laporan pendahuluan nyeri _ askep & laporan pendahuluan

5
5th January 2013  A.  Definisi Nyeri did efini sikan sebag ai suatu kea daa n yang mem pen gar uh i seseoran g dan ekste nsin ya diketahui bila s eseorang pernah mengalaminya (T amsuri, 20 07). Menuru t International   Associa tion for Study of Pain  (IAS P), nyeri ad alah sensori sub yektif dan em osional yang tidak menyenang kan yang did apa t terk ait den gan ker usak an jari ngan aktu al maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. B.  Klasifikasi Nyeri a. Berdasarkan sumb ernya a.  Cutaneus/ superfisial, yaitu nyeri yang mengenai kulit/ jaringan subkutan. Biasanya bersifat burning (seperti terbakar). ex: terkena ujung pisau atau gunting. b. Deep somatic/ nyeri dalam, yaitu nyeri yang muncul dari ligament, pemb. Darah, tendon dan syaraf, nyeri menyebar & lbh lama daripada cutaneus.ex: sprain sendi c.  Visceral (pada organ dalam), stimulasi reseptor nyeri dlm rongga abdomen, cranium dan thorak. Biasanya terjadi karena spasme otot, iskemia, regangan jaringan. b.  Berdasarkan penyebab: a. Fisik, Bisa terjadi karena stimulus fisik (Ex: fraktur femur). b.  Psycoge n ic, T erja di karen a seba b yang ku ran g jel as/su sah diid ent ifikasi, b ersum ber dari emosi/psikis dan biasanya tidak disadari. (Ex: orang yang marah-marah, tiba-tiba merasa nyeri pada dadanya) Biasanya nyeri terjadi karena perpaduan 2 sebab tersebut. c.  Berdasarkan lama/durasinya a. Nyeri akut  Nyeri yang terjadi segera setelah tubuh terkena cidera, atau intervensi bedah dan memil iki awitan yan cepat, dengan intensitas bervariasi dari berat sampai ringan . Fungsi nyeri ini adalah sebagai  pemberi pering atan akan adanya cidera atau penyakit yang akan datang. Nyeri ini terka dang bisa hil ang sendi ri tanpa adanya intervensi medi s, setelah keadaan pulih pada area yang rusak. Apabil a nyeri akut ini muncul, biasanya tenaga kesehatan sangat agresif untuk segera menghilangkan nyeri.  Nyeri akut secara serius mengancam proses penyembuhan kli en, untuk itu harus menjadi prioritas  perawatan. Rehabilitasi bis a tertunda dan hospitali sasi bisa  danya nyeri akut yang tidak te rkontrol.  b.  Nyeri kronik  Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermi ten yang menetap sepanjang suatu periode tertentu, berlangsung lama, intensitas bervariasi, dan biasanya berlangsung lebih dari enam bulan.  Nyeri ini bisa berlangsung terus sampai kematian. Pada nyeri kroni k, tenaga kesehatan tidak seagresif pada nyeri akut. Klien yang mengalami nyeri kronik akan mengalami periode remisi (gejala hil ang sebag ian atau keseluruhan) dan eksaserbasi (keparahan mening kat). Nyeri i ni biasany a tidak memberikan respon terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya.Sifat nyeri k ronik yang tid ak dapat diprediksi membuat klien menj adi frus tasi dan seri ng kali mengarah pada depres i  psi kolog is. Indivi du ya ng mengalami nyeri kroni k akan timbul perasaan yan gti dak aman, karena ia tidak pernah tahu apa yang akan dirasakannya dari hari ke hari. Laporan Pendahuluan Nyeri L aporan Pendahuluan Nyeri | Askep & Lapora n Pen dah u luan ht t p://g il ar g i. blo g spo t .com/2 013 /0 1/l apora n -p en dah u luan-n y er i.ht ml 1 of 5 6/20/2014 12:02 AM

Upload: yaditriaditya

Post on 14-Oct-2015

328 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

bjvkcdklllkjb

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 Laporan Pendahuluan Nyeri _ Askep & Laporan Pendahuluan

    1/5

    5th January 2013

    A. Definisi

    Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensi

    diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007).

    Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori subyektif d

    emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual mau

    potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

    B. Klasifikasi Nyeri

    a. Berdasarkan sumbernya

    a. Cutaneus/ superfisial, yaitu nyeri yang mengenai kulit/ jaringan subkutan. Biasanya bersifat burn

    (seperti terbakar). ex: terkena ujung pisau atau gunting.

    b. Deep somatic/ nyeri dalam, yaitu nyeri yang muncul dari ligament, pemb. Darah, tendon dan sya

    nyeri menyebar & lbh lama daripada cutaneus.ex: sprain sendi

    c. Visceral (pada organ dalam), stimulasi reseptor nyeri dlm rongga abdomen, cranium dan thor

    Biasanya terjadi karena spasme otot, iskemia, regangan jaringan.

