laporan kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

57
LAPORAN KUNJUNGAN KAMPUS DAN INDUSTRI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA STASIUN WATER TREATMENT PLANT PG. KREBET BARU II MALANG SALSABILA FEBRIYANTI 56/56.053/23

Upload: mohamadalighufron

Post on 26-Jan-2016

270 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Laporan kunjungan kampus dan industri . sdssasdddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

LAPORAN KUNJUNGAN KAMPUS DAN INDUSTRI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

STASIUN WATER TREATMENT PLANT PG. KREBET BARU II

MALANG

SALSABILA FEBRIYANTI

56/56.053/23

KOMPETENSI KEAHLIAN KIMIA INDUSTRI

SMK GULA RAJAWALI MADIUN

2015

Page 2: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Daftar Isi.............................................................................................................. ii

Kata Pengantar.................................................................................................... iii

Laboratorium Mikrobiologi dan Stasiun Water Treatment Plant....................... 1

A. Tujuan

1. Kunjungan Kampus....................................................................... 1

2. Kunjungan Industri........................................................................ 1

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan............................................................. 2

C. Uraian Kegiatan

1. Informasi Kampus.......................................................................... 2

2. Materi Kunjungan Industri.............................................................

3. Materi Kunjungan Lapangan.........................................................

4. Hasil yang Diperoleh.....................................................................

D. Kesimpulan dan Saran

E. Daftar Pustaka

F. Lampiran - Lampiran

ii

Page 3: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah s.w.t karena berkat rahmat, karunia serta

hidayah Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Kampus dan Industri.

Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

memberikan dukungan serta membantu menyelesaikan laporan ini. Semoga Allah

s.w.t memberikan balasan atas segala kebaikan yang telah diberikan.

Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran

mengenai pelaksanaan kegiatan Kunjungan Kampus dan Industri. Saya berharap

semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan juga memperluas wawasan

kita.

Saya menyadari bahwa Laporan Kunjungan Kampus dan Industri ini

masih terdapat kekurangan dan belum sempurna. Saya berharap atas kritik dan

saran yang bersifat membangun de kemudian hari.

Penulis

iii

Page 4: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DAN STASIUN WATER

TREATMENT PLANT

A. Tujuan

1. Penyelenggaraan Kunjungan Kampus dan Industri bertujuan

untuk :

1) Membekali peserta didik untuk dapat memasuki DU/DK

yang berskala Nasional dan Internasional dengan sikap

mental yang professional.

2) Mengetahui IPTEK baru didunia instasi.

3) Mengetahui dan memahami tentang visi, misi dan sejarah,

manajemen pada dunia instansi.

4) Mengetahui dan memahami sistem kerja pada dunia instansi.

5) Memotifasi agar peserta didik lebih bergairah dalam belajar

6) Menambah wawasan siswa mengenai dunia kampus guna

memotivasi siswa yang berkeinginan melanjutkan sekolah ke

jenjang yang lebih tinggi.

7) Memberikan pengalaman siswa dalam menyusun dan

mengembangkan laporan kunjungan kampus dan industri.

2. Penyelenggaraan Kunjungan Industri bertujuan untuk :

1) Mengenalkan Dunia Usaha dan Dunia Kerja (DU/DK) yang

berskala Nasional dan Internasional yang berada di Malang

dan sekitarnya.

2) Membuka peluang utuk menjalin keerjasama dalam magang

dan penyaluran tamatan.

3) Mengetahui IPTEK baru didunia usaha dan industri.

4) Mengetahui dan memahami tentang visi, misi dan sejarah,

manajemen pada dunia usaha dan industri.

5) Mengetahui dan memahami sistem kerja pada dunia usaha

dan industri.

6) Memberikan pengalaman siswa dalam menyusun dan

mengembangkan laporan kunjungan kampus dan industri.

1

Page 5: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

2

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Kegiatan Kunjungan Kampus

Hari, tanggal : Kamis, 15 Oktober 2015

Pukul : 10.00 s.d 12.00 WIB

Tempat : Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang

2. Kegiatan Materi Malam

Hari, tanggal : Kamis, 15 Oktober 2015

Pukul : 19.30 s.d 21.30 WIB

Tempat : Aula Pertemuan

3. Kegiatan Kunjungan Lapangan

Hari, tanggal : Kamis, 16 Oktober 2015

Pukul : 07.00 s.d 11.00 WIB

Tempat : PG. Krebet Baru 1 dan 2 Malang

C. Uraian Kegiatan

1. Kunjungan Kampus ke Universitas Brawijaya

Pada hari pertama, saya mengunjungi Fakultas MIPA

(Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) Universitas Brawijaya

Malang. Di sana saya mengunjungi bagian Kimia dan Biologi.

