laporan metodelaporan metode

33
APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN KOMPUTER PADA WARUNG INTERNET MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Proposal Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Dosen: Teguh Budi Santoso, S.Kom., M.Kom Disusun Oleh: HABIB MUNIR 2010140685 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI INFORMATIKA S1 UNIVERSITAS PAMULANG TANGERANG 2013

Upload: habib-munir

Post on 17-Oct-2015

135 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

metode penelitian

TRANSCRIPT

  • APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN

    KOMPUTER PADA WARUNG INTERNET MENGGUNAKAN

    METODE CERTAINTY FACTOR

    Proposal

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

    Mata Kuliah Metode Penelitian

    Dosen: Teguh Budi Santoso, S.Kom., M.Kom

    Disusun Oleh:

    HABIB MUNIR

    2010140685

    FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI INFORMATIKA S1

    UNIVERSITAS PAMULANG

    TANGERANG

    2013

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT

    atas segala hidayah dan rahmat-Nya yang diberikan sehingga penulis

    dapat menyelesaikan Proposal ini. Adapun judul dari proposal ini yaitu

    APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN

    KOMPUTER PADA WARUNG INTERNET MENGGUNAKAN METODE

    CERTAINTY FACTOR.

    Proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah

    Metode Penelitian. Penulis sangat menyadari keterbatasan kemampuan yang

    ada, bahwa proposal ini dapat selesai dikarenakan bantuan dari berbagai

    pihak. Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka penulis mengucapkan

    banyak-banyak terima kasih kepada:

    1. Kedua orangtua tercinta yang selalu hadir dalam bentuk semangat dan

    doa.

    2. Bapak Teguh Budi Santoso, S.Kom., M.Kom selaku dosen mata kuliah

    Metode Penelitian yang selalu bersedia memberi arahan kepada penulis.

    3. Kawan-kawan satu kelas V B malam Teknik Informatika yang selalu

    bersatu saling membantu.

    Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah

    memberikan inspirasi, dorongan, bantuan, pengarahan dan bimbingan kepada

    penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga Proposal ini dapat memberikan

    pelajaran berharga bagi penulis dalam hal penulisan proposal yang baik dan

    benar manfaat serta menambah wawasan bagi pembaca dan pihak lain yang

    berkepentingan.

    Tangerang Selatan, Januari 2013

    Penulis

    HABIB MUNIR

  • iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

    KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

    1.2 Permasalahan Penelitian.................................................................... 2

    1.3 Tujuan dan Manfaat .......................................................................... 3

    1.4 Sistematika Penulisan ....................................................................... 3

    BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 5

    2.1. Tinjauan Study .................................................................................. 5

    2.2. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 5

    2.2.1. Landasan Teori ..................................................................... 5

    2.2.2. State Of The Art ................................................................. 12

    2.3. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 14

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 15

    3.1. Analisan Kebutunan .......................................................................... 16

    3.2. Perancangan Penelitian ..................................................................... 17

    3.3. Teknik Analisis ................................................................................. 18

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 29

  • iv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Interpretasi Pakar................................................................................. 10

    Tabel 2.2 State of the art penelitian ..................................................................... 13

    Table 3.1 Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ............................. 16

    Tabel 3.2 Bobot Nilai Masing-masing gejala ..................................................... 26

  • v

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 14

    Gambar 3.1 Tahapan Penelitian ............................................................................ 17

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Gangguan pada komputer sering terjadi dan merupakan sebuah

    persoalan yang sangat menakutkan bagi orang yang awam terhadap komputer

    apalagi menyangkut keamanan data yang ada di dalamnya. Gangguan pada

    komputer dapat berupa kerusakan pada sisi software maupun hardware.

    Solusi yang umum adalah membawa komputer ke tempat perbaikan. Ada

    kalanya gangguan pada komputer terjadi karena masalah kecil yang dapat

    diatasi sendiri dengan cepat tanpa harus membawanya ke tempat perbaikan

    yang tentunya memerlukan biaya.

    Melihat persoalan di atas, maka diperlukan sebuah system yang dapat

    mendeteksi kerusakan-kerusakan pada komputer dengan memberi solusi

    dengan cepat dan tepat. Sistem tersebut adalah sistem pakar yang berusaha

    mengadopsi pengetahuan seorang pakar kedalam sebuah aplikasi sehingga

    orang awampun dapat dengan mudah mengaksesnya. Untuk membuat sistem

    pakar diperlukan sebuah methode yang mendukung dalam hal ini. (Syahputra,

    2011) melakukan penelitian dengan menggunakan kombinasi metode antara

    Certainty Factor dan Forward Chaining guna mendiagnosis kerusakan

    komputer pada warnet. (Haris Rangkuti) melakukan penelitian dengan

    menggunakan metode Certainty factor untuk mendeteksi kerusakan pada

    notebook dan (Mita Sari Sembiring, 2010) menggunakan metode Certainty

    factor untuk menganalisa keuangan perusahaan. Certainty factor merupakan

    methode yang banyak digunakan oleh peneliti sebelumnya dalam hal

    pengamilan keputusan.

    Certainty factor mampu bekerja dalam ketidakpastian suatu inputan dari

    seorang user dan mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi sehingga

    methode ini sangat cocok digunakan sebagai methode untuk pendeteksian

    kerusakan pada komputer. Akan tetapi selain mempunyai keakuratan yang

    tinggi, metode certainty factor membutuhkan lebih banyak proses apabila

  • 2

    terdapat inputan yang lebih dari dua, hal ini dikarenakan certainty factor yang

    hanya mampu memproses dua inputan dalam sekali proses.

