laporan pd
DESCRIPTION
Dasar dasar ilmu tanahTRANSCRIPT
-
5/26/2018 Laporan PD
1/9
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Tanah-tanah mineral mempunyai kisaran partikel density antara 2,6
2,93 gr/cm3. Berat jenis rata-rata butiran tanah dan mineral, biasanya
dianggap 2,6 gr/cm3 untuk kepentingan praktis. !ebagai bahan
perbandingan berat jenis tanah-tanah "rganik jauh lebih kecil yaitu #,-#,$
gr/cm3. Berat jenis butiran berubah dengan ukuran butiran atau dengan
perubahan p"ri-p"ri. Berat jenis tanah mineral rata-rata merupakan berat
jenis mineral yang paling banyak terdapat dalam tanah.
%ineral "rganik yang berasal dari hasil pelapukan bahan induk, jumlahnya
ber&ariasi dari satu persen bahan "rganik sampai sembilan puluh
sembilan persen dalam tanah liat, k"mp"nen mineral dalam tanah liat.
'"mp"nen mineral dalam tanah terdiri dari campuran-campuran partikel
yang berbeda ukurannya, k"mp"sisi si(at-si(at (isika dan kimianya.
%enurut urutan besarnya partikel-partikel tersebut adlah batu, kerikil,
pasir, debu dan liat. )stilah n"n teknis seperti tanah ringan , diacu pada
tekstur tanah. Tanah berat adalah tinggi dalam kandungan liat dan
partikel lain yang halus. Tanah ringan adalah rendah dalam kandungan
liat, tinggi dalam pasir, dan partikel-partikel lain yang kasar.
Berat ukuran dan cara teraturnya partikel-partikel tanah, tidak
berpengaruh terhadap particle density, akan tetapi kandungan bahan
"rganik akan memberi pengaruh yang besar terhadap paticel density
sehingga pada a*alnya tanah yang ada pada bagian atas mempunyai
nilai particle density yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah lapisan
ba*ah.. +i samping itu, penting juga diketahui dalam menetapkan gerak
air dalam tanah, di mana p"r"sitas berhubungan dengan permeabilitas
untuk menentukan gerak air.
'"ndisi (isik tanah sangat menentukan aerase, drainase, dan nutrisi
tanaman. !i(at (isik tanah juga berpengaruh "leh si(at kimia dan bi"l"gi
tanah, di mana si(at-si(at (isik tanah tergantung pada jumlah, ukuran,
51
-
5/26/2018 Laporan PD
2/9
bentuk, susunan, dan k"mp"sisi mineral dari partikel-partikel tanah,
macam dan jumlah bahan "rganik, &"lume dan bentuk p"ri-p"ri pada
*aktu tertentu.
article +ensity tiap jenis tanah yaitu k"nstan dan tidak ber&ariasi dengan
jumlah ruang antara partikel-partikel p"r"sitas. erbedaan partikel di
antara jenis-jenis tanah tidak terlalu besar, kecuali terdapat &ariasi yang
besar di dalam kandungan bahan "rganik dan k"mp"sisi dari mineral
tanah. Berdasarkan uraian diatas maka pentinglah untuk melakukan
praktikum bulk density agar kita dapat mengetahui berat suatu tanah.Berat
jenis butiran itu mengandung mineral atau bahan "rganik
I.2. Tujuan dan Kegunaan
I.2.1. Tujuan
raktikum ini bertujuan untuk mengetahui nilai artikel +ensity adalah
agar kita dapat mengetahui cara menentukan particle density dari suatu
jenis tanah, serta (akt"r-(akt"r yang mempengaruhinya.
I.2.2. Kegunaan
'egunaannya adalah agar praktikan dapat menghitung besarnya nilai
particle density dan untuk mengetahui jenis tanah sehingga kita dapat
melakukan peng"lahan pada tanah dengan benar.
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Particle Denit!
article density adalah suatu satuan &"lume padat tanah yang dinyatakan
dengan gram/cm3. Besar jenis rata-rata butiran tanah mineral biasanya
52
-
5/26/2018 Laporan PD
3/9
dianggap 2,6 gr/cm3 untuk kepentingan praktis. !ebagai bahan
perbandingan berat jenis tanah-tanah "rganik jauh lebih kecil yaitu #,-#,$
gr/cm3. Berat jenis butiran berubah dengan ukuran butiran atau dengan
perubahan p"ri-p"ri. article density sangat berpengaruh terhadap
kandungan bahan "rganik tanah. +engan adanya kandungan bahan
"rganik pada tanah maka nilai ini menjadi rendah. )stilah kerapatan ini
sering digunakan dalam istilah berat jenis atau spesi(ik gra&iti, yang berarti
perbandingan kerapatan suatu benda tertentu terhadap kerapatan air
pada keadaan ", dengan tekanan udara atm"s(er. 0airunan, 1.',
99.
Besar dan cara tersusunnya partikel tanah tidak terpengaruh pada particle
density. 1kan tetapi kandungan bahan "rganik memberi pengaruh yang
besar pada parcle density tanah. 4al ini disebabkan karena bahan "rganik
memperkecil berat isi tanah, ini adalah salah satu sebab mengapa tanah
lapisan atas mempunyai particle density lebih rendah dari pada lapisan
ba*ah. 5ntuk menentukan kerapatan partikel tanah, pertimbangan hanya
diberikan untuk partikel yang s"lid. leh karena itu, kepadatan partikel
setiap tanah merupakan suatu tetapan dan tidak ber&ariasi menurut
jumlah ruang partikel. 4al ini dide(inisikan sebagai massa setiap unit
&"lume partikel tanah dan kerap kali dinyatakan dalam gram/cm3. 5ntuk
kebanyakan tanah mineral kerapatan partikelnya rata-rata sekitar 2,6
gr/cm3. 4al ini tidak berbeda banyak pada tanah yang berbeda pula. 7ika
tidak akan terdapat suatu &ariasi yang harus mempertimbangkan
kandungan tanah "rganik atau k"mp"sisi mineral 08"th 4.+, 9$9.
Tanah mineral mempunyai particle density yang berkisar 2,6 - 2,93 gr/cm 3
dan untuk tanah "rganik #, #,$ gr/cm 3. erbedaan kerapatan tanah
diantara jenis-jenis tanah tidak begitu besar, kecuali terdapat &ariasi
besar, dengan kandungan bahan "rganik dan k"mp"sisi mineral.
04ardj"*igen". !, 2##3
II.2. "akt#r $ "akt#r !ang %e&'engaru(i Particle Denit!
53
-
5/26/2018 Laporan PD
4/9
1dapun (akt"r-(akt"r yang mempengaruhi particle density adalah struktur
tanah, tekstur, b"b"t isi tanah, kandungan bahan "rganik serta &"lume
tanah.Tanah yang lepas dan berkumpul akan mempunyai berat persatuan
&"lume yang mudah dan tanah yang lebih tinggi kerapatan massanya.
Butiran-butiran pasir letaknya cenderung untuk erat satu sama lainnya.
'andungan bahan-bahan "rganik rendah dari tanah berpasir dan
mempertinggi kerapatan massa, sebaliknya butir-butir tanah yang
permukaannya halus, mempunyai letak yang tidak begitu erat satu sama
lainnya. 4al ini akibat kenyataan bah*a permukaan tanah relati( berbutir-
butir.
Tanah yang memiliki kandungan bahan "rganik yang banyak tentulah
sangat berbeda &"lume kepadatan tanahnya bila dibandingkan tanah
yang memiliki kandungan "rganik yang sedikit selain itu t"p"gra(i juga
sangat mempengaruhi kepadatan tanah jika tanah terletak pada t"p"gra(i
yang curam maka kemampuan untuk mengikat air itu lebih rendah
dibandingkan tanah yang terletak pada t"p"gra(i yang datar, apabila
terletak pada t"p"gra(i yang curam maka kemampuan untuk mengikat air
sangat rendah sehingga kepadatan &"lume tanah akan lebih besar
dibanding tanah yang memiliki t"p"gra(i yang datar 04ana(iah, 2##.
III. %ET)D)L)*I PE+,)BAAN
III.1. -aktu dan Te&'at
raktikum ini dilaksanakan pada hari 7umat, 2$ kt"ber 2# pukul 3.3#
)T1 di :ab"rat"rium 'imia dan 'esuburan Tanah, 7urusan )lmu Tanah,
8akultas ertanian, 5ni&ersitas 4asanuddin.
III.2. Alat Dan Ba(an
54
-
5/26/2018 Laporan PD
5/9
1lat-alat yang digunakan adalah tabung slinder dan pengaduk. Bahan
yang digunakan pada praktikum ini adalah sampel tanah dan air biasa.
III.. Pr#edur Kerja
1dapun pr"sedur kerja pada pelaksanaan praktikum particle density
adalah memasukkan tanah hasil analisis bulk density sebanyak # gr ke
dalam gelas slinder ## m: yang telah diberi air sebanyak # m: dan
mengaduknya dengan baik untuk melepaskan udaranya. %embilas gelas
pengduk pada dinding slinder dengan sejumlah air 0; # m:. %embiarkan
campuran tersebut selama menit untuk dapat melepaskan udaranya dan
mencatat &"lume air dalam gelas ukur. %enghitung particle density
dengan persamaan # gram
?"lume dalam gelas ukur > # cm3
?"lume air dan tanah > $ cm3
?"lume air permeabilitas > # cm3
?"lume tanah > $ 0# @ #
> $ - 6#
> $ cm3
59