laporan praktikum bd-pd

26
I. PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Pustaka Bulk Density merupakan berat suatu massa tanah per satuan volume tertentu. Satuannya adalah g/cm 3 . Volume tanah yang dimaksud adalah volume kepadatan tanah termasuk ruang-ruang pori. Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah.Makin padat suatu tanah maka semakin tinggi bulk density, yang berarti semakin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman.Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah mineral umumnya mempunyai nilai bulk density yang rendah dibandingkan dengan tanah di bawahnya. Bulk density berguna untuk menghitung berat tanh di lapangan. Bulk density penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-tiap hektar tanah, yang didasarkan pada berat tanah per hektar. Nilai bulk density menggambarkan adanya lapisan padas tanah, pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan mineral, porositas, daya memegang air, sifat drainase dan kemudahan tanh ditembus akar. Bulk density dipengaruhi oleh tekstur, struktur dan kandungan bahan organik. 1

Upload: icuksugiarto

Post on 20-Feb-2016

35 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Bulk Density - Particle Density

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum BD-PD

                        I.            PENDAHULUAN

1.1  Tinjauan Pustaka

Bulk Density merupakan berat suatu massa tanah per satuan volume tertentu. Satuannya adalah

g/cm3. Volume tanah yang dimaksud adalah volume kepadatan tanah termasuk ruang-ruang pori.

Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah.Makin padat suatu tanah maka semakin tinggi

bulk density, yang berarti semakin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman.Pada

umumnya tanah lapisan atas pada tanah mineral umumnya mempunyai nilai bulk density yang

rendah dibandingkan dengan tanah di bawahnya.

 Bulk density berguna untuk menghitung berat tanh di lapangan. Bulk density penting

untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-tiap hektar tanah, yang didasarkan pada

berat tanah per hektar. Nilai bulk density menggambarkan adanya lapisan padas tanah,

pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan mineral, porositas, daya memegang air, sifat

drainase dan kemudahan tanh ditembus akar. Bulk density dipengaruhi oleh tekstur, struktur dan

kandungan bahan organik.

          Nilai kerapatan massa tanah berbanding lurus dengan tingkat kekasaran partikel-partikel

tanah, makin kasar akan makin berat. Timbulnya proses pembentukan struktur di horizon-

horison bagian atas dari bahan induk akan mengakibatkan kerapatan isi lebih rendah dari bahan

induk itu sendiri. Tanah-tanah organik nilai memiliki kerapatan isi yang sangat rendah

dibandingkan dengan tanah mineral. Tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun

tanah organik itu dan kandungan air pada saat pengambilan contoh tanah.Oleh karena itu,

pengambilan contoh tanah tidak boleh merusak struktur asli tanah. Karena dengan terganggunya

struktur tanah maka dapat mempengaruhi jumlah pori tanah, demikian pula berat per satuan

volume.

1

Page 2: Laporan Praktikum BD-PD

Berdasarkan uraian di di atas, maka praktikum bulk density dilaksanakan untuk

mengetahui nilai bulk density karena dapat menggambarkan adanya lapisan padas tanah,

pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan mineral, porositas, daya memegang air, sifat

drainase dan kemudahan tanah ditembus akar.

1.2  Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum untuk mengetahui nilai bulk density tanah Inseptisols dan factor-faktor

yang mempengaruhinya.

Kegunaan praktikum adalah dapat memberikan informasi dan dapat menjadi bahan acuan

tentang bulk density yang sangat berkaitan dengan penggunaan lahan pertanian.

                                                                                                                                                       II.            TINJAUAN PUSTAKA2.1. Bulk Density

Bulk density menunjukkan perbandingan  dengan volume antara berat tanah kering dengan

volume tanah termasuk pori-pori tanah. Bulk density merupakan kepadatan tanah. Makin padat

suatu tanah makin tinggi bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus

akar tanaman. Pada umumnya Bulk Density berkisar dari 1,1 – 1,6 g/cc. Bulk Density penting

untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-tiap hektar tanah, yang didasarkan pada

berat tanah per hektar (Hardjowigeno, 2007).

        Tanah organik memiliki bulk density yang sangat rendah jika dibandingkan dengan tanah

mineral.Variasi-variasi ada tergantung pada keadaan bahan organik dan kandungan air pada

waktu pengambilan cuplikan untuk menentukan bulk density. Nilai-nilai yang berkisar dari 0,1

sampai 0,6 gram per sentimeter kubik adalah biasa (Foth, 2000).

2

Page 3: Laporan Praktikum BD-PD

         Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan

daripada mineral.Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah.Tanah yang bertekstur

halus mempunyai berat isi yang lebih rendah daripada tanah berpasir (Pairunan, dkk, 2005).

