laporan meteorolgi dan klimatologi

40
DAFTAR ISI Cover Daftar isi 1 Lembar Pengesahan 3 I. Pendahuluan 1.1 Latar belakang 4 1.2 Tujuan 5 II. Tinjauan Pustaka 2.1 Pengertian Meteorologi dan klimatologi laut 6 2.2 Pengertian BMKG 7 2.3 Pengertian Curah Hujan 7 2.4 Pengertian Suhu 8 2.5 Pengertian Iklim 9 2.6 Sangkar Meteorologi 9 2.7 Campbell Stokes 9 2.8 Anemometer 9 2.9 Evaporation Pan 10 2.10 Alat Penangkar Hujan OBS 10 1

Upload: henry-lahagu

Post on 22-Dec-2015

45 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

W

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

DAFTAR ISI

Cover

Daftar isi 1

Lembar Pengesahan 3

I. Pendahuluan

1.1 Latar belakang 4

1.2 Tujuan 5

II. Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Meteorologi dan klimatologi laut 6

2.2 Pengertian BMKG 7

2.3 Pengertian Curah Hujan 7

2.4 Pengertian Suhu 8

2.5 Pengertian Iklim 9

2.6 Sangkar Meteorologi 9

2.7 Campbell Stokes 9

2.8 Anemometer 9

2.9 Evaporation Pan 10

2.10 Alat Penangkar Hujan OBS 10

2.11 alat Penangkar Hujan Otomatis ( Type Hellman) 11

2.12 Automatic Weather Station (AWS) 11

1

Page 2: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

III. Materi Metode

3.1 Waktu dan Tempat 12

3.2 Alat dan Bahan 12

3.3 Cara Kerja 12

IV. Hasil dan Pembahasan

4.1Hasil 13

4.1.1 Foto Lapangan 13

4.2 Pembahasan 17

4.2.1. Fungsi dan Cara Kerja Alat 17

V. Penutup

5.1 Kesimpulan 24

5.2 Saran 24

Daftar Pustaka

Lampiran

2

Page 3: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

LEMBAR PENGESAHAN

BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Semarang, 18 Desember 2014

Asisten Praktikum Praktikan

Benny Catur Prasetyo Andre Christian Sinaga

Nim. 26020111130049 Nim. 26020113140051

Mengetahui,

Koordinator Asisten Praktikum

Benny Catur Prasetyo

Nim. 26020111130061

3

Page 4: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Manusia hidup dibumi pasti tidak akan terpisah dengan lingkungan.

Dalam lingkungan itu sendiri terdapat unsur yang penting yaitu iklim dan

cuaca. Dikatakan iklim akan terbentuk dalam jangka waktu yang panjang dan

dikatakan cuaca jika terbentuk dalam jangka waktu yang singkat. Pada setiap

tempat tentunya memiliki iklim atau cuaca yang berbeda tergantung dengan

topografi dan sebagainya. Kita bisa merasakan keadaan udara sekitar hanya

dengan menggunakan indera. Tapi yang dirasakan oleh indera adalah sangat

subjektif. Untuk menghilangkan subjektivitas ini kemudian digunakan alat-

alat pengamatan.

Meteorologi dan klimatologi merupakan ilmu yang mempelajari

tentang cuaca dan iklim yang ada di dunia.Meteorologi berasal dari bahasa

yunani yaitu meteoros ataur uang atas (atmosfer), dan logos atau

ilmu.Sehingga meteorology adalah ilmu yang memhaturkan pelajari dan

membahas gejala perubahan cuaca yang berlangsung di atmosfer. Di

Indonesia, meteorology ditangani oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan

Geofisika (BMKG) dengan ststus tetap sebagai Lembga Pemerintah Non

Departemen.

Tonggak pertama dalam perkembangan meteorologi adalah ketika

Galileo menemukan termometer (1593) dan Toricelli menemukan Barometer

(1643). Tetapi penyempurnaan peralatan tersebut harus dilakukan baik dalam

prinsip dan mekanisme maupun ketelitian alat-alat pengamat komponen

cuaca. Kekeliruan yang sering dilakukan manusia bisa menyebabkan data

yang dikumpulkan tidak valid, sehingga perkembangan teknologi akhirnya

diciptakan stasiun cuaca otomatis (AWS). Ini dapat memudahkan bagi

lembaga masyarakat, instansi pemerintahan maupun swasta yang terkait

dalam melakukan kegiatan.

Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah

tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu

terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya

4

Page 5: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan

keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Di

Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24

jam melalui prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologi dan Geofisika

(BMG), Departemen Perhubungan. Untuk negara negara yang sudah maju

perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam dan sangat akurat (tepat).

Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang

penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan

meliputi wilayah yang luas.

Cuaca dan Iklim memegang peranan yang sangat penting dalam

kelautan, faktor iklim seperti cuaca, suhu, dan musim sangat berpengaruh,

baik terhadap para nelayan maupun ikan yang akan di tangkap. Pada

umumnya para nelayan mengerti benar tentang keadaan cuaca, terutama yang

behubungan dengan angin dan musim. Dengan pengetahuan yang dimiliki

mereka tahu kapan datangnya angin musim barat dan angin musim timur.

Pada saat berhembus angin barat mereka sangat berhati-hati dalam

menangkap ikan di laut. Karena musim angin barat sering menimbulkan

gelombang besar yang membahayakan mereka. Dan mereka juga tahu

mengenai tanda-tanda alam seperti akan datangnya badai yang besar,

sehingga mereka tidak akan turun ke laut untuk menangkap ikan. Perlunya

ada praktikum Meteorologi Laut karena hal ini sangat dibutuhkan untuk

mengetahui iklim pada suatu daerah hingga kita bisa mengetahui kapan hujan,

kapan gelombang tinggi dan lain sebagainya. Praktikum kali ini dilakukan di

BMKG Maritim tepatnya di daerah Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

1.2 Tujuan Praktikum

1.2.1. Praktikan mengetahui alat alat meteorologi dan klimatologi laut pada

stasiun-stasiun BMKG semarang.

1.2.2. Praktikan mengetahui fungsi dan cara kerja alat alat meteorologi dan

klimatologi laut pada stasiun-stasiun BMKG Semarang.

1.2.3. Praktikan mampu menjelaskan manfaat praktikum pada saat

dilapangan.

5

Page 6: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Meteorologi dan klimatologi laut

Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim, dan merupakan

sebuah cabang dari ilmu atmosfer. Dikontraskan dengan meteorologi yang

mempelajari cuaca jangka pendek yang berakhir sampai beberapa minggu,

klimatologi mempelajari frekuensi di mana sistem cuaca ini terjadi.

Klimatologi tidak mempelajari fenomena atmosfer secara tepat (misalnya

pembentukan awan, curah hujan, dan petir), tetapi mempelajari kejadian rata-

rata selama beberapa tahun sampai millenia, dan juga perubahan dalam pola

cuaca jangka panjang, dalam hubungannya dengan kondisi atmosfer.

Klimatologis adalah orang yang mempelajari klimatologi, mempelajari baik

sifat alam dari iklim – lokal, regional, atau global – dan faktor yang

disebabkan oleh alam atau manusia yang menyebabkan perubahan iklim.

Klimatologi memperhatikan perubahan iklim masa lalu dan masa depan (N)

(Tjasyono, 2004).

Klimatologi berasal dari bahasa Yunani Klima dan Logos yang

masing-masing berarti kemiringan (slope) yg di arahkan ke Lintang tempat

sedangkan Logos sendiri berarti Ilmu. Jadi definisi Klimatologi adalah ilmu

yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai

tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan

aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan interpretasi dari data-data

yang banyak dehingga memerlukan statistik dalam pengerjaannya klimatologi

sering disebut sebagai meteorologi statistik (Tjasyono, 2004).

Cuaca dan iklim mempunyai peran yang cukup penting untuk

kelangsungan makhluk hidup di bumi, namun cuaca juga mempunyai dampak

negatif, misalnya cuaca ekstrim yang menyebabkan banjir, kekeringan, dan

bencana lainnya. Oleh karena itu, meteorologi sering dipelajari pada disiplin

pertanian, kehutanan, teknik sipil, transportasi, ilmu lingkungan, geografi,

dan lain sebagainya. Hal tersebut dikarenakan eksistensi meteorologi sangat

6

Page 7: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

penting untuk menunjang disiplin tersebut terutama berkaitan dengan cuaca

dan iklim. Klimatologi seperti halnya meteorologi, yaitu ilmu tentang

atmosfer. Perbedaanya terletak pada fokus kajiannya. Meteorologi lebih

menitikberatkan pada proses atmosfer, sedangkan klimatologi lebih

memusatkan pada hasil proses atmosfer (Tjasjono, 2004).

