laporan pengenalan alat

Upload: ismarwulans

Post on 05-Oct-2015

175 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

mikrobiologi

TRANSCRIPT

44Pengenalan AlatBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangMikroba adalah organisme yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Sesuai namanya, bidang ilmu mikrobiologi (mikros = kecil/sangat kecil; bios = hidup/kehidupan) mempelajari tentang bentuk, kehidupan, sifat, dan penyebaran organisma yang termasuk golongan mikroba (jasad renik). Ilmu yang mempelajari tentang mikroba disebut mikrobiologi. Karena peranan mikroba yang sangat penting di farmasi, maka kita memiliki matakuliah mikrobiologi, dan matakuliah ini memiliki praktikum. Karena peralatan yang digunakan di labolatorium tergolong baru maka kita perlu mengenalnya. Pengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum kita melakukan percobaan atau penelitian. Dengan mengenal alat, kita dapat mengetahui fungsi masing-masing bagian dari alat tersebut serta cara pengoprasian atau penggunaan alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan atau penelitian yang dilakukan.Dan dengan kita mengetahui akan fungsi dan cara penggunaan alat-alat yang akan digunakan dapat memperlancar jalannya suatu percobaan atau penelitian. Sehingga dengan berbekal pengetahuan pemahaman akan fungsi dan cara kerja dari alat yang digunakan kita dapat memperoleh hasil suatu percobaan atau penelitian yang maksimal. Dengan pengenalan alat-alat laboratorium. Kita dapat mengetahui berbagai macam alat yang terdapat di Laboratorium. Selain itu kita juga dapat meminimalisir resiko kesalahan kerja pada saat melakukan percobaan mikrobiologi. Alat-alat laboratorium mempunyai cara dan prinsip kerja yang berbeda. Setiap pengguna harus mengikuti hal-hal tersebut agar dalam menggunakan alat-alat laboratorium tidak terjadi kerusakan alat ataupun hal-hal yang berbahaya.

B. Maksud PercobaanMaksud dari percobaan kali ini adalah untuk mengetahui fungsi alat yang akan digunakan serta cara penggunaanya dalam praktikum mikrobiologi.

C. Tujuan PercobaanTujuan dari percobaan ini adalah agar mahasiswa mengetahui fungsi alat yang terdapat dalam laboratorium mikrobiologi serta cara penggunaanya.

