laporan magang mekanisme penerapan ... - repository …

87
LAPORAN MAGANG MEKANISME PENERAPAN AKAD IJARAH MUNTAHIYA BIT TAMLIK (IMBT) PADA PEMBIAYAAN KPR FAEDAH iB DI PT BANK BRISYARIAH KANTOR CABANG JAMBI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya ( A. Md ) Oleh : YUNANDAR NIM : EPS. 150559 PROGRAM STUDI D-III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2018

Upload: others

Post on 01-Feb-2022

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN MAGANG

MEKANISME PENERAPAN AKAD IJARAH MUNTAHIYA BIT

TAMLIK (IMBT) PADA PEMBIAYAAN KPR FAEDAH iB DI PT BANK

BRISYARIAH KANTOR CABANG JAMBI

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya ( A. Md )

Oleh :

YUNANDAR

NIM : EPS. 150559

PROGRAM STUDI D-III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2018

i

ii

iii

MOTTO

فإن أرادا فصالا عن تراض منهما وتشاور فل جناح عليهما وإن أردتم أن تسترضعوا

آتيتم بالمعروف واتقوا الله واعلموا أن الله بما تعملون أولدكم فل جناح عليكم إذا سلمتم ما

بصير

"Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada

dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.

Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa

yang kamu kerjakan” (QS Al-Baqarah’ [2]: 233).1

1 Al-Qur’an dan Terjemah, Surah Al-Baqarah’(02); 233

iv

ABSTRAK

Laporan magang ini berjudul Mekanisme penerapan akad ijarah

muntahiya bittamlik (IMBT) pada pembiayaan KPR Faedah iB di Pt. Bank

Brisyariah kantor Cabang Jambi. Dalam penulisan laporan magang ini penulis

menggunakan tehnik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan studi

pustaka. Sedangkan metode alnalisis data yang digunakan dalam tugas akhir ini

adalah metode analisis deskriptif. Tujuan dari pembuatan laporan magang ini

adalah untuk mengetahui Mekanisme Pembiayaan KPR Faedah iB dengan

menggunakan akad ijarah Muntahiya Bit TamlikB (IMBT) PT. BANK

BRISyariah khususnya kantor Cabang Jambi. Kesimpulan yang dapat di ambil

dari laporan magang ini adalah Mahasiswa PKL/Magang mengetahui bagaimana

mekanisme pembayaran KPR Faedah iB Dengan menggunakan Akad Ijarah

Muntahiya Bit Tamlik (IMBT) PT Bank BRISyariah Kantor Cabang Jambi. KPR

Ijarah Muntahiya Bit Tamlik merupakan akad pembiayaan menggunakan akad

ijarah, akad wakalah dan akad jual beli dan diakhiri opsi perpindahan kepemilikan

pada saat jatuh tempo. Dimana nasabah memperoleh manfaat yang diperoleh dari

objek IMBT dan nasabah melakukan pembayaran sewa atas manfaat tersebut

secara mengansur per periode selama jangka waktu tertentu di akhir waktu jangka

sewa, opsi jual beli sebagai pengalihan kepemilikan objek sewa.

Kata Kunci : Mekanisme, KPR, Akad

v

PERSEMBAHAN

Ya Allah, Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi

takdirku, sedih, bahagia, dan bertemu orang-orang yang

memberiku sejuta pengalaman bagiku, yang telah memberi warna-

warni kehidupanku. Kubersujud dihadapan Mu,

Engaku berikan aku kesempatan untuk bisa sampai

Di penghujung awal perjuanganku

Segala Puji bagi Mu ya Allah,

Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil’alamin..

Sujud syukurku kusembahkan kepada Allah SWT yang Maha

pengasih lagi Maha Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan aku

manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar

dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu

langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.

Terimakasih telah kau tempatkan aku diantara kedua malaikatmu yang

setiap waktu ikhlas menjagaku,, mendidikku,, membimbingku dengan

baik,, ya Allah berikanlah balasan setimpal syurga firdaus untuk mereka

dan jauhkanlah mereka nanti dari panasnya sengat hawa api

nerakamu..

Untukmu Ayah (Isbandi),,,ibu (Zulhina)...Terimakasih....

Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-

harapan yang kalian impikan didiriku, meski belum semua itu kuraih’

insyallah atas dukungan doa dan restu semua mimpi itu kan terjawab di

masa penuh kehangatan nanti. Untuk itu kupersembahkan ungkapan

terimakasih kepada kakakku (Heri Husni, Asma Wati) yang amat di sayangi, dan

orang-orang yang spesial dalam hidupku.

"Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan bantuan

Allah dan orang lain. "Tak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain bersama sahabat-sahabat terbaik”..

Terimakasih kuucapkan Kepada Teman sejawat Saudara seperjuangan”

vi

vii

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ i

NOTA DINAS ................................................................................................. ii

MOTTO .......................................................................................................... iii

ABSTRAK ...................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ........................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN

A. latar belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

D. Metode penulisan. ........................................................................ 6

E. Waktu dan Tempat Lokasi Magang ............................................. 9

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Defenisi Mekanisme .................................................................... 11

B. Defenisi IMBT ............................................................................ 12

C. Dasar Ketentuan IMBT ................................................................ 14

D. Objek Pembiayaan IMBT BRIS iB. ............................................ 15

E. Ketentuan Objek Sewa. ................................................................ 16

F. Syarat IMBT ................................................................................ 16

G. Rukun IMBT. ............................................................................... 18

H. Kredit Kepemilikan Rumah ......................................................... 19

I. Ruang Lingkup Produk KPR Faedah. .......................................... 20

ix

BAB III. PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH ........................... 22

1. Sejarah Pt. Bank Bri Syariah ............................................... 22

2. Visi dan Misi Pt. Bank Bri Syariah .................................... 24

3. Budaya Kinerja PT. Bank Bri Syariah ............................... 24

4. Produk – Produk PT. Bank Bri Syariah ............................ 26

5. Struktur Organisasi ............................................................ 30

B. HASIL KEGIATAN MAGANG.................................................... 41

1. Ketentuan Teknis Pelaksanaan Penerapan IMBT .............. 41

2. Penerapan Akad IMBT pada Bank ..................................... 43

3. Mekanisme Pembiayaan Produk KPR Faedah IB ............. 46

4. Resiko Pembiayaan IMBT ................................................. 52

5. Kelebihan Produk KPR Faedah IB dengan menggunakan

Akad IMBT ....................................................................... 52

6. Kekurangan Produk KPR Faedah IB dengan menggunakan

Akad IMBT ....................................................................... 53

7. Akad dalam Produk KPR Faedah IB .................................. 53

8. Proses Mekanisme Pembiayaan KPR Faedah .................... 53

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 61

B. Saran ............................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Data Pembiayaan IMBT ....................................................... 3

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Ilustrasi IMBT ...................................................................... 44

Gambar 3.2 : Skema Pembiayaan IMBT BRIS iB. .................................... 53

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

dikembangkan berdasarkan hukum muamalah syariah. Usaha pembentukan

sistem ini didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk memungut maupun

meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan

investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram.1Pertumbuhan ekonomi

di suatu bangsa memerlukan pola pengaturan pengelola sumber-sumber

ekonomi yang tersedia yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan dan

mempermudah perputaran siklus ekonomi demi kesejahteraan masyarakat.

Salah satu penggerak agar roda perekonomian suatu bangsa berjalan adalah

lembaga perbankan baik konvensional maupun syariah yang mempunyai

peranan sangat penting.

Manusia pada umumnya mempunyai kebutuhan akan tempat tinggal.

Dimana tempat tinggal tersebut adalah untuk tempat berlindung, tempat

berkumpul dan berkomunikasinya anggota keluarga. Selain itu juga rumah

yang nyaman dan indah yang diperoleh dengan rezeki yang bersih dan dana

yang halal adalah idaman bagi setiap keluarga. Jika masyarakat yang

mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka ia bisa

1https://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan_syariah akses 20 mei 2018

2

membeli rumah dengan cara lunas atau tunai. Namun tidak sedikit pula

masyarakat yang membeli rumah secara mengangsur atau mencicil, khusunya

bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, dikarenakan pembayaran secara

mencicil lebih ringan dibandingkan dengan membayar secara tunai. Oleh karena

itulah lembaga perbankan mengeluarkan produk untuk memenuhi kebutuhan akan

tempat tinggal yang dinamakan dengan KPR (Kredit Pemilik Rumah) produk ini

muncul dikarenakan adanya permintaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

rumah secara cicilan.2

PT. Bank BRISyariah merupakan perwujudan dan permintaan masyarakat

yang membutuhkan suatu sistem alternative perbankan dengan menggunakan

prinsip-prinsip syariah dalam menyediakan jasa keuangan yang sehat. BRISyariah

juga mengeluarkan produk untuk memenuhi kebutuhan akan rumah hunian yang

indah dan nyaman serta dapat dicicil, produk ini dinamakan KPR Faedah

BRISyariah iB. Produk ini adalah produk pembiayaan yang menggunakan akad

Ijarah Muntahiya Bit Tamlik.

Perbankan Syariah memiliki kelebihan dan fleksibilitas dibandingkan

perbankan konvensional dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan nasabah.

Perbankan syariah menawarkan beragam jenis akad yang dipilih sesuai dengan

kondisi dan kebutuhan nasabah.3

2http://www.bi.go.id/id/iek/produk-jasa-perbankan/jenis/Documents/KPRumah.fdf, akses 09

april 2018 3 ibid

3

Salah satu jenis kebutuhan nasabah adalah penguasaan terhadap manfaat

atas barang/properti selama jangka waktu tertentu. Selama ini, kebutuhan tersebut

dipenuhi dengan memanfaatkan jasa sewa/leasing dari lembaga keuangan non

bank (perusahaan leasing) konvensional. Padahal, kebutuhan seperti itu dapat

juga dipenuhi oleh perbankan syariah. Salah satu produk pembiayaan yang dapat

melayani kebutuhan nasabahtersebut adalah Ijarah Muntahiya Bit Tamlik

(IMBT), yaitu produk dengan akad ijarah (sewa) dengan opsi perpindahan hak

milik.4 Produk KPR faedah Bank BRISyariah dengan menggunakan akad IMBT

dikeluarkan oleh BRISyariah pada tahun 2015 adapun pada tahun 2015 tersebut

Bank BRISyariah mengeluarkan petunjuk dan cara melaksanakannya. Ditahun

2016 produk KPR faedah IMBT BRISyariah tersebut sangat fleksibel untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat.

