contoh laporan kunjungan industri

Upload: tofiknurochman216

Post on 12-Oct-2015

269 views

Category:

Documents


38 download

DESCRIPTION

merupakan contoh laporan kunjungan industri untuk referensi para siswa yang akan membuat laporan kunjungan industri

TRANSCRIPT

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    5

    LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

    SMK MAARIF 1 KEBUMEN

    TAHUN AJARAN 2013

    KEPT MADU BARU

    Jl. Padokan No. 48 Tirtonimolo , Kasihan, BantulYogyakarta

    DI SUSUN OLEH :

    NAMA : TOFIK NURROCHMAN

    NIS : 10357

    KELAS : XII TEI.A

    BID. STUDI KEAHLIAN : Teknologi dan Rekayasa.

    PROG. STUDI KEAHLIAN : Tehnik Elektronika.

    KOMPETENSI KEAHLIAN : Tehnik Elektronika Industri.

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    6

    LEMBAR PENGESAHAN

    Lembar Pengesahan Laporan Kegiatan Kunjungan Industri ( KI )

    Di PT Madu Baru Mulai Tanggal 2 Juli 2013, jam 09.00 wib13.00 wib

    Di Syahkan Pada :

    Hari :

    Tanggal :

    Di :

    Wali kelas XII TEI.A Pembimbing

    Drs.A. Iriayanto Drs. A. Iriyanto

    Mengetahui

    Kepala SMK Maarif 1 Kebumen

    Drs. Khomsin, M.Pd

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    7

    KATA PENGANTAR

    Asalamualaikum Wr. Wb.

    Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan

    rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan

    baik dan lancar. Laporan ini disusun guna memenuhi persyaratan kenaikan kelas

    pada Tahun pelajaran 2013/2014..

    Laporan ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dan dukungan

    dari berbagai pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu per satu. Untuk itu,

    pada kesempatan ini melalui laporan, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Bapak Drs.H. KHOMSIN,M.Pd selaku kepala sekolah SMK MAARIF 1

    KEBUMEN yang telah memberikan izin, sehingga dapat membantu kelancaran

    dalam penelitian dan sampai terselesaikannya laporan ini.

    2.

    Bapak Drs.A. IRIYANTO, selaku wali kelas sekaligus pembimbing yang telah

    memberikan pengarahan dan motivasi kepada penulis.

    3. Ayah dan ibu tercinta, yang telah mendukung dan membantu dalam

    penyelesaian laporan ini.

    Dengan segala kerendahan, penulis menyadari bahwa laporan ini masih

    jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik dari segenap pembaca sangat

    diharapkan guna penyempurnaan laporan ini.

    Kebumen, 20 Juli 2013

    Penyusun

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    8

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN... i

    iKATA PENGANTAR ................................................................................ iii

    DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 5

    A.

    Latar Belakang Kunjungan Industri ....................................................... 5

    B.

    Tujuan Kunjungan Industri .................................................................... 6

    C. Waktu dan Tempat Kunjungan Industri ................................................. 6

    D. Manfaat Kunjuangan Industri ............................................................... 6

    BAB II PROFIL PERUSAHAAN ............................................................. 7

    A. Profil Peusahaan ................................................................................... 7

    B. Struktur Organisasi ............................................................................... 9

    BAB III PROSES KEGIATAN ................................................................ 13

    A. Proses kegiatan ...................................................................................... 13

    1. Produksi. 13

    2. Permodalan. 14

    3. Alur proses produksi.. 14

    BAB IV PENUTUP. 20

    A. kesimpulan 20

    B. Saran saran 20

    C. Lampiran lampiran 21

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    9

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.

    Latar Belakang Kunjungan Industri

    Pendidikan Menengah Kejuruan sebagai penyedia tenaga kerja terampil

    tingkat menengah harus dituntut harus mampu membekali tamatan dengan

    kualifikasi keahlian standar serta memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan

    tuntutan dunia kerja. Sejalan dengan itu maka siswa kelas XII SMK MAARIF 1

    KEBUMEN harus mulai dikenalkan dengan dunia industri (perusahaan). Salah

    satu pengenalan tersebut adalah dengan mengadakan kegiatan Kunjungan Industri.

