i.ratna - referat penyakit gastrointestinal dalam kehamilan

Upload: iratna-novaliasari

Post on 06-Jul-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    1/31

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pada tubuh wanita yang sedang menjalani proses kehamilan akan melakukan

    adaptasi dengan perubahan yang terjadi pada tubuh baik perubahan secara

    anatomi, fisiologi, maupun biokimiawi. Hampir semua sistem organ termasuk

    gastrointestinal mengalami perubahan fisiologi selama kehamilan. Perubahan ini

    dapat diketahui dari pemeriksaan klinis. 1

    Seiring dengan bertambahnya umur kehamilan, gejala gastrointestinal menjadi

    lebih sulit dinilai karena pemeriksaan yang lebih detail terhalang oleh produk

    kehamilan dan ukuran uterus yang membesar. Sekitar 80 wanita hamil

    mengalami gejala yang berasal dari traktus digestifus dan ! di antaranya

    mengalami penyakit berat sehingga berdampak pada luaran maternal dan perinatalyang buruk. "eluhan gastrointestinal selama kehamilan antara lain muntah,

    hiperemesis gra#idarum, penyakit refluks gastroesofageal, dan konstipasi. 1,$

    Sekitar !0%&0 perempuan hamil mengalami keluhan mual dan muntah. "eluhan

    ini biasanya disertai dengan hipersali#asi, sakit kepala, perut kembung, dan rasa

    lemah pada badan. "eluhan%keluhan ini secara umum dikenal sebagai 'morning

    sickness.( )stilah ini sebenarnya kurang tepat karena 80 perempuan hamilmengalami mual dan muntah sepanjang hari. Sebagian besar perubahan yang

    terjadi selama kehamilan ini akan kembali normal setelah selesainya masa

    persalinan dan laktasi. 1

    *ual dan muntah tampaknya disebabkan oleh kombinasi hormon estrogen dan

    progesteron, walaupun hal ini tidak diketahui dengan pasti dan hormon human

    chorionic gonadotropin juga berperan dalam menimbulkan mual dan muntah.

    1

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    2/31

    +astroesophageal reflu terjadi kurang lebih 80 dalam kehamilan, dan dapat

    disebabkan oleh kombinasi menurunnya tekanan sfingter esofageal bagian bawah,

    meningkatnya tekanan intragastrik, menurunnya kompetensi sfingter pilori dan

    kegagalan mengeluarkan asam lambung. "onstipasi disebabkan oleh efek hormon

    progesteron yang dapat menyebabkan relaksasi otot polos dan peningkatan waktu

    transit dari lambung dan usus dapat meningkatkan absorbsi cairan. 1

    Secara umum, kehamilan lebih banyak mempengaruhi motilitas saluran cerna

    dibandingkan pengaruh terhadap fungsi sekresi dan absorbsi. Sekresi asam

    lambung dilaporkan juga mengalami peningkatan pada kondisi kehamilan, meski

    laporan lainnya menyebutkan bahwa tidak terjadi peningkatan. Perubahan

    motilitas ini terjadi pada hampir seluruh saluran cerna dan dikaitkan dengan

    peningkatan hormon selama kehamilan. Selain itu, uterus yang membesar dapat

    mengganggu waktu pengosongan lambung dan juga mempengaruhi gambaran

    klinis gangguan saluran cerna seperti apendisitis. 1,$

    "elainan gastrointestinal bisa timbul pada saat kehamilan atau oleh kelainan yang

    sebelumnya sudah ada dan akan bertambah berat sewaktu hamil. "eluhan pepticulcer mungkin bisa berkurang selama kehamilan karena pengeluaran asam

    lambung berkurang, proses pengosongan lambung berkurang, dan karena adanya

    daya proteksi prostaglandin menurun. Selama kehamilan keluhan hemoroid bisa

    terjadi karena adanya tekanan pembuluh #ena yang meninggi dan gejala

    konstipasi yang bertambah. "eluhan lain yang juga dapat bertambah dalam

    kehamilan adalah kolelitiasis, pankreatitis, kolelitiasis, inflammatory bowel

    disease dan acute fatty li#er - / yang ditandai liver function test meningkat-S+234S+P3 , P34P33, bilirubin sedikit meninggi 3 ))) menurun banyak,

