laporan aktualisasi peningkatan metode …

100
LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE PEMBELAJARAN MELALUI SISTEM E-LEARNING UNTUK MATA KULIAH FISIKA DASAR 1 DI INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN Oleh: Swastya Rahastama, M.Si. NDH. 35 PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN XIII PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA SAMARINDA 2020

Upload: others

Post on 23-Nov-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN METODE PEMBELAJARAN MELALUI SISTEM

E-LEARNING UNTUK MATA KULIAH FISIKA DASAR 1 DI

INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN

Oleh:

Swastya Rahastama, M.Si.

NDH. 35

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN XIII

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN

DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA

ADMINISTRASI NEGARA

SAMARINDA

2020

Page 2: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

i

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Hasil Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan XIII:

Nama : Swastya Rahastama, M.Si.

NDH : 35

NIP : 19921008 201903 1 018

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Instansi : Institut Teknologi Kalimantan

Judul Rancangan : Peningkatan metode pembelajaran melalui sistem e-

learning untuk mata kuliah Fisika Dasar I di Institut

Teknologi Kalimantan

Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Hasil Aktualisasi.

Mentor,

Dr. Eng. Lusi Ernawati, M.Sc.

NIP. 198808192012122002

Coach,

M. Harry Rahmadi, S.Pi., MM.

NIP. 198510092011011012

Page 3: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

ii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI

Yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan bahwa Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan XIII Tahun 2020:

Nama : Swastya Rahastama, M.Si.

NDH : 35

NIP : 199210082019031018

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Instansi : Institut Teknologi Kalimantan

Judul Rancangan : Peningkatan metode pembelajaran melalui sistem e-

learning untuk mata kuliah Fisika Dasar I di Institut

Teknologi Kalimantan

TELAH DISEMINARKAN dalam Seminar Hasil Aktualisasi pada hari Kamis, 01 September 2020

di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah, Lembaga

Administrasi Negara.

Narasumber,

Dr. Emy Rosana Saleh, M.Ed.

NIP. 197703072006042007

Coach,

M. Harry Rahmadi, S.Pi., MM.

NIP. 198510092011011012

Page 4: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

iii

KARTU KONSULTASI COACH

KARTU KONSULTASI COACH Pelatihan Dasar Calon Pegawan Negeri Sipil Angkatan XIII

Nama peserta : Swastya Rahastama

NDH : 35

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Instansi : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Nama Coach : M. Harry Rahmadi, S.Pi., MM.

No Hari/Tanggal Uraian Konsultasi Media

Konsultasi

TTD/Paraf

Coach

1. Selasa, 04

Agustus 2020

Konsultasi isu yang

akan diangkat menurut

pembahasan mentor di

lingkungan ITK

Whatsapp

2. Rabu, 05

Agustus 2020

Konsultasi rancangan

kegiatan dari isu untuk

aktualisasi

Whatsapp

3. Selasa, 11

Agustus 2020

Konsultasi draft

rancangan aktualisasi Whatsapp

4. Rabu, 12

Agustus 2020

Konsultasi revisi draft

rancangan aktualisai

dan pembekalan untuk

seminar rancangan

aktualisasi

Whatsapp

5 Kamis, 13

Agustus 2020

Highlights seminar RA

serta pengarahan

aktualisasi

Zoom

6 Jum’at, 14

Agustus 2020

Pengiriman rancangan

aktualisasi revisi Whatsapp

7 Jum’at, 28

Agustus 2020

Progress kegiatan

pekan 2 Whatsapp

8 Jum’at, 04

September 2020

Progress kegiatan

pekan 3

Whatsapp

Page 5: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

iv

9 Jum’at, 11

September 2020

Progress kegiatan

pekan 4

Whatsapp

10 Jum’at, 18

September 2020

Progress kegiatan

pekan 5

Whatsapp

11 Jum’at, 25

September 2020

Progress kegiatan

pekan 6

Whatsapp

12 Selasa, 29

September 2020

Revisi laporan

aktualisasi

Whatsapp

13 Rabu, 30

September 2020

Coaching dan revisi

laporan aktualisasi Whatsapp

Page 6: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

v

KARTU KONSULTASI MENTOR

KARTU KONSULTASI MENTOR Pelatihan Dasar Calon Pegawan Negeri Sipil Angkatan XIII

Nama peserta : Swastya Rahastama, M.Si.

NDH : 35

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Instansi : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Nama Mentor : Dr. Eng. Lusi Ernawati, S.T., M. Sc.

No Hari/Tanggal Uraian Konsultasi Media

Konsultasi

TTD/Paraf

Mentor

1. Senin, 03

Agustus 2020

Mentoring kolektif mengenai isu yang ingin

didiskusikan

Whatsapp

Page 7: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

vi

Selasa, 04

Agustus 2020

Mengirimkan Rancangan aktualisasi kepada mentor

Whatsapp

2. Rabu, 05

Agustus 2020

Konsultasi isu dan kegiatan

Whatsapp

3. Kamis, 06

Agustus 2020

Memberikan form persetujuan ke mentor

Whatsapp

Page 8: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

vii

4.

Senin, 10

Agustus 2020

Mengirimkan Laporan rancangan aktualisasi

Whatsapp

5. Selasa, 11

Agustus 2020

Diskusi mengenai teknis aktualisasi

Whatsapp

Page 9: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

viii

6. Rabu, 12

Agustus 2020

Mengiriman final laporan rancangan aktualisasi

Whatsapp

7

Kamis, 3

September

2020

Whatsapp

8

Sabtu, 5

September

2020

Whatsapp

9

Jum’at, 11

September

2020

Whatsapp

Page 10: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat, serta karunia-Nya

sehingga penulis mampu menyelesaikan kegiatan aktualisasi yang berjudul “Peningkatan Metode

Pembelajaran Melalui Sistem E-Learning Untuk Mata Kuliah Fisika Dasar 1 Di Institut Teknologi

Kalimantan”. Laporan aktualisasi ini dibuat sebagai bentuk dokumentasi atas kegiatan aktualisasi

yang telah dilakukan selama kurang lebih satu bulan.

Pertama-tama, penulis ingin menghaturkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dr.Eng. Lusi

Ernawati, S.T., M.Sc. selaku mentor yang telah membimbing penulis untuk menyelesaikan

kegiatan aktualisasi ini, serta Bapak M. Harry Rahmadi, S.Pi., MM. selaku coach yang telah untuk

dapat menyelesaikan kegiatan aktualisasi. Tidak lupa penulis juga ingin menghaturkan terimakasih

kepada Institut Teknologi Kalimantan, yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk

mengikuti pelatihan dasar CPNS 2020 angkatan XIII sebagai syarat untuk diangkat menjadi PNS.

Kemudian penulis juga ingin berterimakasih kepada LAN Samarinda yang telah memberikan

pelatihan dengan para Widyaiswara yang profesional dan kompeten di bidangnya.

Kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk melatih para CPNS untuk menerapkan nilai-nilai ANEKA

di Instansi tempat dia bekerja. Nilai dasar ANEKA harus diinternalisasi oleh seorang PNS sesuai

denga peran dan kedudukannya sebagai pelayan publik, yang terdiri dari Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti-Korupsi. Di dalam suatu organisasi pasti

terdapat isu-isu tertentu yang harus diselesaikan atau diperbaiki. Salah satu isu yang diangkat pada

kegiatan aktualisasi ini adalah pembelajaran jarak jauh yang terpaksa dilakukan akibat adanya

pandemik COVID-19. Pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan dengan memanfaatkan sistem e-

learning kuliah.itk.ac.id berbasis moodle. Oleh karena itu, penulis memiliki inisiatif untuk

menyelesaikan isu tersebut dengan membentuk sistem e-learning untuk mata kuliah Fisika Dasar

1. Harapannya, sistem e-learning ini dapat menjadi penunjang pembelajaran mahasiswa, baik di

era pandemik seperti sekarang maupun ke depannya.

Balikpapan, 29 September 2020

Swastya Rahatama, M.Si.

Page 11: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

x

DAFTAR ISI

I.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1

I.2 Tujuan Aktualisasi ................................................................................................................... 3

I.3 Manfaat Aktualisasi ................................................................................................................. 4

I.4 Ruang lingkup ......................................................................................................................... 4

I.5 Nilai-nilai ANEKA ................................................................................................................. 4

I.5.1 Akuntabilitas ................................................................................................................... 5

I.5.2 Nasionalisme ................................................................................................................... 7

I.5.3 Etika Publik ..................................................................................................................... 8

I.5.4 Komitmen Mutu ............................................................................................................ 10

I.5.5 Anti Korupsi .................................................................................................................. 12

I.6 Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI ............................................................................. 13

I.6.1 Pelayanan Publik ........................................................................................................... 14

I.6.2 Manajemen ASN ........................................................................................................... 15

I.5.3 Whole of Government (WoG) ....................................................................................... 19

II.1 Profil Organisasi .................................................................................................................. 22

II.1.1 Profil Institut Teknologi Kalimantan ........................................................................... 22

II.1.2 Profil Program Studi Fisika ITK .................................................................................. 23

II.2 Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi ....................................................................................... 23

II.3 Nilai-nilai Organisasi ........................................................................................................... 24

II.4 Tugas dan Fungsi ................................................................................................................. 24

II.4.1 Tugas dan Fungsi ITK.................................................................................................. 24

II.4.2 Tugas dan Fungsi Prodi Fisika ..................................................................................... 26

II.5 Identifikasi Isu ..................................................................................................................... 28

III.1 Penetapan Isu ...................................................................................................................... 30

Page 12: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

xi

III.2 Gagasan Pemecahan Isu ..................................................................................................... 32

III.3 Uraian Kegiatan Aktualisasi ............................................................................................... 34

III.4 Rencana Jadwal Kegiatan ................................................................................................... 40

III.5 Rencana Aksi ...................................................................................................................... 41

IV.1 Capaian Aktualisasi ............................................................................................................ 43

IV.1.1 Pelaksanaan Kegiatan 1 .............................................................................................. 43

IV.1.2 Pelaksanaan Kegiatan 2 .............................................................................................. 52

IV.1.3 Pelaksanaan Kegiatan 3 .............................................................................................. 62

IV.1.4 Pelaksanaan Kegiatan 4 .............................................................................................. 72

IV.2 Kendala dan Strategi .......................................................................................................... 79

IV.3 Role Model ......................................................................................................................... 79

V.1 Kesimpulan .......................................................................................................................... 81

V.1.1 Kesimpulan Umum ...................................................................................................... 81

V.1.2 Kesimpulan Khusus ..................................................................................................... 81

V.1.3 Rekomendasi ................................................................................................................ 82

V.2 Video Aktualisasi ................................................................................................................. 83

A.1 Dokumentasi RPP Fisika Dasar 1 Materi Dasar Pengukuran .............................................. 85

A.2 Video Pembelajaran Materi Dasar Pengukuran ................................................................. 104

A.3 Soal-soal latihan, pre-test, dan post-test pada laman kuliah.itk.ac.id ................................ 106

A.4 Pembahasan soal UAS dalam bentuk digital ..................................................................... 108

A.5 Dokumentasi Rapat ............................................................................................................ 110

A.6 Sistem Ujian Tengah Semester Fisika Dasar 1 pada kuliah.itk.ac.id ................................. 111

A.7 Publikasi Webinar .............................................................................................................. 112

A.8 Daftar hadir peserta ............................................................................................................ 114

A.9 Dokumentasi Webinar ....................................................................................................... 115

A.10 Kuisioner untuk Mahasiswa............................................................................................. 116

A.11 Kuisioner untuk Dosen .................................................................................................... 119

Page 13: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Struktur Organisasi ITK ............................................................................................ 25

Gambar II.2 Struktur Organisasi Fisika ITK ................................................................................. 27

Gambar III.1 Persebaran nilai Fisika Dasar I Semester Gasal 2019/2020 ..................................... 31

Gambar IV.1 Pelaksanaan kegiatan diskusi dan konsultasi dengan ketua tim kurikulum fisdas

serta mentor yang dilakukan secara rutin. (18 Agustus 2020) ....................................................... 44

Gambar IV.2 Pemetaan kurikulum Fisika Dasar 1. (19 Agustus 2020) ........................................ 44

Gambar IV.3 Perumusan tujuan pembelajaran berdasarkan sub-CPMK. (20 Agustus 2020) ....... 45

Gambar IV.4 Deskripsi konten untuk pekan pertama (contoh) pada RPP. (21 Agustus 2020) ..... 46

Gambar IV.5 Detail pelaksanaan pembelajaran jarak jauh Fisika Dasar 1 yang akan dilakukan

pada pekan pertama (contoh), termasuk dengan soal-soal latihan. (24 Agustus 2020) ................. 46

Gambar IV.6 Koordinasi RPP dengan dosen-dosen pengampu Fisika Dasar 1. (24 Agustus 2020)

....................................................................................................................................................... 47

Gambar IV.7 Pembuatan materi video pembelajaran. (25 Agustus 2020) .................................... 48

Gambar IV.8 Perekaman video pembelajaran materi dasar pengukuran. (26 Agustus 2020) ....... 48

Gambar IV.9 Hasil editing video pembelajaran ditayangkan via Youtube. (27 Agustus 2020).... 49

Gambar IV.10 Soal pre-test, post-test, serta soal latihan pada video pembelajaran yang dimuat

dalam RPP untuk materi dasar pengukuran. (27 Agustus 2020) ................................................... 49

Gambar IV.11 Pengisian soal pre-test, post-test, dan latihan video pembelajaran pada bank soal

sistem pembelajaran e-learning kuliah.itk.ac.id. (28 Agustus 2020) ............................................ 50

Gambar IV.12 Diskusi bersama koordinator program studi Fisika yaitu Bapak Dian Mart

Shoodiqin, S.Si., M.Si. (24 Agustus 2020) .................................................................................... 53

Gambar IV.13 Rapat bersama pembahasan sistem UTS dan UAS Fisika Dasar secara daring. (28

Agustus 2020) ................................................................................................................................ 54

Gambar IV.14 Soal UTS dan UAS versi digital. (1 September 2020) .......................................... 55

Gambar IV.15 Pembahasan soal UTS dan UAS versi digital. (2 September 2020) ...................... 56

Gambar IV.16 Repositori daring soal UTS dan UAS serta pembahasannya di Google Drive. (3

September 2020) ............................................................................................................................ 56

Gambar IV.17 Sistem UTS dan UAS daring yang dibuat pada halaman kuliah.itk.ac.id. (4

September 2020) ............................................................................................................................ 57

Gambar IV.18 Contoh bentuk soal UTS dan UAS yang diberikan kepada mahasiswa. (4

September 2020) ............................................................................................................................ 58

Gambar IV.19 Pengujian hasil UTS dan UAS yang telah dilaksanakan melalui sistem moodle. (4

September 2020) ............................................................................................................................ 59

Page 14: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

xiii

Gambar IV.20 Pengujian sistem feedback setelah ujian diselesaikan dan sistem pengiriman bukti

pengerjaan. (4 September 2020) .................................................................................................... 60

Gambar IV.21 Konten pembelajaran e-learning Fisika Dasar 1 di laman kuliah.itk.ac.id. (7

September 2020) ............................................................................................................................ 63

Gambar IV.22 Bahan tayang sosialisasi e-learning Fisika Dasar 1. (8 September 2020) ............. 64

Gambar IV.23 Komunikasi dengan mentor dan ketua tim pengembang kurikulum Fisika Dasar. (9

September 2020) ............................................................................................................................ 64

Gambar IV.24 Koordinasi dengan para narasumber pengisi acara webinar sosialisasi e-learning.

(10 September 2020) ..................................................................................................................... 65

Gambar IV.25 Koordinasi dengan UPT TIK ITK untuk peminjaman ruangan zoom meeting. (11

September 2020) ............................................................................................................................ 65

Gambar IV.26 Koordinasi dengan pimpinan tim Humas ITK dan Kapus TPB untuk memberikan

informasi terkait sosialisasi e-learning kepada para mahasiswa TPB. (11 September 2020) ....... 66

Gambar IV.27 Poster publikasi sosialisasi e-learning Fisika Dasar 1. (14 September 2020) ....... 67

Gambar IV.28 Kegiatan sosialisasi e-learning Fisika Dasar 1 kepada mahasiswa TPB. (18

September 2020) ............................................................................................................................ 67

Gambar IV.29 Absensi kehadiran dari google form yang tertulis pada google spreadsheet. (18

September 2020) ............................................................................................................................ 68

Gambar IV.30 Hasil polling mengenai kata-kata yang mendeskripsikan ilmu Fisika bagi para

mahasiswa TPB. ............................................................................................................................ 69

Gambar IV.31 Hasil polling mengenai pandangan mahasiswa terhadap Fisika. (18 September

2020) .............................................................................................................................................. 70

Gambar IV.32 Hasil polling mengenai pandangan mahasiswa terhadap Fisika. (18 September

2020) .............................................................................................................................................. 70

Gambar IV.33 Konsultasi dengan mentor untuk pembuatan kuisioner. (21 September 2020) ..... 73

Gambar IV.34 Diskusi dengan salah seorang dosen Fisika (Yohannes Dwi Saputra, S.Si., M.Si)

untuk pembuatan kuisioner. (21 September 2020) ........................................................................ 73

Gambar IV.35 Draft kuisioner untuk mahasiswa dan dosen pengampu Fisika Dasar 1. (22

September 2020) ............................................................................................................................ 74

Gambar IV.36 Jajak pendapat draft kuisioner sistem pembelajaran e-learning Fisika Dasar 1

kepada para dosen pengampu. (23 September 2020) .................................................................... 75

Gambar IV.37 Pengiriman draft kuisioner sistem pembelajaran e-learning Fisika Dasar 1 serta

progress kegiatan aktualisasi kepada mentor. (24 September 2020) ............................................. 75

Gambar IV.38 Pembuatan kuisioner secara digital menggunaan google form. (24 September

2020) .............................................................................................................................................. 76

Page 15: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

xiv

Gambar IV.39 Kuisioner langsung diintegrasikan ke dalam sistem kuliah.itk.ac.id. (24 September

2020) .............................................................................................................................................. 77

Gambar IV.40 Momen saat berdiskusi dengan koordinator program studi Fisika. ....................... 80

Gambar V.1 Preview video aktualisasi latsar milik penulis. ......................................................... 83

Gambar A.1 Video opening ......................................................................................................... 104

Gambar A.2 Video pembelajaran bagian 1 .................................................................................. 104

Gambar A.3 Video pembelajaran bagian 2 .................................................................................. 105

Gambar A.4 Video pembelajaran bagian 3 .................................................................................. 105

Gambar A.5 Tampilan sistem pembelajaran e-learning Fisika Dasar 1. ..................................... 106

Gambar A.6 Soal latihan video pembelajaran bagian 1............................................................... 106

Gambar A.7 Soal latihan video pembelajaran bagian 2............................................................... 107

Gambar A.8 Soal latihan video pembelajaran bagian 3............................................................... 107

Gambar A.9 Undangan rapat dikirimkan oleh Tendik ................................................................ 110

Gambar A.10 Proses rapat sedang berlangsung .......................................................................... 110

Gambar A.11 Sistem UTS daring ................................................................................................ 111

Gambar A.12 Sistem UAS daring ............................................................................................... 111

Gambar A.13 Koordinasi dengan Kapus TPB terkait sosialisasi yang akan dilakukan .............. 112

Gambar A.14 Koordinasi dengan teknisi zoom meeting UPT TIK ............................................. 112

Gambar A.15 Publikasi webinar di instagram Physics ITK Official. .......................................... 113

Gambar A.16 Google form untuk mengisi kehadiran peserta. .................................................... 114

Gambar A.17 Google spreadsheet menampilkan kehadiran peserta webinar. ............................. 114

Gambar A.18 Hasil render dari zoom meeting dikirimkan oleh UPT TIK. ................................. 115

Gambar A.19 Dokumentasi kegiatan webinar tampil di kanal youtube Physics ITK Official. ... 115

Page 16: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Analisis isu yang ada di ITK ......................................................................................... 29

Tabel III.1 Penentuan isu prioritas menggunakan Metode USG ............................................... 31

Tabel III.2 Uraian kegiatan aktualisasi untuk penyelesaian isu ..................................................... 34

Tabel III.3 Jadwal kegiatan aktualisasi .......................................................................................... 40

Tabel III.4 Rencana Aksi Kegiatan I: Membuat bahan pembelajaran e-learning ......................... 41

Tabel III.5 Rencana Aksi Kegiatan II: Membuat sistem evaluasi semester Fisika Dasar I daring 41

Tabel III.6 Rencana Aksi Kegiatan III: Mengadakan webinar untuk sosialisasi sistem e-learning

Fisika Dasar I dan pemberian motivasi pembelajaran daring kepada mahasiswa TPB ................. 42

Tabel III.7 Rencana Aksi Kegiatan IV: Mengadakan webinar untuk sosialisasi sistem e-learning

Fisika Dasar I dan pemberian motivasi pembelajaran daring kepada mahasiswa TPB ................. 42

Page 17: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

1

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara atau disingkat sebagai ASN, menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun

2014, merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja

yang bekerja pada instansi pemerintah (Republik Indonesia, 2014). ASN memiliki peran penting

terhadap pelaksanaan cita-cita luhur bangsa dan realisasi tujuan negara selaras dengan alinea

keempat pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pemerintah sebagai pemelihara serta pelindung warga negaranya, memerlukan penyediaan aparatur

sipil negara (ASN) yang profesional, netral, dan bebas dari intervensi, serta memiliki komitmen

dalam melakukan pelayanan publik bagi masyarakat yang prima sehingga mampu mempersatukan

dan menjaga kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun

1945. Para ASN ini wajib memiliki kewarganegaraan Indonesia, dapat diangkat oleh pejabat

pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan di pemerintahan dan melaksanakan tugasnya jika

telah memenuhi syarat tertentu, dimana juga diatur dalam UU No.5 Tahun 2014. Oleh karena itu,

seleksi penerimaan ASN sangatlah ketat melalui proses yang selektif sehingga diharapkan para

ASN ini dapat membantu negara untuk mewujudkan cita-cita dan tujuannya.

