laporan pengujian pv

Upload: m-kahlil-firdausi

Post on 08-Jul-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    1/24

    LAPORAN PENGUJIAN

    PHOTOVOLTAICMata Kuliah

    Energi Baru dan Terbaharukan

    Dosen Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T

    Oleh:

    Muhammad Kahlil Firdausi, S.T

    NPM: 1506696754

    Program Pascasarjana

    Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik

    Universitas Indonesia2015

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    2/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  2 | 24 

    Daftar Isi

    I. PENDAHULUAN ....................................................................................................................3II. TEORI DASAR .......................................................................................................................3

    a. Efek Photovoltaic ..............................................................................................................3

    b. Sel Photovoltaic ................................................................................................................3

    c. Sel Photovoltaic ................................................................................................................4

    d. Struktur Umum SelSurya ..................................................................................................5

    e. Rangkaian Ganti Solar PV ..................................................................................................6

    f. Parameter Solar Cell .........................................................................................................8

    III. PENGAMBILAN DATA | PERCOBAAN PHOTOVOLTAIC .......................................................9

    a. Tujuan Percobaan .............................................................................................................9

    b. Metode Percobaan ...........................................................................................................9

    c. Waktu dan Tempat Percobaan .........................................................................................9

    d. Data Solar Panel Modul ..................................................................................................10

    e. Peralatan yang digunakan...............................................................................................12

    f. Langkah Percobaan ........................................................................................................13

    g. Hasil Percobaan ..............................................................................................................13

    IV. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA PERCOBAAN ............................................................19

    a. Iradiance Data ................................................................................................................19

    b. Output Power Photovoltaic terhadap Iradiance level. .....................................................20

    c. Pengaruh Warna Permukaan Photovoltaic .....................................................................20

    d. Pengaruh Bayangan ........................................................................................................21

    e. Pengaruh Reflector .........................................................................................................23

    V. KESIMPULAN ......................................................................................................................23

    VI. REFERENSI ......................................................................................................................24

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    3/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  3 | 24 

    I.  PENDAHULUAN

    Pemahaman tentang Photovoltai dibangku perkuliahan perlu ditingkatkan dan dikembangkan

    dengan melakukan praktikum/percobaan. Report ini merupakan laporan percobaan yang telah

    dilakukan untuk Matakuliah Energi Baru dan Terbaharukan untuk materi Photovoltaic.

    II.  TEORI DASAR

    a.  Efek Photovoltaic

    Photovoltaic (PV) adalah suatu sistem atau cara langsung (direct) untuk mentransfer radiasi

    matahari atau energi cahaya menjadi energi listrik. Sistem  photovoltaic bekerja dengan

    prinsip efek photovoltaic [5]. Efek photovoltaic pertama kali ditemukan oleh Henri Becquerel

    pada tahun 1839. Efek  photovoltaic adalah fenomena dimana suatu sel  photovoltaic dapat

    menyerap energi cahaya dan merubahnya menjadi energi listrik. Efek  photovoltaic

    didefinisikan sebagai suatu fenomena munculnya voltase listrik akibat kontak dua

    elektroda yang dihubungkan dengan sistem padatan atau cairan saat diexpose di bawah

    energi cahaya [5].

    Energi solar atau radiasi cahaya terdiri dari biasan foton-foton yang memiliki tingkat energi

    yang berbeda-beda. Perbedaan tingkat energi dari foton cahaya inilah yang akan

    menentukan panjang gelombang dari spektrum cahaya. Ketika foton mengenai permukaan

    suatu sel PV, maka foton tersebut dapat dibiaskan, diserap, ataupun diteruskan menembus

    sel PV. Foton yang terserap oleh sel PV inilah yang akan memicu timbulnya energi listrik.

    b.  Sel Photovoltaic

    Sel PV adalah suatu perangkat yang mengkonversi energi radiasi matahari menjadi

    energi listrik. Sistem sel PV pada dasarnya terdiri dari pn junction atau ikatan antara sisi

    positif dan negatif di dalam sebuah sistem semikonduktor. Sel PV juga dikenal dengan nama

    solar cell atau sel surya. Namun, perbedaannya terletak pada sumber cahaya yang

    digunakan. Pada sel PV sumber cahaya lebih

    umum dan tidak disebutkan secara jelas. Sedangkan pada sel surya energi cahaya berasal

    dari radiasi sinar matahari

    Ilustrasi mekanisme sel PV secara sederhana ditunjukkan pada Gambar 2.1.

    Gambar 2.1. Skema sederhana sistem sel PV [6] 

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    4/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  4 | 24 

    c.  Sel Photovoltaic

    Pada dasarnya mekanisme konversi energi cahaya terjadi akibat adanya perpindahan

    elektron bebas di dalam suatu atom. Konduktifitas elektron atau kemampuan transfer

    elektron dari suatu material terletak pada banyaknya elektron valensi dari suatu material.