    Kunjungan Indusatri merupakan sarana untuk menambah wawasan dan

    pengetahuan bagi siswa dan guru. perusahaan atau industri yang dikunjungi

    seharusnya sesuai dengan jenis program keahlian yang dimiliki SMK. Kompetensi

    Keahlian Tehnik Elektronika Industri memiliki berbagai pilihan industri yang

    dapat dikunjungi, salah satunya adalah PT. MADUKISMO/MADU BARU.

    Mengingat banyak alat industry yang di gunakan oleh PT. MADUKISMO/MADU

    BARU yang dapat dijadikan bahan belajar siswa.

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    10

    B. Tujuan

    Kunjungan Industri (KI) merupakan suatu kegiatan yang diadakan oleh

    Lembaga Pendidikan( Sekolah) untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas

    mengenai objek yang dikunjungi. Adapun tujuan dari Kunjungan Industri antara

    lain:

    1.

    Memenuhi salah satu tugas yang diberikan dari guru/sekolah.

    2. Menambah Ilmu Pengetahuan dalam Dunia Kerja.

    3. Menambah wawasan yang lebih luas mengenai objek yang dituju.

    C. Waktu Dan Tempat Kunjungan Industri

    Waktu Pelaksanaan : 2 Juni 2013

    Tempat Pelaksanaan : PT. MADUKISMO/ MADU BARU

    D. Manfaat Kunjungan Industri

    1.

    Memperoleh pengalaman dari objek yang dituju

    2. Memperoleh pengetahuan tentang objek yang dituju

    3. Mengetahui tata cara pembuatannya

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    11

    BAB II

    PROFIL PERUSAHAAN

    A. PROFIL PERUSAHAAN.

    1. Sejarah perusahaan

    PG-PS Madukisimo adalah satu-satunya Pabrik Gula dan Pabrik Alkohol/spritus

    di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengemban tugas untukmensukseskan program pengadaan pangan Nasional, khususnya Gula Pasir.

    Sebagai perusahaan padat karya banyak menampung tenaga kerja dari PropinsiDaerah Istimewa Yogyakarta.

    Dibangun : Tahun 1995

    Atas prakarsa : Sri Sultan Hamengku Buwono IX

    Diresmikan : Tanggal 29 Mei 1958 oleh Presiden RI pertama Ir.Soekarno

    Mulai Produksi : Pabrik Gula : Tahun 1958

    Pabrik Spritus : Tahun 1959

    2. Lokasi

    Diatas lokasi Bangunan Pabrik Gula Padokan (satu diantara dari 17 Pabrik Gula

    di Daerah Istimewa yogyakarta yang dibangun pemerintah belanda, tetapi di bumi

    hanguskan pada masa pemerintah Jepang), yang terletak di Desa Padokan,

    kelurahan Tirtonirmolo, kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah

    Istimewa Yogyakarta.

    3. Kontraktor utama

    Machine Fabriek Sangerhausen, Jerman Timur.

    4. Status Perusahaan

    Perseroan Terbatas, didirikan tanggal 14 juni 1955. Diberi nama: pabrik-pabrik

    Gula Madubaru PT (P2G. Madubaru PT), memiliki dua pabrik :

    - Pabrik Gula (PG) madukismo

    - Pabrik Alkohol/spristus (PS) Madukismo

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    12

    5. Pemilik Saham

    Pada awal berdiri : 75% milik Sri Sultan Hamengku Buwono IX, 25% milik

    pemerintah RI (Departemen Pertanian RI). Saat ini telah dirubah menjadi sbb:

    65% milik Sri Sultan Hamengku Buwono X, 35% milik pemerintah (dikuasakankepada PT. RajaWali Nusantara Indonesia, sebuah BUMN)

    6. Kronologi status perusahaan dan perubahan Management

    Th. 1955-1962 : Perusahaan Swasta (PT)

    Th.1962-1966 : Bergabung dengan Perusahaaan Negara dibawah BPU-

    PPN ( Badan Pimpinan Umum- Perusahaan negara), karena adapolicypemerintahRI yang mengambil alih semua perusahaan di Indonesia.

    Th. 1966 : BPU-PPN bubar.

    PG-PG di Indonesia boleh memilih : tetap sebagai Perusahaan Negara atau keluar

    menjadi Perusahaan Swasta (PT). PT Madubaru memilih Perusahaan Swasta.