D. Prinsip PercobaanPrinsip percobaan ini yaitu mempelajari fungsi alat yang akan digunakan dan cara penggunaanya dalam praktikum mikrobiologi.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Teori UmumDunia pendidikan merupakan konstruksi dari hasil pemikiran manusia yang selalu dibahas dan dikaji secara terus menerus tiada habisnya dan dunia pendidikan akan melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai tonggak peradaban manusia. Majunya suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan penduduknya. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencetak generasi penerus yang handal yang dapat memajukan suatu bangsa. Oleh karena itu, keterampilan kemampuan menggunakan alat laboratorium adalah sifat yang ditunjukkan dalam bekerja dan berfikir untuk mendapatkan pengetahuan sains pada kegiatan eksperimen di laboratorium untuk mencapai tujuan pembelajaran (Manasikana, dkk, 2012).Alat dapat diartikan sebagai sarana yang dapat dipakai untuk mengerjakan sesuatu.(Purwadi dalam Laila, 2006:29), sementara menurut KBBI (1995 : 28) Alat : benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu ;perkakas ;perabot(an). Dalam KBBI (1995;680) dikatakan bahwa Praktikum: bagian dari pengajaran, yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dalam teori;pelajaran praktek. Sementara dalam www.ut.ac.id dijelaskan bahwa Praktikum merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk memantapkan pengetahuan siswa terhadap materi mata kuliah melalui aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi terhadap teori yang dilakukan baik di dalam laboratorium ataupun di lapangan. (Sakti, 2011). Mikrobiologi termasuk salah satu bidang yang kaya akan isu sosiosaintifik, karena sifat ilmu mikrobiologi sebagai konsep dasar dan konsep aplikasi. Mikroba adalah makhluk hidup berukuran kecil dan yang termasuk di dalamnya adalah bakteri, virus, khamir, dan protozoa. Mikroba dapat merugikan dan menguntungkan. Mikroba memerankan peranan penting dalam bioteknologi (Herlanti dkk, 2012). Mikroorganisme dapat disingkirkan, dihambat atau dibunuh dengan sarana atau proses fisik atau bahan kimia yang tersedia berbagai teknik dan sarana yang bekerja menurut berbagai macam cara yang berbeda-beda (Helmiyati dan Nurrahman, 2010).Peralatan yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi biasanya seperti autoclave, erlenmeyer, sentrifus, cawan petri, penggerus, pisau, testube, beker glass, tabung eppendorf, kapas, lidi, jarum ose, pinset, kertas cakram, pelobang kertas, kertas label, incubator, vortex, objek glass, cover glass, mikroskop, botol film, tissue, pipet tetes, batang pengaduk, mikro pipet 20 l, kain kasa, lampu spiritus, karet, timbangan, aluminium foil, pipet mikro 10 ml, jangka sorong, penggaris dan alat tulis (Sari dkk, 2013). Botol kaca, neraca analitik, alat gelas laboratorium kimia dan mikrobiologi, inkubator, dan ruang steril. Adapun non gelas meliputi neraca, baskom, loyang stainless steel, sendok, saringan bambu, kain saringpanci, jiregen (Agustina & Rahman, 2010). Pengaduk magnetik,oven, corong pemisah, piknometer, timbangan kasar,heater, termometer (Busthan, 2011).BAB IIIMETODE PERCOBAANA. Alat dan Bahan1. AlatAlat yang digunakan dalam praktikum Pengenalan Alat ini adalah :1. Autoklaf2. Batang L3. Batang pengaduk4. Biological Safety Cabinet 5. Botol gelap6. Botol semprot7. Botol vial8. Cawan Petri 9. Cawan porselin10. Corong11. Colony Counter 12. Deck glass13. Electro mantel14. Enkas15. Filler16. Gegep17. Gelas Erlenmeyer 18. Gelas Kimia19. Gelas Ukur20. Hot Plate 21. Inkubator 22. Kompor gas23. Kulkas24. Labu Erlenmeyer25. Laminar Air Flow26. Lampu Spiritus27. Lumpang dan Alu 28. Mikro pipet29. Mikroskop Cahaya30. Mikroskop Stereo 31. Ose Bulat32. Ose Lurus33. Oven 34. Panci infuse35. pH Meter36. Pencadang37. Pinset38. Pipet Tetes39. Pipet Ukur 40. Rak tabung41. Sendok tanduk42. Spoit43. Tabung Durhan44. Tabung Reaksi

B. Cara KerjaCara kerja dalam melakukan praktikum Pengenalan Alat ini adalah :1. Disiapkan alat dan bahan2. Dijelaskan nama alat, fungsi, dan cara kerja dari alat-alat yang disiapkan.3. Diamati dan dipahami penjelasan yang diberikan oleh asisten praktikum.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil PengamatanBerikut tabel pengamatan yang didapatkan setelah praktikum Pengenalan Alat.No.AlatKeteranganFungsi

1Autoklaf

1. Rotor pengaduk2. Belt rotor3. Poros pengaduk4. Gear box poros5. Indikator pengaduk6. Baut & mur7. Flange8. Gasket9. Dinding tangki10. Elemen pemanas11. Isolator12. Pengaduk13. Termokopel14. Sekring15. Pengatur suhu16. Indikator suhu17. Powerstart18. Pengatur kecepatan rotor19. Kotak panel/dudukan20. Pengambil sampel21. Penguat dan baut22. Masukan umpan23. Motor24. Pendingin motorPenyanggaUntuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.

2Batang L

1. Gagang batang2. Ujung batang untuk menyebarkan cairan di permukaan agar supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata.

