laporan praktikum pengujian kuat tekan b

63
HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL KELOMPOK III BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam pekerjaan teknik sipil dikenal 2 jenis pekerjaan konstruksi yaitu konstruksi berat dan konstruksi ringan. Pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak lepas dari kebutuhan akan material atau bahan-bahan tertentu. Dalam pelaksanaannya, sehingga suatu konstruksi bangunan yang kuat dan utuh sesuai dengan yang diharapkan. Beton adalah campuran agregat halus dan agregat kasar sebagai bahan pengisi. Ditambah semen dan air yang digunakan sebagai bahan pengikat dan atau menggunakan bahan tambahan. Sekarang ini penggunaan beton banyak digunakan untuk sebagai konstruksi, misalnya jalan, jembatan, lapangan terbang, waduk, bendungan dan lainya. Dengan melakukan analisa bahan maka dalam hal pembuatan beton harus lebih teliti dengan berbagai macam material-material yang digunakan dalam pembuatan tersebut, dikrenakan apabila suatu material dalam beton itu tidak bagus maka hasil dari beton tersebut tidak akan mencapai pada hasil yang diinginkan.Sehingga dengan diadakannya analisa bahan terhadap material yang akan digunakan untuk pembuatan beton maka hasil dapat diperoleh dengan baik. CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITY Struktur Beton Bertulang I Page 1

Upload: cellafm

Post on 11-Jul-2016

143 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Laporan Beton

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam pekerjaan teknik sipil dikenal 2 jenis pekerjaan konstruksi yaitu

konstruksi berat dan konstruksi ringan. Pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak lepas

dari kebutuhan akan material atau bahan-bahan tertentu. Dalam pelaksanaannya,

sehingga suatu konstruksi bangunan yang kuat dan utuh sesuai dengan yang

diharapkan.

Beton adalah campuran agregat halus dan agregat kasar sebagai bahan

pengisi. Ditambah semen dan air yang digunakan sebagai bahan pengikat dan

atau menggunakan bahan tambahan. Sekarang ini penggunaan beton banyak

digunakan untuk sebagai konstruksi, misalnya jalan, jembatan, lapangan terbang,

waduk, bendungan dan lainya. Dengan melakukan analisa bahan maka dalam hal

pembuatan beton harus lebih teliti dengan berbagai macam material-material

yang digunakan dalam pembuatan tersebut, dikrenakan apabila suatu material

dalam beton itu tidak bagus maka hasil dari beton tersebut tidak akan mencapai

pada hasil yang diinginkan.Sehingga dengan diadakannya analisa bahan terhadap

material yang akan digunakan untuk pembuatan beton maka hasil dapat diperoleh

dengan baik.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Praktikum pengujian bahan ini bertujuan untuk memperoleh informasi

serta data-data mengenai bahan yang diujikan dengan membandingkan material

tersebut terhadap standar mutu dan kualitas yang telah ditetapkan.

Dengan demikian akan diperoleh pengertian dan pemahaman bagi

mahasiswa prodi teknik sipil tentang syarat-syarat mutu dan bahan atau material

yang baik serta memenuhi standar dalam pekerjaan konstruksi bangunan, serta

dapat diterapkan pada pekerjaan dilapangan nantinya.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 1

Page 2: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

1.3 RUANG LINGKUP PENGUJIAN

Pada praktikum “Struktur Beton” ini, dilakukan pengujian terhadap

beberapa material, seperti:

Pengujian semen

Pengujian berat jenis semen cara labor dan lapangan

Pengujian konsistensi normal

Pengujian waktu ikat awal cara labor dan lapangan

Pengujian kekekalan semen Portland cara labor dan lapangan

Pengujian agregat

Pengujian kadar lumpur agregat halus cara lapangan

Pengujian organic agregat halus cara lapangan

Analisa saringan agregat

Menentukan butir lolos saringan no.200 pada agregat kasar

Menentukan butir lolos saringan no.200 pada agregat halus

Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus

Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar

Pengujian berat/bobot isi agregat halus

Pengujian beart/bobot isi agregat kasar

Pengujian kekerasan agregat

Pengujian keausan agregat dengan mesin Los angeles

Pengujian bentuk agregat (panjang, pipih, panjang dan pipih)

Pengujian mortal

Pengujian konsistensi mortal dengan flow table

Pengujian kuat tekanan beton

Pengujian beton

Perencanaan campuran beton (mix desaign)

Pengujian slump beton

Pengujian bobot isi beton

Kuat tekan beton

1.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 2

Page 3: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Untuk memperoleh data yang akurat dari percobaan yang dilaksanaan,

maka menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut :

1. Melalui pemahaman tujuan dan dasar teori yang diperoleh melalui beberapa

referensi sertapengarahan dari dosen.

2. Melaksanakan pengujian langsung dari laboraturium pengujian bahan

dengan memperhatikan langkah kerja dengan baik.

3. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil praktikum dengan metode yang

telah ditentukan pada masing-masing job kerja.

1.5 SISTEMATIKA LAPORAN

1. Halaman Judul

2. Lembaran pemgesahan

3. Kata Pengantar

4. Daftar Isi

5. Pendahuluan yang terdiri dari :

a. Latar belakang

b. Maksud dan tujuan

c. Ruang lingkup pengujian

d. Teknik pengumpulan data

e. Sistematika laporan

6. Materi Pengujian

a. Jadwal Pelaksanaan

b. Tujuan

c. Dasar teori

d. Peralatan dan bahan

e. Prosedur pelaksanaan

f. Data dan analisa data

g. Kesimpulan

h. Gambar

7. Penutup yang terdiri dari :

a. Kesimpulan

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 3

Page 4: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

BAB IIPEMERIKSAAN KADAR LUMPUR AGREGAT HALUS

CARA LAPANGAN

2.1 JADWAL PELAKSANAAN

Hari/Tanggal : Minggu/ 14 Oktober 2012

Waktu : 11.00 WIB s/d selesai

Tempat : Laboratorium Rekayasa Fakultas Teknik

2.2 TUJUAN PERCOBAAN

a. Tujuan umum

Setelah selesai praktek pengujian ini diharapkan kepada mahasiswa dapat

menentukan kadar lumpur suatu agregat secara lapangan.

b. Tujuan khusus

Setelah selesai praktikum ini diharapkan agar mahasiswa dapat :

Menerangkan proses pengujian atau langkah kerja pengujian kadar lumpur

dilapangan.

Menentukan kadar lumpur yang sebenarnya dari agregat halus ini.