Laboratorium pada bagian kimia yang saya kunjungi yaitu :

a) Laboratorium Analitik

b) Laboratorium Anorganik

c) Laboratorium Fisik

d) Laboratorium Organik

Sedangkan pada bidang biologi saya mengunjungi Laboratorium

Mikrobiologi. Laporan Kunjungan Kampus dan Industri ini akan

membahas Laboratorium Mikrobiologi.

Laboratorium Mikrobiologi adalah laboratorium yang khusus

mempelajari tentang mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur,

dan mikroage. Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya

juga meneliti mikroba yang berhubungan dengan tanaman tebu. Pada

Page 6: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

3

tanaman tebu terdapat mikroba yang membantu tanaman tebu

menyerap zat hara lebih banyak dari dalam tanah. Maka dari itu

laboratorium mikrobiologi harus memiliki mikroskop yang

digunakan untuk meneliti mikroorganisme tersebut.

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang

mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah

semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,

khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. 

Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak

sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup. Mikrobiologi

sangat berkembang pesat semenjak ditemukannya mikroskop.

Penemuan alat ini membantu para peneliti dalam mengidentifikasi

serta menganalisis mikroorganisme yang tersebar di seluruh dunia.

Penelitian mengenai mikroorganisme dilakukan di suatu

tempat khusus yaitu laboratorium mikrobiologi. Di tempat ini

disediakan segala alat-alat atau instrument dan reagent atau bahan-

bahan kimia yang mendukung dalam analisis dan identifikasi

mikroorganisme. (mikro biologi, 2013)

Mikroba dari PG yang dikembangkan pada pengolahan limbah yaitu:

a) Tetes, difermentasi menggunakan metode tertentu yang

melibatkan mikroba sehingga menghasilkan MSG

(Monosodium Glutamat).

b) Limbah cair, diolah kembali menjadi pupuk cair yang

berfungsi untuk menyuburkan tanaman.

c) Limbah padat yaitu blotong, diolah kembali dengan cara

fermentasi menggunakan mikroba sehingga menjadi pupuk.

Dalam blotong masih terdapat senyawa organik yang

komplek, sehingga harus disederhanakan dengan cara diolah

menjadi pupuk.

Kebanyakan dari mikroba yang ada digunakan untuk

mencegah hama dan penggerek dalam tanaman tebu.

Page 7: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

4

Alat – alat yang terdapat dalam laboratorium mikrobiologi yaitu:

a) Autoclave

Autoclave adalah alat pemanas tertutup yang digunakan

untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu

dan bertekanan tinggi (121oC, 15 lbs) selama kurang lebih 15

menit. Penurunan tekanan pada autoclave tidak dimaksudkan

untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan

suhu dalam autoclave. Suhu yang tinggi inilah yang akan

membunuh microorganisme. Autoclave terutama ditujukan

untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang

diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan,

kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama,

endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang

dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. (Achmad

Sulaiman, 2013)

Prosedur penggunaan autoclave yaitu:

1) Autoclave dibersihkan dahulu sebelum dipakai.

2) Periksa air di dalam dan di luar autoclave.

3) Air di dalam autoclave harus diatas thermostat,

sedangkan air di luar autoclave harus ½ bagian. (Air

harus aquades).

4) Pembuka (bagian uliran) autoclave diolesi dengan

vaselin.

5) Kabel autoclave dipasang dengan benar pada stop

kontak travol, nyalakan stavolt.

6) Masukkan semua yang akan disterilisasi ke dalam

autoclave, tutup autoclave dan tekan tombol power

pada posisi ON kemudian tekan tombol START

7) Tunggu sampai suhu dibawah 70oC ± 2 jam

8) Sterilisasi selesai tekan tombol STOP, tekan tombol

power pada posisi OFF. Jika autoclave tidak bisa

Page 8: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

5

dibuka tunggu sampai tekanannya 0 (sampai bisa

dibuka).

9) Isi Log Book autoclave.

10) Bersihkan autoclave setelah dipakai.

Page 9: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

6

Hal – hal yang harus diperhatikan saat menggunakan

autoclave yaitu:

1) Exhaust harus ditutup rapat, hal ini bertujuan untuk

mencegah tekanan agar tidak keluar.

2) Autoclave dapat dibuka jika suhunya sampai dengan

70oC. Jika suhu lebih tinggi dari 70oC dapat

menyebabkan letupan dan ledakan.

b) Shaker

Shaker adalah alat yang digunakan untuk

menghomogenkan bakteri dalam media dengan cara dikocok.