2.2.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bulk Density

2.2.1.      Tekstur Tanah

Tekstur tanah mempengaruhi bulk density di dalam tanah, yang memiliki tekstur beliat

mempunyai bulk density yang kecil dan tanah yang teksturnya berpasir mempunyai nilai bulk

density besar. Semakin baik tekstur tanah (tekstur berliat) maka tanah tersebut baik digunakan

sebagai lahan pertanian. Ini dikarenakan air akan mudah meneruskan air dan tanah akan mudah

ditembus oleh akar tanaman (Hardjowigeno, 2007).

2.2.2.      Struktur Tanah

Kerapatan volume ditetapkan dalam g/cm maka kerapatan isi lapisan berstruktur halus biasanya

berkisar 1,0 – 1,3, sedangkan jika tekstur tanah itu kasar, maka kisaran itu selalu diantara 1,3 –

1,8. Semakin berkembang struktur tanah lapisan oleh yang bertekstur biasanya memiliki nilai

berat jenis palsu yang rendah, dibandingkan pada tanah-tanah berpasir.Semakin remah struktur

tanah maka semakin rendah presentasi bulk density tanah tersebut (Hardjowigeno, 2007).

2.2.3.      Bahan Organik

Bahan organik juga dapat memperkecil kerapatan isi berat isi tanah. Presentasi bulk density akan

besar apabila bahan organik yang terdapat pada tanah tersebut sedikit,dan begitupun sebaliknya

(Hardjowigeno, 2007).

            Tanah-tanah organik memiliki kerapatan massa yang sangat rendah dibanding dengan

tanah-tanah mineral. Variasi-variasi yang ada perlu diperhatikan tergantung pada bahan organik

3

Page 4: Laporan Praktikum BD-PD

dan kelembaban tanah.Berat isi menggambarkan keadaan, struktur dan porositas tanah.Pengaruh

sifat-sifat fisik tanah tersebut dapat dinilai dari kaitan-kaitan pertumbuhan tanaman dengan berat

isi tanah.Bahan organik memperkecil berat isi karena bahan organik jauh lebih ringan daripada

mineral, dan bahan organik memperbesar porositas tanah (Buckman, dkk, 1992).

2.3. Pengaruh Bulk Density terhadap Produktivitas Tanaman

Dampak dari rendahnya kandungan bahan organik (BO) ini antara lain tanah menjadi keras dan

liat sehingga sulit diolah. Bahan organik lebih ringan daripada bahan mineral. Disamping itu

bahan organik akan memperbesar pori tanah. Nilai Bulk density akan lebih rendah bahan organik

penyusun tanah tinggi karena bahan organik dapat memperkecil berat  tanah dan dapat

memperbesar porositas tanah serta memiliki berat yang kecil dibanding dengan bahan mineral.

Tanah dengan nilai bulk density yang kecil baik untuk lahan pertanian sebab bulk density yang

kecil memilik kandungan bahan organik yang dikandungnya akan semakin besar sehingga  akan

menyebabkan  airasi  dalam  tanah  tersebut  menjadi  lebih  baik.

Tanah yang memiliki bulk density tinggi atau besar mempunyai kandungan bahan mineral yang

banyak, namun porositasnya rendah karena semakin tinggi nilai bulk densitynya maka

porositasnya akan berkurang.

Semakin padat suatu tanah maka porositasnya akan semakin berkurang sehingga akar-akar

tanaman susah untuk menembus tanah akibatnya tanaman tidak akan tumbuh dengan subur

karena kekurangan unsur hara dari tanah (Buckman, dkk, 1992).

DAFTAR PUSTAKA

Buckman, H. O. dan N. C. Brady., 1992. Ilmu Tanah. Bhatara Karya Angkasa,

Jakarta.

4

Page 5: Laporan Praktikum BD-PD

Foth, H.D., 1984.Dasar-Dasar Ilmu Tanah.. Edisi VI. Erlangga, Jakarta.

Hadjowigwno, 2007.Ilmu Tanah.Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.

Hanafiah, 2005.Dasar - Dasar Ilmu Tanah.Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Pairunan ,A.K., JL.Nanere, Arifin. S.R.Samosir, R.Tangkai Sari, J.R.Lalopouo,B.Ibrahim,

            Sutedjo, MM dan AG Karta Saputra., 1987.Pengantar Ilmu Tanah.

