problematika kepentingan dalam perumusan tujuan organisasi

17
Musthofa: Probkmatika Kepentingan dalam Perumusan Tujuan Oi PROBLEMATIKA KEPENTINGAN DALAM PERUMUSAN TUJUAN ORGANISASI DAKWAH Musthofa Dosen Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitaslslam Negeri (UIN)Sunan Kalijaga Yogyakarta Organisasi dakwah merupakan unit sosial yang berusaha mencapai tujuan dakwah, karena hakekat organiasi ini tidak lain adalah mengejar atau mencapai tujuan dakwah. Namuri rumusan tujuan yang ideal tidak hanya merurnuskan hasil yarg hendak dicapai. Tujuan organisasi harus dapat menggambarkai i keadaan masa akan datang yang senantiasa dikejar dan diupayal:an untuk diwujudkan oleh organisasi. Dengan demikian hendaknya tujuan menciptakan sejumlah pedoman bagi landasan kegiatan organisasi dan juga merupakan sumber legitimasi yang membenarkan setiap kegiatan organisasi serta eksistensi organisasi itu sendiri. 1 Selain itu fungsi tujuan juga sebagai patokan yang dapat dipergunakan oleh anggota organisasi maupun kalangan luar organises! untuk menilai keberhasilan organisasi. Sebuah organisasi dakwah (sebagai organisasi sosial non- profit) apabila sudah terbentuk, dalam proses perjalanaiinya akan muncul kebutuhan-kebutuhan yang merupakan tujuan dari masing-masing komponen dari organisasi. Kepentingan tersebut anisasi Dakwah JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 1

Upload: lebao

Post on 18-Jan-2017

237 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Problematika Kepentingan dalam perumusan tujuan organisasi

Musthofa: Probkmatika Kepentingan dalam Perumusan Tujuan Oi

PROBLEMATIKA KEPENTINGAN DALAMPERUMUSAN TUJUAN ORGANISASI DAKWAH

M u s t h o f aDosen Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Universitaslslam Negeri (UIN)Sunan Kalijaga Yogyakarta

Organisasi dakwah merupakan unit sosial yang berusahamencapai tujuan dakwah, karena hakekat organiasi ini tidak lainadalah mengejar atau mencapai tujuan dakwah. Namuri rumusantujuan yang ideal tidak hanya merurnuskan hasil yarg hendakdicapai. Tujuan organisasi harus dapat menggambarkai i keadaanmasa akan datang yang senantiasa dikejar dan diupayal:an untukdiwujudkan oleh organisasi. Dengan demikian hendaknya tujuanmenciptakan sejumlah pedoman bagi landasan kegiatan organisasidan juga merupakan sumber legitimasi yang membenarkan setiapkegiatan organisasi serta eksistensi organisasi itu sendiri.1 Selainitu fungsi tujuan juga sebagai patokan yang dapat dipergunakanoleh anggota organisasi maupun kalangan luar organises! untukmenilai keberhasilan organisasi.

Sebuah organisasi dakwah (sebagai organisasi sosial non-profit) apabila sudah terbentuk, dalam proses perjalanaiinya akanmuncul kebutuhan-kebutuhan yang merupakan tujuan darimasing-masing komponen dari organisasi. Kepentingan tersebut

anisasi Dakwah

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 1

Page 2: Problematika Kepentingan dalam perumusan tujuan organisasi

Mtistbnfa: Pniblemcitika Kepentingan (Ulafft Perumnsan Tajuan Organisasi Dakivah

berupa kepentingan organisasi sendiri untuk tetap eksis,berkembang dan mencapai tujuan, serta kepentingan individu-individu dalam organisasi untuk memperoleh sesuatu sesuaikepentingannya dalam bergabung dengan organisasi (seperti:kepuasan batin, status sosial, jaminan sosial) danjugakepentinganmasyarakat sasaran dakwah untuk mendapat pelayanankeagamaan.

Sehubungan dengan hal tersebut, proses perlyesuaiansasaran-sasaran dalam tujuan organisasi tidak boleh me: igabaikankepentingan-kepentingan anggota aktivis organisiasi yangdemikian dan rencana-rencana yang disusun perlu mencakupserta mengintegrasikan kepentingan masing-masing.

