jurnal integumen

Upload: okta-viani-febrilian

Post on 05-Nov-2015

101 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

tentang integumen

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN i

DAFTAR ISI ii

KATA PENGANTARiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang1

1.2 Rumusan Masalah1

BAB II TEORI

2.1 Struktur Integumen2

A. Kulit2

B. Rambut2

C. Kuku3

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Struktur Integumen9

A. Kulit9

B. Kelenjar-Kelenjar Kulit9

C. Rambut10 D. Kuku11 F. Fungsi Kulit12BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan15DAFTAR PUSTAKA16

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan rahmat dan petunjuk dari-Nya penulis dapat menyelesaikan Jurnal tentang Sistem Integumen. Jurnal ini dibuat dengan tujuan untuk megetahui dan memahami tentang system integument terutama pada struktur aksesori serta untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi. Untuk itu Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada Jurnal ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca agar Jurnal ini lebih sempurna dan dapat meningkatkan pengetahuan bagi pembaca.

Terimakasih dan semoga Jurnal ini memberikan manfaat positif bagi pembaca dan kita semua.

Pati, Maret 2015Penulis

BAB 1 PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSeluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, lemak toko dan menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem yg menutupi, kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan subkutan yang mendasari (hypodermis atau subcutis).Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem integumen. Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana struktur aksesori, rambut, kulit dan kuku?

2. Apa pengawasan lokal dan fungsi integumen?

3. Bagaimana proses penuaan dan sistem integumen?

4. Bagaimana integrasi dengan sistem lain?

BAB IITEORI2.1 Struktur Integumen

Sistem integumen terdiri dari kulit dengan kelenjar-kelenjarnya, rambut, kuku, dan reseptor-reseptor khusus yang terdapat pada kulit.

A.Kulit

Kulit adalah suatu organ dengan struktur yang cukup kompleks dan memiliki berbagai kategori yang vital. Kulit merupakan organ tubuh yang memiliki luas paling besar, yaitu 1,9 m2 pada orang dewasa.Kelenjar-kelenjar kulit :

1. Kelenjar keringat (Sudorifera)

Menghasilkan keringat terutama terdiri dari air, garam-garam urea, sedikit asam amino, asam lemak, dan amoniak. Keringat berfungsi dalam ekresi dan keseimbangan suhu tubuh.2. Kelenjar Sebasea

Mengeluarkan sebum yang baisanya dialirkan ke folikel rambut. Kelenjar sebasea,

rambut, dan kelenjar keringat apokrin membentuk unit pilosebasea, tetapi hanya terbentuk pada rambut di area genitalia, bibir, puting susu, dan areola payudara.B. Rambut

Rambut atau pili ada pada hampir seluruh bagian tubuh, tetapi sebagian besar berupa rambut vellus yang kecil dan tidak berwarna, atau tersamar. Rambut terminal biasanya kasar dan dapat dilihat. Rambut ini tertanam dikulit kepala, alis dan bulu mata, ketika masa pubertas rambut ini akan menggantikan posisi rambut vellus diarea ketiak dan pubis sebagai bagian dari karakteristik seksual sekunder.

Rambut dibagi menjadi:

1. Batang rambut

Terdiri dari sel-sel yang mengandung udara pada rambut putih. Lapisan sel terluar mengandung keratin.

2. Akar rambut

Bagian rambut yang tertanam di dalam kulit. Akar rambut memiliki struktur yang sama dengan batang rambut. Disekeliling akar rambut terdapat folikel rambut yang terdiri dari lapisan epidermis. Ujung folikel membentuk suatu lekukan disebut papila akar rambut. Papila berisi pembuluh darah yang memberi nutrein pada rambut yang sedang tumbuh. Papila akar rambut diselaputi oleh satu lapisan sel-sel germinal yang berfungsi dalam pembentukan sel-sel rambut baru.

