laporan lbm 5 sgd 4 blok 7

Upload: rizal-prakoso

Post on 18-Oct-2015

140 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan lbm 5 blok 7

TRANSCRIPT

LAPORAN HASIL DISKUSI SGD 4 LBM 5 BLOK 7DENTAL MATERIAL DAN TEHNOLOGISEMEN KEDOKTERAN GIGI

Kelompok SGD 4 : Aprilia Dian Fatimina Asih Nurvita Adlina Fildzah Maharani Devy Dwi Fajarrani Hardita Bicevani Mulya Isni Rabbika Hamidanti Kiki Andika Maulana Rizal Prakoso Setyo Utomo Ulya Mayfalinda

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG2012/2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan laporan hasil SGD 4 Semen Kedokteran Gigi. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas SGD yang telah dilaksanakan. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan laporan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah bersusah payah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan ini.Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan laporan ini ini.Kami berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi kita bersama.

Semarang, 10 Mei 2013

Penyusun

DAFTAR ISITable of ContentsKATA PENGANTAR2DAFTAR ISI3BAB I4PENDAHULUAN41.1 Latar Belakang41.2 Rumusan Masalah41.3 Tujuan masalah5BAB II6PEMBAHASAN6BAB III16PENUTUP163.1 Kesimpulan163.2 Kritik dan Saran16DAFTAR PUSTAKA17

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diketahui bahwa banyaknya mahasiswa yang belum memahami mengenai Cement Kedokteran gigi dan kesulitan dalam mencari sumber belajar yang tepat dan dapat dipercaya. Dalam kenyataannya menunjukkan bahwa tidak banyak mahasiswa yang mau bersusah payah untuk mencari jawaban ataupun sumber-sumber belajar secara terperinci dan jelas. Oleh karena itu perlu di upayakan suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami dan mendapatkan sumber belajar mengenai Cement Kedokteran Gigi yang baik agar dapat menyelesaikan soal pembelajaran.Upaya meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menemukan sumber belajar merupakan suatu upaya yang paling logis dan realistis. Dosen ataupun Tutor sebagai salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan keberhasilan pendidikan di Universitas, khususnya dalam peningkatan aktivitas dan hasil belajar, harus berperan aktif serta dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa.1.2 Rumusan Masalah1. Apa saja bahan pelindung pulpa ?2. syarat bahan pelindung pulpa ?3. penyebab umum gigi terasa ngilu ?4. bagaimana mekanisme gigi ngilu ?5. komposisi pelindung pulpa ?6. fungsi cement dalam kedokteran gigi ?7. kelebihan dan kekurangan cement kedokteran gigi ?8. apa indikasi dan kontra indikasi dari cement ?9. bagaimana prosedur perawatan pada kasus skenario ?10. apa yang terjadi jika gigi tidak menggunakan pelindung pulpa pada saat pemberian tumpatan ? 1.3 Tujuan masalah1. Mengetahui pengertian Defenisi dari Cement Kedokteran Gigi 2. Mengetahui klasifikasi dari cement Kedokteran Gigi3. Mengetahui Fungsi umum dari tiap-tiap Cement Kedokteran gigi4. Mengetahui Komposisi yang terkandung dalam tiap-tiap Cement Kedokteran Gigi5. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan dari tiap-tiap Cement Kedokteran Gigi6. Mengetahui Cara manipulasi dari tiap-tiap Cement Kedoketran Gigi yang benar.

SKENARIO

Judul : Gigiku ngilu karena apa ya ?

Seorang pasien datang ke praktek dokter gigi, pasien itu mengeluh gigi seri depan kanan atas terasa linu ketika minum air dingin, linu itu juga dirasakan ketika berada di ruangan yang ber AC ataupun sedang mengendarai sepeda motor dimalam hari, akan tetapi rasa linu itu hanya dirasakan saat itu saja, kemudian dokter itu melakukan pemeriksaan, dari hasil pemeriksaan dokter memutuskan untuk melakukan tumpatan dan memberikan bahan perlindungan pulpa pada gigi pasien sehingga bisa menghilangkan keluhan pasien.

