lakip kkp 2012_1.pdf

113
LAKIP KKP TAHUN 2012 i KATA PENGANTAR MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN RI Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2012dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan berbagai kewajiban pembangunannya, serta sebagai bentuk pertanggungjawaban kementerian dalam melaksanakan tugas dan fungsi dalam kaitan terselenggaranya good governance. Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2012 ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja yang telah dicapai, baik makro maupun mikro serta langkah-langkah pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan yang telah dilaksanakan di bidang kelautan dan perikanan. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil pembangunan kelautan dan perikanan yang telah dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Berkat dukungan dan kerja keras dari seluruh jajaran, program dan kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan dapat mencapai kemajuan yang cukup besar. Hal ini menjadi modal dasar untuk lebih mengembangkan pembangunan kelautan dan perikanan di masa datang, sehingga sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada semua pihak atas tenaga dan pikirannya sehingga laporan ini dapat disusun dan diterbitkan. Jakarta, Maret 2013 Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo

Upload: agoez-kabe

Post on 16-Dec-2015

65 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 i

    KATA PENGANTAR MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN RI

    Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

    Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya penyusunan Laporan

    Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan

    Tahun 2012 dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan wujud

    transparansi dan akuntabilitas Kementerian Kelautan dan Perikanan

    dalam melaksanakan berbagai kewajiban pembangunannya, serta

    sebagai bentuk pertanggungjawaban kementerian dalam

    melaksanakan tugas dan fungsi dalam kaitan terselenggaranya good governance.

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2012

    ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja yang

    telah dicapai, baik makro maupun mikro serta langkah-langkah pelaksanaan kebijakan

    dan program pembangunan yang telah dilaksanakan di bidang kelautan dan perikanan.

    Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip

    transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat

    dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil

    pembangunan kelautan dan perikanan yang telah dilakukan oleh Kementerian Kelautan

    dan Perikanan.

    Berkat dukungan dan kerja keras dari seluruh jajaran, program dan kegiatan

    pembangunan kelautan dan perikanan dapat mencapai kemajuan yang cukup besar. Hal

    ini menjadi modal dasar untuk lebih mengembangkan pembangunan kelautan dan

    perikanan di masa datang, sehingga sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan

    secara optimal dan berkelanjutan.

    Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada semua

    pihak atas tenaga dan pikirannya sehingga laporan ini dapat disusun dan diterbitkan.

    Jakarta, Maret 2013

    Menteri Kelautan dan Perikanan

    Sharif C. Sutardjo

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 ii

    D A F T A R I S I

    No. Isi Halaman

    Kata Pengantar i

    Daftar Isi ii

    Daftar Tabel iii

    Daftar Gambar v

    Ikhtisar Eksekutif vi

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang 1.1

    1.2 Maksud dan Tujuan 1.3

    1.3 Tugas dan Fungsi KKP 1.3

    1.4 Keragaan SDM KKP 1.9

    1.5 Sistematika Penyajian LAKIP 1.12

    II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

    2.1 Rencana Strategis KKP 2010-2014 2.1

    2.2 Penetapan Kinerja KKP Tahun 2012 2.4

    III. AKUNTABILITAS KINERJA

    3.1 Pengelolaan Kinerja Kementerian 3.1

    3.2 Capaian Kinerja Utama (IKU) Tahun 2012 3.2

    3.3 Analisis Capaian IKU Tahun 2012 3.3

    3.4 Pencapaian Kinerja Lainnya 3.49

    3.5 Kinerja Keuangan 3.66

    IV. PENUTUP

    4.1 Capaian Kinerja IKU 4.1

    4.2 Permasalahan 4.3

    4.3 Tindak Lanjut Ke Depan 4.7

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 iii

    D A F T A R T A B E L

    No. Judul Tabel Halaman

    1 Capaian Kinerja Utama Kementerian Tahun 2012 3.2

    2 Capaian IKU Kementerian Tahun 2012 3.2

    3 Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran Memperkuat

    Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi

    3.5

    4 Data Sumber Terutama Komponen Usaha Budidaya, Obat-Obatan,

    Pupuk (Termasuk Pakan), Sewa Lahan, dan Pajak

    3.7

    5 Nilai NTN setiap Provinsi Tahun 2012 3.8

    6 Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran Meningkatkan

    Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan Tahun 2012

    3.11

    7 PDB Perikanan (Atas Dasar Harga Berlaku) Tahun 2008-2012 3.12

    8 Volume Produksi Perikanan Tahun 2007-2011 (ton) 3.14

    9 Jumlah Pembudidaya Ikan dan Luas Lahan Perikanan Budidaya

    Tahun 2010 dan 2011

    3.17

    10 Produksi Olahan Tahun 2008 2012 3.21

    11 Neraca Garam Nasional pada Tahun 2012 3.23

    12 Capaian Indikator Sasaran Memperluas Akses Pasar Domestik dan

    Internasional

    3.24

    13 Volume dan Nilai Ekspor-Impor serta Neraca PerdaganganTahun

    20082012

    3.26

    14 Volume dan Nilai Ekspor Hasil Perikanan berdasarkan Komoditas

    Tahun 2008-2012

    3.26

    15 Volume dan Nilai Ekspor Hasil Perikanan berdasarkan Komoditas

    dan Negara Tujuan, November 2011-2012

    3.28

    16 Tingkat Konsumsi Ikan Dalam Negeri Tahun 2008-2012 3.30

    17 UPI yang ber-SKP, 2010-2012 3.35

    18 Capaian indikator pada sasaran Mengelola Sumber Daya Kelautan

    dan Perikanan Secara Berkelanjutan pada Tahun 2012

    3.36

    19 Capaian Kinerja Luas Kawasan Konservasi Tahun 2010-2012 3.37

    20 Status Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan secara

    Berkelanjutan

    3.38

    21 Luas dan Tipe Kawasan Konservasi Perairan s.d Tahun 2012 3.40

    22 Capaian Kinerja Pengelolaan PPK selama Tahun 2011 dan 2012 3.41

    23 Kinerja Kegiatan Pengawasan SDKP tahun 2012 3.44

    24 Rekapitulasi Kapal Ditangkap Melalui Operasi Kapal Pengawas

    SDKP Tahun 2005-2012

    3.45

    25 Jumlah Tindak Pidana Perikanan Menurut Jenis Tindak Pidana 3.47

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 iv

    No. Judul Tabel Halaman

    (per Nov 2012)

    26 Nelayan Indonesia yang Ditangkap di Luar Negeri (per Nov 2012) 3.48

    27 Kinerja Penelitian dan Pengembangan KP Tahun 2012 3.50

    28 Kinerja Penelitian dan Pengembangan KP Tahun 2012 3.53

    29 Jumlah Kasus Penolakan Ekspor Hasil Perikanan Tahun 2012 3.55

    30 Kinerja Pengembangan SDMKP di Tahun 2012 3.57

    31 Kinerja Outcome Program Pengembangan SDM KP 3.59

    32 Capaian Kinerja Pengawasan dan Pengawasan Akuntabilitas

    Aparatur Tahun 2012

    3.62

    33 Kinerja Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

    Teknis Lainnya di Tahun 2012

    3.63

    34 Kinerja Keuangan KKP selama Lima Tahun Terakhir 3.67

    35 Realisasi Anggaran Per Program KKP Tahun 2012 3.67

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 v

    D A F T A R G A M B A R

    No. Judul Gambar Halaman

    1 Jumlah Pegawai Menurut Unit Kerja 1.9

    2 Jumlah Pegawai Menurut Golongan 1.10

    3 Jumlah Pegawai Menurut Jabatan 1.10

    4 Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan 1.11

    5 Jumlah Pegawai Menurut Status Kepegawaian 1.11

    6 Grafik Perkembangan NTN Tahun 2011 dan 2012 3.6

    7 Peta Sebaran NTN per Provinsi Tahun 2011 dan 2012 3.6

    8 Pola Perkembangan NTN tahun 2009 s.d 2012 3.9

    9 Grafik Pertumbuhan PDB Sektor Pertanian dan Nasional Tahun

    2008-2012

    3.12

    10 Grafik perkembangan Volume dan Nilai Produksi Perikanan

    Tangkap Tahun 2008-2012

    3.15

    11 Hasil Tangkapan Ikan 3.16

    12 Grafik Produksi Perikanan Budidaya (Tidak Termasuk Rumput

    Laut) 5 Terbesar Tahun 2010 di Dunia

    3.18

    13 Menteri Kelautan dan Perikanan melakukan penebaran perdana

    benih udang vaname di Kab.Subang, Jawa Barat

    3.18

    14 Grafik Produksi Perikanan Budidayamenurut Komoditas Tahun

    2012

    3.19

    15 Industri Pengolahan Ikan 3.21

    16 Panen Garam Rakyat 3.23

    17 Peta Sebaran Tingkat Konsumsi Ikan setiap Provinsi Tahun 2011

    dan tahun 2012* (KG/Kapita/Tahun)

    3.31

    18 Grafik Luas KKP, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil s.d. Tahun 2012 3.39

    19 Pengelolaan Pulau-pulau Kecil 3.41

    20 Lokasi Identifikasi dan Pemetaan PPK Tahun 2012 3.42

    21 Operasi Bersama Pengawasan SDKP 3.45

    22 Pendidikan Kesetaraan Bagi Masyarakat Kurang Mampu dan/atau

    Pelaku Utama di Bidang Kelautan dan Perikanan

    3.60

    23 Grafik Realisasi Selama Lima Tahun Terakhir (Tahun 2008

    2012)

    3.66

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 vi

    IKHTISAR EKSEKUTIF

    A. Capaian Kinerja

    ahun 2012 bisa dikatakan merupakan tahun pertengahan atau separuh dari

    masa perjalanan RPJMN 20102014, waktu yang tepat untuk mengukur

    mengevaluasi kemampuan dalam mencapai target kinerja dan sasaran sampai

    dengan masa berakhirnya RPJMN. Kemudian dengan membandingkan sisa waktu yang

    ada dengan sumberdaya (input) yang tersediaakan dapat diprediksikan kondisi ke

    depan, sehingga bisa dilakukan simulasi-simulasi perencanaan sebagai alternatif

    tindakan antisipasi perencanaan untuk mencapai target (output/outcome) yang telah

    disepakati.

    Arah dan tujuan pembangunan kelautan dan perikanan yang tertuang didalam

    dokumen Rencana Strategi Pembangunan Kelautan dan Perikanan 2010-2014, terdapat

    4 sasaran berdasarkan pada tujuan yang akan dicapai yaitu:

    1. Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi:

    a. Peraturan perundang-undangan di bidang kelautan dan perikanan sesuai

    kebutuhan nasional dan tantangan global serta diimplementasikan secara

    sinergis lintas sektor, pusat dan daerah.

    b. Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan terintegrasi,

    akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat.

    c. SDM kelautan dan perikanan memiliki kompetensi sesuai kebutuhan.

    2. Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan:

    a. Sumber daya kelautan dan perikanan dimanfaatkan secara optimal dan

    berkelanjutan.

    b. Konservasi kawasan dan jenis biota perairan yang dilindungi dikelola secara

    berkelanjutan.

    T

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 vii

    c. Pulaupulau kecil dikembangkan menjadi pulau bernilai ekonomi tinggi.

    d. Indonesia bebas illegal, unreported & unregulated (IUU) fishing serta kegiatan

    yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan.

    3. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan:

    a. Seluruh kawasan potensi perikanan menjadi kawasan Minapolitan dengan

    usaha yang bankable.

    b. Seluruh sentra produksi kelautan dan perikanan memiliki komoditas

    unggulan yang menerapkan teknologi inovatif dengan kemasan dan mutu

    terjamin.

    c. Sarana dan prasarana kelautan dan perikanan mampu memenuhi kebutuhan

    serta diproduksi dalam negeri dan dibangun secara terintegrasi.