Folikel rambut terbentuk karena pertumbuhan ke dalam dari epidermis sewaktu fetus berumur 4 bulan. Dari folikel ini kemudian tumbuh rambut, mula-mula terbentuk halus disebut lanugo yang terdapat pada bayi yang baru lahir. Kemudian lanugo dan rambut-rambut lainnya pada bayi luluh dan diganti dengan rambut-rambut yang lebih kasar dan kuat.C. Kuku

Kuku ialah kulit yang telah berubah. Merupakan epidermis berbentuk zat tanduk yang terdapat pada ujung-ujung jari kaki dan jari tangan. Seperti rambut, kuku dapat tumbuh karena terdapat lapisan germinal pada akar kuku. Pada umumnya kuku berwarna merah jambu karena warna merah pembuluh darah yang berada di bawahnya.

Kuku tertanam didalam palung kuku. Dermisnya memuat garis-garis lekukan dan bukan papil-papil seperti pada kulit. Palung kuku mendapat pelayanan persarafan berlimpah dan banyak mengandung pembuluh darah. Bagian proximal kuku terletak di dalam lipatan kulit yang merupakan bagian paling tipis dalam daerah ini. Bagian putih yang disebut lunula karena bentuknya seperti setengah bulan, merupakanawal kuku tumbuh maju. Badan kuku ialah bagian yang tidak dituutp dan yang dengan kuat terikat dalam palung kuku. Ujung distal kuku bebas dan setiap sisi dibatasi oleh lipatan kulit.

2.2 Fungsi KulitKulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambung dengan selaput lendir yang melapisi rongga yang berfngsi sebagai berikut:

1. Sebagai Pelindung

Kulit relatif tak tembus air, dalam arti bahwa ia menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan masuknya air, sehingga tidak terjadi penarikan dan kehilangan cairan. Kulit juga melindungi struktur internal dari tubuh terhadap trauma dan terhadap invasi oleh mikroorganisme yang membahayakan. Sebagian besar organisme mengalami kesullitan untuk berpenetrasi pada kulit yang utuh tetapi dapat masuk melalui kulit yang terpotong atau mengalami abrasi (lecet). Selain itu kulit pula mengandung pigmen melanin yang melindungi terhadap sinar ultraviolet matahari.

2. Sebagai Indera Peraba

Merasakan sentuhan, rasa nyeri, perubahan suhu dan tekanan klit dari jaringan subkutan, dan ditransmigrasikan melalui saraf sensoris ke medula spinalis dan otak, juga rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf di dalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang (panas, nyeri, dingin, dan lain-lain). Rasa sakit disebabkan karena tekanan yang dalam dan rasa yang berat dari suatu benda, misalya mengenai otot dan tulang atau sendi.

3. Sebagai Organ Pengatur panas

Suhu tubuh seseorang adalah tetap, meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal itu dipertahankan karena penyesuaian antara panas yang hilang dan panas yang dihasilkan, yang diatur oleh pusat pengatur panas. Pusat ini segera menyadari apabila ada perubahan pada panas tubuh, karena suhu darah yang mengalir melalui medulla oblongata. Suhu normal (sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu visera dan otak adalah 36 sampai 37,5. Suhu kulit lebih rendah.

Persarafan vaso-motorik mengendalikan arteriol kutan dengan dua cara, yaitu vaso-dilatasi dan vaso-konstriksi. Pada vaso-dilatasi arteriol melebar, kulit menjadi lebih panas, kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh. Pada vaso-konstriksi pembuluh darah dalam kulit mengkerut, kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan.

Panas dapat dilepaskan oleh kulit dengan bebagai cara yaitu:

Dengan penguapan, jumlah keringat yang dibuat tergantung dari banyaknya darah yang mengalir melalui pembuluh darah kulit.

Dengan pemancaran, yaitu melepaskan panas pada udara sekitarnya.

Dengan konduksi, yaitu panas dialihkan ke benda yang disentuh seperti pakaian.

Dengan konveksi (pengaliran), yaitu mengalirkan udara yang panas, menyebabkan pengurangan panas pada tubuh sehingga tubuh menjadi lebih dingin.

4. Sebagai Tempat Penyimpanan

Kulit berfungsi sebagai alat penampung air dan lemak yang dapat melepaskannya bilamana diperlukan. Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan adipose di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.

5. Sebagai Alat Absorpsi

Kulit dapat mengabsorpsi sinar Ultraviolet yang bereaksi prekusor vitamin D yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tulang. Selain itu kulit juga mengabsorpsi obat-obatan tertentu yang digunakan sebagai salep.

