2015 laporan keberlanjutan sustainability report 2015 bjb_20 juli#1 (1).pdf · - pd bpr lpk...

128
IDX : BJBR Maintaining Commitments into the Future Memelihara Komitmen untuk Masa Depan 2015 Sustainability Report Laporan Keberlanjutan

Upload: lycong

Post on 17-Jul-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

IDX : BJBR

Maintaining Commitments into the FutureMemelihara Komitmen untuk Masa Depan

2015 Sustainability ReportLaporan Keberlanjutan

Daftar Isi

Laporan KeberlanjutanSustainability Report

Referensi Silang GRI-G4GRI-G4 Cross Reference

Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certifications

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

Laporan Direktur UtamaReport from President Director

Pelibatan Pemangku KepentinganStakeholder Engagement

Tata Kelola BerkelanjutanSustainable Governance

Mengembangkan Manusia bjbDeveloping bjb Human Resources

Kinerja EkonomiEconomic Performance

Kinerja SosialSocial Performance

Kinerja LingkunganEnvironmental Performance

34

36

42

50

60

78

88

100

110

87

116

Tentang Laporan iniAbout This Report

Profil OrganisasiOrganization Profile

Sekilas bank bjbbank bjb in Brief

Visi & MisiVision & Mision

Produk & LayananProduct & Services

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Jaringan LayananOperation Network & Services

Perjalanan WaktuMilestones

Peristiwa PentingEvent Highlights

2

8

9

12

14

18

20

22

28

Maintaining Commitmentinto the Future01

Contents

110

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

1

2015Laporan KeberlanjutanSustainability Report

bank bjb lahir sebagai wujud aspirasi pemerintah daerah dan pemerintah kota se-Jawa Barat dan Banten akan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat di wilayahnya. Oleh karenanya, adalah komitmen kami di bank bjb bahwa setiap pencapaian yang kami peroleh harus memberikan manfaat yang bermakna bagi masyarakat Jawa Barat dan Banten. Ini adalah komitmen yang kami pegang teguh meski di tengah tantangan yang sulit di tahun 2015. Ini adalah komitmen yang kami wujudkan melalui kinerja dan pencapaian bank bjb di bidang keuangan, sosial maupun lingkungan sepanjang tahun 2015. Komitmen yang akan membentuk masa depan bank bjb. bank bjb was born as an aspiration of municipal and regional governments in West Java and Banten towards a better future for communities in the regions. Thus, it is our commitment at bank bjb that each of our achievement and performance should meaningfully benefit the people in West Java and Banten. This is the commitment that we held fast through the difficult year of 2015. This is the commitment that was manifested through bank bjb’s excellent financial, social and environmental performance throughout 2015. This is the commitment that will shape the future of bank bjb.

Maintaining Commitments into the FutureMemelihara Komitmen untuk Masa Depan

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

1

2

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Tentang Laporan IniAbout This Report

The preparation of this Sustainability Report is part of bank bjb’s commitment to report its sustainability activities in terms of economic, social and environmental aspects.

Penyusunan Laporan Keberlanjutan ini merupakan bagian dari komitmen bank bjb untuk melaporkan kegiatan keberlanjutannya terkait bidang ekonomi, sosial dan lingkungan.

[G4-28] Periode Pelaporan 1 Januari 2015 - 31 Desember 20151 January 2015 - 31 December 2015 Reporting Period

[G4-29]Tanggal Laporan Terdahulu Juli 2015

July 2015Date of Previous Report

[G4-30]Siklus Pelaporan Tahunan

AnnualReporting Cycle

[G4-31]

[G4-3]

[G4-5]

Contact Point bank bjbJl. Naripan No. 12 - 14

Bandung 40111 – IndonesiaTel (62-22) 4234868Fax (62-22) 4206099

[email protected]

Contact Point

[G4-32]Tabel Index GRI Lihat halaman 116

See page 116GRI Index Table

[G4-33]

Penjaminan Laporan Belum dilakukan penjaminan oleh pihak eksternal atas Laporan Keberlanjutan Perseroan

No external assurance has been made on the Company’s Sustainability Report

Report Assurance

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

3

Pembaca yang terhormat,

Laporan Keberlanjutan 2015 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk – selanjutnya disebut ‘bank bjb’, ‘Perseroan’ atau ‘Bank’ - adalah laporan keberlanjutan kelima yang kami terbitkan setiap tahun sejak tahun 2011, sebagai bentuk komitmen kami untuk melaporkan secara berkala dan lebih rinci kepada para pemangku kepentingan, mengenai kinerja keberlanjutan bank bjb di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. Kinerja sosial dan lingkungan bank bjb pada tahun 2015 juga mencakup akivitas kami dalam melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) sebagaimana diamanatkan dalam pasal 66 ayat 2C UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Pedoman Pelaporan Laporan ini disusun mengacu pada Pedoman Pelaporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting Guidelines) dari Global Reporting Initiative Generasi ke-4 (GRI-G4). Laporan ini disiapkan “sesuai dengan” (in accordance) Panduan Laporan Keberlanjutan GRI-G4 dengan opsi “inti” (core). [G4-32]

Walaupun belum sempurna, kami berusaha untuk mengikuti sejumlah prinsip dalam GRI, yakni kemampuan diperbandingkan (comparability), Keandalan (reability), Akurasi (Accuracy), Kejelasan (clarity), aktualitas (timeliness) dan keseimbangan (balance). Penyajian data kuantitatif dan/atau kualitatif serta analisisnya dilengkapi dengan kode khusus dengan huruf merah dalam tanda kurung pada akhir paragraf dimaksud, sebagai penanda dari setiap indikator GRI yang terpenuhi. Referensi silang antara informasi yang tersaji dengan indikator GRI dapat dilihat di halaman 116. [G4-32]

Cakupan Pelaporan Dalam laporan ini kami ingin memaparkan kinerja bank bjb dan entitas anak pada topik-topik yang relevan dan relatif signifikan bagi bank bjb dan bagi para pemangku kepentingan dalam konteks keberlanjutan untuk mencapai keseimbangan prinsip “triple bottom line”, yakni profit (menghasilkan laba untuk pertumbuhan), people (memberdayakan sumber daya manusia) dan planet (serasi dengan alam).

Data dan informasi yang disajikan dalam laporan ini mencakup kinerja keberlanjutan bank bjb sebagai perusahaan induk dan tidak termasuk data keberlanjutan yang dikelola oleh entitas anak atau entitas lain dari luar Perseroan. Sedangkan untuk data dan informasi keuangan seperti nilai-nilai ekonomi yang diterima dan didistribusikan yang kami sajikan dalam laporan ini telah mencakup entitas

Dear Valued Readers,

Sustainability Report 2015 of PT bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) is the five sustainability report that we have published every year since 2011, as part of our commitment to regularly report in more details to stakeholders, regarding bank bjb’s sustainable performance in economic, social and environmental aspects throughout 2014. bank bjb’s social and environmental performance also includes our activities in implementing social and environmental responsibility (TJSL) as mandated in Article 66 paragraph 2C, Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies.

Reporting Guidelines bank bjb’s Sustainability Report 2014 was compiled referring to Sustainability Reporting Guidelines of Global Reporting Initiative Fourth Generation (GRI-G4) and Financial Services Sector Disclosures. The Sustainability Report was prepared in accordance with Sustainability Reporting Guidelines GRI-G4 with core option. [G4-32]

Although it’s not perfect, we are trying to adhere to a number of principles in GRI, which are comparability, reliability, accuracy, clarity, timeliness and balance. Presentation of quantitative and/or qualitative data as well as analysis comes with special codes with letters in red and parentheses at the end of each respective paragraph, as a marker of each GRI indicator being met. Cross-reference between the presented information and GRI indicators can be found on page 116 [G4-32]

Reporting Coverage In this report we would like to describe performance of bank bjb and its subsidiaries on relevant and relatively significant topics to bank bjb and stakeholders in the context of sustainability in achieving a balance principle of “triple bottom line”, which are profit (generating profit for growth), people (empowering human resources) and planet (in harmony with nature).

Data and information presented in this report include sustainable performance of bank bjb as a holding company and excluding sustainability data managed by subsidiaries or other entities outside the Company. As for financial data and information, such as: obtained and distributed economic values that we present in this report have covered its subsidiaries as stated in Consolidated Financial Statements

4

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Tentang Laporan IniAbout This Report

of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk and Subsidiaries for the year ended December 31, 2015 and 2014. [G4-17][G4-20]

Specific Limitations of bank bjb’s Sustainability Aspects Reporting [G4-21]

Significant ChangeThere was no significant change in structure, accounting principles and data measurement methods from the Report presented in the previous year so there is no restatement for disclosures in the previous report. During the reporting period there was no significant change in business structure, ownership structure and organizational structure of bank bjb. [G4-13][G4-22][G4-23]

Determination of Sustainability Report Contents [G4-18]Topics disclosed in this Report are material aspects and its limitations which disclose policies, achievements and challenges of bank bjb’s sustainability during the reporting period. The topics were determined prior to Report preparation upon agreement of bank bjb’s internal parties in a workshop held on March 26, 2014 which was facilitated by a team of our designated consultants.

In the discussion, we discuss the operational aspects, governance, human resources, CSR and the public, identifying all aspects and topics considered relevant to the sustainability of the bank bjb and jointly conduct a test of materiality to all relevant aspects, that affect stakeholders and sustainability performance bank bjb. Aspects that material aspects are agreed to be at the threshold (upper middle) the materiality matrix, as presented below.

anak sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dan Entitas Anaknya untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014. [G4-17][G4-20]

Batasan Spesifik Pelaporan Aspek Keberlanjutan bank bjb [G4-21]

Unit Data yang dicakup dalam Laporan Keberlanjutan 2014Included in the 2014 Sustainability Report Unit

Kantor Pusat Ekonomi | Economy Sosial | Social Lingkungan | Environment Head Office

Kantor Cabang (62 Kantor) Branch Offices (62 Offices)

Kantor Cabang Pembantu (312 Kantor)

Sub Branch Offices(312 Offices)

Anak Perusahaan Subsidiaries

- bank bjb Syariah - - - bank bjb Syariah

- PD BPR LPK Garutkota - - - PD BPR LPK Garutkota

- PD BPR LPK Jalancagak - - - PD BPR LPK Jalancagak

*) Tidak seluruh data indikator lingkungan dan sosial disajikan karena ketersediaan dan kehandalan data yang dimiliki. *) Not all environmental and social indicator data are presented as the availability and reliability of data held.

Perubahan SignifikanTidak ada perubahan signifikan pada struktur, prinsip akuntansi maupun metode pengukuran data dari Laporan yang disajikan pada tahun sebelumnya sehingga tidak diperlukan pernyataan ulang atas pengungkapan dalam laporan sebelumnya. Selama masa pelaporan tidak terjadi perubahan signifikan pada struktur usaha, struktur kepemilikan dan struktur organisasi bank bjb. [G4-13][G4-22][G4-23]

Penetapan Isi Laporan Keberlanjutan [G4-18]

Topik yang diungkapkan dalam Laporan ini merupakan aspek material dan batasan-batasannya yang mengungkapkan kebijakan, capaian, dan tantangan keberlanjutan bank bjb sepanjang periode pelaporan. Topik ini ditetapkan sebelum penulisan laporan ini berdasarkan kesepakatan pihak-pihak internal yang hadir dalam sebuah forum diskusi yang difasilitasi oleh tim konsultan yang kami tunjuk.

Dalam diskusi tersebut kami membahas aspek-aspek operasional, tata kelola, sumber daya manusia, CSR dan umum, mengindentifikasi semua aspek dan topik yang dinilai relevan dengan keberlanjutan bank bjb dan bersama-sama melakukan uji materialitas terhadap semua aspek yang relevan, yang mempengaruhi pemangku kepentingan dan kinerja keberlanjutan bank bjb. Aspek yang material adalah aspek yang disepakati berada di ambang batas (menengah ke atas) dalam matriks materialitas sebagaimana disajikan di bawah ini.

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

5

The next stage, each unit prepares the information on the material aspect (supporting data) to consider the context of sustainability, the views of relevant stakeholders, check the completeness of the data and information based on these aspects, and then arranged in a Sustainability Report.

Internal stakeholders, including the Board of Directors and management team, engaged to evaluate the contents of the report before it was published.

Selection of Topic in the Report through Materiality Test [G4-18]

List of Relevant Issue and Topics to bank bJb [G4-19]

Tahap berikutnya, masing-masing unit kerja mempersiapkan informasi atas aspek material (data pendukung) dengan memperhatikan konteks keberlanjutan, pandangan pemangku kepentingan terkait, memeriksa kelengkapan data dan informasi berdasarkan aspek tersebut, untuk kemudian disusun dalam Laporan Keberlanjutan.

Pemangku kepentingan internal, termasuk Direksi dan jajaran manajemen, dilibatkan untuk mengevaluasi isi laporan sebelum diterbitkan.

Pemilihan Topik Pelaporan dengan Uji Materialitas [G4-18]

Daftar Isu/Topik yang Relevan untuk bank bjb [G4-19]

B5

B3B1

B6

B2

B4

C5

C2

C5

C4 C1

C3

E5

E4

E2

E3E1

Sang

at S

igni

-fi

kan

Sangat Signifikan

Highly Significant

Hig

hly

Sign

if-

ican

t

A5

A2

A3

A1

A4

F3

F1

F2

F4

D1

D2

D3

D4

Threshold

Signifikan bagi keberlanjutan bank bjbSignificant impact on bank bjb’s sustainability

Pen

garu

hi p

erse

psi P

eman

gku

Kep

enti

ngan

Stak

ehol

der’

s P

erce

ptio

ns

6

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Aspek Material dan Boundary [G4-20][G4-21]

No. Aspek yang Material

Batasan Aspek yang MaterialMaterial Aspect Boundary

Material AspectsDi Dalam Organisasi [G4-20]

Within the OrganizationDi Luar Organisasi [G4-21]Outside the Organization

Kategori: Ekonomi Category: Economy

1 Kinerja Ekonomi bank bjb dan entitas anakbank bjb and subsidiaries

- Economic Performance

2 Portofolio produk dengan manfaat lingkungan dan sosial

bank bjb dan entitas anakbank bjb and subsidiaries

NasabahCustomer

Product Portfolio with Enviroment and Social Benefits

3 Dampak Ekonomi Tidak Langsung bank bjb dan entitas anakbank bjb and subsidiaries

Masyarakat Jawa Barat dan BantenPeople in West Java and Banten

Indirect Economic Impact

Kategori: Lingkungan Category: Environment

4 Konsumsi energi bank bjb dan entitas anak *)bank bjb and subsidiaries

- Energy consumption

5 Transportasi bank bjb dan entitas anak *)bank bjb and subsidiaries

- Transportation

6 Konsumsi kertas bank bjb dan entitas anak *)bank bjb and subsidiaries

- Paper consumption

7 Emisi bank bjb dan entitas anak *)bank bjb and subsidiaries

- Emission

Kategori: Sosial Category: Social

Sub Kategori: Praktik Ketenagakerjaan dan Pekerjaan yang Layak Sub Category: Labor Practices and Decent Work

8 Ketenagakerjaan bank bjb dan entitas anakbank bjb and subsidiaries

KaryawanEmployee

Labor

9 Pendidikan dan pelatihan bank bjb dan entitas anakbank bjb and subsidiaries

KaryawanEmployee

Education and training

10 Remunerasi yang setara untuk perempuan dan laki-laki

bank bjb dan entitas anakbank bjb and subsidiaries

KaryawanEmployee

Equal remuneration for women and men

Kategori: Sosial Category: Social

Sub Kategori: Praktik Hak Asasi Manusia Sub Category: Praktik Hak Asasi Manusia

11 Investasi bank bjb dan entitas anakbank bjb and subsidiaries

- Investment

Kategori: Sosial Category: Social

Sub Kategori: Kemasyarakatan Sub Kategori: Kemasyarakatan

12 Anti korupsi bank bjb dan entitas anakbank bjb and subsidiaries

PemasokVendor

Anti-corruption

13 Kepatuhan bank bjb dan entitas anakbank bjb and subsidiaries

Pemerintah/RegulatorGovernment/Regulator

Compliance

14 Masyarakat setempat - Masyarakat Jawa Barat dan BantenPeople in West Java and Banten

Local Community

15 Literasi perbankan - Nasabah dan masyarakatEmployee and society

banking literacy

16 Perbankan Inklusif - Nasabah dan masyarakatEmployee and society

Inclusive banking

Kategori: Sosial Category: Social

Sub Kategori: Tanggung Jawab Produk Sub Category: Product Responsibility

17 Privasi pelanggan - NasabahEmployee

Customer privacy

18 Pelabelan Produk dan Jasa - Nasabah dan masyarakat Product and service labeling

*) Beberapa data hanya tersedia untuk operasi Kantor Pusat dan beberapa Kantor Cabang

*) Some datas are only available for Head Office and some Branch Offices operation

Material Asepect and Boundary [G4-20][G4-21]

Tentang Laporan IniAbout This Report

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

7

Data dan Informasi Data dan informasi disajikan secara kualitatif dan kuantitatif yang merupakan penjelasan kebijakan, upaya dan pencapaian yang dilakukan bank bjb. Data numerik disajikan secara metrik, kecuali diindikasikan lain. Data finansial yang disajikan adalah data yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik untuk keperluan Laporan Keuangan Konsolidasian bank bjb, kecuali diindikasikan lain. Penyajian data sedapat mungkin menggunakan data perbandingan dua tahun berturut-turut, sehingga pembaca dapat melakukan analisa komparasi. Semua data yang dimuat dapat dipercaya karena didukung oleh dokumen yang ada dan dapat diverifikasi oleh pemangku kepentingan yang ingin melakukannya.

Umpan Balik Kepada pemangku kepentingan bank bjb: karyawan, pelanggan, pemegang saham dan pihak-pihak terkait lainnya, kami mengundang anda untuk menyampaikan segala pertanyaan, umpan balik maupun kritik di Lembar Tanggapan pada bagian akhir dari laporan ini, sehingga kami dapat meningkatkan kinerja keberlanjutan kami di masa mendatang. [G4-31]

Data and Information Data and information are presented qualitatively and a quantitatively to explain the Company’s policies, efforts and achievements. Numerical data are presented in metric, unless indicated otherwise. Presented financial data are data that have been audited by Public Accounting Firm for the purpose of the Company’s Financial Statements, unless indicated otherwise. Data presentation as much as possible used data comparison of two consecutive years, so that the reader can make a comparative analysis. All presented data are reliable because they are supported by existing documents and can be verified by stakeholders who wish to do so.

Feedback To bank bjb’s stakeholders; employees, business partners, customers, shareholders and other related parties, we invite you to submit any questions, feedback or criticism on Response Sheet at the end of this report, so that we can improve our sustainability performance in the future. [G4-31]

8

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

[G4-3] Nama Perusahaan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Name of Company

Nama Panggilan bank bjb Call Name

[G4-5] Lokasi Kantor Pusat Menara bank bjb,Jl. Naripan No. 12 – 14Bandung 40111 – IndonesiaTel: (62-22) 4234868Fax: (62-22) 4206099 e-mail: [email protected], [email protected] Call Center: 14049

Head Office location

[G4-6] Jumlah dan Nama Negara Operasi

1, Indonesia Number and Name of Country of Operation

[G4-7] Kepemilikan dan Badan Hukum Perusahaan Terbatas Terbuka dimiliki oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (38,26%), Pemda Provinsi Banten (5,37%), Pemda Kota-Kabupaten se-Jawa Barat (23,61%), Pemda Kota-Kabupaten se-Banten (7,76%) dan Publik (25%) Limited Liabilities Company owned by West Java Provincial Government (38.36%), Banten Provincial Government (5.37%), West Java Municipal Government (23.61%), Banten Municipal Government (7.76%) and Public (25%)

Ownership and Legal Form

[G4-8] Ruang Lingkup Pasar Seluruh wilayah Indonesia

Throughout areas of Indonesia

Market Coverage

[G4-9] Skala Organisasi Jumlah Pegawai : 7.021EmployeesTotal Pendapatan Bunga Bersih : Rp 4.461.698 juta | millionTotal Interest IncomeLiabilitas : Rp 63.884.725 juta | millionLiablilitiesTotal Pendapatan Bunga Bersih : Rp 4.461.698 juta | millionTotal Interest IncomeLiabilitas : Rp 63.884.725 juta | millionLiablilitiesTotal Pendapatan Bunga Bersih : Rp 4.461.698 juta | millionTotal Interest IncomeKuantitas produk atau jasa yang diberikan: Quantity of product or services provided

Per 31 Desember 2014 memiliki 4.873.020 nasabah yang terdiri dari 83,35% nasabah ritel, 7,89% nasabah korporasi, 0,43% nasabah pemerintah dan 8,32% nasabah institusional dan menyalurkan pinjaman kepada 454.191 debitur di seluruh daerah operasional bank bjb yang terdiri dari 77,16% debitur kredit konsumer, 1,44% debitur kredit komersial, 3,78 debitur kredit KPR dan 17,61% debitur kredit mikro

As of December 31, 2014, bank bjb has 4,873,020 depositing customers, consisting of 83.35% retail customers, 7.89% corporate customers, 0.43% government customers and 8.32% institutional funding and has chanelled loans to 454.191 borrowers in all bank bjb’s operational areas consisting of 77.16% debtors of Consumer Loan, 1.44% debtors of Commercial Loan, 3.78% debtors of Financial Housing and 17.61% debtors of Micro Credit

Organization Scale

Anak Perusahaan - bank bjb Syariah (97,70%) - Perbankan- PT BPR Intan Jabar (39.57%) - Perbankan- PT BPR Karya Utama Jabar (44,32%) - Perbankan

Subsidiaries

OrganisasiOrganization Profile

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

9

The establishment of bank bjb initiated from NV DENIS (De Erste Nederlansche Indische shareholding), which was based in Bandung, engaged in mortgages and one of the Dutch-owned companies nationalized under Government Regulation (PP) of the Republic of Indonesia (GoI) No. 33 of 1960 about the determination of Dutch Companies in Indonesia.

As a follow-up of the regulation, the Government of West Java Province established the “PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat” capital base of local cash amounting to Rp2,500,000, by Deed 125 dated November 19, 1960 in conjunction by Deed of notary Noezar Number 152 Date March 21, 1961 and Number 184 dated May 13, 1961 and confirmed by the Decree (SK), West Java Province Governor No. 7/GKDH/BPD/61 dated May 20, 1961 concerning the establishment of regional PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat.

To improve the legal status of the West Java Regional Development Bank, Regional Regulation (Perda) No. 11/PDDPRD West Java province/72 Date June 27, 1972 was issued concerning the Legal Status of the Bank’s operations in West Java Regional Development as a local company (PD) which is engaged in banking. In further developments, the name of PD Regional Development Bank’s work changed to BPD Jabar through the West Java Provincial Law No. 1/DP- 040/PD/1978 dated June 27, 1978. Along with the increased activity and customer needs, in 1992 the status of BPD Jabar was upgraded to a foreign exchange commercial bank based

Awal berdirinya bank bjb bermula dari NV DENIS (De Erste Nederlansche Indische Shareholding), yang berkedudukan di Bandung dan bergerak di bidang hipotek. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan milik Belanda yang dinasionalisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia (RI) Nomor 33 Tahun 1960 tentang Penentuan Perusahaan di Indonesia Milik Belanda yang dinasionalisasi.

Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendirikan “PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat” dengan modal dasar dari kas daerah sebesar Rp2.500.000, berdasarkan Akta Pendirian No.125 tanggal 19 November 1960 juncto. Akta Perubahan No.152 tanggal 21 Maret 1961 dan Akta Perubahan No.84 tanggal 13 Mei 1961, keduanya dibuat di hadapan Noezar, Notaris di Bandung serta dikukuhkan dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 7/GKDH/BPD/61 tertanggal 20 Mei 1961 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat.

Dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, bentuk hukum Perseroan diubah dari Perseroan Terbatas Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No.11/PD-DPRD/1972 tanggal 27 Juni 1972 tentang Penyempurnaan Kedudukan Hukum Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa-Barat. Nama PD Bank Karja Pembangunan Daerah Jawa Barat selanjutnya diubah menjadi BPD Jabar sesuai Perda Provinsi Jawa

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. known as bank bjb, is a commercial bank owned by the Provincial Government West Java, Provincial Government of Banten, all city and regency governments in West Java and Banten, and the public.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. yang dikenal dengan nama bank bjb, adalah bank umum yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Banten, pemerintah kota/kabupaten se-Jawa Barat dan Banten, dan publik.

bank bjbbank bjb In Brief

10

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Sekilas bank bjbbank bjb In Brief

Barat Nomor 1/DP-040/PD/1978 Tanggal 27 Juni 1978. Pada tahun 1992 sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No.25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 status BPD Jabar meningkat menjadi bank umum devisa. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1995, BPD Jabar memiliki sebutan Bank Jabar dengan logo baru.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat No.22 Tahun 1998 tanggal 14 Desember 1998 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT). Perda tersebut dituangkan lebih lanjut pada Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 juncto Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 keduanya dibuat di hadapan Popy Kuntari Sutresna, S.H., Notaris di Bandung yang telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman RI berdasarkan Surat Keputusan No.C2-7103.HT.01.01.TH.99 tanggal 16 April 1999, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kab/Kodya Bandung di bawah No.871/BH.10.11/IV/99 tanggal 24 April 1999, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.39 tanggal 14 Mei 1999, Tambahan No.2811, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). [G4-7]

Untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan syariah, sesuai dengan izin BI Nomor 2/18/DpG/DPIP Tanggal 12 April 2000 maka sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar menjadi bank pembangunan daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan sistem syariah.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 16 April 2001 menyetujui peningkatan modal dasar Bank Jabar menjadi Rp1 triliun. Selanjutnya, berdasarkan hasil keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 14 April 2004 dengan Akta Nomor 10, modal dasar Bank Jabar dinaikkan dari Rp1 triliun menjadi Rp2 triliun. Melihat perkembangan prospek usaha yang terus membaik, hasil RUPS tanggal 5 April 2006 menetapkan kenaikan modal dasar Bank Jabar dari Rp2 triliun menjadi Rp4 triliun.

Pada bulan November 2007, sebagai tindak lanjut SK Gubernur BI Nomor 9/63/KEP.GBI/2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, dilaksanakan penggantian call name dari “Bank Jabar” menjadi “Bank Jabar Banten”.

on the Decree of Bank Indonesia (BI) Number 25/84/KEP/DIR on November 2, 1992. Furthermore, based on Regulation No. 11 of 1995, this bank has the name of Bank Jabar with a new logo.

Pursuant to the West Java Provincial Decree No. 22 dated December 14, 1998 about the change of legal status of the Regional Development Bank of West Java from a regional corporation to be a limited liability company, the legal status of the Regional Development Bank of West Java was changed to be a Limited Liability Company. The regional government decree was later authorised by the Deed of Establishment No. 4 dated April 8, 1999 juncto Deed of Amendment No. 8 dated April 15, 1999, which were written before Popy Kuntari Sutresna, Notary in Bandung as approved by the Ministry of Law Republic of Indonesia by virtue of the Decree No. C2- 7103.HT.01.01.TH.99 dated April 16, 1999, registered in the Company Registry Office No. 871/BH.10/11/IV/99 dated April 24, 1999, and announced on State Gazette No. 39 dated May 14, 1999, supplemental No. 2811, the legal status Bank Jabar was changed from a Regional Corporation to a Limited Liability Company. G4-7]

To meet public demand for services based on Sharia banking principles, in accordance with the permission letter of BI No. 2/18/DpG/DPIP on 12 April 2000, Bank Jabar became on April 15, 2000 the first regional development bank in Indonesia torun a dual banking system, which provides banking services with both conventional and sharia systems.

The result of the general meeting of shareholders (AGM) April 16, 2001 was to increase authorized capital of Bank Jabar to Rp1 trillion for more flexibility to execute its business expansion. Furthermore, based on resolution at the AGM held on April 14, 2004 by Act No. 10 on April 14, 2004, the authorized capital of the Bank Jabar was increased from Rp1 trillion to Rp2 trillion. Seeing the development of business prospects continuing to improve, the results of April 5, 2006 AGM set the authorized capital increase of Bank Jabar of Rp2 trillion to Rp4 trillion.

In November 2007, following the issuance of Bank Indonesian Governor Decree No. 9/63/KEP.GBI/2007 on Amendment to Business License on behalf of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat had a Business License on behalf of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, renaming Bank Jabar to “Bank Jabar Banten”.

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

11

Sehubungan dengan kegiatan usaha perbankan syariah, Bank Jabar Banten melakukan pemisahan (spin off) unit usaha syariah menjadi bank syariah dengan nama PT Bank Jabar Banten Syariah. Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas, PT Bank Jabar Banten Syariah No.4 tanggal 15 Januari 2010, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, bank bjb memiliki penyertaan sebanyak 1.980.000.000 (satu miliar sembilan ratus delapan puluh juta) saham yang merupakan 99% (sembilan puluh Sembilan persen) dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Anak Perusahaan. Bank Jabar Banten Syariah memperoleh izin usaha dari Bank Indonesia sesuai dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/35/KEP.GBI/2010 tanggal 30 April 2010 Tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank Jabar Banten Syariah.

Seiring dengan perkembangan jaringan kantor yang lebih luas maka berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Nomor 26 tanggal 21 April 2010 dan sesuai Surat Bank Indonesia No. 12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni 2010 perihal Rencana Perubahan Logo, serta Surat Keputusan Nomor 1337/SK/DI (R-PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka pada tanggal 8 Agustus 2010 nama “Bank Jabar Banten” resmi berubah menjadi “bank bjb”.

In relation to the Islamic banking business, the Company spun off the Sharia business unit into a Sharia bank with the name PT Bank Jabar Banten Syariah. Based on the Deed of Establishment of Limited Liability Companies, PT Bank Jabar Banten Syariah No.4 dated January 15, 2010, made by Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta, bank bjb has an investment of 1,980,000,000 (one billion nine hundred eighty million) shares representing 99% (ninety nine percent) of all shares issued and fully paid shares in the Subsidiary. Bank Jabar Banten Sharia has obtained a license from Bank Indonesia in accordance with the Decision of the Governor of Bank Indonesia No.12/35/KEP.GBI/2010 dated April 30, 2010 about Granting License to PT Bank Jabar Banten Syariah.

In line with the development of a wider service and based on the results of Extraordinary General Meeting Shareholders of PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten No. 26 dated April 21, 2010, in accordance with the Letter of Bank Indonesia 12/78/APBU/Bd dated June 30, 2010 regarding the Logo Amendment Plan and Decree No. 1337/SK/DI (R-PPN/2010 dated July 5, 2010, the Company’s name officially changed to “bank bjb” on August 8, 2010.

12

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Visi & Misi [G4-56]

Vision & Mission

VISIVISION

Menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia.One of the 10 largest banks with high performance in Indonesia.

MISIMISSION

• Penggerak dan Pendorong Laju Perekonomian Daerah.

• Melaksanakan Penyimpanan Uang Daerah.• Salah Satu Sumber Pendapatan Asli Daerah.• Provincial Economic Driver and Motivator.• Provincial Depository.• A Source of Provincial Revenue.

Persetujuan Dewan Komisaris & Direksi

Visi dan Misi ini telah disetujui dan ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi melalui Forum yang diselenggarakan secara khusus untuk membahas hal tersebut.

The Approval of the Board of Commissioners & Board of DirectorsThe Vision and mission have been approved and determined by the Board of Commissioners and Board of Directors through the Forum held specifically to discuss the matter.

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

13[G4-56]

Corporate Values

G O S P I R I T

Corporate Values Perilaku Utama Main Behavior

Service Excellence 1. Ramah, tulus, kekeluargaan2. Selalu memberikan pelayanan prima

1. Pleasant, sincere, friendly2. Providing good services

Professionalism 3. Cepat, Tepat, Akurat4. Kompeten dan bertanggung jawab5. Memahami dan melaksanakan ketentuan

perusahaan

3. Fast, precise, accurate4. Competent and responsible5. Understanding and implementing company

regulation

Integrity 6. Konsisten, disiplin, dan penuh semangat7. Menjaga citra Bank melalui perilaku

terpuji dan menjunjung tinggi etika

6. Consistent, disciplined, and exuberant7. Developing good ethical behaviour to honour

company image

Respect 8. Fokus pada nasabah9. Peduli pada lingkungan

8. Focus on customer9. Love and concern to environment

Intelligence 10. Selalu memberikan solusi yang terbaik11. Berkeinginan kuat untuk

mengembangkan diri12. Menyukai perubahan positif

10. Providing best solution11. Have strong desire to develop12. Love the positive change

Trust 13. Menumbuhkan transparansi, kebersamaan dan kerja sama yang sehat

14. Menjaga rahasia bank dan perusahaan

13. Maintaining transparency, togetherness, and good relationships

14. Protect and maintaining Bank and company confidential information

S ervice Excellence

P rofessionalism

I ntegrity

R espect

I ntel l igence

T rust

14

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Produk & Layanan [G4-4]

Products & Services

bank bjb is one of the local government-owned commercial banks in Indonesia which serves private customers, employees, cooperatives, local enterprises, state enterprises, along with other institutions both governmental and private.

As of December 31, 2014, bank bjb operated 62 branch offices, 312 Sub Branch Offices, 318 Cash Offices, 133 Payment Points, 11 Mobile Cash units and 1,191 ATMs.

bank bjb has 4,873,020 depositing customers, consisting of retail customers 83.35%, corporate customers 7.89%, government customers 0.43% and institutional funding 8.32%. bank bjb has chanelled loans to 454,191 borrowers in the its operational areas. Comprising of consumer loan debtors (77.16%), comercial loans debtors (1.44%), mortgage loan debtors 3.78%, and micro credit debtors (17.61%).

To achieve its vision, mission and functions, bank bjb conducts the following business activities:

FundingCommitted funding directed towards retail funds/individuals in addition to maintaining corporate customers as well as agencies and related departments.

Fund raising was done through the following products:

bank bjb merupakan salah satu Bank Umum milik Pemerintah Daerah di Indonesia yang memiliki nasabah utama berupa perorangan, karyawan, koperasi, BUMD, BUMN, beserta institusi lainnya baik Pemerintah maupun swasta.

Sampai 31 Desember 2015, bank bjb memiliki 62 Kantor Cabang, 312 Kantor Cabang Pembantu, 326 Kantor Kas, 134 Payment Point, 11 mobil kas dan 1.204 ATM.

bank bjb telah memiliki nasabah simpanan sebanyak 4.246.217 pihak yang terdiri dari 90,7% nasabah ritel, 8,7% nasabah korporasi, 0,6% nasabah pemerintah dan nasabah institusional sebesar 9,3%. Selain itu bank bjb juga telah menyalurkan pinjamannya kepada 441.661 debitur di seluruh daerah operasional bank bjb yang terdiri dari 82,8% debitur kredit konsumer, 1,4% debitur kredit komersial, 4,2% debitur kredit KPR dan sebesar 11,7% debitur kredit mikro.

Dalam mencapai visi, misi dan fungsinya, bank bjb melakukan kegiatan usaha yang meliputi:

Penghimpunan DanaPenghimpunan dana yang diarahkan kepada dana-dana ritel/perorangan disamping mempertahankan nasabah korporasi maupun instansi dan departemen terkait.

Penghimpunan dana dilakukan melalui produk-produk sebagai berikut:

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

15

Current Account • Rupiah bjb Current Account• Foreign bjb Current Account (USD, Australia, China, Europe)

Savings • Tabungan bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Datang)• Tabungan bjb Tandamata Gold• Tabungan bjb Tandamata Dollar• Tabungan bjb Tandamata Bisnis• Tabungan bjb Tandamata Berjangka• Tabungan bjb Tandamata Purnabhakti• Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah)• TabunganKu• Tabungan bjb Tandamata My First• Simpanan Pelajar (Tabungan Simpel)

Time Deposits • bjb Deposito Berjangka• bjb Deposito Suka-Suka• bjb Deposito Valas• bjb Deposito On Call• bjb Deposito Diskonto

Giro• bjb Giro Rupiah • bjb Giro Valas (USD, Australia, Cina, Eropa)

Tabungan • Tabungan bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Datang)• Tabungan bjb Tandamata Gold• Tabungan bjb Tandamata Dollar• Tabungan bjb Tandamata Bisnis• Tabungan bjb Tandamata Berjangka• Tabungan bjb Tandamata Purnabhakti • Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah)• TabunganKu• Tabungan bjb Tandamata My First • Simpanan Pelajar (Tabungan Simpel)

Deposito • bjb Deposito Berjangka• bjb Deposito Suka-Suka• bjb Deposito Valas• bjb Deposito On Call• bjb Deposito Diskonto

16

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Penyaluran DanaDalam rangka mendukung program Pemerintah untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan, maka penyaluran dana lebih diarahkan kepada peningkatan kredit dan pembiayaan ritel yang memberikan multiplier effect kepada seluruh sektor usaha kecil, serta penyaluran program kredit kepada debitur-debitur binaan yang prospektif dengan tetap mengatur kesesuaian penyaluran kredit konsumtif dan produktif secara bertahap. Sedangkan untuk dana-dana yang belum tersalurkan dalam bentuk kredit, dioptimalkan dalam bentuk penempatan dana dan pembelian surat berharga dengan memperhatikan faktor likuiditas, rentabilitas dan risiko.

Penyaluran dana dilakukan melalui produk-produk sebagai berikut:1. Kredit Umum

a. bjb Kredit Modal Kerja Umum (KMKU)b. bjb Kredit Investasi Umum (KIU)c. bjb Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMKK)d. bjb Kredit Mikro Utamae. bjb Kredit Usaha Rakyat

2. bjb Kredit Cinta Rakyat3. bjb Kredit BPR4. bjb Kredit Resi Gudang 5. bjb Kredit Guna Bhakti (KGB)6. bjb Kredit Koperasi Karyawan7. bjb KPR8. bjb Kredit Kepada Koperasi9. bjb Kredit Ketahanan Pangan dan Energi10. bjb Kredit Sindikasi11. bjb Kredit Ekspor12. bjb Kredit kepada Perusahaan Pembiayaan13. bjb Kartu Kredit

Fund DistributionIn order to support governments’ programs to improve the national real economy, the distribution of funds was primarily aimed at the improvement of loans and retail financing to provide a multiplier effect to the entire small business sector and lending programs to supervised debtors whose prospective lending complies with incremental consumption and productive growth. Funds that have not been channelled in the form of loans are invested in Marketable Securities, taking into account liquidity, profitability and risk.

Funds are channelled through the following products:

1. Commercial Loana. bjb General Working Loan (KMKU)b. bjb General Investment Loan (KIU)c. bjb Construction Loan (KMKK)d. bjb Main Micro loane. bjb People Business Loan

2. bjb Cinta Rakyat Loan3. bjb BPR Loan4. bjb Warehouse Receipt Loan 5. bjb Guna Bhakti Loan (KGB)6. bjb Cooperative Employee Loan7. bjb KPR8. bjb Loan to Cooperative9. bjb Food and Energy Security Loan10. bjb Syndication Loan11. bjb Export Loan12. bjb Loan to Financing Company13. bjb Credit Card

Produk & LayananProducts & Services

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

17

In addition to the Raising and Distributing of funds, bank bjb offers other banking services such as:1. bjb digi2. bjb e-SAMSAT Jabar3. bjb e-Tax4. bjb edu-pay5. bjb Tip FX6. bjb DPLK (Pension Fund of Financial Institution)7. bjb Remittance8. Bank Guarantee9. Letter of Credit & SKBDN10. Pre Post Shipment Financing11. Collection12. Money Transfer13. Western Union14. Intercity Clearing15. BPDnet Online16. Safe Deposit Box (SDB) Facility17. Bancassurance18. Mutual Fund19. Treasury Product20. Mobile Banking (M-ATM Bersama)21. bjb Precious Services22. Weekend Banking Service23. Mobile Cash Service24. Acceptance, Disbursement, Guarantee and Payment of

BUBM BPJS Employment 25. Acceptance of Payment of BPJS Employment.

Selain Penghimpunan dan Penyaluran Dana, bank bjb melayani jasa-jasa perbankan lainnya seperti:1. bjb digi2. bjb e-SAMSAT Jabar3. bjb e-Tax4. bjb edu-pay5. bjb Tip FX6. bjb DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan)7. bjb Remittance8. Jaminan Bank (Garansi Bank)9. Letter of Credit & SKBDN10. Pre Post Shipment Financing11. Inkaso12. Kiriman Uang13. Western Union14. Transfer Kliring Antar Wilayah (Intercity Clearing)15. BPDnet Online16. Fasilitas Safe Deposit Box (SDB)17. Bancassurance18. Reksadana19. Produk Tresuri20. Mobile Banking (M-ATM Bersama)21. Layanan bjb Precious22. Layanan Weekend Banking23. Layanan Kas Mobil24. Layanan Penerimaan Pencairan Jaminan dan

Pembayaran BUBM BPJS Ketenagakerjaan 25. Layanan Penerimaan Pembayaran Iuran BPJS

Ketenagakerjaan.