II.2 Pengertian BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang biasanya disingkat

BMKG adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK) yang

ada di Indonesia. Sebelumnya nama dari BMKG adalah BMG, yaitu Badan

Meteorologi dan Geofisika. Tugas dari BMKG adalah melaksanakan tugas

pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan

geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. BMKG

berupaya semaksimal mungkin dapat menyediakan dan memberikan

informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika dengan mengaplikasikan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini dan dapat berkembang

secara dinamis sesuai kemajuan zaman (BMKG, 2014).

II.3 Pengertian Curah Hujan

Hujan adalah presipitasi yang jatuh ke bumi dalam bentuk air.

Hujan dibedakan dari ukuran butir (0,08 – 8 mm), dan kejadiannya. Menurut

ukuran diameternya hujan dibagi atas: hujan gerimis (<2 mm), rintik-rintik

(2-4 mm) dan deras (>4 mm) (Muin, 2008).

Curah hujan adalah unsur iklim yang sangat berubah-ubah dari

tahun ke tahun, adalah penting bahwa setiap analisis iklim pertanian

mempertimbangkan variabilitas ini dan tidak hanya didasarkan atas nilai rata-

rata. Curah hujan dibatasi sebagai tinggi air (dalam mm) yang diterima di

permukaan sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi dan

peresapan/perembesan ke dalm tanah. Jumlah hari hujan umumnya di batasi

dengan jumlah dengan curah hujan 0,5 mm atau lebih. Jumlah hari hujan

dapat dinyatakan per-minggu,dekade,bulan,tahun atau periode tanam (tahap

7

Page 8: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

pertumbuhan tanaman). Intensitas hujan adalah curah hujan dibagi dengan

selang waktu terjadinya hujan.( Handoko,1986 )

Curah hujan dapat diukur dengan alat pengukur curah hujan

otomatis atau yang manual. Alat-alat pengukur tersebut harus diletakkan pada

daerah yang masih alamiah, sehingga curah hujan yang terukur dapat

mewakili wilayah yang luas. Salah satu tipe pengukur hujan manual yang

paling banyak dipakai adalah tipe observatorium (obs) atau sering disebut

ombrometer. Curah hujan dari pengukuran alat ini dihitung dari volume air

hujan dibagi dengan luas mulut penakar. Alat tipe observatorium ini

merupakan alat baku dengan mulut penakar seluas 100 cm2 dan dipasang

dengan ketinggian mulut penakar 1,2 meter dari permukaan tanah. Jenis-jenis

hujan berdasarkan curah hujan (definisi BMG); hujan sedang, 20 - 50 mm per

hari, hujan lebat, 50-100 mm per hari dan hujan sangat lebat, di atas 100 mm

per hari ( Daldjumi, 1983).

II.4 Pengertian Suhu

Suhu adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnya

energi kinetik translasi rata-rata molekul dalam sistem gas, suhu diukur

dengan menggunakan thermometer. Suhu menunjukkan derajat panas benda.

Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda maka semakin panas benda

tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh

suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik

itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran.

Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda

tersebut.

Suhu biasanya didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya

suatu benda atau sistem. Benda yang panas memiliki suhu yang tinggi,

sedangkan benda yang dingin memiliki suhu yang rendah. Pada hakikatnya,

suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul-

molekul sebuah benda (Kartasapoetra, 2004).

Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius (0C).

Sedangkan di Inggris dan beberapa Negara lainnya dinyatakan dalam derajat

8

Page 9: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

Fahrenheit (0F). Di atmosfer juga dijumpai bahwa peningkatan panas laten

akibat penguapan tidak menyebabkan kenaikan suhu udara, tetapi penguapan

justru menurunkan suhu udara karena proporsi panas terasa (yang

menyebabkan kenaikan suhu udara) menjadi berkurang. Suhu udara

bervariasi menurut tempat dan dari waktu ke waktu di permukaan bumi.

Menurut tempat suhu udara bervariasi secara vertical dan horizontal dan

menurut waktu dari jam ke jam dalam sehari, dan menurut bulanan dalam

setahun (Benyamin, 1997).

