mirza modul mata lbm 1 sgd 8
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
1/56
MODUL MATA LBM 1 SGD 8
ORGAN PENGLIHATAN NORMAL
STEP 1
-
STEP 2
1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan!
2. Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya!
3. Apa saja adneksa mata beserta fungsinya!
4. Bagaimana mekanisme melihat?
5. Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)!
6. Bagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa
merubah posisi tubuh dan kepalanya?
7. Mengapa Arief tidak merasakan matanya kering/tidak sakit
ketika ada debu?
8. Mengapa tidak merasakan sakit kepala meskipun lamaberdiri?
9. Bagaimana mekanisme bisa membedakan warna?
STEP 3
1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan!
Anatomi, tambahkan gambar!!!
Mata ada 2:
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
2/56
a. Oculus: N.optivus, bulbus oculi
Bulbus oculi:
1) selubung (tunica fibrosa(kornea dan sclera), tunica
nervosa (retina, stratum pigmenti), tunica vasculosa(iris,corpus cillaris)
2) isi (aquous humor, lensa crystalina, dan corpus
vitreum)
b. Occuli accessorius: ada 4: palpebra, konjungtiva, kelenjar
lakrima, Mm.oculi
a. Cornea: bentuk transparan, refraksi cahaya (membiaskan
cahaya), berapa kekuatannya (dioptri)? Fungsi cornea?
b. Pupil: mengatur jumlah cahaya yang diterima. Gelap pupil
melebar, terang menyempit
Ketika menutup mata, bagaimana keadaan pupil?
c. Iris: ada 2 otot: M. dilator pupil kontraksi pupil melebar.
M. sphincter pupil kontraksi mengecilkan pupil
GAMBAR nya M. dilator pupil dan M. Sphincter pupil?
Jarasnya!
d. Lensa: memfokuskan cahaya dg cara akomodasi(kemampuan adaptasi lensa agar bayangan jatuh tepat di
retina).
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
3/56
Lensa mata tetap biconcave, yang membedakan hanya jarak
(ditentukan oleh ukuran diameter yang menebal atau
menipis.
e. Retina: macula lutea
1) sel batang/sel basal(adaptasi gelap dan melihat samping)
dan
2) sel kerucut/sel konus (adaptasi terang, melhat sentral dan
warna).
Bagaimana proses pembentukan warna di iris?
Warna mata dipengaruhi oleh melanosit pada lapisan yg
berpigmen pada retina mata.
a) Lapisan berpigmen: melanin dan menyimpan vitamin A.
b) Lapisan batang dan kerucut yang menonjol pada lapisan
pigmen
c) Lapisan limitan luard) Lapisan nucleus luar; mengandung badan sel batang dan
kerucut
- Sel batang: rodopsin 10%
Isomerase
11 cis-retinol (vit. A) 11 cis-retinal +skotopsin
rodopsin.
Cari skema!!
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
4/56
- Sel kerucut: reseptor warna - iodopsin
Adakah pengaruh dari vitamin A juga?
e) Lapisan pleksiform luar
f) Lapisan nucleus dalam
g) Lapisan pleksiform dalam
h) Lapisan ganglion
i) Lapisan serabut saraf optik
j) Membrane limitan dalam
Mata tidak kering karena adanya cairan aquous humor
(anterior lensa) dan vitreous humor(antara posteror lensa
dan retina).
Aliran vitreous humor ke aquous humor?
- Produksi Aquous humor tidak terbatas dibandingkan
vitreous humor, disekresi oleh epitel proc. Cilliaris
corpus cilliare.
Mekanisme pembentukan dan fungsi aquous humor?
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
5/56
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
6/56
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
7/56
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
8/56
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
9/56
- Menjaga agar tidak kering karena ada kelenjar lacrimal.
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
10/56
Diameter vertical mata: 23,5 mm, transversal 24 mm,
anteroposterior 17,5mm,
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
11/56
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
12/56
Organon visuum
Oculi accessorius
Supercilium (bulu mata)
Palpebrae & conjunctiva
Musculi extrinsic bulbi Apparatus lacrimalis
Oculus
Bulbus Oculi (isi & pembungkus)
Nervus opticus
Isi Bulbus Oculi
Humor aqueous
Diproduksi oleh corpus ciliarisMengisi COA dan COP
Klinis : Tekanan intraoculer naik Glaukoma
Lensa cristallina
Transparan, biconvex elastis
Dibungkus capsula lentis
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
13/56
Mekanisme akomodasi *
Penggantung = Lig. Suspensorium lentis (Zonula ciliaris)
Klinis : Lensa keruh Katarak
Humor vitreusMassa gelatinous, transparan yang mengisi ruang lensa - retina
Fungsi : menjaga retina ditempatnya & memberi sandaran lensa
Pembungkus Bulbus Oculi
Tunica Fibrosa
Cornea
Sclera
Tunica Vasculosa (Uvea)
Choroidea
Corpus ciliaris
Iris
Tunica Neurosa
Retina
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
14/56
Cornea
1/6 bagian anterior
Fungsi : media refraksi, proteksi
Avaskulartransparan
free nerve ending (dr N.I) sangat sensitif
Reflek cornea : reflek mata berkedip bila ada rangsangan mekanis pada kornea
Angulus iridocornealis berhubungan dengan canalis Schlemm sekresi humor
aquoues
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
15/56
Sclera
5/6 bagian posterior
Serabut kolagen dan elastis non transparan
Ditembus musculi extrinsik dan n. opticus (pada lamina cribrosa)
Fungsi : Menyesuaikan diri terhadap tekanan dari dalam bulbus oculi
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
16/56
Choroidea
Terletak diantara sclera dengan retina
Berpigmen
Banyak pembuluh darah
Fungsi : nutrisi retina, corpus ciliaris, iris
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
17/56
Corpus cilliare
Menghubungkan choroid --- iris
Terdiri atas
Processus ciliaris Memproduksi humor aquoues
M.ciliaris : Proses akomodasi
Iris
Struktur berpigmen
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
18/56
Membagi ruang cornea lensa menjadi Camera oculi anterior (COA)
dan Camera oculi posterior (COP)
Fungsi : diaphragma : mengatur jumlah cahaya yang masuk pupil
(celah antara 2 iris)
Miosis : m. sphincter pupillae cahaya >
Klinis :
Radang tunica vasculosa (choroid, corpus ciliaris, iris) Uveitis
Musculi Intrinsic Bulbus Oculi
Nama otot Lokasi fungsi
m. ciliaris Serat otot dalam
corpus ciliaris
Kontraksi lensa lebih
cembung
m. sphingter pupil Serabut circuler dalam