Tabel 1.1 Data pembiayaan IMBT

No Per Priode JumlahNasabah Total Pembiayaan

1 2015 7 Nasabah 2,987 Miliar

2 2016 19 Nasabah 4,875 Miliar

3 2017 28 Nasabah 9,203 Miliar

4 2018 24 Nasabah 5,382 Miliar

Jumlah 78 Nasabah 22,447 Miliar

4 Petunjuk pelaksanaan pembiayaan IMBT di BRISyariah KC Jambi hal.3 bab 1 tahun 2016

4

Sumber data: marketing BRISyariah.5

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pertumbuhan outstanding produk

KPR dengan akad IMBT cukup tinggidan ini meningkatkan aset perusahaan

dalam pembiayaan konsumen, Khususnya kredit kepemilikan ruma. Peningkatan

tersebut terjadi karena produk KPRS sebelumnya (Baiti Jannati) di rubah menjadi

Produk Hunian Syaraiah (PHS).

Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tingkatnya

pembiayaan KPR BRISyariah dengan menggunakan akad Ijarah Muntahiya Bit

Tamlik (IMBT) pada setiap tahunnya mengalami peningkatan.

Dalam akad IMBT, bank menyewakan suatu barang/aset kepada nasabah

untuk selama jangka waktu tertentu dan karena itu nasabah membayar uang sewa

dimana besar dan cara pembayarannya telah ditentukan pada saat akad.

Selanjutnya nasabah mempunyai opsi untuk mengambil-alih kepemilikan atas

barang yang disewa tersebut setelah masa sewa berakhir.Pembiayaan IMBT

konsumer merupakan akad pembiayaan jasa dengan opsi pengalihan kepemilikan

di akhir masa pembiayaan menggunakan akad ijarah, akad wakalah, dan akad jual

beli dan diakhiri opsi perpindahan kepemilikan pada saat jatuh tempo.

Akad ijarah yaitu akad sewa menyewa antara PT. Bank BRISyariah dan

nasabah, dimana nasabah memperoleh manfaat yang diperolehnya dari objek

IMBT dan nasabah melakukan pembayaran sewa atas manfaat tersebut secara

5 Wawancara dengan Bapak Sujantoko (Markrting Manager) Bank BRISyariah Kantor

Cabang Jambi tanggal 8 Agustus 2018

5

mengangsur per periode selama jangka waktu tertentu. Diakhir jangka waktu

sewa, opsi jual beli sebagai pengalihan kepemilikan objek sewa. Pada akhir

pembiayaan dalam akad Ijarah tidak ada pemindahan kepemilikan/transfer of title

atas barang yang disewakan. Namun, jika pihak penyewa mengiginkan adanya

pemindahan kepemilikan atas barang tersebut, maka dapat dilakukan dengan opsi

penjualan dan atau opsi hibah diakhir akad. Atas transaksi sewa yang ingin

diakhiri dengan pemindahan kepemilikan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

mengangkat judul penelitian “Mekanisme Penerapan Akad Ijarah Muntahiya

Bit Tamlik (IMBT) Pada Pembiayaan KPR Faedah iB di PT Bank

BRISyariah Kantor Cabang Jambi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, masalah pokok yang telah ditemukan diatas,

yang menjadi tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui bagaimana

pembiayaan KPR Faedah iBdengan munggunakan akad Ijarah Muntahiya Bit

Tamlik (IMBT) di PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang Jambi.

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan masalah pokok yang telah

dikemukakan diatas, maka yang menjadi tujuan penulisan laporan ini adalah

ingin mengetahui bagaimana penerapan akad Ijarah Muntahiya Bit Tamlik

(IMBT) pada KPR iB di PT Bank BRISyariah Kantor Cabang Jambi.

6

2. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari hasil penulisan ini, maka yang menjadi manfaat

laporan ini adalah :

a. Diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan kepada Bank

BRISyariah dalam menerapkan akad Ijarah Muntahiya Bit Tamlik (IMBT)

pada KPR iB di PT Bank BRISyariah Kantor Cabang Jambi.

b. Sebagai wahana untuk menambah wawasan pengetahuan bagi penulis

dalam rangka mengembangkan yang telah didapatkan selama Magang.

Penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi dan tambahan

referensi untuk penelitian selanjutnya.

D. Metode Penulisan

1. Pendekatan Penulisan

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah salah satu prosedur yang menghasilkan data deskritif berupa

ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati dan belum diukur

dari sisi kuantitas, jumlah, intensits atau frekuaensinya . Pendekatan kualitatif

diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan,

tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suat individu, kelompok,

masyarakat dan organisasi tertentu dalam suatu keadaan konteks tertentu yang

dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistik.6

6 Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian, Pustaka Baru Press, (Yogyakarta, 2014) hlm.19

7

2. Jenis Data

Dalam usaha melakukan pengumpulan data yang diperoleh dalam

penulisan ini jenis data yang diambil dengan cara sebagai berikut:

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data

pertama di lokasi penelitiaan. Data primer dalam penulisan ini di peroleh

melalui observasi dan wawancara langsung kepada pihak bank

BRISyariah Kantor Cabang Jambi, yakni Pengawai AO (Account Officer)

di unit pembiayaan consumer yang memahami langsung tentang

mekanisme pelaksanaan akad Ijarah Muntahiya Bit Tamlik (IMBT) pada

produk Pembiayaan KPR.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh oleh penulis secara tidak

langsung melalui perantara atau bukan diusahakan sendiri

pengumpulanya. Data sekunder pada penulisan ini meliputi : sejarah,

lokasi, dan juga data-data lain yang diperlukan untuk penulisan laporan

ini. Data sekunder dalam penulisan laporan ini diperoleh dengan cara

melakukanpendekatan atau dokumentasi terhadap arsip, dokumen,

catatan atau segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penulisan laporan.

8

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan magang ini digunakan metode

pengumpulan data sebagai berikut :

a. Observasi

Merupakan pengamatan aktivitas pencatatan fenomena yang

dilakukan secara sistematis,pengamatan dapat dilakukan secara terlibat

(partisipasi) ataupun nonpartisipasi. Dalam hal ini penulis mengamati

secara langsung dengan terlibat aktivitas atau kegiatan kerja di PT Bank

BRISyariah Kantor Cabang Jambi melalui kegiatan Magang.

b. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan guna bertujuan

untuk penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan responden. Dalam hal ini, penulis mengajukan

pertanyaan dan tanya jawab kepada pihak bank BRISyariah Kantor

Cabang Jambi, yakni pegawai AO (Account Officer) pada unit

pembiayaan consumer yang berhubungan dengan Mekanisme

PembiaayaanKPR dengan menggunakan Akad Ijarah Muntahiya Bit

Tamlik (IMBT).

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan

dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari

9

pencatatan sumber-sumber informasi khusus dari karangan, tulisan,

undang-undang dan sebagiannya.7

4. Metode Analisis data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode

analisis deskriptif, tujuan penulisan yaitu untuk mengetahui“Mekanisme

Penerapan Akad Ijarah Muntahiya Bit Tamlik (IMBT) Pada KPR iB di PT

Bank BRISyariah Kantor Cabang Jambi. Dan untuk menggambarkan atau

mendeskripsikan dan menganalisis suatu kejadian dengan cara

menggambarkan fokus masalah yang berkaitan dengan masalah yang diangkat

pada laporan ini.

E. Waktu dan Tempat Lokasi Magang

1. Waktu

Penulis melaksanakan kegiatan magang ini pada saat memasuki

semester ke-6 Program Studi DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, selama 2 bulan yang telah

ditetapkan, dimulai dari tanggal (1 Febuari 2018) hingga berakhir pada

tanggal (31 Maret 2018).

2. Tempat Lokasi Magang

Kegiatan magang yang dilaksanakan penulis, dilaksanakan pada

instansi perbankan di PT.Bank BRISyariah Kantor Cabang Jambi yang ber

alamat di Jl. Hayam Wuruk No 32. Jelutung, Kota Jambi.

7 Juliansyah Noor, metode penelitian, (Jakarta: Pranadamedia Group, 2011), hlm.138

10

3. Sistematika Penulisan

Penulis laporan ini secara keseluruhan terdiri 4 (empat) bab, dimana

masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab dengan rincian sebagai

berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi uraian latang belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan, waktu dan lokasi magang,

serta sistematis penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini berisi uraian tentang landasan teori atau konsep yang

digunakan untuk penulis laporan mengenai data yang ditemui selama magang,

yang relevan dan berhubungan erat dengan judul dan pokok masalah laporan.

Bab III Pembahasan

Bab ini berisi mengenai gambaran umum PT.Bank BRISyariah dan

hasil magang yang menguraikan tentang Mekanisme Penerapan Akad Ijarah

Muntahiya Bit Tamlik (IMBT) Pada KPR iB di PT. Bank BRISyariah Kantor

Cabang Jambi.

Bab IV Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi mengenai hasil kesimpulan dari isi tugas akhir yang

telah penulis buat dan juga berisi saran-saran yang bermanfaan untuk pihak

bank dan pihak marketing khususnya.

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Defenisi mekanisme

Mekanisme berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu mechane yang

memiliki arti instrumen, mesin pengangkat beban, perangkat, peralatan untuk

membuat sesuatu dan dari kata mechos yang memiliki arti sarana dan cara

menjalankan.28 Arti keseluruhan mekanisme adalah merupakan suatu proses yang

harus ditempuh untuk memperoleh suatu tujuan yang diinginkan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia menerangkan bahwa mekanisme adalah, 1

alat-alat dan cara kerja mesin; 2 cara kerja suatu organisasi (yang seperti mesin;

yang satu bekerja, yang lain pun ikut bekerja).9

Menurut Loren Bagus, mekanisme dapat diartikan atau dijelaskan menjadi

empat pengertian, yaitu :

1. Mekanisme adalah pandangan bahwa inteksi bagian-bagian dengan bagian

lainya dalam suatu keseluruhan atau sistem secara tampa disengaja

menghasilkan kegiatan atau fungsi-fungsi sesuai tujuan.