II.5 Pengertian Iklim

Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang

penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (30-100tahun) dan

meliputi wilayah yang luas serta sulit untuk diprediksi. Ilmu yang

mempelajari seluk beluk tentang iklim disebut klimatologi. Matahari

merupakan pemegang peranan penting dalam mengendalikan iklim dibumi,

karena matahari merupakan energi utama yang mempengaruhi iklim di bumi

(BMKG, 2014).

2.6 Sangkar Meteorologi

Didalam sangkar meteorologi ini terdapat alat-alat meteorlogi berupa

Termometer Bola Basah, Bola Kering, termometer suhu minimun, suhu

maksimum yang diletakkan pada sangkar meteo. Manfaat dari sangkar

Meteorologi adalah sebagai pengaman alat-alat yang ada didalamnya

(BMKG, 2014)

2.7 Campbell Stokes

Campbell stokes adalah alat pencatat lama penyinaran matahari

dengan satuan jam/ prosentase ( % ). Deskripsinya campbell stokes adalah

alat yang digunakan untuk Mengukur besar penyinaran matahari yang terjadi

dalam satu hari yang dapat dilihat dari pias matahari tersebut.Satuan dari

intensitas dan lama penyinaran matahari adalah persen (BMKG, 2014).

2.8 Anemometer Manual

9

Page 10: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

Pergerakan udara atau angin umumnya diukur dengan alat cup

counter anemometer, yang didalamnya terdapat dua sensor, yaitu: cup –

propeller sensor untuk kecepatan angin dan vane/ weather cock sensor untuk

arah angin. Untuk pengamatan angin permukaan,Anemometer dipasang

dengan ketinggian 10 meter dan berada di tempat terbuka yang memiliki jarak

dari penghalang sejauh 10 kali dari tinggi penghalang (pohon, gedung atau

sesuatu yang menjulang tinggi). Tiang anemometer dipasang menggunakan 3

buah labrang/ kawat penahan tiang, dimana salah satu kawat/labrang berada

pada arah utara dari tiang anemometer dan antar labrang membentuk sudut

1200. Pemasangan penangkal petir pada tiang anemometer merupakan faktor

terpenting terutama untuk daerah rawan petir. Hal ini mengingat tiang

anemometer memiliki ketinggian 10 meter dengan ujung-ujung runcing yang

membuatnya rawan terhadap sambaran petir (BMKG, 2014).

2.9 Evaporation Pan

Evaporimeter panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi.

Makin luas permukaan panci, makin representatif atau makin mendekati

penguapan yang sebenarnya terjadi pada permukaan danau, waduk, sungai

dan lain-lainnya. Pengukuran evaporasi dengan menggunakan evaporimeter

memerlukan perlengkapan sebagai berikut :

1. Panci Bundar Besar

2. Hook Gauge yaitu suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi

permukaan air dalam panci. Hook Gauge mempunyai bermacam-

macam bentuk, sehingga cara pembacaannya berlainan.

3. Still Well ialah bejana terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk

silinder dan mempunyai 3 buah kaki.

4. Thermometer air dan thermometer maximum/ minimum.

5. Cup Counter Anemometer

6. Pondasi/ Alas

7. Penakar hujan biasa

10

Page 11: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

Alat Evaporation Pan Berfungsi sebagai alat pengukur besar

penguapan yang terjadi dan diukur dengan mencatat skala yang ada pada

Hook Evaporimeter (BMKG, 2014).

2.10 Alat Penangkar Hujan (OBS)

Penakar hujan observasi termasuk tipe kolektor yang mengguankan

gelas ukur untuk mengukur air hujan. Penakar hujan ini terbuat dari

lembaran seng BWG 24 dengan panjan/tinggi ± 60cm, dicat putih atau

alumunium untuk mengurangi pemanasan/penguapan air akibat panas

matahari. Alat Penangkar Hujan jenis Observasi ini berfungsi sebagai alat

penampung curah hujan yang terjadi dan diukur menggunakan gelas ukur

(BMKG, 2014)

2.11 Alat Penangkar Hujan Otomatis (Hellman)

Penakar hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat

mencatat sendiri. Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian

terkumpul dalam tabung tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung

serta tangkainya terangkat (naik keatas). Alat Penangkar Hujan Jenis Hellman

ini Berfungsi sebagai alat penampung curah hujan dan besar curah hujan yang

terjadi dapat dilihat pada kertas pias berskala yang ada didalamnya (BMKG,

2014)