3Batang pengaduk

1. Kaca pipih2. BatangUntuk mengaduk zat atau medium di dalam Erlenmeyer

4Biological dafety cabinets

1. Tombol on/off2. Pintu geser kaca3. Area kerja4. Tombol kipas5. Kaki

untuk pengerjaan secara aseptis karena memiliki pengaturan dan penyaringan aliran udara.

5Botol gelap

2.1.1. Tutup botol2. Badan botol

sebagai wadah pereaksi (reagen) dan menyimpan reagen yang sudah diolah menjadi baku primer dan sekunder

6Botol semprot

1. Selang semprot2. Tutup botol3. Badan botol

Untuk sterilisasi ruangan dan praktikan untuk praktikum mikrobiologi berisikan lcohol 70%

7Botol vial

1.2.1. Tutup karet2. Badan botolBerfungsi untuk menampung reagen atau rendemen sampel dalam keadaan sampel

8Cawan petri

1. Penutup2. Wadah3. Cawan petri ukuran kecilSebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media.

9Pipet ukur

1. Penghubung filler2. Volume meter3. Ujung/ keluarnya air

Untuk memindahkan larutan dengan berbagai ukuran volume.

10Cawan porselin

1. Badan cawan2. Dasar cawan3. Mulut cawanuntuk menguapkan cairan pada suhu yang tidak terlalu tinggi. Misalnya didalam oven diatas tengah air, uap, pasir dan sebagainya

11Corong

43121. Mulut corong2. Badan corong3. Leher corong4. Lubang corong

Berfungsi untuk memindahkan larutan tempat atau wadah yang memiliki permukaan atas / mulut yang lebih kecil.

12Deck glass

1. Badan deck glassSebagai tutupan objek pada kaca preparat.

135Electro mantel

1432.1. Stecker2. kabel3. tombol on/off4. pengatur suhu5. tempat menyimpan wadah

14Filler

1. A (pengosong udara)2. Labu karet3. S (dengan dicuci menggunakan bahan kimia).4. E (mengeluarkan cairan)

Digunakan bersama pipet ukur, untuk mengambil cairan dengan ketelitian yang akurat

15Gegep

1. Penjepit2. PeganganBerfungsi untuk menjepit tabung reaksi dan preparat. Membantu sterilisasi tabung reaksi dengan cara dilidahapikan.

16Gelas Kimia

1. Mulut gelas2. Badan gelas3. Skala4. Dasar gelasUntuk memanaskan larutan, menghomogenkan bahan komposisi media dan tempat penyimpanan medium.

17.Gelas Ukur

1. Mulut gelas2. Badan gelas3. Skala4. Dasar gelasUntuk mengambil cairan dengan volume tertentu.

18.Hotplate1. Alas/ piringan2. Pengatur suhu

Untuk memanaskan bahan-bahan baik berupa cairan atau padatan

19.Inkubator

1. Display set2. Pintu penutup/pembuka3. Pegangan4. Rak5. Pengatur suhu

Untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol.

20.Kompor gas

1. Badan kompor2. Tombol on/offUntuk memanaskan zat atau alat

21.Kulkas

1. Bahan pendingin2. Lemari pendinginUntuk menyimpan bahan berupa medium dan bakteri untuk inaktifasi

22.Labu Erlenmeyer

1. Mulut labu2. Leher labu3. Skala4. Dasar labu

Sebagai wadah larutan, bahan atau cairan.

23.Laminar air flow

1. Pintu geser kaca2. Tombol kipas3. Tombol on / off UV4. Lampu UV5. Kipas6. Pegangan7. Stecker8. Kabel

Berfungsi untuk pengerjaan secara aseptic karena mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran sehingga aseptis. Untuk aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan.

24.Lampu Spiritus

1. Sumbu2. Mulut3. Leher4. Labu lcoho5. Penutup6. Dasar labuUntuk sterilisasi panas dan mempertahankan sterilisasi ruang inokulasi, isolasi dan transfer mikroba.

25.Lumpang dan Alu

Lumpang :A. Mulut lcoholB. Badan lcoholC. Dasar lcoholAlu :1. Pegangan2. PenggerusTempat menggerus bahan yang akan di uji.