    Th.1966-1984 : PT. Madubaru kembali mejadi perusahaan Swasta

    dengan susuna Direksi yang dipimpin Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai

    Presiden Direktur.

    Tanggal 4 maret 1984 - 4 Ferbruari 2004 diadaka kontrak management dengan

    PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang salah satu BUMN milikDepertemen keuangan RI. Tanggal 24 Februari 2004 - sekarang. PT. Madubaru

    menjadi perusahaan mandiri yang dikelola secara profesional dan independent.

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    13

    B. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

    Dew

    an

    komisaris

    Se

    kDEKOM

    Penasehat

    Dire

    ktur

    Ka

    bag

    .SDM

    &

    umum

    Ka

    bag

    .A

    kt&

    Keu

    Ka

    bag

    .

    Pa

    bri

    kasi

    Kab

    ag

    .

    Insta

    lasi

    Ka

    bag

    .

    Tanaman

    K

    abag

    .PS&

    Kepa

    labagian

    TLD

    Ka

    bag

    .

    Pemasaran

    SPI

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    14

    Struktur Organisasi di PT MADU BARU YOGYAKARTA adalah sebagai

    berikut,beserta tugasnya masing-masing:

    1.Dewan Komisaris

    a) Komisaris bertugas melakukan pangawasan terhadap kebijaksanaan

    pengelolaan Perseroan yang dilakukan Direksi, serta bertanggung jawab

    untuk memberikan nasihat kepada Direksi, antara lain mengenai

    rencana pengembangan Perseroan, pelaksanaan rencana kerja dan

    anggaran Perseroan, ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar, Keputusan

    Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) serta peraturan perundang-

    undangan yang berlaku.

    b) Dalam melaksanakan kegiatan pengawasan, Komisaris mewakili

    kepentingan pemegang saham dan bertanggung jawab kepada RUPS.

    2.Penasehata) Dewan Penasehat adalah orang yang ditunjuk sebagai pemberi

    pertimbangan dalam perjalanan organisasi berdasarkan Musyawarah

    Besar.

    b) Dewan Penasehat berkewajiban melaksanakan tugasnya sebagai

    pemberi pertimbangan untuk kemajuan organisasi.

    c)

    Dewan Penasehat memiliki hak dan wewenang memberikan masukan,

    kritikan dan saran yang konstruktif kepada Dewan pengurus.

    3.Sek. Dekom ( Sekretaris Dewan Komisaris )a)

    Membangun jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dengan

    berbagai pihak Stakeholder

    b) Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Direksi

    c) Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan dan atau pemerintah kepada

    pihak internal dan eksternal

    d)

    Melaksanakan kegiatan kesekretariatan perusahaan

    e)

    Melaksanakan kegiatan identifikasi risiko, pengukuran risiko dan

    perumusan risk profile serta pemantauan dan pengendalian risiko

    f)

    Mengelola dan mengembangkan sistem informasi perusahaan

    g)

    Menyiapkan laporan perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku

    h)

    Mengkoordinasikan bahan-bahan laporan untuk Rapat Komisaris dan

    Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    4.Direktur

    a)

    Bertanggung jawab kepada rapat umum pemegang saham.

    b)

    Mengelola perusahaan secara keseluruhan untuk melaksanakan

    kebijakan yang ditetapkan rapat umum pemegang saham.

    c) Merumuskan tujuan (goal) perusahaan dan menetapkan strategi untuk

    mencapai tujuan perusahaan.

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    15

    d) Mengevaluasi hasil kerja pabrik setiap tahun dan menetapan

    kebijaksanaan untuk dapat meningkatkan efisiensi kerja pada tahun

    yang akan datang.

    5.Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan

    a) Bertanggung jawab kepada direktur.

    b) Mengelola dan melaksanakan kebijakan direktur dalam bidang

    akuntansi dan keuangan perusahaan.

    c) Menangani kegiatan perhitungan gaji dan upah karyawan, tunjangan

    dan hak penerimaan sosial karyawan yang lain, dan menyelenggarakan

    administrasi pendapatan kerja.

    6.Kepala Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum

    a)

    Bertanggung jawab kepada direktur.

    b) Mengelola dan melaksanakan kebijakan direktur dalam bidang sumber

    daya manusia, tata usaha, personalia, dan semua kegiatan di bidang

    pengelolaan tenaga kerja dan kesehatan karyawan.

    7. Kepala Bagian TLD

    a)

    Mengendalikan kuantitas dan kualitas produksi tebu luar daerah

    termasuk rencana keperluan material produksi.

    b)

    Melaksanakan tugas yang lain yang diberikan oleh atasan.

    c)

    Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur

    Teknik.

    8. Kepala Bagian Tanaman

    Mengelola dan melaksanakan kebijakan direktur dalam bidang

    penanaman dan pengendalian bibit tanaman tebu, penambahan areal

    tebu rakyat intensifikasi.

    9. Kepala Bagian Instalasi

    Mengelola dan melaksanakan kebijakan direktur dalam bidangpengadaan peralatan-peralatan pendukung proses pembuatan gula,

    contohnya pengadaan listrik untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik

    pada pabrik, perumahan, ruangan kantor, dan kompleks pabrik.

    10. Kepala Bagian Pabrikasi

    Mengelola dan melaksanakan kebijakan direktur dalam bidang

    pabrikasi untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses

    produksi serta untuk menjaga kualitas produksi.

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    16

    11.Kepala PS dan ALK (Spiritus dan Alkohol)

    Mengelola dan melaksanakan kebijakan direktur dalam bidang produksi

    spiritus dan alkohol sebagai produk sampingan selain gula yang

    merupakan produk utama perusahaan.

    12. Kepala Bagian Pemasaran

    a) Bertanggung jawab kepada direktur.

    b) Mengelola dan melaksanakan kebijakan direktur dalam bidang

    penjualan produk perusahaan, aktiva, dan barang bekas perusahaan.

    13. Kepala SPI (Satuan Pengawas Intern)

    a) Bertanggung jawab kepada direktur.

    b) Melaksanakan kebijakan dalam bidang pengawasan terhadap

    pengendalian internal perusahaan.c) Melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terhadap semua kegiatan

    perusahaan untuk menentukan efisiensi dan efektifitasnya dalam

    mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    17

    BAB III

    PROSES KEGIATAN

    A. Proses kegiatan.

    Perusahaan ini melakukan berbagai kegiatan meliputi :

    1. Produksi.

    a. Produksi Utama (dari PG. Madukismo)

    Gula Pasir dengan kualitas SHS IA (Superior Head Sugar)atau GKP (gula

    kristal putih). Mutu produksi dipantau oleh P3GI pasuruan (Pusat Penelitian

    Perkebunan Gula Indonesia).

    b. Produksi Sampingan (dari PS. Madukismo)

    - Alkohol Murni (kadar Minimal 95%)

    - Spristus Bakar (kadar 94%)

    Mutu dipantau oleh oleh Balai Penelitian kimia Departemen perindustrian dan

    PT. Sucoffindo Indonesia

    c. Hasil Produksi rata-rata pertahun

    1. Pabrik gula :

    - Bahan baku tebu 400.000500.000 ton pertahun

    - Hasil gula SHS : = 35.000 ton pertahun

    - Rendemen antara 7,0%-8,5%

    - Bahan pembantu : Batu Gamping dan Belerang

    2. Pabrik spritus :

    - Bahan baku : tetes dari PG. Madukismo 30.000 ribu ton pertahun.

    - Hasil Alkohol : 8 juta liter pertahun

    - Dipasarkan sebagai alkohol murni dan Spritus bakar

    - Bahan pembantu pupuk Urea, NPK, Asam sulfat

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    18

    d. Masa produksi

    v Pabrik Gula

    Sekitar 5 sampai 6 bulan per tahun (24 jam/hari). Terus menerus, antara bulan Meis/d Oktober. Selain bulan tersebut digunakan untuk memelihara mesin pabrik

    (servis, revisi, perbaikan, pergantian dll)

    v Pabrik Spritus

    Sekitar 9 sampai 11 bulan pertahun (24 jam/hari).

    2. Permodalan

    Selain modal sendiri juga mendapatkan kredit dari bank pemerintah untuk

    operasional dan investasi.

