatan (solid) dan seperti logam,
konduktifitas elektriknya juga ditentukan oleh elektron valensinya. Namun, berbeda dengan
logam yang konduktifitasnya menurun dengan kenaikan temperatur, material
semikonduktor konduktifitasnya akan meningkat secara significant.
Ketika foton dari suatu sumber cahaya menumbuk suatu elektron valensi dari atom
semikonduktor, hal ini mengakibatkan suatu energi yang cukup besar untuk memisahkan
elektron tersebut terlepas dari struktur atomnya. Elektron yang terlepas tersebut menjadi
bebas bergerak di dalam bidang kristal dan elektron tersebut menjadi bermuatan negatif
dan berada pada daerah pita konduksi dari material semikonduktor.
Sementara itu akibat hilangnya elektron mengakibatkan terbentuknya suatu kekosongan
pada struktur kristal yang disebut dengan “hole” dan bermuatan positif. Skema sederhana
terjadinya elektron bebas pada material semikonduktor diilustrasikan pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Mekanisme terbentuknya elektron bebas
pada material semikonduktor
Daerah semikonduktor dengan elektron bebas dan bersifat negatif bertindak sebagai donor
elektron. Daerah ini disebut negatif type (n-type). Sedangkan daerah semikonduktor
dengan hole, bersifat positif dan bertindak sebagai penerima (acceptor) elektron. Daerah
ini disebut dengan positive type (p-type).
Ikatan dari kedua sisi positif dan negatif (p-n junction) menghasilkan energi listrik internal
yang akan mendorong elektron bebas dan hole untuk bergerak ke arah yang berlawanan.
Elektron akan bergerak menjauhi sisi negatif, sedangkan hole bergerak menjauhi sisi
positif. Ketika p-n junction ini dihubungkan dengan sebuah beban (lampu) makaakan tercipta sebuah arus listrik.
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
5/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 5 | 24
d. Struktur Umum SelSurya
Struktur inti dari sel surya pada umumnya terdiri dari satu atau lebih jenis material
semikonduktor dengan dua daerah berbeda yaitu, daerah positif dan negatif. Dua sisi yang
berlainan ini berfungsi sebagai elektroda. Untuk menghasilkan dua daerah muatan yang
berbeda umumnya digunakan dopant dengan golongan periodik yang berbeda. hal ini
dimaksudkan agar dopant pada daerah negatif akan berfungsi sebagai pendonor elektron,sedangkan dopant pada daerah positif akan berfungsi sebagai acceptor elektron [5].
Sebagai contoh, pada solar sel konvensional digunakan material silikon (golongan IV pada
tabel periodik) sebagai semikonduktor. Untuk menghasilkan dua muatan yang berbeda,
maka pada satu sisi diberi dopant dari golongan periodik V yang mempunyai elektron
valensi lima. Hal ini mengakibatkan silikon mempunyai
kelebihan elektron (n-type). Sedangkan pada sisi yang berlainan digunakan dopant dari
golongan periodik III yang mengakibatkan silikon kekurangan elektron (p- type).
Dikarenakan untuk membentuk suatu struktur yang stabil dibutuhkan empat elektron, maka
kekurangan satu elektron akan didapat dari donor n-type [5].
Selain itu pada sel surya terdapat lapisan antirefleksi, dan substrat logam sebagai tempat
mengalirnya arus dari lapisan tipe-n (elektron) dan tipe-p (hole). Skema sederhana struktur
sel surya diilustrasikan pada Gambar 2.3dan Gambar 2.4.
Gambar 2.3 Ilustrasi struktur sel surya [10]
Gambar 2.4 Susunan lapisan solar cell secara umum [11]
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
6/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 6 | 24
e. Rangkaian Ganti Solar PV
Sebuah Sel Surya dalam menghasilkan energi listrik (energi sinar matahari menjadi photon)
tidak tergantung pada besaran luas bidang Silikon, dan secara konstan akan menghasilkan
energi berkisar ± 0.5 volt — max. 600 mV pada 2 amp , dengan kekuatan radiasi solar
matahari 1000 W/m2 = ”1 Sun” akan menghasilkan arus listrik (I) sekitar 30 mA/cm2 per
sel surya. Pada Gambar 2.5 grafik I-V Curve dibawah yang menggambarkan
keadaan sebuah Sel Surya beroperasi secara normal.