Sayangnya, hingga saat ini persepsi yang terbentuk di masyarakat terhadap profesi ASN kurang

begitu memuaskan, terkait dengan isu-isu yang beredar seperti kinerja yang masih rendah, standard

pelayanan yang belum berorientasikan mutu, dan sebagainya. ASN dipandang sebelah mata karena

identik dengan profesi yang santai dan aman dari pemutusan hubungan kerja (PHK). Tentu saja hal

itu tidak sepenuhnya dibenarkan, karena reformasi birokrasi yang sudah digaungkan oleh

pemerintah telah berhasil menggenjot produktivitas ASN hingga mereka dapat berinovasi seiring

kemajuan zaman. Oleh karena itu, proses penerimaan ASN juga perlu diiringi oleh pembinaan,

pendidikan dan pelatihan sumber daya aparatur sipil negara untuk membentuk dan mengkader

aparatur yang berintegritas dan profesional. Sumber daya yang berkualitas tentu berimplikasi pada

perubahan pola pikir, sikap, dan perilaku ASN yang berintegritas dan professional sebagai dasar

reformasi birokrasi. Dengan demikian, perubahan yang cepat diharapkan dapat memperbaiki atau

bahkan meningkatkan citra ASN menjadi lebih baik.

ASN harus memulai perubahan dari diri sendiri. Nilai-nilai dasar ASN harus bisa tertanam dengan

baik agar sikap dan perilaku seorang ASN dalam mengemban amanah menjadi pelayan publik tidak

hanya sekedar jargon, tetapi menyeleraskan peran dan kedudukan ASN sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan. Pola pikir ASN harus diubah dari kerja repetitif menjadi kerja inovatif,

gagasan dan wewenang menjadi peranan dan tanggung jawab, serta sebuah jabatan publik menjadi

sebuah amanah yang kelak dipertanggungjawabkan kepada Tuhan dan masyarakat. Nilai-nilai

Page 18: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

2

ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi)

diperkenalkan sebagai wujud dari persyaratan seorang CPNS agar diterima sebagai PNS. Kelima

nilai tersebut tidak hanya harus dipahami, tetapi juga harus diamalkan dalam bentuk aktualisasi

agar menjadikan ASN sebagai abdi masyarakat yang berintegritas, profesional, netral, tidak

terintervensi politik, dan terhindar dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Dosen di perguruan tinggi negeri sebetulnya merupakan bagian dari ASN, baik PNS, PPPK,

maupun tenaga pengajar honorer. Peranan dosen tentu saja didasarkan oleh Tri Dharma perguruan

tinggi, yaitu mendidik, meneliti, dan melakukan pengabdian pada masyarakat. Dosen dinyatakan

sebagai pendidik profesional sekaligus ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,

mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi menjadi

tanggungjawab demi dosen mewujudkan tujuan pendidikannasional, terutama dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa dengan cara meningkatkan kualitas SDM Indonesia.

Guna mempersiapkan dan membekali CPNS agar dapat menjalankan tugas Tri Dharma

Pergurungan Tinggi dengan mengaktualisasikan nilai- nilai dasar ANEKA dan fungsi peran ASN

dalam manajemen, pelayanan, dan Whole of Government, maka diadakan kegiatan Pelatihan Dasar

CPNS Golongan III. Melalui proses pembelajaran aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai dasar

akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan peserta dan penerapan nilai-nilai dasar tersebut pada

pelaksanaan setiap kegiatan yang telah dirancang oleh peserta di tempat tugas.

ITK merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang saat ini telah memiliki 5

jurusan dan 17 program studi. Salah satu program studi yang ada adalah prodi Fisika yang telah

berdiri sejak tahun 2013. Program Studi Fisika ITK difokuskan untuk menghasilkan lulusan yang

memiliki kemampuan menganalisis masalah dan menyelesaikan persoalan khususnya

menggunakan konsep fisika. Pada tahun 2018, Prodi Fisika ITK telah memperoleh akreditasi C

dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Namun demikian, terdapat banyak

hambatan dan tantangan yang dihadapi untuk mencapai visi, misi, serta tujuan pengembangan prodi

sehingga mampu merealisasikan visi dan misi tersebut.

Salah satu misi Prodi Fisika ITK adalah “melaksanakan pendidikan sarjana yang menghasilkan

lulusan sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia tingkat enam.” Salah satu cara

mewujudkan misi tersebut adalah melalui kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dengan model

pembelajaran yang sesuai dengan capaian pembelajaran yang diharapkan sehingga mendapatkan

lulusan yang diharapkan. Sesuai dengan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia), lulusan

sarjana harus memenuhi KKNI level-6. Ini menunjukkan bahwa lulusan sarjana harus mampu

menguasai konsep teorities dan mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS

pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap berbagai situasi

Page 19: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

3

yang dihadapi. Guna menghasilkan lulusan yang sesuai dengan capaian tersebut, maka diperlukan

model pembelajaran yang ditargetkan melalui capaian pembelajaran lulusan (CPL) prodi Fisika.

Dinamika model pembelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kebutuhan industri dan

perkembangan zaman saja. Seperti yang kita ketahui bahwa kejadian luar biasa tahun 2020, yaitu

adanya pandemik global Covid-19 telah memaksa kita untuk beradaptasi terhadap kebiasaan baru.

Adaptasi ini termasuk dengan perubahan cara mengajar bagi seorang dosen yang dituntut untuk

mampu memberikan pelayanan pendidikan dengan bentuk pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Pandemik ini merupakan ‘panggilan’ untuk para pendidik agar mereka berinovasi untuk merubah

sistem pembelajaran yang sudah lama diterapkan sehingga para mahasiswa sebagai konsumen

pelayanan publik ini mendapatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan standard mutu pelayanan.

Pembelajaran jarak jauh menggunakan sistem e-learning merupakan salah satu cara untuk

menjamin mutu agar tetap menghasilkan capaian pembelajaran yang diharapkan. Jika sistem ini

tidak dikembangkan, maka dikhawatirkan mutu pembelajaran yang ada di institusi tidak mencapai

target dan menurunnya kualitas lulusan. Tentu saja penerapan awal sistem e-learning berguna

untuk menunjang, bukan menggantikan, karena perlu adanya kajian khusus dan pengembangan

lebih lanjut hingga pembelajaran dari sistem e-learning menghasilkan output yang sama dengan

pembelajaran klasikal. Berdasarkan latar belakang tersebut maka disusunlah rancangan aktualisasi

ini sebagai bentuk internalisasi awal Dosen CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) untuk dapat

menanamkan nilai-nilai dasar ANEKA disertai pemahaman terhadap manajemen ASN, Whole of

Government, dan pelayanan publik. Dengan demikian, dosen dapat menjalankan tugas dan

kewajibannya dengan lebih profesional dan berintegritas.

I.2 Tujuan Aktualisasi

Pelatihan Dasar CPNS ini bertujuan untuk mengaktualisasikan lima Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

yang terdiri dari nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi

(ANEKA). Peserta pelatihan diharapkan dapat menerapkan apa yang telah didapat untuk Program

Studi Fisika Institut Teknologi Kalimantan (ITK) serta benar-benar memahami esensi dari nilai-

nilai dasar ANEKA.

Aktualisasi CPNS di setiap Unit Kerja dari masing-masing peserta bertujuan untuk memberikan

kesempatan kepada CPNS untuk merkontribusi menyelesaikan permasalahan maupun

memperbaiki dan mengoptimalkan yang telah ada di Unit Kerja terkait. Pada kegiatan aktualisasi

ini Penulis mengambil judul “Peningkatan Metode Pembelajaran melalui Sistem E-learning untuk

Mata Kuliah Fisika Dasar I di Institut Teknologi Kalimantan”. Penentuan judul ini dilatarbelakangi

dari keadaan pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini sehingga proses pembelajaran diubah menajadi

Page 20: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

4

sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) sehingga perlu ada pengembangan sistem e-learning untuk

menunjang PJJ pada mata kuliah Fisika Dasar I di ITK.

I.3 Manfaat Aktualisasi

Manfaat diangkatnya isu mengenai “Belum tersedianya bahan ajar mata kuliah Pengatar Data

Spasial”, diantaranya dapat dijabarkan sebagai berikut:

Bagi penulis • Internalisasi nilai-nilai dasar ASN dan peran ASN dalam pelaksanaan

tugas dan tanggungjawab sebagai dosen Program Studi Fisika, Institut

Teknologi Kalimantan;

• Memberikan pengayaan bahan ajar yang dapat dikembangkan

menjadi sumber belajar bagi mahasiswa.

Bagi unit kerja di

Program Studi

Fisika Institut

Teknologi

Kalimantan

• Mendukung terwujudnya visi Program Studi Fisika ITK, yaitu

menjadi lembaga pendidikan dan pengembangan fisika yang unggul

serta berkontribusi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis

pada potensi sumber daya Kalimantan;

• Mendukung pencapaian misi Program Studi Fisika ITK, yaitu

melaksanakan pendidikan sarjana yang menghasilkan lulusan sesuai

dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia tingkat enam.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka disusunlah rancangan aktualisasi ini sebagai bentuk

internalisasi awal Dosen CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) untuk dapat menanamkan nilai-nilai

dasar ANEKA disertai pemahaman terhadap manajemen ASN, Whole of Government, dan

pelayanan publik. Dengan demikian, dosen sebagai ASN dapat menjalankan tugas dan

kewajibannya dengan lebih profesional dan berintegritas.

Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di lingkungan Program Studi Fisika di kampus Institut Teknologi

Kalimantan yang berkedudukan di Kota Balikpapan mulai tanggal 16 Agustus hingga 26

September September 2020.

I.4 Ruang lingkup

Tanggal pelaksanaan kegiatan aktualisasi berlangsung dari 16 Agustus sampai dengan 26

September. Lokasi kegiatan aktualisasi berada di lingkungan Institut Teknologi Kalimantan yang

beralamat di Soekarno Hatta km.15, Karang Joang, Balikpapan.

I.5 Nilai-nilai ANEKA

Selama bertugas dan menjalankan fungsinya sebagai pelayan publik, seorang ASN harus

menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai dasar untuk mencapai tujuan organisasi yang selaras

dengan cita-cita Negara Republik Indonesia. Beberapa nilai-nilai dasar yang harus dijunjung tinggi

Page 21: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

5

oleh para ASN, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi

yang dapat disingkat sebagai ANEKA. Adapun penjelasan dari masing-masing nilai ANEKA akan

dijelaskan pada sub-sub-bab berikut ini.

I.5.1 Akuntabilitas

Secara tekstual, akuntabilitas merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai

individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab. Sebagai seorang ASN,

pertanggungjawaban ini terkait dengan tanggungjawabnya mengemban amanah untuk menjamin

terwujudnya nilai-nilai publik sesuai standard pelayanan. Akuntabilitas berbeda dengan

responsibility, yang dimaknai sebagai kewajiban untuk bertanggungjawab (Kusumari dkk., 2015).

Salah satu faktor utama dalam upaya mendapatkan kepercayaan masyarakat dan memperbaiki citra

pemerintahan yang buruk adalah SDM yang memiliki nilai akuntabilitas dalam dirinya selama

penyelenggaraan tugas pemerintahan. Untuk itu, diperlukan upaya dalam menciptakan lingkungan

pemerintahan yang akuntabel. Nilai-nilai dasar akuntabilitas dapat dilihat sebagai berikut :

a. Kepemimpinan

Untuk menciptakan lingkungan pemerintahan yang akuntabel, dapat dimulai dari pimpinan dengan

cara memberikan contoh kepada bawahannya atau lebih dikenal dengan konsep lead by example.

Pemimpin dapat mencontohkan bagaimana melakukan pekerjaan dengan kominten tinggi sehingga

memberi pengaruh positif bagi institusi maupun pihak-pihak terkait agar memiliki komitmen yang

kuat pula. Selain itu pola kepemimpinan lead by example juga dapat menghindarkan bawahan dari

sikap-sikap yang menghambat upaya menciptakan lingkungan yang akuntabel baik hambatan

politis maupun dalam hal keterbatasan sumber daya.

b. Transparansi

Transparansi dalam upaya menciptakan lingkungan akuntabel memiliki peran sebagai berikut

(Kusumari dkk., 2015):

• Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara kelompok internal dan

eksternal;

• Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam

pengambilan keputusan;

• Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan;

• Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan

c. Integritas

Dengan menjunjung tinggi integritas dalam melaksanakan tugas, maka institusi pemerintahan dapat

memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan stakeholders. Integritas institusi terkait

Page 22: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

6

dengan pelaksanaan tugas dan fungsi yang sesuai dengan peraturan perundangan, kontrak kerja,

kebijakan dan peraturan lainnya yang berlaku.

d. Tanggungjawab

Tanggungjawab atau responsibilitas tidak hanya berlaku bagi institusi saja, namun juga diwajibkan

kepada setiap individu yang ada di dalam institusi tersebut. Responsibilitas adalah kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keputusan- keputusan yang telah dibuat sebagai konsekuensi tugas.

Adapun uraian mengenai responsibitas individu/perseorangan dan responsibilitas institusi adalah

sebagai berikut:

• Responsibilitas perseorangan

Responsibilitas perseorang dicirikan dengan adanya pengakuan terhadap tindakan yang

telah diutuskan dan tindakan yang telah dilakukan, pengakuan terhadap etika dalam

pengambilan keputusan, serta keterlibatan konstituen yang tepat dalam keputusan yang

tepat dalam keputusan.

• Responsibilitas institusi

Responsibilitas institusi dicirikan dari adanya perlindungan terhadap publik dan sumber

daya, pertimbangan kebijakan yang lebih besar dalam pengambilan keputusan, penempatan

PNS dan individu yang lebih baik sesuai dengan kompetensinya, serta kepastian kebijakan

dan prosedur yang ditetapkan dan fungsinya untuk melindungi sumber daya organisasi.

e. Keadilan

Keadilan merupakan landasan utama untuk mencapai lingkungan yang akuntabel. Keadilan sangat

erat dengan pengambilan keputusan dan kebijaksanaan, sehingga pimpinan harus menjadi motor

penggerak dalam mempromosikan keadilan di institusinya. Tidak tercapainya keadilan akan

berakibat pada hilangnya kepercayaan dan kredibilitas institusi yang menyebabkan Kurang

efektifnya kinerja institusi tersebut.

f. Kepercayaan

Salah satu dampak positif dari terciptanya keadilan dalam suatu institusi adalah meningkatnya

kepercayaan, sehingga upaya menciptakan lingkungan yang akuntabel akan lebih mudah tercapai.

Sebalikya, jika kepercayaan berkurang maka lingkungan yang akuntabel pun tidak akan dapat

tercapai.

g. Keseimbangan

Page 23: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

7

Keseimbangan antara akuntabilitas, kewenangan, harapan dan kapasitas sangat diperlukan dalam

menciptakan lingkungan yang akuntabel. Setiap individu dalam institusi harus dapat menggunakan

kewenangan untuk meningkatkan kinerja. Peningkatan kinerja ini juga berdampak pada perlunya

perubahan kewenangan yang disesuaikan dengan kebutuhan institusi yang selalu berkembang.

Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan

keseimbangan antara kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.

h. Kejelasan

Dalam mempertahankan lingkungan yang akuntabel, diperlukan kejelasan dalam pelaksanaan

wewenang dan tanggungjawab individu maupun kelompok. Setiap individu maupun kelompok

perlu memahami secara jelas mengenai apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. Fokus

utama dalam kejelasan adalah untuk mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi

organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun

organisasi.

i. Konsistensi

Untuk menjamin stabilitas institusi, konsistensi merupakan hal yang wajib diterapkan dalam

institusi. Penerapan kebijakan, prosedur, maupun sumberdaya yang tidak konsisten akan berakibat

pada sulitnya mencapai lingkungan yang akuntabel. Hal ini akan berdampak pada kurangnya

kredibilitas dan komitmen anggota dalam institusi.

I.5.2 Nasionalisme

Sebagai seorang ASN, tentu saja rasa nasionalisme menjadi fondasi utama karena menjadi bagian

dari penyelenggaraan pemerintah. Sejak proses seleksi pun ASN sudah melalui beberapa kriteria

tentang wawasan kebangsaan yang dibutuhkan, guna melihat seberapa tingkat nasionalisme calon

ASN tersebut. Tidak hanya sekedar wawasan , tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme

dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Dengan rasa

nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN sepatutna memiliki orientasi berpikir untuk

kepentingan publik, bangsa dan negara. Pegawai ASN mengindahkan pemikiran ego sektoral

dangan mental bloknya, tetapi akan senantiasa melayani untuk bangsa dan negara.

Pemahaman mengenai nasionalisme salah satunya dapat dilihat dari pemahaman mengenai nilai-

nilai yang terkandung dalam Pancasila. Berikut merupakan penjelasan mengenai nilai-nilai

Pancasila:

a. Ketuhanan Yang Maha Esa

Nilai-nilai ketuhanan diharapkan dapat membangun dan memperkuat karakter dan kepribadian

seorang ASN, dimana dirinya merasa selalu diawasi pekerjaannya oleh Tuhan Yang Mahas Esa.

Page 24: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

8

Etos kerja yang positif dan kepercayaan diri dapat terbentuk seiring dengan bagaimana nilai-nilai

ketuhanan ditanamkan pada individu.

b. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Dalam memberikan pelayanan publik, ASN haruslah bersikap adil tanpa membeda-bedakan

kelompok atau golongan tertenu. Dengan melandaskan pada prinsip kemanusiaan ini, berbagai

tindakan dan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan tidak sepatutnya

mewarnai kebijakan dan perilaku aparatur negara. Fenomena kekerasan, kemiskinan,

ketidakadilan, dan kesenjangan sosial merupakan kenyataan yang bertentangan dengan nilai-nilai

kemanusiaan. Sehingga aparatur negara dan seluruh komponen bangsa perlu bahu membahu

menghapuskan masalah tersebut dari kehidupan berbangsa. (Latief dkk., 2015).

c. Persatuan Indonesia

Persatuan indonesia bagi ASN dipahami sebagai semangat dalam gotong royong, kebersamaan,

senasib dan sepenanggungan. Terdapat dua tujuan nasionalisme yang hendak disasar dari semangat

gotong royong, yaitu kedalam dan keluar. Ke dalam, kemajemukan dan keanekaragaman budaya,

suku, etnis, agama yang mewarnai kebangsaan Indonesia, tidak boleh dipandang sebagai hal negatif

dan menjadi ancaman yang bisa saling menegaskan. Sedangkan ke luar, nasionalisme Indonesia

adalah nasionalisme yang memuliakan kemanusiaan universal dengan menjunjung tinggi

persaudaraan, perdamaian, dan keadilan antar umat manusia (Latief dkk., 2015).

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hitmat, Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

ASN sebagai bagian dari penyelenggara negara perlu menerapkan praktik musyawarah mufakat

dalam setiap pengambilan keputusan dan kebijakan. Hal ini sangat berpengaruh bagi pelayanan

publik agar tidak terjadi konflik kepentingan yang pada akhirnya mengurangi kualitas pelayanan

publik itu sendiri.

e. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Setiap ASN harus sadar bahwa manusia memiliki hak yang sama dan kedudukan yang sama dalam

tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Keadilan sosial juga merupakan amanat dari pancasila

dan UUD 1945, dimana terkandung di dalam pasal 33 UUD 1945 yang berbunyi: “Perekonomian

berdasar atas demokrasi ekonomi, kemakmuran bagi semua orang”.

I.5.3 Etika Publik

Nilai-nilai etika dan kode etik seorang ASN wajib diimplementasikan selama menjalani tugas

karena ASN mencerminkan pemerintahan yang berkuasa secara tidak langsung. Etika seorang ASN

merupakan refleksi terhadap suatu standard atau norma yang menentukan tindakan dan keputusan

untuk mengarahka kebijakan publik dalam rangka menjalani tanggung jawabnya sebagai pelayan

Page 25: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

9

publik. Ketaatan terhadap etika publik yang baik menunjukkan individu yang memiliki komitmen

moral tinggi. Nilai-nilai etika tentu berkenaan dengan kode etik yaitu aturan yang mengikat ASN

untuk mengatur tingkah lakunya di dalam kelompok melalui ketentuan tertulis yang diharapkan

dapat dijunjung tinggi oleh ASN agar selalu bersikap professional. Kode etik ASN diatur dalam

peraturan perundang-undang. Landasan hukum etika publik bagi ASN adalah sebagai berikut

(Kumorotomo dkk., 2015):

1. UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN;

2. PP No. 5 tahun 2010 tentang Disiplin PNS;

3. PP No. 42 tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS;

4. PP No. 30 tahun 1980 tentang Peraturan Disipin PNS;

5. PP No. 21 tahun 1975 tentang Sumpah/Janji PNS.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan, kode etik ASN antara lain adalah sebagai berikut

(Republik Indonesia, 2014):

1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.

2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.

3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.

4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan-perundangan yang berlaku.

5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh

tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.

6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.

7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efsien.

8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.

9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang

memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.

10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk

mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.

11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.

12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.

Etika publik sangat penting tidak hanya untuk menjaga konsistensi, tetapi juga meningkatkan

kualitas pelayanan publik sesuai dengan dinamika sosial. Unsur-unsur ASN harus memiliki etika

dan moralitas untuk menghadapi tuntutan aspirasi dan kepentingan masyarakat yang dilayani.