    Pada penelitian ini digunakan berbagai macam inputan untuk

    knowledgebase yang bersumber dari seorang pakar maupun melalui

    perhitungan, hal ini dimaksudkan agar output dari system dapat benar-benar

    akurat dan membantu orang awam dalam hal pendeteksian kerusakan

    komputer pada warung internet.

    Penelitian ini menggunakan metode Certainty Factor untuk

    pendeteksian kerusakan komputer pada warung internet agar orang awam

    mampu mengetahui masalah yang terjadi pada komputer layaknya seorang

    pakar serta untuk tujuan efisien baik waktu dan biaya.

    1.2 Permasalahan Penelitian

    Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dilakukan identifikasi masalah

    sebagai berikut:

    1.2.1 Identifikasi Masalah

    Penerapan Sistem Pakar menggunakan Metode Certainty Factor

    untuk mendeteksi kerusakan pada koputer warung internet ini masih

    diharapkan mampu menghasilkan output yang maksimal sehingga

    dapat bekerja layaknya seorang pakar dengan baik. Untuk menunjang

    hal tersebut didukung dengan knowledgebase yang akurat.

    1.2.2 Pembatasan Masalah

    Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi hanya pada pada

    beberapa bagian komputer saja, yang meliputi: Troubleshooting pada

    Monitor, CPU, Hardisk, Keyboard dan Mouse.

  • 3

    1.3 Tujuan dan Manfaat

    1.3.1 Tujuan Penelitian

    Tujuan pada penelitian ini adalah menerapkan Aplikasi Sistem

    Pakar menggunakan Metode Certainty Factor untuk mendeteksi

    kerusakan komputer pada warung internet berdasarkan gejala-gejala

    yang muncul dan diharapkan mampu membantu orang awam dalam

    menanganinya.

    1.3.2 Manfaat Penelitian

    1. Dapat membantu orang awam dalam mendeteksi kerusakan

    komputer berdasarkan gejala yang timbul.

    2. Mampu mencarikan solusi bagi orang awam, sehingga mampu

    bekerja layaknya seorang pakar.

    1.4 Sistematika Penulisan

    Secara keseluruhan penulisan Skripsiini dapat digambarkan di dalam

    beberapa bab dengan sistematika penulisan adalah sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Menjelaskan tentang Latar belakang masalah, Rumusan Masalah,

    Tujuan Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Manfaat Penelitian dan

    Sistematika Penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

    Menjelaskan tentang Tinjauan studi yang berisi uraian singkat dari

    beberapa penelitian dan Tinjauan pustaka yang berisi teori teori yang

    berhubungan dengan materi penelitian.

    BAB III METODE PENELITIAN

    Menjelaskan tentang Metode Penelitian, Metode Pengumpulan Data,

    Metode Pengolahan Awal Data serta Eksperimen dan Pengujian

    Metode.

  • 4

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Menjelaskan tentang Hasil Pengujian dan Eksperimen, Evalusai dan

    Validasi Hasil dan Implikasi Penelitian.

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    Menjelaskan tentang Kesimpulan dan Saran.

  • 5

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Tinjauan Study

    Penelitian-penelitian terdahulu yang menggunakan Aplikasi Sistem

    Pakar dengan metode Certainty Factor yaitu:

    Pada tahun (Sembiring, 2010) dimana pada penelitian tersebut adalah

    untuk menganalisa keuangan perusahaan menggunakan Metode Certainty

    Factor. Bentuk inputan dengan menginputkan bentuk nilai keyakinan dengan

    rentang -1 sampai dengan 1. Output yang didapatkan yaitu program mampu

    bekerja dalam ketidakpastian suatu inputan.

    (Syahputra, 2011) melakukan penelitian menggunakan kombinasi

    metode antara Certainty factor dan Forward Chaining untuk mendiagnosis

    kerusakan yang terjadi pada komputer. Inputan berupa gejala yang muncul,

    serta output merupakan kerusakan yang terjadi dan solusi yang harus

    dilakukan untuk penanganangan.

    Penelitian yang dilakukan (Haris Rangkuti & Andryana, 2009) dimana

    mereka meneliti kerusakan yang terjadi pada Notebook dengan menggunakan

    metode Certainty Factor. Inputan yang digunakan yaitu gejala-gejala yang

    terjadi pada notebook kemudian hasil output berupa jenis kerusakan yang

    disertai dengan solusi.

    2.2. Tinjauan Pustaka

    2.2.1. Landasan Teori

    2.2.2.1 Pengertian Sistem Pakar

    Sistem pakar adalah system berbasis komputer yang

    menggunakan basis pengetahuan (knowledge), fakta dan teknik

    penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya

  • 6

    dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tertentu (Martin &

    Oxman, 1988).

    Knowledge dalam system pakar mungkin saja seorang ahli,

    atau knowledge yang umumnya terdapat dalam buku, jurnal dan orang

    yang mempunyai pengetahuan tertentu dan mampu menjelaskan suatu

    tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan.

    (Arhami, 2004).

    Ada beberapa alasan yang menjadikan system pakar perlu

    untuk dikembangkan, diantaranya:

    1. Tidak meratanya seorang pakar dalam bidang tertentu sehingga

    sangat dibutuhkan suatu system yang mampu bekerja layaknya

    seorang pakar.

    2. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan diberbagai lokasi.

    3. Kepakaran dibutuhkan pada suatu keadaan yang mungkin jauh dari

    seorang pakar.