8 Loren Bagus, Kamus Filsafat, (Gramedia, Jakarta:1996), hlm.612 9 J.S. Badudu, dkk, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Pustaka

SinatHarapan,Jakarta:2001),hlm.882

12

2. Mekanisme adalah teori bahwa semua gejala dapat dijelaskan dengan

perinsip-prinsip yang dapat digunakan untuk menjelaskan mesin-mesin tampa

bantuan intelegensi sebagai suatau sebab atau perinsip kerja.

3. Mekanisme adalah gejala dalam besifat fisik dan dapat dijelaskan dalam

kaitan dengan dengan perubahan meterial atau materi yang bergerak.

4. Upaya memberikan penjelasan mekanisme yakni dengan gerak setempat dari

bagian yang secara intrinsik tidak dapat berubah bagi struktur internal benda

alam dan bagi seluruh alam.10

B. Definisi IMBT (Ijarah Muntahiya Bit Tamlik)

1. Definisi IMBT

Ijarah Muntahiya Bit Tamlik merupakan salah satu kegiatan mu’amalah

kontemporer. Defenisi Ijarah Muntahiya Bit Tamlik tidak ditemukan dalam

kitab-kitab fiqih klasik. Bahkan, dalam kajian fiqih kontemporerpun sedikit

ulama yang mendefenisikannya. Salah satu ulama yang mendefenisikannya

adalah Khalid al-Kahfi. Ia menyatakan bahwa Ijarah Muntahiya Bit

Tamlikadalah akad antara dua pihak dimana salah satunya menyewakan

barang kepada pihak lainnya dengan pembayaan secara angsur dalam jangka

waktu tertentu, pada akhir masa sewa, kepemilikan barang tersebut berpindah

kepada pihak penyewa dengan akad baru. Fahd al-Hasun mendefenisikan

Ijarah Muntahiya Bit Tamlikkepemilikan suatu barang dalam jangka waktu

10Loren Bagus, Kamus Filsafat, (Gramedia, Jakarta:1996), Hlm.613

13

tertentu kemudian disertai perpindahan kepemilikan barang tersebut kepada

penyewa dengan pengganti tertentu.11

Ijarah Muntahiya Bit Tamlikadalah sebuah istilah modern yang tidak

terdapat dikalangan fuqoha terdahulu. Istilah ini tersusun dari dua kata :

a. Al-ijarah (sewa)Ijarah dalam bahasa Arab berarti upah, sewa, jasa, atau

imbalan. Secara etimologi dapat berarti bai al-manfaat yang berarti jual-

beli dan atau pemilikan atas manfaat.

b. At-Tamlik (kepemilikan)Secara bahasa berarti menjadikan orang lain

memiliki sesuatu.At-tamlik bisa berupa kepemilikan terhadap benda,

kepemilikan terhadap manfaat, bisa dengan ganti atau tidak. Sebagaimana

ungkapan dibawah ini :

1) Jika kepemilikan terhadap sesuatu terjadi dengan adanya ganti maka

ini adalah jual beli.

2) Jika kepemilikan terhadap suatu manfaat dengan adanya ganti maka

disebut persewaan.

3) Jika kepemilikan terhadap sesuatu tanpa adanya ganti maka ini disebut

hibah/hadiah.

4) Adapun jika kepemilikan terhadap suatu manfaat tanpa adanya ganti

maka disebut pinjaman

11Imam Mustofa “fiqih Mu’amalah Kontemporer” hal.115

14

Dari kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa definisi IMBT

adalah kepemilikan suatu manfaat/jasa berupa barang yang jelas dalam tempo

waktu yang jelas dikuti dengan adanya pemberian kepemilikan suatu barang

yang bersifat khusus dengan adanya ganti yang jelas.IMBT adalah akad sewa

menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan

imbalan atas objek sewa yang disewakannya dengan opsi perpindahan hak

milik objek sewa pada saat tertentu sesuai dengan akad sewa.12

C. Dasar Ketentuan IMBT

1. Peraturan OJK No. 24/POJK.03/2015 tentang produk dan aktivitas bank

syariah dan Unit Usaha Syariah.

2. Surat Edaran (SE) OJK N0.36/SEOJK.03/2015 tentang produk dan aktivitas

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah tanggal 21 september 2015.

3. Fatwa No.89/DSN-MUI/XII/2013 tentang pembiayaan ulang (refinancing)

syariah.

4. Opsi DPS No.042/BRIS/DPS/VII/2015 tanggal 2 Juli tentang konveksi akad

murabahah ke IMBT dalam rangka renstrukturisasi dan refinancing

pembiayaan.

5. Opsi DPS No.025/BRIS/DPS/XI2015 tentang skema refinancing dengan akad

IMBT (pembiayaan staffloan).

12https://irham-anas.blogspot.co.id/2011/11/analisa-praktek-ijarah-muntahiya-bit.html?m=1

akses 12 april 2018

15

6. Opsi DPS No.012/BRIS/DPSIV/2016 tentang mekanisme take over dan

refinancing pembiayaan menggunakan akad IMBT dan MMQ.

D. Objek Pembiayaan IMBT BRIS iB

1. Pembiayaan property (dengan kondisi harus ready stock) terdiri dari

pembelian:

a. Rumah baru.

b. Rumah bekas (secondary).

c. Rumah toko (ruko).

d. Rumah Kantor (rukan).

e. Apartemen

f. Tanah kavling, (2.500m) yang siap dibangun.

2. Pembelian kendaraan

Jenis kendaraan adalah roda empat, baik ken daraan baru maupun

kendaraan bekas, dengan ketentuan mengacu kepada juklak KKB BRIS Ib

dengan ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku.13

13 Bankbri syariah,Petunjuk Pelaksa Pembiayaan IMBT Bab VIII, Hal 2. Jakarta 2016

16

E. Ketentuan Objek Sewa

1. Objek pembiayaan ulang (refinancing) dapat berupa tanah, properti dan

kendaraan bermotor dimana ketentuan dan persyaratannya mengacu pada

KPR dan KKB.

2. Objek sewa wajib dilakukan penaksiran untuk menentukan harga wajar.

3. Objek sewa harus dapat dinilai dan diindentifikasi secara spesifik dan

dinyatakan dengan jelas termasuk besarnya nilai sewa dan jangka waktunya.

4. Pembayaran sewa tidak dapat dilakukan dalan bentuk piutang maupun dalam

bentuk pembebasan utang.

5. Objek yang disewakan harus berwujud, masih memiliki manfaat selama masa

sewa, sudah tersedia (ready stock), siap pakai dan tidak dapat dialihkan

kepada pihak lain selama masa sewa dimiliki bank, serta dokumen

kepemilikan objek sewa wajib disimpan oleh bank sebagai pemilik selama

masa sewa.

F. Syarat IMBT (Ijarah Muntahiya Bit Tamlik)

Agar pelaksanaan IMBT sempurna, berikut beberapa syarat dari sahnya

akad IMBT :

1. Syarat Pihak yang berakad :

a. Untuk kedua orang yang berakad (al-muta’aqidain), menurut ulama

Syafi’iyah dan Hanabilah, disyaratkan telah balig dan berakal. Oleh

karena itu, apabila orang yang belum atau tidak berakal, seperti anak kecil

17

dan orang gila, menyewakan harta atau diri mereka (sebagai buuh),

menurut mereka tidak sah.

b. Kedua belah pihak yang berakad menyatakan kerelaannya untuk

melakukan akad IMBT.14

2. Syarat Obyek yang disewakan :

a. Manfaat barang dan atau jasa.

b. Barang itu milik sah & sempurna dari mu’jir (milk al-tam) atau Barang itu

tidak terkait dengan hak orang lain.

c. Objek harus bisa dinilai dan dikenali secara spesifik (fisik). Artinya

manfaat barang jelas.

d. Manfaat barang dan atau jasa tidak termasuk yang diharamkan / dilarang

Bermanfaat.

e. Manfaat Barang/jasa bisa langsung diserahkan atau digunakan selama

jangka waktu tertentu yang disepakati.

3. Syarat Harga Sewa (Ujrah):

a. Jelas disebutkan pada saat transaksi berupa uang, dirham, dinar dan lain

sebagainya. Menurut Ulama Hanafiyah pembayaran upah tidak boleh

dalam bentuk manfaat yang serupa. Seperti sewa rumah dengan ujroh

penyewaan rumah. Namun dalam fatwa DSN NO : 09/DSN-MUI/IV/2000

perihal Pembiayaan Ijârah bahwa Pembayaran sewa atau upah boleh

berbentuk jasa (manfaat lain) dari jenis yang sama dengan obyek kontrak.

14Nasrun Haroen. Fiqh Muamalah Gaya Media Pustaka,Jakarta Hal.232

18

b. Jelas disebutkan berapa jumlah Ujrah (harga sewa).

4. Syarat Sighot :

Harus jelas dan disebutkan secara spesifik dengan siapa berakad.Antara

ijab qabul (serah terima) harus selaras baik dengan keinginan untuk

melakukan kontrak sewa harga dan jangka waktu yang disepakati.15 Tidak

mengandung klausul yang bersifat menggantungkan keabsahan transaksi

pada hal / kejadian yang akan datang yang tidak sesuai dengan esensi dari

ijarah. Misalnya, mu’jir menyewakan rumahnya kepada pihak lain dengan

syarat ia menempati dulu selama 1 (satu) bulan baru kemudian ia sewakan

kepada B. Esensi dari ijârah adalah memberikan hak atas manfaat barang pada

salah satu pihak yang berakad.

G. Rukun IMBT (Ijarah Muntahiya Bit Tamlik)

Sebagimana dijelaskan di atas bahwa transaksi IMBT merupakan

pengembangan transaksi ijarah untuk mengakomodasi kebutuhan pasar.Oleh

sebab itu, rukun dari IMBT adalah sama dengan rukun dari ijarah.Adapun rukun

IMBT adalah sebagai berikut :

1. Orang yang berakad :Penyewa (Musta’jir) dan Pemberi Sewa

(Mu’jir/Mu’ajjir).