Shaker  merupakan alat yang digunakan untuk mengaduk

atau mencampur suatu larutan dengan larutan yang lain

Gambar 1.1 Autoclave

Page 10: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

7

sehingga bersifat homogen dengan gerakan satu arah. Alat ini

biasanya digunakan di laboratorium. Alat ini sangat penting

mengingat didalam laboratorium sering kali di gunakan untuk

praktikum yang banyak melakukan kegiatan pencampuran

larutan. Pencampuran larutan jika dilakukan secara manual

akan kurang efisien dalam waktu maupun tenaga. Disamping

itu ada beberapa larutan yang berbahaya untuk disentuh.

(Royan, 2011)

Jenis shaker yang ada di Laboratorium Mikrobiologi

Universitas Brawijaya ada 2 yaitu:

1) Shaker aerob, adalah alat yang digunakan untuk

mengaduk atau mencampur suatu larutan untuk media

yang membutuhkan udara.

Page 11: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

8

2) Shaker anaerob, adalah alat yang digunakan untuk

mengaduk atau mencampur suatu larutan yang tidak

boleh berada pada suhu ruang. Shaker jenis ini berada

di dalam lemari untuk menghindari kontak langsung

dengan udara, dan suhu dapat diatur sesuai kebutuhan

bakteri.

c) Neraca Analitik

Gambar 1.2 Shaker Aerob

Gambar 1.3 Shaker Anaerob

Page 12: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

9

Neraca Analitik adalah alat untuk menimbang suatu zat.

Alat ini biasanya diletakkan di laboratorium sebagai alat ukur

dalam kegiatan penelitian. (Oktaviani, 2012)

d) Water Bath atau Penangas Air

Water Bath atau Penangas air besfungsi untuk

menyimpan media agar (yang digunakan untuk analisa

dengan teknik tuang atau pure plate ) supaya media tetap

dalam kondisi leleh atau cair, dan terdapat pengaturan suhu.

e) Magnetic Stirrer

Gambar 1.4 Neraca Analitik

Gambar 1.5 Water Bath atau Penangas Air

Page 13: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

10

Magnetic Stirrer adalah alat yang digunakan untuk

memanaskan dan juga mengaduk suatu larutan. Magnetic

Stirrer berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan

dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini

dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses

homogenisasi. (Achmad Sulaiman, 2013)

f) Mikroskop

Mikroskop berasal dari bahasa Yunani, micros artinya

kecil dan scopein artinya melihat. Mikroskop adalah sebuah

alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat

secara kasat mata. Mikroskop merupakan alat bantu yang

dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat

mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis). 

Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan

alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopikberarti

sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. (wikipedia)

Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya

memiliki tiga macam mikroskop. Mikroskop monokuler,

Gambar 1.6 Magnetic Stirrer

Page 14: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

11

binokuler dan mikroskop yang digunakan untuk melihat

kapang.

1) Mikroskop binokuler, merupakan mikroskop yang

hanya memiliki 1 lensa okuler. 

Page 15: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

12

2) Mikroskop monokuler, merupakan mikroskop yang

hanya memiliki 2 lensa okuler.

Gambar 1.7 Mikroskop Binokuler

Page 16: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

13

3) Mikroskop senyawa, mikroskop senyawa

menggunakan dua bagian optik, yaitu lensa okuler

dan lensa objektif. Mikroskop senyawa dapat

menyediakan sekitar perbesaran 2000x. Dengan

demikian, mikroskop senyawa adalah jenis mikroskop

yang digunakan dalam biologi untuk mengamati

bakteri, alga, protozoa serta hewan dan sel tumbuhan.

(Tanri Alim, 2013).

Gambar 1.8 Mikroskop Monokuler

Page 17: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

14

Minyak emersi adalah minyak yang digunakan untuk

memperjelas obyek dan melindungi mikroskop itu sendiri 

atau imersi minyak merupakan teknik yang digunakan pada

saat kita akan mengamati preparat mikroskopik dengan

perbesaran yang besar (10 x 100 misalnya). Bahan yang

digunakan saat melakukan teknik tersebut adalah minyak

imersi. Teknik tersebut dilakukan dengan cara mengoleskan

minyak di lensa objektif dan preparat yang akan kita amati.

Minyak imersi memiliki indeks refraksi yang tinggi

Gambar 1.9 Mikroskop Senyawa

Page 18: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

15

dibandingkan dengan air atau udara sehingga objek yang kita

amati dapat terlihat lebih jelas dibandingkan dengan tanpa

minyak imersi. (Hirukaziana, 2014)

g) Vacuum

h) Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)

Salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan

kondisi yang steril adalah pembakar bunsen. Api yang

menyala dapat membuat aliran udara karena oksigen

dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut

terbakar dalam pola aliran udara tersebut. Untuk sterilisasi

jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling cocok untuk

memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling

panas). Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar

gas atau metanol. (Achmad Sulaiman, 2013)

i) Spektofotometri

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam

kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi

suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang

didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya.

Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV

Gambar 1.10 Pembakar Bunsen

Page 19: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

16

(ultraviolet) dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa

atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah

elektron valensi.(Emel Seran, 2011)

Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya

memiliki spektrofotometri UV. Spektrofotometri UV

merupakan salah satu metode analisis yang dilakukan dengan

pangjang gelombang 100-400 nm atau 595–299 kJ/mol. Sinar

ultraviolet atau sinar ungu terbagi menjadi dua jenis yaitu:

1) Ultraviolet jauh, memiliki rentang panjang gelombang

± 10 – 200 nm.

2) Ultaviolet dekat, memiliki rentang panjang

gelombang ± 200-400 nm. 

j) Polymerase Chain Reaction (PCR)

Kepanjangan dari PCR yaitu Polymerase Chain

Reaction. PCR adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi

materi genetik virus, bakteri, tumbuhan, hewan, dan lain-lain.

(Catatan Kecil, 2014).

PCR adalah reaksi polimerase berantai, yaitu reaksi yang

melibatkan enzim polimerase yang dilakukan secara

berulang-ulang. Proses pemisahan untai  ganda DNA

Gambar 1.11 Spektrofotometri UV

Page 20: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

17

(Deoxyribose – nucleic acid) menjadi untai tunggal,

hibridisasi primer untuk mengawali replikasi DNA

dilanjutkan dengan proses penambahan basa pada cetakan

DNA oleh enzim polimerase, untuk melakukan kegiatan ini

dibutuhkan tabung PCR yang bersifat reponsif dengan

perubahan suhu dan mesin thermal cycler, suatu mesin yang

mampu menaikkan dan menurunkan suhu dengan cepat, dan

bahan-bahan untuk membuat reaksi PCR. (Siska Budi, 2012)

Prosedur penggunaan gene cycler pada Polymerase

Chain Reaction:

1) Hubungkan kabel gene cycler ke stavolt

2) Nyalakan stavolt

3) Tekan tombol ON dari gene cycler (dibagian belakang

dari alat)

4) Jika telah muncul menu pada layar, pilih Files

(dengan mengarahkan tanda hingga ke Files

dengan menggunakan tombol pada alat),

selanjutnya tekan tombol Enter.

5) Pilih Edit, tekan tombol Enter

6) Pengguna dapat mengedit program yang ada sesuai

dengan program yang akan digunakan (untuk catatan

nilai Lid pada menu harus diisi dengan nilai suhu

10oC lebih besar dari suhu denaturasi awal, misalnya

suhu denaturasi awal 95oC, maka nilai Lid 105oC)

7) Setelah selesai mengedit program yang akan

dijalankan, tekan tombol Exit. Simpan program yang

telah dimasukkan dengan mengganti nama program

(untuk mengedit nama program dengan huruf dapat

menggunakan tombol Sel pada alat). Kemudian tekan

Enter

Page 21: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

18

8) Masukkan PCR tube yang akan diamplifikasi ke

kotak. Arahkan penutup kotak hingga kotak benar –

benar terkunci.

9) Tekan tombol Start untuk menjalankan program

10) Lamanya program yang dijalankan dapat dilihat

dengan menekan tombol Opt pada alat.

k) Oven

Oven berfungsi untuk sterilisasi kering. Alat-alat yang

disterilkan menggunakan oven antara lain peralatan gelas

seperti cawan petri, tabung reaksi. Sterilisasi kering dengan

oven dilakukan dengan cara memanaskan dengan suhu 180oC

selama 1 jam. (Achmad Sulaiman, 2013)

Prosedur penggunaan oven yaitu:

1) Oven dibersihkan dahulu sebelum digunakan.

2) Kabel oven dipasang dengan benar pada stop kontak.

3) Tombol ON dinyalakan.

4) Tombol suhu bawah disetting melebihi suhu yang

diinginkan. Tombol suhu atas disetting sesuai dengan

suhu yag diinginkan.

Gambar 1.12 PCR

Page 22: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

19

5) Tombol suhu atas disetting dengan cara memutar

tombol sedikit demi sedikit sehingga mencapai suhu

yang diinginkan, tidak boleh diputar langsung pada

suhu yang dingiinkan.

6) Sampel yang akan dioven dimasukkan.

7) Selesai mengoven suhu diolkan dan oven dimatikan.

8) Pengguna oven harus mengisi log book oven.

9) Bahan atau alat yang telah selesai dioven segera

dikeluarkan dari oven dan oven harap dibersihkan

setelah dipakai.

Page 23: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

20

l) Laminar Air Flow (LAF)

Laminar Air Flow adalah meja kerja steril untuk

melakukan kegiatan inokulasi atau penanaman. Laminar Air

Flow merupakan suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan

persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan

tanaman dari sutu botol ke botol yang lain dalam kultur in

vitro. Alat ini diberi nama Laminar Air Flow Cabinet, karena

meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat kerja

sehingga tempat kerja bebas dari, debu dan spora-spora yang

mungkin jatuh kedalam media, waktu pelaksanaan

penanaman. Aliran udara berasal dari udara ruangan yang

ditarik ke dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang

kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus

Gambar 1.13 Oven

Page 24: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

21

yang disebut HEPA (High efficiency Particulate Air FilterI),

dengan menggunakan blower. (Natuna, 2012)

Prosedur penggunaan Laminar Air Flow yaitu:

1) Pintu LAF dibuka dengan penahan pintu.

2) Bersihkan bagian dalam LAF sebelum dipakai dengan

alcohol 70%

3) Bahan dan alat kecuali biakan atau isolat diletakkan

ke dalam LAF dengan rapi, bunsen spirtus dapat

dimasukkan ke dalam ruang LAF jika diperlukan dan

pintu LAF ditutup.

4) Kabel LAF dipasang pada stop kontak. Tombol power

LAF dinyalakan dengan menekan tombol pada posisi

ON.

5) Pengatur waktu LAF diatur sesuai dengan kebutuhan

dengan cara memutar sampai pada angka yang sesuai.

6) Jika pengatur waktu telah kembali pada posisi semula

maka lampu UV akan padam dan blower akan nyala

selama LAF pada kondisi nyala.

7) Jika pengguna LAF telah selesai maka tombol power

ditekan pada posisi OFF.

8) Bahan dan alat yang berada dalam LAF dikeluarkan

dan LAF dibersihkan kembali dengan alcohol 70%.

9) Kabel LAF dilepas dari stop kontak

10) Pengguna LAF harus mengisi log book LAF

Page 25: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

22

m) Mikropipet

Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang

bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 μl.

Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya

mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya

(adjustable volume pipette) antara 1μl sampai 20 μl, atau

mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia

satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya

mikropipet 5 μl. dalam penggunaannya, mikropipet

memerlukan tip.

(Achmad Sulaiman,

2013)

Gambar 1.14 LAF

Page 26: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

23

Tip untuk 1000 μl atau 1 ml berwarna biru, tip untuk

5000 μl atau 5 ml berwarna putih, sedangkan tip untuk 200 μl

atau 0,2 ml berwarna kuning.

n) Inkubator

Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram

mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi

dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. (Achmad

Sulaiman, 2013)

Prosedur penggunaan inkubator yaitu:

1) Inkubator dibersihkan dahulu sebelum digunakan

2) Kabel inkubator dipastikan dipasang pada stop kontak

Gambar 1.15 Mikropipet

Gambar 1.16 Inkubator

Page 27: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

24

3) Nyalakan inkubator, inkubator menyala jika lampu

power mennyala dan angka penunjuk suhu pada layar

digital telah terlihat.

4) Suhu disetting sesuai dengan suhu yang diinginkan

dengan cara menekan tombol panah ke atas untuk

menaikkan dan panah ke bawah untuk menurunkan.

Termometer dimasukkan ke dalam inkubator untuk

memastikan suhu telah sesuai.

5) Bahan atau alat yang akan diinkubasi harus dilabel

nama pemiliknya.

6) Jika suhu inkubator sudah konstan, inkubator dibuka

dengan cara menarik pegangan pembuka pintu

inkubator. Bahan atau alat yang diinkubasi bisa

dimasukkan.

7) Pengguna inkubator harus mengisi log book

inkubator.

8) Bahan atau alat yang telah selesai masa inkubasinya

segera dikeluarkan dari inkubator dan inkubator harap

dibersihkan setelah digunakan.

o) Colony Counter

Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan

koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan

karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut

dilengkapi dengan skala atau kuadran yang sangat berguna

untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak.

Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung

otomatis yang dapat di-

reset.

Page 28: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

25

p) Centrifuge

Pengertian centrifuge sendiri adalah alat untuk memutar

sampel pada kecepatan tinggi, sehingga didapatkan endapan

dari sampel tersebut. Fungsinya, untuk memisahkan

komponen-komponen dari cairannya, sehingga komponen

tersebut dapat dilakukan pemeriksaan. (Yuni Wulan, 2015).

Kapasitas maksimum Centrifuge adalah 1000 rpm (rotary per

minute). Centrifuge digunakan untuk :

1) Memisahkan komponen darah (sehingga dapat

terbentuk serum)

2) Urine (terbentuk endapan, digunakan untuk

mikroskopis)

3) Dalam pemeriksaan parasitologi (contoh: Px Gula

pekat, Garam pekat)

4) Memisahkan sampel air

Gambar 1.17 Colony Counter

Page 29: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

26

Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya

memiliki dua macam Centrifuge, yaitu:

1) Centrifuge makro

2) Centrifuge mikro

q) Gel Bock

Gel Bock adalah alat yang digunakan untuk melihat hasil

spektrofotometri dengan cara difoto.