    4. Memperluas Akses Pasar Domestik dan Internasional:

    a. Seluruh desa memiliki pasar yang mampu memfasilitasi penjualan hasil

    perikanan.

    b. Indonesia menjadi market leader dunia dan tujuan utama investasi di bidang

    kelautan dan perikanan.

    Sebagai ukuran keberhasilan dari sasaran yang hendak dicapai dalam

    pembangunan kelautan dan perikanan tersebut, dinilai dari indikator kinerja utama dan

    Penetapan Kinerja (Tapja) tahun 2012, yaitu:

    1. Kontribusi PDB Perikanan terhadap PDB Nasional tanpa migas dengan target

    capaian sebesar 4,5%.

    2. Hasil Produksi Perikanan mencapai, dengan target capaian sebesar 14,86 juta ton.

    3. Jumlah Unit Pengolahan Ikan dengan target sebanyak 1.445 unit.

    4. Nilai Tukar Nelayan/Pembudidaya Ikan dengan target senilai 110.

    5. Nilai Ekspor Hasil Perikanan dengan target sebesar USD 3,6 miliar.

    6. Konsumsi Ikan dengan target sebesar 33,14 kg/kap/th.

    7. Luas kawasan konservasi laut dan perairan dengan target yang harus diselesaikan

    seluas 3.225 juta ha.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 viii

    8. Jumlah pulaupulau kecil termasuk pulau kecil terluar yang dikelola dengan target

    sebanyak 60 pulau.

    9. Wilayah perairan bebas IUU Fishing dan kegiatan yang merusak sumber daya

    kelautan dan perikanan (SDKP) dengan target prosentase luas perairan sebesar

    41%.

    Ringkasan prestasi kinerja kesembilan IKU KKP yang dihasilkan dari pelaksanaan

    program dan kegiatan di tahun 2012, dapat digambarkan sebagai berikut:

    a. Sasaran 1: memperkuat kelembagaan dan SDM secara terintegrasi, dengan

    indikatornya nilai tukar nelayan (NTN): capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan

    Desember 2012 rata-rata NTN adalah 105,37.

    b. Sasaran 2: meningkatan produktivitas dan daya saing berbasis pengetahuan,

    dengan indikatornya adalah:

    a) Kontribusi PDB perikanan terhadap PDB nasional tanpa migas (%):

    PDB subsektor perikanan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp255,33 triliun

    atau naik sebesar 6,48% dibanding tahun 2011. Kontribusi subsektor

    perikanan terhadap PDB nasional menyumbang sebesar 3,10% atau

    kontribusi terhadap PDB tanpa migas mencapai 3,36%, atau baru mencapai

    77,33% dari target. Bila dibandingkan dengan target di Renstra perubahan

    pertumbuhan PDB mencapai 94,59% dari target.

    b) Produksi perikanan yang terdiri dari produksi perikanan tangkap dan

    perikanan budidaya (ton):

    Produksi perikanan tahun 2012 yang berasal dari kegiatan penangkapan dan

    budidaya mencapai 15,26 juta ton atau mencapai 102,69% dari target di tahun

    2012.

    c. Sasaran 3: memperluas akses pasar domestik dan internasional, dengan capaian

    indikatornya adalah:

    a) Nilai ekspor hasil perikanan: sampai dengan akhir Desember 2012 nilai ekspor

    akan mencapai US$ 3,85 miliar dengan volume 1,229 juta ton atau mencapai

    107,05% dari target di tahun 2012 sebesar US$ 3,6 miliar.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 ix

    b) Konsumsi ikan (kg/kapita/thn): Pada tahun 2012, capaian tingkat konsumsi

    ikan dalam negeri adalah sebesar 33,89 kg/kapita, atau tercapai 102,26% dari

    target yang telah ditetapkan, yakni 33,14 kg/kapita.

    c) Jumlah unit pengolahan ikan yang bersertifikat kelayakan pengolahan (SKP)

    (Unit per Tahun): Capaian UPI yang ber-SKP pada tahun 2012 adalah 1.506

    SKP, atau tercapai 104,22% dari target yang telah ditetapkan, yakni 1.445 SKP.

    Capaian UPI yang ber-SKP ini terdiri dari pembinaan terhadap 948 SKP dan

    penerbitan SKP bagi 558 SKP baru.

    d. Sasaran 4: mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan,

    dengan capaian indikatornya adalah:

    a) Luas kawasan konservasi laut dan perairan (juta ha): tahun 2012 ditargetkan

    luas kawasan konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan sebesar

    3.225.100 ha, realisasinya seluas 3.225.122 ha atau tercapai 101%.

    b) Jumlah pulau-pulau kecil termasuk pulau-pulau kecil terluar yang dikelola

    (pulau): Pada tahun 2012 tingkat capaian kinerja telah melebihi target yang

    telah ditetapkan yakni dari target 60 PPK terealisir sebanyak 74 PPK (123%),

    sehingga hal ini telah melampaui target tahun 2012 dan juga target UKP4

    tahun 2012.

    c) Wilayah Perairan bebas illegal fishing dan kegiatan yang merusak SDKP (%):

    Sasaran perairan Indonesia bebas illegal fishing dan kegiatan yang merusak

    sumber daya kelautan dan perikanan pada tahun 2012 telah terselesaikan

    seluas 41,12% atau tercapai 100,29% dari target.

    e. Sasaran dan program pendukung kesembilan IKU KKP di atas, yaitu:

    a) Program penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan, dengan

    sasaran: termanfaatkannya hasil dan inovasi IPTEK kelautan dan perikanan

    dengan mempunyai tiga indikator yang angka prestasi capaian kinerjanya rata-

    rata mencapai 122,67% .

    b) Program pengembangan karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan

    hasil perikanan, dengan sasaran: meningkatnya lalu lintas hasil perikanan yang

    memenuhi sistem jaminan kesehatan serta sistem jaminan mutu dan

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 x

    keamanan hasil perikanan dengan mempunyai tiga indikator yang angka

    prestasi capaian kinerjanya rata-rata mencapai 102,80%.

    c) Program pengembangan sumber daya manusia kelautan danperikanan, dengan

    empat sasaran yang masing-masing sasaran mempunyai satu indikator, angka

    prestasi capaian kinerjanya rata-rata mencapai 120,23%.

    d) Program pengawasan dan pengawasan akuntabilitas aparatur KKP dengan

    empat sasaran dan lima indikator, terdapat satu indikator yang belum diukur

    untuk opini BPK RI laporan keuangan KKP, sedang prestasi capaian indikator

    lainnya mencapai 100% .

    e) Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya, dengan

    mempunyai empat sasaran dan lima indikator yang angka prestasi capaian

    kinerjanya rata-rata mencapai 110,78%.

    B. Kinerja Keuangan

    Untuk kinerja keuangan realisasi keuangan KKP di tahun 2012 sebesar

    Rp5.946.626.952.516 atau mencapai 92,07% dari anggaran sebesar

    Rp6.459.088.174.000, dan lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi di tahun 2011

    yang realisasinya sebesar 91,75%.

    C. Permasalahan

    Salah satu permasalahan pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan di

    tahun 2012 adalah tingkat penyerapan PHLN yang belum maksimal pada kegiatan:

    1. kerjasama penelitian dan pengembangan pada program penelitian dan

    pengembangan kelautan dan perikanan.

    2. pembangunan pelabuhan perikanan di Belawan dan Sibolga yang dibiayai oleh IDB.

    Ke depannya untuk meningkatkan penyerapan PHLN salah satu langkah yang akan

    dilakukan yaitu melakukan koordinasi dengan negara donor melalui kegiatan

    rekonsiliasi PHLN setiap triwulan untuk meminimalisir terlambatnya penyerapan

    anggaran dari sumber dana HLN yang tidak terserap.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 1.1

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    ementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melaksanakan

    berbagai program dan kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan

    dengan empat pilar pembangunannya yaitu pro-poor (pengentasan

    kemiskinan), pro-job (penyerapan tenaga kerja), dan pro-growth

    (pertumbuhan) dan pro-environment (pemulihan dan pelestarian lingkungan)

    dan mendorong investasi di bidang kelautan dan perikanan (pro-business).

    Penekanan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan selama ini lebih

    kepada pendayagunaan sumber daya kelautan dan perikanan untuk

    mewujudkan pertumbuhan ekonomi (kemakmuran); pemerataan

    kesejahteraan (keadilan sosial); pengentasan kemiskinan; perlindungan usaha

    dan penciptaan lapangan kerja bagi para nelayan, pembudidaya, pengolah dan

    pemasar ikan serta masyarakat pesisir lainnya, dengan tetap menjaga

    terpeliharanya daya dukung ekosistem perairan dan stok sumber daya hayati

    yang terdapat di dalamnya secara seimbang.

    Sebagai acuan yang mengarahkan pembangunan kelautan dan

    perikanan tersebut adalah dokumen Perencanaan Strategis (Renstra)

    pembangunan jangka menengah yang disusun secara periodik lima tahunan.

    Sampai dengan tahun 2012 sebagai acuan dalam perencanaan strategis

    program dan kegiatan di lingkup KKP yaitu Renstra KKP Tahun 2010-2014

    sesuai dengan PERMEN KP Nomor PER.06/MEN/2010. Dalam dokumen

    perencanaan strategis tersebut diantaranya memuat indikator sasaran dan

    targetnya yang diurai per tahun serta rencana alokasi pembiayaannya sebagai

    penjabaran dari target RPJMN.

    K

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 1.2

    Dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunannya, KKP

    sebagai unit kerja Pemerintah semakin dituntut untuk menyesuaikan dengan

    perubahan sistem manajemen pemerintahan yang menuntut azas akuntabilitas,

    di mana setiap penyelenggaraan negara dituntut untuk dapat

    mempertangungjawabkan kinerja atau hasil-hasilnya dari seluruh

    program/kegiatannya kepada masyarakat atas penggunaan dana dan

    kewenangan yang diberikan. Sebagai contoh pada performance keuangan yang

    tidak hanya sebatas mengukur seberapa besar realisasinya, tetapi bisa

    mengukur besarnya dana bisa mendorong seberapa besar peningkatan kinerja

    yang dicapai dalam kurun waktu tertentu, sebagai hakekat dari anggaran

    berbasis kinerja.

    Sebagai sandaran peraturan penerapan akuntabilitas mengacu Instruksi

    Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah dan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

    Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, KKP diwajibkan untuk:

    1. Melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud

    pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan

    tujuan organisasi.

    2. Menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) pada

    setiap akhir tahun kepada Presiden melalui Kementerian Pendayagunaan

    Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

    Atas dasar hal-hal di atas tersebut, KKP sebagai Instansi Pemerintah dan

    Penyelenggara Negara telah menetapkan target kinerja tahun 2012 dilanjutkan

    dengan melakukan monitoring dan pengukuran kinerja yang telah dicapai,

    kemudian dituangkan ke dalam susunan LAKIP KKP tahun 2012 sebagai wujud

    akuntabilitas dari mandat yang diemban.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 1.3

    1.2. Maksud dan Tujuan

    Maksud penyusunan LAKIP KKP tahun 2012 adalah sebagai bentuk

    pertanggungjawaban Menteri Kelautan dan Perikanan kepada Presiden atas

    pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka

    mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Adapun tujuan penyusunan

    LAKIP adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan sasaran

    KKP.

    Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan

    beberapa rekomendasi yang dapat menjadi salah satu masukan dalam

    menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang, sehingga dapat

    meningkatkan kinerja pembangunan kelautan dan perikanan.