            Bina Aksara;Jakarta

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanah merupakan sesuatu yang unik dan spesifik untuk mengenal dan mempelajari perlu

dibutuhkan pemilihan bagian-bagian agar lebih muda dan praktis. Salah satu bagian yang cukup

penting adalah massa tanah atau biasa disebut juga dengan Bulk Density. Massa tanah atau biasa

juga disebut berat tanah dapat dinyatakan dalam dua cara yaitu berat jenis butiran tanah, berat isi

yaitu berat suatu volume tanah dalam keadaan struktur alamiah.

Bulk density (berat isi) adalah perbandingan berat tanah kering dengan satuan volume

tanah termasuk volume pori-pori tanah, umumnya dinyatakan dalam gram per cm3. Bulk density

merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat tanah makin tinggi bulk density, yang berarti

makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Tanah yang lebih padat mempunyai

5

Page 6: Laporan Praktikum BD-PD

bulk density yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang padat. Nilai bulk density dapat

menggambarkan adanya lapisan padat tanah, pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik

dan mineral, porositas, daya memegang air, sifat drainase dan kemudahan tanah ditembus akar.

Bulk Density suatu tanah penting untuk diketahui karena Bulk Density menggambarkan

keadaan tekstur, struktur, dan porositas tanah, sehingga dapat mengetahui tanah mana yang

cocok untuk tanaman. Sesuai dengan hasil penelitian pada pertumbuhan tanaman yang

dinyatakan bahwa makin tinggi nilai Bulk Density suatu lapisan tanah maka produksi tanaman

makin menurun hal ini dikarenakan tanah yang nilai Bulk Densitynya besar banyak mengandung

bahan mineral. Sedangkan tanah yang mengandung nilai Bulk Density rendah kaya akan bahan

organik, sehingga makin rendah nilai Bulk Density suatu tanah maka makin baik untuk dijadikan

tempat budidaya tanaman.

Tanah lapisan atas pada tanah mineral mempunyai nilai bulk density yang lebih rendah

dibanding dengan tanah dibawahnya. Nilai bulk density tanah mineral berkisar 1 - 1,6 gr/cm3 ,

sedangkan tanah organik umumnya memiliki nilai bulk density 0,1 – 0,9 gr/cm3. Nilai bulk

density dapat menggambarkan adanya lapisan pada tanah, pengolahan tanahnya, kandungan

bahan organik dan mineral, porositas, daya memegang air, sifat drainase dan kemudahan tanah

ditembus akar. Bulk density suatu tanah penting untuk diketahui karena Bulk Density

menggambarkan keadaan tekstur,struktur dan porositas tanah, sehingga dapat mengetahui tanah

mana yang cocok untuk tanaman. Sesuai dengan hasil penelitian pada pertumbuhan tanaman

yang dinyatakan bahwa makin tinggi nilai bulk density maka produksi tanaman makin menurun.

Hal ini dikarenakan tanah yang nilai bulk densitynya besar banyak mengandung bahan mineral.

Sedangkan tanah yang mengandung nilai bulk density rendah kaya akan bahan organik.

Sehingga makin rendah nilai bulk density suatu tanah maka makin baik untuk dijadikan tempat

6

Page 7: Laporan Praktikum BD-PD

budidaya tanaman. Berdasarkan uraian diatas maka pentinglah untuk melakukan praktikum bulk

density agar kita dapat mengetahui berat suatu tanah.

1.2. Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui tentang berat isi tanah (bulk

density), mampu menghitung bulk density pada sample tanah utuh, serta faktor – faktor yang

mempengaruhinya.

Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah agar kita dapat mengetahui lebih jauh

tentang bulk density itu sendiri serta jenis tanah apa yang cocok untuk lahan pertanian

sehubungan dengan tingkat Bulk Density.

7

Page 8: Laporan Praktikum BD-PD

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bulk Density

Bobot isi tanah ( Bulk Density ) adalah ukuran pengepakan atau kompresi partikel –

partikel tanah ( pasir, debu dan liat). Bobot isi tanah bervariasi yang bergantung pada keretakan

partikel-partikel tanah itu. Kerapatan massa ditentukan baik oleh banyaknya pori maupun oleh

butiran tanah padat. Jadi tanah yang lepas dan bergumpal akan mempunyai berat persatuan

volume rendah dan tanah yang lebih tinggi kerapatan massanya (Foth, 1982).