Mengenal dan menggunakan peralatan dengan baik dan benar sesuai

dengan fungsinya masing-masing.

Menentukan pasir mana yang baik atau yang dapat digunakan untuk

campuran beton.

2.3 DASAR TEORI

Penentuan kadar butir halus adalah untuk mencari beberapa kadar lumpur

yang dimiliki oleh agregat.

Lumpur yang menutupi agregat dapat mempengaruhi daya ikat semen

terhadap agregat.

Adanya lumpur pada agregat menimbulkan efek terhadap campuran

beton, yaitu:

1. Menurunkan daya ikat semen terhadap agregat

2. Bertambahnya factor air semen pada waktu pengadukan

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 4

Page 5: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

3. Menghalangi proses pengikatan semen terhadap agregat

Oleh karena itu yang diperbolehkan untuk digunakan sebagai campuran

beton adalah agregat yang kadar lumpurnya kurang dari 5%. Jika kadar lumpur

yang dikandung adalah agregat lebih dari 5%, maka kadar lumpur tersebut harus

dikurangi dengan jalan maksud agregat tersebut sebelum digunakan untuk

campuran beton.

2.4 PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

Gelas Ukur

Timbangan

Kaliper

b. Bahan

Pasir yang berasal dari Talang Rejo

Air Bersih

2.5 PROSEDUR PELAKSANAAN

Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pengujian

Masukan pasir yang telah disiapkan ke dalam botol regan dengan ketinggian

300 ml

Ratakan pasir yang ada di dalam botol regan tersebut kemudian isi dengan air

setinggi 300 ml

Tutup botol dengan rapat dan kocok botol tersebut sampai air tercampur

dengan pasir selama 10-20 menit

Kocok hingga tidak ada lagi gelembung udara

Diamkan botol tersebut selam 24 jam

Lalu amati dan lakukan pengukuran kadar lumpur yang telah mengendap

pada permukaan benda uji, dengan menggunakan caliper pada lapisan

lumpur dari keempat sisi botol

Setelah itu hitung kadar lumpur benda uji

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 5

Page 6: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

2.6 DATA DAN ANALISA DATA

a. Data pengujian kadar lumpur pada agregat halus

Tabel 1.1 Tabel data pengujian kadar lumpur

b. Analisis data

Menentukan nilai rata-rata

Nilai rata-rata = X1+X 2+Y 1+ Y2

4

= 0.55+0.55+0.85+0.55

4

= 2.54 ¿0.625 mm

Menentukan kadar lumpur

Kadar Lumpur=Nilai rata−rata50

×100 %

¿ 0.62550

×100 %

= 1.25%

2.7 KESIMPULAN

Dari pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pasir yang

telah diujikan memiliki kandungan lumpur kurang dari 5% yaitu 1.25%, maka

pasir tersebut sangat baik digunakan untuk campuran beton.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 6

Sisi Tinggi Lumpur (mm)

X1 0.55

X2 0.55

Y1 0.85

Y2 0.55

Page 7: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

2.8 GAMBAR

Gambar 1.1 Gambar Timbangan Gambar 1.2 Gambar Jangka Sorong

Gambar 1.3 Gambar Cawan Gambar 1.4 Gambar Pasir

Gambar 1.5 Gambar hasil pengujian

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 7

Page 8: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

BAB IIIANALISA SARINGAN AGREGAT

KASAR DAN HALUS

3.1 JADWAL PELAKSANAAN

Hari/Tanggal : Rabu/ 17 Oktober 2012

Waktu : 12.00 WIB s/d selesai

Tempat : Laboratorium PU Bina Marga

3.2 TUJUAN

a. Tujuan umum

Setelah selesai praktikum ini diharapkan kepada mahasiswa dapat

menentukan presentase perbandingan agregat halus dan agregat kasar

menjadi komposisi agregat gabungan yang ideal dengan gradasi yang baik

secara campuran.

b. Tujuan khusus

Setelah selesai melaksanakan praktikum pengujian bahan ini diharapkan

agar mahasiswa :

Dapat melaksanakan praktikum sesuai dengan langkah kerja yang

benar

Dapat mengenal dan mempergunakan peralatan analisa saringan

agregat dengan benar sesuai fungsinya masing-masing

Dapat menentukan ukuran maksimum dari agregat yang dipakai

Dapat menentukan gradasi agregat halus dan gradasi agregat kasar

dengan menggunakan hasil dari analisa saringan

3.3 DASAR TEORI

Analisa saringan adalah pengelompokan besar butir analisa agregat

kasar dan agregat halus menjadi komposisi gabungan yang ditinjau berdasarkan

saringan.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 8

Page 9: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Adapun tujuan dari analisa saringan yaitu:

a. Untuk mendapatkan beton yang mudah dikerjakan (diaduk, dialirkan, dan

dipadatkan) yang mempunyai tingkat workability yang tinggi

b. Untuk mendapatkan harga beton yang ekonomis, kekuatan tinggi

c. Untuk mendapatkan beton yang betul-betul padat

d. Untuk mendapatkan batas gradasi dari agregat

e. Untuk mendapatkan komposisi campuran (digabungkan) analisa agregat

kasar dan agregat halus dalam bentuk ideal

Ukuran merupakan pengelompokan besar butir agregat kasar yang

dianalisa. Berdasarkan besar saringan tersebut yang dipakai untuk campuran

adalah :

Saringan 63.5

Saringan 38.1

Saringan 19

Saringan 12.7

Saringan 9.5

Pan

Dan saringan yang digunakan untuk agregat halus adalah :

Saringan nomor 4.75

Saringan nomor 2.36

Saringan nomor 1.18

Saringan nomor 0.6

Saringan nomor 0.3

Saringan nomor 0.075

Pan

Bentuk-bentuk gradasi agregat

a. Well gradet (bergradasi baik)

b. Gap gradet (bergradasi terputus)

c. Uniform gradet (bergradasi seragam)

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 9

Page 10: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Gradasi agregat halus sangat penting peranannya dalam suatu konstruksi

yang berkualitas karena gradasi ini berpengaruh terhadap sifat beton.

