laporan pengabdian kepada masyarakat …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan...

54
i LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PEMBERDAYAAN IBU MELALUI METODE COACHING UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN SOSIAL ANAK USIA PRA SEKOLAH IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN TAHUN 2019 Ketua : Heru Sulistijono, S.Kep.Ns, M.Kes /19711001 199303 1 004 Anggota : 1 Asnani, S.Kep,Ns, M.Ked./19711011 199403 1 003 2 Bambang H, S.Kep.Ns, M.Kes /19740811 199803 1 001 3 Dyah Wijayanti, S.Kep.Ns. M.Kep/ 19800507 200212 2 001 4 Hasyim Asari, S.Kep Ns, M.Ked/ 19710331 199803 1 004 5 Baiq Dewi HR, SST, M.Kes./19741025200212 2 002 6 Minarti, M.Kep, Sp.Kom /19670730 199303 2 004 7 Nikmah F, S.Kep.Ns. M.Kep / 19770301 200212 2 003 8 Siti Nurkholifah, M.Kep, Sp. Kom / 19730310 199703 2 002 9 Tumini, M.M.Kes/ 19560723 198003 2 003 10 Dr. Hilmi Yumni, M.Kep. Sp. Mat / 196808231997032001 11 Y.K. Windi, S.Pd., M.Kes., MPH., P.hD/196707071995101002 12 Intim Cahyono, S.Kep.Ns. M.Kes /19650308 199103 1 002 13 Suriana, S.Kep.Ns. M.Kep/19701010 1993032002 14 Dinar W, M.Kep, Sp.Kep.J/197401142002121002 15 Eko Rustamaji, SST, M.Tr.Kep/197704202002121003 16 Ferri Kumala, SST, M.Tr.Kep/198108012006042014 17 Muhamad. Ilham Abadi (Mahasiswa) 18 Amelia septi R (Mahasiswa) 19 Gadis Ayu Yustika (Mahasiswa) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D III KEPERAWATAN KAMPUS SUTOPO SURABAYA TAHUN 2019

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

i

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN IBU MELALUI METODE COACHING UNTUK

MENINGKATKAN KETRAMPILAN SOSIAL

ANAK USIA PRA SEKOLAH

IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN TAHUN 2019

Ketua :

Heru Sulistijono, S.Kep.Ns, M.Kes /19711001 199303 1 004

Anggota :

1 Asnani, S.Kep,Ns, M.Ked./19711011 199403 1 003

2 Bambang H, S.Kep.Ns, M.Kes /19740811 199803 1 001

3 Dyah Wijayanti, S.Kep.Ns. M.Kep/ 19800507 200212 2 001

4 Hasyim Asari, S.Kep Ns, M.Ked/ 19710331 199803 1 004

5 Baiq Dewi HR, SST, M.Kes./19741025200212 2 002

6 Minarti, M.Kep, Sp.Kom /19670730 199303 2 004

7 Nikmah F, S.Kep.Ns. M.Kep / 19770301 200212 2 003

8 Siti Nurkholifah, M.Kep, Sp. Kom / 19730310 199703 2 002

9 Tumini, M.M.Kes/ 19560723 198003 2 003

10 Dr. Hilmi Yumni, M.Kep. Sp. Mat / 196808231997032001

11 Y.K. Windi, S.Pd., M.Kes., MPH., P.hD/196707071995101002

12 Intim Cahyono, S.Kep.Ns. M.Kes /19650308 199103 1 002

13 Suriana, S.Kep.Ns. M.Kep/19701010 1993032002

14 Dinar W, M.Kep, Sp.Kep.J/197401142002121002

15 Eko Rustamaji, SST, M.Tr.Kep/197704202002121003

16 Ferri Kumala, SST, M.Tr.Kep/198108012006042014

17 Muhamad. Ilham Abadi (Mahasiswa)

18 Amelia septi R (Mahasiswa)

19 Gadis Ayu Yustika (Mahasiswa)

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA JURUSAN

KEPERAWATAN PRODI D III KEPERAWATAN KAMPUS

SUTOPO SURABAYA TAHUN 2019

Page 2: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

iii

Page 3: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

iii

DAFTAR NAMA DOSEN DAN MAHASISWA PADA KEGIATAN

PENGABDIAN MASYARAKAT SEMESTER GENAP TAHUN

2019

1. Daftar Nama Dosen dan Tim Tehnis

No Nama / NIP Pangkat / Golongan

1 Heru Sulistijono, S.Kep.Ns, M.Kes 197110011993031004

Penata /IIIc

2 Dr. Siti Nur Kholifah, SKM, M.Kep, Sp.Kom 197303101997032002

Pembina / IVa

3 Minarti, S.Kep.,Ns. M.Kep, Sp.Kom 196707301993032004

Pembina / IVa

4 Bambang Heryanto, S.Kep.Ns, M.Kes 197408111998031001

Penata Tk I/IIId

5 Dr. Hilmi Yumni, M.Kep.Sp.Mat 196808231997032001

Pembina / IVa

6 Y.K Windi, S.Pd., M.Kes., MPH., P.hD 196707071995101002

Pembina Tk I/ IVa

7 Asnani, S.Kep.Ns., M.Ked 197110111994031003

Penata Tk I/IIId

8 Intim Cahyono, S.Kep.Ns, M.Kes 196503081991031002

Pembina / IVa

9 Hasyim As’ari, S.Kep.Ns., M.Ked 197103311998031004

Penata Tk I/IIId

10 Tumini, SKM, M.M.Kes 195607231980032005

Pembina / IVa

11 Nikmatul Fadilah, S.Kep.Ns, M.Kep 197703012002122003

Penata /IIIc

12 Dyah Wijayanti, S.Kep.Ns., M.Kep 198005072002122001

Penata Muda Tk I/IIIb

13 Suriana, S.Kep.Ns, M.Kep 197010101993032002

Penata Tk I/IIId

14 Baiq Dewi Harnani, SST, M.Kes 197410252002122002

Penata /IIIc

15 Dinarwiyata, Ns, M.Kep, Sp. Kep.J 197401142002121002

Penata Muda Tk I/IIIb

16 Eko Rustamaji W, SST.,M.Tr.Kep 197704202002121003

Penata Muda Tk I/IIIb

17 Ferry Kumala, SST.,M.Tr.Kep 198108012006042014

Penata Muda Tk I/IIIb

Page 4: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

2. Daftar Nama Mahasiswa

No Nama NIM

1 Muhamad Ilham Abadi P27820317052

2 Amelia Septi R P27820317064

3 Gadis Ayu Yustika P27820317072

iv

Page 5: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

5

RINGKASAN

Kegiatan yang berkaitan peningkatan kemampuan ketrampilan sosial anak

melalui kegiatan pemberdayaan ibu dalam pengasuhan anak sehari-hari dengan

menggunakan pendekatan metode coaching. Didukung hasil penelitian yang

dilakukan di PAUD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara pre dan post

pada kelompok yang mendapatkan perlakuan bimbingan atau konseling terhadap

kebahagiaan lansia dengan nilai signifikan. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk

peningkatan pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

ketrampilan sosial anak usia pra sekolah. Jumlah peserta adalah 50 orang. Metode

yang digunakan adalah. Diskusi, demonstrasi , latihan keterampilan dan evaluasi

keterampilan. Hasil pelatihan pada metode coching terjadi peningkatan

keterampilan yang dilihat dari karakteristik pengasuhan ibu dan Ketrampilan

sosial anak. Disarankan bahwa pengabdian masyarakat di institusi khusus seperti

Panti Werdha dapat dilaksanakan secara periodik, dan dosen dapat meningkatkan

inovasinya agar dapat berkontibusi terhadap kesehatan lansia.

Kata kunci: Pemberdayaan Ibu, metode Coaching, ketrampilan sosial, anak usia

pra sekolah

Page 6: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

6

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta sholawat dan salam kepada Nabi

Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan

Pengabdian Masyarakat yang berjudul Pemberdayaan Ibu melalui metode

Coaching untuk meningkatkan ketrampilan sosial anak usia pra sekolah.Tujuan

kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai bentuk aplikasi dari hasil

penelitian pada tahun 2018.

Selama proses proses kegiatan sampai penyelesaian laporan ini, penulis banyak

memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa

tanpa bantuan dan dorongan yang tiada henti itu rasanya sulit bagi penulis untuk

menyelesaikannya. Untuk itu dalam sebuah karya yang sederhana ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya yang telah memberikan dukungan

finansial sehingga kegiatan pengabdian masyarakat dapat terlaksana

2. Ketua atau pimpinan PAUD RW VI Krembangan Masigit Kelurahan

Kemayoran Kecamatan Krembangan Surabaya

3. Pengurus PAUD RW VI Krembangan Masigit Kelurahan Kemayoran

Kecamatan Krembangan Surabaya

4. Bapak/Ibu Dosen Prodi D III Keperawatan Sutopo Surabaya yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan.

5. Para mahasiswa yang telah terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat

serta berbagai pihak yang ikut mensupport kegiatan ini

Semoga amal, bantuan bimbingan dan doa yang telah diberikan, mendapat balasan

dari Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh

dari kesempurnaah. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun

sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penulis berharap

semoga apa yang telah penulis selesaikan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Surabaya, 14 Nopember 2019

Tim Pelaksana

Page 7: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………… i

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………… ii

DAFTAR NAMA PELAKSANA ……………………………………… iii

RINGKASAN ……………………………………… iv

KATA PENGANTAR ……………………………………… v

DAFTAR ISI ……………………………………… vi

BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………… 1

1.1.Judul Pengabdian kepada masyarakat ……………………………………… 1

1.2 Analisis Situasi ……………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………… 7

1.3 Tujuan Kegiatan ……………………………………… 7

1.4 Manfaat Kegiatan ……………………………………… 7

1.5 Kerangka Pemecahan Masalah ……………………………………… 8

BAB 2 PELAKSANAAN KEGIATAN ……………………………………… 9

2.1 Masyarakat sasaran ……………………………………… 9

2.2 Metode dan Media Kegiatan ……………………………………… 9

2.3 Rencana Evaluasi ……………………………………… 10

2.4 Jadual Kerja ……………………………………… 10

2.5 Susunan Panitia ……………………………………… 13

2.6 Anggaran ……………………………………… 14

BAB 3 HASIL KEGIATAN ……………………………………… 15

3.1 Hasil Kegiatan ……………………………………… 15

3.2 Data Umum ……………………………………… 15 3.3 Data Khusus ……………………………………… 16

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

……………………………………… 32

Page 8: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

8

LAMPIRAN

Lampiran 1: Justifikasi anggaran penelitian

Lampiran 2: Sarana dan prasarana penelitian

Lampiran 3: susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas

Lampiran 4 : biodata ketua dan anggota

Lampiran 5 : surat pernyataan ketua peneliti

Page 9: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

9

Lampiran 6. Biodata Ketua Pengabmas

1. Peneliti Utama

A. Identitas diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Heru Sulistijono, M.Kes

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Jabatan fungsional Lektor

4 NIP 197110011993031004

5 NIDN 4001107101

6 Tempat/Tanggal Lahir: Surabaya, 1-10-1971

7 E-mail [email protected]

8 Nomor HP 081330516009

9 Alamat kantor Jl. Parangkusumo No 1 Surabaya

10 No telepon/Faks 031-3550163, Fax: 031-3554043

11 Mata Kuliah yang diampu Keperawatan Komunitas

Keperawatan Keluarga

Keperawatan Gerontik

B.Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan

Tinggi

Univ. Airlangga

Surabaya

Pasca Sarjana Fakultas

Ilmu Kesehatan

Masyarakat UNAIR

-

Bidang ilmu Ilmu Keperawatan Biostatistika -

Tahun masuk-lulus Tahun 2000-2002. Tahun 2009-2012. -

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

1. 2012 Aplikasi Model simulasi antrianmulti

channel multi phase di Puskesmas

Pesapen Surabaya email :

[email protected]

mandiri -

2. 2013 Kecerdasan emosional dengan prestasi

belajar mahasiswa D3 keperawatan

Poltekkes

Kemenkes

Surabaya

4.5 jt

Page 10: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

10

3. 2014 Perbedaan Kemampuan

Perawatan Lansia Pada Etnis

Jawa dan Madiura di Wilayah

Kelurahan Kemayoran Surabaya

Poltekkes

Kemenkes

Surabaya

4.5 jt

4.