    1.3. Tugas dan Fungsi KKP

    Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

    PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja KKP, Tugas KKP adalah

    membantu Presiden RI dalam menyelenggarakan sebagian urusan

    pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan. Dalam melaksanakan tugas

    tersebut KKP menyelenggarakan fungsinya:

    1) Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan

    teknis di bidang kelautan dan perikanan;

    2) Pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;

    3) Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi

    tanggungjawabnya;

    4) Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;

    5) Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang

    tugas dan fungsinya kepada Presiden.

    Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya KKP dibantu oleh unit eselon I

    sebagai berikut:

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 1.4

    1) Sekretariat Jenderal (Setjen) yaitu unsur pembantu yang dipimpin oleh

    seorang Sekretaris Jenderal dan bertugas melaksanakan koordinasi

    pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi

    kepada seluruh unit organisasi di lingkungan KKP. Susunan organisasi

    Setjen terdiri dari:

    a. Biro Perencanaan,

    b. Biro Kepegawaian,

    c. Biro Keuangan,

    d. Biro Hukum dan Organisasi,

    e. Biro Umum,

    f. Pusat Data, Statistik, dan Informasi, dan

    g. Pusat Analisis Kerja Sama Internasional dan Antarlembaga.

    2) Inspektorat Jenderal (Itjen), yaitu unsur pengawasan fungsional dalam

    melaksanakan pengawasan fungsional di lingkungan kementerian. Itjen

    dipimpin oleh seorang Inspektur Jenderal. Susunan organisasi Itjen terdiri

    dari:

    a. Sekretariat Inspektorat Jenderal,

    b. Inspektorat I,

    c. Inspektorat II,

    d. Inspektorat III,

    e. Inspektorat IV,

    f. Inspektorat V.

    3) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (Ditjen. PT) yaitu unsur pelaksana

    dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis

    dibidang perikanan tangkap. Ditjen. PT dipimpin oleh seorang Direktur

    Jenderal. Susunan organisasi Ditjen. PT terdiri dari:

    a. Sekretariat Direktorat Jenderal,

    b. Direktorat Sumber Daya Ikan,

    c. Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan,

    d. Direktorat Pelabuhan Perikanan,

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 1.5

    e. Direktorat Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan,

    f. Direktorat Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan,

    g. dan didukung oleh 22 (dua puluh dua) Unit Pelaksana Teknis (UPT).

    4) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (Ditjen. PB) yaitu unsur pelaksana

    dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis

    di bidang perikanan budidaya. Ditjen. PB dipimpin oleh seorang Direktur

    Jenderal. Susunan organisasi Ditjen. PB terdiri dari:

    a. Sekretariat Direktorat Jenderal,

    b. Direktorat Prasarana dan Sarana Budidaya,

    c. Direktorat Perbenihan,

    d. Direktorat Produksi,

    e. Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan,

    f. Direktorat Usaha Budidaya,

    dan didukung oleh 15 (lima belas) UPT.

    5) Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen.

    P2HP), yaitu unsur pelaksana dalam merumuskan dan melaksanakan

    kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pengolahan dan pemasaran

    hasil perikanan. Ditjen. P2HP dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal.

    Susunan organisasi Ditjen P2HP terdiri dari:

    a. Sekretariat Direktorat Jenderal,

    b. Direktorat Pengolahan Hasil,

    c. Direktorat Pengembangan Produk Nonkonsumi,

    d. Direktorat Pemasaran Dalam Negeri,

    e. Direktorat Pemasaran Luar Negeri,

    f. Direktorat Usaha dan Investasi,

    dan didukung oleh 1 (satu) UPT.

    6) Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (Ditjen. KP3K)

    yaitu unsur pelaksana dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan

    dan standardisasi teknis di bidang kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 1.6

    Ditjen. KP3K dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal. Susunan organisasi

    Ditjen. KP3K terdiri dari:

    a. Sekretariat Direktorat Jenderal,

    b. Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil,

    c. Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan,

    d. Direktorat Pesisir dan Lautan,

    e. Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil,

    Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha,

    dan didukung oleh 8 (delapan) UPT.

    7) Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

    (Ditjen. PSDKP) yaitu unsur pelaksana dalam merumuskan dan

    melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis dibidang pengawasan

    sumber daya kelautan dan perikanan. Ditjen. PSDKP dipimpin oleh seorang

    Direktur Jenderal. Susunan organisasi Ditjen. PSDKP terdiri dari:

    a. Sekretariat Direktorat Jenderal,

    b. Direktorat Pengawasan Sumber Daya Perikanan,

    c. Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan,

    d. Direktorat Kapal Pengawas,

    e. Direktorat Pemantauan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dan

    Pengembangan Infrastruktur Pengawasan,

    f. Direktorat Penanganan Pelanggaran,

    dan didukung oleh 5 (lima) UPT.

    8) Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang

    KP), yaitu unsur pelaksana di bidang penyelenggaraan penelitian dan

    pengembangan IPTEK Kelautan Perikanan. Balitbang KP dipimpin oleh

    seorang Kepala Badan. Susunan organisasi Balitbang KP terdiri dari:

    a. Sekretariat Badan,

    b. Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konsevasi Sumber Daya

    Ikan,

    c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya,

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 1.7

    d. Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan

    Perikanan,

    e. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir,

    dan didukung oleh 14 (empat belas) UPT di bidang penelitian dan

    pengembangan kelautan dan perikanan.

    9) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

    (BPSDMKP), yaitu unsur pendukung yang mempunyai tugas melaksanakan

    pengkajian dan perumusan kebijakan program pengembangan SDM

    perikanan serta penyuluhan di bidang perikanan, pembinaan dan

    pelaksanaan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan perikanan dalam

    rangka menunjang pelaksanaan tugas Kementerian berdasarkan kebijakan

    Menteri Kelautan dan Perikanan serta peraturan perundang-undangan yang

    berlaku. BPSDMKP dipimpin oleh seorang Kepala Badan. Susunan

    organisasi BPSDMKP terdiri dari:

    a. Sekretariat BPSDMKP,

    b. Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan,

    c. Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan,

    d. Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan,

    dan didukung oleh 19 (sembilan belas) UPT.

    10) Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

    (BKIPM), yaitu unsur pelaksana di bidang penyelenggaraan karantina ikan

    pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan. BKIPM dipimpin oleh

    seorang Kepala Badan. Susunan organisasi BKIPM terdiri dari:

    a. Sekretariat Badan,

    b. Pusat Karantina Ikan,

    c. Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan,

    d. Pusat Manajemen Mutu,

    dan didukung dengan 47 (empat puluh tujuh) UPT.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 1.8

    11) Staf Ahli Menteri adalah unsur pembantu dalam memberikan telaahan,

    pertimbangan, dan saran pemecahan masalah secara konseptual mengenai

    hal-hal tertentu menurut keahliannya yang berkaitan dengan kelautan dan

    perikanan. Susunan organisasi Staf Ahli Menteri terdiri dari:

    a. Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya,

    b. Staf Ahli Bidang Kebijakan Publik,

    c. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga,

    d. Staf Ahli Bidang Hukum, dan

    e. Staf Ahli Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut.

    Struktur organisasi Kementerian Kelautan dan Perikanan seperti pada

    gambar berikut:

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 1.9

    5,6% 2,0% 14,3%

    14,2%

    3,8% 5,1% 8,6%

    12,7%

    17,7%

    15,9%

    Sekretariat Jenderal Inspektorat Jenderal Ditjen. Perikanan Tangkap Ditjen. Perikanan Budidaya Ditjen P2HP Ditjen KP3K Ditjen PSDKP Badan Litbang KP BPSDMKP BKIPMKHP

    1.4. Keragaan SDM KKP

    Jumlah pegawai di KKP (Pusat dan UPT) sampai dengan tanggal 31

    Desember 2012 mencapai 10.523 orang, dengan rincian sebagai berikut:

    1) Jumlah pegawai menurut unit kerja Eselon I (Pusat dan UPT):

    Sekretariat Jenderal 593 orang, Ditjen. Perikanan Tangkap 1.508 orang,

    Ditjen. Perikanan Budidaya 1.497 orang, Ditjen. P2HP 404 orang, Ditjen.

    KP3K 537 orang, Ditjen. PSDKP 902 orang, Inspektorat Jenderal 210

    orang, Balitbang KP 1.341 orang, BPSDMKP 1.862 orang dan

    BKIPM1.669 orang.

    Gambar 1. Jumlah Pegawai Menurut Unit Kerja

    2) Jika dilihat dari Gambar 1 di atas, jumlah pegawai menurut Eselon I

    terbanyak terdapat di BPSDMKP sekitar 17,7%, sedangkan jumlah

    pegawai yang sedikit terdapat di Itjen sekitar 2,0% dari total jumlah

    pegawai KKP.

    3) Jumlah pegawai menurut Pusat dan UPT, untuk Pusat sebanyak 3.481

    orang atau 33,1% sedangkan UPT sebanyak 7.042 orang atau 66,9%.

    4) Jumlah pegawai menurut golongan: Golongan IV sebanyak 1.023 orang,

    Golongan III sebanyak 5.985 orang, Golongan II sebanyak 3.259 orang,

    dan Golongan I sebanyak 256 orang.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 1.10

    Gol I (2,4%)

    Gol II (31,0%)

    Gol III (56,9)%

    Gol IV (9,7%)

    0,1% 1,1% 3,1% 8,1% 1,1%

    25,4%

    61,4%

    Eselon I Eselon II

    Eselon III Eselon IV

    Eselon V Jabatan Fungsional

    Pelaksana

    Gambar 2. Jumlah Pegawai Menurut Golongan

    5) Dilihat pada Gambar 2 di atas menurut golongannya pegawai KKP

    terbanyak pada Golongan III mencapai 56,9%, sedangkan jumlah

    terkecil Golongan I sekitar 2,4%.

    6) Jumlah pegawai menurut jabatan: jabatan Eselon I a dan I b sebanyak 14

    orang, jabatan Eselon II a dan II b sebanyak 74 orang, jabatan Eselon III

    a dan III b sebanyak 323 orang, jabatan Eselon IV a dan IV b sebanyak

    854 orang, jabatan Eselon V sebanyak 121 orang, jabatan fungsional

    2.678 orang, dan pelaksana sebanyak 6.459 orang (Gambar 3).

    Gambar 3. Jumlah Pegawai Menurut Jabatan

    7) Jumlah pegawai menurut tingkat pendidikan: S-3 sebanyak 130 atau

    1,24% orang, S-2 sebanyak 1.477 orang atau 13,30%, S-1 sebanyak

    3.344 orang atau 30,78%, D-4 sebanyak 931 orang atau 8,85%, SM

    sebanyak 38 orang atau 0,36%, D-3 sebanyak 1.205 orang atau 11,45%,

    D-2 sebanyak 9 orang atau 0,08%, D-1 sebanyak 5 orang atau 0,04%,

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 1.11

    1,2%

    96,9%

    0,5% 1,4% CPNS

    PNS

    PNS KKP dari Kemen. lain

    PNS KKP ke Kemen. lain

    1,24% 14,04%

    31,78%

    8,85% 0,36%

    11,45%

    0,09%

    0,05%

    28,46%

    1,84% 1,85%

    S3

    S2

    S1

    D4

    SM

    D3

    D2

    SLTA sebanyak 2.995 orang atau 28,46%, SLTP sebanyak 194 orang atau

    1,84%, dan SD sebanyak 195 orang atau 1,84%.

    Gambar 4. Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan

    8) Menurut tingkat pendidikannya, pegawai KKP terbanyak dengan tingkat

    pendidikan S1 mencapai 31,78%, sedangkan yang berpendidikan D1

    sebanyak 0,05% (Gambar 4).

