laporan 2 inderaja
TRANSCRIPT
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 1/49
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH
MODUL II
KOREKSI RADIOMETRI
OLEH :
NUR FITRIANA HARYANTO
2602020212130058
SHIFT 1
PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 2/49
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penginderaan jauh dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni untuk memperoleh informasi mengenai suatu objek area dan fenomena
melalui analisa data yang diperoleh dari sensor yang diletakkan pada lokasi di jarak
tertentu dari objek, area dan fenomena ( Lillesand and Kiefer, 1994 ). .
Komponen dasar dalam sistem Indraja adalah radiasi elektromagnetik
(REM), atmosfer, sensor dan objek . Begitu juga menurut Sutanto (1987),
Penginderaan jauh (Indraja) adalah ilmu atau seni untuk memperoleh informasi
tentang objek, daerah, atau gejala dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung
terhadap objek, daerah atau gejala yang dikaji. Alat yang dimaksud dalam batasan ini
alat pengindera atau sensor. Pada umumnya sensor dipasang pada wahana (plat form)
yang berupa pesawat terbang, satelit, pesawat ulang alik atau wahana lainnya. Objek
yang diindera atau yang ingin diketahui berupa objek dipermukaan bumi, di
dirgantara, atau di antariksa. Penginderaannya dilakukan di jarak jauh sehingga ia
disebut penginderaan jarak jauh. ( Purwadhi,2001 ).
Dalam bidang ilmu kelautan dapat digunakan untuk penelitian penutupan
terumbu karang dalam suatu perairan, mengetahui penyebaran vegetasi mangrove
dalam suatu kawasan hutan Mangrove, mengetahui bentuk dan topografi pantai dan
sebagainya, (Fussel,1986).
Penerapan di bidang lainpun kini telah banyak. Kepentingan sipil atas
interprestasi foto semakin berkembang dalam berbagai ilmu pengetahuan. Baik itu
dibidang Biololgi, Fisika , Kimia, Pertanian, Meteorologi, kelautan dan sebagainya,
(Fussel,1986).
Melihat begitu penting dan manfaanya foto udara dalam berbagai Ilmu
Pengetahuan maka diperlukan mahasiswa Ilmu Kelautan untuk melakukan praktikum
Interprestasi foto udara, (Fussel,1986).
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 3/49
Dalam bab ini akan dibahas mengenai koreksi radiometri dimana koreksi
radiometri ( satelite Imagecallibration) merupakan sistem penginderaan jauh yang
digunakan untuk mengurangi pengaruh hamburan atmosfer pada citra satelit terutama
pada saluran tampak (visible light ) (Sumaryono, 1999). Hamburan atmosfer
disebabkan oleh adanya partikel-partikel di atmosfer yang memberikan efek
hamburan pada energi elektromagnetik matahari yang berpengaruh pada nilai spektral
citra (Sumaryono, 1999).
Pengaruh hamburan ( scattering ) pada citra yang menyebabkan nilai
spektral citra menjadi lebih tinggi daripada nilai sebenarnya. Metode koreksi
radiometri yang digunakan pada praktikum ini adalah Metode Penyesuaian Histogram
( Histogram Adjustment ) (Sumaryono, 1999).
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Modul II kali ini adalah :
1. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan koreksi radiometri
2. Mahasiswa diharapkan mampu memeriksa Atmospheric bias citra
3. Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan metode penyesuaian
histogram Dark Pixel Correction.
4. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan teknik penyesuaian
histogram Enhaced Dark Pixel .
5. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan teknik penyesuaian
histogram Cut Off Scattergram
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 4/49
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Koreksi Radiometri
Koreksi radiometri ditujukan untuk memperbaiki nilai piksel supaya sesuai
dengan yang seharusnya yang biasanya mempertimbangkan faktor gangguan
atmosfer sebagai sumber kesalahan utama. Efek atmosfer menyebabkan nilai
pantulan obyek dipermukaan bumi yang terekam oleh sensor menjadi bukan
merupakan nilai aslinya, tetapi menjadi lebih besar oleh karena adanya hamburan
atau lebih kecil karena proses serapan. Metode-metode yang sering digunakan untuk
menghilangkan efek atmosfer antara lain metode pergeseran histogram (histogram
adjustment), metode regresi dan metode kalibrasi bayangan(Danoedoro, 1996).