Massa jenis padatan tanah adalah perbandingan antara massa kepadatan terhadap volume

padatannya sendiri. Pengukuran dilakukan selama 24 jam dengan suhu mutlak 105oC atau antara

100 -110oC. Persyaratan suhu dan waktu serta kadar air tanah dinggap nol dan mutlak tidak akan

berubah. Bulk density pada lapisan A tanah-tanah mineral umumnya berkisar antara 1,2 – 1,6

gram/cm3. Tanah organik mempunyai Bulk density yang rendah hanya dapat mencapai 0,1

gram/cm3 pada bahan organiknya. Bulk density penting bagi kebutuhan pupuk atau pada tiap

hektar tanah yang dipengaruhi tanah perhektar. Kerapatan massa pada berbagai horizon pada

tanah lempung memperlihatkan bahwa horizon C (bahan induk) merupakan lapisan terpadat

mempunyai kerapatan massa 1,7 gram/cm3. pembentukan struktur selama perkembangan tanah

menyebabkan horizon-horizon dibagian atas mempunyai kerapatan massa lebih rendah

dibandingkan bahan induk aslinya (Foth, H.D, 1989).

Bulk density atau kerapatan tanah menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering

dengan volume bawah termasuk volume pori-pori tanah. Makin padat suatu tanah, maka semakin

8

Page 9: Laporan Praktikum BD-PD

tinggi Bulk density yang berarti semakin sulit untuk meneruskan air atau ditembus akar tanaman

(Hardjowigeno, 2003).

Untuk tanah   berstruktur  halus  mempunyai porositas tinggi dan berat tanah yang lebih

rendah dibandingkan tanah berpasir. Bahan organik memperkecil berat volume tanah, karena

bahan organik jauh lebih ringan dari pada mineral dan bahan organik memperbesar porositas

(Brady, 1982).

Timbulnya proses pembentukan struktur di horizon-horizon bagian atas dari bahan induk

ini mengakibatkan Bulk Density lebih rendah dari batuan induk itu sendiri. Tanah-tanah organik

memiliki nilai Bulk Density yang rendah dibandingkan dengan tanah mineral. Tergantung dari

sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu, dan kandungan air pada saat

pengambilan contoh, maka biasanya Bulk Density itu berkisar antara 0,2–0,6 gr/cm3. Bahan

organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan daripada mineral.

Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah yang bertekstur halus mempunyai

berat isi yang lebih rendah daripada tanah berpasir (Buckman, 1982).

2.2.   Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Bulk Density

Nilai dari berat volume Bulk Density dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya

kandungan bahan organik tanah, porositas dan kepadatan tanah. Untuk tanah   berstruktur  halus

mempunyai porositas tinggi dan berat tanah yang

lebih rendah dibandingkan tanah berpasir. Bahan organik memperkecil berat volume tanah,

karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada mineral dan bahan organik memperbesar

porositas (Hakim, 1996).

Tanah-tanah organik memiliki kerapatan massa yang sangat rendah dibanding dengan

tanah-tanah mineral. Variasi-variasi yang ada perlu diperhatikan tergantung pada bahan organik

9

Page 10: Laporan Praktikum BD-PD

dan kelembaban tanah. Berat isi menggambarkan keadaan, struktur dan porositas tanah.

Pengaruh sifat-sifat fisik tanah tersebut dapat dinilai dari kaitan-kaitan pertumbuhan tanaman

dengan berat isi tanah. Bahan organik memperkecil berat isi karena bahan organik jauh lebih

ringan dari pada mineral, dan bahan organik memperbesar porositas tanah (Buckman dan

Brandy, 1982).

Timbulnya proses pembentukan struktur di horizon-horizon bagian atas dari bahan induk

ini mengakibatkan Bulk Density lebih rendah dari batuan induk itu sendiri. Tanah-tanah organik

memiliki nilai Bulk Density yang rendah dibandingkan dengan tanah mineral. Tergantung dari

sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu, dan kandungan air pada saat

pengambilan contoh, maka biasanya Bulk Density itu berkisar antara 0,2–0,6 gr/cm3. Bahan

organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan daripada mineral.

Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah yang bertekstur halus mempunyai

berat isi yang lebih rendah daripada tanah berpasir (Foth,1994)

I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Tanah sebagai akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar permukaan planet bumi, yang

mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang

bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula

(Darmawijaya, 1990).

Tanah yang terbentuk di permukaan bumi baik secara langsung maupun tidak langsung berkembang

dari mineral batu-batuan. Semua itu terjadi dengan melalui proses pelapukan baik fisik maupun kimia

dengan bantuan atmosfer.

10

Page 11: Laporan Praktikum BD-PD

Beberapa sifat fisik yang sangat penting adalah bulk density (BD), particle density (PD), dan Porositas

yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Makin padat suatu tanah maka makin tinggi

BD, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. PD penting dalam penentuan

laju sedimentasi dan pergerakan partikel oleh air dan angin. Porositas tanah juga penting karena

merupakan gambaran aerasi dan drainase tanah serta kualitas struktur dalam tanah.

Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu diadakan praktikum BD, PD dan porositas untuk mengetahui

nilai masing-masing.

1.2 Tujuan dan kegunaan

Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai dari BD, PD dan porositas dari sampel tanah yang telah diambil

di lapangan. Kiranya penelitian ini berguna bagi praktikan dan dapat digunakan oleh mahasiswa lain

sebagai referensi studi.

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bulk density

Bulk density atau berat jenis suatu tanah adalah bobot massa tanah kondisi lapangan yang dikering

ovenkan per satuan volume. Nilai kerapatan massa tanah berbanding lurus dengan tingkat kekasaran

partikel-partikel tanah, makin kasar akan makin berat (Hanafiah, 2010).

Nilai bobot isi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pengolahan tanah, bahan

organik, tekstur, struktur, dan kandungan air tanah. Nilai ini banyak dipergunakan dalam perhitungan-

perhitangan seperti dalam penentuan kebutuhan air irigasi pemupukan dan, pengolahan tanah (Foth,

1988).

Tanah-tanah organik memiliki kerapatan massa yang sangat rendah dibanding dengan tanah-tanah

mineral. Variasi-variasi yang ada perlu diperhatikan tergantung pada bahan organik dan kelembaban

tanah. Berat isi menggambarkan keadaan, struktur dan porositas tanah. Pengaruh sifat-sifat fisik tanah

tersebut dapat dinilai dari kaitan-kaitan pertumbuhan tanaman dengan berat isi tanah (Buckman et al.,

1982).

11

Page 12: Laporan Praktikum BD-PD

2.2 Particle density

Particle density atau kerapatan partikel adalah bobot massa partikel padat per satuan volume tanah,

biasanya tanah mempunyai kerapatan partikel 2,6 g cm-3 (Hanafiah, 2010). Untuk menentukan

kepadatan partikel tanah, pertimbangan hanya diberikan untuk partikel yang kuat. Oleh karena itu,

kerapatan partikel setiap tanah merupakan suatu tetapan dan tidak bervariasi menurut jumlah ruang

partikel. Hal ini didefinisikan sebagai massa tiap unit volume partikel tanah dan sering kali dinyatakan

dalam g cm-3(Foth, 1988).

Faktor-faktor yang mempengaruhi partikel density adalah jumlah bahan organik dan mineral tanah.

Bahan organik sangat ringan dibandingkan dengan padatan mineral. Adanya bahan organik dalam tanah

mempengaruhi kerapatan jenis tanah. Semakin tinggi bahan organik semakin rendah PDnya. Untuk

banyak tanah mineral, kerapatan partikel akan mempunyai rata-rata sekitar 2,6 g cm-3.

Kerapatan ini sangat tidak beranekaragam dalam kandungan bahan organik atau komposisi mineral

(Foth,1988).

2.3 Porositas

Pori-pori tanah adalah bagian tanah yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi oleh udara dan air). Pori-

pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar (makro pori) danpori-porihalus (mikro pori). Pori-

pori kasar berisi udara atau air gravitasi (air yang mudah hilang karena gaya gravitasi), sedang pori-pori

halus berisi kapiler atau udara (Hardjowigeno, 2003).

Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur tanah, dan tekstur tanah.

Tanah-tanah dengan struktur granuler atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi daripada

tanah-tanah dengan struktur massive (pejal). Tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai pori-pori

makro sehingga sulit menahan air (Hardjowigeno, 2003).

Ruang pori-pori total pada tanah berpasir semakin rendah, tetapi sebagian besar dari pori-pori itu

terdiri dari pori-pori yang besar dan sangat efisiensi dalam lalu lintas air maupun udara. Persentase

volume yang ditempati oleh pori-pori kecil dalam tanah adalah rendah, yang menunjukkan kapasitas

memegang air yang rendah (Buckmanet al., 1982).

Adapun hal–hal yang mempengaruhi porositas adalah iklim, kelembaban dan struktur tanah. Iklim,

suhu, sifat mengembang dan mengerut sangat mempengaruhi porositas. Misalnya saja wilayah yang

beriklim hujan tropis maka tingkat curah hujan pada tanah tersebut akan tinggi pada saat tanah tersebut

12

Page 13: Laporan Praktikum BD-PD

basah maka tanah tersebut akan mengalami pengembangan dan pori tanah pada saat tersebut akan

banyak terisi oleh air juga akan mempengaruhi kelembaban tanah tersebut yang nantinya akan

berpengaruh pada porositasnya. Sebaliknya pada musim kemarau atau kering tanah akan mengerut dan

pori tanah akan semakin besar tetapi kebanyakan akan diisi oleh udara, sehingga nantinya akan

berpengaruh terhadap porositas tanah tersebut. Selain itu, struktur tanah juga akan sangat

berpengaruh, karena sangat bergantung pada kadar liat , pasir, dan debu yang dikandung tanah tersebut

apabila struktur tanah dirusak maka porositas tanah tersebut akan berubah (Pairunan et al., 1997).