Dimensi etika publik terbedakan menjadi tiga hal, yaitu (Kumorotomo dkk., 2015):

a. Dimensi kualitas pelayanan publik

ASN harus mampu mengidentifikasi masalah-masalahan dan konsep etika yang khas dalam

pelayanan publik, sehingga diperlukan perspekif pencarian sistematik bentuk pelayanan publik

Page 26: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

10

dengan mempertimbangkan interaksi nilai-nilai di masyarakat serta nilai-nilai yang dijunjung oleh

lembaga publik.

b. Dimensi modalitas

Pelaksanaan tugas ASN harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral, hukum, dan politik atas

keputusan atau tindakan yang diambil untuk memberikan pelayanan terhadap rakyat. Dimensi

moralitas ini berkaitan erat dengan akuntabilitas dan transparansi dalam menjalankan tugas dan

perannya. ASN harus dapat memberikan informasi yang relevan dan terbuka terhadap

organisasinya maupun masyarakat dimana hal ini menunjukkan bahwa peraturan, prosedur, dan

pelaksanaan tugas harus jelas dan lengkap serta diketahui oleh pihak yang melaksanakan dan

pimpinan organisasi.

c. Dimensi integritas publik

Integritas publik dimaksudkan kualitas dari pejabat publik yang sesuai nilai, standar, aturan moral

yang diterima masyarakat. Pembentukan moral, niat baik yang didukung oleh lingkungan

dan pengalaman yang menyediakan infrastruktur etika berupa sarana yang mendorong dan

memberi sanksi bagi yang melanggar norma-norma dalam pelayanan publik.

I.5.4 Komitmen Mutu

Komitmen mutu diperlukan ASN agar dapat membantu terwujudnya penyelenggaraan

pemerintahan yang baik dan bersih. Oleh karena itu, ASN harus dapat memberikan pelayanan yang

prima kepada masyarakat sehingga tercipta kepuasan pada pihak-pihak yang dilayani. Kinerja ASN

yang baik akan dapat memberikan konstribusi positif untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan

institusi tempat bekerja, sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Dalam menjalankan

tugasnya, ASN harus memiliki komitmen untuk (Yuniarsih dan Taufiq, 2015):

a. Menciptakan berbagai tindakan kreatif dalam memberikan pelayanan publik;

b. Menunjukkan perilaku kreatif dan inovatif dalam menampilkan kinerja dan memberikan

layanan komitmen terhadap mutu;

c. Mampu menjalankan fungsi dan perannya sebagai aparatur yang bertanggungjawab.

Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu (Yuniarsih

dan Taufiq, 2015):

1. Efektif

Efektif diartikan sebagai berhasil guna atau mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan target

yang direncanakan. Sedangkan, efektivitas dipahami sebagai tingkat ketercapaian target, baik

kualitas maupun kuantitas kerja. Dalam pelaksanaan tugasnya, efektivitas kinerja ASM dapat

dilihat dari bagaimana AS mampu melaksanakan tugas sesuai dengan target capaian yang telah

Page 27: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

11

ditentukan. Efektivitas kerja ini dapat dicapai apabila terdapat ketepatan waktu dan alokasi sumber

daya, ketersediaan fasilitas pendukung kinerja, dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat.

2. Efisien

Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan

keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan

bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber

daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang telah diatur oleh

instansi dan peraturan perundangan terkait.

3. Inovasi

Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi

setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk

profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau

menggugurkan tugas rutin.

4. Mutu

Mutu merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses

dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai

keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan

keinginannya, bahkan melampaui harapannya (Yuniarsih dan Taufiq, 2015). Mutu merupakan

salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu

alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.

Pelaksanaan pelayanan publik, harulah berorientasi pada mutu, bukan pada profit atau keuntungan

yang didapatkan atas pelayanan tersebut. Oleh karena itu, ASN perlu memahami dan

mengimplementasikan nilai-nilai dasar pelayanan publik yang berorientasi mutu. Adapun nilai-

nilai dasar orientasi mutu adalah sebagai berikut (Yuniarsih dan Taufiq, 2015):

a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients;

b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara agar

customers/clients tetap setia;

c. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi: tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan tidak

ada pemborosan;

d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran tuntutan

kebutuhan customers/clients maupun perkembangan teknologi;

e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan pengambilan

keputusan;

f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain:

Page 28: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

12

pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark.

I.5.5 Anti Korupsi

Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan

kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar

biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan

kehidupan yang lebih luas (KPK, 2015). Dampak kerusakan akibat korupsi tidak hanya sementara,

namun juga memiliki efek jangka panjang. Ada (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti

korupsi yang harus ditanamkan oleh seorang ASN, yaitu:

1. Jujur

Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan integritas diri

seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas.

Seseorang dituntut untuk berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri

maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.

2. Peduli

Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang. Individu yang

memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat

banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa

sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia

malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.

3. Mandiri

Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga tidak terlalu banyak

bergantung pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya

untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan

menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang kotor demi mencapai keuntungan sesaat.

4. Disiplin

Disiplin merupakan kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk terus

mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya

dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan

utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak

akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.

5. Tanggung Jawab

Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan dirinya di

Page 29: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

13

muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala

tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada

Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka

seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.

6. Kerja Keras

Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi

terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar- besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan

kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau

memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.

7. Sederhana

Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya

memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup

dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu

pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu

keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak- banyaknya.

8. Berani

Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran

dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan

penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua

kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang

semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak

kepada hal-hal yang menyimpang.

9. Adil

Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih

payahnya. Ia tidak akan menuntut untukmendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila

ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai

dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan

bangsanya. anti korupsi: akuntabilitas, transparasi, kewajaran, kebijakan, kontrol kebijakan.

I.6 Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI

Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki kedudukan dan peranan yang penting dan strategis dalam

pemerintahan. Hal ini dikarenakan ASN merupakan tonggak utama pemerintah dalam

melaksanakan pembangunan nasional sehingga dibutuhkan SDM yang berkualitas, memiliki

kesadaran yang tinggi terhadap tanggung jawabnya sebagai aparatur negara, abdi negara, serta abdi

Page 30: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

14

masyarakat. Dalam rangka mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan

global, pemerintah telah membentuk Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang ASN yang

didalamnya berisi tekad untuk mengelola ASN agar lebih professional dalam menjalankan

tanggung jawabnya.

Kedudukan dan peran ASN dalam NKRI dapat dilihat dari kemampuan dalam memahami

manajemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of Government (WoG).

I.6.1 Pelayanan Publik

Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk pelayanan umum

yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah serta di lingkungan BUMN/BUMD

dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Berikut adalah tiga

unsur pelayanan publik yang meliputi (Purwanto dkk., 2015):

a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik.

b. Penerima layanan yaitu orang atau masyarakat atau organisasi yang berkepetingan.

c. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan. Adapun asas-asas pelayanan

publik, antara lain transparansi, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, dan keamanan hak.

Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan optimal adalah sebagai

berikut: Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan optimal adalah

sebagai berikut (Purwanto dkk., 2015):

1. Partisipatif.

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu

melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.

2. Transparan

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik

harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan

pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.

3. Responsif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan

kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka

butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya

penyelenggaraan pelayanan.

4. Tidak Diskriminatif

Page 31: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

15

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh membedakan antara satu

warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.

5. Mudah dan Murah

Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan

membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah

dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh

pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat

konstitusi.

6. Efektif dan Efisien

Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya

dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang

sedikit, dan biaya yang murah.

7. Aksesibel

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara

yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan

biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.

8. Akuntabel

Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara

terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan

akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat

luas melalui media publik.

9. Berkeadilan

Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan

dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan

kelompok yang kuat.

I.6.2 Manajemen ASN

Yang dimaksud dengan manajemen ASN yaitu pengelolaan ASN untuk mencetak pegawai ASN

yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, tidak terlibat dalam intervensi politik, bebas

dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN menitikberatkan pada pengaturan

Page 32: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

16

profesi pegawai dengan tutjuan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul dan selaras

dengan perkembangan zaman.

I.6.2.1 Kedudukan ASN

Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum sempurna

untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Konsep yang dibangun dalam Undang-Undang

ASN harus diperjelas agat profesionalitas birokrasi dapat terbangun dengan baik. Berikut adalah

beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN (Fatimah dan Irawati, 2015):

a. Pegawai ASN berdasarkan jenisnya terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai

Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS adalah warga negara Indonesia yang

memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat

pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk

pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK ialah warga negara Indonesia yang memenuhi

syarat tertentu, dan diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian

kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam

rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

b. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang bekewajiban menjalankan

kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah dan harus bersih dari

pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi

anggota dan/atau pengurus partai politik. Hal ini dikarenakan untuk menjaga birokrasi agar

tidak terperngaruh partai politik yang dimaksudkan untuk menjamin keutuhan,

kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan

tenaga pada tugas yang benar-benar menjadi tanggung jawabnya. Atas hal tersebut,

pembinaan karir pegawai ASN terutama di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu

pejabat karir tertinggi.

c. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian pegawai ASN

merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawai ASN sangat penting, mengingat dengan

adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu putra daerah yang hampir

terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah.

Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.

I.6.2.2 Peran ASN

Dalam menjalankan kedudukannya sebagai pegawai ASN, berikut adalah fungsi dan tugas yang

dimiliki oleh pegawai ASN:

1. Pelaksana Kebijakan Publik

Page 33: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

17

Maksud dari pelaksana kebijakan publik adalah ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk

melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Maka dari itu ASN diharuskan untuk senantiasa

mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya.

Selain itu, ASN harus selalu mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.

2. Pelayan Publik

ASN memiliki fungsi, tugas, dan peran untuk memberikan pelayanan publik yang profesional dan

berkualitas. Pelayanan publik merupakan suatu kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan

pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk

atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara

pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.

3. Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa

ASN memiliki fungsi, tugas, dan peran untuk mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. ASN

harus selalu setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. ASN

harus selalu menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara

dari pada kepentingan diri pribadi, seseorang ataupun golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa

dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya yang terpenting

adalah asas persatuan dan kesatuan.

I.6.2.3 Hak dan Kewajiban ASN

Hak ialah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang

dilindungi oleh hukum, baik itu kepentingan pribadi maupun kepentingan umum. Hak dapat

diartikan juga sebagai sesuatu yang patut atau layak diterima setiap orang. Hak-hak yang diberikan

kepada ASN bertujuan agar setiap ASN dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan

baik, produktivitas semakin meningkat, kesejahteraan terjamin dan akuntabel. Hak-hak ASN dan

PPPK yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN adalah sebagai berikut (Republik

Indonesia, 2014):

a. Gaji, tunjangan, dan fasilitas;

b. Cuti;

c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;

d. Perlindungan;

e. Pengembangan kompetensi.

Sedangkan PPPK berhak memperoleh:

a. Gaji dan tunjangan;

b. Cuti;

Page 34: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

18

c. Perlindungan;

d. Pengembangan kompetensi.

Selain hak-hak yang telah disebutkan di atas, setiap pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan

untuk mengembangkan kompetensi seperti yang tertera pada pasal 70 UU No. 5 Tahun 2014

tentang ASN. Berdasarkan Pasal 92 pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa

(Republik Indonesia, 2014):

a. Jaminan kesehatan;

b. Jaminan kecelakaan kerja;

c. Jaminan kematian;

d. Bantuan hukum.

Sedangkan yang dimaksud dengan kewajiban ialah suatu beban atau tanggungan yang bersifat

kontraktual. Kewajiban dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang sepatutnya diberikan.

Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN, pegawai ASN memiliki kewajiban sebagai

berikut (Republik Indonesia, 2014):

(1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;

(2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

(3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;

(4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

(5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan

tanggung jawab;

(6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan

kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;

(7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang- undangan; dan

(8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

I.6.2.4 Kode Etik dan Perilaku

Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi harus

berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN memiliki tujuan

yaitu untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan

perilaku agar pegawai ASN (Republik Indonesia, 2014).

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.

b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Page 35: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

19

e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yangberwenang sejauh tidak

bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan

f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan

g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien

h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya

i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yangmemerlukan

informasi terkait kepentingan kedinasan

j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status kekuasaan dan jabatannya untuk

mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.

k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN

l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin ASN

I.5.3 Whole of Government (WoG)

WoG didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang

digunakan untuk mengatasi masalah yang sulit dipecahkan dan diatasi. Whole of Government

memiliki tujuan yaitu untuk menciptakan Good Governance dengan mengedepankan tiga pilar

utama, yaitu pemerintah, swasta/bisnis dan masyarakat. WoG sangat diperlukan dikarenakan

beberapa alasan sebagai berikut (Suwarno dan Sejati, 2017):

a. Dorongan publik untuk terwujudnya integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan

agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik;

b. Mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara

kebijakan dan layanan publik;

c. Adanya nuansa kompetisi antar sektor, dimana satu sektor bisa menjadi sangat superior terhadap

sektor lain, atau masing-masing sektor tumbuh namun tidak berjalan beriringan namun justru

kontraproduktif atau ‘saling membunuh’;

d. Tumbuhnya ego sektoral (mentalitas silo) yang mendorong perilaku dan nilai individu maupun

kelompok yang menyempit pada kepentingan sektornya yang kontra produktif terhadap tujuan-

tujuan yang lebih besar atau yang berskala nasional; dan

e. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya

mendorong adanya potensi disintegrasi.

Berikut ini adalah beberapa cara pendekatan WoG yang pernah dipraktekkan oleh beberapa negara,

termasuk Indonesia dalam level-level tertentu, baik dari sisi penataan institusi formal maupun

informal.

a. Pendekatan yang dilakukan dengan cara menguatkan koordinasi antar lembaga. Penguatan

Page 36: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

20

koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih

terjangkau dan manageable. Namun dalam prakteknya, span of control atau rentang kendali

yang rasional akan sangat terbatas. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan cara

mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah

koordinasi. Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka koordinasi akan dapat dilakukan

dengan lebih mudah.

b. Salah satu cara melakukan WoG adalah dengan membentuk lembaga koordinasi khusus,

pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas untuk mengkoordinasikan sektor

atau kementrian. Lembaga koordinasi ini biasanya diberikan status lembaga setingkat lebih

tinggi, atau setidaknya setara dengan kelembagaan yang dikoordinasikan.

c. Membangun gugus tugas yang merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di

luar struktur formal, yang setidaknya tidak permanen. Pembentukan gugus tugas ini biasanya

menjadi salah satu cara agar SDM yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara

dari lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses koordinasi tadi.

d. Koalisi sosial. Koalisi sosial merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor

atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi.

Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di dalam praktinya adalah sebagai berikut

(Suwarno dan Sejati, 2017):

1. Kapasitas SDM dan institusi

SDM dan institusi yang terlibah dalam WoG tida memiliki kapasitas yang sama. Perbedaan

kapasitas ini bisa menjadi kendala yang serius saat pendekatan WoG, misalnya mendorong

terjadinya merger atau akuisisi kelembagaan, yang terjadi penggabungan SDM dengan kualifikasi

yang berbeda.

2. Nilai dan budaya organisasi

Nilai dan budaya organisasi dapat menjadi kendala saat terjadi upaya kolaborasi dengan

kelembagaan.

3. Kepemimpinan

Salah satu kunci penting dalam pelaksanaan WoG adalah kepemimpinan. Kepemimpinan yang

dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu mengakomodasi perubahan nilai dan budaya

organisasi serta memberdayakan dan mengoptimalkan kinerja SDM yang tersedia

Praktik WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait

dengan pelayanan publik. Berikut ini adalah jenis pelayanan publik yang dikenal dapat didekati

Page 37: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

21

oleh pendekatan WoG:

a. Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik yang menghasilkan berbagai

produk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dokumen yang dihasilkan bisa

meliputi KTP, status kewarganegaraan, status usaha, surat kepemilikan, atau penguasaan atas

barang, termasuk dokumen-dokumen resmi seperti SIUP, izin trayek, izin usaha, akta, sertifikat

tanah dan lain- lain.

b. Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan

warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan dan lain- lain.

c. Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan warga

masyarakat, seperti jalan, jembatan, perumahan, jaringan telepon, listrik, air bersih, dan lain-

lain.

d. Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan perundang-

undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat.

Nilai-nilai dasar Whole of Government

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang bekaitan

dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar berikut ini (Suwarno dan Sejati, 2017):

1. Koordinasi

Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan efisien antar lembaga dalam

menjalankan kegiatan kelembagaan.

2. Integrasi

Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar lembaga sehingga menjadi kesatuan

yang utuh.

3. Sinkronisasi

Sinkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang berasal dari berbagai sumber,

dengan menyingkronkan seluruh sumber tersebut.

4. Simplifikasi

Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait data/proses disuatu lembaga

untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya.

Page 38: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

22

DESKRIPSI ORGANISASI

II.1 Profil Organisasi

II.1.1 Profil Institut Teknologi Kalimantan

Dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembanguanan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tahun

2011-2025, ITK didirikan sebagai pelaksana strategis dalam bidang penguatan kemampuan

Sumber Daya Manusia (SDM) pada bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) nasional di

Koridor Ekonomi Kalimantan. Hingga tahun 2012, Kalimantan Timur hanya memiliki satu

universitas negeri yaitu Universitas Mulawarman dan beberapa Politeknik di Samarinda dan

Balikpapan. Pemeretaan ekonomi yang tengah di kejar pemerintah saat ini, mengingat kekayaan

Sumber Daya Alam (SDA) dan pertambahan penduduk di Kalimantan Timur yang terus meningkat,

maka dirasa perlu adanya penambahan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk mendukung

pengembangan dan pembangunan daerah Kalimantan.

Harapan berdirinya ITK di Kalimantan adalah dapat memberikan dampak positif baik secara

langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat umum maupun industri di sekitarnya. Dengan

adanya pusat pendidikan dan penelitian yang fokus dibangun untuk memanfaatkan SDA di

Kalimantan, tentu saja targetnya adalah pembangunan wilayah secara optimal. Oleh karena itu,

para lulusan ITK diharapkan dapat mengolah, meningkatkan daya saing, serta membangun wilayah

khususnya Kalimantan Timur. Tujuan tersebut sesuai dengan fokus MP3EI bahwa Kalimantan

sebagai koridor ekonomi pusat pengolahan hasil tambang dan lumbung energi nasional. Sejalan

dengan kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi sehingga

dapat terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Pada tahun 2012, Institut Teknologi Kalimantan sudah memulai proses perkuliahan, dimana ITK

menerima mahasiswa angkatan pertama sebanyak 100 mahasiswa yang terdistribusi pada 5

program studi awal ITK, yaitu: Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Perkapalan, Teknik Kimia

dan Teknik Sipil. Jalur penerimaan mahasiswa ITK tersebut dilakukan melalui Seleksi Masuk ITK

(SMITeK) yang merupakan hasil kerjasama antara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Surabaya dengan Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur, melalui beasiswa Kaltim Cemerlang.

Pada tahun 2013, ITK menyelenggarakan SMITeK dengan membuka jalur mandiri nasional untuk

calon mahasiswa yang berasal dari luar Kaltim. Selain itu, juga dibuka lima program studi baru,

yaitu program studi Teknik Material dan Metalurgi, Fisika, Matematika, Sistem Informasi, dan

Perencanaan Wilayah dan Kota. SMITek pada tahun 2014 diselenggarakan melalui 2 jalur, yaitu

Seleksi Lokal Berbeasiswa Pemprov Kaltim dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SBMPTN).

Page 39: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

23

Kemudian pada tahun 2014, ITK diresmikan sebagai PTN oleh Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono dan akhirnya pada tahun berikutnya, seluruh mahasiswa melaksanakan kuliah di

kampus ITK Karang Joang, Balikpapan. Dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014, ITK memiliki

total mahasiswa sebanyak 263 mahasiswa yang melakukan kegiatan akademik dan proses

perkuliahan di kampus ITS Surabaya.

II.1.2 Profil Program Studi Fisika ITK

Lulusan prodi Fisika dirancang untuk memiliki kemampuan menganalisis masalah dan

menyelesaikan persoalan khususnya menggunakan konsep fisika yang telah dipelajari.

Keterampilan tersebut tidak hanya mutlak diperlukan pada bidang kerja spesifik fisika seperti pada

instansi penelitian LIPI, BPPT, BMKG, R&D atau Quality Control (QC) suatu perusahaan, bidang

pertambangan, Laboratorium/Klinik Kesehatan, Radiologi pada Rumah Sakit, Laboratorium di

SMA dan Universitas. Tetapi juga diperlukan pada bidang kerja umum seperti pegawai negeri sipil

(PNS) di pemerintahan, pegawai BUMN seperti pada Bank, sebagai supervisor dalam suatu proses

industri dan banyak posisi lainnya. Kemampuan diatas juga menjadi dasar bagi keterampilan

entrepreneurship lulusan Fisika ITK, dimana solusi yang diberikan pada permasalahan di

masyarakat dapat memberikan keuntungan ekonomi.

II.2 Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi

Saat ini ITK merupakan suatu perguruan tinggi negeri satuan kerja dari Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) sehingga memiliki visi, misi dan tujuan

yang diturunkan dari visi, misi, dan tujuan Kemendikbud.

II.2.1.1 Visi ITK

Visi ITK adalah “Menjadi perguruan tinggi yang menghasilkan karya unggul dan berperan aktif

dalam pengembangan potensi daerah Kalimantan pada tahun 2035”.

II.2.1.2 Misi ITK

Menghasilkan lulusan yang unggul dan berbudi pekerti luhur yang dapat berkontribusi dalam

pembangunan nasional;

1. Menghasilkan karya Tridharma Perguruan Tinggi yang bermutu dan bermanfaat bagi

masyarakat ;

2. Memberikan layanan pendidikan tinggi yang prima dengan berdasarkan prinsip pengelolaan

organisasi yang transparan, akuntabel, responsibel, adil dan kredibel.

