e. perumusan masalah (dgn gap analisis)

Upload: fuad

Post on 08-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

e. Perumusan Masalah (Dgn Gap Analisis)

TRANSCRIPT

  • Perumusan Masalah (Kalau bisa merupakan hasil dari Gap Analysis)Yaitu berisi Permasalahan Utama yang akan dibahas, yang akan dicari solusinya, yang merupakan perumusan gap (kesenjangan) antara keadaan dan permasalahan yang ada (Current State) dengan keadaan yang akan dicapai (Ideal State)

    Kemudian diberikan rincian/detail permasalahan, yaitu rincian permasalahan yang menjadi sasaran (permasalahan) yang perlu dipecahkan.Rincian permasalahan ini untuk membuat Permasalahan Utama lebih mudah dipecahkan, karena dengan memecahkan rincian permasalahan berarti memcahkan Permaslahan Utama.

  • GAP ANALYSIS UNTUK MENDAPATKAN MASALAH PENELITIAN how to close the gap?(masalah utama= pertanyaan bagaimana menutup gap tsb.)

  • Contoh 1, Kasus PenelitianCurrent State : Beberapa daerah kota di Surabaya selalu mengalami kebanjiran pada saat musim penghujan.Pada saat banjir banyak penduduk kota yang menderita.Kerugian yang diderita oleh penduduk dan kota mencapai ratusan milyar per tahun.

    Ideal State:Kondisi banjir dapat direduksi seminimal mungkin pada saat musim penghujan, atau bahkan kota Surabaya dapat bebas banjir sama sekali.

  • Permasalahan Utama (Research Problem)Bagaimana memecahkan masalah banjir di kota Surabaya?Detail/rincian permasalahan:a). Bagaimana pola curah hujan tahunan dan besarnya probabilitas curah hujan yang tinggi untuk return period 2, 5, 10, 20, dan 50 tahun di daerah Surabaya, dan di daerah hulu catchment area dari sungi-sungai yang mengalir melewati kota Surabaya.b). Bagaimana hubungan antara curah hujan tersebut dan luas areal genangan banjir yang terjadi. Bagaimana bentuk peta daerah banjir dan ketinggian air banjir sebagai fungsi dari curah hujan tersebut.c). Bagaimana kondisi sistim pematusan (drainase) yang ada saat ini.d). Bagaimana besarnya kontribusi dari sungai-sungai besar yang mengalir melewati kota Surabaya terhadap kondisi banjir yang ada.e). Apakah saja altertnative pemecahan yang feasible.f). Alternative pemecahan yang mana yang paling menguntungkan untuk jangka pendek, bagaimana alternative-nya untuk jangka menengah, dan bagaimana untuk jangka panjang.

  • Contoh 2Current State :Suatu bagian kota di Surabaya selalu mengalami kebanjiran pada saat musim penghujan, walaupun dengan hujan yang tidak teralu deras sekalipun.Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab banjir tersebut disamping hujan, apakah karena kondisi jaringan pematusannya yang buruk, karena pembuangan sampah oleh warga yang se-enaknya, atau karena sebab lain.

    Ideal State :Dapat diketahu penyebab yang pasti mengapa selalu kebanjiran.

  • Permasalahan UtamaApa penyebab utama masalah banjir tersebut?Detail/rincian permasalahan:Bagaimana kondisi sistem jaringan pematusan yang ada dilihat dari, luas tangkapan (catchment area), network dan dimensi saluran-saluran yang ada?Bagaimana dengan peta topografi daerah pematusan, termasuk kemiringan dasar saluran pematusan?Bagaimana kondisi di dalam saluran pematusan sendiri, apakah sampah memang telah menumpuk dan menyumbat di banyak tempat?Bagaimana peta aliran air yang mengalir di dalam selokan pada saat hujan saat kini?Bagaimana perhitungan kapasitas masing-masing saluran bila dibandingkan debit air hujan yang masuk?Apa saja faktor-faktor yang telah ikut andil sebagai penyebab kebanjiran dan bagaimana faktor tersebut menyebabkan masalah banjir di atas?

  • Contoh 3 Kasus PerancanganCurrent State :Gedung A , perkantoran 6 lantai, merupakan gedung dengan konstruksi beton bertulang konvensional, dengan jarak kolom rata-rata 7 meter.Tetapi Gedung A akan dirubah menjadi hotel. Pada lantai 2 dan 3 perlu diadakan modifikasi sehingga tersedia ruang-ruang yang besar untuk konferensi, dengan jarak kolom minimal 20 meter. sehingga perlu digunakan konstruksi beton pratekan atau baja.Kemudian, pada lantai 6 akan ditambahkan kolam renang. Dibutuhkan perancangan untuk modifikasi ini.

    Ideal State :Tersedia perancangan untuk modifikasi yang memenuhi segala persyaratan keamanan konstruksi

  • Permasalahan Utama :Bagaimana melakukan perancangan terhadap modifikasi gedung tersebut.Rincian permasalahan (contoh saja) :Bagaimana perubahan terhadap denah dan rincian penataan ruang setelah modifikasi?Bagaimana asumsi pembebanan setelah ada modifikasi? Building Code yang mana yang diikuti untuk perencanaan?Bagaimana merencanakan balok, kolom, lantai dan dinding di lantai 2 dan 3 yang menggunakan sistem prestressed (pratekan)? Bagaimana perencanaannya untuk lantai 6?Apakah perlu digunakan balok & kolom baja; bila perlu, di mana diperlukan?Bagaimana modifikasi pada lantai 2, 3, dan 6 ini dapat mempengaruhi/merubah perencanaan struktur gedung yang lain? Bagaimana bentuk perubahan tersebut?Bagaimana hasil akhir perancangan modifikasi?