    Kapasitas

    PG. Madukismo :

    - Desain awal 1.500 ton pertahun

    - Tahun 1976 ditingkatkan lagi menjadi : 2.500 tth

    - Tahun 1992 ditingkatka lagi menjadi : 3000 tth

    - Tahun 2006 sampai sekarang : 3.500 tth

    PS. Madukismo :

    - Tahun 1976 awal 15.000 liter Alkohol per hari

    - Tahun 2002 ditingkatkan menjadi 25.000 liter Alkohol perhari

    3. Alur proses produksi gula tebu.

    Proses pembuatan gula dari awal hingga akhir dibagi menjadi tahapan-

    tahapan sebagai berikut:

    a. Pemanenan Tebu

    Guna mendapatkan hasil gula yang maksimal maka tanaman tebu yang

    ditimbang adalah yang telah berumur sekitar 10-12 bulan. Penebangan

    tebu juga harus disesuaikan dengan kapasitas pabrik, sehingga tidak ada

    tebu yang tertimbun untuk menunggu masuk ke pabrik dimana kualitas

    tebu akan menurun (cenderung busuk) dan akan menurunkan kualitas gula

    yang dihasilkan. Pelaksanaan penebangan tebu ini dilakukan oleh bagian

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    19

    tebang tebu, sedangkan untuk pengangkutan tebunya yaitu dengan

    menggunakan truk-truk dan lori pengangkut tebu.

    b. Penimbangan Tebu

    Penimbangan tebu dilakukan sebelum tebu masuk ke dalam

    gilingan dimana hal ini dimaksudkan untuk mengetahui :

    Banyaknya tebu yang masuk ke gilingan, yaitu untuk menyesuaikan

    kapasitas mesin gilingan.

    b. Mengetahui banyaknya hasil panen.

    c. Pelaksanaan administrasi penebangan.

    d. Mengetahui perbandingan berat tebu masuk dengan hasil gula yang

    diperoleh, dengan demikian kualitas dan kadar gula dari tebu dapat

    diketahui secara keseluruhan.

    c. Pemerahan Nira

    Stasiun gilingan ini digunakan untuk menghasilkan nira tebu

    yang diambil dari tebu, dengan menggunakan proses penggilingan.

    Jumlah gilingan yang ada di stasiun gilingan ada 5 buah gilingan agar

    tebu yang digiling dapat diambil niranya semaksimal mungkin.Langkah

    pemisahan (pembersihan) nira adalah sebagai berikut:

    a. Nira gilingan I dan gilingan II ditampung, lalu langsung dialirkan keproses berikutnya.

    b. Nira dari gilingan III dikembalikan ke gilingan II untuk

    mengencerkan nira pada gilingan II.

    c. Nira dari gilingan IV dikembalikan ke gilingan III untuk

    mengencerkan nira pada gilingan III.

    d. Nira dari gilingan V dikembalikan ke gilingan IV untuk

    mengencerkan nira pada gilingan IV.

    Nira hasil pemerahan ditambahkan air imbibisi sebanyak 15%

    sampai dengan 18% dari tebu yang digiling dan dengan suhu air sekitar

    80 C. Guna menghindari rusaknya nira mentah yang disebabkan

    adanya bakteri pembusuk yang hidup di dalam suasana asam, maka

    secara periodik pada setiap tahap gilingan yang dilewati nira disemprot

    dengan uap baru untuk mencapai thermal death point yaitu pada suhu

    uap dimana bakteri tersebut akan mati. Menghindari rusaknya pompa

    akibat nira yang kotor oleh serat-serat halus maka hasil pemerahannya

    harus disaring dan kotorannya dibawa ke krepyak dengan menggunakan

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    20

    scrapper. Nira mentah yang dihasilkan oleh stasiun gilingan dikirim ke

    stasiun pemurnian nira dan kemudian ampas tebu dikirim ke stasiun

    ketel untuk digunakan sebagai bahan bakar.

    d.