6.Sebagai Ekskresi

Zat berlemak, air dan ion-ion seperti NA diekskresi melalui kulit, karena pada kulit terdapat kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang treletak di lapisan dermis yang mengeluarkan 5-10% dari seluruh sisa metabolisme2.3 Beberapa Kelainan Klinik1.Luka bakar

Merupakan luka-luka pada jaringan tubuh karena denaturasi protein jaringan/kematian sel yang disebabkan oleh panas, listrik, ataupun zat-zat kimia (asam, basa).8[8]

Luka bakar dapat terjadi pada kulit, selaput lendir, saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan sebagainya. Gejala-gejalanya berupa sakit, bengkak, merah, melapuh karena permealibitas pembuluh darah meningkat. Tetapi luka bakar yang hebat dapat pula mengancam jiwa karena :

a. Shock hypovolemic

Volume darah menurun akibat permeabilitas pembuluh darah meningkat, air, protein, dan mineral akan keluar ketempat luka bakar dan tubuh akan kekurangan cairan. Shock hypovolemic juga dapat mengakibatkan anuri (produksi urine berhenti).

b. Infeksi

Terjadi bila epidermis pada luka bakar terkelupas. Jaringan yang mati dan suasana basah merupakan tempat ideal bagi berkembang biak bakteri, sehingga infeksi luka bakar sering sulit diatasi.

c. Gangguan pernapasan

Terjadi bila asap atau racun terhisap oleh paru-paru, atau terjadi kerusakan pada saluran pernafasan yang mengakibatkan gagalnya fungsi sistem respirasi.

Luka Bakar Ditentukan 2 Faktor:

Prosentase luas bagian tubuh yang terbakar

Makin luas bagian tubuh yang terbakar makin parah akibatnya. Lihat tabel di bawah ini :

Luas Tubuh yang TerbakarKategori

>15%Ringan

15-50%Sedang

>50%Berat

Pertolongan dan pengobatan luka bakar:

Untuk luka bakar yang hebat mencakup:

a. Menjauhkan penderita dari kebakaran. Luka bakar dari zat-zat kimia seperti asam atau basa harus disiram air. Pakaian dari bahan sintesis yang masih terbakar harus segera dilepaskan

b. Mengingat luka bakar sering mengenai saluran pernafasan, ventilasi peru-paru harus dipertahankan, bila perlu dilakukan pernafasan buatan.

c. Pemberian larutan infus untuk mengatasi shock

d. Pembersihan luka-luka

e. Pemberian tetanus toxoid dan antibiotika

f. Sebagian pertolongan di atas perlu dilakukan di rumah sakit.

Untuk luka bakar ringan, kecil, tidak luas, dan tidak berkomplikasi, pertolongannya berupa:

a. Luka bakar secepatnya dicelupkan ke dalam air bersih dingin; hal ini dilakukan karena air dingin dapat menarik panas dari luka bakar, sehingga meringankan luka bakar, mengurangi sakit juga dapat mencuci luka bakar dari zat kimia

b. Lepuh yang telah pecah atau diduga akan pecah harus dibersihkan, bila perlu dicuci dengan air dan sabun. Kemudian luka diberi obat misalnya jenis perak sulfadiasine.

c. Lepuh yang utuh tidak perlu dipecahkan karena pemecahan lepuh akan mengundang infeksi.

d. Pemberian antibiotika

2. Jerawat (Acne)Acne ialah suatu peradangan dari kelenjar sebasea terutama didaerah wajah, leher, dada, dan punggung. Biasanya ache terjadi sewaktu pubertas, karena sewaktu pubertas kadar hormon androgen (hormon pria) meningkat.

Hormon-hormon ini akan merangsang pertumbuhan dan sekresi dari kelenjar-kelenjar sebasea. Sekret dari kelenjar sebasea yang berupa kompleks lemak, merupakan media yang cocok bagi pertumbuhan berbagai bakteri, terutama jenis propioni-bacterium acnes.

Lipase yang dihasilkan bakteri ini akan menghasilkan asam lemak bebas, kemudian bersama dengan metabolit bakteri lainnya mengakibatkan peradangan dari kelenjar sebasea.