A. KEPENTINGAN-KEPENTINGAN DAN PERGESERAN TUJUANSecara Ideal, organisasi tidak akan mengalami pemasalahan

karena distorsi kepentingan, karena pada prinsipnya tujuanorganisasi disusun bersama oleh orang-orang yang memilikitujuan bersama yang kemudian bekerjasama untuk memperolehbasil optimal dan mencapai tujuan.2 Sepanjang kriteria-kriteriapencapaian tujuan bersama jelas dan anggota dapat memahamiarah kelompok maka kerja kelompok dalam organiisasi akanefektif.3 Dengan demikian sepanjang kepentingan tujuanorganisasi dapat sejalan dengan tujuan anggota organiiasi makatidak akan muncul permasalahan, tetapi bila secara individualanggota-anggota memiliki kepentingan berbeda yang nengikutikepentingan organisasi maka proses pencapaian tujuan arganisasiakan dapat terdistorsi oleh kepentingan-kepentingan anggotaorganisasi tersebut. Hal ini akan berpengaruh pada organisasisebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan.

Kepentingan-kepentingan yang mempengaruljii prosesperjalanan organisasi dalam mencapai tujuan |tni akan

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan ari-Juni 2009

Page 3: Problematika Kepentingan dalam perumusan tujuan organisasi

Musthoja: Pmhlematika Kepenfingan dalam Perumusan Tujuan O yamsasi Dakwah

diiumuskanpraktis yang

in praktisnelainkan

dilaiukan oleh

memungkinkan menjadi kepentingan tujuan praktistujuan praktis dalam rangka mencapai kepentingan iakan ikut dalam proses perjalanan dan perkembanganyang pada gilirannya akan mengancam tujuan dala^npergeseran organisasi. Artinya tujuan awal yangorganisasi dapat bergeser menjadi tujuandikembangkan oleh anggota-anggota organisasi. Tuju;ini bukan dalam bentuk konsep liar yang tidak formaldalam bentuk hasil rumusan pengembangan yanganggota.

Tujuan organisasi dakwah sebagai organisasi iadalah melayani upaya peningkatan kualitas masyarabidang keagamaan. Sebagai upaya mencapai tujorganisasi (pelaksanaan pencapaian tujuan) diperlukadaya dan dana penunjang aktivitas (kepentingan tujuan)Pada organisasi, pada umumnya, dilakukan rekrutmen(sukarelawan) organisasi dan penggalangankemudian, pada beberapa kasus, masalahbukan sebagi sarana pencapaian tujuanuntuk memperbesar dan menjaga eksistensi(kepentingan organisasi). Bila hal tersebut berlanj^itberlebih akan menjadikan keadaan tujuan tidak proper;karena tujuan berubah menjadi pelayan organisasiseharusnya organisasi melayani tujuan dakwah. Teiindividu—individu yang menjadi aktivis pelaksana <(sebagai manusia biasa) bisa memiliki kepentingan yan;pribadi, misalnya memperoleh status sosialpenokohan dalam komunitas) atau jaminan sosialekonomi individu dalam organisasi) yang pada giliranryalembaga dikuburkan di bawah organisasi.

Hal tersebut dapat dipahami karena

. Tujuan-ertaan iniorganisasi

bentuk

danapenggalar gan

L melainkan menjadi upayaganisasi

secaraiional lagi,dari yanglebih lagiTganisasig bersifat

(kepemimpinan,(kepentingan

tujuan

kemamiman dan

lion profitdalam

lan idealn sumber

dakwah.anggota

. Tetapidana

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009

Page 4: Problematika Kepentingan dalam perumusan tujuan organisasi

Musthfjfa: Prvblematika Kepentingan dalanl Perumusan Tii/nati Oigaflisa.fi Dafavah

perhatian setiap individu di bidang keagamaan tidak.ah sama.Sebagian sangat bergairah di bidang pengabdian pada agama ataumau mengabdikan diri secara total pada pencapaian tujuankeagamaan (memiliki loyalitas), di sisi lain ada orang-orang yangsulit meninggalkan sifat-sifat manusiawi yang memang inherendalam diri manusia, sedangkan ia dibutuhkan oleh organisasi.

Kepentingan individual aktivis organisasi ini dipar dang dariperspektif manusiawi merupakan hal biasa dan perlu dip ;rhatikan,walaupun secara normatif, sebagai organisasi sosial keagamaanmerupakan hal yang tidak dapat diterima sepenuhnyi. Namundemikian masalah kepentingan seperti ini bila tidak d antisipasiakan membiaskan tujuan organisasi atau bahkan akan merembetke pembiasan organisasi sebagai satu kesatuan.