Koreksi radiometri diperlukan atas dasar dua alasan,yaitu untuk memperbaikikualitas visual citra dan sekaligus memperbaiki nilai-nilai pixel yang tidak sesuai dengan
nilai pantulan atau pancaran spektral objek yang sebenarnya. Koreksi radiometri citra yang
ditujukan untuk memperbaiki kualitas visual citra berupa pengisian kembali baris yang
kosong karena drop out baris maupun kesalahan awal pelarikan ( scanning ). Baris atau bagian
baris yang bernilai tidak sesuai dengan yang seharusnya dikoreksi dengan mengambil nilai
pixel atau baris diatas dan dibawahnya kemudian dirata-rata (Danoedoro, 1996).
Koreksi radiometrik bisa dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
penyesuaian histogram, penyesuaian regresi dan kalibrasi bayangan. Koreksi
radiometrik diperlukan atas dasar dua alasan, yaitu untuk memperbaiki kualitas visual
citra sekaligus memperbaiki nilai-nilai piksel yang tidak sesuai dengan nilai pantulan
atau pancaran spektral objek yang sebenarnya. Koreksi radiometrik citra yang
ditujukan untuk memperbaiki kualitas visual citra berupa pengisian kembali baris
yang kosong karena drop out baris maupun kesalahan awal pelarikan (scanning).
Baris atau bagian bagian baris yang bernilai tidak sesuai dengan yang seharusnya
dikoreksi dengan mengambil nilai piksel atau baris di atas dan dibawahnya kemudian
dirata-rata, (Sutanto, 1987).
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 5/49
1.2. Penyesuaian Histogram
Penyesuaian histogram (histogram adjusment) meliputi evaluasi
histogram pada setiap band dari data penginderaan jauh. Biasanya data pada panjang
gelombang tampak (TM saluran 1-3) mempunyai nilai minimum yang lebih tinggi
karena dipengaruhi oleh hamburan atmosfir. Sebaliknya penyerapan atau absorbsi
pada atmosfir akan mengurangi kecerahan pada data yang direkam dalam interval
panjang gelombang yang lebih besar seperti TM 4,5,7. Sehingga data pada band ini
nilai minimumnya mendekati nilai nol (Anonim, 2013)
Penyesuaian histogram (histogram adjusment) meliputi evaluasi
histogram pada setiap band dari data penginderaan jauh. Biasanya data pada panjang
gelombang tampak (TM saluran 1-3) mempunyai nilai minimum yang lebih tinggi
karena dipengaruhi oleh hamburan atmosfir. Sebaliknya penyerapan atau absorbsi
pada atmosfir akan mengurangi kecerahan pada data yang direkam dalam interval
panjang gelombang yang lebih besar seperti TM 4,5,7. Sehingga data pada band ini
nilai minimumnya mendekati nilai nol (Anonim, 2011).
Penyesuaian histogram ini melewati beberapa tahap, dan hasilnya tidak
selalu naik. Hal ini disebabkan karena tidak setiap citra mempunyai nilai objek
yangideal untuk dikoreksi, seperti air jernih atau bayangan awan.
Dibandingkandengan teknik penyesuaian histogram hasilnya tidak jauh berbeda,
(Sutanto, 1987).
2.3 Penyesuaian Regresi
Penyesuaian regresi diterapkan dengan memplot nilai-nilai piksel hasil
pengamatan dengan beberapa saluran sekaligus. Hal ini diterapkan apabila ada
saluran rujukan (yang relatif bebas gangguan) yang menyajikan nilai nol untuk obyek
tertentu. Kemudian tiap saluran dipasangkan dengan saluran rujukan tersebut untuk
membentuk diagram pancar nilai pixel yang diamati. Cara ini secara teoritis mudah
namun secara prakteknya sulit, karena gangguan atmosfer terjadi hampir pada semua
spektra tampak dan saluran. Pengambilan piksel-piksel pengamatan harus berupa
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 6/49
obyek yang secara gradual berubah naik nilainya,pada kedua saluran sekaligus dan
bukan hanya pada salah satu saluran (Projo Danoedoro, 1996).