D.Publikasi Artikel Ilmiah 5 tahun terakhir

Tahun Judul Penerbit/Jurnal

E. Pemakalah seminar ilmiah (oral presentation) dalam 5 tahun terakhir

No Nama pertemuan

ilmiah/seminar

Judul artikel Waktu dan tempat

Belum ada

A. Karya buku dalam 5 tahun terakhir

No Judul buku Tahun Jumlah

halaman

Penerbit

1 Belum ada

B. Perolehan HKI dalam 5-10 tahun terakhir

No Judul/tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

Belum ada

Page 11: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

11

Lampiran. Surat Pernyataan Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat

SURAT PERNYATAAN KETUA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Heru Sulistijono, M.Kes

NIP/NIDN : 197110011993031004 / 4001107101

Pangkat/Golongan : Penata muda / III c

Jabatan Fungsional : Dosen / Lektor

Dengan ini menyatakan bahwa proposal pengabdian kepada masyarakat saya dengan

judul: Pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

ketrampilan sosial anak Usia Pra Sekolah yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019

bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/sumber dana lain.

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini, maka saya

bersedia mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Surabaya, 14 Juni 2019

Mengetahui Yang menyatakan

Kepala Unit Penelitian Poltekes,

Setiawan, SKM, M.Psi

NIP : 196304211985031005

Heru Sulistijono, M.Kes

NIP: 197110011993031004

Page 12: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

1

Mengesahkan, Direktur

Poltekes Surabaya

Drg. Bambang Sugito,

M.Kes

NIP:1962042919930310

02

BAB 1

PENDAHULUAN

1. JUDUL :

PEMBERDAYAAN IBU MELALUI METODE COACHING UNTUK

MENINGKATKAN KETRAMPILAN SOSIAL ANAK USIA PRA

SEKOLAH

2. ANALISIS SITUASI

Masa kanak-kanak akhir (late childhood) merupakan masa yang terjadi

pada usia 6-12 tahun (Monks & Haditono, 2014). Periode tersebut sesuai masa

“usia sekolah” dengan tugas perkembangan utamanya adalah “sosialisasi”. Pada

masa ini anak mulai berhubungan dengan dunia luar dan melihat lingkungan lain

seperti sekolah, sikap egosentris anak sudah mulai berkurang, mempunyai jiwa

kompetitif, mulai berkomunikasi dengan teman-temannya sehingga mereka bisa

membentuk kelompok dan bekerja sama.

Seorang anak untuk dapat diterima oleh lingkungan sosial, maka anak harus

mempunyai kemampuan sosialisasi, kemampuan untuk menghayati tugas-tugas

yang harus diselesaikan sebagai anggota masyarakat. Latihan untuk menyesuaikan

sosial tersebut harus dimulai pada masa balita, karena pengalaman sosial yang

dini mempunyai peranan penting dalam menentukan hubungan sosial anak dimasa

depan dan pola perilaku terhadap orang lain disekitarnya (Gerungan, 2012).

Page 13: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

2

Keterampilan sosial bagi seorang anak merupakan faktor penting untuk

memulai dan memiliki hubungan sosial yang positif. Lemahnya keterampilan

sosial pada seorang anak dapat menyebabkan kesulitan dalam menyesuaikan diri

dengan lingkungan sekitar, sehingga menjadi rendah diri, dikucilkan dari

pergaulan, cenderung berperilaku kurang normatif (antisosial) bahkan bisa lebih

ekstrim misalnya: gangguan jiwa, kenakalan remaja, kriminal dan kekerasan

(Dishion et al., 1984; Eron, 1987; Mu’tadin, 2010)

Keterampilan sosial merupakan perilaku yang dipelajari, diterima dan dapat

membuat seseorang berinteraksi dengan orang lain dengan cara-cara yang dapat

Page 14: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

3

memunculkan reaksi positif dari orang lain serta dapat menghindari respon-respon

negatif dari orang lain (Cartledge & Milburn, 2005). Seorang anak yang

mempunyai keterampilan sosial yang baik akan memunculkan perilaku-perilaku

sehingga mendapatkan tanggapan dan reaksi positif dari orang lain, pencapaian

akademik yang tinggi, aktif dan lebih disukai oleh para guru.

Penelitian yang dilakukan oleh Kazdin (dalam Carr, 2011) menyatakan

bahwa lebih dari 50% anak usia 4-5 tahun yang tidak mengalami gangguan

perkembangan telah menunjukkan beberapa gejala gangguan perilaku eksternal

yang dapat berkembang menjadi gangguan perilaku yang menetap.

Gangguan perilaku merupakan gangguan yang bersifat kompleks dan

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berinteraksi, misalnya faktor

individu (temperamen dan pengaruh hormonal), faktor keluarga (pola asuh dan

stabilitas keluarga), dan faktor lingkungan (kualitas hubungan dengan sebaya).

Salah satu penyebab interaksi beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya

gangguan perilaku adalah rendahnya keterampilan sosial anak, yaitu kemampuan

untuk mengatur emosi dan perilakunya untuk menjalin interaksi yang efektif

dengan orang lain atau lingkungan.

Bor et al. (2012) menyatakan bahwa penyebab terjadinya perilaku

antisosial adalah karakteristik anak terutama anak yang mengalami masalah

perilaku sebelumnya dan anak-anak yang orang tuanya mengalami konflik atau

berganti pasangan. Di Indonesia meskipun belum ada angka yang pasti, namun

dari jumlah anak yang terlibat kejahatan hukum dan kenakalan dapat

diprediksikan bahwa cukup banyak anak mengalami gangguan perilaku yang

kemungkinan disebabkan karena rendahnya keterampilan sosial.

Menurut data Direktorat Jendral Pemasyarakatan–Departemen Kehakiman

dan Hak Asasi Manusia (HAM), jumlah anak di lembaga pemasyarakatan

mencapai 3.722 orang yang tersebar pada 14 lembaga pemasyarakatan (Budi,

2012). Di Jawa Timur hingga 23 Juli 2015 pada lembaga pemasyarakatan anak

Blitar tercatat sebanyak 107 penghuni (Dinas Informasi & Komunikasi Pemprov

Jatim, 2015). Keadaan tersebut seperti fenomena gunung es, dan diduga angka

kenakalan dan permasalahan sosial lainnya sebenarnya berjumlah 10 kali lipat

(Tambunan, 2015).

Page 15: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

4

Ketrampilan sosial yang baik pada anak dapat dicapai ketika ibu memiliki

kemampuan dalam melaqkukan stimulasi untuk meningkatkan ketrampilan sosial

tersebut. Kemampuan ibu dapat dicapai dengan menggunakan metode coaching

dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya. Metode coacing efektif

karena metode ini dapat menciptakan persamaan persepsi dan tujuan antara

perawat dan ibu yang akan memberikan stimulasi pada anak usia pra sekolah.

Metode ini tepat digunakan pada wilayah kota karena tingkat pendidikan ibu

memiliki strata yang hampir sama yaitu menengah keatas. Metode coaching tidak

sama dengan pendidikan kesehatan secara umum karena metode coaching

mengajak ibu secara aktif untuk memahami materi yang disampaikan dengan

inovasi yang dimiliki oleh ibu.

Pada masa ini peranan orang tua sangat penting, dan mempunyai pengaruh

kuat khususnya pada perkembangan sosial anak (Djiwandono, 2016). Tingkah

laku, cara dan sikap orang tua dalam keluarga akan mempengaruhi interaksi

keluarga dan dapat mengakibatkan ciri-ciri tertentu pada perkembangan

kepribadian seorang anak.

Peran pola asuh terhadap kecerdasaan sosial bisa didefinisikan dengan

pola interaksi antara orang tua dengan anak. Metode yang digunakan dalam

mengajarkan nilai dan norma dan gaya orang tua dalam memberikan perhatian

dan kasih sayang. Tetapi kebanyakan para orang tua tidak memahami tentang

dirinya bagaimana peran pola asuh terhadap kecerdasaan sosial anak yang ia

terapkan dalam keluarganya, apakah termasuk pola asuh otoriter, permisif dan

otoritatif yang ia gunakan. Ini sangat penting untuk diperhatikan agar keinginan

untuk menjadikan anak sebagai investasi yang terbaik bisa dimaksimalkan dengan

memberikan pola asuh yang benar.

Menurut teori pengembangan orang tua (Parent Development Theory) yang

dikembangkan oleh Mowder & Sanders (2012) karakteristik pengasuhan orang

tua terdiri dari: ikatan kasih sayang (bonding), disiplin (discipline), perilaku

mendidik (education), kesejahteraan dan perlindungan umum (general welfare

and protection), responsivitas (responsivity) dan sensitivitas (sensitivity).

Page 16: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

5

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua,

diantaranya adalah struktur sosial, gaya hidup ibu, lingkungan sosial anak dan

faktor-faktor biologis atau psikologis (Najman et al. 2010).

Zevalkink & Walraven (2016) yang meneliti ibu-anak sebanyak 80 orang di

daerah Bandung Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua

karakteristik pengasuhan, yaitu: pertama, orang tua Indonesia jarang

menggunakan hukuman fisik seperti menampar atau memukul dan biasanya orang

tua serba membolehkan. Ketika penerapan disiplin tidak dapat dilakukan, mereka

lebih senang membujuk atau merayu anak dengan janji, menakuti anak,

memarahinya secara berlebihan, mempermalukan anak di depan orang lain.