    Sel surya pada umumnya menggunakan material semikonduktor sebagai penghasil elektron

    bebas. Material semikonduktor adalah suatu padatan (solid) dan seperti logam,

    konduktifitas elektriknya juga ditentukan oleh elektron valensinya. Namun, berbeda dengan

    logam yang konduktifitasnya menurun dengan kenaikan temperatur, material

    semikonduktor konduktifitasnya akan meningkat secara significant.

    Ketika foton dari suatu sumber cahaya menumbuk suatu elektron valensi dari atom

    semikonduktor, hal ini mengakibatkan suatu energi yang cukup besar untuk memisahkan

    elektron tersebut terlepas dari struktur atomnya. Elektron yang terlepas tersebut menjadi

    bebas bergerak di dalam bidang kristal dan elektron tersebut menjadi bermuatan negatif

    dan berada pada daerah pita konduksi dari material semikonduktor.

    Sementara itu akibat hilangnya elektron mengakibatkan terbentuknya suatu kekosongan

    pada struktur kristal yang disebut dengan “hole” dan bermuatan positif. Skema sederhana

    terjadinya elektron bebas pada material semikonduktor diilustrasikan pada Gambar 2.2.

    Gambar 2.2  Mekanisme terbentuknya elektron bebas

    pada material semikonduktor 

    Daerah semikonduktor dengan elektron bebas dan bersifat negatif bertindak sebagai donor

    elektron. Daerah ini disebut negatif type (n-type). Sedangkan daerah semikonduktor

    dengan hole, bersifat positif dan bertindak sebagai penerima (acceptor) elektron. Daerah

    ini disebut dengan positive type (p-type).

    Ikatan dari kedua sisi positif dan negatif (p-n junction) menghasilkan energi listrik internal

    yang akan mendorong elektron bebas dan hole untuk bergerak ke arah yang berlawanan.

    Elektron akan bergerak menjauhi sisi negatif, sedangkan hole  bergerak menjauhi sisi

     positif. Ketika  p-n junction ini dihubungkan  dengan sebuah beban (lampu) makaakan tercipta sebuah arus listrik. 

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    5/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  5 | 24 

    d.  Struktur Umum SelSurya

    Struktur inti dari sel surya pada umumnya terdiri dari satu atau lebih jenis material

    semikonduktor dengan dua daerah berbeda yaitu, daerah positif dan negatif. Dua sisi yang

    berlainan ini berfungsi sebagai elektroda. Untuk menghasilkan dua daerah muatan yang

    berbeda umumnya digunakan dopant dengan golongan periodik yang berbeda. hal ini

    dimaksudkan agar dopant pada daerah negatif akan berfungsi sebagai pendonor elektron,sedangkan dopant pada daerah positif akan berfungsi sebagai acceptor elektron [5].

    Sebagai contoh, pada solar sel konvensional digunakan material silikon (golongan IV pada

    tabel periodik) sebagai semikonduktor. Untuk menghasilkan dua muatan yang berbeda,

    maka pada satu sisi diberi dopant dari golongan periodik V yang mempunyai elektron

    valensi lima. Hal ini mengakibatkan silikon mempunyai

    kelebihan elektron (n-type). Sedangkan pada sisi yang berlainan digunakan dopant dari

    golongan periodik III yang mengakibatkan silikon kekurangan elektron (p- type).

    Dikarenakan untuk membentuk suatu struktur yang stabil dibutuhkan empat elektron, maka

    kekurangan satu elektron akan didapat dari donor n-type [5].

    Selain itu pada sel surya terdapat lapisan antirefleksi, dan substrat logam sebagai tempat

    mengalirnya arus dari lapisan tipe-n (elektron) dan tipe-p (hole). Skema sederhana struktur

    sel surya diilustrasikan pada Gambar 2.3dan Gambar 2.4.

    Gambar 2.3 Ilustrasi struktur sel surya [10] 

    Gambar 2.4 Susunan lapisan solar cell secara umum [11]

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    6/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  6 | 24 

    e.  Rangkaian Ganti Solar PV

    Sebuah Sel Surya dalam menghasilkan energi listrik (energi sinar matahari menjadi photon)

    tidak tergantung pada besaran luas bidang Silikon, dan secara konstan akan menghasilkan

    energi berkisar ± 0.5 volt —  max. 600 mV pada 2 amp , dengan kekuatan radiasi solar

    matahari 1000 W/m2 = ”1 Sun” akan menghasilkan arus listrik (I) sekitar 30 mA/cm2 per

    sel surya. Pada Gambar 2.5 grafik I-V Curve dibawah yang menggambarkan

    keadaan sebuah Sel Surya beroperasi secara normal.

    Sel Surya akanmenghasilkan energi maximum jika nilai Vm dan Im juga maximum.