iris
Kontraksi pupil
m. delatator pupil Serabut radial dalam
iris
Dilatasi pupil
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
19/56
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
20/56
Retina
- Pars iridis : posterior iris
- Pars ciliari
- Pars optica : di bulbus oculi posterior, sel sensoris [+]
Pars optica
Pars optica :
- dapat dilihat melalui funduscopi
- Terdapat : Discus opticus (Blind spot)
PARS CILIARIS
PARS
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
21/56
Tempat keluar N. opticus & a. centralis retina
Receptor [-]
Klinis : Retinopathy diabetic kerusakan pembuluh darah kapiler pada
retina karena hiperglikemia kronis
OCULI ACESSORIUS
Oculi accessorius meliputi :
Supercilium (eye brow)
Palpebrae - Conjunctiva
Musculi extrinsik bulbi
Apparatus lacrimalis
Palpebrae
Palpebrae Superior et inferior membatasi fissura palpebralis
yang berakhir pada anguli oculi lateralis et medialis
Limbus anterior palpebrae : cilia (bulu mata) Fissura palpebralis
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
22/56
Gld. tarsales (Meibom) di limbus posterior palpebraemencegah air
mata tumpah mll pinggir palpebrae
Klinis :
Radang pada glandula palpebrae Hordeolum/chalazion
Struktur Palpebrae (anterior-posterior)
Kulit
Subkutan
LIMBUS ANTERIOR PALPEBRA
ONGULI OCULI MEDMEDIALIS
GLANDULA TARSALE
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
23/56
Musculi oculi
Tarsus superior et inferior
Conjunctiva
Musculi Extrinsik Oculi di Palpebrae
MUSCULUS FUNGSI INNERVASI
M.ORBICULARIS OCULI MENUTUP MATA DAN
MENGATUR
PENGELUARAN AIR
MATA
N. FACIALIS
M. LEVATOR
PALPEBRA
MEMBUKA MATA N.OCCULOMOTORIUS
Conjunctiva
Palpebrae conjunctiva
Melapisi dinding dalam palpebraefornix conjunctiva sangat vascular
Muara gld. lacrimalis,gld. sudorifera , gld. cebacea
Ocular (bulbar) conjunctiva
Dari fornix conjunctiva permukaan anterior mata limbus cornea
Transparan
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
24/56
Apparatus lacrimalis
Sistem produksi & drainase air mata.
Fungsi : membasahi & nutrisi permukaan anterior bola mata
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
25/56
Terdiri atas:
Glandula lacrimalis et ductus lacrimalis(Terletak di atas angulus palpebrae
lateralis)
Punctata lacrimalis(Medial permukaan dalam palpebrae superior et inferior)
Canalis lacrimalis
Saccus lacrimalis
Ductus nasolacrimalis
Perjalanan air mata
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
26/56
Sistem Lakrimasi
Air mata melewati empat proses yaitu produksi dari aparatus atau sistem
sekretori lakrimalis, distribusi oleh berkedip, evaporasi dari permukaan okular,
dan drainase melalui aparatus atau sistem ekskretori lakrimalis. Abnormalitas
salah satu saja dari keempat proses ini dapat menyebabkan mata kering (Kanski et
al, 2011).
2.1.1. Aparatus Lakrimalis
Aparatus atau sistem lakrimalis terdiri dari aparatus sekretori dan aparatus
ekskretori (Kanski et al, 2011; Sullivan et al, 2004; AAO, 2007), yaitu :
1. Aparatus Sekretorius Lakrimalis.
Aparatus sekretorius lakrimalis terdiri dari kelenjar lakrimal utama,
kelenjar lakrimal assesoris (kelenjar Krausse dan Wolfring), glandula
sebasea palpebra (kelenjar Meibom), dan sel-sel goblet dari
konjungtiva (musin). Sistem sekresi terdiri dari sekresi basal dan
refleks sekresi. Sekresi basal adalah sekresi air mata tanpa ada
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
27/56
stimulus dari luar sedangkan refleks sekresi terjadi hanya bila ada
rangsangan eksternal (Kanski et al, 2011; Sullivan et al, 2004; AAO,
2007).
2. Aparatus Ekskretorius Lakrimalis.
Dalam keadaan normal, air mata dihasilkan sesuai dengan kecepatan
penguapannya sehingga hanya sedikit yang sampai ke sistem ekskresi
(Sullivan, 2004). Dari punkta, ekskresi air mata akan masuk ke
kanalikulus kemudian bermuara di sakus lakrimalis melalui ampula.
Pada 90% orang, kanalikulus superior dan inferior akan bergabung
menjadi kanalikulus komunis sebeum ditampung dalam sakus
lakrimalis. Di kanalikulus, terdapat katup Rosenmuller yang berfungsi
untuk mencegah aliran balik air mata. Setelah ditampung di sakus
lakrimalis, air mata akan diekskresikan melalui duktus nasolakrimalis
sepanjang 12-18 mm ke bagian akhir di meatus inferior. Disini juga
terdapat katup Hasner untuk mencegah aliran balik (Sullivan et al,
2004; AOA, 2007).
MUSCULUS EKTRINSIK BULBI
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
28/56
2. Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya!
a. M. orbicularis oculi: dpersarafi N. VII (N. facialis)
Menutup kelopak
b. M. levator palpebra: oleh N. III (N. occulomotorius)
Membuka kelopak
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
29/56
c. M. tarsalis Mulleri: serabut2 simpatis dari ganglion servical
superior
Mempertahankan saat palpebra saat membuka
3. Apa saja adneksa mata beserta fungsinya!
Occuli accessorius: ada 4:
a. Palpebra
1) Palpebra superior
2) Palpebra inferior
Palpebra superior dan inferor bertemu di Rima
palpebra, disebelah lateral dan medialnyanya ada
cantus, dicantus ada caranculla, cantus medial lebih
berfungsi untuk berkumpulnya air mata sebelum ke
punctum lacrima.
- Punya tarsus, mengandung kelenjar Meibom
mengeluarkan minyak untuk melapisi bagian luar air
mata agar tidak cepat menguap.
b. Konjungtiva
Menghasilkan sel musin sel goblet melindungi mata.
a. Konjungtiva tarsal: didepan tarsus
b. Konjungtiva bulbi
c. Konjungtiva fornix
Fungsi masing2 konjungtiva?
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
30/56
c. kelenjar lakrima,
a. sel acini : sel silindris, tidak beraturan, fungsi untuk
menyimpan granul dan tetes lipid
b. ductus excretorius intralobular: sel silindris, antarsel
acini.
c. ductus interlobular: sel silindris. Antara sel acini dan
ductus excretorius intralobular.
d. sel myoepithel
d. Mm.oculi
a. M. Rectus lateral (N. VI) dan medial (N. III): pergerakan
mata kesamping kanan dan kiri.
b. M. Rectus inferior (N.III)dan superior(N.III): pergerakan
mata ke atas ke atas dan bawah.
c. M. Obliqus superior(N. IV) dan inferior (N. III):pergerakan mata memutar ke kanan dan kekiri.
