laporan p k p.docx

57
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu upaya dalam rangka membantu manusia (peserta didik) agar mampu hidup sesuai dengan martabat kemanusiaannya. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembankan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas). Pendidikan berkualitas harus di penuhi melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan. Keberhasilan suatu pendidikan dapat di ukur dengan melihat hasil suatu belajar. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang bersifat menyeluruh dalam melaksanakannya dan mencangkup berbagai aspek, baik aspek kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Dari berbagai pengalaman dan pengamatan selama ini siswa kurang aktif dalam belajar, terutama dalam hal pembelajaran matematika. Anak cenderung tidak begitu 1

Upload: ian-muhamad

Post on 02-Feb-2016

270 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN P K P.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu upaya dalam rangka membantu manusia

(peserta didik) agar mampu hidup sesuai dengan martabat kemanusiaannya.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembankan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (UU

No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

Pendidikan berkualitas harus di penuhi melalui peningkatan kualitas dan

kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan. Keberhasilan suatu

pendidikan dapat di ukur dengan melihat hasil suatu belajar. Pembelajaran

yang baik adalah pembelajaran yang bersifat menyeluruh dalam

melaksanakannya dan mencangkup berbagai aspek, baik aspek kognitif,

psikomotorik, maupun afektif.

Dari berbagai pengalaman dan pengamatan selama ini siswa kurang aktif

dalam belajar, terutama dalam hal pembelajaran matematika. Anak cenderung

tidak begitu tertarik dengan pembelajaran matematika, karena selama ini

pelajaran matematika di anggap sebagai pelajaran yang rumit/sukar. Siswa di

tuntut untuk memiliki kemampuan berpikir logis dan kreatif yang

menggunakan keterampilan berpikir dan berkosentrasi. Dalam kenyataannya

masih banyak sekali anak didik yang lemah dalam pelajaran berhitung.

Kadang-kadang mereka sangat pintar dalam pelajaran hafalan tetapi nilainya

rendah pada pelajaran berhitung, sehingga masalah ini menyebabkan

rendahnya minat dan hasil belajar matematika pada siswa SDN Lamere.

Salah satu upaya guru dalam menciptakan suasana yang aktif, efektif, dan

menyenangkan dalam pembelajaran yakni dengan menggunakan alat peraga

1

Page 2: LAPORAN P K P.docx

yang tepat dan sesuai. Hal ini dapat membantu guru dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran serta meningkatkan minat belajar siswa.

Mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) di rancang untuk

memberikan pengalaman belajar yang dapat meningkatkan kemampuan

profesional guru SD dalam mengelola pembelajaran.Kompetensi yang di

harapkan dikuasai mahasiswa setelah mengikuti PKP adalah mampu

memperbaiki dan/atau meningkatkan kualitas pembelajran bidang studi atau

pembelajaran tematik yang di ajarkan di SD dengan menerapkan kaidah-

kaidah Penelitian Tindakan Kelas (PKP). Secara lebih khusus, mahasiswa

diharapkan mampu:

1. Merencanakan perbaikan/peningkatan kualitas pembelajaran berdasarkan

hasil inkuiri melalui refleksi setelah pembelajaran berlangsung;

2. Melaksanakan perbaikan/peningkatan kualitas pembelajaran dengan

menerapkan kaidah dan prinsip PTK; dan

3. Mempertanggungjawabkan tindakan perbaikan/peningkatan kualitas

pembelajaran secara ilmiah dalam bentuk laporan.

Berdasarkan hasil post tes prasiklus terhadap pembelajaran matematika

tentang konsep menentukan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor

Persekutuan Terbesar (FPB).pada siswa kelas IV SD Lamere di kecamatan

SAPE kabupaten BIMA di definisikan masih banyak siswa yang hasil

belajarnya belum tuntas.

- Rerata nilai pos test pra siklus mata pelajaran matematika kelas IV Sdn

Lamere hanya mendapat nilai 68,02

- Hanya 8 orang dari 18 siswa yang mencapai KKM 75 atau hanya terdapat

44,44% dari 48 orang siswa yang mencapai KKM sedangkan sisanya

belum mencapai KKM.

Melihat dari kondisi tersebut maka peneliti mempunyai ide untuk

memperbaiki hasil penelitian tersebut dengan berusaha melakukan perbaikan

pembelajaran.

2

Page 3: LAPORAN P K P.docx

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil dari prasiklus, muncul berbagai masalah diantaranya

adalah:

- Siswa kelas IV SDN Lamere kurang dapat memahami konsep

tentang menentukan KPK dan FPB terhadap mata pelajaran

matematika.

- Siswa kelas IV SDN Lamere kurang memperhatikan penjelasan

guru.

2. Analisis Masalah

Dari hasil identifikasi masalah tersebut, guru/peneliti melakukan analisis

masalah,. Rendahnya hasil belajar siswa di sebabkan oleh beberapa faktor

yaitu :

- Guru tidak menggunakan alat peraga.

- Siswa kurang memiliki minat belajar.

3. Alternatif Prioritas Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisis masalah, maka guru/peneliti memilih alternatif

pemecahan masalah atau tindakan perbaikan yang di lakukan adalah

“Menggunakan media papan bilangan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pada saat pembelajaran matematika tentang konsep menentukan

KPK dan FPB pada siswa kelas IV SDN Lamere.”

B. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan penjelasan di atas maka Rumusan Masalah

Penelitiannya adalah

- Bagaimanakah cara menggunakan media papan bilangan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran matematika tentang

konsep menentukan KPK dan FPB pada siswa kelas IV SDN Lamere ?

- Bagaimanakah pengaruh penggunaan media papan bilangan terhadap

peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika tentang

konsep menentukan KPK dan FPB pada siswa kelas IV SDN Lamere ?

C. Tujuan Penelitian perbaikan pembelajaran

3

Page 4: LAPORAN P K P.docx

Tujuan penelitian merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian yang di

sajikan pada

bagian rumusan masalah. Adapun tujuan yang ingin di capai dalam perbaikan

ini adalah:

1. Mendiskripsikan pengguanan media papan bilangan untuk meningkatkan

pemahaman siswa terhadap pembelajaran matematika tentang konsep

menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan

terbesar (FPB) pada siswa kelas IV SDN Lamere.

2. Menganalisis dampak penggunaan media papan bilangan dalam

meningkatkan hasil dan minat belajar siswa terhadap pembelajaran

matematika tentang konsep menentukan KPK dan FPB pada siswa kelas

IV SDN Lamere.