Akhimya apabila hal-hal tersebut bertaut berkelinian, padagilirannya akan mengarah pada pergeseran tujuan organisasi.Tujuanlah yang akan melayani eksistensi organisasi. Al:tivis atausukarelawan organisasi sebagai anggota kelompok bergesermenjadi karyawan organisasi; dan sarana rekruitmen sasarandakwah menjadi aktivitas melayani tujuan masyarakat. Di siniorganisasi mengalami social traps,4 para aktivis dan anggotaorganisasi terlibat dalam pembelanjaan sumber daya jang tidaksedikit tetapi hasilnya bukan lagi untuk kepentingan organisasimelainkan bagi individu-individu di dalamnya. Hal-hal tersebutbukan hanya hal yang biasa terjadi pada organisasi dakwahsebagai organisasi sosial non profit, tetapi pergeseran (p ;rgantian)tujuan tersebut terbukti banyak terjadi di asosias -asosiasisukarela dan bahkan birokrasi publik dan swasta.5

B. PERGESARAH TUJUAN DALAM ORGANISASI DAKWAHPergeseran tujuan organisasi akan terjadi

pergeseran yang didasari kepentingan pribadi maupundalam bentuk

kelompok

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan ari-Juni 2009

Page 5: Problematika Kepentingan dalam perumusan tujuan organisasi

Musthofa: Prvblematika Kepentingan dalam Perumman Tiyuan 0,-sanisasi Dakivah

sebag;ai(group interest) yang sering memanfaat tujuan organi:mencapai tujuan pribadi. Organisasi berfungsimencapai tujuan pribadi. Sebagai penjelasan dapatcontoh sebagaimana dijelaskan S.D. Clark dalam hasiltentang organisasi Bala Keselamatan (Salvation Army) cLaporan penelitiannya menyatakan bahwa ketikapenyebar ajaran Kristen itu berkembang makin besar damenghimpun banyak anggota dan dana, maka ]organisasi lebih banyak mencurahkan perhatian danyang ada pada usaha memelihara organisasi. Bahkanmisi penyebaran agama tidak lagi dilaksanakEin pada d;tidak mempunyai cukup dana atau tidak banyak mdana untuk berkembangnya organisasi.

Sebagai penjelas dapat digambarkan perumpamaEnberikut. Suatu organisasi sosial keagamaan dalamrekrutmen dana sekaligus pelayanan mmenyelenggarakan lembaga pendidikan. Ternyataproses pembentukan maupun pemberian dan perekrutEindaya yang dibutuhkan oleh lembaga tersebut,beberapa kelompok kepentingan yang seringmencurahkan perhatiannya pada usaha memperlembaga pendidikan sebagai sarana untuk memperolehekonomi dan kurang melibatkan diri secara serimembantu organisasi mencapai tujuan semulamengupayakan dan mencurahkan perhatian padalembaga pendidikan itu eksis dan berkembang, mampidengan lembaga pendidikan lain, serta lebih dapat miapa yang mereka inginkan, termasuk jaminan sosibaik.

asi untuksarana

diberikanpenelitiani Canada,

drganisasin berhasilimpinan

dalim

terbentukkali

bagaii

Pada gambaran tersebut menunjukkan adanyatujuan semula, organisasi sebagai "alat" mencapai tujutn

su: nber dayakemudianerah yang

enyui nbangkan

sebagaiupaya

syarakatdalam

sumberpula

lebihahankan

l^eutunganAS untuk

Merekaimana

i bersaingmberikan

^al yang semakin

p|ergeserandakwah

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009

Page 6: Problematika Kepentingan dalam perumusan tujuan organisasi

Mftsthofa: Pmbkmatika Kepentingan dalam Pemmiixan Tujuan Organisasi Dak

kef entinganmenjadi penyelenggara pendidikan, bergeser funmemberikan kepuasan terhadap kepentingan-anggotanya. Kasus ini menunjukkan perubahan saranatujuan organisasi dan tujuan menjadi sarana organisasi.Organisasi tidak lain hanya sekedar alat yang dibentjuk untukmengejar satu atau beberapa tujuan tertentu.

Memahami beragamnya kepentingan yang terlibat dalamaktivitas organisasi, perlu dilakukan upaya antisipasi. Antisipasiyang dilakukan haruslah tetap mementingkan tujuan organisasidan di sisi lain harus memahami kepentingan anggcta, sebabbagaimanapun anggota merupakan motor penggerak aktivitasorganisasi. Upaya strategis untuk melakukan antisipasi adalahdengan mengakomodasikan kepentingan-kepentingan anggotasecara terintagrasi dalam tujuan organisasi.

yang

yarg

C. STRATEGI PENGAKOMODASIAN KEPENTINGANPengakomodasian kepentingan merupakan upaya

fasilitas yang dibutuhkan anggota organisasi diorganisasi. Kepentingan ini bisa merupakan tujuantujuan utama, bisa pula tujuan yang lebih personaltidak terkait dengan tujuan organisasi. Dengankepentingan merupakan tujuan implisit anggotatidak diakomodir akan mengganggu keberlangsuperkembangan organisasi.