Sel Surya akanmenghasilkan energi maximum jika nilai Vm dan Im juga maximum.
Sedangkan Isc adalah arus listrik maximum pada nilai volt = nol; Isc berbanding
langsung dengan tersedianya sinar matahari. Voc adalah volt maximum pada nilai arus nol;
Voc naik secara logaritma dengan peningkatan sinar matahari, karakter ini yang
memungkinkan Sel Surya untuk mengisi accu.
Gambar – 2.5 Rangkaian Persamaan Sel Surya
Persamaan dari rangkaian di atas adalah:
Dimana :
IO=arus saturasi reverse (Ampere)
n=faktor ideal dioda (bernilai 1 untuk dioda ideal) q=pengisian electron (1.602·10-19 C)
k=konstanta Boltzman (1.3806.10-23 J.K-1) T=temperatur solar sel (o K)
Gambar – 2.6 kurva I-V
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
7/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 7 | 24
Keterangan: Isc = Short-circuit current Vsc = Open-circuit voltage Vm = Voltage maximum power Im = Current maximum power Pm = Power maximum-output dari PV array (watt)
Sebuah Sel surya dapat beroperasi secara maximum jika temperatur sel tetap normal(pada 25 derajat celsius), kenaikan temperatur lebih tinggi dari temperature normal padaPV sel akan melemahkan voltage (Voc). Setiap kenaikan temperatur sel surya 1 derajatcelsius (dari 25 derajat) akan berkurang sekitar 0.4 % pada total tenaga yang dihasilkan 8atau akan melemah 2x lipat untuk kenaikkan temperatur sel per 10 derajad C. Gambar 2.8merupakan grafik pengaruh temperatur pada solar cell dalam °C.
Gambar – 2.7 Grafik Arus Terhadap Temperatur
Radiasi solar matahari di bumi dan berbagai lokasi bervariable, dan sangat tergantung
keadaan spektrum solar ke bumi. Insolation solar matahari akan banyak berpengaruh pada
current (I) sedikit pada volt. Gambar 2.9 merupakan grafik pengaruh temperatur pada solar
cell dalam W/m2.
Gambar –2.8 Grafik Arus Terhadap Tegangan
Kecepatan tiup angin disekitar lokasi PV array dapat membantu mendinginkan permukaan
temperatur kaca-kaca PV array. Keadaan atmosfir bumi—berawan, mendung, jenis partikel
debu udara, asap, uap air udara (Rh), kabut dan polusi sangat mementukan hasil maximum
arus listrik dari deretan PV.
Orientasi dari rangkaian PV (array) ke arah matahari secara optimum adalah penting agar
panel/deretan PV dapat menghasilkan energi maximum. Selain arah orientasi, sudut
orientasi (tilt angle) dari panel/deretan PV juga sangat mempengaruhi hasil energi maximum
(lihat penjelasan tilt angle). Sebagai guidline: untuk lokasi yang terletak di belahan utara
latitude, maka panel/deretan PV sebaiknya diorientasikan ke Selatan, orientasi ke timur—
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
8/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 8 | 24
barat walaupun juga dapat menghasilkan sejumlah energi dari panel-panel/deretan PV,
tetapi tidak akan mendapatkan energi matahari optimum.
Pada gambar 2.5 tilt angle (sudut orientasi matahari) mempertahankan sinar matahari
jatuh ke sebuah permukaan panel PV secara tegak lurus akan
mendapatkan energi maximum ± 1000 W/m2 atau 1 kW/m2.