D. Manfaat penelitian perbaikan pembelajaran

Kegunaan penelitian ini adalah di harapkan dapat memberikan

sumbangan yang berharga guna memperkaya kekhasan ilmu pengetahuan

dalam dunia pendidikan.

1. Bagi siswa

Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran

matematika kelas IV SDN Lamere sehingga dapat meningkatkan prestasi

siswa itu sendiri.

2. Bagi guru

a. Membantu guru berkembang secara professional

b. Memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, karena dengan adanya

perbaikan menimbulkan rasa puas karena sudah melakukan sesuatu

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Bagi sekolah.

a. Untuk meningkatkan kualitas lulusan.

b. Sebagai bahan tambahan koleksi perpustakaan.

4. Bagi institut pendidikan secara umum.

a. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

4

Page 5: LAPORAN P K P.docx

b. Untuk mempercepat pencapaian KKM ideal mata pelajaran sesuai

standar penilaian yang telah di tetapkan oleh badan standar pendidikan

Nasional.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat pembelajaran Matematika

1. Pengertian matematika

Kata matematika berasal dari perkataan Latin mathematika yang

mulanya diambil dari

perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu

mempunyai asal katanya

mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata

mathematike

berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein

atau mathenein yang

artinya belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan

matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir

(bernalar). Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio

(penalaran), bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi.

Matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan

dengan idea, proses, dan penalaran (Russeffendi ET, 1980 :148).

Matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara

empiris. Kemudian

pengalaman itu diproses di dalam dunia rasio, diolah secara analisis

dengan penalaran di dalam

struktur kognitif sehingga sampai terbentuk konsep-konsep matematika

supaya konsep-konsep

matematika yang terbentuk itu mudah dipahami oleh orang lain dan dapat

dimanipulasi secara

5

Page 6: LAPORAN P K P.docx

tepat, maka digunakan bahasa matematika atua notasi matematika yang

bernilai global

(universal). Konsep matematika didapat karena proses berpikir, karena itu

logika adalah dasar

terbentuknya matematika.

Pada awalnya cabang matematika yang ditemukan adalah Aritmatika atau

Berhitung,

Aljabar, Geometri setelah itu ditemukan Kalkulus, Statistika, Topologi,

Aljabar Abstrak, Aljabar

Linear, Himpunan, Geometri Linier, Analisis Vektor, dll.

2. Beberapa Definisi Para Ahli Mengenai Matematika antara lain :

1. Russefendi (1988 : 23)

Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan,

definisi-definisi,aksioma-aksioma, dan dalil-dalil di mana dalil-dalil

setelah dibuktikan kebenarannya

berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu

deduktif.

2. James dan James (1976).

Matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan,

besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya.

Matematika terbagi dalam tiga bagian besar

yaitu aljabar, analisis dan geometri. Tetapi ada pendapat yang

mengatakan bahwamatematika terbagi menjadi empat bagian yaitu

aritmatika, aljabar, geometris dan analisis dengan aritmatika mencakup

teori bilangan dan statistika.

3. Johnson dan Rising dalam Russefendi (1972)

Matematika adalah pola berpikir, pola

mengorganisasikan,pembuktianyang logis, matematika itu adalah

bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat ,

jelas dan akurat representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa

bahasa simbol

6

Page 7: LAPORAN P K P.docx

mengenai ide daripada mengenai bunyi. Matematika adalah

pengetahuan struktur yang

terorganisasi, sifat-sifat dalam teori-teori dibuat secara deduktif

berdasarkan kepada unsur

yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan

kebenarannya

adalah ilmu tentang keteraturan pola atau ide, dan matematika itu

adalah suatu seni,

keindahannya terdapat pada keterurutan dan keharmonisannya.

4. Reys - dkk (1984) Matematika adalah telaahan tentang pola dan

hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan

suatu alat.

5. Kline (1973) Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang

dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu

terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai

permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.

B. Hakikat media pembelajaran

1. Pengertian media pembelajaran

Kata media pengajaran terdiri dari kata “media” dan “pengajaran”.

Media atau medium berasal dari kata latin “Medius” yang berarti

“Tengah”. Degan demikian dapat diketahui bahwa media adalah sesuatu

yang menjadi perantara dengan yang lainnya. Dalam bahasa Arab media

berarti perantara (Washaail) atau pengantar pesan dari pengirim kepada

penerima pesan. Gerlach menyebutkan bahwa media jika dipahami dalam

garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi

yang membuat siswa mampu mmeperoleh pengetahuan, keterampilan atau

sikap (Arsyad (2002).

Terkadang istilah media pendidikan sering diartikan bergantian

dengan istilah alat bantu atau media komunikasi. Seperti yang

dikemukakan oleh Gagne dan Briggs bahwa secara implisit media

pengajaran meliputi alat yang berupa fisik yang digunakan untuk

7

Page 8: LAPORAN P K P.docx

menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara lain buku,

tape recorder, kaset, video camera, grafi, televisi, film, slide foto, gambar,

dan komputer (Arsyad, 2002).

Definisi lain tentang media pembelajaran adalah kata Media sendiri

berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata Medium

yang secara harfiah berarti “ Perantara “ atau “ Pengantar ”. Dengan

demikian, maka media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau

penyalur pesan. Telah banyak pakar dan juga organisasi (lembaga) yang

mendefinisikan media pembelajaran ini, beberapa definisi tentang media

pembelajaran ini adalah sebagai berikut :

1). Media pembelajaran atau media pendidikan adalah seluruh alat dan

Bahan yang dapat dipakai untuk media pendidikan seperti radio,

televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya (Rossi & Breidle, 1966:

2). Teknologi Pembawa Pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan

pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Scram, 1977)

3). Sarana Komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk

teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969)

4). Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses

belajar (Briggs, 1970)

5). Segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran

pesan (AECT, 1977)

6). Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan

yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa

untuk belajar (Miarso, 1989)

7). Media merupakan alat saluran komunikasi (Heinich, 1993)

Dari berbagai pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada

dasarnya semua pendapat tersebut memposisikan media sebagai suatu alat

atau sejenisnya yang dapat dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu

kegiatan pembelajaran. Pesan yang dimaksud adalah materi pelajaran, dimana

keberadaan.

2. Fungsi dan manfaat media pembelajaran

8

Page 9: LAPORAN P K P.docx

Hamalik (1990) mengemukakan bahwa media pengajaran yang

digunakan sebagai alat bantu dalam peroses belajar mengajar berfungsi

untuk membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi

dan ransangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis

terhadap siswa. Dengan demikian penggunaan media pengajaran dapat

membawa manfaat besar terhasap keberhasilan pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar di kelas.