2.12 Automatic Weather System (AWS)

AWS merupakan singkatan dari Automatic Weather Station atau

alat pengukur cuaca otomatis. Sesuai dengan namanya AWS akan mengukur

cuaca secara otomatis. AWS dapat mengukur curah hujan, laju angin, dan lain

sebagainya. AWS dapat mempermudah manusia dalam pengamatan terhadap

cuaca. Akan tetapi harganya yang masih relatif mahal membuat kalangan

tertentu manjadi sulit untuk memperolehnya. Oleh karena itu stasiun cuaca

otomatis yang murah, akurat dan mudah dioperasikan menjadi pilihan

dimasa-masa sekarang ini (BMKG, 2014).

11

Page 12: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

III. MATERI DAN METODE

III.1 Waktu dan Tempat Praktikum

Hari/Tanggal :

Pukul : 07.00 WIB - selesai

Tempat : BMKG Maritim Semarang

Jl. Deli Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

50174

III.2 Materi Praktikum (Alat dan Bahan)

No. Nama Gambar Fungsi

1. Alat Tulis Untuk mencatat

alat-alat BMKG

dan fungsimya

2. Kamera Untuk mengambil

gambar atau

dokumentasi

praktikum

12

Page 13: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

3. Perekam

Suara

Untuk merekam

suara pemandu

praktikum

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Modul BMKG Maritim Semarang

1. Menyiapkan alat tulis, kamera, dan perekam suara.

2. Merekam suara pemandu praktikum.

3. Memperhatikan alat-alat pengukur cuaca.

4. Mencatat fungsi dan cara kerja dari masing-masing alat

ukur cuaca.

5. Mengambil gambar masing-masing alat pengukur cuaca.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Foto lapangan

4.1.1.1 Sangkar Meteorologi

13

Page 14: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

Gambar 1. Sangkar Meteorologi

Gambar 2. Thermometer bola basa dan bola kering

4.1.1.2 Campbell Stokes

Gambar 3. Campbell Stokes

14

Page 15: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

4.1.1.3 Anemometer

Gambar 5. Anemometer

4.1.1.4 Evaporation pan

Gambar 5.

Evaporation pan

4.1.1.5 Penangkar Hujan

15

Page 16: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

Penangkar Hujan Manual (OBS)

Gambar 6. Penangkar Hujan manual (OBS)

Penangkar Hujan Otomatis (Type Hellman)

Gambar 7. Penangkar Hujan Otomatis (Type Hellman)

16

Page 17: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

4.1.1.6 Automatic Weather Station (AWS)

Gambar 8. Automatic Weather Station (AWS)

4.2 Pembahasan

4.2.1. Fungsi dan Cara Kerja Alat

4.2.1.1 Sangkar Meteorologi

Sangkar meteorologi ini berfungsi sebagai tempat alat-alat

pengukur cuaca tertentu, agar tehindar dari sinar matahari langsung

dan pengaruh lingkungan. Sangkar ini terbuat dari kayu jati yang

dicat warna putih, bentuknya segi 4 , dengan setiap dinding diberi

jalusi berlapis dua, dan juga atapnya terbuat dari papan kayu ,

semua itu maksudnya agar didalam sangkar ada sirkulasi

udara.Sangkar Meteorologi ini memiliki ketinggian 120 cm yang

ditempatkan pada permukaan tanah berumput , didalamnya terdiri

dari alat (Thermometer bola basah, bola kering, maksimum, dan

minimum).

Di dalam Sangkar Meteorologi terdapat alat yang disebut

Psychrometer. Alat ini digunakan untuk mengetahui suhu, titik

17

Page 18: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

embun, dan kelembaban udara. Berikut adalah penjelasan

mengenai alat-alat di atas.

1. Termeter Bola Kering : Termometer ini digunakan untuk

mengukur suhu udara di daerah tersebut. Termometer ini

terdiri dari tabung gelas yang di dalamnya terdapat pipa

kapiler yang berisi air raksa. Cara kerjanya saat suhunya

naik, maka air raksa akan mengembang dan menunjukkan

skala suhu yang ada di daerah itu.