BAB IIPEMBAHASAN

Bahan yang digunakan untuk pelindung pulpa Varnish : Pada tambalan amalgam dan emas Kaviti liners : bahan yang berupa lapisan tipis dan berfungsi melindungi dari iritasi kimia Cement : melindungi pulpa dari trauma, merupakan bahan restorasi dalam jangka panjang merupakan bahan non logam dan berguna merekatkan gigi tiruan serta perawatan orthodonsi, digunakan sebagai basis untuk restorasi bahan logam Berdasarkan komponen utamanya Water basis sement : Zinc fosfat sement ,SIK, PolikarbokslilatOil basis sement : ZOE

Liners dan basesMerupakan material yang diletakkan diantara dentin(kadang-kadang pulpa) dan restorasi untuk memberikan perlindungan pulpa.Liners mengandung calsium hydrokside.

Efek : - melindungi pulpa dari iritasi kimia -menstimulasi pembentukan dentin sekunder - menurunkan permeabilitas karena CaOH -Stimulasi pembentukan dentinal bridge ketika diaplikasikan ligamen pada jaringan pulpa. - efek bakteriostatik. Varnish Material resin dalam larutan organik yang mudah menguap Lebih baik dari liners untuk mengirangi microlinckage Fungsi utama : diaplikasikan pada dentin untuk mengurangi permeabilitas Mengurangi sensitivitas pasca operasi. Digunakan umumnya dengan semen seng phosfat Tidak digunakan lagi sekarang untuk komposit karena varnish dapat menghambat setting komposit. Dental Base Memberikan perlindungan termal untuk pulpa Menambah dukungan mekanis untuk restorasi . Tipe material base : Zn fosfat ,polikarboksilat dan GIC. Zoe meningkatkan sifat kekuatan menurunkan kekuatan dan jarang digunakan untuk basis komposit,bahan perekat. Sekunder : penutup bedah periodontal. Zink fosfat cemet Tidak dijadikan basis krn menyebabkan kerusakan pulpa Karena ph asam tapi digunkan untuk semnetasi crown. Bahan perekat dan untuk orthodontic Sekunder : basis penahan panas Polikokarboksilat basis pada restorasi almalgam dan komposit.

GIC / SIK : Sebagai basis restorasi gigi anterior dan posterior dan material cement. mencegah celah microlinckage dan menutup fissure serta basis penahan panas.

Syarat bahan pelindung pulpa antikariogenik non toksik Dapat melekat pada dentin dan email Tidak mengurangi kavitas dentin Memiliki kekuatan yang cukup Tidak mengiritasi jaringan pulpa dan lainnya Tidak larut dalam saliva Tahan lama Tidak mengurangi sensivitas dentin Sement harus kompatibel dengan material restorasi Mencegah konduksi panas atau dingin dari restorasi metalic Menyerupai sifat optis jaringan gigi Mempunyai ikatan dengan email dan dentin serta dapat melekat Mempunyai penyegel atau kekuatan tepi untuk mencegah kebocoran jaringan marginal ( batas antara cavitas dengan tumpatannya ) Viskositas rendah Mempunyai perlindungan kimia dapat mencegah penetrasi zat kimia yang dapat merusak pulpa Penghambat arus listrik ( mengurangi arus galvanish ) Memiliki kekuatan fisik yang sufisien ( cukup baik ) selama insersi restorasi dan selama berfungsi dalam rongga mulut Mempunyai sifar reological : kekentalan rendah Memiliki kekuatan untuk mencegah kebocoran marginal Anti karies Translucen dengan email Merangsang pembentukan dentinal bridgePenyebab umum gigi terasa ngilu Hilangnya lapisan email dan dentin ada beberapa faktor :1. tidak menjaga kesehatan mulut2. sikat gigi yang tidak benar3. trauma karena jatuh,kecelakan, keretakan didaerah gigi Berhubungan dengan teori hidrodinamik ( perpindahan cairan dari tubulus dentin ke jaringan pulpa ) dikarenakan perubahan suhu terjadi pengerutan responnya menghasilkan deformasi odontoblast dan saraf dipersepsi rasa ngilu Atrisi oklusal biasanya pada lansia, karena mastikasinya lama gesekan antara gigi atas dan bawah sering terjadi, dan pada saat orang tidur bruxism Fraktur dentin ( jaringan pulpa terbuka ) Tekanan mastikasi kuat Terjadi peradangan karena bakteri itu masuk bersama makanan ( karies ) Kebiasaan makan makanan yang asam dan plak berlebihan karena dapat menghilangkan email gigi Teori translucen pada odontoblast Bleaching / pemutihan yang berlebihan Penggunaan mouthwash yang terus menerus Infeksi pada mulut atau gigi Mulut kering dan produksi air liur sedikit dan penurunan gusi