Pentingnya media pengajaran juga dikemukakan oleh Sudjana (2002),

bahwa dengan penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi proses

belajar mengajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan

dpat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Penggunaan media

pengajaran pada saat terjadinya proses belajar mengajar dalam kelas

diharapkan dapat mempertinggi minat dan perhatian siswa dalam

mengikuti proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Hal tersebut

dapat mempertinggi motivasi siswa untuk mengikuti proses belajar

mengajar. Selain hal tersebut dengan penggunaan media pengajaran maka

siswa dapat melihat secara langsung, tidak hanya dengan kata-kata

sehingga diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami apa yang

disampaikan oleh guru dalam kelas

C. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran

Mengingat banyaknya media dalam pembelajaran, maka dirasa sangat

perlu untuk melakukan pengelompokkan terhadap berbagai media pendidikan

yang ada tersebut. Pengelompokkan ini secara praktis dimaksudkan agar

memudahkan kita sebagai pengguna dalam memahami prinsip penggunaan,

perawatan dan pemilihan media dalam proses pembelajaran. Menurut Wina

Sanjaya (2006 : 170), media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi

beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya.

1. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:

1) Media auditif

yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya

memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.

9

Page 10: LAPORAN P K P.docx

2) Media visual,

yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur

suara. Jenis media yang tergolong ke dalam media visual adalah:

film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk

bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.

3) Media audiovisual,

yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga

mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman

video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.

Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab

mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.

2. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke

dalam

1). Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak,

seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari

hal- hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa

harus menggunakan ruangan khusus.

2). Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan

waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.

3. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke

dalam :

1). Media yang diproyeksikan,

seperti film, slide, film strip, transparansi, dan lain sebagainya. Jenis

media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film

projector untuk memproyeksikan film, slide projector untuk

memproyeksikan film slide, operhead projector (OHP) untuk

memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi

semacam ini, maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.

2). Media yang tidak diproyeksikan,seperti gambar, foto, lukisan, radio,

dan lain sebagainya.

10

Page 11: LAPORAN P K P.docx

Pendapat lain dikemukakan oleh Rudy Brets (2004:44) , yang

mengklasifikasikan media menjadi 7 (tujuh), yaitu:

1. Media audio visual gerak, seperti: film bersuara, pita video, film pada

televisi, Televisi, dan animasi

2. Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, halaman suara,

dan sound slide.

3. Audio semi gerak seperti: tulisan jauh bersuara.

4. Media visual bergerak, seperti: film bisu.

5. Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide

bisu.

6. Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio.

7. Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.

Penjelasan dari pengelompokan di atas adalah sebagai berikut :

- Media visual

Yaitu media yang hanya dapat dilihat, yang termasuk kelompok visual

misalnya : foto, gambar, poster, grafik, kartun, liflet, buklet, torso, film

bisu, model 3 dimensi seperti diorama, mokeup dan sebagainya.

- Media Audio

Adalah media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, radio,

MP3 Player, iPod.

- Media Audio Visual

Yaitu media yang dapat dilihat sekaligus dapat didengar, misalnya : film

bersuara, video, televisi, sound slide,

- Multimedia

Adalah media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap seperti :

suara, animasi, video, grafis dan film. Multimedia sering diidentikan

dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer (CBI).

- Media Realia

Yaitu semua media nyata yang ada dilingkungan alam, baik digunakan

dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan. Misalnya tumbuhan,

batuan, binatang, insectarium, herbarium, air, sawah dan sebagainya.

11

Page 12: LAPORAN P K P.docx

D. Media Papan Bilangan

Papan bilangan merupakan sebuah media pembelajaran/alat peraga yang

terbuat dari papan kayu yang berukuran 2 x 5 cm sepanjang 70 cm, atau

ukurannya sesuai keinginan.

1. Alat dan Bahan yang di gunakan:

Papan,paku,kayu,cat, gergaji, dan spidol.

a. Cara Pembuatan :

1). Papan dipotong dengan ukuran 2 x 5 cm sepanjang 70 cm

(sesuai keinginan)

2). Tarik garis lurus pada permukaan kayu dan beri titik-titik pada

permukaan tersebut dengan jarak masing-masing 3 cm.

3). Tancapkan paku-paku tersebut hingga 50 paku.

4). Setiap paku tuliskan angka 1 hingga 50 dengan menggunakan

spidol.

5). Potonglah kayu kecil-kecil sebanyak yang dibutuhkan untuk

membuat manik-manik (dekak).

6). Lubangi tengahnya dengan paku.

7). Warnailah manik-manik dengan warna hitam dan merah

menggunakan cat.

Berikut gambar Papan Bilangan beserta manik-manik/dekak.

Gambar 01

Papan Bilangan

12

Page 13: LAPORAN P K P.docx

b. Cara Penggunaan :

Mecari bilangan KPK

Contoh :

Mencari KPK kelipatan 3 dan 4 :-

- Masukan manik-manik atau dekak di tiap-tiap bilangan yang

menggunakan kelipan 3 dan 4, kelipatan 3 : 3, 6, 9, 12, 15, 18,

21, dst menggunakan manik-manik hitam. Kelipatan 4 : 4, 8, 12,

20, 24, 28 dst menggunakan manik-manik merah. Pada papan

bilangan akan terlihat bahwa pada bilangan 12 akan terisi

dengan 2 manik-manik berwarna hitam dan merah.

Jadi KPK dari 3 dan 4 adalah kelipatan sekutu ( sama ) yang

terkecil adalah 12.

Mencari FPB dari 12 dan 20 :

- Masukan manik-manik faktor dari 12 dan 20 paktor (pembagi )

dari 12: 1, 2, 3, 4, 6, dan 12. Faktor pembagi dari 20 : 1, 2, 4, 5,

10 dan 20.

Pada papan bilangan akan terlihat manic-manik dengan 2 warna

pada paku dengan bilangan 4 ada 2.

13

Page 14: LAPORAN P K P.docx

Jadi FPB dari 12 dan 20 adalah faktor sekutu atau sama yang

terbesar adalah 4.