Secara eksplisit (formal) tujuan angguta organgerakan adalah sama. Perbedaan yang ada di antara angdisebabkan perbedaan posisi peran yang menjadimasing individu. Namun bila sudah masuk padaindividual akan mulai ditemukan kepentingan-berbeda yang bila berkembang bisa cenderung bersdengan tujuan utama, sehingga persamaan antar

tugas

gsi padantinganmenjadi

member!

luar tuji. an utamaikutan dari

kadangkata lain

apabilaigan dan

sasi satugota lebih

masing-rr otif-motif

kepentinganberangan

bisaan;;gota

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan lari-Juni 2009

Page 7: Problematika Kepentingan dalam perumusan tujuan organisasi

Mustboja: Problematika Kepentingan dalam Perumusan Tujuan Oi yanisasi Dakwah

yang perluorjganisasi.

realitas

iomitmenpada

terhadap;ota tidak

dalam^omitmen

produktifdari hal

ntingan-

berhenti pada tingkat tertentu.6

Hal tersebut merupakan masalahdipertimbangkan dalam perumusan tujuanPemahaman dan pengakomodasian terhadapkepentingan-kepentingan anggota kelompok perlu dipjerhatikansebab kepentingan yang terakomodasi akan menunjanganggota terhadap kelompoknya. Pengaruh tujuan kelompokproduktivitas tergantung pada komitmen anggotakelompok dan arah tujuannya,7 sehingga apabila angdapat menemukan kepentingan dirinya ketika bekerjasamakelompok maka akan berakibat pada hilangnyakelompok dan pada gilirannya kelompok menjadi tidakdalam upaya mencapai misinya. Alternatif antisipastersebut adalah dengan mengakomodasikan kepkepentingan yang timbul ke dalam rumusan tujuan.

1. Pengklasifikasian dan Pengakomodasian Tujuan

Tujuan organisasi ialah keadaan yang dikehendaki padyang akan datang yang senantiasa dikejar olehdapat direalisir.8 Keadaan yang dikehendaki dalam tujuan dakwahbukanlah tujuan (kepentingan)pimpinan atau pendindan bahkan bukan pula tujuan yag disadari oleh sasaraiiTujuan organisasi dakwah adalah keadaan masadikejar oleh organisasi sebagai kolektif agar dapatmasyarakat agamis sebagaimana diharapkan.

Pengakomodasian kepentingan-kepentingan darmasing komponen yang terlibat dan dilibatkan dalam(sebagaimana disebutkan sebelumnya), dapat dilakukanperumusan tujuan kelompok yang jelas bagi anggota-,Raven dan Rietsema menemukan dalam penelitikejelasan tujuan meningkatkan ketertarikan padadan komformitas anggota.9 Sehubungan dengan

i tugas to

a masaagar

jrgamsasidakwah.

depan yangc iujudkan

masmg-jrganisasi

denganar ggotanya.

bahwa:elompok

L hal itu

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009

Page 8: Problematika Kepentingan dalam perumusan tujuan organisasi

Mtisthofa: Prvblematika Kepentingan dalam PermKltsan Tit/nan Orgallisasi Dakwak

perumusan tujuan dakwah akan dirasa tepat bila memakaipertimbangan-pertimbangan berdasarkan klasifikasi tujuan-tujuan yang jelas. R.C. Davis mengemukakan klasifikasi tujuanorganisasi10 yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Tujuan primer:

a. Tujuan-tujuan pengabdian:

1) Tujuan-tujuan organisasi :

(a) Umum

(b) Besar

(c) Kecil

(d) Perorangan

2) Tujuan-tujuan operasi dalam penyele

proyek tertentu:

(a) Perantara

(b) Terakhir

2. Kolateral:

a. Tujuan-tujuan sosial

b. Tujuan-tujuan pribadi:

1) Perseorangan

2) Kelompok

3. Sekunder:

a. Ekonomi

b. Efektivitas

Tujuan primer adalah tujuan utama organisa:primer merupakan alasan utama mengapa dibentuk

i. Tujuancrganisasi.