    Sedangkan Isc adalah arus listrik maximum pada nilai volt = nol; Isc berbanding

    langsung dengan tersedianya sinar matahari. Voc adalah volt maximum pada nilai arus nol;

    Voc naik secara logaritma dengan peningkatan sinar matahari, karakter ini yang

    memungkinkan Sel Surya untuk mengisi accu.

    Gambar – 2.5 Rangkaian Persamaan Sel Surya

    Persamaan dari rangkaian di atas adalah:

    Dimana :

    IO=arus saturasi reverse (Ampere)

    n=faktor ideal dioda (bernilai 1 untuk dioda ideal) q=pengisian electron (1.602·10-19 C)

    k=konstanta Boltzman (1.3806.10-23 J.K-1) T=temperatur solar sel (o K)

    Gambar – 2.6 kurva I-V  

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    7/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  7 | 24 

    Keterangan: Isc = Short-circuit current Vsc = Open-circuit voltage Vm = Voltage maximum power  Im = Current maximum power  Pm = Power maximum-output dari PV array (watt) 

    Sebuah Sel surya dapat beroperasi secara maximum jika temperatur sel tetap normal(pada 25 derajat celsius), kenaikan temperatur lebih tinggi dari temperature normal padaPV sel akan melemahkan voltage (Voc). Setiap kenaikan temperatur sel surya 1 derajatcelsius (dari 25 derajat) akan berkurang sekitar 0.4 % pada total tenaga yang dihasilkan 8atau akan melemah 2x lipat untuk kenaikkan temperatur sel per 10 derajad C. Gambar 2.8merupakan grafik pengaruh temperatur pada solar cell dalam °C. 

    Gambar – 2.7 Grafik Arus Terhadap Temperatur  

    Radiasi solar matahari di bumi dan berbagai lokasi bervariable, dan sangat tergantung

    keadaan spektrum solar ke bumi. Insolation solar matahari akan banyak berpengaruh pada

    current (I) sedikit pada volt. Gambar 2.9 merupakan grafik pengaruh temperatur pada solar

    cell dalam W/m2.

    Gambar –2.8 Grafik Arus Terhadap Tegangan

    Kecepatan tiup angin disekitar lokasi PV array dapat membantu mendinginkan permukaan

    temperatur kaca-kaca PV array. Keadaan atmosfir bumi—berawan, mendung, jenis partikel

    debu udara, asap, uap air udara (Rh), kabut dan polusi sangat mementukan hasil maximum

    arus listrik dari deretan PV.

    Orientasi dari rangkaian PV (array) ke arah matahari secara optimum adalah penting agar

    panel/deretan PV dapat menghasilkan energi maximum. Selain arah orientasi, sudut

    orientasi (tilt angle) dari panel/deretan PV juga sangat mempengaruhi hasil energi maximum

    (lihat penjelasan tilt angle). Sebagai guidline: untuk lokasi yang terletak di belahan utara

    latitude, maka panel/deretan PV sebaiknya diorientasikan ke Selatan, orientasi ke timur—

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    8/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  8 | 24 

    barat walaupun juga dapat menghasilkan sejumlah energi dari panel-panel/deretan PV,

    tetapi tidak akan mendapatkan energi matahari optimum.

    Pada gambar 2.5 tilt angle (sudut orientasi matahari) mempertahankan sinar matahari

     jatuh ke sebuah permukaan panel PV secara tegak lurus akan

    mendapatkan energi maximum ± 1000 W/m2 atau 1 kW/m2.

    Kalau tidak dapat mempertahankan ketegak lurusan antara sinar matahari dengan bidang

    PV, maka extra luasan bidang panel PV dibutuhkan (bidang panel PV terhadap sun altitude

    yang berubah setiap jam dalam sehari).

     f.  Parameter Solar Cell

    Pengoperasian maximum Sel Surya sangat tergantung pada :

    1.  Ambient air temperature

    Sebuah Sel Surya dapat beroperasi secara maximum jika temperatur sel tetap normal (pada

    25 derajat Celsius), kenaikan temperatur lebih tinggi dari temperature normal pada PV sel

    akan melemahkan voltage (Voc). Setiap kenaikan temperatur Sel Surya1 derajat celsius (dari

    25 derajat) akan berkurang sekitar 0.4 % pada total tenaga yang dihasilkan atau akan

    melemah 2x lipat untuk kenaikkan temperatur Sel per 10 derajad C.

    2.  Radiasi solar matahari (insolation)

    Radiasi solar matahari di bumi dan berbagai lokasi bervariable, dan sangat tergantung

    keadaan spektrum solar ke bumi. Insolation solar matahari akan banyak berpengaruh pada

    current (I) sedikit pada volt

    3.  Kecepatan angin bertiup

    Kecepatan tiup angin disekitar lokasi PV array dapat membantu mendinginkan permukaan

    temperatur kaca-kaca PV array. d. Keadaan atmosfir bumi Keadaan atmosfir bumi —berawan, mendung,jenis partikel debu udara, asap, uap

    air udara(Rh), kabut dan polusi sangat mementukan hasil maximum arus listrik dari deretan

    PV.

