gangguan mental akibat zat
DESCRIPTION
gang mentalTRANSCRIPT
GGAANNGGGGUUAANN MMEENNTTAALL AAKKIIBBAATT
PPEENNGGGGUUNNAAAANN ZZAATT Ria Maria Theresa
FK UPN “Veteran” Jakarta
Definisi : Gangguan intoksikasi tanpa
komplikasi dan penggunaan yang merugikan sampai gangguan psikotik yang jelas dan demensia yang diakibatkan oleh penggunaan satu atau lebih zat psikoaktif (dengan atau tanpa resep dokter)
Identifikasi zat
psikoaktif data laporan individu Analisis objektif dari spesimen
urin, darah dsb. (paling dapat diandalkan meskipun mempunyai keterbatasan thd penggunaan zat di masa lalu atau tingkat penggunaan saat ini)
Bukti lain sampel obat, tanda dan gejala klinis, laporan pihak lain
Diagnosis diklasifikasikan sesuai zat
tunggal yang paling penting
yang digunakan yang menyebabkan gangguan.
Kode F19 gangguan akibat penggunaan obat multipel. Pola penggunaan kacau dan mencampur berbagai obat.
F 55 penyalahgunaan zat
yang tidak menyebabkan ketergantungan spt pencahar dan aspirin.
Intoksikasi akut Kondisi peralihan akibat
menggunakan alkohol atau zat psikoaktif shg tjd gangguan kesadaran, fungsi kognitif, persepsi, afek atau perilaku
atau fungsi dan respons psikologis lainnya.
Penggunaan yang
merugikan Pola penggunaan zat
psikoaktif yang merusak kesehatan (fisik dan mental)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya cedera nyata pada kesehatan jiwa atau fisik pengguna.
Sindrom
ketergantungan Kelompok fenomena fisiologis,
perilaku, dan kognitif akibat
penggunaan zat atau golongan zat tertentu.
Gambaran utama adalah keinginan yang kuat untuk menggunakan zat psikoaktif, alkohol atau tembakau
Diagnosis
ketergantungan (3
atau lebih) Adanya keinginan kiuat atau
dorongan yang kuat (kompulsi) untuk menggunakan zat
Kesulitan mengendalikan perilaku menggunakan zat sejak awal, usaha
penghentian atau tingkat penggunaannya
Keadaan putus zat secara
fisiologispenghentian penggunaan zat atau gol zat sejenis dengan tujuan menghasilkan atau menghindari terjadinya gejala putus zat.
Adanya toleransi, peningkatan dosis zat psikoaktif yang diperlukan guna memperoleh efek yang sama yang biasanya diperoleh dengan dosis rendah
Secara progresif mengabaikan alternatif menikmati kesenangan karena penggunaan zat psikoaktif lain, meningkatkan jumlah waktu yang diperlukan untuk mendapatkan atau menggunakan zat atau pulih dari akibatnya.
Terus menggunakan zat
meskipun ia menyadari adanya akibat yang merugikan kesehatannya, seperti gangguan fungsi hati karena minum alkohol berlebihan, keadaan depresi sebagai
akibat penggunaan yang berat atau hendaya kognitif akibat penggunaan zat.
Keadaan putus zat Kumpulan gejala dengan
bermacam bentuk dan keparahan yang terjadi akibat penghentian pemberian zat secara absolut atau relatif sesudah penggunaan zat yang terus menerus dan dalam jangka panjang atau dosis
tinggi. Dapat disertai dengan
komplikasi kejang
Keadaan putus zat
dengan delirium Keadaan putus zat dengan
komplikasi delirium Delirium tremens yang
disebabkan oleh alkohol gaduh gelisah toksik yang berlangsung singkat tapi kadang dapat membahayakan jiwa yang disertai gangguan somatik.
Gejala prodromal : insomnia,
gemetar, takut Onset dapat didahului oleh
kejang akibat putus zat. Trias klasik : kesadaran
berkabut + bingung, halusinasi dan ilusi nyata mengenai salah satu modalitas sensorik dan tremor hebat.
Gangguan psikotik Fenomena psikotik yang
terjadi selama atau segera sesudah penggunaan zat psikoaktif.
Ditandai dengan halusinasi auditorik, waham, gangguan psikomotor dan afek abnormal.
Umumnya kesadaran jernih.
Sindrom amnestik Berhubungan dengan
hendaya/gangguan daya ingat jangka pendek yang menonjol, kadang gangguan daya ingat jangka panjang, daya ingat segera baik.