Kalau tidak dapat mempertahankan ketegak lurusan antara sinar matahari dengan bidang
PV, maka extra luasan bidang panel PV dibutuhkan (bidang panel PV terhadap sun altitude
yang berubah setiap jam dalam sehari).
f. Parameter Solar Cell
Pengoperasian maximum Sel Surya sangat tergantung pada :
1. Ambient air temperature
Sebuah Sel Surya dapat beroperasi secara maximum jika temperatur sel tetap normal (pada
25 derajat Celsius), kenaikan temperatur lebih tinggi dari temperature normal pada PV sel
akan melemahkan voltage (Voc). Setiap kenaikan temperatur Sel Surya1 derajat celsius (dari
25 derajat) akan berkurang sekitar 0.4 % pada total tenaga yang dihasilkan atau akan
melemah 2x lipat untuk kenaikkan temperatur Sel per 10 derajad C.
2. Radiasi solar matahari (insolation)
Radiasi solar matahari di bumi dan berbagai lokasi bervariable, dan sangat tergantung
keadaan spektrum solar ke bumi. Insolation solar matahari akan banyak berpengaruh pada
current (I) sedikit pada volt
3. Kecepatan angin bertiup
Kecepatan tiup angin disekitar lokasi PV array dapat membantu mendinginkan permukaan
temperatur kaca-kaca PV array. d. Keadaan atmosfir bumi Keadaan atmosfir bumi —berawan, mendung,jenis partikel debu udara, asap, uap
air udara(Rh), kabut dan polusi sangat mementukan hasil maximum arus listrik dari deretan
PV.
4. Orientasi panel atau array PV
Orientasi dari rangkaian PV (array) ke arah matahari secara optimum adalah penting agar
panel/deretan PV dapat menghasilkan energi maximum. Selain arah orientasi, sudut
orientasi (tilt angle) dari panel/deretan PV juga sangat mempengaruhi hasil energi maximum
(lihat penjelasan tilt angle).Sebagai guidline: untuk lokasi yang terletak di belahan Utara
latitude, maka panel/deretan PV sebaiknya diorientasikan ke Selatan,orientasi ke Timur—
Barat walaupun juga dapat menghasilkan sejumlah energi dari panelpanel/ deretan PV,tetapi tidak akan mendapatkan energi matahari optimum. Posisi letak sel surya (array)
terhadap matahari (tilt angle) Tilt Angle (sudut orientasi Matahari), Mempertahankan sinar
matahari jatuh ke sebuah permukaan panel PV secara tegaklurus akan mendapatkan
energi maximum 1000 W/m2 atau 1 kW/m2. Kalau tidak dapat mempertahankan ketegak
lurusan antara sinar matahari dengan bidang PV, maka extra luasan bidang panel PV
dibutuhkan (bidang panel PV terhadap sun altitude yang berubah setiap jam dalam sehari).
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
9/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 9 | 24
III. PENGAMBILAN DATA | PERCOBAAN PHOTOVOLTAIC
a. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah untuk menyelaraskan pengetahuan teori yang diberikan pada
perkuliahan dengan praktikum dilapangan. Selain itu juga percobaan ini bertujuan untuk
mengetahui Karakteristik dari PV dan faktor-faktor yang mempengaruhi naik atau turunnya
output daya pada PV.
b. Metode Percobaan
Metode yang digunakan pada percobaan ini yaitu:
1. Studi referensi | Studi ini telah dilakukan pada jam perkuliahan sebelumnya.
2. Melakukan Pengujian Karakteristik PV | Untuk mengetahui karakteristik PV terhadap
kondisi radiasi matahari dan parameter-parameter lainnya.
3. Melakukan Pengujian Terhadap Bayangan | untuk mengetahui pengaruh PV terhadap
adanya gangguan(bayangan) disekitar. Dari Pengujian ini akan didapat data yang
memberikan gambaran bagaimana sebaiknya PV modul dipasang.