    9) Jumlah pegawai menurut status kepegawaian: CPNS sebanyak 129 orang

    atau 1,2%, PNS sebanyak 10.200 orang atau 96,9%; PNS Dipekerjakan

    dari instansi lain sebanyak 49 orang atau 0,5%; dan PNS KKP yang

    dipekerjakan ke instansi lain sebanyak 145 orang 1,4% (Gambar 5).

    Gambar 5. Jumlah Pegawai Menurut Status Kepegawaian

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 1.12

    10) Jumlah pegawai menurut jenis kelamin: laki-laki sebanyak 7.479 orang

    atau 71,07% sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 3.044 orang

    atau 28,93%.

    11) Jumlah pegawai menurut usia: >56 tahun sebanyak 205 orang atau

    1,95%; usia 46-55 tahun sebanyak 2.585 orang atau 24,57%; usia 36-45

    tahun sebanyak 2.735 orang atau 25,99%; usia 26-35 tahun sebanyak

    4.453 atau 42,32 % dan usia

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 1.13

    5) Bab IV Penutup, pada bab ini disajikan kesimpulan menyeluruh dari

    LAKIP KKP dan rekomendasi perbaikan kinerja ke depan.

    6) Lampiran.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 2.1

    BAB II

    PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

    erdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang salah satu misinya

    menyatakan: Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang

    mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional. Langkah-

    langkah yang harus dilakukan untuk mewujudkan misi tersebut adalah dengan

    menumbuhkan wawasan bahari bagi masyarakat dan pemerintah agar

    pembangunan Indonesia berorientasi kelautan; meningkatkan kapasitas

    sumber daya manusia yang berwawasan kelautan melalui pengembangan ilmu

    pengetahuan dan teknologi kelautan; mengelola wilayah laut nasional untuk

    mempertahankan kedaulatan dan kemakmuran; dan membangun ekonomi

    kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya

    laut secara berkelanjutan.

    Sehubungan dengan hal tersebut, visi, misi, tujuan, sasaran strategis

    pembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2014 dan penetapan kinerja

    2011 ditetapkan sebagai berikut:

    2.1. Rencana Strategis KKP 2010 -2014

    Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

    PER.06/MEN/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan

    Perikanan Tahun 2010-2014.

    2.1.1. Visi dan Misi

    Visi pembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2014 adalah

    Indonesia Penghasil Produk Kelautan dan Perikanan Terbesar 2015.

    B

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 2.2

    Untuk mewujudkan visi pembangunan kelautan dan perikanan tersebut, maka

    misi yang diemban oleh KKP adalah Mensejahterakan Masyarakat Kelautan

    dan Perikanan.

    2.1.2. Tujuan dan Sasaran

    Tujuan pembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2014 adalah:

    1) Memperkuat kelembagaan dan sumber daya manusia secara terintegrasi.

    2) Mengelola sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.

    3) Meningkatkan produktivitas dan daya saing berbasis pengetahuan.

    4) Memperluas akses pasar domestik dan internasional.

    Sasaran strategis pembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2014

    berdasarkan tujuan yang akan dicapai adalah:

    1) Memperkuat kelembagaan dan SDM secara terintegrasi:

    a. Peraturan perundang-undangan di bidang kelautan dan perikanan

    sesuai kebutuhan nasional dan tantangan global serta

    diimplementasikan secara sinergis lintas sektor, pusat dan daerah.

    b. Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan

    terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini

    dan akurat.

    c. SDM kelautan dan perikanan memiliki kompetensi sesuai kebutuhan.

    2) Mengelola sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan:

    a. Sumber daya kelautan dan perikanan dimanfaatkan secara optimal dan

    berkelanjutan.

    b. Konservasi kawasan dan jenis biota perairan yang dilindungi dikelola

    secara berkelanjutan.

    c. Pulaupulau kecil dikembangkan menjadi pulau bernilai ekonomi tinggi.

    d. Indonesia bebas Illegal, Unreported & Unregulated (IUU) Fishing serta

    kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 2.3

    3) Meningkatkan produktivitas dan daya saing berbasis pengetahuan:

    a. Seluruh kawasan potensi perikanan menjadi kawasan minapolitan

    dengan usaha yang bankable.

    b. Seluruh sentra produksi kelautan dan perikanan memiliki komoditas

    unggulan yang menerapkan teknologi inovatif dengan kemasan dan

    mutu terjamin.

    c. Sarana dan prasarana kelautan dan perikanan mampu memenuhi

    kebutuhan serta diproduksi dalam negeri dan dibangun secara

    terintegrasi.

    4) Memperluas akses pasar domestik dan internasional:

    a. Seluruh desa memiliki pasar yang mampu memfasilitasi penjualan hasil

    perikanan.

    b. Indonesia menjadi market leader dunia dan tujuan utama investasi di

    bidang kelautan dan perikanan.

    2.1.3. Indikator Kinerja Utama (IKU)

    Terdapat sembilan IKU KKP sebagai ukuran keberhasilannya yang terbagi

    antara fungsi ekonomi dan fungsi lingkungan hidup, adalah:

    A. Fungsi Ekonomi

    1) Kontribusi PDB perikanan terhadap PDB nasional tanpa migas.

    2) Hasil produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

    3) Unit pengolahan ikan yang bersertifikat standar kelayakan

    pengolahan (SKP) dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP).

    4) Nilai Tukar Nelayan/Pembudidaya Ikan.

    5) Nilai Ekspor Hasil Perikanan.

    6) Konsumsi Ikan dengan target sebesar 33,14 kg/kap/th.

    B. Fungsi Lingkungan Hidup

    1) Luas kawasan konservasi laut dan perairan.

    2) Jumlah pulaupulau kecil termasuk pulau kecil terluar yang

    difasilitasi pengelolaannya.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 2.4

    3) Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia bebas IUU

    Fishing dan kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan

    perikanan (SDKP).

    2.2. Penetapan Kinerja KKP Tahun 2012

    Sebagai penjabaran dari sasaran yang hendak dicapai dalam

    pembangunan kelautan dan perikanan telah ditetapkan target-target sasaran

    IKU yang tertuang didalam Penetapan Kinerja (TAPJA) tahun 2012 yang telah

    disepakati, yaitu:

    A. Fungsi Ekonomi:

    1) Kontribusi PDB Perikanan terhadap PDB Nasional tanpa migas dengan

    target 4,5% .

    2) Produksi Perikanan dengan target sebesar 14,86 juta ton, terdiri dari

    produksi perikanan tangkap sebesar 5,44 juta ton dan produksi

    perikanan budidaya sebesar 9,42 juta ton.

    3) Nilai Ekspor Hasil Perikanan sebesar USD 3,60 miliar.

    4) Konsumsi Ikan sebesar 33,14 kg/kap/th.

    5) Jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang ber-Sertifikat Kelayakan

    Pengolahan (SKP) sebanyak 1.445 unit per tahun.

    6) Nilai Tukar Nelayan/Pembudidaya Ikan senilai 110.

    B. Fungsi Lingkungan Hidup:

    1) Luas kawasan konservasi laut dan perairan dengan target seluas 3.225

    (kumulatif ribu ha).

    2) Jumlah pulau-pulau kecil termasuk pulau kecil terluar yang dikelola

    sebanyak 60 (pulau per tahun).

    3) Persentase wilayah perairanIndonesia bebas illegal fishing dan

    kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan sebesar

    41%.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 2.5

    Dengan jumlah pagu anggaran yang dialokasikan tahun 2012 sebesar

    Rp6.459.088.174.000.

    TAPJA KKP tahun 2012 diimplementasikan ke dalam 10 (sepuluh)

    program sebagai berikut:

    1) Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap.

    Tujuan program adalah meningkatnya produksi dan produktivitas

    usaha perikanan tangkap berbasis pengelolaan sumber daya ikan yang

    berkelanjutan; meningkatnya kesejahteraan nelayan. Sasarannya adalah

    meningkatnya produksi perikanan tangkap dan kesejahteraan nelayan

    berbasis kelestarian SDI. Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan yang

    dilaksanakan adalah:

    a) Pengelolaan Sumber Daya Ikan.

    b) Pembinaan dan Pengembangan Kapal Perikanan, Alat Penangkap

    Ikan, dan Pengawakan Kapal Perikanan.

    c) Pengembangan, Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan

    Perikanan.

    d) Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap yang Efisien, Tertib, dan

    Berkelanjutan.

    e) Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan dan Pemberdayaan

    Nelayan Skala Kecil.

    f) Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

    Lainnya Ditjen PT.

    Unit kerja penanggung jawab program adalah Ditjen Perikanan

    Tangkap dengan jumlah pagu anggaran yang dialokasikan tahun 2012

    sebesar Rp1.494.425.772.000.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 2.6

    2) Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya.

    Tujuan program adalah meningkatnya produksi perikanan budidaya,

    dengan sasaran program peningkatan produksi perikanan budidaya

    (volume dan nilai). Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan

    yang dilaksanakan adalah:

    a) Pengembangan Sistem Produksi Pembudidayaan Ikan.

    b) Pengembangan Sistem Perbenihan Ikan.

    c) Pengembangan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkungan

    Pembudidayaan Ikan.

    d) Pengembangan Sistem Usaha Pembudidayaan Ikan.

    e) Pengembangan Sistem Prasarana dan Sarana Pembudidayaan Ikan.

    f) Pengawalan dan Penerapan Teknologi Terapan Adaptif Perikanan

    Budidaya.

    g) Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

    Lainnya Ditjen PB.

    Unit kerja penanggung jawab program adalah Ditjen Perikanan

    Budidaya, dengan jumlah pagu anggaran yang dialokasikan tahun 2012

    sebesar Rp1.468.755.006.000.

    3) Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan.

    Tujuan program adalah meningkatnya volume produk olahan hasil

    perikanan, nilai produk hasil perikanan nonkonsumsi, rata-rata konsumsi

    ikan per kapita nasional, nilai ekspor hasil perikanan, dan nilai investasi

    bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, dengan sasaran

    peningkatan produk perikanan prima yang berdaya saing di pasar

    domestik dan internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan

    yang dilaksanakan adalah:

    a) Fasilitasi Pengembangan Industri Pengolahan Hasil Perikanan.

    b) Fasilitasi Pengembangan Produk Hasil Perikanan Nonkonsumsi.

    c) Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Dalam Negeri

    Hasil Perikanan.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 2.7

    d) Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Luar Negeri

    Hasil Perikanan.

    e) Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Sistem Usaha dan investasi

    Perikanan.

    f) Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

    Lainnya Ditjen P2HP.

    Unit kerja penanggung jawab program adalah Ditjen Pengolahan dan

    Pemasaran Hasil Perikanan, dengan jumlah pagu anggaran yang

    dialokasikan tahun 2012 sebesar Rp552.567.014.000.

    4) Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

    Tujuan program adalah mewujudkan tertatanya dan

    dimanfaatkannya wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil secara lestari,

    dengan sasaran peningkatan persentase pendayagunaan sumber daya

    laut, pesisir dan pulau-pulau kecil. Untuk mencapai tujuan tersebut,

    kegiatan yang dilaksanakan adalah:

    a) Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi Kawasan dan Jenis.

    b) Penataan Ruang dan Perencanaan Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir

    dan Pulau-Pulau Kecil.

    c) Pendayagunaan Pesisir dan Lautan.

    d) Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil.

    e) Pelayanan Usaha dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir.

    f) Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

    Lainnya Ditjen KP3K.

    Unit kerja penanggung jawab program adalah Ditjen Kelautan,

    Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, dengan jumlah pagu anggaran yang

    dialokasikan tahun 2012 sebesar Rp582.141.542.000.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 2.8

    5) Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.