I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Salah satu cara mengutarakan berat tanah adalah yang di sebut particle density. Dapat didefenisikan sebagai berat suatu volume kepadatan tanah. Jelasnya yang dimaksud tanah disini adalah volume tanah saja, jadi tidak termasuk volume ruang-ruang yang terdapat antara partikel (ruang pori).

Tanah yang terbentuk di permukaan bumi baik secara langsung maupun tidak langsung berkembang dari mineral batu-batuan. Semua itu terjadi dengan melalui proses pelapukan baik fisik maupun kimia dengan bantuan atmosfer.

Kandungan bahan mineral sangatlah mempengaruhi berat jenis butiran dari tanah. Berat dari satuan-satuan volume fase tanah dapat didefenisikan sebagai berat jenis butiran atau particle density. Volume yang dimaksudkan adalah volume tanah sendiri tanpa memperhitungkan pori-pori tanah.

Kondisi fisik tanah sangat menentukan aerase, drainase, dan nutrisi tanaman. Sifat fisik tanah juga berpengaruh oleh sifat kimia dan biologi tanah, di mana sifat-sifat fisik tanah tergantung pada jumlah, ukuran, bentuk, susunan, dan komposisi mineral dari partikel-partikel tanah, macam dan jumlah bahan organik, volume dan bentuk pori-pori pada waktu tertentu.

Beberapa sifat fisik yang sangat penting adalah Bulk Density, Particle Density, dan Porositas. Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan daripada bahan mineral. Di samping itu bahan organik tanah dapat memperbesar porositas tanah.

Particle Density tiap jenis tanah yaitu konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah ruang antara partikel-partikel porositas. Perbedaan kerapatan zarah atau partikel di antara jenis-jenis tanah tidak terlalu besar, kecuali terdapat variasi yang besar di dalam kandungan bahan organik dan komposisi dari mineral tanah.

Particle Density dapat menggambarkan partikel-partikel tanah. Hal tersebut bergantung dari berat partikel tanah dan perhitungan volumenya. Berat jenis butiran itu mengandung mineral atau bahan organik. Di samping itu, penting juga diketahui dalam menetapkan gerak air dalam tanah, di mana porositas berhubungan dengan permeabilitas untuk menentukan gerak air.

Berdasarkan uraian di atas maka penting dilakukan percobaan terhadap pengamatan partikel density pada tanah perkebunan sehingga dapat diketahui partikel-partikel tanah yang terkandung dan jenis tanaman yang cocok untuk jenis tanah tersebut.

13

Page 14: Laporan Praktikum BD-PD

1.2. Tujuan dan Kegunaan Tujuan dari praktikum Particle Density adalah untuk menentukan nilai Particle Density pada sampel tanah Alfisol. Kegunaan dari praktikum Particle Density adalah untuk mengetahui pengolahan tanah lebih lanjut serta penentuan varietas tanaman apa saja yang dapat ditanam pada daerah (tanah) tersebut.

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian Partikel Density

Particle Density adalah berat suatu volume kepadatan tanah. Jelasnya yang dimaksud dengan tanah disini adalah volume tanah saja, jadi tidak termasuk volume ruang-ruang yang terdapat diantara partikel (ruang pori).Tanah mineral mempunyai Particle Density = 2,65 g/cm3. Dengan mengetahui besarnya Bulk Density dan Particle Density maka dapat dihitung banyaknya pori-pori total tanah (Hardjowigeno, 2003).

Menentukan Particle Density tanah harus memperhatikan pada partikel-partikel tanah. Untuk kebanyakan tanah mineral-tanah mineral, rata-rata Particle Densitynya adalah 2,65 gr/cm3. Perbedaan Particle Density di antara jenis-jenis tanah tidak begitu besar, kecuali terdapat variasi yang besar di dalam kandungan bahan organik dan komposisi mineral tanah (Hakim, 1986).