4. Melakukan Pengujain terhadap pemfokusan radiasi | Untuk mengetahui pengaruh PV
terhadap pemusatan iradiance yang dilakukan menggunakan Reflector / Cermin. Dari
pengujian ini diharapkan didapat data yang dapat dijadikan acuan bagaimana
meningkatkan efisiensi PV dengan menggunakan reflector.
5. Pencatatan Data | Melakukan pencatatan data pada saat percobaan
6. Pengolahan Data | Melakukan pengolahan data.
7. Analisa | Menganalisa hasil percobaan dan membandingkan dengan teori yang di dapat
pada sesi perkuliahan dan kemudian menarik kesimpulan yang ada dan mitigasi
terhadap permasalahan yang dimodelkan di pengujian.
8. Penarikan Kesimpulan| Menarik kesimpulan dari analisa yang didapat dari 3 percobaan
yang dilakukan
c. Waktu dan Tempat Percobaan
Pengujian Photovoltaic ini dilakukan di Gedung Quantum Lantai Atap (rooftop), Fakultas
Teknik, Universitas Indonesia pada hari Senin, 13 Oktober 2015, Mulai pukul 08.30 sampai
10.00, dengan kondisi cuaca cerah sedikit berawan. Posisi koordinat untuk tempat
percobaan ini adalah sekitar 6°21'43.5"S 106°49'24.3"E
Gambar 3.1a—Kondisi saatpengujian
Gambar 3.1b—Letak tempat percobaan berdasarkangooglemap
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
10/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 10 | 24
d. Data Solar Panel Modul
Pengujian photovoltaic ini menggunakan 2 (dua) buah modul dengan specifikasi sebagai
berikut:
1. Modul 1
Tabel 3.1 – Spesifikasi Modul 1 TYPE MONOCHRISTALIN
Deskripsi Unit
Brand HELIOS USA LLC
Rated Maximum Power (Pmp) 100 W
Tolerance 0~+3%
Voltage at Pmp (Vmp) 19,3V
Current at Pmp (Imp) 5,18A
Open-circuit Voltage (Voc) 22,9V
Short-Circuit Current (isc) 5,56A
Maximum System Voltage 1000V
Maximum Series Fuse Rating 10A
Test Condition
AM 1,5
E 1000 W/m2
Tc 25OC
Application Class A
Dimension / Weight (1200X540X30)mm /8 kg
No of Cell / dim 36Pcs, 125x125
Gambar 3.2 – Foto Solar Modul dan Specifikasi Modul 1
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
11/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 11 | 24
2. Modul 2
Tabel 3.2 – Spesifikasi Modul 2 TYPE MONOCRISTALIN
Gambar 3.2 – Foto Solar Modul dan Specifikasi Modul 2
Description Unit
Brand CEEG-SST / SST 180-72M-BB
Rated Maximum Power (Pmp) 180 W
Tolerance 0~+3%
Voltage at Pmp (Vmp) 35,4
Current at Pmp (Imp) 5,09A
Open-circuit Voltage (Voc) 44,6V
Short-Circuit Current (isc) 5,40A
Maximum System Voltage 1000V
Maximum Series Fuse Rating Not Detailed
Test Condition
AM 1,5
E 1000 W/m2
Tc 25OC
Application Class Not Detailed
Dimension / Weight (1580X808X50)mm /16 kg
No of Cell / dim Not Detailed
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
12/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 12 | 24
e. Peralatan yang digunakan
Table 3.3 – Peralatan yang digunakan
No Nama Alat Gambar Fungsi
1 Multimeter Type
M2036
Untuk mengukur
Arus Isc dan Voc
2 Pyranomete
(METEON)
Untuk Mengukur
tingkat radiasi
matahari dalamsatuan (Watt/m
2)
3 Thermometer
APPA 55II
Untuk Mengukur
suhu Panel
4 Peralatan Penghalang,
Kardus, Kayu Triplek
dan lain-lain
Digunakan untuk
menutupi
sebagian atau
seluruhnya dari
PV
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
13/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 13 | 24
5 Reflector Sebagai alat untuk
percobaan ke-3,
ini digunakan
untuk
pemfokusan
radiasi sinar
matahari ke
modul PV.