    amonia sedikit meninggi, dan hiperglikemia. 1

    2

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    3/31

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Hiperemesis Gravidarum

    2.1.1 Penger ian Hiperemesis Gravidarum

    Hiperemesis gra#idarum adalah muntah yang terjadi pada awal kehamilan

    sampai umur kehamilan $0 minggu. "eluhan muntah kadang%kadang

    begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan

    sehingga dapat mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan

    sehari%hari. "ebanyakan perempuan mampu mempertahankan kebutuhan

    cairan dan nutrisi dengan det, dan simptom akan teratasi hingga akhir

    trimester pertama. Penyebab penyakit ini masih belum diketahui secara

    pasti, tetapi diperkirakan erat hubungannya dengan endokrin, biokimiawi

    dan psikologis. 1

    Hiperemesis gra#idarum terdapat pada 0,1 kehamilan, biasanya terjadimual dan muntah hebat diikuti terjadinya dehidrasi. *untah yang persisten

    menyebabkan hipotensi postural, takikardi, gangguan elektrolit, ketosis

    dan kehilangan berat badan. 5tiopatogenesis hiperemesis gra#idarum

    bersifat multifaktorial. Hal ini berkaitan dengan peningkatan le#el hormon

    yang berkaitan dengan kehamilan selain h6+, yaitu estrogen, progesteron,

    leptin, hormon pertumbuhan plasenta, prolaktin, tiroksin, dan hormon

    adrenokortikal. Hal yang memperberat tingkat hiperemesis adalah faktor lingkungan dan biologis. /aktor lain yang memperberat yaitu hipertiroid,

    kehamilan mola sebelumnya, diabetes, penyakit gastrointestinal, restriksi

    diet, asma dan penyakit alergi lainnya. sosiasi Helicobacter pylori juga

    dikaitkan dengan kejadian hiperemesis. Hiperemesis gra#idarum berkaitan

    dengan kejadian prematuritas, solusio plasenta dan preeklamsi. 7

    3

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    4/31

    2.1.2 K!asi"i#asi

    Secara klinis, hiperemesis gra#idarum dibedakan atas 7 tingkatan, yaitu

    a. 3ingkat 1

    *untah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan

    minuman, berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama

    keluar makanan, lendir dan sedikit cairan empedu dan yang terakhir

    keluar darah. 9adi meningkat sampai 100 kali per menit dan tekanan

    darah sistolik menurun. *ata cekung dan lidah kering, turgor kulit

    berkurang dan urin sedikit tetapi masih normal.

    b. 3ingkat $

    +ejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan,

    haus hebat, subfebril, nadi cepat dan lebih dari 100%1:0 kali per menit,

    tekanan darah sistolik kurang dari 80 mmHg, apatis, kulit pucat, lidah

    kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam urin, dan berat badan

    cepat menurun.

    c. 3ingkat 7

    ;alaupun kondisi tingkat 7 sangat jarang, yang mulai terjadi adalah

    gangguan kesadaran -delirium%koma , muntah berkurang atau berhenti, tetapi dapat terjadi ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan

    jantung, bilirubin, dan proteinuria dalam urin. 1,7,:

    2.1.$ E i%pa %genesis

    5tiologi dan patogenesis emesis dan hiperemesis gra#idarum berkaitan erat

    dengan etiologi dan patogenesis mual dan muntah pada kehamilan.

    Penyebab pasti mual dan muntah yang dirasakan ibu hamil belumdiketahui, tetapi terdapat beberapa teori yang mengajukan keterlibatan

    faktor%faktor biologis, sosial dan psikologis. /aktor biologis yang paling

    berperan adalah perubahan kadar hormon selama kehamilan. *enurut teori

    terbaru, peningkatan kadar human chorionic gonadotropin -h6+ akan

    menginduksi o#arium untuk memproduksi estrogen, yang dapat

    merangsang mual dan muntah. !