2. Sewa/imbalan :Harga Sewa (Ujrah).

3. Manfaat Obyek Sewa (Ma’jur).

15 jurnalNasrullah Ali Munif “Analisis Akad Ijarah Muntahiya Bittamlik dalam perspektif

hukum ilslam”

19

4. Sighat (ijab dan kabul).16

H. Kredit Kepemilikan Rumah

1. Defenisi KPR

Pembiayaan KPR adalah kredit yang digunakan untuk membeli rumah

atau untuk kebutuhan konsumtif lainnya dengan jaminan/anggunan berupa

rumah.17KPR dapat juga diartikan sebagai kredit yang digunakan untuk

membeli rumah atau untuk kebutuhan konsumtif lainnya dengan

jaminan/anggunan berupa rumah. Jaminan/anggunan yang diperlukan untuk

KPR adalah rumah yang akan dibeli itu sendiri untuk rumah KPR pembelian.

Di Indonesia, saat ini dikenal ada 2 jenis KPR yaitu KPR Subsidi dan

KPR non subsidi.

a. KPR Subsidi, yaitu suatu kredit yang diperuntuhkan kepada masyarakat

yang berpenghasilan menegah kebawah dalam rangka memenuhi

kebutuhan perumahan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki. Bentuk

subsudi yang diberikan berupa: Subsidi meringankan kredit dan subsidi

menambah dana pembangunan atau perbaikan rumah. Kredit dan subsudi

ini diatur tersendiri oleh pemerintah, sehingga tidak setiap masyarakat

yang mengajukan kredit dapat diberikan falsilitas ini. Secara umum

batasan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam memberikan subsidi

adalah penghasilan pemohon dan maksimum kredit yang diberikan.

16 panduan pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bit-tamlik BRISyariah KC jambi halaman 7 tahun

2016 17 Id.Wikipedia.orang/wiki/kredit_rumah, akses 25 juli 2018

20

b. KPR Non Subsidi, yaitu KPR yang diperuntuhkan bagi seluruh

masyarakat. Ketentuan KPR ditetapkan oleh bank, sehingga penentuan

besarnya kredit maupun suku bunga dilakukan saat kebijakan yang

bersangkutan.18

I. Ruang Lingkup Produk KPR Faedah

Produk-produk pembiayaan yang menggunakan program KPR faedah

adalah sebagai berikut:

1. Pembiayaan KPR BRIS Ib (Sekema Murabahah), Pembiayaan konsumtif yang

diberikan kepada nasabah dalam rangka sebagai berikut:

a. Kepemilikan Properti

b. Pengalihan pembiayaan (Take Over) KPR dari bank Konvensional

dengan/tanpa disertai penambahan plafon.

c. Pembelian bahan bangunan untuk keperluan pembangunan baru/renovasi

properti

2. Pembiayaan KPR IMBT Konsumer BRIS iB (Skema Ijarah Muntahiya Bit

Tmlik)

a. Kepemilikan Properti

b. Pengalihan pembiayaan (Take Over) KPR dari bank Konvensional dan

bank Syariah tanpa disertai penambahan pelafon

18http://www.bi.go.id/jek/produk-jasa-perbankan /jenis/Documents/KPRumah.pdf akses 27

juli 2018

21

c. Pengalihan pembiayaan (Take Over) KPR dari Bank Konvensional dan

Bank Syariah dengan disertai penambahan pelafon untuk

renovasi/pembangunan rumah tinggal, dan memenuhi kebutuhan

konsumtif multiguna multijasa yang tidak bertantangan dengan perinsip

syariah.19

19 Wawancara dengan bapak Koko (Account Officer) Bank BRISyariah Kantor Cabang Jambi

tanggal 28 febuari 2018

22

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Pt. Bank Bri Syariah

1. Sejarah PT. Bank BRI Syariah.

Berawal dari akuisisi PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan

izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya

No.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT.

Bank BRI Syariah secara resmi beroperasi PT. Bank BRI Syariah merubah

kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional, kemudian

diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.

Dua tahun lebih PT. Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan

sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan financial sesuai

kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih

bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence)

dan menawarkan beragam produk yang sesuai dengan harapan nasabah

dengan prinsip syariah.20

Kehadiran PT. Bank BRI Syariah di tengah-tengah industry perbankan

nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo

20Sejarah BRI, http://www.brisyariah.co.id/?q=sejarah, tanggal 3 Juli 2018

23

perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntunan

masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRI Syariah yang

mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi warna

yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai benang

merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19

Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT. Bank BRI

Syariah (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 januari 2009.

Penandatangan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama

PT. Bank BRI (Persero) Tbk dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur

Utama PT. Bank BRI Syariah.

PT. BRI Syariah menjadi bank syariah ketiga terbesar berdasarkan

asset PT. BRI Syariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi asset, jumlah

pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Fokus pada segmen menengah

bawah, PT. Bank BRI Syariah menargetkan menjadi bank ritel modern

terkemuka dengan berbagai ragam produk dan pelayanan perbankan.

Sesuai dengan visinya, saat ini PT. BRI Syariah merintis sinergi

dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan memanfaatkan

jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai Kantor

Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada

24

kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan consumer berdasarkan

prinsip Syariah.21

2. Visi dan Misi PT. Bank BRI Syariah.

a. Visi

Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan

finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk

kehidupan lebih bermakna.

b. Misi

1) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam

kebutuhan finansial nasabah.

2) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah.

3) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan

dimana pun.

4) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup

dan menghadirkan ketentraman pikiran.22

3. Budaya Kerja PT.Bank BRISyariah Kantor Cabang Jambi

a. Profesional

Kesungguhan dalam melakukan tugas sesuai dengan teknis dan etika

yang telah ditentukan.

21 Bank Rakyat Indonesia Syariah, profil perusahaan, diakses pada tanggal 06 juli 2018 dari

http://www.brisyariah.co.id 22 Visi dan Misi BRI Syariah, http://www.brisyariah.co.id/?q=visi-misi, tanggal 8 Juli 2018

25

b. Antusias

Semangat atau dorongan untuk berperan aktif dan mendalam pada

setiap aktifitas kerja.

c. Penghargaan terhadap SDM

Menempatkan dan menghargai karyawan sebagai modal utama

perusahaan dengan menjalankan upaya-upaya yang optimal mulai dari

perencanaan, perekrutan, pengembangan dan pemberdayaan SDM yang

berkualitas, serta memperlakukannya baik sebagai individu maupun

kelompok berdasarkan azas saling percaya, terbuka, adil dan menghargai.

d. Tawakal

Optimisme yang diawali dengan doa yang sungguh-sungguh,

dimanifestasikan dengan upaya yang sungguh-sungguh dan diakhiri

dengan keikhlasan atas hasil yang dicapai.

e. Integritas

Kesesuaian antara kata dan perbuatan dalam menerapkan etika kerja,

nilai-nilai, kebijakan dan peraturan organisasi secara konsisten sehingga

memegang teguh etika profesi dan bisnis, meskipun dalam keadaan yang

sulit untuk melakukannya.

f. Berorientasi Bisnis

Tanggap terhadap perubahan dan peluang, selalu berpikir dan

berbuat untuk menghasilkan nilai tambah dalam pekerjaannya.

26

g. Kepuasan Pelanggan

Memiliki kesadaran, sikap serta tindakan yang bertujuan memuaskan

pelanggan eksternal dan internal dilingkungan perusahaan.

4. Produk-produk PT. Bank BRI Syariah

Produk-Produk yang terdapat pada PT. Bank BRISyariah ialah sebagai

berikut :

a. Produk Penghimpun Dana

1) Tabungan Faedah BRISyariah iB

Tabungan faedah BRISyariah iB merupakan produk simpanan

dari BRISyariah untuk nasabah perorangan yang menggunakan prinsip

titipan, dipersembahkan untuk anda yang menginginkan kemudahan

dalam transaksi keuangan.

2) Tabungan Impian BRISyariah iB

Tabungan impian BRISyariah iB adalah produk simpanan

berjangka dari BRISyariah untuk nasabah perorangan dengan prinsip

bagi hasil yang dirancang untuk mewujudkan impian nasabahnya

dengan terencana.

27

3) Tabungan Haji BRISyariah iB

Tabungan Haji BRISyariah iB merupakan produk simpanan

yang menggunakan akad bagi hasil khusus calon haji yang bertujuan

untuk memenuhi Kebutuhan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).23

4) Giro BRISyariah iB

Giro BRISyariah iB merupakan simpanan investasi dana

nasabah dengan menggunakan akad mudharabah muthalaqah yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan cek atau bilyet giro.

b. Deposito BRISyariah iB

Deposito BRISyariah iB adalah produk simpanan berjangka

menggunakan akad bagi hasil sesuai prinsip syariah bagi nasabah

perorangan maupun perusahaan yang memberikan keuntungan optimal.

c. Produk penyaluran dana (lending)

1) Gadai BRISyariah iB

Gadai BRISyariah iB merupakan pembiayaan agunan berupa

emas, dimana emas yang diagunkan disimpan dan dirawat oleh

BRISyariah selama jangka waktu tertentu dengan membayar biaya

pembiayaan dan pemeliharaan atas emas.

23https://www.syariahbank.com/profil-dan-produk-bank-bri-syariah/akses 10 september

2018

28

2) KKB BRISyariah iB

Pembiayaan Kepemilikan Bermobil dari BRISyariah kepada

nasabah perorangan untuk memenuhi kebutuhan akan kendaraan

dengan menggunkan prinsip jual beli (murabahah), dimana

pembayaran secara angsuran dengan jumlah angsuran yang

telahditetapkan di muka dan dibayar setiap bulan.

3) KPR Faedah BRISyariah iB

Pembiayaan Kepemilikan Rumah (KPR) kepada perorangan

untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan hunian

dengan menggunakan prinsip jual beli (murabahah) dimana

pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah

ditetapkan dimuka dan dibayar setiap bulan.

4) KPR Sejahtera BRISyariah iB

KPR Sejahtera adalah produk pembiayaan kepemilikan rumah

yang diterbitkan BRISyariah untuk pembiayaan rumah dengan

dukungan bantuan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan

(FLPP) kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam

rangka pemilikan rumah sejahtera yang dibeli dari developer.

5) KMG Purna BRISyariah iB

KMG Purna adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan

kepada para pensiun untuk membiayai kebutuhan konsuntif selain

mobil dan rumah dengan menggunakan prinsip jual beli (murabahah)

29

dimana pembayaran secara angsuran dengan jumlah angsuran yang

telah ditetapkan di mukan dan dibayar setiap bulan.