Kedua, orang tua cenderung memenuhi harapan dan kemauan anak sebelum usia 3

tahun dan membiarkan tanpa mengabaikan permintaan anak pada usia setelah 3

tahun.

Diperkirakan lebih dari 200 juta anak di Negara berkembang gagal

mencapai potensi perkembangan optimalnya karena lingkungan yang tidak

mendukung sehingga mempengaruhi perkembangan kognitif, motorik, emosi

dan sosial anak (Sambuari, dkk. 2013).

Anak kurang sosialisasi dapat disebabkan oleh perubahan fisik yang

juga berpengaruh terhadap tingkah laku anak. Di samping itu juga dapat

dipengaruhi oleh faktor lingkungan berupa perubahan perlakuan orang dewasa

terhadap anak. (Somantri, 2005).

Profil PAUD diwilayah Kecamatan Krembangan Surabaya, fenomena

lapangan pada anak usia 6 tahun yang sekolah di PAUD, bahwa dari 30 anak

didapatkan 13 anak (40%) mempunyai keterampilan sosial yang rendah, misalnya:

sulit untuk mengawali percakapan dan bergaul, kurangnya empati dan simpati,

tidak bisa diajak kompromi, tidak percaya diri dan lain-lain. Pada studi

pendahuluan didapatkan anak dengan keterampilan sosial rendah mayoritas

mempunyai nilai akademik yang kurang dan memerlukan bimbingan serta

perhatian lebih dari orang tua dibandingkan dengan anak yang keterampilan

sosialnya tidak rendah.

Keadaan tersebut sangat ironis karena keterampilan sosial pada dasarnya

membuat seorang anak dapat berinteraksi dengan anak lain maupun orang

Page 17: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

6

dewasa, serta berperilaku yang layak dalam berbagai situasi. Oleh karena itu

keterampilan sosial harus dikembangkan sedini mungkin agar dapat memudahkan

anak dalam memenuhi tugas-tugas perkembangan berikutnya sehingga anak dapat

berkembang secara normal dan sehat (Mu’tadin, 2013).

Pada fase ini peran orang tua (ibu) sangat penting dalam membangun

keterampilan sosial anak agar kemampuan bersosialisasi anak bisa lebih terasah

(Gerungan, 2014). Anak yang mempunyai keterampilan sosial tinggi akan

mengembangkan pertemanan, belajar bahasa alami, mengurangi mencari

perhatian yang tidak perlu, mengurangi ketergantungan, persetujuan atau

penerimaan teman sebaya, mengurangi kesendirian dan meningkatkan kualitas

hidup. Perkembangan sosial anak akan terbentuk bila diberi stimulasi oleh orang

tua sejak dini, yaitu dengan cara bermain, dan mengajarkan anak untuk

memperkenalkan diri bila ada orang baru. Jangan memberikan permainan yang

tidak sesuai dengan usia anak, tapi berikan permainan yang sesuai untuk

perkembangan sosial anak. Dari ulasan di atas, peneliti ingin memperdalam

masalah tentang pengaruh ketrampilan sosial terhadap perkembangan sosial anak

usia 2-3 tahun.

Promosi kesehatan melalui pelatihan pengasuhan ibu untuk meningkatkan

ketrampilan social anak, merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan

masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar

mereka dapat mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai

sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan

kesehatan. upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu

kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka

jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan

(advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat

(empowerment) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan

mengetahui masalahnya sendiri, dalam tatanan rumah tangga, agar dapat

menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan

meningkatkan kesehatannya.

Page 18: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

7

Prodi Keperawatan Kampus Sutopo Surabaya mempunyai misi untuk

melakukan tridarma perguruan tinggi berupa pengabdian masyarakat. Pelaksanaan

pengabdian masyarakat yang terkait dengan upaya promotif sangat dibutuhkan

oleh masyarakat. Oleh karena itu dosen di Prodi Keperawatan Kampus Sutopo

Surabaya akan melaksanakan pengabdian masyarakat di Wilayah Keluarahan

Kemayoran Kecamatan Krembangan Kota Surabaya dengan judul “Pelatihan

teknik pengasuhan ibu untuk meningkatkan ketrampilan sosial anak usia pra

sekolah”.

Keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama dan utama bagi anak,

dimana terjadi proses interaksi antara orang tua dan anak sehingga terbentuklah

sikap dan perilaku sesuai pengasuhan yang telah diberikan oleh orang tua anak

tersebut ketika berada dalam lingkungan keluarganya. Berdasarkan hasil

penelitian di PAUD Surabaya menunjukkan dari pengasuhan orang tua pada anak

mayoritas kurang baik 57.1 %. Pola asuh orang tua memberikan kontribusi yang

tinggi dalam mewarnai perkembangan bentuk-bentuk perilaku sosial anak. Pola

asuh yang diberikan orang tua pada anak berbeda-beda, dipengaruhi oleh faktor

internal antara lain latar belakang keluarga, usia orang tua dan anak, wawasan

orang tua, serta konsep peran orang tua. Sedangkan faktor eksternal yang

mempengaruhi pola asuh orang tua meliputi tradisi yang berlaku dalam

lingkungan keluarga, sosial-ekonomi, dan semua hal yang berasal dari luar

keluarga tersebut dalam menerapkan pola asuh sangat dominan berperan dan

mempengaruhi perkembangan anak. Penerapan pola asuh oleh orang tua terhadap

anak dapat mempengaruhi proses pendidikan anak terutama dalam pembentukan

kepribadiannya. Karena disiplin yang dinilai efektif oleh orang tua belum tentu

serasi dengan perkembangan anak. Permasalahan diatas jika tidak diatasi akan

berdampak pada status kesehatan keluarga.

Berdasarkan berbagai pertimbangan tersebut, maka pemilihan lokasi untuk

pengabdian masyarakat dilakukan di PAUD Angrrek Bulan yang memungkinkan

untuk keberlangsungan kegiatan dan meningkatkan kemampuan ibu dalam

memberikan stimulasi pada anak untuk meningkatkan ketrampilan sosial melalui

metode coaching.

Page 19: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

8

3. RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimanakah karakteristik teknik pengasuhan ibu (Ikatan kasih sayang,

Disiplin, Perilaku mendidik, Kesejahteraan dan perlindungan,

Responsivitas, Sensitivitas) antara sebelum dan sesudah dilakukan

pelatihan melalui metode coaching ?

b. Bagaimanakah perkembangan ketrampilan sosial anak antara sebelum dan

sesudah dilakukan pelatihan melalui metode coaching?

4. TUJUAN KEGIATAN

a. Tujuan Umum

Melalui metode Coaching memberdayakan ketrampilan ibu dalam

meningkatkan ketrampilan sosial anak usia pra sekolah

b. Tujuan Khusus

1) Melalui metode coaching memberikan pelatihan ketrampilan

pemberdayaan ibu untuk meningkatkan ketrampilan sosial anak usia

pra sekolah

2) Menggunakan metode coaching memberdayakan ibu untuk melakukan

identifikasi indikator ketrampilan sosial yang perlu diketahui

karakteristik (Ikatan kasih sayang, Disiplin, Perilaku mendidik,

Kesejahteraan dan perlindungan, Responsivitas, Sensitivitas).

5. MANFAAT KEGIATAN

a. Manfaat kegiatan bagi masyarakat adalah:

1) Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu di masyarakat tentang ketampilan

sosial anak

2) Meningkatnya kemampuan ketrampilan ibu-ibu masyarakat dalam

memberikan pengasuhan kepada anak.

b. Manfaat bagi dosen:

1) Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat

2) Upaya kerjasama lintas sektor dengan pihak Lapangan

3) Meningkatkan partisipasi institusi pemerintahan dengan PAUD

diwilayah Surabaya

Page 20: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

8

4) Sebagai upaya promosi institusi pada masyarakat luas.

6. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Berdasarakan paparan pada analisis situasi di atas, maka dapat diketahui

bahwa kurangnya pengetahuan masyarakat tentang masalah ketampilan

pengasuhan yang dimiliki dan kemampuan mengidentifikasi ketrampilan social

anak dapat diatasi melalui metoide coaching promosi kesehatan (penyuluhan dan

pelatihan) memberdayakan ibu. Untuk mengetahui kerangka pemecahan masalah

dapat dilihat pada skema berikut :

Masalah Pemecahan masalah

Pengetahuan yang

kurang tentang teknik

pengasuhan anak

Metode coaching memberdayakan teknik

pengasuhan ibu :

a. Ikatan kasih sayang (bonding), b. Disiplin (discipline),

c. Perilaku mendidik (education),

d. Kesejahteraan dan perlindungan umum

(general welfare and protection),

e. Responsivitas (responsivity)

f. Sensitivitas (sensitivity).

g. Mengatur jarak kelahiran.

Ketidakmampuan

masyarakat (ibu) dalam

memberikan

pengasuhan untuk

meningkatkan

ketrampilan sosial anak

Mengidentifikasi teknik pengasuhan ibu dengan metode coaching :

a. ikatan kasih sayang (bonding), b. disiplin (discipline), c. perilaku mendidik (education), d. kesejahteraan dan perlindungan umum

(general welfare and protection),

e. responsivitas (responsivity)

f. sensitivitas (sensitivity).

g. Mengatur jarak kelahiran.

masalah kesehatan teratasi

Metode coaching memberikan pelatihan

ibu tentang : Indikator Keterampilan Sosial

Anak

Komunikasi

Berhubungan dengan teman sebaya

Pencapaian akademik

Memenuhi permintaan orang lain

Interpersonal

Page 21: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

9

BAB 2

PELAKSANAAN KEGIATAN

1. MASYARAKAT SASARAN

a. Khalayak sasaran yang strategis adalah ibu-ibu yang mempunyai anak usia

pra sekolah di PAUD dan mempunyai kemauan dan kemampuan untuk

penerapan Metode coaching melalui pemberian pelatihan kepada ibu tentang :

Indikator Keterampilan Sosial anak yang berjumlah sekitar 54 orang.

b. Menerapkan keahlian dari pengabdi yang merupakan dosen yang memiliki

kompetensi di bidang keperawatan pada umumnya dan khususnya

keperawatan komunitas, baik ditinjau dari bidang keilmuan Medikal Bedah,

Komunitas, dan Jiwa serta memiliki pendidikan minimal S2 dengan masa

kerja lebih dari 15 tahun

2. METODE DAN MEDIA KEGIATAN

Pendidikan dan pelatihan kesehatan ibu-ibu dengan menggunakan metode

COACHING :

1. Konseling

2. Konsultasi

3. Mentoring

4. Ceramah Tanya Jawab

5. Demonstrasi

6. Pelatihan

Media yang digunakan adalah:

1. Modul materi penyuluhan dan modul pelatihan

2. poster dan leafleat

3. Komputer

4. LCD

Page 22: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

10

3. RENCANA EVALUASI

Evaluasi dilakukan dengan menggunakan tahap sebagai berikut :

a. Evaluasi struktur, yang terdiri dari

1) Persiapan media

2) Persiapan modul

3) Materi kegiatan

4) Persiapan sarana dan prasarana

5) Koordinasi dengan pihak terkait

b. Evaluasi Proses:

1) Pemberian materi

2) Fasilitator

3) Pembagian tugas dan tanggungjawab

4) Kehadiran peserta

5) Waktu pelaksanaan

6) Pre tes dan pos tes

7) Proses pendampingan

c. Evaluasi Hasil:

1) Menggunakan checklist mengukur hasil pengetahuan tentang indikator

ketrampilan sosial

2) Hasil pre tes dan pos tes

4. RENCANA DAN JADUAL KERJA

a. Rencana:

1) Kegiatan dilaksanakan selama 3 bulan Juni s.d Oktober 2019

2) Rencana kegiatan tentatif dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 23: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

11

No Waktu Kegiatan Penanggungjawab

1 09.00- 12.30 Materi 3: Melatih cara mengukur Indikator Keterampilan Sosial

Anak

1. Komunikasi

2. Berhubungan dengan

1. Heru S, S.Kep.Ns, M.kes

2. Bambang H,

S.Kep.Ns, Mkes

3. Asnani, S.Kep,Ns,

M.Ked

Kegiatan 1 : Mg ke 2 dan ke 4 Bulan Juni 2019

No Waktu Kegiatan Penanggungjawab

1 07.30-8.30 Perjalanan Surabaya - Meuju Lokasi

Seksi Akomodasi

2 08.30 - 09.00 Persiapan Di Lokasi Pengabdian Koordinasi dengan kader

kesehatan dan ibu-ibu masyrakat

desa

Seksi Acara, perlengkapan dan

Humas

3. 08.00-09.00 Pembukaan 1. Kepala Desa/Ka Puskesmas

desa

2. Ka Unit UPPM Poltekkes

Poltekes Kemenkes Surabaya

Seksi Acara

4. 09.00-11.30 Materi 1: Melatih teknik pengasuhan ibu tentang :

a. ikatan kasih sayang (bonding),

b. disiplin (discipline),

c. perilaku mendidik (education),

1. Hasyim Asari, S.Kep Ns, M.Ked

2. Hilmi Yumni,

M.Kep,Sp.Mat

3. Baiq Dewi HR,

SST, M.Kes

4. Ferry K

Kegiatan 2 : Mg 1 dan ke 2 Bulan Juli 2019

No Waktu Kegiatan Penanggungjawab

1 09.00-12.30 Materi 2: Melatih teknik pengasuhan ibu tentang :

a. kesejahteraan dan perlindungan

umum (general welfare and

protection),

b. responsivitas (responsivity)

c. sensitivitas (sensitivity).

d. Memberikan psndidikan

kesehatan tentang cara

mengatur jarak kelahiran.

1. Dyah W, M.Kep 2. Minarti,

M.Kep,Sp.Kom

3. Siti Nurkholifah,

SKM,M.Kep, Sp.

Kom

4. Tumini, M.M.Kes

5. Nikmah F, M.Kep

6. Eko R

Kegiatan 3 : Mg ke 2 dan ke 4 Bulan Oktober 2019

Page 24: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

12

teman sebaya 3. Pencapaian akademik

4. Memenuhi permintaan

orang lain

5. Interpersonal

4. Intim C. S.Kep.Ns. MKes

5. Dinar W

2 Penyusunan laporan Tim

b. Jadwal Kegiatan

Jadual kegiatan untuk Pengabdian masyarakat dapat dilihat sebagai berikut:

NO KEGIATAN BULAN

Juni Juli Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penjajagan

2 Penyusunan modul dan

bahan

3 Persiapan dan Pengurusan

pelaksanaan

4 Pelaksanaan kegiatan

5 Penyusunan laporan

Page 25: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

13

SUSUNAN PANITIA PENGABDIAN MASYARAKAT PRODI D

III KEPERAWATAN KAMPUS SUTOPO SURABAYA DI PAUD

ANGGREK BULAN

TAHUN 2019

Pengarah

Penasehat

Penanggung Jawab

Ketua

Sekretaris

Bendahara

Anggota

Seksi Acara

Seksi Humas

Seksi Dokumentasi

dan Perlengkapan

Seksi Konsumsi dan

Akomodasi

: Direktur Politekhnik Kesehatan Kemenkes Surabaya drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes

: Pudir I Bidang Akademik

Winarko, SKM, M. Psi

: 1. Ka Unit UPPM Poltekkes Surabaya

Setiawan, SKM, M. Psi

2. Kaprodi D III Keperawatan Kampus

Sutopo Surabaya

Siti Nurkholifah, M.Kep,Sp.Kom

: Heru Sulistijono, Skep.Ns.MKes

: Baiq Dewi Harnani R, SST.,M.Kes

: Bambang Heriyanto, S.Kep.Ns, M.Kes

: Tumini, M.M. Kes Nikmatul Fadilah, Skep.Ns.M.Kep. Hasyim A, S.Kep.Ns,M.Ked

Minarti, M.Kep,Sp.Kom

Asnani,S.Kep.Ns.M.Ked

: Hilmi Yumni, M.Kep,Sp.Mat

Suriana, S.Kep.Ns.M.Kep.

Dyah W, M.Kep

: Intim C,S.Kep.Ns,M.Kes

Dinar W Eko R

: Ferry K

Muhamad. Ilham Abadi (Mahasiswa) Amelia septi R (Mahasiswa)

Gadis Ayu Yustika (Mahasiswa)

Page 26: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

5. ANGGARAN PELAKSANAAAN kEGIATAN

KODE

PROG

MAK SUB KEG./JENIS

BELANJA/RINCIAN KEG.

RINCIAN

JUMLAH

024.12.10 PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK)

524111 Belanja Perjalanan Biasa

Uang Transport dalam kota :

a. Pelaksanaan pemberian materi 5 org x 100,000 x 1 kl 500.000

b. Proses Pendampingan 6 org x 100,000 x 1 kl 600.000

c. Evaluasi 6 org x 100,000 x 1 kl 600.000

Jumlah 1.700.000

521211 Belanja Barang

Konsumsi 54 org x 35,000 x 3 kl 5.670.000

a. Souvenir (Tas) 54 x 148.000 7.992.000

b. Buku catatan 54 buku x 9,000 486.000

c. Bolpoint 54 buah x 4,000 216.000

d. Buku Panduan 54 buah x 67.000 3.618.000

e. Spanduk 2 buah x 175,000 350.000

Jumlah 18.332.000

Biaya penggandaan dan fotocopy

Proposal 25 exp x 51.000 1.275.000

Kertas A4 80 gram 2 rim x 76.500 153.000

Laporan 30 exp x 80.000 2.400.000

Quesioner Pre Post Tes 7 lbr x 50 eks x 200 x 2 140.000

Jumlah 3.968.000

JUMLAH TOTAL 24.000.000

14

Page 27: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

15

BAB 3

HASIL KEGIATAN

1. Hasil Kegiatan

a. Gambaran Lokasi

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di PAUD Anggrek

Bulan Surabaya, yang merupakan salah satu PAUD di wilayah RW VI

Krembangan Masigit Kelurahan Kemayoran Kecamatan Krembangan

Surabaya. jumlah siswa PAUD sebanyak 54 orang berdasarkan pendataan,

dan yang memenuhi syarat untuk dilakukan kegiatan pengabdian

masyarakat dan latihan.

b. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan diawali dengan kegiatan

pemberian materi Pola pengasuhan ibu dan ketarmpilan sosial anak pada

minggu I Oktober 2019, kemudian dilakukan praktek ketrampilan social

pada minggu ke II, dan selanjutnya pada Minggu ke III dilaksanakan

evaluasi hasil kegiatan. Adapun hasil yang didapatkan disajikan dalam

bentuk data umum dan data khusus.

2. Data Umum

Data umum yang dilaporkan adalah pendidiksan ibu .

a) Data Karakteristik Ibu peserta pengabdian masyarakat berdasarkan

Umur

Berdasarkan tabel 1 di bawah dapat diketahui sebaran pendidikan ibu

adalah mayoritas SMA.

Tabel 1 Distribusi karateristik peserta pengabdian masyrakat di PAUD

RW VI berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase

SD 2 3.7 SMP 4 7.4

SMA 45 83

PT 3 5.5

Page 28: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

16

Total 54 100

b) Data karekateristik ibu peserta pengabdian masyarakat berdasarkan

jumlah anak.

Pada tabel 2 dibawah didapatkan mayoritas ibu mempunyai 2 anak

Tabel 2 Distribusi karateristik peserta pengabdian masyrakat di PAUD

RW VI berdasarkan jumlah anak

Jumlah anak Frekuensi Persentase

1 2 3.7 2 52 96.3

Total 54 100

3. Data Khusus

a) Deskripsi Karakteristik Pengasuhan Ibu

Data karakteristik pengasuhan ibu setelah diberikan materi dan

dilakukan praktek pengasuhan ketrampilan sosial pada anak,

selanjutnya dieavaluasi pada minggu ke 3 didapatkan pada tabel 3

dibawah ini

Tabel 3 Distribusi karakteristik ketrampilan pengasuhan orang tua pada

anak di PAUD wilayah kecamatan Krembangan Surabaya

Oktober 2019

keterampilan pengasuhan

orang tua

Frekuensi Persentase

Kurang 2 3.7

Baik 52 96.3

Total 54 100

Pada tabel 3. diatas didapatkan bahwa mayoritas karakteristik

pengasuhan orang tua pada anak mayoritas baik 96.3 %

b) Deskripsi Karakteristik Ketrampilan sosial anak

Karakteristik ketrampilan sosial anak di PAUD RW VI didapatkan

sebagai berikut

Page 29: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

17

Tabel 4. Distribusi keterampilan sosial anak di PAUD wilayah

kecamatan Krembangan Surabaya Oktober 2019

keterampilan sosial Frekuensi Persentase

Kurang 3 5.5

Baik 51 94.4

Total 54 100

Pada tabel 4.8. diatas didapatkan bahwa mayoritas karakteristik ketrampilan

sosial anak mayoritas baik 94.4 %

4. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pola Asuh

1. Definisi

Pola asuh menurut menurut Yusuf (2006), pola asuh merupakan model atau

sikap perlakuan yang diterapkan oleh orang tua dalam pengasuhan atau

melakukan interaksi dengan anak sejak dalam kandungan sampai dewasa. Shochib

(2000) berpendapat bahwa pola asuh orang tua merupakan upaya orang tua yang

diaktualisasikan dalam lingkungan fisik, lingkungan sosial internal dan eksternal,

pendidikan internal dan eksternal, dialog dengan anak-anak, suasana psikologis,

sosial budaya, perilaku dengan anak, memberikan contoh perilaku pada anak dan

menentukan nilai-nilai moral sebagai dasar perilaku.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh

merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan

pengasuhan. Orang tua berperan dalam mendidik, membimbing, mendisiplinkan

dan melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma

yang ada pada masyarakat.