6 Tilt meter dengan menggunakan aplikasi pada smartphone. Untuk mengetahui
Sudut Kemiringan
(Tilt Angle)
f. Langkah Percobaan
1. Menyusun PV dengan sudut kemiringan tertentu. (pastikan tidak terhalang oleh
bayangan)
2. Pasang Alat Ukur
a. Alat ukur Iradiance (pastikan berada dekat dengan PV dan tidak terhalang
bayangan.)
b. Alat ukur Suhu | pasang alat ukur suhu pada panel
c. Letakkan Alat ukur multimeter didekat output PV.
3. Lakukan Pengujian
a. Catat tilt angle / sudut kemiringan PV
b. Lakukan pengujian 1, catat Iradiance, Suhu, Temperature, Voc dan Isc setiap 10
menit
c. Lakukan Pengujian 2, Letakkan Penghalang secara total / difuse, lakukan
beberapa variasi
d. Lakukan pengujian 3, Arahkan reflector pada PV, pusatkan pantulan cahaya
pada PV.
e. Catat dan amati setiap data yang didapat.
4. Analisa
g. Hasil Percobaan
1.
Percobaan Modul-1 (HELIOS)
Table-3.4 – Percobaan-1 Modul PV(Helios), Characteristic PV.
No Pengujian Irad
(irad)
Voc
(Volt)
Isc
(Ampere)
T
(degC)
Remarks
(1) Min ke-01 (08:45AM) 620 20,23 3,17 37,2
(2) Min Ke-10 (08:55AM) 637 19,96 3,23 41,0
(3) Min ke-20 (09:05AM) 713 19,87 3,55 42,6
(4) Min Ke-30 (09:15AM) 725 19,88 3,69 43,8
(5) Min ke-40 (09:25AM) 726 19,85 3,7 43,9
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
14/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 14 | 24
Table 3.5—Percobaa-2 Modul PV(Helios) Pengaruh Bayangan
No Pengujian Irad
(irad)
Voc
(Volt)
Isc
(Ampere)
T
(degC)
Remarks
(0) Non Shading 830 19,98 4,27 43,5
(1) Shading Total
Baris
740 19,15 0,10 41,2 Sebagai
simulasi bila
PV tertutup
dikotori oleh
dedaunan/saju
(2) Shading Total
Kolom
751 14,67 3,49 43,4 Sebagai
simulasi bila
PV tertutup
dikotori oleh
dedaunan/saju
(3) Shading Difuse
Baris ke-1
837 19,79 1,4 42 Sebagai
simulasi
Percobaan bilaPV tertutup
bayangan dari
benda yang
lebih tinggi
dari PV,
contoh: Pohon
atau bangunan
(4) Shading Difuse
Kolom
843 19,65 4,2 44,1 Sebagai
simulasi
Percobaan bila
PV tertutup
bayangan dari
benda yang
lebih tinggi
dari PV,
contoh: Pohon
atau bangunan
(5) Shading Difuse
Baris ke-2
840 19,81 1,9 44,3 Sebagai
simulasi
Percobaan bila
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
15/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 15 | 24
PV tertutup
bayangan dari
benda yang
lebih tinggi
dari PV,
contoh: Pohonatau bangunan
Table 3.6—Percobaa-3 Modul PV(Helios) Pengaruh Reflector
No Pengujian Irad
(irad)
Voc
(Volt)
Isc
(Ampere)
T
(degC)
Remarks
Reflected-1 1082 20,1 4,8 43,4
2. Percobaan Modul-2 (CEEG-SST)
Table-3.7 – Percobaan-1 Modul PV(CEEG-SST), Characteristic PV.