Penyesuaian regresi diterapkan dengan memplotkan nilai-nilai pixel hasil
pengamatan dengan beberapa saluran sekaligus. Hal ini diterapkan apabila ada
saluran rujukan (yang relatif bebas gangguan) yang menyajikan nilai nol untuk obyek
tertentu. Kemudian tiap saluran dipasangkan dengan saluran rujukan tersebut untuk
membentuk diagram pancar nilai pixel yang diamati. Cara ini secara teoritis mudah
namun secara prakteknya sulit, karena gangguan atmosfer terjadi hampir pada semua
spektra tampak dan saluran. Pengambilan pixel-pixel pengamatan harus berupa obyek
yang secara gradual berubah naik nilainya, pada kedua saluran sekaligus dan bukan
hanya pada salah satu saluran (Projo Danoedoro, 1996).
2.3.1 Dark Pixel Correction ( DPC )
Dark pixel correction adalah koreksi sederhana untuk menghilangkan pengaruh
atmosdhere yang cenderung memperbesar nilai pixel. Penggunaan dark pixel
correction merupakan metode sederhana untuk menghilangkan efek atmosfer yang
menjadi sumber utama dari perbedaan nilai pixel masing – masing ciitra yang akan
dimosaik (Anonim, 2011).
2.3.2 Enchanted Dark Pixel Correction ( EDPC )
Hasil akurat dari deteki perubahan terhadap dua atau lebih citra waktu
ditentukan oleh beberapa faktor; seperti citra yang sebanding, citra yang dapat
diinterpretasikan, dan metode untuk mendapatkan perbedaan yang bermakna dari
deteksi perubahan citra. Pixel ke pixel antara citra biasa ditampilkan untuk
mendapatkan citra yang baik. Dark pixel correction ditampilkan untuk mengkoreksi
‘kesalahan’ radiometr ik dari suatu citra, maka enhance sebagai hasilnya lebih
diinterpretasi untuk aplikasi tertentu. Dengan mengurangkan masing – masing band
dengan minimum digital number value – nya, maka setiap band akan memiliki
minimal DN dari nol (Anonim, 2011).
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 7/49
2.3.3 CUT OFF SCATTERGRAM
Cut-off merupakan cara ketiga dalam koreksi atmosfer yang menggunakan dua
variasi scattergram. Dengan memasukkan nilai terendah tiap – tiap band pada
window Scattergram (Anonim, 2011).
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 8/49
III. MATERI DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Hari : Selasa, 24 April 2013
Waktu : 11.00 - 12.30 WIB.
Tempat : Laboratorium Komputasi Ilmu Kelautan, Universitas
Diponegoro, Semarang
3.2. Materi
Adapun materi pada praktikum Indraja kali ini adalah kita akan melakukan
koreksi radiometri. Dimana langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Pemeriksaan nilai atmospheric bias citra
2. Metode Penyesuaian Histogram.
3. Dark Pixel Correction ( DPC )
4. Enhanced Dark Pixel Correction ( EDPC )
5. Cut Off Scattergram.
3.3. Metode
3.3.1 Koreksi Radiometri
A. Membuka citra dan memeriksa atmospheric bias citra
1. Buka aplikasi ER Mapper lalu klik edit algoritma, pada description
ganti dengan nama_nim
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 9/49
2. Kemudian Load Dataset, membuka file citra Landsat_TM_23Apr85.ers pada
Volume C:/ Shared Data
3. Lalu ambil data yang berjudul Landsat_TM_23Apr85.ers dari shared data lalu
klik OK maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 10/49
4. Lalu psedo layer di duplikat sebanyak 6x lalu ganti nama band nya dari
band 1 sampai band 7 tanpa band 6
5. Kemudian samakan band nya dengan menggunakan kotak sebelah kanan load
data sheet
6. Untuk melihat sudah sesuai datanya klik Default Surface
7. Lalu untuk mengkoreksi radiometrinya maka pada setiap band klik edit
transform limit sampai muncul gambar sebagai berikut :