6) KMG Pra Purna

KMG Pra Purna adalah fasilitas pembiayaan kepada para PNS

aktif yang akan memasuki masa pensiun untuk memenuhi kebutuhan

barang dengan menggunkan akad jual beli (murabahah) atau menyewa

(ijarah) dimana pembayaran secara angsuran dengan jumlah angsuran

yang telah ditetapkan di mukan dan dibayar setiap bulan sampai

memasuki masa pensiun.

7) Pembiayaan Umrah BRISyariah iB

Pembiayaan umrah di BRISyariah hadir membantu nasabah

untuk mewujudkan niat beribadah ke Baitullah dengan mudah, tenang

dan nyaman.

8) Pembiayaan Kepemilikan Emas BRISyariah iB

Pembiayaan ini merupakan pembiayaan kepada perorangan

untuk tujuan kepemilikan emas dengan menggunkan akad murabahah

dimana pengembalian pembiayaan dilakukan dengan mengangsur

setiap bulan sampai dengan jangka waktu selesai sesuai kesepakatan.

9) Pembiayaan Mikro BRISyariah iB, terdiri dari pembiayaan Mikro 25

iB, Mikro 75 iB, Mikro 200 iB, KUR. Pembiayaan mikro ini

diperuntukan untuk wirausaha ataupun pengusaha dengan lama usaha

30

minimal 2 tahun untuk produk mikro, dan minimal 6 bulan untuk

pembiayaan KUR.

5. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Bank BRISyariah Kantor Cabang

Jambi

a. Struktur organisasi

Setiap organisasi mempunyai tujuan yang telah direncanakan dan

ditetapkan. Langkah utama dalam mencapai tujuan tersebut adalah dengan

merencanakan dan merumuskan struktur organisasi yang sesuai dengan

kondisi dan kebutuhan organisasi. Agar tujuan yang telah ditetapkan dapat

tercapai, maka orang yang bekerja dalam suatu organisasi harus

mengetahui dan mengerti akan tugas, tanggungjawab dan wewenangnya.

Untuk menggambarkan secara sistematis hubungan kerja antar unsur-

unsur organisasi maka harus ada struktur organisasi yang jelas.23

Pengorganisasian dalam PT.Bank BRISyariah Kantor Cabang Jambi

sangatlah penting, karena tanpa adanya pengorganisasian, maka tidak akan

terwujud seperti uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab, uraian

kaitan tugas atau pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lain. Oleh

karna itu adanya struktur organisasi akan mempermudah segala keputusan.

Kebijakan, tanggung jawab dan garis komando dari atas kebawah akan

mengalir dari pimpinan teratas kepemimpin terbawah. Unit kerja regional

pada PT.Bank BRISyariah Kantor Cabang Jambi terbagi atas:

23 Ibid

31

1) Unit Mikro Syariah

2) Unit Pembiayaan Konsumer

3) Unit Financing Support

4) Unit Operasional

b. Uraian Tugas Unit Kerja PT.Bank BRISyariah Kantor Cabang

Jambi

1) Pimpinan Cabang (PINCA), Tugas dan wewenang PINCA adalah:

(a) Melakukan kegiatan pemasaran bank untuk membangun maupum

pembiayaan.

(b) Menjaga hubungan baik dengan pihak-pihak terkait yang

mendukung perkembangan laba usaha PT.Bank BRISyariah

cabang jambi.

(c) Bertanggung jawab terhadap kelancangan operasional dan rencana

kerja anggaran serta meningkatkan kualitas aktivitas produktif.

(d) Mewakili direksi dalam hal melakukan pembuatan hukum dan

lain-lain sesuan dengan batas kewenagan

2) Pimpinan Cabang Pembantu (PINCAPEM), Tugas dan wewenang

PINCAPEM adalah:

(a) Melakukan penanggung jawab operasional dan financial Kantor

Cabang Pembantu

(b) Melaksanakan misi kantor cabang pembantu secara keseluruhan

(c) Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur

32

(d) Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, serta mengelola

lainnya unggul kepada nasabah

(e) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta

kegiatannya.

3) Marketing Manager (MM), Tugas dan wewenang MM adalah:

(a) Merumuskan dan merencanakan target market dan sasaran

pembiayaan bank sesuai dengan kemampuan internal bank dengan

meperhatikan kondisi pasar.

(b) Bertanggung jawab atas penyusunan program kerja dan anggaran

unit kerja yang dipimpinnya.

(c) Merumuskan dan merencanakan target atau sasaran funding dan

pelayanan dari atau nasabah.

(d) Melaksanakan pembinaan dan penelitian secara berkala kepada

unit kerja yang dipimpinnya.

4) Menager Operasional (MO), Tugas dan wewenang MO:

(a) Membuat program kerja dan angaran bidangoperasional kantor

cabang.

(b) Meneliti dan memberikan persetujuan atas dokumen atau waktu

maupun laporan-laporan yang berkaitan dengan kegiatan

operasional sesuai wewenang yang diberikan.

(c) Menandatanganin specimen di Bank Indonesia, rekening koran

bank-bank lain dan pajak

33

5) Manager Marketing Mikro, Tugas dan wewenang Manager Marketing

Mikro:

(a) Bertanggung jawab terhadap operasional dan pembiayaan unit

mikro.

(b) Bertanggung jawab terhadap proses pencapaian target setiap.

(c) Meriview dan mengambil keputusan pembiayaan.

6) Financing Support Manager (FMS), Tugas dan wewenang FMS:

(a) Mengelola fungsi akuntansi dalam proses data dan informasi

keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan dibutuhkan

perusahaan secara akurat dan tepat waktu.

(b) Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan

pembayaran kewajiban pajak perusahaan secara akurat dan tepat

waktu.

7) Sales officer (S0) Mikrom, Tugas dan wewenang SO adalah Melaukan

proses pemasaran untuk segmen usaha konsumen

8) Account Officer (AO), tugas AO:

(a) Bertanggung jawab atas program-program marketing sekaligus

(b) Memasarkan produk-produk konsumer.24

9) Funding Officer (FO)

Melakukan kegiatan pemasaran berbagai produk perbankan

baik dana dan jasa untuk mengoptimalkan bisnis kantor cabang.

24 Bankbri syariah,Petunjuk Pelaksa Pembiayaan IMBT Bab VIII, Hal 5. Jakarta 2016

34

10) Report dan Costudy

Melakukan pengelolaan dana dan membuat laporan

pembiayaan untuk kebutuhan internal, sesuai dengan standar

/ketentuan yang berlaku.

11) Legal officer (LO), Tugas dan wewenang LO adalah:

Tugas legal officer adalah melakukan analisis yurisdis,

melakukan pemeriksaan jaminan, pengikat jaminan, (pengangkatan

akad), menyiapkan perjanjian pembiayaan, melakukan penyimpanan

legal dokumen, dan melakukan pengawasan pembiayaan.

12) Apreisal, Tugas areisal adalah:

(a) Menilai jaminan yang diajukan oleh calon nasabah terkait dengan

ingin mendapat falsilitas pembiayaan dari pihak bank.

(b) Mencocokkan kebenaran data antara dokumen jaminan yang

diajukan dengan keadaan fisik dengan jaminan dilapangan (survei

lapangan).

13) Financing Administration (FA), Tugas dan wewenang FA:

(a) Melakukan pencairan pembiayaan, pelaporan asuransi, mengelola

izin/dokumen yang sudah jatuh tempo.

(b) Memverifikasi data administrasi consumer bank dan produk bank.

35

14) Branch Operation Supervisor (BOS), Tugas dan wewenang BOS

adalah:

(a) Mengkoordinir kegiatan pelayanan dan transaksi operasional teller

dan costumer servis sehingga kebutuhan nasabah dapat dipenuhi

dan tidak ada transaksi yang tertunda penyelesaiannya untuk

mencapai service excellent (Implementasi Fungsi Service profider)

(b) Membina dan melatih teller dan custumer service agar dapat

melakukan tugasnya dengan baik dan benar.

(c) Bertanggung jawab terhadap kebersihan linggkungan kerja

terutama halaman, banking hal dan area kerja teller, custumer

service dan area front office lainnya. Seperti tempat duduk

nasabah, tempat aplikasi dan brosur.

15) Relationship Officer (RO), Tugas dan wewenang RO adalah:

Menagih pembayaran pada nasabah dengan cara terjun lansung

kelapangan.

16) Collection (Collector)

Tugasnya adalah melakuan penagihan lansung kenasabah dan

melakukan hal-hal lain yang dianggap perlu dalam upaya penyelesaian

pembiayaan sesuai ketentuan yang berlaku atau sesuai dengan

prosedur Term Of Use dari pihak bank.

36

17) General Affair (GA)

Tugasny adalah mengurus segala hal yang bersipat umum

seperti melakukan pembelian aset kantor, mengurus pemeliharaan aset

kantor, mengurus perjanjian perpanjangan sewa kantor, dan mengatur

jadwal atau agenda kedatangan tamu perusahaan (boking tiket pesawat

dan hotel), mengatur akomodasi untuk perjalanan dinas pegawai

kantor.

18) Teller, Tugas dan wewenang teller adalah:

(a) Melayani nasabah untuk transaksi setor dan menarikan tunai dan

non tunai serta transaksi lainnya sesuai aturan yang ditetapkan

untuk mencapai sevice excellent sampai Implementasi fungsi

service profider.

(b) Melaksanakan dan bertanggung jawab atas transaksi operasional

tunai dan non tunai yang diprosesnya berdasarkan intruksi nasabah

dan kebijaksanaan serta aturan yang telah ditetapkan.

(c) Memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja

terutama counter teller dan kondisi khasanah.

(d) Memahami produk dan layanan yang diberikan terkait dengan

operasi teller.

(e) Melaksanakan dan bertanggung jawab kepada supervisor dalam

rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk

setiap layanan operasi Front Office dikantor Cabang Pembantu.

37

(f) Sebagai bagian dari tim operasi yang harus dapat bekerja sama dan

mengikuti pelatihan dalam mewujudkan Team Work yang solid

dan komunikasi yang efektip dioperasional Kantor Cabang

Pembantu.

19) Custumer service (CS), Tugas dan wewenang CS adalah:

(a) Melayani nasabah dengan cara memberikan informasi produk dan

layanan serta melaksanakan transaksi operasional sesuai dengan

kewenangannya, berdasarkan intruksi nasabah dan kebijakan serta

aturan yang telah ditetapkan, menangani keluhan nasabah serta

memahami produk layanan yang diberikan terkait dengan

operasional layanan Costumer Service.