    Tujuan program adalah meningkatnya ketaatan dan ketertiban

    dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan dengan sasaran

    perairan Indonesia bebas Illegal, Unreported & Unregulated (IUU) Fishing

    serta kegiatan yang merusak sumberdaya kelautan dan perikanan. Untuk

    mencapai tujuan tersebut, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah:

    a) Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Perikanan.

    b) Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Kelautan.

    c) Peningkatan Operasional dan Pemeliharaan Kapal Pengawas.

    d) Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengawasan dan Pemantuan

    Kapal Perikanan.

    e) Penyelesaian Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan.

    f) Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

    Lainnya Ditjen PSDKP.

    Unit kerja penanggung jawab program adalah Ditjen PSDKP, dengan

    jumlah pagu anggaran yang dialokasikan tahun 2012 sebesar

    Rp509.674.190.000.

    6) Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan

    Tujuan program ini adalah menyiapkan ilmu, pengetahuan dan

    teknologi sebagai basis kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan

    dengan sasaran termanfaatkannya Iptek hasil penelitian dan

    pengembangan oleh para pemangku kepentingan. Untuk mencapai tujuan

    tersebut, kegiatan yang dilaksanakan adalah:

    a) Penelitian dan Pengembangan IPTEK Perikanan Tangkap.

    b) Penelitian dan Pengembangan IPTEK Perikanan Budidaya.

    c) Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan.

    d) Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kewilayahan, Dinamika dan

    Sumber Daya Non Hayati Pesisir dan Laut.

    e) Penelitian dan Pengembangan IPTEK Pengolahan Produk dan

    Bioteknologi Kelautan dan Perikanan.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 2.9

    f) Penelitian dan Perekayasaan Sosial Ekonomi Kelautan dan

    Perikanan.

    g) Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

    Lainnya Balitbang KP.

    Unit kerja penanggung jawab program adalah Badan Penelitian dan

    Pengembangan Kelautan dan Perikanan, dengan jumlah pagu anggaran

    yang dialokasikan tahun 2012 sebesar Rp529.992.058.000.

    7) Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

    Tujuan program adalah meningkatkan kualitas SDM kelautan dan

    perikanan dengan sasaran meningkatnya kompetensi SDM kelautan dan

    perikanan. Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan yang dilaksanakan

    adalah:

    a) Pendidikan Kelautan dan Perikanan.

    b) Pelatihan Kelautan dan Perikanan.

    c) Penyuluhan Kelautan dan Perikanan.

    d) Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

    Lainnya BPSDMKP.

    Unit kerja penanggung jawab program adalah Badan Pengembangan

    Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, dengan jumlah pagu

    anggaran yang dialokasikan tahun 2012 sebesar Rp596.557.571.000.

    8) Program Pengembangan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan

    Keamanan Hasil Perikanan.

    Tujuan program adalah lalu-lintas hasil perikanan yang memenuhi

    sistem jaminan kesehatan serta sistem jaminan mutu dan keamanan hasil

    perikanan dengan sasaran yaitu meningkatnya lalu-lintas hasil perikanan

    yang memenuhi sistem jaminan kesehatan serta sistem jaminan mutu dan

    keamanan hasil perikanan. Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan

    yang dilaksanakan adalah:

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 2.10

    a) Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

    lainnya BKIPM.

    b) Pengembangan dan pembinaan perkarantinaan ikan.

    c) Pengembangan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan.

    d) Pengembangan sistem manajemen karantina ikan, mutu dan

    keamanan hasil perikanan.

    Unit kerja penanggung jawab program adalah Badan Karantina Ikan,

    Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, dengan jumlah pagu

    anggaran yang dialokasikan tahun 2012 sebesar Rp267.781.964.000.

    9) Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur KKP

    Tujuan program adalah meningkatkan pengendalian akuntabiltas

    kinerja pembangunan kelautan dan perikanan dengan sasaran program

    meningkatnya prosentase capaian kinerja pembangunan KP. Untuk

    mencapai tujuan tersebut, kegiatan yang dilaksanakan adalah:

    a) Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Mitra Kerja Inspektorat I

    dalam Pelaksanaan Pembangunan Kelautan dan Perikanan di

    Sekretariat Jenderal, BPSDMKP dan BKIPM.

    b) Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Mitra Kerja Inspektorat II

    dalam Pelaksanaan Pembangunan Kelautan dan Perikanan di Ditjen

    PT dan Ditjen PSDKP.

    c) Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Mitra Kerja Inspektorat III

    dalam Pelaksanaan Pembangunan Kelautan dan Perikanan di Ditjen

    PB dan Ditjen KP3K.

    d) Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Mitra Kerja Inspektorat IV

    dalam Pelaksanaan Pembangunan Kelautan dan Perikanan di Ditjen

    P2HP dan Balitbang KP.

    e) Pengawasan Akuntabilitas Aparatur dengan Tujuan Tertentu pada

    Pelaksanaan Pembangunan Kelautan dan Perikanan serta

    Pengawasan pada Unit Kerja Inspektorat Jenderal.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 2.11

    f) Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

    Lainnya Inspektorat Jenderal.

    Unit kerja penanggung jawab program adalah Inspektorat Jenderal,

    dengan jumlah pagu anggaran yang dialokasikan tahun 2012 sebesar

    Rp60.296.837.000.

    10) Program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

    Teknis Lainnya

    Tujuan program adalah meningkatkan pembinaan dan koordinasi

    penyelenggaraan pembangunan kelautan dan perikanan dengan sasaran

    meningkatnya kesesuaian pelaksanaan dukungan manajerial. Untuk

    mencapai tujuan tersebut, kegiatan yang dilaksanakan adalah:

    a) Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan, Penganggaran dan

    Monitoring Evaluasi Pembangunan KP.

    b) Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian KKP.

    c) Pembinaan Pelaksanaan dan Koordinasi Pengelolaan Keuangan KKP.

    d) Pembinaan dan Koordinasi Penyiapan Produk Hukum dan Penataan

    Organisasi KKP.

    e) Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Pelayanan Penunjang

    Pelaksanaan Tugas KKP.

    f) Pengembangan Data Statistik dan Informasi Kelautan dan Perikanan.

    g) Pengembangan dan Pembinaan Kerja sama Internasional dan

    Antarlembaga Bidang Kelautan dan Perikanan.

    h) Perumusan dan Pengembangan Kebijakan Kelautan.

    Unit kerja penanggungjawab program adalah Sekretariat Jenderal,

    dengan jumlah pagu anggaran yang dialokasikan tahun 2012 sebesar

    Rp396.896.220.000.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.1

    BAB III

    AKUNTABILITAS KINERJA

    3.1. Pengelolaan Kinerja Kementerian

    KP telah melaksanakan secara berkala setiap 3 bulan penilaian kinerja

    utama dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Kementerian tahun

    2012 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja

    untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja

    yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam

    pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya

    dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat

    capaian kinerja yaitu:

    No. Kategori Rentang Nilai Kode

    1. Sangat Baik > 100 Biru

    2. Baik 80 100 Hijau

    3. Cukup 50 79 Kuning

    4. kurang < 49 Merah

    Dari hasil penilaian capaian IKU KKP yang telah dilakukan secara

    periodik setiap tiga bulan mulai triwulan I sampai triwulan IV selama tahun

    2012, capaian kinerja kesembilan IKU besarnya bervariasi, seperti pada gambar

    berikut.

    K

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.2

    Tabel 1. Capaian Kinerja Utama Kementerian Tahun 2012

    3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)Tahun 2012

    Capaian kinerja utama KKP selama tahun 2012 berdasarkan kesembilan

    IKU adalah seperti pada tabel berikut:

    Tabel 2. Capaian IKU Kementerian Tahun 2012

    No. Sasaran

    Strategis Indikator Kinerja

    Target

    2012

    Realisasi

    Kategori Capaian

    Kinerja %

    FUNGSI EKONOMI

    1. Memperkuat

    Kelembagaan

    dan SDM

    secara

    Terintegrasi

    1. Nilai Tukar Nelayan/

    Pembudidaya Ikan

    110 105,37 95,79 Baik

    2.

    Meningkatan

    Produktivitas

    dan Daya

    Saing Berbasis

    Pengetahuan

    2. PDB Sub sektor Perikanan:

    - Kontribusi PDB

    Perikanan terhadap PDB

    Nasional tanpa migas (%)

    4,50 3,48 77,33 cukup

    - Pertumbuhan PDB

    Perikanan (%)

    6,85 6,48 94,59 baik

    3. Produksi Perikanan (juta

    ton)

    14,86 15,26 102,69 Sangat

    baik

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.3

    No. Sasaran

    Strategis Indikator Kinerja

    Target

    2012

    Realisasi

    Kategori Capaian

    Kinerja %

    FUNGSI EKONOMI

    - Perikanan tangkap 5,44 5,81 106,80 Sangat

    baik

    - Perikanan budidaya 9,42 9,45 100,32 Sangat

    baik

    3. Memperluas

    Akses Pasar

    Domestik dan

    Internasional

    4. Nilai Ekspor Hasil

    Perikanan (USD miliar)

    3,6 3,85 107,05 Sangat

    baik

    5. Konsumsi Ikan

    (kg/kap/th)*

    33,14 33,89 102,26 Sangat

    baik

    6. Jumlah Unit Pengolahan

    Ikan yang Bersetifikat

    Surat Kelayakan

    Pengolahan/SKP (unit per

    tahun)

    1.445 1.506 104,22 Sangat

    baik

    FUNGSI LINGKUNGAN

    2.

    Mengelola

    Sumberdaya

    Kelautan dan

    Perikanan

    Secara

    Berkelanjutan

    7. Luas Kawasan Konservasi

    Laut dan Perairan (juta ha)

    15,9 16,06 101,00 Sangat

    baik

    8. Jumlah Pulau-Pulau Kecil,

    termasuk Pulau Kecil

    Terluar yang Dikelola

    (pulau per tahun)

    60 74 123,33 Sangat

    baik

    9. Persentase Wilayah

    Perairan Indonesia Bebas

    Illegal Fishing dan

    Kegiatan yang Merusak

    Sumber Daya Kelautan dan

    Perikanan (%)

    41 % 41,12 % 100,29 Sangat

    baik

    3.3. AnalisisCapaian IKU Tahun 2012

    Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya, Renstra KKP tahun 2010-

    2014 yang di dalamnya memuat sasaran dengan sembilan indikator

    keberhasilannya, telah dijadikan panduan dalam penyusunan rencana kinerja

    dan penetapan kinerja tahunan pembangunan kelautan dan perikanan, sasaran

    strategis tersebut dibedakan antara fungsi ekonomi dengan fungsi lingkungan.

    Penjelasan prestasi kinerja pembangunan kelautan dan perikanan sepanjang

    tahun 2012 sebagaimana pada uraian berikut.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.4

    3.3.1. Fungsi Ekonomi

    Pada fungsi ekonomi ini terdapat 3 sasaran strategis yang akan dicapai,

    yaitu:

    1) Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi;

    2) Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan;

    3) Memperluas Akses Pasar Domestik dan Internasional.

    Sasaran ini ditetapkan berdasarkan pertimbangan terhadap tantangan

    dan permasalahan pembangunan kelautan dan perikanan yang dihadapi selama

    ini. Rendahnya produktivitas dan daya saing usaha kelautan dan perikanan

    yang antara lain disebabkan struktur armada yang masih didominasi oleh kapal

    berukuran kecil, belum terintegrasinya sistem produksi hulu dan hilir, dan

    masih terbatasnya sarana dan prasarana yang dibangun.