18

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Struktur Organisasi [G4-34]

Organization Structure

Divisi Jaringan, Layanan & Operasional,

Division of Network, Services & Operational

Dadang Iskandar

Divisi Kredit UMKMDivision of SME Loans

Arief Setyahadi

Divisi Umum Division of General

Administration

Asep Dani Fadilah

Divisi BPR dan Lembaga Keuangan

MikroDivision of BPR &

Micro FIIta Garmeita

Unit Administrasi Kredit & Bisnis Legal

Unit of Credit Administration &

Business Legal

Siswachyudi

Risiko Bisnis & Kontrol UMKM,

BPR & LKMBusiness Risks & Con-

trols SMEs,BPR & SMEs

Wiwing Harsayaning

Divisi Teknologi Informasi

Division of Information Technology

M. Barkah Setyadi

Divisi Penyelamatan & Penyelesaian KreditDivision of Recovery &

Credit Settlement

Adang A. Kusnandar

Divisi Change Management

OfficeDivision of Change

Management Office

Agus Khomsi

Perencanaan Bisnis UMKM, BPR & LKM

SME Business Planning, BPR & SMEs

Rudi Rubansyah

Kantor WilayahRegion Office

Kantor CabangBranch Office

Divisi Kredit KonsumerDivision of

Consumer Loans

Hendri Somantri

Divisi Korporasi & Komersial

Division of Corporate & Commercial Banking

Toto Susanto

Divisi Dana & Jasa Konsumer

Division of Fund & Consumer Service

Sri Asri Wulandari

Divisi Institusional Banking

Division of Institutional Banking

Benny Riswandi

Divisi KPR & Mortgage

Division of KPR & Mortgage

Agus Kurniawan

Divisi InternasionalDivision of International

Sofi Suryasnia

Unit Electronic BankingElectronic Banking Unit

Mersiana Setiarini

Divisi Manajemen Anak Perusahaan

Division of Subsidiaries Management

Jaja Jarkasih

DIREKTUR UTAMA President Director

Ahmad Irfan

Direktur MikroManaging Director – Micro

Agus Gunawan

Direktur Konsumer Managing Director – Consumer

Fermiyanti

Direktur Komersial Managing Director – Comercial

Suartini

Direktur OperasionalManaging Director – Operational

Benny Santoso

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

19

Divisi Pengendalian Keuangan

Division of Financial Control

Agus Riswanto

Divisi Hukum Division of Legal

Yusuf Saadudin

Divisi TresuriDivision of Treasury

Sukartono

Divisi Credit RiskDivision of Credit Risk

Agoes Jajat Ma’soem

Divisi Perencanaan Strategis

Division of Strategic Planning

Tedi Setiawan

Divisi Sekretaris Perusahaan

Division of Corporate Secretary

Hakim Putratama

DivisiInternal Audit

Division of Internal Audit

Gegeg Mintorogo

Divisi Kepatuhan

Division of Compliance

Ahmad Nasrullah

Divisi Manajemen Risiko

Division of Risk Management

Cecep Trisna

Divisi Sumber Daya Manusia

Division of Human Capital

Dadan Yonanda

Divisi Pendidikan & Pelatihan

Division of Education & Training

Neneng Hayati

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko

Managing Director – Compliance and Risk Management

Agus Mulyana

Direktur Keuangan Managing Director – Finance

Nia Kania

20

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Jaringan Layanan [G4-8]

Operation Network & Services

bank bjb Branch Office

Kantor Cabang bank bjb

DKI Jakarta

Kantor Cabang/Branch Office Wilayah/Region

Rawamangun - Cabang Devisa Jakarta Timur

Khusus/Special Jakarta Jakarta Pusat

Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Mangga Dua Jakarta Pusat

Hasyim Ashari (Jakarta Barat) Jakarta Barat

Rasuna Said Jakarta Selatan

S. Parman Jakarta Barat

Daan Mogot Jakarta Barat

Saharjo Jakarta Selatan

BaliKantor Cabang/Branch Office Kota/City

Denpasar Denpasar

Sumatera Utara | North SumateraKantor Cabang/Branch Office Kota/City

Medan Medan

RiauKantor Cabang/Branch Office Kota/City

Pekanbaru Pekanbaru

Batam Batam

Kalimantan Selatan | South KalimantanKantor Cabang/Branch Office Kota/City

Banjarmasin Banjarmasin

Sumatera Selatan | South SumateraKantor Cabang/Branch Office Kota/City

Palembang Palembang

LampungKantor Cabang/Branch Office Kota/City

Bandar Lampung Bandar Lampung

Jawa Barat | West JavaKantor Cabang/Branch Office Kota/City

Utama / MainBandung Bandung

Cimahi Cimahi

Soreang Bandung

Sumedang Sumedang

Tamansari Bandung

Suci Bandung

Bogor Bogor

Depok Depok

Cibinong Bekasi

Cikarang Bekasi

Bekasi Bekasi

Purwakarta Purwakarta

Karawang Karawang

Cianjur Cianjur

Sukabumi Sukabumi

Garut Garut

Jawa Tengah | Central JavaKantor Cabang/Branch Office Kota/City

Semarang Semarang

Tegal Tegal

Surakarta Surakarta

Banten

Kantor Cabang/Branch Office Wilayah/Region

Tangerang Tangerang

Serang Serang

Cilegon - Bank Devisa Cilegon

Pandeglang Pandeglang

Labuan Labuan

Rangkasbitung Rangkasbitung

BSD Tangerang

Selatan

Balaraja Tangerang

Jawa Barat | West JavaKantor Cabang/Branch Office Kota/City

Subang Subang

Tasikmalaya Tasikmalaya

Majalengka Majalengka

Ciamis Ciamis

Cirebon Cirebon

Indramayu Indramayu

Kuningan Kuningan

Palabuhanratu Pelabuhanratu

Banjar Banjar

Padalarang Padalarang

Sukajadi Bandung

Sumber Cirebon

Buah Batu - Cabang Devisa Bandung

Majalaya Bandung

Jatinangor Sumedang

Singaparna Tasikmalaya

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

21

Jawa Timur | East JavaKantor Cabang/Branch Office Kota/City

Surabaya Surabaya

Sulawesi Selatan | South SulawesiKantor Cabang/Branch Office Kota/City

Makassar Makassar

Kalimantan Timur | East KalimantanKantor Cabang/Branch Office Kota/City

Balikpapan Balikpapan

22

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

WaktuMilestones

2000

1915

De EeWrste Nederlandsche- Indische Spaarkas en Hyphoteekbank (DENIS, 1915). DENIS merupakan salah satu bank tabungan dan hipotik di Hindia Belanda

De EersteNederlandsche-Indische Spaarkasen Hyphoteekbank(DENIS, 1915). DENISsaid to be the firstsaving and hypoteekbank is in the EastIndies

1972

Berubah menjadi Perusahaan Daerah (PD) Bank Karja Pembangunan Daerah Jawa Barat

Completion of thelegal position andchanged to PD BankKarja PembangunanDaerah Jawa Barat

1999

Berubah dari PD menjadi Perseroan Terbatas (PT)

Legal Status of BankJabar changed fromPD into a limitedliability company (PT)

1991

Menerbitkan Obligasi untuk pertama kalinya

Issue its first Bond

1961

bank bjb didirikan dengan nama PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat yang merupakan hasil nasionalisasi bank “NV Denis” pada masa pemerintahan Belanda

bank bjb establishedwith the name ofPT Bank KarjaPembangunan DaerahDjawa Barat whichwas nationalized fromNV DENIS, a DutchCompany

1992

Memperoleh izin beroperasi sebagai Bank Devisa

Had a license tobecome a foreignexchange commercial bank

1978

Berubah menjadi PD Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat

Changed the name to PD Bank Pembangunan DaerahJawa Barat

Menjadi BPD pertama yang menjalankan dua sistem perbankan, yaitu konvensional dan syariah

Bank Jabar becomesthe first BPD in Indonesia to run adual banking systemproviding both conventional andSharia systems

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

23

2009 20142011

2007 20102015

2012

Berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten

Changes in OperatingLicense to become Business License onbehalf of PT Bank Pembangunan DaerahJawa Barat andBanten

• Peningkatan rating dari Pefindo menjadi peringkat idAA-

• Spin Off Unit Usaha Syariah

• IPO• Perubahan call

name menjadi bank bjb

• Increased rating from Pefindo to become idAA-

• Sharia Trade Unit• IPO• Call name changes

into bank bjb

• Peringkat Kedua Annual Report Award 2014

• Launching bjb Sahabat Usaha Layanan UMKM

• Launching PESAT (Pemberdayaan Masyarakat Terpadu)

• Ranked Second Annual Report Award 2014

• Launching bjb Sahabat Usaha Layanan UMKM

• Launching PESAT (Integrated Community Empowerment)

• Peringkat 2 Annual Report Award 2011

• Mendapat Peringkat Perusahaan Terpercaya dari Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2011

• Rebranding bjb precious

• 2nd Rank Annual Report Award 2011

• Awarded “Trusted” from Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2011

• Rebranding bjb precious

Menerbitkan Obligasi VI

Issue Bond VI

• BPJS Regional Strategic Partner

• BPJS Service Point Office

• Launching bjb Digi• Launching

E-Samsat• Launching E-Tax

• BPJS Regional Strategic Partner

• BPJS Service Point Office

• Launching bjb Digi• Launching

E-Samsat• Launching E-Tax

Menerbitkan Obligasi VII

Issue Bond VII

24

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) – 1915 De Eerste Nederlandsche-Indische Spaarkas en Hyphoteekbank (DENIS, 1915). DENIS said to be the first based on Act No. 40 dated September 15, 1915, saving and mortgage bank is in the East Indies..

Establishment – 1961The establishment of Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat was triggered by the Indonesian Government Regulation number 33 Year 1960 regarding the nationalisation of Dutch-owned companies in Indonesia. One of the Dutch-owned companies based in Bandung that was nationalised was NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) which was previously engaged in mortgage banking. As a follow-up of the Government Regulation number 33 Year 1960, the Provincial Government of West Java by deed of establishment No. 125 November 19, 1960 with Noezar Deed number 152 dated March 21, 1961 and number 84 dated May 13, 1961 and confirmed by the Decree of the Governor of West Java Province number 7/GKDH/BPD/61 dated May 20, 1961, established the ”PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat” with authorized starting capital of Rp2,500,000 from the regional government treasury.

Changes of business entities – 1978To improve the legal position of the PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat, the Provincial government issued regulation number 11/PD-DPRD/72 dated June 27, 1972 regarding the legal status of Bank Karya Pembangunan Daerah Djawa Barat as a local enterprise in the banking sector. Furthermore, the name “PD Bank Karja Pembangunan Daerah Jawa Barat” was changed to “Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat” by provincial regulation number 1/DP-040/PD/1978 dated June 27, 1978.

Increasing Activities – 1992In 1992 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat was upgraded to a Commercial Bank based on the Decree of Bank Indonesia Number 25/84/KEP/DIR dated November 2, 1992, and based on Provincial Regulation No. 11 Year 1995 the name was changed to “Bank Jabar” with a new logo.

NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) – 1915 De Eerste Nederlandsche-Indische Spaarkas en Hyphoteekbank (DENIS) merupakan salah satu bank tabungan dan hipotik di Hindia Belanda yang berdiri berdasarkan Akta Pendirian No. 40 tanggal 15 September 1915.

Sejarah Pendirian – 1961Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi yaitu NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) yang sebelumnya perusahaan tersebut bergerak di bidang bank hipotek. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 1960 Pemerintah Propinsi Jawa Barat dengan Akta Notaris Noezar nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan nomor 184 tanggal 13 Mei 1961 dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Jawa Barat nomor 7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961, mendirikan PD Bank Karya Pembangunan dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas Daerah sebesar Rp2.500.000,00.

Perubahan Badan usaha - 1978Untuk menyempurnakan kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat sebagai perusahaan daerah yang berusaha di bidang perbankan. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 1/DP-040/PD/1978 tanggal 27 Juni 1978, nama PD. Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.

Peningkatan Aktivitas - 1992Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 serta berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995 mempunyai sebutan “Bank Jabar” dengan logo baru.

Perjalanan WaktuMilestones

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

25

Change of Legal Status – 1998In order to follow the development of the economy and banking, and based on Provincial Regulation No. 22 Year 1998 and the Deed of Establishment No. 4 dated April 8, 1999 following further amendment No. 8 dated April 15, 1999 dated on April 16, 1999 which was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia, the legal status of Bank Jabar was changed from a Regional enterprise (PD) to Limited Liability Company (PT).

Expanding Business Entity – Dual Banking System 2000In order to meet public demand for services based on Sharia principles and in accordance with the consent of Bank Indonesia No. 2/18/DpG/DPIP dated April 12, 2000, Bank Jabar became the first regional development bank running a dual banking system. Since April 15, 2000 Bank Jabar has provided banking services within the conventional and the Sharia systems.

Change of Name and Call Name “Bank Jabar Banten“ – 2007Based on Results of the Extraordinary General Shareholders Meeting held in Bogor on July 3, 2007 and in accordance with the Decree of Governor of Bank Indonesia. 9/63/KEP.GBI/2007 dated November 26, 2007 the Bank’s name was changed from PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat to PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten in the Business License into Business License on Behalf of PT Bank Regional Development West Java and Banten, and Decree No. 1065/SK/DIR-PPN Directors /2007 dated November 29, 2007, the Bank’s name changed to PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, renamed “Bank Jabar Banten”.

Change of Logo and Call Name - 2010

Based on results of the Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten No. 26 dated April 21, 2010, and in accordance with Bank Indonesia Letter no.12/78/APBU/Bd dated June 30, 2010 regarding the planned logo change and the Board of Directors Decree No. 1337/SK/DIR-PPN/2010 dated July 5, 2010, the Bank has officially changed its name into “bank bjb” on August 2, 2010.

Perubahan Bentuk Hukum - 1998Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).

Perluasan Bentuk Usaha - Dual Banking System 2000Dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No. 2/18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan dengan sistem syariah.

Perubahan Nama dan Call Name Perseroan - 2007Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat tanggal 3 Juli 2007 di Bogor, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/63/KEP.GBI/2007 tanggal 26 November 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten serta SK Direksi Nomor 1065/SK/DIR-PPN/2007 tanggal 29 November 2007 maka nama perseroan berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten dengan sebutan (call name) “Bank Jabar Banten”.

Perubahan Logo & Call Name Perseroan - 2010Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS- LB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Nomor 26 tanggal 21 April 2010, sesuai dengan Surat Bank Indonesia No.12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni 2010 perihal Rencana Perubahan Logo serta Surat Keputusan Direksi Nomor 1337/SK/DIR-PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka perseroan telah resmi berubah menjadi bank bjb.

26

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Spin OffBank Jabar Banten sharia banking unit was spun off and became a independent subsidiary called “Bank Jabar Banten Syariah” based on the business license from Bank Indonesia and in accordance with the Governor of Bank Indonesia Decree No.12/35/KEP.GBI/2010 dated April 30, 2010 regarding business license for PT Bank Jabar Banten syariah.

Based on the Letter from the Chairman of Bapepam-LK No. S-5901/BL/2010 On June 29, 2010 Notice Effective Registration Statement on Bank Jabar Banten carry out the initial public offering shares at an offering price of Rp600,00 (six hundred Rupiah) per share which are listed in the Indonesia Stock Exchange on July 8, 2010.

Based on the results of the General Meeting Extraordinary Shareholders (EGM) of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten No. 26, April 21, 2010, Bank Indonesia Letter No. 12/78/APBU/Bd dated June 30, 2010 regarding Logo Change Plan, and Directors Decree No. 1337/SK/DIR-PPN/2010 dated July 5, 2010, the call name “Bank Jabar Banten” has been officially changed to “bank bjb” on August 2, 2010.

Spin OffPemisahan (spin off) Unit Usaha Syariah menjadi anak perusahaan yang berdiri sendiri dengan nama “Bank Jabar Banten Syariah” berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/35/KEP.GBI/2010 tertanggal 30 April 2010 tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank Jabar Banten Syariah.

Berdasarkan Surat dari Ketua Bapepam dan LK No. S-5901/BL/2010 Pada tanggal 29 Juni 2010 tentang Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran Bank Jabar Banten melaksanakan penawaran umum perdana saham dengan harga penawaran sebesar Rp600,00 (enam ratus Rupiah) setiap saham yang dicatatkan dalam Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Juli 2010.

Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Nomor 26 tanggal 21 April 2010, Surat Bank Indonesia No.12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni 2010 perihal Rencana Perubahan Logo, serta Surat Keputusan Direksi Nomor 1337/ SK/DIR-PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka call name “Bank Jabar Banten” telah resmi diubah menjadi “bank bjb” pada tanggal 2 Agustus 2010.

Perjalanan WaktuMilestones

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

27

IPObank bjb merupakan bank pembangunan daerah pertama yang mencatatkan saham perdananya (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 8 Juli 2010. bank bjb menawarkan saham kepada publik sejumlah 2.424.072.500 lembar saham Seri B (termasuk EMSA) dengan harga penawaran Rp600,- per saham dimana dana yang diperoleh dari IPO sekitar Rp1,4 triliun. Pelepasan saham ke masyarakat ini setara dengan 25% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini dipergunakan oleh bank bjb untuk penguatan modal perusahaan dalam rangka mendukung ekspansi kredit, ter tama sektor UMKM, perluasan jaringan, dan pengembangan teknologi informasi. Penawaran Umum Perdana Saham bank bjb memperoleh minat yang relatif besar dari investor domestik maupun luar negeri. Dalam Penawaran Umum kepada masyarakat tanggal 1, 2 dan 5 Juli 2010, permintaan saham bank bjb mengalami oversubscribed sebesar 11,2 kali untuk porsi pooling.

IPObank bjb is a pioneer among regional development banks as the first to conduct an IPO, on the Indonesian Stock Exchange (IDX) on July 8, 2010. bank bjb offered to the public of 2,424,072,500 Series B shares, (including EMSA) at an offering price of Rp600 per share with total proceeds from the IPO of about Rp1.4 trillion. Shares offered to the public are equivalent to 25% of the total issued and fully paid shares.

The funds from the Offering were used by bank bjb to strengthening the Company’s capital to support loan expansion, especially in the SME sector, expansion of networks and information technology development. Future bank bjb plans include to focus growth in the SME sector with the support of existing consumer sectors. bank bjb’s Initial Public Offering obtained relatively large interest from both domestic and foreign investors. In the Initial Public Offering of 1, 2 and 5 July 2010, the demand for bank bjb shares was oversubscribed by 11.2 times in the pooling portion.

28

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Peristiwa PentingEvent Highlights

Komitmen serta kontribusi bank bjb bagi negara diapresiasi oleh Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah Jawa Barat I dengan menganugerahi bank bjb sebagai Wajib Pajak Terbaik.

bank bjb’s commitment and contribution to the country was appreciated by the Ministry of Finance through the Directorate General of Tax, Regional Office of West Java I, who awarded bank bjb as the Best Tax Payer.

The Company held bank bjb Service Excellence Award (BBSEA) as a form of appreciation to employees of operational sectors in order to improve their service quality.

In order to increase the portfolio of consumer loans, bank bjb entered into an agreement with Bank Sulteng, regarding the transfer of receivables from Bank Sulteng’s multipurpose consumer credit, which also part of bank bjb’s marketing strategy in eastern part of Indonesia.

Perseroan menyelenggarakan bank bjb Service Excellence Award (BBSEA) sebagai wujud penghargaan kepada karyawan/ti dibidang operasional guna meningkatkan kualitas pelayanan.

Guna meningkatkan portofolio kredit konsumer, bank bjb bekerja sama dalam pengambilalihan piutang (Asset Buy) portofolio kredit konsumtif multiguna Bank Sulteng oleh bank bjb sekaligus menjadi marketing strategy bank bjb di wilayah Indonesia bagian Timur.

13 Januari | January 24 Januari | January 26 Februari | February

bank bjb bekerja sama dengan beberapa lembaga keuangan yang ada di Saudi Arabia dan juga bekerja sama dengan organisasi Posko Perjuangan Tenaga Kerja Indonesia (POSPERTKI) dalam mensosialisasikan produk bank bjb kepada para TKI.

bank bjb entered into collaboration with several financial institutions in Saudi Arabia and also with POSPERTKI (The Indonesia Migrant Worker Post of Struggle) in disseminating bank bjb products to the workers.

Analyst Meeting FY-2014.General Meeting of Shareholders (AGM) of bank bjb for financial year 2014.

Analyst Meeting FY-2014. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bank bjb Tahun Buku 2014.

26 Februari | February Maret | March Maret | March09 31

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

29

bank bjb is appointed by the Director of Treasury of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia as one of the Operational Bank II Partner of State Treasury Office in 2015 that will provide the distribution of salary payment of civil servants.

Launching of bjb University (Learning Center), enhancing the cooperation with STIE Ekuitas as the organizer of training and education for employees and prospective employees of bank bjb.

Analyst Meeting 1Q-2015

bank bjb ditunjuk Direktur Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai salah satu Bank Operasional II Mitra Kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tahun 2015 yang akan melakukan penyaluran dana gaji bulanan PNS.

Launching Program bjb University (Learning Center) sebagai bentuk peningkatan kerja sama bersama STIE Ekuitas sebagai penyelenggaraan pelatihan & pendidikan bagi para pegawai dan calon pegawai bank bjb.

Analyst Meeting 1Q-2015

April | April April | April April | April13 18 28

bank bjb participated in PORSENI BPDSI in West Java.

bank bjb distributed credit linkage to 3 BPR (Semarang). This partnership is a synergy between commercial banks and rural banks in Central Java and Yogyakarta for equal distribution of credits, reaching people living outside of bank bjb operational areas.

Mass circumcision. A manifestation of distribution of fund for Corporate Social Responsibility (CSR), divided into three (3) sectors, namely Education, Health & Environmental spread throughout bank bjb operational areas.

Keikutsertaan bank bjb pada PORSENI BPDSI di Jawa Barat.

bank bjb menyalurkan kredit linkage kepada tiga BPR (Semarang). Kemitraan ini merupakan sinergitas antara bank umum dengan BPR di wilayah Jawa Tengah & DIY dalam rangka implementasi pemerataan kredit untuk menjangkau masyarakat di area luar wilayah opersional bank bjb.

Khitanan Massal. Wujud nyata aktivitas penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang terbagi dalam 3 (tiga) sektor, yakni Pendidikan, Kesehatan & Lingkungan yang tersebar di seluruh wilayah operasional bank bjb.

Mei | May Mei | May Mei | May01 18 23

30

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

29 13 Juni 16

27 2710-12

Sebagai bentuk peningkatan kinerja, bank bjb melengkapi posisi jajaran pengurus bank melalui RUPS LB bjb 2015 dengan menunjuk Agus Mulyana menjadi Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko.

Penyelenggaraan Kegiatan “Jabar Bersyukur” Buka Puasa Bersama bank bjb dan Pemprov Jawa Barat serta 2.000 anak yatim & dhuafa se Bandung Raya.

Bazaar Ramadhan UMKM bank bjb Tahun 2015 & Launching Program Pesat.

Penandatanganan PKS Kemendikbud - bank bjb dalam rangka Penyaluran Dana Tunjangan Guru.

bank bjb dukung pembiayaan Proyek Jalan Tol Gempol -Pandaan & Tol Cikampek-Palimanan.

Pengambilalihan Piutang (Asset Buy) portofolio kredit konsumtif Bank SULTRA.

To enhance its performance, bank bjb completed the composition of its management by appointing Mr. Agus Mulyana as the Director of Compliance and Risk Management in bjb 2015 Extraordinary General Meeting of Shareholders.

Organizing “Jabar Bersyukur”, an event of breaking the fast together with 2,000 orphans and underprivileged people in Bandung.

bank bjb’s 2015 Ramadan SME Bazaar and Launching PESAT. Signing of memorandum of cooperation

between Ministry of Education and Culture - bank bjb, regarding Disbursement of Benefit for Teachers.

bank bjb supports the financing for the construction of toll road Gempol -Pandaan & Cikampek-Palimanan.

Taking over of receivables (Asset Buy) from Bank SULTRA consumer loan portfolio.

Mei | May Juni | June Juni | June

Juni | June Juli | July Juli | July

Peristiwa Penting

Event Highlights

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

31

28 30 10

3005 31 04bjb Futsal Championship 2015. bank bjb kembali menggelar event bjb futsal Championship 2015 sebagai sarana dalam menyalurkan hobi sekaligus meningkatkan brand awareness bank bjb.

Penandatanganan PKS Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dalam penggunaan jasa dan layanan perbankan bank bjb.

Hari Pelanggan Nasional 2015 merupakan wujud nyata bank bjb untuk tetap konsisten dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para nasabah dengan ramah, tulus dan kekeluargaan.

bank bjb mendukung marching band Gita Surosowan pada Kejuaraan Dunia Drum Cup International (DCI) yang diselenggarakan di Indianapolis, Amerika Serikat.

Analyst Meeting 2Q-2015. Launching Perluasan Delivery Channel PBB-P2 di Alfamart Alfamidi.

2015 bjb Futsal Championship. bank bjb again held bjb Futsal Championship in 2015 as an even of for futsal enthusiasts and as a means to increase bank bjb’s brand awareness.

The signing of the memorandum of cooperation between Directorate General of Teachers and Education Personnel on the utilization of bank bjb’s services.

The 2015 National Customer Day is a tangible manifestation from bank bjb to remain consistent in providing the best services to its customers with friendly, sincere and familiar manner.

bank bjb supports the marching band Gita Surosowan to compete at Drum Corps International (DCI) World Championship in Indianapolis, USA.

Analyst Meeting 2Q-2015.Launching the Expansion of Delivery Channel for PBB-P2 at Alfamart Alfamidi.

Juli | July Juli | July Agustus | August

Agustus | August

Agustus | August

September | September September | September

32

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

09 10 23

27 29 09-13

Kerja sama antara bank bjb dan Askrida dalam rangka pertanggungan asuransi kerugian agunan.

Sinergitas bank bjb dengan BPN Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat dalam Pemanfaatan Produk, Jasa dan Layanan Perbankan.

De’ Syukron 5

Launching bjb Club. Analyst Meeting 3Q-2015. Investor Summit.

Cooperation between bank bjb and Askrida regarding the collateral for insurance coverage.

Synergy between bank bjb and BPN Regional Office of West Java province in the utilization of Products, Services and Banking Services.

De’ Syukron 5

bjb Club Launching. Analyst Meeting 3Q-2015. Investor Summit.

September | September Oktober | Oktober Oktober | Oktober

Oktober | OktoberOktober | Oktober November | November

Peristiwa Penting

Event Highlights

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

33

17 24 26

27 29 27

bank bjb sebagai mitra PT Taspen (Persero) memperluas layanan pembayaran uang pensiunan melalui tabungan Tandamata Purnabhakti meluncurkan Office Channeling PT Taspen (Persero).

Aktivasi Tabungan Simpel dalam mendukung program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai komitmen dalam mengembangkan literasi keuangan dan inklusi keuangan.

Simposium Hari Guru.

bank bjb turut berpartisipasi dalam program yang di inisiasi oleh OJK untuk membangkitkan budaya menabung sejak dini kepada pelajar.

Media Gathering bank bjb 2015. bjb Watergun Festival.

bank bjb as a partner TASPEN PT (Persero) extending payment service retirement through savings souvenir Purnabhakti launched Office Channeling Taspen (Persero).

Activation SIMPEL Saving Accounts program in support of the Financial Services Authority (FSA) as a commitment to develop financial literacy and financial inclusion.

Symposium on Teacher’s Day.

bank bjb took participation in the program initiated by the FSA in raising the culture of saving since early on, among the students.

bank bjb Media Gathering 2015. bjb Watergun Festival.

November | November November | November November | November

November | November November | November Desember | December

34

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Penghargaan dan Awards and Certifications

13 JanuariJanuary

Best Service Exelence Banking Kategori Berkinerja BaikIndonesia Property and Bank

Best Service Excellence for Banking Category with Good Performance Indonesia Property and Bank

Wajib Pajak TerbaikKementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah Jawa Barat I.

Top TaxpayerDirectorate General of Tax Regional Office of West Java I. The Ministry of Finance of the Republic of Indonesia.

01

22 SeptemberSeptember

08

04 JuniJune

1st Best SMS Banking

03

21 MeiMay

02

12 JuniJune

The Best Listed Company Regional Indonesia Bank

04

16 OktoberSeptember

09

Ranked 43rd in Most Valuable Indonesian Brands 2015Brand Finance Asia Pacific

22 OktoberOctober

10

The Best Champion of Bandung WOW Service Excellence Award Category: Conventional Banking (BUKU III)Markplus

Juara 2 Annual Report Award 2014 “BUMD Listed”

ARA

2nd Winner of Annual Report Award 2014 “Listed

enterprises” ARA

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

35

Gold Champion of Indonesia WOW Brand 2015, Category: Saving

Account (BUKU III)Markplus

Gold Champion of Indonesia WOW Brand 2015, Category: Saving

Account (BUKU III) Markplus

10 SeptemberSeptember

06

Gold Champion of Indonesia WOW Brand 2015, Category: Time

Deposit - Conventional Banking (BUKU III)

Markplus

Gold Champion of Indonesia WOW Brand 2015, Category: Time

Deposit - Conventional Banking (BUKU III)

Markplus

10 SeptemberSeptember

07

14 AgustusAugust

Kinerja Keuangan “Best of the Best” 2000-2014

“Best of the Best” award for Financial Performance from 2000 to 2014

05

10 DesemberDecember

12

BUMN/D dengan Unit Pengendalian Gratifikasi Terbaik Tahun 2015KPK

The Best Gratuity Control Unit of the Year 2015 for SOEKPK

16 NovemberNovember

11

Top 50 Public Listed CompanyIICD

36

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

Klemi SubiyantoroKomisaris Independen Pelaksana Tugas Komisaris UtamaIndependent Commissioner Acting President Commissioner

36

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

37

The year 2015 was a year full of challenges, brought about by the dynamics of developments in the global, regional and domestic scope. The instability of global economies, along with the continuing pressure on natural resources commodities, including crude oil, have impacted on the slowdown of Indonesia’s economy. In 2015, Indnesia’s economy grew by only 4.79%, far less than the growth level of the previous year that reached 5.02%.

Amidst the unconducive developments in global and domestic economic conditions throughout 2015, bank bjb was able to maintain and even improve on its positive business performance, while also continuing to contribute in social and environmental areas.

Maintaining bank bjb SustainabilitySuccessful efforts by bank bjb in maintaining its business growth momentum throughout 2015 was a notable achievement for bank bjb in the context of sustainability,

Dinamika berbagai perkembangan di lingkup global, regional maupun domestik membuat tahun 2015 menjadi tahun yang penuh tantangan. Ketidakstabilan perekonomian global, bersama dengan berlanjutnya tekanan terhadap harga-harga komoditas sumber daya alam termasuk minyak bumi, telah berimbas kepada perlambatan perekonomian Indonesia. Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 4,79%, jauh di bawah tahun sebelumnya yang mencapai 5,02%.

Di tengah perkembangan kondisi perekonomian global maupun domestik yang kurang menggembirakan sepanjang tahun 2015 tersebut, bank bjb mampu mempertahankan dan bahkan meningkatkan kinerja bisnis yang positif, selain terus berkontribusi di aspek sosial dan lingkungan.

Menjaga Keberlanjutan bank bjbKeberhasilan bank bjb untuk mempertahankan momentum pertumbuhan bisnis sepanjang tahun 2015 menjadi suatu catatan tersendiri bagi bank bjb dalam konteks keberlanjutan,

Para Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Assalamualaikum WR WB

Esteemed shareholders,

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Amidst the unconducive developments in global and domestic economic conditions throughout 2015, bank bjb was able to maintain and even improve on its positive business performance, while also continuing to contribute in social and environmental areas.

Di tengah perkembangan kondisi perekonomian global maupun domestik yang kurang menggembirakan sepanjang tahun 2015, bank bjb mampu mempertahankan dan bahkan meningkatkan kinerja bisnis yang positif, selain terus berkontribusi di aspek sosial dan lingkungan.

37

38

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

terutama di aspek ekonomi. Sejumlah pencapaian yang dapat digarisbawahi antara lain adalah perolehan laba sebelum pajak yang meningkat 25,5% menjadi sebesar Rp1,8 triliun, sementara laba bersih tercatat sebesar Rp1,38 triliun, naik 24,66% dari perolehan tahun sebelumnya. Demikian juga dengan jumlah aset yang naik 16,92% mencapai sebesar Rp88,69 triliun, sementara Dana Pihak Ketiga tumbuh 18,4% menjadi sebesar Rp63,31 triliun.

Angka-angka tersebut mewakili tingkat pertumbuhan yang cukup mengesankan, apabila dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata industri perbankan di tahun 2015. Namun lebih dari sekedar tumbuh, bank bjb juga mampu tumbuh dengan berkualitas. Ini terlihat dari tingkat kredit bermasalah dalam portofolio kredit bank bjb, yang tercatat sebesar 2,9% pada akhir tahun 2015, membaik signifikan dari posisi 4,1% di akhir tahun 2014.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dua-tiga tahun terakhir ini telah berimbas kepada kinerja sektor perbankan domestik. Pertumbuhan penyaluran kredit terlihat melambat seiring kelesuan aktivitas sektor riil. Di sisi lain, terlihat kecenderungan memburuknya kualitas portofolio kredit perbankan akibat melemahnya kinerja sejumlah sektor ekonomi tertentu seperti sektor penambangan batu bara, perkebunan kelapa sawit, dan sektor-sektor pendukungya.

Melemahnya penyaluran kredit yang disertai dengan memburuknya kualitas kredit dapat menjadi perkembangan yang cukup berpengaruh pada keberlanjutan sektor perbankan di Indonesia, apabila kondisi-kondisi yang menjadi pencetusnya belum membaik secara signifikan dalam jangka pendek dan menengah ke depan. Dalam hal ini, Dewan Komisaris mengharapkan bahwa kinerja keuangan bank bjb yang baik pada tahun 2015 dapat menjadi indikasi bahwa bank bjb telah siap menghadapi tantangan keberlanjutan tersebut.

Perkembangan lain yang juga dapat berpengaruh pada keberlanjutan bank bjb adalah pemberlakuan pasar bebas Asia Tenggara, atau yang disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), pada akhir tahun 2015. Tidak saja membuka arus perdagangan barang atau jasa, MEA juga membuka pasar tenaga kerja profesional. Agar dapat bertahan dan terus bertumbuh, bank bjb harus mampu terus meningkatkan daya saingnya. Hal ini akan diupayakan melalui empat program strategis, meliputi penerapan GCG di seluruh lini organisasi, peningkatan budaya kerja serta produk dan layanan yang kompetitif, peningkatan Teknologi Informasi, dan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia.

especially in the economic aspect. Among some of the more noteworthy achievements were the profit before tax, which increased by 25.5% to Rp1.8 trillion, while net income was recorded at Rp1.38 trillion, up by 24.66% from the net income achieved in the previous year. Likewise, total assets grew by 16.92% to reach Rp88.69 trillion, while Third Party Funds increased by 18.4% to reach Rp63.31 trillion.

These numbers represent quite impressive growth rates, as compared with the average growth in the banking sector for the year 2015. Not only was bank bjb able to grow, it was also able to achieve quality growth. This was evident from the level of non performing loans in bank bjb’s loan portfolio, which was recorded at 2.9% at year-end 2015, significantly improved from its previous position at 4.1% at the end of 2014.

The declining trend of economic growth in Indonesia in the last couple of years has had an impact on the performance of the domestic banking sector. Growth in loan disbursement slowed down in line with the decline in activity in the real sector. On the other hand, there was a trend of degradation in banking loan quality due to the weakening performance in certain economic sectors such as the coal mining, palm oil plantation, and their supporting sectors.

The decline in loan disbursement, which was accompanied by the degradation of loan quality, could become a trend of significant impact to the sustainability of Indonesia’s banking sector. This is especially true if there are no significant improvement to the underlying causes of this trend in the short and medium term ahead. In this regards, it is the expectation of the Board of Commissioners that the excellent financial performance of bank bjb in 2015 is in fact an indication that bank bjb is ready to face its sustainability challenges.

Another development that may also have an impact on the sustainability of bank bjb is the enactment at year-end 2015 of the free market in Southeast Asia, or better known as the ASEAN Economic Community (AEC). In addition to the free flow of goods and services, AEC also means an open market for professional workers. In order to survive and continue to grow, bank bjb will have to improve its competitiveness. This will be achieved through four staretgic programs, comprising the implementation of GCG throughout the organization, improvement in work culture and competitive services, improvement in Information Technology, and improvement in human resources.

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

39

Sekali lagi, Dewan Komisaris mengapresiasi strategi dan kebijakan yang dijalankan Direksi dan manajemen bank bjb pada tahun 2015 dengan tetap fokus memperkuat fondasi yang kokoh, khususnya berkaitan dengan infrastruktur Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia, dalam rangka menunjang ekspansi bisnis di tahun-tahun mendatang.

Penutup Kinerja dan pencapaian bank bjb yang baik sepanjang tahun 2015 tentunya tidak terlepas dari dukungan masyarakat luas dan terutama para pemangku kepentingan, termasuk Direksi dan segenap jajaran karyawan bank bjb. Untuk itu, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pemangku kepentingan dan terus mengharapkan dukungan yang positif bagi keberlanjutan bank bjb ke tahun-tahun mendatang.

Again, the Board of Commissioners would like to appreciate the strategy and policies implemented by the Board of Directors and management of bank bjb in 2015 that focus on strengthening a solid foundation, especially with regards to Information Technology infrastructure and Human Resources in support of business expansion in future years. Closing Words The excellent performance and achievements of bank bjb in 2015 were made possible with the support of the general public and the stakeholders, including the Board of Directors and all the staff and employees of bank bjb. Accordingly, the Board of Commissioners would like to extend its appreciation to all our stakeholders, while hoping for continuing positive support towards the sustainability of bank bjb in the coming years..

Klemi SubiyantoroKomisaris Independen Pelaksana Tugas Komisaris Utama

Independent Commissioner Acting President Commissioner

40

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Klemi Subiyantoro Komisaris Independen Pelaksana Tugas Komisaris UtamaIndependent Commissioner Acting President Commissioner

MuhadiKomisaris

Commissioner

40

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

41

Yayat SutaryatKomisaris Independen

Independent Commissioner

Rudhyanto MoodutoKomisaris Independen

Independent Commissioner

41

42

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Laporan Direktur Utama Report from President Director

Ahmad IrfanDirektur UtamaPresident Director

42

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

43

As we have done during the preceding four years consecutively, bank bjb has again published a Sustainability Report in accordance with recognized international standards, as well as continuing improvement each year to the quality of the disclosure. The consistency in presenting information on bank bjb’s economic, social and environmental sustainability performances to the stakeholders and the general public may be viewed as well as part of bank bjb’s efforts in maintaining its commitments into the future.

Sustainability Challenges and Opportunities of bank bjbA key factor in bank bjb sustainability as a banking institution is its ability to perform as a financial intermediary in the collection of funds from the general public to be disbursed to finance productive economic activities. As can be viewed in the section on economic performance in this Sustainability Report, bank bjb has been able to respond well to this challenge and recorded quite satisfactory financial results in 2015.

Sebagaimana yang telah kami lakukan selama empat tahun berturut-turut sebelum ini, bank bjb kembali menerbitkan Laporan Keberlanjutan, mengacu kepada standar internasional yang diakui serta dengan kualitas pengungkapan yang terus disempurnakan dari tahun ke tahun. Konsistensi dalam menyajikan informasi kinerja keberlanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan bank bjb kepada pemangku kepentingan dan masyarakat umum dapat kiranya dipandang sebagai bagian dari upaya bank bjb dalam memelihara komitmen untuk masa depan.

Tantangan dan Peluang Keberlanjutan bagi bank bjbSebagai sebuah bank, salah satu faktor kunci dalam keberlanjutan bank bjb adalah kemampuannya untuk menjalankan fungsi intermediari keuangan dalam menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya untuk aktivitas ekonomi produktif. Seperti dapat dilihat pada bagian kinerja ekonomi pada Laporan Keberlanjutan ini, bank bjb mampu menjawab tantangan tersebut dengan membukukan hasil-hasil keuangan yang cukup memuaskan pada tahun 2015.

Para Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Assalamualaikum WR WB

Esteemed stakeholders,

Corporate Profile Corporate Strategy

Management report Management Discussion & Analysis

Business Report Corporate Governance

Corporate Social responsibility Financial report Corporate Data

43

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

The excellent achievement in financial performance in 2015 was proof positive that bank bjb is on the right track in its transformation roadmap in the stage of building a stronger foundation towards quality business growth.

Pencapaian kinerja keuangan yang baik pada tahun 2015 merupakan bukti bahwa bank bjb berada pada jalur yang tepat dalam roadmap transformasinya pada tahapan membangun fondasi yang lebih kuat ke arah pertumbuhan bisnis yang berkualitas.