(b) Melaksanakan dan bertanggung jawab kepada supervisor dan

berkoordinasi secara prokatf dengan karyawan lainnya dalam

rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk

setiap layanan operasi front office di Kantor Cabang Pembantu.

(c) Melayani nasabah dalam pembukaan dan penutupan rekening serta

transaksi lainnya sesuai aturan yang ditetapkan untuk mencapai

service excellen (Implementasi Fungsi Service Profider).

20) Unit Head (UH),Tugas dan wewenang UH adalah:

Bertanggung jawab atas program-program marketing untuk

segmen bisnis mikro dan sekaligus bertanggung jawab terhadap SDM

38

yang menjadi sub ordinatnya baik dari segi bisnis maupun

administrasi.

21) Penaksiran Madya

Bertugas untuk melakukan operasional gadai, mulai dari

menaksir barang jaminan, melihat dan meneliti keaslian barang

jaminan serta menjaga barang jaminan dalah khasanah. Selain itu

penaksiran gadai juga bertugas memberikan surat peringatan lelang

kepada nasabah jika sudah jatuh tempo dan nasabah belum

melunasinya.

c. Landasan Hukum Akad Sewa-menyewa dalam praktik perbankan

syariah

Landasan hukum tentang perjanjian sewa-menyewa ini dapat kita

jumpai dalam Al-Qur’an, Hadis dan Ijma. Serta ketentuan hukum positif.

Penjelasan mengenai dasar hukum tersebut, yakni sebagai berikut.

1) Landasan syariah

a) Pertama, Ketentuan Umum:

Akad al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik boleh dilakukan

dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) Semua rukun dan syarat yang berlaku dalam akad Ijarah

(Fatwa DSN 09/DSN-MUI/IV/2000) berlaku pula dalam akad

al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik.

39

(2) Perjanjian untuk melakukan akad al-Ijarah al-Muntahiyah bi

al-Tamlik harus disepakati ketika akad Ijarah ditandatangani.

(3) Hak dan kewajiban setiap pihak harus dijelaskan dalam akad.

b) Kedua, Ketentuan tentang al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik

(1) Pihak yang melakukan al-Ijarah al-Muntahiah bi al-Tamlik

harus melaksanakan akad Ijarah terlebih dahulu. Akad

pemindahan kepemilikan, baik dengan jual beli atau

pemberian, hanya dapat dilakukan setelah masa Ijarah selesai.

(2) Janji pemindahan kepemilikan yang disepakati di awal akad

Ijarah adalah wa'd (الوعد), yang hukumnya tidak mengikat.

Apabila janji itu ingin dilaksanakan, maka harus ada akad

pemindahan kepemilikan yang dilakukan setelah masa Ijarah

selesai.

c) Ketiga

(1) Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika

terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka

penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari'ah

setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

(2) Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan

jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah

dan disempurnakan sebagaimana mestinya.

40

d) Al-Qur’an

Dasar hukum perjanjian sewa-menyewa dapat kita jumpai

dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah : 223

آءاتيتم بالمعروف واتقوا وإن أردتم أن تسترضعوا أولدكم فل جناح عليكم إذا سلمتم م

الله واعلموا أن الله بما تعملون بصير

Artinya :

“Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain,

tidak dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran

menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan

ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”

e) Hadits

Sedangkan landasan sunahnya dapat dilihat dari sebuah

hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhri dan Muslim dari Ibnu

Abbas Nabi Muhammad SAW, mengemukakan:

“ Berbekamlah kamu, kemudian berikan olehmu upahnya kepada

tukang bekam itu ”.

Juga dapat kita jumpai dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu

Daud dan An Nasa’i dari Abi Waqqas ra., berkata: “dahulu kami

menyewa tanah dangan jalan membayar dari tanaman yang

tumbuh. Lalu Rosulullah melarang kami cara itu dan memerintah

kami agar membayarnya dengan uang emas dan perak”.

41

f) Mengenai ijarah ini juga sudah mendapatkan Ijma ulama, berupa

kebolehan seorang muslim untuk membuat dan melaksanakan

akad ijarah atau perjanjian sewa-menyewa. Hal ini sejalan juga

dengan prinsip muamalah adalah boleh, kecuali ada dalil yang

melarangnya.25

2) Undang-Undang No 21 tahun 2088

Menurut undang-undang Ijarah Muntahiya Bit Tamlik adalah

“akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau

manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa-

menyewa dengan opsi pemindahan kepemilikan barang.26

B. Hasil Kegiatan Magang

1. Ketentuan Teknis Pelaksanaan Penerapan IMBT

Pelaksanaan IMBT sebenarnya memiliki banyak bentuk tergantung

apa yang disepakati oleh kedua pihak yang berkontrak. Dalam hal ini berlaku

kaidah substance over form, yaitu maksud tujuan akad lebih diutamakan

ketimbang bentuk akad itu sendiri.

a. Merujuk Fatwa Dewan Syariah Nasional No.7/DSN-MUI/III/2002

tanggal 28 Maret 2002 tentang Al-Ijarah Al-Muntahiya Bi Al-Tamlik,

25 Khotip Umum, Perbankan Syariah (Kencana Pranada Media Goup:2016),hal 122-123 26 http/www.bi.go.id/idtentang-bi/uu-bi/Documents/UU 21 08 Syariah, akses tgl 6 agustus

2018

42

berikut ketentuan teknis yang harus diperhatikan oleh Lembaga Keuangan

Syariah (LKS) yang ingin menerapkan IMBT dalam produk pembiayaan:

1) Perjanjian untuk melakukan IMBT harus disepakati ketika akad Ijarah

ditandatangani.

2) Pihak yang melakukan IMBT harus melaksanakan akad ijarah terlebih

dahulu, akad pemindahan kepemilikan baik dengan jual beli atau

pemberian hanya dapat dilakukan setelah masa ijarah selesai.

3) Janji pemindahan kepemilikan yang disepakati di awal akad ijarah

adalah waad, yang hukumnya tidak mengikat. Apabila janji itu ingin

dilaksanakan, maka harus ada akad pemindahan kepemilikan yang

dilakukan setelah masa ijarah selesai.27

b. Mengingat, ketentuan ijarah berlaku pula pada akad Ijarah Muntahiyah

Bittamlik (IMBT), maka LKS, khususnya Bank Syariah wajib

memperhatikan ketentuan sebagai berikut :

1) Bank dapat membiayai pengadaan objek sewa berupa barang yang

telah dimiliki bank.

2) Bank wajib menyediakan barang sewa, menjamin pemenuhan kualitas

maupun kuantitas barang sewa serta ketetapan waktu penyediaan

barang sewa sesuai kesepakatan.

3) Bank wajib menanggung biaya pemeliharaan barang/asset sewa yang

sifatnya materiil dan struktural sesuai kesepakatan.

27https://irham-anas.blogspot.com/2011/11/analisa-praktek-ijarah-muntahiya-bit.html

43

4) Bank dapat mewakilkan kepada nasabah untuk mencarikan barang

yang akan disewakan oleh nasabah.

5) Nasabah wajib membayar sewa secara tunai dan menjaga keutuhan

barang sewa, dan menanggung biaya pemeliharaan barang sewa sesuai

dengan kesepakatan.

6) Nasabah tidak bertanggung jawab atas kerusakan barang sewa yang

terjadi bukan karena pelanggaran perjanjian atau kelalaian nasabah.

2. Penerapan Akad IMBT Pada Bank

Berikut ilustrasi dari penerapan IMBT dalam KPR iB BPS yang

digunakan dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah terhadap kepemilikan

rumah tinggal dan atau investasi property.

44

a. Ilustrasi IMBT

Gambar 1.1

Aplikasi Teknis Pembiayaan (diakhiri dengan opsi hibah)

Ket :

1.a : Rumah milik Developer PT. Makmur

1.b : Nasabah mengajukan permohonan pembiayaan untuk memiliki

rumah kepada bank syariah dengan membawa semua berkas-berkas

yang dibutuhkan. Kemudian bank syariah melakukan proses analisa

pembiayaan.

2. Bank syariah telah menyetujui permohonan pembiayaan pemilikan

rumah untuk nasabah, kemudian bank syariah melakukan pembelian

DEVELOP

ER

OBJE

K

SEWA

NASAB

AH

BANK OBJEK

SEWA

2. Bank membeli

objeksewa

5. (akhir masa seawa) Bank

menghibah objek sewa ke

nasabah (akad hibah)

1.b Negosiasi & pemenuhan

persyaratan

3. Akad Ijarah

4. Nasabah

bayar sewa

3.a Manfaat

1.a Milik

2.a Milik

45

rumah seluas xx m2 yang diminta nasabah kepada PT. Makmur

(Penjual/Supplier Rumah) sebesar Rp 450 juta. Dalam contoh ini,

nasabah telah melakukan pembayaran uang muka kepada BPS sebesar

Rp 50 juta.

Catatan : Dalam prakteknya di Bank Panoroma Syariah (BPS), uang

muka diberikan langsung kepada developer.

2.a : Rumah seluas xx m2 menjadi milik penuh bank syariah

3. Bank syariah dan nasabah melakukan akad pembiayaan berdasarkan

prinsip Ijarah (Muntahiya Bit Tamlik) selama 100 bulan untuk

menyewa rumah xx m2 dengan uang sewa sebesar Rp 7 juta /bulan.

3.a : Nasabah menyewa rumah xx m2 milik bank syariah dan memperoleh

manfaat dengan menempati rumah tersebut

4. Nasabah membayar uang sewa bulan pertama sebesar Rp 7 juta hingga

99 (sembilan puluh sembilan) bulan ke depan.

5. Pada bulan ke-100 atau akhir masa perjanjian, bank syariah dan

nasabah melakukan akad hibah atas rumah xx m2 (Bank meng-hibah-

kan ke Nasabah).28

Ilustrasi ini adalah model yang diutamakan diterapkan oleh BPS.