Mekanisme gigi terasa ngilu Berhubungan dengan teori hidrodinamik ( perpindahan cairan dari tubulus dentin ke jaringan pulpa ) dikarenakan perubahan suhu terjadi pengerutan responnya menghasilkan deformasi odontoblast dan saraf dipersepsi rasa ngilu. Teori translucen dijadikan reseptor sel, perubahan tidak langsung pada odontoblast menyebabkan rasa sakit terletak pada ujung saraf dibatas pulpo denital rasa sakit akan dipersepsikan rasa ngilu. Salah satu masalah yang sering ditemui pada restorasi resin komposit adalah sensitivitas pulpa yang dapat terjadi karena penggunaan etsa asam. Etsa asam akan membuka tumbuli dentin sangat besar, jika tidak tertutup dengan baik ketika proses dentin bonding akan menimbulkan gejala dentin yaitu suatu gejala normal apabila dentin terbuka. Berdasarkan teori hidrodinamik, dentin yang terbuka akan mempengaruhi tekanan pada permukaan tubuli dentin dan menyebabkan cairan dalam tubuli bergerak merangsang saraf pulpa dan menghasilkan respon sakit. Rasa nyeri ini dapat meningkat menjadi dentin hipersensitif bila proses berlanjut ke penyakit pulpa. (Branstrom et all, 1967). Perdigao (2001) menyatakan bahwa aplikasi asam etsa tidak boleh dilakukan pada ketebalan dentin kurang dari 0,5 mm. Pada kavitas yang dalam, asam etsa yang berkontak dengan dentin dapat berpenetrasi ke dalam tubuli dentin, sehingga memungkinkan peningkatan permeabilitas dentin serta denaturasi kolagen. Hal ini menyebabkan terbukanya jalan masuk bagi bakteri dan produknya berpenetrasi ke dalam pulpa dan secara tidak langsung asam dapat membuat dentin menjadi rapuh karena proses demineralisasi (Pashley, dkk, 1992). Aplikasi semen pelapis sebagai semen dasar sebelum penempatan bahan restorasi resin komposit diharapkan dapat melindungi pulpa terhadap iritasi kimia dari asam etsa. Aplikasi semen glass ionomer dianjurkan sebagai semen dasar sebelum aplikasi asam etsa pada restorasi resin komposit (Davidson, 1999). Hal ini dilakukan karena glass ionomer dapat melapisi tubuli dentin sehingga mencegah sensitivitas gigi (Katsuyama, 1993; Crispin, 1994). Semen glass ionomer memiliki kemampuan perlekatan yang baik antara resin komposit dengan email ataupun dentin, serta wetting ability yang akan membuat penutupan hermetis pada restorasi (Davidson, 1990). Selain itu semen glass ionomer mempunyai sifat antikariogenik karena mampu melepaskan fluorida (Wilson & McLean, 1988).