Gambar 1.18 Centrifuge

Page 30: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

27

2. Materi Kunjungan Industri

Materi tentang penjelasan bagian yang terdapat pada PG. Krebet

Baru 1 dan 2 Malang diberikan oleh setiap pemandu. Bagian –

bagian pada PG. Krebet Baru 1 dan 2 Malang yang dijelaskan

adalah:

a. Operasional Penyediaan Bahan Baku Tebu

b. Pabrikasi

c. Instalasi

Laporan Kunjungan Kampus dan Industri ini membahas lebih

lanjut mengenai Pabrikasi. Pabrikasi adalah bagian yang mengelola

dan mengoperasikan sumber daya proses pengolahan gula agar

mencapai sasaran perusahaan secara efektif dan efisien. Pabrikasi

membawahi beberapa proses yaitu:

a. Netralisasi pada Stasiun Pemurnian

Stasiun pemurnian adalah stasiun dimana langkah

pemisahan kotoran nira untuk pertama kali dilakukan. Fungsi

dari stasiun pemurnian adalah menghilangkan kotoran

sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat dan biaya murah,

tanpa menimbulkan kerusakan dan kehilangan sukrosa.

Tahap Pemurnian atau Clarification yaitu:

1) Penghilangan impurities tersuspensi nira mentah

dengan cara screening, straining, flotation, settling,

sedimentasi dan centrifugasi.

2) Penghilangan dispersi koloid dengan cara liming

(penambahan susu kapur) dan heating.

Gambar 1.19 Gel Bock

Page 31: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

28

3) Pemisahan endapan hasil reaksi liming dengan cara

flokulasi dan settling menjadi nira encer dan lumpur

(mud).

4) Pengambilan nira dari mud, sehingga dihasilkan nira

kotor atau filtrat dan filter cake atau blotong

b. Evaporasi

Proses evaporasi adalah proses yang bertujuan

menguapkan air yang ada dalam nira sehingga sukrose dalam

nira siap untuk dikristalkan.

1) Peralatan pendukung pada proses evaporasi adalah:

a) Pompa nira jernih

b) Pompa-pompa kondensat

c) Pompa nira kental evaporator

d) Pompa injeksi jet kondensor

e) Jet kondensor

f) Unit badan penguap nira ( Evaporator ) dan Pre

Evaporator

g) Pompa spray pond

2) Titik – titik rawan terjadinya kecelakaan pada proses

evaporasi yaitu:

a) Area pompa injeksi

b) Area pompa spray pond

3) Proses starting up alat pada proses evaporasi yaitu:

a) Mengoperasikan pompa-pompa nira jernih,

pompa kondensat, pompa injeksi, pompa spray

pond.

b) Mengoperasikan jet kondensor sampai badan

evaporator vakum.

Page 32: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

29

c) Mengoperasikan badan evaporator,

mengoperasikan valve uap bekas, uap nira,

valve nira.

4) Proses yang terjadi pada proses evaporasi yaitu:

a) Nira jernih dipompa ke pre evaporator,

dilanjutkan masuk evaporator no.1 hingga

secara berturut-turut sampai evaporator no.5

b) Uap pemanas (uap bekas turbin) dimasukan ke

pre evaporator dan evaporator no.1. Uap nira

dari pre evaporator dialirkan ke juice hater dan

pan masak. Uap Nira dari evaporator no.1

dialirkan ke evaporator no.2.

c) Uap nira dari evaporator no.2 dialirkan ke

evaporator no.3.

d) Uap nira dari evaporator no.3 dialirkan ke

evaporator no.4.

e) Uap nira dari evaporator no.4 dialirkan ke

evaporator no.5.

f) Tekanan ruang uap nira badan no.5 ditarik

vakum hingga 65 cmHg.

g) Tekanan ruang uap nira badan no.4 ditarik

vakum hingga 25 cmHg.

h) Level nira diatur dengan mengatur buka atau

tutup valve nira.

5) Proses pendinginan alat pada proses evaporasi yaitu

dengan pemasangan isolasi pada semua badan

evaporator dan isolasi pipa uap pemanas dan pipa uap

nira.

6) Produk yang dihasilkan adalah nira kental.