3. Mewujudkan ITK sebagai kampus merdeka

II.2.1.3 Tujuan ITK

Page 40: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

24

Dengan visi dan misi seperti pada penjabaran sebelumnya, terdapat tujuan yang hendak dicapai

antara lain:

1. Menghasilkan sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

bidang pemanfaatan sumber daya alam;

2. Berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan energi nasionalyang ramah lingkungan melalui

inovasi teknologi;

3. Mewujudkan teknologi pengelolaan sumber daya alam yang mendorong kemajuan ekonomi

masyarakat;

II.3 Nilai-nilai Organisasi

Nilai organisasi yang dijunjung oleh seluruh sivitas akademika ITK baik pada level jurusan

maupun program studi dan juga sebagai karakter dasar organisasi terangkum dalam kata

“SPECTA” yang dapat diuraikan sebagai:

Solid, ikatan persaudaraan yang saling toleran dan membangun antar semua elemen;

Peduli, sikap empati terhadap sesama dan peka terhadap masalah lingkungan sekitar;

Cerdas, cakap, tanggap dan ikut andil dalam penyelesaian masalah lingkungan sekitar; dan

Beriman dan Bertaqwa, berlandaskan iman dan taqwa kepada tuhan Yang Maha Esa dalam

menimba dan mengamalkan ilmu.

II.4 Tugas dan Fungsi

II.4.1 Tugas dan Fungsi ITK

Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Baru, ITK dilengkapi dengan struktur organisasi yang

disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan pendidikan dan penyelenggaraan Tridharma Perguruan

Tinggi. Organisasi di ITK masih belum kompleks dan mengedepankan prinsip efektivitas dan

efisiensi koordinasi kelembagaan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Ristekdikti No. 40 Tahun 2015

Tentang Organisasi dan Tata Kelola (OTK) ITK, bentuk organisasi ITK dapat disajikan pada

Gambar II.1.

Page 41: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

25

Gambar II.1 Struktur Organisasi ITK

Jurusan adalah unsur Pelaksana Akademik yang merupakan himpunan sumber daya pendukung

program studi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi, yang

mengkoordinasikan penggunaan sumber daya dan pengelolaan pendidikan akademik, vokasi, dan

atau profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni;

Program Studi adalah unsur Pelaksana Akademik di ITK, yang mencakup kesatuan rencana belajar

sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum

serta ditujukan agar peserta didik dapat menguasai pegetahuan, keterampilam, dan sikap sesuai

dengan sasaran kurikulum;

Biro adalah unsur pelaksana administrasi ITK yang mempunyai fungsi menyelenggarakan

pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh unsur di lingkungan ITK. Biro di ITK terdiri

yaitu Biro Umum dan Akademik, yang terbagi menjadi dua bagian:

Bagian Akademik dan Perencanaan yang bertugas untuk melaksanakan pelayanan di bidang

akademik pembinaan kemahasiswaan dan kegiatan kerja sama serta penyusunan dan evaluasi

rencana, program, dan anggaran. Bagian ini kemudian terdiri dari subbagian akademik dan

kemahasiswaan dan subbagian perencanaan.

Page 42: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

26

Bagian Umum dan Keuangan yang bertugas melaksanakan urusan ketatausahaan, hubungan

masyarakat, hukum, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan pengelolaan

barang milik negara. Bagian Umum kemudian terdiri atas subbagian umum dan kepegawaian dan

subbagian keuangan dan barang milik negara.

Lembaga adalah unsur pelaksana akademik di bawah Rektor yang melaksanakan tugas dan fungsi

di bidang penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Lembaga di ITK adalah Lembaga

Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Unit Pelaksana Teknis adalah unsur penunjang akademik yang mempunyai fungsi mendukung

terselenggaranya Tridharma Perguruan Tinggi. Unit Pelaksana Teknis di lingkungan ITK meliputi

Unit Pelayanan Pengadaan dan Unit Pelayanan Teknis Perpustakaan.

Senat merupakan organ ITK yang menjalankan fungsi pemberian pertimbangan dan pengawasan

akademik yang mempunyai tugas/wewenang menetapkan kebijakan pengawasan di bidang

akademik, memberikan pertimbangan terhadap norma akademik yang diusulkan oleh Rektor,

memberikan pertimbangan terhadap kode etik sivitas akademika yang diusulkan oleh Rektor,

mengawasi penerapan norma akademik dan kode etik sivitas akademika, dan memberikan

pertimbangan terhadap ketentuan akademik yang dirumuskan dan diusulkan oleh Rektor.

Satuan Pengawas merupakan organ ITK yang menjalankan fungsi pengawasan bidang non-

akademik untuk dan atas nama Rektor dan mempunyai tugas/wewenang sebagai menetapkan

kebijakan program pengawasan internal bidang non-akademik, melakukan pengawasan internal

terhadap pengelolaan pendidikan bidang non-akademik, menyusun laporan hasil pengawasan

internal, memberikan saran dan/atau pertimbangan mengenai perbaikan pengelolaan kegiatan

nonakademik pada Rektor atas dasar hasil pengawasan internal, dan mengevaluasi kinerja tahunan

unit kerja berkaitan dengan pelaksanaan program kerja tahunan dan rencana kerja dan belanja, yang

selanjutnya melaporkan hasilnya pada Wakil Rektor Bidang Non Akademik dan Rektor.

Dewan Pertimbangan merupakan organ ITK yang menjalankan fungsi pemberian pertimbangan

bidang non-akademik antara lain meliputi organisasi, sumber daya manusia, administrasi,

keuangan, kerja sama, hubungan masyarakat, sarana dan prasarana serta perencanaan dan

pengembangan yang mempunyai tugas/wewenang memberikan pertimbangan terhadap kebijakan

Rektor bidang non- akademik, merumuskan saran/pendapat terhadap kebijakan Rektor bidang

nonakademik, dan memberikan pertimbangan kepada Rektor dalam mengelola ITK.

II.4.2 Tugas dan Fungsi Prodi Fisika

Berdasarkan OTK ITK Tahun 2015, pelaksana program studi terdiri atas ketua jurusan dan

sekertaris jurusan. Ketua dan sekertaris jurusan diangkat oleh rektor, kemudian kepala laboratorium

diangkat oleh rektor atas usulan ketua jurusan. Meskipun demikian, organisasi Prodi FISIKA

Page 43: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

27

belum sepenuhnya dibentuk sehingga penyelenggaraan pelayanan pendidikan dan tri dharma

perguruan tinggi langsung dilakukan oleh program studi yang dipimpin oleh Koordinator Program

Studi.

Gambar II.2 Struktur Organisasi Fisika ITK

Dalam menjalankan pengelolaan program studi, Prodi Fisika ITK memiliki susunan organisasi

seperti pada Gambar II.2. Penunjukkan Koordinator Program Studi dilaksanakan melalui

penugasan dari rektor. Staff pengisi komponen dalam struktur organisasi dipilih berdasarkan rapat

Program Studi. Fungsi dan tugas pokok masing-masing unsur adalah sebagai berikut:

a. Koordinator Program Studi: Memimpin prodi untuk mencapai visi misi organisasi, mengatur

segala urusan dan kegiatan prodi sesuai dengan arahan kebijakan pusat.

b. Koordinator Kurikulum: Membantu koorprodi dalam pengelolaan kurikulum dan kegiatan

pembelajaran, melakukan kontrol terhadap pembuatan RPS dan evaluasi, serta merumuskan

inisiasi evaluasi dan pengembangan kurikulum prodi.

c. Koordinator Kemahasiswaan: Membina dan mengarahkan kegiatan kemahasiswaan, dan

memonitor segala kegiatan kemahasiswaan agar selaras dengan tujuan program studi.

d. Koordinator Kerjasama: Mengembangkan dan mengelola kerjasama dengan stakeholders

lain seperti perguruan tinggi, lembaga penelitian, LSM, lembaga pemerintah, dan swasta.

Tugas Pokok Peserta di Unit Kerja

Page 44: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

28

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,

mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengrtahuan dan teknologi melalui pendidikan,

penelitian dan pengabdian masyarakat berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012.

Adapun tugas dosen secara rinci berdasarkan peraturan tersebut adalah:

e. Tugas Bidang Pendidikan

Dosen sebagai anggota Sivitas Akademika memiliki tugas mentransformasikan Ilmu Pengetahuan

dan/atau Teknologi yang dikuasainya kepada Mahasiswa dengan mewujudkan suasana belajar dan

Pembelajaran sehingga Mahasiswa aktif mengembangkan potensinya. Sebagai seorang dosen di

Program Studi FISIKA, tupoksi di bidang pendidikan sebagai berikut:

• Melaksanakan pelaksanaan pembelajaran dengan mempersiapkan Rencana Pembelajaran

Semester (RPS) dan bahan ajar dalam bentuk presentasi maupun modul ajar;

• Melaksanakan pembelajaran dalam bentuk kuliah, diskusi, praktikum atau studi lapangan;

• Melaksanakan evaluasi pembelajaran melalui pembuatan soal dan pengoreksian Ujian

Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester;

• Melaksanakan pembimbingan ke mahasiswa untuk penyelesaian tugas akademik seperti

Kerja Praktek dan Tugas Akhir;

• Menjadi contoh keteladanan moral dalam ucapan, sikap, dan perilaku dalam keseharian;

• Meningkatkan kompetensi diri melalui pelatihan.

f. Tugas Bidang Penelitian

Dosen sebagai ilmuwan wajib mengembangkan ilmunya melalui pelaksanaan penelitan dengan

menghasilkan publikasi penelitian. Tugas dosen sebagai peneliti di Program Studi FISIKA adalah

pelaksanaan penelitian yang berujung pada hasil penelitian yang diterbitkan melalui publikasi

ilmiah seperti seminar nasional, seminar internasional, jurnal nasional dan internasional.

g. Tugas Pengabdian Kepada Masyarakat

Selain pendidikan dan penelitian, tugas dosen sebagai garda terdepan penggerak masyarakat, dosen

juga wajib melaksanakan pengabdian masyarakat. Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan

seperti penyuluhan kepada masyarakat, memberikan pelayanan kepada masyarakat dan menulis

karya ilmiah hasil pengabdian masyarakat.

II.5 Identifikasi Isu

ITK sebagai PTNB, tentu memiliki permasalahan baik yang ada di pusat maupun di ruang lingkup

lebih kecil seperti program studi. Beberapa permasalahan atau isu ini terjadi pada tugas Tri Dharma

Perguruan Tinggi baik pada bidang pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat. Proses

habituasi pada pelatihan dasar CPNS diharapkan mampu untuk meningkatkan kepekaan CPNS

Page 45: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

29

terhadap isu yang ada di sekitarnya, serta dapat memberikan kontribusi yang sejalan dengan nilai-

nilai dasar ANEKA. Peserta latsar CPNS diwajibkan untuk mencari isu yang mendesak dan

mengaktualisasikan hal-hal yang telah dipelajari selama pelatihan selama kurang lebih satu bulan

di dalam lingkungan kerjanya tersebut.

Peserta mengawali identifikasi isu melalui diskusi dengan mentor yang dilanjutkan dengan

wawancara dengan koordinator prodi, untuk memastikan adanya isu tersebut. Proses penyusunan

isu ini diidentifikasi berdasarkan kemajuan perkembangan Prodi Fisika ITK saat ini sehingga isu

yang diidentifikasi masih relevan dan masih terjadi sampai saat ini.

Tabel II.1 Analisis isu yang ada di ITK

No Aspek

Identifikasi Isu Deskripsi Isu Dampak Isu

Kedudukan dan

Peran ASN

1. Penjaminan

Mutu Internal

ITK

Peraturan yang

diturunkan dari statuta

ITK belum lengkap

Beberapa peraturan

belum sehingga belum

ada dasar hukum pada

penerapanya

Whole of

Government

2. Kurikulum,

Pembelajaran,

dan Suasana

Akademik

Akibat pandemik Covid-

19, proses pembelajaran

diubah menjadi sistem

pembelajaran jarak jauh.

Sistem e-learning perlu

dibangun untuk

menunjang PJJ pada mata

kuliah Fisika Dasar I

Metode PJJ dari setiap

dosen berbeda, jika

dibiarkan tanpa adanya

sistem e-learning yg

jelas, pemahaman

mahasiswa

dikhawatirkan tidak

merata.

Pelayanan

Publik

3. Kurikulum,

Pembelajaran,

dan Suasana

Akademik

Sistem praktikum jarak

jauh untuk Fisika Dasar

I saat ini belum sesuai

dengan standard

pelayanan

Pemahaman mahasiswa

terkait materi yang

dilakukan eksperimen

pada praktikum belum

terstandard dengan baik

Pelayanan

Publik

Sumber: Dianalisis dari diskusi dengan mentor dan wawancara dengan korprodi, 2020

Page 46: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

30

Analisis Isu dan Gagasan Pemecahan

III.1 Penetapan Isu

Berdasarkan hasil identifikasi isu yang dilakukan oleh peserta, setiap komponen isu ini dapat

dikaitkan kedudukan dan peran ASN dalam bingkai NKRI, yaitu pada Manajemen ASN, Whole of

Government, dan Pelayanan Publik. Sebagai seorang dosen PTN, peserta memiliki tugas untuk

melayani publik yaitu pelayanan kepada mahasiswa, orang tua mahasiswa, dan masyarakat umum,

selaraskan dengan pembukaan UUD RI 1945 yaitu memajukan kesejahteraan umum dan

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dari beberapa isu yang telah dibahas sebelumnya, peserta menentukan prioritas isu yang harus

segera diatasi atau setidaknya mendapatkan perbaikan melalui kegiatan aktualisasi sesuai dengan

target waktu satu bulan. Untuk menenentukan prioritas isu tersebut, peserta menggunakan alat

bantu analisis yaitu metode Urgency, Seriousness, dan Growth (USG). Tendensi terhadap salah

satu isu dilihat berdasarkan tiga kriteria, yaitu Urgency (Kedesakan), Seriousness (Keseriusan), dan

Growth (Pertumbuhan/Perkembangan). Isu prioritas ditentukan dengan skoring menggunakan

skala 1-5 sesuai tiga kriteria tersebut saat identifikasi isu dilakukan. Secara lebih detail, deskripsi

dari skor yang diberikan pada ketiga kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

a. Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah

tersebut diselesaikan. Nilai skor urgensi adalah 1-5 dengan keterangan sebagai berikut:

1: tidak mendesak

2: kurang mendesak

3: cukup mendesak

4: mendesak

5: sangat mendesak

b. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah

tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system

atau tidak. Nilai skor tingkat keseriusan adalah 1-5 dengan keterangan sebagai berikut:

1: tidak serius

2: kurang serius

3: cukup serius

4: serius

5: sangat serius

c. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang

Page 47: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

31

sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah. Nilai skor tingkat perkembangan adalah 1-5

dengan keterangan sebagai berikut:

1: tidak serius

2: kurang serius

3: cukup serius

4: serius

5: sangat serius

Tabel III.1 Penentuan isu prioritas menggunakan Metode USG

No Isu U S G Total

Nilai

Rangking

1. Peraturan yang diturunkan dari

statuta ITK belum lengkap 3 3 3 9 3

2.

Akibat pandemik Covid-19, proses

pembelajaran diubah menjadi

sistem pembelajaran jarak jauh.

Sistem e-learning perlu dibangun

untuk menunjang PJJ pada mata

kuliah Fisika Dasar I

5

5

4

14

1

3.

Sistem praktikum jarak jauh untuk

Fisika Dasar saat ini belum sesuai

dengan standard pelayanan

5

3

3

11

2

Sumber: Analisis penulis bersama mentor, 2020

Gambar III.1 Persebaran nilai Fisika Dasar I Semester Gasal 2019/2020

Dari hasil pembahasan isu melalui diskusi bersama mentor, ketiga isu ini memiliki Urgency,

Seriousness, dan Growth yang berbeda. Hasil analisis dari isu-isu yang ada di ITK saat ini disajikan

pada Tabel III.2, dimana skor tertinggi menurut analisis USG terhadap isu-isu yang ada di sekitar

lingkungan kerja peserta adalah isu nomor 2, yaitu perlunya untuk mengembangkan sistem e-

Page 48: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

32

learning untuk menunjang pembelajaran jarak jauh pada mata kuliah Fisika Dasar I. Gambar III.1

menunjukkan bagaimana distribusi nilai mahasiswa untuk mata kuliah Fisika Dasar I kurang begitu

memuaskan, dimana untuk mata kuliah ini didominasi oleh nilai C. Harapannya jika ada sistem e-

learning sebagai penunjang metode pembelajaran, distribusi nilai mahasiswa dapat lebih baik.

a. Urgency (level 5)

Akibat adanya isu pandemik Covid-19, kegiatan perkuliahan didesak untuk memanfaatkan metode

pembelajaran jarak jauh selaras dengan kebijakan pemerintah untuk menekan angka penyebaran

dan mempercepat penanggulangan bencana nasional tersebut. Desakan ini membuat para tenaga

pengajar harus melakukan inovasi pembelajaran agar pelayanan publik tidak berhenti, dimana salah

satunya adalah memanfaatkan media pembelajaran daring. Jika tidak dilakukan, maka tentu saja

mahasiswa tidak mendapatkan mutu pelayanan yang baik.

b. Seriousness (level 5)

Mata kuliah Fisika Dasar I merupakan mata kuliah tahun pertama yang wajib diambil untuk setiap

mahasiswa baru di ITK, karena mata kuliah ini adalah pengetahuan yang dibutuhkan untuk

menunjang mahasiswa selanjutnya pada program studi mereka masing-masing. Hal ini menjadi

sangat serius bagi para mahasiswa yang baru masuk dan mau tidak mau melakukan pembelajaran

jarak jauh karena dikhawatirkan mereka tidak dapat pemahaman yang cukup tentang Fisika Dasar.

Selain itu, sistem ini dapat menjadi alat akuntabilitas untuk mengontrol perkembangan

pembelajaran setiap dosen secara otomatis dengan mengambil data yang tersedia pada kelas daring.

c. Growth (level 4)

Pada semester sebelumnya, PJJ diterapkan dengan sistem yang belum terstandardkan, dimana

setiap pengajar memanfaatkan media pembelajaran daring yang berbeda-beda dengan ritme yang

tidak terukur. Alhasil, berdasarkan wawancara peserta dengan beberapa mahasiswa yang tahun lalu

mengambil mata kuliah Fisika Dasar, pemahaman yang mereka dapatkan tidak maksimal dan tidak

merata. Jika isu ini terus dibiarkan, maka kualitas pendidikan yang diberikan ITK terutama prodi

Fisika sebagai penanggung jawab mata kuliah Fisika Dasar tidak dapat terjamin dan mahasiswa

tidak merasa puas terhadap pelayanan publik dalam bidang pengajaran. Selain itu, konsep blended

learning yang mungkin akan diterapkan tahun depan juga membutuhkan sistem e-learning,

sehingga diharapkan aktualisasi ini juga dapat mempersiapkan sistem tersebut.

III.2 Gagasan Pemecahan Isu

Berdasarkan hasil analisis isu didapatkan gagasan dan kegiatan sebagai berikut.

Isu : Akibat pandemik Covid-19, proses pembelajaran diubah menjadi sistem

pembelajaran jarak jauh. Sistem e-learning perlu dibangun untuk menunjang

Page 49: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

33

PJJ pada mata kuliah Fisika Dasar I

Gagasan :

Peningkatan metode pembelajaran melalui sistem e-learning untuk mata kuliah

Fisika Dasar I di Institut Teknologi Kalimantan

Kegiatan : 1. Membuat video pembelajaran dan latihan soal untuk e-learning untuk

materi Besaran dan Satuan.

2. Membuat sistem evaluasi semester Fisika Dasar I daring.

3. Mengadakan webinar untuk sosialisasi sistem e-learning Fisika Dasar I

dan pemberian motivasi pembelajaran daring kepada mahasiswa TPB

4. Membuat kuisioner untuk pembelajaran daring bagi para mahasiswa

dan dosen pengampu untuk ujicoba materi pertama dan persiapan untuk

akhir semester.

Page 50: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

34

III.3 Uraian Kegiatan Aktualisasi

Tabel III.2 Uraian kegiatan aktualisasi untuk penyelesaian isu

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil (Output) Kegiatan Keterkaitan substansi mata

pelatihan

Kontribusi

Terhadap Visi

Misi

Penguatan

Nilai

Organisasi

1 Membuat video

pembelajaran dan latihan

soal untuk e-learning untuk

materi Besaran dan Satuan.

Penjelasan:

Kegiatan pertama merupakan

bagian untuk membuat

sistem e-learning sejalan

dengan isu yang dipilih.

1. Berdiskusi dengan mentor dan

ketua tim pengembang

kurikulum Fisika Dasar I;

2. Memetakan kurikulum Fisika

Dasar I berdasarkan silabus

kurikulum 2020 lalu

menyusun RPP dan bahan ajar

daring yang dibutuhkan;

3. Berkoordinasi dengan dosen-

dosen Fisika lain untuk

membuat bahan ajar lanjutan;

4. Membuat video pembelajaran

daring untuk materi pertama

Besaran dan Satuan (sebanyak

1. Rancangan

Pelaksanaan

Pembelajaran daring

Fisika Dasar I

2. Video pembelajaran

daring Fisika Dasar I

3. Soal latihan, pretest,

posttest pembelajaran

daring Fisika Dasar I

Akuntabilitas: Transparan

dalam pengembangan RPP

daring kepada tim kurikulum.

Nasionalisme: Asas gotong

royong atau kerjasama

dalam membuat bahan

pembelajaran e-learning

(Nilai pancasila sila ke-3).

Etika Publik: Tidak melanggar

kode etik saat menghimpun

dan koordinasi dengan dosen-

dosen pengampu Fisika Dasar

untuk membuat bahan ajar

pada materi tertentu.

Sejalan dengan

Visi ITK dan

Misi ITK poin

(2)

Sejalan

dengan Nilai

Organisasi

Solid, Peduli,

Cerdas

Page 51: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

35

4 video + latihan soal di antara

video);

5. Membuat soal pretest dan

postest dan latihan soal daring

untuk materi pertama Besaran

dan Satuan.

Komitmen Mutu: Inovatif

dan kreatif dalam

mengembangkan bahan

pembelajaran video maupun

membuat soal latihan.