Ada gangguan daya nilai.
TERIMA KASIH DAN
SELAMAT BELAJAR
Istilah
NAPZA, NAZA, Narkoba, Narkotika , Madat dan Obat terlarang
○ tidak terbatas golongan obat “zat” atau subtances
○ menimbulkan ketergantungan zat adiktif (kecanduan)
○ mengubah aktivitas otak zat psikoaktif
NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan
zat adiktif lainnya) bahan/zat yang bila masuk ke
dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat/otak, sehingga menyebabkan gangguan fisik, psikis dan fungsi sosial.
NAPZA mengacu kepada Narkotika
dan Psikotropika Undang-undang No.5 tahun
1997 tentang Psikotropika dan Undang-undang No.22 tahun
1997 tentang Narkotika
Istilah lain Narkoba: Narkotika dan
Obat/Bahan berbahaya populer di masyarakat, media
dan aparat hukum
Madat: candu (suatu golongan opioid)
Jenis NAPZA dibagi berdasarkan
○ Undang-Undang ○ Efeknya terhadap Susunan
Syaraf Pusat ○ Yang terdapat di masyarakat
serta akibat pemakaiannya ○ Penggunaan dalam Bidang
Medik
UU No 22 tahun 1997
tentang Narkotika
Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semisintetis
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Penggolongan
Golongan I : digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan, tidak ditujukan untuk terapi potensi sangat tinggi
menimbulkan ketergantungan, Contoh: heroin/putauw, kokain,
ganja
Heroin, putauw
Kokain
Ganja, hashis, kanabis Golongan II: berkhasiat pengobatan, sebagai
pilihan terakhir digunakan dalam terapi atau
pengembangan ilmu pengetahuan
potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan
Contoh: morfin, petidin
Morfin, petidin Golongan III:
berkhasiat pengobatan banyak digunakan dalam terapi
atau pengembangan ilmu pengetahuan
potensi ringan mengakibatkan ketergantungan
Contoh: kodein
Narkotika yang sering
disalahgunakan:
Opiat: morfin, heroin (putauw), petidin, candu, dan lain-lain
Ganja atau kanabis, mariyuana, hashis
Kokain, yaitu serbuk kokain
UU No. 5 tahun 1997
tentang Psikotropika Zat atau obat, alamiah
maupun sintetis bukan narkotika
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Penggolongan: GOLONGAN I: digunakan untuk kepentingan
ilmu pengetahuan tidak digunakan dalam terapi potensi amat kuat
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: ekstasi, shabu, LSD
Halusinogenik: GOLONGAN II: tujuan ilmu pengetahuan berkhasiat pengobatan, dapat
digunakan dalam terapi, potensi kuat mengakibatkan
ketergantungan. Contoh: amfetamin, metilfenidat
atau ritalin
GOLONGAN III : berkhasiat pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi tujuan ilmu pengetahuan potensi sedang mengakibatkan
ketergantungan Contoh: fenobarbital,
flunitrazepam
GOLONGAN IV berkhasiat pengobatan dan sangat
luas digunakan dalam terapi untuk tujuan ilmu pengetahuan potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan Contoh: diazepam, bromazepam,
fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam, seperti pil BK, pil Koplo, Rohipnol, Dumolid, Mogadon
Psikotropika yang sering
disalahgunakan Psikostimulansia: amfetamin,
ekstasi, shabu
Sedatif dan Hipnotika (obat penenang dan obat tidur): Mogadon (MG), BK, Dumolid (DUM), Rohypnol (Rohyp), Lexotan (Lexo), Pil koplo dan lain-lain
Halusinogen: Lysergic Acid Diethylamide (LSD), Mushroom
ZAT ADIKTIF LAIN ○ bahan/zat yang berpengaruh
psikoaktif selain yang disebut Narkotika dan Psikotropika, meliputi:
Alkohol Keppres No. 3 tahun 1997 tentang
Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol.
mengandung etanol (etil alkohol), menekan susunan syaraf pusat.
Merupakan gaya hidup atau bagian dari budaya.
3 golongan minuman beralkohol
A : etanol 1-5%, (Bir) B : etanol 5-20%, (Jenis-jenis
minuman anggur) C : etanol 20-45%, (Wiski, Vodka,
TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput)
Jenis alkohol lain metanol:
○ spiritus desinfektan, zat pelarut atau pembersih
○ disalahgunakan berakibat fatal meskipun dalam konsentrasi rendah.