    4.  Orientasi panel atau array PV

    Orientasi dari rangkaian PV (array) ke arah matahari secara optimum adalah penting agar

    panel/deretan PV dapat menghasilkan energi maximum. Selain arah orientasi, sudut

    orientasi (tilt angle) dari panel/deretan PV juga sangat mempengaruhi hasil energi maximum

    (lihat penjelasan tilt angle).Sebagai guidline: untuk lokasi yang terletak di belahan Utara

    latitude, maka panel/deretan PV sebaiknya diorientasikan ke Selatan,orientasi ke Timur—

    Barat walaupun juga dapat menghasilkan sejumlah energi dari panelpanel/ deretan PV,tetapi tidak akan mendapatkan energi matahari optimum. Posisi letak sel surya (array)

    terhadap matahari (tilt angle) Tilt Angle (sudut orientasi Matahari), Mempertahankan sinar

    matahari jatuh ke sebuah permukaan panel PV secara tegaklurus akan mendapatkan

    energi maximum 1000 W/m2 atau 1 kW/m2. Kalau tidak dapat mempertahankan ketegak

    lurusan antara sinar matahari dengan bidang PV, maka extra luasan bidang panel PV

    dibutuhkan (bidang panel PV terhadap sun altitude yang berubah setiap jam dalam sehari).

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    9/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  9 | 24 

    III.  PENGAMBILAN DATA | PERCOBAAN PHOTOVOLTAIC

    a.  Tujuan Percobaan

    Tujuan percobaan ini adalah untuk menyelaraskan pengetahuan teori yang diberikan pada

    perkuliahan dengan praktikum dilapangan. Selain itu juga percobaan ini bertujuan untuk

    mengetahui Karakteristik dari PV dan faktor-faktor yang mempengaruhi naik atau turunnya

    output daya pada PV.

    b.  Metode Percobaan

    Metode yang digunakan pada percobaan ini yaitu:

    1.  Studi referensi | Studi ini telah dilakukan pada jam perkuliahan sebelumnya.

    2.  Melakukan Pengujian Karakteristik PV  | Untuk mengetahui karakteristik PV terhadap

    kondisi radiasi matahari dan parameter-parameter lainnya.

    3.  Melakukan Pengujian Terhadap Bayangan | untuk mengetahui pengaruh PV terhadap

    adanya gangguan(bayangan) disekitar. Dari Pengujian ini akan didapat data yang

    memberikan gambaran bagaimana sebaiknya PV modul dipasang.

    4.  Melakukan Pengujain terhadap pemfokusan radiasi | Untuk mengetahui pengaruh PV

    terhadap pemusatan iradiance yang dilakukan menggunakan Reflector / Cermin. Dari

    pengujian ini diharapkan didapat data yang dapat dijadikan acuan bagaimana

    meningkatkan efisiensi PV dengan menggunakan reflector.

    5.  Pencatatan Data | Melakukan pencatatan data pada saat percobaan

    6.  Pengolahan Data | Melakukan pengolahan data.

    7.  Analisa | Menganalisa hasil percobaan dan membandingkan dengan teori yang di dapat

    pada sesi perkuliahan dan kemudian menarik kesimpulan yang ada dan mitigasi

    terhadap permasalahan yang dimodelkan di pengujian.

    8.  Penarikan Kesimpulan| Menarik kesimpulan dari analisa yang didapat dari 3 percobaan

    yang dilakukan

    c.  Waktu dan Tempat Percobaan

    Pengujian Photovoltaic ini dilakukan di Gedung Quantum Lantai Atap (rooftop), Fakultas

    Teknik, Universitas Indonesia pada hari Senin, 13 Oktober 2015, Mulai pukul 08.30 sampai

    10.00, dengan kondisi cuaca cerah sedikit berawan. Posisi koordinat untuk tempat

    percobaan ini adalah sekitar 6°21'43.5"S 106°49'24.3"E

    Gambar 3.1a—Kondisi saatpengujian 

    Gambar 3.1b—Letak tempat percobaan berdasarkangooglemap

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    10/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  10 | 24 

    d.  Data Solar Panel Modul

    Pengujian photovoltaic ini menggunakan 2 (dua) buah modul dengan specifikasi sebagai

    berikut:

    1.  Modul 1

    Tabel 3.1 – Spesifikasi Modul 1 TYPE MONOCHRISTALIN

    Deskripsi Unit

    Brand HELIOS USA LLC

    Rated Maximum Power (Pmp) 100 W

    Tolerance 0~+3%

    Voltage at Pmp (Vmp) 19,3V

    Current at Pmp (Imp) 5,18A

    Open-circuit Voltage (Voc) 22,9V

    Short-Circuit Current (isc) 5,56A

    Maximum System Voltage 1000V

    Maximum Series Fuse Rating 10A

    Test Condition

    AM 1,5

    E 1000 W/m2 

    Tc 25OC

    Application Class A

    Dimension / Weight (1200X540X30)mm /8 kg

    No of Cell / dim 36Pcs, 125x125

    Gambar 3.2  – Foto Solar Modul dan Specifikasi Modul 1

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    11/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  11 | 24 

    2.  Modul 2

    Tabel 3.2 – Spesifikasi Modul 2 TYPE MONOCRISTALIN

    Gambar 3.2 – Foto Solar Modul dan Specifikasi Modul 2

    Description  Unit 

    Brand CEEG-SST / SST 180-72M-BB

    Rated Maximum Power (Pmp) 180 W

    Tolerance 0~+3%

    Voltage at Pmp (Vmp) 35,4

    Current at Pmp (Imp) 5,09A

    Open-circuit Voltage (Voc) 44,6V

    Short-Circuit Current (isc) 5,40A

    Maximum System Voltage 1000V

    Maximum Series Fuse Rating Not Detailed

    Test Condition

    AM 1,5

    E 1000 W/m2 

    Tc 25OC

    Application Class Not Detailed

    Dimension / Weight (1580X808X50)mm /16 kg

    No of Cell / dim Not Detailed

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    12/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  12 | 24 

    e.  Peralatan yang digunakan

    Table 3.3 – Peralatan yang digunakan

    No Nama Alat Gambar Fungsi

    1 Multimeter Type

    M2036

    Untuk mengukur

    Arus Isc dan Voc

    2 Pyranomete

    (METEON)

    Untuk Mengukur

    tingkat radiasi

    matahari dalamsatuan (Watt/m

    2)

    3 Thermometer

    APPA 55II

    Untuk Mengukur

    suhu Panel

    4 Peralatan Penghalang,

    Kardus, Kayu Triplek

    dan lain-lain

    Digunakan untuk

    menutupi

    sebagian atau

    seluruhnya dari

    PV

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    13/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  13 | 24 

    5 Reflector Sebagai alat untuk

    percobaan ke-3,

    ini digunakan

    untuk

    pemfokusan

    radiasi sinar

    matahari ke

    modul PV.

    6 Tilt meter dengan menggunakan aplikasi pada smartphone. Untuk mengetahui

    Sudut Kemiringan

    (Tilt Angle)

     f.  Langkah Percobaan

    1.  Menyusun PV dengan sudut kemiringan tertentu. (pastikan tidak terhalang oleh

    bayangan)

    2.  Pasang Alat Ukur

    a.  Alat ukur Iradiance (pastikan berada dekat dengan PV dan tidak terhalang

    bayangan.)

    b.  Alat ukur Suhu | pasang alat ukur suhu pada panel

    c.  Letakkan Alat ukur multimeter didekat output PV.

    3.  Lakukan Pengujian

    a.  Catat tilt angle / sudut kemiringan PV

    b.  Lakukan pengujian 1, catat Iradiance, Suhu, Temperature, Voc dan Isc setiap 10

    menit

    c.  Lakukan Pengujian 2, Letakkan Penghalang secara total / difuse, lakukan

    beberapa variasi

    d.  Lakukan pengujian 3, Arahkan reflector pada PV, pusatkan pantulan cahaya

    pada PV.

    e.  Catat dan amati setiap data yang didapat.

    4.  Analisa

     g.  Hasil Percobaan

    1. 

    Percobaan Modul-1 (HELIOS)

    Table-3.4 – Percobaan-1 Modul PV(Helios), Characteristic PV.

    No Pengujian Irad

    (irad) 

    Voc

    (Volt) 

    Isc

    (Ampere) 

    T

    (degC) 

    Remarks 

    (1) Min ke-01 (08:45AM) 620 20,23 3,17 37,2

    (2) Min Ke-10 (08:55AM) 637 19,96 3,23 41,0

    (3) Min ke-20 (09:05AM) 713 19,87 3,55 42,6

    (4) Min Ke-30 (09:15AM) 725 19,88 3,69 43,8

    (5) Min ke-40 (09:25AM) 726 19,85 3,7 43,9

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    14/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  14 | 24 

    Table 3.5—Percobaa-2 Modul PV(Helios) Pengaruh Bayangan

    No Pengujian Irad

    (irad) 

    Voc

    (Volt) 

    Isc

    (Ampere) 

    T

    (degC) 

    Remarks 

    (0) Non Shading 830 19,98 4,27 43,5

    (1) Shading Total

    Baris

    740 19,15 0,10 41,2 Sebagai

    simulasi bila

    PV tertutup

    dikotori oleh

    dedaunan/saju

    (2) Shading Total

    Kolom

    751 14,67 3,49 43,4 Sebagai

    simulasi bila

    PV tertutup

    dikotori oleh

    dedaunan/saju

    (3) Shading Difuse

    Baris ke-1

    837 19,79 1,4 42 Sebagai

    simulasi

    Percobaan bilaPV tertutup

    bayangan dari

    benda yang

    lebih tinggi

    dari PV,

    contoh: Pohon

    atau bangunan

    (4) Shading Difuse

    Kolom

    843 19,65 4,2 44,1 Sebagai

    simulasi

    Percobaan bila

    PV tertutup

    bayangan dari

    benda yang

    lebih tinggi

    dari PV,

    contoh: Pohon

    atau bangunan

    (5) Shading Difuse

    Baris ke-2

    840 19,81 1,9 44,3 Sebagai

    simulasi

    Percobaan bila

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    15/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  15 | 24 

    PV tertutup

    bayangan dari

    benda yang

    lebih tinggi

    dari PV,

    contoh: Pohonatau bangunan

    Table 3.6—Percobaa-3 Modul PV(Helios) Pengaruh Reflector

    No Pengujian Irad

    (irad) 

    Voc

    (Volt) 

    Isc

    (Ampere) 

    T

    (degC) 

    Remarks 

    Reflected-1 1082 20,1 4,8 43,4

    2.  Percobaan Modul-2 (CEEG-SST)

    Table-3.7 – Percobaan-1 Modul PV(CEEG-SST), Characteristic PV.

    No Pengujian Irad

    (irad) 

    Voc

    (Volt) 

    Isc

    (Ampere) 

    T

    (degC) 

    Remarks 

    (1) Min ke-01 (08:50AM) 623 38.91 3.05 46.8

    (2) Min Ke-10 (09:00AM) 666 38.92 3.33 47.6

    (3) Min ke-20 (09:10AM) 700 38.88 3.54 49.2

    (4) Min Ke-30 (09:20AM) 743 38.7 3.68 51.4

    (5) Min ke-40 (09:30AM) 689 38.60 1.61 51.7

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    16/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  16 | 24 

    Table-3.8 – Percobaan-2 Modul PV(CEEG-SST) Pengaruh Bayangan

    No Pengujian Irad

    (irad) 

    Voc

    (Volt) 

    Isc

    (Ampere) 

    T

    (degC) 

    Remarks 

    (1) Shading Total

    Baris ke-1

    806 38,8 0,36 48,6 Sebagai

    simulasi bila

    PV tertutup

    dikotori oleh

    dedaunan/saju

    (2) Shading Total

    Kolom (setengah bagian)

    818 28,87 4,07 46,8 Sebagai

    simulasi bila

    PV tertutup

    dikotori oleh

    dedaunan/saju

    (3) Shading Total

    Baris ke-2

    791 38,08 0 48,8 Sebagai

    simulasi bila

    PV tertutup

    dikotori oleh

    dedaunan/saju

    (4) Shading Total

    Baris ke-3

    798 37,8 0,002 48,7 Sebagai

    simulasi bila

    PV tertutup

    dikotori oleh

    dedaunan/saju

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    17/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  17 | 24 

    (5) Tertutup Kotoran 820 39,02 4,12 52,02 Sebagai

    simulasipercobaan bila

    PV tertutup

    daun

    sebagaian

    (6) Tertutup Kertas 832 39,07 4,11 53,8 Sebagai

    simulasi

    percobaan bila

    PV tertutup

    daun

    sebagaian

    (8) Difuse Baris 844 38,85 1,06 51,4 Sebagai

    simulasi

    Percobaan bilaPV tertutup

    bayangan dari

    benda yang

    lebih tinggi

    dari PV,

    contoh: Pohon

    atau bangunan

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    18/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  18 | 24 

    Table 3.6—Percobaa-3 Modul PV(Helios) Pengaruh Reflector

    No Pengujian Irad

    (irad) 

    Voc

    (Volt) 

    Isc

    (Ampere) 

    T

    (degC) 

    Remarks 

    Reflected-1

    (Tdk dilakukan)

    - - - -

    Karena besarnya panel tidak dapat dicakup semua oleh reflector, sehingga percobaan ini

    pada modul CEEG-SST tidak dapat dilakukan.