44

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Mempertahankan momentum pertumbuhan dan kinerja keuangan khususnya menjadi sangat relevan di tengah kondisi perlambatan perekonomian dan penurunan kinerja sektor perbankan Indonesia dalam dua tahun terakhir ini. Untuk itu, manajemen bank bjb menerapkan strategi pertumbuhan yang bertumpu pada: (i) penguatan penghimpunan dana melalui strategi cross-selling, pemberdayaan tenaga penjual dan kerja sama Business-to-Government, (ii) penyelesaian kredit bermasalah dan kebijakan selective growth pada penyaluran kredit, dan (iii) pengembangan layanan berbasis elektronik dan teknologi informasi yang diarahkan untuk menyediakan layanan perbankan yang aman, cepat, mudah, serta berorientasi pada konsumen.

Tekanan akibat melemahnya ekonomi dan memburuknya kinerja kredit juga membuka peluang bagi bank bjb untuk meningkatkan efisiensi biaya antara lain melalui pemberdayaan fungsi Cost Center untuk memantau pengeluaran biaya.

Eksekusi strategi pertumbuhan tersebut terbukti berhasil meningkatkan kinerja keuangan bank bjb seperti terlihat dari tingkat pencapaian terhadap target pada sejumlah indikator keuangan, antara lain jumlah aset sebesar Rp88,7 triliun (112,8% dari target), kredit sebesar Rp60,49 triliun (108,41% dari target), Dana Pihak Ketiga sebesar Rp63,31 triliun (104,95% dari target), laba bersih sebesar Rp1,38 triliun (114,71% dari target) dan ekuitas sebesar Rp7,76 triliun (103,14% dari target).

Pencapaian kinerja keuangan yang baik pada tahun 2015 merupakan bukti bahwa bank bjb berada pada jalur yang tepat dalam roadmap transformasinya pada tahapan membangun fondasi yang lebih kuat ke arah pertumbuhan bisnis yang berkualitas. Tantangan keberlanjutan lainnya bagi bank bjb adalah pencapaian salah satu misi bank bjb untuk menjadi penggerak dan pendorong perekonomian di daerah. Untuk itu, bank bjb telah menetapkan strategi untuk menumbuhkan penyaluran kredit ke sektor produktif, dalam hal ini para pelaku usaha di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Dukungan bank bjb terhadap sektor UMKM khususnya menjadi sangat relevan terkait dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Penguatan sektor UMKM mutlak diperlukan agar sektor tersebut tidak saja dapat bersaing menghadapi

Maintaining the momentum in growth and financial performance is especially relevant amidst conditions of domestic economic slowdown and decline in the banking sector performance in Indonesia during the last couple of years. In response, the management of bank bjb has implemented a growth strategy that relies on: (i) strengthening funding through cross-selling, empowerment of the sales force, and cooperation in Business-to-Government scheme, (ii) settlement of non-performing loans and selective growth on new loan disbursement, and (iii) development of e-channels and information technology-based services towards the provision of secure, fast, convenient banking services that are consumer-oriented.

The pressure from weakening economy and declining loan performance also presented bank bjb with the opportunity to improve its cost efficiency, including through the Cost Center function in the monitoring of expenses.

The execution of this growth strategy has been effective in improving the financial performance of bank bjb. This can be seen from the achievement rate of a number of financial indicators, including the achievement of total assets of Rp88.7 trillion (112.8% of the target), loans of Rp60.49 trillion (108.41% of the target), Third Party Funds of Rp63.31 trillion (104.95% of the target), net income of Rp1.38 trillion (114.71% of the target), and shareholders’ equity of Rp7.76 trillion (103.14% of the target).

The excellent achievement in financial performance in 2015 was proof positive that bank bjb is on the right track in its transformation roadmap in the stage of building a stronger foundation towards quality business growth.

Another sustainability challenge for bank bjb concerns the achievement of one of its mission statements to act as a driving force for local economies in the regions. In this regards, bank bjb has established a strategy in the disbursement of loans to the productive sector, and more precisely, to entrepreneurs in the Micro, Small and Medium Enterprise (MSME) sector. The support of bank bjb for the MSME sector is especially relevant in connection with the implementation of the ASEAN Economic Community (AEC). The strengthening of the MSME sector is vitally important, not only in improving

Laporan Direktur UtamaReport from President Director

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

45

serbuan produk dan jasa impor di era pasar bebas Asia Tenggara nanti, namun juga dapat berkembang dan melakukan penetrasi ke pasar regional.

Kebijakan strategis untuk mendukung sektor UMKM juga sejalan dengan Roadmap Keuangan Berkelanjutan di Indonesia 2015-2019 yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan salah satu pilarnya yaitu dukungan industri jasa keuangan terhadap pengembangan sektor-sektor ekonomi prioritas, salah satunya sektor UMKM.

Dalam rangka meningkatkan dukungan terhadap pengembangan sektor UMKM, bank bjb pada tahun 2015 meluncurkan program PESAT (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu). Program PESAT memperluas interaksi antara bank bjb dan pelaku usaha sektor UMKM tidak sebatas pada kucuran modal kerja melalui produk Kredit Mikro Utama ataupun Kredit Cinta Rakyat. Melalui PESAT, bank bjb memberikan akses bagi nasabah UMKM maupun calon nasabah UMKM bank bjb untuk meningkatkan kapasitas usaha melalui berbagai pelatihan dan konsultasi maupun pendampingan yang disediakan di sentra-sentra UMKM bank bjb.

Aspek lain dalam keberlanjutan bank bjb adalah kecenderungan yang berlangsung saat ini menyangkut semakin besarnya perhatian pada peran dan kontribusi dunia usaha terhadap kesejahteraan sosial dan lingkungan. Ini memberikan peluang bagi bank bjb untuk terus meningkatkan kontribusi sosial dan lingkungan melalui pelaksanaan program-program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR).

Mengingat pentingnya CSR, bank bjb telah memiliki kebijakan formal perusahaan yang mengatur penyisihan dana CSR maksimal sebanyak 5%dari laba tahun berjalan, setiap tahunnya. Dana tersebut kemudian dialokasikan untuk berbagai program dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat di aspek pendidikan, kesehatan maupun lingkungan hidup.

the competitiveness of the sector against the inrush of imported products and services in the Southaest Asia free market, but also to enable penetration into regional markets.

The strategic policy in support of the MSME sector is also aligned with the Roadmap for Sustainable Finance in Indonesia 2015-2019 as declared by the Financial Services Authority (OJK), a core pillar of which is the support of the financial servicves industry for the development of priority economic sectors, including the MSME sector.

As an effort to improve support for the development of the MSME sector, bank bjb in 2015 launched the PESAT (Empowerment of Integrated Community Economy) program. PESAT extended the present scope of interaction between bank bjb and entrepreneurs in the MSME sector to more than just the dibursement of working capital loans through Kredit Mikro Utama or Kredit Cinta Rakyat products. Through PESAT, bank bjb provides access to existing as well as prospective MSME customers to capacity building through various training, consultation and mentoring programs made available at MSME centers of bank bjb.

Another area concerning bank bjb sustainability is the present trend in society today of greater attention being given to role and contribution of businesses towards social and environmental welfare. This provides the opportunity to bank bjb to continue to increase its contribution in social and environmental aspects through the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) programs.

In view of the importance of CSR, bank bjb already have in place a formal company policy regulating the allocation of CSR funds of a maximum of 5% annualy, from the net income of the current year. The funds are to be used in various programs to improve the quality of life of communities in terms of education, healthcare and the environment.

46

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Pada tahun 2015, total dana yang telah disalurkan mencapai Rp53,86 miliar. Program terbesar ditujukan untuk sektor lingkungan hidup, yaitu sebanyak 56% atau sekitar Rp30,7 miliar, sebanyak 31% atau Rp12,26 miliar terserap di sektor pendidikan, dan 18% lainnya atau sebesar Rp7,23 miliar terserap di sektor kesehatan. Sepanjang tiga tahun terakhir, penyaluran dana CSR tumbuh setiap tahunnya 16% sampai dengan 17%.

Menjaga keberlanjutan bank bjb ke depan juga memberikan peluang bagi bank bjb untuk terus meningkatkan kualitas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG), seiring dengan kesadaran bahwa penerapan GCG mutlak diperlukan bagi sebuah organisasi ataupun entitas bisnis untuk dapat terus eksis dan bertumbuh.

Upaya-upaya yang telah dilakukan sepanjang tahun 2015 terkait dengan penerapan GCG di bank bjb dapat dilihat lebih rinci pada bagian yang bersesuaian dalam Laporan Keberlanjutan ini, termasuk pencapaian bank bjb dalam aspek manajemen risiko maupun kepatuhan. Berbagai upaya dan pencapaian yang telah kami jabarkan di atas merupakan bagian dari komitmen untuk terus berupaya mengembangkan perusahaan sehingga menjadi bank nasional dengan pertumbuhan laba yang tinggi dan berkesinambungan, yang akan menempatkan bank bjb pada posisi yang lebih besar dari sisi aset dan laba, lebih kuat dari sisi permodalan, dan lebih baik dari sisi pelayanan.

In 2015, total CSR funds disbursed amounted to Rp53.86 billion. The largest portion of these funds was allocated to the environment sector at 56% or around Rp30.7 billion, the education sector at 31% or Rp12.26 billion, and 18% or Rp7.23 billion to the healthcare sector. In the last three years period, funding for CSR programs grew at an annual average of 16% to 17%.

Maintaining the sustainability of bank bjb also provides opportunities for bank bjb to continue to improve the quality of Good Corporate Governance implementation, recognizing that the implementation of GCG is a pre-requisite for any organization or business entity to continue growing or exist.

The various efforts related to the implementation of GCG at bank bjb throughout 2015 are described in more details at the respective section in this Sustainability Report, which also includes bank bjb’s achievements in risk management and compliance function.

The various efforts and achievements as described above are part of our continuous commitment in striving to develop the bank to become a national bank with strong and sustainable profit growth, which will position bank bjb as a bigger bank in terms of assets and profitability, stronger in terms of capitalization, and better in terms of services.

Laporan Direktur UtamaReport from President Director

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

47

PenutupAkhir kata, Direksi mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan lainnya yang telah mendukung kegiatan usaha usaha bank bjb selama ini. Apresiasi yang tinggi khususnya kami sampaikan kepada seluruh jajaran pegawai bank bjb atas dedikasi dan kerja kerasnya yang telah memungkinkan pencapaian kinerja yang baik pada tahun 2015.

Adalah harapan kami bahwa bersama-sama kita akan mampu mempertahankan momentum pertumbuhan dan memelihara komitmen untuk masa depan yang lebih baik bagi kita semua di bank bjb, bagi seluruh pemangku kepentingan bank bjb, dan bagi masyarakat luas di Indonesia.

Closing Words In closing, the Board of Directors would like to thank all our shareholders and other stakeholders for their support to the business activities of bank bjb. Our highest appreciation in particular goes to all staff and employees of bank bjb for their dedication and hard work, which have resulted in the achievement of our excellent performance in 2015.

We sincerely hope that together, we will be able to maintain the momentum of growth as well as our commitments for a better future for all of us at bank bjb, for all the stakeholders of bank bjb, and for the general public and people of Indonesia.

Ahmad IrfanDirektur Utama

President Director

48

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

DireksiBoard of Directors

Ahmad IrfanDirektur Utama

President Director

Nia KaniaDirektur Keuangan

Managing Director – Finance

Benny Santoso Direktur Operasional

Managing Director – Operational

48

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

49

Agus MulyanaDirektur Kepatuhan dan

Manajemen RisikoManaging Director – Compliance

and Risk Management

Agus Gunawan Direktur Mikro

Managing Director – Micro

FermiyantiDirektur Konsumer

Managing Director – Consumer

SuartiniDirektur Komersial

Managing Director – Commercial

49

50

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Pemangku KepentinganStakeholder Engagement

Keberlanjutan usaha bank bjb dalam jangka panjang sangat bergantung pada kemampuan untuk membangun hubungan yang positif dan saling memberi manfaat dengan para pemangku kepentingan. Langkah-langkah pelibatan pemangku kepentingan harus dilaksanakan secara efektif agar memberikan manfaat maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan terkait aspek keberlanjutan usaha, pelaksanaan tanggung jawab sosial, maupun pelestarian lingkungan.

Bagi pemangku kepentingan, proses pelibatan pemangku kepentingan yang dilakukan oleh bank bjb akan dimaknai sebagai upaya bank bjb untuk memenuhi harapan dari setiap pemangku kepentingan. Sementara bagi bank bjb, berinteraksi dengan pemangku kepentingan akan menumbuhkan pemahaman yang memadai dalam memenuhi harapan para pemangku kepentingan dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki, dengan cara yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Pelibatan pemangku kepentingan bersifat terbatas, melalui sarana dan sumber daya yang tersedia, dan tidak melebihi ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Identifikasi Kelompok Pemangku Kepentingan bank bjb telah mengidentifikasi kelompok-kelompok pemangku kepentingan utama berdasarkan pengaruh dominan kelompok-kelompok tersebut terhadap keberlangsungan usaha bank bjb atau sebaliknya, baik di bidang ekonomi, sosial maupun lingkungan. Faktor lain yang menjadi dasar pemilihan pemangku kepentingan utama adalah jarak geografis dengan kegiatan operasional Bank. [G4-25]

bjb bank business sustainability in the long-term is highly dependent on the ability to build positive relationships and mutual benefits with stakeholders. Steps of stakeholder engagement should be implemented efficiently in order to provide maximum benefits for all stakeholders related to sustainability aspects of business, the implementation of social responsibility, and environmental preservation.

For stakeholders, the engagement process undertaken by bjb bank will be interpreted as an attempt of the bjb bank to meet the expectations of all stakeholders. While for bjb bank, interacting with the stakeholders will develop an adequate understanding in achieving the expectations of stakeholders by using available resources, in a proper way and can be accountable. Stakeholder engagement is limited, through the means and resources available, and do not exceed the provisions stipulated in the legislation in force.

Identification of Stakeholder Group bjb bank has identified groups of the main stakeholders based on the dominant influence of these groups on the sustainability of bjb bank’s business or vice versa, either in the economic, social and environmental. Another factor that becomes the base selection of the main stakeholders is the geographical distance to the operations of the Bank. [G4-25]

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

50 Laporan KeberlanjutanSustainability Report

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

51

Tabel Pelibatan Pemangku Kepentingan [G4-24][G4-26][G4-27]

Pemangku KepentinganStakeholders

[G4-24]

Metode PelibatanMethods of Involvement

[G4-26]

FrekuensiFrequency

Topik Utama yang DiajukanKey Topics Proposed

[G4-27]

Pemegang Saham dan InvestorShareholders and investors

• RUPS Tahunan• Laporan kinerja tahunan dan

Laporan Keuangan• Temu investor• Temu analis (meeting &

conference call)• AGMS• Annual Report and Financial

Statement• Investor meeting• Analyst meeting

• Tahunan• Tahunan dan kuartalan• Sesuai kebutuhan• Sesuai kebutuhan• Annually• Annually and quarterly• As required• As required

• Peningkatan kinerja Bank untuk peningkatan nilai pasar saham

• Dividen• Tata kelola• Program CSR• Improvement of bank

performance to increase the stock market value

• Dividend• Governance• CSR programs

PegawaiEmployees

• Forum komunikasi manajemen dan pekerja

• Media komunikasi internal (Majalah “Go Spirit”)

• Media penyampaian aspirasi (Forum Internet “bjb Cafe”)

• Melalui Serikat Pekerja (Sekar bank bjb)

• Communication forum of management and employee

• Internal communication media• Media for aspiration expression• Labor Union (Sekar bank bjb)

• Sesuai kebutuhan• Bulanan• Sesuai kebutuhan• Sesuai kebutuhan• As required• Monthly• As required• As required

• Ketenagakerjaan• Kesejahteraan• Labor• Welfare

Stakeholder Engagement Table [G4-24] [G4-26] [G4-27]

52

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Pemangku KepentinganStakeholders

[G4-24]

Metode PelibatanMethods of Involvement

[G4-26]

FrekuensiFrequency

Topik Utama yang DiajukanKey Topics Proposed

[G4-27]

NasabahCustomers

• Pertemuan dengan nasabah (gathering)• Survey Kepuasan Nasabah• Call bjb 14049• Customer gathering• Customer Satisfaction Survey• Call bjb 14049

• Empat kali setahun• Tahunan• Four times a year• Anually

• Keunggulan produk bank bjb• Pelayanan yang melebihi

harapan• Penangan keluhan yang

memuaskan• The advantages of bank bjb

products• Beyond expectation services• Satisfactory complaint handling

Pemerintah dan OJKGovernment and OJK (Financial Service Authority)

• Koordinasi dan konsolidasi langsung dengan Instansi pusat dan daerah

• Koordinasi dan Konsolidasi dengan regulator

• Koordinasi dan Konsolidasi dengan asosiasi

• Pelaporan kinerja• Direct coordination and

consolidation with central and local governments

• Coordination and consolidation with regulator

• Coordination and consolidation with association

• Performance reporting

• Dilakukan setiap saat untuk menjaga kesinambungan bisnis bank bjb.

• Mengikuti agenda rutin dan undangan sosialisasi yang ditentukan oleh Pemerintah/OJK.

• Conducted at anytime to maintain business continuity of bank bjb

• Following the regular agenda and invitation determined by the Government/OJK

• Kegiatan operasional usaha berjalan dengan baik dan optimal

• Hubungan yang harmonis dan konstruktif dengan regulator

• Pengembangan masyarakat• Business operations run well

and optimal• Harmonious and constructive

relationship with regulators• Community Development

MasyarakatSociety

• Pelaksanaan program CSR• Pelaksanaan kegiatan filantrofi

yang bermanfaat bagi masyarakat

• Tanggap bencana• CSR program execution• Implementation of philanthropic

activities that benefit the community

• Disaster response

• Sesuai kebutuhan• As required

• Terjalinnya hubungan yang serasi dan harmonis dan memberi manfaat

• Berkembangnya kegiatan ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

• Kesempatan kerja• Establishment of a harmonious

relationship and benefits• The growth of economic

activities that improve people’s welfare.

• The growth of economic activities that improve Job opportunity

Pendekatan dalam Pelibatan Pemangku Kepentingan Bank terus mengembangkan dan menyempurnakan berbagai sarana komunikasi dua arah untuk mengetahui harapan para pemangku kepentingan secara cepat sekaligus untuk mengkomunikasikan kinerja, program, kebijakan ataupun produk dan layanan baru atau yang telah ada. Berbagai mekanisme digunakan secara optimal untuk membuka komunikasi yang berkualitas, seperti kegiatan Grup Investor Relations, layanan bjb call 14049, Unit Customer Service Care, survai kepuasan pelanggan, pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), program-program CSR serta forum-forum internal yang melibatkan karyawan dan manajemen. [G4-26][G4-27]

Pemegang Saham/InvestorPemegang saham adalah pemangku kepentingan yang memiliki kepentingan langsung dengan bank bjb melalui investasi kepemilikan saham atau modal yang

The Approach to the Stakeholder Engagement

The Bank continues to develop and enhance a variety of two-way communication means to recognize the expectations of the stakeholders rapidly, as well as to communicate the performance, program, policy or new or existing products and services. Various mechanisms are used optimally for clear communication quality, such as the Group Investor Relations activities, bjb call service 14049, Unit Customer Service Care, surveys of customer satisfaction, the General Meeting of Shareholders (GMS), and other CSR programs, as well as internal forums involving employees and management. [G4-26] [G4-27]

Shareholder/InvestorShareholders are the stakeholders who have a direct interest in bjb bank through the investment of share ownership or embedded capital. Accordingly, shareholders are very

Pelibatan Pemangku KepentinganStakeholders Engagement

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

53

ditanamkannya. Dengan demikian, para pemegang saham sangat berkepentingan atas kinerja operasional dan keuangan Bank yang akan berpengaruh pada fluktuasi nilai saham di bursa dari waktu ke waktu. Pemegang saham tentu ingin dapat menikmati hasil investasinya dalam setiap periode, baik berupa pembagian dividen secara berkala maupun peningkatan nilai saham.

Komunikasi dan pelibatan pemegang saham sedikitnya dilakukan satu kali dalam setahun dalam forum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. Dalam RUPST, Bank melaporkan kinerja perusahaan secara keseluruhan, termasuk kinerja tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Melalui pembahasan pokok-pokok agenda rapat, pemegang saham dapat ikut menetapkan arah perkembangan dan kebijakan strategis perusahaan, termasuk keputusan investasi dan menyetujui besaran dividen yang dibagikan.

Selain melalui forum RUPS, Bank juga menjalin komunikasi transparan dan intensif dengan para pemegang saham melalui website (www.bankbjb.co.id), laporan kinerja triwulan atau semester, media massa, penerbitan rutin Laporan Tahunan, kegiatan-kegiatan hubungan investor, serta media komunikasi lainnya.

a. Struktur Pemegang Saham Struktur pemegang saham bank bjb adalah pemegang

saham seri-A sebanyak 75% yang terdiri dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Banten, serta Pemerintah Kota/Kabupaten se-Jawa Barat dan Banten, dan pemegang saham seri-B sebanyak 25% yang merupakan pemegang saham publik. Saham seri A dan seri B memiliki hak, tetapi sebagai pemegang saham mayoritas, pemegang saham seri A tetap memiliki fungsi kontrol yang kuat dalam hal perubahan Anggaran Dasar, penggabungan, peleburan dan pengambilalihan serta pembubaran dan likuidasi Perusahaan. Saham seri B dimiliki oleh masyarakat perorangan, pegawai dan anggota manajemen bank bjb sebagai pribadi, koperasi, yayasan, dana pensiun, asuransi, reksadana, dan juga pemodal asing baik perorangan maupun badan usaha.

Komposisi kepemilikan saham bank bjb per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Jumlah SahamTotal Share % Shareholders

Pemerintah Provinsi Jawa Barat 3.709.994.733 38,26 Provincial Government of West Java

Pemerintah Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat 2.289.395.681 23,61 City and Regency Governments – West Java

Pemerintah Provinsi Banten 520.589.856 5,37 Provincial Government of Banten

concerned over the operational and financial performance of the Bank that will affect the fluctuation of the shares value in the exchange from time-to-time. The shareholders certainly want to be able to enjoy the results of its investment in each period, either in the form of regular dividend distribution and increase in shareholder value.

Communication and engagement of shareholders conducted at least once a year in the forum of the Annual General Meeting of Shareholders (AGM). In the AGM, the Bank reported the company’s overall performance, including the performance of corporate social responsibility (CSR). Through the discussion of the main points of the agenda, the shareholders may participate in establishing the direction of development and the company’s strategic policies, including investment decisions and approving the amount of the dividends.

In addition to AGM forum, the Bank also maintains a transparent and intensive communication with shareholders through the website (www.bankbjb.co.id), quarterly or semester performance reports, mass media, annual report publication, investor relations activities, as well as the other communications media.

a. Structure of Shareholders The structure of bjb bank shareholders, namely

series-A shareholders at 75%, which composed of the Provincial Government of West Java, Banten Provincial Government, and the Government of the City/Regency in West Java and Banten, and the series-B shareholders at 25%, which is the public shareholders. Shares of series-A and series-B have a right, but as the majority shareholder, shareholders of series-A still has a strong control function in the case of an amendment, incorporation, mergers, and acquisitions, as well as the dissolution and liquidation of the Company. Series-B shares owned by the individual communities, employees and members of bjb bank’s management as individuals, cooperatives, foundations, pension funds, insurance, mutual funds, and also foreign investors, both individuals and business entities.

The ownership composition of bjb bank per December 31, 2015, are as follows:

54

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Pemegang Saham Jumlah SahamTotal Share % Shareholders

Pemerintah Kota Kabupaten se Banten 752.238.396 7,76 City and Regency Governments – Banten

Total saham yang dimiliki Pemerintah Daerah 7.272.218.666 75,00 Total shares held by Local Governments

Umum dan Karyawan/Manajemen (Program EMSA)

2.424.072.500 25,00 Public and Employees/Managemenr (EMSA Program)

TOTAL 9.696.291.166 100,00 TOTAL

Pemerintah daerah se-Jawa Barat dan Banten sebagai Pemegang Saham Pengendali bank bjb telah memberikan komitmen yang tinggi terhadap perkembangan bank bjb. Pemerintah daerah se-Jawa Barat dan Banten (Giro Kas Daerah) merupakan nasabah utama yang memberikan kontribusi besar baik dari sisi dana, kredit maupun ekuitas. Selain memiliki portofolio dana yang cukup besar di bank bjb, pemerintah daerah se-Jawa Barat dan Banten juga memberikan kontribusi bagi perkembangan kredit konsumtif. Para pegawai pemerintah di kedua provinsi tersebut dapat mengambil kredit dengan jaminan Surat Keputusan Pegawai Negeri Sipil (SK PNS) dan gaji yang telah dikelola oleh bank bjb.

Sebaliknya, sebagai pemegang saham, setiap tahun pemerintah daerah se-Jawa Barat dan Banten menerima manfaat dari hasil usaha Bank berupa dividen yang besarannya ditetapkan dalam RUPS. Selain itu, alokasi dana CSR yang besarnya maksimal 5% dari laba bersih Bank dikembalikan ke masing-masing daerah dalam bentuk pembiayaan program-program CSR. Besaran dana CSR yang dikembalikan ke masing-masing daerah ditetapkan secara proporsional sesuai persentase kepemilikan saham.

b. Hubungan Investor Hubungan Investor adalah bentuk tanggung jawab

Bank untuk memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah yang baik antara Bank dengan pemegang saham, masyarakat dan konstituen lain. Group Hubungan Investor (IR) yang merupakan bagian dari Divisi Corporate Secretary bertugas menjaga komunikasi dua-arah antara manajemen dengan investor dan analis. Melalui fungsi Hubungan Investor, bank bjb berupaya menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik terutama dalam hal keterbukaan dan transparansi atas seluruh aktivitas Bank yang berdampak pada pemahaman yang lebih baik terhadap kinerja Bank, serta dalam hal pengambilan keputusan berinvestasi.

Grup Hubungan Investor secara aktif memperkenalkan bank bjb dengan komunitas pasar modal dan para pemegang saham. Grup Hubungan Investor

The local government of West Java and Banten as the Controlling Shareholders of bjb bank has given a strong commitment to the development of bjb bank. The local government of West Java and Banten (Local Cash Giro) is the major customer who contributed substantially either in terms of funds, loans, and equity. In addition to having a portfolio of substantial funds in bjb bank, local governments in West Java and Banten also contributed to the development of consumer credit. Government officials in these provinces are able to acquire credit with the assurance of Civil Servants Decree (SK PNS) and salaries that have been managed by the bjb bank.

On the contrary, as a shareholder, every year the local government of West Java and Banten receive benefits from the results of the Bank operations in the form of dividends, which the amount is established at the AGM. In addition, the allocation for CSR in the amount up to 5% of the Bank’s net profit is returned to each region in the form of financing of CSR programs. The magnitude of CSR funds that are returned to each region assigned proportionally to the percentage of ownership.

b. Investor Relations Investor relations are a form of responsibility of the

Bank to allow for two-way communication between the Bank and the shareholders, the community and other constituencies. Investor Relations (IR) Group, which is part of the Division of Corporate Secretary in charge of maintaining two-way communication between management and investors and analysts. Through the Investor Relations function, the bjb bank seeks to apply the principles of good governance, especially in terms of openness and transparency for all activities of the Bank that impact on the better understanding of the performance of the Bank, as well as with regard to decision-making investment.

Investor Relations Group actively introduce bjb bank with the capital market community and shareholders. Investor Relations Group convey information, especially

Pelibatan Pemangku KepentinganStakeholders Engagement

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

55

menyampaikan informasi, terutama yang bersifat material, secara tepat waktu dan seimbang melalui berbagai sarana komunikasi seperti e-mail, website dan conference call. Untuk memenuhi kewajiban keterbukaan informasi kepada publik, Hubungan Investor secara rutin menyampaikan laporan keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai otoritas pasar modal. Selain itu, juga dilakukan forum-forum pertemuan dengan analis dan investor melalui pertemuan publik, temu analis, conference call, kunjungan analis, kunjungan lapangan, partisipasi dalam konferensi, dan non deal roadshow.

Kegiatan Hubungan Investor pada tahun 2015 antara lain adalah:

Instansi Periode | Period Institutions

OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dahulu Bapepam-LK 49 FSA/Financial Services Authority formerly Bapepam-LK

BEI 54 Indonesia Stock Exchange

Temu Analis/Investor pada Conference/Corporate Day 29 Analyst Meeting/Conference/Corporate Day

Temu Analis/Investor (one on one) 43 (one on one) Analyst Meeting

Conference Call 6 Conference Call

Site Visit 2 Site Visit

RUPS 2 GMS

Public Expose 1 Public Expose

Laporan Tahunan 1 Annual Report

Analyst Meeting 4 Analyst Meeting

Temu Investor pada Non Deal Roadshow 7 Investor Meeting on Non Deal Roadshow

Pegawai Sumber daya manusia merupakan aset utama bagi bank bjb. Seluruh capaian prestasi dan kinerja Bank dapat diraih melalui dedikasi dan kerja keras seluruh pegawai. Oleh karena itu, Bank berkomitmen untuk menjaga dan memelihara suasana kerja yang kondusif dengan melaksanakan interaksi timbal balik dengan pegawai.

Bank berupaya menyelenggarakan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang mampu menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan harapan pegawai untuk memperoleh remunerasi yang baik, jenjang karir yang jelas dan adil, termasuk upaya peningkatan kompetensi pegawai. Semua upaya tersebut dilakukan secara seimbang dengan kebutuhan Bank, demi tercapainya seluruh program operasional secara efektif dan efisien untuk menjamin pertumbuhan usaha secara keberlanjutan.

Pelibatan dengan pegawai dilakukan melalui dialog dengan Serikat Pekerja (Sekar bjb) yang mewakili seluruh pegawai dalam proses penyusunan Perjanjian Kerja Bersama sebagai pedoman penyelenggaraan hubungan industrial di bank bjb.

the material, in a timely and balanced manner through various means of communication such as e-mail, website, and conference calls. To fulfill the obligation of information disclosure to the public, Investor Relations regularly report the disclosure to the Financial Services Authority (FSA) and the Indonesia Stock Exchange (BEI) as capital market authority. In addition, the meeting forums are also conducted with analysts and investors through public meetings, meetings with analysts, conference calls, analyst visits, field trips, participation in conferences and non-deal roadshow.

Investor Relations activities in 2015 include:

Employee The major asset for bjb bank is Human Resource. The overall achievement and performance of the Bank can be achieved through dedication and hard work of all employees. Therefore, the Bank is committed to preserving and maintain a conducive working atmosphere to carry out reciprocal interactions with employees.

The Bank seeks to organize the management of human resources (HR) that is able to maintain a balance between the needs and expectations of employees to obtain a good remuneration, a clear and fair career path, including efforts to increase employee competence. All of these efforts should be conducted equally to the needs of the Bank, in order to achieve the whole operational program effectively and efficiently to ensure sustainable business growth.

The involvement of the employees is done through dialogue with Labor Unions (Sekar bjb) that representing all employees in the process of preparing the Joint Working Agreement as implementation guidelines for industrial relations at the bjb bank.

56

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Secara rutin, Bank mengadakan pertemuan antara pegawai dengan manajemen untuk mendapatkan masukan atau media penyampaian pesan atas berbagai program/rencana yang harus mendapat perhatian seluruh pihak. Komunikasi dengan pegawai juga dilakukan melalui email, media intranet dan buletin internal.

Nasabah Kepercayaan dan kepuasan nasabah merupakan salah satu faktor penentu keberlanjutan usaha bank bjb. Kepuasan nasabah menciptakan loyalitas dan hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan. Untuk menjaga dan meningkatkan kepuasan nasabah, kami terus berupaya memenuhi harapan nasabah yang mencakup ragam layanan perbankan yang menjangkau kebutuhan nasabah yang spesifik, jangkauan jaringan dan kualitas pelayanan serta perlindungan nasabah.

Sesuai dengan UU No. 8 Tahun 1999 mengenai Perlindungan Konsumen, bank bjb berkomitmen melindungi hak-hak nasabah, antara lain, hak untuk mendapatkan informasi yang benar, jelas, dan jujur atas produk-produk yang ditawarkan, hak supaya keluhan mereka didengar dan perselisihan diselesaikan, dan hak untuk mendapatkan pelayanan baik dengan cara yang adil dan tidak diskriminatif. [G4-PR3]

bank bjb memiliki kebijakan internal sebagai panduan untuk publikasi dan promosi pemasaran sesuai dengan Kode Etik Periklanan dan UU Perlindungan Konsumen. Dengan panduan tersebut, kami memastikan bahwa seluruh kegiatan promosi dan informasi produk telah sesuai dengan persyaratan. Pada tahun 2015, tidak terdapat tindakan pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap peraturan baik mengenai penyediaan informasi produk Bank meupun mengenai aktivitas pemasaran termasuk periklanan, promosi dan sponsorship. [G4-PR4]

a. Penanganan Pengaduan Konsumen Sistem Pengaduan Konsumen merupakan salah satu

bentuk peningkatan perlindungan nasabah dalam rangka menjamin hak-hak nasabah dalam berhubungan dengan Bank. Pengaduan nasabah harus diselesaikan dengan baik untuk mencegah potensi menjadi perselisihan atau sengketa yang pada akhirnya akan dapat merugikan nasabah dan atau Bank. Saat ini bank bjb telah memiliki sistem pengaduan konsumen yang terpadu melalui beberapa saluran pengaduan seperti:• Pengaduan lisan yang diajukan secara langsung

termasuk melalui telepon ke bjb call 14049. Pengaduan lisan wajib diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja secara kumulatif sejak tanggal penerimaan

Routinely, the Bank held a meeting between employees with management to receive feedback or media to deliver messages on various programs/plans that should be given the attention of all parties. Communication with employees is also done through email, media intranet, and internal newsletters.

Customer Trust and customer satisfaction is one of the factors determining the business continuity of bjb bank. Customer satisfaction creates loyalty and mutual benefit long-term relationship. To maintain and improve customer satisfaction, we continually strive to meet the expectations of customers that include a range of banking services, which address the needs of specific customers, network coverage and quality of service and customer protection.

In accordance with Law No. 8 Year 1999 on Consumer Protection, bjb bank committed to protecting the rights of customers, among others the right to obtain the correct, clear, and honest information on the products offered, the rights that their complaints be heard and the dispute is settled, and the right to obtain good service in a way that is fair and non-discriminatory. [G4-PR3]

bjb bank has internal policies as a guide for publicity and promotional marketing in accordance with the Code of Advertising and Consumer Protection Act. With these guidelines, we ensure that all promotional activities and product information comply with the requirements. In 2015, there are no violations or non-compliance with regulations, either regarding the provision of the Bank’s product information or the marketing activities including advertising, promotion and sponsorship. [G4-PR4]

a. Handling Consumer Complaints Consumer Complaint System is one form of increased

customer protection in order to ensure the rights of customers in their dealings with the Bank. Customer complaints should be resolved properly in order to prevent the potential of becoming a conflict or dispute that will ultimately be detrimental to customers and or the Bank. Currently, bjb bank already had a consumer complaint system that is integrated through multiple channels of complaints such as:• Oral Complaints that is filed directly, including by

telephone to bjb call 14049. Oral Complaints must be completed no later than 2 (two) working days cumulatively since the date of complaint receipt. If

Pelibatan Pemangku KepentinganStakeholders Engagement

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

57

pengaduan. Jika diperlukan perpanjangan waktu wajib diselesaikan paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak tanggal penerimaan pengaduan.

• Pengaduan tertulis melalui surat termasuk e-mail, faksimili, website atau media elektronik lainnya, dan media massa. Pengaduan tertulis wajib diselesaikan paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak tanggal penerimaan pengaduan atau dapat diperpanjang jangka waktunya sampai dengan paling lama 20 (dua puluh) hari kerja berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teknis tertentu.

• Apabila terjadi perpanjangan waktu penyelesaian pengaduan nasabah, Bank wajib memberitahukan secara tertulis kepada nasabah atau perwakilan nasabah yang mengajukan pengaduan. Pemberitahuan tertulis mencantumkan alasan perpanjangan jangka waktu penyelesaian pengaduan. Kantor Cabang yang menerima pengaduan nasabah harus menyampaikan surat pemberitahuan perpanjangan waktu penyelesaian pengaduan kepada nasabah serta berkoordinasi dengan Divisi Jaringan dan Pengembangan Layanan, karena hal tersebut akan mempengaruhi pelaporan Bank ke Bank Indonesia terkait pengaduan nasabah, yang dilakukan oleh Divisi Jaringan dan Pengembangan Layanan setiap triwulan.

b. Perlindungan Privasi Pelanggan bank bjb memahami pentingnya menjaga dan melindungi

privasi nasabah. Menjaga kerahasiaan data nasabah mutlak dilakukan demi menjaga reputasi Bank dan kepercayaan nasabah. Ketentuan internal perusahaan melarang siapapun mengungkapkan data nasabah kepada pihak luar, kecuali diwajibkan oleh hukum. Pada tahun 2015 tidak terdapat pengaduan nasabah yang terkait dengan pelanggaran keleluasan pribadi (privacy) nasabah dan hilangnya data nasabah. [G4-PR8]

c. Pengembangan Budaya Pelayanan Pelayanan terbaik kepada nasabah merupakan kunci

dalam bisnis perbankan. Oleh karenanya, bank bjb terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. Untuk menjaga pencapaian standar layanan yang sama di seluruh jaringan kantor dan unit kerja Bank, Divisi Operasional, Jaringan & Layanan secara berkala melakukan hal-hal sebagai berikut:1. Menyampaikan ketentuan-ketentuan standar layanan

kepada seluruh jaringan kantor dan unit kerja bank bjb melalui sosialisasi dan surat-menyurat.

2. Melakukan monitoring/pendampingan pada Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu (KCP) dan Kantor Kas yang dianggap sensitif serta pendampingan pada Kantor Cabang dan KCP yang memiliki nilai layanan rendah.

necessary, an extension of time must be completed no later than 20 (twenty) working days from the date of complaint receipt.

• Complaints in writing by mail, including e-mail, fax, website or other electronic media, and the media. A written complaint must be completed no later than 20 (twenty) working days from the date of complaint receipt or the period can be extended up to a maximum of 20 (twenty) working days based on certain technical considerations.

• In the event of an extra-time settlement of customer claims, the Bank shall notify in writing to the customer or customer representative who filed the complaint. The written notification must state the reason for the extension of the complaints resolution. Branch Office that received a complaint of the customer must submit a notification letter for settlement time extension to the customers and coordinate with the Division of Network and Services Development because it will affect the Bank’s reporting to Bank Indonesia regarding customer complaints, which conducted by the Division of Network and Service Development every quarter.

b. Customer Privacy Protection bjb bank understands the importance of maintaining

and protecting the privacy of customers. Maintaining the confidentiality of customer data is necessary in order to maintain the Bank’s reputation and customer confidence. Internal regulations prohibit any company to disclose customer data to outside parties unless required by law. In 2015, there were no customer complaints related to violations of customer privacy and the loss of customer data. [G4-PR8]

c. Services Culture Development Best service to customers is the key in the banking

business. Therefore, bjb bank continued to improve the quality of service to customers. To maintain the same service standards across the office network and the Bank work unit, Operations Division, Network & Service regularly conducted:

1. Delivering the provisions of the standard of service to the entire office network and work units of bjb bank through socialization and correspondence.

2. Monitoring/mentoring Branch Office, Assistance Branch Office (KCP) and Cash Office that considered sensitive, as well as monitoring in the Branch Office and KCP that received low value services.

58

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

3. Bekerja sama dengan Divisi Pendidikan & Pelatihan untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan standar layanan bagi seluruh pelaku layanan mulai dari frontliner, officer dan manajer operasional.

4. Melakukan penilaian kinerja layanan melalui ajang penilaian sebagai berikut: [G4-PR5]a. Service Quality Index, yang meliputi:

- Penilaian monitoring observasi oleh internal

- Mystery shopping eksternal- Penilaian kinerja layanan industri perbankan

di kategori Bank Nasional pada ajang Bank Service Excellence Monitoring (BSEM) oleh Marketing Research Indonesia (MRI).

b. Survai Customer Satisfaction Index oleh internal maupun eksternal.

5. Program mystery shopping bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai customer experience terhadap actual service delivery dari layanan bank bjb. Dari mystery shopper diperoleh gambaran mengenai kualitas pelayanan Customer Service, Teller, Satpam, Telepon, Peralatan Banking Hall, Kenyamanan Ruangan, ATM dan Toilet.

d. BBSEA (bank bjb Service Excellence Award) dalam ajang “bank bjb service Excellence Award”

(BBSEA) yang diadakan secara rutin setiap tahun, Bank memberikan apresiasi atau penghargaan kepada para frontliner (teller, customer service, satpam), dan supervisor terbaik.

Seleksi program BBSEA dilakukan mulai dari kantor cabang masing-masing. Kemudian seleksi tingkat wilayah yang meliputi aspek soft competency (kemampuan berkomunikasi/tes lisan dan kualitas data) dan hard competency (roleplay, tes tertulis, performance), dan seleksi tingkat nasional yang meliputi pemberian training classical, table manner, tes roleplay serta persentase hasil benchmarking.