Adapun sifat beton itu adalah :

a. Terhadap beton keras

Bila beton segar sukar untuk didapatkan, maka akan terjadi gradiasi sehingga

menghasilkan beton kropos dan tidak kedap terhadap air, banyak rongga yang

menyebabkan kekuatan dan ketahanan beton berkurang.

b. Terhadap beton segar

Mempengaruhi sifat kohesif

Sebagai control terhadap agregat

Mempengaruhi jumlah air pencampur dan jumlah PC untuk suatu

campuran beton

Mempengaruhi kelecekan

Mempengaruhi keadaan permukaan

3.4 PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

Saringan untuk agreagat kasar no 63.5 s/d Pan

Saringan untuk agregat halus no 4.75 s/d Pan

Sendok semen

Timbangan

b. Bahan

Pasir (agregat halus) yang berasal dari Talang Rejo sebanyak 1750 gr

Kerikil (agregat kasar) yang berasal dari Talang Rejo sebanyak 1750 gr

3.5 PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pengujian ini

2. Timbang agregat halus sebanyak 1750 gr dan agregat kasar sebanyak 1750

gr

3. Keringkan kedua agregat tersebut dengan cara dioven selama ± 24 jam

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 10

Page 11: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

4. Masukan agregat halus kedalam saringan no. 4.75 s/d Pan dan agregat kasar

kedalam saringan no. 63.5 s/d Pan

5. Getarkan ayakan dengan menggunakan mesin vibrator selama 15 menit

6. Masing-masing agregat yang tertahan disaringan ditimbang dengan

timbangan

3.6 DATA DAN ANALISA DATA

Tabel 2.1 Tabel data analisa saringan agregat kasar

%Tertahan= Jumlah TertahanTotalTertahan

× 100 %

% Lewat= Jumlah Berat TetahanBerat tertahan pada PAN

× 100 %

Berat awal = 1750 gr

Setelah disaring total berat seluruhnya 245 gr

Kehilangan Berat = Berat awal – Berat total yang telah disaring

= 1750 gr – 245 gr

= 1505 gr

Modulus Kehalusan= Jumlah Berat Tertahan100

¿ 329.82100

=3.298

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 11

No Ukuran Saringan

Berat Agregat

(gr)

Jumlah Berat

Tertahan

% Tertahan

% Kelolosan

1 63.5 0 0 0 1002 38.1 33 33 13.47 86.943 19 111 144 58.78 70.614 12.7 29 173 70.62 58.785 9.5 40 213 86.95 13.476 Pan 32 245 100 0

Page 12: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Tabel 2.2 Tabel data analisa saringan agregat halus

No Ukuran Saringan

Berat Agregat (gr)

Jumlah Berat

Tertahan

% berat kumulatif bertahan

% Kelolosan

1 4.75 19 19 1.36 1002 2.36 25 44 3.15 93.923 1.18 59 103 7.37 40.274 0.6 155 258 18.45 18.455 0.3 305 563 40.27 7.376 0.75 750 1313 93.92 3.157 Pan 85 1398 100 1.36

%Tertahan= Jumlah TertahanTotalTertahan

× 100 %

% Lewat= Jumlah Berat TetahanBerat tertahan pada PAN

× 100 %

Berat awal = 1750 gr

Setelah disaring total berat seluruhnya 1398 gr

Kehilangan Berat = Berat awal – Berat total yang telah disaring

= 1750 gr – 1398 gr

= 352 gr

Modulus Kehalusan= Jumlah Berat Tertahan100

¿ 264.52100

=2.645

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 12

Page 13: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

3.7 KESIMPULAN

Dari perhitungan data dari hasil penelitian didapatkan, Fitness modulus

agregat kasar adalah 3.298 dan fitness modulus agregat halus adalah 2.645.

Berdasarkan SII.0052 fitness modulus yang baik untuk agregat halus adalah 1.5

sampai 3.8, sedangkan fitness modulus yang baik untuk agregat kasar adalah 6

sampai 7.

Jadi pasir yang berasal dari Talang Rejo tergolong baik dan bisa

digunakan untuk campuran beton. Sedangkan split yang berasal dari Talang Rejo

tergolong kurang baik dan tidak baik jika digunakan untuk campuran beton.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 13

Page 14: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

3.8 GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar agregat halus Gambar 2.2 Gambar agregat kasar

Gambar 2.3 Gambar menimbang wadah Gambar 2.4 Gambar proses pengujian

Gambar 2.5 Gambar penimbangan benda uji

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 14

Page 15: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

BAB IVPENGUJIAN BERAT JENIS SEMEN PORTLAND

DENGAN CARA LAPANGAN

4.1 JADWAL PELAKSANAAN

Hari/Tanggal : Senin/ 22 Oktober 2012

Waktu : 10.00 WIB s/d selesai

Tempat : Laboratorium Rekayasa Fakultas Teknik

4.2 TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setelah selesai praktikum ini diharapkan agar mahasiswa dapat menjelaskan

syarat dan mutu semen Portland yang baik serta dapat menentukan berat jenis

semen yang diuji dengan cara lapangan dan menyimpulkan pengaruh berat jenis

semen terhadap kemurniannya.

b. Tujuan Khusus

Diharapkan setelah praktikum ini mahasiswa mampu :

Menentukan pengujian berat jenis secara lapangan

Trampil melakukan pengujian ini sesuai dengan prosedur yang benar serta

dapat menjelaskannya dengan benar

Mampu menggunakan peralatan pengujian berat jenis semen dengan baik dan

benar sesuai funsinya masing-masing

Menjelaskan berat jenis semen yang baik antara 3,1-3,3

4.3 DASAR TEORI

Menurut SNI - 7064 - 2004, PCC (Portland Composite Cement)merupakan

bahan pengikat hidrolus hasil penggilingan bersama-sama terak semen Portland dan gips

dengan satu atau lebih bahan anorganik,atau hasilpencampuran antara bubuk semen

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 15

Page 16: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Portland dengan bubuk bahan anorganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain terak

tanur tinggi (blast furnaceslag), pozzolan, senyawa silikat, batu kapur, dengan kadar total

bahananorganik 6% sampai dengan 35% dari massa semen Portland.

Kegunaannya adalah untuk konstruksi umum, seperti pekerjaan

beton,pasangan bata, selokan, jalan, pagar dinding dan pembuatan

elemenbangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, panel beton,

batabeton (paving block) dan sebagainya.