    Tujuan dari sebuah system pakar adalah untuk

    mengaplikasikan kepakaran yang dimiliki oleh seseorang kedalam suatu

    system sehingga mampu diakses dan digunakan oleh semua orang.

    2.2.2.2 Keuntungan dan Kelemahan system pakar

    (Kusumadewi, 2003) menyatakan secara garis besar banyak

    manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain:

    1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli

    2. Bisa melakukan proses secara berulang

    3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar

    4. Meningkatkan output dan produktivitas

    5. Meningkatkan kualitas

    6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama

    yang termasuk keahlian langka)

    7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.

    8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.

  • 7

    9. Memiliki reliabilitas

    10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer

    11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak

    lengkap dan mengandung ketidakpastian

    12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan

    13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.

    14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

    Disamping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga

    memiliki beberapa kelemahan, antara lain (Arhami, 2004) :

    1. Masalah dalam mendapatkan pengetahuan dimana pengetahuan

    tidak selalu bisa didapatkan dengan mudah karena kadangkala

    pakar dari masalah yang kita buat tidak ada dan kalaupun ada

    kadang-kadang pendekatan yang dimiliki pakar berbeda-beda

    2. Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas

    tinggi sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar

    untuk pengembangan dan pemeliharaannya

    2.2.2.3 Struktur Sistem pakar

    Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan

    pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi

    (consultation environment) (Turban, 1995). Lingkungan pengembangan

    system pakar digunakan unutk melakukan input pengetahuan seorang

    pakar kedalam system sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh

    seorang user guna memperoleh pengetahuan pakar.

    1. Antarmuka Pengguna

    User interface adalah perangkat lunak yang menyediakan

    media komunikasi antara pengguna dengan sistem. User interface

    juga menyajikan menu pilihan untuk melakukan input berupa

    informasi kedalam sistem basis data. Selama proses pemecahan

    masalah, komunikasi dikendalikan oleh user interface. Bila

  • 8

    masalahnya sudah ditemukan, user interface menyediakan pula

    sarana komunikasi jawaban atau solusi.

    2. Basis Pengetahuan

    Pengetahuan merupakan kemampuan untuk membentuk

    model mental yang menggambarkan obyek dengan tepat dan

    mempresentasikannya dalam aksi yang dilakukan terhadap suatu

    obyek (Martin & Oxman, 1988)

    2.2.2.4 Konsep Dasar Sistem Pakar

    Konsep dasar dari sistem pakar yaitu meliputi keahlian

    (expertise), ahli (experts), pemindahan keahlian (transfering expertise),

    inferensi (inferencing), aturan (rules) dan kemampuan memberikan

    penjelasan (explanation capability).

    Keahlian (expertise) adalah pengetahuan yang mendalam

    tentang suatu masalah tertentu, dimana keahlian bisa diperoleh dari

    pelatihan/ pendidikan, membaca dan pengalaman dunia nyata. Ada dua

    macam pengetahuan yaitu pengetahuan dari sumber yang ahli dan

    pengetahuan dari sumber yang tidak ahli. Pengetahuan dari sumber

    yang ahli dapat digunakan untuk mengambil keputusan dengan cepat

    dan tepat.

    2.2.2.5 Ciri-ciri Sistem Pakar

    Cirri ciri system pakar adalah sebagai berikut:

    1. Terbatas pada bidang yang spesifik

    2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap

    atau tidak pasti

    3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan

    cara yang dapat dipahami.

    4. Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu.

    5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.

    6. Outputnya bersifat nasihat atau anjuran.

  • 9

    7. Output tergantung dari dialog dengan user.

    8. Knowledge base dan inference engina terpisah.

    2.2.2.6 Sejarah Faktor Kepastian (Certainty Factor)

    Sistem pakar harus mampu bekerja dalam ketidakpastian

    (Giarattano & Riley, 1994). Sejumlah teori telah ditemukan untuk

    menyelesaikan ketidakpastian, termasuk diantaranya probabilitas klasik

    (classical probability), probabilitas Bayes (Bayesian probability), teori

    Hartley berdasarkan himpunan klasik (Hartley theory based on

    classical sets), teori Shannon berdasarkan pada probabilitas (Shanon

    theory based on probability), teori Dempster-Shafer (Dempster Shafer

    theory), teori fuzzy Zadeh (Zadehs fuzzy theory) dan faktor kepastian

    (certainty factor).

    Faktor kepastian (certainty factor) diperkenalkan oleh Shortlife

    Buchanan dalam pembuatan MYCIN. Certainty Factor (CF)

    merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk

    menunjukkan besarnya kepercayaan. Certainty factor memperkenalkan

    konsep belief/keyakinan dan disbelief/ketidakyakinan. Konsep ini

    kemudian diformulasikan dalam rumusan dasar (Giarattano & Riley,

    1994)

    2.2.2.7 Konsep Dasar Perhitungan menggunakan Certainty factor

    Konsep dasar perhitungan menggunakan certainty factor

    terbagi menjadi dua bagian yaitu: Faktor kepastian yang diisikan oleh

    seorang user beserta aturannya dan Faktor kepastian dengan diisikan

    oleh pengguna.

    1. Faktor kepastian yang diisikan oleh seorang pakar

    Faktor kepastian yang diisikan oleh seorang pakar

    mempunyai nilai (rule) awal dari seorang pakar.