4. Bagaimana mekanisme melihat?
Fisiologi Penglihatan
Proses melihat terjadi karena adanya cahaya yang menyinari objek tertentu sebagai stimulusnya.Cahaya yang dapat ditangkap oleh mata manusia (visible light) adalah cahaya dalam spektrum
elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang sekitar 380 760 nm. Bila mata melihat
sebuah objek maka cahaya akan masuk melalui kornea, kemudian melewati celah pupil pada irisyang akan mengatur banyaknya sinar yang masuk, lalu melewati lensa yang dapat memipih dan
mencembung sehingga sinar dapat difokuskan ke bintik kuning yang berada pada retina. Setelah
sampai di retina cahaya tadi diteruskan sebagai impuls saraf oleh N. II (N. optikus) menuju ke
otak di lobus oksipitalis, yaitu ke korteks penglihatan primer (area 17) sehingga benda tadi dapat
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
31/56
dilihat, dan korteks penglihatan sekunder atau korteks asosiasi penglihatan (area 18 dan 19)
sehingga benda tadi dapat dipahami.
Lintas Saraf Penglihatan
Jalannya saraf penglihatan dimulai dari ujung saraf neural epithel pada sel batang dan sel kerucut
yang ada di retina, kemudian ke sel bipolar di lapisan reticular dalam retina yangmelepaskanbahan transmitter sehingga menyebabkan eksitasi dari sel ganglion. Keluar dari bola mata, axon
sel ganglion membentuk nervus optikus. Nervus optikus dari kedua bola mata berkumpul di
khiasma optikus, dimana serabut yang berasal dari bagian nasal setiap retina saling menyilang,dan bagian temporal tetap berada pada sisi yang sama. Sesudah menyilang di khiasma optikus
terbentuklah traktus optikus. Serabut-serabut dari traktus optikus bersinaps di korpus
genikulatum laterale, dan dari sisi serabut-serabut genikulokalkarina berjalan melalui radiasi
optika atau traktus genikulokalkarina, menuju korteks primer di otak yang terletak di areakalkarina lobus oksipitalis. Sebagian serabut traktus optikus juga melalui tempat-tempat lain di
otak seperti kolikulus superior dan formatio retikularis. Kolikulus superior membantu koordinasi
akomodasi dan refleks cahaya, dengan penyertaan lensa, pupil, gerak bola mata dan gerak
kepala. Formasio retikularis mempunyai peran dalam membuat keadaan terjaga, eksitasi, dandalam proses tidur.
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
32/56
5. Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)!
2.1.5. Kedipan Mata
Delapan puluh persen dari mata berkedip secara sempurna,
delapan belas
persen berkedip secara inkomplit dan dua persen twitch. Bila
ditinjau berdasarkan
rangsang berkedip, berkedip terdiri dari tiga kategori, yaitu
(Acosta et al, 1999;
Pepose et al, 1992; Delgado et al, 2003) :
1. Berkedip involunter yaitu berkedip secara spontan, tanpa
stimulus dengan generator kedipan di otak yang belumdiketahui secara jelas.
2. Berkedip volunter yaitu secara sadar membuka dan
menutup kelopak
mata.
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
33/56
3. Refleks berkedip adalah berkedip yang dirangang bila ada
stimulus
eksternal melalui nervus trigeminus dan nervus fasialis.
Berkedip melibatkan dua otot yaitu muskulus levatorpalpebra superior
dan muskulus orbikularis okuli (AAO, 2007). Aktivitas
berkedip melibatkan
nukleus kaudatus (Mazzone et al, 2010) dan girus
presentralis media (Kato et al,
2003), dan inhibisi berkedip melibatkan korteks frontal(Stuss et al, 1999;
Mazzone et al, 2010).
6. Bagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa
merubah posisi tubuh dan kepalanya?
Gerakan Mata dan Pengaturannya
Selain organ-organ tersebut di atas, sistem penglihatan juga dipengaruhi oleh
gerakan bola mata yang diatur oleh otot-otot penggerak bola mata, yaitu :
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
34/56
- Muskulus rektus lateralis, untuk gerakan mata ke samping
- Muskulus rektus medialis, untuk gerakan mata ke tengah
- Muskulus rektus superior, untuk gerakan mata ke atas luar- Muskulus rektus inferior untuk gerakan mata ke bawah luar
- Muskulus obliqus superior untuk gerak memutar bola mata/melirik ke bawah
dalam- Muskulus obliqus inferior untuk gerak memutar bola mata/melirik ke atas
dalam
7. Mengapa Arief tidak merasakan matanya kering/tidak sakit
ketika ada debu?
8. Mengapa tidak merasakan sakit kepala meskipun lama
berdiri?
9. Bagaimana mekanisme bisa membedakan warna?
Fotokimia Penglihatan
Bila sinar mencapai retina, maka terjadi rangsangan terhadap sel batang dankerucut yang bertindak sebagai ujung-ujung saraf sensoris. Rangsangan cahaya
tersebut mengakibatkan reaksi fotokimia dan listrik.
Reaksi fotokimia terjadi pada sel pigmen yang terdapat dalam sel batang dan
kerucut yang bila mendapat cahaya akan terurai dan menghasilkan aliran listrikyang dikirimkan melalui saraf penglihatan ke otak.
Fotoreseptor (sel batang dan sel kerucut) mempunyai bahan kimia atau
fotopigmen yang akan terurai bila terkena cahaya. Fotopigmen ada 2 yaitu opsin(sejenis protein) dan retinal (sejenis lipid). Bahan kimia di dalam sel batang yaitu
rodopsin (visual purple) merupakan kombinasi dari skotopsin dan retinal yang
disintesa dari vitamin A. Sedangkan bahan kimia yang peka terhadap cahaya didalam sel kerucut disebut iodopsin. Bila rodopsin terkena cahaya maka ia akan
terurai menjadi skotopsin dan retinal. Berikut proses penguraian rodopsin secara
lengkap :
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
35/56
Cahaya yang berlebihan akan membuat dekomposisi rodopsin, menurunkan
suplainya dan menurunkan kemampuan penglihatan. Dalam gelap, rodopsinperlahan-lahan terbentuk kembali dengan cara rekombinasi opsin dan vitamin A,
menjadi bentuk oksidasi dari retinal. Selam masa daptasi gelap, kepekaan retinal
meningkat bertahap (100000x dalam 30 menit).
Bila terjadi defisiensi berat vitamin A dapat terjadi suatu kelianan yang disebutrabun senja (niktalopia). Hal ini terjadi karena tidak cukup tersedia vitamin A
untuk dibentuk menjadi retinal dalam jumlah yang adekuat, sehingga jumlah
rodopsin berkurang. Disebut rabun senja karena jumlah cahaya pada waktu malamterlalu sedikit untuk dapat menimbulkan penglihatan yang adekuat.
g. Penglihatan Warna
Berbagai teori telah diajukan untuk menerangkan fenomena penglihatan warna.Salah satu teori penting tentang penglihatan warna adalah yang dicetuskan oleh
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
36/56
Thomas Young yang dikenal dengan trichromatic theory, yang kemudian
dikemabngkan lagi oleh Helmholtz sehingga dikenal sebagai teori Young-
Helmholtz. Menurut teori ini, ada 3 tipe sel kerucut yang dapat berespon secaramaksimal terhadap berbagai macam warna. Sel kerucut tersebut adalah sel kerucut
biru, sel kerucut merah, sel kerucut hijau. Bila mata tidak mempunyai sekelompok
sel kerucut yang dapat menerima warna, maka orang itu tidak akan dapatmembedakan beberapa warna dari warna lainnya. Keadaan ini yang disebut Buta
warna. Dikenal ada 3 macam buta warna yaitu :
1. Protanopia : penderita buta warna yang tidak mempunyai sel kerucut merah2. Deuteranopia : penderita buta warna yang tidak mempunyai sel kerucut hijau
Kedua jenis di atas sering disebut buta warna merah-hijau. Orang yang
mengalami kelainan ini kesulitan membedakan warna merah dan hijau. Bagi
mereka warna hijau dan merah itu terlihat kekuning-kuningan.3. Tritanopia : kelainan ini sangat jarang, orang dengan kelainan ini sulit melihat
warna dengan panjang gelombang pendek. Bagi mereka warna biru langit
terlihat hijau terang, dan kuning terlihat pink.
Buta warna merupakan kelainan genetik yang terkait sex (sex linkage) yangdisebabkan tidak adanya gen warna yang sesuai di dalam kromosom X. Tidak
adanya gen untuk warna ini bersifat resesif. Buta warna jarang didapatkan padawanita, yaitu hanya sekitar 0,04 %, sedangkan pada pria didapatkan sekitar 4 %.
Dinding bola mata disusun oleh 3 tunika (lapisan) (Gb-1 dan Gb-2) yaitu:
A. Tunika fibrosa (lapis sklera-kornea) merupakan lapisan luar bola
mata terdiri atas sklera dan kornea.
B. Tunika vaskularis (lapis uvea) merupakan lapisan tengah bola mata
terdiri atas khoroid, badan siliaris dan iris.
C. Tunika neuralis (lapis retina) merupakan lapisan dalam bola mata
terdiri atas retina.
A. TUNIKA FIBROSA (LAPISAN SKLERA-KORNEA) (Gb-1)
Tunika fibrosa membentuk sebuah kapsula fibroelastik yang kokoh
penyokong bola mata. Lapis fibrosa ini dibagi menjadi dua bagian yaitu
sclera dan kornea. Sklera merupakan bagian yang putih melingkupi lima-
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
37/56
perenam bagian bola mata dan terletak di sebelah belakang, sementara
kornea merupakan bagian yang jernih dan transparan melingkupi seperenam
depan bola mata. Tempat sambungan sklera dan kornea dikenal dengan
nama limbus.
SKLERA (Gk. sclera, keras) (Gb-3)
Sklera merupakan bagian bola mata yang putih seolah-olah tidak
mengandung pembuluh darah. Sklera disusun oleh serat-serat kolagen tipe 1
yang diselang-selingi oleh jala-jala serat elastin. Susunan seperti ini
membentuk struktur bola mata yang kokoh, disokong oleh tekanan
intraokular yang berasal dari humor akwaeus yang terletak di sebelah depan
lensa dan badan vitreus yang terletak di belakang lensa. Di bagian belakang
sklera ditembus oleh serat-serat saraf optik pada lamina kribrosa (Gb-1).
Sklera mengandung pembuluh darah terutama pada limbus (tempat
pertautan sklera dan kornea).
KORNEA (Gb-4)
Kornea merupakan bagian tunika fibrosa yang transparan, tidak
mengandung pembuluh darah, dan kaya akan ujung-ujung serat saraf.
Kornea berasal dari penonjolan tunika fibrosa ke sebelah depan bola mata.
Secara histologik kornea terdiri atas 5 lapisan yaitu:
1. Epitel kornea
merupakan lanjutan dari konjungtiva disusun oleh epitel gepeng berlapis
tanpa lapisan
tanduk. Lapisan ini merupakan lapisan kornea terluar yang langsung
kontak dengan
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
38/56
dunia luar dan terdiri atas 7 lapis sel. Epitel kornea ini mengandung
banyak ujung-
ujung serat saraf bebas. Sel-sel yang terletak di permukaan cepat menjadi
aus dan
digantikan oleh sel-sel yang terletak di bawahnya yang bermigrasi dengan cepat.
2. Membran Bowman
merupakan lapisan fibrosa yang terletak di bawah epitel tersusun dari
serat kolagen
tipe 1.
3. Stroma kornea
merupakan lapisan kornea yang paling tebal tersusun dari serat-serat
kolagen tipe 1
yang berjalan secara paralel membentuk lamel kolagen. Sel-sel fibroblas
terletak di
antara serat-serat kolagen.
4. Membran Descemet
merupakan membran dasar yang tebal tersusun dari serat-serat kolagen.
5. Endotel kornea
Lapisan ini merupakan lapisan kornea yang paling dalam tersusun dariepitel selapis
gepeng atau kuboid rendah. Sel-sel ini mensintesa protein yang mungkin
diperlukan
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
39/56
untuk memelihara membran Descement. Sel-sel ini mempunyai banyak
vesikel dan
dinding selnya mempunyai pompa natrium yang akan mengeluarkan
kelebihan ion-ion
natrium ke dalam kamera okuli anterior. Ion-ion klorida dan air akan
mengikuti secara
pasif. Kelebihan cairan di dalam stroma akan diserap oleh endotel
sehingga stroma
tetap dipertahankan dalam keadaan sedikit dehidrasi (kurang cairan),
suatu faktor yang
diperlukan untuk mempertahankan kualitas refraksi kornea.
Kornea bersifat avaskular (tak berpembuluh darah) sehingga nutrisi
didapatkan dengan
cara difusi dari pembuluh darah perifer di dalam limbus dan dari humor
akweus di
bagian tengah. Kornea menjadi buram bila endotel kornea gagal
mengeluarkan
kelebihan cairan di stroma.
Limbus (Gb-5)
Limbus merupakan tempat pertemuan antara tepian kornea dengansklera. Pada tempat ini terdapat lekukan atau sudut akibat perbedaan
kelengkungan kornea dan sklera. Bagian luarnya diliputi epitel konjungtiva
bulbi yang merupakan epitel berlapis silindris dengan lamina propria di
bawahnya. Stromanya merupakan tepian sklera yang menyatu dengan
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
40/56
kornea. Stroma ini tersusun dari jaringan ikat fibrosa. Di bagian dalam stroma
ini membentuk taji sklera (scleral spur). Pada bagian anterior taji ini terdapat
jaringan trabekula (trabecula sheet) dengan jalinan ruang-ruang di antaranya
dikenal sebagai ruang trabekula (trabecular spaces/ space of Fontana). Di
atas trabekula terdapat suatu saluran lebar dan panjang disebut kanal
Schlemm.
Kanal Schlemm (Gb-5)
Merupakan suatu pembuluh berbentuk cincin yang melingkari mata tepat
anterior dan eksternal skleral spur. Di sebelah luar dibatasi oleh jaringan
sklera dan di dalam oleh lapisan jaringan trabekula yang lebih dalam. Lumen
kanal ini di batasi oleh selapis sel endotel. Kanal ini akan meneruskan diri ke
dalam pleksus sklera dan akhirnya bermuara pada pleksus vena sklera. Di
bagian posterior taji sklera, pada korpus siliaris terdapat otot polos, muskulus
siliaris yang berfungsi untuk mengatur akomodasi mata.
B. TUNIKA VASKULOSA / UVEA (L.uva=anggur) (Gb-1)
Tunika vaskulosa terdiri atas 3 bagian yaitu khoroid, badan siliaris dan iris.
Khoroid (choroid) (Gb-2 )
Khoroid merupakan lapisan yang banyak mengandung pembuluh darah
dan sel-sel pigmen sehingga tampak bewarna hitam. Lapisan ini tersusun dari
jaringan penyambung jarang yang mengandung serat-serat kolagen dan
elastin, sel-sel fibroblas, pembuluh darah dan melanosit. Khoroid terdiri atas 4
lapisan yaitu (Gb-6):
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
41/56
1. Epikhoroid merupakan lapisan khoroid terluar tersusun dari serat-serat
kolagen dan elastin.
2. Lapisan pembuluh merupakan lapisan yang paling tebal tersusun dari
pembuluh darah dan melanosit.
3. Lapisan koriokapiler, merupakan lapisan yang terdiri atas pleksus
kapiler, jaring0-jaring halus serat elastin dan kolagen, fibroblas dan
melanosit. Kapiler-kapiler ini berasal dari arteri khoroidalis Pleksus ini
mensuplai nutrisi untuk bagian luar retina.
4. Lamina elastika, merupakan lapisan khoroid yang berbatasan dengan
epitel pigmen retina. Lapisan ini tersusun dari jarring-jaring elastik
padat dan suatu lapisan dalam lamina basal yang homogen.
Badan Siliaris (Korpus siliaris) (Gb-1 dan Gb-7)
Korpus siliaris (badan siliaris) adalah struktur melingkar yang menonjol ke dalam mata
terletak di antara ora serrata dan limbus. Struktur ini merupakan perluasan lapisan khoroid ke arah
depan. Korpus siliar disusun oleh jaringan penyambung jarang yang mengandung serat-serat
elastin, pembuluh darah dan melanosit.
Badan siliaris membentuk tonjolan-tonjolan pendek seperti jari yang dikenal sebagaiprosessus siliaris. Dari prosessus siliaris muncul benang-benang fibrillin yang akan berinsersi
pada kapsula lensa yang dikenal sebagaizonula zinii.
Korpus siliaris dilapisi oleh 2 lapis epitel kuboid (Gb-7). Lapisan luar kaya akan pigmen dan
merupakan lanjutan lapisan epitel pigmen retina. Lapisan dalam yang tidak berpigmen merupakan
lanjutan lapisan reseptor retina, tetapi tidak sensitif terhadap cahaya. Sel-sel di lapisan ini akan
mengeluarkan cairan filtrasi plasma yang rendah protein ke dalam bilik mata belakang (kamera
okuli posterior).
Humor akweus mengalir dari bilik mata belakang (kamera okuli
posterior) ke bilik mata depan (kamera okuli anterior) melewati celah pupil
(celah di antara iris dan lensa), lalu masuk ke dalam jaringan trabekula di
dekat limbus dan akhirnya masuk ke dalam kanal Schlemm. Dari kanal
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
42/56
Schlemm humor akweus masuk ke pleksus sklera dan akhirnya bermuara ke
sistem vena.
Korpus siliar mengandung 3 berkas otot polos yang dikenal sebagai
muskulus siliaris. Satu berkas karena orientasinya akan menarik khoroid
sehingga membuka kanal Schlemm untuk aliran humor akweus. Dua berkas
lain yang menempel pada skleral spur berfungsi untuk mengurangi tekanan
pada zonula Zinii sehingga lensa menjadi lebih tebal dan konveks. Fungsi ini
disebut akomodasi.
Glaukoma merupakan suatu keadaan klinis yang ditandai oleh
peningkatan tekanan intraokuler yang tinggi dalam waktu lama akibat
kegagalan penyaluran humor akweus dari bilik mata depan. Bila keadaan ini
dibiarkan dapat menyebabkan kebutaan.
Iris (Iris, pelangi) (Gb-1 dan Gb-8)
Iris merupakan bagian yang paling depan dari lapisan uvea. Struktur ini muncul dari badan
siliar dan membentuk sebuah diafragma di depan lensa. Iris juga memisahkan bilik mata depan
dan belakang. Celah di antara iris kiri dan kanan dikenal sebagaipupil(pupil, gadis kecil).Iris disusun oleh jaringan ikat longgar yang mengandung pigmen dan kaya akan pembuluh
darah. Permukaan depan iris yang menghadap bilik mata depan (kamera okuli anterior) berbentuk
tak teratur dengan lapisan pigmen yang tak lengkap dan sel-sel fibroblas. Permukaan posterior iris
tampak halus dan ditutupi oleh lanjutan 2 lapisan epitel yang menutupi permukaan korpus siliaris.
Permukaan yang menghadap ke arah lensa mengandung banyak sel-sel pigmen yang akan
mencegah cahaya melintas melewati iris. Dengan demikian cahaya akan terfokus masuk melalui
pupil.
Pada iris terdapat 2 jenis otot polos (Gb-8) yaitu otot dilatator pupil
dan otot sfingter/konstriktor pupil. Kedua otot ini akan merubah
diameter pupil. Otot dilatator pupil yang dipersarafi oleh persarafan simpatis
akan melebarkan pupil, sementara otot sfingter pupil yang dipersarafi oleh
persarafan parasimpatis (N. III) akan memperkecil diameter pupil.
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
43/56
Jumlah sel-sel melanosit yang terdapat pada epitel dan stroma iris akan mempengaruhi warna
mata. Bila jumlah melanosit banyak mata tampak hitam, sebaliknya bila melanosit sedikit mata
tampak bewarna biru.
Lensa Mata (Gb-1 dan Gb-9)
Lensa terdiri atas 3 lapisan yaitu kapsul lensa, epitel subkapsul dan serat-serat lensa. Kapsul
lensa merupakan lamina basal yang umumnya disusun oleh serat-serat kolagen tipe IV dan
glikoprotein. Kapsul ini elastik, jernih dan kompak. Epitel subkapsul hanya terdapat pada
permukaan anterior lensa tepat di bawah kapsul lensa. Epitelnya terdiri atas selapis sel kuboid. Di
sebelah dalam dari epitel subkapsul terdapat serat-serat lensa yang di bentuk dari sel-sel yang
kehilangan inti dan organel sel lainnya. Serat-serat ini kemudian diisi dengan protein lensa
kristalin (crystallins). Adanya kristalin ini akan meningkatkan index refraksi lensa.
Lensa sama sekali tidak mengandung pembuluh darah. Nutrisi untuk lensa diperoleh dari
humor akweus dan korpus vitreus. Lensa bersifat impermeabel, tetapi dapat ditembus cahaya
dengan mudah.
Pada orang tua sering dijumpai kekeruhan pada lensa yang menyebabkan menurunnya
kemampuan untuk melihat. Keadaan ini dikenal sebagai katarak. Kondisi mungkin disebabkan
oleh bertumpuknya pigmen atau substansi lain dan keterpaparan sinar ultra violet secara
berlebihan. Di samping itu pada orang tua terjadi suatu keadaan yang dikenal sebagai presbiopia
yaitu ketidakmampuan mata untuk melihat benda-benda dalam jarak dekat yang disebabkan
karena menurunnya elastisitas lensa akibat proses penuaan. Sebagai akibatnya lensa tidak dapat
mencembung guna memfokuskan bayangan benda secara tepat pada retina. Keadaan ini dapat
diatasi dengan pemakaian kaca mata.
Lensa digantung ke korpus siliaris oleh penggantung lensa yang dikenal
sebagaizonula Zinii.
Korpus Vitreus (Gb-1)
Korpus vitreus merupakan suatu agar-agar jernih yang mengisi ruang vitreus (ruang antara
lensa dan retina). Korpus vitreus disusun hampir seluruhnya oleh air (99%) dan mengandung
elektrolit, serat-serat kolagen dan asam hialuronat. Korpus vitreus melekat pada seluruh
permukaan retina. Di tengah korpus vitreus berjalan sisa suatu saluran yang berisi cairan dikenal
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
44/56
sebagai kanal hialoidea, yang semula mengandung arteri hialodea pada masa janin. Badan vitreus
berfungsi untuk memelihara bentuk dan kekenyalan bola mata.
Ruang-ruang mata (Gb-1, Gb-5, Gb-7)
Ada 2 ruang mata yaitu kamera okuli anterior dan posterior. Kamera
okuli anterior merupakan suatu ruangan yang dibatasi di sebelah depan oleh
sisi belakang kornea dan di sebelah belakang dibatasi oleh lensa, iris dan
permukaan depan badan siliar. Batas lateralnya adalah sudut iris atau limbus
yang ditempati oleh trabekula yang merupakan tempat penyaluran humor
akweus ke kanal schlemm.
Kamera okuli posterior adalah ruangan yang dibatasi di sebelah depan oleh iris dan disebelah
belakang oleh permukaan depan lensa dan zonula Zinii serta diperifer oleh prosessus siliaris.
Kedua ruangan mata ini terisi oleh humor akweus, yaitu suatu cairan
encer yang disekresi sebagian oleh epitel siliar dan oleh difusi dari kapiler
dalam prosessus siliaris. Cairan ini mengandung materi yang dapat berdifusi
dari plasma darah, tetapi mengandung kadar protein yang rendah. Humor
akweus disekresi secara kontinu ke dalam kamera okuli posterior, mengalir
ke ruang kamera okuli anterior melalui pupil dan disalurkan melalui jaringantrabekula ke dalam kanal Schlemm. Dalam kondisi normal jumlah cairan
yang disekresi dan dikeluarkan berimbang sehingga tekanan di dalam ruang
mata ini berkisar kira-kira 23 mmHg. Bila terjadi sumbatan dalam
pengeluaran cairan sementara sekresi berlangsung terus, maka tekanan
dalam bola mata akan meningkat. Keadaan ini disebut glaukoma dan dapat
mengakibatkan kerusakan retina dan kebutaan bila dibiarkan.
C. TUNIKA NEURALIS (RETINA) ( Gb-9 dan Gb-10)
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
45/56
Retina merupakan lapisan terdalam bola mata, mengandung sel-sel
fotoreseptor yaitu sel-sel batang dan kerucut. Retina berkembang dari
cangkir optik (optic cup (Gb-9)), suatu struktur berbentuk cangkir yang
terbentuk sebagai hasil proses invaginasi (penonjolan ke arah dalam)
gelembung optik primer (primary optic vesicle). Gelembung optik
primer ini berkembang dari penonjolan keluar prosencephalon (otak depan).
Tangkai dari cangkir optik (optic stalk) akan berkembang menjadi saraf
optikus (optic nerve). Dinding luar cangkir optik (optic cup) berkembang
menjadi lapisan pigmen luar sementara bagian saraf retina (neural retina)
berkembang dari lapisan dalam cangkir optik.
Lempeng optik (optik disk) (Gb-1) yang terletak di dinding belakangbola mata merupakan tempat keluarnya nervus optikus. Serat-serat saraf di
daerah ini akan bertumpuk membentuk suatu tonjolan yang disebut papila
nervus optikus. Daerah ini tidak mengandung sel-sel fotoreseptor, tidak
peka terhadap cahaya, sehingga di sebut juga sebagai bintik buta (blind
spot).
Pada papila nervus optikus terdapat arteri dan vena sentralis. Pada umumnya arteri sentralis
merupakan satu-satunya arteri bagi retina. Sumbatan pada arteri ini dapat mengakibatkan
kebutaan yang menetap. Pada beberapa individu sebagian kebutuhan darah untuk retina juga
disuplai dari arteri silioretina untuk makula. Penyumbatan arteri sentralis pada individu ini
mengakibatkan kehilangan penglihatan perifer, karena makula tak terganggu.
Saraf optik bukan merupakan saraf perifer tetapi suatu traktus sistem
saraf pusat antara sel ganglion retina dan otak tengah (midbrain) .
Saraf ini berjalan ke posterior ke kiasma optikus dan mengandung lebih dari
seribu berkas serat saraf bermielin yang disokong oleh neuroglia (astrosit)
dan bukan endoneurium. Selaput otak dan ruang subarakhnoid melanjutkan
diri dari otak sebagai sarung pembungkus saraf optik.
Kira-kira 2,5 mm lateral dari bintik buta terdapat daerah berpigmen
kuning yang dikenal sebagai Makula lutea (bintik kuning) (Gb-1). Bagian
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
46/56
tengah makula lutea dikenal sebagai fovea sentralis (Gb-1 dan Gb-11)
yang merupakan daerah penglihatan yang paling peka. Fovea sentralis
merupakan suatu sumur dangkal berbentuk bulat terletak 4 mm ke arah
temporal dari lempeng optik dan sekitar 0,8 mm di bawah meridian meridian
horizontal. Cekungan ini disebabkan tidak adanya lapisan dalam retina, pada
retina di daerah ini. Sel penglihat pada lantai fovea terdiri dari hanya kerucut
yang tersusun rapat dan berukuran lebih panjang di bandingkan dengan yang
dibagian perifer retina.
Retina optikal atau neural melapisi khoroid mulai dari papila saraf optik di
bagian posterior hingga ora serrata di anterior. Pada irisan histologik (Gb-9,
Gb-12 dan Gb-13) terdapat 10 lapisan retina dari luar ke dalam yaitu:
1. Epitel pigmen
2. Lapisan batang dan kerucut
3. Membran limitans luar
4. Lapisan inti luar
5. Lapisan pleksiform luar
6. Lapisan inti dalam
7. Lapisan pleksiform dalam
8. Lapisan sel ganglion
9. Lapisan serat saraf
10. Membran limitans dalam
Epitel pigmen adalah suatu lapisan sel poligonal yang teratur, ke arah
ora serrata bentuk selnya menjadi lebih gepeng. Inti sel berbentuk kuboid
dengan sitoplasmanya kaya akan butir-butir melanin. Fungsi epitel pigmen
adalah
1. Menyerap cahaya dan mencegah terjadinya pemantulan.
2. Berperan dalam nutrisi fotoreseptor
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
47/56
3. Penimbunan dan dan pelepasan vitamin A
4. Berperan dalam proses pembentukan rhodopsin
Lapisan batang dan kerucut mengandung 2 jenis sel fotoreseptor yaitu
sel batang dan sel kerucutyang merupakan modifikasi sel saraf. Lapisan
ini mengandung badan sel batang dan kerucut. Sel batang merupakan sel
khusus yang ramping dengan segmen luar berbentuk silindris dengan
panjang 28 mikrometer mengandung fotopigmen rhodopsin dan suatu
segmen dalam yang sedikit lebih panjang yaitu sekitar 32 mikrometer.
Keduanya mempunyai ketebalan 1,5 mikrometer. Inti selnya terletak di dalam
lapisan inti luar. Ujung segmen luar tertanam dalam epitel pigmen. Segmen
luar dan dalam dihubungkan oleh suatu leher yang sempit. Dengan
mikroskop electron segmen luar tampak mengandung banyak lamel-lamel
membran dengan diameter yang seragam dan tersusun seperti tumpukan
kue dadar. Sel batang ini di sebelah dalam membentuk suatu simpul akhir
yang mengecil pada bagian akhirnya pada lapisan pleksiform luar yang
disebut sferul batang (rod spherule). Sel batang yang hanya teraktivasi
dalam keadaan cahaya redup (dim light) sangat sensitive terhadap
cahaya. Sel ini dapat menghasilkan suatu sinyal dari satu photon cahaya.Tetapi sel ini tidak dapat menghasilkan sinyal dalam cahaya terang (bright
light) dan juga tidak peka terhadap warna.
Cahaya yang masuk ke dalam retina diserap oleh rhodopsin, suatu protein yang tersusun
dari opsin (protein transmembran) yang terikat pada aldehida vitamin A . Penyerapan cahaya ini
akan menyebabkan isomerisasi rhodopsin dan memisahkan opsin dari ikatannya dengan aldehida
vitamin A menjadi opsin bentuk aktif. Opsin bentuk aktif kemudian memfasilitasi pengikatan
guanosin triphosphate (GTP) dengan protein transducin. Kompleks GTP-transducin ini kemudian
mengaktifkan ensim cyclic guanosin monophosphate phosphodiesterase suatu ensim yang
berperan dalam pembentukan senyawaan cyclic guanosin monophosphate (cGMP). Siklik
guanosin monophosphate (cGMP) ini berperan dalam pembukaan kanal natrium di dalam
plasmalema sel batang dan menyebabkan masuknya natrium dari segmen luar sel batang menuju
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
48/56
ke segmen dalam sel batang. Keadaan ini akan menyebabkan hiperpolarisasi di segmen dalam sel
batang dan merangsang dilepaskannya neurotransmitter dari sel batang menuju ke sel bipolar.
Oleh sel bipolar rangsang kimiawi ini dirubah menjadi impuls listrik yang akan diteruskan
menuju ke sel ganglion untuk selanjutnya dikirim ke otak.
Sel kerucutmempunyai struktur yang mirip dengan sel batang tetapi
segmen luar yang mengecil dan membesar ke arah segmen dalam, sehingga
berbentuk seperti botol. Inti sel kerucut lebih besar dibandingkan dengan sel
batang. Sel kerucut di sebelah dalam melebar pada bagian akhirnya pada
lapisan pleksiform luar membentuk kaki kerucut (cone pedicle). Sel
kerucut teraktivasi dengan cahaya terang (bright light) dan menghasilkan
aktivitas visual yang lebih besar di bandingkan sel batang. Sel kerucut
merupakan sel fotoreseptor yang peka terhadap warna. Ada 3 jenis sel
kerucut yang masing-masing mengandungpigmen iodopsin yang berbeda.
Setiap jenis iodopsin mempunyai sensitivitas tertentu terhadap warna
merah, biru dan hijau.
Membran limitans luarmerupakan rangkaian kompleks tautan antara
sel batang, sel kerucut, dan sel Muller. Dengan mikroskop cahaya tampak
sebagai garis.
Lapisan inti luarmerupakan lapisan yang terdiri atas inti-inti sel batang
dan kerucut bersama badan selnya.
Lapisan pleksiform luar dibentuk oleh akson sel batang dan kerucut bersama dendrit sel
bipolar dan sel horizontal yang saling bersinaps.