Berat jenis semen Portland komposit tidak sama dengan berat

jenissemen Portland biasa. Apabila semen Portland memiliki berat jenis

kisaran3,0 - 3,2 maka semen Portland komposit memiliki berat jenis kurang

dari3,00. Untuk mengetahui berat jenis semen maka digunakan rumus sebagai

berikut:

BJ semen=berat semenV 1−V 2

× BJ air

4.4 PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

Gelas Ukur 500 ml

Gelas Ukur 100 ml

Corong Kaca

Ayakan/Saringan

Timbangan digital

Stopwatch

Sendok semen

Ember

Wadah semen

Kawat penusuk

Tabung Pipet

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 16

Page 17: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

b. Bahan

Semen

Air

Minyak Tanah

4.5 PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Siapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam pengujian

2. Isi gelas ukur 500 ml dengan minyak tanah sebnayak 150 ml dan bagian

dinding gelas ukur diatas permukaan cairan dikeringkan

3. Dan isi juga gelas ukur 100 ml sebanyak 40 ml keringkan juga dinding

gelas ukur diatas permukaan cairan

4. Masukan kedua gelas kedalam ember yang telah diisi air rendam selama 20

menit

5. Setalah 20 menit, keluarkan gelas ukur kemudian baca skala pada gelas

ukur 500 ml, catat sebagai V1 dan gelas ukur 100 ml sebagai V1

6. Masukan semen kedalam gelas ukur, untuk gelas 500 ml diisi sebanyak 100

gr dan gelas 100 ml diisi dengan semen sebanyak 25 gr. Usahakan tidak ada

semen yang menempel pada dinding gelas ukur

7. Setalh benda uji dimasukan, goyongkan botol tersebut sampai tidak timbul

lagi gelembung pada permukaan cairan

8. Selanjutnya masukan kembali gelas ukur kedalam ember rendam selam 20

menit

9. Setelah 20 menit catat skala pada gelas ukur. Gelas ukr 500 ml sebagi V2

dan gelas ukur 100 ml dicatat sebagai V2

10. Setelah didapat hasil maka bersihkan semua peralatan dan kembalikan

ketempat semula dan bersihkan juga tempat praktikum

11. Hitung berat jenis semen benda uji dengan menggunakan rumus yang ada

pada teori berdasarkan hasil praktikum

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 17

Page 18: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

4.6 DATA DAN ANALISA DATA

Berat semen gelas ukur 1000 ml = 100 gr

Berat semen gelas ukur 500 ml = 25 gr

Bacaan V1 gelas ukur 1000 ml = 125 ml

Bacaan V2 gelas ukur 1000 ml = 155 ml

Bacaan V1 gelas ukur 500 ml = 80 ml

Bacaan V2 gelas ukur 500 ml = 88 ml

BJ GU 1000 ml=Massa semenV 2−V 1

¿ 100155−125

¿3.33 gr /cm ³

BJ GU 500 ml=massa semenV 2−V 1

¿ 2588−80

¿3.125 gr /cm ³

BJ Total=BJ GU total1000 ml+BJ GU 500 ml2

¿ 3,33+3,1252

¿3,229 gr /cm ³

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 18

Page 19: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

4.7 KESIMPULAN

Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa semen Portland yang diuji

mempunyai BJ 3.229, sehingga semen tersebut masih dalam keadaan baik serta

dalam kondisi yang terpelihara dengan baik dan belum mengalami penurunan

kualitas.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 19

Page 20: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

4.8 GAMBAR

Gambar 3.1 Gambar gelas ukur Gambar 3.2 Gambar Timbangan

Gambar 3.3 Gambar proses pengujian Gambar 3.4 Gambar pengocokan bahan

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 20

Page 21: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

BAB VPERENCANAAN CAMPURAN BETON

(MIX DESIGN)

5.1 JADWAL PENELITIAN

Hari/Tanggal : Selasa/ 17 Desember 2012

Waktu : 10.00 WIB s/d selesai

Tempat : Fakultas Teknik Universitas Musi Rawas

5.2 TUJUAN PENELITIAN

a. Tujuan Umum

Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan kepada mahasiswa agar dapat

menentukan komposisi campuran bahan yang dipergunakan untuk merancang

beton dan dapat menentukan perbandingan antara bahan-bahan yang

digunakan dalam berbagai satuan.

b Tujuan Khusus

Setelah praktikum ini diharapkan mahasiswa agar dapat :

Membuat dengan mutu beton yang baik

Mengelola data untuk mix design dari hasil pengujian sebelumnya

Menggunakan peralatan dalam pembuatan campuran beton

Membaca serta memahami grafik dan table data pada perencanaan mix

design.

5.3 DASAR TEORI

Beton adalah Campuran dari semen, pasir, kerikil/split dengan

perbandingan tertentu yang bisa diaduk dan dicampur dengan air, kemudian

dimasukan kedalam suatu cetakan, kemudian campuran tersebut akan mengikat,

mengering,  dan mengeras dengan baik setelah beberapa lama.

Beton Bertulang adalah Campuran dari semen, pasir, kerikil/split

dengan perbandingan tertentu yang bisa diaduk dan dicampur dengan air,

kemudian dimasukan kedalam suatu cetakan dan didalamnya diberi tulangan-

tulangan berupa besi atau baja, kemudian campuran itu akan mengikat,

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 21

Page 22: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

mengering,  dan mengeras dengan baik setelah beberapa lama. Konstruksi beton

bertulang merupakan komponen dalam bangunan yang tidak dapat dipisahkan

dengan komponen lainnya karena merupakan salah satu subsistem dalam

bangunan. Sebelum pelaksanaan pembangunan gedung  diperlukan

penggambaran konstruksi beton. Penggambaran harus sesuai dengan

perencanaan, sehingga dalam pelaksanaan tidak akan mengakibatkan kefatalan

atau kegagalan dalam konstruksi.                                  

Perancangan campuran beton bertujuan untuk mengetahui komposisi

atau proporsi bahan-bahan penyusun beton supaya memenuhi persyaratan teknis

dan ekonomis. Menghasilkan proporsi campuran yang optimal dengan kekuatan

maksimum

Kriteria utama mix design :

Kekuatan tekan beton dan hubungannya dengan faktor air semen

Kemudahan Pengerjaan

Metode perancanaan campuran beton :

American Concrete Institute (ACI) Method

Grading Curve Method (Road Note no 4)

Portland Cement Association

SK SNI T-15-1900-03 adopsi dari cara Deaprtment of Environment (DoE),

Building Research Establishment, British

D.l.l.

Kekuatan tekan beton tidak akan terdiri dari sutu nilai, tetapi akan

bervariasi yang harus dicapai adalah bahwa nilai yang lebih kecil dari kekuatan

tekan rencana harus lebih kecil dari suatu angka misalnya 5 %. Untuk itu

diasumsikan bahwa kekuatan tekan betonmnegikuti distribusi normal pada saat

pengujian di laboratorium.