  • 10

    Tabel 2.1

    Interpretasi Pakar

    Certain Term MD/MB

    Tidak Tahu/Tidak ada 0.0-0.2

    Mungkin 0.4

    Kemungkinan Besar 0.6

    Hampir Pasti 0.8

    Pasti 1.0

    2. Faktor kepastian yang diisikan oleh pengguna

    Yang harus dilakukan dalam penghitungan factor

    kepastian yang diisikan oleh pengguna yaitu menentukan

    Certainty Factor Pararel, Sequensial dan Gabungan.

    a. Rumus Dasar Certainty Factor

    CF (H, E) = MB (H, E) MD (H, E)

    Keterangan:

    CF (H, E) : Certainty Factor (Faktor Kepastian) dari

    hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala

    (evidence) E. Besarnya CF berkisar antara -1

    sampai 1. Nilai -1 menunjukkan

    ketidakpercayaan mutlak sedangkan nilai 1

    menunjukkan kepercayaan mutlak.

    MB (H, E) : Ukuran kenaikan kepercayaan (Measure of

    Belief) terhadap hipotesis H yang

    dipengaruhi oleh gejala E.

    MD (H, E) : Ukuran kenaikan ketidakpercayaan (Measure

    of Disbelief) terhadap hipotesis H yang

    dipengaruhi oleh gejala E.

  • 11

    b. Menentukan Certainty Factor Pararel

    Nilai CF Pararel diperoleh dari beberapa premis dalam

    suatu aturan. Rumusnya yaitu:

    CF ( x dan y ) = Min (CF(x), CF(y))

    CF ( x atau y ) = Max (CF(x), CF(y))

    CF (tidak x) = -CF(x)

    Keterangan:

    Min : Diambil nilai terkecil diantara premis a dan b

    Max : Diambil nilai terbesar diantara premis a dan b

    c. Menentukan Certainty Factor Sequensial

    CF Sequensial diperoleh dari perhitungan CF Pararel

    dari semua premis. Adapun rumus untuk menghitung CF

    sequensial yaitu:

    CF(x,y) = CF(x) * CF(y)

    Keterangan:

    CF(x,y) : CF Sequensial

    CF (x) : CF sequensial dari semua premis

    CF (y) : CF dari seorang pakar

    d. Menentukan Certainty factor Gabungan

    CF gabungan merupakan langkah akhir setelah kita

    menentukan CF Pararel dan CF Sequensial. Adapun rumusnya

    yaitu:

    Apabila kedua nilai dari CF, baik pararel maupun

    gabungan lebih besar ataupun lebih kecil dari pada nol maka

    berlaku rumus yang pertama atau ketiga (

    , apabila salah satu nilainya positif dan satunya bernilai

    negatif maka berlaku rumus kedua .

  • 12

    2.2.2.8 Kelebihan dan Kekurangan certainty Factor

    1. Kelebihan metode Certainty Factors adalah:

    a. Metode ini cocok dipakai dalam sistem pakar untuk mengukur

    sesuatu apakah pasti atau tidak pasti.

    b. Perhitungan dengan menggunakan metode ini dalam sekali

    hitung hanya dapat mengolah dua data saja sehingga keakuratan

    data dapat terjaga.

    2. Kekurangan metode Certainty Factors adalah:

    a. Pengaplikasian kepakaran seorang pakar kedalam bentuk

    numeric biasanya diragukan keakuratannya.

    b. Metode ini hanya dapat mengolah ketidakpastian/kepastian

    hanya 2 data saja. Perlu dilakukan beberapa kali pengolahan

    data untuk data yang lebih dari 2 buah.

    2.2.2. State Of The Art

    Tabel 2.2

    State of the art penelitian

    Peneliti Tahun Topik Metode Hasil

    Mita Sari

    Sembiring

    2010 Sistem Pakar Penganalisis

    Keuangan Perusahaan PT.

    Kuala Jaya Samudra

    menggunakan metode

    Certainty factor

    Certainty

    Factor

    Output yang

    didapatkan

    yaitu program

    mampu

    bekerja dalam

    ketidakpastian

    suatu inputan.

    Dedi

    Syahputra

    2011 Perancangan Aplikasi

    Perangkat Lunak Sistem

    pakar Menggunakan

    metode Certainty Factor

    dan Forward Chaining

    Certainty

    factor dan

    forward

    chaining

    Mampu

    memberikan

    hasil yang

    optimal

  • 13

    unutk mendiagnosis

    kerusakan pada komputer

    warnet

    Haris

    Rangkuti &

    Andriyana

    2009 Deteksi Kerusakan

    Notebook dengan Metode

    Certainty Factor

    Certainty

    Factor

    Mampu

    memberikan

    solusi yang

    tepat

    Peneliti 2013 Aplikasi Sistem Pakar

    Untuk Mendeteksi

    Kerusakan Komputer Pad

    warung Internet

    menggunakan metode

    Certainty Factor

    Certainty

    Factor

  • 14

    2.3. Kerangka Pemikiran

    Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

    Dalam kerangka pemikiran diatas dijelaskan bahwa penelitian ini

    ditujukan untuk mendeteksi kerusakan computer pada warung internet dengan

    menerapkan metode Certainty Factor, dengan menggunakan gejala-gejala

    yang terjadi sebagai variabel input, dan jenis kerusakan serta solusi yang

    harus dijalkukan sebagai variable output. Dimana yang menjadi objek

    penelitiannya adalah kerusakan. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini

    adalah dapat mendeteksi kerusakan computer pada warung internet sehingga

    orang awam mampu bekerja layaknya seorang pakar, hasil yang didapat

    dalam pendeteksian yaitu tepat atau tidaknya solusi yang ditawarkan.

    Factors

    Input

    Gejala yang

    timbul pada

    komputer

    Output

    Jenis

    kerusakan

    dan solusi

    Kerusakan

    Metode

    Certainty

    Factor

    Pendet

    eksian

    kerusa

    kan

    kompu

    ter

    Tepat

    atau

    tidakny

    a solusi

    yang

    ditawar

    kan

    sistem

    Proposed Method Objective Measurement

  • 15

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1. Analisan Kebutuhan

    Dalam penelitian ini digunakan metode Eksperimen dengan

    kebutuhan seperti: Pengumpulan data (Data Gathering), Pengolahan awal

    data (Data pre-processing), Metode yang diusulkan (Proposed

    Model/Method), Eksperimen dan pengujian metode (Model/Method Test and

    Experiment) serta Evaluasi dan Validasi hasil (Result Evaluation and

    Validation). Impelementasi dari penelitian ini nantinya akan diaplikasikan

    dalam aplikasi berbasis web, dikarenakan web merupakan aplikasi portable

    saat ini.

    Sistem yang diterapkan kedalam pendeteksian kerusakaan komputer

    ini bersifat dinamis sehingga dibutuhkan beberapa data masukan seperti: jenis

    kerusakan, solusi yang dianjurkan dan gejala-gejala kerusakan. Data yang

    digunakan yaitu berupa term dari seorang pakar maupun dari hasil

    perhitungan.

    Guna menunjang eksperimen dalam penelitian ini dibutuhkan satu unit

    notebook untuk melakukan simulasi dengan spesifikasi seperti terlampir

    dalam tabel 3.1

    Table 3.1

    Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

    PERANGKAT KERAS

    Processor

    Merk/Type

    Hard Disk

    Memory

    Core i3, M370 2.40 GHz

    Acer Aspire 4739

    320 GB

    2 GB

  • 16

    PERANGKAT LUNAK

    Operating System

    Editing Text

    Aplikasi Editor

    Windows 8 Pro

    Ms. Office 2013

    Notepad ++

    3.2. Perancangan Penelitian

    Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu Certainty Factor

    untuk mendeteksi kerusakan komputer adalah metode eksperimen dimana

    data yang digunakan adalah data sekunder.

    Tahapan tahapan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:

    Pengumpulan data, Pengolahan awal data, Metode yang dikembangkan,

    Eksperimen Metode dan Pengujian metode serta Evaluasi dan Validasi hasil

    seperti terlihat dalam gambar 3.1.

    Gambar 3.1

    Tahapan Penelitian

    PENGUMPULAN DATA

    PENGOLAHAN AWAL DATA

    METODE YANG DIUSULKAN

    EKSPERIMEN DAN PENGUJIAN

    METODE

    EVALUASI DAN VALIDASI

    HASIL

  • 17

    a. Pengumpulan data

    Pengumpulan data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

    proses pengambilan data-data yang bersumber dari jurnal, paper, buku

    serta beberapa informasi lainnya yang berhubungan dengan penelitian dan

    kutipan dari data penelitian-penelitian sebelumnya, karena data yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

    b. Pengolahan awal data

    Yang dimaksud dengan pengolahan awal data dalam penelitian ini

    adalah menentukan gejala, kerusakan yang terjadi serta yang solusi yang

    harus dilakukan.

    c. Metode yang diusulkan

    Pada penelitian ini metode yang diusulkan adalah metode Certainty

    factor.

    d. Experimen Metode dan Pengujian metode

    Eksperimen dan pengujian metode dalam penelitian ini adalah

    proses penghitungan dan simulasi antara gejala yang muncul, kerusakan

    yang terjadi dan solusi yang harus dilakukan dengan menggunakan

    perhitungan manual.

    e. Evaluasi dan Validasi hasil

    Evaluasi dan validasi hasil yang dimaksud dalam penelitian ini

    adalah proses perhitungan nilai output yang didapat dengan menggunakan

    metode certainty factor.

    3.3. Teknik Analisis

    3.3.1 Pengumpulan data

    Seperti disebutkan pada sub bab 3.1 bahwa data yang

    digunakan untuk melakukan penelitian adalah data sekunder yang

    diambil dari penelitian yang dilakukan oleh (Syahputra, 2011).

    Yang berupa gejala, kerusakan dan solusi yang harus dilakukan

    yang disebut dengan variable yang mempunyai perincian sebagai

    berikut:

  • 18

    1. Variable input berupa gejala-gejala yang timbul

    2. Variabel output berupa jenis kerusakan dan solusi yang harus

    dilakukan.

    3.3.2 Pengolahan Awal Data

    1. Troubleshooting pada Mouse

    a. Mouse tidak bekerja saat proses booting selesai

    Hal ini disebabkan karena kabel pada mouse tersebut

    mengalami kerusakan / putus sehingga mouse tidak berfungsi

    lagi. Solusi yang harus ditempuh adalah mengganti mouse

    yang rusak dengan yang baru dan yang sesuai dengan yang

    digunakan.

    b. Mouse tidak dikenali komputer

    Tidak terdeteksinya mouse oleh sistem operasi dapat

    disebabkan antara lain:

    1) Karena kabel mouse tidak tertancap dengan baik.

    2) Driver mouse yang bermasalah.

    3) Port I/O mouse rusak atau

    4) Mouse itu sendiri rusak.

    Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan

    diatas adalah:

    1) Periksa kembali kabel mouse yang tertancap pada serial

    port, jika memang terjadi kelonggaran pada kabel

    tersebut maka pasang kembali kabel mouse dengan

    benar.

    2) Jika driver yang bermasalah, langkah yang harus

    dilakukan adalah meng-Update driver pada mouse yang

    sesuai dengan tipe mouse yang dipakai.

    3) Jika port I/O yang bermasalah maka langkah yang harus

    ditempuh adalah mengganti motherboard dengan yang

    sesuai yang diharapkan.

  • 19

    4) Jika mouse itu sendiri yang rusak, ganti dengan mouse

    yang baru yang sesuai dengan tipe mouse yang

    digunakan.

    2. Troubleshooting pada Keyboard

    a. Keyboard mengalami masalah saat komputer melakukan

    proses booting. Hal bisa disebabkan karena:

    1) Kabel keyboard tidak tertancap dengan benar ke CPU

    atau port keyboard.

    2) Tombol yang ditekan sehingga tombol terbenam

    dipapan keyboard.

    3) Port keyboard bermasalah.

    4) Keyboard yang rusak.

    5) Tumpahnya cairan ke keyboard.

    Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan

    diatas adalah :

    1) Periksa kembali kabel keyboard yang tertancap pada

    port keyboard, jika memang terjadi kelonggaran pada

    kabel tersebut maka pasang kembali kabel keyboard

    dengan benar dan jangan dipaksa dalam pemasangan

    kabel

    2) Tombol-tombol yang tidak berfungsi karena terbenam

    diatas keyboard maka yang harus dilakukan adalah

    memukul dengan pelan-pelan bagian bawah keyboard

    sehingga tombol-tombol yang terbenam bisa kembali

    seperti semula, jika tidak berhasil maka satu-satunya

    cara adalah dengan membongkar keyboard dan

    mengembalikan tombol-tombol seperti semula.

    3) Jika port keyboard yang bermasalah maka langkah yang

    harus ditempuh adalah mengganti motherboard atau jika

    bisa ganti port keyboard yang sesuai dengan yang

    diharapkan.

  • 20

    4) Jika keyboard itu sendiri yang rusak, ganti dengan

    keyboard yang baru yang sesuai dengan tipe keyboard

    yang digunakan.

    5) Cara mengatasi adanya tumpahan cairan pada keyboard

    adalah dengan mencucinya kembali dengan air panas

    sampai bersih lalu jemur hingga kering selama dua hari,

    lalu coba digunakan lagi.

    3. Troubleshooting pada Monitor

    a. Monitor tidak mau hidup

    Penyebab tidak hidup monitor bisa terjadi karena:

    1) Tombol power yang kurang tekan.

    2) Kabel power yang kurang tertancap.

    3) Kabel video yang terpasang kurang benar.

    4) Bengkoknya pin pada kabel video.

    5) Problem pada sinyal video board video adapter CRT.

    Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan

    diatas adalah:

    1) Untuk masalah tombol power, kabel power, kabel

    video lakukan pemeriksaan ulang terhadap kabel-

    kabel yang dimaksud.

    2) Untuk masalah pin pada kabel video yang bengkok

    agar dapat dilurusi dengan hati-hati dan jangan

    sampai patah, jika itu terjadi maka kabel video harus

    diganti.

    3) Untuk masalah pada sinyal video board, video adapter

    CRT lakukan pemeriksaan pada jenis atau tipe

    monitor yang digunakan dan keadaan atau kondisi

    dari monitor itu sendiri, melakukan pengaturan

    penyesuaian antara vertikal dan horizontal pada

    monitor.

  • 21

    b. Tampilan tiba-tiba rusak dan komputer hang

    Jika tiba-tiba muncul titik-titik yang berwarna pada

    monitor yang akhirnya menyebabkan komputer macet,

    biasanya disebabkan karena suhu pada komputer atau

    graphic card yang terlalu panas.

    Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan

    diatas adalah dengan mengatasinya lakukan upaya

    pendinginan secara maksimal, salah satu caranya dengan

    memberikan kipas tambahan.

    c. Ukuran tampilan tidak sesuai keinginan

    Jika terdapat tampilan icon, font atau menu dan

    tampilan lain yang terlalu besar atau terlalu kecil, biasanya

    disebabkan karena pemilihan resolusi yang kurang sesuai.

    Setiap kartu VGA memiliki batas resolusi minimal dan-

    maksimal. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi

    permasalahan diatas adalah dengan cara melakukan

    pemeriksaan resolusi.

    d. Tampilan pada monitor tampak buram

    Penyebab tampilan pada monitor menjadi tampak

    buram dan kontras warna tidak bisa diatur secara maksimal

    adalah faktor usia monitor itu sendiri. Sebuah monitor yang

    berusia lebih dari 3 tahun akan mengalami aus pada

    komponen-komponenya terutama melemahnya tembakan

    sinar electron dari tabung katoda monitor. Solusi yang

    dilakukan untuk mengatasi permasalahan diatas adalah

    diperlukan diagnosa oleh seorang teknisi monitor.

    e. Tidak adanya masukan pesan sinyal pada monitor

    Ini terjadi saat kabel monitor yang dihubungkan ke

    VGA card dicabut. Hal ini disebabkan karena longgarnya-

    hubungan kabel monitor ke monitor itu sendiri dan

    komponen atau perangkat keras yang terdapat dalam monitor

  • 22

    itu sendiri yang sudah rusak. Solusi yang dilakukan untuk

    mengatasi permasalahan diatas adalah melakukan konsultasi

    dengan seorang teknisi monitor.

    f. Monitor tidak mau bekerja

    Hal ini disebabkan karena panas yang berlebihan atau

    perpindahan monitor yang sering dilakukan yang dapat

    menyebabkan letak fuse bergeser dari kedudukan semula.

    Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan diatas

    adalah melakukan konsultasi dengan seorang teknisi monitor

    tapi jika bisa buka sekering pada bagian belakang monitor

    dan rapatkan kembali ketempatnya.