Page 30: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

18

n kepad

2. Macam-macam Pola Asuh

a. Pola asuh menurut Baumrind

Terdapat tiga jenis pola asuh orang tua menurut Baumrind (2006),

yaitu: pola asuh otoriter, serba membolehkan dan demokratif. Pola asuh

otoriter merupakan bentuk pola asuh yang menekankan pada pengawasan

orang tua atau kontrol yang ditujukan kepada anak untuk mendapatkan

ketaatan dan kepatuhan. Orang tua menilai bahwa ketaatan merupakan suatu

kebaikan.

Pola asuh serba membolehkan merupakan bentuk pengasuhan orang tua

yang memberikan kebebasan sebanyak mungkin kepada anak untuk mengatur

dirinya, anak tidak dituntut untuk bertanggung jawab dan banyak dikontrol

oleh orang tua. Sedangkan pola asuh demokratif merupakan pola asuh yang 7

banyak memberikan kesempata a anak untuk membuat keputusan

secara bebas, berkomunikasi dengan lebih baik, mendukung anak untuk

memiliki kebebasan sehingga anak mempunyai kepuasan dan sedikit

memberikan hukuman fisik untuk mengembangkan disiplin.

Banyak penelitian dengan menggunakan teori Baumrind diantaranya

adalah penelitian yang dilakukan oleh (Taamu 2004; Chen et al. 1997; Nelson

et al. 2006) bahwa pengasuhan orang tua yang demokratif maka perilaku

penyesuaian sosial serta prestasi akademik anak juga akan semakin baik.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Neal & Horbury (2001) menyatakan

bahwa dari ke tiga jenis pola asuh yang diterapkan oleh orang tua tidak

berpengaruh terhadap kemampuan dan persepsi anak untuk menjalin

hubungan dengan orang lain (masyarakat).

b. Pola asuh menurut Mowder

Teori pengembangan peran orang tua merupakan suatu panduan yang

dapat digunakan untuk memahami bagaimana mengembangkan kepercayaan

tentang peran mereka sebagai orang tua dan memahami persepsi peran orang

tua. Persepsi tersebut berkembang dari waktu ke waktu, berubah dan bergeser

sebagai jawaban atas langkah-langkah pengembangan anak yang berbeda dari

kelahiran menuju ke kedewasaan (Mowder et al. dalam Liebling, 2004).

Page 31: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

19

Menurut Mowder & Sanders (2008) teori pengembangan peran orang

tua merupakan pengembangan dari teori pengembangan orang tua dan tidak

hanya merupakan definisi orang tua (individu, mengenali, menerima dan

melaksanakan peran orang tua), akan tetapi merupakan suatu uraian ketika

orang tua menemani dan berperilaku. Teori pengembangan orang tua

memandang orang tua ketika menyelesaikan suatu peranan sosial dan pada

akhirnya bagaimana konsep individu dari peran orang tua karena orang tua

adalah unik. Karakteristik pengasuhan orang tua terdiri dari 6 karakteristik,

yaitu:

1). Ikatan kasih sayang didefinisikan oleh Mowder (dalam Harari, 2005)

merupakan perilaku yang menunjukkan kasih sayang dan perasaan cinta

kepada anak. Bowlby (dalam Crain, 2007) mendefinisikan ikatan kasih

sayang sama dengan jatuh cinta, serta mempertahankan ikatan tersebut

untuk mencintai seseorang. Secara khusus ikatan kasih sayang merupakan

gambaran proses pencarian kasih sayang antara anak dengan orang tua.

Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa kasih sayang

merupakan suatu proses yang bisa menggambarkan perasaan orang tua ke

anak dan perasaan anak ke orang tua. Asuhan kasih sayang orang tua

dimulai dari pengalaman ikatan orang tua terhadap anak-anaknya (Harari,

2005).

2). Disiplin merupakan perilaku orang tua yang menetapkan aturan dan

batasan-batasan untuk anak (Sochib, 2000). Penerapan disiplin yang

berbeda oleh orang tua akan memberikan hasil yang berbeda pada anak

(Baumrind, 1996). Orang tua yang bersikap otoriter dan yang memberikan

kebebasan penuh akan menyebabkan anak untuk berperilaku agresif, hal

tersebut berbeda dengan orang tua yang demokrasi (Sochib, 2000).

Disiplin yang bersifat hukuman, menekan dan tidak empati akan

menyebabkan anak menarik diri dari tekanan, bersifat mengintimidasi,

bergantung pada orang lain, pencemas dan menurunnya nilai akademik

(Zevalkink & Walraven, 2001). Skema disiplin mengarah pada orang tua

yang menentukan batasan dan aturan bersama dengan anak.

Page 32: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

20

3). Perilaku mendidik merupakan perilaku orang tua dalam mendidik dan

membimbing anak. Seorang anak akan mengalami pertumbuhan menuju

dewasa, oleh karena itu orang tua harus menyesuaikan perilaku

mendidiknya dengan karakteristik anak (Baharuddin, 2007). Karakteristik

pendidikan orang tua berfungsi sebagai transmisi informasi antara orang

tua dan anak, termasuk menasehati dan sebagai role model. Menurut teori

belajar sosial, ketika orang tua menyampaikan pentingnya pendidikan dan

model perilaku yang sesuai, maka anak akan memperagakan dan

melakukan penguatan (Crain, 2007). Teori belajar sosial juga meliputi

konsep bahwa harapan anak akan meningkat ketika mereka dewasa yaitu

harapan tentang pencapaian akademik (Harari, 2005).

4). Kesejahteraan dan perlindungan umum berorientasi pada pemeliharaan

anak dari kejahatan dan kekerasan serta memenuhi kebutuhan anak. Pada

masyarakat kota, mayoritas orang tua dalam memelihara kebutuhan dan

melindungi anak mereka dalam waktu tertentu dengan menggantikan

orang dewasa lain untuk mempedulikan anak mereka. Kesejahteraan dan

perlindungan umum difokuskan pada semua aspek orang tua untuk

mengawasi kebutuhan dan keselamatan fisik anak, hal tersebut dapat

dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung (Mowder dalam

Harari, 2005).

5). Responsivitas merupakan periode dimana orang tua bersedia

mendengarkan dan bertindak sesuai dengan kebutuhan anak. Menurut

Baumrind (1991), responsivitas merupakan reaksi orang tua untuk

membantu perkembangan anak yang disesuaikan dengan kebutuhan anak.

Peran orang tua yang paling utama dalam pengasuhan ini adalah pada saat

menjalin interaksi untuk memenuhi kebutuhan anak, orang tua bersedia

mendengarkan ketika mereka bereaksi kepada kebutuhan anak dengan

mencoba untuk membantu kebutuhan anak.

6). Sensitivitas menggambarkan ketika mempertemukan tanggapan orang tua

dengan kebutuhan anak. Aspek perilaku ibu yang paling utama adalah

penyesuaian respon orang tua dengan isyarat dari anak. Ibu diharapkan

untuk lebih sensitif pada isyarat anak ketika memenuhi dan menyesuaikan

Page 33: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

21

kebutuhan anak (Harari, 2005). Sensitivitas memfokuskan orang tua untuk

memelihara ketelitian sesuai dengan kebutuhan anak.

Teori pengembangan orang tua yang dikembangkan oleh Mowder telah

diaplikasikan dalam suatu penelitian, diantaranya adalah penelitian yang

dilakukan oleh Liebling (2004), menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara persepsi dan perilaku orang tua. Ikatan kasih sayang,

disiplin, kesejahteraan dan perlindungan umum, responsivitas dan sensitivitas

berhubungan dengan tingkat keterampilan sosial anak dan remaja.

Hasil tersebut didukung dengan penelitian lain yang dilakukan oleh

Harari (2005), bahwa dari enam karakteristis pengasuhan orang tua, lima

diantaranya berhubungan dengan keterampilan sosial anak. Kesejahteraan dan

perlindungan umum tidak signifikan dengan keterampilan sosial anak remaja.

Aunola & Nurmi (2005) menyatakan bahwa orang tua dengan kendali

psikososial tinggi berhubungan dengan tingginya masalah anak baik masalah

internal maupun masalah eksternal. Perilaku sosial anak rendah banyak

ditemukan pada orang tua yang mengendalikan, membatasi dan tidak ada

kasih sayang (Flory, 1999).

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh.

Banyak faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua, diantaranya

adalah: 1) Struktur sosial (sosial ekonomi), status sosial ekonomi yang rendah

terkait dengan awal kehamilan ibu, komplikasi-komplikasi perinatal, besarnya

keluarga, konflik dalam rumah tangga. 2) Gaya hidup ibu (merokok dan minum

alkohol selama kehamilan). 3) Lingkungan sosial anak (keadaan mental ibu dan

praktik pengasuhan). 4) Faktor-faktor biologis atau psikologis ibu dan anak

(Najman et al., 2000).

Pendapat tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Zevalkink

& Walraven (2001) bahwa praktik pengasuhan orang tua dipengaruhi oleh: 1)

Struktur keluarga, orang tua Sunda-Indonesia dikenal menikah pada usia muda

(menjadi orang tua pada usia muda) dan memilih untuk memiliki banyak anak. 2)

Pendidikan. 3) Sosial ekonomi. 4) Kesehatan (status gizi, jumlah vaksinasi dan

kebersihan rumah tangga). 5) Mobilitas hunian (perpindahan rumah).

Page 34: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

22

Menurut Gerungan (2004), status dan nilai anak dalam keluarga akan

menyebabkan pola pengasuhan yang berbeda. Begitu juga dengan jenis kelamin

anak tertentu, sebagian masyarakat masih ada yang menginginkan jenis kelamin

anak tertentu. Kelahiran anak laki-laki lebih diharapkan oleh banyak keluarga,

karena kehadiran anak laki-laki lebih terasa menggembirakan dibandingkan

dengan kehadiran anak perempuan.

Sebuah studi lintas budaya (cross cultural) yang dilakukan oleh Freedman

et al. (dalam Wirawan, 2007), menemukan hal-hal sebagai berikut: 1) Masyarakat

yang memilih anak laki-laki dari pada anak perempuan terdapat di Korea Selatan,

Taiwan, India, Turki (Ankara), Mexico City dan di antara penduduk Tionghoa di

Thailand. 2) Pola campuran, dimana pemilihan tergantung pada ukuran yang

dipakai, tidak mutlak memilih anak laki-laki, terdapat pada masyarakat suku

Betawi di Jakarta, Jawa Timur, Philipina dan bangsa Thai di Thailand serta orang-

orang Melayu di Malaysia Barat. 3) Adanya keinginan yang tegas, paling sedikit

seorang anak dari masing-masing jenis kelamin, ditemukan pada masyarakat-

masyarakat Eropa dan Amerika Utara.