5.4 PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

Timbangan

Talam besi

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 22

Page 23: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Molen

Sekop

b. Bahan

Semen

Pasir

Kerikil

Air

5.5 PROSEDUR PELAKSANAAN

a. Perencanaan campuran (Mix Design)

Untuk perhitungan perencanaan campuran beton ini digunakan table dan grafik,

antara lain :

Tabel perbandingan tekan beton pada berbagai unsure

Tabel perkiraan kuat tekan beton dengan semen type I dan II dengan nilai

FAS 0.5

Tabel perkiraan jumlah pengaduk bebas 1 m3 beton dengan berbagai

kondisi kelecekan dalam liter

Grafik hubungan antara kuat tekan beton dengan nilai FAS

Tabel jumlah semen minimum dan nilai FAS maksimum dalam

peraturan beton Indonesia (PBI)

Grafik batas susunan butiran agregat halus

Grafik hubungan antara berat beton volume dengan beton segar

Karakteristik agregat yang diperlukan adalah:

Berat jenis pasir dan kerikil

Kadar air pasir dan kerikil

Mutu beton yang direncanakan

Penyerapan pasir dan kerikil

Zona pasir yang dipakai

Siapkan data-data yang telah didapatkan sebelumnya yaitu pada pengujian

agregat. Mulailah mendesign atau merencanakannya sehingga didapatkan

komposisi campuran yang ideal.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 23

Page 24: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

b. Pencampuran (Maxing)

Siapkan semua peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan

Hitung proporsi bahan campuran sesuai mix design

Siapkan masing-masing bahan campuran sesuai berat proporsi

Basahi molen (alat pengaduk) dan talam

Masukan pasir dan kerikil kedalam molen, kemudian putar

Masukan kemudian semen dan air sedikit demi sedikit sambil terus

diputar sampai keseluruhan air terhitung habis

Pemutaran molen sampai adukan beton rata atau homogeny

5.6 DATA DAN ANALISA DATA

CONCRETE MIX DESIGN

(Specimen : ………………………………………………….)

Lokasi : Laboratorium Rekayasa Mutu Beton : K- 175 Split : Air, Koral, Pasir

No

.

Uraian

Table/Grafik

Perhitungan Nilai

1. Kuat tekan karakteristik Ditetapkan 175 Mpa

2. Deviasi Standar Tabel nilai defiasi 7,0 MPa

3. Nilai tambah ( Margin) K x 7 (k = 1,64) 11,48 Mpa

4. Kekuatan rata-rata yang

diterapkan

NO (1+3) 7+11,48 = 28,98

MPa

5. Jenis Semen Ditetapkan Semen Portland

Tipe I

6. Agregat Kasar

Agregat HalusDitetapkan Batu Pecah

MALUS

Siring agung

7. Faktor Air Semen Bebas Tabel.2/Grafik. 1 atau

2

0,60

8. Faktor Air Semen Maksimum Tabel 1 0,6

9. Slump Ditetapkan 60 – 100 mm

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 24

Page 25: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

10. Ukuran Agregat Maksimum Hasil Analisa Saringan 20 mm

11. Kadar Air Bebas Tabel.3 22,5 kg/mm3

12. Jumlah Semen (11) / (7) 225 kg/mm3

13. Jumlah Semen Maksimum (11) / (8) atau (12) 340,90 kg/mm3

14. Jumlah Semen Minimum Tabel.1 375 kg/mm3

15. Faktor Air Semen Yang

Disesuaikan0,6

16. Susunan Butir Agregat Halus Grafik 1 Zona 1

17. Persen Agregat Grafik 14 38 %

18. Berat Jenis Relatif Agregat

Kering Permukaan

2,756 kg/mm3

19. Berat Jenis Beton Grafik 16 2440 kg/mm3

20. Kadar Agregat Gabungan (19) – (11) – (12) or (13) 1880,00 kg/mm3

21. Kadar Agregat Halus (17) x (20) 714,40 kg/mm3

22. Kadar Agregat Kasar (20) – (21) 1165,60 kg/mm3

Mutu Beton : K 175

Tabel 3.2 Tabel Data Sifat Fisik Agregat

AGREGAT

SIFAT

AGREGAT HALUS

(PASIR)

AGREGAT KASAR

(SPLIT / BATU PECAH)

- Berat jenis

( kering permukaan ) 2,58 2,53

- Penyerapan air % 3,52 2,415

- Kadar air % 3,93315 1,4835

Dari langkah no. 1 hingga no. 22, kita dapatkan susunan campuran beton

teoritis untuk tiap m3 sebagai berikut :

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 25

Page 26: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

- Semen Portland = 22,5 kg

- Air = 13,5 kg

- Agregat halus = 36,588 kg

- Agregat kasar = 65,04 kg

Sedangkan untuk mendapatkan susunan campuran yang sebenarnya yang

akan kita pakai

sebagai campuran uji, angka teoritis tersebut perlu dikoreksi.

Dengan memperhitungkanjumlah air bebas yang terdapat dalam atau yang

masih dibutuhkan oleh masing – masing agregat yang akan dipakai.

Dalam contoh uji, jumlah air yang terdapat dalam :

• Pasir yaitu ( 3,93315-2,52 ) x 609,75 / 100 = 2,519 kg

• Sedangkan split masih membutuhkan sejumlah air untuk memenuhi

kapasitas penyerapannya yaitu ( 1,4835-2,415 ) x 1084 / 100 = - 10,097 kg

Dengan mengurangkan atau menambahkan hasil – hasil perhitungan ini,

akan kita peroleh susunan campuran yaitu yang seharusnya kita timbang, untuk tiap

m3 beton ( ketelitian 5 kg ) :

- Semen = 375, 00 kg

- Air = 225 – 2.519 –(-10.09) = 232.578 kg

- Pasir = 609, 75 + 2, 69 = 612, 269 kg

- Split = 1073 – 10, 097 = 1073, 903 kg

Tabel 3.3 Tabel Proporsi Campuran

Keterangan Semen Air Pasir Split

Tiap m3 375 225 609.75 1084

Silender (0,005) 1.875 1.125 3.049 5.42

Komposisi 1 0.6 1.626 2.891

Untuk 12 sample 22.5 13.5 36.588 65.04

= Semen tipe I, II, dan V

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 26

Page 27: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

---------- = Semen tipe III

Tabel 3.4 Tabel Persyaratan Jumlah Semen Minimum san Faktor Air Semen

Maksimum untuk Berbagai Macam Pembetonan dalam Lingkungan Khusus.