    4

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    5/31

    Perempuan dengan kehamilan ganda atau mola hidatidosa yang diketahui

    memiliki kadar h6+ lebih tinggi daripada perempuan hamil lain

    mengalami keluhan mual dan muntah yang lebih berat. Progesteron juga

    diduga menyebabkan mual dan muntah dengan cara menghambat motilitas

    lambung dan irama kontraksi otot%otot polos lambung. Penurunan kadar

    thyrotropin stimulating hormone -3SH pada awal kehamilan juga

    berhubungan dengan hiperemesis gra#idarum meskipun mekanismenya

    belum jelas. Hiperemesis gra#idarum merefleksikan perubahan hormonal

    yang lebih drastis dibandingkan kehamilan biasa. !

    2.1.& Diagn%sis

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    6/31

    pada pemeriksaan penunjang laboratorium, adalah abnormalitas fungsi

    hati, gangguan elektrolit, gangguan fungsi tiroid -penurunan kadar 3SHs,

    peningkatan 3: bebas , dan ketonuria. Pada saat hiperemesis perbaikan,

    umumnya abnormalitas hasil laboratorium kembali normal. 1,:

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    7/31

    a. cute kidney injury sehingga membutuhkan hemodialisis

    b.

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    8/31

    atau ringer laktat untuk koreksi dehidrasi, ketonemia, defisit elektrolit dan

    ketidakseimbangan asam dan basa. *edikamentosa umumnya jarang

    digunakan. 9amun pada kondisi mual dan muntah sehingga timbul

    dehidrasi dan gangguan asupan maka terapi cairan intra#ena dan atau

    nutrisi parenteral dapat diberikan. Pemberian cairan infus dekstrose tidak

    dianjurkan karena selain dapat mencetuskan ensefalopati ;ernicke, pada

    hiperemesis umumnya terjadi gangguan elektrolit sehingga cairan yang

    sesuai adalah normal saline atau ringer lactate atau cairan Hartmann. $,:

    >ntuk pasien hiperemesis gra#idarum tingkat ))), diberikan diet

    hiperemesis ). *akanan yang diberikan berupa roti kering dan buah%

    buahan. 6airan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1%$ jam setelah

    makan.

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    9/31

    2bat antiemetik seperti antagonis dopamine -metoclopramid dan

    domperidon misalnya DometaI , fenotia in -chlorproma ine dan

    prochlorpera ine dan antihistamin -prometha ine dari berbagai penelitian

    menunjukkan kurangnya efek teratogenik. ntiemetik seperti

    proklorpera in, prometa in, klorproma in menyembuhkan mual dan

    muntah dengan cara menghambat postsynaptic mesolimbic dopamine

    receptors melalui efek antikolinergik dan penekanan reticular acti#ating

    system. ntihistamin -H1 blockers seperti ranitidin diketahui aman untuk

    kehamilan sedangkan omepra ole termasuk kelas 6 -tidak dianjurkan pada

    ibu hamil . 2bat antiemetic yang sering digunakan adalah metoklopramid

    -Piralen I , 5meran I , dll 10 mg per oral 7 kali sehari !mgGml injA

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    10/31

    efekti#itasnya sama dengan #itamin ?=. 5fek samping berupa refluks

    gastroesofageal dilaporkan pada beberapa penelitian, tetapi tidak

    ditemukan efek samping signifikan terhadap keluaran kehamilan.

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    11/31

    Ta'e! 1. 2bat%obatan untuk tata laksana mual dan muntah dalam kehamilan

    Agen D%sis per,%ra! E"e# samping

    Ka eg%ri-DA

    Ke erangan

    Piridoksin -#it ?= 10%$! mg tiap 8 jam ?isa dikombinasi denganantihistamin"ombinasiPiridoksin Kdoksilamin

    Piridoksin 10%$! mgtiap 8 jam, doksilamin$! mg sebelum tidur,

    jika perlu ditambah1$,! mg pagi dan siang

    Sedasi

    An i is amin Sedasi

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    12/31

    2.2.1 Penger ian

    >lkus peptikum adalah suatu keadaan adanya lukaGborok pada esofagus,

    lambung, atau duodenum. )nsidensi ulkus peptikum pada kehamilan jarangdan kurang lebih &0 kasus ulkus peptikum yang terjadi selama hamil

    adalah penyakit ulkus peptikum kronik yang mengalami eksaserbasi.