26.Mikroskop Cahaya

1. Lensa okuler2. Tabung3. Sekrup pengarah4. Lensa objektif5. Revolver6. Pegangan7. Pegangan sedia8. Cermin9. Sendi inklinasi10. Kaki

Untuk melihat benda benda yang berukuran mikroskopis.

27.Mikro pipet

1. Tombol penarik dan pendorong cairan2. Tip rejector3. Badan mikropipet4. Tip

Untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 l.

28.Mikroskop Stereo

1. Lensa okuler2. Lengan3. Meja benda4. Pengatur kasar5. Pengatur halus6. Kaki7. Sumber cahaya8. Penjepit9. Lensa objektif10. RevolverTabungUntuk melihat objek yang membutuhkan pembesaran tidak terlalu besar. Bayangan benda yang diamati dengan mikroskop ini terlihat 3 dimensi.

29.Object & Deck Glass

1. Object glass2. Deck glass1. Dasar atau tempat preparat2. Tepi

Object glass berfungsi untuk tempat menaruh objeck yang akan diamati di bawah mikroskop.Deck glass berfungsi untuk menutup objek yang ada di atas object glass

30.Ose Bulat dan Ose Lurus

1. Ujung ose lurus2. Ujung ose3. PeganganOselurus berfungsi untuk memindahkan mikroorganisme dengan cara menusuk pada medium yang ada pada tabung reaksi. Ose bulat berfungsi untuk memindahkan mikroorganisme dengan cara menggores pada medium yang ada pada cawan petri.

31.Oven

1. Pengatur suhu2. Pintp3. pembuka/penutupRakUntuk mensterilisasi kering alat-alat dari gelas.

32.Panci infuse

1. Panci bagian atas2. Panic bagian bawahUntuk menyaring kandungan sterilisasi

33.Pencadang

1. Badan pencadang2. Mulut pencadang

Pencadang berfungsi untuk mengetahui daya hambat daru suatu mikroorganisme pada suatu medium.

34.pH Meter

1. Penampil pH2. Ujung sensitivitasUntuk mengecek pH (keasaman atau alkalinitas) dari media.

35.Pinset

1. Pangkat2. Pegangan3. PenjepitUntuk mengambil benda atau sampel dengan menjepit.

36.Pipet tetes

1. Karet penyedot2. Badan pipet3. ujung/keluar masuknya larutan

untuk meneteskan cairan yang diambil sedikit demi sedikit secara tepat dalam pembuatan medium

37.Pipet ukur

1. Penghubung filler2. Volume meter3. Ujung/ keluarnya air

Untuk memindahkan larutan dengan berbagai ukuran volume.

38.Rak tabung

1. Lubang tempat tabung reaksi2. Badan rakUntuk menyimpan tabung-tabung reaksi baik yang digunakan pada saat praktikum ataupun yang tidak digunakan.

39.Rubber bulb

211. Mulut rubber bulb2. Badan rubber bulbalat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur

40.Sendok tanduk

1. Pegangan2. SendokUntuk mengambil bahan dengan menyendok, biasanya berupa serbuk.

41.Spoit

1. Badan spoit (isi cairan)2. Tutup jarum3. JarumUntuk memindahkan cairan dengan skala yang akurat dan zat hasil pengukuran, atau zat yang mau di uji.

42.Tabung Durham

1. Mulut tabung2. Badan tabung3. Dasar tabungUntuk menangkap gas O2 yang di hasilkan dari hasil fermentasi mikroorganisasi.

43.Tabung reaksi

1. Mulut tabung2. Badan tabung3. Dasar tabung

Sebagai Wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan/ bahan kimia. Wadah pengembangan mikroba, misalnya dalam pengujian jumlah bakteri.

44.Thermometer

1. Ruang hampa2. Pipa kapiler 3. Raksa4. Tangkai kaca dengan dinding tebal5. Pentolan dengan dinding tipisBerfungsi untuk mengukur suhu (emperature), ataupun perubahan suhu.