LOKASI

Jumlah Semen

Minimum per m3

Nilai faktor

Air – Semen

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 27

Page 28: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

beton (kg) Maksimum

Beton didalam ruang bangunan :

a. Keadaan keliling non korosif

b. Keadaan keliling korosif disebabkan oleh

kondensasi atau uap korosif

275

325

0,60

0,52

Beton di luar ruangan bangunan :

a. Tidak terlindung dari hujan dan terik

matahari langsung

b. Terlindung dari hujan dan terik matahari

langsung

325

275

0,60

0,60

Beton yang masuk ke dalam tanah :

a. Mengalami keadaan basah dan kering

berganti – ganti

b. Mendapat pengaruh sulfat dan alkali dari

tanah

325 0,55

Lihat tabel 5 SNI

03-2934-2000

Beton yang kontinyu berhubungan :

- Air Tawar

- Air Laut

Lihat tabel SNI

03-2834-2000

BAB VIPENGUJIAN SLUMP BETON

6.1 JADWAL PELAKSANAAN

Hari/Tanggal : Selasa/ 17 Desember 2012

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 28

Page 29: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Waktu : 10.00 WIB s/d selesai

Tempat : Fakultas Teknik Universitas Musi Rawas

6.2 TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setelah selesai praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menentukan

kekakuan adukan semen.

b Tujuan Khusus

Setelah selesai praktikum diharapkan mahasiswa dapat :

Memakai alat/mengetahui alat yang dipergunakan dalam uji bahan slump

test

Menentukan tingkat keplastisan dari bahan beton segar

Melihat dan mengontrol pemakaian lain dari campuran beton

6.3 DASAR TEORI

Nilai slump adalah nilai yang diperoleh dari hasil uji slump dengan cara

beton segar diisikan  ke dalam suatu corong baja berupa kerucut terpancung,

kemudian bejana ditarik ke atas sehingga beton segar meleleh kebawah .

Besar penurunan permukaan beton segar diukur, dan disebut nilai

'slump'. Makin besar nilai slump, maka beton segar makin encer dan ini berarti

semakin mudah untuk dikerjakan.

Penetapan nilai slump dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-

faktor berikut :

1. Cara pengangkutan adukan beton.

2. Cara penuangan adukan beton.

3. Cara pemadatan beton segar.

4. Jenis struktur yang dibuat.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 29

Page 30: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Cara pengangkutan adukan beton dengan aliran dalam pipa yang

dipompa dengan tekanan membutuhkan nilai slump yang besar, adapun

pemadatan adukan dengan alat getar (triller) dapat dilakukan dengan nilai slump

yang sedikit lebih kecil.

Terdapat 2 hal yang perlu diperhatikan didalam pelaksanaan pengecoran

beton,diantaranya adalah :

1. Faktor kekuatan

Yang dalam hal ini merupakan kekuatan tekan karakteristik dari beton itu

sendiri (fc’). kekuatan tekan karakteristik adalah kekuatan tekan, dimana dari

sejumlah besar hasil-hasil pemeriksaan benda uji, kemungkinan adanya

kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas sampai 5% saja. (Peraturan

Beton Bertulang Indonesia 1971 N.I.-2) Faktor kekuatan ini berkorelasi

dengan umur dari beton tersebut.

2. Faktor kelecakan / workability

Ini merupakan faktor yang terkait dengan kemudahan didalam pelaksanaan

pekerjaan. Salah satu parameter yang bisa dilihat terkait dengan hal ini adalah

nilai slump .Slump adalah nilai jatuhnya beton,diukur dari permukaan atas cast

kerucut terpancung.

Berdasarkan (ACI Committee 211),Nilai slump yang disarankan untuk berbagai

jenis pengerjaan konstruksi :

6.4 PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

Kerucut Abraham

Tongkat pemadat

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 30

Page 31: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Alat ukur

Sendok spesi

Wadah/Pan

b Bahan

Semen

Pasir

Kerikil

Air

6.5 PROSEDUR PELAKSANAAN

Persiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan dalam pengujian ini

Siapkan campuran beton yang sesuai dengan mix design yang telah

direncanakan

Masukan pasir dan semen diadukan. Lalu masukan kerikil dan kemudian

air sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan mesin sedikit demi sedikit

Setelah bahna homogeny, masukan campuran beton kedalam kerucut

sebanyak 3 lapis, tiap lapis ditumbuk 10x tumbukan

Biarkan selama 30 detik

Angkat cetakan vertical keatas dengan perlahanlahan

Ukur penurunan slump sebanyak 4 ttik

Hitung tinggi rata-rata yang didapat

6.6 DATA DAN ANALISA DATA

Tinggi Cetakan = 30 cm

Tinggi benda uji = 26 cm

Slump=Tinggi cetakan−tinggi bendauji

= 30 cm – 26 cm

= 4 cm.

6.7 KESIMPULAN

Dari data hasil pengujian uji slump didapatkan bahwa beton tersebut

FAS nya sesuai sehingga tidak menjadi beton gemuk. Maka dari itu campuran

beton tersebut sesuai.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 31

Page 32: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

6.8 GAMBAR

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 32

Page 33: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Gambar 4.1 Gambar Kerucut Gambar 4.2 Gambar Meteran

Gambar 4.3 Gambar Wadah

BAB VIIPENGUJIAN BLEEDING

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 33

Page 34: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

7.1 JADWAL PELAKSANAAN

Hari/ Tanggal : Selasa/ 17 Desember 2012

Waktu : 10.00 WIB s/d selesai

Tempat : Fakultas Teknik Universitas Musi Rawas

7.2 TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setelah akhir praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menentukan bobot isi

beton

b Tujuan Khusus

Setelah akhir praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :

Menggunakan peralatan dengan baik dan benar sesaui dengan kegunaannya

Melaksanakan praktikum sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan

Melakukan percobaan bobot isi dengan perhitungan bobot isi

7.3 DASAR TEORI

Bobot isi adalah perbandingan antara berat suatu benda dengan volume

benda tersebut. Bobot isi ada dua: bobot isi padat dan gembur.

Bleeding adalah pemisahan air dari campuran beton yang merembes

kepermukaan beton waktu diangkut, dipadatkan atau setelah dipadatkan. Bleeding

terjadi karena:

- Pemakaian air yang berlebihan.

- Semennya kurang.

- Agregat kasar turun karena beratnya sendiri dan air naik kepermukaan dengan

sendirinya akibat gaya capillary.