2. Termometer Bola Basah : Dalam udara, ada suatu titik

yang harus dicapai untuk menjadi jenuh. Termometer bola

basah digunakan untuk mengukur titik tersebut. Sebenarnya

termometer ini sama dengan bola kering, hanya yang

membedakan adalah termometer ini bolanya dilapisi kain

yang dijaga agar selalu basah.

3. Termometer Maksimum : Termometer maksimum

digunakan untuk mengetahui suhu maksimum selama satu

hari di suatu tempat tertentu. Termometer ini menggunkan

air raksa sama halnya dengan termometer bola kering.

Namun termometer ini memiliki celah yang disebut

Contriction. Saat suhu udara naik, air raksa akan

mengembang dan melewati celah Contriction. Namun saat

suhu udara turun, air raksa tidak akan menyusut. Hal ini

dikarenakan air raksa tersumbat oleh celah Contriction

tersebut. Jadi suhunya akan tetap pada suhu tertinggi dalam

satu hari tersebut. Jadi setelah melakukan pengukuran suhu

maksimum, termometer ini harus di kalibrasi ( Di reset ulang

) dengan cara mengibaskannya ke arah Contriction. Hal ini

dilakukan agar air raksa bisa kembali ke suhu yang

sebenarnya.

4. Termometer Minimum : Termometer ini digunakan untuk

mengukur suhu terendah dalam satu hari pada suatu tempat

18

Page 19: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

tertentu. Termometer minimum tidak menggunakan air

raksa, namun menggunaan Alkohol. Hal ini dikarenakan

karakteristik alkohol yang cocok untuk mengukur suhu

rendah karena titik beku alkohol yang lebih rendah daripada

air raksa. Prinsip kerjanya adalah meggunakan indeks. Saat

suhu turun, indeks akan terdorong oleh alkohol menuju nilai

suhu tertentu, sedangkan saat naik, alkohol akan

mengembang sedangkan indeks akan tetap pada suhu

terendah tersebut.

4.2.1.2 Campbell Stokes

Fungsi

Berfungsi untuk mengukur lamanya penyinaran matahari .

Alat ini berupa bola kaca masif dengan garis tengah/diameter 10 –

15 cm, berfungsi sebagai lensa cembung (konvex) yang dapat

mengumpulkan sinar matahari kesuatu titik api (fokus).

Cara Kerja

Cara kerja alat ini dengan dipasang di tempat terbuka diatas

pondasi beton dengan ketinggian 120 cm dari permukaan tanah.

Lamanya penyinaran matahari dicatat dengan jalan memfokuskan

sinar matahari tepat mengenai kertas pias yang khusus dibuat untuk

alat ini, dan hasilnya pada pias akan terlihat bagian yang terbakar,

panjang jejak/bekas bakaran menunjukkan lamanya penyinaran

matahari. Pada kertas pias terdapat skala jam, sehingga dapat

dijumlahkan berapa lamanya matahari bersinar terang / cerah. Pias

akan mulai terbakar bila sinar matahari > 0.3 cal/cm2 atau 209,34

WM2.

4.2.1.3 Anemometer Manual

Fungsi

19

Page 20: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

Berfungsi untuk mengukur kecepatan angin rata-rata selama

periode tertentu.

Cara Kerja

Alat ini terdiri dari 3 buah mangkok yang akan bekerja

dengan cara berputar bila tertiup angin , pada bagian bawah

mangkok terdapat angka counter yang mencatat perputaran mangkok

tersebut, dan alat ini dipasang diatas tiang pipa besi setinggi ( ½ m, 2

m, 10 m) dari permukaan tanah. Untuk mengetahui kecepatan rata-

rata angin pada periode waktu tertentu dilakukan dengan mengurangi

hasil pembacaan pada angka counter saat pengamatan dengan hasil

pembacaan sebelumnya, kemudian dibagi dengan periode waktu

pengamatan. Waktu pengamatan : pengamatan I, II, III (Jam 07.00,

14.00, 18.00 WIB).

4.2.1.4 Evaporation Pan

Fungsi

Berfungsi untuk mengukur evaporasi/penguapan pada

periode waktu tertentu. Alat ini berupa sebuah panci bundar besar

terbuat dari besi yang dilapisi bahan anti karat dengan garis

tengah/diameter 122 cm dan tinggi 25.4 cm.

