laporan geomatika dan inderaja kehutanan
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Laporan Geomatika dan Inderaja Kehutanan
1/13
Peretemuan : ke- 4Hari : KamisTanggal : 03/ 03/2016
KOREKSI EO!ETRI
"isusun #le$:
Kel#m%#k : 161& !#'$amma( Ra($it)a *(li)an(ra +E441400,.
2& Rea Sa%ril !ul)a(i +E441400,.
K##r(inat#r Praktikum:1& "r& ining Pus%aningsi$
2& E(ine Setia Purnama S&Hut !&S'&3& us Sae%ul !ukar#m S&Hut&
5*OR*TORI! 7ISIK RE!OTE SESI "* IS5*OR*TORI! I8ET*RIS*SI S!ER"*9* HT*
"EP*RTE!E !**E!E HT*ISTITT PERT*I* OOR
!aret 2016
1
-
8/17/2019 Laporan Geomatika dan Inderaja Kehutanan
2/13
"*7T*R ISI
Halaman
"*7T*R ISI 3
"*7T*R T*E5 ,
"*7T*R *!*R 6
I& PE"*H5* 4
II& !ETO"E PR*KTIK!
III& PE!*H*S* 6I8& KESI!P5* 13
8& "*7T*R PST*K* 14
2
-
8/17/2019 Laporan Geomatika dan Inderaja Kehutanan
3/13
* I
PE"*H5*
1&1& 5atar elakang
Satelit penginderaan jarak jauh dibedakan berdasarkan jenis gelombang mikro
yang digunakan, yaitu sistem pasif (optik) dan sistem aktif (radar). Pada sistem pasif,
sensor merekam objek (permukaan bumi) yang mendapat sinar matahari sebagai
sumber energi, sehingga kualitas citranya bergantung pada intensitas sinar matahari.
Apabila objek tertutup awan, maka objek tidak terlihat atau tidak tergambarkan. Pada
sistem aktif, sensor merekam objek menggunakan energi elektromagnetik buatan
yang dipancarkan dari sensor dan kemudian diterima kembali oleh antena. nergi
elektromagnetik tersebut berupa gelombang pendek dengan panjang gelombang
ber!ariasi (",#$%&$ cm) dan mempunyai kemampuan menembus awan, sehinggatidak terpengaruh cahaya matahari.
Perbaikan citra mencakup koreksi radiometrik dan geometrik. 'oreksi
radiometrik dilakukan karena adanya efek atmosferik yang mengakibatkan
kenampakan bumi tidak terlalu tajam. Sedangkan koreksi geometrik merupakan
upaya memperbaiki citra dari pengaruh kelengkungan bumi dan gerakan muka bumi
dengan cara menyesuaikannya dengan koordinat bumi, sehingga sesuai dengan
koordinat peta dunia.
Setiap posisi titik%titik piel%piel citra, apabila dibandingkan dengan citra
yang sama pada tahun yang berbeda tidak selalu tepat. *leh karena itu dilakukan
koreksi geometrik. +imana koreksi ini bertujuan untuk membetulkan posisi titik atau
piel tersebut sehingga sesuai dengan posisi permukaan bumi.
1&2& Tu;uan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses perbaikan
citra dengan koreksi geometrik menggunakan metode -P.
3
-
8/17/2019 Laporan Geomatika dan Inderaja Kehutanan
4/13
* II
!ETO"E PR*KTIK!
2&1& a$an (an *lat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah
/. 0aptop
". Software 1+AS 23A24 5./
&. 3icrosoft word dan ecel
Sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
/. Alat tulis
". +ata citra satelit 6akarta 7tara tahun /588 dan "$$$
2&2& Pr#ses / Ta$a%an Praktikum
/. 3enampilkan -itraa. Persiapan b. Pengukuranc. Pengaturan 0ayerd. 9oome. 0ink7nlink :iewerf. Penajaman -itra
". 3emotong -itra
&. 'oreksi eometria. 3enyajikan -itra b. 3enjalankan Perangkat 'oreksi eometric. 3engumpulkan ;itik 'ontrol
-
8/17/2019 Laporan Geomatika dan Inderaja Kehutanan
5/13
* III
H*SI5 "* PE!*H*S*
3&1& Hasil
;abel / Hasil -P tools input dan reference
Point ID Type X Residual Y residual RMS error Contrib
GCP #1 Control !" 1!2" 1!2" 1!1
GCP #2 Control 1!$ 1!" 2! 1!"1
GCP #3 Control !%1 !4& !&' !$"
GCP #4 Control !3" !3% !'2 !42
GCP #' Control !11 !&3 !&3 !$'
GCP #" Control !&$ !44 1!" !%'
GCP #$ Control !&4 !%4 1!2" 1!1GCP #% Control 1!1% !21 1!2 !&$
GCP #& Control !2$ !&$ 1!1 !%1
GCP #1 Control !$2 1!4% 1!"4 1!32
'
-
8/17/2019 Laporan Geomatika dan Inderaja Kehutanan
6/13
ambar / +isplay citra terkoreksi ambar " +isplay citra referensi
ambar & +isplay swipe citra terkoreksi dan citra referensi
"
-
8/17/2019 Laporan Geomatika dan Inderaja Kehutanan
7/13
;abel " Penentuan -P display input dan reference
-
P+isplay 2nput
-
P+isplay 1eference
/ /
" "
$
-
8/17/2019 Laporan Geomatika dan Inderaja Kehutanan
8/13
& &
= =
> >
%
-
8/17/2019 Laporan Geomatika dan Inderaja Kehutanan
9/13
# #
? ?