Bila hasil peradangan kelenjar terbuka keluar kulit (kontak dengna udara) akan menghaislkan comedo (bintik hitam). Bila peradangan bertambah parah akan menimbulkan papula (sejjenis pembengkakan padat), nanah, bahkan cysta (kantong nanah).

Acne yang dalam sering menimbulkan luka parut yang menjengkelkan. Acne yang tidak terbuka keluar kulit menimbulkan apa yang disebut bintik putih (white head).

Perlu ditekankan bahwa hormon-hormon androgen dapat dalam bentuk testosteron atau dapat pula dalam bentuk hoemon-hormon lainnya. Semua jenis hormon di atas dapat dihasilkan oleh cortex kelenjar adrenal, ovarium, dan testis

Pengobatan:

a. Bila kulit berlemak harus dicuci beberapa kali sehari

b. Pengeluaran comedo harus hati-hati

c. Pemberian cream atau gel dari tretinoin (turunan vitamin A)

3. Dermatitis (eczema)

Ialah suatu perdangan pada permukaan kulit yang biasanya terasa gagal dengan tanda-tanda merah, bengkak, melepuh, berair dan berkoropeng

Ditinjau dari segi penyebarannya. Dermatitis dibagi menjadi:

a. Exogen, dimana penyebabnya berasal dari luar tubuh misalnya karena terkena karbol, sabun, obat-obatan cat rambut, getah tumbuh-tumbuhan, zat warna, kosmetik, dan lain-lain

b. Endogen, penyebabnya tidak jelas diketahui, sering dihubungkan dengan emosi dan keadaan/bakat tubuh seseorang.

2.4 Proses PenuaanMenjadi tua adalah suatu proses alamiah. Manifestasi proses menua antara lain rambut rontok dan memutih atau abu-abu, permukaan kulit keriput, banyak gigi yang tanggal (ompong), daya penglihatan atau pendengaran berkurang, perubahan sistem saraf pusat, sistem endokrin, dan lain-lain. Penuaan adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindari. Walaupun proses penuaan benar adanya dan merupakan sesuatu yang normal, tetapi pada kenyataannya proses ini menjadi beban bagi orang lain dibadingkan dengan proses lain yang terjadi. Perawat yang akan merawat lansia harus mengerti sesuatu tentang aspek penuaan yang normal dan tidak normal.Penuaan sesungguhnya merupakan proses dediffensiasi (de-growth) dari sel, yaitu proses terjadinya perubahan anatomi maupun penurunan fungsi dari sel. Ada banyak teori yang menjelaskan masalah penuaan. Dalam makalah ini akan disampaikan tiga buah teori.

1. Teori Pertama

Teori pertama menyatakan bahwa semakin cepat suatu organisme hidup maka semakin cepat pula mereka menua. Hal ini terjadi karena kehidupan cepat didefinisikan sebagai proses differensiasi dari pertumbuhan yang cepat serta metabolisme yang tinggi (Kimbal, 1983) sehingga sel-sel lebih cepat mengalami penuaan.2. Teori Kedua

Teori kedua menyatakan bahwa setiap sel tidak dapat mengelak dari penumpukan sisa metabolit yang bersifat racun. Penumpukan tersebut secara berangsur-angsur mengurangi kemampuan sel untuk berfungsi sehingga akhirnya menjadi tua.

3. Teori Ketiga

Teori ketiga menyatakan bahwa penuaan terjadi sebagai akibat kondisi lingkungan yang merugikan gen-gen yang berhubungan dengan sel badan atau sel-sel somatik (Kanungo, 1994). Menurut Burnet dalam Kimbal (1983) mutasi gen somatik yang tidak dengan cepat diperbaiki oleh enzim DNA polimerase akan menumpuk pada sel sehingga gen-gen tersebut mulai menghasilkan protein yang tidak sempurna yang mengakibatkan efisiensi sel berkurang. Tanda Penuaan yaitu:

1. Kulit kering

2. Permukaan kulit kasar dan bersisik

3. Bercsk pigmentasi yang tidak merata di permukaan kulit.

4. Pembentukan tumor baik jinak maupun ganas.

BAB 3PEMBAHASAN

3.1 Struktur IntegumenA. KulitKulit adalah suatu organ dengan struktur yang cukup kompleks dan memiliki berbagai kategori yang vital. Kulit merupakan organ tubuh yang memiliki luas paling besar, yaitu 1,9 m2 pada orang dewasa.( Adyana Kemal)Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan melindungi tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Kulit merupakan bagian tubuh yang perlu mendapat perhatian khusus untuk memperindah kecantikan, selain itu kulit dapat membantu menemukan penyakit yang diderita pasien.( Roza Deliana).Dari kedua teori diatas dapat disimpulkan, kulit bisa diartikan suatu organ dengan struktur yang cukup kompleks dan jaringan yang menutupi seluruh tubuh.