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan :ari-Juni 2009

Page 9: Problematika Kepentingan dalam perumusan tujuan organisasi

Musthofa: Probkmatika Kepentingan dalam Pentffiusan I'tt/uan Ot%allisa.w Dai

Tujuan pengabdian dalam tujuan primer adalah nilai-nilai tambahyang harus diberikan kepada masyarakat yang dalamdakwah adalah berupa upaya peningkatan keyakipengamalan ajaran agama yang diusahakan olehsebagai satu kesatuan. Tujuan pengabdian di lapanganin dipecah dalam tujuan-tujuan pengabdian umum, bdan perorangan sesuai lingkup kerja bidang yang yanatau diprioritaskan, misal upaya meningkatkan kberagama pada masyarakat miskin perkotaan, upayakeagamaan pada anak jalanan dan sebagainya.

Tujuan pengabdian di lapangan secara operadibedakan antara tujuan operas! perantara danterakhir. Tujuan operasi perantara adalah nilai-nilaiyang masih perlu diselesaikan oleh usaha (kerja)opersi perantara ini berfungsi menghasilkan produktertentu sebagai pengantar atau perantara padaberikutnya secara bertingkat. Tujuan opennilai hasil akhir yang dihasilkan oleh organisasi yangoleh organisasi baik berupa melanjutkan upayadiusahakan oleh "proyek" lain sebelumnya maupunprogram utuh yang dikerjakan secara menyeluruh

Tujuan kolateral adalah tujuan pokok organisasi tmenjadi hal utama. Tujuan-tujuan ini mengiringi tuju;Tujuan sosial kolateral maksudnya adalah rumusan tuberfungsi member! kontribusi kepada nilai-nihmasyarakat (dari pengaruh kegiatan-kegiatan oarti luas yang perlu untuk kebaikan masyarakat,tujuan membantu pemerintah dalam upaya m<kerukunan hidup beragama, pemboinaan agama bagipengguna jalan raya dan menciptakan ketertibansebagainya.

organisasinan dan

o|rganisasiorgamsaisar, kecil; ditekuni:sadaran

Ijjimbingan

tif dapattujuin operasi

hasil kerjaTujuan

pada fasesatu fase

ratif terakhir adalah nilai-i lihasilkan

telahrrjerupakan

tujuan.tapi tidakn primer,uan yangi umum

dalambetupa

iptakansyarakat

utnum dan

samp ai

Drganist .si)sepe rti

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009

Page 10: Problematika Kepentingan dalam perumusan tujuan organisasi

organisasi

iac.1

Mmthofa: Prvbkmatika Kipentingall dalam Pen/mttsaK Tujuan Organisasi Dakwah

Tujuan kolateral pribadi-pribadi adalah nilai-nilai yang dicarioleh orang-orang secara individu dan kelornpok dalam organisasiuntuk diperoleh dan "dibagikan" di antara mereka sendiri.Individu-ondividu sebagai pribadi tentunya memiliki kepentinganpribadi yang ingin mereka peroleh. Hal tersebut perlu disadarijuga dalarn organisasi dakwah, walaupun pada tahap-tihap awalpendirian belum muncul masalah tujuan pribadi ini, nanjiun dalamperkembangan, sejalan dengan makin besamyakemungkinan akan muncul realitas kepentingan prib;ditunjang adanya sifat-sifat manusiawi anggota organdari sisi sumber daya manusia mereka dibutuhkan.agar diperoleh konsistensi kerja serta prestasi kerjamotivasi dan komitmen tinggi dari individu-\indi\menjalankan organisasi yaitu dengan mengkepentingan-kepentingan pribasi yang tentunya sepanjibatas norma yang disepakati atau disetujui.

Adapun tujuan sekunder berupa nilai-nilai yangdengan ekonomi dan efektivitas dalam mencapaiprimer dan tujuan-tujuan kolateral. Jadi peran tujuandalam rumusan tujuan dakwah adalah berupa teikepentingan tujuan primer secara optimal, yaituekonomis dan efektivitas dalam mencapai tujuan

Klasifikasi tersebut lebih menjelaskan tentangkepentingan yang mengikuti terbentuknya organisrangka menjadi "alat" untuk mencapai tujuan. Perumusorganisasi dakwah hendaknya menyadari kepkepentingan tersebut, sehingga dengan demikianakan kehilangan arah dalam proses perjalanan organisakata lain, dalam upaya perumusan tujuan yang konperlu diperhatikan dinamika yang mungkin berkembanj;para pengelola dan pelaksana organisasi maupun dari

organ .sasi

adatersebut

sasi yangUntuk itu,c iperlukan

idu yang;akomodasikan

ng batas-

berkaitantujuan-tujuan

sekundercapainya

be:~upa nilaiorganisasi.

kepentingan-si dalaman tujuanntingan-

tidak,i. Denganprehensifbaik dari

rr asyarakat

10 JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan jari-Juni 2009

Page 11: Problematika Kepentingan dalam perumusan tujuan organisasi

Musthafa: ProbtemalikjJ Kepentingan dalam Pemrfiman '{ujuan O

"penikmat produk" organisasi dakwah dengimengorbankan tujuan dasar pembentukan organisasi

2. Defraksi Rumusan Tujuan Dakwah

•inisasi Dakjvah

in tidakdakwah.