Beberapa media bentuk papan yang diringkas di sini terdiri dari papan

tulis, papan flanel, papan bulletin dan papan magnetik.

a. Papan tulis

Fungsi papan tulis adalah untuk menuliskan pokok-pokok keterangan guru

dan menuliskan rangkuman pelajaran dalam bentuk ilustrasi, bagan, atau

gambar.

b.   Papan flanel

Papan flanel adalah papan yang berlapis kain flanel, sehingga gambar

yang akan disajikan dapat dipasang dan dilepas dengan mudah dan

dapat dipakai berkali-kali. Papan flanel termasuk salah satu media

pembelajaran dua dimensi, yang dibuat dari kain flanel yang ditempelkan

pada sebuah triplek atau papan. Kemudian membuat guntingan-guntingan

flanel atau kertas rempelas yang di letakkan di bagian belakang gambar.

c.  Papan buletin

Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi kain flanel

tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya

selain menerangkan sesuatu, papan buletin dimaksudkan untuk

memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.

d.d.   Papan magnet

Papan magnet lebih dikenal sebagai white board atau magnetic board

adalah sebilah papan yang dibuat dari lapisan email putih pada sebidang

logam, sehingga pada permukaannya dapat ditempelkan benda-benda yang

ringan dengan interaksi magnet. Papan magnet memiliki fungsi ganda, yaitu

sebagai papan tulis dan sebagai papan tempel.

E. Kelebihan dan kekurangan media papan Bilangan

1. Kelebihan media papan Bilangan

1). Dapat di buat sendiri oleh guru

2).  Dapat di sediakan sendiri dengan teliti

d.

14

Page 15: LAPORAN P K P.docx

3). Dapat memusatkan perhatian siswa

4). Bahan dan alat mudah di dapat

2.  Kekurangan media papan

1).  Terbatas penggunaannya pada kelompok kecil.

2).   Penyajian pesan hanya berupa unsur visual

3).  Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan media-

media yang diproyeksikan.

F. Hakikat Belajar

Pada dasarnya, belajar ialah merupakan masalah dari setiap orang. Dengan

belajar maka nilai, sikap, tingkah, laku, semua perbuatan manusia terbentuk,

kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, keterampilan, disesuaikan &

dikembangkan. Oleh sebab itu, banyak ahli yg telah mencoba memberikan

definisi –definisi  mengenai belajar. Dalam proses belajar merupakan suatu

proses dari berubahnya bentuk tingkah laku tertentu yg secara relatif

permanen, perubahan akan tingkah laku tersebut hendaknya bukan hanya

sekedar disebabkan oleh proses pertumbuhan fisik saja dan maupun juga

bukan karena disebab kan perubahan kondisi fisik yg sifatnya temporer. Atas

dasar definisi yang di atas bisa diambil kesimpulan bahwa belajar harus selalu

melibatkan 3 (tiga) hal pokok, yakni: adanya sifat perubahan yang relatif

permanen, perubahan tingkah laku, serta di dalam perubahan tersebut

disebabkan oleh interaksi –interaksi  dengan lingkungan, bukan hanya dari

proses kedewasaan maupun perubahan-perubahan kondisi fisik yang sifatnya

temporer. Oleh sebab itu, pada prinsipnya belajar ialah merupakan proses

perubahan dari tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antar

siswa/siswi dengan sumber belajar, baik sumber-sumber yg didesign maupun

yg dimanfaatkan. Proses belajar tak hanya terjadi karena adanya interaksi

antar siswa/siswi dan para guru nya saja. Hasil belajar yang maksimal pun

bisa pula diperoleh lewat interaksi antara siswa/siswi dengan sumber-sumber

belajar yang lainnya.

15

Page 16: LAPORAN P K P.docx

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2005) menyatakan bahwa sebagian

besar dari perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan

pembelajaranya. Lantas, mengenai belajar dari beberapa ahli:

Gage & Berliner : “belajar ialah suatu proses perubahan perilaku yg

muncul sebab pengalaman”

Di Vesta dan Thompson (1970) : “belajar ialah perubahan perilaku yg

relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman”.

Hilgard (1962) : “belajar ialah proses dimana suatu perilaku muncul

ataupun berubah sebab adanya respons terhadap sesuatu situasi”

Moh. Surya (1997) : “belajar bisa diartikan sebagai suatu proses yg

dilakukan oleh individu bagi memperoleh perubahan perilaku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri di dalam

berinteraksi dengan lingkungannya”.

Crow & Crow (1958) : “ belajar ialah kebiasaan-kebiasaan yang

diperolehnya, sikap dan pengetahuan baru”.

Witherington (1952) : “belajar merupakan suatu perubahan di dalam

kepribadian yg dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yg baru berbentuk

kecakapan, pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan keterampilan”.

G. Hakikat Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan

pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar

yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif

yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar

adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas

terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut

merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari

sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar,

sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan

puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 3).

Menurut Sudjana (2010: 22), hasil belajar adalah kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Selanjutnya Warsito

16

Page 17: LAPORAN P K P.docx

(dalam Depdiknas, 2006: 125) mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan

belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif

permanen pada diri orang yang belajar.

BAB III

Pelaksanaan, Penelitian Perbaikan Pembelajaran

A. Subyek, Tempat, dan Waktu, serta pihak yang membantu

1. Subyek penelitian

Penelitian dilakukan terhadap mata pelajaran Matematika dengan topik

menentukan KPK dan FPB pada siswa kelas VI SDN Lamere

2. Tempat.

Tempat penelitian perbaikan pembelajaran di laksanakan di sekolah SDN

Lamere, kecamatan Sape, Kabupaten Bima.

3. Waktu

waktu penelitian perbaikan pembelajaran di laksanakan selama 2 bulan

yaitu mulai dari tanggal 12 oktober 2015 yaitu mulai dari mengidentifikasi

masalah pembelajaran di kelas pada saat prasiklus sampai dengan kegiatan

perampungan.

17

Page 18: LAPORAN P K P.docx

Waktu perbaikan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan pada hari kamis,

tanggal 31 oktober 2015.

Waktu perbaikan pembelajaran siklus 2 dilaksanakan pada hari kamis,

tanggal 7 November 2015.

4. Pihak yang membantu penelitian.

pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini, dapat terlaksana atas bantuan

berbagai pihak antara lain:

1). Supervisor 1 sebagai tutor sekaligus pembimbing peneliti pada kegiatan

tutorial

2). Supervisor 2, sebagai pembimbing peneliti pada kegiatan mandiri di

tempat penelitian perbaikan pembelajaran.

3). Dinas pendidikan, yang menyediakan tempat penelitian

4). Kepala sekolah yang memberikan dukungan moril pada peneliti dalam

melaksanakan PKP

5). Pengelola UT pokjar Kecamatan Lambu

6). Penilai 1 dan penilai 2, yang menilai praktek pelaksanaan perbaikan

pembelajaran melalui format APKG 1 dan APKG 2.