Artinya, BPS telah memutuskan bahwa dalam kondisi pembiayaan normal

pemindahan kepemilikan dari objek sewa akan dilakukan berdasarkan dengan

akad hibah. Dalam akad perjanjian pembiayaan berdasarkan prinsip IMBT

28https://irham-anas.blogspot.com/2011/11/analisa-praktek-ijarah-muntahiya-bit.html

46

milik BPS, dijelaskan bahwa pengertian IMBT adalah ”yaitu

bankmenyewakan barang kepada mustajir dengan diakhiri oleh pemindahan

kepemilikan melalui hibah diakhir masa sewa.

3. Mekanisme Pembiayaan Produk KPR Faedah iB unit kerja di PT. Bank

BRISyariah Kantor Cabang Jambi

a. Kelompok Sasaran dan Target Market Nasabah KPR Faedah iB

1) Fixed Income (FI)

Fixed Income adalah calon nasabah perorangan yang

memperoleh penghasilan tetap setiap bulannya, total minimun masa

kerja adalah 2 tahun dan dari perusahaan yang relativ reputable,

seperti:

(a) Kariyawan dari suatu perusahaan BUMN/BUMD termasuk

kariyawan bank.

(b) Karyawan dari suatu perusahaan swasta yang memiliki prospek

yang baik.

(c) Pegawai negri sipil/pegawai Lembaga Negara, baik pusat maupun

daerah yang diangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah

dengan/tampa SK pengangkatan (dikeluarkan oleh BAKN atau

Non BAKN).

47

2) Non Fixed Income (NFI)

Non Fixed Income adalah calon nasabah yang memiliki sumber

penghasilan tidak tetap setiap bulannya. Non Fixed Income terbagi atas

wiraswasta dan professional :

(a) Wiraswasta, telah berpengalaman dalam menjalankan usahanya

minimal selama 5 tahun dan berturut-turut mendapatkan laba

dalam kurun waktu 2 tahun terakhir serta bersedia memberikan

anggunan aset untuk pembiayaan KPR Faeadah iB.

(b) Propesional, seperti Dokter, Notaris, Apoteker, Akuntan,

Kansultan, dll. Telah berpengalaman menimal 5 tahun praktek dan

telah memiliki pendapatan stabil dalam kurun waktu 2 tahun

terakhir.

(c) Tetap mengacu kepada ketentuan mengenai Non Fixed Income.

3) Gabungan Fixed Income dan Non Fixed Income

Target market yang merupakan gabungan dari Fixed Income

dan Non Fixed Income adalah calon nasabah perorangan yang

memiliki pekerjaan dengan penghasilan tetap/karyawan sekaligus

memiliki usaha/wiraswasta yang menghasilkan pendapatan. Golongan

ini diperkenankan untu pembiayaan IMBT Konsumer BRIS iB.

b. Persyaratan Calon Nasabah

Persyaratan calon nasabah penerima pembiayaan IMBT konsumer

BRIS iB telah ditetapkan pada p3 Konsumer Bab V tentang syarat

48

nasabah. Adapun syarat tambahan untuk calon nasabah yang ditetapkan

pada juklak pembiayaan Konsumer BRIS iB ini adalah:

1) Persyaratan Umum

Penghasilan dapat merupakan gabungan pendapatan suami dan

istri.

2) Persyaratan Khusus

(a) Karyawan, Total pengalaman kerja minimal 2 tahun

(b) Wiraswasta/Profesi ( Non Fixed Income ). Telah berpengalaman

dalam menjalankan usahanya minimal selama 5 tahun.

(c) Repayment CapasityRasio. Nilai RPC mengacu kepada juklak

masing-masing produk konsumer yang berlaku saat ini.

c. Pengumpulan Data

Pengumpulan data/Collection data adalah tahap pengumpulan

informasi atas calon nasabah melalui dokumen dan form yang harus diisi.

Adapun dokumen yang harus dipenuhi seperti yang tercantum pada juklah

pembayaran IMBT konsumer BRIS iB bab III tentang syarat dan

ketentuan umum, sedangkan umum form-form yang harus diisi oleh calon

nasabah adalah sebagai berikut:

1) Form aplikasi permohonan pembiayaan ( APP ) pembiayaan IMBT

konsumer BRIS iB yang antara lain memuat informasi mengenai

identitas nasabah, penggunaan pembiayaan, pekerjaan, pengalaman

kerja, informasi data keuangan, kekayaan yang dimiliki, dan latar

49

belakang keluarga. Pengumpulan dan kelengkapan dokumen nasabah

merupakan tanggung jawab dari Account Officer. Pada penggunaan

form aplikasi, dapat menggunakan form aplikasi sesuai dengan produk

konsumer masing-masing.

2) Form pembukaan rekening tabungan atau giro nasabah di BRIS jika

nasabah belum memilikinya.

3) Officer letter/ Surat penawaran pembiayaan IMBT konsumer dari

BRIS, rangkap 2 bermaterai.

d. Dokumen Kelengkapan Pemohon KPR Faedah iB

Dokumen kelengkapan pemohon KPR Faedah iB adalah sebagai

berikut:

1) Copy KTP pemohon dan KTP pasangan (bila telah menikah).

2) Copy kartu keluarga.

3) Copy surat Nikah (bila telah menikah).

4) Copy NPWP pribadi.

5) Surat keterangan pekerjaan (asli) / SK pengangkatan/ SK jabatan

terakhir asli.

6) Surat keterangan penghasilan/slip gaji (asli).

7) Copy rekening tabungan/ giro calon nasabah 3 bulan terakhir.

8) Copy surat izin praktek Dokter/ bidan/ Notaris.

9) Copy surat Registrasi.

50

10) Copy surat pemesan Rumah/ SPR (untuk rumah baru dari developer

kerjasama).

11) Copy sertifikat (untuk rumah bekas/ renovasi/ pembangunan/ alih

pembayaran.

12) Copy IMB (untuk rumah bekas/ renovasi/ pembangunan/ alih

pembayaran ).

13) Copy PBB (untuk rumah bekas/ renovasi/ pembangunan/ alih

pembayaran).

51

Gambar 1.2

Skema Pembiayaan IMBT BRIS iB

4.Pengalihan kepemilikan

ObjekIMBT pada akhir Periode

1. Perolehan Objek IMBT

2. Akad IMBT

3.Pembayaran Ujroh ( biaya Sewa )

3. Manfaat dan keunggulan program KPR faedah iB

a. Cicilan pembiayaan ringan.

b. Bebas biaya administrasi dan biaya provisi.

c. Jangka waktu pembiayaan fleksibel.

d. Nilai angsuran pembiayaan tetap hingga fasilitas pembiayaan lunas.

Obyek IMBT

Nasabah

52

e. Khusus KPR dengan menggunakan skema ijarah Muntahiya Bit Tamlik

tidak dilakukan review atas nilai anggaran pembiayaan hingga fasilitas

pembiayaan lunas.

f. Nasabah bebas memilih lokasi properti yang akan dibiayai.

4. Resiko Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bit Tamlik

a. Apabila nasabah tidak berkeinginan melanjutkan sewa atas objek IMBT

dan tidak melakukan pelunasan atas sisa kewajiban, mak nasabah

dianggap wan prestasi dan dilakukan eksekusi (penjualan) atas objek

pembiayaan.

b. Penggunaan akad ijarah menyebabkan biaya-biaya dalam proses penjualan

objek pembiayaan sepenuhnya menjadi milik BRIS.

c. Apabila “nilai objek pembiayaan < sisa pokok” maka kerugian yang

timbul ditanggung oleh bank sepenuhnya disebabkan obejek pembiayaan

merupakan aset milik bank.

5. Kelebihan Produk KPR Faedah iB dengan menggunakan akad IMBT

adalah sebagai berikut :

a. Bisa digunakan untuk jual rumah, refinancing, take over pembiayaan.

b. Angsuran menurun setiap bulannya.

c. Pembiayaan bisa digunakan untuk membiayai usaha dengan skema

refinancing.

d. Menghindari sid streaming (penggunaan pembiayaan tidak sesuai prinsip

syariah).

53

6. Kekurangan produk KPR Faedah iB dengan menggunakan akad IMBT

adalah sebagi berikut :

a. Karena jaminan dibeli oleh pihak Bank dan jadi milik bank kerusakan atau

pengurangan nilai jaminan menjadi tanggung jawab bank.

b. Adanya rekonsiliasi atau penentuan nilai sewa (ujroh) setiap 6 bulan

sekali.

c. Jaminan harus atas nama nasabah atau pasangan nikahnya tidak boleh

jaminan atas nama orang tua.

7. Akad dalam produk KPR Faedah iB

Dalam produk ini, akad yang digunakan adalah akad ijarah

Muntahiyan Bit Tamlik. Dimana nasabah memperoleh manfaat yang

diporelahnya dari objek IBT dan nasabah melakukan pembayaran sewa atas

manfaat tersebut secara mengangsur per periode selama jangka waktu

tertentu.

8. Proses Mekanisme Pembiayaan KPR faedah yang dilakukan Unit Kerja

BRI Syariah sebagai berikut :

a. AO memberikan penjelasan pada calon nasabah yang mengajukan KPR

faedah iB di BRI Syariah mengenai fitur produk, persyaratan hak dasn

kewajiaban nasabah.

b. AO memberikan informasi yang jelas kepada nasabah terkait pembiayaan

KPR Faedah iB sekurang-kurangnya menerangkan hal-hal sebagai

berikut:

54

i. Bahwa pembiayaan KPR Faedah iB adalah pembiayaan yang

berbasis transaksi sewa menyewa antara pemilik objek sewa dan

penyewa dengan opsi perpindahan hak milik objek sewa setelah

masa sewa berakhir.

ii. Bahwa jumlah Plafon pembiayaan KPR Faedah iB untuk setiap

nasabah perbedaan tergantung harga rumah dan tujuan

penggunaannya.

iii. Bahwa berdasarkan kesepakatan bersama, besarnya sewa atas objek

IMBT dapat diadjust/disesuaikan dengan pemberitahuan 14 hari

kalender sebelumnya.

iv. Bahwa perubahan harga sewa dapat dilakukan per periode tertentu

sesuai kesepakatan.

v. Bahwa penghentian masa sewa sebelum jatuh tempo dengan

ketentuan :

1. Diperoleh

2. Nasabah wajib membayar sisa kewajiban dan tunggakan jika

ada.