Inhalansia (gas yang dihirup)
Solven (zat pelarut) mudah menguap senyawa organik (benzil alkohol), terdapat pada:
barang keperluan rumah tangga, kantor pelumas mesin,
sering disalah gunakan
Contoh: Lem, tiner, penghapus cat kuku, bensin.
Tembakau
○ Pemakaian sangat luas di masyarakat.
○ Kadar nikotin yang bisa diserap oleh tubuh per batangnya 1-3 mg.
○ Dosis letal: 60 mg nikotin sekali pakai.
Pemakaian ROKOK dan
ALKOHOL terutama pada remaja, pintu masuk penyalahgunaan NAPZA
Kafein
○ zat stimulansia ○ dapat menimbulkan
ketergantungan jika dikonsumsi melebihi 100 mg /hari atau lebih dari dua cangkir kopi
○ ketergantungan psikologis. ○ Minuman energi sering kali
menambahkan kafein dalam komposisinya.
Klasifikasi lain: Sama sekali dilarang narkotika golongan I dan
psikotropika golongan I
Penggunaan dengan resep dokter amfetamin, sedatif hipnotika
Diperjual belikan secara bebas lem, tinner, rokok dan lain-lain
BERDASARKAN EFEKNYA TERHADAP
SUSUNAN SYARAF PUSAT
Golongan Depresan mengurangi aktifitas fungsional
tubuh merasa tenang, pendiam dan
bahkan membuatnya tertidur dan tidak sadarkan diri. ○ Opioida (morfin, heroin/putauw, kodein), ○ Sedatif (penenang), ○ hipnotik (obat tidur), ○ tranquilizer (anti cemas), ○ alkohol dalam dosis rendah, ○ dan lain-lain.
Golongan Stimulan merangsang fungsi tubuh dan
meningkatkan kegairahan kerja. menjadi aktif, segar dan
bersemangat . ○ Golongan ini Kokain, Amfetamin (shabu, ekstasi),
Kafein.
Golongan Halusinogen menimbulkan efek halusinasi yang
bersifat merubah perasaan dan pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu. ○ Golongan ini tidak digunakan dalam
terapi medis. ○ Golongan ini termasuk Kanabis (ganja), LSD, Mescalin,
Pensiklidin (PCP), berbagai jenis jamur, tanaman kecubung
NAPZA YANG TERDAPAT DI
MASYARAKAT
SERTA AKIBAT PEMAKAIANNYA OPIOIDA
Opioida dibagi 3 golongan besar
yaitu: ○ Opioida alamiah (opiat ): morfin,
opium, kodein ○ Opioida semi sintetik: heroin/ putauw,
hidromorfin ○ Opioida sintetik: meperidin,
propoksipen, metadon
Nama jalanannya: putauw, ptw, black heroin, brown sugar
Heroin murni: bubuk putih Heroin yang tidak murni: putih
keabuan Getah opium poppy yang diolah
menjadi morfin proses putauw > 10 morfin.
Opioid sintetik: > 400 kali dari morfin.
Guna: analgetik kuat, berupa pethidin, methadon, Talwin, kodein dan lain-lain
Cara penyalahgunaan: disuntik (ngipe, nyipet, ive,
cucau) dihisap (ngedrag, dragon)
Reaksi: sangat cepat rasa ingin menyendiri
taraf kecanduan ○ hilang rasa percaya diri, ○ tidak ingin bersosialisasi, membentuk
dunia mereka sendiri. ○ Lingkungan musuh
○ Berbohong ○ penipuan/pencurian atau tindak
kriminal lainnya.
KOKAIN bentuk: kokain hidroklorid
○ berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dari free base.
free base. ○ tidak berwarna/ putih, tidak berbau
dan rasanya pahit
Nama jalanan : koka, coke, happy dust, charlie, srepet, snow/salju, putih.
Biasanya dalam bentuk bubuk putih
Cara penyalahgunaan: cara menghirup bubuk dengan
penyedot atau gulungan kertas,
di bakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff.
bentuk padat : dihirup asapnya (freebasing).
Penggunaan dengan menghirup akan berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
Efek dari pemakaian kokain
ini membuat pemakai merasa segar, hilang nafsu makan, menambah rasa percaya diri, juga dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah.
KANABIS Nama jalanan: grass,
cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, bhang
Ganja berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica.
Terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidro kanabinol, kanabinol dan kanabidiol
Cara penyalahgunaan: dihisap
dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
Efek: cenderung merasa lebih santai rasa gembira berlebih (euforia), sering berfantasi,
aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitif, kering pada mulut dan
tenggorokan.