Jangbekerj

dakwah

Sebagai organisasi yang terjun ke lingkungandiperbaiki tentunya dapat dikatakan organisasi inilingkungan yang kurang agamis (dan situasi ini akan dSecara teoritis, upaya pengubahan pada sasarandilakukan melalui berbagai proses, dari pendekatan soskomunikasi. Upaya radikal untuk pencapaian tujuantidak akan efektif bahkan akan ditinggal oleh pengiku

Di sisi lain bila organisasi keagamaan berhadapjinkehidupan yang tidak agamis maka mereka cendberusaha menyelamatkan anggota-anggotanya daritidak agamis) dengan menarik mereka sejauhkeramaian dunia tersebut; (2) melibatkan diri secara"pertempuran" melawan dunia itu dan berusaha

Dengan demikian bila ke dua hal tersebutjadi tujuan tujuan etik organisasi tidak sejalantujuan etik konvensional di masyarakat. Akibatnya alterjadi konflik terbuka antara kehidupan agamikehidupan duniawi, meskipun dari sisi kualitas anggotatidak diragukan lagi komitmen dan pengabdiannya(dan organisasi tentunya). Namun, realitas inibertentangan dengan misi dakwah dari organisasi itudakwah akan selalu berorientasi pada mengajak orangmengikuti dan mengamalkan ajaran agama denganuntuk kepentingan mereka sendiri. Oleh karena ititujuan dapat menjadi alternatif penyelesaian masalah

Defraksi tujuan adalah penyebaran tujuan utamabeberapa sub tujuan dalam rangka

dengtn

pada

mengakomodasikan

akanja pada

ubahnya).harus

al sampaiorganisasinya.

denganrung (1)

dunia (yangmurgkin dari

aktif dalammengi ibahnya.

disatukan bisatujuan-

can mulai3 denganorganisasi

agamatentunya

misiain untuk

bukani defraksiini.

menjadi

baik

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009

Page 12: Problematika Kepentingan dalam perumusan tujuan organisasi

Musthofa: Prvblvmatika Ktpentinpan dalam Pemmusan Tujuafi Ojgamsasi Dakivah

sub 't dalam

tujuanmemeli|iara dan

tujuanik terusik

a posisi

kepentingan-kepentingan komponen yang terlib;organisasi yang terbentuk. Defraksi tujuan dakwah kedakwah diperlukan untuk menyelamatkan,membesarkan organsasi dalam mencapai tujuan. Defralakan menjadikan tujuan pokok organisasi tidak banyioleh kepentingan-kepentingan bahkan akan terangkat padasentral organisasi dikarenakan adanya kepentingan-kepentinganyang tertata dan tersalurkan.

Laporan penelitian Amitai Etzioni12 mensinyalir bahwaorganisasi-organisasi yang mempunyai beberap i tujuancenderung mencapai tujuan secara terpisah dan hasilnya jauhlebih efektif dan efisien dibanding dengan organisasi pada kategorisama yang hanya mengejar satu tujuan. Sebagai conto i, banyakditemukan rumah sakit yang berkualitas ternyata me:niliki tigasasaran yaitu terapi (tujuan pelayanan pengobatan), riset (tujuanpengembangan ilmu pengetahuan) dan pendidikan (tujuanpendidikan bidang kedokteran), sedang rumah sakit y^Jig hanyamemberi pelayanan di bidang penyembuhan penyakit sajabiasanya mutu pelayanannya rendah. Juga diteriukan dilapangan bahwa organisasi keagamaan yang memberikanpelayanan di daerah golongan menengah (secara ekonomi) diAmerika Serikat dapat dikatakan hampir tidak memeruhi tugasspiritual bila tanpa didukung oleh tujuan sosial tambahiin, karenajustru tujuan sosial inilah yang menyebabkan para oartisipansetidak-tidaknya pada tahap permulaan, lebih tertirik padaorganisasi keagamnaan yang memiliki dua tujtan. Jadimasyarakat yang mendukung upaya penyebaran agama. temyatajuga bersama-sama mengharapkan sesuatu selain itu.