B. Keterampilan Sosial

1. Pengertian Keterampilan Sosial

Terdapat berbagai macam definisi mengenai keterampilan sosial. Salah satu

definisi keterampilan sosial yang diungkapkan oleh Libet & Lewinston (dalam

Cartledge & Milburn, 1995) bahwa keterampilan sosial merupakan kemampuan

untuk berperilaku seperti yang diharapkan orang lain dan tidak melakukan apa

yang tidak dikehendaki oleh orang lain. Menurut Combs & Slaby (dalam

Cartledge & Milburn, 1995), menjelaskan bahwa keterampilan sosial merupakan

kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungan sosial dengan

cara-cara khusus yang dapat diterima oleh lingkungan dan pada saat bersamaan

dapat menguntungkan individu, atau bersifat saling menguntungkan atau

menguntungkan orang lain.

Eisler & Frederikson (dalam Cartledge & Milburn, 1995) mendiskripsikan

keterampilan sosial sebagai aspek-aspek yang dapat diamati (observable aspect)

dan elemen-elemen kognitif yang tidak dapat diamati (non observable cognitive

Page 35: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

23

element). Elemen tersebut meliputi harapan, pemikiran dan keputusan mengenai

apa yang seharusnya dikatakan atau dilakukan dalam interaksi, persepsi yang

tepat mengenai apa yang diharapkan oleh orang lain atau respon apa yang paling

disukai orang lain mengenai pendapatnya. Cartledge & Milburn (1995)

mengemukakan keterampilan sosial merupakan perilaku yang dipelajari, diterima

dan dapat membuat seseorang berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang

dapat memunculkan reaksi positif dari orang lain serta dapat menghindari reaksi

negatif dari orang lain.

Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan

sosial adalah suatu kemampuan yang dipelajari dan dimiliki oleh individu untuk

dapat memunculkan perilaku yang spesifik dalam situasi tertentu dengan tujuan

agar dapat mencapai dan melakukan tujuan interaksi sosial dengan baik sehingga

dapat menjadi kompeten secara sosial.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Sosial

Keterampilan sosial bagi sebagian besar anak-anak berkembang secara

alami sesuai dengan pertumbuhan mereka. Pada umumnya anak-anak

mempelajari keterampilan sosial tersebut dari interaksi sehari-hari mereka dengan

orang lain. Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan

sosial, yaitu:

a. Usia

Anak pada usia pra sekolah memiliki sifat egosentris yang tinggi dan

masih sulit untuk memahami orang lain. Akan tetapi ketika anak mulai

memasuki usia akhir kanak-kanak dan mulai bersekolah maka sikap egosentris

anak sudah mulai berkurang, anak mulai berpusat pada kebutuhan orang lain

serta mulai mempertimbangkan orang lain (Graha, 2007). Pada usia sekolah

anak semakin sering berinteraksi dengan anak-anak lain, yang dapat

meningkatkan kemampuan serta pemahaman anak akan pentingnya untuk

memiliki keterampilan yang dapat membantu dalam menjalin hubungan

dengan orang lain serta teman sebayanya.

Page 36: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

24

Perkembangan kognisi anak juga berpengaruh terhadap keterampilan

sosial. Perkembangan kognisi anak akan berkembang seiring dengan

pertambahan usia seseorang. Menurut Hurlock (1993), kognisi sosial anak

tentang teman sebaya sangat penting untuk dapat memahami bagaimana

hubungan teman sebaya. Anak-anak yang tidak dapat menyesuaikan diri

dengan lingkungan sosialnya, dianggap tidak memiliki keterampilan sosial

yang memadai untuk berinteraksi secara efektif dengan orang lain.

b. Jenis kelamin

Pada masa kanak-kanak, anak laki-laki lebih menyukai permainan yang

banyak melibatkan aktivitas fisik dalam berinteraksi dengan sosial, sedangkan

anak perempuan lebih menyukai permainan yang lebih bersifat pasif dan

menetap. Perbedaan gender tersebut dipengaruhi oleh dampak biologis, namun

berdasarkan beberapa bukti yang diperoleh, belajar sosial mempunyai

pengaruh yang lebih tinggi. Anak perempuan mempunyai risiko lebih tinggi

untuk terjadinya penarikan sosial (menarik diri) dibandingkan dengan anak

laki-laki pada ibu yang otoriter (Nelson et al., 2006).

c. Lingkungan

Lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan

keterampilan sosial adalah lingkungan keluarga dan lingkungan diluar

keluarga, misalnya lingkungan sekolah. Keluarga merupakan lingkungan

sosial pertama dalam kehidupan seorang anak untuk tumbuh dan berkembang

baik secara fisik maupun mental (Gerungan, 2004). Lingkungan keluarga yang

tidak harmonis (perselisihan dan perceraian) dapat memberikan dampak yang

besar pada perilaku anak secara tidak langsung (Belsky, 1984; Hetherington et

al., 1989; Snyder, 1991 dalam Najman, 2000).

Interaksi anak dengan lingkungan akan membantu anak belajar

mengenai perilaku yang sesuai dan perilaku yang tidak boleh agar dapat

menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu

interaksi dengan lingkungan akan menguji anak, apakah anak dapat diterima

oleh teman-temannya. Umpan balik yang diberikan oleh lingkungan dapat

Page 37: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

25

semakin memberikan kesempatan pada anak untuk dapat mengasah dan

meningkatkan keterampilan sosial anak.

3. Elemen-elemen Keterampilan Sosial

Menurut Caldarella & Merrel (1997), terdapat 5 (lima) elemen

keterampilan sosial, yaitu:

a. Keterampilan yang berhubungan dengan teman sebaya (Peer Relationships

Skills).

Keterampilan atau perilaku seorang anak yang dianggap positif oleh

teman sebaya serta memiliki interaksi yang positif dengan teman sebaya.

Dimensi ini ditunjukkan dengan beberapa ciri sebagai berikut: 1) Memberikan

pujian terhadap teman sebaya. 2) Menawarkan bantuan atau pertolongan

ketika dibutuhkan. 3) Mengundang atau mengajak teman untuk bermain atau

berinteraksi. 4) Berpartisipasi dalam diskusi, berbicara dengan teman dalam

waktu yang lama. 5) Membela hak teman dan membela teman yang dalam

kesulitan. 6) Dicari oleh teman untuk bergabung bersama dalam aktivitas,

menjadi seseorang yang disenangi oleh semua orang. 7) Memiliki kemampuan

dan keterampilan yang disukai oleh teman sebaya, berpartisipasi penuh

dengan teman sebaya. 8) Mampu mengawali atau bergabung dalam

percakapan dengan teman sebaya. 9) Peka terhadap perasaan teman (empati

dan simpati). 10) Memiliki keterampilan kepemimpinan yang baik,

melaksanakan peran kepemimpinan dalam aktivitas bersama teman-teman

sebaya. 11) Mudah untuk berteman dan memiliki banyak teman. 12) Memiliki

selera humor yang baik dan dapat bercanda atau bergurau dengan teman.

b. Keterampilan yang berhubungan dengan diri sendiri (Self Management Skills).

Keterampilan atau perilaku yang merefleksikan seorang anak untuk

dapat mengatur dirinya sendiri dalam lingkungan sosial. Seorang anak yang

mempunyai kemampuan ini akan mampu memperkirakan dampak perilakunya

pada suatu situasi. Beberapa bentuk perilaku ini adalah: 1) Tetap bersikap

tenang ketika ada masalah dan dapat mengontrol emosi ketika marah. 2)

Mengikuti peraturan-peraturan, menerima batasan-batasan yang diberikan. 3)

Melakukan kompromi secara tepat dengan orang lain ketika menghadapi

Page 38: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

26

konflik. 4) Menerima kritikan dari orang lain dengan baik. 5) Merespon

gangguan dari teman dengan cara mengabaikan,memberikan respon yang

tepat terhadap gangguan. 6) Bekerjasama dengan orang lain dalam berbagai

situasi.

c. Keterampilan yang berhubungan dengan kesuksesan akademik (Academic

Skills).

Beberapa peneliti mengindikasikan bahwa keterampilan sosial

berhubungan dengan perilaku yang mendukung prestasi belajar di sekolah.

Bentuk-bentuk perilaku tersebut misalnya: 1) Mengerjakan tugas secara

mandiri, menunjukkan keterampilan untuk belajar secara mandiri. 2) Mampu

menyelesaikan tugas individual. 3) Mendengarkan dan melaksanakan petunjuk

dari guru. 4) Dapat bekerja sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. 5)

Memanfaatkan waktu luang dengan baik. 6) Mengatur diri pribadi dengan

baik. 7) Bertanya atau meminta bantuan secara tepat. 8) Mengabaikan

gangguan dari teman ketika sedang bekerja atau belajar.

d. Keterampilan yang berhubungan dengan kemampuan anak dalam memenuhi

permintaan orang lain (Compliance Skills).

Dimensi yang merefleksikan seorang anak atau remaja yang dapat

memenuhi permintaan dari orang lain dengan sesuai. Dimensi ini ditunjukkan

dengan karakteristik sebagai berikut: 1) Mengikuti petunjuk atau instruksi. 2)

Mematuhi atau mentaati aturan. 3) Memanfaatkan waktu luang dengan baik.

4) Menggunakan mainan bersama. 5) Memberikan respon yang tepat terhadap

kritik. 6) Menyelesaikan tugas. 7) Menempatkan mainan atau tugas pada

tempat yang sesuai.

e. Keterampilan interpersonal (Asertion Skills).

Dimensi yang dapat merefleksikan seorang anak atau remaja dapat

dikatakan memiliki sikap mudah bergaul dan extrovet oleh orang lain.

Perilaku-perilaku yang termasuk di dalamnya adalah: 1) Mengawali

percakapan. 2) Memperkenalkan diri. 3) Menerima atau memberikan pujian.

4) Mengundang teman untuk bermain. 5) Percaya diri. 6) Mempertanyakan

Page 39: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

27

peraturan yang tidak adil. 7) Bergabung dengan suatu aktivitas kelompok yang

sedang berlangsung. 8) Tampil percaya diri dengan lawan jenis.

Kelima dimensi tersebut saling tumpang tindih (overlap), akan tetapi

masing-masing dimensi keterampilan sosial tersebut saling terkait antara satu

dengan yang lainnya sehingga tidak bisa dipisahkan.