Anti Korupsi: Jujur dan tidak

berbuat curang terhadap apa

yang dicapai pada progress

penyusunan RPP.

2 Membuat sistem evaluasi

semester Fisika Dasar I

daring.

Penjelasan:

Kegiatan kedua merupakan

pembangunan sistem

evaluasi secara daring untuk

meninjau tingkat pemahaman

mahasiswa sejalan dengan

isu yang dipilih.

1. Berkoordinasi dengan

koordinator program studi

Fisika untuk melakukan rapat

bersama prodi Fisika;

2. Mengadakan rapat bersama

para dosen pengampu Fisika

Dasar I untuk brainstorming

terkait dengan sistem evaluasi

tengah dan akhir semester jika

dilakukan secara daring;

3. Pengumpulan soal-soal

1. Dokumen soal dan

pembahasan evaluasi

Fisika Dasar I dalam

bentuk digital

2. Dokumentasi rapat

3. Sistem UTS dan UAS

berbasis daring.

Akuntabilitas: Komitmen dan

pertanggungjawaban atas

kerahasiaan soal-soal yang

akan dijadikan evaluasi.

Nasionalisme: Saling

menghormati terhadap

perbedaan pendapat saat

diskusi maupun melakukan

brainstorming. (Nilai

pancasila sila ke-3)

Etika Publik: Taat pada

Sejalan dengan

Visi ITK dan

Misi ITK poin

(2)

Sejalan

dengan nilai

organisasi

Solid, Peduli,

Cerdas

Page 52: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

36

evaluasi yang telah dibuat

tahun-tahun sebelumnya serta

pembahasannya untuk di-

digitalisasi dan di masukkan

dalam repository daring;

4. Membuat sistem Ujian Tengah

Semester dan Ujian Akhir

Semester daring via moodle;

5. Melakukan uji coba dan

evaluasi terhadap sistem UTS

dan UAS daring.

aturan forum yang berlaku

saat mengadakan rapat

bersama para dosen pengampu

Fisika Dasar I.

Komitmen Mutu: Efektif

dalam melakukan proses

digitalisasi soal-soal dan

pembahasan menggunakan

program dokumen prosesor.

Efisien dalam proses

melakukan ujicoba dan

evaluasi sistem UTS dan UAS

daring.

Anti Korupsi: Jujur terhadap

pembuatan soal-soal UTS dan

UAS yang ada pada sistem

evaluasi daring dengan tidak

membocorkan dan meminta

komisi kepada mahasiswa.

3 Mengadakan webinar untuk

sosialisasi sistem e-learning

1. Mempersiapkan materi untuk

webinar sosialisasi sistem;

1. Poster publikasi

webinar

Akuntabilitas: Kejelasan

dalam penyampaian saat

Sejalan dengan

Visi ITK dan

Sejalan

dengan nilai

Page 53: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

37

Fisika Dasar I dan pemberian

motivasi pembelajaran daring

kepada mahasiswa TPB.

Penjelasan:

Kegiatan ketiga bertujuan

untuk memperkenalkan

sistem e-learning kepada

para mahasiswa TPB untuk

menunjang pembelajaran

Fisika Dasar I di semester

yang akan datang sekaligus

memberikan mereka

motivasi untuk menghadapi

perkuliahan secara daring.

2. Berkonsultasi dengan mentor

dan ketua tim pengembang

kurikulum Fisika Dasar I.

3. Menghubungi dan memastikan

narasumber motivator hadir

untuk mengisi webinar dengan

tujuan memberikan motivasi

pada mahasiswa baru;

4. Mempersiapkan alat dan

sistem untuk webinar serta

publikasi kepada para

mahasiswa dan dosen

bekerjasama dengan tim

Humas ITK;

5. Menyelenggarakan webinar

terkait sosialisasi sistem e-

learning dan motivasi belajar

daring pada mahasiswa TPB.

2. Bukti absen kehadiran

peserta webinar

3. Dokumentasi berupa

video rekaman

kegiatan webinar

sosialisasi kepada para audiens

saat webinar. Transparan

terhadap penggunaan anggaran

selama acara.

Nasionalisme: Asas

kerjasama antar Unit yang

ada di ITK (Nilai pancasila

sila ke-3).

Etika Publik: Mengadakan

webinar dengan menggunakan

bahasa yang sopan dan

bersikap santun dan ramah.

Komitmen Mutu: Membuat

slide webinar yang kreatif

agar menarik, tanpa

mengurangi subtansi dari

capaian.

Anti Korupsi: Transparan

terhadap penggunaan dana

baik saat menghubungi

narasumber, maupun saat

Misi ITK poin

(2)

organisasi

Solid, Peduli,

Cerdas

Page 54: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

38

mempersiapkan alat dan

sistem webinar. Jujur dengan

tidak meminta uang komisi

dari mahasiswa untuk webinar.

4 Membuat kuisioner untuk

pembelajaran daring bagi

para mahasiswa dan dosen

pengampu dan

mempersiapkannya untuk

akhir semester.

Penjelasan:

Kegiatan terakhir bertujuan

untuk membuat sistem

feedback terkait dengan

pembelajaran daring yang

telah diterapkan guna

meningkatkan kualitas pada

semester berikutnya.

1. Berdiskusi dengan mentor dan

tim pengembang kurikulum

Fisika Dasar I;

2. Membuat draft kuisioner

sistem pembelajaran e-

learning untuk akhir semester

untuk mahasiswa dan dosen

pengampu;

3. Berkonsultasi dengan mentor

dan tim pengembang

kurikulum Fisika Dasar I

terkait draft kuisioner yang

telah dibuat;

4. Membuat kuisioner di dalam

google form dan memasukkan

kuisioner di dalam sistem e-

learning pada akhir semester.

Form kuisioner akhir

semester untuk

mahasiswa dan dosen

terintegrasi di laman

kuliah.itk.ac.id

Akuntabilitas: Transparan

pada proses pembuatan

kuisioner kepada tim

pengembang kurikulum.

Nasionalisme: Adil dalam

memberikan kesempatan

untuk mengisi kuisioner bagi

para mahasiswa maupun dosen

sebagai tenaga pengajar (Nilai

pancasila sila ke-5)

Etika Publik: Taat aturan saat

meminta konsultasi terkait

pembuatan kuisioner.

Komitmen Mutu: membuat

pertanyaan-pertanyaan

kuisioner efektif dengan

media yang inovatif sesuai

Sejalan dengan

Visi ITK dan

Misi ITK poin

(2)

Sejalan

dengan nilai

organisasi

Solid, Cerdas

Page 55: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

39

yang dibutuhkan untuk

penjaminan mutu.

Anti Korupsi: Jujur dan

transparan saat melakukan

proses digitalisasi dan tidak

ada pertanyaan yang

dimodifikasi, sehingga ke

depannya ada celah untuk

memanfaatkan anggaran

perbaikan karena penjaminan

mutu tidak sesuai.

Page 56: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

40

III.4 Rencana Jadwal Kegiatan

Tabel III.3 Rencana jadwal kegiatan aktualisasi

No Kegiatan

Minggu Ke:

1-2 3 4-5 6

1 Membuat bahan pembelajaran e-learning

2 Membuat sistem evaluasi semester Fisika

Dasar I daring

3 Mengadakan webinar untuk sosialisasi

sistem e-learning Fisika Dasar I dan

pemberian motivasi pembelajaran daring

kepada mahasiswa TPB

4 Membuat kuisioner untuk pembelajaran

daring bagi para mahasiswa dan dosen

pengampu untuk diedarkan pada akhir

semester.

Page 57: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

41

III.5 Rencana Aksi

Tabel III.4 Rencana Aksi Kegiatan I: Membuat bahan pembelajaran e-learning

Tahapan Kegiatan

Minggu Pertama

(Agustus 2020)

Minggu Kedua

(Agustus 2020)

17 18 19 20 21 24 25 26 27 28

Berdiskusi dengan mentor dan

ketua tim pengembang kurikulum

Fisika Dasar I;

L

I

B

U

R

Memetakan kurikulum Fisika Dasar

I berdasarkan silabus kurikulum

2020 lalu menyusun RPP dan bahan

ajar daring yang dibutuhkan;

Berkoordinasi dengan dosen-dosen

Fisika lain untuk membuat bahan

ajar sesuai materi yang ditentukan;

Membuat video pembelajaran

daring untuk materi pertama

Besaran dan Satuan (sebanyak 6-8

video);

Membuat soal pretest dan postest

(kuis akhir) dan latihan soal daring

untuk materi pertama Besaran dan

Satuan (sebanyak 30 soal).

Tabel III.5 Rencana Aksi Kegiatan II: Membuat sistem evaluasi semester Fisika Dasar I daring

Tahapan Kegiatan

Minggu Ketiga

(Agustus –

September 2020)

31 1 2 3 4

Berkoordinasi dengan koordinator program studi

Fisika untuk melakukan rapat bersama prodi

Fisika;

Mengadakan rapat bersama para dosen pengampu

Fisika Dasar I untuk brainstorming terkait dengan

sistem evaluasi tengah dan akhir semester jika

dilakukan secara daring;

Pengumpulan soal-soal evaluasi yang telah dibuat

tahun-tahun sebelumnya serta pembahasannya

untuk di-digitalisasi dan di masukkan dalam

repository daring;

Membuat sistem Ujian Tengah Semester dan

Ujian Akhir Semester daring via moodle;

Melakukan uji coba dan evaluasi terhadap sistem

UTS dan UAS daring.Berdiskusi dengan mentor

dan ketua tim pengembang kurikulum Fisika

Dasar I;

Page 58: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

42

Tabel III.6 Rencana Aksi Kegiatan III: Mengadakan webinar untuk sosialisasi sistem e-learning

Fisika Dasar I dan pemberian motivasi pembelajaran daring kepada mahasiswa TPB

Tahapan Kegiatan

Minggu Keempat

(September 2020)

Minggu Kelima

(September 2020)

7 8 9 10 11 14 15 16 17 18

Mempersiapkan materi untuk webinar

sosialisasi sistem;

Berkonsultasi dengan mentor dan ketua

tim pengembang kurikulum Fisika

Dasar I.

Menghubungi dan memastikan

narasumber motivator hadir untuk

mengisi webinar dengan tujuan

memberikan motivasi pada mahasiswa

baru;

Mempersiapkan alat dan sistem untuk

webinar serta publikasi kepada para

mahasiswa dan dosen bekerjasama

dengan tim Humas ITK;

Menyelenggarakan webinar terkait

sosialisasi sistem e-learning dan

motivasi belajar daring pada mahasiswa

TPB.

Tabel III.7 Rencana Aksi Kegiatan IV: Mengadakan webinar untuk sosialisasi sistem e-learning

Fisika Dasar I dan pemberian motivasi pembelajaran daring kepada mahasiswa TPB

Tahapan Kegiatan

Minggu Keenam

(September 2020)

21 22 23 24 25

Berdiskusi dengan mentor dan tim pengembang

kurikulum Fisika Dasar I; (100%)

Membuat draft kuisioner sistem pembelajaran e-

learning untuk akhir semester untuk mahasiswa dan

dosen pengampu; (100%)

Berkonsultasi dengan mentor dan tim pengembang

kurikulum Fisika Dasar I terkait draft kuisioner yang

telah dibuat; (100%)

Membuat kuisioner di dalam google form dan

memasukkan kuisioner di dalam sistem e-learning

pada akhir semester.

Page 59: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

43

PELAKSANAAN AKTUALISASI

IV.1 Capaian Aktualisasi

Proses aktualisasi merupakan cara seorang CPNS dalam memgamalkan dan membuktikan nilai-

nilai ANEKA yang telah dipelajari secara teori pada pelatihan dasar CPNS. Kegiatan-kegiatan di

instansi terkait harus dilaksanakan dengan nilai-nilai ANEKA. Berdasarkan hasil kegiatan

aktualisasi, penulis merangkum capaian nilai ANEKA dalam setiap kegiatan sebagai berikut.

IV.1.1 Pelaksanaan Kegiatan 1

Kegiatan Membuat video pembelajaran dan latihan soal untuk e-learning untuk

materi dasar pengukuran.

Tanggal Pelaksanaan 18-28 Agustus 2020

Output Kegiatan Dokumen RPP; Video Pembelajaran; Soal-soal latihan, pre-test dan

post-test sesuai tujuan pembelajaran

Proses pertama terkait dengan kegiatan latsar yang dilakukan oleh penulis adalah melaksanakan

kegiatan untuk membuat materi video pembelajaran serta latihan-latihan soalnya lalu memasukkan

ke dalam sistem e-learning yang dimiliki oleh kampus ITK. Tujuan pembuatan video pembelajaran

ini adalah mempersiapkan konten untuk sistem proses belajar mengajar secara jarak jauh via

internet.

IV.1.1.1 Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan Dasar

Tahapan kegiatan ini merupakan pembahasan bersama tim kurikulum TPB fisika dasar serta mentor

untuk menganalisis isu terkait dengan pembelajaran e-learning. Oleh karena adanya pandemik

COVID-19, mentor sedang tidak berada di kampus sehingga hanya dapat berkomunikasi via online

video conference. Suasana di kampus juga cenderung sepi karena lonjakan kasus yang ada di

Balikpapan selama masa aktualisasi berlangsung, dan beberapa kali terdapat penutupan kampus

sehingga menghambat pertemuan langsung penulis dengan rekan-rekan sejawat lainnya. Dalam

kegiatan ini, penulis harus menerapkan nilai Etika Publik dan Komitmen Mutu, dimana penulis

berusaha untuk tetap menjalin komunikasi dengan baik tanpa melanggar etika seorang ASN kepada

tim pengembang kurikulum maupun mentor, serta berusaha untuk berpikir inovatif agar masalah

dapat terselesaikan dengan efektif.

Page 60: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

44

Gambar IV.1 Pelaksanaan kegiatan diskusi dan konsultasi dengan ketua tim kurikulum fisdas

serta mentor yang dilakukan secara rutin. (18 Agustus 2020)

Pada tahapan kegiatan kedua ini, penulis bekerjasama dengan tim kurikulum TPB Fisika Dasar 1

untuk memetakan pokok bahasan yang akan dikaji pada mata kuliah Fisika Dasar 1. Pemetaan ini

terkait seberapa dalam materi yang perlu diajarkan, kemudian tahapan pembelajaran agar

mahasiswa dapat mencapai capaian pembelajaran mata kuliah tersebut, hingga bentuk asesmen

yang akan diberikan kepada mahasiswa untuk menguji pemahaman mereka pada setiap materi.

Studi literatur mengenai tujuan pembelajaran diambil dari acuan buku belajar fisika karya Randall

D Knight, dengan menerapkan WOG penulis meminjam buku di perpustakaan untuk dipelajari

lebih lanjut. Tampilan dari hasil pemetaan kurikulum ditunjukkan pada Gambar IV.2.

Gambar IV.2 Pemetaan kurikulum Fisika Dasar 1. (19 Agustus 2020)

Setelah itu, penulis merumuskan tujuan pembelajaran mata kuliah bersama tim kurikulum TPB

Fisika Dasar secara daring melalui spreadsheet dan juga pertemuan jarak jauh menggunakan google

meets. Pada kegiatan ini penulis, tahapan pembelajaran yang sudah dipelajari lalu ditentukan

bagaimana tujuan pembelajaran yang dapat digabungkan serta tingkat kedalaman materi yang

dibutuhkan oleh mahasiswa TPB di ITK. Selain itu, dipetakan juga pokok bahasan yang dirujuk

oleh tujuan pembelajaran tersebut.

Page 61: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

45

Dalam kegiatan ini, penulis banyak menerapkan kerjasama sebagai nilai dasar nasionalisme dengan

pengembang kurikulum Fisika Dasar 1, karena untuk memetakan pokok bahasan dari kurikulum

baru bukanlah hal mudah. Penulis harus melakukan riset terlebih dahulu dengan melihat silabus

yang ada pada universitas baik lokal maupun luar negeri. Selain itu, penulis juga tidak

mengindahkan konten minimal pembelajaran yang telah disediakan oleh himpuna fisika Indonesia

(PSI). Selain itu, nilai akuntabilitas juga diterapkan agar setiap progress yang dilakukan selalu

diberikan kepada tim secara transparan sebagai bentuk tanggung jawab pekerjaan yang diemban.

Gambar IV.3 Perumusan tujuan pembelajaran berdasarkan sub-CPMK. (20 Agustus 2020)

Setelah tujuan pembelajaran selesai dipetakan, lalu dibentuklah rancangan pelaksanaan

pembelajaran (RPP) jarak jauh yang diturunkan dari rencana pembelajaran semester (RPS). RPP

jarak jauh ini berisi detail daripada pelaksanaan pembelajaran secara jarak jauh setiap pekannya

terkait dengan pokok bahasan yang dikaji, bagaimana proses pembelajaran jarak jauh berlangsung,

serta indikator tercapainya sub capaian pembelajaran mata kuliah. Konten pembelajaran dari RPP

didasarkan pada tujuan pembelajaran yang akan ditempuh selama satu pekan tersebut. Pembuatan

RPP dari pekan pertama hingga pekan ke-enambelas membutuhkan waktu yang cukup lama karena

perlu mempelajari sistem e-learning yang akan digunakan terkait dengan aktivitas-aktivitas yang

tersedia pada moodle yang juga masih dalam tahap pengembangan.

Page 62: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

46

Gambar IV.4 Deskripsi konten untuk pekan pertama (contoh) pada RPP. (21 Agustus 2020)

Pada proses ini, penulis banyak menerapkan nilai-nilai komitmen mutu untuk memikirkan inovasi

bagaimana proses pembelajaran yang dapat membuat mahasiswa sebagai konsumen pelayanan

publik menjadi lebih termotivasi untuk belajar, dengan konten yang tidak membosankan tanpa

mengindahkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pengembangan RPP ini juga haruslah

transparan dengan rasa tanggung jawab tinggi sebagai nilai dasar akuntabilitas yang diemban oleh

penulis sebagai CPNS.

Gambar IV.5 Detail pelaksanaan pembelajaran jarak jauh Fisika Dasar 1 yang akan dilakukan

pada pekan pertama (contoh), termasuk dengan soal-soal latihan. (24 Agustus 2020)

Page 63: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

47

Dalam tahapan kegiatan ini, penulis berupaya untuk menerapkan nilai akuntabilitas sebagai wujud

transparansi dalam pengembangan RPP kepada dosen-dosen pengampu Fisika Dasar dan juga

menerapkan peran WOG sebagai PIC pembelajaran e-learning yang dibalut nilai nasionalisme

untuk melakukan kerjasama dalam membuat konten materi Fisika Dasar 1. Selain itu, dalam rapat

koordinasi ini, penulis juga tidak mengindahkan nilai-nilai etika publik terutama bagaimana penulis

menghormati atasan yaitu ketua Jurusan Sains, Teknologi Pangan, dan Kemaritiman (JSTPK) serta

koordinator program studi Fisika.

Selama koordinasi berlangsung, tidak ada respon negatif terhadap RPP yang dirumuskan oleh

penulis beserta tim pengembang kurikulum TPB Fisika Dasar. Hanya saja terdapat beberapa

masukan agar mahasiswa tidak menjadi bosan terhadap pembelajaran, seperti bagaimana kita

memberikan asesmen agar tidak terlalu banyak dan lebih mengedepankan mereka untuk belajar

secara mandiri. Selain itu, sesi sinkronous yang dibuat juga setidaknya harus dilaksanakan oleh

dosen pada setiap pekannya. Kemudian dari koordinator program studi Fisika, RPP yang telah

dibuat sangat diapresiasi. Penulis juga menerapkan nilai anti-korupsi dengan selalu berbuat jujur

terhadap saat proses koordinasi dengan tidak menutup-nutupi bagaimana penyusunan RPP ini

dijalankan bersama dengan tim pengembang kurikulum. Dalam menentukan tugas pada RPP,

semangat gotong royong yang menjadi nilai dasar nasionalisme untuk mengisi konten e-learning

oleh masing-masing dosen, sehingga dapat menghasilkan sistem pembelajaran yang berkualitas.

Gambar IV.6 Koordinasi RPP dengan dosen-dosen pengampu Fisika Dasar 1. (24 Agustus 2020)

Pada tahapan kegiatan ini, penulis membuat video pembelajaran terkait materi pertama yang akan

dipelajari oleh mahasiswa, yaitu dasar pengukuran. Sebelum membuat video pembelajaran, penulis

terlebih dahulu melakukan studi literatur terhadap materi yang akan diajarkan. Studi literatur

penulis lakukan di perpusatakaan ITK. Sebagai bentuk nilai akuntabilitas, buku yang dipinjam oleh

penulis segera dikembalikan ke tempatnya setelah digunakan untuk menulis materi. Bahan tayang

yang akan diajarkan ditulis pada slide power point terlebih dahulu. Penulis juga melakukan

Page 64: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

48

koordinasi dengan tim videografer mahasiswa Fisika untuk membantu pengambilan video

pembelajaran yang dilakukan di laboratorium Fisika Dasar dan perpustakaan ITK. Dalam hal ini,

penulis melakukan tindakan anti-korupsi dan komitmen mutu dengan tidak memberikan mahasiswa

suatu nilai yang spesial karena telah bersedia membantu penulis saat merekam video pembelajaran.

Gambar IV.7 Pembuatan materi video pembelajaran. (25 Agustus 2020)

Setelah berkoordinasi dengan tim mahasiswa dan mempersiapkan bahan tayang, kemudian penulis

melakukan pengambilan video pembelajaran dengan menggunakan alat-alat pribadi penulis.

Penulis juga telah meminta izin kepada laboran serta penjaga perpustakaan ITK untuk dapat

melakukan perekaman video di unit tempat mereka bekerja, dan bertanggung jawab atas segala hal

yang terjadi selama kegiatan berlangsung.