Komposisi pelindung pulpa Zinc fosfatPowder ( 90% oksida seng, 10% MgO, zink oksida, magnesium oksida, oksida silikon, barium sulfat, bismuth trioksida, barium oksida 0,2% fungsinya meningkatkan kehalusan dalam campuran ) dan liquid ( asam fosfor, aluminium, seng, fosfat, air ) Zink oksida eugenolPowder ( zink oksida 69% bahan utama, white rosin 29,3% mengurangi kerapuhan pada semen, zink steraite, zink asetat 0,7% menambah kekuatan, magnesium oksida berfungsi untuk reaksi zink eugenol pada liquidnya ,alumina) liquid ( eugenol, EBA ( etoksit benzoit acid ) ) PolikarboksilatLiquid ( larutan asam poliakrilat, asam karboksilat lain, contohnya asam itakonik ) dan powder ( oksida magnesium, oksida seng, ) Semen silikatPowder ( silikat dan garam kalsium ) dan liquid ( larutan asam fosfor )Ada kaca / aluminium silikat yang mengandung flouride SIKLiquid ( cairan asam akrilik dan asam itasonik ) dan powder ( glass dan asam dehidrasi, alumina,aluminium flourida, kalsium flourida, natrium flourida, aluminium fosfat ) VarnishAsetat isopropil 60-70%, aseton 14 %, kopolimer Kloride vinil dan asetat vinil 14 % ResinOrgano fosfonat hidroksiletil metakrilat 4 metakrilat trimetillitik anhidratMatrik resin dengan bahan pengisi anorganik diproses dengan silanin Siliko fosfatCampuran atau kombinasi antara bubuk seng oksida dan silikatFungsi cement dalam kedokteran gigi Fungsi cement secara umum :

Sebagai basis : Melapisi kavitas, tidak semua untuk melakukan restorasi, logam untuk menahan tekanan bahan restorasi. Sebagai luting ; Merekatkan gigi tiruan, Peralatan orthodontic, jaket crown, onlay, varnish bahan dilarutkan dalam eter di kavitasnya untuk mengurangi mikroleakage ( kebocoran kecil ) Melindungi pulpa dari trauma Pengisi saluran akar Restorasi gigi desidui Penutup fissure Bahan tambal sementara dan permanen Kavitas lining Restorasi estetik pada gigi anterior

Fungsi cement berdasarkan bahan pelindung pulpa :

ZOE Fungsi utama : Sebagai bahan perekat restorasi sementara dan permanen, bahan pengisi saluran akar pada pulpotomi, sebagai periodontal pack.Fungsi sekunder : Penutup luka dan bedah periodontal Klasifikasinya ada 4 : Tipe 1 digunakan untuk semen sementara Tipe 2 digunakan untuk semen permanen dari restorasi atau alat-alat diluar mulut Tipe 3 digunakan untuk restorasi sementara dan basis penahan panas Tipe 4 digunakan untuk pelapis kavitas

Zink fosfatFungsi utama : Sementasi restorasi cor, bahan tambalan sementara, bahan perekat inlay, jembatan dan pasak inti.Fungsi sekunder : basis penahan panas dan restorasi jangka menengah

PolikarboksilatFungsi Utama : Sement permanen dan restorasiFungsi sekunder : Sebagai perekat orthodontic

Ca(OH)2Fungsi : Perlindungan pulpa tidak hanya untuk resin tapi seluruh bahan restorasi, bahan pelindung pulpa terbuka dengan pulpotomi dan basis penahan panas.

Silikat fosfatFungsi utama : bahan tambalan sementara dan restorasi gigi desidui.Fungsi sekunder : bahan band ortodontic dan pembuatan die.

Resin Fungsi utama : bahan perekat dan bracket orthodontic, jembatan berikatan resinFungsi sekunder : restorasi bahan keramik

Sement silikatFungsi utama :Restorasi gigi anteriorFungsi sekunder :Restorasi jangka menengah dan perekat orthodontic

Kelebihan dan kekurangan dari cement kedokteran gigi Zinc fosfat Kelebihan : Mudah dimanipulasi Tidak bersifat bakteriofag Tidak fraktur Mempunyai strengh yang cukup baik dan kuat Memiliki sifat penyekat tanah yang baik ketika digunakan untuk restorasi logam Waktu kerja dapat diatur dan dikontrol Isolator panas yang baikKekurangan : Tidak mempunyai sifat adhesif antara zink fosfat sement dan struktur gigi Mudah rapuh Dapat mengiritasi pulpa

Zink oksida eugenol Kelebihan : Tahan kebocoran Ada perlindungan pulpa Mempunyai daya anti bakteriKekurangan : Mudah larut dalam cairan rongga mulut Mudah iritasi PolikarboksilatKelebihan : Kompresi strengthnya rendah Tensil strengthnya tinggi Solubilitasnya rendah Waktu pengerasan lebih cepat pada zink fosfatKekurangan : Mudah larut dalam saliva Modulus elastisitasnya kurang dari setengah dari semen fosfat

Silikat Kelebihan : Anti karies Warnanya sesuai dengan gigi Restorasi gigi anteriorKekurangan : Bentuk anatomi cepat hilang Sukar dipoles Mudah larut pada asam

SIK Kelebihan : Perlekatan adhesifnya bagus Hasil prepasi yang kurang menyebabkan ngilu serta adanya perlepasan flour Mempunyai kompresi yang tinggi Tidak iritatif Mempunyai penyebaran panas yang sedikit Biokompatibiltas Tahan pada penyerapan air Sewarna dengan gigi Pembuangan jaringan gigi yang sehat dikurangi Mempunyai ikatan yang baik dengan dentin dan email Mencegah karies sekunder karena mempunyai kandungan flour Bersifat tembus cahayaKekurangan : Ketahanan abrasif kurang baik terutama pada kontak oklusal yang luas Bersifat porus Sulit dipulas Daya larut dalam asam Kekerasan kurang baik Rapuh terhadap air Setelah restorasi dibutuhkan perlindungan Tidak tahan terhadap keausan Tidak mampu menahan tekanan kunyah yang tinggi

Indikasi dan kontra indikasi dari cement Kedokteran gigi Zinc oksida eugenol : indikasi untuk basis pulpa dan tambalan sementara kontraindikasi untuk gangren atau mati semen polikarboksilat indikasi untuk basis dan sementasi kontraindikasi untuk perawatan pulpa Prosedur perawatan pada kasus skenario Melakukan pulp capping suatu tehnik untuk menghilangkan iritasi di jaringan pulpa dan melindungi pulpa sehingga jaringan pulpa dapat mempertahankan vitalitasnya caranya dengan aplikasi selapis atau lebih material pelindung untuk perawatan diatas pulpa dengan hidrosida kalsium yang akan merangsang pembentukan dentin reparatif.

Menggunakan kompon oksalat atau dengan agent menutupi porus atau tubulus dentin. Kasus hypoplasia enamel / email gigi tipis menggunakan jaket crown, Jika keadaan gigi terbuka pada akar gigi atau sudah timbul lubang pada leher dilakukan penambalan Setelah anamnesa, pemeriksaan oral, dilakukan pemeriksaan extra oral, ada 3 kasus :1. Setelah pembuangan jaringan karies2. Sterilisasi dan penambalan lengkap3. Hyperemi pulpa

Pulpa capping direct dan indirect : Direct : 2x kunjungan ke dokter gigi yang tertutup karies dentin, kunjungan pertama dengan excavator dibantu air calsil / obat lain yg tidak kaustik, aplikasi preparat hidroksida dengan dilapisi ZOE diletakkan didasar di kavitas dengan penambalan sementara Indirect : sekali perawatan yaitu dimana ada pembusukan mendekati pulpa tapi tidak ada gejala infeksi Akibat gigi tidak menggunakan pelindung pulpa pada saat pemberian tumpatanPada penggunaan zink fosfat menggunakan pelindung pulpa karena keasamannnya dapat mengiritasi pulpa karena keasamannya dibawah Ph : 7 dan baru mencapai kenormalan setelah 48 jam. Terjadi peradangan Reaksi peradangan merupakan reaksi defensif (pertahanan diri) sebagai respon terhadap cedera berupa reaksi vaskular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis. Ciri-ciri nya yaitu : dolor(nyeri),rubor(merah) ,tumor(bengkak) ,kalor(panas),Functio laesa(gangguan fungsi)

Sakit apabila karies sudah sampai di dentin karena banyak pembuluh darah dan syaraf. Terjadi penyakit pulpitis Pulpitis reversibel : Adalah kondisi dimana pulpa mengalami inflamasi dan secara aktif merespon terhadap iritasi. Ini mungkin termasuk lesi karies yang belum mencapai pulpa. Gejalanya meliputi sakit yang sementara atau sensitivitas yang dihasilkan dari rangsangan yang banyak, terutama panas, dingin, manis, air dan sentuhan. Pulpa masih bersifat vital. Ini berarti bahwa sekali iritan tersebut dihilangkan, biasanya dengan menghilangkan kerusakan gigi dengan penambalan, keadaan pulpa akan kembali normal.

Pulpitis ireversibel : Adalah keadaan dimana pulpa mengalami kerusakan yang ireversibel. Pulpa tidak dapat pulih dari kerusakan. Misalnya, kerusakan gigi yang telah mencapai pulpa sehingga pulpa terpapar oleh bakteri. Pulpa masih vital, namun terpaparnya pulpa oleh bakteri tidak akan membuat pulpa dapat sembuh dan akhirnya akan menghasilkan nekrosis, atau kematian, dari jaringan pulpa.

Terjadi AbsesMerupakan penumpukan nanah dalam rongga yang secara normal tidak ada dan terjadi oleh karena digesti enzim proteolitik yang dibebaskan dari leukosit mati menyebabkan kerusakan jaringan mati menjadi nanah

Konsep Mapping

Perubahan Suhu

Gigi Linu

Bahan Pelindung Pulpa

Liner Cavity

Sement ( Basis, Luting, Restorasi )Varnish Cavity

FungsiFungsiKomposisiKomposisi

Semen SilikatPolikarboksilatZinc FosfatZnOESIK

fungsiKomposisiCara Manipulasi

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Cement kedokteran Gigi Bahan non logam untuk restorasi jangka panjang dan pendek serta melekatkan gigi tiruan, memiliki kekuatan rendah dibanding resin komposit dan amalgam tetapi dapat digunakan didaerah yang diberi tekanan sedikit. Bahan yang penting dalam klinis yang digunakan untuk luting(perekat) dan sebagai orthodontic dan denture,dan juga sebagai bahan tambalan yang memilik daya tambal yang rendah berguna untuk basis,pelindung pulpa dan bahan restorasi.Bahan yang digunakan untuk pelindung pulpa diantaranya adalah, zink fosfat, zink oksida eugenol, sement silikat, silikat fosfat, polikarboksilat, resin, SIK, kalsium hidroksida, bahan bahan yang nantinya digunakan untuk melindungi pulpa sehingga tidak menyebabkan gigi terasa ngilu. Masing masing bahan pelindung pulpa ini mempunyai kelebihan dan kekurangan sehingga pemakaian bahan pelindung pulpa harus sesuai jaringan gigi yang ada pada pasien.

3.2 Kritik dan Saran Memahami Klasifikasi , fungsi dan bagian dari tiap tiap cement kedokteran gigi Menghargai pendapat orang lain, dan siap menerima kritik dapat memotivasi diri untuk lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Lasminda Syafiar, drg., M. Kes.2. Sitti Chadidjiah A.Z., drg.Universitas Sumatera Utara3. Henry Lee,Modern method of restorative dentistry, Chicago, Berlin, Rio de Janeiro,Tokyo Quintescence Publishing Co., 1982.4. John F. Mc. Cabe,Applied Dental Materials, seven edition Oxfrod, London,Eidenburgh Boston, Melbourne, Be5. J.Philips: Buku Ajar Ilmu Kedokteran Gigi6. Brannstrom, M. 1982. Dentin and Pulp in Restorative Dentistry. London : Wolfe Medikal Publ. Ltd.7. Perdigao, J. 2001. The effect of Etching Time on Dentine Demineralization. Quintessence International, 32, 19-26.8. Wilson, A.D. and McLean, J.W. 1988. Glass Ionomer Cement. Chicago : Quintessence Publishing.9. Pashley, D.H. and Michelich, V. 1981. Dentin Permeability : Effect of Smear Layer Removal. The Journal of Prosthetic Dentistry,46, 531-537.10. Katsuyama, S., Ishikawa, T. and Fuji, B. 1993. Glass Ionomer Dental Cement : The Material ang Their Clinical Use. St.Louis : Ishiyaku EuroAmerica, Inc. Publishers.

16