    Disamping itu, Indonesia juga masih menghadapi beberapa kondisi yang

    belum sepenuhnya dapat mendukung untuk memenuhi persyaratan mutu

    produk ekspor hasil perikanan yang semakin ketat dari negara pengimpor,

    seperti Uni Eropa. Dilain pihak, aspek yang mempengaruhi lemahnya daya

    saing dan produktivitas yang sangat mendasar adalah dalam aspek kualitas

    sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaannya. Dimana jumlah SDM yang

    bergantung pada kegiatan usaha kelautan dan perikanan sangat besar dan

    dengan pengetahuan, penguasaan teknologi dan kemampuan serta infrastuktur

    untuk akses informasi yang minim dan tidak merata di seluruh wilayah

    Indonesia yang berkepulauan. Diperparah oleh minimnya kelembagaan yang

    menaungi kegiatan usaha mereka dengan posisi tawar dan sistem

    organisasinya yang lemah, maka hal ini mengakibatkan SDM pelaku usaha

    bidang kelautan dan perikanan tingkat kesejahteraannya pun menjadi rendah.

    Berdasarkan hal tersebut di atas maka prestasi kinerja dari setiap

    sasaran strategis didasarkan pada capaian indikator-indikatornya, dengan

    penjelasan seperti pada uraian berikut.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.5

    3.3.1.1. Sasaran 1: Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara

    Terintegrasi

    Prestasi capaian sasaran ini dinilai dari satu indikator yaitu Nilai Tukar

    Nelayan (NTN) yang di dalamnya termasuk aktifitas penangkapan ikan dan

    pembudidayaan ikan sebagaimana pada tabel berikut.

    Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran Memperkuat Kelembagaan dan

    SDM secara Terintegrasi

    No Indikator

    Kinerja

    Target

    2012 *)

    Target RPJM **)

    (2014)

    Capaian

    Kinerja

    %

    thd target 2012

    %

    Thd target 2014

    1 NTN 110 112 105,37 95,79 94,08

    Keterangan :

    *) Angka target berdasarkan Renstra 2010-2014 (Permen KP No.06/2010)

    **) Angka berdasarkan Review Renstra 2010-2014 (Permen KP No.15/2012)

    NTN dijadikan sebagai indikator keberhasilan pada sasaran ini yang

    dihitung rata-rata dalam satu tahun. Nilai tukar ini digunakan untuk

    mempertimbangkan seluruh penerimaan (revenue) dan seluruh pengeluaran

    (expenditure) keluarga nelayan maupun pembudidaya ikan. Selain itu, juga

    digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan secara

    relatif dan merupakan ukuran kemampuan keluarga nelayan atau

    pembudidaya ikan untuk memenuhi kebutuhan subsistennya.

    Berdasarkan data NTN sampai dengan Bulan Desember 2012, rata-rata

    NTN adalah 105,37% atau 96% dari angka target yang ditetapkan, dimana pada

    tahun 2012 ditargetkan 110. Nilai NTN tertinggi terjadi pada Agustus yakni

    105,66 dan terendah pada Februari yaitu sebesar 105,14. Terdapat pola yang

    berbeda antara NTN tahun 2011 dan tahun 2012, dimana nilai NTN 2012 rata-

    rata per bulan lebih rendah dibanding rata-rata setiap bulan tahun 2011.

    Namun demikian nilai rata-rata NTN bulanan masih di atas 100, artinya

    nelayan masih dapat menyimpan hasil pendapatan yang diperoleh dari

    kegiatan penangkapan ikan setelah digunakan untuk memenuhi kebutuhan

    operasional dan hidup sehari-harinya.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.6

    Gambar 6. Grafik Perkembangan NTN Tahun 2011 dan 2012

    Jika dibandingkan dengan target pada RPJM 2014 dimana NTN sudah

    mecapai 112, maka capaian NTN sampai dengan tahun 2012 ini telah mencapai

    94,08% dari yang ditargetkan.

    Berdasarkan pencatatan data di 32 provinsi di Indonesia selama tahun

    2012 rata-rata NTN nasional tahun 2012 turun sebesar 0,83% dibanding rata-

    rata tahun 2011, yakni dari 106,24 tahun 2011 turun menjadi 105,36 tahun

    2012. Penurunan NTN dikarenakan selisih antara indeks yang diterima (It)

    dengan indeks yang dibayar (Ib) pada tahun 2012 lebih kecil dari tahun 2011,

    selisih antara It dengan Ib 2012 sebesar 7,15 sedangkan tahun 2011 sebesar

    8,01. Pada tahun 2012, jumlah provinsi yang nilai NTN-nya di bawah 100

    bertambah di Pulau Sumatera dan Jawa, sehingga rata-rata NTN tahun 2012

    mengalami penurunan dibanding tahun 2011.

    Gambar 7. Peta Sebaran NTN per Provinsi Tahun 2011 dan 2012

    104,00

    104,50

    105,00

    105,50

    106,00

    106,50

    107,00

    2012 2011

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.7

    Secara lebih spesifik, penurunan NTN tahun 2012 disebabkan

    menurunnya nilai indeks biaya produksi dan penambahan barang modal

    (BPPBM) terutama berasal dari komponen usaha budidaya yang meliputi obat-

    obatan dan pupuk (termasuk pakan), sewa lahan, dan pajak.

    Tabel 4. Data Sumber Terutama Komponen Usaha Budidaya, Obat-Obatan,

    Pupuk (Termasuk Pakan), Sewa Lahan, dan Pajak

    Persentase peningkatan NTN tertinggi terjadi pada periode tahun 2008

    ke tahun 2009 sebesar 4,50% yakni dari 101,14 menjadi 105,69. Pada tahun

    berikutnya berfluktuasi, yakni turun 0,13% atau 105,55 tahun 2010, naik

    kembali 0,65% atau 06,24 tahun 2011 dan turun 0,82% atau menjadi 105,37

    tahun 2012.

    Berdasarkan persentase perkembangan NTN dalam 4 tahun terakhir

    (2009-2012) yang cenderung berflutuaksi dengan peningkatan tertinggi 0,65%

    Kelompok dan Sub kelompok 2011 2012

    Persentase

    Perubahan

    (%)

    (1) (2) (3) (4)

    1. Nilai Tukar Nelayan 106.24 105,37 -0.83

    2. Indeks Diterima Nelayan 136,46 140,25 2.73

    a. Penangkapan 138,04 142,61 3.27

    b. Budidaya 124,64 126,81 1.76

    3. Indeks Dibayar Nelayan 128,45 133,10 3.63

    a. Indeks Kosumsi Rumah Tangga 135,45 141,84 4.73

    Bahan Makanan 142,37 149,36 4.96

    Makanan Jadi 132,38 139,78 5.66

    Perumahan 136,40 143,32 5.21

    Sandang 129,80 135,72 4.75

    Kesehatan 123,53 127,76 3.64

    Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 119,28 122,48 2.90

    Transportasi dan Komunikasi 113,92 115,80 1.82

    b. Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM)

    116,90 118,63 1.65

    Bibit 104,61 104,01 -0.66

    Obat-obatan dan Pupuk 118,80 116,94 -1.83

    Transportasi dan Komunikasi 112,46 111,23 -1.28

    Sewa lahan, Pajak dan Lainnya 127,25 124,61 -2.48

    Upah Buruh 117,25 115,68 -1.60

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.8

    pada NTN tahun 2011 maka diproyeksi NTN pada tahun berikutnya tidak akan

    meningkat di atas 1% jika tidak ada langkah-langkah signifikan untuk menekan

    biaya produksi bagi rumah tangga nelayan/pembudidaya ikan. Kenaikan biaya

    produksi terutama untuk usaha pembudidaya ikan terutama disebabkan

    meningkatnya harga-harga obat-obatan, pupuk, pakan dan sewa lahan.

    Sedangkan untuk nelayan peningkatan biaya produksi relatif kecil (dibawah

    1%), umumnya terjadi pada harga pelumas, sewa motor tempel, ongkos angkut

    dan biaya pembuatan jaring insang.

    Adapun beberapa Provinsi yang NTN-nya di bawah 100 menyumbang

    besar terhadap turunnya NTN tahun 2012 terdapat 13 provinsi yaitu Aceh,

    Sumatera Utara, Riau, Jambi, Babel, Jawa Timur, Banten, Bali, NTB, Kalimantan

    Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Papua namun juga terdapat

    Provinsi yang NTN-nya mencapai lebih dari 110 terdapat di 9 provinsi, yaitu

    Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, DIY, Sulawesi Tengah,

    Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua Barat.

    Tabel 5. Nilai NTN setiap Provinsi Tahun 2012

    No. Provinsi

    TAHUN 2012

    Indeks Diterima Indeks

    Dibayarkan NTN

    1 Aceh 128,46 128,53 99,95

    2 Sumatera Utara 129,83 130,95 99,15

    3 Sumatera Barat 149,42 135,36 110,38

    4 Riau 114,46 125,90 90,91

    5 Jambi 117,62 129,67 90,71

    6 Sumatera Selatan 149,72 129,71 115,43

    7 Bengkulu 150,35 137,54 109,31

    8 Lampung 142,67 125,31 113,86

    9 Kep,Bangka Belitung 105,83 117,94 89,73

    10 Kepulauan Riau 131,19 122,01 107,53

    11 Jawa Barat 153,71 136,63 112,50

    12 Jawa Tengah 148,42 135,52 109,52

    13 DI, Yogyakarta 140,82 122,94 114,53

    14 Jawa Timur 135,48 136,12 99,53

    15 Banten 137,75 139,31 98,87

    16 Bali 113,63 133,22 85,30

    17 Nusa Tanggara Barat 129,77 134,77 96,29

    18 Nusa Tenggara Timur 160,13 137,48 116,48

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.9

    No. Provinsi

    TAHUN 2012

    Indeks Diterima Indeks

    Dibayarkan NTN

    19 Kalimantan Barat 137,27 131,71 104,22

    20 Kalimantan Tengah 134,21 129,00 104,04

    21 Kalimantan Selatan 110,79 127,45 86,93

    22 Kalimantan Timur 115,06 129,32 88,98

    23 Sulawesi Utara 125,62 132,32 94,94

    24 Sulawesi Tengah 147,00 132,45 111,00

    25 Sulawesi Selatan 147,43 131,37 112,22

    26 Sulawesi Tenggara 138,49 128,16 108,05

    27 Gorontalo 136,04 128,67 105,73

    28 Sulawesi Barat 138,95 131,35 105,78

    29 Maluku 170,51 135,89 125,46

    30 Maluku Utara 132,39 132,02 100,28

    31 Papua Barat 145,94 130,17 112,11

    32 Papua 105,27 126,86 82,98

    Sebagaimana tahun 2011, Provinsi Papua menjadi provinsi yang

    memiliki nilai NTN terendah sedangkan nilai NTN tertinggi terdapat di Provinsi

    Maluku. Adapun pola perkembangan NTN secara nasional sejak tahun 2009

    sampai dengan tahun 2012 memperlihatkan trend yang semakin meningkat

    sebagaimana disajikan pada gambar grafik berikut ini.

    Gambar 8. Pola Perkembangan NTN tahun 2009 s.d 2012

    Besarnya dinamika NTN sepanjang tahun, mencerminkan tidak

    stabilnya kegiatan usaha perikanan. Hal ini berarti dinamika kondisi iklim,

    perubahan harga faktor produksi, nilai komoditas dan akses pasar cukup

    berpengaruh terhadap kegiatan usaha perikanan, baik di sektor penangkapan

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.10

    maupun pembudidayaan. Oleh karena itu di masa mendatang perlu

    diperhatikan dan diprioritaskan kembali, program-program atau kegiatan yang

    ditujukan untuk dapat mengurangi fluktuasi perubahan nilai tukar sepanjang

    tahun serta dapat meningkatkan efesiensi usaha. Oleh karena itu beberapa

    kegiatan-kegiatan berikut perlu mendapat perhatian dan prioritas dimasa

    mendatang, antara lain adalah:

    Penanganan musim paceklik bagi nelayan, melalui bantuan kebutuhan

    pangan dan diversifikasi usaha.