    "eadaan ini disebabkan oleh adanya peningkatam sekresi asam lambung

    dan pepsin dan dijumpai adanya bakteri Helikobakter pilori. 1

    +ejala heartburn atau disebut juga sebagai pirosis diperkirakan terjadi

    pada !0 %80 perempuan hamil. Selain keluhan heartburn, perempuan

    hamil juga dapat mengalami refluks yang sering ditandai dengan batuk

    persiten dan mengi. "eluhan biasanya muncul saat akhir trimester kedua

    bahkan dapat menetap hingga masa partus dan dapat menjadi prediktor

    berkembangnya penyakit refluks gastroesofageal - gastroesophageal reflux

    disease/ +5B< yang berulang. *eskipun terkadang keluhan dapat

    menjadi berat, namun esofagitis jarang terjadi dan biasanya +5B< ini

    membaik setelah masa melahirkan. 1,7

    2.2.2 Pen e'a'

    faktor penyebab utama merupakan inflamasi kronik yang disebabkan oleh

    Helikobakter pilori, yang tampak seperti spiral. Sistem imun tidak bisa

    membersihkan infeksi yang terjadi walaupun adanya antibodi.

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    13/31

    dengan menggunakan lapisan mukus, sekresinya distimulasi oleh

    prostaglandin tertentu. 9S )< memblokir fungsi siklooksigenase 1 -co %

    1 yang penting untuk produksi prostaglandin. 9S )< terbaru -selekoksib,

    rofekoksib hanya menghambat co %$, dimana kurang penting untuk

    mukosa lambung sehingga mengurangi risiko terjadinya ulkus peptikum

    yang disebabkan oleh 9S )

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    14/31

    c. H$%antagonis

    • Banitidin $ 1!0mgGhari

    • "limetidin $ :00mgGhari

    • /amotidin $ $0mgGhari

    d. )nhibitor pompa proton terbukti efektif, dan pada penelitian tidak

    menunjukkan adanya efek teratogenik meskipun jumlah penelitian

    masih terbatas.

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    15/31

    5tiopatogenesis kedua gangguan ini masih belum jelas, namun terdapat

    kecenderungan genetik. Peradangan diduga hasil dari respons yang

    abnormal dari sistem kekebalan mukosa flora bakteri normal,dengan atau

    tanpa komponen autoimun. $

    2.$.2 Diagn%sis

    a. +ejala klinik penyakit crohn adalah nyeri abdominal, diare, dan

    mungkin terdapat anemia dan penurunan berat badan, melena, fistula,

    atau sepsis perianal.

    +ejala klinik kolitis ulserati# adalah sering dijumpai diare dan aliran

    mukus dan darah pada rektum.

    b. Pemeriksaan penunjang

    Pemeriksaan feses rutin perlu dilakukan untuk menyingkirkan adanya

    infeksi. Pemeriksaan darah rutin harus dilakukan untuk mencari

    anemia, ketidakseimbangan elektrolit, dan gangguan fungsi hati. Basio

    sedimen eritrosit meningkat normal pada kehamilan, tetap tidak

    dengan 6%reaktif protein. Pada perempuan yang tidak memiliki

    riwayat )?

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    16/31

    Pemilihan obat steroid kon#ensional, seperti prednison, metilprednisolon

    ataupun steroid enema, masih menjadi primadona karena harga yang

    murah dan ketersediaan yang luas. mumnya, preparat yang digunakan

    dewasa ini adalah budesonid. Bemisi biasanya tercapai dalam waktu 8C1$

    minggu yang kemudian diikuti dengan penurunan dosis -tapering down

    yakni sekitar 10 mg per minggu hingga tercapai dosis :0 mg atau ! mg per

    minggu hingga tercapai $0 mg. "emudian dosis di tapering off $,! mg per

    minggu. 1,=

    Preparat !%asam aminosalisilat -!% S atau mesala ine saat ini lebih

    disukai dari preparat sulfasala in karena efek sampingnya lebih kecil

    meski efekti#itasnya relatif sama.

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    17/31

    menginduksi sel epitel intestinal untuk menekan kemotaksis, menurunkan

    ekspresi sitokin proinfl amasi dan meningkatkan produksi interleukin 10.