Pengumuman pemenang dilaksanakan pada acara penganugerahan BBSEA. Selain penghargaan kategori dan supervisor, juga diberikan penghargaan bagi back office terbaik, cleaning service terbaik, cabang pelayanan terbaik kategori Pemda dan Non-Pemda, serta KCP pelayanan terbaik.

Pemerintah dan OJK Kepatuhan terhadap Pemerintah, peraturan OJK serta peraturan perundang-undangan lain yang berlaku wajib

3. Cooperate with the Division of Education and Training to provide education and training service standards for all employees ranging from frontline service, officer, and operations manager.

4. Conduct a valuation of service performance assessment through the events as follows: [G4-PR5]a. Service Quality Index, which includes:

- Assessment of monitoring observations by internal

- External mystery shopping - Assessment of service performance of

the banking industry in the category of the National Bank in the Bank Service Excellence Monitoring (BSEM) event by Marketing Research Indonesia (MRI).

b. Customer Satisfaction Index survey by internal or external.

5. Mystery Shopping Program that aims to receive an overview of the customer experience of the actual service delivery by bjb bank services. The mystery shopper obtained a description of service quality of Customer Service, Teller, Security Guard, Telephone, Banking Hall Equipment, Rooms Comfort, ATMs, and Restrooms.

d. BBSEA (bank bjb Service Excellence Award) In the event “bank bjb Service Excellence Award” (BBSEA)

that are held regularly every year, the Bank provides appreciation or award to the frontline (teller, customer service, security), and the best supervisor.

Selection of BBSEA program conducted from each branch office. And then the selection of area level that includes aspects of soft competency (ability to communicate/oral test and data quality) and hard competency (roleplay, written tests, performance), and the national selection, which includes the provision of classical training, table manners, roleplay tests, as well as the percentage of the benchmarking results.

The announcement of the winners will be held on BBSEA ceremony. In addition to the award categories and supervisor, awards are also given for the best back office, the best cleaning service, the best service branch in the category of Local Government and Non-Local Government, as well as the best service KCP.

Government and FSAThe Board of Commissioners, Directors, and all employees of the bjb bank must implement compliance with the

Pelibatan Pemangku KepentinganStakeholders Engagement

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

59

dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pegawai bank bjb. Kepatuhan merupakan bagian tak terpisahkan dari aktivitas bisnis Bank, karena setiap kegagalan pelaksanaan kepatuhan dapat menyebabkan risiko kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko lainnya. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/2/PBI/2011 tanggal 20 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi kepatuhan Bank Umum, bank bjb melaksanakan budaya kepatuhan dan memastikan terlaksananya fungsi kepatuhan Bank.

Dalam skema hubungan industrial tripartit, pemerintah adalah salah satu dari tiga pilar utama industri yakni pekerja, pengusaha sebagai pemberi kerja, dan pemerintah sebagai regulator. Dalam skema ini, pemerintah berkewajiban menjaga iklim usaha yang kondusif dengan membuat peraturan ketenagakerjaan yang jelas dan adil berdasarkan hukum dan perundang-undangan, yang menyerap aspirasi dan melindungi kepentingan pekerja, pengusaha, dan masyarakat. Dukungan kebijakan pemerintah bagi terciptanya iklim usaha yang kondusif akan memberikan manfaat kepada pemerintah berupa ketersediaan lapangan kerja, peningkatan pajak, serta meningkatnya perekonomian makro.

Masyarakat Perkembangan usaha bank bjb menumbuhkan dampak ekonomi di masyarakat secara luas. Bank secara aktif berupaya mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi masyarakat dengan merancang dan merealisasikan program-program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang diselaraskan dengan potensi yang dimiliki masyarakat setempat. Program CSR direncanakan dan dilaksanakan pada setiap tahun anggaran. Adapun luas cakupan dan jenis program disesuaikan dengan kemampuan Bank maupun kesiapan masyarakat.

Keanggotaan dalam Asosiasi Industri dan Organisasi Lainnya [G4-16]bank bjb ikut aktif sebagai anggota beberapa asosiasi profesional dan organisasi lainnya. Tujuannya untuk memperluas jaringan bisnis, menjalin komunikasi dan bagian dari upaya pelibatan pemangku kepentingan dalam menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi dalam menjalankan kegiatan operasional.

Organisasi | Organization Fokus Organisasi | Organization FocusTahun bergabung

Year of JoiningPeran/Kedudukan

Role/PositionPerhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas)Indonesian National Banks Association

Organisasi Bank-Bank Nasional IndonesiaOrganizing Indonesian National Banks

2011AnggotaMember

Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda)Association of Regional Development Banks

Wadah Kerja Sama antar Bank Pembangunan Daerah Seluruh IndonesiaCooperation Forum of Indonesia Regional Development Banks

1999AnggotaMember

United Nations Environment Programme for Finance Intiative (UNEP FI)

Badan Internasional PBB Untuk Kerja Sama Sektor Keuangan dan Corporate SustainabilityUN International Agency for the Cooperation of Financial Sector and Corporate Sustainability

2011AnggotaMember

Asosiasi Emiten Indonesia (AEI)Indonesian Listed Companies Association

Organisasi Perusahaan Publik (Emiten) yang Terdaftar (Listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI)Organizing Listed Companies Registered in IDX

2010AnggotaMember

Government, the FSA regulations, and other applicable legislation. Compliance is an integral part of the Bank’s business activity, as any failure of compliance can cause compliance risk, reputation risk, and other risks. In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 13/2/PBI/2011 dated January 20, 2011, concerning the Implementation of the Compliance Function of Commercial Bank, bjb bank implement a culture of compliance and ensure the implementation of the Bank’s compliance function.

In a tripartite industrial relations scheme, the government is one of the three main pillars of the industry, namely workers, entrepreneur as employers, and government as regulators. In this scheme, the government is obliged to maintain conducive business climate by formulating a clear and fair labor regulation under the law and legislation, which absorb the aspirations and protect the interests of workers, employers, and society. Government policy to support the creation of conducive business climate will provide benefits to the government in the form of availability of jobs, increase in taxes, and the growth of the macroeconomy.

Community Business development of bjb bank fosters economic impact on society as a whole. The Bank is actively trying to encourage the growth of economic activities with the design and realization of programs of corporate social responsibility (CSR), which is aligned with the potential of the local community. CSR programs are planned and implemented in each budget year. The broad scope and type of programs tailored to the Bank’s ability and readiness of the community.

Membership in the Association of Industrial and Other Organizations [G4-16]bjb bank participated actively as a member of several professional associations and other organizations. The goal is to expand its business network, establish communication and part of stakeholder engagement efforts to resolve any problems faced in conducting operational activities.

60

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Reportbank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Sustainable Governance

Sebagai bank umum yang mengemban misi sebagai penggerak dan pendorong laju pertumbuhan perekonomian daerah, bank bjb sangat menjunjung tinggi prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dan menyadari pentingnya penerapan prinsip-prinsip tersebut di setiap langkah usaha Bank demi kepentingan para pemangku kepentingan seperti nasabah, investor, pemegang saham, dan masyarakat umum, termasuk pegawai serta pihak lainnya.

Dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG), bank bjb berpedoman sepenuhnya pada 5 (lima) prinsip utama yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran. Kelima prinsip ini juga dijadikan dasar dalam penetapan Kebijakan Umum Direksi Tahunan (KUDT). KUDT merupakan pedoman penyusunan Rencana Bisnis Bank yang disusun setiap tahun dan merupakan landasan pelaksanaan tugas seluruh unit organisasi bank bjb.

Struktur Tata Kelola [G4-34]Pelaksanaan GCG di bank bjb berlandaskan pada komitmen bersama dari seluruh jajaran manajemen dan staf untuk tunduk dan patuh pada seluruh peraturan dan perundangundangan yang berlaku. Hal ini dimulai dari puncak kepengurusan Bank yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi yang independen dan profesional. Secara umum, kegiatan perbankan dilakukan oleh Komisaris dan Direksi. Komisaris mengkaji kebijakan-kebijakan dan melaksanakan pengawasan serta memberikan saran terhadap pengelolaan Bank, sedangkan Direksi memimpin pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan Bank sehari-hari.

Struktur tata kelola perusahaan di bank bjb terdiri atas: [G4-38]a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)b. Dewan Komisarisc. Direksid. Komite-komite di bawah Dewan Komisarise. Komite-komite di bawah Direksi

As a commercial bank is on a mission as the force and the driver of regional economic growth, upholding the principles of Good Corporate Governance (GCG) and realize the importance of implementing these principles in every step of the bank’s actions in the interest of the stakeholders such as customers, investors, shareholders and the general public, including employees and other parties.

In implementing GCG, bank bjb is fully guided by 5 (five) key principles namely transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness. These principles are used as the basis in determining the Annual Public Policy of the Board of Directors (KUDT). KUDT is the guidelines for the preparation of Business Plan which is prepared every year and becomes the foundation for all the working units in bank bjb’s organization.

Structure of GCG [G4-34]Implementation of Good Corporate Governance in bank bjb is based on a shared commitment from all management and staff to submit and adhere to all rules and regulations. This began from the top management of the bank bjb, conducted by an independent and professional Board of commissioners and Board of Directors. In general, Banking activities are conducted by the Commissioner and the Board of Directors. Commissioners reviews the policies and carry out supervision and provide advice on the management of the Bank, while Directors lead the implementation of policies and day-to-day management.

bank bjb governance structure consists of: [G4-38]a. General Meetings of Shareholder (GMS)b. Board of Commissionersc. Board of Directorsd. Committees under the Board of Commissionerse. Committees under the Board of Directors.

60 Laporan KeberlanjutanSustainability Report

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

61

Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi di bank bjb, yang memegang seluruh otoritas yang tidak dilimpahkan kepada Dewan Komisaris ataupun Direksi. RUPS mempunyai wewenang untuk meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan perusahaan, mengubah anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi, memutuskan pembagian tugas dan wewenang Direktur dan lainnya. bank bjb menjamin untuk memberikan segala keterangan yang berkaitan dengan Bank kepada pemegang saham, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan perusahaan dan peraturan perundangundangan. Keputusan dalam RUPS didasarkan pada kepentingan Perseroan.

RUPS tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi, dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi, dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan. [G4-49]

Pada tahun 2015, bank bjb telah melaksanakan dua kali rapat umum pemegang saham (RUPS), yaitu RUPS Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan di Bandung pada tanggal 31 Maret 2015, dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan di Bandung pada tanggal 29 Mei 2015. [G4-47]

General Meeting of Shareholders GMS is the highest part of bank bjb, which holds all authority not delegated to the Board of Commissioners or Board of Directors. GMS has the authority to hold accountable the Board of Commissioners and Directors related to the management of the company, the changes of articles of associations, the appointing and dismissal of the Board of Commissioners and Directors, decisions on the division of duties and authorities of the Director, and others. bank bjb guarantees to provide all information related to the Bank to shareholders, as long as they are not contrary to the interests of the company.

General Meetings of Shareholders can not intervene against the duties, functions, and authority of the Board of Commissioners and Directors, without undermining the authority of the General Meetings of Shareholders to run its right in accordance to the Company’s Articles of Associationand regulations. [G4-49]

In 2015, bank bjb organized two General Meeting of Shareholders, namely the Annual General Meeting of Shareholders, held in Bandung on March 31, 2015 and the Extraordinary General Meeting of Shareholders, held in Bandung on May 29, 2015 [G4-47]

62

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Board of Commissioners [G4-38]Board of Commissioners is the organ of the Bank that serves and responsible for collegial overseeing the Bank’s business. Provide advice to the Board of Directors and ensure that the Bank has implemented Good Corporate Governance in its operations at all levels of the organization. Board of Commissioners is responsible for ensuring that management has had and implement a control system so as to improve the effectiveness and efficiency of Bank operations, financial controls, compliance with laws and regulations.

Board of Commissioners members are appointed and dismissed by shareholders through GMS. The process of selecting Board of Commissioners members involves fit and proper test, which in addition to testing aspects of competence and integrity, also includes in-depth relevant knowledge of economics, environment and social. The selection process also considers the aspect of diversity (regarding age, education background and experience) as well as the independence of the member of the Board of Commissioners. [G4-39] [G4-40]

Composition of Board of Commissioners [G4-38]The Composition of the Board of Commissioners was changed on May 29, 2015 by decision of the EGM. As of December 31, 2015, the composition becomes:

Performance of the Board of Commissioners Business monitoring role and function performed by Board of Commissioners during 2015 was assisted by Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee. Each Committee has to perform its functions in reviewing and providing inputs to Board of Commissioners, so that Board of Commissioners can provide appropriate directions and recommendations

Dewan Komisaris [G4-38]Dewan Komisaris adalah organ Bank yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial untuk mengawasi jalannya usaha Bank. Memberikan nasihat kepada Direksi dan memastikan bahwa Bank telah menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dalam operasinya pada seluruh jenjang organisasi. Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk memastikan bahwa manajemen telah memiliki dan melaksanakan suatu sistem kontrol sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional Bank, kontrol keuangan, kepatuhan pada hukum dan peraturan.

Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Pemegang Saham melalui forum RUPS. Proses pemilihan anggota Dewan Komisaris melibatkan pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan (fit & proper test) yang, selain menguji aspek kompetensi dan integritas, juga pengetahuan yang mendalam terhadap masalah ekonomi, lingkungan dan sosial yang relevan. Pemilihan juga mempertimbangkan aspek keberagaman (terkait dengan usia, latar belakang pendidikan maupun pengalaman kerja) serta independensi anggota Dewan Komisaris. [G4-39][G4-40]

Komposisi Dewan Komisaris [G4-38]Komposisi Dewan Komisaris mengalami perubahan pada 29 Mei 2015 melalui keputusan RUPSLB. Hingga periode 31 Desember 2015, komposisinya menjadi:

Nama

Name

Jabatan

Position

Pengangkatan

Appointment

Dasar Pengangkatan RUPS

Basic Appointment of AGM

Bapak Klemi Subiyantoro* Komisaris Independen Pelaksana Tugas

Komisaris Utama

Independent Commissioner Acting President

Commissioner

31 Maret 2015 Akta RUPS Tahunan No. 117, 118, 119

tanggal 31 Maret 2015

Bapak Muhadi Komisaris | Commissioner 31 Maret 2015 Akta RUPS Tahunan No. 117, 118, 119

tanggal 31 Maret 2015

Bapak Yayat Sutaryat Komisaris Independen |

Independent Commissioner

31 Maret 2015 Akta RUPS Tahunan No. 117, 118, 119

tanggal 31 Maret 2015

Bapak Rudhyanto Mooduto Komisaris Independen |

Independent Commissioner

31 Maret 2015 Akta RUPS Tahunan No. 117, 118, 119

tanggal 31 Maret 2015

* Berdasarkan RUPS Tahunan Bank tanggal 31 Maret 2015 yang berita acaranya dibuat oleh Notaris R. Tendy Suwarman, SH Akta No. 117, 118, 119 menjelaskan penunjukkan Bapak Klemi Subiyantoro untuk melaksanakan tugas Komisaris Utama terkait dengan kekosongan Komisaris Utama.

* Based on the Annual General Meeting of the Bank on March 31, 2015, the minutes of which was made by Notary R. Tendy Suwarman, SH by the Deed No. 117, 118, 119 stipulates that the appointment of Mr. Klemi Subiyantoro is to perform the tasks of President Commissioner regarding the vacancy of the President of Commissioner.

Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan usaha yang dilakukan oleh Dewan Komisaris selama tahun 2015 dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan serta Komite Tata Kelola Terintegrasi. Masing-masing Komite telah menjalankan fungsinya dalam melakukan kajian dan memberikan input kepada Dewan

Laporan KeberlanjutanSustainability Report

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

63

to Board of Directors related to bank bjb’s business management in accordance with GCG principles. [G4-45].

In 2015, the Board of Commissioners has conducted the monitoring of: [G4-42]1. Monitor the implementation of 2015 Bank Business

Plan (BBP) through a joint meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

2. Monitor bank bjb Financial Performance.3. Monitor bank bjb Non-bank Financial Performance.4. Monitor the development of Good Corporate Governance

in bank bjb.5. Monitoring the development of bank bjb’s risk profile.6. Monitoring the development of Good Corporate

Governance in bank bjb.7. Monitoring the development of the Implementation of

Integrated Governance and Risk Management in bank bjb.

Board of Commissioners Training Below describes the training program followed by the BoC throughout 2015 in order to support the execution of their duties and functions [G4-43].

Komisaris, sehingga Dewan Komisaris dapat memberikan arahan dan rekomendasi secara tepat kepada Direksi terkait pengelolaan usaha bank bjb secara baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. [G4-45]

Pada tahun 2015, Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan terhadap: [G4-42]1. Pemantauan atas pelaksanaan Rencana Bisnis Bank

(RBB) tahun 2015 melalui rapat bulanan Dewan Komisaris dan Direksi.

2. Pemantauan Kinerja Keuangan bank bjb.3. Pemantauan Kinerja Non Keuangan bank bjb.4. Pemantauan perkembangan Tingkat Kesehatan bank bjb.5. Pemantauan perkembangan Profil Risiko bank bjb.6. Pemantauan perkembangan Good Corporate Governance

bank bjb.7. Pemantauan Perkembangan Pelaksanaan Tata Kelola

serta Manajemen Risiko Terintegrasi di bank bjb.

Pelatihan Dewan Komisaris Berikut ini program pelatihan yang diikuti Dewan Komisaris sepanjang tahun 2015 dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya. [G4-43]

Nama | Name JabatanPosition Pelatihan | Training Tempat

LocationPelaksanaManaging

Klemi Subiyantoro Komisaris Independen

Pelaksana Tugas Komisaris Utama

| Independent Commissioner

Acting President Commissioner

Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko L2Refreshment Risk Management Certification L2

Jakarta BSMR (Badan Sertifikasi Manajemen Risiko)BSMR (Risk Management Certification Body)

Komisaris Independen

Pelaksana Tugas Komisaris Utama

| Independent Commissioner

Acting President Commissioner

Kegiatan Garp 16 Th Annual Risk ManagementEvent 16 th Annual GARP Risk Management

New York BSMR (Badan Sertifikasi Manajemen Risiko)BSMR (Risk Management Certification Body)

Komisaris Independen

Pelaksana Tugas Komisaris Utama

| Independent Commissioner

Acting President Commissioner

ALM Liquidity Risk Management Course & Banking Comparative StudyALM Liquidity Risk Management Course & Banking Comparative Study

Australia & New Zealand

BSMR (Badan Sertifikasi Manajemen Risiko)BSMR (Risk Management Certification Body)

Muhadi Komisaris | Commissioner

ALM Liquidity Risk Management Course & Banking Comparative StudyALM Liquidity Risk Management Course & Banking Comparative Study

Australia & New Zealand

BSMR (Badan Sertifikasi Manajemen Risiko)BSMR (Risk Management Certification Body)

Rudhyanto Mooduto Komisaris Independen | Independent

Commissioner

Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko L4 (Tema: Business Continuity Management (Bcm))Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko L4 (Tema: Business Continuity Management (Bcm))

Tokyo, Jepang MM UGM (Universitas Gadjah Mada)MM UGM (Universitas Gadjah Mada)

Komisaris Independen | Independent

Commissioner

ALM Liquidity Risk Management Course & Banking Comparative StudyALM Liquidity Risk Management Course & Banking Comparative Study

Australia & New Zealand

BSMR (Badan Sertifikasi Manajemen Risiko)BSMR (Risk Management Certification Body)

64

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Nama | Name JabatanPosition Pelatihan | Training Tempat

LocationPelaksanaManaging

Yayat Sutaryat Komisaris Independen | Independent

Commissioner

Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko L2Refreshment Risk Management Certification L2

Jakarta BSMR (Badan Sertifikasi Manajemen Risiko)BSMR (Risk Management Certification Body)

Komisaris Independen | Independent

Commissioner

Seminar Nasional BPD SINational Seminar BPD SI

Balikpapan Asbanda (Asosiasi Bank Pembangunan Daerah)Asbanda (Association of Regional Development Banks)

Komisaris Independen | Independent

Commissioner

ALM Liquidity Risk Management Course & Banking Comparative StudyALM Liquidity Risk Management Course & Banking Comparative Study

Australia & New Zealand

BSMR (Badan Sertifikasi Manajemen Risiko)BSMR (Risk Management Certification Body)

Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dewan komiaris dibantu oleh komite-komite di bawah Dewan Komisaris, sebagai berikut: [G4-34][G4-38]1. Komite Audit2. Komite Pemantau Risiko3. Komite Remunerasi dan Nominasi4. Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan5. Komite Tata Kelola Terintegrasi

1. Komite Audit Komite Audit merupakan alat kelengkapan Dewan

Komisaris yang berfungsi untuk melakukan pengawasan atas efektivitas sistem pengendalian intern, internal audit, proses pelaporan keuangan, sehingga Bank dapat dikelola berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertangungjawaban, independensi, dan kewajaran.

Secara spesifik, Komite Audit bertanggung jawab untuk melakukan: [G4-44][G4-46]• Pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan • Seleksi dan penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP)

serta pengawasan pekerjaannya• Evaluasi jasa non-audit • Pengawasan pengendalian internal • Pengawasan kepatuhan terhadap peraturan dan

perundang-undangan• Pelaporan risiko dan pelaksanaan manajemen risiko• Penelaahan pengaduan pihak ketiga• Pelaksanaan penugasan khusus dari Dewan Komisaris • Self assessment pelaksanaan tugas Komite Audit

Keanggotaan Komite Audit terdiri dari 2 (dua) Komisaris Independen dan 3 (tiga) pihak independen. Dua orang Pihak Independen merupakan ahli di bidang keuangan atau akuntansi dan satu pihak independen adalah ahli di bidang hukum atau perbankan. Komposisi dan kualifikasi

Committees under Board of Commissioners In carrying out its duties and functions, the Board of Commissioners is assisted by the following committees: [G4-34][G4-38]1. The Audit Committee2. The Risk Monitoring Committee3. The Remuneration and Nomination Committee4. The Business and Credit Monitoring Committee5. The Integrated Governance Committee 1. Audit Commitee The Audit Committee is a support organ for the Board

of Commissioners with the function is to conduct oversight of the effectiveness of the internal control system, internal audit, financial reporting process, enabling the Bank to be managed based on the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness.

Specifically, the Audit Committee is responsible for performing: [G4-44] [G4-46]• Supervision of the Financial Reporting Process• Selection and appointment of Public Accounting

Firm (KAP) and its Monitoring• Non-Audit Services Evaluation• Monitoring Internal Control• Oversight on the Compliance to the Regulations and

Legislations• Risk Management Reporting and Application• Review on Third Party Complaint• Special Task from BOC• Self Assessment on the Implementation of Tasks of

the Audit Committee

The Audit Committee consists of 2 (two) Independent Commissioners and 3 (three) independent parties. Two Independent Parties is an expert in finance or accounting and one independent party is an expert in law or banking. The composition and qualifications of

Laporan KeberlanjutanSustainability Report

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

65

the Audit Committee are subject to the applicable rules of the Financial Services Authority, the Indonesia Stock Exchange and Bank Indonesia. [G4-40]

2. Remuneration and Nomination Committee Remuneration and Nomination Committee (KRN)

shall ensure implementation of GCG principles in remuneration and nomination policies in bank bjb. In remuneration policy, the Committee evaluates remuneration policy and provides recommendations to Board of Commissioners regarding remuneration policy for Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted to GMS. The Committee also formulates remuneration policy for executive officers and employees to be submitted to Board of Directors. [G4-53]

Meanwhile, regarding the nomination policy, the Committee is in charge of preparing and providing recommendations on system and procedures and/or replacement of Board of Commissioners and Board of Directors members to Board of Commissioners to be submitted to GMS. The Committee also recommends candidates for Board of Commissioners and/or Board of Directors members and independent candidates for committee members to Board of Commissioners to be submitted to GMS.

KRN consists of 2 (two) Independent Commissioners, 1 (one) Commissioners, and 1 (one) HR Division Head.

.

3. Risk Monitoring Committee The committee is a supporting organ for the BOC that

has the function to monitor risks and evaluate the assessment on the implementation of the Bank’s risk management policies, evaluate the improvements on policies, procedures and risk management practices of banks in order to ensure that risks are well managed, especially credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, and other risks. [G4-46]

Specifically, this committee is responsible for: • Evaluate the suitability of the application of risk

management policy. • Monitor and evaluate the implementation of

the Duties of Risk Management Committee and Risk Management Unit

• Perform special duties assigned by the Board of Commissioners.

keanggotaan Komite Audit tunduk kepada aturan yang berlaku dari Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia maupun Bank Indonesia. [G4-40]

2. Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) bertugas

memastikan terlaksananya prinsip-prinsip GCG dalam kebijakan remunerasi dan nominasi di bank bjb. Dalam kebijakan remunerasi, KRN bertanggung jawab mengevaluasi kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. KRN juga bertugas merumuskan kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan karyawan secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. [G4-53]

Sementara terkait kebijakan nominasi, KRN bertugas menyusun dan memberikan rekomendasi sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. KRN juga merekomendasikan calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi serta pihak independen calon anggota komite kepada Dewan Komisaris untuk disampiakan kepada RUPS.

Keanggotaan KRN terdiri dari 2 (dua) Komisaris Independen), 1 (satu) Komisaris, dan Pemimpin Divisi SDM.

3. Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko (KPR) merupakan alat

kelengkapan Dewan Komisaris yang berfungsi memonitor risiko dan mengevaluasi penilaian atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko bank, mengevaluasi perbaikan yang dilakukan atas kebijakan, prosedur dan praktik manajemen risiko bank guna memastikan telah dilakukannya pengelolaan risiko dengan baik, terutama pada pengelolaan risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, dan risiko bank lainnya. [G4-46]

Secara spesifik, KPR bertugas untuk:• Mengevaluasi kesesuaian antara kebijakan

manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.

• Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.

• Melaksanakan tugas-tugas khusus dari Dewan Komisaris.

66

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

This committee consists of 1 (one) Commissioner, 2 (two) Independent Commissioners, and 2 (two) independent parties. One person Independent Party is an expert in finance and the other is an expert in risk management.

4. The Business and Credit Monitoring Committee Business and Credit Monitoring Committee (KPBP) is

established by the Board of Commissioners with the responsibility as follow:• Monitor the Bank’s policies, business as well as credit• Other tasks given by the Board of Commissioners.

KBPP consists of 1 (one) Commissioner, 1 (one) Independent Commissioner, and 2 (two) independent party.

5. The Integrated Governance Committee The Integrated Governance Committee is supporting

organ for the Board of Commissioners with the function to assist in ensuring the implementation of integrated governance through the monitoring and evaluation of the Bank’s system, procedures and practices of financial conglomeration as the main entity along with its subsidiaries and related companies.

The Integrated Governance Committee membership consists of 1 (one) Commissioner, 2 (two) Independent Commissioners, and 2 (two) independent parties.

Board of Directors Directors are appointed and dismissed by, and reports to the shareholders through GMS. The process of selecting Board of Directors members involves fit and proper test, which in addition to testing aspects of competence and integrity, also includes in-depth relevant knowledge of economics, environment and social. [G4-40]

The Company’s Board of Directors is the organ that has the authorities and the duties and responsibilities in managing the Bank collegially. Broadly speaking, each Director may carry out the tasks and make decisions in accordance with the division of duties and responsibilities. The Board of Directors is responsible for the management of the Bank in order to generate profits and ensure the sustainability of the Bank’s business in accordance with the articles of association and the regulations. The Board of Directors’ management function includes five (5) main tasks namelu management, risk management, internal control, communication, and social responsibility..

Keanggotaan KPR terdiri dari 1 (satu) Komisaris, 2 (dua) Komisaris Independen, serta 2 (dua) Pihak Independen. Satu orang Pihak Independen meruapakan ahli di bidang keuangan dan satu pihak independen lainnya adalah ahli di bidang manajemen risiko.

4. Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan Komite pemantau Bisnis dan Perkreditan (KPBP)

dibentuk oleh Dewan Komisaris yang bertugas untuk:• Memantau kebijakan serta jalannya bisnis dan

perkreditan bank• Tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris

Keanggotaan KPBP terdiri dari 1 (satu) Komisaris, 1 (satu) Komisaris Independen, dan 2 (dua) Pihak Independen.

5. Komite Tata Kelola Terintegrasi Komite Tata Kelola Terintegrasi merupakan alat

kelengkapan Komisaris yang berfungsi membantu dan memastikan pelaksanaan penerapan tata kelola terintegrasi melalui monitoring dan mengevaluasi sistem, prosedur dan praktik konglomerasi keuangan bank sebagai entitas utama beserta perusahaan anak dan perusahaan terelasi.

Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi terdiri dari 1 (satu) Komisaris, 2 (dua) Komisaris Independen, dan 2 (dua) Pihak Independen.

Direksi Direksi diangkat dan diberhentikan oleh, serta bertanggung jawab kepada, pemegang saham melalui mekanisme RUPS. Proses pemilihan anggota Direksi melibatkan pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan yang, selain menguji aspek kompetensi dan integritas, juga mencakup pengetahuan yang mendalam terhadap masalah ekonomi, lingkungan dan sosial yang relevan. [G4-40]

Direksi merupakan organ Perseroan yang memiliki wewenang serta bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Bank. Secara garis besar, masing-masing Direktur dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan Bank agar dapat menghasilkan keuntungan dan memastikan kesinambungan usaha Bank sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Fungsi pengelolaan perusahaan oleh Direksi mencakup 5 (lima) tugas utama yaitu kepengurusan, manajemen risiko, pengendalian intern, komunikasi, dan tanggung jawab sosial.

Laporan KeberlanjutanSustainability Report

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

67

Composition of the Board of Directors The following is the composition of the Board of Directors as of the end of the fiscal year 2015: [G4-36]

Structure Remuneration of the BOC and BOD

Competence Development Program for Board of Directors During 2015, Board of Directors attended various development programs as follows: [G4-43]

Komposisi Direksi Berikut ini komposisi Direksi hingga berakhirnya tahun buku 2015: [G4-36]

Struktur Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain

Jumlah Diterima 1 Tahun 2015Number of Received in 1 Year

Remuneration and Other FacilitiesDewan Komisaris | BOC Direksi | BOD

OrangPerson

Jutaan Million (Rp)

OrangPerson

Jutaan Million (Rp)

1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan

rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam

bentuk non natura)

7 32,339 11 65,340 1. Remuneration (salary, bonus, routine

allowances, bonuses, and other facilities

in the form of non-natura)2. Fasilitas lain dalam bentuk natura

(perumahan, transportasi, asuransi,

kesehatan dan sebagainya) yang :

a. dapat dimiliki

b. tidak dapat dimiliki

-

-

-

-

-

-

-

-

2. Other facilities in kind (housing,

transportation, insurance, health and so

on) which:

a. Be owned

b. Can not be heldTotal 32,339 65,340 Total

Program Peningkatan Kompetensi Direksi Pada tahun 2015, Direksi telah mengikuti berbagai program pengembangan kompetensi sebagai berikut: [G4-43]

NAMA | NAME UNIT PELATIHAN | TRAINING

Zaenal Aripin Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko 2nd Conference On Sustainable Urbanization (Icsu 2015)

Nia Kania Direktur Keuangan Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko L5

Ahmad Irfan Direktur Utama Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko L5

Ahmad Irfan Direktur Utama Kegiatan Garp 16 Th Annual Risk Management

Zaenal Aripin Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Corporate Risk Evaluation (Public Training)

Agus Mulyana Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko L5 (Tema:Bagaimana Meningkatkan Infrastruktur Melalui Kredit Sindikasi)

Fermiyanti Direktur Konsumer Program Transformasi Bpd Menuju Regional Champion

Zaenal Aripin Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko The South Pacific And Asia Conference 2015 (Public Training)

Agus Mulyana Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko L5 (Tema: Credit Risk Rating)

Agus Mulyana Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Tindak Pidana Pencucian Uang Dan Uu No.8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Benny Santoso Direktur Operasional Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko L5 (Tema: Business Continuity Management (Bcm))

Fermiyanti Direktur Konsumer Seminar Financial Literacy To Support Financial Inclusion

Ahmad Irfan Direktur Utama Seminar Financial Literacy To Support Financial Inclusion

Suartini Direktur Komersial Introduction To Factoring & Structuring Factoring Transaction

Suartini Direktur Komersial Introduction To Factoring Structuring Factoring Transaction Workshop

Agus Mulyana Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko (Tema : Rencana Bisnis Bank Sebagai Sarana Bank Dalam Mengendalikan Risiko Strategik)

Fermiyanti Direktur Konsumer Short Courses : Valuation

Fermiyanti Direktur Konsumer Seminar Nasional Bpd Si

Agus Gunawan Direktur Mikro Outbond Direktorat Mikro

Benny Santoso Direktur Operasional International Risk Management Refreshment Program For Executives

Agus Mulyana Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Alm Liquidity Risk Management Course & Banking Comparative Study

Ahmad Irfan Direktur Utama Alm Liquidity Risk Management Course & Banking Comparative Study

Agus Gunawan Direktur Mikro Master Class Risk Governance Training & Certification Dan International Seminar On Enterprise Risk Management

Benny Santoso Direktur Operasional Master Class Risk Governance Training & Certification Dan International Seminar On Enterprise Risk Management

68

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Kebijakan Suksesi Direksi [G4-40]

Dalam rangka melanjutkan kepemimpinan yang berkelanjutan, bank bjb memiliki mekanisme suksesi untuk posisi Direksi yang terstruktur.

Pada periode yang telah ditentukan, Dewan Komisaris melalui Komite Remunerasi dan Nominasi menyelenggarakan perekrutan untuk menjadi kandidat Direksi, yang berasal dari bank bjb sendiri maupun dari luar bank bjb. Para kandidat tersebut selanjutnya akan diases oleh tim independen yang telah ditunjuk bank bjb, untuk disaring berdasarkan kriteria-kriteria yang relevan dengan jabatan dan kondisi bank bjb.

Hasil penyaringan tersebut oleh assessor eksternal diserahkan kepada Komite Remunerasi dan Nominasi, untuk kemudian diajukan kepada OJK guna melaksanakan uji kelayakan & kepatutan dengan sepengetahuan pemegang saham. Kandidat yang telah lolos uji kelayakan & kepatutan diajukan untuk dipilih menjadi anggota Direksi melalui mekanisme RUPS.

Komite-Komite di Bawah Direksi Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Direksi bank bjb dibantu oleh sejumlah komite eksekutif, sebagai berikut: [G4-34] [G4-35][G4-36]

1. Asset and Liability Committee (ALCO) Asset and Liability Committee (ALCO) adalah komite

yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 429/SK/DIR-TR/2015 tanggal 11 Mei 2015 untuk membantu Direksi dalam menetapkan strategi terhadap asset dan liability guna mengeliminasi risiko likuiditas.

2. Risk Management Committee (RMC) Berdasarkan Surat Keputusan Direksi bank bjb Nomor 213/

SK/DIR-MR/2011 Tanggal 21 Juli 2011 Tentang Kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko, Risk Management Committee (RMC) atau Komite Manajemen Risiko dalam metodologi proses manajemen risiko bertugas untuk mengembangkan budaya risiko dan menetapkan arahan untuk seluruh aktivitas yang mengandung risiko.

3. Credit Polic Committee Credit Policy Committee (CPC) adalah komite yang

dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 206/SK/DIRKOM/2015 tanggal 4 Maret 2015 untuk membantu Manajemen dalam pengendalian risiko, pengawasan atas kebijakan bidang perkreditan dan mengoptimalkan fungsi manajemen risiko dan membantu Manajemen dalam merumuskan kebijakan, mengawasi pelaksanaan

Policy Regarding Board of Directors Succession [G4-40]In order to continue sustainable leadership, bank bjb applies the mechanism of succession in the structured position of the Board of Directors.

In the given period, the Board of Commissioners through the Remuneration and Nomination Committee performs recruitment on the candidates for the Board of Directors, derived from within bank bjb or from outside the Bank. The candidates will then be assessed by an independent team designated by the bank bjb, to be filtered based on the criteria that are relevant to the position and condition of the bank bjb.

The screening results by the external assessor will be submitted to the Remuneration and Nomination Committee, to be submitted to the FSA for fit and poper test with the shareholders’ knowledge. Candidates who pass the fit and proper test is proposed to be elected as members of the Board of Directors through the mechanism of GMS.

Committees under the Board of Directors In carrying out its duties, the Board of Directors of the bank bjb is assisted by a number of executive committee, suc as: [G4-34] [G4-35] [G4-36]

1. Asset and Liability Committee (ALCO) The Asset and Liability Committee (ALCO) is established

based on the Directors Decree No. 429/SK/DIR-TR/2015 dated May 11, 2015 to assist the Board of Directors in determining the strategies related to asset and liability in order to eliminate liquidity risk.

2. Risk Management Committee (RMC) Based on the Decree of the Board of Directors of bank

bjb No. 213/SK/DIR-MR/2011 dated July 21, 2011 on the Policies and Guidelines for Risk Management, the Risk Management Committee (RMC) in its methodology of the risk management process is tasked to develop a culture of risk and determine the direction for all activities that contain risk.

3. Credit Polic Committee The Credit Policy Committee (CPC) is a committee

established based on the Decree of the Board of Directors No. 206/SK/DIR-KOM/2015 dated March 4, 2015 to assist the Management in risk control, control over the policies in credit and optimize the risk management function as well as assist the Management in formulating policies, overseeing the implementation of policies,

Laporan KeberlanjutanSustainability Report

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

69

monitor progress and the condition of credit portfolio and provide advices on improvements.

4. IT Steering Committee The IT Steering Committee is a committee established

based on the Decree of the Board of Directors No. 280/SK/DIR-IT/2011 dated 28 April 2011 to provide recommendations to the Board of Commissioners and Board of Directors in activities related to Information Technology.

Joint Meeting of Board of Commissioners and Board of Directors Board of Commissioners and Board of Directors have joint meeting mechanism to discuss all matters related to implementation of the management of the Bank, including management performance in economic, environmental and social sector as well as business development opportunities and risks. [G4-49]

During 2015, Board of Commissioners and Board of Directors held 28 joint meetings to perform supervisory function on Board of Directors performance and discuss reports submitted by Board of Directors. Agenda of this meting includes monthly, quarterly, semi annual and annual performance, budgeting, financing, progress of projects, and subsidiaries’ businesses. [G4-37]

Conflicts of Interest Management More than 50% of the number of Board of Commissioners members are Independent Commissioners. Besides representing the interests of minority shareholders, Independent Commissioners serves to prevent conflicts of interest in decision-making.

Regarding to potential conflicts of interest, Board of Commissioners issued Decision of Board of Commissioners No. 06/DK/2007 (requirement of independence number 11), namely “Disclosure of conflicts of interest included in minutes of each meeting of Board of Commissioners, at least includes names of Board of Commissioners members who have conflicts of interest, key issues of conflicts of interest and consideration basis for decision-making”. Board of Directors also issued Decision No. 931/SK/DIR/2007, (Chapter 3 regarding ethical standards, general principles of Bank ethics) related to conflicts of interest. [G4-41]

kebijakan, memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan serta memberikan saran-saran langkah perbaikan.

4. IT Steering Committee IT Steering Committee adalah komite yang dibentuk

berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 280/SK/DIRTI/2011 tanggal 28 April 2011 untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam kegiatan terkait Teknologi Informasi.

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris dan Direksi memiliki mekanisme rapat gabungan untuk membahas segala hal berkenaan dengan pelaksanaan pengelolaan Bank, termasuk kinerja Manajemen dalam aspek ekonomi, lingkungan dan sosial serta peluang pengembangan usaha dan risikonya. [G4-49]

Pada tahun 2015, Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan 28 kali rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi untuk melakukan fungsi pengawasan atas kinerja Direksi dan pembahasan program yang disampaikan oleh Direksi. Agenda yang dibahas meliputi kinerja bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan, penyusunan anggaran, pembiayaan, pembahasan mengenai kemajuan proyek, dan pembahasan mengenai kinerja anak perusahaan. [G4-37] [G4-47]

Pengelolaan Konflik Kepentingan Lebih dari 50% jumlah anggota Dewan Komisaris bank bjb adalah Komisaris Independen. Selain untuk mewakili kepentingan pemegang saham minoritas, keberadaan Komisaris Independen juga adalah sebagai upaya mencegah terjadinya pengambilan keputusan yang mengandung benturan kepentingan.

Terkait potensi benturan kepentingan, Dewan Komisaris telah mengeluarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 06/DK/2007 (syarat independensi, angka 11) yaitu: “Pengungkapan benturan kepentingan dicantumkan dalam setiap risalah rapat Dewan Komisaris, paling kurang mencakup nama anggota Dewan Komisaris yang memiliki benturan kepentingan, masalah pokok benturan kepentingan, dan dasar pertimbangan pengambilan keputusan.” Demikian juga dengan Direksi yang telah mengeluarkan Surat Keputusan Direksi No. 932/SK/DIR/2007 (Bab 3 perihal Standar Etika, Prinsip Umum Etika Bank) terkait benturan kepentingan. [G4-41]

70

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Selain itu, untuk menghindari potensi terjadinya konflik kepentingan, tidak terdapat hubungan keluarga baik horisontal maupun vertikal, termasuk hubungan karena pernikahan, sampai derajat ketiga, antara sesama anggota Direksi, sesama anggota Dewan Komisaris, atau antar anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi [G4-44]Penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris difasilitasi oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dengan sistem self-assessment atau sistem lain yang ditetapkan oleh rapat Dewan Komisaris. Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan kriteria:

(i) Kehadiran dalam rapat Dewan Komisaris(ii) Kehadiran dalam rapat Komite di tingkat Dewan

Komisaris(iii) Kinerja anggota Dewan Komisaris dapat dinilai menurut

faktor lainnya baik secara individual maupun kolektif, antara lain faktor integritas ataupun hubungan anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris, dengan Direksi dan pihak-pihak lain yang diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hasil assessment Dewan Komisaris berdasarkan kriteria tersebut di atas kemudian disampaikan kepada pemegang saham untuk dilakukan penilaian dengan mengacu pada Kontrak Manajemen yang telah disepakati sebelumnya oleh Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi, memalui mekanisme RUPS.

Penilaian kinerja Direksi dirumuskan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi serta ditetapkan oleh Dewan Komisaris setelah didiskusikan dengan Direksi, sekurang-kurangnya meliputi (i) kinerja Direksi secara kolegial terhadap pencapaian target Bank sesuai dengan Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis Bank, dan (ii) pelaksanaan prinsip-prinsip GCG baik secara individual maupun kolegial.

Dewan Komisaris dapat menilai kinerja anggota Direksi menurut faktor lainnya, antara lain:1. Pencapaian target dan anggaran yang telah ditetapkan

pada awal tahun anggaran.2. Integritas, misalnya benturan kepentingan muncul.3. Pengetahuan dan pemahaman anggota Direksi atas

nilai- nilai, misi, rencana strategis serta rencana usaha Bank, dan merefleksikan pemahaman ini kepada isu-isu penting sepanjang tahun.

In addition, to avoid any potential conflicts of interest, there is no family relationship either horizontally or vertically, including relations by marriage, to the third degree, among Board of Directors members, or between Board of Directors members and Board of Commissioners members, or among Board of Commissioners members.

Assessment on the Performance of the Board of Commissioners and Board of Directors [G4-44]Assessment on the performance of members of the Board of Commissioners is facilitated by the Nomination and Remuneration Committee with self-assessment system or any other system which was decided during BOC meeting. Assessment on the performance of the Board of Commissioners was based on the criteria:(i) attendance in Board of Commissioners meetings, (ii) attendance in meetings of Committees Board of

Commissioners level, (iii) integrity and the relationship with other members of Board

of Commissioners, Board of Directors and other parties set forth in the Articles of Association and the applicable laws, regulations and Bank Indonesia Regulations.

Board of Commissioners evaluation results based on the above criteria are then submitted to shareholders to be assessed based on the Management Contract agreed in advance by the Shareholders, the Board of Commissioners and Board of Directors, memalui GMS mechanism.

Board of Directors performance evaluation system is formulated by Remuneration and Nomination Committee (NPC) and determined by Board of Commissioners upon discussion with Board of Directors, at least include (i) collective performance of Board of Directors against achievement of the Bank’s targets in accordance with Corporate Plan and Business Plan, and (ii) implementation of GCG principles both individually and collegially.

BOC can assess the performance of members of the BOD according to other factors, among others:1. Achievement of targets and budgets which has been set at

the beginning of the budget year.2. Integrity, for example, the occurance of conflicts of interest.3. Knowledge and understanding of Board of Directors

members about the Bank’s values, missions, strategic plan and business plan, and reflection of this understanding on critical issues throughout the year.

Laporan KeberlanjutanSustainability Report

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

71

4. Partisipasi Direksi dalam rapat-rapat termasuk kemampuan untuk menyampaikan, memberikan argumentasi dan memberikan solusi mengenai isu-isu strategis Bank.

5. Kemampuan Direksi dalam mengikuti isu-isu dan tren yang berpengaruh terhadap Bank, dan menggunakan informasi tersebut untuk menilai dan mengarahkan kinerja Bank, bukan hanya dari tahun ke tahun, akan tetapi juga dalam jangka panjang.

6. Hubungan anggota Direksi dengan sesama anggota Direksi, dengan Dewan Komisaris dan pihak-pihak lain yang diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan serta Peraturan Bank Indonesia yang berlaku.

7. Ketaatan Direksi dalam melaksanakan Anggaran Dasar, Peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketetapan RUPS, ketetapan Dewan Komisaris, dan Peraturan Bank Indonesia.

Hasil penilaian Direksi yang dilakukan oleh Dewan Komisaris tersebut disampaikan kepada Pemegang Saham, untuk diputuskan di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Pemberian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dihitung berdasarkan formula yang ditetapkan oleh RUPS. Setiap anggota Komisaris dan Direksi berhak menerima sejumlah kompensasi yang diberikan secara bulanan. Dewan Komisaris dan Direksi berhak mendapatkan tantiem berdasarkan kinerja dan pencapaian perusahaan dengan besaran yang ditentukan dalam RUPS. Dewan Komisaris dan Direksi juga berhak mendapatkan tunjangan pada saat mereka telah tidak lagi menjabat sebagai Dewan Komisaris ataupun Direksi. [G4-51]

Prosedur standar penetapan remunerasi Dewan Komisarisdan Direksi ditetapkan sebagai berikut:1. Dewan Komisaris meminta Komite Nominasi dan

Remunerasi untuk menyusun rancangan usulan remunerasi.

2. Komite Nominasi dan Remunerasi meminta pihak independen untuk menyusun rancangan remunerasi.

3. Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan kepada Dewan Komisaris mengenai remunerasi.

4. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS.

5. RUPS menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

4 Participation of Board of Directors in meetings, including ability to present, argue and provide solutions to the Bank’s strategic issues.

5. Ability of Board of Directors in observing issues and trends that affect the Bank, and use the information to assess and direct the Bank’s performance, not only from year to year, but also in the long term.

6. Relationship with members of Board of Directors, Board of Commissioners and other parties set out in the Articles of Association and the applicable laws, regulations and Bank Indonesia Regulations.

7. Board of Directors’ compliance with the Articles of Association, the applicable laws and regulations, GMS decisions, Board of Commissioners stipulations, and Bank Indonesia Regulations.

Results of evaluation on Board of Directors conducted by Board of Commisioners are submitted to Shareholders for approval in GMS.

Remuneration Policy for The Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration for Board of Commissioners and Board of Directors is calculated based on a formula set by GMS. Each member of Board of Commissioners and Board of Directors is entitled to receive an amount of awarded compensation on a monthly basis. Board of Commissioners and Board of Directors are entitled to bonuses based on performance and achievements, with the amount specified in GMS. Board of Commissioners and Board of Directors are also entitled to allowances when they no longer serve as Board of Commissioners or Board of Directors. [G4-51]

The standard procedures for determining remuneration for Board of Commissioners and Board of Directors are as follows:1. Board of Commissioners requires Remuneration and

Nomination Committee (KRN) to draft the proposed remuneration.

2. KRN requires an independent party to draft remuneration.

3. KRN proposes to Board of Commissioners regarding remuneration.

4. Board of Commissioners proposes remuneration for Board of Commissioners and Board of Directors to GMS.

5. GMS determines remuneration for members of Board of Commissioners and Board of Directors.

72

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Struktur remunerasi sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum pasal 46 bahwa untuk pengurus direkomendasikan kebijakan remunerasi paling kurang sesuai dengan:1. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana

diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Prestasi kerja individual.3. Kewajaran dengan peer group.4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank.

Besaran remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2015 adalah sebegai berikut: [G4-51]

Struktur Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain

Jumlah Diterima 1 Tahun 2015Number of Received in 1 Year

Remuneration and Other FacilitiesDewan Komisaris | BOC Direksi | BOD

OrangPerson

Jutaan (Rp)OrangPerson

Jutaan (Rp)

1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan

rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam

bentuk non natura)

7 32.339 11 65.340 1. Remuneration (salary, bonus, routine

allowances, bonuses, and other facilities

in the form of non-natura)2. Fasilitas lain dalam bentuk natura

(perumahan, transportasi, asuransi,

kesehatan dan sebagainya) yang :

a. Dapat dimiliki

b. Tidak dapat dimiliki

-

-

-

-

-

-

-

-

2. Other facilities in kind (housing,

transportation, insurance, health and so

on) which:

a. Be owned

b. Can not be heldTotal 32.339 65.340 Total

Kode Etik Perusahaan [G4-56]Kode Etik merupakan salah satu perangkat untuk menjaga dan meningkatkan integritas seluruh insan bank bjb dalam kerangka penerapan GCG secara konsisten. Pedoman Kode Etik Perseroan mengatur hal-hal yang menjadi tanggung jawab Bank, karyawan maupun pihak ketiga yang melakukan bisnis dengan Bank, mencakup aspek-aspek berikut ini:1. Standar perilaku yang menjadi acuan setiap insan bank

bjb (komisaris, Direksi dan karyawan) dalam mengelola perusahaan.

2. Kewenangan Komisaris dan/atau Direksi dalam memutuskan pemberian tindakan pembinaan, sanksi disiplin dan atau tindakan perbaikan serta pencegahan yang harus dilaksanakan oleh atasan langsung di lingkungan masing-masing terhadap insan bank bjb yang melakukan pelanggaran Kode Etik.

3. Pelanggaran Kode Etik yang dapat terkena sanksi, yaitu tindakan-tindakan yang (i) melanggar Budaya Kerja, perilaku pimpinan dan pegawai bank bjb, dan (ii) melanggar Kode Etik Bankir Indonesia.

Remuneration structure for bank bjb’s Board of Commissioners and Board of Directors is in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 concerning Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks Article 46 that for management remuneration policy is recommended at least according to: 1. Financial performance and reserves fulfillment as

stipulated in the applicable laws and regulations,2. Individual performance,3. Fairness with peer group, and4. Consideration of the Bank’s long-term goals and strategies.

Remuneration amounts received by members of Board of Commissioners and Board of Directors in 2014 are as follows: [G4-51]

Remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors

The Company’s Code of Conduct [G4-56]Code of Conduct is a tool to maintain and improve integrity of all bank bjb personnel within the framework of consistent GCG implementation. Code of Conduct regulates matters that are responsibility of the Bank, employees and third parties in doing business with the Bank including the following:1. Behavior standard which is a reference of every personel

of bank bjb (Commissioners, Directors and employees) in managing the Company.

2. Authorities of Board of Commissioners and/or Board of Directors to decide on provision of guidance measures, disciplinary and/or corrective and preventive measures which must be implemented by direct supervisors in their respective environment on bank bjb personnel who commit violations of Code of Ethics.

3. Violations of Code of Ethics which can be sanctioned, namely (i). Violating Work Culture, bank bjb Leadership and Employee Behaviour, and (ii) Violating Code of Ethics of Indonesian Bankers.

Laporan KeberlanjutanSustainability Report

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

73

4. Jenis sanksi atas pelanggaran, yang dapat berupa (i) sanksi administratoif ringan, (ii) sanksi administratif sedang, dan (iii) sanksi administratif berat.

Fungsi Kepatuhan Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang kegiatan usahanya diatur dengan sangat ketat oleh regulator, mengingat sifatnya yang strategis terhadap perekonomian secara keseluruhan maupun fungsi fidusiari sebagai intermediari keuangan. Oleh karenanya, kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku harus senantiasa dijaga untuk menghindari timbulnya risiko kepatuhan, risiko reputasi dan risiko-risiko lainnya dalam aktivitas perbankan.

Fungsi Kepatuhan mencakup identifikasi tanggung jawab kepatuhan, penilaian risiko kepatuhan, pengawasan, pemantauan, dan pelaporan pelaksanaan kepatuhan Bank kepada regulator dan pihak terkait. Dalam melaksanakan fungsi kepatuhan tersebut, Perseroan telah membentuk unit khusus, yaitu Divisi Kepatuhan dan Divisi Hukum yang berada di bawah koordinasi Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko serta Direktur Keuangan. Divisi tersebut membawahi pula Bagian Kepatuhan yang mempunyai tugas melakukan uji kepatuhan atas setiap rancangan kebijakan/keputusan, sistem dan prosedur, serta melakukan uji kepatuhan atas compliance sheet. Pemeriksaan selanjutnya akan dilaksanakan oleh Audit Intern untuk memastikan bahwa uji kepatuhan yang dilakukan oleh unit bersangkutan tersebut telah dilaksanakan dengan benar.

Kegiatan Kepatuhan di 20151. Monitoring pemenuhan komitmen Bank atas laporan

hasil pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.

2. Melakukan review atas kebijakan dan prosedur terkait kegiatan usaha Bank yang telah diberlakukan berdasarkan adanya informasi ketentuan baru dari lembaga/instansi terkait, usulan dari unit kerja terkait atau inisiatif Divisi Kepatuhan.

3. Melakukan pengkajian terhadap draft kebijakan dan prosedur terkait kegiatan usaha Bank yang diusulkan oleh unit kerja terkait.

4. Melakukan rekapitulasi dan monitoring pelaporan untuk disampaikan kepada Pengurus Bank dan/atau Otoritas Jasa Keuangan.

5. Melakukan kompilasi ketentuan-ketentuan internal maupun eksternal Bank yang diinput kedalam database Grup Evaluasi dan Pelaporan dan disosialisasikan ke Divisi/Unit, Kantor Wilayah dan Kantor Cabang bank bjb.

4. Type of sanctions for violations, among others (i) Minor administrative sanctions; (ii) Moderate administrative sanctions (iii) Major administrative sanctions.

Compliance Function Banking sector is one business sector that is under strict regulation by the authority, given its strategic nature towards the economy as a whole as well as its fiduciary function as financial intermediaries. Therefore, compliance with the applicable regulations and legislation shall be maintained at all times to avoid any risk of compliance, reputation and other risks in banking activities.

Compliance functions include identification of compliance responsibilities, compliance risk assessment, supervision, monitoring, and reporting of implementation of the Bank’s compliance with regulator and other relevant parties. In carrying out compliance function, the Bank established a special unit namely Compliance and Legal Division under coordination of Compliance and Risk Management Director, and Director of Finance. The Compliance and Legal Division has Compliance Department which has roles to conduct compliance tests on every draft policy/decision, system and procedure, and conduct compliance test using compliance sheet. The next examination will be carried out by the Internal Audit to ensure that the compliance test conducted by the concerned units have been implemented correctly.

Compliance Activities in 20151. Monitor the fulfillment of the Bank’s commitments

upon the reports on the results of examinations by the Financial Services Authority, and/or other competent supervisory authorities.

2. Review the policies and procedures related to the Bank’s business activities which have been imposed based on the information on new provisions from the related institutions/agencies, proposals from the related units or initiatives from the Compliance Division.

3. Review the draft of policies and procedures related to the Bank’s business activities proposed by the related work units.

4. Perform recapitulation and monitor reporting to be submitted to the Bank’s Management and/or the Financial Services Authority.

5. Compile the Bank’s internal and external provisions inputted into the Evaluation and Reporting Group database and disseminated to the Divisions/Units, Regional Offices and Branch Offices of bank bjb.

74

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

6. Penyampaian materi sosialisasi Budaya Kepatuhan baik melalui program pendidikan dan pelatihan pegawai ataupun dilaksanakan dengan mendatangi Kantor Cabang.

7. Melakukan koordinasi dengan Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penerapan Pedoman pengendalian Gratifikasi dan Pelaporan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) di lingkungan bank bjb.

8. Pelaksanaan pengelolaan pelaporan/pengaduan pelanggaran (WBS).

9. Melakukan review atas bidang-bidang operasional/non operasional yang dipandang perlu untuk dibuatkan Compliance Sheet baru/evaluasi atas Compliance Sheet yang telah ada.

Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan TerorismePelaksanaan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme atau disebut juga dengan APU-PPT merupakan program yang dilaksanakan secara berkesinambungan dalam rangka pemenuhan kewajiban berdasarkan ketentuan-ketentuan UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 14/27/PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) Nomor 15/21/DPNP/2013 tanggal 14 Juni 2013 perihal Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum.

Selama Tahun 2015, sebagai langkah keseriusan dalam menerapkan program APU-PPT, Perseroan telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut: [G4-57]

1. Melakukan pemantauan terhadap transaksi-transaksi keuangan untuk dilakukan analisa lebih mendalam terhadap potensi terjadinya transaksi keuangan mencurigakan.

2. Melakukan pemantauan terhadap transaksi-transaksi keuangan tunai dengan batas tertentu untuk dilakukan pelaporan kepada PPATK.

3. Melakukan pemantauan terhadap transaksi-transaksi keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri untuk dilakukan pelaporan kepada PPATK.

4. Melakukan koordinasi penyampaian laporan dengan unit kerja lain terhadap penyampaian Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) serta Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) dan Laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana dari dan Keluar Negeri (LTKL) yang wajib dilaporkan kepada PPATK.

6. Socialize Compliance Culture through employee educational and training programs or by conducting visits to the Office Branch.

7. Coordinate with KPK in the implementation of Gratification Control as well as Wealth Reporting of the State Officials (LHKPN) within the environment of bank bjb.

8. Management of violation reporting/complaint (WBS).

9. Review the operational/ non-operational areas which are deemed necessary to have new compliance/ evaluation sheet in addition to the existing Compliance Sheet.

The Anti-Money Laundering andCounter Terrorism Financing ProgramThe Anti-Money Laundering and Counter Terrorism Financing Program also called as APU-PPT is a program implemented on an ongoing basis in order to fulfill obligations under the provisions of the Act number 8 Year 2010 Concerning the Prevention and Combating Money Laundering, Bank Indonesia Regulation No. 14/27/PBI/2012 dated December 28, 2012 on the application of Anti-Money Laundering and Counter Terrorism Financing for Commercial Banks and Bank Indonesia Circular Letter No. 15/21/DPNP/2013 dated June 14, 2013 Concerning the Application of Anti-Money Laundering and Counter Terrorism Financing for Commercial Banks.

During 2015, as a measure of seriousness the implementation of the APU-PPT program, the Company has undertaken the following activities: [G4-57]

1. Monitored financial transactions for more in-depth analysis on the potential occurrence of Suspicious Transactions.

2. Monitored financial transactions in cash to a certain extent to be reported to PPATK.

3. Monitored fund transfers to and from abroad to be reported to PPATK.

4. Coordinated with other work units the submission of the Suspicious Transactions Report (LTKM) and the Report on Financial Transactions in Cash (LTKT) and the Report on Fund Transfers to and from Abroad (LTKL) that must be reported to PPATK.

Laporan KeberlanjutanSustainability Report

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

75

5. Melakukan pemeliharaan dan pemantauan terhadap profil nasabah dengan daftar-daftar orang maupun lembaga yang wajib dipantau yang dikeluarkan oleh otoritas yang berwenang baik nasional maupun internasional.

6. Melakukan pemantauan terhadap nasabah yang dijadikan Tersangka atau Terdakwa suatu tindak pidana oleh pihak yang berwenang baik dari media massa maupun berdasarkan informasi lainnya dari sumber yang resmi.

7. Melakukan kegiatan pemantauan terhadap pelaksanaan pengkinian data nasabah oleh seluruh unit kerja dan cabang.

8. Melakukan pemenuhan pelaksanaan pembukaan hubungan usaha Perseroan dengan bank koresponden dari aspek APU-PPT.

9. Melakukan pengkajian melalui masukan atau pendapat terhadap aktivitas-aktivitas maupun produk-produk baru perbankan yang berkaitan erat dengan kewajiban penerapan program APU-PPT sebelum aktivitas dan produk tersebut dijalankan.

10. Melaksanakan kegiatan sosialisasi melalui pendidikan dan pelatihan APU-PPT terhadap karyawan Perseroan dalam rangka meningkatkan pemahaman atas penerapan program APU-PPT di unit kerja terkait, dan meningkatkan pemahaman atas risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme.

11. Melakukan koordinasi dalam rangka pengadaan dan pengembangan aplikasi APU-PPT bank dalam rangka penyesuaian dengan semakin berkembang dan bertambahnya aktivitas dari segi penambahan jumlah nasabah dan jumlah transaksi bank.

12. Melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan program APU-PPT dengan unit kerja terkait yang berhubungan dengan Nasabah.

Adapun pelaksanaan program APU-PPT selama tahun 2015 dalam angka adalah sebagai berikut: [G4-SO3]

Aktivitas Jumlah | Total Activities

Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) 90 Laporan | Report Suspicious Transaction Report (LTKM)

Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) 15.222 Laporan | Report Cash Financial Transactions Report (LTKT)

Laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana dari

dan Keluar Negeri (LTKL)

32.267 Laporan | Report Report on the Fund Transfers to and from Abroad

(LTKL)

Korespondensi dengan pihak yang berwenang

terkait dengan APU-PPT

81 Korespondensi | Correspondence Correspondence with the authorities associated

with APU-PPT

Pengkajian terkait APU-PPT 5 Kajian | Assessment Assessment related to APU-PPT

Pengisian Kuisioner dengan bank korespondensi 24 Bank Koresponden

Corresponding Bank

Completion of questionnaire with the

corresponding bank

Pemantauan Jumlah Pegawai yang telah mengikuti

Pelatihan Materi APU-PPT

1.687 Pegawai | Employee Monitoring of the number of employees who have

followed the training on APU-PPT

5. Performed maintenance and monitoring of customer profiles as well as the list of people and institutions that must be monitored issued by competent authorities, both national and international.

6. Monitored the customers who are suspects or defendants of an offense by the authorities either through mass media and other information from official sources.

7. Monitored the update of customer data by all working units and branches.

8. Completed the implementation of the opening of the Company’s business relations with correspondent banks from the aspect of the APU-PPT.

9. Performed assessment through feedback or opinions on new activities as well as new banking products that are closely related to the implementation of the APU-PPT program prior to the performance of the activities and the launch of the product.

10. Performed socialization through APU-PPT education and training to employees of the Company in order to improve the understanding on the application of the APU-PPT program in the related units, and increase the understanding of the risks of money laundering and terrorism financing.

11. Performed coordination to procure and develop the Bank’s APU-PPT application in order to comply with the growing and increasing activities along with the increasing number of customers and bank transactions.

12. Performed coordination and monitored the implementation of the policies related to the APU-PPT program with relevant work units that interacts with Customers.

The implementation of the program during 2015 APU-PPT in figures is as follows: [G4-SO3]

76

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Jumlah Penyimpangan Internal [G4-SO5]Pengertian fraud mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 perihal Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum.

Jumlah penyimpangan internal bank bjb yang terjadi selama tahun 2015:

Internal Fraud dalam 1 tahun | Internal Fraud in 1 year

Jumlah kasus yang dilakukan oleh | The number of cases is done by

Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi | Members of the Board of Commissioners

and Board of Directors

Pegawai Tetap Permanent Employee

Pegawai Tidak Tetap | Temporary Employees

Tahun Sebelumnya

The Preceding Year

Tahun Berjalan

Current Year

Tahun Sebelumnya

The Preceding Year

Tahun Berjalan

Current Year

Tahun Sebelumnya

The Preceding Year

Tahun Berjalan

Current Year

Total Fraud 0 0 24 10 0 2Telah diselesaikan | Has been resolved 0 0 24 7 0 2Dalam proses penyelesaian di internal Bank | In the process of the settlement of internal Bank

0 0 0 3 0 0

Belum diupayakan penyelesaian | Completion has not been sought

0 0 0 0 0 0

Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum | Has been followed through the legal process

0 0 1 0 0 0

Whistle Blowing System [G4-58]Sejak tahun 2014, bank bjb telah mengembangkan dan menerapkan perangkat Sistem Pengaduan Pelanggaran (Whistle Blowing System/WBS) sebagai salah satu upaya untuk memastikan bahwa kegiatan usaha Perseroan senantiasa berlangsung dalam koridor prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Lingkup pengaduan pelanggaran yang ditangani oleh perangkat WBS meliputi tindakan korupsi, suap, gratifikasi yang dianggap suap, benturan kepentingan dan pelanggaran pedoman etika perusahaan terkait dengan ketentuan program pengendalian gratifikasi.

Pelapor membuat pengaduan dan mengirimkannya kepada pengelola WBS melalui sarana media sebagai berikut:• Hotline/Helpdesk Anti Fraud : 0224237772• E-Mail : [email protected]• Surat Biasa : Divisi Audit Internal Menara bank bjb Lantai 6 Jalan Naripan No. 12-14 Bandung

Dalam mengajukan pengaduan, pelapor memberikan indikasi awal yang dapat dipertanggungjawabkan meliputi:1. Masalah yang diadukan;2. Pihak yang terlibat;3. Lokasi kejadian;4. Waktu kejadian;

Number of Internal Fraud [G4-SO5]The definition of fraud reffers to Bank Indonesia Circular Letter No. 13/28/DPNP dated December 9, 2011 on anti-fraud strategy for Commercial Banks.

The number of internal fraud at bank bjb that occurred during 2015:

Whistle Blowing System [G4-58]Since 2014, bank bjb has developed and implemented the Whistle Blowing System (WBS) as part of efforts to ensure that the operations of the Bank always takes place within the corridors of the principles of good corporate governance.

The scope of complaint within the Bank’s whistleblowing system include the act of corruption, bribery, gratification considered as bribery, conflict of interest and breach of the Company’s ethical guidelines related to the violation of the provisions of the gratification control program.

Rapporteur may submit complaint to the manager of WBS by means of the following media:• Hotline/Helpdesk Anti Fraud : 0224237772• E-Mail : [email protected]• Letter : Divisi Audit Internal Menara bank bjb Lantai 6 Jalan Naripan No. 12-14 Bandung

In filing complaints, the whistleblower is required to provide a reliable early indication which include:1. Problems complained2. Parties involved3. Location4. Time

Laporan KeberlanjutanSustainability Report

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

77

5. Kronologis kejadian;6. Keterangan lainnya yang relevan.

Perlindungan bagi Pelapor:1. Perusahaan berkomitmen melindungi pelapor

pengungkapan tindakan pelanggaran yang beritikad baik.2. Perusahaan menjamin perlindungan terhadap pelapor dari

segala bentuk ancaman, intimidasi, penundaan kenaikan pangkat, pemecatan, gugatan hukum, perusakan harta benda, tindakan fisik, hukuman ataupun tindakan yang tidak menyenangkan lainnya dari terlapor, perusahaan, atau dari pihak manapun selama pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang diadukan kepada pihak manapun.

3. Perlindungan ini juga berlaku bagi pegawai yang melaksanakan investigasi maupun pihak-pihak yang memberikan informasi terkait dengan pengaduan.

4. Pelapor yang menyampaikan laporan pelanggaran bersifat palsu /fitnah tidak berlaku perlindungan pelapor.

5. Identitas pelapor dijamin kerahasiaannya oleh perusahaan.

Kinerja Perangkat WBS di 2015Sepanjang tahun 2015, Perseroan menerima 12 laporan terkait indikasi fraud, yang terdiri atas:a. Triwulan 1: Sebanyak 3 laporanb. Triwulan 2: Sebanyak 3 laporanc. Triwulan 3: Sebanyak 3 laporand. Triwulan 4: Sebanyak 3 laporan

Seluruh pengaduan yang berjumlah 12 tersebut telah diproses oleh Perseroan.

Program Pengendalian Gratifikasi [G4-57][G4-58]Bekerja sama dengan Komite Pemberantasan Korupsi (KPK), Perseroan menerapkan Program Pengendalian Gratifikasi (PPG) dalam rangka implementasi standar etika sesuai Kode Etik Perilaku (Code of Conduct) maupun penanganan benturan kepentingan sebagai salah satu wujud penerapan GCG.

Dalam implementasi pengelolaan pelaporan gratifikasi selama tahun 2015 telah diterima sebanyak 203 laporan penerimaan gratifikasi senilai setara Rp129.590.400. Sebanyak 71 laporan (senilai setara Rp48,8 juta) menjadi penanganan KPK dalam penetapan status gratifikasi yang diterima.

Untuk penerapan PPG di sektor perbankan selama tahun 2015, KPK telah memberikan penghargaan kepada Perseroan, diantaranya untuk kategori BUMN/D sebagai Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) Terbaik tahun 2015.

5. Chronology6. Other relevan information.

Protection for the whistleblower:1. The Bank is committed to protect the whistleblower

who discloses the act of fraud in good faith.2. The whistleblower will be protected by the Bank of

all forms of threats, intimidation, delay in promotion, layoff, lawsuit, destruction of property, physical action, penalty or other unpleasant actions of the defendant, the Bank or from other parties as long as the whistleblower maintain confidentiality of the case is to any party.

3. This protection also applies to employees who carry out the investigation as well as those who provide information related to the complaint/disclosure.

4. Whistleblower reporting false act of fraud and/or criminal act in the banking sector is not entitled to the Bank’s protection.

5. The identity of the whistleblower and the report on fraud will be confidentiality protected by the Bank.

WBS Performance in 2015Throughout 2015, the Bank received 12 reports related to indications of fraud, which consists of:a. Quarter 1: 3 reportsb. Quarter 2: 3 reportsc. Quarter 3: 3 reportsd. Quarter 4: 3 reports

All 12 complaints have been processed by the Company.

Gratification Control Program [G4-57][G4-58]In cooperation with Corruption Eradication Commission (KPK), the Bank implements Gratuity Control Program (PPG), in order to implement appropriate ethical standards according to the Code of Conduct and the handling of conflicts of interest as an implementation of GCG.

In the management of gratification reporting during 2015, the Company received 203 reports on the receive of gratification worth Rp129,590,400 in which 71 reports valued at Rp 48.8 million was handled by KPK in the determination of gratification received.

Related to the application of the Gratification Control Program during 2015, KPK awarded the Company, among others with the award as the Regionally-Owned Enterprise with the best Gratification Control Unit (UPG) in 2015.

78

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

MengembangkanManusia bjbDeveloping bjb Human Resources

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu elemen kunci dalam memastikan keberlanjutan bisnis bank bjb ke depan. Keberadaan SDM yang berkualitas dapat menjadi faktor pembeda di tengah persaingan yang sengit di sektor perbankan saat ini. Faktor tenaga kerja yang kompeten akan menjadi semakin penting dengan mulai diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN sebagai penanda bergulirnya pasar bebas negara-negara ASEAN.

Strategi Pengelolaan SDM Strategi pengelolaan SDM di bank bjb dirancang untuk mendukung pencapaian visi serta tujuan-tujuan bank bjb melalui keberadaan SDM yang Unggul, Handal, dan Tangguh. Ini akan dicapai melalui suatu sistem perencanaan SDM yang matang dan terstruktur baik untuk memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan, dan mempertahankan SDM sesuai dengan kebutuhan bank bjb sekarang maupun pengembangannya di masa depan.

Perencanaan Sumber Daya Manusia didukung oleh kebijakan dan pelaksanaan rekrutmen pegawai baru, penetapan jalur karir pegawai, pengelolaan kinerja dan remunerasi pegawai, serta pengembangan kompetensi pegawai melalui sistem pendidikan dan pelatihan yang disesuaikan dengan kondisi maupun kemampuan Perseroan serta tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan saat ini maupun masa yang akan datang.

Selama tahun 2015, Perseroan berfokus pada program pengembangan kompetensi dan kapabilitas karyawan agar selaras dengan tuntutan dan strategi bisnis yang telah dicanangkan.

Human Resources (HR) is one of the key elements to ensure the business sustainability of bjb bank in the future. The existence of qualified human resources can become a differentiating factor in the midst of the current fierce competition in the banking sector. The element of the competent workforce will become increasingly important with the enactment of the ASEAN Economic Community as signifying the passing of the free market of ASEAN countries.

Strategy of HR Management The strategy of HR management in bjb bank is designed to support the realization of the vision and objectives of bjb bank through the existence of Superior, Reliable, and Strong HR. This aspect will be achieved through a system of human resource planning that is a mature and well structured to acquire, utilize, develop, and maintain the resources according to the needs of the bjb bank for present and future development.

Human Resources Planning supported by policies and practices of new employees recruitment, determining career paths of employees, performance management and remuneration, as well as competence development of employees through education and training system that is adapted to the conditions and the ability of the Company, and also the demands of science and technology development that is necessary for the present and future.

During 2015, the Company focused on employee competence and capability program development to keep pace with the demands and business strategies that have been implemented.

Laporan KeberlanjutanSustainability Report

78

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

79

Employee Recruitment The Company continuously pursues to improve the quality and professional capacity of HR, one of which through the selection process of selective and competitive employee recruitment in order to acquire an employee that is competent, superior, reliable and strong. During 2015, the Company has recruited as many as 549 new employees. The required number is in line with the business growth of bjb bank in 2015. [G4-LA1]

Recruitment of new employees in 2015 occurred through three different paths, namely:

• Fresh Graduates Recruitment This recruitment is an enrollment process with the

selection of participants who have recently graduated from college. During 2015, the Company has conducted fresh graduates recruitment with total new employees that were recruited as many as 306 people.

• Experienced Hire Recruitment This recruitment is the process of hiring new employees

that derive from the experienced workforce for employees who are ready to work and have the ability (skills), as well as technical knowledge in the position needed by the company. Throughout 2015, the Company was able to recruit as many as 243 new employees with different backgrounds and work experience.

Rekrutmen Karyawan Perseroan berusaha untuk terus meningkatkan kualitas dan kemampuan profesional SDM, salah satunya melalui proses seleksi penerimaan pegawai yang lebih selektif dan kompetitif dengan tujuan mendapatkan pegawai yang kompeten, unggul, handal dan tangguh. Selama tahun 2015, Perseroan telah merekrut sebanyak 549 pegawai baru. Jumlah kebutuhan tersebut selaras dengan pertumbuhan bisnis bank bjb di tahun 2015. [G4-LA1]

Rekrutmen pegawai baru pada tahun 2015 berlangsung melalui tiga jalur berbeda, yaitu:

• Rekrutmen fresh graduate Rekrutmen ini merupakan proses penerimaan pegawai

dengan peserta seleksi yang baru lulus dari perguruan tinggi. Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukan rekrutmen fresh graduate dengan total pegawai baru yang berhasil direkrut sebanyak 306 orang.

• Rekrutmen Experienced Hire Rekrutmen ini merupakan proses penerimaan pegawai

baru yang berasal dari tenaga kerja berpengalaman guna mencari pegawai yang siap untuk bekerja dan telah memiliki kemampuan (skill) serta pengetahuan teknis pada posisi dibutuhkan perseroan. Sepanjang tahun 2015, Perseroan berhasil merekrut sebanyak 243 pegawai baru dengan bermacam latar belakang pengalaman kerja yang berbeda.

80

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Mengembangkan Manusia bjbDeveloping bjb People

• Officer Development Program (ODP) Recruitment In 2015, the Company implemented recruitment

reception path of Officer Development Program (ODP) that is done with the aim to prepare a cadre of leaders for the bjb bank in the future.

On the other hand, there were 325 employees left bjb bank for various reasons.

Employee Turnover Level [G4-LA1]

Employee Competency DevelopmentEmployee competence development is the key to the availability of competent human resources to meet the challenges of various positions and to achieving dynamic performance culture at the bjb bank. To that end, bjb bank periodically conducts assessment program to measure the acceptance between the competencies required for a particular job level with the performance presented by the concerned employees. Analysis results of the gap between the needs and the outcome will be used as the material for recommendations that are submitted to the Division of Education and Training in preparing the syllabus and programs of education and training to develop the competencies that are required for employees.

The results of the assessment can also be used as a decision tool to establish employee career development. Employees that are judged to have the competence to occupy managerial positions are proposed for the post in accordance with its capabilities. At all levels of bjb bank organization, every employee has equal opportunity in career development process in accordance with the performance, competence, experience, and other specified criteria, as well as an opportunity to education and training. Employees that are qualified for promotion to a higher level are set based on parameters, criteria, and mechanisms assessment that are clear and objective. The decision becomes the authority of management.

• Rekrutmen Officer Development Program (ODP) Pada tahun 2015, Perseroan telah melaksanakan

rekrutmen dengan jalur penerimaan Officer Development Program (ODP) yang dilakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan kader pemimpin bank bjb di masa depan.

Di lain pihak, tercatat sebanyak 325 orang pegawai meninggalkan ban bjb karena berbagai sebab.

Tingkat Turnover Pegawai [G4-LA1]

Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat Turn Over Karyawan

Number of Employees by LevelEmployee turnover

No Kategori | Category 2015 2014 2013 2012 2011

1 Resign | Resigned 260 252 91 68 33

2 Pensiun | Pension 10 1 1 21 10

3 PHK | PHK 49 18 8 3 6

4 Meninggal | Passed Away 5 0 0 1 2

5 Habis Kontrak | Contract Ends 1 0 0 0 0

Jumlah | Total 325 271 100 93 51

Pengembangan Kompetensi Karyawan Pengembangan kompetensi karyawan merupakan kunci tersedianya SDM yang handal untuk menjawab tantangan berbagai jabatan dan bagi tercapainya budaya kinerja yang dinamis di bank bjb. Untuk itu, bank bjb secara berkala melaksanakan program assessment untuk mengukur kesesuaian antara kompetensi yang dibutuhkan untuk level jabatan tertentu dengan kinerja yang ditampilkan dari pegawai bersangkutan. Hasil analisa kesenjangan antara kebutuhan dengan apa yang ditampilkan menjadi bahan rekomendasi yang kemudian disampaikan kepada Divisi Pendidikan & Pelatihan dalam menyusun silabus dan program-program pendidikan dan pelatihan guna mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan pegawai.

Hasil assessment juga dapat dijadikan sebagai salah satu alat keputusan untuk menetapkan pengembangan karir pegawai. Pegawai yang dinilai memiliki kompetensi untuk menempati posisi manajerial diusulkan untuk menempati jabatan yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Di seluruh level organisasi bank bjb, setiap pegawai memiliki kesempatan yang setara dalam proses pengembangan karir sesuai dengan kinerja, kompetensi, pengalaman dan kriteria lainnya yang ditetapkan serta kesempatan dalam mendapatkan pendidikan dan pelatihan. Kualifikasi pegawai untuk promosi ke tingkat yang lebih tinggi ditetapkan berdasarkan parameter, kriteria, dan mekanisme penilaian yang jelas dan objektif. Keputusannya menjadi wewenang manajemen.

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

81

Based on the “Guidelines for Employee Training of bjb bank According to the Grading System,” educational programs and employees training in bjb bank are divided into three categories, namely:1. The main training that is a prerequisite for an increase in

grade of bjb bank employee.2. Technical training is based on competencies according

to the work units that are expected to enhance the competence of an employee in accordance with the job description in the field.

3. Soft skill training that is directed to the development of self-employees.

Realization of education and training programs throughout 2015, has been carried out in the form of in-house training, public training/seminar/workshop (domestic and foreign). The education and training program have strived to be adapted and aligned with the needs and educational focal plane of each unit during 2015, including the following: [G4-LA9]

Berdasarkan “Pedoman Pelatihan Pegawai bank bjb Sesuai Sistem Grading”, program-program pendidikan dan pelatihan karyawan di bank bjb dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:1. Pelatihan utama yang menjadi syarat kenaikan grade

seorang pegawai bank bjb.2. Pelatihan teknikal berdasarkan kompetensi sesuai unit

kerja yang diharapkan dapat meningkatkan kompetensi seorang pegawai sesuai dengan job description pekerjaannya di lapangan.

3. Pelatihan soft skill yang diarahkan untuk pengembangan diri pegawai.

Realisasi program pendidikan dan pelatihan sepanjang tahun 2015, telah dilakukan dalam bentuk in house training, public training/seminar/workshop (dalam negeri maupun luar negeri). Program pendidikan dan pelatihan tersebut telah diupayakan untuk disesuaikan dan diselaraskan dengan kebutuhan dan bidang fokus pendidikan masing-masing unit selama tahun 2015, di antaranya sebagai berikut: [G4-LA9]

Jumlah Pegawai yang Mengikuti Pelatihan Tahun 2015Number of Employees Following Training 2015

Tingkat | Grade Jumlah PelatihanTotal Training

Jumlah PesertaNumber of Participants

G1

ONBOARDING PROGRAM

10.120 4.180

G2 2.022 689

G3 1.258 159

G4

CAREER DEVELOPMETNT PROGRAM

69 23

G5 286 109

G6 2.415 858

G7 113 42

G8 966 282

G9 247 72

G10 888 225

G11 905 279

G12

EXECUTIVE PROGRAM

470 123

G13 246 65

G14 298 64

G15 166 37

G16 87 21

G17 41 12

G18 15 4

G19 42 10

G20 49 13

TOTAL 7.267

82

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Komitmen manajemen dalam mendukung program pengembangan kompetensi diwujudkan melalui pengalokasian anggaran untuk memastikan pelaksanaan program berjalan dengan baik. Penentuan anggaran pendanaan itu disesuaikan dengan program Perseroan dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku. Jumlah anggaran dana pelatihan didasarkan pada ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia No.31/24/UPPB perihal Penyediaan Dana untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia Bank Umum dan Surat Keputusan Bank Indonesia nomor 31/310/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1999 tentang Penyediaan Dana untuk Pengembangan Sumber Daya Bank Umum bahwa penyediaan dana pendidikan sekurang kurangnya 5% dari anggaran pengeluaran SDM.