AMFETAMIN Nama generik: D-pseudo
epinefrin yang disintesa tahun 1887, dan dipasarkan tahun 1932 sebagai dekongestan
Nama jalanan: speed, meth, crystal, uppers, whizz dan sulphate
Bentuk: bubuk warna putih dan keabu-abuan
Ada dua jenis amfetamin:
MDMA (methylene dioxy methamphetamin) ○ mulai dikenal sekitar tahun 1980
dengan nama Ectacy atau Ekstasi. ○ Nama lain: xtc, fantacy pils, inex, cece,
cein, e. ○ tidak selalu berisi MDMA karena
merupakan designer drugs campur zat lain (disain) untuk mendapatkan efek yang diharapkan/dikehendaki: white doft, pink heart, snow white,
petir yang dikemas dalam bentuk pil atau kapsul.
Methamfetamin
○ lama kerja lebih panjang dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat.
○ Nama lainnya shabu-shabu, SS, ice, crystal, crank.
○ Cara penggunaan : Dalam bentuk pil di minum peroral Dalam bentuk kristal, dibakar dengan
menggunakan kertas aluminium foil dan asapnya dihisap (intra nasal) atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang
dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan,
dapat juga melalui intra vena.
LSD (Lysergic acid) Termasuk dalam golongan
halusinogen Nama jalanan : acid, trips, tabs Bentuk: seperti kertas berukuran
kotak seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar; berbentuk pil, kapsul
Cara: meletakkan permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit sejak pemakaian dan hilang setelah 8-12 jam.
Efek: tripping, yang biasa digambarkan seperti halusinasi terhadap tempat, warna dan waktu.
SEDATIF-HIPNOTIK
(BENZODIAZEPIN) Digolongkan zat sedatif (obat
penenang) dan hipnotika (obat tidur),
Nama jalanan dari Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp.
Cara: oral, intra vena dan rectal.
Di bidang medis: pengobatan kecemasan
(ansietas), panik hipnotik (obat tidur)
SOLVENT /
INHALANSIA Uap dari bahan mudah
menguap yang dihirup. Contohnya: aerosol, aica aibon,
isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.
Biasanya digunakan secara coba-coba oleh anak dibawah umur golongan kurang mampu/anak jalanan
Efek: pusing, kepala terasa berputar, halusinasi ringan, mual, muntah, gangguan fungsi paru, liver dan
jantung. Kronis kerusakan fungsi
intelektual.
ALKOHOL sering digunakan
○ proses fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian.
○ proses penyulingan kadar alkohol tinggi mencapai 100%.
○ Nama jalanan alkohol: booze, drink
Kadar dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit
○ eufori kadar menurun: depresi
PENGGUNAAN NAPZA
DALAM BIDANG MEDIK terapi medik pasien lebih
baik atau bila mungkin sembuh dari penyakit atau
gangguannya. Psikofarmaka Antipsikotik, Antiansietas,
Antidepresan, Antiinsomnia, Antimanik
tergolong Psikotropika dan sebagian kecilnya tergolong narkotika.
Narkotika Morfin, Petidin digunakan untuk mengatasi nyeri
yang di derita pasien kanker stadium terminal, nyeri kepala atau nyeri lainnya yang sukar dihentikan dengan analgetika lainnya, nyeri akibat pembedahan.
Kodein: simptom batuk.
Psikotropika secara luas digunakan oleh
dokter untuk mengatasi gangguan mental dan perilaku. Untuk mengatasi nyeri lambung, nyeri haid, nyeri dada atau proses psikosomatik lainnya (golongan benzodiazepine)
Anti psikotik Chlorpromazin, haloperidol,
trifluoperazin, tidak menimbulkan
ketergantungan dan sangat jarang disalahgunakan pasien.
Antidepresan Amitriptilin, Imipramin,
Fluoxetin, Sertralin, dll tidak menimbulkan
ketergantungan dan sangat jarang disalahgunakan.
Golongan
benzodiazepin efek sedasi seperti:
diazepam, clobazam, lorazepam, alprozolam
efek hipnotik (tidur) seperti: midazolam, triazolam, estazolam, nitrazepam
sering disalahgunakan.
Golongan Barbiturat fenobarbital untuk
menginduksi tidur yang bersifat long acting,
juga dapat disalahgunakan.
Methylphenydate
(Ritalin) derivat amphetamin stimulansia susunan saraf
pusat obat pilihan bagi anak
dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas