ketidakberdayaan individu dengan penyakit kronik

Upload: devijulian

Post on 12-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Ketidakberdayaan Individu Dengan Penyakit Kronik

    1/3

    Ketidakberdayaan individu dengan penyakit kronik

    Penyakit kronik: Suatu penyakit yang perjalanan penyakit berlangsung lama sampai

    bertahun-tahun, bertambah berat, menetap dan sering kambuh.

    Ketidakberdayaan: persepdi individu bahwa segala tindakannya tidak akanmandapatkan hasil atau suatu keadaan dimana individu kurang dapat mengendalikan kondisi

    tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan. Kondisi ketika individu atau kelompok merasakan

    kurangnya kontrol personal terhadap sejumlah kejadian atau situasi tertentu yang

    mempengaruhi pandangan, tujuan, dan gaya hidup.

    Ketidakberdayaan adalah perasaan yang dialami semua orang dalam derajat yang

    berbeda pada situasi yang berlainan. Stephenson (1!" menggambarkan dua jenis

    ketidakberdayaan. Ketidakberdayaan situasional mun#ul pada sebuah peristiwa spesi$ik dan

    mungkin berlangsung singkat. Ketidakberdayaan dasar (trait powerlessness" bersi$at lebih

    menyebar, mempengaruhi pandangan, tujuan, gaya hidup, dan hubungan. Se#ara klinis,

    diagnosis keperawatan ketidakberdayaan mungkin lebih berman$aat mungkin lebihberman$aat jika digunakan untuk menggambarkan individu yang mengalami

    ketidakberdayaan dasar dibandingkan ketidakberdayaan situasional

    Keputusan berbeda dengan ketidakberdayaan. %alam hal ini, individu yang putus asa

    tidak melihat adanya solusi untukk mengatasi masalahnya atau jalan untuk men#apai

    keinginannya, bahkan saat ia merasa memegang kendali atas hidupnya individu yang tidak

    berdaya mungkin melihat alternati$ atau jawaban untuk masalahnya, tetapi tidak mampu

    berbuat apa pun karena persepsi tentang kontrol dan sumber yang ada. Ketidakberdayaan

    yang berkepanjangan bisa menyebaban keputusasaan.

    Ketidakberdayaan yang berhubungan dengan hospitalisasi

    &ospitalisasi menimbulkan berbagai respons pada masyarakat dan keluarga, termasuk

    ke#emasan, ketakutan, dan ketidakberdayaan. 'ika hospitalisasi diduga berlangsung singkat,

    diagnosis ke#emasan yang berhubungan dengan lingkungan yang asing, kehilangan rutinitas

    yang biasa, dan gangguan privasi mungkin berguna untuk menggambarkan ketidakberdayaan

    situasional jika hospitalisasi merupakan upaya perawatan ulang untuk masalah yang

    berkelanjutan, penggunaan diagnosis ketidakberdayaan mungkin lebih sesuai untuk

    menggambarkan ketidakberdayaan dasar.

    National Association Nursing Diagnoses of American (NANDA, 2010, mendeskripsikan

    batasan karakteristik ketidakberdayaan ringan, sedang dan berat sebagai berikut !

    a." Karakteristik ketidakberdayaan ringan antara lain mengekspresi ketidakpastian tentang

    $luktuasi tingkat energi, pasi$

    b." Karakteristik ketidakberdayaan sedang antara lain marah, ketergantungan pada orang lain

    yang dapat mengakibatkan iritabilitas, tidak melakukan praktik perawatan diri ketika

    ditantang, tidak memantau kemajuan, ekpresi ketidakpuasan terhadap ketidakmampuanmelakukan akti$itas sebelumnya, ekspresi keraguan tentang melakukan tugas sebelumnya,

  • 7/23/2019 Ketidakberdayaan Individu Dengan Penyakit Kronik

    2/3

  • 7/23/2019 Ketidakberdayaan Individu Dengan Penyakit Kronik

    3/3

    angguan rasa nyaman mun#ul sebagai akibat gangguan $ungsi tubuh seperti :

    panas, nyeri, dll.

    e. Kehilangan $ungsi $isik

    Klien gagal ginjal harus dibantu melalui hemodialisa

    $. Kehilangan konsep diri

    Klien dengan penyakit kronik merasa dirinya berubah men#akup bentuk dan$ungsi tubuh sehingga klien tidak dapat ber$ikir se#ara rasional (body image"

    peran serta identitasnya.

    g. Kehilangan peran dalam kelompok dan keluarga

    %engka&ian

    a" %engka&ian terhadap klien

    Perlu dikaji bagaimana upaya klien dalam mengatasi kehilangan dan

    perubahan yang terjadi. &al-hal yang perlu dikaji antara lain :

    1. espon emosi klien terhadap diagnosa

    /. Kemampuan mengekspresikan perasaan sedih terhadap situasi

    0. paya klien dalam mengatasi situasi

    2. Kemampuan dalam mengambil dan memiliki pengobatan

    3. Persepsi dan harapan klien

    4. Kemampuan mengingat masa lalu

    b" %engka&ian keluarga

    Perawat perlu mengetahui persepsi keluarga terhadap penyakit klien dan

    sejauh mana pengaruhnya terhadap keluarga, kelebihan dan kekurangan yang

    memerlukan dukungan dan intervensi. &al-hal yang perlu dikaji antara lain :

    1. espon keluarga terhadap klien/. 5kspresi emosi keluarga dan toleransinya.

    0. Kemampuan dan kekuatan keluarga yang diketahui

    2. Kapasitas dan sistem pendukung yang ada

    3. Pengertian oleh pasangan sehubungan dengan gangguan $ungsional

    4. Proses pengambilan keputusan

    !. 6denti$ikasi keluarga terhadap perasaan sedih akibat kehilangan dan

    perubahan yang terjadi

    c" %engka&ian 'ingkungan

    1. Sumber daya yang ada

    /. Stigma masyarakat terhadap keadaan normal dan penyakit

    0. Kesediaan untuk memenuhi kebutuhan2. Ketersediaan $asilitas partisipasi asuhan keperawatan kesempatan

    kerja

    e$erensi :

    %iagnosis keperawatan : aplikasi pada praktik klinis + 7ynda 'uall 8arpenito 9 5d. . 9 'akarta :

    58, /.

    https:++id.s#ribd.#om+do#+131010342+;suhan-Keperawata-Klien-%engan-Penyakit-Kronis-%an-

    Ketidak-)ampuandi akses pada tanggal digital+//