Dalam menentukan Particle Density, pertimbangan diberikan kepada partikel padat saja. Jadi, Particle Density adalah konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah ruangan antar partikel. Kerapatan ini didefinisi sebagai massa (bobot) per unit volume partikel tanah (kerapatan tanah) dan sering dinyatakan sebagai gram per sentimeter kubik. Untuk banyak tanah mineral, kerapatan partikel akan mempunyai rata-rata sekitar 2,6 gram per sentimeter kubik. Kerapatan ini sangat tidak beranekaragam dalam kandungan bahan organik atau komposisi mineral (Foth, 1994).

Karena berat bahan organik lebih kecil dari berat benda padat tanah mineral yang lain dalam volume yang sama, jumlah bahan organik dalam suatu tanah jelas mempengaruhi kerapatan butir. Akibatnya, tanah permukaan biasanya kerapatan butirnya lebih kecil dari subsoil. Topsoil yang banyak mengandung bahan organik kerapatan butirnya menurun sampai 2,4 (Buckman dan Brady, 1982). 2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Partikel Density

Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi proses particle density yaitu kadar air , tekstur tanah , stuktur tanah, topografi dan bahan organik ,kelima faktor ini sangat berpengaruh dalam proses particle density dan sangat berhubungan erat satu sama lainnya ,dan faktor- faktor ini memiliki peranan yang amat penting .sehingga dapat kita menarik kesimpulan bahwa semua tanpa adanya pengaruh kadar air maka proses particle density tidak berlangsung karena air sanga mempengaruhi volume kepadatan tanah, dan jika partikel density tidak dipengaruhi oleh tekstur dan stuktur maka volume kepadatan tanah tidak kita ketahui karena tanah tersususn oleh fraksi pasir, fraksi liat dan fraksi debu sehingga untuk mengetahui volume kepadatan tanah sangat dipengaruhi oleh tekstur dan sturktur selain itu kandungan bahan organic di dalam tanah mempengaruhi volume kepadatan tanah. (Hanafiah ,2005).

Tanah yang memiliki kandungan bahan organic yang banyak tentulah sangat berbedah volume kepadatan tanahnya bila dibandingkan tanah yang memiliki kandungan bahan organic yang sedikit selain itu topografi juga sangat mempengaruhi volume kepadatan tanah jika tanah

14

Page 15: Laporan Praktikum BD-PD

yang terletak pada topografi yang curam maka kemampuan untuk mengikat air itu lebih rendah dibandingkan tanah yang terletak pada topografi yang datar (Hanafiah ,2005).

2.3. Hubungan Partikel Density dengan kesuburan tanaman Peranan yang besar dari nilai partikel density yaitu menjadi salah satu faktor pembatas

dari pengolahan tanah suatu lahan pertanian. Dimana partikel density yang terlalu rendah adalah tidak baik untuk media bercocok tanam. Nilai besaran partikel density dipengaruhi oleh adanya bahan organic, seperti mineral peyusunnya serta komposisi padatan tanah. Tanah yang banyak mengandung bahan organic akan kecil nilai partikel densitynya (Kemas, 2007).

Particle density sangatlah mempengaruhi pertumbuhan tanaman, semakin kecil nilai particle density maka makin sedikit ruang pori suatu jenis tanah yang secara otomatis mempengaruhi aktivitas tanaman dalam mencari unsur hara dalam tanah. (Anonim 2011)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Particle density (penetapan berat jenis) merupakan berat tanah kering persatuan volume partikel-partikel (padat) tanah (jadi tidak termasuk volume pori-pori tanah). Partikel density dinyatakan dalam berat volume tanah. Pada umumnya kisaran partikel density pada tanah mineral kecil adalah 2,6-2,93gr/cm3. Hal ini disebabkan karena adanya mineral kuarsa dan silikat koloida yang merupakan komponen tanah sekitar angka tersebut.Besarnya ukuran partikel-partikel tanah tidak mempengaruhi particle density (penetapan berat jenis) dan ini merupakan salah satu sebab mengapa tanah pada lapisan atas mempunyai partikel desnity yang lebih rendah dari lapisan bawahnya. Dan jelasnya bahwa dengan pengaruh kandungan bahan organik yang lebih tinggi mempunyai nilai particle density (penetapan berat jenis) yang rendah dibanding tanah yang mengandung bahan organik yang rendah, nilai particle density (penetapan berat jenis)nya akan semakin tinggiParticle density (penetapan berat jenis) penting diketahui karena pengaruh tentang sifat dan jenis tanah suatu tanah dalam areal pertanian akan membuat manusia berusaha lebih meningkatkan hasil produksinya, misalnya dalam mengetahui jenis tanahnya, maka kita akan dapat menentukan apa yang sesuai pada areal tersebut dan cara perolehannya.Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan pengamatan untuk mengetahui nilai particle density (penetapan berat jenis) agar kita dapat menentukan media tumbuh yang cocok untuk tanaman yang akan dibudidayakan.