Lapisan intidalam dibentuk oleh inti-inti dan badan sel bipolar, sel
horizontal, sel amakrin, dan sel Muller.Sel bipolar dapat mempunyai
dendrit yang panjang atau pendek. Aksonnya lurus dan berjalan vertikal ke
dalam lapisan pleksiform dalam disini berhubungan dengan dendrit sel
ganglion. Sel horizontal mempunyai badan sel yang lebih besar daripada sel
bipolar. Dendritnya berakhir dalam keranjang berbentuk cangkir disekeliling
sejumlah besar kaki kerucut. Sel amakrin terletak pada baris kedua atau
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
49/56
ketiga sebelah dalam lapisan inti dalam. Bentuknya seperti buah pir dengan
sebuah tonjolan yang berjalan ke arah dalam untuk berakhir pada lapisan
pleksiform dalam. Di lapisan ini tonjolan sel ini bercabang secara luas dan
bersinaps dengan beberapa sel ganglion. Sel Muller disebut juga gliosit
retina, berukuran raksasa dengan intinya terletak pada lapisan inti dalam.
Dari badan sel, juluran sitoplasma yang panjang dan tipis meluas ke
membran limitans luar dan dalam.
Lapisan pleksiform dalam dibentuk oleh sinaps antara sel bipolar,
amakirn, dan sel ganglion.
Lapisan ganglion dibentuk oleh badan dan inti sel ganglion. Sel
ganglion merupakan sel yang besar, sangat mirip dengan neuron pada otak
dengan suatu massa terdiri dari materi kromofil (badan Nissl) dalam badan
sel. Akson sel ganglion membentuk serat saraf optik. Aksonnya tak pernah
bercabang
Lapisan serat saraf optikus dibentuk oleh akson sel ganglion.
Membran limitans dalam sebenarnya adalah membrana basalis sel
Muller yang memisahkan retina dari korpus vitreum.
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
50/56
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
51/56
1) selubung (tunica fibrosa(kornea dan sclera), tunica
nervosa (retina, stratum pigmenti), tunica vasculosa
(iris,corpus cillaris)
2) isi (aquous humor, lensa crystalina, dan corpusvitreum)
b. Occuli accessorius: ada 4: palpebra, konjungtiva, kelenjar
lakrima, Mm.oculi
a. Cornea: bentuk transparan, refraksi cahaya (membiaskan
cahaya), berapa kekuatannya (dioptri)? Fungsi cornea?
b. Pupil: mengatur jumlah cahaya yang diterima. Gelap pupil
melebar, terang menyempit
Ketika menutup mata, bagaimana keadaan pupil?
c. Iris: ada 2 otot: M. dilator pupil kontraksi pupil melebar.
M. sphincter pupil kontraksi mengecilkan pupil
GAMBAR nya M. dilator pupil dan M. Sphincter pupil?
Jarasnya!
d. Lensa: memfokuskan cahaya dg cara akomodasi
(kemampuan adaptasi lensa agar bayangan jatuh tepat di
retina).
Lensa mata tetap biconcave, yang membedakan hanya jarak
(ditentukan oleh ukuran diameter yang menebal atau
menipis.
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
52/56
e. Retina: macula lutea
1) sel batang/sel basal(adaptasi gelap dan melihat samping)
dan
2) sel kerucut/sel konus (adaptasi terang, melhat sentral dan
warna).
Bagaimana proses pembentukan warna di iris?
Warna mata dipengaruhi oleh melanosit pada lapisan yg
berpigmen pada retina mata.
a) Lapisan berpigmen: melanin dan menyimpan vitamin A.
b) Lapisan batang dan kerucut yang menonjol pada lapisan
pigmen
c) Lapisan limitan luar
d) Lapisan nucleus luar; mengandung badan sel batang dan
kerucut
- Sel batang: rodopsin 10%
Isomerase
11 cis-retinol (vit. A) 11 cis-retinal +skotopsin
rodopsin.
Cari skema!!
- Sel kerucut: reseptor warna - iodopsin
Adakah pengaruh dari vitamin A juga?
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
53/56
e) Lapisan pleksiform luar
f) Lapisan nucleus dalam
g) Lapisan pleksiform dalam
h) Lapisan ganglion
i) Lapisan serabut saraf optik
j) Membrane limitan dalam
Mata tidak kering karena adanya cairan aquous humor
(anterior lensa) dan vitreous humor(antara posteror lensadan retina).
Aliran vitreous humor ke aquous humor?
- Produksi Aquous humor tidak terbatas dibandingkan
vitreous humor, disekresi oleh epitel proc. Cilliaris
corpus cilliare.
Mekanisme pembentukan dan fungsi aquous humor?
- Menjaga agar tidak kering karena ada kelenjar lacrimal.
Diameter vertical mata: 23,5 mm, transversal 24 mm,
anteroposterior 17,5mm,
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
54/56
2. Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya!
a. M. orbicularis oculi: dpersarafi N. VII (N. facialis)
Menutup kelopak
b. M. levator palpebra: oleh N. III (N. occulomotorius)
Membuka kelopak
c. M. tarsalis Mulleri: serabut2 simpatis dari ganglion servical
superior
Mempertahankan saat palpebra saat membuka
3. Apa saja adneksa mata beserta fungsinya!
Occuli accessorius: ada 4:
a. Palpebra
1) Palpebra superior
2) Palpebra inferior
Palpebra superior dan inferor bertemu di Rima
palpebra, disebelah lateral dan medialnyanya ada
cantus, dicantus ada caranculla, cantus medial lebih
berfungsi untuk berkumpulnya air mata sebelum ke
punctum lacrima.
- Punya tarsus, mengandung kelenjar Meibom
mengeluarkan minyak untuk melapisi bagian luar air
mata agar tidak cepat menguap.
b. Konjungtiva
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
55/56
Menghasilkan sel musin sel goblet melindungi mata.
a. Konjungtiva tarsal: didepan tarsus
b. Konjungtiva bulbi
c. Konjungtiva fornix
Fungsi masing2 konjungtiva?
c. kelenjar lakrima,
a. sel acini : sel silindris, tidak beraturan, fungsi untuk
menyimpan granul dan tetes lipid
b. ductus excretorius intralobular: sel silindris, antarsel
acini.
c. ductus interlobular: sel silindris. Antara sel acini dan
ductus excretorius intralobular.
d. sel myoepithel
d. Mm.oculi
a. M. Rectus lateral (N. VI) dan medial (N. III): pergerakan
mata kesamping kanan dan kiri.
b. M. Rectus inferior (N.III)dan superior(N.III): pergerakan
mata ke atas ke atas dan bawah.
c. M. Obliqus superior(N. IV) dan inferior (N. III):pergerakan mata memutar ke kanan dan kekiri.
4. Bagaimana mekanisme melihat?
-
7/28/2019 Mirza Modul Mata Lbm 1 Sgd 8
56/56
5. Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)!
6. Bagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa
merubah posisi tubuh dan kepalanya?
7. Mengapa Arief tidak merasakan matanya kering/tidak sakitketika ada debu?
8. Mengapa tidak merasakan sakit kepala meskipun lama
berdiri?
9. Bagaimana mekanisme bisa membedakan warna?