    Pemurnian NiraTugas dari bagian ini adalah untuk menjernihkan nira mentah yang

    dihasilkan oleh stasiun gilingan, yaitu dengan cara pemanasan,

    pemberian air kapur, dan penetralan dengan gas CO2.Proses

    penjernihan nira ada 3 macam, yang masing-masing menggunakan

    bahan-bahan pembantu, antara lain :

    a. Karbonitasi

    Bahan pembantu yang digunakan adalah bahan susu kapur

    (calkmilk) ca(OH)2, sulfur dioksida SO2, dan gas CO2.

    b. Pencapuran nira mentah dengan susu kapur yang kemudiandinetralisir dengan CO2 menghasilkan gula SHS.

    c. Destilasi

    Bahan pembantu yang digunakan adalah kapur, pada proses

    ini gula yang dihasilkan adalah jenis HS (berwarna agak

    kemerah-merahan).

    d. Sulfitasi

    Proses ini menghasilkan gula SHS yang berwarna kekuning-

    kuningan, proses inilah yang digunakan di PT. Madu Baru.

    Urutan penjernihan nira adalah sebagai berikut :

    a. Pembersihan nira dari gilingan.

    b. Pencampuran nira dengan susu kapur,

    perbandingannya 5 liter susu kapur untuk 3 ton nira.

    c. Kemudian dipompakan ke pemanas I (preheater I),

    pada tempat ini dilakukan pemanas sampai 70 C

    dengan tujuan untuk mematikan bakteri pembusuk

    dan juga mengendapkan protein dari gula, pada

    keadaan nira mempunyai PH sekitar 10 atau bersifat

    basa.d. Nira tersebut selanjutnya dimasukkan ke alat sulfitasi

    dan dicampur gas CO2 dengan kadar kurang lebih

    11%, sehingga nilai PH berubah menjadi 7,2.

    e. Nira dipanaskan dalam pemanas II, kemudian

    dipompakan ke ekspander dengan maksud agar gas-

    gas yang ada terlepas atau terbuang dan selanjutnya

    nira diendapkan.

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    21

    e. Penguapan Nira

    Stasiun penguapan ini bertugas menguapkan sebagian air dari

    nira encer (dunsap) menjadi nira kental (diksap), dengan tekanan

    tertentu sehingga air yang menguap mencapai sekitar 70%.

    Kandungan air dari nira encer berasal dari batang tebu, imbibisi, dan

    air dari pencucian vacum filter.

    Nira dipanaskan agar suhunya mendekati titik didih sekitar

    110-115 C pada pesawat pemanas III. Nira kemudian dipanaskan di

    stasiun penguapan nira sehingga nira menjadi kental. Penguapan nira

    dilakukan dengan sistem quintiple effect, yaitu setiap 1 kg uap dapat

    menguapkan 5 kg air yang terkandung dalam nira, kemudian nira

    diuapkan melalui 5 bejana penguapan secara seri sehingga diperoleh

    efisiensi dalam penggunaan panas karena uap bejana I menguapkan

    nira pada bejana II, dan seterusnya.Penguapan dilakukan pada tekanan di bawah nol (minus)

    dengan maksud agar titik didihnya menjadi rendah dan kerusakan

    sukrosa akibat suhu tinggi dapat dihindari karena hal ini dapat

    menurunkan warna gula yang semula mempunyai kadar kering

    terlarut (brix) sekitar 18% sampai dengan 19%, setelah diuapkan

    naik menjadi 62% sampai dengan 64%. Nira kental berwarna gelap

    disebabkan oleh zat-zat warna akibat pengaruh suhu yang terlalu

    tinggi, oleh karena itu perlu diberikan gas CO2 agar menjadi lebih

    terang.

    f.

    Kristalisasi

    Stasiun ini biasanya lebih dikenal dengan istilah kristalisasi,

    yang bertugas untuk mengubah nira kental (diksap) menjadi kristal

    gula dengan ukuran yang sama dan mengusahakan gula yang terlarut

    dalam tetes (melase) sekecil mungkin. Nira kental dari stasiun

    penguapan ini selanjutnya ditampung dalam peti-peti tunggu serta

    telah siap untuk dikristalkan.

    Metode pemasakan gula adalah dengan pendidihan biasa atau

    dengan penguapan air, namun dilakukan di bawah tekanan sekitar 62

    cmHg agar suhu didihnya cukup rendah yaitu sekitar 65 C. Proses

    penguapan yang terus menerus akan menyebabkan larutan gula (nira

    kental) akan menjadi lebih jenuh, hingga timbul kristal-kristal gula.