Cara kerja

Cara kerja dari Evaporation Pan yaitu ditempatkan diatas

tanah berumput pendek, dimana alat tersebut diletakkan diatas

pondasi terbuat dari kayu yang bagian atas kayu dicat warna putih

gunanya untuk mengurangi penyerapan radiasi.Tinggi air dari bibir

panci ± 5 cm, bila air berkurang harus segera ditambah agar

besarnya penguapan sesuai.

Evaporation pan pada tanah berumput pendek dilengkapi

dengan alat Hook Gauge, Still Well dan Thermometer Air.

Hook Gauge Yaitu suatu alat untuk mengukur perubahan

tinggi permukaan air dalam panci, terdiri dari sebuah batang

20

Page 21: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

yang berskala dan sebuah skrup berada pada batang tersebut

yang digunakan sebagai pengatur, letak ujung alat berupa

pancing sampai tepat menyentuh pada permukaan air panci.

Besarnya perubahan volume air dapat dihitung dengan

membaca skala milimeter pada batang mikrometer, dan skala

seperseratus milimeter dibaca dari mur yang mengelilingi

batang mikrometer.

Still Well yaitu bejana yang terbuat dari logam (kuningan)

yang berbentuk silinder dan mempunyai 3 buah kaki, dimana

tiap kaki terdapat sebuah skrup untuk menyetel/ mengatur

kedudukan bejana agar letaknya horizontal. Pada dasar bejana

terdapat sebuah lubang, sehingga permukaan air dalam bejana

sama tinggi dengan permukaan air dalam panci. Bejana

digunakan selain untuk tempat meletakkan hook gauge, juga

membuat air dalam bejana menjadi tenang dibandingkan

dengan air pada panci, sehingga penyetelan ujung pancing

dapat lebih mudah dilakukan.

Thermometer air ini adalah thermometer air raksa yang

dipasang tegak lurus dengan menggunakan klem, letak bola

thermometer dibawah permukaan air, sehingga suhu air dapat

dibaca pada saat dilakukan pengamatan.

4.2.1.5 Penangkar Hujan

Penangkar Hujan Manual (OBS)

Fungsi

Penangkar Hujan Berfungsi sebagai pengukur jumlah curah

hujan. Berdasarkan hasil observasi, Penangkar hujan tipe

Observatorium tidak menggunakan pias untuk mengukur curah

hujan. Penangkar hujan tipe ini menggunakan gelas ukur untuk

menentukan jumlah curah hujan. Cara menentukan jumlah curah

21

Page 22: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

hujan adalah dengan menjumlahkan hasil pembahacaan gelas

ukur selama hujan terjadi.

Cara Kerja Alat

Saat terjadi hujan, air hujan yang tercurah masuk dalam corong

penakar. Air yang masuk dalam penakar dialirkan dan

terkumpul di dalam tabung penampung. Pada jam-jam

pengamatanair hujan yang tertampung diukur dengan

menggunakan gelas ukur. Apabila jumlah curah hujan yang

tertampung jumlahnya melebihi kapasitas ukur gelas ukur, maka

pengukuran dilakukan beberapa kali hingga air hujan yang

tertampung dapat terukur semua.

Penangkar Hujan Otomatis (Type Hellman)

Fungsi

Penangkar Hujan Berfungsi sebagai pengukur jumlah curah

hujan yang secara otomatis tercatat sendiri. Penakar hujan

Otomatis type Hellman adalah penakar hujan yang dapat men\

catat sendiri, badannya berbentuk silinder, luas permukaan

corong penakarnya 200 Cm2, tingginya antara 100 sampai

dengan 120 Cm.

Cara Kerja

Jika hujan turun, air hujan akan masuk kedalam tabung yang

berpelampung melalui corongnya, air yang masuk kedalam

tabung mengakibatkan pelampung beserta tangkainya terangkat

(naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tangkai pena

yang bergerak mengikuti tangkai pelampung, gerakan pena akan

menggores pias yang diletakkan/digulung pada silinder jam

yang dapat berputar dengan sendirinya. Penunjukkan pena pada

pias sesuai dengan jumlah volume air yang masuk ke dalam

tabung, apabila pena telah menunjuk angka 10 mm. maka air

22

Page 23: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

dalam tabung akan keluar melalui gelas siphon yang bentuknya

melengkung. Seiring dengan keluarnya air maka pelampung

akan turun, dan dengan turunnya pelampung tangkai penapun

akan bergerak turun sambil menggores pias berupa garis lurus

vertikal. Setelah airnya keluar semua, pena akan berhenti dan

akan menunjuk pada angka 0, yang kemudian akan naik lagi

apabila ada hujan turun.