B. Kelenjar-kelenjar kulit

a. Kelenjar keringat (Sudorifera)

Menghasilkan keringat terutama terdiri dari air, garam-garam urea, sedikit asam amino, asam lemak, dan amoniak. Keringat berfungsi dalam ekresi dan keseimbangan suhu tubuh.

b. Kelenjar Sebasea

Mengeluarkan sebum yang baisanya dialirkan ke folikel rambut. Kelenjar sebasea, rambut, dan kelenjar keringat apokrin membentuk unit pilosebasea, tetapi hanya terbentuk pada rambut di area genitalia, bibir, puting susu, dan areola payudara.(Ika Dian Pertiwi

a. Kelenjar KeringatKelenjar keringat adalah tube tunggal yang bergulung dan terletak pada jaringan subkutan yang menghasilkan kelenjar sudorivera. Sekresi aktif dari kelenjar keringat di bawah pngendalian saraf simpatis. Keringat berisi air dan sedikit garam, melalui difusi secara sederhana 500 cc/hari. Kelenjar keringat merupakan alat utama untuk mengendalikan suhu tubuh, berkurang pada waktu iklim dingin dan meningkat pada suhu panas. Sekresi aktif dari kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf simpatis.b. Kelenjar Sebasea

Kelenjar tulang menghasilkan kelenjar sebasea, kelenjar ini terdapat dari: badan kelenjar, saluran kelenjar, dan muara kelenjar. Kelenjar sebasea berasal dari rambut yang bermuara pada saluran folikel rambut untuk melumasi rambut dan kulit yang berdekatan. Kelenjar ini paling banyak terdapat pada kepala dan muka sekitar hidung, mulut dan telinga. Kelenjar sebasea mengeluarkan sebum, yaitu campuran lemak, zat lilin, minyak dan pecahan-pecahan sel yang befungsi sebagai emoliens atau pelembut kulit. Zat ini juga memiliki aktifitas bakterisida. Kelenjar sebasea dapat terinfeksi sehingga menyebabkan furunkel (bisul).( Roza Deliana)Menurut kedua teori diatas bisa disimpilkan kelenjar kulit dibedakan menjadi 2 yaitu :1. Kelenjar Keringat, adalah tube tunggal yang bergulung dan terletak pada jaringan subkutan yang menghasilkan kelenjar sudorivera. Menghasilkan keringat terutama terdiri dari air, garam-garam urea, sedikit asam amino, asam lemak, dan amoniak.

2. Kelenjar sebasea, Mengeluarkan sebum yang baisanya dialirkan ke folikel rambut. Kelenjar tulang menghasilkan kelenjar sebasea, kelenjar ini terdapat dari: badan kelenjar, saluran kelenjar, dan muara kelenjar.

C.Rambut

Rambut adalah Rambut atau pili ada pada hampir seluruh bagian tubuh, tetapi sebagian besar berupa rambut vellus yang kecil dan tidak berwarna, atau tersamar. Rambut terminal biasanya kasar dan dapat dilihat. Rambut ini tertanam dikulit kepala, alis dan bulu mata, ketika masa pubertas rambut ini akan menggantikan posisi rambut vellus diarea ketiak dan pubis sebagai bagian dari karakteristik seksual sekunder