Gambar IV.8 Perekaman video pembelajaran materi dasar pengukuran. (26 Agustus 2020)

Dari hasil rekaman video pembelajaran, penulis kemudian melakukan editing video secara pribadi

dengan harapan agar tampilan dari video pembelajaran menjadi lebih menarik tanpa mengurangi

konten pembelajaran sedikitpun. Selain itu, video pembelajaran ini akan menjadi referensi para

dosen pengampu lain dalam membuat video yang telah ditugasi dalam RPP sehingga secara tidak

langsung penulis memiliki tanggung jawab untuk memberikan kualitas video dan juga audio

keluaran yang terbaik.

Page 65: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

49

Gambar IV.9 Hasil editing video pembelajaran ditayangkan via Youtube. (27 Agustus 2020)

Selama pembuatan video ini, nilai-nilai komitmen mutu sangatlah diterapkan, terutama bagaimana

penulis berusaha untuk memberikan video pembelajaran yang kreatif dan juga menarik agar para

mahasiswa dapat memahami materi serta senang belajar fisika. Sebagai pelayan publik yang baik,

seorang dosen harus dapat menjiwai karakter sebagai pendidik yang bertujuan untuk mencerdaskan

para mahasiswa yang diampunya. Video pembelajaran yang dibuat kemudian diunggah ke dalam

situs youtube.com agar para mahasiswa dapat mudah mengakses video tersebut nantinya.

Gambar IV.10 Soal pre-test, post-test, serta soal latihan pada video pembelajaran yang dimuat

dalam RPP untuk materi dasar pengukuran. (27 Agustus 2020)

Untuk memantau perkembangan kemampuan mahasiswa, maka dibutuhkan suatu instrumen

pengukuran berupa pre-test dan post-test. Pre-test bertujuan untuk melihat kemampuan mahasiswa

sebelum mereka mendapatkan materi video pembelajaran, dan post-test adalah untuk melihat

bagaimana perkembangan mahasiswa setelah mendapatkan materi asinkronous yang diberikan oleh

Page 66: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

50

para dosen. Metode asinkronous yang diberikan berupa video pembelajaran serta soal-soal latihan

diantara tiga bagian video pembelajaran yang ditayangkan. Soal-soal latihan ini bertujuan agar

mahasiswa dapat melatih untuk memahami materi yang disampaikan pada video pembelajaran,

serta untuk membantu mahasiswa untuk belajar mandiri terkait dengan pertanyaan yang mungkin

tidak secara tekstual dituangkan dalam video pembelajaran.

Gambar IV.11 Pengisian soal pre-test, post-test, dan latihan video pembelajaran pada bank soal

sistem pembelajaran e-learning kuliah.itk.ac.id. (28 Agustus 2020)

Saat pembuatan soal pre-test, post-test, maupun soal latihan ini penulis tidak serta merta membuat

begitu saja, tetapi penulis juga telah mencari bentuk-bentuk soal dari studi literatur sebelumnya.

Kemudian setelah soal-soal tersebut dikonfirmasi dengan tim pengembang kurikulum TPB Fisika

Dasar, barulah soal tersebut diunggah dalam situs pembelajaran e-learning yang dimiliki oleh ITK,

Page 67: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

51

yaitu kuliah.itk.ac.id. Konten-konten soal yang telah dibuat sebelumnya dimasukkan dalam bank

soal dalam situs tersebut, selain itu bentuk-bentuk soal juga divariasikan dari mulai pilihan ganda,

persoalan dengan jawaban lebih dari satu, serta soal dalam bentuk pencocokan antara pertanyaan

dengan jawaban yang tersedia. Hal ini bertujuan agar pelayanan yang diberikan dapat lebih

maksimal kepada mahasiswa dengan harapan bentuk soal ini dapat melatih kemampuan mahasiswa

terutama kemampuan Psikomotorik. Setelah dimasukkan ke dalam bank soal, dipastikan kembali

bahwa jawaban-jawaban yang diberikan dalam soal sudah tepat dengan memberikan keleluasan

kepada para dosen yang bertanggungjawab mengampu Fisika Dasar, dimana seluruh dosen tersebut

diundang dalam kelas Fisika Dasar yang telah dibuatkan oleh penulis.

IV.1.1.2 Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

Pembuatan video pembelajaran serta pengisian konten e-learning ini merupakan itikad untuk

meningkatan kualitas pendidikan di ITK, terutama dalam mata kuliah Fisika Dasar. Mata kuliah

Fisika Dasar ini merupakan mata kuliah yang wajib diambil oleh seluruh mahasiswa baru ITK,

sehingga hal ini akan menjadi kesan bagi mahasiswa baru terhadap ITK. Kampus ITK merupakan

kampus baru, namun bukan tidak mungkin ITK dapat mengejar ketertinggalannya dengan kampus-

kampus top dalam negeri jika kita dapat memberikan kualitas pelayanan yang prima. Oleh karena

itu, walau hanya sebagian kecil saja dari seluruh mata kuliah yang ada, namun diharapkan kegitaan

pertama ini dapat membantu ITK dalam mewujudkan visi organisasinya, yaitu menjadi perguruan

tinggi yang menghasilkan karya unggul dan berperan aktif dalam pengembangan potensi daerah

Kalimantan pada tahun 2035. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung misi ITK yaitu memberikan

layanan pendidikan tinggi yang prima dengan berdasarkan prinsip pengelolaan organisasi yang

transparan, akuntabel, responsibel, adil dan kredibel.

IV.1.1.3 Penguatan Nilai Organisasi

Nilai organisasi yang dianut oleh ITK adalah SPECTA, yang merupakan akronim dari Solid,

Peduli, Cerdas, Beriman dan Bertaqwa. Tahapan-tahapan dalam kegiatan pertama ini membantu

menguatkan nilai-nilai yang ada pada SPECTA tersebut, contohnya adalah bagaimana saat penulis

melakukan koordinasi baik saat memetakan kurikulum bersama tim pengembang Fisika Dasar,

maupun saat berkoordinasi dengan dosen-dosen terkait dengan pembagian tugas dari RPP yang

telah dibuat oleh penulis dan disetujui oleh tim pengembang kurikulum Fisika Dasar. Selain itu,

pembuatan video pembelajaran yang menarik, atraktif, tanpa mengurangi konten tujuan

pembelajaran merupakan cara penulis untuk peduli terhadap mahasiswa yang menjadi objek pada

pelayanan publik yang diberikan oleh dosen.

IV.1.1.4 Analisis Dampak Kegiatan

Kegiatan ini memberikan dampak kepada para dosen pengampu maupun mahasiswa ke depannya.

Page 68: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

52

Dengan adanya video pembelajaran ini, para dosen pengampu tidak perlu melaksanakan sesi

sinkronous lebih lama seperti kelas tatap muka. Sementar dari mahasiswa saat ini masih belum

diketahui dengan pasti dampaknya. Hal ini karena mahasiswa belum masuk kuliah dan menjalani

kegiatan yang ada dalam konten e-learning secara efektif pada saat aktualisasi ini dilaksanakan.

Namun, dengan adanya revolusi pembelajaran melalui sistem e-learning dan seluruh isi konten-

konten yang ada dalam e-learning ini, diharapkan mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk

belajar secara jarak jauh lebih baik dibanding hanya mengandalkan sesi pertemuan sinkronous saja.

Selain menghabiskan kuota, sesi pertemuan sinkronous juga kurang begitu efektif dibandingkan

pertemuan langsung karena interaksi yang dirasa tidak maksimal. Para dosen pengampu tidak dapat

mengecek kemampuan mahasiswanya satu per satu ketika mereka sedang mengerjakan latihan soal.

Menurut beberapa mahasiswa juga lebih sulit memahami materi secara pertemuan daring. Oleh

karena itu, dengan adanya video pembelajaran serta konten e-learning keseluruhan ini, sesi

sinkronous juga tidak berlangsung lebih lama karena mahasiswa dapat menjalankan sesi

asinkronous terlebih dahulu.

IV.1.1.5 Kesimpulan dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil kegiatan pertama ini, seluruh tahapan kegiatan dilaksanakan dengan lancar dan

efektif. Penerapan nilai-nilai ANEKA terbukti membantu penulis dalam melaksanakan kegiatan

pertama ini, terutama saat berkoordinasi dengan mentor, tim pengembang kurikulum, maupun

dengan para dosen pengampu Fisika Dasar. Selain itu, berlandaskan nilai komitmen mutu dan

akuntabilitas, dengan adanya e-learning ini maka diharapkan seluruh nilai yang diberikan kepada

mahasiswa dapat lebih transparan dan mereka mendapatkan feedback yang lebih cepat karena

seluruhnya sudah secara otomatis keluar menggunakan sistem. Namun, konten e-learning yang

tertuang dalam RPP juga harus terus diperbaiki melalui timbal balik yang diberikan oleh mahasiswa

di akhir semester. Dengan demikian, kualitas pembelajaran Fisika Dasar di ITK dapat meningkat

bahkan bersaing secara global nantinya.

IV.1.2 Pelaksanaan Kegiatan 2

Kegiatan Membuat sistem evaluasi semester Fisika Dasar I daring.

Tanggal Pelaksanaan 31 Agustus- 04 September 2020

Output Kegiatan Dokumen soal dan pembahasan UTS UAS; Dokumentasi rapat; Sistem

UTS dan UAS pada laman kuliah.itk.ac.id

Pengetahuan mahasiswa yang didapatkan selama menempuh mata kuliah Fisika Dasar 1 perlu

diketahui untuk memastikan indikator pembelajaran yang mereka haruskan tercapai. Cara untuk

mengetahui batas kemampuan mahasiswa ini adalah melalui suatu evaluasi pembelajaran. Sistem

Page 69: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

53

evaluasi pembelajaran secara default dilakukan dua kali untuk satu semester, yaitu evaluasi tengah

semester dan evaluasi akhir semester. Bentuk evaluasi yang digunakan adalah sistem ujian tulis.

Namun di era pandemik seperti ini, tidak memungkinkan untuk melakukan ujian tulis secara

langsung di kampus. Oleh karena itu, diperlukanlah sistem evaluasi secara jarak jauh melalui situs

kuliah.itk.ac.id.

IV.1.2.1 Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan Dasar

Dalam hal pembuatan sistem evaluasi daring ini, penulis tidak bisa langsung menentukan secara

pribadi maupun dengan tim kurikulum TPB Fisika Dasar saja. Terlebih dahulu, penulis

membutuhkan masukan-masukan serta kesepakatan dengan seluruh dosen pengampu Fisika Dasar

dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran Fisika Dasar ini. Hal ini berkaitan dengan nilai

akuntabilitas baik kepada para mahasiswa sebagai stakeholder, maupun kepada atasan sebagai

bentuk pertanggungjawaban atas nilai yang akan diberikan sebagai indikator capaian mahasiswa.

Selain itu, dengan menerapkan nilai anti-korupsi agar para dosen dapat segera memberikan

transparansi terhadap nilai yang diberikan pada mahasiswa sehingga tidak ada celah tawar menawar

nilai antara dosen dengan mahasiswa jika ada hal yang tidak dikehendaki.

Gambar IV.12 Diskusi bersama koordinator program studi Fisika yaitu Bapak Dian Mart

Shoodiqin, S.Si., M.Si. (24 Agustus 2020)

Pertama-tama, penulis berdiskusi dengan Bapak Dian Mart Shoodiqin, S.Si., M.Si. selaku

koordinator program studi Fisika dan juga atasan para dosen Fisika untuk meminta izin membuat

rapat kepada para pengampu Fisika Dasar. Beliau juga merupakan role model bagi penulis baik

sebagai seorang dosen senior maupun seorang atasan yang memberikan arahan terkait dengan

keputusan-keputusan selain hal akademis. Agenda rapat adalah untuk membahas sistem evaluasi

Fisika Dasar secara jarak jauh. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui keluhan-keluhan para

dosen pengampu yang selama ini telah melaksanakan pembelajaran Fisika Dasar. Penerapan nilai

Page 70: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

54

etika publik serta sikap saling menghormati menurut nilai nasionalisme sangat penting ketika

berdiskusi dengan atasan agar dapat saling bertukar pikiran dengan tata krama yang baik.

Setelah mendapatkan persetujuan untuk mengadakan rapat bersama para dosen pengampu Fisika

Dasar I, kemudian penulis mempersiapkan jadwal untuk rapat tersebut. Penggunaan google

calendar sangat membantu penulis dalam melihat jadwal rekan-rekan dan menemukan jadwal yang

cocok untuk dilaksanakannya rapat prodi. Kemudian dengan menerapkan prinsip WOG, penulis

meminta bantuan kepada tenaga pendidik JSTPK untuk membuat undangan rapat prodi fisika.

Undangan rapat dikirimkan via google mail yang langsung terintegrasi dengan google calendar

para dosen sehingga mereka dapat diberikan notifikasi sesaat sebelum rapat dilaksanakan.

Gambar IV.13 Rapat bersama pembahasan sistem UTS dan UAS Fisika Dasar secara daring. (28

Agustus 2020)

Rapat berlangsung dengan khidmat walaupun secara jarak jauh melalui google meets. Para dosen

pengampu berkesempatan hadir seluruhnya sehingga dapat dilakukan langsung pembahasan sistem

UTS dan UAS secara daring. Selama rapat berlangsung, penulis tetap menaati aturan forum sesuai

dengan etika publik agar tidak menyela maupun tidak menyerang argumen-argumen yang diberikan

oleh para dosen. Hal ini sangat diperlukan agar pembahasan tidak menjadi panjang dan cepat

menemukan titik temu terhadap setiap pendapat yang diberikan. Penanaman nilai nasionalisme

tentang persatuan juga dapat membantu sikap saling menghormati agar tata krama selama rapat

berlangsung tetap dapat terjaga. Berdasarkan notulensi rapat, terdapat beberapa poin penting,

diantaranya adalah:

1) Pelaksanaan UTS dan UAS secara daring dilaksanakan dengan menggunakan sistem yang

disediakan oleh kuliah.itk.ac.id.

2) Pelaksanaan UTS dan UAS harus sinkronous, dimana mahasiswa harus hadir pada jam

Page 71: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

55

ujian yang nanti ditentukan lebih lanjut.

3) Agar proses pemeriksaan hasil jawaban lebih mudah, pada sistem dapat digunakan grade

otomatis berdasarkan soal yang diberikan.

4) Bentuk soal berupa isian singkat dengan jawaban yang tidak membutuhkan tanda desimal,

ataupun tipe drag and drop text jika tipe soalnya adalah bentuk formulasi.

5) Selama ujian berlangsung, mahasiswa harus menyiapkan kertas dan pulpen sebagai bukti

pengerjaan yang nanti akan diunggah melalui sistem.

6) Mahasiswa diwajibkan mengunggah bukti pengerjaan agar para dosen dapat menilai tidak

hanya berdasarkan sistem, namun juga proses pengerjaan para mahasiswa tersebut.

Sistem evaluasi daring yang telah disetujui kemudian dipersiapkan oleh penulis. Sebelum membuat

sistem UTS dan UAS daring, terlebih dahulu penulis ingin mendapatkan contoh-contoh soal UTS

dan UAS dari beberapa tahun sebelumnya yang masih belum dituliskan lalu seluruhnya akan

direkap di penyimpanan daring. Selain itu, penulis juga membuat pembahasan soal UTS dan UAS

yang sebelumnya masih dalam tulisan-tulisan tangan untuk diketik agar dapat disimpan dalam

media penyimpanan daring. Hal ini bertujuan agar bank soal UTS dan UAS Fisika Dasar 1 dapat

tersimpan dengan baik, sehingga sewaktu-waktu soal-soal dan jawaban ini dibutuhkan untuk

akreditasi ataupun untuk memberikan kisi-kisi evaluasi, maka para dosen dapat dengan mudah

mengakses file tersebut secara daring melalui google drive.

Gambar IV.14 Soal UTS dan UAS versi digital. (1 September 2020)

Kegiatan ini erat kaitannya dengan penerapan WOG, dimana seluruh dosen dapat mengakses

dengan mudah kapanpun dimanapun mereka butuhkan bank soal ini. Seluruh pembahasan yang

telah diunggah juga dapat dikoreksi dan lebih transparan. Harapannya, para dosen pengampu Fisika

Dasar juga dapat memberikan masukan terhadap konten bank soal untuk UTS dan UAS selain dari

soal-soal UTS dan UAS tahun-tahun sebelumnya.

Page 72: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

56

Gambar IV.15 Pembahasan soal UTS dan UAS versi digital. (2 September 2020)

Agar proses rekap soal dan pembahasan UTS dan UAS ini menjadi bernilai komitmen mutu,

penulis berusaha untuk menyelesaikannya secara efektif dengan menggunakan Equation Tools

yang tersedia pada pemroses dokumen Word. Equation Tools ini membantu dalam penulisan huruf-

huruf matematis dengan cepat karena hanya perlu memasukkan simbol-simbol yang tersedia,

berikut juga perintah-perintah tertentu untuk memunculkan simbol tersebut.

Gambar IV.16 Repositori daring soal UTS dan UAS serta pembahasannya di Google Drive. (3

September 2020)

Seluruh dokumen-dokumen yang sudah di-digitalisasi kemudian di unggah pada situs google

drive pada akun yang dimiliki oleh prodi Fisika. Tidak lupa juga penulis membagikan akses

google drive ini kepada para dosen pengampu Fisika Dasar dengan tujuan memberikan

kemudahan dalam hal mendukung pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Sebelumnya penulis

juga memberikan arahan agar seluruh dosen dapat menanamkan rasa tanggung jawab dan

mengupayakan kerjasamanya saat mengakses folder ini, agar tidak serta merta merubah tanpa

Page 73: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

57

sepengetahuan admin situs Fisika sebagai penanggung jawab akun-akun Fisika.

Setelah soal-soal telah masuk ke dalam repositori daring, barulah konten dari sistem UTS dan UAS

dapat dilengkapi. Sistem UTS dan UAS daring ini dibuat di situs kuliah.itk.ac.id berbasis moodle

yang dapat diakses oleh seluruh dosen pengampu Fisika Dasar. Penulis juga telah melengkapi

aktivitas-aktivitas pembelajaran setiap pekannya sesuai dengan konten RPP yang telah disetujui

bersama. Pada pekan 8 dan pekan 16, akan diadakan evaluasi tengah semester dan akhir semester.

Sistem dari evaluasi yang sebelumnya telah disetujui melalui rapat kemudian dibuat oleh penulis

di dalam situs ini, bersama dengan soal-soal yang akan dimuat sebagai bahan evaluasi mahasiswa.

Gambar IV.17 Sistem UTS dan UAS daring yang dibuat pada halaman kuliah.itk.ac.id. (4

September 2020)

Sistem UTS dan UAS daring ini memiliki terbagi pada dua aktivitas, yaitu aktivitas berupa

pengisian jawaban secara sinkronous dan pengiriman bukti pengerjaan. Tujuannya adalah jika

terdapat mahasiswa yang mengalami permasalahan jaringan saat mengerjakan, mereka dapat

melampirkan bukti pengerjaannya berupa foto hasil pengerjaannya pada kertas tulis agar nilai tidak

Page 74: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

58

serta merta langsung dikeluarkan oleh sistem dan dosen dapat memberikan nilai sesuai dengan

proses yang mereka jalani. Hal ini menjadi komitmen mutu sebagai seorang dosen kepada para

mahasiswa selaku stakeholder, agar mereka mendapatkan penilaian yang adil sesuai dengan

kemampuan mereka masing-masing.

Gambar IV.18 Contoh bentuk soal UTS dan UAS yang diberikan kepada mahasiswa. (4

September 2020)

Dalam hal ini, mahasiswa tidak dapat mengakses dengan cara memberikan restriction access pada

saat pengaturan dilakukan. Tujuannya adalah agar kerahasiaan soal UTS dan UAS ini dapat terjaga

hingga saat waktu yang telah ditentukan. Berdasarkan nilai anti-korupsi, para dosen pengampu

termasuk penulis wajib merahasiakan bentuk soal maupun isi dari soal UTS dan UAS yang akan

diberikan kepada mahasiswa dan tidak boleh menerima apapun agar mahasiswa dapat melihatnya.

Penulis juga harus memastikan sebagai PIC web-learning dimana jika terjadi kebocoran soal, maka

akses dari dosen tersebut akan dicabut sehingga ke depannya saat soal telah diubah dosen tersebut

tidak dapat melihat sebagai konsekuensi kecurangan yang dia lakukan.

Sistem UTS maupun UAS daring yang telah dibuat belum dapat dipastikan berjalan dengan baik,

maka dari itu sudah sepatutnya ada ujicoba terhadap sistem yang baru ini. Seluruh dosen pengampu

diharapkan dapat mencoba sistem UTS dan UAS daring dengan tujuan mendapatkan respon jika

terdapat bug maupun kesalahan pada sistem. Penguji-cobaan sistem dilakukan langsung pada

halaman kuliah.itk.ac.id pada kelas daring yang telah dibuat oleh penulis.

Page 75: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

59

Gambar IV.19 Pengujian hasil UTS dan UAS yang telah dilaksanakan melalui sistem moodle. (4

September 2020)

UTS dan UAS diuji coba dengan mengerjakan soal UTS dan UAS langsung pada sistem. Jika

seluruh soal telah dikerjakan pada sistem, maka terdapat tampilan hasil jawaban yang tertera sesuai

Page 76: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

60

dengan Gambar IV.19 sehingga mahasiswa dapat mengecek kembali jawaban mereka sebelum

mengirimnya secara permanen pada sistem. Setelah mahasiswa yakin dengan jawabannya, mereka

dapat mengirimkan langsung kepada sistem dan mendapatkan summary dari hasil ujian seperti

Gambar IV.20, kemudian langsung diarahkan untuk mengirimkan bukti pengerjaan mereka dalam

bentuk file foto yang dimasukkan dalam file PDF dengan penamaan format tertentu.