4.2.1.6 Automatic Weather Station (AWS)

Fungsi

Fungsi alat AWS ini untuk mengukur dan mencatat unsur cuaca

secara otomatis. AWS ini umumnya dilengkapi dengan sensor, RTU

(Remote Terminal Unit), Komputer, unit LED Display dan bagian-

bagian lainnya. Sensor-sensor yang digunakan meliputi sensor

temperatur, arah dan kecepatan angin, kelembaban, presipitasi,

tekanan udara, pyranometer, net radiometer. RTU (Remote Terminal

Unit) terdiri atas data logger dan backup power, yang berfungsi

sebagai terminal pengumpulan data cuaca dari sensor tersebut dan di

transmisikan ke unit pengumpulan data pada komputer. Masing-

masing parameter cuaca dapat ditampilkan melalui LED (Light

Emiting Diode) Display, sehingga para pengguna dapat mengamati

cuaca saat itu (present weather ) dengan mudah.

Cara Kerja

Secara sederhana cara kerja dari AWS (Automatic Weather Stations)

adalah mengumpulkan data pengamatan parameter cuaca secara

otomatis melalui sensor-sensor secara berkala selanjutnya di kirim

melalui jaringan GPRS(General Packet Radio Service)

menggunakan layanan GSM (Global System for Mobile

communication) ke seluruh stasiun meteorology seluruh Indonesia.

23

Page 24: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.1. Pada Stasiun BMKG terdapat alat-alat meteorology dan klimatologi

seperti Campbell Stokes, Open Pan Evaporimeter, Wind Vane

Anemometer, Cup Counter Anemometer, Penakar Hujan Hellman,

Penakar Hujan Obs, Sangkar Meteorologi, dan AWS (Automatic

Weather System).

5.1.2. Fungsi dari alat-alat meteorologi dan klimatologi tersebut adalah

Campbell Stokes untuk pengamatan penyinaran matahari, Open Pan

24

Page 25: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

Evaporimeter untuk pengamatan penguapan, Wind Vane Anemometer

dan Cup Counter Anemometer untuk pengamatan angin, Penakar

Hujan Hellman dan Penakar Hujan Obs untuk pengamatan curah

hujan, Sangkar Meteorologi berfungsi sebagai tempat untuk

menyimpan alat pengamatan suhu dan kelembaban udara, dan AWS

berfungsi untuk pengumpulan data cuaca secara otomatis.

5.1.3. Alat-alat meteorology dan klimatologi yang ada di Stasiun Meteorologi

Maritim tersebut dimanfaatkan untuk dapat mengetahui bagaimana

cuaca di sekitar stasiun dan untuk mengatur aktivitas transportasi laut.

5.2 Saran

Saat melakukan praktikum lapangan praktikan sebaiknya memperhatikan

arahan dari petugas Stasiun Meteorologi Maritim

Saat berada di lapangan sebaiknya praktikan mengenakan pakaian yang

rapi dan sopan serta menjaga perilaku di sekitar stasiun

DAFTAR PUSTAKA

Benyamin, Lakitan. 1997. Klimatologi Dasar. Radja Grafindo Persada. Jakarta.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).2014. Sarana Teknis

Instrumentasi dan Rekayasa Meteorologi.http://www.bmkg.go.id/.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).2014. Tugas dan Fungsi.

http://www.bmkg.go.id/.

25

Page 26: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

Daldjumi. 1983. Pokok-pokok Klimatologi. Penerbit Alumni. Bandung.

Handoko.1993.Klimatologi Dasat. Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan

Unsu-unsur Iklim. Jurusan Geofisika dan Meteorologi. FMIPA-IPB,

Bogor.

Kartasapoetra, G. A. Ir, 2004. Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman.

Jakarta: Bumi Aksara.

Muin N.S.2008. Penuntun Praktikum Agroklimatologi.Universitas Bengkulu.

Bengkulu.

Tjasyono, Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua.Bandung,ITB

LAMPIRAN

26

Page 27: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

27

Page 28: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

28

Page 29: Laporan Meteorolgi Dan Klimatologi

29