Bleeding dapat mengakibatkan permukaan beton rusak dan apabila

penguapan lebih cepat dari bleeding, beton akan retak-retak.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 34

Page 35: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Kecenderungan air campuran untuk naik ke atas (memisahkan diri) pada

beton segar yang baru saja dipadatkan disebut bleeding.

Pemisahan air dapat dikurangi dengan cara-cara berikut:

a. Memberi lebih banyak semen.

b. Menggunakan air sesedikit mungkin.

c. Menggunakan pasir lebih banyak.

Penyebabnya :

1. Campuran terlalu basah (W/C ratio terlalu tinggi) atau adanya penambahan

air pada saat pengecoran

2. Rancangan campuran beton yang kurang baik sehingga tidak cukup material

halus untuk menahan “laju” air ke permukaan beton

7.4 PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

Timbangan

Tabung silinder ukuran 2.75 lt dan 6 lt

Vibrator

Tongkat pemadat

Cawan

Sendok spesi

Molen mini

b Bahan

Semen

Pasir

Kerikil

Air

7.5 PROSEDUR PELAKSANAAN

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 35

Page 36: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Persiapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam pengujian ini

Aduk semua bahan kedalam molen yang komposisinya telah ditentukan

Timbang masing-masing tabung silnder catat sebagai (W1)

Masukan adonan tersebut kedalam tabung silinder

Lalu isi tabung sebanyak 2 lapis, ratakan tiap lapis ditumbuk sebanyak 25x,

lalu ratakan tiap lapis ditumbuk 25x lalu ratakan permukaannnya dan

timbang secara manualcatatsebagai (W2)

Untuk cara mekanis, isi lagi tabung silinder sebanyak dengan adukan beton

segar lalu getarkan dengan vibrator selama ± 30 detik

Bila masih ada tidak lagi penyusutannya dan ratakan permukaannya

Timbang tabung silinder dan isikan catat sebagai (W3)

7.6 DATA DAN ANALISA DATA

a) Tabel 5.1 Tabel data uji bleeding

Durasi Waktu

(Menit)Jumlah Air (ml)

0-10 50

11-20 30

21-30 0

31-40 0

41-50 0

51-60 0

b) Perhitungan.

a. Dari pengujian dihitung jumlah total air yang keluar dari beton

segar yang dinyatakan dalam persen terhadap jumlah air yang ada

di dalam beton segar, dengan rumus sebagai berikut :

Jumlah air yang keluar : ¿AB

×100 %

Dimana :

A= jumlah air yang keluar dari beton segar (ml)

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 36

Page 37: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

B= jumlah air dalam beton segar dalam benda uji (ml)

B= CD

× E

Dengan :

C= berat beton segar di dalam bejana (gr)

D= berat adukan total (gr)

E= volume air yang dipakai untuk pengadiukan beton (ml)

b. Dihitung jumlah air yang keluar tiap cm2 luas permukaan atas beton

dengan rumus :

Jumlah Air Yang Keluar= AL

Dimana :

A = jumlah air yang keluar (ml)

L = Luas permukaan beton segar (cm2)

c) Hasil Perhitungan

Tabel 5.2 komposisi adukan beton segar

Bahan Merk / Asal Volume / Berat

Air Sumur 1.125 L

Semen Padang dan Batu Raja 1.875 kg

Pasir Sungai Kelingi 3.049 kg

Kerikil Sungai Kelingi 5.42 kg

Berat Adukan 11.469 kg

Tabel 5.3 hasil pemeriksaan Bleeding

Pemeriksaan Waktu (menit) Volume Air (ml)

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 37

Page 38: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

1 2Bejana Silinder

3

I 0 – 10 50

II 11 – 20 30

III 21 – 30 0

IV 31 – 40 0

V 41 – 50 0

VI 51 – 60 0

Jumlah 80

d) Contoh Perhitungan

Contoh Perhitungan untuk benda uji silinder :

a. Jumlah air total yang dikeluarkan dari beton segar

A : 50

C : 12603 gr B=1260311469 x 1125

D : 11469 gr B = 1236.235 ml

E : 1125 ml

Jumlah total air yang besar = AB

×100 %

= 50

1236.325×100 %

¿4.045 %

b. Jumlah air yang dikeluarkan per cm2 permukaan beton segar

Luas permukaan silinder = 14

π d2

¿ 14

π152

¿1 76 .625 cm2

Jumlah air yang keluar per cm2 luas permukaan

AL

= 25178.396

=0.140 ml/cm2

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 38

Page 39: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Pemeriksaan Waktu

(Menit)

Vol. Air

(cm2)

Luas

Permukaan

Beton segar

(cm2)

Jumlah air

yang keluar

(%)

Jumlah air

yang keluar

perluas

permukaan

beton segar

(ml/cm)

I 10’ 50 176.625 4.045 0.283

II 10’ 30 176.625 2.427 0.169

III 10’ 0 176.625 - -

IV 10’ 0 176.625 - -

V 10’ 0 176.625 - -

VI 10’ 0 176.625 - -

Jumlah 60’ 80 176.625 6.472 0.452

BAB VIIIPENGUJIAN KUAT TEKAN BETON

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 39

Page 40: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

8.1 JADWAL PELAKSANAAN

Hari/Tanggal : 24 Desember 2012 / 8 dan 15 Januari 2013

Waktu : 10.00 WIB s/d selesai

Tempat : Laboratorium Berantas

8.2 TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setelah selesai praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menentukan kuat tekan

maksimum beton dengan menggunakan beberapa buah sample silinder.

b Tujuan Khusus

Setelah selesai melaksanakan praktikum ini kepada mahasiswa diharapkan agar

dapat :

Mengenal dan trampil dalam menggunakan peralatan dengan baik dan benar

sesuai fungsinya masing-masing

Menentukan kuat tekan umur 28 hari

Menjelaskan dari pada prosedur pelaksanaan dari pengujian kuat tekan beton

dengan tepat

8.3 DASAR TEORI

Beton adalah bagian dari konstruksi yang dibuat dari campuran beberapa

material sehingga mutunya akan banyak tergantung kondisi material pembentuk

ataupun pada proses pembuatannya. Untuk itu kualitas bahan dan proses

pelaksanaannya harus dikendalikan agar dicapai hasil yang optimal.