No Pengujian Irad
(irad)
Voc
(Volt)
Isc
(Ampere)
T
(degC)
Remarks
(1) Min ke-01 (08:50AM) 623 38.91 3.05 46.8
(2) Min Ke-10 (09:00AM) 666 38.92 3.33 47.6
(3) Min ke-20 (09:10AM) 700 38.88 3.54 49.2
(4) Min Ke-30 (09:20AM) 743 38.7 3.68 51.4
(5) Min ke-40 (09:30AM) 689 38.60 1.61 51.7
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
16/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 16 | 24
Table-3.8 – Percobaan-2 Modul PV(CEEG-SST) Pengaruh Bayangan
No Pengujian Irad
(irad)
Voc
(Volt)
Isc
(Ampere)
T
(degC)
Remarks
(1) Shading Total
Baris ke-1
806 38,8 0,36 48,6 Sebagai
simulasi bila
PV tertutup
dikotori oleh
dedaunan/saju
(2) Shading Total
Kolom (setengah bagian)
818 28,87 4,07 46,8 Sebagai
simulasi bila
PV tertutup
dikotori oleh
dedaunan/saju
(3) Shading Total
Baris ke-2
791 38,08 0 48,8 Sebagai
simulasi bila
PV tertutup
dikotori oleh
dedaunan/saju
(4) Shading Total
Baris ke-3
798 37,8 0,002 48,7 Sebagai
simulasi bila
PV tertutup
dikotori oleh
dedaunan/saju
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
17/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 17 | 24
(5) Tertutup Kotoran 820 39,02 4,12 52,02 Sebagai
simulasipercobaan bila
PV tertutup
daun
sebagaian
(6) Tertutup Kertas 832 39,07 4,11 53,8 Sebagai
simulasi
percobaan bila
PV tertutup
daun
sebagaian
(8) Difuse Baris 844 38,85 1,06 51,4 Sebagai
simulasi
Percobaan bilaPV tertutup
bayangan dari
benda yang
lebih tinggi
dari PV,
contoh: Pohon
atau bangunan
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
18/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 18 | 24
Table 3.6—Percobaa-3 Modul PV(Helios) Pengaruh Reflector
No Pengujian Irad
(irad)
Voc
(Volt)
Isc
(Ampere)
T
(degC)
Remarks
Reflected-1
(Tdk dilakukan)
- - - -
Karena besarnya panel tidak dapat dicakup semua oleh reflector, sehingga percobaan ini
pada modul CEEG-SST tidak dapat dilakukan.
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
19/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 19 | 24
IV. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA PERCOBAAN
a. Iradiance Data
Berdasarkan http://pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-
calculatorhttp://pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculator,
Posisi matahari saat pengujian berlangsung adalah :
Gambar 4.1 Prediksi posisi matahari berdasarkan tangal
Dan berdasarkan pada http://pvcdrom.pveducation.org/SUNLIGHT/SHCALC.HTM , dapat diprediksi
besarnya iradiance pada lokasi percobaan,
Gambar 4.2 Prediksi Iradiance level berdasarkan referensi
Dari alat ukur percobaan dapat diketahui bahwa nilai Iradiance saat percobaan ke tidak seuaian
dengan data yang ada pada website tersebut. Grafik dibawah merupakan grafik hasil pengukuran
iradiance dengan menggunakan pyranometer.
http://pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp:/pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp://pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp:/pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp://pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp:/pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp://pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp:/pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp://pvcdrom.pveducation.org/SUNLIGHT/SHCALC.HTMhttp:/pvcdrom.pveducation.org/SUNLIGHT/SHCALC.HTMhttp://pvcdrom.pveducation.org/SUNLIGHT/SHCALC.HTMhttp:/pvcdrom.pveducation.org/SUNLIGHT/SHCALC.HTMhttp://pvcdrom.pveducation.org/SUNLIGHT/SHCALC.HTMhttp:/pvcdrom.pveducation.org/SUNLIGHT/SHCALC.HTMhttp://pvcdrom.pveducation.org/SUNLIGHT/SHCALC.HTMhttp:/pvcdrom.pveducation.org/SUNLIGHT/SHCALC.HTMhttp://pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp:/pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp://pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp:/pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculator
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
20/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 20 | 24
Gambar 4.3 Grafik Iradiance level
Ketidaksesuaian iradiance level ini sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca di tempatpengujian. Cuaca saat pengujian berlangsung adalah cerah sedikit berawan, sehingga radiasi
yang diterima oleh pyranometer tidak maksimal.
b. Output Power Photovoltaic terhadap Iradiance level.