    b. Berdasarkan penyebab:

    a. Fisik, Bisa terjadi karena stimulus fisik (Ex: fraktur femur).

    b. Psycogenic, Terjadi karena sebab yang kurang jelas/susah diidentifikasi, bersumber d

    emosi/psikis dan biasanya tidak disadari. (Ex: orang yang marah-marah, tiba-tiba merasa nyeri pa

    dadanya) Biasanya nyeri terjadi karena perpaduan 2 sebab tersebut.

    c. Berdasarkan lama/durasinya

    a. Nyeri akut

    Nyeri yang terjadi segera setelah tubuh terkena cidera, atau intervensi bedah dan memiliki awi

    yan cepat, dengan intensitas bervariasi dari berat sampai ringan . Fungsi nyeri ini adalah sebapemberi peringatan akan adanya cidera atau penyakit yang akan datang. Nyeri ini terkadang b

    hilang sendiri tanpa adanya intervensi medis, setelah keadaan pulih pada area yang rusak. Apab

    nyeri akut ini muncul, biasanya tenaga kesehatan sangat agresif untuk segera menghilangkan ny

    Nyeri akut secara serius mengancam proses penyembuhan klien, untuk itu harus menjadi prior

    perawatan. Rehabilitasi bisa tertunda dan hospitalisasi bisadanya nyeri akut yang tidak terkontro

    b. Nyeri kronik

    Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu peri

    tertentu, berlangsung lama, intensitas bervariasi, dan biasanya berlangsung lebih dari enam bulNyeri ini bisa berlangsung terus sampai kematian. Pada nyeri kronik, tenaga kesehatan ti

    seagresif pada nyeri akut. Klien yang mengalami nyeri kronik akan mengalami periode remisi (gej

    hilang sebagian atau keseluruhan) dan eksaserbasi (keparahan meningkat). Nyeri ini biasanya tid

    memberikan respon terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya.Sifat nyeri kronik y

    tidak dapat diprediksi membuat klien menjadi frustasi dan seringkali mengarah pada dep

    psikologis. Individu yang mengalami nyeri kronik akan timbul perasaan yan gtidak aman, karena

    tidak pernah tahu apa yang akan dirasakannya dari hari ke hari.

    Laporan Pendahuluan Nyeri

    Laporan Pendahuluan Nyeri | Askep & Laporan Pendahuluan http://gilargi.blogspot.com/2013/01/laporan-pendahulu

    1 of 5 6/20/20

  • 5/24/2018 Laporan Pendahuluan Nyeri _ Askep & Laporan Pendahuluan

    2/5

    Perbedaan karakteristik nyeri akut dan kronik

    Nyeri akut Nyeri kronik

    Lamanya dalam hitungan menit

    Ditandai peningkatan BP, nadi, dan

    respirasi

    Respon pasien:Fokus pada nyeri,menyetakan nyeri menangis dan

    mengerang

    Tingkah laku menggosok bagian yang

    nyeri

    Lamanyna sampai hitungan bulan, > 6bln

    Fungsi fisiologi bersifat normal

    Tidak ada keluhan nyeri

    Tidak ada aktifitas fisik sebagai responterhadap nyeri

    d. Berdasarkan lokasi/letak

    a. Radiating pain yaitu Nyeri menyebar dr sumber nyeri ke jaringan di dekatnya (ex: cardiac pain)

    b. Referred pain yaitu Nyeri dirasakan pada bagian tubuh tertentu yg diperkirakan berasal dari jarin

    penyebab.c. Intractable painn yaitu Nyeri yg sangat susah dihilangkan (ex: nyeri kanker maligna).

    d. Phantom pain yaitu Sensasi nyeri dirasakan pada bagian.Tubuh yg hilang (ex: bagian tubuh ya

    diamputasi) atau bagian tubuh yang lumpuh karena injuri medulla spinalis

    C. Intens itas Nyeri

    Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu, penguku

    intensitas nyeri sangat subjektif dan individual dan kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasa

    sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri den

    pendekatan objektif yang paling mungkin adalah menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyer

    sendiri. Namun, pengukuran dengan tehnik ini juga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang nyer

    sendiri [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6396485117225575186] [http://www.blogger.c

    /blogger.g?blogID=6396485117225575186] (Tamsuri, 2007).

    Menurut smeltzer, S.C bare B.G (2002) adalah sebagai berikut :

    1) skala intensitas nyeri deskritif

    skala intensitas nyeri deskritif

    2) Skala identitas nyeri numerik

    Skala identitas nyeri numerik

    3) Skala analog visual

    Skala analog visual

    4) Skala nyeri menurut bourbanis

    Skala nyeri menurut bourbanis

    Laporan Pendahuluan Nyeri | Askep & Laporan Pendahuluan http://gilargi.blogspot.com/2013/01/laporan-pendahulu

    2 of 5 6/20/20

  • 5/24/2018 Laporan Pendahuluan Nyeri _ Askep & Laporan Pendahuluan

    3/5

    Keterangan :

    0 : Tidak nyeri

    1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.