7) Pelaksanaan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)

pada proses evapporasi yaitu:

Page 33: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

30

a) Pasang pengaman pada peralatan yang berputar

(motor, pompa).

b) Penerangan lampu yang memadai.

c) Petunjuk arah evakuasi.

d) Standarisasi Operasional Peralatan.

e) Kebersihan lingkungan.

f) SOP (Standart Operational Procedure) K3

(Kesehatan dan Keselamatan Kerja) untuk

Operator.

c. Filtrasi

Proses filtrasi merupakan proses pemisahan kotoran dan

nira yang ada di mud juice (kotoran clarifier). Hasil

pemisahan yaitu blotong (filter cake) yang digunakan untuk

pupuk dan nira tapis (filter juice atau filtrate) yang akan

diproses kembali. Proses ini terjadi di Rotary Vacuum Filter.

d. Kristalisasi

1) Bahan Olahan

a) Nira kental dari unit evaporator

b) Klare I dari puteran Batch Centrifugal SHS.

c) Klare III dari puteran Konti D2

d) Stroop A dari puteran Batch Centrifugal

pertama

e) Stroop C dari puteran Konti C

2) Peralatan pendukung pada proses kristalisasi yaitu:

a) Unit badan kristalisasi

b) Uap bekas turbin

c) Uap nira evaporator

d) Pompa injeksi, pompa spray pond, pompa

kondensat

Page 34: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

31

e) Jet Kondensor

3) Titik – titik rawan terjadinya kecelakaan pada proses

kristalisasi yaitu:

a) Area pompa injeksi

b) Area pompa spray pond

4) Proses yang terjadi pada kristalisasi yaitu:

a) Masakan A (membesarkan kristal menjadi 1

mm)

Mengkondisikan badan kristalisasi

menjadi vakum.

Menarik nira kental, menarik einwurf C.

Memasukan uap pemanas ( uap bekas atau

uap nira), proses penguapan sampai brix

94.

b) Masakan C (membesarkan kristal menjadi 0,5

mm)

Mengkondisikan badan kristalisasi

menjadi vakum.

Menarik Stroop A, menarik einwurf D.

Memasukan uap pemanas ( uap bekas/uap

nira), proses penguapan sampai brix 95.

c) Masakan D (membesarkan kristal menjadi 0,25

mm)

Mengkondisikan badan kristalisasi

menjadi vakum.

Menarik Klare III, menarik stroop C.

Memasukan Fondan (bibit gula)

Memasukan uap pemanas ( uap bekas/uap

nira), proses penguapan sampai brix 97.

Page 35: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

32

d) Produk yang dihasilkan yaitu:

Quite A

Quite C

Quite D

(quite adalah gula yang diselimuti stroop)

e. Puteran

1) Bahan olahan pada stasiun puteran yaitu:

a) Quite A

b) Quite C

c) Quite D

2) Peralatan pendukung pada stasiun puteran yaitu:

a) Batch Centrifugal A dan SHS (High Grade

Centrifugal)

b) Puteran Konti C, D dan D2 (Low Grade

Centrifugal)

c) Steam bertekanan 3 kg/cm².

d) Air panas, temperatur 80 ºC.

e) Unit pengering gula (Sugar dryer)

f) Vibrating srceen.

3) Proses yang terjadi pada stasiun puteran yaitu:

a) Persiapan peralatan, antara lain yaitu kesiapan

Batch, Konti, dan tersediaan steam, air panas

dan air dingin.

b) Pelaksanaan proses yaitu:

Peralatan dalam kondisi ready stanby,

basket Batch dan Konti berputar.

Quite mulai masuk dan diputar.

Page 36: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

33

Dilakukan penyiraman dilanjut

penyeteaman.

Dilakukan pengeringan oleh Sugar Dryer.

Pemisahan gula halus dan kasar di

vibrating screen.

4) Produk yang dihasilkan pada stasiun puteran yaitu

gula kristal putih (GKP)

f. Penentuan Rendemen

Rendemen adalah jumlah gula dalam batang tebu yang

dinyatakan dalam persen. Faktor – faktor yang

mempengaruhi kadar rendemen yaitu:

1) Nilai nira yaitu jumlah kristal (%) pada gilingan awal

(npp), di tulis kºnpp

2) Kadar nira pada tebu (%), ditulis knt

3) Perbandingan kemurnian nira pada gilingan awal

dengan kemurnian nira mentah, ditulis PSHK

4) Hasil pemerahan brix total oleh seluruh gilingan,

ditulis HPB total

5) Winter Rendemen ( perbandingan antara gula

dihasilkan dengan perkiraan gula dalam nira mentah.),

ditulis WR

1) Cara perhitungan penentuan kadar rendemen yaitu:

KR=k° npp ×knt100

×PSHK

100×

HPBtotal100

×WR100

2) Cara melakukan analisa rendemen yaitu:

a) Kualitas tebu yang digiling yaitu Manis, Bersih,

Segar (MBS)

Page 37: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

34

b) Analisa nira meliputi brix dan pol antara lain

pada gilingan awal, nira mentah juga analisa

gula.