Sesuai dengan teori yang ada, baik pada Modul Helous maupun Modul CEEG keduanya
mengalami peningkatan Power bila Iradiance meningkat.
Gambar 4.4 adalah grafik perbandingan iradiance dengan power yang dibangkitkan.
(a) Irad Vs %Power Modul Helious (b) Irad Vs %Power Modul CEEG
Gambar 4.4 Perbandingan pembangkitan Power ke 2 modul
Dari grafik tersebut diatas menunjukkan bahwa peningkatan iradiance dapat menaikkan
Power output grafik (a), hal ini selaras dengan teori yang telah didapat sesui dengan section
2. Namun pada grafik (b) terlihat bahwa output power pada modul CEEG berkurang drastis,
walaupun radiance yang didapat hamper sama dengan data ke (3) namun karena suhu yang
sudah tinggi 51,7oC, menyebabkan penurunan drastic pada arus. Hal ini disebabkan karena
conductor penghantarnya mengalami peningkatan suhu sehingga hambatan pada konduktor
menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Sehingga walaupun iradiance pada data ke (5) lebih
tinggi dari pada iradiance data ke (2) akan menghasilkan Output Power yang lebih rendah
dari data ke (2).
c. Pengaruh Warna Permukaan Photovoltaic
Seperti yang dijelaskan pada bagian IV.b, pengaruh suhu sangat tinggi terhadap keluaran
output yang ada. Sehingga penting untuk menjaga suhu pada modul PV.
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
21/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 21 | 24
Dari data suhu yang didapat, untuk modul 1 (Helious) dan modul 2 (CEEG), dapat terlihat
bahwa modul 2 lebih tinggi suhunya dibandingkan dengan modul 1.
Suhu yang tinggi ini selain disebabkan oleh modul 2 memiliki output yang besar , melainkan
juga disebabkan faktor lain, yakni warna permukaan modul.
(a) Bentuk Fisik Modul Helious (b) Bentuk Fisik Modul CEEG
Gambar 4.5 Bentuk Fisik dan warna dasar permukaan Modul
Warna yang gelap pada PV dapat menyebabkan penyerapan suhu yang tinggi pada modul,sehingga peninggkatan panas akan lebih tinggi. Sedangkan modul yang berwarna cerah akan
lebih memantulkan cahaya, dan panas tidak terlalu terserap.
Dari kedua hasil tersebut, dapat diketahui bahwa, pemilihan bentuk dan warna PV harus
menjadi bahan pertimbangan ketika menentukan solar PV modul apa yang baik untuk
dipasang.
d. Pengaruh Bayangan
Pada percobaan kedua terdapat 2 (dua) jenis percobaan, yakni:
1. Percobaan terhalang total.Percobaan ini mensimulasikan apabila PV modul tertutup oleh objek-objek penghalang.
Contohnya daun, salju, atau yang lainnya.
Ada 2 kali percobaan yang dilakukan, yaitu percobaan menutup PV sebaris, dan
menutup PV sekolom modul. Gambar 4.6
Dari hasil percobaan didapat bahwa, walaupun jumlah PV Cell yang ditutup lebih sedikit
pada percobaan penutupan 1 baris Cell (4 Unit PV Cell Modul Helious), menghasilkan
arus yang relative tidak ada ~ 0, (0,10 Ampere). Sedangkan pada percobaan penutupan
1 kolom, walaupun jumlah PV Cell yang ditutup pada kolom ini lebih banyak (9 PV Cell)
namun arus yang keluar masih relative besar (3,49 Ampere).