Walaupun demikian defraksi tujuan tersebut bukan berartiakan meredam konflik sepenuhnya. Berbagai tujuan 3'ang akandicapai oleh organisasi sering kali menimbulkan berbagai tuntutan

12 JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan lari-Juni 2009

Page 13: Problematika Kepentingan dalam perumusan tujuan organisasi

Mwtbofa: Prvblematika Kepentingati dalam Pemmusan Tujuan Oi zamsasi Dakifah

tiaa

; melakukai kegiatan(r skrutmen)

selayanansumber

tanggunga tujuan

i, makaaerhatian.

sosial" dengan

. jamman

yang akhirnya akan membebani organisasi sendiri. Konflik initimbul pada umumnya menyangkut masalah sarana, waktu,maupun sumber daya yang akan dialokasikan pada tia n-tiap subtujuan.

Suatu organisasi dakwah memang dapatpelayanan sosial pendamping dalam rangka menarikmasyarakat sasaran dakwah. Namun apabila kegiatansosial tersebut kemudian lebih banyak menghabiskatldaya dengan legitimasi agama atau berubah menjadijawab utama para pelaksana organisasi (bukannjorganisasi dakwah yang menjadi tanggung jawab menupaya mencapai tujuan utama akan kurang mendapatBelum lagi bila ditinjau dari masalah kebutuhanekonomi para aktivis organisasi antara bagian "basali"kering" akan terjadi tarik menarik kepentingan.

Hal tersebut menjelaskan bahwa penyebaran tujuan menjadiberbagai sub tujuan yang akomodatif pada anggotn-anggotakelompok bukan langkah akhir dalam perumusan tujuan.Rumusan tujuan masih perlu disempurnakan denganmengkonstruksi sub-sub tujuan menjadi satu kesatuan entitasyang saling membutuhkan. Hal tersebut akan mengarahkan tatakerja yang interdependen antar sub tujuan. Hare pan darikonstruksi interdependensi ini adalah terciptanya kohesikelompok dan kohesi ini akan berfungsi meningkatkan motivasikelompok pada anggota dan akan dapat mengeliminir motivasiindividualistik sehingga hasrat para anggota untuk berhasilmencapai tujuan menjadi makin kuat.13

Demikian pula dengan penyusunan skala prioritas yang jelas.Upaya ini akan menjadikan kepentingan relatif berbagai subtujuan dan penempatan individu aktivis pelaksana organisasisesuai dengan minat dan kemampuan pengabdiannyE. maupun

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 13

Page 14: Problematika Kepentingan dalam perumusan tujuan organisasi

adalahditetapkan

terdapatuan ini.14

dengandari

terjaditidak

Musthofa: Pn>bkmatik.a Kepentinpan dalam Perumusan 'I'ujuan Organisasi Dakwab

kebutuhan psikologisnya dapat bermanfaat untuk meng;antisipasikecenderungan konflik.

Kemungkinan konflik lain dari defrakst tujuan ikonflik yang berkaitan dengan mlai-nilat dasar yangdalam rumusan tujuan. Wheelan menjelaskan bahwsdua tipe konflik yang berkaitan dengan nilai-nilai tujPertama, principle conflict, yaitu konflik yang berkaitandengan ketidaksetujuan pada nilai-nilai dasar (basic values)organisasi. Kedua, communal conflict, yaitu konflikketika telah terjalin kesepakatan pada basic values, tejtapipada spesifikasinya.

Principle conflict akan banyak berakibat padahubungan antar anggota kelompok bahkan dapatperpecahan antar anggota kelompok. Sebaliknya,conflict lebih dapat meningkatkan kohesi antar anggotasebab dalam proses konflik dalam communal conflictkondisi saling meyakinkan dan menjelaskan posisidasar yang menjadi prinsip organisasi dan salingnilai-nilai konsensus mereka.15 Untuk iru perumusandasar dalam tujuan kelompok menjadi tuntutansoliditas satu organisasi.

Akhirnya, sehubungan dengan penjelasan Wheelai tersebutdapat dipahami bahwa dalam organsasipada pelayanan masyarakat, defraksi tujuan menjadpenting dalam meningkatkan kohesi kelompok sepannilai dasar organisasi dakwah tersebut telah disepakatdan selalu menjadi acuan dasar dalam dinamika pengorganisasi dakwah. Defraksi tujuan dapat menjadi alterr atif upayaprefentif untuk antisipasi ketegangan dan konflikantar anggota kelompok dengan tetap memahamikeperitingan intrinsik individu dan meskipun mjasth

i dakwah yang fo :rorientasisarana

ang nilai-:i anggotasmbangan

kepe

kerf ngganganmeng akibatkan

communalrcelompok,ni terjadinilai-nilai

:annilai-nilai

bagi

men gingatka

dasar

kepentinganntingan-

ada

14 JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan jari-Juni 2009

Page 15: Problematika Kepentingan dalam perumusan tujuan organisasi

Musthoja: Prvhlematika Kepentingan dalam Pemmusan Tujuan Of vailisasi Dakwah

kemungkinan terdapat beberapa ketegangan, naimm defraksitujuan akan lebih efektif dan efisien dibanding organ sasi yangberjalan lurus pada satu tujuan.

iwal dariitu

sasaran

a.

b.