Gambar IV.20 Pengujian sistem feedback setelah ujian diselesaikan dan sistem pengiriman bukti

pengerjaan. (4 September 2020)

Mahasiswa juga diberikan feedback setelah mereka selesai mengerjakan soal ujian. Untuk

pengiriman bukti, diberikan waktu kurang lebih 30 menit setelah mereka selesai mengerjakan agar

jika terdapat gangguan koneksi dsb, mereka memiliki banyak waktu untuk mencari solusinya.

Sistem ini merupakan portal pelayanan publik diperuntukkan bagi para mahasiswa bukan untuk

menyulitkan, tetapi untuk memudahkan proses pembelajaran. UTS dan UAS daring merupakan alat

ukur capaian pembelajaran seorang mahasiswa, dan diharapkan menjadi alat bantu bukan suatu

Page 77: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

61

momok yang menyeramkan. Walaupun terbilang baru, sistem ujian jarak jauh ini sudah harus dapat

diterapkan seiring terus dilakukan perbaikan sebagai komitmen mutu bagi penulis sebagai

pengemban tugas PIC web learning untuk memberikan pelayanan publik terbaik.

IV.1.2.2 Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

Kegiatan ini memberikan integrasi dari sistem pembelajaran serta evaluasi secara daring. Selain itu

kegiatan ini juga membantu para dosen jika mereka membutuhkan contoh-contoh soal karena sudah

masuk di dalam repositori. Dalam kegiatan ini merupakan wujud dalam memberikan layanan

pendidikan tinggi yang prima dengan berdasarkan prinsip pengelolaan organisasi yang transparan,

akuntabel, responsibel, adil dan kredibel, sesuai dengan visi ITK yaitu menjadi perguruan tinggi

yang menghasilkan karya unggul dan berperan aktif dalam pengembangan potensi daerah

Kalimantan pada tahun 2035. Kegiatan ini juga berperan sebagai pengemban misi ITK yang

pertama adalah memberikan layanan pendidikan tinggi yang prima dengan berdasarkan prinsip

pengelolaan organisasi yang transparan, akuntabel, responsibel, adil dan kredibel.

IV.1.2.3 Penguatan Nilai Organisasi

Selama kegiatan ini berlangsung, kerahasiaan terhadap bentuk soal serta konten dari UTS dan UAS

menjadi tanggung jawab penuh para dosen pengampu Fisika Dasar. Hal ini sesuai dengan nilai

organisasi yang dipegang oleh ITK, yaitu beriman dan bertakwa tertuang dalam SPECTA.

Seseorang yang beriman dan bertakwa harus bisa jujur dan mampu memegang amanahnya. Oleh

karena itu, para dosen pengampu terutama penulis dapat menerapkan nilai organisasi ini baik saat

kegiatan berlangsung, maupun sampai nanti proses pembelajaran selesai. Selain itu, dengan adanya

persetujuan dari hasil rapat terkait dengan pelaksanaan sistem UTS Dan UAS daring, hal ini

menguatkan solidaritas dari para dosen pengampu.

IV.1.2.4 Analisis Dampak Kegiatan

Kegiatan pembuatan sistem evaluasi ini tidak hanya berdampak pada penulis pribadi tetapi juga

para dosen pengampu Fisika Dasar secara umum. Selama merekap soal UTS dan UAS lalu

membuat repositori daring untuk seluruh soal dan pembahasan UTS dan UAS, penulis terus

berkoordinasi agar para dosen dapat mengecek hasil rekapan tersebut. Dengan menerapkan nilai

akuntabilitas, maka seluruh proses-proses perekapan soal serta pembuatan sistem UTS dan UAS

secara daring dapat dipertanggung jawabkan baik kepada ketua prodi maupun kepada tim

pengembang kurikulum Fisika Dasar. Sikap saling menghormati berdasarkan nilai nasionalisme

antar dosen pengampu terutama penulis sebagai pemimpin agenda rapat sangat diperlukan agar

perdebatan antara sistem UTS dan UAS daring tidak berlangsung alot dan cepat menemukan

solusinya. Selama kegiatan berlangsung, penulis juga tidak mengindahkan nilai etika publik

terutama saat berbicara kepada atasan maupun saat forum diskusi berlangsung. Penguji-cobaan

Page 78: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

62

sistem evaluasi daring merupakan tekad penulis untuk menanamkan nilai komitmen mutu, agar

para mahasiswa tidak mendapatkan banyak kendala saat pengerjaan UTS maupun UAS nantinya.

Kejujuran sebagai nilai anti-korupsi wajib diemban selama melaksanakan kegiatan ini, terutama

agar tidak membocorkan rahasia terkait dengan soal-soal UTS dan UAS daring yang dibuat.

IV.1.2.5 Kesimpulan dan Rekomendasi

Dari hasil kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa pembuatan sistem UTS dan UAS daring ini dapat

membantu para dosen pengampu untuk mengukur pemahaman mahasiswanya secara jarak jauh.

Selain itu dengan adanya repositori daring yang dibuat, para dosen pengampu dapat terbantu untuk

melihat bagaimana bentuk-bentuk soal yang akan diujikan sehingga mereka mendapatkan referensi

untuk memberikan soal-soal latihan kepada para mahasiswanya sebelum melaksanakan UTS dan

UAS daring. Agar sistem UTS dan UAS darig ini lebih baik, ke depannya perlu juga dipantau agar

mahasiswa dapat mengerjakan secara on-cam dan dosen dapat memantau selama pengerjaan,

sehingga dapat memastikan bahwa mahasiswa mengerjakan evaluasi secara jujur sesuai dengan

kemampuan yang mereka miliki.

IV.1.3 Pelaksanaan Kegiatan 3

Kegiatan Mengadakan webinar untuk sosialisasi sistem e-learning Fisika Dasar

I dan pemberian motivasi pembelajaran daring kepada mahasiswa TPB

Tanggal Pelaksanaan 07 September - 18 September 2020

Output Kegiatan Poster publikasi webinar; Bukti kehadiran mahasiswa; Dokumentasi

berupa video rekaman kegiatan webinar (via YouTube)

Sistem pembelajaran jarak jauh Fisika Dasar 1 melalui laman kuliah.itk.ac.id yang telah dibuat

sedemikian rupa belum tentu dipahami oleh seluruh mahasiswa. Sistem navigasi dari situs ini masih

belum sempurna, karena belum tersedia kontak jika membutuhkan troubleshooting kepada admin.

Situs ini masih dalam tahap pengembangan dan membutuhkan waktu hingga seluruh fitur untuk

pelayanan pembelajaran tersedia. Selain itu, mahasiswa tahun pertama merupakan mahasiswa yang

baru mengenal dunia kampus dan perlu waktu untuk beradaptasi terhadap proses pembelajaran

yang akan mereka tempuh selama kuliah di ITK. Ditambah lagi, para mahasiswa memiliki latar

belakang kemampuan mengoperasikan teknologi yang berbeda, karena terdapat mahasiswa dari

beberapa daerah yang agak tertinggal tidak memiliki ketersediaan teknologi yang sama dengan

mahasiswa dari daerah yang sudah lebih maju. Oleh karena itu, dibutuhkan sosialisasi e-learning

dengan tujuan mengenalkan situs kuliah.itk.ac.id serta sistem pembelajaran jarak jauh untuk mata

kuliah Fisika Dasar 1 yang mereka tempuh selama 1 semester. Tidak hanya itu, tahapan kegiatan

ini juga bertujuan untuk memberikan motivasi mengenai kiat-kiat sukses belajar Fisika, karena

selama ini Fisika terbilang ‘angker’berkaitan dengan banyaknya rumus-rumus dan perhitungan.

Page 79: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

63

IV.1.3.1 Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan Dasar

Setelah dipastikan seluruh konten pembelajaran e-learning Fisika Dasar 1 sudah siap, maka barulah

sosialisasi dapat dilakukan. Pertama-tama, materi untuk sosialisasi e-learning Fisika Dasar 1 dibuat

berdasarkan konten pembelajaran e-learning Fisika Dasar 1 pada laman kuliah.itk.ac.id. Pembuatan

slide sebagai bahan tayang sosialisasi ini berisikan hal-hal teknis terkait dengan pelaksanaan

pembelajaran mata kuliah Fisika Dasar 1 secara jarak jauh, terkait dengan kegiatan pembelajaran,

deskripsi konten pembelajaran, serta teknis pelaksanaan setiap aktivitas pembelajaran. Dengan

menerapkan nilai komitmen mutu, slide PPT didesain sebaik mungkin agar para mahasiswa dapat

memahami materi sosialisasi yang diberikan.

Gambar IV.21 Konten pembelajaran e-learning Fisika Dasar 1 di laman kuliah.itk.ac.id. (7

September 2020)

Setelah mempersiapkan materi apa yang akan diberikan pada sosialisasi kepada mahasiswa, penulis

berkonsultasi terlebih dahulu dengan mentor serta ketua tim pengembang kurikulum Fisika Dasar

sebagai wujud transparansi dan tanggung jawab dari konten sosialisasi e-learning yang akan

diberikan kepada mahasiswa.

Page 80: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

64

Gambar IV.22 Bahan tayang sosialisasi e-learning Fisika Dasar 1. (8 September 2020)

Penulis banyak menerapkan nilai-nilai etika publik selama berkomunikasi dengan mentor dan ketua

tim pengembang kurikulum Fisika Dasar. Dukungan juga diberikan agar pelaksanaan sosialisasi

lancar dan tidak ada kendala.

Gambar IV.23 Komunikasi dengan mentor dan ketua tim pengembang kurikulum Fisika Dasar. (9

September 2020)

Selain mempersiapkan bahan konten dari e-learning, penulis juga menghubungi narasumber-

narasumber yang akan mengisi acara webinar sosialisasi tersebut. Pertama-tama penulis

menghubungi Bapak Agus Rifani, S.Si., M.Sc. sebagai dosen Fisika yang paling senior di ITK dan

memiliki pengalaman cukup banyak terkait dengan bidang pengajaran Fisika. Oleh karena itu,

penulis merasa beliau dapat memberikan saran dan motivasi dalam belajar Fisika agar sukses

memahami materi-materi yang disampaikan oleh para dosen. Selain Bapak Agus, penulis juga

menghubungi rekan yang bertugas membuat dan mengembangkan basis sistem e-learning

menggunakan moodle danyaitu Bapak Muchammad Chandra Cahyo Utomo, M.Kom. Hal-hal

teknis yang tidak dimengerti oleh penulis mengenai dasar dari sistem moodle akan dijelaskan oleh

beliau. Koordinasi terhadap kedua narasumber dilakukan untuk menentukan jadwal sosialisasi,

Page 81: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

65

merupakan bentuk penerapan nilai persatuan dalam nasionalisme serta dalam komunikasi tetap

tidak mengindahkan etika publik kepada atasan dan rekan sejawat.

Gambar IV.24 Koordinasi dengan para narasumber pengisi acara webinar sosialisasi e-learning.

(10 September 2020)

Berdasarkan hasil koordinasi tersebut, disetujui bahwa webinar akan dilakukan 3 hari sebelum

pelaksanaan kuliah dimulai, yaitu hari jum’at tanggal 18 September 2020. Hal ini berkenaan dengan

selesainya kegiatan orientasi ITK yaitu SPIN-ETAM serta masih dalam masa perwalian semester

Ganjil TA 2020/2021. Undangan untuk para narasumber dikirimkan melalui google mail yang

langsung terintegrasi dengan google calendar. Namun penulis juga memastikan sebelum hari

pelaksanaan agar para narasumber tidak lupa dengan kegiatan sosialisasi tersebut secara manual.

Gambar IV.25 Koordinasi dengan UPT TIK ITK untuk peminjaman ruangan zoom meeting. (11

September 2020)

Untuk melaksanakan sosialisasi e-learning, penulis membutuhkan bantuan kerjasama dari UPT

TIK ITK yang diketuai oleh Bapak Tegar Palyus Fiqar, S.T., M.Kom. Berhubung beliau sedang

tidak berada di kampus, oleh karena itu komunikasi dilakukan via whatsapp untuk memastikan

ruangan zoom meeting pada saat jadwal pelaksanaan sosialisasi dapat digunakan. Hal ini berkenaan

dengan jumlah peserta yang kemungkinan besar mencapai 900 orang lebih jika seluruh mahasiswa

TPB hadir pada sosialisasi ini. Setelah jadwal disetujui, Bapak Tegar kemudian menghubungi

teknisi penanggung jawab akun zoom ITK yaitu Mas Ridho. Berdasarkan hasil komunikasi,

Page 82: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

66

ternyata ruangan zoom dapat digunakan sekitar pukul 15.30 ke atas, berkaitan dengan adanya

pertemuan lain yang dilaksanakan pada hari yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan

WOG di ITK cukup baik dan terstruktur, sehingga penulis dapat mengintegrasikan program

sosialisasi sesuai dengan jadwal yang dimiliki oleh ITK.

Setelah memastikan jadwal pelaksanaan sosialisasi kepada UPT TIK, berikutnya penulis

membutuhkan bantuan untuk menginformasikan kepada para mahasiswa TPB terkait dengan

rencana sosialisasi tersebut. Dengan melakukan koordinasi kepada tim Humas ITK yang dipimpin

oleh Ibu Diah Arlita Oktaviany. Beliau memberikan arahan untuk menghubungi langsung kepala

pusat (kapus) TPB, Ibu Primadina Hasanah, S.Si., M.Sc. Kemudian setelah menghubungi Kapus

TPB, beliau menyambut baik rencana sosialisasi dan memberikan saran untuk segera membuat

poster publikasi untuk disebarkan kepada para mahasiswa TPB semasa mereka masih menjalani

orientasi kampus. Momen orientasi ini tidak ingin dilewatkan oleh penulis, oleh karena itu setelah

mendapatkan persetujuan dari Kapus TPB, penulis langsung membuat poster publikasi agar

sosialisasi e-learning Fisika Dasar 1 dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan. Koordinasi yang baik ini sekali lagi membuktikan bahwa penerapan WoG di ITK

berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur.

Gambar IV.26 Koordinasi dengan pimpinan tim Humas ITK dan Kapus TPB untuk memberikan

informasi terkait sosialisasi e-learning kepada para mahasiswa TPB. (11 September 2020)

Selama melakukan koordinasi dengan UPT TIK, tim Humas, maupun Kapus TPB ITK, penulis

tidak lupa untuk menerapkan nilai-nilai etika publik. Selain itu, penulis dari nilai anti-korupsi

bahwa setiap koordinasinya penulis melakukan secara transparan dan sesuai dengan prosedur.

Poster publikasi dibuat sendiri oleh penulis dengan menerapkan nilai komitmen mutu, dimana

kreatifitas dibutuhkan untuk membuat poster publikasi yang menarik. Poster kemudian dikirimkan

kepada kepala Kapus TPB sebagai bentuk dari tanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan.

Page 83: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

67

Gambar IV.27 Poster publikasi sosialisasi e-learning Fisika Dasar 1. (14 September 2020)

Pelaksanaan webinar ini dibantu oleh seorang mahasiswi sebagai MC dan moderator untuk

membantu menjembatani para narasumber dengan peserta webinar. Melalui zoom meeting yang

disediakan oleh ITK, kegiatan webinar terlaksana pada hari jum’at tanggal 18 September 2020

pukul 16.00 – 17.45 WITA. Narasumber pertama yang memberikan materi adalah Bapak Agus

Rifani, S.Si., M.Sc. Beliau membawakan materi tentang kiat-kiat belajar Fisika dan tips bagaimana

menyelesaikan persoalan-persoalan Fisika. Kemudian materi dilanjutkan dengan pengenalan

sistem e-learning moodle oleh Bapak M. Chandra Cahyo Utomo, M.Kom. Narasumber terakhir

adalah penulis sendiri yang telah membuat sistem e-learning untuk Fisika Dasar 1, bertujuan untuk

mengenalkan sistem pembelajaran jarak jauh yang akan diterapkan selama satu semester.

Gambar IV.28 Kegiatan sosialisasi e-learning Fisika Dasar 1 kepada mahasiswa TPB. (18

Page 84: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

68

September 2020)

Kehadiran peserta pada webinar menurut absensi yang diberikan saat sesi sosialisasi berlangsung

adalah sebanyak 488 mahasiswa melalui google form. Sebagai bukti bahwa tidak ada data

manipulasi, setiap responden dari google form akan diambil alamat e-mailnya dan mereka juga

mendapatkan bukti telah mengikuti webinar ini. Hal ini menjadi penerapan nilai akuntabilitas

sebagai bentuk pertanggungjawaban penulis terhadap Kapus TPB.

Gambar IV.29 Absensi kehadiran dari google form yang tertulis pada google spreadsheet. (18

September 2020)

Tidak hanya itu, di tengah sesi sosialisasi dibuat sebuah polling dari dua pertanyaan terkait dengan

ilmu Fisika. Pertama-tama, ditanyakan bagaimana para mahasiswa mendeskripsikan Fisika

menggunakan satu kata. Berdasarkan hasil polling pada Gambar IV.30, diketahui bahwa kata-kata

yang paling sering keluar adalah rumit, menantang, menyenangkan, susah, membingungkan, dll.

Hal ini menunjukkan bahwa Fisika masih menjadi momok sebagai ilmu sains yang cenderung rumit

dan berkaitan dengan banyak rumus yang membuat banyak mahasiswa kesulitan.

Page 85: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

69

Gambar IV.30 Hasil polling mengenai kata-kata yang mendeskripsikan ilmu Fisika bagi para

mahasiswa TPB.

Polling kedua berkaitan dengan pandangan para mahasiswa tentang Fisika. Berbeda dengan polling

sebelumnya, jawaban dari polling ini sudah diatur menjadi 4 jawaban, yang dapat dilihat pada

Gambar IV.31. Hasil polling ini menunjukkan bahwa hampir setengah dari mahasiswa mengatakan

bahwa asik atau tidaknya belajar Fisika lebih tergantung kepada guru pengajarnya. Hal ini menjadi

refleksi bagi penulis dan dosen pengampu lain bahwa menjadi dosen Fisika haruslah dapat

memberikan pengajaran yang berkualitas dengan mengedepankan pencapaian mahasiswa.

Seluruh hasil polling ini dapat segera dilihat oleh mahasiswa sebagai bentuk transparansi pembuat

acara dengan para peserta webinar. Dengan begitu, mahasiswa dapat melihat refleksi teman-teman

maupun diri mereka sendiri atas pendapatnya tentang Fisika. Artinya, para dosen pengampu nanti

haruslah mengubah bayangan mahasiswa terhadap Fisika agar lebih menyenangkan dan lebih

atraktif. Fisika merupakan pelajaran tentang kehidupan dan gejala-gejala yang ada di alam semesta.

Dengan memahami Fisika, kita dapat lebih mengenal asal kita bahkan kita dapat memprediksi

bagaimana akhir dari alam semesta ini berdasarkan keteraturan-keteraturan dari Hukum Fisika.

Page 86: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

70

Gambar IV.31 Hasil polling mengenai pandangan mahasiswa terhadap Fisika. (18 September

2020)

Agar mahasiswa yang berhalangan hadir pada sesi webinar dapat menonton kembali sehingga

mereka dapat mengikuti pembelajaran Fisika jarak jauh nantinya, rekaman video webinar diunggah

ke kanal youtube milik Fisika ITK. Hal ini juga berkenaan dengan sikap keadilan sosial bagi para

mahasiswa, sebagai bagian dari nilai nasionalisme. Mungkin saja mahasiswa yang berhalangan

hadir karena sakit atau tidak memiliki koneksi internet yang bagus, padahal materi yang diberikan

sangatlah penting untuk menunjang proses pembelajaran jarak jauh yang akan dijalaninya selama

satu semester.

Gambar IV.32 Hasil polling mengenai pandangan mahasiswa terhadap Fisika. (18 September

Page 87: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

71

2020)

IV.1.3.2 Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengarahan kepada para mahasiswa TPB agar mereka

dapat melaksanakan pembelajaran jarak jauh terutama untuk mata kuliah Fisika Dasar 1 dengan

lancar. Walaupun pada praktiknya mungkin mereka masih akan mengalami beberapa kendala,

namun setidaknya dengan adanya sosialisasi ini para mahasiswa dapat mengetahui alur

pembelajaran jarak jauh yang telah dibuat sedemikian rupa. Kegiatan ini selaras dengan visi ITK

yaitu menjadi perguruan tinggi yang menghasilkan karya unggul dan berperan aktif dalam

pengembangan potensi daerah Kalimantan pada tahun 2035 serta memberikan penguatan terhadap

misi organisasi ITK yaitu memberikan layanan pendidikan tinggi yang prima dengan berdasarkan

prinsip pengelolaan organisasi yang transparan, akuntabel, responsibel, adil dan kredibel.

IV.1.3.3 Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini merupakan wadah bagi para mahasiswa untuk mendapatkan pengarahan yang baik

dari penulis selaku penanggung jawab konten e-learning. Tidak hanya itu, dengan adanya kekuatan

motivasi yang diberikan oleh narasumber, maka diharapkan nilai-nilai solid, peduli, cerdas,

beriman dan bertakwa (SPECTA) tertanam dalam benak mahasiswa. Kegiatan ini menguatkan nilai

terutama solid, peduli, dan cerdas baik kepada para narsumber maupun kepada para mahasiswa

sebagai objek utama dalam dunia kampus.

IV.1.3.4 Analisis Dampak Kegiatan

Saat sesi webinar berlangsung, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang dilemparkan oleh para

peserta webinar yang mengindikasikan bahwa hasil sosialisasi ini memiliki dampak yang positif

dan mahasiswa juga turut aktif mengikuti webinar ini. Kegiatan webinar untuk sosialisasi ini tidak

hanya memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk bertanya seputar e-learning saja, tetapi juga

ada yang bertanya seputar bagaimana belajar Fisika secara efektif dan mudah memahami ilmu

Fisika. Oleh karena itu, webinar ini dapat mendukung terciptanya jalinan komunikasi awal yang

baik dari para mahasiswa kepada para dosen narasumber. Bagi penulis sendiri, dengan menerapkan

nilai ANEKA selama kegiatan ini berlangsung, seperti absensi kehadiran para peserta webinar serta

video dokumentas sebagai bentuk akuntabilitas berjalannya acara, kerjasama yang dilakukan

bersama para narasumber dan unit-unit yang terkait sebagai nilai nasionalisme, koordinasi yang

dilakukan menjadi lebih baik dan teratur sesuai dengan pelajaran etika publik, pembuatan materi

bahan tayang yang efektif dan efisien menurut nilai komitmen mutu, serta transparansi pada setiap

proses kegiatannya sebagai nilai anti korupsi.