    4. Troubleshooting pada Central Processing Unit (CPU)

    a. CPU tidak bisa hidup

    Kemungkinan yang paling umum kabel power CPU

    (Central Processing Unit) longgar atau belum terpasang.

    Solusi yang harus dilakukan adalah memeriksa kembali

    kabel power tersebut, jika tidak hidup juga berarti pin

    konektor untuk kabel power sudah putus.

    b. Speaker pada CPU tidak berfungsi

    Adanya kemungkinan kabel speaker pada CPU belum

    terpasang atau speaker yang ada di CPU sudah rusak. Solusi

    yang harus dilakukan adalah memeriksa ulang kabel

    tersebut. Dan coba speaker tersebut ke komputer lain jika

    tidak berfungsi berarti rusak.

    c. CPU tidak mau diboot sama sekali dari hard disk maupun

    floppy disk

    Kemungkinan penyebab masalah ini terjadi pada

    kesalahan pemasangan kabel, pemasangan jumper.

    Solusi yang dilakukan untuk mengatasi

    permasalahan diatas adalah dengan memeriksa apakah

    semua kabel yang digunakan sudah terpasang dengan benar

  • 23

    dan penyetingan jumper sudah tepat. Jika belum ada

    perubahan lepaskan semua card yang dipakai lalu pasang

    kembali satu persatu dengan pelan.

    d. Saat boot CPU mengeluarkan bunyi beep normal tapi tidak

    ada tampilan video pada layar.

    Kemungkinan terjadi pada kabel yang

    menghubungkan monitor ke CPU. Solusi yang dilakukan

    untuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan

    memeriksa kabel tersebut dan dan VGA card yang

    digunakan.

    5. Troubleshooting pada Hard disk

    a. Hard disk tidak terdeteksi

    Pada saat proses booting muncul pesan Boot disk

    failure pleas insert boot sistem. Hal ini terjadi karena

    hard disk tidak terdeteksi oleh komputer, disebabkan oleh:

    1) Tidak terpasangnya kabel data atau kabel power ke hard

    disk

    2) Terjadi kesalahan pemasangan kabel data ke

    motherboard

    3) Hard disk sudah rusak atau bad sector.

    4) Sistem operasi yang mengalami crash/rusak

    Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan

    diatas adalah:

    1) Pemeriksaan ulang harus dilakukan terhadap kabel data

    dan kabel power, dimana yang harus diperiksa adalah

    uji kabel, apakah layak dipakai apa tidak, pemasangan

    kabel sesuai dengan konektor pada hard disk juga

    pemasangan kabel power harus sesuai dengan konektor

    power yang ada pada hard disk dan juga pada

    konfigurasi BIOS merek dan ukuran hard disk harus

    tertera, jika tidak berarti hard disk tidak terdeteksi.

  • 24

    2) Kesalahan pemasangan kabel data ke motherboard

    sering terjadi dimana terjadi penukaran pasang antara

    primary slave (IDE1) dan secondary slave (IDE2),

    biasanya untuk hard disk kabel data dipasang pada

    primary slave.

    3) Untuk mengetahui kondisi hard disk apakah sudah rusak

    dapat dilakukan dengan cara memformatnya, jika format

    yang dilakukan tidak berhasil 100 persen berarti sudah

    terjadi bad sector pada hard disk dan hard disk harus

    diganti.

    4) Install ulang system operasi / repair jika masih

    memungkinkan

    b. Hard disk cepat panas dan berbunyi.

    Adanya benturan terhadap hard disk atau adanya bad

    sector yang menyebabkan terjadi panas dan bunyi. Solusi

    yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan diatas adalah

    dengan melakukan format tingkat rendah dan ini hanya bisa

    lakukan oleh teknisi.

    3.3.3 Metode yang diusulkan

    Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah certainty

    factor, sesuai dengan tujuan dari penelitian yaitu untuk mendeteksi

    kerusakan komputer pada warung internet.

    Untuk menyelesaikan study kasus dalam penelitian ini

    menggunakan sifat metode eksperimen karena adanya perubahan baik

    dari gejala, solusi serta perubahan pada bobot masing-masing gejala.