    4-6 :Nyeri sedang : Secara obyektif klien mendesis,menyeringai, dapat menunjukkan lokasi ny

    dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik.

    7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih res

    terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak da

    diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi

    10 : Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul.

    Skala deskritif merupakan alat pengukuran tingkat keparahan nyeri yang lebih obyektif. Sk

    pendeskripsi verbal (Verbal Descriptor Scale,VDS) merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sam

    lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang garis. Pendeskripsi ini dirank

    dari tidak terasa nyeri sampai nyeri yang tidak tertahankan. Perawat menunjukkan klien skala terse

    dan meminta klien untuk memilih intensitas nyeri terbaru yang ia rasakan. Perawat juga menanya

    seberapa jauh nyeri terasa paling menyakitkan dan seberapa jauh nyeri terasa paling tidak menyakitkan. A

    VDS ini memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk mendeskripsikan nyeri. Skala penilaian num

    (Numerical rating scales, NRS) lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata. Dalam hal

    klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. Skala paling efektif digunakan saat mengkaji intens

    nyeri sebelum dan setelah intervensi terapeutik. Apabila digunakan skala untuk menilai nyeri, m

    direkomendasikan patokan 10 cm (AHCPR, 1992).

    Skala analog visual (Visual analog scale, VAS) tidak melebel subdivisi. VAS adalah suatu garis lu

    yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Skala

    memberi klien kebebasan penuh untuk mengidentifikasi keparahan nyeri. VAS dapat merupakan penguku

    keparahan nyeri yang lebih sensitif karena klien dapat mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian dari pa

    dipaksa memilih satu kata atau satu angka (Potter, 2005).

    D. Batasan karakteristik :

    a. Laporan secara verbal atau non verbalb. Fakta dari observasi

    c. Posisi antalgic untuk menghindari nyeri

    d. Gerakan melindungi

    e. Tingkah laku berhati-hati

    f. Muka topeng

    g. Gangguan[http://www.lenterabiru.com/2010/01/glasgow-coma-scale.htm] tidur (mata sayu, tampak capek, s

    atau gerakan kacau, menyeringai)

    h. Terfokus pada diri sendiri

    i. Fokus menyempit (penurunan [http://www.lenterabiru.com/2011/04/ketidakefektifan-koping-individu.

    persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)

    j. Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktiv

    [http://www.lenterabiru.com/2011/04/intoleransi-aktivitas.htm] , aktivitas berula ng-ulang)

    k. Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah [http://www.lenterabiru.com/2011

    /gangguan-pertukaran-gas.htm] , perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)

    l. Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)

    m. Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berke

    kesah

    n. Perubahan dalam nafsu makan dan minum

    Laporan Pendahuluan Nyeri | Askep & Laporan Pendahuluan http://gilargi.blogspot.com/2013/01/laporan-pendahulu

    3 of 5 6/20/20

  • 5/24/2018 Laporan Pendahuluan Nyeri _ Askep & Laporan Pendahuluan

    4/5

    E. Faktor yang berhubungan :

    Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis)

    F. NOC :

    a. Pain Level

    b. Pain control

    c. Comfort level

    Kriteria Hasil :

    a Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi un

    mengurangi nyeri, mencari bantuan)

    b Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

    c Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

    d Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

    e Tanda vital dalam rentang normal

    G. NIC :

    Pain Management

    a Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekue

    kualitas dan faktor presipitas

    b Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

    c Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien

    d Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri

    e Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau

    f Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lamp

    g Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

    DAFTAR PUSTAKA

    Priharjo, R (1993). Perawatan Nyeri, pemenuhan aktivitas istirahat. Jakarta : EGC hal : 87.

    Shone, N. (1995). Berhasil Mengatasi Nyeri. Jakarta : Arcan. Hlm : 76-80

    Ramali. A. (2000). Kamus Kedokteran : Arti dan Keterangan Istilah. Jakarta : Djambatan.

    Syaifuddin. (1997).Anatomi fisiologi untuk siswa perawat.edisi-2. Jakarta : EGC. Hlm : 123-136.

    Tamsuri, A. (2007). Konsep dan penatalaksanaan nyeri.Jakarta : EGC. Hlm 1-63

    Potter. (2005). Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik.Jakarta: EGC. Hlm 1502-1533

    Laporan Pendahuluan Nyeri | Askep & Laporan Pendahuluan http://gilargi.blogspot.com/2013/01/laporan-pendahulu

    4 of 5 6/20/20

  • 5/24/2018 Laporan Pendahuluan Nyeri _ Askep & Laporan Pendahuluan

    5/5

    Diposkan 5th January 2013 olehArgiansa Afrian

    Beri komentar sebagai:

    Publikasikan

    0 Tambahkan komentar

    Laporan Pendahuluan Nyeri | Askep & Laporan Pendahuluan http://gilargi.blogspot.com/2013/01/laporan-pendahulu

    5 of 5 6/20/20