B. PembahasanMikrobiologi berasal dari bahasa Yunani : Mikros = kecil atau renik, bio = hidup atau kehidupan, dan logos = ilmu atau pikiran. Jadi, Mikrobiologi berarti ilmu pengetahuan tentang mahluk hidup yang kecil dan jasad-jasad renik. Istilah lain yang digunakan selain mahluk hidup yang kecil atau renik ialah mikroorganisme, mikroba. Jasad-jasad renik yang demikian kecil itu tidak dapat dilihat dengan mata kita sendiri. Kita baru dapat melihatnya setelah kita mempergunakan alat untuk memperbesar benda yang kita kenal dengan nama mikroskop.Kemampuan menggunakan alat laboratorium adalah sikap yang ditunjukkan dalam bekerja dan berfikir untuk mendapatkan pengetahuan sains pada kegiatan eksperimen dilaboratorium untuk mencapai tujuan pembelajaran.Pengenalan alat pada praktikum mikrobiologi bertujuan agar praktikan dapat mengenal, menggunakan, dan mengerjakan peralatan- peralatan di Laboratorium Mikrobiologi. Dengan praktikum ini juga praktikan dapat mengetahui fungsi dari setiap alat laboratorium. Alat-alat laboratorium yang di pelajari terbagi menjadi tiga bagian antara lain yaitu alat-alat elektrik, alat-alat gelas dan keramik, dan alat-alat non gelas. Alat-alat elektrik terdiri atas Mikroskop cahaya, Mikroskop stereo, Autoklaf elektrik, Inkubator, Hot plate Stirrer, Cloning counter, LAF, Mikropipet, Oven, Enkas, Kulkas, Kompor, dan Elektromantel. Alat-alat gelas dan keramik terdiri atas Cawan petri, Pipet ukur, Pipet tetes, Tabung reaksi, Labu Erlenmeyer, Glass beads, Lumpang dan alu, Gelas beker, Buncen burner, Gelas ukur, Batang L, Objek dan Deck glass, Botol gelap, Cawan porselin, Batang pengaduk, Labu ukur, Botol vial, Sendok tanduk, Gelas kimia, Corong, Termometer, Panci infuse, dan Tabung durham. Sedangkan alat-alat non gelas terdiri atas Jarum inokulum/ose, Pinset, Rubber bulb, pH meter universal, Rak tabung, Spoit, Filler, Botol semprot, dan Pencadang.Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama "Compound light microscope" adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Mikroskop ini berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkan perbesaran tidak terlalu besar. Di Laboratorium Mikrobiologi, mikroskop stereo biasanya digunakan untuk mengamati secara detail bentuk koloni dan jamur. Berikut merupakan uraian tentang mikroskop stereo yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi yaitu Zoom Stereo Microscope, Olimpus SZ3060.Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC. Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC.Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC. Koloni counter berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.Biological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 l. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1l sampai 20 l, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 l. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml. Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan menikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar. Mikro pipet fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl / NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dll.Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alasan efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap tabung. Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb. Gelas ukur untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.Batang L bermanfaat untuk menyebarkan cairan di permukaan agar supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata. Alat ini juga disebut spreader. Mortar dan penumbuk (pastle) digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi cuplikan, misal daging, roti atau tanah sebelum diproses lebih lanjut. Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media, menampung akuades dll. Bunsen digunakan untuk keperluan penggunaan api. Selang bunsen harus dihubungkan dengan kerang yang terhubung gas agar dapat mengeluarkan api. Api yang dihasilkan bisa diatur sesuai kebutuhannya.Neraca cara menggunakannnya harus dipastikan bahwa neraca tersebut berada dalam keadaan yang stabil. Tekan tombol untuk menyalakan neraca, beri alas seperti perkamen ketika akan mulai menimbang zat. Harus diperhatikan juga kapasitas minimum dan maksimum bahan yang boleh ditimbang.Kertas indikator cara menggunakannnya perubahan warna yangdihasilkan kertas indikator dicocokkan dengan table warnaindikator. Gelas Ukur digunakan untuk megukur volume larutandengan cara melihat meniscus secara tepat. Mata harus sejajardengan gelas ukur, kemudian lihat bagian meniscus bawah untukmentukan volume larutan. Buret digunakan untuk mentitrasi larutan, buret dipasangkan dengan Erlenmeyer. Fungsi dari Erlenmeyer tersebut untuk menampung hasil titrasi. Tangan kanan digunakan untuk memegang dan menggoyangkan Erlenmeyer sedangkan tangan kiri untuk memegang keran buret. Labu Ukur digunakan untuk mencampur larutan. Caranya masukkan larutan ke dalam labu ukur. Simpan labu ukur di lengan tangan lalu goyangkan ke arah atas dan bawah agar larutan tercampur. Oven digunakan untuk mengeringkan alat-alat yang akan digunakan. Hanya untuk alat-alat yang tahan terhadap panas. Eksikator digunakan untuk mendinginkan zat. Zat yang akan didinginkan terlebih dimasukkan ke dalam krus. Lalu masukkan krus ke dalam eksikator. Centrifuge cara kerjanya dengan memasukkan larutan ke dalam tabung yang berada di dalam centrifuge. Jumlah tabung tersebut tidak boleh hanya 1 karena di khawatirkan larutan yang berada dalam tabung akan menyembur. Corong pisah cara menggunakannya masukkkan larutan ke dalam corong dari atas dalam keadaan keran corong tertutup. Goyangkan corong agar larutan tercampur corong dan buka. Balikkan kerannya agar gas yang dihasilkan larutan tersebut keluar.