    )nteraksi antara bakteri pejamu ini dikenal dengan istilah disbiosis.

    Pemberian probiotik seperti laktobasilus berperan dalam upaya mencapai

    kondisi 8! remisi klinis dan endoskopis pada pasien pasca kolektomi. 1,=

    2bat imunomodulator termasuk a athioprine, =%merkaptopurin,

    siklosporin, digunakan untuk terapi atau pemeliharaan.

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    18/31

    Gam'ar &. lgoritma rencana terapeutik "olitis >lserati#

    2.&. Diare A#u

    2.&.1 Penger ian

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    19/31

    2.&.2 Diagn%sis

    a. +ejala dan tanda klinik

    • 9ausea, muntah, nyeri perut

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    20/31

    2.( Hem%r%id

    2.(.1 Penger ian

    Hemorrhoid merupakan gangguan sirkulasi darah yang berupa pelebaran

    pembuluh -dilatasi #ena. Hemoroid terlihat seperti bantalan jaringan dari

    #arikosis #ena yang merupakan insufisiensi kronik #ena yang terdapat di

    daerah anus. 1

    2.(.2 K!asi"i#asi

    Hemoroid dibagi menjadi $ yaitu hemoroid interna dan hemoroid eksterna.

    a. Hemoroid internal, pembengkakan terjadi di dalam rektum sehingga

    tidak bisa dilihat atau diraba. Pembengkakan jenis ini tidak

    menimbulkan rasa sakit karena hanya ada sedikit saraf di daerah

    rektum. 3anda yang dapat diketahui adalah adanya perdarahan saat

    buang air besar.

    b. Hemoroid eksternal menyerang anus sehingga menimbulkan rasa

    sakit, perih, dan gatal. Eika terdorong ke luar oleh feses, hemoroid inidapat mengakibatkan trombosis, yang menjadikannya berwarna biru%

    ungu. 1,7

    2.(.$ Ge0a!a

    • Perdarahan di daerah anus yang bisa keluar berupa tetesan, tetapi juga

    bisa mengalir deras.

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    21/31

    )bu hamil sangat rentan menderita hemoroid karena meningkatnya

    kada hormon kehamilan yang melemahkan dinding #ena di bagian

    anus. ?anyak ibu yang menderita hemoroid setelah = bulan usia

    kehamilan karena adanya peningkatan tekanan #ena di area panggul.

    ?eberapa ibu hamil juga mengalami hemoroid selama proses

    persalinan akibat tekanan bayi yang kuat. Suatu hal yang perlu

    diperhatikan adanya usaha mengejan pada waktu persalinan akan

    memperberat penyakit hemoroid ini. Sebagai contoh, lembutnya

    daerah #agina dan bagian anus sering menyebabkan ibu menunda

    buang air besar, sehingga memicu terjadinya hemoroid ini. 1

    2.(.& Ta a!a#sana

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    22/31

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    23/31

    menjadi berat, namun esofagitis jarang terjadi dan biasanya +5B< ini

    membaik setelah masa melahirkan. :

    2.).2 E i%!%gi

    ?eberapa penyebab terjadinya +5B< meliputi 1. *enurunnya tonus 5S (!ower "sophageal #phincter$. ?ersihan asam dari lumen esofagus menurun7. "etahanan epitel esofagus menurun:. ?ahan refluksat mengenai dinding esofagus yaitu Ph M$, adanya pepsin,

    garam empedu, H6 .!. "elainan pada lambung=. )nfeksi H. Pylori dengan corpus predominan gastritis

    L. 9on acid refluks -refluks gas menyebabkan hipersensiti#itas8. lergi makanan atau tidak bisa menerima makanan juga membuat

    refluks&. *engkonsumsi makanan berasam, coklat, minuman berkafein dan

    berkarbonat, alkohol, merokok, dan obat%obatan yang bertentangan

    dengan fungsi esophageal sphincter bagian bawah termasuk yang

    memiliki efek antikolinergik -seperti beberapa antihistamin ,

    penghambat saluran kalsium, progesteron, dan nitrat.10. "elaianan anatomi, seperti penyempitan kerongkongan. 1,7,L

    2.).$ Pa %genesis

    *ekanisme yang mendasari terjadinya +5B< pada perempuan hamil

    dikaitkan dengan adanya perubahan hormon yang mempengaruhi motilitas

    esofagus, penurunan tonus otot sfinger esofagus bawah -lower esophageal

    sphincterG 5S , dan pengosongan lambung. "ompresi lambung dan

    peningkatan tekanan intraabdominal akibat pembesaran uterus juga diyakini

    berperan dalam terjadinya +5B< ini. 9amun secara umum, dua mekanisme

    yang dapat menjelaskan terjadinya +5B< adalah berkurangnya tekanan

    sfingter esofagus bawah dan efek mekanik uterus gra#id. :

    Penurunan tekanan 5S diperkirakan sebagai akibat peranan hormon

    estrogen dan progesteron dan juga dikaitkan dengan efek mekanik dari

    uterus gra#id meski hanya sedikit.

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    24/31

    yang berarti. Hormon progesterone saja ataupun kombinasi dengan estrogen

    dapat menurunkan tekanan 5S sepanjang masa kehamilan, dimana titik

    nadirnya terjadi sesaat sebelum melahirkan. Hal ini dikaitkan karena pada

    saat tersebut, kadar hormon estrogen dan progesteron mencapai puncaknya. :

    Selama kehamilan, 5S sangat dipengaruhi oleh tekanan ekstrinsik maupun

    faktor intrinsik. *isalnya pembesaran uterus meningkatkan tekanan intra

    abdominal dan tekanan intra gaster serta mengubah posisi menempati

    sfingter esofagus bawah sehingga segmen intra abdominal 5S menjadi

    hilang. /aktor mekanik lain yang diduga berperan adalah adanya perubahan

    struktur anatomi sekitar 5S, terbentuknya hiatal hernia, dan melambatnya

    pengosongan lambung. Selain itu, dilaporkan juga bahwa kemampuan

    pembersihan esofagus menurun akibat meningkatnya frekuensi kontraksi%

    kontraksi meski dengan amplitudo yang rendah. :

    2.).& Diagn%sis

    a. +ejala klinik

    +ejala%gejala +5B< ini umumnya timbul pada akhir trimester keduadan dapat memburuk selama trimester ketiga. 9amun begitu,

    komplikasi yang ditimbulkan jarang berakibat serius. "omplikasi

    yang dapat terjadi misalnya esofagitis, perdarahan dan striktur.

    *anifestasi klinis +5B< dapat berupa gejala yang tipikal -esofagus

    dan gejala atipikal -ekstraesofagus . +ejala +5B< L0 merupakan

    tipikal, yaitu 1,7,L• $eart Burn , yaitu sensasi terbakar di daerah retrosternal.

    +ejala heartburn adalah gejala tersering.• Begurgitasi, yaitu kondisi dimana material lambung terasa di

    faring. "emudian mulut terasa asam dan pahit.•

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    25/31

    7. Pneumonia:. /ibrosis paru!. ?ronkiektasis=. 9yeri dada nonkardiak.

    +ejala lain 1. Penurunan berat badan$. nemia7. Hematemesis atau melena:. 2dinofagia. 1

    b. Pemeriksaan penunjang

    +ejala heartburn memiliki sensiti#itas dan spesifitas yang tinggi

    -hampir &0 untuk mendiagnosis +5B< sehingga seringkali pemeriksaan penunjang radiologi tidak diperlukan selain karena

    alasan teratogenisitas radiasi. *eski manometri esofagus dan

    endoskopi aman dilakukan selama kehamilan namun jarang

    dilakukan. 1,:,L

    5ndoskopi hanya dilakukan bila dicurigai terjadi komplikasi seperti

    striktur atau ulserasi. Sedasi yang digunakan dalam endoskopi

    misalnya mida olam, meperidine, fentanil, dan dia epam cukup aman

    digunakan meskipun /< mengkategorikan meperidine dan fentanil

    sebagai kategori 6 serta mida olam dan dia epam sebagai kategori

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    26/31

    makanan asam ataupun makanan berlemak, dan merokok , serta dengan

    meninggikan kepala saat berbaring. :

    Pada gejala +5B< sedang sampai berat, dapat dilakukan pemberian obat%

    obatan dengan mempertimbangkan manfaat dan risikonya terhadap

    kehamilan. ntacid dan sukralfat dianggap aman sebagai terapi lini pertama

    bila digunakan pada trimester pertama dan ketiga kehamilan. :

    ntacid berbasis magnesium harus dihindari karena magnesium sulfat dapat

    mengganggu kotraksi otot persalinan dan dapat menyebabkan kejang.