Berikut ini realisasi anggaran pendidikan dan pelatihan karyawan sepanjang tahun 2015:

Keterangan | Description

Pelatihan InHouse | InHouseTraining

Pelatihan Umum | Public

Training

RealisasiRealization

TargetTarget %

Jumlah pelatihan (kali) | Total Training (time) 365 615 980 902 109%

Jumlah peserta (orang) | Total Participants (people) 17.234 3.521 20.755 14.544 143%

Biaya Pelatihan (Rp juta) | Training Fee (Rp million) 65.061 76.000 86%

Ke depan mulai tahun 2016, bank bjb akan terus berupaya untuk menciptakan lingkungan organisasi pembelajar yang kondusif, sejalan dengan visi dan misi bank bjb.

Pengembangan program pendidikan dan pelatihan akan selaras dengan tujuan bank bjb dan mendukung peningkatan kemampuan baik kompetensi dasar, kompetensi teknis maupun kompetensi kepemimpinan. Adanya tujuan akhir untuk menuju SDM bank bjb yang Unggul, Handal dan Tangguh menjadi semangat dalam menciptakan program pelatihan yang fokus kepada peningkatan daya saing SDM bank bjb. Konsep Blended Learning Solution akan diterapkan pada seluruh organisasi bank bjb, dimana Divisi Pendidikan & Pelatihan akan menjadi mitra strategis divisi/unit kerja dalam mendukung ketercapaian target dan tujuan bank bjb, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Strategi yang kami terapkan mencakup:1. Pembentukan program reguler dalam rangka

peningkatan teknikal skill bagi seluruh jajaran karyawan bank bjb.

2. Pembentukan program akselerasi Staff Development Program, Officer Development Program, Officer Program, Manajer Lini Pertama, Senior Manager

The commitment of management to support competence development program is realized through the allocation of the budget to ensure the implementation of the program is effective properly. Determination of funding budget is adapted to the Company programs with regard to the applicable provisions. Total budget training funds based on the provisions of Bank Indonesia Circular Letter No.31/24/UPPB concerning the Provision of Funds for Human Resources Development for Commercial Bank and Bank Indonesia Decree No.31/310/KEP/DIR dated March 31, 1999 on the Provision of Funds for Development Resources of Commercial Bank, which stated the provision of education funds at least 5% of the budget expenditure of human resources.

The following is budget realization for employee education and training throughout the year 2015:

Starting 2016, the bjb bank will continue to strive to create a learning organization environment that is conducive, which in line with the vision and mission of bjb bank.

The development of education and training programs will be aligned with bjb bank’s objectives and supporting capacity building, namely basic competence, technical competence and leadership competence. The ultimate goal is towards HR of bjb bank that is Superior, Reliable, and Strong, which become a passion in creating training programs that focus on improving the HR competitiveness of bjb bank. The concept of Blended Learning Solution will be applied to the entire organization of bjb bank, where the Division of Education and Training will become a strategic partner of division/work unit in supporting the achievement of goals and objectives of bjb bank, both short-term and long-term.

The strategy that we apply include:1. The establishment of a regular program in order to

improve the technical skills of all employees of the bjb bank.

2. Creation of accelerated program, namely Staff Development Program, Officer Development Program, Officer Program, First Line Manager, Senior Manager

Mengembangkan Manusia bjbDeveloping bjb People

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

83

Program, Branch Manager Program, SESPI Bank sebagai bagian dari strategi talent management untuk membidik calon-calon pemimpin.

3. Program Leadership untuk membangun kompetensi kepemimpinan bagi para Executive baik bertaraf Nasional maupun Internasional.

4. Pembelajaran melalui e-learning bank bjb akan semakin memudahkan para karyawan dalam meningkatkan kompetensi sesuai dengan preferensi dan melalui unit kerja masing-masing.

5. Pembentukan bjb University sebagai cikal bakal transformasi Divisi Pendidikan & Pelatihan untuk dapat lebih fokus pada peningkatan produktifitas pegawai, peningkatan kompetensi, bagian dari pengembangan karir pegawai dan leadership program yang sesuai dengan rencana pengembangan bank bjb.

Demografi Pegawai Sampai dengan 31 Desember 2015, total SDM Perseroan adalah sebanyak 7.570 orang karyawan, dibandingkan 7.021 karyawan yang tercatat setahun sebelumnya.

Program, Branch Manager Program, and SESPI Bank as part of a talent management strategy to target prospective leaders.

3. Leadership Program to develop leadership competencies for the Executive both national and international level.

4. Learning through e-learning bjb bank will make it easier for employees to improve competence in accordance with the preferences and through work units respectively.

5. Establishment of bjb University as a forerunner to the transformation of the Division of Education and Training to be more focused on improving employee productivity, increased competence, part of employee career development and leadership programs in accordance with the development plan of the bjb bank.

Employee DemographicsAs of December 31, 2015, the Company’s total HR are as many as 7,570 employees, compared to 7,021 employees recorded a year earlier.

84

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Jumlah Pegawai Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin [G4-10]

Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia Number of Employees by Age

No Umur 2015 2014 2013 2012 2011

1 >50 TH 98 75 84 55 53

2 41-50 TH 465 429 447 448 455

3 31-40 TH 1.482 1.023 1.026 716 621

4 18-30 TH 5.525 5.494 4.838 3.662 992

Total 7.570 7.021 6.395 4.881 2.121

Jumlah Pegawai Berdasarkan Posisi Manajemen dan Jenis Kelamin [G4-10]

Jumlah Karyawan Berdasarkan Posisi manajemen dan Jenis Kelamin

Number of Employees Based Management positions and Gender

No Management Level Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Staf 2.541 2.874 5.415

2 Firstline Management 1.005 791 1.796

3 Middle 245 72 317

4 Senior Management 38 4 42

Jumlah | Total 3.829 3.741 7.570

Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan [G4-10]

Jumlah Karyawan Berdasarkan Pendidikan Number of Employees by Education

Pendidikan | Education 2015 2014 2013 2012 2011

S3 0 2 2 3 4

Pasca Sarjana S2 377 282 252 250 193

Sarjana & Sederajat 5.886 5.341 4.842 3.600 1.621

Diploma 1.294 1.376 1.269 996 249

SMA 13 17 27 28 48

SMP 0 1 1 1 1

SD 0 2 2 3 5

Jumlah | Total 2.121 4.881 6.395 7.021 7.570

Number of Employees by Age Group and Gender [G4-10]

Number of Employees by Management Position and Gender [G4-10]

Number of Employees by Level of Education [G4-10]

Mengembangkan Manusia bjbDeveloping bjb People

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

85

Hubungan Industrial Pegawai bank bjb telah memiliki Serikat Karyawan (Sekar) bank bjb sebagai wadah untuk menjembatani isu-isu hubungan industrial antara pegawai dan manajemen. Sekar bank bjb telah terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bandung. Keberadaan Sekar bank bjb adalah sebagai mitra Bank dalam membangun iklim kerja dan lingkungan kerja yang baik, dengan tetap memperhatikan hak dan kewajiban pegawai maupun Bank sebagaimana diatur dalam dokumen Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

PKB mengatur dan menjamin hak-hak pegawai terkait hubungannya dengan Bank yang mencakup:- Kepastian hak dan kewajiban bank dan pegawai,

meliputi pola hubungan kerja, syarat-syarat dan kondisi kerja, serta tata tertib perusahaan.

- Pengaturan penyelesaian perbedaan pendapat, penyampaian pendapat dan prosedur permusyawaratan.

- Pengaturan pengakhiran masa kerja maupun insentif masa purna bakti.

Hak-hak seluruh pegawai dilindungi dalam dokumen PKB yang ditinjau dan diperbaharui secara berkala, dan secara langsung bersifat mengikat pegawai yang menjadi anggota Sekar bank bjb. [G4-11]

Industrial RelationsEmployees of bjb bank participated in the Employees Union (Sekar) bjb bank as a forum to bridge the issues of industrial relations between employees and management. Sekar bjb bank has been registered at the Department of Manpower and Transmigration Bandung. The existence of Sekar bjb bank is a partner of the Bank in building work climate and a healthy working environment, with taking into account the rights and obligations of employees and the Bank as stipulated in the Labour Agreement (PKB) document.

The PKB regulate and guarantee the rights of employees related to the relationship with the Bank that includes:- The certainty of rights and obligations of bank and

employees, including the pattern of the employment relationship, the terms and conditions of employment, as well as the code of conduct of the company.

- Arrangements in resolving disagreements, delivery of opinion and consultative procedure.

- The arrangement of work termination and future after-service incentives.

The rights of all employees are protected in PKB document that is reviewed and updated regularly, and directly binding on employees who are members of Sekar bjb bank. [G4-11]

86

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

87

Laporan

Sustainability Report

Kinerja EkonomiKinerja Sosial

Kinerja Lingkungan

Economic PerformanceSocial PerformanceEnvironmental Performance

88100110

88

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

KinerjaEkonomi

Laporan Keberlanjutan

Economic Performance

Membangun Fondasi Kuat untuk Pertumbuhan Building Strong Foundation for Quality Growth

Sustainability Report

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

To achieve quality growth and performance in line with the stages of bank bjb’s business roadmap, the Bank has formulated a set of policies and strategies of business activities to improve performance.

Untuk mencapai pertumbuhan kinerja yang berkualitas dan sesuai dengan tahapan dalam road map bisnis bank bjb, Perseroan telah menyusun berbagai kebijakan dan strategi dalam menjalankan aktivitas usaha guna meningkatkan kinerja.

88

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

89

Aset

Kredit yang Diberikan

Penghimpunan Dana

NPL Gross

Laba Bersih

BoPo

Assets

Disbursed Loans

Funding

NPL Gross

Net Income

BoPo

Ikhtisar Operasi Operation Highlights

12

12

12

12

12

12

11

11

11

11

11

11

13

13

13

13

13

13

70.958.233

48.902.340

61.209.590

2,83

1.376.387

79,41

70.840.878

38.332.712

58.674.543

2,07

1.193.304

79,31

54.448.658

28.764.701

47.258.455

1,21

962.695

80,02

75.861.310

54.017.114

61.039.926

4,15

1.120.034

85,60

88.697.430

60.487.542

72.637.244

2,91

1.380.964

83,31

15

15

15

15

15

15

14

14

14

14

14

14

90

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Kinerja EkonomiEconomic Performance

Pada tahun 2015, bank bjb memasuki fase “Building Strong Foundation” atau membangun fondasi yang kuat, sebagai salah satu tahapan dalam road map bisnis Perseroan tahun 2011-2015 dengan tema “A Sustainable Growth and Profitable National Bank”.

Untuk itu, berbagai agenda strategi telah disiapkan yang diharapkan mampu memperkuat fondasi Perseroan dalam mencapai visi: “Menjadi 10 Bank Terbesar dan Berkinerja Terbaik di Indonesia”.

Kebijakan Strategis [DMA-EC]

Fokus bank bjb di tahun 2015 adalah untuk memperkokoh fundamental bank sebagai fondasi untuk mencapai kinerja perusahaan yang lebih baik di masa akan datang melalui pertumbuhan kinerja yang berkualitas (Building Strong Foundation).

Untuk itu, manajemen telah menyusun kebijakan dan strategi yang diterapkan dalam menjalankan aktivitas usaha untuk meningkatkan kinerja, sebagai berikut:

1. Peningkatan market share Dana Pihak Ketiga, melalui inisiatif:- Peningkatan komposisi CASA melalui strategi cross

selling dan aliansi produk.- Peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga

melalui pembangunan infrastruktur (sales force, sales tracking dan sales rewarding) dan kerja sama Business-to-Government.

- Evaluasi dan penguatan produk eksisting untuk meningkatkan product value dalam rangka peningkatan dana pihak ketiga.

- Meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga dan number of account melalui perumusan aktivitas pemasaran dan tingkat suku bunga yang kompetitif.

2. Peningkatan kualitas dan penyaluran Kredit, melalui inisiatif:- Meningkatkan penagihan dan fokus pada perbaikan

kredit bermasalah (NPL) dengan penerapan early warning system dan upaya percepatan eksekusi agunan melalui lelang KPKNL/Balai Lelang Swasta/penjualan suka rela, termasuk penjajakan hapus buku, klaim asuransi dan lawyer.

- Fokus pada peningkatan ekspansi kredit yang berkualitas dengan memperhatikan azas prudential banking.

In 2015, bank bjb entered the “Building Strong Foundation” phase in its business roadmap 2011-2015, espousing the aspiration for “A Sustainable Growth and Profitable National Bank”.

Accordingly, the bank has prepared a number of strategies that are expected to strengthen the Bank’s foundation towards realizing its vision of “Becoming One of the Top 10 Banks with Excellent Performance in Indonesia”. Strategic Policy [DMA-EC]

In 2015, bank bjb focused on strengthening its fundamentals as a foundation to achieve higher performance in the future through quality growth of its business (Building Strong Foundation).

Towards this end, the Bank’s management has prepared a set of policies and strategies in the implementation of business activities to improve performance, as follow: 1. Increased market share of Third Party Fund, through:

- Increased CASA composition through cross selling and product alliances.

- Increased Third Party Funds through development of infrastructure (sales force, sales tracking and sales rewarding) as well as Business-to-Government cooperation.

- Evaluation and improvement of existing products to increase product value and Third Party Fund.

- Increased Third Party Fund and Number of Accounts through the formulation of marketing activities and competitive interest rates.

2. Improvement in the quality and volume of loans, through:

- Improved collection and focus on improving non-performing loans through the implementation of an early warning system and facilitation of collateral disposal through auctions at KPKNL/private auction houses and voluntary sales, including consideration for write-off, insurance claims and lawyers.

- Focus on quality loan expansion through adherence to prudent banking principles.

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

91

- Penyempurnaan proses dan model bisnis di bidang kredit sesuai dengan konsep four eyes principle.

- Memperkuat risk management di bidang kredit, administrasi kredit dan bisnis legal untuk mendukung pencapaian ekspansi kredit.

- Melakukan review suku bunga kredit seiring dengan kebijakan OJK, perihal penurunan biaya dana pihak ketiga.

- Mempercepat Service Level Agreement (SLA) sesuai dengan segmen kreditnya.

- Memperluas dan meningkatkan penyaluran kredit program baik secara langsung maupun melalui lembaga linkage dengan pola channeling.

- Peningkatan penyaluran kredit sektor produktif terutama untuk skala usaha mikro, kecil dan menengah dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

- Penyaluran kredit pada segmen nasabah/sektor ekonomi industri yang sustainable dan memberikan yield optimal.

3. Pemenuhan kebutuhan permodalan, melalui inisiatif:- Membentuk tim task force untuk persiapan Rights

Issue.- Melakukan sosialiasi kepada Pemegang Saham Seri A

dalam rangka persiapan Rights Issue tahun 2016.

4. Pengembangan bidang penunjang untuk mendukung profitabilitas Banka. Kebijakan bidang layanan, jaringan dan Teknologi

Informasi:- Implementasi kualitas layanan di semua level

untuk mendorong kinerja bisnis.- Evaluasi dan optimalisasi jaringan kantor.- Peningkatan layanan berbasis elektronik serta

pengembangan Teknologi Informasi yang diarahkan untuk menyediakan layanan perbankan yang aman, cepat dan mudah serta customer oriented.

- Mengelola nasabah korporasi dan meningkatkan awareness nasabah korporasi terhadap produk dan layanan di bank bjb.

- Melakukan pengembangan dan implementasi pada sistem sehingga menjadi lebih terpadu serta melakukan penerapan kebijakan dan prosedur yang lebih fokus kepada end user.

- Enhancement to credit processes and business model in line with the four eyes principle.

- Strengthening risk management processes in credit, credit administration and business legal to support credit expansion.

- Conducting a review on interest rates in consideration of OJK policy on the reduction of cost of fund for Third Party Fund.

- Improving the Service Level Agreement (SLA) in line with the respective loan segment.

- Expanding and increasing disbursement of program loans, directly or through channeling to linkage institutions.

- Increasing loan disbursement to the productive sectors, especially the micro, small and medium-scale businesses, while adhering to the prudent banking principle.

- Disbursement of loans to sustainable economic sectors/customer segments that also provide optimum yield.

3. Fulfillment of capital requirement, through:- Establishment of a task force to prepare the Rights

Issue.- Socialization to Series-A Shareholders regarding the

planned Rights Issue in 2016.

4. Development of supporting functions to enhance Bank’s profitablitya. Policies in Services, Network and Information

Technology:- Implementation of service quality at all levels to

improve business performance.- Evaluation and optimization of office network.- Improvement to electronic-based services and

development of Information Technology to provide secure, fast and convenient services that are also customer-oriented.

- Managing the bank’s corporate customers by increasing their awareness on the Bank’s products and services.

- Conducting system development and implementation towards more integration as well as implementing policies and procedures that focus more on the end-user.

92

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

b. Policies on Organization, Human Resources and Training:- Alignment and enhancement of organization

structure in line with the addition of Director positions, as well as adjustments to policies and procedures.

- Improving Human resources competences in support of business.

- Evaluation of employee living standard for the purpose of employee retention and increasing employee work motivation.

- Improving the quality of the Reward and Punishment System in order to promote increased performance from employees.

- Improvement of training and education programs that can support the Bank’s business activities in a structured and continuous manner.

- Encouraging the creation of effective and efficient work processes in transformation/change management.

- Implementation of corporate values in the Bank’s business and operational processes.

c. Policies on banking services:- Increasing remittance, trade finance and services

transactions.- Increasing custodian and trustee services.

- Increasing sales of wealth management products through development of an integrated marketing strategy.

- Development of co-brand credit card product and the Visa debit card.

- Development of bank bjb delivery channels to improve e-Banking transactions for customers.

- Optimization of capital market, foreign exchange and derivative instruments.

- Network expansion and development as well as cooperation with correspondent banks and non-bank financial institutions in support of the Bank’s business development.

d. Policies in Reporting and Cost Control:- Standardization of financial report with emphasis

on accuracy and timeliness.

- Improving the accuracy of performance data and information for management of bank bjb.

b. Kebijakan bidang organisasi, SDM dan Diklat:

- Penyesuaian dan penyempurnaan struktur organisasi sehubungan dengan penambahan jumlah Direksi serta melakukan penyesuaian kebijakan dan prosedur.

- Meningkatkan kompetensi SDM dalam rangka mendukung bisnis.

- Evaluasi peningkatan standar kelayakan hidup pegawai dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan motivasi pegawai.

- Meningkatkan kualitas Reward and Punishment System dalam rangka mendorong peningkatan kinerja pegawai.

- Peningkatan program pendidikan dan pelatihan yang mendukung kegiatan bisnis bank secara terstruktur dan berkesinambungan.

- Mendorong terciptanya proses kerja yang efisien dan efektif di bidang transformasi/manajemen perubahan.

- Implementasi nilai-nilai corporate values dalam proses bisnis dan operasional bank.

c. Kebijakan bidang jasa perbankan:- Peningkatan transaksi remittance, trade finance

dan services.- Peningkatan jasa kustodian serta layanan jasa

wali amanat.- Peningkatan penjualan produk wealth

management melalui pengembangan strategi pemasaran secara terpadu.

- Pengembangan layanan produk kartu kredit secara co-branding serta kartu visa debit.

- Pengembangan delivery channel bank bjb untuk peningkatan layanan transaksi e-Banking bagi nasabah.

- Optimalisasi instrument capital market, forex dan derivative.

- Memperluas dan mengembangkan network serta kerja sama dengan bank koresponden maupun financial institution non-bank untuk mendukung pengembangan bisnis bank.

d. Kebijakan bidang pelaporan dan pengendalian biaya:- Standarisasi penyusunan laporan keuangan yang

dapat memenuhi unsur keakuratan dan tepat waktu.

- Peningkatan akurasi data dan informasi performance bank bjb bagi manajemen.

Kinerja EkonomiEconomic Performance

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

93

- Efficiencies of operational expenses.- Improvement to the Cost Center function to

monitor expenditures at each Division/Work Unit in support of cost control.

e. Policies in Risk Management and Credit Risk:- Development and administration of Risk

Management policies and procedures, and the development and formulation of the Bank’s risk profile.

- Implementation of the four eyes principle in the credit disbursement process.

- Development and implementation of standards for the measurement of credit risk.

f. Policies on Internal Control, Legal and Compliance:

- Providing assurance on the Bank’s compliance with internal and external rules and regulations.

- Improvement to the role of Internal audit as a strategic business partner to the management and all elements of the Bank to achieve established objectives.

- Ensuring that the Bank’s products and operational activities have complied with applicable regulations.

- Improvement /optimization of legal aid services (consultation and assistance).

- Manifesting the compliance culture at all levels of the organization, including risk awareness.

g. Policies on Investor Relations, Communications and Promotion:- Improving communication, cooperation and

services to investors and prospective investors.- Improving bank bjb’s brand awareness in the

society.

h. Policies on Subsidiaries: Encouraging, developing and improving the

performance of subsidiaries.

- Efisiensi biaya operasional.- Peningkatan fungsi Cost Center sebagai

monitoring pengeluaran biaya masing-masing Divisi/Unit Kerja untuk mendukung pengendalian biaya.

e. Kebijakan bidang Manajemen Risiko dan Credit Risk:- Pengembangan dan pengelolaan kebijakan dan

prosedur Manajemen Risiko serta menyusun dan mengembangkan profil risiko bank.

- Melaksanakan fungsi four eyes principles dalam proses pemberian kredit.

- Mengelola dan mengembangkan standar-standar pengukuran risiko kredit.

f. Kebijakan bidang pengawasan internal, hukum dan kepatuhan Bank:- Memberikan assurance atas terciptanya ketaatan

perusahaan terhadap ketentuan intern dan kepatuhan bank terhadap ketentuan ekstern.

- Peningkatan peran Audit Internal sebagai strategic business partner bagi manajemen dan seluruh jajaran bank dalam rangka mencapai tujuan.

- Memastikan produk dan kegiatan operasional bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

- Peningkatan/optimalisasi pelayanan pemberian bantuan hukum (konsultasi dan pendampingan).

- Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi termasuk kesadaran atas risiko (Risk Awareness).

g. Kebijakan bidang hubungan dengan investor, komunikasi dan promosi:- Meningkatkan komunikasi, kerja sama dan

layanan kepada calon investor dan investor.- Meningkatkan Brand Awareness bank bjb kepada

masyarakat.

h. Kebijakan bidang anak perusahaan: Mendorong, membina dan meningkatkan kinerja

anak perusahaan.

94

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Kinerja Keuangan 2015Di tengah tantangan perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan nasional pada tahun 2015 yang juga berimbas pada sektor perbankan domestik, bank bjb mampu membukukan kinerja yang positif dan mempertahankan momentum pertumbuhan. Total aset bank bjb tumbuh 16,92% menjadi sebesar Rp88,69 triliun, sedangkan perolehan laba bersih juga meningkat 24,66% mencapai sebesar Rp1,381 triliun, pada tahun 2015.

Pencapaian kinerja bank bjb dibandingkan target untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja bank bjb 2015

No. Uraian

Target 2015

(Rp miliar/billion)

RealisasiRealization

2015(Rp miliar/

billion)

PencapaianAchievement

2015Description

1. Aset 78.633 88.697 112,80 Asset

2. Laba Bersih 1,207 1,381 114,71 Net Income

3. Dana Pihak Ketiga 60.320 63,307 104,95 Third Party Fund

4. Kredit 55.796 60.488 108,41 Loans

5. Ekuitas 7.251 7.757 103,14 Equity

Sebagai sebuah bank, bank bjb berfungsi sebagai intermediari keuangan dalam sistem ekonomi dengan menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya sebagai kredit untuk keperluan konsumtif maupun produktif. Per akhir tahun 2015, total Dana Pihak Ketiga yang dihimpun, termasuk simpanan nasabah syariah, tercatat sebesar Rp63,31 triliun, naik 18,42% dari Rp 53,49 triliun yang tercatat setahun sebelumnya. Kredit yang disalurkan sementara itu mencapai sebesar Rp60,49 triliun di akhir tahun 2015, dibandingkan Rp56,97 triliun di akhir tahun 2014.

Penjelasan lengkap mengenai kinerja keuangan bank bjb dapat dilihat pada Laporan Tahunan 2015 bank bjb.

Nilai Ekonomi yang Dihasilkan dan Didistribusikan [G4 EC1]

Di bawah ini disajikan tabel perolehan nilai ekonomi dan pendistribusiannya kepada para pemangku kepentingan, mengacu pada indikator kinerja ekonomi berdasarkan pedoman pelaporan keberlanjutan GRI G4.

Kinerja EkonomiEconomic Performance

2015 Financial PerformanceAmidst the challenges of declining growth of global and domestic economies in 2015 that also impacted on the domestic banking sector, bank bjb was able to post a positive performance and maintain its growth momentum. Total assets of bank bjb grew by 16.92% to reach Rp88.69 trillion, while the Bank’s net income increased by 24.66% to Rp1.381 trillion in 2015.

The achievements in bank bjb performance compared with the targets for 2015 are as follow:

Comparison of bank bjb Performance Target and Achievement in 2015

As a bank, bank bjb functions as a financial intermediary in the economic system by collecting funds from the public and distributing the funds as loans for consumptive and productive purposes. As of year-end 2015, total Third Party Funds, including deposits from sharia customers, amounted to Rp63.31 trillion, up 18.3% from the amount in the previous year at Rp53.49 trillion. Loans disbursed meanwhile amounted to Rp60.49 trillion at year-end 2015, compared with Rp56.97 trillion at the end of 2014.

A detailed discussion on bank bjb financial performance is available on the 2015 Annual Report of bank bjb.

Economic Value Generated and Distributed [G4 EC1] The following table presents the economic value generated and its distribution to the stakeholders, referring to economic performance indicators based on sustainability reporting guidelines of GRI G4.

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

95

Tabel Distribusi Nilai Ekonomi [G4 EC1](dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)

Nilai Ekonomi yang Dihasilkan 2015 2014 Direct Economic Value Generated

a. Pendapatan Income

Pendapatan Bunga dan Syariah + Pendapatan

Operasional Lainnya

10,650,240 9,408,790 Interest and Sharia Income and Other Operating

Income

Nilai Ekonomi yang Didistribusikan Economic Value Distributed

b. Biaya Operasi 1,424,763 1,320,527 Operating Cost

Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses

c. Manfaat dan Gaji Karyawan 1,770,009 1,335,477 Employee wages and benefits

Beban Tenaga Kerja dan Tunjangan Salaries and Employee Benefits

d. Pembayaran Kepada Penyandang Dana 5,802,462 5,087,501 Payments to providers of capital

Pembayaran Dividen + Beban Bunga + Bagi Hasil

Syariah

Dividend + Interest

Expense and Sharia Profit Sharing

e. Pembayaran untuk Pemerintah 385,434 315,345 Payments to Government

Pajak Penghasilan Tax Income

f. Investasi Komunitas (CSR) 53,860 74,090 Community investments (CSR)

Jumlah nilai ekonomi yang didistribusikan 9,436,528 8,132,940 Total Economic Value Distributed

Nilai Ekonomi yang Ditahan 1,213,712 1,275,850 Economic Value Retained

Di tahun 2015, bank bjb membukukan pendapatan bunga dan bagi hasil syariah serta pendapatan operasional lainnya sebesar total Rp10,65 triliun, meningkat 13,19% dari Rp9,41 triliun yang dibukukan pada tahun 2014.

Nilai ekonomi yang didistribusikan sepanjang tahun 2015 sementara itu tercatat sebesar Rp9,44 triliun, naik 16,10% dari jumlah di tahun sebelumnya sebesar Rp8,13 triliun. Jumlah tersebut didistribusikan kepada para pemangku kepentingan bank bjb yaitu karyawan (berupa gaji, bonus dan tunjangan), pemegang saham (dividen), pemilik Dana Pihak Ketiga (bunga, jasa giro dan bagi hasil syariah), pemerintah (pajak penghasilan) dan masyarakat (manfaat program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/CSR).

Kontribusi kepada Negara Pembayaran pajak penghasilan merupakan salah satu kontribusi bank bjb kepada negara yang dilakukan setiap tahun. Pada tahun 2015, Bank tercatat membayar pajak sebesar Rp385,43 miliar, dibandingkan Rp315,34 miliar pada tahun 2014. Sebaliknya, bank bjb tidak memperoleh bantuan finansial dari Pemerintah baik berupa keringanan/kredit pajak, subsidi, insentif dan sebagainya. [G4-EC4]

Table of Economic Value Generated and Distributed [G4 EC1]

In 2015, bank bjb booked a total of Rp10.65 trillion in interest income, sharia profit sharing income and other operating income. This increased 13.18% from the amount of Rp9.41 trillion recorded in 2014.

The economic value distributed throughout 2015 meanwhile amounted to Rp9.44 trillion, increasing by 16.11% from the amount in the previous year at Rp8.13 trillion. This amount was distributed to bank bjb’s stakeholders, comprising its employees (in the form of salaries, bonus and allowances), shareholders (dividend), Third party Fund depositors (interest, current account service fees, and sharia profit sharing), the Government (income tax) and the general public (benefits of the Corporate Social Responsibility/CSR programs).

Contribution to the Country Payment of income taxes is a contribution to the state by bank bjb each year. In 2015, the Bank recorded tax payment of Rp385.43 billion, compared with Rp315.34 billion recorded in 2014. On the other hand, bank bjb did not receive any financial assistance from the Government in the form of tax reliefs/tax credit, subsidies, incentives or others. [G4-EC4]

96

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Kontribusi kepada Pemerintah Daerah bank bjb berkontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pemerintah daerah setempat melalui pembayaran retribusi, pajak daerah maupun pajak reklame, sebagai dampak tidak langsung dari kegiatan usahanya. Pemerintah Daerah se-Jawa Barat dan Banten juga merupakan pemegang saham dan sekaligus nasabah deposan bank bjb melalui penempatan dana kas daerah yang belum digunakan di bank bjb. Oleh karenanya, setiap tahun pemerintah daerah akan memperoleh pembagian dividen, selain memperoleh bunga/jasa giro dari dana-dana mereka di bank bjb.

Kontribusi kepada MasyarakatSebagai sebuah entitas bisnis, bank bjb juga berkontribusi kepada masyarakat, terutama masyarakat di Jawa Barat dan Banten, melalui berbagai aktivitas dan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) di bidang kesehatan, pendidikan dan lingkungan hidup. Dana untuk program-program CSR bank bjb dialokasikan dari penyisihan laba setelah pajak, maksimal 5% setiap tahun. Investasi Bank untuk program CSR pada tahun 2015 adalah sebesar Rp53,86 miliar, sedangkan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp46,13 miliar.

Karyawan bank bjbKaryawan bank bjb menerima imbalan kerja berupa gaji, tunjangan dan bonus maupun berbagai fasilitas non-moneter sebagai manfaat tidak langsung. Total imbalan kerja karyawan pada tahun 2015 mencapai sebesar Rp1.770,0 miliar, naik 32,59% dari Rp1.335,48 miliar di tahun sebelumnya.

Kinerja EkonomiEconomic Performance

Contribution to Local Government The Bank contributed to Locally Generated Revenues (PAD) of local governments in the form of payments of levies, local taxes and advertising taxes, which are the indirect impact of bank bjb’s business activities. The various local governments in West Java and Banten are shareholders and at the same time customers of bank bjb by way of placement of unused local administration’s funds at bank bjb. Therefore, each year these local governments will dividend distribution as well as interest/current account service fees from their funds at bank bjb.

Contribution to the PublicAs a business entity, bank bjb also contributed to the public and especially the public in West Java and Banten through a variety of Corporate Social Responsibility (CSR) programs and activities in the areas of healthcare, education and environment. Funding for CSR programs of bank bjb is allocated at a maximum of 5% of net income after tax each year. The Bank’s investment in CSR programs in 2015 amounted to Rp53.86 billion, compared with Rp46.13 billion in 2014.

Employees of bank bjbEmployees of bank bjb receive work compensation in the form of salaries, benefits and bonuses as well as a variety of non-financial facilities as indirect benefits. Total employee expenses in 2015 amounted to Rp1,770.0 billion, up by 32.5% from Rp1,335.48 billion in the previous year.

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

97

Karyawan bank bjb juga menerima imbalan paska-kerja melalui program pensiun manfaat pasti, dimana Bank membayarkan sejumlah dana yang diperlukan bagi dana pensiun tersebut, setelah kontribusi karyawan sebesar 5% dari gaji dasar. [G4-EC3]

Kinerja Anak Perusahaan

PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Jabar Banten Syariah (bank bjb Syariah) dibentuk tahun 2010 sebagai spin-off dari Unit Usaha Syariah bank bjb. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten memiliki 97,7% saham bjb Syariah, sedangkan 2,3% selebihnya dimiliki oleh PT Banten Global Development.

Ringkasan Kinerja 2015:• Pendapatan operasional bank bjb Syariah sebesar

Rp739.964 juta, di mana jumlah tersebut berasal dari pendapatan penyaluran dana Rp737.783 juta dan sisanya Rp12.181 juta berasal dari pendapatan operasional lainnya.

• Beban operasional bank bjb Syariah Rp724.078 juta diantaranya terdiri dari cadangan kerugian penurunan nilai pembiayaan Rp51.598 juta, beban lainnya Rp232.581 juta dan beban penempatan pada bank lain.

• Laba bersih bank bjb Syariah pada Desember 2015 sebesar Rp7.320 juta, menurun 68% dibandingkan dengan periode Desember 2014 sebesar Rp22.744 juta.

• DPK yang berasal dari produk Giro, Tabungan dan Deposito meningkat sebesar 1,74% atau Rp80.243 juta yaitu dari Rp4.622.231 juta pada Desember 2014 menjadi Rp4.702.474 juta pada 31 Desember 2015. Peningkatan tersebut ditopang oleh kenaikan Tabungan sebesar Rp139.811 juta atau 27,11% dari Rp515.683 juta menjadi Rp655.494 juta di Desember 2015.

• Hingga Desember 2015, aset bank bjb Syariah meningkat 5,73% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dari Rp6.090.946 juta menjadi sebesar Rp6.444.737 juta.

Employees of bank bjb also receive post-employment benefit through a defined-benefit pension plan, where the Bank made up the amount necessary for the payment of the pension fund, after employee contribution at 5% from their basic salary. [G4-EC3]

Performance of Subsidiaries

PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Jabar Banten Syariah (bank bjb Syariah) was established in 2010 as a spin-off of the Sharia Business Unit of bank bjb. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten owns 97.7% of the shares of bjb Syariah, with the remaining 2.3% owned by PT Banten Global Development.

Highlight of 2015 Performance:• Operating revenues of bank bjb Syariah amounted to

Rp739,964 million, consisting of Rp737,783 million in revenues from financing facilities and Rp 12,181 million from other operating revenues.

• Operating expenses of bank bjb Syariah amounted to Rp 724,078 million, consisting of Rp 51,598 million in provision for impairment losses on financing facilities, Rp 232,581 million of other expenses and also expenses for placement at other banks.

• Net income of bank bjb Syariah in December 2015 amounted to Rp 7,320 million, down 68% from the period ending December 2014 of Rp 22,744 million.

• Third Party Funds in the form of Current Account, Savings Account and Time Deposit placements increased by 1.74% or Rp 80,243 million, from Rp 4,622,231 million in December 2014 to Rp 4,702,474 million at 31 December 2015. The increase is due to the increase in Savings Account of Rp 139,811 million or 27.11%, from Rp 515,683 million to Rp 655,494 million in December 2015.

• Up to December 2015, total assets of bank bjb Syariah increased 5.73% compared to the corresponding period last year, from Rp 6,090,946 million to reach Rp 6,444,737 million.

98

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

PT BPR Intan Jabar Sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas nomor 47 tanggal 11 Desember 2014 dihadapan Notaris Intan Rubyati Dewi, S.H., M.Kn., pada tanggal 11 Desember 2014 telah didirikan suatu Perseroan Terbatas dengan nama PT BPR Intan Jabar. Selanjutnya pada tanggal 22 Mei 2015 PT BPR Intan Jabar mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat Nomor Kep-21/KR.2/2015 tentang Pengalihan Izin Usaha Atas Perubahan Badan Hukum PD BPR LPK Garut Kota Kepada PT BPR Intan Jabar dan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat Nomor Kep-22/KR.2/2015 tentang Penetapan Penggunaan Izin Usaha Atas Nama PD. BPR LPK Garut Kota Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT BPR Intan Jabar.

Ringkasan Kinerja 2015Kinerja usaha PT BPR Intan Jabar periode keuangan 2015 adalah sebagai berikut:

INDIKATOR 31 Des 2015 INDICATOR

Total Aset 157.113.675.110 Total Asset

Penyaluran Dana Fund Disbursement

Antar Bank AKTIVA 16.534.793.112 Interbank Aktiva

Kredit yang diberikan 128.019.086.634 Loans

Sumber Dana Source of Funds

Dana Pihak Ketiga 63.363.588.701 Third Party Fund

Tabungan 36.080.849.538 Saving Account

Deposito 27.282.739.163 Deposito

Pinjaman diterima 60.253.967.256 Borrowings

Simpanan Bank Lain 4.037.916.500 Deposits with Other Banks

Modal Disetor 20.802.455.000 Paid-up Capital

Laba/Rugi Tahun Berjalan 2.854.769.244 Income for the Year

Kinerja EkonomiEconomic Performance

PT BPR Intan Jabar In accordance with Deed of Establishment of Limited Liability Company No. 47 dated 11 December 2014 of Intan Rubyati Dewi, S.H., M.Kn., notary, on 11 December 2014 was established a Limited Liability company with the name PT BPR Intan Jabar. Subsequently, on 22 May 2015 PT BPR Intan Jabar obtained its operational license from the Financial Services Authority (OJK) based on Decision of Regional Head 2 West Java No. Kep-21/KR.2/2015 on Transfer of Business Permit due to Change of Legal Status of PD BPR LPK Garut Kota to PT BPR Intan Jabar, and Decision of Regional Head 2 West Java No. Kep-22/KR.2/2015 on Utilization of Business Permit in the name of PD BPR LPK Garut Kota to Business Permit in the Name of PT BPR Intan Jabar.

Highlight of 2015 PerformanceBusiness Performance of PT BPR Intan Jabar for 2015 areas follows:

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

99

PT BPR Karya Utama Jabar Sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas nomor 03 tanggal 03 Desember 2014 dihadapan Notaris Asep Subrata, SH pada tanggal 03 Desember 2014 telah didirikan suatu Perseroan Terbatas dengan nama PT BPR Karya Utama Jabar. Selanjutnya, pada tanggal 22 Mei 2015 PT BPR Karya Utama Jabar mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat Nomor Kep-19/KR.2/2015 tentang Pengalihan Izin Usaha Atas Perubahan Badan Hukum dari PD. BPR LPK Jalancagak Kepada PT BPR Karya Utama Jabar dan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat Nomor Kep-20/KR.2/2015 tentang Penetapan Penggunaan Izin Usaha Atas Nama PD. BPR LPK Jalancagak Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT BPR Karya Utama Jabar.

Ringkasan Kinerja 2015Kinerja usaha PT BPR Karya Utama Jabar periode keuangan 2015 adalah sebagai berikut.

INDIKATOR 31 Des 2015 INDICATOR

Total Aset 207.641.450.820 Total Aset

Penyaluran Dana Fund Disbursement

Antar Bank Aktiva 21.339.237.807 Interbank Aktiva

Kredit yang diberikan 177.423.269.934 Loans

Sumber Dana Source of Funds

Dana Pihak Ketiga 90.328.433.448 Third-party Funds

Tabungan 36.995.833.448 Savings Account

Deposito 53.332.600.000 Deposit

Simpanan Bank Lain 16.770.000.000 Deposits with Other Banks

Pinjaman yang diterima 72.060.374.852 Loans Receivable

Modal Disetor 17.948.650.001 Paid-Up Capital

Laba/Rugi Tahun Berjalan 3.527.453.758 Income for the Year

PT BPR Karya Utama Jabar In accordance with Deed of Establishment of Limited Liability Company No. 03 dated 3 December 2014 of Asep Subrata, SH, notary, on 3 December 2014 was established a Limited Liability company with the name PT BPR Karya Utama Jabar. Subsequently, on 22 May 2015 PT BPR Karya Utama Jabar obtained its operational license from the Financial Services Authority (OJK) based on Decision of Regional Head 2 West Java No. Kep-19/KR.2/2015 on Transfer of Business Permit due to Change of Legal Status of PD BPR LPK Jalancagak to PT BPR Karya Utama Jabar, and Decision of Regional Head 2 West Java No. Kep-20/KR.2/2015 on Utilization of Business Permit in the name of PD BPR LPK Jalancagak to Business Permit in the Name of PT BPR Karya Utama Jabar.