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    19/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  19 | 24 

    IV.  PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA PERCOBAAN

    a.  Iradiance Data

    Berdasarkan http://pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-

    calculatorhttp://pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculator, 

    Posisi matahari saat pengujian berlangsung adalah :

    Gambar 4.1 Prediksi posisi matahari berdasarkan tangal

    Dan berdasarkan pada http://pvcdrom.pveducation.org/SUNLIGHT/SHCALC.HTM , dapat diprediksi

    besarnya iradiance pada lokasi percobaan,

    Gambar 4.2 Prediksi Iradiance level berdasarkan referensi

    Dari alat ukur percobaan dapat diketahui bahwa nilai Iradiance saat percobaan ke tidak seuaian

    dengan data yang ada pada website tersebut. Grafik dibawah merupakan grafik hasil pengukuran

    iradiance dengan menggunakan pyranometer.

    http://pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp:/pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp://pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp:/pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp://pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp:/pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp://pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp:/pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp://pvcdrom.pveducation.org/SUNLIGHT/SHCALC.HTMhttp:/pvcdrom.pveducation.org/SUNLIGHT/SHCALC.HTMhttp://pvcdrom.pveducation.org/SUNLIGHT/SHCALC.HTMhttp:/pvcdrom.pveducation.org/SUNLIGHT/SHCALC.HTMhttp://pvcdrom.pveducation.org/SUNLIGHT/SHCALC.HTMhttp:/pvcdrom.pveducation.org/SUNLIGHT/SHCALC.HTMhttp://pvcdrom.pveducation.org/SUNLIGHT/SHCALC.HTMhttp:/pvcdrom.pveducation.org/SUNLIGHT/SHCALC.HTMhttp://pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp:/pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp://pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculatorhttp:/pveducation.org/pvcdrom/properties-of-sunlight/sun-position-calculator

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    20/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  20 | 24 

    Gambar 4.3 Grafik Iradiance level

    Ketidaksesuaian iradiance level ini sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca di tempatpengujian. Cuaca saat pengujian berlangsung adalah cerah sedikit berawan, sehingga radiasi

    yang diterima oleh pyranometer tidak maksimal.

    b.  Output Power Photovoltaic terhadap Iradiance level.

    Sesuai dengan teori yang ada, baik pada Modul Helous maupun Modul CEEG keduanya

    mengalami peningkatan Power bila Iradiance meningkat.

    Gambar 4.4 adalah grafik perbandingan iradiance dengan power yang dibangkitkan.

    (a) Irad Vs %Power Modul Helious (b) Irad Vs %Power Modul CEEG

    Gambar 4.4 Perbandingan pembangkitan Power ke 2 modul

    Dari grafik tersebut diatas menunjukkan bahwa peningkatan iradiance dapat menaikkan

    Power output grafik (a), hal ini selaras dengan teori yang telah didapat sesui dengan section

    2. Namun pada grafik (b) terlihat bahwa output power pada modul CEEG berkurang drastis,

    walaupun radiance yang didapat hamper sama dengan data ke (3) namun karena suhu yang

    sudah tinggi 51,7oC, menyebabkan penurunan drastic pada arus. Hal ini disebabkan karena

    conductor penghantarnya mengalami peningkatan suhu sehingga hambatan pada konduktor

    menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Sehingga walaupun iradiance pada data ke (5) lebih

    tinggi dari pada iradiance data ke (2) akan menghasilkan Output Power yang lebih rendah

    dari data ke (2).

    c.  Pengaruh Warna Permukaan Photovoltaic

    Seperti yang dijelaskan pada bagian IV.b, pengaruh suhu sangat tinggi terhadap keluaran

    output yang ada. Sehingga penting untuk menjaga suhu pada modul PV.

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    21/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  21 | 24 

    Dari data suhu yang didapat, untuk modul 1 (Helious) dan modul 2 (CEEG), dapat terlihat

    bahwa modul 2 lebih tinggi suhunya dibandingkan dengan modul 1.

    Suhu yang tinggi ini selain disebabkan oleh modul 2 memiliki output yang besar , melainkan

     juga disebabkan faktor lain, yakni warna permukaan modul.

    (a) Bentuk Fisik Modul Helious (b) Bentuk Fisik Modul CEEG

    Gambar 4.5 Bentuk Fisik dan warna dasar permukaan Modul

    Warna yang gelap pada PV dapat menyebabkan penyerapan suhu yang tinggi pada modul,sehingga peninggkatan panas akan lebih tinggi. Sedangkan modul yang berwarna cerah akan

    lebih memantulkan cahaya, dan panas tidak terlalu terserap.

    Dari kedua hasil tersebut, dapat diketahui bahwa, pemilihan bentuk dan warna PV harus

    menjadi bahan pertimbangan ketika menentukan solar PV modul apa yang baik untuk

    dipasang.

    d.  Pengaruh Bayangan

    Pada percobaan kedua terdapat 2 (dua) jenis percobaan, yakni:

    1.  Percobaan terhalang total.Percobaan ini mensimulasikan apabila PV modul tertutup oleh objek-objek penghalang.

    Contohnya daun, salju, atau yang lainnya.