g. Pengolahan Limbah Cair

1) Sumber limbah cair

a) Air sisa sekrap evaporator dan juice heater

b) Air siraman bocoran wear bos pompa- pompa

2) Kondisi Limbah Cair

Air limbah yang diolah adalah senyawa organik

yang mudah terurai oleh mikroorganisme bebas B3

( bahan beracun dan berbahaya)

3) Proses Pengolahan dan Tahapan Limbah Cair

a) Inhouse keeping yaitu bocoran atau luapan nira

dikembalikan ke proses semula, sisa siraman

masuk jalur limbah.

b) Air buangan skrap evaporator dan juice heater

ditampung, dialirkan ke jalur limbah dengan

mengatur debit yang sesuai

c) Bak equalisasi yang berfungsi meredam

fluktuasi air masuk unit pengolahan limbah

d) Menaikan pH hingga 7,5 dengan memberi kapur

e) Menurunkan temperatur hingga 30ºC.

f) Bak aerasi I, II, III berfungsi untuk melarutkan

oksigen dalam air hingga ≥ 2 ppm.

g) Pemberian nutrisi N dan P.

h) Bak pengendap berfungsi untuk mengendapkan

sedimen

i) Bak filtrasi berfungsi untuk menyaring sedimen

yang masih terlarut

4) Kondisi Out Put Air Limbah

Page 38: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

35

Air keluar UPLC sesuai baku mutu, al : pH 7,

BOD 50 ppm, COD 90 ppm, TSS 50 ppm, sulfida 0, 4

ppm, minyak 3 ppm.

5) Sistem Controlling Limbah Cair

a) Kondisi air masuk UPLC yaitu bebas minyak,

temperatur ≤ 30ºC, pH 7-7,5 , bebas tanah atau

pasir, flow diatur di bak equalisasi.

b) Analisa COD oleh QC meliputi air masuk, air

aerasi, dan air keluar filtrasi.

3. Materi Kunjungan Lapangan

Pada hari kedua, saya mengunjungi PG. Krebet Baru 1 dan 2

Malang. Saya dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok PG.

Krebet Baru 1 dan kelompok PG. Krebet Baru 2. Proses yang saya

lihat dan pelajari yaitu:

a. Netralisasi (penambahan susu kapur dan sulfit)

b. Evaporasi (Stasiun Evaporator)

c. Ekstraksi (Stasiun Gilingan)

d. Filtrasi

e. Penukar Panas

f. Grinding and Sizing (Stasiun Gilingan Persiapan)

g. Penentuan Rendemen

h. Pengolahan Limbah Cair

i. Water Treatment Plant

j. IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)

Laporan Kunjungan Kampus dan Industri ini membahas lebih

lanjut mengenai proses yang terjadi pada Water Treatment Plant

(WTP) di PG. Krebet Baru 1 dan 2. Alat – alat yang terdapat di

Water Treatment Plant (WTP) pada PG. Krebet Baru 2 yaitu:

a. Chemical Tank

Page 39: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

36

Chemical Tank berfungsi untuk menampung chemical

atau bahan kimia yang akan ditambahkan ke boiler. Bahan

kimia yang ditambahkan ada dua macam yaitu pH booster

dan MPQ. pH booster berfungsi untuk menaikkan pH air

yang masuk ke dalam boiler.

b. Cation Tank

c. Anion Tank

Pada PG. Krebet Baru 1 juga terdapat Water Treatment Plant

(WTP), berikut akan dijelaskan alat – alat yang terdapat di Water

Treatment Plant (WTP) yaitu:

a. Tangki Utama

Tangki utama berfungsi untuk menampung air dari

sumur untuk sementara. Setelah itu air sumur dipompa ke

tangki resin HCl (Asam Clorida) untuk dilakukan pencucian.

Tekanan maksimal dalam tangi utama adalah 25 m3

h

sementara untuk SOP (Standart Operational Procedure)

adalah 1,8−20 m3

h

b. Tangki HCl (Asam Clorida)

Page 40: Laporan Kampus dan kunjungan industri krebet baru malang

37

Tangki HCl (Asam Clorida) berfungsi untuk

menampung HCl (Asam Clorida) dalam skala besar untuk

kemudian disalurkan ke tangki HCl (Asam Clorida) yang

terdapat di sebelah tangki resin HCl (Asam Clorida).

c. Tangki Resin HCl (Asam Clorida)

Tangki resin HCl (Asam Clorida) berfungsi sebagai

tempat untuk mencuci air sumur agar kondisi air saat masuk

ke dalam boiler sudah netral.

d. Tangki Discasifier

Tangki discasifier berfungsi untuk menampung air yang

telah dilakukan pencucian dengan HCl (Asam Clorida)

sehingga

e. Tangki Resin Soda

f. Tangki Condensat

g.