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 11/49
8. Lakukan hal demikian dari band1 sampai dengan band7
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 12/49
B. Metode Penyesuaian Histogram.
1. Klik band1 lalu pilih edit formula E=mc2
pada window algorithm sehingga
akan muncul formula editor
2. Lalu masukkan input -nilai terkecil lalu klik apply changes, kemudian akan
terlihat perubahan pada laman transform
3. Kemudian lakukan hal yang sama pada band2 sampai dengan band7
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 14/49
4. Kemudian klik Defaul t Sur face pada laman Edit Algori thm untuk melihat
semua band sudah sesuai
5. Kemudian klik file pada laman ER Mapper lalu klik save as, simpan dengan
nama histogram_sudahkoreksi_nurfitriana ganti files of type dengan ER
Mapper Raster Dataset , klik OK
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 15/49
6. Klik default kemudian klik OK
C. Teknik Penyesuaian Histogram lainnya
a. Dark Pixel Correction (DPC) 1. Klik land application wizard pada window ER Mapper kemudian akan
muncul laman sebagai berikut :
2. Lalu klik Next pilih process TM Imagery, kemudian klik next lagi
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 16/49
3. Lalu pilih Atm effect Correction lalu klik next
4. Kemudian pilih Dark Pixel Correction lalu klik lagi Next
5. Sehingga muncul windows processing TM Imagery lalu masukkan citra
yang akan dikoreksi berupa citra Landsat_TM_23Apr85.ers yangtersimpan pada folder Shared Data. Masukkan juga nama file output-nya.
“DPC_BELUMKOREKSI_NURFITRIANAers." Kemudian klik
Finish.
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 17/49
6. Lalu klik finish sehingga muncul layer citranya
7. Kemudian klik edit algorithm sehingga muncul band nya berupa
DPC_TM1 sampai dengan DPC_TM7 pada window algorithm. Lalu
ubah description menjadi nurfitriana_26020212130058
8. Lalu cut DPC_TM6 nya
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 18/49
9. Kemudian klik DPC_TM1 lalu klik edit transform limit dan pilih edit-
delete this transform dan lakukan sampai dengan DPC_TM7 lalu klik
Close.
10. DPC_TM2
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 19/49
DPC_TM3
DPC_TM4
DPC_TM5
DPC_TM7
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 20/49
11. Kemudian Save hasilnya dengan nama
DPC_2013_SUDAHKOREKSI_NURFITRIANA dengan format ER
Mapper Raster Dataset. Klik OK. Pilih default kemudian OK
12. Tutup semua jendela kecuali jendela ER Mapper
13. Klik Edit Algoritm kemudian load dataset pilih data
DPC_SUDAHKOREKSI_NURFITRIANA.ers
14. Kemudian pada ER Mapper pilih Create RGB Algoritm untuk melihat
kenampakan asli yang sudah dikoreksi
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 21/49
b. Enchanched Dark Pixel Correction (EDPC)
1. Klik land application wizard pada window ER Mapper kemudian pilih
next
2. Kemudian pilih Process TM Imagery, kemudian klik next
3. Pilih Atmospheric Effect Correction, kemudian klik next
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 22/49
4. Klik Enhanced Dark Pixel Correction, kemudian klik next
5. Kemudian pilih data Landsat_TM_23Apr85.ers, lalu klik next
6. Lalu akan muncul 3 window sekaligus, dimana untuk yang Processing TM
Imagery pilih yang Use TM1 as initiall band,lalu untuk type in the cut-
off lihat nilai yang digambar yaitu Actual input limits 67 to 255.
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 23/49
7. Pilih Clear, kemudian pada specity an output filename namai dengan
EDPC_BELUMKOREKSI_NURFITRIANA
8. Lalu klik finish. Sehingga muncul window baru
9.
Klik edit algorithm sehingga muncul tampilan window algorithm kemudian chek band nya dan jika ada band6 atau TM6 maka TM6 di cut.
Dan pada description ganti dengan nama_nim
10. Kemudian Atm adjusted1 lalu klik edit transform limit dan pilih edit-
delete this transform dan lakukan sampai dengan Atm adjusted7 lalu
klik Close.
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 24/49
Atm adjusted1
Atm adjusted2
Atm adjusted3
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 25/49
Atm adjusted4
Atm adjusted5
Atm adjusted7
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 26/49
11. Setelah selesai Atm adjusted1 namai dengan band 1 begitu seterusnya
sampai band 7, lalu save as dengan nama
EDPC_SUDAHKOREKSI_NURFITRIANA.ers dengan format ER
MAPPER raster dataset. Klik OK kemudian pilih default klik OK
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 27/49
12. Lalu close semua window kecuali ER Mapper
c. Cut off Scattergram
1. Klik kembali land application wizard pada window ER Mapper lalu
pilih next
2. Pilih Process TM imagery lalu klik next
3.
Pilih Atmospheric Effect Correction, kemudian klik next
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 28/49
4. Pilih Cut_Off Values (Scattergram), kemudian klik next
5. Masukkan citra yang akan dikoreksi Landsat_TM_23Apr85.ers, dan
nama file outputnya
CUTOFF_2013_BELUMKOREKSI_NURFITRIANA.ers
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 29/49
6. Setelah itu pilih next maka akan muncul 4 window baru
7. Pada window Processsing TM imagery-Atmospheric Effect
Correction (Cut-off Values), masukkan nilai-nilai atmospheric bias
masing-masing band yang terlihat pada window Scattergram. Pada
Scattergram pilih setup
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 30/49
8. Setelah selesai pengisian nilai cutoff nya, maka window scatter gram
ditutup atau di close.lalu pada window processing TM imagery di
klik Finish sehingga muncul layer citra yang dikoreksi.
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 31/49
9. Lalu klik edit algoritm, kemudian chek band nya, jika terdapat
band6 atau tertulis TM6 maka TM6 di Cut. Dan description ganti
dengan nama_nim
10. Kemudian klik Atm adjusted1 lalu klik edit transform limit dan pilih
edit-delete this transform dan lakukan sampai dengan Atm
adjusted7 lalu klik Close.
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 32/49
Atm adjust1
Atm adjust2
Atm adjust3
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 33/49
Atm adjust4
Atm adjust5
Atm adjust7
11. Setelah selesai close windownya,lalu save as dengan nama
CUTOFF_SUDAHKOREKSI_NURFITRIANA.ers dengan format
ER MAPPER raster dataset.
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 34/49
12. Maka setelah di save akan muncul layer baru hasil koreksi sebelumnya
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 35/49
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
4.1.1 Band sebelum dikoreksi
BAND 1 68 255
BAND 2 21 223
BAND 3 15 254
BAND 4 4 220
BAND 5 2 255
BAND 7 1 247
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 36/49
4.1.2. Band setelah dikoreksi
BAND 1 0 188
BAND 2 0 196
BAND 3 0 239
BAND 4 0 205
BAND 5 0 253
BAND 7 0 246
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 37/49
4.1.3. Dark Pixel Corr ection (DPC)
A. Setelah dikoreksi
DPC_TM1
DPC_TM2
DPC_TM1 0 188
DPC_TM2 1 196
DPC_TM3 0 239
DPC_TM4 -2 205
DPC_TM5 -1 253
DPC_TM7 0 246
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 38/49
DPC_TM3
DPC_TM4
DPC_TM5
DPC_TM7
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 39/49
4.1.4 Enchanched Dark Pixel Correction (EDPC)
A. Sesudah dikoreksi
Atm adjusted1
Atm adjusted2
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 40/49
Atm adjusted3
Atm adjusted4
Atm adjusted5
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 41/49
Atm adjusted7
4.1.4. Cut-Off Values (SCATTERGRAM)
A. Sesudah dikoreksi
BAND 1 -1 187
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 42/49
BAND1
BAND2
BAND3
BAND 2 -1 202
BAND 3 0 239
BAND 4 -1 215
BAND 5 -1 254
BAND 7 0 246
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 43/49
BAND4
BAND5
BAND7
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 44/49
4.2. PEMBAHASAN
4.2.1. Koreksi Radiometri
Koreksi radiometrik bertujuan untuk memperbaiki kualitas visual citra,
sekaligus memperbaiki nilai-nilai pixel yang tidak sesuai dengan nilai pantulan obyek
yang sebenarnya. Koreksi radiometrik bisa dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
penyesuaian histogram, penyesuaian regresi, dan kalibrasi bayangan.