Highlight of 2015 PerformanceBusiness Performance of PT BPR Karya Utama Jabar for2015 are as follows.

100

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Kinerja

Laporan Keberlanjutan

Social Performance

Sustainability Report

Memberikan Manfaat Nyata bagi Lapisan Masyarakat

100

With the implementation of various Corporate Social Responsibility (CSR) programs, bank bjb is fully committed to the improvement in the living standard of surrounding communities, in relation with its business activities.

Dengan pelaksanaan berbagai program-program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), bank bjb berkomitmen untuk berperan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar, sehubungan dengan keberadaan aktivitas bisnis bank bjb.

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

101

As a responsible business entity, bank bjb strives at all times to balance between business activities and involvements in activities that provide direct or indirect benefits for the public.

In terms of social welfare related to the improvement in living standard of communities, the existence of bank bjb provides a direct benefit to communities through the routine Corporate Social Responsibility (CSR) programs conducted by the Bank. Indirectly, bank bjb contributes to the socio-economic welfare of communities through its business activities in the dibursement of financing to the productive sectors, as well as through its active support for financial and banking programs initiated by the Central Government or Local Governments.

Support for Financial Inclusion Program At present, the Government is pushing for the financial inclusion program, making the financial system more accessible to all segments of the society, and thus enabling higher-quality economic growth as well as the eradication of poverty. The Bank supports the Government program by facilitating access to loan facilities for low-income individuals as well as businesses in the micro, small and medium-scale (MSME) sectors, especially those that are not yet served by the banking system.

Sebagai sebuah entitas bisnis yang bertanggung jawab, bank bjb senantiasa berusaha untuk menyeimbangkan antara aktivitas bisnis dengan keterlibatan dalam berbagai aktivitas yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Di lihat dari sisi aspek sosial kemasyarakatan terkait dengan peningkatan taraf hidup masyarakat, manfaat langsung dari keberadaan bank bjb terhadap kesejahteraan masyarakat antara lain diperoleh dari program-program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang rutin diadakan oleh Perseroan. Secara tidak langsung, bank bjb juga berkontribusi pada kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat melalui aktivitas bisnisnya dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif, maupun dukungan aktif terhadap berbagai program Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah di bidang keuangan dan perbankan.

Mendukung Program Inklusi Keuangan Pemerintah saat ini tengah menggalakkan program inklusi keuangan dalam rangka mendorong sistem keuangan agar dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sekaligus mengatasi kemiskinan. Perseroan mendukung program pemerintah tersebut dengan cara memfasilitasi akses kredit bagi masyarakat berpenghasilan rendah maupun pelaku usaha di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), terutama yang belum terhubung dengan pelayanan perbankan.

102

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Divisi Kredit UMKM bank bjb saat ini mengelola dua produk kredit yang mendukung program inklusi keuangan Pemerintah, yaitu produk Kredit Mikro Utama dan Kredit Cinta Rakyat. Produk Kredit Mikro Utama adalah produk utama dari Divisi Kredit UMKM dengan kontribusi sebesar 66,59% terhadap total kredit UMKM di bank bjb. Selain Kredit Mikro Utama, bank bjb memiliki produk unggulan Kredit Cinta Rakyat, yaitu kredit yang diberikan kepada pelaku usaha perorangan mikro dan kecil dalam sektor ekonomi produktif yang ada di wilayah Provinsi Jawa Barat untuk tujuan modal kerja dan/atau investasi yang mengikuti program dana bergulir dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. [G4-SO1]

Berikut adalah posisi jumlah debitur dan outstanding Kredit Mikro Utama dan Kredit Cinta Rakyat per akhir tahun 2015:

PRODUK NOA OUTSTANDING PRODUCT

KREDIT CINTA RAKYAT 6.767 127.002.692.335 KREDIT CINTA RAKYAT

KREDIT MIKRO UTAMA 35.483 1.321.565.270.066 KREDIT MIKRO UTAMA

KREDIT PROGRAM 165 26.029.612.240 KREDIT PROGRAM

KREDIT USAHA RAKYAT 6.400 508.374.039.77 KREDIT USAHA RAKYAT

Grand Total 48.815 1.982.971.614.418 Grand Total

Untuk mendukung kinerja produk-produk kredit di sektor UMKM tersebut, bank bjb menjelang akhir tahun 2015 meluncurkan program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu (PESAT). Tujuan pembentukan dari PESAT adalah untuk meningkatkan kapasitas UMKM yang telah menjadi debitur bank bjb serta untuk mendukung penciptaan wirausaha UMKM baru yang akan menjadi debitur bank bjb.

Program Literasi Perbankan dan Keuangan Sejalan dengan program inklusi keuangan, Pemerintah juga mencanangkan program literasi perbankan dan keuangan, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai produk dan jasa keuangan sehingga akhirnya meningkatkan jumlah pengguna produk dan layanan jasa keuangan. Salah satu bentuk perwujudan program literasi dan sosialisasi keuangan tersebut adalah Mobil Edukasi dan Literasi Keuangan (SiMolek) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pada tahun 2015, bank bjb telah menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dengan penggunaan SiMolek di kota Garut dan Tasikmalaya dengan lokasi sosialisasi di area sekolah/universitas, pusat keramaian dan pasar tradisional. Penyelenggaraan kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat memperoleh pengetahuan, pembelajaran dan meningkatkan kesadaran akan manajemen keuangan serta produk-produk layanan perbankan khususnya bank bjb. [FS13]

The MSMS Credit Division of bank bjb currently manages two loan products suited to the Government’s financial inclusion program, which are the Kredit Mikro Utama and the Kredit Cinta Rakyat. Kredit Mikro Utama is the flagship product of the MSMS Credit Division, contributing some 66.59% to the total MSME loan portfolio at bank bjb. In addition to Kredit Mikro Utama, bank bjb also have another leading product, Kredit Cinta Rakyat. This is a loan facility available to micro and small business entrepreneurs in the productive sector and residing in West Java province, providing working capital and/or investment loans financed by a revolving fund program initiated by the West Java Provincial Government. [G4-SO1]

Following are details of number of debtors and loan outstanding of Kredit Mikro Utama and Kredit Cinta Rakyat as at year-end 2015:

In support of the performance of these loan products for the MSME sector, bank bjb launched the Empowerment of Integrated Community Economy (PESAT) program near the end of 2015. The PESAT program aims at providing capacity building for MSME entrepreneurs as debtors of bank bjb, as well as supporting the development of new MSME entrepreneurs as prospective debtors of bank bjb.

Banking and Financial Literacy Program In alignment with the financial inclusion program, the Government also initiated the banking and financial literacy program, with the objective of raising the level of knowledge among the general public about product and services from the financial sector, eventually leading to increased number of users of financial products and services. One of the earliest manifestation of the financial literacy program is the Financial Literacy and Education Car (SiMolek) program from the Financial Services Authority (OJK).

In 2015, bank bjb has participated in the socialization activities using the SiMolek at the cities of Garut and Tasikmalaya, targeting locations around schools/universities, community centers and traditional wet markets. Through these activities, bank bjb is helping community members to learn and obtain knowledge as well as to increase the awareness about financial management and banking products and services, and especially those from bank bjb. [FS13]

Kinerja SosialSocial Performance

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

103

Dukungan bank bjb terhadap program Pemerintah untuk literasi keuangan juga diwujudkan melalui partisipasi bank bjb dalam program Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel). Produk Tabungan SimPel dikembangkan secara nasional oleh OJK dan industri perbankan Indonesia khusus untuk kalangan pelajar, agar mereka dapat memupuk kebiasaan menabung sejak usia muda dan sekaligus memiliki pengalaman bersinggungan dengan industri perbankan dan keuangan pada tingkat yang paling dasar.

Terkait dengan edukasi untuk menabung di kalangan anak-anak, bank bjb telah memiliki produk serupa yang diluncurkan pada tahun 2013, yaitu Tabungan bjb Tandamata My First. Pada tahun 2014, bank bjb juga mendukung program edukasi perbankan dan inklusi keuangan oleh Pemerintah/Bank Indonesia melalui produk tabungan untuk umum yang diterbitkan oleh bank-bank secara nasional yaitu produk TabunganKu.

Berikut adalah perkembangan kinerja produk-produk tersebut per akhir tahun 2015:

Tabel Pencapaian Tabungan Setiap Produk Dalam Tiga Tahun Terakhir (2013-2015)

Table of Savings of Each Product Achieved In the Last Three Years (2013-2015)

Jenis Produk TabunganSavings Product Type

2015 2014 2013

Amount NOA Amount NOA Amount NOA

Tabungan Tandamata Gold 925.622.209.721 38.580 779.016.683.404 39.620 778.350.137.797 36.476

Tabungan Simpeda 2.492.907.892.114 344.235 2.482.001.863.275 402.966 2.725.880.330.320 439.246

Tandamata Haji 12.899.184.722 15.463 23.639.907.593 17.718 45.870.005.966 22.522

Tabungan Tandamata 9.672.527.502.425 1.625.551 8.105.008.388.385 1.587.608 6.583.629.255.362 1.279.304

Tandamata Bisnis 95.880.478.938 739 45.303.454.256 678 49.354.255.856 586

Tabungan Tandamata Berjangka 101.720.256.724 13.035 80.772.732.489 11.346 58.425.811.512 10.696

Simpanan Tandamata Dollar 38.200.690.941 472 39.351.182.634 439 31.892.801.307 373

Tabungan Tandamata Purnabakti 444.576.082.942 50.553 388.905.767.782 45.658 374.063.193.429 40.848

Tabungan Tandamata My First 78.486.767.306 54.590 38.288.257.604 31.501 - -

Simpanan Tandamata Singapur Dollar 3.854.430.025 35 3.281.392.340 30 5.474.787.628 23

TabunganKu 381.054.921.963 1.895.325 440.805.389.825 2.209.278 1.124.137.628.966 2.503.885

Tabungan Simpel 30.968.320.400 74.047

JUMLAH | TOTAL 14.278.698.738.221 4.112.625 12.426.375.019.587 4.346.842 11.777.078.208.144 4.333.959

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bagi bank bjb, pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) adalah sebuah bentuk komitmen untuk turut serta dalam menciptakan harmoni dengan masyarakat dan lingkungan serta ikut berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan. Pada gilirannya, upaya-upaya ini diyakini akan dapat mendukung dan memastikan keberlanjutan eksistensi bank bjb sebagai suatu entitas bisnis yang sukses dan bertanggung jawab.

The Bank also supported the Government’s financial literacy program through its participation in the Student Savings Account (SimPel) program. The SimPel savings account program is specifically developed nation-wide by the OJK and the banking industry for students. The aim is to enable students to practice the habit of saving their money since the early age, while exposing them to banking and financial practices at the most basic level.

With regards to educating children to save money, bank bjb already has a similar product, first launched in 2013, namely the bjb Tandamata My First Savings. Later, in 2014, bank bjb also participated in a similar program for banking and financial literacy by the Government and Bank Indonesia, in the form of the TabunganKu product, a basic savings account product for the general public that was issued nation-wide by domestic banks.

Following is the performance of those products as at year-end 2015:

Corporate Social Responsibility For bank bjb, the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) is a manifestation of its commitment to participate in the creation of harmony with community and the environment while also contributing to sustainable development. Eventually, these efforts will serve to support and ensure the continuing existence of bank bjb as a successful and responsible business entity.

104

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Melalui pelaksanaan program dan aktivitas CSR, bank bjb berpartisipasi langsung dalam peningkatan dan perbaikan kualitas hidup masyarakat, dengan fokus pada bidang pendidikan, kesehatan, sosial masyarakat dan lingkungan hidup. Aktivitas CSR ini dilakukan di berbagai wilayah di Jawa Barat, Banten dan wilayah operasional bank bjb lainnya.

CSR - Bidang Dukungan Kesehatan Sebagai salah satu aspek kehidupan manusia, faktor kesehatan berperan penting dalam menentukan kesejahteraan orang perorangan, keluarga dan, pada akhirnya, kesejahteraan komunitas masyarakat. Oleh sebab itu, bank bjb menempatkan kesehatan sebagai salah satu fokus dari program tanggung jawab sosial perusahaan.

Sejumlah program dan aktivitas yang telah dilakukan bank bjb di bidang dukungan terhadap kesehatan masyarakat sepanjang tahun 2015 antara lain adalah:

• Program “Air Bersih bjb” bekerja sama dengan PMI Kota Bandung, dimana bank bjb melakukan pembagian air bersih melalui mobil tanki air ke sejumlah titik lokasi kekeringan di Jawa Barat. Pada tahap awal, pelaksanaan program difokuskan di wilayah Kota Bandung, dan kemudian diperluas hingga wilayah Tasikmalaya dan Indramayu.

• Sampai saat ini, masih cukup banyak kalangan masyarakat yang tidak memiliki akses memadai terhadap layanan kesehatan, baik karena keterbatasan biaya maupun keterbatasan fasilitas kesehatan, terutama di daerah

Kinerja SosialSocial Performance

Through the implementation of CSR programs and activities, bank bjb takes an active and direct role in the efforts to improve the living standards of communities, focusing on healthcare, education, social empowerment, and the environment. CSR activities are conducted in various areas in West Java and Banten provinces as well as other areas where bank bjb operates.

CSR - Healthcare Support As an aspect of human life, health is an important factor that determine the overall welfare of individuals, families and, eventually, the welfare of society. Accordingly, bank bjb places healthcare support as one of the focus areas of its corporate social responsibility program.

In 2015, bank bjb conducted the following programs and activities related to healthcare support, as follow:

• In the “bjb Clean Water”, bank bjb cooperated with the Bandung chapter of the Indonesian Red Cross (PMI) to distribute clean water using water tanker trucks to a number of drought locations in West Java. In the initial phase, the program focused on areas of the City of Bandung, and later was expanded to cover areas in Tasikmalaya and Indramayu.

• To date, there still exist segments of the society without adequate access to healthcare services, whether due to financial constraint or lack of public healthcare facilities especially in remote areas. In response, bank

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

105

yang terpencil. Untuk membantu mengatasi masalah ini, bank bjb melakukan berbagai aktivitas bakti sosial di bidang kesehatan berupa operasi katarak, pemeriksaan kesehatan, pengobatan gratis dan pemberian vitamin, pemberian nutrisi maupun peningkatan gizi bayi, khitanan massal, serta penyelenggaraan donor darah.

• Untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, bank bjb berkontribusi dengan memberi bantuan perlengkapan kesehatan yang diperlukan seperti mobil ambulance, bantuan mobil operasional PMI, Bantuan alat kesehatan (lansia care), dan peningkatan fasilitas rumah sakit/puskesmas, seperti bantuan transferring patient stretcher.

• Pembangunan/rehabilitasi prasarana kesehatan, berupa renovasi posyandu, pengadaan sarana air bersih, pemberian air Bersih, dan pembangunan jamban peduli.

• Bantuan penanganan psikotik jalanan sebagai wujud kepedulian bank bjb terhadap kesehatan masyarakat.

CSR- Bidang Dukungan Sosial KemasyarakatanSalah satu prinsip yang mendasari pelaksanaan CSR di bank bjb adalah keyakinan bahwa keberadaan bank bjb harus mampu memberikan manfaat bagi warga sekitarnya. Untuk itu, bank bjb konsisten menyisihkan dana CSR setiap tahun untuk berbagai kegiatan di bidang sosial kemasyarakatan. Secara keseluruhan, kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat, pemulihan dari kondisi bencana atau darurat lainnya, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan bantuan pengadaan sarana dan fasilitas umum.

Sejumlah kegiatan yang sudah dilaksanakan selama tahun 2015, antara lain adalah:

• Menggelar acara bakti sosial, santunan bagi anak yatim dan dhuafa, berbuka puasa bersama anak yatim dan dhuafa, pembagian sembako, penghargaan bagi abdi bangsa, dan apresiasi terhadap jasa Veteran. Kepedulian kepada anak yatim dan kaum Dhuafa secara berkesinambungan dilakukan oleh bank bjb. Dalam rangka mengisi bulan Ramadhan, misalnya, bank bjb rutin menggelar kegiatan buka puasa bersama 7.000 anak yatim dan dhuafa serta pemberian bingkisan dan santunan bagi anak yatim dan dhuafa yang dilaksanakan di beberapa tempat baik di kantor pusat bank bjb maupun di yayasan/panti asuhan, yang diselenggarakan di wilayah Jawa Barat dan Banten.

bjb conducted social programs in healthcare in the form of free cataract surgery, health examination, medication and vitamin distribution, nutrition and infant-nutrient assistance, mass circumcision, and blood donor drives.

• In support of improved healthcare services for the general public, bank bjb contributed donations of various necessary equipment such as ambulance vehicles, operational vehices for PMI, senior citizen care, and hospital or clinic facilities such as patient stretchers.

• Development or rehabilitation of public healthcare facilities such as integrated healthcare clinic (posyandu), clean water and public toilet.

• Assistance in the handling of street psychosis as a form of commitment to public healthcare.

CSR- Community Assistance SupportOne of the underlying principles of CSR implementation at bank bjb is the belief that the existence of bank bjb has to provide benefits for the surrounding communities. As such, bank bjb consistently allocates CSR funding each year for a variety of community assistance activities. These activities are intended to help improve the overall living standard of communities, to recover from natural disasters or other emergencies, to empower local economies, and assistance in the the provision of public infrastructure and facilities.

Among the activities conducted in 2015 were:

• Organizing social charity events, donations to orphans and the destitutes, breaking-the-fast with orphans and the destitutes, distribution of staple items, recognition for civil servants, and appreciation of war veterans. Concern for orphans and the destitutes is an ongoing program at bank bjb. During the month of Ramadhan, for instance, bank bjb routinely held breaking-the-fast events for 7,000 orphans and the destitutes as well as donations of gifts and charity to orphans and the destitutes in various locations including the bank bjb head office as well as the various orphanages in West Java and Banten.

106

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

• bank bjb aktif berpartisipasi memulihkan kondisi masyarakat dengan berbagai kegiatan antara lain bantuan bagi korban banjir, melakukan bedah rumah dan sekolah korban banjir, dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial dan rumah singgah untuk korban HIV.

• Memberikan bantuan berupa modal usaha melalui pengadaan alat-alat usaha, teknologi tepat guna, pengadaan mesin perontok dan penggiling padi, serta bantuan ternak sapi, maupun pelatihan teknis tentang kewirausahaan meliputi pelatihan desain grafis, menyablon, menjahit, mencukur dan salon muslimah.

• Perseroan juga rutin memberi bantuan berupa pengadaan sarana dan infrastruktur umum seperti perlengkapan mesjid, perlengkapan olahraga, posko mudik Lebaran, dan sarana panti asuhan. [G4-EC7]

Program Unggulan: Pelatihan Wirausaha bjb Program Pelatihan Wirausaha bjb adalah program CSR bank bjb terkait pemberdayaan ekonomi masyarakat menegah ke bawah yang bertujuan untuk membina, mendampingi dan menetaskan para wirausahawan baru (new entrepreneur) khususnya dalam pendekatan bisnis, meningkatkan kemampuan dan keterampilan wirausaha peserta serta menanamkan etos kemandirian kepada peserta didik. Program Wirausaha bjb ini dilaksanakan dengan menggadeng Lembaga Kemanusiaan PKPU Bandung sebagai mitra pelaksana dan hingga saat ini telah memasuki angkatan III sebagai kegiatan pioneer yang dilaksanakan bank bjb secara berkelanjutan. Untuk Program Pelatihan Tahap I dan II telah diselesaikan dengan meluluskan 110 orang peserta.

Jenis kegiatan pelatihan yang dilaksanakan saat ini meliputi pelatihan keterampilan di bidang desain grafis, menjahit, salon muslimah, mencukur dan sablon. Program ini dirancang tidak hanya sebatas memberikan pelatihan materi sampai mereka lulus saja akan tetapi para peserta yang telah lulus menempuh masa pelatihan dibekali bantuan modal usaha dan mereka dibimbing dan dilakukan pendampingan 6 hingga 12 bulan melalui pembentukan KUMM (Kelompok Usaha Mandiri Masyarakat).

Kinerja SosialSocial Performance

• bank bjb actively participated in helping the recovery of communities through activities such as assistance for flood victims, renovation of flood-hit houses and schools, handling of social welfare issues, and providing halfway houses for HIV/AIDS victims.

• Providing assistance in working capital in the form of tools and equipment, appropriate technology, rice hullers, cattle, and technical assistance in entrepreneurship such as training and courses in graphic design, screen printing, sewing, haircut and beauty saloon for Moslem women.

• The Bank also routinely provides assistance in the provision of public infrastructure and facilities such as mosque facilities, sports facilities, command post facilities during the Lebaran homecoming, and facilities for orphanages. [G4-EC7]

Flagship Program: bjb Entrepreneur Training The bjb Entrepreneur Training program is a CSR program for bank bjb for the economic empowerment of middle and lower class communities with the purpose of creating new entrepreneurs, especially in regards the business approach, improvement to the capability and skills of the participating entrepreneurs, and instilling an independent ethos in program participants. The bjb Entrepreneur Training program is conducted with the cooperation of Lembaga Kemanusiaan PKPU Bandung as the implementing partner, and to date has reached Batch III in the pioneering and continuing program of bank bjb. The Batch I and II has graduated a total of 110 entrepreneurs.

The training program currently covers skill training in graphic design, sewing, muslimah saloon, haircut and screen printing. It is designed not only to provide training to participants until they graduated from the program, but also provides program graduates with assistance in working capital as well as coaching and mentoring for 6 to 12 months period through the establishment of KUMM (Kelompok Usaha Mandiri Masyarakat/Independent Community Business Group).

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

107

CSR- Bidang Dukungan Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang dapat menentukan kualitas kehidupan di masa mendatang. Oleh karenanya, dukungan terhadap peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu fokus utama bank bjb dalam kegiatan CSR, mengingat bahwa masih banyak keterbatasan yang ada di dalam masyarakat terkait dengan penyelenggaraan pendidikan, yang menjadi hak dari setiap warga negara Indonesia.

Berbagai program kegiatan di bidang pendidikan ditujukan untuk seluruh tingkatan pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi, sekolah kejuruan maupun pendidikan anak luar biasa. Sejumlah kegiatan yang sudah dilaksanakan sepanjang tahun 2015, antara lain:

• Sepanjang tahun 2015, Perseroan telah membangun dan memperbaiki ruang kelas dan asrama sekolah dengan tujuan agar tercipta kenyamanan pada saat proses belajar dan mengajar berlangsung.

• Perseroan juga membangun gedung untuk Taman Pendidikan Anak (TPA), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), madrasah dan pondok pesantren, serta bantuan renovasi prasarana dan fasilitas sekolah lainnya seperti perbaikan lapangan upacara, kantin sekolah, toilet, pemagaran sekolah, lapangan olahraga dan perpustakaan.

CSR- Education Support Education is an important factor that can determine future life quality. Therefore, support for education is a major focus of bank bjb in CSR activities, to help overcoming various limitations in communities regarding the implementation of education as the rights of every citizen in Indonesia.

Activities in education support are conducted at all levels of education, from early-age education to university education, vocational school and education for the handicapped. Among activities conducted in 2015 were:

• Throughout 2015, the Bank has assisted in the building and repair of classrooms and school boarding houses to ensure a conducive environment for learning and teaching activities.

• The bank also assisted in the construction of buildings for Taman Pendidikan Anak (TPA), Early-Age Education (PAUD), Islamic schools and Islamic boarding houses, as well as the renovation of school infrastructure and facilities such as school parade ground, canteens, toilets, fences, sports area, and school library.

108

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

• Construction and provision of reading places, public internet corners, computers, overhead projector, souns systems for Al Qur’an reading, books, staioneries and APE. The Bank also assisted in the provision of training equipment, school furnitures and arts and musical instruments.

• As part of the commemoration of Pramuka Anniversary, bank bjb donated an operational vehicle, an Elf microbus, to the West Java Pramuka Kwartir. The donation is expected to help the mobility and activity of Pramuka officials to reach events throughout the operational areas of West Java Regional Kwartir (Kwarda). It is a form of support form bank bjb in the field of education, enabling members of Pramuka in West Java and communities in West Java to benefit from the existence of bank bjb.

• The Bank conducted renovation of art galleries, the provision of art and musical instruments such as gamelan and salendro/salancar. In addition, the Bank also organized a seminar about Keraton Galuh Pakuan as well as performing art events. In the preservation of culture, bank bjb provided donations of arts instruments for Sundanese communities in areas outside West Java such as Makassar, Lampung and Palembang.

• bank bjb supports the strengthening of national character through the provision of scholarships for best students. In addition, the Bank also organized the Anti-Corruption Festival to strengthen the character and personality of Indonesian people. Further, the Bank also conducted programs in Strengthening Public access to Educational services, seminars, workshops and training courses in skill development.

• Pembangunan taman baca, pengadan internet corner, pengadaan unit komputer, proyektor, sound system Pelantun Al Qur’an, buku, alat tulis dan APE. Perseroan juga melakukan pengadaan beberapa peralatan pelatihan (training), furnitur sekolah dan alat kesenian.

• Dalam rangka puncak peringatan HUT Pramuka, bank bjb memberikan bantuan berupa mobil operasional microbus berjenis Elf kepada Pramuka Kwartir Daerah Jawa Barat. Dengan bantuan ini diharapkan dapat memudahkan mobilitas dan aktivitas pengurus dalam menjangkau kegiatan-kegiatan di berbagai daerah di lingkup Kwartir Daerah (Kwarda) Jabar. Kegiatan ini adalah wujud kepedulian bank bjb di bidang pendidikan, sehingga anggota Gerakan Pramuka se-Kwarda Jawa Barat khususnya dan masyarakat Jawa Barat pada umumnya dapat merasakan manfaat dan kontribusi aktif kepedulian bank bjb.

• Perseroan melakukan renovasi padepokan seni, mengadakan peralatan seni dan musik seperti gamelan salendro/salancar. Selain itu, Perseroan juga menyelenggarakan seminar mengenai eksistensi Keraton Galuh Pakuan dan menggelar pentas seni budaya. Dalam rangka melestarikan seni budaya, bank bjb juga memberikan bantuan alat-alat kesenian untuk paguyuban Sunda di beberapa daerah di luar Jawa Barat, seperti di Makassar, Lampung dan Palembang.

• bank bjb mendukung penguatan karakter bangsa dengan mengadakan program beasiswa pendidikan untuk anak-anak didik terbaik dan memiliki prestasi bagus di sekolah. Selain itu, Perseroan juga menggelar Festival Antikorupsi untuk memperkuat karakter dan kepribadian anak-anak bangsa. Tidak hanya itu, Perseroan juga mengadakan program Penguatan Akses Masyarakat Terhadap Layanan Pendidikan, menyelenggarakan seminar, workshop dan pelatihan serta pengembangan keterampilan.

Kinerja SosialSocial Performance

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

109

Program Unggulan: Pembangunan Ruang KelasPembangunan ruang kelas baru merupakan salah satu program unggulan bank bjb di sektor pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan. Keberadaan ruang kelas dan perlengkapan di dalamnya dengan standar yang memadai akan sangat membantu terselenggaranya kegiatan belajar-mengajar yang lebih berkualitas. Sepanjang tahun 2015, bank bjb telah membantu pembangunan maupun perbaikan 97 ruang kelas di berbagai lembaga pendidikan mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi. Total dana yang disalurkan dalam program ini mencapai sebesar Rp8,43 miliar, atau hampir 50% dari alokasi dana CSR bank bjb untuk dukungan sektor pendidikan. [G4-EC7]

Flagship program: Construction of ClassroomsConstruction of new classrooms is a flagship program of bank bjb in the education sector, aimed at improving the quality of educational facilities and infrastructure. The provision of classrooms and classroom equipment with standard adequate quality will help towards an effective learing and teaching activities. Throughout 2015, bank bjb has assisted in in the construction or repairs of 97 classrooms in various educational institutions from early-age education to university-level education. Total funding for this activity amounted to Rp8.43 billion, almost 50% of the CSR allocation of bank bjb in the education sector. [G4-EC7]

110

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

KinerjaLingkungan

Laporan KeberlanjutanSustainability Report

Berinteraksi dengan Lingkungan secara Bertanggung JawabInteracting Responsibly with the Environment

Environmental Performance

110

The environment is part of bank bjb’s existence as a responsible business entity, and is manifested in its business practices as well as through the implementation of CSR programs in the environment area.

Aspek lingkungan hidup merupakan bagian dari eksistensi bank bjb sebagai sebuah entitas bisnis yang bertanggung jawab, yang diwujudkan dalam praktik bisnis yang dijalankan maupun melalui pelaksanaan program-program CSR di bidang lingkungan hidup.

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

111

Persyaratan Lingkungan untuk Analisis Kredit [G4-14]Kebijakan perbankan berwawasan lingkungan hidup telah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 mengenai Penilaian Kualitas Aktiva bagi Bank Umum, yang pada Bab II Pasal 11 menebutkan: Penilaian terhadap prospek usaha debitur meliputi penilaian terhadap komponen-komponen antara lain: Upaya yang dilakukan debitur dalam rangka memelihara lingkungan hidup. Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 7/3/DPNP/2005 tanggal 31 Januari 2005 juga mengatur tentang kebijakan perbankan berwawasan lingkungan, antara lain seperti pada ketentuan: Dalam menilai prospek usaha debitur, maka bank perlu memperhatikan upaya yang dilakukan debitur dalam memelihara lingkungan hidup, petunjuk hal-hal menyangkut upaya-upaya apa yang dilakukan debitur dalam mengelola lingkungan hidup.

Dalam kegiatan penyaluran kredit, khususnya kredit ke segmen Korporasi dan Komersial, bank bjb telah memiliki dokumen Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) yang mengatur antara lain syarat-syarat penilaian debitur terkait aspek lingkungan hidup, sebagai berikut:

1. Salah satu kriteria dalam penilaian prospek usaha debitur adalah upaya yang dilakukan debitur dalam mengelola lingkungan hidup, khususnya debitur berskala besar yang memiliki dampak penting terhadap lingkungan hidup.

Environmental Requirements in Credit Analysis [G4-14]The policies for banking practices with environmental perspective are regulated with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 7/2/PBI/2005 dated 20 January 2005 on Asset Quality Rating for Commercial Banks, with Chapter II Article 11 of the PBI stating: Assessment of debtor’s business prospects includes an assessment of the components, among others, efforts made by the debtor to preserve the environment. Bank Indonesia Circular Letter (SEBI) No. 7/3/DPNP/2005 dated 31 January 2005 also regulates the policies on banking with environmental perspective, including through the provision that: In assessing the debtor’s business prospects, the bank needs to consider efforts made by the debtor to preserve the environment, and indications of efforst taken by the debtor in managing the environment.

In credit disbursement activities, and especially credit disbursement to the Corporate and Commercial segments, bank bjb already implements the Bank Credit Policy (KPB) that regulates, among others, requirements of debtor’s assessment regarding the environment, as follow:

1. One of the criteria in the assessment of the debtor’s business prospects is the debtor’s efforts in managing the environment, in particular large-scale debtors who has significant impact on the environment.

112

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Kinerja LingkunganEnvironmental Performance

2. AMDAL results are required to ensure that the project to be financed is feasible in terms of environmental aspect. Significant activities without AMDAL may cause losses to the Bank later in the future due to inadequate environmental management by the debtor. This, in turn, may have risks on the debtor’s business continuity as well as solvability. In addition, based on Government Regulation No. 27 Year 1999, AMDAL is a requirement that must be met in order to obtain a license to conduct a business or activity. [G4-15]

3. The types of business and/or activity plan that must include AMDAL are stipulated in Regulation of the State Minister of Environment No. 11 Year 2006 on Types of Business or Activity Plan that Must Include AMDAL.

4. In addition to the beginning of business activities, efforts in environmental management shall be performed continuously by the debtor. In this regard, the Ministry of Environment conducts a Program for Corporation Rating in Environmental Management (PROPER). Companies participating in PROPER are:

a. Companies with significant impact on the environment.

b. Companies with significant effect of pollution or environmental damage.

c. Companies that pollute and damage the environment, or may potentially pollute and damage the environment.

d. Public companies listed in either the domestic or overseas stock exchange.

e. Export-oriented companies.

By entering the consideration of aspects of environmental management as part of credit approcal criteria, bank bjb is actively promoting the creation of responsible environmental management practices among businesses.

Paper Usage Reducing paper usage is one way to manage the utilization of natural resources, in this regard concerning the felling of trees as raw material in the manufacture of paper. Accordingly, bank bjb has been active in promoting the implementation of the paper-less office concept through the implementation of online applications to replace paper-based routine administrative forms such as employee pay slips, business memos, and employee bulletins. At the same time, the use of paper for hardcopies is optimized through

2. Hasil AMDAL diperlukan untuk memastikan kelayakan proyek yang dibiayai dari aspek lingkungan. Kegiatan berdampak penting yang dilakukan tanpa AMDAL dapat membawa dampak yang merugikan Bank di kemudian hari karena tidak adanya perencanaan pengelolaan lingkungan yang memadai oleh debitur. Hal ini berisiko pada kelangsungan usaha dan kemampuan debitur untuk mengembalikan pinjaman. Selain itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999, AMDAL merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan atau kegiatan. [G4-15]

3. Jenis rencana usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL.

4. Selain pada awal pelaksanaan kegiatan usaha, upaya pengelolaan lingkungan hidup juga wajib dilakukan oleh debitur secara terus-menerus. Untuk ini Kementerian Lingkungan Hidup telah melakukan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER). Perusahaan yang diikutsertakan dalam PROPER adalah:a. Perusahaan yang mempunyai dampak penting

terhadap lingkungan.b. Perusahaan yang mempunyai dampak pencemaran

atau kerusakan lingkungan sangat besar.c. Perusahaan yang mencemari dan merusak

lingkungan dan atau berpotensi mencemari dan merusak lingkungan.

d. Perusahaan publik yang terdaftar pada pasar modal baik di dalam maupun di luar negeri.

e. Perusahaan yang berorientasi ekspor.

Dengan memasukkan pertimbangan mengenai aspek pengelolaan lingkungan hidup sebagai salah satu persyaratan kredit, bank bjb secara aktif mendorong terciptanya praktik pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab di kalangan dunia usaha.

Pemakaian Kertas Mengurangi pemakaian kertas merupakan salah satu cara dalam mengelola penggunaan sumber daya alam, dalam hal ini penebangan pohon yang merupakan bahan mentah dalam pembuatan kertas. Untuk itu, bank bjb mendorong implementasi konsep kator-tanpa-kertas (paperless office) melalui penerapan aplikasi online untuk berbagai formulir administrasi rutin seperti slip gaji, perjalanan dinas, nota dinas, dan bulletin karyawan. Pada saat yang sama, pemakaian kertas untuk dokumen-dokumen hardcopy

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

113

two-sided printing or the utilization of used paper (for one-sided print). The Bank also continue to encourage customers in the utilization of bank bjb internet bankng and mobile banking services in order to reduce physical transactions at branch teller counters that require the use of paper forms or slips.

Energy Consumption bank bjb is also concerned with energy consumption in its efforts to contribute to the management of natural resources utilization. In terms of bank bjb operational activities, fuel (BBM) usage for the Bank’s operational fleet and electricity consumption are areas in which bank bjb can strive for energy efficiency.

To reduce the use of BBM, bank bjb implements policies for company shuttle car and company car pooling systems. At the same time, bank bjb strive to reduce electricity consumption through the use of LED lamps in place of TL lamps, turning off the airconditioning (AC) system at 17.00, and limiting the number of elevators in operation after 109.00. [G4-EN6]

Corporate Social Responsibility - Environmental Aspect

The environmental aspect is one of the main focus of the Corporate Social Responsibility (CSR) programs of bank bjb. In this case, the contribution of bank bjb takes the form of efforts to directly help improve the quality of the environment, and to encourage community participation in environmental conservation efforts.

Throughout 2015, bank bjb has engaged in a number of initiatives related to the environment aspect, including:• Support for a program by the Municipal Government

of Bandung through donation of garbage bins for a thousand public transportation vehicles.

• Support for the garbage bank program of the Municipal Government of Depok through the donation of 2 (two) operational vehicles for the garbage bank program.

• Environment restructuring through the repairs of uninhabitable houses in Sumedang Regency, Cilegon city and Garut regency.

• Implementation of bjb Greenschool program at four schools (see box: Flagship program: bjb Greenschool).

• Construction of sewage disposal system in a number of villages at Tangerang Regency as well as the procurement of garbage thresher equipment.

dioptimalkan dengan mencetak pada dua-sisi (bolak-balik) ataupun menggunakan kertas bekas (cetak satu sisi). Bank bjb juga terus mendorong nasabah untuk mengoptimalkan penggunaan layanan internet banking dan mobile banking dalam rangka mengurangi transaksi fisik di konter teller yang menggunakan kertas.

Konsumsi Energi Aspek konsumsi energi juga menjadi perhatian bank bjb dalam rangka berkontribusi mengelola pemakaian sumber daya alam. Dalam aktivitas operasional bank bjb, penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kendaraan operasional serta konsumsi daya listrik PLN merupakan area dimana bank bjb dapat mengupayakan efisiensi penggunaan energi.

Dalam rangka mengurangi konsumsi BBM, bank bjb menerapkan kebijakan sistem shuttle car dan sistem car pooling terkait dengan penggunaan kendaraan operasional perusahaan, sementara penghematan konsumsi listrik diupayakan melalui penggunaan lampu LED menggantikan lampu TL, mematikan pendingin udara (AC) pada jam 17.00, dan mengurangi unit elevator yang beroperasi setelah jam 19.00. [G4-EN6] Tanggung Jawab Sosial Perusahaan - Aspek Lingkungan Hidup

Aspek lingkungan hidup merupakan salah satu fokus utama program-program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) bank bjb. Dalam hal ini, kontribusi bank bjb mengambil bentuk upaya-upaya untuk secara langsung membantu memperbaiki kualitas lingkungan hidup, maupun untuk mendorong peran serta masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan.

Sepanjang tahun 2015, bank bjb telah melakukan sejumlah inisiatif yang terkait dengan lingkungan hidup, antara lain:• Mendukung program Pemerintah Kota Bandung dengan

memberikan bantuan tempat sampah untuk seribu kendaraan angkutan kota.

• Mendukung program bank sampah Pemerintah Kota Depok melalui bantuan 2 (dua) unit mobil operasional bank sampah.

• Penataan lingkungan dengan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Sumedang, Kota Cilegon dan Kabupaten Garut.

• Program bjb Greenschool di empat sekolah.

• Pembuatan saluran pembuangan air limbah di beberapa desa di Kabupaten Tangerang serta pengadaan mesin pencacah sampah.

114

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

• Donation of funding for discussion sessions and environmental campaign activities by the Pawapeling (Paguyuban Warga Peduli Lingkungan).

• Donation of funding for the activities of Pemuda Bebersih Kota at Karawang Regency.

• Participation the Nature Concert musical performance to promote public awareness for clean and healthy environment.

• Participation in Bebersih Sungai Cikapundung activities conducted by schools in Bandung that hold the Adiwiyata awards.

• Participation in Palm Tree Planting-based Environment Conservation activity.

• Promoting public awareness on environment cleanliness through the donation of garbage bins for a number of universities (see box: Flagship Program: Integrated TPS).

• Other activities such as renovation of city parks, procurement of flower pots, distribution of tree/fruit tree seedlings, and construction of biopore holes.

Flagship Program: bjb GreenSchool The Greenschool program represents one of bank bjb’s flagship CSR programs in environmental area for schools, through an educational approach, tree-panting prgrams and biomethagreen technology-based garbage disposal systems. The bjb Greenschool program has been implemented at 21 schools in West Java and Banten, and will be expanded to include schools in other areas where bank bjb has its operations as well. The bjb Greenschool program espouses several different concepts for green open spaces at schools, including School Green Garden, Warung Hidup bjb (screenhouse), organic and inorganic

• Bantuan dana untuk kegiatan diskusi dan kampanye mengenai lingkungan yang dilaksanakan oleh Pawapeling (Paguyuban Warga Peduli Lingkungan).

• Bantuan dana untuk kegiatan Pemuda Bebersih Kota di Kabupaten Karawang.

• Berpartisipasi dalam penyelenggaraan Konser Alam yang bertujuan untuk mengingkatkan kesadaran masyarakat akan lingkungan yang bersih dan sehat.

• Berpartisipasi dalam kegiatan Bebersih Sungai Cikapundung yang dilaksanakan oleh sekolah-sekolah peraih Adiwiyata di Kota Bandung.

• Berpartisipasi dalam kegiatan Konservasi Lingkungan berbasis Penanaman Pohon Aren.

• Mendorong kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan melalui pengadaan tempat sampah di beberapa perguruan tinggi.

• Sejumlah kegiatan lain seperti penataan taman kota, pengadaan pot bunga, pembagian bibit pohon/buah, dan pembuatan biopori.