BAB VPENUTUPA. KesimpulanKesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini yaitu alat-alat pada laboratorium mikrobiologi terbagi atas tiga yaitu alat-alat yang terbuat dari gelas dan keramik, alat-alat elektrik, dan alat-alat yang tidak terbuat dari gelas maupun keramik. Setiap alat-alat tersebut memiliki fungsinya masing-masing.

B. SaranDiharapkan kerja sama antar praktikan dan asisten agar praktikum berjalan lancar serta penggunaan alat harus disesuaikan dengan fungsinya agar tidak ada kecelakaan/kerusakan pada saat praktikum berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Wawan dan Taufik Rahman. 2010. Pengaruh Variasi Konsetrasi Sukrosa dan Susu Skim terhadap Jumlah Asam sebagai Asam Laktat Yoghut Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.)Busthan, Meuthia. 2011. Peningkatan Mutu Minyak Nilam Hasil Destilasi Vakum dengan Pengketalan. Volume 24.Helmiyati, Ayu Fitria dan Nurrahman. 2010. Pengaruh konsentrasitawas terhadap pertumbuhan bakteri gram positif dan negatif. Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 01 No. 01 Tahun 2010.Manasikana, Oktaffi Arinna, Ashadi, dan Haryono. 2012. Pembelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing dan Proyek Ditinjau dari Kreativitas dan Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium. Jurnal Inkuiri. Vol. 1 No. 1.Sakti, Indra. 2011. Korelasi Pengetahuan Alat Praktikum Fisika dengan Kemampuan Psikomotorik Siswa di SMA Negeri q Kota Bengkulu. Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011.Sari, Kartika Indah Permata, Periadnadi, dan Nasril Nasir. 2013. Uji Antimikroba Ekstrak Segar Jahe-Jahean (Zingiberaceae) Terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Candida albicans. Jurnal Biologi Universitas Andalas. Vol. 2 No. 1.Y. Herlanti, N.Y. Rustaman, I. Rohman, dan A. Fitriani. 2012. Kualitas Argumentasi pada Diskusi ISU Sosiosaintifik Mikrobiologi Melalui Weblog. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Vol. 1 No. 2.

LAMPIRANI. Skema KerjaDisiapkan alat-alat praktikum mikrobiologi Dijelaskan nama alat, fungsi, dan cara kerjadari alat-alat yang disiapkan

Diamati dan dipahami penjelasan yang diberikanoleh asisten

Ismar Wulan Mariani Triwatami O1A114017