D. KESIMFULAN

1. Tujuan ideal dalam dakwah ideal sebagai titikaktivitas organisasi merupakan kepentingan dakwahsendin yang melibatkan kepentingan agama dardakwah.

2. Kepentingan-kepentingan yang muncul seiring terbentuk danberoperasinya organisasi dakwah dalam rangka tujusn dakwahadalah:

Kepentingan eksistensi organisasi dakwah.

Kepentingan individu pelaksana dan relawsorganisasi, baik kepentingan ideal maupun

c. Kepentingan masyarakat sasaran dakwah yarkepentingan di luar kepentingan untukpelayanan dakwah.

Kepentingan-kepentingan praktis yang berkembang dalamorganisasi dakwah bila terabaikan dan tidak terakorr odir akanmembawa kepada pergeseran tujuan pokok organisas i dakwah

Defraksi rumusan tujuan organisasi dakwahsatu alternatif mengakomodasikan dan(menyalurkan) kepentingan-kepentingan tersebuttujuan dakwah menjadi sub-sub tujuan akan efpencapaian tujuan organisasi apabila dikembangkankonstruksi interdependensi antar sub tujuantersebut.

i merupakan

1 Etzioni, Organisasi-organisasi Modern, terj. SuryatimUniversitas Indonesia Press, 1990), him. 7.

in dalampra^matis.

g berupantiendapat

salahmengelola

Defraksiektif bagi

dengandaakwah

(Jakarta:

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 15

Page 16: Problematika Kepentingan dalam perumusan tujuan organisasi

Musthofa: Pmblematika Kepentingan dalam Perumman lifjuan Organisasi Dakwab

2 Winardi, Asas-asasManajemen, (Bandung: Mandarmaju, 1990), him. 260.

3 Forsyth, An Introduction to Group Dynamics. Pacific Grove, (California:Brook/Cole Publishing Company, 1983), him. 410.

4 Van Lange dan De Dreu, "Social Interaction: Cooperation andCompetition", dalam Hewstone dan Stroebe (eds.), Introduction to SocialPsychology, (Oxford: Blackwell Publishers Inc., 2001), him. 346.

5 Etzioni, op.cit, him. 17.6 Panglaykim, Manajemen: Suatu Pengantar, (Jakarta: Ghali

1986).

7 Forsyth, op.cit,, him. 408.8 Etzioni, op.cit, him. 89 Wheelan, Group Processes: a Developmental Perspective, (Bos

Bacon, 1994), hmn. 87.10 Manullang, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indor

him. 60.11 Nothingham, Agama dam Masyarakat, terj. Abdul Muis

(Jakarta: Rajawali, 1985), him. 145.12 Etzioni, op.cit., him. 21.13 Forsyth, loc.cit.14 Wheelan, op.cit, him. 71.15 Ibid.

i Indonesia,

ton: Allyn &

esia, 1988),

Naharong,

16 JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan ari-Juni 2009

Page 17: Problematika Kepentingan dalam perumusan tujuan organisasi

Musthqfa: Prvbkmatika Kepentingan dalam Perumman Tujuan Or ?aflisasi Dak.

DAFTAR PUSTAKA

Etzioni, A., Organisasi-organisasi Modern, terj. Suiyatim, Jakarta:Universitas Indonesia Press, 1990.

Forsyth, An Introduction to Group Dynamics, Pacific Grove,California: Brook/Cole Publishing Company, 1983.

Manullang, M., Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: GhaliaIndonesia, 1988.

Nothingham, Elizabeth K., Agama dan Masyarakat, tcrj. AbdulMuis Naharong, Jakarta: Rajawali, 1985.

Panglaykim, Manajemen: Suatu Pengantar, Jakarta: GhaliaIndonesia, 1986.

Van Lange, P.A.M dan De Dreu, K.W., "Social InteractionCooperation and Competition", dalam Hews tone M. dan Stroebe,W (eds.), Introduction to Social Psychology, Oxford: BlackwellPublishers Inc., 2001.

Wheelan, S., A Group Processes: a Developmental Perspective,Boston: Allyn & Bacon, 1994.

Winardi, Asas-asas Manajemen, Bandung: Mandarmaj i, 1990.

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 17