    Bantuan modal usaha bagi usaha kecil, menengah maupun pemula.

    Penyiapan dukungan terhadap sarana dan prasarana usaha perikanan,

    seperti: pelabuhan, alat tangkap, Balai Benih Ikan (BBI), aksesibilitas

    seperti jalan produksi bagi usaha budidaya, dan lain-lain.

    Ketersediaan dan kemudahan akses terhadap berbagai faktor produksi,

    seperti: bahan bakar minyak (SPDN), air bersih, ketersediaan induk dan

    benih, pakan, obat-obatan, dan lain-lain.

    Meningkatkan efektifitas operasional penangkapan ikan melalui

    penyediaan informasi dan penerapan teknologi peta perkiraan daerah

    penangkapan ikan, penggunaan alat bantu penangkapan dan lain

    sebagainya.

    3.3.1.2. Sasaran 2: Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan

    Prestasi capaian sasaran ini dinilai dari 2 indikator yang diukur pada

    kontribusi PDB (Produk Domestik Bruto) sub sektor perikanan dan produksi

    perikanan. Berdasarkan hasil review Renstra KKP 2010-2014 yang

    dilaksanakan pada Agustus 2012, maka indikator kontribusi PDB selanjutnya

    diubah menjadi pertumbuhan PDB, dan indikator produksi perikanan

    ditambahkan dengan produksi garam rakyat. Oleh karena itu dalam

    pemantauan kinerja dimasa transisi tahun 2012 ini kedua indikator tersebut

    digunakan sebagai penilaian kinerja sasaran strategis kedua ini, sebagaimana

    disajikan pada tabel berikut.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.11

    Tabel 6. Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran Meningkatkan Produktivitas

    dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan Tahun 2012

    No Indikator Kinerja Target

    20121)

    Target

    RPJM2)

    (2014)

    Capaian

    Kinerja

    %

    thd

    target

    2012

    %

    Thd

    target

    2014

    1

    PDB Perikanan :

    - Kontribusi terhadap PDB Nasional tanpa Migas (%)1)

    - Pertumbuhan PDB Perikanan (%/thn) 2)

    4,50

    6,85 3)

    -

    7,25

    3,48

    6,48

    77,33

    94,59

    -

    92,57

    2 Produksi Perikanan yang terdiri dari

    produksi perikanan tangkap dan

    perikanan budidaya (Ton)

    14,86 22,39 15,26 102,69 68,16

    Produksi perikanan tangkap 5,44 5,50 5,81 106,80 105,64

    Produksi perikanan budidaya 9,42 16,89 9,45 100,32 55,95

    Produksi garam rakyat (Juta ton) 2) 1,32 3) 3,3 2,02 153,03 61,21

    Keterangan : 1) Indikator berdasarkan Renstra 2010-2014 (Permen KP No.06/2010) 2) Indikator berdasarkan Review Renstra 2010-2014 (Permen KP No.15/2012) 3) Target berdasarkan Penetapan Kinerja (Tapja) Tahun 2012.

    a. PDB Sub-sektor Perikanan

    Kekuatan ekonomi perikanan dari sektor primer dicerminkan dari PDB

    sub sektor perikanan yang memiliki peran strategis dalam memberikan

    sumbangan terhadap PDB nasional. Pertumbuhan PDB perikanan dari tahun

    ketahun selalu meningkat, hal tersebut menggambarkan bahwa kemampuan

    sumberdaya perikanan patut menjadi pertimbangan untuk diperhitungkan

    dalam perekonomian nasional.

    Dalam periode 2008-2012 pertumbuhan PDB sub sektor perikanan

    mencapai 5,74% per tahun dan merupakan rata-rata tertinggi dalam sektor

    Pertanian secara umum. Dalam dua tahun terakhir PDB sub sektor perikanan

    tumbuh di atas rata-rata nasional dan dalam 4 tahun terakhir memiliki rata-

    rata pertumbuhan tertinggi dalam sektor pertanian secara umum. Hal ini

    menunjukkan bahwa subsektor perikanan memegang peranan strategis dalam

    mendorong pertumbuhan pada PDB kelompok pertanian secara umum,

    maupun pada PDB nasional.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.12

    Gambar 9. Grafik Pertumbuhan PDB Sektor Pertanian dan Nasional Tahun

    2008-2012

    Besaran PDB subsektor perikanan pada tahun 2012 adalah sebesar

    Rp255,33 triliun atau naik sebesar 6,48% dibanding tahun 2011. Kontribusi

    subsektor perikanan terhadap PDB nasional menyumbang sebesar 3,10% atau

    kontribusi terhadap PDB tanpa migas mencapai 3,36%. Perubahan kontribusi

    subsektor perikanan dalam 3 tahun terakhir ini relatif kecil. Selengkapnya

    perkembangan PDB sektor perikanan sebagaimana disajikan pada tabel

    berikut.

    Tabel 7. PDB Perikanan (Atas Dasar Harga Berlaku) Tahun 2008-2012

    (Miliar Rupiah)

    LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010* 2011** 2012***

    Pertanian, Peternakan,

    Kehutanan dan Perikanan 716.656,2 857.196,8 985.448,8 1.093.466,0 1.190.412,4

    a Tanaman Bahan Makanan

    349.795,0 419.194,8 482.377,1 530.603,7 574.330,0

    b Tanaman Perkebunan 105.960,5 111.378,5 136.026,8 153.884,7 159.753,9

    c Peternakan dan Hasil-hasilnya

    83.276,1 104.883,9 119.371,7 129.578,3 146.089,7

    d K e h u t a n a n 40.375,1 45.119,6 48.289,8 51.638,1 54.906,5

    e P e r i k a n a n 137.249,5 176.620,0 199.383,4 227.761,2 255.332,3

    Produk Domestik Bruto 4.948.688,4 5.606.203,4 6.436.270,8 7.427.086,1 8.241.864,3

    PDB Tanpa Migas 4.427.633,5 5.141.414,4 5.936.237,8 6.794.373,4 7.604.759,1

    Persentase PDB Perikanan

    thd :

    - PDB Pertanian 19,15 20,60 20,23 20,83 21,45

    - PDB 2,77 3,15 3,10 3,07 3,10

    - PDB Tanpa Migas 3,10 3,44 3,36 3,35 3,36

    Sumber : BPS, 2012

    Ket : *) Angka sementara, **) Angka sangat sementara, ***)Angka sangat sangat sementara

    5,07

    4,16

    6,04

    6,72 6,48

    -6,00

    -4,00

    -2,00

    0,00

    2,00

    4,00

    6,00

    8,00

    2008 2009 2010* 2011** 2012***

    Tanaman Bahan Makanan Tanaman Perkebunan Peternakan dan Hasil-hasilnya K e h u t a n a n P e r i k a n a n PRODUK DOMESTIK BRUTO

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.13

    Jika dibandingkan dengan target target tahun 2012 maka capaian

    pertumbuhan PDB perikanan tahun 2012 ini baru mencapai 94,59%,

    sedangkan jika dibandingkan dengan target dalam Renstra KKP sampai tahun

    2014 pertumbuhan PDB subsektor perikanan sebesar 7,25%, maka capaian

    pertumbuhan PDB subsektor perikanan sampai tahun 2012 ini baru mencapai

    92,57% dari target sampai tahun 2014.

    Sektor pertanian mengalami pertumbuhan terendah kedua dalam

    perekonomian nasional, namun pertumbuhan subsektor perikanan yang

    tumbuh 2,9% dalam lima tahun terakhir atau 3,0% dalam setahun terakhir

    belum dapat mengimbangi pertumbuhan sektor jasa terutama sektor

    pengangkutan dan komunikasi yang berkembang cukup signifikan (10,7%),

    sektor perdagangan (9,2%) dan industri pengolahan yang tumbuh 6,2%. Hal ini

    disebabkan kegiatan pada subsektor perikanan masih dipengaruhi oleh kondisi

    cuaca dan iklim sehingga aktifitas usaha tidak dapat berlangsung sepanjang

    waktu. Dilain pihak oleh karena struktur ekonomi nasional tahun 2011 sumber

    pertumbuhannya sebagian besar berasal dari ekspor, maka jika dibandingkan

    dengan nilai ekspor non-migas nasional, maka kontribusi ekspor sektor

    pertanian tahun 2011 ini mengalami penurunan dari 3,17% dari tahun 2010

    menjadi 2,54% pada tahun 2011.

    Oleh karena itu diharapkan peningkatan daya saing produk perikanan

    terutama untuk pasar ekspor di masa mendatang perlu mendapat perhatian

    khususnya untuk kegiatan-kegiatan yang mendorong peningkatan kualitas dan

    pengembangan akses pasar komoditas perikanan. Kondisi ini diharapkan dapat

    mendorong meningkatnya pertumbuhan PDB subsektor perikanan serta

    kontribusinya terhadap PDB nasional di masa datang.

    b. Produksi Perikanan

    Produksi perikanan tahun 2012 yang berasal dari kegiatan penangkapan

    dan budidaya mencapai 15,26 juta ton. Dari total produksi tersebut, perikanan

    budidaya menyumbang 9.45 juta ton (61,92%) dan perikanan tangkap sebesar

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.14

    5.81 juta ton (38,08%). Laju pertumbuhan rata-rata produksi perikanan sejak

    tahun 2008 mencapai 14,62% per tahun, dimana pertumbuhan budidaya

    sebesar 25,24% per tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan

    pertumbuhan perikanan tangkap yang hanya sebesar 3,83% per tahun.

    Perkembangan produksi perikanan selama tahun 2008-2012 dalam volume

    sebagaimana tabel berikut.

    Tabel 8. Volume Produksi Perikanan Tahun 2007-2011 (ton)

    Rincian Tahun

    Kenaikan

    Rata-rata

    (%)

    2008 2009 2010 2011 2012*)

    Volume Produksi 8.858.315 9.816.534 11.662.342 13.643.234 15.263.210 14,62

    Perikanan Tangkap 5.003.115 5.107.971 5.384.418 5.714.271 5.811.510 3,83

    Perikanan Laut 4.701.933 4.812.235 5.039.446 5.345729 5.438.150 3,72

    Perairan Umum 301.182 295.736 344.972 368.542 373.360 5,75

    Perikanan Budidaya 3.855.200 4.708.563 6.277.924 7.928.963 9.451.700 25,24

    Budidaya Laut 1.966.002 2.820.083 3.514.702 4.605.827 5.596.932 30,16

    Budidaya Payau 959.509 907.123 1.416.038 1.602.748 1.790.602 18,89

    Budidaya Tawar 929.689 981.357 1.347.184 1.720.388 2.064.166 22,63

    Ket : *) = Angka Sementara

    1) Produksi Perikanan Tangkap

    Capaian jumlah produksi perikanan tangkap pada tahun 2012 sebesar 5,8

    juta ton atau 107% dari target sebesar 5,44 juta ton. Capaian tersebut diiringi

    dengan capaian nilai produksinya sebesar 103% atau Rp73,017 triliun dari

    target sebesar Rp70,96 triliun. Perkembangan volume produksi dan nilai

    produksi perikanan tangkap selama kurun waktu 5 tahun yaitu dari tahun

    2008-2012 yaitu 3,83% per tahun namun perkembangan nilai produksinya

    mencapai 9,68% per tahun.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.15

    Gambar 10. Grafik perkembangan Volume dan Nilai Produksi Perikanan

    Tangkap Tahun 2008-2012

    Meningkatnya volume produksi perikanan tangkap, pada dasarnya

    didorong oleh semakin tertib dan berkualitasnya pendataan statistik perikanan

    tangkap, disamping kegiatan dalam rangka pemulihan sumberdaya ikan dan

    lingkungannya melalui pemacuan stok dan penyediaan rumah ikan serta

    program lain yang mendukung peningkatan upaya penangkapan seperti

    pengembangan sarana (penyediaan kapal Inka Mina sebanyak 240 unit, kapal

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.16

    Gambar 11. Hasil Tangkapan Ikan

    Saat ini upaya pengelolaan

    penangkapan ikan di laut lebih

    diarahkan pada pengendalian dan

    penataan faktor produksi untuk

    menghasilkan pemanfaatan yang

    berkesinambungan. Meskipun

    demikian, peningkatan produksi

    perikanan tangkap masih dapat

    dilakukan di perairan umum

    daratan melalui pengembangan Culture Based Fisheries (perikanan tangkap

    berbasis budidaya). Pertumbuhan penangkapan ikan di laut disamping dibatasi

    karena faktor tingkat pemanfaatan yang sudah mendekati Maximum

    Sustainable Yield (MSY), juga dipengaruhi oleh faktor perubahan iklim serta

    peraturan perundangan yang berlaku di Regional Fisheries Management

    Organization (RFMO).