Program Unggulan: bjb GreenSchool Program Greenschool merupakan salah satu program unggulan CSR bank bjb di bidang lingkungan melalui pendekatan edukasi, penghijauan dan pengelolaan sampah berbasis teknologi biomethagreen di sekolah-sekolah. Program bjb Greenschool ini sudah dilaksanakan di 21 sekolah di wilayah Jawa Barat dan Banten dan akan terus dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia dimana kantor bank bjb berada. Program bjb greenschool memiliki beberapa konsep penataan ruang terbuka hijau di sekolah seperti Taman Hijau Sekolah, Warung Hidup bjb (Screenhouse), penataan tong sampah organik

Kinerja LingkunganEnvironmental Performance

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

115

dan anorganik, komposter, mesin pencacah sampah, biodigester, dan destilasi BBM.

Dengan adanya program ini diharapkan:a. Menjadikan sekolah yang ramah lingkunganb. Menanamkan kebiasaan hidup sehat dan bersihc. Mendidik siswa untuk peduli terhadap lingkungand. Memotivasi siswa untuk berkreasi dan berinovasi

terhadap pengembangan konsep yang sudah adae. Mendorong sekolah untuk memperoleh penghargaan

Adiwiyata tingkat provinsi dan nasional.

Program Unggulan: TPS Terpadu Pengelolaan sampah rumah tangga saat ini merupakan masalah yang cukup kompleks untuk masyarakat di sejumlah wilayah, khususnya di kota-kota besar di Indonesia. Bank bjb telah mengembangkan program Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu sebagai salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, berlokasi di TPS Cibangkong dan TPS Babakansari Kiaracondong, keduanya di Kota Bandung. Dalam program TPS Terpadu, sampah organik di TPS diolah menggunakan biodigester komunal dengan sistem fermentasi bakteri anaerob. Proses ini menghasilkan keluaran berupa gas rumah tangga dan/atau listrik, yang dapat dimanfaatkan untuk memasok kebutuhan masyarakat di sekitar TPS. Lokasi TPS Terpadu tersebut juga ditata-ulang menjadi ruang terbuka hijau, yang dilengkapi dengan fasilitas MCK Plus, mushola dan Rumah Kreatif bjb.

trash bins, composter, garbage thresher equipment, biodigester, and fuel destilation equipment.

The objectives of the program are:a. Creating environmental-friendly schoolsb. Instilling habits for clean and healthy lifec. Educating students on environment awarenessd. Motivating student to create and innovate to further

develop the existing conceptse. Encouraging schools to apply for Adiwiyata awards at

provincial and national level.

Flagship Program: Integrated TPS Management of household waste is currently a fairly complex problem for communities in several areas, and especially in Indonesia’s larger cities. bank bjb has developed the Integrated Waste Processing Site (TPS) program as a solution for the problem. The Integrated TPS concept have been implemented at TPS Cibangkong and TPS Babakansari Kiaracondong, both in Bandung. In the Integrated TPS program, organic waste at the TPS is processed using a communal biodigester equipment utilizing a system of anaerobic bacterial fermentation. The output of the process is household gas and/or electricity, which can be utilized by communities around the TPS. The TPS site itself has been reorganized as a green open space complete with MCK Plus (bath, toilet and clother washing) facility, a praying room, and the Rumah Kreatif bjb.

116

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

Referensi

GRI-G4 Cross Reference

PENGUNGKAPAN STANDAR UMUM HalamanPage

GENERAL STANDARD DISCLOSURES

Strategi dan Analisis Strategy and Analysis

G4-1 Pernyataan dari pembuat keputusan yang paling senior di organisasi (seperti CEO, Pimpinan, atau posisi senior yang setara) tentang relevansi keberlanjutan terhadap organisasi dan strategi organisasi untuk menghadapi keberlanjutan.

42 Statement from the most senior decision maker of the organization (e.g., CEO, chair, or equivalent senior position) about the relevance of sustainability to the organization and its strategy for addressing sustainability.

Profil Organisasi Organizational Profile

G4-3 Nama Organisasi. 2,8 Name of the organization.

G4-4 Merek, produk, dan/atau layanan utama. 14 Primary brands, products, and/or services.

G4-5 Lokasi kantor pusat organisasi. 2,8 Location of the organization’s headquarters.

G4-6 Jumlah negara tempat organisasi beroperasi, dan nama negara tempat organisasi menjalankan operasi yang signifikan maupun yang relevan secara khusus dengan topik keberlanjutan yang dibahas dalam laporan.

8 Report the number of countries where the organization operates, and names of countries where either the organization has significant operations or that are specifically relevant to the sustainability topics covered in the report.

G4-7 Sifat kepemilikan dan badan hukum. 8,10 Nature of ownership and legal form.

G4-8 Pasar yang dilayani (termasuk pengelompokan geografis, sektor yang dilayani, jenis pelanggan/penerima manfaat).

8,20 Markets served (including geographic breakdown, sectors served, and types of customers/beneficiaries).

G4-9 Ukuran organisasi yang melaporkana. Jumlah total karyawan;b. Penjualan/Pendapatan Bersih;c. Total kapitalisasi diperinci dalam hutang dan ekuitas;d. Kuantitas produk dan jasa yang diberikan.

8 Scale of the reporting organization, including:a. Total number of employees;b. Net sales (for private sector organizations) or net

revenues (for public sector organizations);c. Total capitalization broken down in terms of debt and

equity (for private sector organizations); andd. Quantity of products or services provided.

G4-10 a. Jumlah total karyawan menurut kontrak kerja dan gender.

b. Jumlah total karyawan tetap menurut jenis pegawai dan gender.

c. Total tenaga kerja menurut pekerja dan pengawas/mandor menurut gender.

d Total tenaga kerja menurut wilayah dan gender.e. Laporkan jika sebagian besar pekerjaan organisasi

dilakukan oleh pekerja yang secara hukum dianggap sebagai wirausaha, atau oleh individu selain karyawan atau pengawas/mandor, termasuk karyawan dan karyawan kontraktor yang diawasi.

f. Variasi yang signifikan dalam jumlah pekerjaan (misalnya variasi pekerjaan musiman dalam industri pariwisata atau pertanian).

84 a. Total number of employees by employment contract and gender.

b. Total number of permanent employees by employment type and gender.

c. Total workforce by employees and supervised workers and by gender.

d. Total workforce by region and gender.e. Report whether a substantial portion of the

organization’s work is performed by workers who are legally recognized as self-employed, or by individuals other than employees or supervised workers, including employees and supervised employees of contractors.

f. Report any significant variations in employment numbers (such as seasonal variations in employment in the tourism or agricultural industries).

G4-11 Prosentase total karyawan yang tercakup dalam perjanjian kerja bersama.

85 Percentage of total employees covered by collective bargaining agreements.

G4-12 Penjelasan mengenai rantai pasokan organisasi. - Describe the organization’s supply chain.

bank bjb Sustainability Report 2015 was prepared following the GRI Sustainability Reporting Guide G4 and Financial Services Sector Supplement, which is different from the GRI G3.1 Sustainability Reporting Guide that used in the previous year. This report includes disclosure standards of the GRI Sustainability Reporting Guide as detailed in the following index.

Laporan Keberlanjutan bank bjb 2015 ini disusun mengikuti Panduan Pelaporan Keberlanjutan GRI G4 dan Suplemen Sektor Financial Services, yang berbeda dengan Panduan Laporan Keberlanjutan GRI G3.1 yang dipergunakan pada laporan tahun sebelumnya. Laporan ini memuat Pengungkapan Standar dari Panduan Pelaporan Keberlanjutan GRI sebagaimana dirinci dalam indeks berikut ini.

INDEKS ISI GRI – INTI [G4-32]PENGUNGKAPAN STANDAR KHUSUSSpecific Standard Disclosures

GRI CONTENT INDEX – CORE [G4-32]

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

117

PENGUNGKAPAN STANDAR UMUM HalamanPage

GENERAL STANDARD DISCLOSURES

G4-13 Perubahan yang signifikan selama periode pelaporan sehubungan dengan ukuran, struktur, kepemilikan, atau rantai pasokan organisasi, termasuk:a. Perubahan lokasi, atau perubahan di dalam operasi-

operasi organisasi, termasuk pembukaan, penutupan, dan ekspansi fasilitas.

b. Perubahan dalam stuktur modal saham dan bentuk permodalan lainnya, pemeliharaan, dan perubahan operasi (untuk organisasi sektor swasta).

c. Perubahan pada lokasi pemasok, struktur rantai pasokan, atau yang berhubungan dengan pemasok, termasuk pemilihan dan pemutusan hubungan.

4 Significant changes during the reporting period regarding the organization’s size, structure, ownership, or its supply chain, including:a. Changes in the location of, or changes in, operations,

including facility openings, closings, and expansions.b. Changes in the share capital structure and other capital

formation, maintenance, and alteration operations (for private sector organizations).

c. Changes in the location of suppliers, the structure of the supply chain, or in relationships with suppliers, including selection and termination

G4-14 Laporkan apakah dan bagaimana pendekatan atau prinsip kehati-hatian dilakukan oleh organisasi.

111 Report whether and how the precautionary approach or principle is addressed by the organization.

G4-15 Daftar piagam, prinsip-prinsip, atau inisiatif lainnya di bidang ekonomi ekonomi, lingkungan dan sosial, yang dikembangkan secara eksternal, di mana organisasi ikut serta atau memberikan dukungan.

112 List externally developed economic, environmental and social charters, principles, or other initiatives to which the organization subscribes or which it endorses.

G4-16 Keanggotaan dalam asosiasi (seperti asosiasi industri) dan organisasi advokasi nasional atau internasional di mana organisasi:a. Memegang posisi di badan tata kelola,b. Berpartisipasi dalam proyek atau komite,c. Memberikan pendanaan yang substantif di luar biaya

keanggotaan rutin,d. Menganggap keanggotaan itu sebagai strategis.

59 List memberships of associations (such as industry associations) and national or international advocacy organizations in which the organization:a. Holds a position on the governance body Ÿ Participates

in projects or committees.b. Provides substantive funding beyond routine

membership dues.c. Views membership as strategic.

Aspek Material dan Boundary Teridentifikasi Identified Material Aspects and Boundaries

G4-17 a. Daftar semua entitas yang disertakan dalam laporan keuangan konsolidasi organisasi atau dokumen lain yang setara.

b. Laporkan apabila entitas yang disertakan dalam laporan keuangan konsolidasi organisasi atau dokumen lain yang setara tidak dicakup dalam laporan.

4 a. List all entities included in the organization’s consolidated financial statements or equivalent documents.

b. Report whether any entity included in the organization’s consolidated financial statements or equivalent documents is not covered by the report.

G4-18 a. Jelaskan proses untuk menentukan konten laporan dan Aspek Boundary.

b. Jelaskan bagaimana organisasi telah menerapkan Prinsip-prinsip Pelaporan untuk Menentukan Konten Laporan.

4,5 a. Explain the process for defining the report content and the Aspect Boundaries.

b. Explain how the organization has implemented the Reporting Principles for Defining Report Content.

G4-19 Cantumkan semua Aspek Material yang terindentifikasi dalam proses untuk menentukan konten laporan.

5 List all the material Aspects identified in the process for defining report content.

G4-20 Untuk setiap Aspek Material, laporkan Aspek Boundary dalam organisasi, sebagai berikut:a. Laporkan apakah Aspek tersebut bersifat material di

dalam organisasi.b. Jika Aspek tersebut tidak material untuk semua entitas

dalam organisasi (seperti yang dijelaskan dalam G4-17), pilih salah satu dari dua pendekatan berikut dan laporkan:- Daftar entitas atau kelompok entitas sebagaimana

disebutkan dalam G4-17 di mana Aspek-aspek tersebut tidak menjadi material atau

- Daftar entitas atau kelompok entitas yang disebutkan dalam G4-17 di mana Aspek-aspek tersebut menjadi material

c. Laporkan setiap batasan spesifik terkait dengan Aspek Boundary di dalam organisasi

4,6 For each material Aspect, report the Aspect Boundary within the organization, as follows:a. Report whether the Aspect is material within the

organization.b. If the Aspect is not material for all entities within the

organization (as described in G4-17), select one of the following two approaches and report either:- The list of entities or groups of entities included in

G4-17 for which the Aspect is not material or- The list of entities or groups of entities included in

G4-17 for which the Aspects is material.c. Report any specific limitation regarding the Aspect

Boundary within the organization

G4-21 Untuk setiap Aspek Material, laporkan Aspek Boundary di luar organisasi, sebagai berikut:a. Laporkan apakah Aspek tersebut bersifat material di

luar organisasi.b. Jika Aspek tersebut adalah material di luar organisasi,

identifikasi entitas, kelompok entitas atau elemen di mana Aspek-aspek tersebut menjadi material. Selain itu, jelaskan lokasi geografis di mana Aspek tersebut menjadi material bagi entitas yang teridentifikasi.

c. Laporkan batasan spesifik terkait dengan Aspek Boundary di luar organisasi

4,6 For each material Aspect, report the Aspect Boundary outside the organization, as follows:a. Report whether the Aspect is material outside of the

organization.b. If the Aspect is material outside of the organization,

identify the entities, groups of entities or elements for which the Aspect is material. In addition, describe the geographical location where the Aspect is material for the entities identified.

c. Report any specific limitation regarding the Aspect Boundary outside the organization

118

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

PENGUNGKAPAN STANDAR UMUM HalamanPage

GENERAL STANDARD DISCLOSURES

G4-22 Pengaruh dari pernyataan ulang atas informasi yang diberikan pada laporan sebelumnya dan alasan pernyataan ulang tersebut.

4 Report the effect of any restatements of information provided in previous reports, and the reasons for such restatements.

G4-23 Perubahan yang signifikan dari periode pelaporan sebelumnya pada Cakupan dan Aspek Boundary.

4 Report significant changes from previous reporting periods in the Scope and Aspect Boundaries.

Hubungan Dengan Pemangku Kepentingan Stakeholder Engagement

G4-24 Daftar kelompok-kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan oleh organisasi.

51,52 Provide a list of stakeholder groups engaged by the organization.

G4-25 Dasar identifikasi dan pemilihan pemangku kepentingan yang akan dilibatkan.

50 Report the basis for identification and selection of stakeholders with whom to engage.

G4-26 Laporkan pendekatan organisasi dalam hubungan dengan pemangku kepentingan, termasuk frekuensi hubungan menurut jenis dan menurut kelompok pemangku kepentingan, dan sebuah indikasi mengenai apakah terdapat hubungan yang dilakukan secara khusus dalam proses persiapan laporan.

51,52 Report the organization’s approach to stakeholder engagement, including frequency of engagement by type and by stakeholder group, and an indication of whether any of the engagement was undertaken specifically as part of the report preparation process.

G4-27 Laporkan topik dan permasalahan utama yang pernah diajukan melalui hubungan dengan pemangku kepentingan dan bagaimana organisasi menanggapi topik dan permasalahan utama tersebut, termasuk melalui pelaporan ini. Laporkan kelompok pemangku kepentingan yang pernah mengajukan topik dan permasalahan utama.

51,52 Report key topics and concerns that have been raised through stakeholder engagement, and how the organization has responded to those key topics and concerns, including through its reporting. Report the stakeholder groups that raised each of the key topics and concerns.

Profil Laporan Report Profile

G4-28 Periode pelaporan (misalnya tahun fiskal atau tahun kalender) untuk informasi yang diberikan.

2 Reporting period (such as fiscal or calendar year) for information provided.

G4-29 Tanggal laporan sebelumnya yang paling terakhir (jika ada).

2 Date of most recent previous report (if any).

G4-30 Siklus pelaporan (misalnya tahunan, dua tahunan). 2 Reporting cycle (such as annual, biennial).

G4-31 Berikan kontak yang dapat dihubungi bila ada pertanyaan mengenai laporan atau kontennya.

2,7 Provide the contact point for questions regarding the report or its contents.

G4-32 a. Laporkan opsi ‘sesuai’ yang dipilih organisasi.b. Laporkan Indeks Konten GRI untuk opsi yang dipilih.c. Laporkan referensi ke Laporan Assurance eksternal,

jika laporan telah dijamin secara eksternal. GRI merekomendasikan penggunaan assurance eksternal, namun hal ini bukan persyaratan agar dapat ‘sesuai’ dengan Pedoman.

2,3 a. Report the ‘in accordance’ option the organization has chosen.

b. Report the GRI Content Index for the chosen option.c. Report the reference to the External Assurance

Report, if the report has been externally assured. GRI recommends the use of external assurance but it is not a requirement to be ‘in accordance’ with the Guidelines.

G4-33 a. Laporkan kebijakan organisasi dan praktik yang sedang berjalan sehubungan dengan memperoleh assurance eksternal untuk laporan.

b. Jika tidak disertakan dalam laporan assurance yang menyertai laporan keberlanjutan, laporkan cakupan dan dasar assurance eskternal yang diberikan.

c. Laporkan hubungan antara organisasi dan penyedia assurance.

d. Laporkan apakah badan tata kelola tertinggi atau eksekutif senior terlibat dalam memperoleh assurance untuk laporan keberlanjutan organisasi.

2 a. Report the organization’s policy and current practice with regard to seeking external assurance for the report.

b. If not included in the assurance report accompanying the sustainability report, report the scope and basis of any external assurance provided.

c. Report the relationship between the organization and the assurance providers.

d. Report whether the highest governance body or senior executives are involved in seeking assurance for the organization’s sustainability report.

Tata Kelola Governance

G4-34 Struktur tata kelola organisasi, termasuk komite-komite badan tata kelola tertinggi. Identifikasi komite yang bertanggung jawab dalam pembuatan keputusan terkait dengan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial.

18,60,64 Report the governance structure of the organization, including committees of the highest governance body. Identify any committees responsible for decision-making on economic, environmental and social impacts.

G4-35 Laporkan proses pelimpahan otoritas untuk topik ekonomi, lingkungan dan sosial dari badan tata kelola tertinggi kepada eksekutif senior dan karyawan.

68 Report the process for delegating authority for economic, environmental and social topics from the highest governance body to senior executives and other employees.

G4-36 Laporkan apakah organisasi telah menetapkan jabatan atau jabatan-jabatan tingkat eksekutif dengan tanggung jawab untuk topik ekonomi, lingkungan, dan sosial, dan apakah pemegang jabatan melapor langsung kepada badan tata kelola tertinggi.

67,68 Report whether the organization has appointed an executive-level position or positions with responsibility for economic, environmental and social topics, and whether post holders report directly to the highest governance body.

Referensi Silang GRI -G4GRI-G4 Cross Reference

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

119

PENGUNGKAPAN STANDAR UMUM HalamanPage

GENERAL STANDARD DISCLOSURES

G4-37 Laporkan proses konsultasi antara pemangku kepentingan dan badan tata kelola tertinggi tentang topik ekonomi, lingkungan, dan sosial. Jika proses konsultasi didelegasikan, jelaskan kepada siapa dan masukan-masukan mana yang diproses kepada badan tata kelola tertinggi.

69 Report processes for consultation between stakeholders and the highest governance body on economic, environmental and social topics. If consultation is delegated, describe to whom and any feedback processes to the highest governance body.

G4-38 Laporkan komposisi badan tata kelola tertinggi dan komite-komitenya menurut:a. Eksekutif atau non-eksekutif.b. Independensi.c. Masa jabatan di badan tata kelola.d. Jumlah posisi dan komitmen lain yang signifikan dari

setiap individu dan sifat komitmen tersebut.e. Gender.f. Keanggotaan kelompok sosial yang kurang terwakili.g. Kompetensi bagi yang berkaitan dengan dampak

ekonomi, lingkungan, dan sosial.h. Perwakilan pemangku kepentingan.

60,62,64 Report the composition of the highest governance body and its committees by:a. Executive or non-executive.b. Independence.c. Tenure on the governance body.d. Number of each individual’s other significant positions

and commitments, and the nature of the commitments.e. Gender.f. Membership of under-represented social groups.g. Competences relating to economic, environmental and

social impacts.h. Stakeholder representation

G4-39 Apakah pimpinan badan tata kelola tertinggi juga merupakan pejabat eksekutif (dan jika ya, apa fungsinya dalam manajemen organisasi dan alasan untuk pengaturan ini).

62 Report whether the Chair of the highest governance body is also an executive officer (and, if so, his or her function within the organization’s management and the reasons for this arrangement).

G4-40 Laporkan proses pencalonan dan pemilihan badan tata kelola tertinggi dan komite-komitenya, dan kriteria yang digunakan untuk mencalonkan dan memilih anggota badan tata kelola tertinggi, termasuk:a. Apakah dan bagaimana keberagaman dipertimbangkan.b. Apakah dan bagaimana independensi dipertimbangkan.c. Apakah dan bagaimana keahlian dan pengalaman yang

berkaitan dengan topik ekonomi, lingkungan, dan sosial dipertimbangkan.

d. Apakah dan bagaimana pemangku kepentingan (termasuk pemegang saham) dilibatkan.

62,65,66,68 Report the nomination and selection processes for the highest governance body and its committees, and the criteria used for nominating and selecting highest governance body members, including:a. Whether and how diversity is considered.b. Whether and how independence is considered.c. Whether and how expertise and experience relating

to economic, environmental and social topics are considered.

d. Whether and how stakeholders (including shareholders) are involved.

G4-41 Laporkan proses pada badan tata kelola tertinggi untuk memastikan konflik kepentingan dihindari dan dikelola. Laporkan apakah konflik kepentingan diungkapkan kepada pemangku kepentingan, termasuk, setidaknya:a. Keanggotaan lintas dewan.b. Lintas kepemilikan saham dengan pemasok dan

pemangku kepentingan lain.c. Keberadaan pemegang saham pengendali.d. Pengungkapan tentang pihak yang berelasi.

69 Report processes for the highest governance body to ensure conflicts of interest are avoided and managed. Report whether conflicts of interest are disclosed to stakeholders, including, as a minimum:a. Cross-board membership.b. Cross-shareholding with suppliers and other

stakeholders.c. Existence of controlling shareholder.d. Related party disclosures.

G4-42 Peran badan tata kelola tertinggi dan eksekutif senior dalam pengembangan, persetujuan, dan pembaruan tujuan, pernyataan nilai atau misi, strategi, kebijakan, dan sasaran organisasi yang berkaitan dengan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial.

63 Report the highest governance body’s and senior executives’ roles in the development, approval, and updating of the organization’s purpose, value or mission statements, strategies, policies, and goals related to economic, environmental and social impacts.

G4-43 Laporkan tindakan yang diambil untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan kolektif badan tata kelola tertinggi mengenai topik ekonomi, lingkungan, dan sosial.

63,67 Report the measures taken to develop and enhance the highest governance body’s collective knowledge of economic, environmental and social topics.

G4-44 a. Laporkan proses untuk evaluasi kinerja badan tata kelola tertinggi sehubungan dengan tata kelola topik ekonomi, lingkungan, dan sosial. Laporkan apakah evaluasi tersebut independen atau tidak, dan frekuensinya. Laporkan apakah evaluasi tersebut merupakan asesmen yang dilakukan sendiri.

b. Laporkan tindakan yang diambil sebagai tanggapan terhadap evaluasi kinerja badan tata kelola tertinggi terkait dengan tata kelola topik ekonomi, lingkungan, dan sosial, termasuk, setidaknya, perubahan dalam keanggotaan dan praktik di tingkat organisasi.

64,70 a. Report the processes for evaluation of the highest governance body’s performance with respect to governance of economic, environmental and social topics. Report whether such evaluation is independent or not, and its frequency. Report whether such evaluation is a self-assessment.

b. Report actions taken in response to evaluation of the highest governance body’s performance with respect to governance of economic, environmental and social topics, including, as a minimum, changes in membership and organizational practice.

120

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

PENGUNGKAPAN STANDAR UMUM HalamanPage

GENERAL STANDARD DISCLOSURES

G4-45 a. Laporkan peran badan tata kelola tertinggi dalam identifikasi dan pengelolaan dampak, risiko, dan peluang ekonomi, lingkungan, dan sosial. Sertakan peran badan tata kelola tertinggi dalam penerapan proses uji tuntas.

b. Laporkan apakah konsultasi pemangku kepentingan digunakan untuk mendukung identifikasi dan manajemen oleh badan tata kelola tertinggi mengenai dampak, risiko, serta peluang ekonomi, lingkungan, dan sosial.

63 a. Report the highest governance body’s role in the identification and management of economic, environmental and social impacts, risks, and opportunities. Include the highest governance body’s role in the implementation of due diligence processes.

b. Report whether stakeholder consultation is used to support the highest governance body’s identification and management of economic, environmental and social impacts, risks, and opportunities.

G4-46 Laporkan peran badan tata kelola tertinggi dalam meninjau keefektifan proses manajemen risiko organisasi untuk topik ekonomi, lingkungan, dan sosial.

64,65 Report the highest governance body’s role in reviewing the effectiveness of the organization’s risk management processes for economic, environmental and social topics.

G4-47 Laporkan frekuensi review badan tata kelola tertinggi mengenai dampak, risiko, dan peluang ekonomi, lingkungan, dan sosial.

61,69 Report the frequency of the highest governance body’s review of economic, environmental and social impacts, risks, and opportunities.

G4-49 Laporkan proses penyampaian permasalahan penting kepada badan tata kelola tertinggi.

61,69 Report the process for communicating critical concerns to the highest governance body.

G4-50 Laporkan sifat dan jumlah total permasalahan penting yang dikomunikasikan kepada badan tata kelola tertinggi dan mekanisme yang digunakan untuk membahas dan menyelesaikannya.

- Report the nature and total number of critical concerns that were communicated to the highest governance body and the mechanism(s) used to address and resolve them.

G4-51 a. Laporkan kebijakan remunerasi untuk badan tata kelola tertinggi dan eksekutif senior untuk jenis remunerasi di bawah ini:- Gaji tetap dan gaji tidak tetap: Gaji berbasis kinerja,

Gaji berbasis ekuitas, Bonus, Saham tangguhan atau saham vested (hak karyawan).

- Bonus kontrak atau pembayaran insentif perekrutan.- Pembayaran PHK.- Clawback.- Tunjangan pensiun, termasuk perbedaan antara

skema tunjangan dan tingkat kontribusi bagi badan tata kelola tertinggi, eksekutif senior, dan semua karyawan lainnya.

b. Laporkan bagaimana kriteria kinerja dalam kebijakan remunerasi berkaitan dengan tujuan ekonomi, lingkungan, dan sosial kepada badan tata kelola tertinggi dan eksekutif senior.

71,72 a. Report the remuneration policies for the highest governance body and senior executives for the below types of remuneration:- Fixed pay and variable pay: Performance-based

pay, Equity-based pay, Bonuses, Deferred or vested shares.

- Sign-on bonuses or recruitment incentive payments.- Termination payments.- Clawbacks.- Retirement benefits, including the difference

between benefit schemes and contribution rates for the highest governance body, senior executives, and all other employees.

b. Report how performance criteria in the remuneration policy relate to the highest governance body’s and senior executives’ economic, environmental and social objectives.

G4-52 Laporkan proses untuk menentukan remunerasi. Laporkan apakah konsultan remunerasi dilibatkan dalam penentuan remunerasi dan apakah mereka terpisah dari manajemen. Laporkan hubungan lainnya yang dimiliki konsultan remunerasi dengan organisasi.

- Report the process for determining remuneration. Report whether remuneration consultants are involved in determining remuneration and whether they are independent of management. Report any other relationships which the remuneration consultants have with the organization.

G4-53 Laporkan bagaimana pandangan pemangku kepentingan diminta dan dipertimbangkan terkait dengan remunerasi, termasuk hasil pemungutan suara pada kebijakan dan usulan remunerasi, jika berlaku.

65 Report how stakeholders’ views are sought and taken into account regarding remuneration, including the results of votes on remuneration policies and proposals, if applicable.

G4-54 Laporkan rasio total kompensasi tahunan untuk individu yang memperoleh pendapatan paling tinggi dalam organisasi di setiap negara dari operasi yang signifikan terhadap median peningkatan total kompensasi tahunan untuk semua karyawan (tidak termasuk individu yang memperoleh pendapatan paling tinggi) di negara yang sama.

- Report the ratio of the annual total compensation for the organization’s highest-paid individual in each country of significant operations to the median annual total compensation for all employees (excluding the highest-paid individual) in the same country.

Etika dan Integritas Ethics and Integrity

G4-56 Nilai, prinsip, standar, dan norma perilaku organisasi seperti pedoman perilaku dan kode etik.

12,13,72 Describe the organization’s values, principles, standards and norms of behavior such as codes of conduct and codes of ethics.

G4-57 Laporkan mekanisme internal dan eksternal untuk memperoleh masukan tentang perilaku etis dan sah menurut hukum, dan perkara yang berkaitan dengan integritas organisasi, seperti saluran bantuan atau saluran saran.

74,77 Report the internal and external mechanisms for seeking advice on ethical and lawful behavior, and matters related to organizational integrity, such as helplines or advice lines.

Referensi Silang GRI -G4GRI-G4 Cross Reference

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

121

PENGUNGKAPAN STANDAR UMUM HalamanPage

GENERAL STANDARD DISCLOSURES

G4-58 Laporkan mekanisme internal dan eksternal untuk melaporkan masalah terkait perilaku tidak etis dan melanggar hukum, dan masalah yang terkait dengan integritas organisasi, seperti eskalasi melalui manajemen lini, mekanisme pengungkapan, atau hotline.

76,77 Report the internal and external mechanisms for reporting concerns about unethical or unlawful behavior, and matters related to organizational integrity, such as escalation through line management, whistleblowing mechanisms or hotlines.

PENGUNGKAPAN STANDAR KHUSUSSpecific Standard Disclosures

INDIKATOR BERDASARKAN ASPEK HalamanPage

INDICATORS BY ASPECTS

KATEGORI: EKONOMI CATEGORY: ECONOMIC

DMA-EC 90

Aspek: Kinerja Ekonomi Aspect: Economic Performance

G4-EC1 Nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan. 94,95 Direct economic value generated and distributed.

G4-EC2 Implikasi keuangan dan berbagai risiko serta peluang lainnya kepada kegiatan organisasi karena perubahan iklim.

- Financial implications and other risks and opportunities for the organization’s activities due to climate change.

G4-EC3 Cakupan kewajiban organisasi atas program imbalan pasti. 97 Coverage of the organization’s defined benefit plan obligations.

G4-EC4 Bantuan finansial yang diterima dari pemerintah. 95 Financial assistance received from government.

Aspek: Dampak Ekonomi Tidak Langsung Aspect: Indirect Economic Impacts

G4-EC7 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur dan jasa yang diberikan.

106,109 Development and impact of infrastructure investments and services supported.

G4-EC8 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk besarnya dampak.

- Significant indirect economic impacts, including the extent of impacts.

KATEGORI: LINGKUNGAN CATEGORY: ENVIRONMENTAL

Aspek: Material (Penggunaan Kertas) Aspect: Materials (Paper Consumption)

G4-EN1 Bahan yang digunakan berdasarkan bobot atau volume. (Kertas)

- Materials used by weight or volume.

G4-EN2 Persentase bahan yang digunakan yang merupakan bahan input daur ulang.

- Percentage of materials used that are recycled input materials.

Aspek: Konsumsi Energi Aspect: Energy Consumption

G4-EN3 Konsumsi energi dalam organisasi. - Energy consumption within the organization.

G4-EN4 Konsumsi energi di luar organisasi. - Energy consumption outside of the organization.

G4-EN5 Intensitas energi. - Energy intensity.

G4-EN6 Pengurangan konsumsi energi. 113 Reduction of energy consumption.

G4-EN7 Pengurangan kebutuhan energi pada produk dan jasa. - Reductions in energy requirements of products and services

Aspek: Emisi Aspect: Emissions

G4-EN15 Emisi gas rumah kaca (GRK) langsung. - Direct greenhouse gas (GHG) emissions.

G4-EN16 Emisi gas rumah kaca (GRK) energi tidak langsung. - Energy indirect greenhouse gas (GHG) emissions.

G4-EN17 Emisi gas rumah kaca (GRK) tidak langsung lainnya. - Other indirect greenhouse gas (GHG) emissions.

Aspek: Efluen dan Limbah Aspect: Effluents and Waste

G4-EN23 Bobot total limbah berdasarkan jenis dan metode pembuangan.

- 3 Total weight of waste by type and disposal method.

Aspek: Transportasi Aspect: Transport

G4-EN30 Dampak lingkungan signifikan dari pengangkutan produk dan barang lain serta bahan untuk operasional organisasi, dan pengangkutan tenaga kerja.

- Significant environmental impacts of transporting products and other goods and materials for the organization’s operations, and transporting members of the workforce.

KATEGORI: SOSIAL CATEGORY: SOCIAL

Sub Kategori: Praktek Tenaga Kerja dan Kenyamanan Bekerja Sub-category: Labor Practices and Decent Work

Aspek: Kepegawaian Aspect: Employment

G4-LA1 Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru dan turnover karyawan menurut kelompok umur, gender, dan wilayah.

79,80 Total number and rates of new employee hires and employee turnover by age group, gender, and region.

G4-LA2 Tunjangan yang diberikan bagi karyawan purnawaktu yang tidak diberikan bagi karyawan sementara atau paruh waktu, berdasarkan lokasi operasi yang signifikan.

- Benefits provided to full-time employees that are not provided to temporary or part-time employees, by significant locations of operation.

122

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

PENGUNGKAPAN STANDAR UMUM HalamanPage

GENERAL STANDARD DISCLOSURES

G4-LA3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi setelah cuti melahirkan, menurut gender.

- Return to work and retention rates after parental leave, by gender.

Aspek: Pelatihan dan Pendidikan Aspect: Training And Education

G4-LA9 Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan menurut gender, dan menurut kategori karyawan.

81 Average hours of training per year per employee by gender, and by employee category.

G4-LA10 Program untuk manajemen keterampilan dan pembelajaran seumur hidup yang mendukung keberkelanjutan kerja karyawan dan membantu mereka mengelola purna bakti.

- Programs for skills management and lifelong learning that support the continued employability of employees and assist them in managing career endings.

G4-LA11 Persentase karyawan yang menerima review kinerja dan pengembangan karier secara reguler, menurut gender dan kategori karyawan.

- Percentage of employees receiving regular performance and career development reviews, by gender and by employee category.

Aspek: Kesetaraan Remunerasi Perempuan dan Laki-laki Aspect: Equal Remuneration for Women and Men

G4-LA13 Rasio gaji pokok dan remunerasi bagi perempuan terhadap laki-laki menurut kategori karyawan, berdasarkan lokasi operasional yang signifikan.

- Ratio of basic salary and remuneration of women to men by employee category, by significant locations of operation.

Sub Kategori: Hak Asasi Manusia Suc Category: Human Rights

Aspek: Investasi Aspect: Investment

G4-HR1 Jumlah total dan persentase perjanjian dan kontrak investasi yang signifikan yang menyertakan klausul terkait hak asasi manusia atau seleksi berdasarkan hak asasi manusia.

- Total number and percentage of significant investment agreements and contracts that include human rights clauses or that underwent human rights screening.

G4-HR2 Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang kebijakan atau prosedur hak asasi manusia terkait dengan Aspek hak asasi manusia yang relevan dengan operasi, termasuk persentase karyawan yang dilatih.

- Total hours of employee training on human rights policies or procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations, including the percentage of employees trained.

Sub Kategori: Masyarakat Sub Category: Society

Aspek: Masyarakat Lokal Aspect: Local Community

G4-SO1 Persentase operasi dengan pelibatan masyarakat lokal, asesmen dampak, dan program pengembangan yang diterapkan.

102 Percentage of operations with implemented local community engagement, impact assessments, and development programs.

G4-SO2 Operasi dengan dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap masyarakat lokal.

- Operations with significant actual or potential negative impacts on local communities.

Aspek: Anti Korupsi Aspect: Anti-Corruption

G4-SO3 Jumlah total dan persentase operasi yang dinilai terhadap risiko terkait dengan korupsi dan risiko signifikan yang teridentifikasi.

75 Total number and percentage of operations assessed for risks related to corruption and the significant risks identified.

G4-SO4 Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur anti-korupsi.

- Communication and training on anti-corruption policies and procedures.

G4-SO5 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil. 76 Confirmed incidents of corruption and actions taken.

Aspek: Kepatuhan Aspect: Compliance

G4-SO8 Nilai moneter denda yang signifikan dan jumlah total sanksi non-moneter atas ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan.

- Monetary value of significant fines and total number of non-monetary sanctions for non-compliance with laws and regulations.

Sub Kategori: Tanggung Jawab atas Produk Sub Category: Product Responsibility

Aspek: Pelabelan Produk dan Jasa Aspect: Product And Service Labeling

G4-PR3 Jenis informasi produk dan jasa yang diharuskan oleh prosedur organisasi terkait dengan informasi dan pelabelan produk dan jasa, serta persentase kategori produk dan jasa yang signifikan harus mengikuti persyaratan informasi sejenis.

56 Type of product and service information required by the organization’s procedures for product and service information and labeling, and percentage of significant product and service categories subject to such information requirements.

G4-PR4 Jumlah total Insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda sukarela terkait dengan informasi dan pelabelan produk dan jasa, menurut jenis hasil.

56 Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning product and service information and labeling, by type of outcomes.

G4-PR5 Hasil survei untuk mengukur kepuasan pelanggan. 58 Results of surveys measuring customer satisfaction.

Aspek: Keleluasan Pribadi Pelanggan Aspect: Customer Privacy

G4-PR8 Jumlah total keluhan yang terbukti terkait dengan pelanggaran privasi pelanggan dan hilangnya data pelanggan.

57 Total number of substantiated complaints regarding breaches of customer privacy and losses of customer data.

G4-EN15 Emisi gas rumah kaca (GRK) langsung. - Direct greenhouse gas (GHG) emissions.n.a. : not applicablen.r. : not reportedAR : Annual Report

Referensi Silang GRI -G4GRI-G4 Cross Reference

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

123

Terima kasih telah membaca Laporan Keberlanjutan bank bjb 2015. Guna meningkatkan kinerja keberlanjutan bank bjb dan agar dapat maka kami mengharapkan umpan balik atas Laporan ini.

Thank you for reading this Sustainability Report of bank bjb 2015. In order to improve our sustainability performance and provide the best for the stakeholders. Thus, we look forward to your feedback.

1. Laporan ini sudah menggambarkan informasi aspek material bagi Perusahaan This report has described information onmaterial aspects for the Company

Sangat Setuju | Strongly Agree Setuju | Agree Netral | Neutral Tidak Setuju | Disagree Sangat Tidak Setuju | Strongly Disagree

2. Laporan ini sudah menggambarkan informasi positif dan negatif Perusahaan This report has described both positive and negative information of the Company

Sangat Setuju | Strongly Agree Setuju | Agree Netral | Neutral Tidak Setuju | Disagree Sangat Tidak Setuju | Strongly Disagree

3. Laporan ini sudah memenuhi kebutuhan informasi bagi anda This report has met your information needs

Sangat Setuju | Strongly Agree Setuju | Agree Netral | Neutral Tidak Setuju | Disagree Sangat Tidak Setuju | Strongly Disagree

4. Laporan ini mudah dimengerti This report is easy to understand

Sangat Setuju | Strongly Agree Setuju | Agree Netral | Neutral Tidak Setuju | Disagree Sangat Tidak Setuju | Strongly Disagree

5. Laporan ini menarik This report is interesting

Sangat Setuju | Strongly Agree Setuju | Agree Netral | Neutral Tidak Setuju | Disagree Sangat Tidak Setuju | Strongly Disagree

Lembar

Feedback Form

124

bank bjb Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report

PENILAIAN TERHADAP KEGIATAN MANAJEMEN KEBERLANJUTAN PT PERTAMINA (PERSERO)ASSESSMENT OF PT PERTAMINA (PERSERO) SUSTAINABILITY MANAGEMENT ACTIVITIES

1. Aspek material apa yang paling penting bagi anda? (Mohon berikan nilai 1= paling penting sampai dengan 5= paling tidak penting) Which material aspect is most important to you? (Please give score 1=highly important to 5= highly unimportant)

Kinerja Ekonomi | Economic Performance Emisi | Emission Kesehatan dan Keselamatan Kerja | Occupational Health and Safety Energi | Energy Anti Korupsi | Anti-Corruption

2. Mohon berikan saran/usul/komentar anda atas laporan ini Please give your advice/suggestions/comments on this report

Mohon agar formulir ini dikirimkan kembali kepada:Plese send this form to:

Kantor Pusat • Head OfficeMenara bank bjbJl. Naripan No. 12-14 Bandung 40111Telp. 022 423 4868

www.bankbjb.co.id

PROFIL ANDAYOUR PROFILE

Nama Lengkap | Full Name :

Pekerjaan | Occupation :

Nama Lembaga/Perusahaan :Name of Institution/Company

Jenis Kelembagaan/Perusahaan | Type of Institution/Company

Pemerintah | Government Masyarakat | Community Industri | Industry Pendidikan | Education Media | Media Lain-lain | Other LSM | NGO

Lembar Umpan BalikFeedback Form

Kantor Pusat • Head OfficeMenara Bank BJBJl. Naripan No. 12-14 Bandung 40111Telp. 022 423 4868

www.bankbjb.co.id

Maintaining Commitments into the FutureMemelihara Komitmen untuk Masa Depan

2015 Sustainability ReportLaporan Keberlanjutan