Folikel rambut terbentuk karena pertumbuhan ke dalam dari epidermis sewaktu fetus berumur 4 bulan. Dari folikel ini kemudian tumbuh rambut, mula-mula terbentuk halus disebut lanugo yang terdapat pada bayi yang baru lahir. Kemudian lanugo dan rambut-rambut lainnya pada bayi luluh dan diganti dengan rambut-rambut yang lebih kasar dan kuat. .(Ika Dian Pertiwi)Rambut adalah Berupa benang keratin elastis yang berkembang dari epidermis tersebar di seluruh tubuh kecuali telapak kaki dan telapak tangan, permukaan dorsal falang distal, sekitar lubang dubur, dan urogenital. Rambut ada pada seluruh bagian tubuh, tetapi sebagian besar berupa rambut vellus yang kecil dan tidak berwarna atau samar. Rambut tumbuh dari folikel rambut di dalam epidermis, folikel rambut dibatasi oleh sel epidermis dan di atas dasarnya terdapat papil tempat rambut awal tumbuh. Akar berada di dalam folikel pada ujung paling dalam dan bagian sebelah luar disebut batang rambut, pada folikel rambut terdapat otot polos kecil sebagai penegak rambut.Folikel rambut merupakan selubung yang terdiriatas sarung jaringan ikat bagian luar (sarung akar dermis) yang berasal dari dermis dan sarung akar epitel bagian dalam berasal dari epidermis. Folikel yang mengembung membentuk bulbus rambut dan berhubungan dengan papilla tempat persatuan akar rambut dan selubungnya.(Roza Deliana)

Terlihat jelas kedua teori diatas tentang pengertian rambut dan folikel rambut berbeda tetapi dapat disimpulkan bahwa rambut adalah berupa Berupa benang keratin elastis yang berkembang dari epidermis tersebar di seluruh tubuh kecuali telapak kaki dan telapak tangan, permukaan dorsal falang distal, sekitar lubang dubur. Sedangakan folikel rambut berhubungan dengan dermis dan merupakan tempat pangkal tumbuhnya rambut.D. KukuKuku adalah sel epidermis kulit yang mengalami keratinisasi yang tertanam dalam palung kuku. Bagian proksimal terletak dalam lipatan kulit yang merupakan awal kuku tumbuh, badan kuku bagian yang tidak ditutupi kulit dengan terikat dalam palung kulit dan bagian atas merupakan bagian yang bebas.(Roza Deliana)

Kuku ialah kulit yang telah berubah. Merupakan epidermis berbentuk zat tanduk yang terdapat pada ujung-ujung jari kaki dan jari tangan. Seperti rambut, kuku dapat tumbuh karena terdapat lapisan germinal pada akar kuku. Pada umumnya kuku berwarna merah jambu karena warna merah pembuluh darah yang berada di bawahnya. Kuku tertanam didalam palung kuku. Dermisnya memuat garis-garis lekukan dan bukan papil-papil seperti pada kulit. Palung kuku mendapat pelayanan persarafan berlimpah dan banyak mengandung pembuluh darah. Bagian proximal kuku terletak di dalam lipatan kulit yang merupakan bagian paling tipis dalam daerah ini. Bagian putih yang disebut lunula karena bentuknya seperti setengah bulan, merupakanawal kuku tumbuh maju (Ika Dian Pertiwi)Dapat disimpulkan bahwa kuku ialaj sel epidermis kulit yang mengalami keratinasi yang tertanam pada palung kuku. Merupakan epidermis berbentuk zat tanduk yang terdapat pada ujung-ujung jari kaki dan jari tangan

E. Fungsi Kulit Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambung dengan selaput lendir yang melapisi rongga yang berfngsi sebagai berikut:

a. Sebagai Pelindung

Kulit relatif tak tembus air, dalam arti bahwa ia menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan masuknya air, sehingga tidak terjadi penarikan dan kehilangan cairan..

b. Sebagai Indera Peraba

Merasakan sentuhan, rasa nyeri, perubahan suhu dan tekanan klit dari jaringan subkutan, dan ditransmigrasikan melalui saraf sensoris

c. Sebagai Organ Pengatur panas

Suhu tubuh seseorang adalah tetap, meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal itu dipertahankan karena penyesuaian antara panas yang hilang dan panas yang dihasilkan, yang diatur oleh pusat pengatur panas. Panas dapat dilepaskan oleh kulit dengan bebagai cara yaitu :

Dengan penguapan, jumlah keringat yang dibuat tergantung dari banyaknya darah yang mengalir melalui pembuluh darah kulit.

Dengan pemancaran, yaitu melepaskan panas pada udara sekitarnya.