    Ada 2 kali percobaan yang dilakukan, yaitu percobaan menutup PV sebaris, dan

    menutup PV sekolom modul. Gambar 4.6

    Dari hasil percobaan didapat bahwa, walaupun jumlah PV Cell yang ditutup lebih sedikit

    pada percobaan penutupan 1 baris Cell (4 Unit PV Cell Modul Helious), menghasilkan

    arus yang relative tidak ada ~ 0, (0,10 Ampere). Sedangkan pada percobaan penutupan

    1 kolom, walaupun jumlah PV Cell yang ditutup pada kolom ini lebih banyak (9 PV Cell)

    namun arus yang keluar masih relative besar (3,49 Ampere).

    Begitupun juga dengan Modul ke 2 (CEEG), penutupan baris praktis mengakibatkan arus

    menjadi 0 (walaupun jumlah PV Cell yang ditutup jauh lebih sedikit dibandingkandengan penutupan kolom).

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    22/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  22 | 24 

    (a) Sebaris (b) Sekolom

    Gambar 4.6 Penutupan total PV

    Hal diatas disebabkan rangkaian PV Cell dihubungkan secara series seperti gambar

    dibawah :

    Gambar 4.7 Rangkain Diode By Pass 

    Penutupan secara baris, akan membuka rangkaian PV menjadi sircuit terbuka sedangkan

    penutupan secara kolom tetap dapat mengalirkan arus listrik karena rangkain seri dari

    PV tidak terputus.

    Dari hasil tersebut, didapat bahwa pemasangan PV harus dipertimbangkan, dengan

    kemiringan PV tetentu (tilt angle), maka besar kemungkinan Salju (subtropics) ataudedaunan (darah trofis) menjadi penghalang dari PV, walaupun hanya tertutup sedikit,

    hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja PV.

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    23/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    Universitas Indonesia | Mata Kuliah Energi Baru dan Terbaharukan | Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan S.T., M.T  23 | 24 

    2.  Percobaan terhalang bayangan (difuse) 

    Pada percobaan bayangan dilakukan penghalang, hal ini untuk mensimulasikan adanya

    penghalan benda tinggi, seperti gedung ataupun pohon,

    Dari hasil percobaan didapat, penghalangan bayangan untuk (baris) sama seperti

    penghalang total, sangat berpengaruh besar. Ketimbang penghalangan secara kolom.

    Dengan adanya diode bypass, penghalang difuse dapat ditanggulangi.

    Yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi Letak solar PV modul adalah adanya

    penghalang difuse yang mungkin saja disebbkan dari object yang sebelumnya tidak ada

    (contoh gedung baru, atau pohon yang sudah tinggi). Sehingga pemilihan lokasi PV

    harus sangat direncanakan dengan tepat.

    e.  Pengaruh Reflector

    Percobaan yang terakhir adalah percobaan peningkatan kemampuan PV dengan bantuan

    reflector sebagai pemusat radiasi matahari.

    Dari hasil percobaan ini dapat diketahui bahwa peran reflector sebagai pemusat radiasi

    matahari dapat meningkatkan iradiance dengan pesat. Sehingga daya output yang

    dikeluarkan akan semakin tinggi.

    Namun pertimbangan yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan iradiance lavel

    dengan pemfokusan dapat menyebabkan over rating dari PV module sehingga

    dikhawatirkan umur/life time dari modul PV akan berkurang.

    V.  KESIMPULAN

    1.  Photovoltaic merupakan sumber Energi Baru dan Terbaharukan yang dapat menghasilkan

    arus listrik dengan daya yang cukup besar. 2.  Iradiance mempengaruhi output I, Voc dan Power  

    3.  Suhu modul akan mengurangi secara drastis power dari PV 

    4.  Kondisi Cuaca dapat mempengaruhi iradiance yang ditangkap oleh PV. 

    5.  Pengaruh disain dari PV, dalam hal ini warna permukaan dapat berpotensi menyebabkan

    kenaikan suhu yang lebih tinggi. 

    6.  Bayangan / Shading dapat mempengaruhi output PV, diperlukan Diode Bias agar penurunan

    keluaran daya karena shading dapat diminimalizir. 

    7.  Pengaturan pemasangan PV dapat mempengaruhi keluaran Daya. 

    8.  Reflector dapat meningkatkan Iradiance PV sehingga daya keluaran pun meningkat. 

  • 8/19/2019 Laporan Pengujian PV

    24/24

    Laporan Percobaan Modul Photovoltaic Muhammad Kahlil Firdausi| NPM: 1506696754 

    VI.  REFERENSI 

    1. http://www.pveducation.org/ 

    2. Performa sel surya…, Wulandari Handini, FT UI, 2008 

    3. Perbandingan Ekonomikal Antara PLN dengan PV Hybrid Diesel , Andrias Widya Atmoko 

    http://www.pveducation.org/http://www.pveducation.org/http://www.pveducation.org/