1.2. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan diadakannya praktikum ini yaitu untuk menentukan nilai particle density (penetapan berat jenis) tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 

15

Page 16: Laporan Praktikum BD-PD

Adapun kegunaan dari pengamatan ini yaitu sebagai bahan informasi untuk mahasiswa tentang particle density (penetapan berat jenis) juga sebagai bahan pertimbangan dalam penegelolahan tanah.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Particle density (penetapan berat jenis)

Particle density (penetapan berat jenis) adalah berat tanah kering persatuan volume partikel-partikel (padat) tanah (jadi tidak termasuk volume pori-pori tanah). Tanah mineral mempunyai particle density (penetapan berat jenis) 2,65 g/cm3 (Hardjowigeno, 2010). Dalam menentukan kepadatan partikel tanah, pertimbangan hanya diberikan untuk partikel yang kuat. Oleh karena itu, kerapatan partikel setiap tanah merupakan suatu tetapan dan tidak bervariasi menurut jumlah ruang partikel. Hal ini didefinisikan sebagai massa tiap unit volume partikel tanah dan sering kali dinyatakan dalam gram/cm3. Untuk kebanyakan tanah mineral kerapatan partikelnya rata-rata sekitar 2,6 gram/cm3 (Foth, 1994).Kerapatan partikel (bobot partikel) adalah bobot massa partikel padat persatuan volume tanah, biasanya tanah memiliki kerapatan partikel yaitu 2,6 gram/cm3. Kerapatan partikel erat hubungannya dengan kerapatan massa. Hubungan kerapatan partikel dan kerapatan massa dapat menentukan pori-pori pada tanah (Hanafiah, 2005).Partikel density dinyatakan dalam berat (gram tanah persatuan volume cm3) tanah. Jadi bila 1 cm3 padatan tanah beratnya 2,6 gram, maka partikel density tanah tersebut adalah 2,6 gr/cm3 (Pairunan,1985).Pada umumnya kisaran partikel density tanah-tanah mineral kecil adalah 2,6-2,93 gr/cm3. Hal ini disebabkan mineral kwarsa, feldspart, dan silikat koloida yang merupakan komponen tanah sekitar angka tersebut. Jika dalam tanah terdapat mineral-mineral berat seperti magnetik, garmet, sirkom, tourmaline, dan hornblende, partikel density dapat melebihi 2,75 gr/cm3. Besar ukuran dan cara teraturnya partikel tanah tidak dapat berpengaruh dengan particle density (penetapan berat jenis). Ini salah satu penyebab tanah lapisan atas mempunyai nilai partikel density yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan bawahnya karena banyak mengandung bahan organik ( Hakim, 1986).

2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Beberapa faktor yang mempengaruhi particle density (penetapan berat jenis) tanah antara lain:

1. Tekstur

16

Page 17: Laporan Praktikum BD-PD

Tekstur tanah dapat diartikan sebagai penampilan visual suatu tanah berdasarkan komposisi kualitatif dari ukuran butiran tanah dalam suatu massa tanah tertentu. Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (Hanafiah, 2005).

2. Bahan organik

Bahan organik biasanya berasal dari proses pelapukan batuan. Bahan organik komposisinya di dalam tanah memang sedikit yaitu berkisar 3-5% tapi pengaruhnya sangat besar terhadap perubahan sifat-sifat tanah. Bahan organik tanah terdiri atas bahan organik kasar dan organik halus (Hanafiah, 2005).

3. Struktur

Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil alami dari tanah, akibat melekatnya butir-butir primer tanah satu sama lain. Satu unit struktur disebut ped (terbentuk karena proses alami). Cold juga merupakan gumpalan tanah tetapi terbentuknya bukan karena proses (Hanafiah, 2005).

4. Bulk Density

Semakin tinggi bulk density tanah dan bahan organik suatu tanah maka particle density (penetapan berat jenis) dalam tanah tersebut akan semakin rendah, begitu pula sebaliknya (Hardjowigeno, 1992).

5. Topografi

Apabila topografinya curam maka tanah akan lebih susah untuk menyerap air sehingga tanah akan memilki volume kepadatan tanah yang besar pula, berbeda dengan tanah yang berada pada topografi datar maka daya serap tanah terhadap air akan besar pula. Topografi di suatu daerah sangat mempengaruhi tinggi rendahnya particle density (penetapan berat jenis) (Hardjowigeno, 2003).

17