    Guna mendapatkan hasil kristal yang setinggi-tingginya, maka

    pengkristalan dilakukan 3 kali (disebut A B C), sebagian bahan

    pemanas seperti pada pam penguap, dipakai uap bekas kondensatnya

    kemudian dikirim ke ketel sebagai feed water boiler.

    Secara umum maka fungsi dari stasiun masakan (pemasakan)

    adalah mengkristalkan nira kental atau larutan-larutan lainnya (strop,

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    22

    clare, dan lain sebagainya) menjadi campuran antara kristal gula dan

    larutan yang belum mengkristal. Seluruh bahan tersebut kemudian

    dikirim ke stasiun sentrifugal untuk dipisahkan antara kristal dan

    larutan, kemudian larutan yang belum menjadi kristal dikirim ke

    stasiun masakan untuk dikristalkan kembali.

    g. Sentrifugal

    Alat ini berfungsi memisahkan campuran antara kristal gula

    dengan cairan tetes.

    Pesawat ini merupakan suatu peralatan pemisah (separator) yang

    menggunakan gaya sentrifugal sebagai proses pemisahannya. Sesuai

    dengan jenis masakannya, maka ada 3 jenis putaran (sentrifugal),

    yaitu putaran A, putaran B, dan putaran C. Guna mendapatkan kristal

    gula yang putih, maka gula tersebut harus diputar 2 kali, sehinggaada AI, BI, CI ataupun ABII (SHS). Larutan I disebut dengan strop,

    sedangkan pada larutan II disebut dengan clare atau cucian. Putaran

    CI akan mengeluarkan larutan terakhir yang sudah tidak dapat

    dikristalkan lagi disebut tetes atau final molasses yang kemudian

    dikirim ke Pabrik Spiritus untuk dibuat spiritus.

    Hasil-hasil yang didapat dari stasiun putaran ini adalah :

    a. Gula produk (SHS) yang akan diteruskan ke stasiun akhir.

    b. Stropostrop yang akan menuju peti untuk dimasak kembali.

    c. Tetes, setelah ditimbang akan ditampung dan diolah menjadialkohol/spiritus.

    h. Finishing

    Gula SHS yang keluar dari sentrifugal (putaran) terlebih dahulu

    dikeringkan dalam alat pengering yang sekaligus sebagai alat

    transport yang disebut grass hopper conveyor dan dikirim ke gudang

    gula, setelah melewati elevator dan belt conveyor, pada bagian ini

    juga terjadi pemisahan fraksi-fraksi gula produk yaitu gula kasar

    disaring dengan screen kawat secara bertahap agar dapat dipisahkan

    antara gula produk, gula halus, dan gula kasar. Gula halus dan gula

    kasar tersebut kemudian dicairkan dan diolah untuk dikristalkan

    kembali. Sedangkan untuk gula produk akan langsung diteruskan

    masuk ke gudang pusat untuk dikemas ke dalam kemasan karung

    goni plastik dengan berat 50 kg/karung dan ke dalam kemasan

    plastik dengan berat 1 kg.

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    23

    4. Panenan

    Tebu dipanen setelah cukup masak, dalam arti kadar gula (sakarosa) maksimal,

    dan kadar gula pecahan (monosakarida) minimal. Untuk itu dilakukan analisa

    pendahuluan untuk mengetahui faktor kemasakan, koefisiensi daya tahan dll. Inidilakukan kira-kira 1,5 bulan sebelum giling dimulai. Tebu diangkut dari kebun

    dengan truk atau loro tebu. Pelaksanaan tebang bisa dilakukan petani sendiri atau

    diserahkan pabrik dengan biaya petani sesuai kesepakatan dalam FMPG (Forum

    Musyawarah Produksi Gula). Beberapa KUD yang mandiri telah dapat

    melaksanakan tebang angkut sendiri. Kapasitas tebang harus sama dengan

    kapasitas giling agar tidak terjadi stagnasi di emplasement yang akan menurunkan

    rencemen dan sebaliknya kekurangan tebu akan menyebabkan berhenti giling.produksi ampas berkurang, sehingga perlu suplesi BBM untuk bahan bakar

    stasiun Boiler, jumlah tebu ditebang per hari sekitar 3.000 tahun, alattrasnportasinya : 80% menggunakan truk sisanya : 20% dengan lori

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    24

    BAB IV

    PENUTUP

    Puji syukur kehadirat Allah SWT karena anugrahnya yang melimpah

    sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Dengan terselesaikannya

    laporan ini, maka salah satu tugas penulis untuk memenuhi tugasi kegiatan

    kunjungan industri telah selesai walaupun dengan keterbatasan kemampuan.