IV.1.3.5 Kesimpulan dan Rekomendasi

Page 88: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

72

Kegiatan webinar ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk menjalankan proses

pembelajaran jarak jauh mata kuliah Fisika Dasar pada semester ganjil 2020/2021 dengan baik.

Webinar dilaksanakan dengan lancar dan output yang jelas, dimana dapat dilihat pada lama youtube

akun Fisika ITK. Adapun rekomendasi yang dapat diberikan adalah agar para dosen pengampu

dapat juga memberikan arahan jika terdapat kendala-kendala selama proses pembelajaran jarak

jauh berlangsung.

IV.1.4 Pelaksanaan Kegiatan 4

Kegiatan Membuat kuisioner untuk pembelajaran daring bagi para mahasiswa

dan dosen pengampu dan mempersiapkannya untuk akhir semester

Tanggal Pelaksanaan 21 September - 25 September 2020

Output Kegiatan Form kuisioner akhir semester untuk mahasiswa dan dosen

terintegrasi di laman kuliah.itk.ac.id

Sistem pembelajaran e-learning yang baru diterapkan semester ini tentu masih memiliki banyak

kekurangan. Situs yang digunakan juga masih dalam tahap pengembangan dan beberapa bug masih

kerap kali ditemukan selama diakses. Hal ini juga dirasakan oleh penulis sebagai pengisi konten

pada situs kuliah.itk.ac.id. Oleh karena itu, perlu adanya suatu timbal balik agar sistem

pembelajaran e-learning ini dapat terus ditingkatkan dan diperbaiki. Kuisioner merupakan salah

satu metode pengumpulan data sampel secara acak berdasarkan suatu populasi sebagai objek yang

diteliti, berisikan pertanyaan-pertanyaan singkat yang akan dijawab oleh responden. Jawaban-

jawaban dari responden sebagai data haruslah dirahasiakan dari orang lain, baik terkait identitas

responden maupun isi dari setiap poin jawaban. Sebagai bentuk kejujuran yang terkandung dalam

nilai anti-korupsi, penulis harus menjaga kerahasiaan dari jawaban kuisioner tersebut.

IV.1.4.1 Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan Dasar

Keterbatasan waktu dalam membuat perkuliahan jarak jauh pada sistem yang baru ini cenderung

menghasilkan berbagai kesalahan. Selain membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan mempelajari

sistem, penulis juga membutuhkan waktu untuk membuat konten pembelajaran daring. Dalam

pelaksanaan kuliah nanti, baik dari pihak mahasiswa maupun tenaga pengajar pasti akan mengalami

kesulitan. Oleh karena itu, berdasarkan prinsip keadilan menurut sila kelima, perlu dilihat sudut

pandang dari mahasiswa maupun dari dosen pengampu. Dengan melakukan konsultasi bersama

mentor serta melakukan diskusi dengan pak Yohanes Dwi Saputra, S.Si., M.Si. sebagai senior yang

sudah lama mengampu mata kuliah Fisika Dasar, penulis dapat memiliki pandangan menurut

tenaga pengajar.

Page 89: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

73

Gambar IV.33 Konsultasi dengan mentor untuk pembuatan kuisioner. (21 September 2020)

Gambar IV.34 Diskusi dengan salah seorang dosen Fisika (Yohannes Dwi Saputra, S.Si., M.Si)

untuk pembuatan kuisioner. (21 September 2020)

Draft kuisioner dibentuk berdasarkan dua kriteria, yaitu dari segi pengalaman pengguna dan konten

pembelajaran e-learning yang disediakan. Selama melakukan konsultasi, penulis menerapkan etika

publik yang baik terhadap atasan serta nilai komitmen mutu saat proses penyusunan draft kuisioner.

Dari hasil konsultasi tersebut, diperolehlah draft kuisioner untuk mahasiswa dan dosen. Terdapat

sekitar 35 pertanyaan, dengan rincian 10 pertanyaan untuk pengalaman pengguna serta 25

pertanyaan terkait dengan pembelajaran e-learning. Pertanyaan-pertanyaan di dalam kuisioner

tidak dibuat panjang, agar responden tidak malas untuk mengisi kuisioner tersebut.

Page 90: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

74

Gambar IV.35 Draft kuisioner untuk mahasiswa dan dosen pengampu Fisika Dasar 1. (22

September 2020)

Seluruh kegiatan untuk membuat draft kuisioner ini sangat memperhatikan nilai komitmen mutu,

agar pembuatan kuisioner ini betul-betul efektif dengan output yang jelas dibutuhkan bagi

pengembang situs e-learning Fisika. Peran dosen sebagai pelayan publik mewajibkan kita untuk

terus meningkatkan kualitas pelayanan yang kita berikan melalui timbal balik yang diberikan oleh

para mahasiswa sebagai konsumen jasa yang diberikan oleh kampus.

Page 91: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

75

Gambar IV.36 Jajak pendapat draft kuisioner sistem pembelajaran e-learning Fisika Dasar 1

kepada para dosen pengampu. (23 September 2020)

Gambar IV.37 Pengiriman draft kuisioner sistem pembelajaran e-learning Fisika Dasar 1 serta

progress kegiatan aktualisasi kepada mentor. (24 September 2020)

Setelah menyelesaikan draft kuisioner, kemudian dilakukanlah jajak pendapat kepada para dosen

pengampu Fisika Dasar 1. Tujuannya adalah untuk memberikan masukan terkait dengan kuisioner

pembelajaran yang akan diterbitkan bagi para mahasiswa. Untuk para dosen, draft kuisioner hanya

dikonsultasikan dengan mentor dan tim pengembang kurikulum Fisika Dasar 1. Dengan semangat

kerjasama dan gotong royong, hasil pendapat para dosen membangun agar kuisioner dapat

diberikan hanya akhir semester saja.

Page 92: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

76

Gambar IV.38 Pembuatan kuisioner secara digital menggunaan google form. (24 September

2020)

Untuk menjamin nilai akuntabilitas dari kuisioner yang diberikan lebih transparan dan dapat

dipertanggung-jawabkan, maka kuisioner ini dibuat secara daring dengan memanfaatkan google

form. Selain itu, hal ini juga menjamin kejujuran terhadap kuisioner yang telah di-digitalisasi. Data-

data akan langsung terkirim pada spreadsheet dan dapat dilihat langsung oleh tim pengembang

kurikulum, sehingga tidak ada celah untuk memanipulasi data berdasarkan nilai anti-korupsi.

Kemudian kuisioner ini di-embedkan pada sistem kuliah.itk.ac.id pada akhir semester, seperti

terlihat pada Gambar IV.39. Pengumuman untuk mengisi kuisioner selanjutnya akan diberitakan

Page 93: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

77

melalui UPT TIK dan tim Humas ITK, sesuai dengan integrasi pekerjaan menurut WoG di ITK.

Gambar IV.39 Kuisioner langsung diintegrasikan ke dalam sistem kuliah.itk.ac.id. (24 September

2020)

IV.1.4.2 Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

Pembuatan kuisioner untuk pembelajaran daring mata kuliah Fisika Dasar 1 ini merupakan

tindakan penulis sebagai bagian dari organisasi ITK untuk mewujudkan visi organisasi, yaitu

menjadi perguruan tinggi yang menghasilkan karya unggul dan berperan aktif dalam

pengembangan potensi daerah Kalimantan pada tahun 2035. Dengan adanya timbal balik dari

Page 94: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

78

mahasiswa sebagai stakeholder, maka perbaikan mutu pendidikan dapat terus dilakukan. Kegiatan

ini juga sejalan dengan misi yang diemban oleh organisasi, yaitu memberikan layanan pendidikan

tinggi yang prima dengan berdasarkan prinsip pengelolaan organisasi yang transparan, akuntabel,

responsibel, adil dan kredibel.

IV.1.4.3 Penguatan Nilai Organisasi

Tahapan-tahapan kegiatan yang dijalani penulis selama pembuatan kuisioner secara daring ini

dapat meningkatkan terutama solid, peduli, dan cerdas, sesuai dengan nilai yang dipegang teguh

oleh ITK. Kuisioner ini merupakan cara mahasiswa untuk dapat berkontribusi membangun suasana

perkuliahan yang kondusif serta didukung fasilitas-fasilitas yang memadai, termasuk sistem e-

learning fisika dasar. Selain itu, hal ini juga akan berdampak pada profesionalitas dosen sebagai

penanggung jawab konten-konten yang ada dalam kelas daring. Dengan begitu, ITK dapat

mencetak insan-insan yang cerdas dan memiliki sikap-sikap yang menunjukkan seseorang yang

beriman dan bertaqwa.

IV.1.4.4 Analisis Dampak Kegiatan

Dari kegiatan pembuatan kuisioner ini, dampak pada organisasi ke depannya adalah pengembangan

sistem pendidikan yang berkualitas dengan adanya peran aktif dari seluruh civitas akademika ITK,

sehingga ITK dapat menjadi kampus yang siap menghadapi era revolusi industri 4.0. Kuisioner ini

dapat menjadi acuan pengembangan sistem e-learning, terutama mata kuliah Fisika Dasar sebagai

mata kuliah wajib tahun pertama. Walau era pandemik nanti akan berakhir, tetapi sistem

pembelajaran asinkronous yang disediakan oleh ITK dapat terus digunakan, bahkan jika

memungkinkan dapat memberikan kesempatan bagi pelajar-pelajar dari luar kampus ITK untuk

dapat mengambil mata kuliah Fisika Dasar secara asinkronous dari ITK. Untuk itu, kuisioner ini

sangat penting untuk mencapai kampus ITK yang go-digital.

IV.1.4.5 Kesimpulan dan Rekomendasi

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan ini, dapat disimpulkan bahwa pembuatan kuisioner

memiliki andil besar pada perbaikan kualitas layanan pendidikan. Ditambah lagi, sistem

pembelajaran e-learning yang akan diterapkan ini masih sangat baru, sehingga kemungkinan besar

kendala-kendala akan ditemukan selama perkuliahan jarak jauh berlangsung. Dengan adanya

timbal balik dari mahasiswa, maka diharapkan konten-konten dapat diramu lebih matang dan

disesuaikan dengan saran-saran yang diberikan. Inovasi-inovasi dalam perbaikan layanan harus

rutin dilakukan sesuai dengan nilai dasar komitmen mutu. Selain dari mahasiswa, kuisioner ini juga

dibuat untuk para dosen pengampu agar perbaikan sistem tidak hanya dari segi pelayanan pendidika

kepada mahasiswa, namun juga dari segi pengajar yang akan memberikan kuliah. Seiring dengan

meningkatnya fasilitas pendidikan, maka tentu kualitas lulusan juga akan meningkat dan

Page 95: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

79

harapannya dapat membawa nama ITK ke kancah internasional.

IV.2 Kendala dan Strategi

No Kegiatan Kendala Strategi

1

Membuat video

pembelajaran dan latihan

soal untuk e-learning untuk

materi Besaran dan Satuan.

Alat perekaman video

belum tersedia dari prodi

Fisika

Peminjaman alat perekaman

video kepada tim mahasiswa

2

Membuat sistem evaluasi

semester Fisika Dasar I

daring.

Menentukan waktu rapat

yang cocok untuk semua

dosen

Menggunakan google

calendar untuk integrasi

jadwal kegiatan para dosen

3

Mengadakan webinar

untuk sosialisasi sistem e-

learning Fisika Dasar I dan

pemberian motivasi

pembelajaran daring

kepada mahasiswa TPB.

Ruangan zoom meeting

yang hanya bisa digunakan

30 menit sebelum acara

dimulai.

Memberikan pengarahan

kepada para narasumber

untuk dapat hadir tepat

waktu 30 menit sebelum

acara dan melakukan

persiapan.

4

Membuat kuisioner untuk

pembelajaran daring bagi

para mahasiswa dan dosen

pengampu dan

mempersiapkannya untuk

akhir semester.

Belum adanya referensi

untuk membuat kuisioner

yang ditujukan untuk

tenaga pengajar.

Melakukan diskusi bersama

dosen senior untuk

mendapatkan gambaran

terkait kuisioner untuk

dosen.

IV.3 Role Model

Pemimpin yang baik tidak hanya memberikan perintah saja, tetapi harus mencontohkan dan

membimbing hingga menjadi pekerja yang dewasa. Itulah yang tergambar oleh penulis saat

berdiskusi dengan Bapak Dian Mart Shoodiqin, S.Si., M.Si. Beliau adalah seorang panutan (role

model) penulis selama menjalani karir sebagai seorang dosen di ITK, khususnya di program studi

Fisika. Cara beliau berkomunikasi dan menyatukan ego yang mungkin timbul di antara dosen-

dosen Fisika sangat lihai. Walaupun usianya masih tergolong muda, tetapi sifat kepemimpinannya

sudah cukup dewasa.

Jarang sekali di Universitas lain, bahkan di program studi lain yang memiliki koordinator program

studi seperti Bapak Dian Mart Shoodiqin, S.Si., M.Si. Sikapnya yang santai tetapi selalu

Page 96: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

80

mengedepankan capaian pekerjaan timnya, membuat dirinya memiliki keunikan sendiri dalam

memimpin program studi Fisika. Beliau juga tidak pernah memarahi anak buahnya, akan tetapi

memberikan arahan dan motivasi yang penting untuk menyelesaikan pekerjaan karena semua yang

tugas yang diberikan adalah untuk kemajuan bersama.

Gambar IV.40 Momen saat berdiskusi dengan koordinator program studi Fisika.

Di luar lingkungan kerja, beliau juga tidak segan untuk bercengkrama bersama para dosen-dosen

lainnya. Selain humoris, beliau juga memiliki bakat dalam menyanyikan musik dangdut yang

sesekali menghibur para dosen saat berkumpul. Di balik itu semua, beliau juga telah menyiapkan

strategi untuk memajukan program studi Fisika yang sangat baik. Terbukti saat ini program studi

Fisika ITK sudah lebih produktif dalam hal riset, serta peminat dari prodi ini melonjak pada PMB

tahun 2020 ini. Capaian-capaian yang telah beliau raih tentu harus diteruskan oleh seseorang nanti,

jika beliau ingin melanjutkan studi doktoralnya nanti. Penulis berharap agar beliau bisa lebih

memimpin ITK ke depannya tanpa melupakan gaya kepemimpinannya sekarang ini.

Berikut adalah sekilas biodata beliau:

Nama : Dian Mart Shoodiqin, S.Si., M.Si.

NIP/NIDN : 198803212019031010

Tempat, tanggal lahir : Lumajang, 21 Maret 1988

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Golongan/Pangkat : Penata Muda Tk.1/ III b

Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Kalimantan

Alamat Kantor : Jl. Soekarno Hatta km.15, Karang Joang, Balikpapan Utara,

Kalimantan Timur

Telepon : 0542-8530801, Fax: 0542-8530800

Alamat Rumah : Jl. Pondok kelapa permai II blok cc/17, Duren Sawit, Jakarta Timur

Telepon : 0858-5187-3511

E-mail : [email protected]

Page 97: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

81

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

V.1.1 Kesimpulan Umum

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi adalah cara bagi seorang CPNS untuk menerapkan dan

menginternalisasi nilai-nilai dasar yang terdiri dari lima aspek, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Harapannya, nilai-nilai ini terus

diamalkan selama PNS melaksanakan tugasnya sebagai pelayan publik sesuai dengan kedudukan

dan perannya di Institusi tempat dia ditugaskan.

V.1.2 Kesimpulan Khusus

Berdasarkan kegiatan-kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan oleh penulis, kesimpulan yang dapat

diambil adalah sebagai berikut:

1. Video pembelajaran dan soal-soal latihan digital pada sistem e-learning milik ITK yaitu

kuliah.itk.ac.id telah berhasil dibuat. Konten daripada video pembelajaran ini diharapkan

dapat membantu pemahaman mahasiswa terkait mata kuliah Fisika Dasar, dibantu dengan

soal-soal latihan baik pre-test dan post-test, maupun latihan yang ada diantara video. Dengan

adanya sistem pembelajaran e-learning ini, sesi sinkronous yang selama ini dikritisi terkait

dengan kuota yang dibutuhkan oleh mahasiswa dapat dikurangi jamnya karena mereka dapat

belajar melalui konten pembelajaran asinkronous.

2. Saat pandemik berlangsung, mendadak seluruh kegiatan pembelajarn dipaksa untuk dijadikan

sistem daring. Evaluasi yang biasanya dilakukan secara langsung di kelas juga terdampak.

Pada semester sebelumnya, sistem UTS dan UAS sangat tidak efektif karena belum disiapkan

dengan baik. Sistem UTS dan UAS daring yang telah dibuat oleh penulis diharapkan mampu

menjadi solusi untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam memahami mata kuliah Fisika

Dasar secara jarak jauh.

3. Sistem pembelajaran jarak jauh Fisika Dasar 1 melalui e-learning telah disosialisasikan

kepada para mahasiswa melalui kegiatan webinar menggunakan zoom meeting. Webinar ini

dihadiri oleh 488 mahasiswa TPB yang didata dengan menggunakan google form dan google

spreadsheet. Tidak hanya itu, pemberian motivasi belajar Fisika oleh narasumber dirasa efektif

karena peserta yang begitu antusias untuk bertanya saat sesi webinar berlangsung.

Page 98: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

82

4. Kuisioner untuk para mahasiswa dan dosen yang akan dibagikan pada akhir semester

diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memperbaiki sistem e-learning, baik

dari segi pengalaman pengguna maupun konten e-learning. Dengan menggunakan google

form maka data hasil kuisioner dapat langsung dilihat oleh tim pengembang kurikulum dan

juga pengembang e-learning kampus.

V.1.3 Rekomendasi

V.1.3.1 Rekomendasi Umum

Hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini sebaiknya dapat diterapkan dan terus diperbaiki untuk

menunjang kegiatan pengajaran nantinya. Terlebih, mata kuliah Fisika Dasar cenderung ditakuti

oleh banyak mahasiswa, sehingga dengan menggunakan konten e-learning diharapkan mahasiswa

tidak bosan dalam mengikuti kuliah yang konvensional.

V.1.3.2 Rekomendasi Khusus

Adapun rekomendasi khusus yang dapat diberikan untuk memperbaiki atau menunjang kegiatan-

kegiatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Video pembelajaran dapat dibuat animasi, agar mahasiswa lebih tertarik untuk belajar tanpa

mengurangi konten dari tujuan pembelajaran. Soal-soal latihan dapat dibuat dengan model

open-ended question atau bentuk modular dengan kasus-kasus yang relevan pada dunia nyata.

2. Untuk memastikan pelaksanaan UTS dan UAS daring lebih bersih, sebaiknya mahasiswa wajib

menyalakan kamera selama ujian yang dapat dipantau langsung oleh dosen. Selain itu, dapat

juga digunakan safe exam browser agar para mahasiswa tidak bisa membuka situs pencarian

seperti google, yahoo, dsb. Namun kendala masih terdapat pada kemampuan mahasiswa untuk

mengakses sistem tersebut sehingga tidak diterapkan untuk saat ini.

3. Sebaiknya waktu pembukaan ruang zoom meeting khusus untuk para narasumber bisa lebih dari

30 menit sebelum acara dimulai. Hal ini agar masalah-masalah teknis dapat dicarikan solusinya,

seperti wajah moderator yang kurang begitu bagus tampilannya saat diberikan virtual

background. Berhubung jadwal pemakaian ruangan zoom meeting milik ITK penuh, maka hal

ini tidak bisa dilaksanakan.

4. Kuisioner perkuliahan ini agar dapat difasilitasi langsung oleh pusat penjaminan mutu, sehingga

dapat langsung terintegrasi oleh pusat.

Page 99: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

83

V.2 Video Aktualisasi

Seluruh kegiatan aktualisasi ini didokumentasikan dan ditayangkan pada situs Youtube. Tujuannya

adalah kegiatan aktualisasi yang dilakukan dapat dilihat oleh publik dengan harapan bisa

memberikan gambaran terkait kegiatan pelatihan dasar CPNS.

Gambar V.1 Preview video aktualisasi latsar milik penulis.

Video aktualisasi latsar dapat dilihat di laman: https://youtu.be/Wpzsk3scBwY

Page 100: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN METODE …

84

DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, E., dan Irawati, E. (2015): Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III:

Manajemen Aparatur Sipil Negara, LAN RI.

KPK, T. P. (2015): Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III: Anti Korupsi,

LAN RI.

Kumorotomo, W., Wirapradja, N. R., dan Imbaruddin, A. (2015): Modul Pendidikan dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III: Etika Publik, LAN RI.

Kusumari, B., Dwiputriati, S., dan Allo, E. L. (2015): Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III: Akuntabilitas, LAN RI.

Latief, Y., Suryanto, A., dan Muslim, A. A. (2015): Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III: Nasionalisme, LAN RI.

Purwanto, E. A., Tyastianti, D., Taufiq, A., dan Novianti, W. (2015): Modul Pendidikan dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III: Pelayanan Publik, LAN RI.

Republik Indonesia (2014): Undang-undang Republik Indonesia No.5 tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara, 1–104.

Suwarno, Y., dan Sejati, T. A. (2017): Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan

III: Whole of Government, LAN RI, diperoleh melalui situs internet:

https://scholar.google.com/scholar?cluster=7655782595613993771&hl=en&oi=scholarr.

Yuniarsih, T., dan Taufiq, M. (2015): Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III:

Komitmen Mutu, LAN RI.