    2) Produksi Perikanan Budidaya

    Sementara itu perkembangan produksi perikanan budidaya pada tahun

    2012 pertumbuhannya jauh lebih tinggi dibanding perikanan tangkap.

    Tingginya peningkatan produksi budidaya ini dipicu oleh berkembangnya

    usaha budidaya laut, terutama untuk komoditas rumput laut. Disamping itu

    meningkatnya jumlah lahan dan pelaku usaha di bidang budidaya juga

    mempengaruhi pertumbuhan produksi budidaya sepanjang tahun 2012

    sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.17

    Tabel 11. Jumlah Pembudidaya Ikan dan Luas Lahan Perikanan Budidaya

    Tahun 2010 dan 2011

    No. Jenis

    Budidaya

    Jumlah Pembudidaya Kenaikan

    (%)

    Luas Lahan Kenaikan

    (%) 2010 2011 2010 2011

    1. Laut 498.001 517.340 117.650 117.650 169.292 43,89

    2. Tambak 553.325 586.495 674.942 674.942 749.220 11,01

    3. Kolam 1.536.082 1.623.700 148.278 148.278 126.382 -14,77

    4. Karamba 104.917 119.719 637 637 561 -11,93

    5. Jaring Apung 62.692 79.310 744 744 1.294 73,92

    6. Sawah 407.230 417.370 138.715 138.715 151.630 9,31

    JUMLAH 3.162.247 3.343.934 5,75 1.080.966 1.198.379 10,86

    Capaian jumlah produksi perikanan budidaya pada tahun 2012 sebesar

    9.451.700 ton atau 100,38% dari target sebesar 9.415.700 ton. Capaian

    tersebut meningkat 19,20% dibandingkan dengan tahun 2011 atau meningkat

    35,47 dari tahun 2010. Dengan capaian total produksi perikanan budidaya

    (ikan dan rumput laut) sebesar 6.277.924 ton pada tahun 2010, berdasarkan

    data Food Agriculture Organization (FAO) (2012), produksi perikanan budidaya

    Indonesia tahun 2010 (tanpa rumput laut) sebesar 2,3 juta ton menempati

    peringkat keempat perikanan di Asia dan dunia setelah China, India dan

    Vietnam sebagaimana grafik di bawah. Sedangkan produksi rumput laut

    Indonesia pada tahun 2010 memberikan kontribusi sebesar 20,6% dari

    produksi dunia atau kurang lebih 3,9 juta ton.

    Volume produksi rumput laut tahun 2012 mencapai 65,61% dari total

    produksi perikanan budidaya diikuti oleh produksi budidaya perairan tawar

    seperti ikan nila, patin, mas, gurame dan lele serta budidaya payau seperti ikan

    bandeng, udang, nila dan rumput laut jenis Gracillaria sp. Sedangkan komoditas

    budidaya yang masuk dalam produksi air laut adalah rumput laut, kakap,

    kerapu, dan bandeng.

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.18

    Gambar 13. Menteri Kelautan dan

    Perikanan melakukan penebaran perdana

    benih udang vaname di Kab.Subang, Jawa

    Barat

    Gambar 12. Grafik Produksi Perikanan Budidaya (Tidak Termasuk Rumput

    Laut) 5 Terbesar Tahun 2010 di Dunia

    (sumber: The World Fisheries and Aquaculture 2012: FAO)

    Realisasi pencapaian produksi perikanan budidaya yang sudah melebihi

    target yang ditetapkan adalah pada budidaya ikan gurame mencapai 156,53%,

    disusul dengan produksi budidaya ikan mas sebesar 125,07% dan budidaya

    ikan bandeng sebesar 103,71%. Pencapaian ini antara lain distimulus oleh

    adanya (i) Program Pengembangan

    Usaha Mina Pedesaan (PUMP)

    Perikanan Budidaya, (ii) bantuan

    sarana dan prasarana, (iii) bantuan

    calon induk; dan (iv) program

    pengendalian kesehatan ikan dan

    lingkungan. Disamping itu,

    beberapa Pemerintah Daerah

    mensinergikan anggarannya guna

    mendorong pengembangan usaha

    budidaya komoditas di atas melalui

    kegiatan percontohan budidaya.

    Capaian produksi sementara perikanan air tawar masih di bawah target,

    yaitu 83,26 dikarenakan beberapa komoditas belum mencapai target yaitu nila

    -

    10

    20

    30

    40

    China India Vietnam Indonesia Bangladesh

    36,73

    4,65 2,67 2,30 1,31

    Pro

    du

    ksi P

    eri

    kan

    an B

    ud

    iday

    a (t

    on

    )

    Mill

    ion

    s

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.19

    Udang 4,84%

    Kerapu 0,11% Kakap

    0,06% Bandeng

    5,52% Patin 3,18% Nila

    7,24%

    Ikan Mas 3,97%

    Lele 4,31%

    Gurame 0,74%

    Rumput Laut 65,61%

    Lainnya 4,41%

    (80,52%), patin (46,13%), dan lele (82,36%). Capaian yang cukup rendah ini

    dikarenakan (i) mahalnya harga pakan ikan air tawar dikarenakan sebagian

    besar komponen pakan masih impor sehingga margin keuntungan

    pembudidaya relatif kecil yang mengakibatkan menurunnya minat

    pembudidaya, khususnya budidaya ikan air tawar; dan (ii) kesulitan

    pemasaran, terutama untuk komoditas patin yang disebabkan oleh kurangnya

    perluasan pasar serta kurangnya diversifikasi olahan yang mengakibatkan

    banyak pembudidaya mengalihkan budidaya patin ke budidaya ikan lainnya.

    Masih rendahnya pencapaian budidaya payau yaitu seperti udang yang

    hanya mencapai 86,5% dari target produksi disebabkan oleh: i) masih

    kurangnya produksi benur dan nener yang sehat, sehingga ke depan perlu

    dikembangkan lagi unit-unit pendederan benur dan nener sehat; ii) masih

    banyaknya tambak idle yang mempengaruhi produksi; serta (iii) kegiatan

    industrialisasi yang mendukung produksi ikan bandeng dan udang melalui

    APBN-P yang baru selesai DIPA-nya pada awal Bulan November 2012.

    Gambar 14. Grafik Produksi Perikanan Budidayamenurut Komoditas Tahun

    2012

    Hambatan dalam pengembangan perikanan budidaya secara

    keseluruhan pada tahun 2012 adalah (i) terbatasnya ketersediaan induk unggul

    dan benih bermutu akibat manajemen pengelolaan induk serta peranan

    UPT/UPTD dalam penyediaan induk belum maksimal; (ii) harga pakan yang

    masih cukup tinggi; (ii) kurangnya prasarana & sarana, seperti pendangkalan

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.20

    saluran input air ke tambak dan pendangkalan tambak; (iii) Informasi

    ketersediaan dan distribusi benih masih terbatas; (iv) penurunan kualitas dan

    kuantitas air media budidaya serta lingkungan yang berpotensi menimbulkan

    penyakit; (v) adanya isu jaminan kualitas dan keamanan pangan; (vi)

    terbatasnya modal dan lemahnya akses permodalan akibat kurangnya minat

    investasi dan dukungan lembaga keuangan terhadap usaha perikanan

    budidaya; (vii) kurangnya jaminan pemasaran dan harga, dan (viii) masih

    lemahnya sumberdaya manusia perikanan budidaya.

    Guna mengantisipasi hambatan di atas, maka peningkatan produksi

    perikanan budidaya ke depan akan dilakukan melalui:

    Pengembangan Industrialisasi Perikanan Budidaya;

    Perbaikan dan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana (infrastruktur);

    Penguatan Broodstock Center melalui Gerakan Penggunaan Induk Unggul

    (GAUL);

    Sertifikasi Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dan Produksi Benih

    Unggul;

    Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB);

    Pengembangan Pakan Ikan yang Efisien;

    Pencegahan Penyakit dan Manajemen Lingkungan melalui (i) Gerakan

    Penggunaan Vaksin Ikan (GERVIKAN); (ii) Pos Pelayanan Kesehatan Ikan

    dan Lingkungan Terpadu (POSIKANDU); (iii) pengembangan dan

    pembinaan kapasitas laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan; dan (iv)

    perbaikan kualitas lingkungan perairan umum melalui pengkayaan stock;

    Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Perikanan Budidaya dan

    Pendampingan akses Permodalan dan Investasi; dan

    Pemanfaatan dan Pengembangan Teknologi Budidaya Ikan

    3) Produksi Olahan

    Volume produk olahan hasil perikanan dalam kurun waktu setahun

    terakhir meningkat sebesar 5,39%, yakni dari 4,58 juta ton pada tahun 2011

  • LAKIP KKP TAHUN 2012 3.21

    Gambar 15. Industri Pengolahan Ikan

    menjadi 4,83 juta ton pada tahun 2012, atau tercapai 100,56% dari target

    sebesar 4,8 juta ton. Volume produk olahan ini berdasarkan pada perhitungan

    data ekspor hasil perikanan untuk industri pengolahan skala besar dan total

    produksi rata-rata Unit Pengolahan Ikan (UPI) per tahun dengan frekuensi

    kegiatan pengolahan 300 hari kerja per tahun untuk UPI skala UMKM. Jika

    dibandingkan dengan target jangka menengah pada Renstra kementerian

    2010-2014 sebesar 5,2 juta ton, maka pencapaian pada indikator kinerja ini

    telah mencapai 92,83%.

    Sama halnya dengan pertumbuhan pada periode tahun 2012 dengan

    tahun sebelumnya, selama kurun waktu 2008 sampai 2012, perkembangan

    volume produk olahan hasil perikanan meningkat rata-rata sebesar 7,12% per

    tahun.

    Tabel 10. Produksi Olahan Tahun 2008 2012

    Rincian Tahun

    Kenaikan Rata-Rata

    (%)

    2008 2009 2010 2011 2012*) 2008-2012 2011-2012

    Volume

    (Juta Ton) 3,67 4,04 4,20 4,58 4,83 7,12 5,39

    Keterangan: *) Angka sementara

    Hasil produksi perikanan tangkap merupakan pensuplai bahan baku

    untuk sebagian besar produk olahan, perikanan budidaya juga memberikan

    kontribusi yang cukup besar dalam meningkatan produksi olahan khususnya

    dari rumput laut dan beberapa produksi jenis ikan dari hasil budidaya seperti

    udang, ikan patin, ikan nila, ikan