Dengan konduksi, yaitu panas dialihkan ke benda yang disentuh seperti pakaian.

Dengan konveksi (pengaliran), yaitu mengalirkan udara yang panas, menyebabkan pengurangan panas pada tubuh sehingga tubuh menjadi lebih dingin.

d. Sebagai Tempat Penyimpanan

Kulit berfungsi sebagai alat penampung air dan lemak yang dapat melepaskannya bilamana diperlukan. Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan adipose di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.

e. Sebagai Alat Absorpsi

Kulit dapat mengabsorpsi sinar Ultraviolet yang bereaksi prekusor vitamin D yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tulang. Selain itu kulit juga mengabsorpsi obat-obatan tertentu yang digunakan sebagai salep.

f. Sebagai Ekskresi

Zat berlemak, air dan ion-ion seperti NA diekskresi melalui kulit, karena pada kulit terdapat kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang treletak di lapisan dermis yang mengeluarkan 5-10% dari seluruh sisa metabolisme. (Dermatix Ultra)

A. Kulit sebagai Pelindung (Proteksi)

Kulit memiliki lapisan kulit yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari tiap bagian lapisan kulit terdalam sampai luar, seperti :1. Sel Keratin berfungsi melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia. Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti batu bata di permukaan kulit.2. Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi, selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.3. Sebum yang berminyak yang berasal dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut dari kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi untuk membunuh bakteri di permukaan kulit.

4. Pigmen melanin yang berfungsi untuk melindungi kulit efek dari sinar UV yang berbahaya. perubahan warna kulit. Untuk itu pakailah Hand Body Lotion untuk mencegah kulit dari pancaran sinar matahari, karena pigmen kulit mudah sekali berubah.

B. Fungsi Absorpsi

Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid seperti vitamin A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitas kulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.C. EkskresiKulit juga berfungsi sebagai tempat pembuangan suatu cairan yang keluar dari dalam tubuh beruoa keringat dengan perantara 2 kelenjar keringat yang dimiliki, yakni kelenjar sebasea dan kelenjar keringat:1.Kelenjar Sebasea2.Kelenjar KeringatD. Fungsi Persepsi mengandung ujung-ujung syaraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak di dermis.E. Fungsi sebagai Pengaturan Suhu Tubuh (Termoregulasi)

berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui dua cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler.

F. Fungsi Pembentukan Vitamin D vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang aktif. Calcitriol adalah hormon yang berperan dalam mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gastrointestinal ke dalam pembuluh darah.(Aditya Sindu)

Dari kedua teori diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi kulit paling utama adalah sebagai pelindung atau proteksi (mempunyai lapisan sel keratid, lipid, sebum,pigmen melanin), adsorpsi, ekskresi dan di teori yang kedua dijelaskan lebih detail bahwa kelenjar kulit yaitu kelenjar sebasea dan kelenjar minyak termasuk Fungsi ekskresi pada kulit. Pada teori kedua juga ada fungsi pembentukan vitamin D.

BAB 4

PENUTUP4.1 Kesimpulan

Didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem yang beragam yang masing-masing mempunyai fungsi, struktur serta tata letak yang berbeda-beda. Termasuk didalamnya sistem integumen, yang sangat berperan dalam melindungi sistem-sistem yang berada didalam tubuh. Karena sistem integumen terletak pada luar tubuh. Selain itu juga masih banyak fungsi dari sistem integumen sendiri, diantaranya yaitu menjaga suhu normal tubuh. Mencegah patogen-patogen masuk kedalam tubuh. Maka bisa disimpulkan bahwa sistem integumen merupakan ketahanan pertama atau awal dari pengaruh buruk keadaan diluar tubuh.

DAFTAR PUSTAKA5. http://rozadeliana.blogspot.com/2013/11/makalah-anatomi-fisiologi-sistem.html6. http://ikadianpertiwi.blogspot.com/2014/01/sistem-integumen.html7. http://adityasindu13.blogspot.com/2014/01/jaringandasar-dan-sistem-integumen-1_6901.html8. Kemal, Adyana, Dasar-dasar anatomi dan fisiologi tubuh manusia,(Jakarta:UPI,2002)ii

iii

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16