    ?egitu juga dengan antacid yang mengandung natrium bikarbonat, karena

    dapat menyebabkan alkalosis metabolik pada ibu dan janin serta dapat

    mengakibatkan retensi cairan. Pada perempuan hamil dengan anemia

    defisiensi besi yang mendapatkan preparat besi, pemberian antacid ini

    sebaiknya diberikan dengan waktu berbeda untuk menghindari interaksi

    yang dapat mengganggu absorbsi besi. :,L

    Eika tidak ada respon, maka dapat dilanjutkan dengan pemberian antagonisreseptor H%$ yakni ranitidine. Simetidin harus dihindari karena adanya efek

    anti androgenik. Penghambat pompa proton -proton pump inhibitorGPP)

    sebaiknya diberikan pada kasus%kasus dengan gejala persisten atau bila ada

    komplikasi. 2mepra ol tidak boleh diberikan selama kehamilan karena

    termasuk kategori 6 -menimbulkan efek teratogenik pada janin sedangkan

    golongan PP) lainnya termasuk kategori ?. 1,:

    26

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    27/31

    Gam'ar (. lgoritme terapi +5B< pada kehamilan

    7'a Ka eg%ri -DA Ke eranganntasid 3idak ada 3idak terkandung dalam asi

    Sukralfat ?

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    28/31

    2.+.1 Penger ian

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    29/31

    ?iakan feses positif menyokong diagnosis klinis demam tifoid.

    Peningkatan titer uji widal empat kali lipat selama $%7 minggu

    memastikan diagnosis demam tifoid. Beaksi widal tunggal dengan

    titer antibodi 2 1 7$0 atau titer antibodi H 1 =:0 menyokong

    diagnosis demam tifoid pada pasien dengan gambaran klinis yang

    khas. Pada beberpa pasien, uji widal tetap negatif pada pemeriksaan

    ulang, walaupun biakan darah positif. 8

    2.+.& Ta a!a#sana

    )stirahat dan perawatan profesional bertujuan untuk mencegah komplikasi

    dan mempercepat penyembuhan. Pasien harus tirah baring sampai minimal

    L hari bebas demam atau kurang lebih selama 1: hari. 8

    3idak semua antibiotik dapat digunakan untuk pengobatan tifoid pada

    kehamilan. "loramfenikol tidak boleh diberikan pada trimester ketiga

    kehamilan, karena dapat menyebabkan partus prematurus, kematian fetus

    intrauterin, dan sindrom gray pada neonatus.

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    30/31

    BAB III

    KESI8PULAN

    "elainan gastrointestinal bisa timbul pada saat kehamilan atau oleh kelainan yang

    sebelumnya sudah ada dan akan bertambah berat sewaktu hamil. Penyakit

    gastrointestinal yang biasanya terdapat pada kehamilan yaitu hiperemesis

    gra#idarum, ulkus peptikum, inflammaroty bowel disease, diare akut, hemorroid,

    gastroesofageal reflu disease, dan lain%lain.

    Hiperemesis gra#idarum adalah muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai

    umur kehamilan $0 minggu. >lkus peptikum adalah suatu keadaan adanya

    lukaGborok pada esofagus, lambung, atau duodenum. )nfl ammatory bowel disease

    -)?< menggambarkan kondisi peradangan saluran cerna kronik dan idiopatik

    yang secara umum dibagi atas kolitis ulseratif -"> dan penyakit 6rohn -P6 .

  • 8/17/2019 I.Ratna - Referat Penyakit Gastrointestinal dalam kehamilan

    31/31

    DA-TA* PUSTAKA

    1. Saifuddin P dr. ?. )lmu "ebidanan. :th ed. Eakarta P3. ?ina PustakaSarwono PrawirohardjoA $010. 81:%8$8 p.

    $.