Begitupun juga dengan Modul ke 2 (CEEG), penutupan baris praktis mengakibatkan arus
menjadi 0 (walaupun jumlah PV Cell yang ditutup jauh lebih sedikit dibandingkandengan penutupan kolom).
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
22/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 22 | 24
(a) Sebaris (b) Sekolom
Gambar 4.6 Penutupan total PV
Hal diatas disebabkan rangkaian PV Cell dihubungkan secara series seperti gambar
dibawah :
Gambar 4.7 Rangkain Diode By Pass
Penutupan secara baris, akan membuka rangkaian PV menjadi sircuit terbuka sedangkan
penutupan secara kolom tetap dapat mengalirkan arus listrik karena rangkain seri dari
PV tidak terputus.
Dari hasil tersebut, didapat bahwa pemasangan PV harus dipertimbangkan, dengan
kemiringan PV tetentu (tilt angle), maka besar kemungkinan Salju (subtropics) ataudedaunan (darah trofis) menjadi penghalang dari PV, walaupun hanya tertutup sedikit,
hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja PV.
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
23/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T 23 | 24
2. Percobaan terhalang bayangan (difuse)
Pada percobaan bayangan dilakukan penghalang, hal ini untuk mensimulasikan adanya
penghalan benda tinggi, seperti gedung ataupun pohon,
Dari hasil percobaan didapat, penghalangan bayangan untuk (baris) sama seperti
penghalang total, sangat berpengaruh besar. Ketimbang penghalangan secara kolom.
Dengan adanya diode bypass, penghalang difuse dapat ditanggulangi.
Yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi Letak solar PV modul adalah adanya
penghalang difuse yang mungkin saja disebbkan dari object yang sebelumnya tidak ada
(contoh gedung baru, atau pohon yang sudah tinggi). Sehingga pemilihan lokasi PV
harus sangat direncanakan dengan tepat.
e. Pengaruh Reflector
Percobaan yang terakhir adalah percobaan peningkatan kemampuan PV dengan bantuan
reflector sebagai pemusat radiasi matahari.
Dari hasil percobaan ini dapat diketahui bahwa peran reflector sebagai pemusat radiasi
matahari dapat meningkatkan iradiance dengan pesat. Sehingga daya output yang
dikeluarkan akan semakin tinggi.
Namun pertimbangan yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan iradiance lavel
dengan pemfokusan dapat menyebabkan over rating dari PV module sehingga
dikhawatirkan umur/life time dari modul PV akan berkurang.
V. KESIMPULAN
1. Photovoltaic merupakan sumber Energi Baru dan Terbaharukan yang dapat menghasilkan
arus listrik dengan daya yang cukup besar. 2. Iradiance mempengaruhi output I, Voc dan Power
3. Suhu modul akan mengurangi secara drastis power dari PV
4. Kondisi Cuaca dapat mempengaruhi iradiance yang ditangkap oleh PV.
5. Pengaruh disain dari PV, dalam hal ini warna permukaan dapat berpotensi menyebabkan
kenaikan suhu yang lebih tinggi.
6. Bayangan / Shading dapat mempengaruhi output PV, diperlukan Diode Bias agar penurunan
keluaran daya karena shading dapat diminimalizir.
7. Pengaturan pemasangan PV dapat mempengaruhi keluaran Daya.
8. Reflector dapat meningkatkan Iradiance PV sehingga daya keluaran pun meningkat.
-
8/19/2019 Laporan Pengujian PV
24/24
Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754
VI. REFERENSI
1. http://www.pveducation.org/
2. Performa sel surya…, Wulandari Handini, FT UI, 2008
3. Perbandingan Ekonomikal Antara PLN dengan PV Hybrid Diesel , Andrias Widya Atmoko
http://www.pveducation.org/http://www.pveducation.org/http://www.pveducation.org/