7). UPBJJ UT Mataram

8). UT Pusat

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Prosedur penelitian perbaikan mencangkup studi pendahuluan dan

langkah-langkah PTK yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,

dan refleksi

untuk setiap siklus pembelajaran. Penelitian perbaikan pembelajaran di lakukan

pada 2 siklus.

1. Studi pendahuluan

Pada studi pendahuluan meliputi :

1). Identifikasi Masalah

2). Analisis Masalah

3). Pengenbangan Alternatif Tindakan.

2. Langkah-Langkah PTK, meliputi :

18

Page 19: LAPORAN P K P.docx

1). Tahap perencanaan.

Pada tahap ini memuat berbagai persiapan yang akan di lakukan

berdasarkan hasil temuan pada pelaksanaan pembelajaran yang telah di

lakukan pada pra siklus sebelumnya, kemudian guru/peneliti melakukan

diskusi dengan supervisor dengan menentukan tindakan perencanaan

perbaikan pembelajaran.

a. Menentukan jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran.

b. Menyiapkan RPP perbaikan siklus 1.

c. Menyiapkan fasilitas dan prasarana seperti alat peraga berupa

media Papan Bilangan

d. Mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti

o Lembar penilaian hasil belajar siswa.

o Lembar pengamatan/observasi

2). Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan tahap kegiatan yang di lakukan oleh

guru/peneliti dalam melaksanakan tindakan perbaikan. Pada tahap ini

guru/peneliti melaksanakan kegiatan tindakan perbaikan pembelajaran

berdasarkan skenario yang telah di susun pada RPP perbaikan tiap

siklus.

3). Tahap pengamatan (Observasi)

Tahap pengamatan merupakan tahap pengumpulan data selama proses

pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini guru/peneliti melaksanakan

pembelajaran yang di amati oleh pengamat/observer dengan

menggunakan pedoman pengamatan yang sudah di sepakati bersama

antara guru dan pengamat. Dengan demikian, selama pelaksanaan

perbaikan pembelajaran, terjadi pengumpulan data.

Format Lembar Observasi Kinerja guru

Mata Pelajaran : .......................................

Kelas : ........................................

19

Page 20: LAPORAN P K P.docx

Hari / Tanggal : …………………………

Fokus pengamatan : informasi tujuan, Penjelasan guru, pemberian contoh dan

latihan pembelajaran, kemajuan hasil belajar, perubahan

aktifitas siswa, penggunaan media papan, demonstrasi

penggunaan papan bilangan oleh siswa, pemberian tugas,

sistimatika penyajian, dan evisiensi Waktu.

NoAspek yang

diobservasi

KemunculanKomentar

Ada Tidak

1. Informasi tujuan

pebelajaranm

2 Penjelasan konsep oleh

guru

3 Pemberian contoh

4 Pemberian latihan.

5 Kemajuan hasil Belajar

Siswa

6 Perubahan aktivitas

siswa

7 Penggunaan media

papan bilangan

8 Demonstrasi

penggunaan papan

bilangan oleh siswa

9 Pemberian tugas

10 Sistimatika penyajian

11 Evisiensi waktu

Untuk memudahkan pengisian lembar observasi tersebut, tim peneliti merancang

deskripsi indikator keberhasilan dimana pengamat ketika membubuhkan tanda

20

Page 21: LAPORAN P K P.docx

check list (√) pada kolom ada atau tidak memperhatikan indikator-indikator

berikut ini :

No Aspek yang di Observasi Indikator Keberhasilan

1 Informasi tujuan

pembelajaran

Sesuai dengan tujuan pembelajaran pada RPP

Perbaikan

2 Penjelasan oleh guru Relevan dengan konsep dan semakin mudah

dipahami oleh anak.

3 Pemberian Contoh Contoh relevan dengan konsep dan

mempermudah anak untuk mengerjakan soal

lainnya.

4 Pemberian latihan Siswa semakin mahir dalam penguasaan

konsep

5 Kemajuan Hasil Belajar

Siswa

Nilai siswa meningkat pada setiap siklusnya

6 Perubahan aktivitas

siswa

Siswa semakin terlibat aktif dalam

pembelajaran

7 Penggunaan media

papan bilangan

Makin kongkritnya konsep yang diajarkan

8 Demonstrasi penggunaan

papan bilangan oleh

siswa

Siswa bisa menggunakan media papan

bilangan

9. Pemberian tugas Tugas sesuai dengan materi pembelajaran

10

.

Sistematika Penyajian Urutan memperhatikan prinsip model spiral

yaitu dari mudah ke sukar, sederhana ke

kompleks, terdekat ke terjauh dsb.

11

.

Evisiensi waktu Penggunaan sesuai alokasi waktu pada RPP.

Selain instrumen observasi di atas, peneliti akan menjadikan hasil penilaian siswa

dalam pengerjaan soal evaluasi pada siklus 1 dan 2 sebagai bahan refleksi.

4). Tahap refleksi

21

Page 22: LAPORAN P K P.docx

Tahap refleksi merupakan kegiatan merenung atau mengingat dan

menghubung-hubungkan kinerja mengajar dalam pembelajran.

Refleksi dapat di lakukan sendiri/atau bersama-sama dengan teman

sejawat atau dengan supervisor melalui diskusi atau dialog dengan

siswa (schmuck,1997). Melalui refleksi guru dapat melihat

kekuatan/kelebihan dan kelemahan/kekurangan yang di miliki dalam

kegiatan pembelajaran yang telah di laksanakan. Berbagai masalah

yang muncul selama pelaksanaan tindakan di identifikasi dan di

analisis, kemudian di cari hasilnya untuk di tentukan solusinya

terhadap perbaikan pada siklus berikutnya. Secara umum langkah-

langkah dalam melakukan PTK dapat didigambarkan sebagai

berikut:

Gambar 02

Desain prosedur PTK

C. Tekhnik Analisis Data

1. Sumber Data,Jenis Data,Teknik Pengambilan Data, Dan Instrumen

22

Page 23: LAPORAN P K P.docx

Pengambilan Data

a. Sumber data :

Sumber data pada penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah

seluruh siswa kelas IV SDN Lamere kecamatan Sape, hasil

pengamatan observer atau supervisor 2,dan Jurnal peneliti serta daftar

nilai post test siswa..

b. Jenis data:

Jenis data pada penelitian perbaikan pembelajaran terdiri atas :

1). Data kualitatif terdiri dari :

(a). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(b). Data hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dan aktifitas

siswa

(c). Jurnal peneliti.

2). Data kuantitatif

Data kuantitatif pada penelitian ini adalah Nilai post test siswa.

c. Teknik pengambilan data

1). Data kualitatif diambil dari teacher’s note (Rencana Pembelajaran)

yang dibuat peneliti

2). Data tentang refleksi diri diambil dari jurnal yang dibuat oleh

peneliti dan observer

3). Data kuantitatif diambil dari skor nilai post test siswa.

d. Instrumen Pengambilan Data Penelitian Perbaikan Pembelajaran

a). Performance test dengan test tertulis.

b). Lembar observasi kinerja guru.

2. Teknik Pengolahan Data

Data hasil observasi dari observer tentang keaktifan siswa dan kinerja

guru dianalisis secara kualitatif dan data hasil belajar atau nilai post test

siswa dianalisis secara kuantitatif.

Teknik pengolahan data pada penelitian perbaikan pembelajaran ini

dianalisis secara Kuantitatif dan Kualitatif.

a) Data tentang hasil belajar dianalisis secara kuantitatif,

23

Page 24: LAPORAN P K P.docx

i. Nilai Siswa = ∑ skor perolehan X 100

∑ skor maksimal

ii. Nilai Rerata siswa = ∑ Nilai Siswa

∑ siswa

b) Data tentang kinerja guru dan pencapaian KKM dianalisis secara kualitatif

i. Kinerja guru = ∑ Aspek observasi yang muncul X 100 %

∑ Aspek observasi seluruhnya

ii. Persentase Pencapaian KKM Siswa = ∑ Siswa mencapai KKM X 100%

∑ Siswa seluruhnya

1. Indikator Kinerja

Kegiatan Pemantapan Kemampuan Profesional berupa Penelitian

Tindakan Kelas dan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ini dikatakan

berhasil untuk aspek :

a. Hasil belajar siswa

, Jika rata – rata nilai post test siswa untuk mata pelajaran

Matematika khususnya Kompetensi Dasar : Menentukan KPK dan

FPB pada Siswa Kelas IV SDN Lamere > 75,00 dan persentase

pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) secara klasikal

adalah > 80%

b. Kinerja Guru,

Jika ketuntasan guru dalam melaksanakan dan menyelesaikan

Rencana Perbaikan Pembelajaran > 80

24

Page 25: LAPORAN P K P.docx

BAB IV

Hasil dan Pembahasan.

A. Deskripsi Hasil penelitian Perbaikan Pembelajaran

Adapun deskripsi hasil penelitian perbaikan pembelajaran yang di

lakukan tiap tahapan kegiatan pada setiap siklusnya adalah sebagai berikut:

- siklus 1.

a. perencanaan.

1. Menentukan jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 1.

2. Menyiapkan RPP perbaikan siklus 1.

3. Menyiapkan fasilitas dan prasarana seperti alat peraga berupa

media Papan Bilangan.

4. Mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti

o Lembar penilaian hasil belajar siswa.

o Lembar pengamatan/observasi

b. Pelaksanaan

25

Page 26: LAPORAN P K P.docx

Pada tahap pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran, kegiatan

yang dilakukan adalah melaksanakan skenario pembelajaran mulai

dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir sesuai dengan RPP

perbaikan siklus 1 yang telah di rencanakan sebelumnya. Berdasarkan

hasil evaluasi siswa maka di peroleh nilai sebagai berikut:

Tabel 01

Nilai post tes hasil penelitian perbaikan pembelajaran siklus ke 1

NO. NAMA SISWA

NILAI

POST TES

SIKLUS 1

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

ANITA KOMALASARI

KHUSNUL KHATIMAH

IMAM JUNDILAH

INDAH DEWI NURJANAH

JIHAN AULIA SALSABILA

JUMRAH

KHAIRUNISAH

MISBAHUL KHAIR

MUAMAR QADAFI

MUHAMAD JULFIKAR

M.RAYFAN FADILLAH

M. ASS’AD ALHUSSAINI

M. NURUL MUBIN

MUHAMMAD QIJRAN

RADIATUN KHAIRAH

SAHRIL

M.GILANG RAMADHAN

ZAINUL ARIFIN

85,00

80,10

60,40

75,25

100,00

50,00

90,20

75,05

80,00

70,20

75,15

75,02

85,00

75,02

70,00

65,00

50,10

75,00

JUMLAH 1.336,49

Jumlah siswa yang mencapai KKM 13 orang

26

Page 27: LAPORAN P K P.docx

c. Pengamatan/observasi

Guru/peneliti melakukan perbaikan pembelajaran di bantu oleh teman

sejawat sebagai observator, (pengamat) dalam mengamati tindakan

perbaikan pembelajaran pada siklus 1 yang di lakukan oleh guru dan

siswa serta mendata hasil dan peningkatan yang sudah di capai dengan

menggunakan lembar observasi. Adapun hasil pengamatan yang telah

di data adalah sebagai berikut:

Tabel 02

Hasil Observasi Kinerja guru siklus 1

Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Kelas : IV

Hari / Tanggal : kamis / 31 oktober 2013

Fokus pengamatan : Informasi tujuan, Penjelasan guru, pemberian contoh dan

latihan pembelajaran, kemajuan hasil belajar, perubahan

aktifitas siswa, penggunaan media papan, demonstrasi

penggunaan papan bilangan oleh siswa, pemberian tugas,

sistimatika penyajian, dan evisiensi Waktu.

NoAspek yang

diobservasi

KemunculanKomentar

Ada Tidak

1. Informasi tujuan

pebelajaran

2 Penjelasan konsep oleh

guru

3 Pemberian contoh

27

Page 28: LAPORAN P K P.docx

4 Pemberian latihan.

5 Kemajuan hasil Belajar

Siswa

Hasil belajar siswa sudah ada

peningkatan

6 Perubahan aktivitas

siswa

Dengan adanya alat peraga

siswa menjadi tertarik, dan

perhatian siswa terpusat pada

pembelajaran

7 Penggunaan media

papan bilangan

Alat peraga sudah ada tetapi

guru belum dapat menggunakan

nya secara benar

8 Demonstrasi

penggunaan papan

bilangan oleh siswa

9 Pemberian tugas

10 Sistimatika penyajian

11 Evisiensi waktu

Pengamat , …………..

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah di lakukan oleh pengamat

selama kegiatan perbaikan pembelajaran, maka dapat diketahui bahwa

pembelajaran meningkat kea arah yang lebih baik. Berikut hasil

refleksi yang di data antara lain:

1. Hasil belajar siswa sudah ada peningkatan, namun belum

maksimal. Diharapkan pada siklus ke 2 nanti hasil belajar siswa

lebih maksimal lagi.

2. Pada hasil observasi kinerja guru, masih terdapat beberapa aspek

yang belum muncul.

3. Alat peraga yang sudah ada belum dapat digunakan secara benar

28

Page 29: LAPORAN P K P.docx

oleh guru,oleh sebab itu penggunaan alat peraga pada perbaikan

pembelajaran siklus ke 2 harus dapat di gunakan secara benar agar

dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar yang

lebih baik lagi sesuai standar KKM yang di tentukan.

4. Penggunaaan alat peraga menjadikan siswa memiliki minat belajar,

sehingga hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

- Siklus ke dua (2)

a. perencanaan.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1 maka peneliti menyusun

perencanaan selanjutnya yang lebih baik lagi dengan merencanakan

hal-hal sebagai berikut:

1. Menentukan jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2.

2. Menyiapkan RPP perbaikan siklus 2.

3. Menyiapkan fasilitas dan prasarana seperti alat peraga berupa

media Papan Bilangan

4. Mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti

o Lembar penilaian hasil belajar siswa.

o Lembar pengamatan/observasi.

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran, kegiatan

yang dilakukan adalah melaksanakan skenario pembelajaran mulai

dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir sesuai dengan RPP

perbaikan siklus 2 yang telah di rencanakan sebelumnya. Berdasarkan

hasil evaluasi siswa maka di peroleh nilai sebagai berikut:

Tabel 03

Nilai post tes hasil penelitian perbaikan pembelajaran siklus ke dua (2)

NO. NAMA SISWA

NILAI

POS TES

29

Page 30: LAPORAN P K P.docx

SIKLUS 2

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

ANITA KOMALASARI

KHUSNUL KHATIMAH

IMAM JUNDILAH

INDAH DEWI NURJANAH

JIHAN AULIA SALSABILA

JUMRAH

KHAIRUNISAH

MISBAHUL KHAIR

MUAMAR QADAFI

MUHAMAD JULFIKAR

M.RAYFAN FADILLAH

M. ASS’AD ALHUSSAINI

M. NURUL MUBIN

MUHAMMAD QIJRAN

RADIATUN KHAIRAH

SAHRIL

M.GILANG RAMADHAN

ZAINUL ARIFIN

100,00

95,10

75,02

80,00

100,00

75,00

100,00

78,15

85,00

77,02

85,10

80,15

90,00

80,02

75,20

75,10

75,00

78,10

JUMLAH 1.503,78

Jumlah Siswa Yang mencapai KKM 18 orang

c. Pengamatan.

Guru/peneliti melakukan perbaikan pembelajaran di bantu oleh teman

sejawat sebagai observator, (pengamat) dalam mengamati tindakan

perbaikan pembelajaran pada siklus 2 yang di lakukan oleh guru dan

siswa serta mendata hasil dan peningkatan yang sudah di capai dengan

menggunakan lembar observasi. Adapun hasil pengamatan yang telah

di data adalah sebagai berikut:

Tabel 04

Hasil Observasi Kinerja guru siklus 2

30

Page 31: LAPORAN P K P.docx

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : IV (Empat)

Hari / Tanggal : kamis / 7 November 2013.

Fokus pengamatan : informasi tujuan, Penjelasan guru, pemberian contoh dan

latihan pembelajaran, kemajuan hasil belajar, perubahan

aktifitas siswa, penggunaan media papan, demonstrasi

penggunaan papan bilangan oleh siswa, pemberian tugas,

sistimatika penyajian, dan evisiensi Waktu.

NoAspek yang

diobservasi

KemunculanKomentar

Ada Tidak

1. Informasi tujuan

pebelajaran.

2 Penjelasan konsep oleh

guru

3 Pemberian contoh

4 Pemberian latihan.

5 Kemajuan hasil Belajar

Siswa

Hasil belajar siswa

meningkat jadi 100%

6 Perubahan aktivitas

siswa

Siswa terlihat lebih aktif

7 Penggunaan media

papan bilangan

Penggunaan alat peraga

sudah lebih baik dan

maksimal

8 Demonstrasi

penggunaan papan

bilangan oleh siswa

9 Pemberian tugas

10 Sistimatika penyajian

11 Evisiensi waktu

d. Refleksi

31

Page 32: LAPORAN P K P.docx

Dari kajian dan pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran, maka dapat diketahui bahwa pembelajaran diperoleh

hasil yang baik. Hal ini dapat dilihat dari keberhasilan dari RPP

perbaikan siklus 2 dengan perubahan perolehan nilai yang lebih baik.

Dari uraian kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran, melalui dua

siklus tersebut terlihat adanya perubahan yang menuju kesempurnaan.

Dari segi guru, siswa dan perangkat pembelajaran, sehingga hasil

yang diperoleh memuaskan.

Adapun table hasil nilai post tes siswa kelas IV selurunya pada mata pelajaran

matematika yaitu mulai dari nilai post tes pra siklus sampai dengan siklus akhir

(ke 2) adalah sebagai berikut:

Tabel 05

NO. NAMA SISWA

NILAI

POST TES

PRA SIKLUS

NILAI

POST TES

SIKLUS 1

NILAI

POST TES

SIKLUS 2

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

ANITA K.

KHUSNUL K.

IMAM JUNDILAH

INDAH DEWI N.

JIHAN AULIA S.

JUMRAH

KHAIRUNISAH

MISBAHUL KHAIR

MUAMAR QADAFI

MUHAMAD J.

M.RAYFAN F.

M. ASS’AD A.

M. NURUL MUBIN

MUHAMMAD Q.

RADIATUN K.

SAHRIL

85.00

78.20

45.00

75.00

95.25

40.00

85.30

60.05

80.00

60.00

70.05

65.10

80.00

60.00

65.00

65.00

85,00

80,10

60,40

75,25

100,00

50,00

90,20

75,05

80,00

70,20

75,15

75,02

85,00

75,02

70,00

65,00

100,00

95,10

75,02

80,00

100,00

75,00

100,00

78,15

85,00

77,02

85,10

80,15

90,00

80,02

75,20

75,10

32

Page 33: LAPORAN P K P.docx

17.

18.

M.GILANG R.