  • 25

    3.3.4 Eksperimen dan Pengujian Metode

    Tabel 3.2

    Bobot Nilai Masing-masing gejala

    No Gejala Nilai CF

    A B C D E F G

    1 CPU dan monitor tidak hidup 0.6 0.6 0.7 0.5 0.5 0.7 0.9

    2 CPU hidup tetapi Monitor tidak hidup 0.8 0.6 0.8 0.5 0.5 0.8 0.5

    3 Pada saat boot CPU mengeluarkan bunyi satu

    beep

    0.5 0.6 0.9 0.5 0.5 0.6 0.5

    4 CPU tidak mau di-boot sama sekali dari hard

    disk maupun compact disk

    0.5 0.9 0.5 0.5 0.5 0.5 0.6

    5 Saat boot CPU mengeluarkan bunyi beep

    normal tapi tidak ada tampilan layar

    0.8 0.7 0.8 0.5 0.5 0.5 0.5

    6 Saat boot CPU mengeluarkan bunyi beep

    normal tapi tampilan layar biru

    0.5 0.7 0.8 0.5 0.5 0.9 0.5

    7 Hard disk berbunyi berderik 0.6 0.9 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

    8 Buka program lambat 0.5 0.6 0.7 0.5 0.5 0.9 0.5

    9 Buka program komputer hang 0.5 0.8 0.5 0.5 0.5 0.9 0.5

    10 Server tidak dapat akses ke jaringan 0.5 0.6 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

    11 Gerakan mouse lambat 0.5 0.6 0.6 0.5 0.5 0.9 0.5

    12 Respon keyboard lambat 0.5 0.6 0.5 0.5 0.5 0.9 0.5

    13 Tidak dapat install aplikasi 0.5 0.7 0.5 0.5 0.5 0.9 0.5

    14 Sering hang 0.6 0.8 0.7 0.5 0.5 0.8 0.5

    15 Shotdown tidak sempurna 0.6 0.8 0.8 0.5 0.5 0.9 0.5

    16 Restart tidak sempurna 0.6 0.6 0.6 0.5 0.5 0.9 0.5

    17 Tidak dapat mendeteksi FlashDisk 0.6 0.6 0.6 0.5 0.5 0.8 0.5

    18 Restart tidak sempurna 0.6 0.6 0.6 0.5 0.5 0.8 0.5

    Keterangan:

    A = Kerusakan Monitor

    B = Kerusakan Harddisk

    C = Kerusakan Memori

    D = Kerusakan Keyboard

    E = Kerusakan Mouse

    F = Kerusakan Sistem Operasi

  • 26

    G= Kerusakan Power Suplay

    Cara Kerja Sistem

    Adapun cara kerja aplikasi sistem pakar dalam melakukan

    diagnose kerusakan komputer adalah sebagai berikut:

    1. Pemakai (user) diminta untuk memasukkan gejala-gejala yang

    muncul pada komputer yang akan didiagnosis.

    2. Dalam melakukan diagnosis kerusakan, aplikasi yang dibuat

    akan menampilkan tampilan berupa dialog (komputer

    memberikan pertanyaan perihal mengenai gejala-gejala

    kerusakan) antara komputer dan pemakai.

    3. Jawaban yang diberikan berupa Ya atau Tidak.

    4. Setelah semua gejala yang ditanya selesai dijawab oleh user,

    maka sistem akan menghitung nilai kepastian untuk semua jenis

    kerusakan dan akan diambil nilai tertinggi berupa kemungkinan

    kerusakan.

    5. Hasil akhir diagnosis (output) adalah tampilan kemungkinan

    nama kerusakan, nilai kepastian serta solusi yang disarankan.

    3.3.5 Evaluasi dan Validasi Hasil

    Untuk melakukan experimen digunakan data sampling dengan

    menggunakan tiga gejala seperti berikut;

    Misalnya : kaidah kerusakan monitor dengan gejala

    IF 1. CPU dan monitor tidak hidup AND

    2. CPU hidup tetapi monitor tidak hidup AND

    3. Buka program komputer hang

    THEN nilai CF dari seorang pakar (0.8) bahwa identifikasi dari

    kerusakan tersebut adalah monitor.

    CF(H,E) = CF(H, E1E2E3) = 0.8

  • 27

    Dengan nilai bobot masing-masing berdasarkan table yaitu:

    CF(E1,e) = 0.6

    CF(E2,e) = 0.8

    CF(E3,e) = 0.5

    Maka

    CF(E,e) = CF(E1E2E3,e) = 0.8

    = min[CF(E1,e), CF(E2,e), CF(E3,e)]

    = min[0.6;0.8;0.5]

    = 0.5

    Sehingga

    CF(H,e) = CF(E,e) CF(H,e)

    = (0.5) . (0.8)

    = 0.40

    Karena CF dari antecedent CF(E,e) > 0.2; antecedent dinyatakan

    benar dan kaidah diaktifkan.

    Jika pada kasus di atas dijumpai lagi gejala yang menyangkut

    kerusakan komputer dengan buka program lambat dengan CF = 0.5

    maka CF gabungan menjadi:

    CF1 = 0.40

    CF2 = 0.40 + 0.7 *(1-0.40)

    = 0.40 + 0.7(0.76)

    = 0.932

    Maka nilai CF kerusakan monitor bertambah menjadi 0.932 dan

    untuk jenis kerusakan lainnya dilakukan dengan cara yang sama.

    Dalam menyimpulkan jenis kerusakan komputer dilakukan

    perhitungan dari masing-masing kaidah, lalu dibandingkan antar

    kaidah. Nilai CF yang terbesar pada kaidah tersebut menjadi hasil

    akhir dari perhitungan.

  • 28

    DAFTAR PUSTAKA

    Arhami, M. (2004). Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi Offset.

    Giarattano, J., & Riley, G. (1994). Expert System Principles and Programming.

    Boston: PWS Publisher Company.

    Haris Rangkuti, A., & Andryana, S. (2009). Deteksi Kerusakan Notebook Dengan

    Menggunakan Metode Certainty Factor.

    Kusumadewi, S. (2003). Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya).

    Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Martin, J., & Oxman, S. (1988). Building Expert Systems a Tutorial. New Jersey:

    Prentice Hall.

    Sembiring, M. S. (2010). Sistem Pakar Penganalisis Keuangan Perusahaan PT.

    Kuala Jaya Samudra Menggunakan Metode Certainty Factor.

    Susanto, H., Setiowati, Y., & Helen, A. (n.d.). APlikasi Diagnosa Penyakit

    Hepatitis Menggunakan J2ME Dengan Metode Certainty Factor.

    Syahputra, D. (2011). Perancangan Aplikasi Perangkat Lunak Sistem Pakar

    Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining dan Certainty factor

    untuk mendoagnosis kerusakan komputer pada warung internet

    (WARNET).

    Turban, E. (1995). Decision Support and Expert System; Management Support

    System. Newyork: Prentice-Hall.