Beton banyak digunakan sebagai bahan utama rumah tinggal sampai gedung

bertingkat tinggi, agar penggunaanya sesuai kebutuhan yang direncanakan maka

perlu dicari berapa kuat tekan betonnya. berikut ini kita uraiakan sebuah cara tes

kuat tekan beton. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kekuatan tekan beton

berbentuk kubus dan silinder dibuat dan dirawat (cured) di laboratorium. Kekuatan

tekan beton adalah beban persatuan luas yang menyebabkan beton hancur.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 40

Page 41: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Faktor yang utama dan penting untuk diperhatikan di dalam pelaksanaan

pengecoran dilapangan. Yang kemudian akan saya garis bawahi adalah terkait

umur beton dan kuat tekan karakteristik yang dimilikinya pada umur tersebut.

Rata-rata, beton mencapai kekuatan tekan karakteristik rencananya pada

umur 28 hari. Pada umur tersebut kuat tekan karakteristik beton mencapai kekuatan

rencananya.

Dibawah ini adalah grafik hubungan antara umur beton dengan faktor

kuat tekannya. Pada peraturan beton (PBI 1971), hanya dimunculkan faktor

kekuatan pada umur 7 hari, 21 hari, 28 hari. Saya kemudian mencoba mencari

pendekatan (baca : trend) faktor kekuatan tersebut dengan menginterpolasikannya.

Mengetahui kekuatan tekan beton karakteristik ini penting, mengingat

pada proyek konstruksi, uji tekan sample beton dilapangan terkadang dites tidak

tepat pada umurnya (baca: 28 hari), sehingga perlu dilakukan pengkoreksian

dengan menggunakan faktor kekuatan untuk kemudian diketahui apakah pada umur

tersebut kekuatan karakteristinya memenuhi atau tidak.

Jadi fungsi faktor kekuatan tersebut adalah mengetahui kesesuaian

kekuatan tekan karakteristik rencana dengan umur pada saat sample tersebut di tes.

Ini pun juga ada korelasinya dengan waktu dimana bekisting beton tersebut boleh

dibongkar.

8.4 PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

Mesin tekan dengan kemampuan 2500 KN

Timbangan

Jangka sorong

Silinder ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm

Vibrator

b Bahan

Kerikil

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 41

Page 42: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Semen

Air

Pasir

8.5 PROSEDUR PELAKSANAAN

Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan dalam pegujian kuat tekan beton

Timbang bahan sesuai dengan takaran yang telah ditentykan dalam mix design

Masukan semua bahan kedalam mini molen lalu diaduk sampai tercampur rata

Siapkan cetakan berbentuk silinder yang telah diolesi oli pada bagian dalam

dindingnya untuk memudahkan membuka benda uji agar tidak lengket ketika

dituangkan dan terjadi pengerasan pada benda uji

Isi cetakan dengan adukan beton. Tambahkan adukan beton setiap terjadi

kekurangan pada penggetaran. Benda uji diletakan diatas vibrator agar rongga-

ongga beton tertutup penuh

Ratakan permukaan beton

Biarkan beton selama 24 jam dan setelah 24 jam lepaskan cetakan silinder dar

ibeton

Lakukan pengujian pada umur 7, 21 ,28 hari.

8.6 DATA DAN ANALISA DATA

Tabel 6.1 Perkiraan Kekuatan Tekan (N/mm2) Beton Dengan Faktor Air Semen

0,5 dan Jenis Semen dan Agregat Kasar yang Biasa Dipakai di Indonesia.

Jenis SemenJenis Agregat

Kasar

Kuat Tekanan

Pada Umur ( Hari ) Bentuk Benda Uji

7 21 29Semen Portland Tipe I

atau Semen tahan

Sulfat tipe II, V

Semen Tahan Sulfat

tipe III

Batu tak Pecah 17 23 33

SilinderBatu Pecah 19 27 37

Batu tak Pecah 21 28 38

Batu pecah 25 33 44

Catatan : -) Mpa = 1 N/mm2 ≈ 10 kg / cm2

-) Kuat Tekan Silinder ≈ 0,83 uat Tekan Kubus

Sumber : Tabel 1 SNI 03-2834-2000

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 42

Page 43: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Luas Alas Silinder = ½ . п. r 2

= ¿12

×3.14 × ¿

= 88.3125 cm2

A. Umur 7 hari

a). Beton 7.1 = Beban(kg)

Luas bidangtekan (cm2)

= 18000 kg

88.3125 cm2=203.82 kg /cm2

b). Beton 7.2 = Beban(kg)

Luas bidangtekan(cm2)

= 16000 kg

88.3125 cm2=181.17 kg /cm2

c). Beton 7.3 = Beban(kg)

Luas bidangtekan (cm2)

= 12000 kg

88.3125 cm2=135.88 kg /cm2

B. Umur 21 hari

a). Beton 21.1 = Beban(kg)

Luas bidangtekan (cm2)

= 25000 kg

88.3125 cm2=283.89 kg /cm2

b). Beton 21.2 = Beban(kg)

Luas bidangtekan(cm2)

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 43

Page 44: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

= 24000 kg

88.3125 cm2=271.76 kg/cm2

c). Beton 21.3 = Beban(kg)

Luas bidangtekan(cm2)

= 24000 kg

88.3125 cm2=271.76 kg/cm2

C. Umur 29 hari

a). Beton 29.1 = Beban(kg)

Luas bidangtekan (cm2)

= 26000 kg

88.3125 cm2=294.41 kg /cm2

b). Beton 29.2 = Beban(kg)

Luas bidangtekan(cm2)

= 24000 kg

88.3125 cm2=271.76 kg/cm2

c). Beton 29.3 = Beban(kg)

Luas bidangtekan (cm2)

= 34000 kg

88.3125 cm2=385.00 kg /cm

BAB IXPENUTUP

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 44

Page 45: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

9.1 KESIMPULAN

Kualitas agragat merupakan hal yang sangat penting karena kurang lebih

60% - 80% bagian dari volume beton yang terdiri dari padanya.Agregat

tidak hanya mendapat membatasi kekuatan beton tetapi sifat-sifat agragat

juga mempengaruhi ketahanan dan perilku beton.

Beton merupakan adukan antara semen, agregat halus,kasar dan air.Dalam

perencanaan campuran beton,proporsi semen,air agregat halus dan kasar

diperoleh dari percobaan,perhitungan dan pengetesan di laboratorium untuk

menghasilkan mutu beton yang diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 45

Page 46: Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan B

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

http://kibagus-homedesign.blogspot.com/2012/06/memahami-mutu-beton-fc-mpa-dan-

mutu.html#ixzz2I6Ov7ZYA

http://www.ilmusipil.com/tes-beton

http://sagabanget.wordpress.com/2009/07/28/faktor-kuat-tekan-beton-interpolasi/

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 46