8 8
&
-
8/17/2019 Laporan Geomatika dan Inderaja Kehutanan
10/13
5 5
/$ /$
3&2& Pem
-
8/17/2019 Laporan Geomatika dan Inderaja Kehutanan
11/13
*rbit satelit sangat tinggi dan medan pandangannya kecil, maka terjadi
distorsi geometric. 3enurut Purwadhi ("$$/) berdasarkan sumbernya, distorsi dan
kesalahan geometric dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu kesalahan internal
(internal distortion) dan kesalahan eksternal (external distortion). 'esalahaninternal disebabkan oleh konfigurasi sensornya, yaitu
/. Pembelokan arah penyinaran yang menyebabkan distorsi panoramic (look angle)
". Abrasi sub system optic karena kemiringan cermin penyiam
&. System penyiaman yang tidak linear karena cecepatan cermin penyiam
'esalahan geometric oleh kesalahan eksternal karena
/. Perubahan ketinggian wahana dan kecepatan wahana menyebabkan perubahan
cakupan dan perubahan luas
". Perubahan posisi wahana
&. erak rotasi bumi
=. 'elengkungan bumi
Ada tiga metode yang dapat digunakan dalam koreksi geometric yaitu, (/)
3etode sistematik dengan menerapkan rumus yang diturunkan dari modelmaematikatas sumber distorsi atau menggunakan data referensi geometric yang
diukur dari distorsi sensor penginderaan jauh, (") 3etode non @ sistematik dengan
menerapkan rumus transformasi polynomial dari system koordinat geografis ke
koordinat citra, yang ditentukan dengan menggunakan titik control tanah (round
-ontrol Point (-P)). (&) 3etode 'ombinasi dengan melakukan koreksi sistematik,
kemudian kesalahan residu akan direduksi menggunakan orde polinomial (Purwadhi
"$$/).
Syarat penentuan titik -P atau pengukuran titik control tanah secara langsung yaitu
jumlah parameter yang diambil paling sedikit enam titik, namun penentuan -P
sering kali mengalami kesalahan maka sebaiknya diambil sebanyak mungkin, yang
menyebar di seluruh permukaan citra (Purwadhi "$$/). ;ipe rektifikasi yang
digunakan adalah polynomial karena dapat dilakukan menggunakan beberapa orde
(derajat) sesuai dengan kondisi permukaan objek. *rde yang digunakan dengan objek
yang permukaannya relati!e datar atau homogeny dapar digunakan fungsi
polynomial yang paling rendah, sedangkan pada permukaan objek yang
bergelombang hingga berbukit perlu dilakukan dengan orde yang lebih tinggi
11
-
8/17/2019 Laporan Geomatika dan Inderaja Kehutanan
12/13
(Purwadhi "$$/). 1esampling citra merupakan suatu proses transformasi citra
dengan memberikan nilai piksel citra terkoreksi. Pelaksanaan resampling dilakukan
dengan proses transformasi dari suatu system koordinat ke system koordinat yang
lain. Proses ini dilakukan untuk menghilangkan efek gangguan yang bersifat tidak
linear dan system keruangan yang tidak tetap (Purwadhi "$$/).
* I8&
KESI!P5* "* S*R*
4&1& Kesim%ulan
'esimpulan yang dapat diambil pada praktikum ini adalah pada proses koreksi
menggunakan metode non @ sistematik -P diperlukan akurasi yang tinggi agar peta
koreksi yang dihasilkan representati!e terhadap peta asli dan keadaan sebenarnya.
Akurasi -P yang di dapatkan tergantung pada orde polynomial, jumlah titik -P
dan distribusi penyebaran titik @ titik control tanah.
4&2& Saran
+alam menentukan Ground Control Point (-P), hendaknya praktikan lebihteliti dan cermat serta memperhatikan kaidah%kaidah penentuan -P yang
benar,lalu menyesuaikannya secara manual pada citra referensi dan citra yangdikoreksi agar nilai total 13S error yang diperoleh semakin kecil sehingga posisipiel pada citra yang dikoreksi semakin akurat.
* 8&
12
-
8/17/2019 Laporan Geomatika dan Inderaja Kehutanan
13/13
"*7T*R PST*K*
Purwadhi. "$$/. Interpretasi Citra Digital . 6akarta(2+) ramedia idiarsana
2ndonesia.
13