3. Ada permintaan tertulis dari nasabah minimal 7 (tujuh) hari

sebelum penghentian masa sewa.

c. AO menyampaikan jangka waktu pembiayaan KPR BRIS iB perbedaan

berdasarkan masing-masing tujuan pembelian atau pembiayaan.

55

d. Pengajuan pembiayaan oleh calon nasabah ke Unit Kerja BRI Syariah di

kantor cabang dengan melengkapi dokumentasi / persyaratan yang

dibutuhkan dan mengisi formulir aplikasi.

e. AO (account offisior) selaku pegawai yang mengurusi segment

pembiayaan KPR Faedah melakukan verifikasi terhadap calon nasabah

yang meliputi :

1) Mengumpulkan dokumen nasabah yang dibutuhkan sesuai persyaratan

dan ketentuan produk dan melakukan verifikasi dan investigasi atas

kebenaran dokumen nasabah.

2) Pengecekan keaslian dokumen nasabah.

3) AO melakukan interview terhadap calon nasabah.

Setelah proses wawancara selesai maka formulir wawancara

ditanda tangani oleh nasabah berikut pasangannya.

4) AO mengajukan permohonan BI cek Checking kepada Finanching

Support sebelum penyusunan proposal dengan persetujuan

pembiayaan.

5) Finanching Support Unit Kerja melakukan pemeriksaan BI Checking

calon nasabah.

6) AO / petugas Apraisal melakukan pemeriksaan agunan calon nasabah.

(a) Pemeriksaan agunan dilakukan untuk memastikan lokasi, harga

dan kondisi tanah dan bangunan berdasarkan pengamatan,

pemeriksaan jaminan tetap dilakukan meskipun rumah belum

56

terbangun, realisasi pembiayaan baru dapat dilakukan jika rumah

sudah dalam kondisi siap huni ( ready stock )

(b) Sebelum realisasi pembiayaan, AO/ Petugas Apraisal wajib

melakukan pemeriksaan jaminan kembali untuk memastikan

rumah telah siap huni 100 %.

(c) AO bersama pimpinan cabang atau pimpinan cabang pembantu

marketing manajer meastikan harga yang ditawarkan oleh

developer adalah wajar dan masih sesuai dengan hasil penilaian

appraisal

(d) AO melakukan investigasi tempat kerja calon nasabah

(e) AO melakukan analisa evaluasi dan kelayakan calon nasabah

(f) AO memastikan penghasilan perubahan nasabah pada slip gaji atau

surat keterangan penghasilan dan semua dokumen calon nasabah

sudah sesuai dengan fitur KPR Faidah iB

(g) AO membuat proposal pembiayaan KPR Faidah iB

AO mengajukan komite dan persetujuan pembiayaan oleh

marketing manajer, Pinca/Pincapem di kantor bank BRISyariah.

(a) Aplikasi sudah disetujui komite pembiayaan selanjutnya

diterbitkan Prinsip Pembiayaan (SP3)

(b) Financing Support unit kerja melakukan proses persiapan akad

dan cheklist dokumen calon nasabah

57

7) AO menjelaskan dan memberitahukan kepada calon nasabah tentang

persyaratan untuk melakukan akad. AO memastikan nasabah

memahami isi akad (SP3)

8) Memastikan akad pembiayaan diisi sesuai dengan format standar yang

berlakukan namun tetap dilakukan review oleh legal kantor cabang dan

hadir saat dilakukan akad pembiayaan dengan nasabah.

9) Unit kerja melaksanakan menandatangan perjanjian pembayaran

(akad), Akad Ijarah Muntahiya Bittamlik , dan pengikat agunan.

(a) Perjanjian pembayaran ( akad ) dilaksanakan setelah :

(1) Pegecekan dokumen permohonan sudah sesuai dengan

persyaratan

(2) Wawancara dan pengecekan fisik bangunan rumah sudah

dilakukan oleh unit kerja pembiayaan consumer ( AO )

(3) Perjanjian akad dapat dilakukan dibawah tangan (tidak

menggunakan notaris)

(b) Pengikat agunan

Penandatangan akad IMBT dan pengikat agunana dilakukaan

secara notaril dihadapan notaris.

10) Setelah penandatangan IMBT dan pengikatan jaminan serta pencairan

KPR Faedah ke rekening nasabah dankepenjual (developer).

11) AO mengirim surat pemberitahuan kepada nasabah melalui

email/sms/dan surat tercatat jika terjadi perubahan besarnya biaya

58

sewa/ujrah kepada nasabah, dipastikan AO mempunyai data nasabah

pembiayaan KPR Faedah secara lengkap mencakup alamat tinggal

nasabah secara lengkap, no telepon dan alamat email nasabah ( jika

ada ) maupun data lengkap dari pasangan/ahli earis/yang dapat

mewakili.

12) Mengingatkan nasabah jika terjadi penunggakan pembayaran angsuran

dan mengriimkan surat peringatan (SP) ini sesuai dengan ketentuan

yang telah diatur dan terdapat di persetujuan prinsip pembiayaan KPR

faedah ib.

13) Selama masa pembiayaan, memastikan nasabah membayar angsuran

tepat waktu dan memastikan angsuran tersebut di debet oleh bank

untuk pembayaran pokok ujrahnya esuai jadwal angsuran selama masa

pembiayaan, sesuai jadwal angsuran yang disepakati.

61

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

B. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dan hasil pengamatan yang telah diuraikan pada

sebelumnya, kesimpulan dari Mekanisme Penerapan Akad Ijarah Muntahiya Bit

Tamlik (IMBT) Pada KPR iB di PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang Jambi

adalah:

KPR Faedah iB adalah program promosi pembiayaan kepemilikan rumah

(KPR) BRISyariah yang diselenggarakan dalam rangka peningkatan portofolio

produk pembiayaan KPR dan percepatan bisnis PT. Bank BRISyariah. Dalam

pelaksanaan pembiayaan KPR Faedah pihak Bank BRISyariah wajib memastikan

bahwa nasabah dan pasangan kawinnya (bilah telah menikah) belum pernah

memiliki rumah. Mekanisme akad yang digunakan dalam KPR Faedah adalah

Ijarah Muntahiya Bit Tamlik. Dalam pembiayaan yang diberikan kepada nasabah

untuk memenuhi kebutuhan konsumtif nasabah dengan sistim sewa menyewa aset

milik BRISyariah yang diperoleh melalui pembelian dari nasabah/pihak ke-3

dengan opsi pengalihan kepemilikan atas aset oleh BRISyariah kepada nasabah

pada saat falsilitas pembiayaan lunas.

62

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dikemukakan saran dalam

hal pelaksanaan Mekanisme pembiayaan KPR Faedah iB PT. Bank Rakyat

Indinesia Syariah (BRISyariah) Kantor Cabang Jambi yang telah berjalan

dengan baik dan sesuai dengan teori serta praktek dilapangan. Agar hal

tersebut terus berjalan dengan baik, sebaiknya pihak bank diharapkan

melakukan survey secara menyeluruh terhadap nasabah, agar tidak terjadi

kesalahan dalam pemberian pembiayaan.

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Iman. Mustofa, Fiqh Mu’amalah Kontemporer. RajaGrafindo Persada,

Jakarta:2016

J.S. Badudu, dkk, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Pustaka

SinatHarapan,Jakarta:2001)

Juliansyah Noor, metode penelitian, Jakarta: Pranadamedia Group, 2011

Lorens Bagus, Kamus Filsafat, Jakarta: Gramedia, 1996

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2004

Muhammad Syafii Antonio, Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Erlangga, 2009

Nasrun Haroen. Fiqh Muamalah. Gaya Media Pratama Jakarta.2007

Panduan Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bit-Tamlik BRISyariah KC jambi

2016

Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian, Pustaka Baru Press, (Yogyakarta,

2014)

B. Lain-lain

Bank Rakyat Indonesia Syariah, profil perusahaan, diakses pada tanggal 06

juli 2018 dari http://www.brisyariah.co.id

https://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan_syariah akses 20 mei 2018

https://irham-anas.blogspot.co.id/2011/11/analisa-praktek-ijarah-muntahiya-

bit.html?m=1 akses 12 april 2018

______https://irham-anas.blogspot.com/2011/11/analisa-praktek-ijarah-

muntahiya-bit.html akses 25 september 2018

http://www.bi.go.id/id/iek/produk-jasa-

perbankan/jenis/Documents/KPRumah.fdf, akses 09 april 2018

http/www.bi.go.id/idtentang-bi/uu-bi/Documents/UU 21 08 Syariah, akses tgl

6 agustus 2018

http://www.bi.go.id/jek/produk-jasa-perbankan

/jenis/Documents/KPRumah.pdf akses 27 juli 2018

Id.Wikipedia.orang/wiki/kredit_rumah, akses 25 juli 2018

panduan pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bit-tamlik BRISyariah KC jambi

halaman 7 tahun 2016

Sejarah BRI, http://www.brisyariah.co.id/?q=sejarah, tanggal 3 Juli 2018

Visi dan Misi BRI Syariah, http://www.brisyariah.co.id/?q=visi-misi, tanggal

8 Juli 2018

LAMPIRAN

1. Menemui developer untuk mengajukan kerja sama kerja sama

2. Survey tempat usaha nasabah

3. Survey lokasi rumah untuk nasabah

4. Foto bersama pimpinan cabang pembantu (PINCAPEM)

5. Foto Bersama Rekan Kerja PT. BRISyariah

CURICULUM VITAE

A. Jurusan / Program Studi :D-III Perbankan Syariah

B. Identitas Diri

Nama :Yunandar

Jenis Kelamin :Laki – Laki

Tempat/Tgl Lahir :Pekan Gedang 09 Januari 1996

Nim :EPS. 150559

Alamat :Kota Jambi

Nama Ayah :Isbandi

Nama Ibu :Zulhani

Pekerjaan Orang Tua :Wiraswasta

Alamat Orang Tua :Desa Pekan Gedang, Kecematan

Batang Asai, Kabupaten Sarolangun.

C. Riwayat Pendidikan

No Pendidikan Tahun Alamat

1

2

3

4

SD Negeri 42 Sarolangun

SMP Negeri 13 Sarolangun

SMK Negeri 1 Sarolangun

(tehnik listrik)

UIN STS JAMBI

2002 – 2008

2008 - 2011

2011 - 2014

2015-Sekarang

Sarolangun

Sarolangun

Sarolangun

Jambi