Menurut hasil studi dari Davis & Forsythe (dalam Mu’tadin, 2008),

terdapat 8 bidang yang menuntut adanya keterampilan sosial, yaitu: keluarga,

lingkungan, kepribadian, rekreasi, pergaulan dengan lawan jenis, pendidikan,

solidaritas kelompok dan persahabatan serta pekerjaan atau lapangan kerja.

4. Pengukuran Keterampilan Sosial

Menurut Cartledge & Milburn (1995), terdapat beberapa bentuk

pengukuran keterampilan sosial, yaitu: pengukuran oleh orang dewasa, teman

sebaya dan anak sendiri (self assessment). Pengukuran oleh orang dewasa dapat

menggunakan ceklis, instrumen yang terstandarisasi dan observasi secara

langsung. Umumnya dilakukan oleh orang-orang yang dianggap paling mengenal

dan mengetahui perilaku anak, misalnya oleh orang tua dan guru. Pengukuran

dengan teknik observasi dapat dilakukan pada situasi (lingkungan) alami, ataupun

pada kondisi yang sudah terkondisi.

Pengukuran oleh teman sebaya bertujuan untuk mengungkap perasaan atau

sikap seseorang terhadap teman. Teman sebaya diminta untuk

mengidentifikasikan teman yang mereka sukai dan mendiskripsikan secara

singkat. Sedangkan pengukuran yang dilakukan oleh anak sendiri adalah dengan

melibatkan anak untuk mengukur kompetensi sendiri. Teknik yang sering

digunakan, antara lain: skala, ceklis, teknik monitoring diri dan lain-lain.

C. Masa Kanak-kanak Akhir

1. Pengertian masa kanak-kanak akhir

Masa kanak-kanak akhir (late childhood) adalah masa anak-anak yang

berada pada periode perkembangan antara usia kira-kira 6 sampai 11 tahun

(Santrock, 1998). Hurlock (1993) menyebutkan bahwa masa kanak-kanak akhir

antara laki-laki dan perempuan berbeda yaitu usia 6 sampai 13 tahun pada anak

Page 40: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

28

perempuan dan sampai usia 14 tahun pada anak laki-laki. Monks & Haditono

(2004) masa kanak-kanak akhir terjadi pada usia antara 6 sampai 12 tahun, masa

tersebut merupakan tahap ke IV (empat) atau disebut dengan fase latensi.

Menurut Hurlock (1993) usia tersebut sesuai dengan periode “usia sekolah”

dan perkembangan utama pada masa ini adalah sosialisasi sehingga disebut

dengan “usia kelompok”. Pada masa ini prestasi sekolah lebih diutamakan dan

pengendalian diri mereka lebih meningkat.

2. Ciri-ciri masa kanak-kanak akhir

Masa kanak-kanak akhir disebut juga dengan masa sekolah dasar, karena

pada masa ini anak diharapkan banyak memperoleh pengetahuan dasar yang

penting untuk keberhasilan masa dewasa. Selain itu masa kanak-kanak akhir juga

dianggap sebagai masa yang menyulitkan bagi orang tua, karena pada masa ini

anak semakin sulit untuk menuruti perintah orang tuanya, anak lebih banyak

mendapatkan pengaruh dari teman sebayanya dibandingkan dari orang tua dan

gurunya (Hurlock, 1993). Selain ciri-ciri tersebut, juga terdapat karakteristik lain

yang menjadi ciri khas dari masa kanak-kanak akhir yaitu pada perkembanan

fisik, perkembangan kognitif dan perkembangan sosio-emosional.

3. Perkembangan sosial pada masa kanak-kanak akhir

Seorang anak dilahirkan belum mempunyai kemampuan untuk bergaul

dengan orang lain. Untuk mencapai kematangan sosial, anak harus belajar

menyesuaikan diri dengan orang lain. Kemampuan tersebut diperoleh anak

melalui berbagai kesempatan dalam bergaul dengan orang-orang dilingkungannya

(orang tua, saudara, teman sebaya atau orang dewasa lainnya). Menurut Yusuf

(2006) perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan

sosial atau suatu proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma

kelompok, moral dan tradisi, meleburkan diri menjadi suatu kesatuan dan saling

berkomunikasi serta bekerja sama.

Perkembangan sosial dan kepribadian mulai dari usia pra sekolah sampai

akhir masa sekolah ditandai oleh meluasnya lingkungan sosial. Anak melepaskan

diri dari keluarga dan semakin mendekatkan diri pada orang-orang lain disamping

Page 41: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

29

anggota keluarga (Monks & Haditono, 2004). Perkembangan sosial anak

dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya (orang tua, sanak keluarga, teman sebaya

dan orang dewasa lainnya), apabila lingkungan sosial tersebut memfasilitasi atau

memberikan peluang terhadap perkembangan anak secara positif, maka anak akan

dapat mencapai perkembangan sosialnya secara matang. Sebaliknya, apabila

lingkungan sosial itu kurang kondusif maka anak akan menampilkan perilaku

yang maladjustment, seperti: bersifat menarik diri, senang mendominasi orang

lain, egois, senang menyendiri, kurang memiliki perasaan tenggang rasa dan

kurang mempedulikan norma dalam berperilaku (Yusuf, 2006).

Menurut Erikson dalam Graha (2007), krisis psikososial yang terjadi pada

masa ini adalah “rajin vs rasa rendah diri”, pada masa ini sikap egosentris anak

mulai berkurang, mempunyai jiwa kompetitif, mulai berkomunikasi dengan

teman-temannya. Pada usia ini anak tertarik untuk belajar dan mengetahui

sesuatu, sehingga anak tidak bisa berdiam diri. Disisi lain banyak orang tua yang

menginginkan anaknya bisa duduk diam, sopan dan juga tenang. Keadaan tersebut

jika terjadi dalam waktu lama dapat mengakibatkan anak menjadi malas

bersosialisasi, kehilangan kesempatan untuk mengembangkan rasa kompetensinya

di lingkungan teman-temannya.

Sekolah merupakan sistem sosial kecil tempat anak mempelajari aturan

moral, sosial, sikap dan cara bergaul dengan orang lain. Sekolah memberikan

jaringan kelompok teman sebaya kepada anak. Pengaruh sosialisasi sekolah

dihasilkan dari teman sebaya disamping guru dan program sekolah. Menurut

penelitian Barker & Wright (dalam Santrock, 1998), menyatakan bahwa anak

menghabiskan (10%) waktunya dengan teman sebaya pada usia 2 tahun, (20%)

pada usia 4 tahun dan lebih dari (40%) pada usia 7 tahun sampai 11 tahun.

Melakukan aktivitas olahraga beregu, (45%) pada anak laki-laki dan (26%) pada

anak perempuan. Permainan umum, melakukan perjalanan dan bersosialisasi

banyak dilakukan oleh anak laki-laki maupun perempuan. Interaksi dgn teman

sebaya lebih banyak dilakukan diluar rumah dengan kelompok teman yang

mempunyai kesamaan jenis kelamin.

Page 42: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

30

D. Metode Coaching

definisi coaching sebagai “Sebuah metode untuk membantu orang-orang,

agar mereka bisa menolong diri mereka sendiri dalam menemukan agenda

dan potensi pemberian Tuhan, lalu mewujud-nyatakannya – melalui

pendampingan, pemberdayaan dan kemitraan yang berkesinambungan”.

Definisi ini merupakan integrasi antara definisi coaching pada umumnya

dengan nilai-nilai spiritualitas.

Coaching adalah “Melatih, mengajar, menginstruksikan, memberikan saran

kepada tim atau seseorang untuk mencapai tujuan tertentu.”

Kata “Coaching”, sebagaimana yang sudah diuraikan sebelumnya di Sejarah

dan Perkembangan Coaching, memberi penekanan pada suatu pergerakan.

Diumpamakan seperti seorang pengemudi kendaraan A di kota B, yang

membawa seorang penumpang C. A melayani C, yang meminta diantarkan ke

kota tujuan D. B dan D merupakan 2 tempat yang berbeda dengan jarak

tertentu. Untuk sampai ke kota D dibutuhkan tindakan (action), dan terjadi

perubahan (change) tempat. Gambaran ini dapat dikaitkan dengan aktivitas

kehidupan sehari-hari. Jika A adalah seorang coach dan C adalah coachee,

maka A menolong dengan cara-cara tertentu, supaya C sampai ke sasaran

yang dia ingini. Dalam konteks ini, coaching adalah salah satu alat untuk

menolong C.

Ketika zaman terus berubah di dalam rentang sejarah, pengertian coaching

juga secara dinamis berubah. Banyak definisi yang sudah coba ditulis dari

berbagai literatur yang membahas tentang coaching, di antaranya adalah

sebagai berikut:

1. Coaching adalah sebuah sarana (means) untuk mencapai tujuan,

membantu (help) orang-orang menjalankan kehidupan yang utuh dan

memuaskan.

2. Coaching dipahami sebagai sebuah kendaraan yang penuh tenaga

(powerful vehicle) untuk menaikkan kinerja, mencapai hasil-hasil (results)

dan mengoptimalkan (optimize) efektivitas pribadi seseorang.

3. Coaching terfokus demi kemajuan akan penemuan (discovery).

Page 43: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

31

4. Coaching didefinisikan sebagai kemitraan (partnership) dengan klien-

klien, dalam sebuah proses pembangkitan pemikiran dan kreativitas

berpikir, yang mengilhami untuk memaksimalkan (maximize) potensi

pribadi dan profesionalisme mereka.

5. Coaching adalah upaya membantu (help) seseorang berubah sejalan

dengan yang dia rindukan, menolong (help) dia berjalan ke arah yang

diingininya.

6. Coaching adalah percakapan (conversation) yang disengaja, secara

berkesinambungan, untuk memberdayakan (empower) seseorang atau

kelompok, supaya mereka sepenuhnya menjalankan panggilan Allah

(God’s calling).

7. Coaching adalah proses mendampingi (coming alongside) seseorang atau

tim untuk menolong mereka menemukan (discover) agenda Allah (God’s

agenda) bagi kehidupan dan pelayanan mereka, lalu bekerjasama dengan

Roh Kudus untuk melihat agenda itu menjadi kenyataan.

Page 44: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

32

DAFTAR PUSTAKA

Bahiyatun. 2011. Psikologi Ibu & Anak: Buku Ajar Bidan. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC

Hurlock, Elizabeth. 1999. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Kahri, Maruful. 2010. Pengaruh Lingkungan Bermain Taman Kanak-kanak.

Diakses pada tanggal 25 Februari 2014 pukul 19.05

Kartono, Kartini. 2007. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: CV.