Salah satu cara koreksi radiometrik , yaitu metode penyesuaian histogram.
Histogram sendiri adalah gambaran grafik dari suatu distribusi frekuensi relatif dalam
suatu dataset . Dari histogram dapat dilihat nilai pixel terendah. Pada koreksi
radiometri diasumsikan bahwa nilai pixel terendah pada suatu kerangka liputan
(scene) seharusnya sama dengan nol sesuai dengan bit-coding sensor. Histogram dari
citra yang digunakan nilai pixel terendahnya tidak sama dengan nol. Hal itu berarti
nilai antara nol sampai dengan harga pixel terendah yang ditunjukkan oleh histogram
tersebut dihitung sebagai offset . Besarnya offset tersebut menunjukkan besarnya
pengaruh akibat gangguan atmosfer.
4.2.1. Penyesuain Histogram
Penyesuaian histogram dilakukan dengan menambahkan nilai terendah pada
window Formula Editor . Misal nilai terendah pada Band1 adalah 68 maka kita
tuliskan INPUT1-68. Kata INPUT1 sudah ada pada Formula Editor sehingga kita
hanya menuliskan nilai terendahnya saja. Pengurangan angka dilakukan tanpa
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 45/49
memperhatikan nilai positif (+) dan negatif (-) masing – masing nilai tersebut. Setelah
dilakukan koreksi dengan penyesuaian histogram didapatkan nilai band yang dimulai
dari 1.
4.1.3. Dark Pixel Correction
Salah satu teknik lain dari Metode Penyesuaian Histogram. Untuk membuka
Dark Pixel Correction, dapat melalui Land Application Wizard, Process TM Imagery,
Atmospheric Effect Correction lalu pilih DPC. Koreksi akan dilakukan secara
otomatis, saat kita memasukkan f ile citra yang akan dikoreksi, yaitu
Landsat_TM_23_Apr85.ers. Hasil yang didapat yaitu : Band1 = 1-188 ; Band2 = 1-
203 ; Band3 = 1-239 ; Band4 = 1-215 ; Band5 = 1-253 ; Band7 = 1-246.
Fungsi Dark Pixel Correction terdapat pada Window Land Application Wizard
toolbar Remote Sensing. Dengan melihat histogram tiap saluran secara independen.
Dari histogram bisa diketahui nilai piksel terendah saluran tersebut, asumsi yang
melandasi metode ini adalah bahwa dalam proses pemotretan digital oleh sensor ,
obyek yang memberikan respon spektral paling lemah atau tidak memberikan respon
sama sekali seharusnya bernilai nol. Apabila nilai ini ternyata > 0 maka nilai terserbut
dihitung sebagai offset , dan koreksi dilakukan dengan mengurangi keseluruhan nilai
pada saluran tersebut dengan offset nya.
4.1.4. Enhanched Dark Pixel Correction
Teknik lain pada Metode Penyesuaian Histogram lain. Nilai TM yang
digunakan sebagai inisial Band adalah TM 1. Hal ini dikarenakan TM 1 dianggap
sudah mewakili nilai TM yang lain dan nilai TM 1 sudah merupakan acuan atau
standar.Kemudian kita memakai kita menggunakan metode koreksi Very Clear
dengan syarat TM1 <=55. Nilai akhir yang didapat yaitu : Band1 = 1-188 ; Band2 =
1-196 ; Band3 = 1-229 ; Band4 = 1-203 ; Band5 = 1-225 ; Band7 = 1-216.
Kita mengenai Enhanched Dark Pixel Correction dengan menggunakan nilai
TM yang paling kecil terdapat pilihan untuk pembersihan yang dilakukan yaitu Very
Clear, Clear, Moderate, Hazy, dan Very Hazy dalam hal ini kita menggunakan
metode koreksi Very Clear dengan syarat TM1 55<=.