ZAINUL ARIFIN

40.25

75.00

50,10

75,00

75,00

78,10

JUMLAH 1.224,5 1.336.49 1.503,78

Jumlah Siswa

Yangmencapai KKM

8 orang 13 orang 18 orang

Berdasarkan teknik Analisis data pada bab sebelumnya,maka data hasil Belajar

Matematika konsep materi “Menentukan KPK dan FPB”melalui penggunaan

media papan bilangan pada Siswa Kelas IV SDN Lamere adalah sebagai berikut :

1). Pengolahan data Pra siklus :

o Rerata Hasil Belajar Siswa = ∑ Nilai Siswa

∑ Siswa

= 1.224,5 / 18

= 68,03

oPersentase Pencapaian KKM = ∑ Siswa yang mencapai KKM X 100 %

∑ Siswa

= 8 / 18 X 100 %

= 44,44 %

2). Pengolahan data Siklus I

o Rerata Hasil Belajar Siswa = ∑ Nilai Siswa

∑ Siswa

=1.336,49/ 18

= 74,24

oPersentase Pencapaian KKM = ∑ Siswa yang mencapai KKM X 100 %

∑ Siswa

= 13 / 18 X 100 %

= 72,22 %

oKinerja guru = ∑ Aspek Prilaku yang muncul X 100 %

∑ Aspek prilaku seluruhnya

= 8 / 11 X 100 %

33

Page 34: LAPORAN P K P.docx

= 72,73 %

3). Pengolahan data Siklus II

o Rerata Hasil Belajar Siswa = ∑ Nilai Siswa

∑ Siswa

= 1.503,78/ 18

= 83,54

oPersentase Pencapaian KKM = ∑ Siswa yang mencapai KKM X 100 %

∑ Siswa

= 18 / 18 X 100 %

= 100 %

oKinerja guru = ∑ Aspek Prilaku yang muncul X 100 %

∑ Aspek prilaku seluruhnya

= 11 / 11 X 100 %

= 100 %

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran.

Dari hasil deskripsi diatas bahwa dalam kegiatan perbaikan pembelajaran

Matematika kelas IV SDN Lamere tentang konsep menentukan Kelipatan

Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

mengalami peningkatan. Ini dapat di lihat dari segi pelaksanaannya mulai dari

prasiklus, siklus 1 sampai dengan siklus 2 menunjukan peningkatan hasil

belajar yang telah di capai oleh siswa. Pada prasiklus guru belum

menggunakan media, kemudian pada siklus 1, media/alat peraga sudah ada

hanya saja teknik penggunaanya belum dapat di lakukan dengan benar. Namun

dengan adanya alat peraga yang di gunakan menjadikan siswa termotivasi dan

memiliki minat belajar. sehingga hasil belajar siswapun mengalami

peningkatan kearah yang lebih bagus, meski hasilnya belum maksimal karena

masih ada bebera di antara mereka yang belum mampu mencapai KKM yang

telah di tentukan yaitu 75.

Pada siklus 2 mengalami peningkatan yang lebih tinggi lagi, karena guru

sudah dapat menggunakan media pembelajaran dengan tekhnik cara yang

benar sehingga rerata siswa sudah mampu mencapai KKM. Adapun hasil yang

34

Page 35: LAPORAN P K P.docx

telah di capai selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran mulai dari prasiklus

sampai dengan siklus akhir (ke 2) baik dari aspek hasil belajar siswa maupun

kinerja guru adalah sebagai berikut:

1. Rerata Hasil Belajar

Berdasarkan hasil belajar siswa maka, di peroleh peningkatan nilai yaitu

dari pra siklus dengan rerata 68,03 meningkat jadi 74,24 pada siklus 1

kemudian pada siklus 2 meningkat jadi 83,54

2. Persentase pencapaian KKM

Pada pra siklus, dari 18 orang siswa hanya 8 orang orang yang

mencapai KKM dengan persentase 44,44%, sedangakan pada siklus 1

hanya 13 orang dari 18 siswa yang mencapai KKM dengan persentase

72,22%, kemudian pada siklus 2 seluruh siswa dengan jumlah 18 orang

telah mampu mencapai KKM 100%.

3. Kinerja Guru

Pada siklus 1 kinerja guru baru mencapai 72,73%, sedangkan pada

siklus 2 kinerja guru sudah mencapai 100%.

Peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus hingga siklus 2 terjadi

karena guru telah memperbaiki kinerjanya baik dalam pelaksanaanya

maupun dalam proses pembelajaran dengan memilih media/alat peraga

yang tepat dan sesuai yaitu menggunakan media Papan Bilangan pada

konsep menentukan KPK dan FPB.

Hal ini berdasarkan teori dari Hamalik (1990) tentang fungsi dan manfaat

dari media pembelajaran mengemukakan bahwa media pengajaran yang

digunakan sebagai alat bantu dalam peroses belajar mengajar berfungsi untuk

membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan

ransangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap

siswa. Dengan demikian penggunaan media pengajaran dapat membawa

manfaat besar terhasap keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di

kelas.

35

Page 36: LAPORAN P K P.docx

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan

Dari hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian perbaikan

pembelajaran yang dilaksanakan dapat disimpulkan hal hal sebagai berikut :

1. Penggunaan media papan bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran Matematika konsep menentukan KPK Ndan FPB

pada siswa kelas IV SDN Inpres Na’e Kecamatan Sape

2. Penggunaan media papan bilangan dapat meningkatkan kinerja guru pada

pembelajaran Matematika konsep menentukan KPK Ndan FPB pada siswa

kelas IV SDN Inpres Na’e Kecamatan Sape

B. Saran dan Tindak Lanjut.

36

Page 37: LAPORAN P K P.docx

Berdasarkan simpulan di atas maka peneliti dapat mengajukan saran dan

tidak lanjut sebagai berikut:

1. Disarankan kepada rekan –rekan guru matematika hendaknya

menggunakan media papan bilangan sebagi salah satu media alternatif

untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika

konsep menentukan KPK Ndan FPB pada siswa kelas IV Sekolah Dasar

2. Disarankan kepada rekan –rekan guru matematika hendaknya

menggunakan media papan bilangan untuk meningkatkan kinerja guru

pada pembelajaran Matematika konsep menentukan KPK Ndan FPB pada

siswa kelas IV Sekolah Dasar.

DAFTAR PUSTAKA

Buchori, Jumadi, Sutigno, Dadang Gasto. (2004). Gemar Belajar

Matematika 4 untuk Sekolah Dasar kelas IV. Semarang: Aneka Ilmu

Dadimedina.wordpress.com/2009/03/05/hakikat-media-pembelajaran/

http://file.upi.edu/pembelajaran-matamatika/Hakikat-Matematika

Malalanda.blogspot.com/2012/09/hakikat hasil-belajar.html.

Panduan guru.com/hakikat-belajar/

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV).

Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.

Susilofy.wordpress.com/category/alat-peraga/

TIM- FKIP UT. (2013). Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)-

37

Page 38: LAPORAN P K P.docx

PGSD. Tangerang Selatan:Universitas Terbuka

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasional

38