Mandar Maju

Knoers,dkk. 2006. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta

Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Patmonodewo, S. 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta

Purnomo, Windhu & Bramantoro, Taufan. 2013. 36 Langkah Praktis Sukses

Menulis Karya Tulis Ilmiah. Surabaya : PT Revka Petra Media

Saam, Zulfan & Wahyuni, Sri. 2012. Psikologi Keperawatan. Jakarta: Rajawali

Pers

Sekartini, Rini. 2011. Kumpulan Tips Pediatri. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan

Dokter Anak Indonesia

Soetjiningsih. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC

Suyadi. 2010. Psikologi Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: PEDAGOGIA

(PT Pustaka Insan Madani)

Tedjasaputra, Mayke. 2005. Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta: PT

Grasindo

Warner, Laverne & Lynch. S.A. 2006. Mengelola Kelas Prasekolah (150 Teknik

yang Sudah Teruji oleh Para Guru). Jakarta: Penerbit Erlangga

Page 45: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

33

Wiyani, A. N & Barnawi. 2012. Format Paud (Konsep, Karateristik, &

Implementasi Pendidikan Anak Usia Dini). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Yamin, Martinis dkk. 2010. Panduan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Gaung

Persada Press

https://www.darmawanaji.com/apa-itu-coaching-definisi/ 12/06/2019 09.55

http://cherish.id/definisi-coaching/12/06/2019 09.55

https://www.bernas.id/17864-implementasi-metode-coaching-yang-efektif-dalam-

/pemberdayaan-sdm-rumah-sakit-dan-fasilitas-kesehatan-seri-hospital-

coaching. html 12/06/2019 09.55

Page 46: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

34

Lampiran 1 : Permohonan menjadi responden

SURAT PERMOHONAN

Kepada

Yth : Bpk/Ibu…………………..

Di Tempat

Dengan Hormat,

Bersama ini kami bermaksud akan mengadakan pengabdian masyarakat untuk

mengetahui manfaat pelatihan pemberdayaan Ibu melalui metode Coaching untuk

meningkatkan ketrampilan sosial anak usia pra sekolah.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kami mohon kesediaan bpk/ibu

untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan memberikan jawaban atas

pertanyaan didalam kuesioner dan menandatangani lembar persetujuan menjadi

responden.

Atas kesediaan serta bantuannya, kami menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya dan kiranya Allah sendiri yang akan melimpahkan berkahnya.

Surabaya, September 2019

Hormat kami,

Tim Pengabmas

Page 47: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

35

Lampiran 2 : Persetujuan menjadi responden

LEMBAR PERSETUJUAN

BERSEDIA MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :

Nama (Inisial) :

Umur :

Alamat :

Menyatakan bersedia menjadi responden dalam pengabdian masyarakat

dengan tema “Pemberdayaan Ibu melalui metode Coaching untuk meningkatkan

ketrampilan sosial anak usia pra sekolah”.

Lembar persetujuan ini saya buat dengan sadar dan tanpa ada unsur

paksaan dari pihak manapun.

Surabaya, September 2019

Responden

Page 48: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

36

1. Tidak tamat SD

6. SMA

2. SD

7. D3/D4

3. Tidak tamat SMP

8. S1/Sarjana

4. SMP

9. S2

5. Tidak tamat SMA

10. S3

Lampiran 3 : Kuesioner

PEMBERDAYAAN PENGASUHAN IBU MELALUI METODE

COACHING UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN SOSIAL

ANAK DI PAUD RW VI KEC. KREMBANGAN SURABAYA

I. IDENTITAS RESPONDEN ANAK

1. No Responden

2. Perempuan

2. Nama

3. Jenis kelamin

1. Laki-laki

4. Umur

.............. tahun

5. Jumlah saudara

Anak I

Anak I

Anak III

Anak IV

Usia sekarang :

Usia sekarang :

Usia sekarang :

Usia sekarang :

tahun,

tahun,

tahun,

tahun,

1. Laki-laki 2. Perempuan 1. Laki-laki 2. Perempuan 1. Laki-laki 2. Perempuan

1. Laki-laki

Anak V

Usia sekarang :

tahun,

2. Perempuan 1. Laki-laki 2. Perempuan

Dst

II. IDENTITAS ORANG TUA

1. Nama ibu

2. Umur .............. tahun 3. Pendidikan terakhir

4. Alamat

III. STATUS EKONOMI 1. Pengeluaran rata-rata perbulan untuk

bahan makanan

a. Beras Rp ........................................................

Page 49: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

37

NO

PERNYATAAN Tidak

pernah Kadang- kadang

Sering

1. Memastikan anak bermain ditempat yang aman

2. Memberikan contoh perilaku yang baik bagi anak

3. Selalu ada disamping anak ketika dibutuhkan

4. Konsisten untuk membuat dan mematuhi peraturan

5. Sensitif dengan hal-hal yang menarik perhatian dan yang ditakuti anak

6. Berkomunikasi dengan baik kepada anak

7.

Menetapkan batasan untuk anak

8. Mengembangkan dan membantu perkembangan penerimaan terhadap diri sendiri, kepercayaan diri, dan menghargai diri sendiri pada anak

b. Lauk pauk Rp ........................................................

c. Obat-obatan Rp ........................................................

d. Rokok/tembakau Rp ........................................................

e. Lain-lain Rp ........................................................

Total Rp ............................................... 2. Pengeluaran rata-rata perbulan untuk diluar bahan makanan

a. Perumahan Rp ........................................................

b. Pendidikan Rp ........................................................

c. Pakaian Rp ........................................................

d. Transport Rp ........................................................

e. Pesta/sosial Rp ........................................................

f. Lain-lain Rp ........................................................

Total Rp ............................................... 3. Jumlah anggota keluarga yang

ditanggung ................ Orang

4. Pengeluaran rata-rata rumah tangga

sebulan(dalam ribuan rupiah) Rp ........................................................

Karakteristik Pengasuhan Ibu

Page 50: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

9. Memotivasi anak dalam bidang akademik

10. Menegakkan nilai moral tentang hal-hal yang benar atau salah

11. Memberikan makan, pakaian dan tempat tinggal bagi anak

12.

Mengajak anak berbicara

13. Memberikan penjelasan mengenai peraturan dan perilaku

14.

Memeluk dan mencium anak

15. Menjaga anak agar dekat dengan orang tua

16. Memberikan informasi mengenai Seks(pendidikan seks)

17.

Mengajak anak bermain bersama

18.

Menjawab pertanyaan anak

19. Mempelajari dan merespon kebutuhan individu anak

20. Memastikan bahwa anak tidak merasa diabaikan

21. Memberikan tekanan yang baik pada pelajaran sekolah anak

22. Memberikan kehangatan, merawat dengan lingkungan yang mendukung

23.

Mengamati perilaku anak

24. Benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan anak

25.

Menghargai pendapat anak

26. Merespon sesuai dengan kebutuhan anak

27. Merespon dengan cepat panggilan anak jika anak minta ditemani atau minta pertolongan

28. Merespon anak dengan cara yang positif

29. Menunjukkan perilaku yang konsisten, namun tidak mengontrol terhadap perilaku anak

30. Memberikan senyuman hangat kepada anak

38

Page 51: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

31.

Menyediakan kebutuhan anak

32. Membawa anak ke dokter bila dibutuhkan

33. Berbicara dengan anak tentang peraturan yang telah disepakati

34. Menyentuh dan memeluk anak dengan lembut

35.

Memahami perkembangan anak

36. Memahami karakteristik dan kebutuhan khusus anak

KETERAMPILAN SOSIAL ANAK (diisi oleh guru) 1. Bacalah masing-masing pernyataan dengan teliti. 2. Beri tanda (√) pada kolom yang paling sesuai. NO PERNYATAAN Tidak

pernah Kadang- kadang

Sering

1. Berinisiatif untuk mengajak temannya bermain bersama

2. Anak tampak disenangi oleh teman- temannya

3. Anak menanyakan keadaan temannya (jika ada temannya yang sedih / menangis)

4. Anak menerima kritika yang diberikan oleh teman atau gurunya

5. Anak berusaha untuk dapat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya

6. Anak dengan segera melaksanakan apa yang diinstruksikan oleh gurunya

7. Ketika bekerjasama dalam suatu kelompok, anak bersedia mengikuti petunjuk dari teman-temannya

8. Ketika ada waktu luang, anak akan menganggu anak lain atau temannya

9. Anak tidak berani untuk memperkenalkan diri pada teman yang belum dikenalnya

10. Anak tidak menunjukkan perhatian pada temannya(memberikan pujian, menghampiri dll)

11. Jika diminta, anak akan menolong temannya yang sedang kesulitan

39

Page 52: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

12. Anak tidak memiliki prestasi atau kemampuan yang berarti sehingga ia tidak dikagumi oleh teman-temannya

13. Ketika sedang bertengkar dengan temannya, anak mau berkompromi (negosiasi) agar masalah dengan temannya cepat selesai

14. Ketika anak merasa kesal, anak akan menunjukkan perbuatan-perbuatan yang tidak terkontrol

15. Anak tiba disekolah tepat waktu

16. Anak meminta bantuan untuk menyelesaikan tugasnya karena malas mengerjakan sendiri

17. Anak tidak keberatan bila harus meminjamkan perlengakapan sekolahnya kepada temannya

18. Anak lebih suka menunggu hingga temannya mengajak ngobrol terlebih dahulu

19. Anak tidak berani untuk bergabung dengan teman-temannya yang sedang bermain

20. Anak lebih suka bila temannya lebih dulu mengajak bermain

21. Membantu teman lain yang sedang kesulitan tanpa diminta oleh guru

22. Anak tampak bermain sendiri

23. Teman-teman memuji prestasi yang dimiliki oleh anak

24. Anak bersikap acuh tak acuh (cuek) ketika temannya sedang merasa sedih

25. Anak akan tetap mempertahankan keinginannya meskipun akan membuatnya bertengkar dengan temannya

26. Anak terlihat marah atau kesal bila dikritik oleh orang lain

27. Ketika merasa marah, anak bisa mengungkapkan kemarahannya kepada orang lain

28. Anak tidak terlalu berusaha untuk memahami pelajaran meskipun

40

Page 53: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan

sebenarnya ia bisa

29. Anak datang terlambat ke sekolah / kegiatan

30. Anak kesulitan mengerjakan tugas sekolahnya, karena ia tidak mendengarkan instruksi dari gurunya

31. Ketika ada tugas yang belum dimengerti, anak akan bertanya pada gurunya

32. Ketika bermain, anak melanggar aturan yang sudah disepakati bersama dengan teman-temannya

33. Anak tampak tidak suka bila mainannya digunakan temannya

34. Jika ada waktu luang, anak tampak menyibukkan diri bermain dengan teman-temannya

35. Anak tidak malu untuk menyapa terlebih dahulu teman yang baru dikenalnya

36. Anak tampka berani untuk tampil memperkenalkan diri didepan kelas

37. Anak dapat dengan mudah bergabung menjadi anggota suatu kelompok

38. Anak mengakui dan memberikan pujian pada temannya

41

Page 54: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/... · laporan pengabdian kepada masyarakat pemberdayaan ibu melalui metode coaching untuk meningkatkan