    A. Kesimpulan

    PT. Madubaru yang berlokasi di daerah Kabupaten Bantul Propinsi

    Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai usaha pokok Pabrik Gula dan Pabik

    alkohol/spritus Madukismo denga potensi dan kesempatan pengembangan usahayang potensial masih memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang menjadi

    suatu perusahaan Agri industri yang berbasi tebu dan dikelola secara profesionaldan inovatif menghadapi persaingan bebas di era globalisasi dengan petani

    sebagai mitra sejati.

    Dengan menggunakan strategi bisnis Overall Cost Leadershippada usaha pokok

    dan strategi bisnis differensiasipadadiversifikasiusaha maka PT. Madubaru siap

    menghadapi persaingan di era globalisasi sampai khususnya tahun 2009 dan

    tahun-tahun mendatang.

    Dengan sistem produksi yang terus berusaha menjaga kestabilan produksi dengancara terus melakukan perbaikan, PT. Madubaru menjadi daya tarik tersendiri bagi

    masyarakat petani tebu dan investor yang menanamkan modalnya.

    B. Saran saran.

    Untuk menjadi bahan referensi dalam kunjungan industri berikutnya, kami

    mempunyai beberapa masukan yang mungkin bisa bermanfaat.

    Kesan :

    a. Sambutan dari pihak perusahaan sangat ramah dan baik.

    b.

    Kunjungan industri ini sangat bermanfaat, karena kita bisa melihat langsungkaryawan-karyawan yang sedang bekerja di perusahaan tersebut.

    c. Banyak pengalaman yang kami peroleh di perusahaan tersebut.

    d. Kami mendapatkan banyak keterangan mengenai perusahaan yang kami

    perlukan.

    Saran :a. Sebaiknya pimpinan lebih jelas dalam menerangkan atau menjelaskan

    tentang bagian-bagian atau tugas-tugas karyawanya.

    b. Kegiatan lebih baik disesuaikan dengan jadwal produksi agar siswa dapat

    mengetahui proses pembuatannta.

    c. Diharapkan agenda program Kunjungan Industri ini tetap berjalan setiap

    tahunnya.

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    25

    C. Lampiran lampran.

    Gb. Stasiun penggilingan tebu

    Pada bagian ini tebu yang sudah di timbang akan di giling menjadi

    serbuk tebu yang kemudian akan dip eras

    Gb. Stasiun pemerahan nira

    Pada bagian ini nira dari ampas / serbuk tebu akan dip eras yang melalui

    beberapa proses pemerasan agar dapat menghasilkan nira yang sebagus

    mungkin.

    http://sekedarcoretanbermakna.files.wordpress.com/2013/01/download-18.jpg
  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    26

    Gb. Tangki pemasakan

    Pada bagian ini nira yang sudah dip eras akan di alirkan ke dalam tangki tangki dan

    di masak dengan suhu 4000c

    Gb. Putaran gula

    Gula yang sudah di masak akan di alirkan kealat ini dan di tambahkan susu kapur

    atau batu gamping, kemudian di putar untuk mencampur dengan rata dan

    mengkristalkan gula

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    27

    Gb. Broadbend

    Alat ini berfungsi sebagai pemisah Kristal gula. Kristal gula yang dari putaran gula

    kemudian di masukan kealat ini kemudian di pisahkan dengan tebu tetesnya.

    Gb. Encek encek.

    Alat ini berfungsi sebagai pemecah Kristal gula. Kristal gula yang dari broadbend

    akn di pecah pada alat ini agar menjadi butiran gula yang lebih kecil dan halus

  • 5/21/2018 contoh laporan kunjungan industri

    28

    Lain lain.

    Gb. Produk utama PT. madukismo / madu baru

    Gb. Produk sampingan PT. madukismo / madu baru

    Gb. Pengepakan gula.

    Gula yang sudah halus akan di kemas pada alat ini deng ukuran 1 kg dan 50 kg