4.1.5. Cut-of f Scattergram
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 46/49
Cara Cut-off merupakan cara ketiga dalam koreksi atmosfer yang menggunakan
dua variasi scattergram. Dengan memasukkan nilai terendah tiap – tiap band pada
window Scattergram. Pada kerja Cut-off ini spesifik value dari Cut-off adalah TM 1
sampai dengan TM 5 dan TM 7. Setelah nilai TM yang ada dimasukkan, pada layer
Cut layer TM 6 yang tidak digunakan pada koresi kali ini. Hasil dari koreksi Cut-off
adalah Band 1 = 1-187, Band 2 = 1-206 ; Band 3 =1-232 ; Band 4 = 1-222 ; Band 5 =
1-253 ; Band 7 = 1-242.
Cahaya-cahaya yang berasal dari sinar matahari memiliki panjang gelombang
yang berbeda-beda. Semakin besar panjang gelombangnya, maka semakin besar pula
kemampuannya untuk menembus gangguan. Dari praktikum ini dapat diketahui
bahwa panjang gelombang yang paling besar kemampuannya dalam menembus
gangguan adalah Band 7 sebab atmospheric biasnya adalah satu
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 47/49
V. KESIMPULAN
1. Software ER Mapper merupakan salah satu software pengolahan citra yang
didesain khusus dengan berbagai macam keunggulannya untuk mempermudah
dalam proses pengolahan citra.
2. Koreksi radiometrik bertujuan untuk memperbaiki nilai pixel agar sesuai nilai
aslinya.
3. Cara-cara untuk melakukan koreksi radiometrik adalah:
penyesuaian histogram,
penyesuaian regresi ( Dark Pixel Correction, Enhanced Dark Pixel
Correction, dan Cutoff Scattergram).
4. Pada praktikum ini mengguanakan data Landsat_TM_23Apr85.ers sebagai
inputnya
5. Setelah dilakukan koreksi maka nampak perubahan nilai band yang mempunyai
limit mulai dari 1.
.
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 48/49
DAFTAR PUSTAKA
Danoedoro, P. 1990. Beberapa Teknik Operasi dalam Sistem Informasi Geografis.
Puspics UGM - Bakosurtanal. Yogyakarta.
Fussel, J., D. Rundquist, J.A. Harrington, Jr., 1986, On Defining Remote Sensing,
Photog. Eng & Remote Sensing, vol 52, pp 1507-1511
Lillesand, T. M, dan Kiefer, R. W. 1993. Penginderaan Jauh Dan Intepretasi Citra
(terjemahan). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Purwadhi, Sri Hardiyanti. 2001. Interpretasi Citra Digital. PT. Grasindo, Jakarta.
Slater, P. N. 1980. Remote sensing : Optic and Optical System. Addition - Wesley.
Reading, Mass: London, Amsterdam, Tokyo, Sidney.
Sumaryono. 1999. Pemanfaatan Penginderaan Jauh Untuk Pemantauan Reboisasi Di
Sub DAS Roraya-Kendari dalam Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahun Ke-8
MAPIN (Masyarakat Penginderaan Jauh Indonesia). Jakarta.
Sutanto, Prof, Dr, 1986. Penginderaan Jauh Jilid 1. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
http://library.usu.ac.id. Sabtu, 29 September 2013 . Pukul 16.00 WIB.
http://ms.wikipedia.org/wiki/Radiometri, diakses tanggal 29 September 2013 pukul
16.05
http://www.batan.go.id/ptrkn/file/, diakses tanggal 29 September 2013 16.10
7/27/2019 laporan 2 inderaja
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-2-inderaja 49/49
LEMBAR PENILAIAN
MODUL II : KOREKSI RADIOMETRI
Nama : Nur Fitriana .H NIM : 26020212130058 Ttd:……………………
NO KETERANGAN NILAI
1. Pendahuluan
2. Tinjauan Pustaka
3. Materi dan Metode
4. Hasil dan Pembahasan
5. Kesimpulan
6. Daftar Pustaka
JUMLAH
Semarang, 30 September 2013
Mengetahui,
Koordinator Praktikum Asisten
Jasmine Khairani Zainal Peddy Darwin
K2D009036 K2E009013
Shift : 1 (satu)
Tanggal Praktikum : 24 September 2013
Tanggal Pengumpulan : 30 September 2013