integrasi padi dgn ikan mas

35
Paper : Mata Kuliah “Perancangan Pertanian Terpadu” Dosen : M. Arsyad Biba, S.Sos, M.Si INTEGRASI PADI DENGAN IKAN MAS UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI Oleh : MANRAMPASI 0310 407007 AGRONOMI SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN

Upload: faizal

Post on 03-Jul-2015

468 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

Paper : Mata Kuliah “Perancangan Pertanian Terpadu”Dosen : M. Arsyad Biba, S.Sos, M.Si

INTEGRASI PADI DENGAN IKAN MAS UNTUKMENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI

Oleh :

MANRAMPASI0310 407007

AGRONOMI

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIANYAYASAN PERGURUAN TINGGI ISLAM MAROS

(STIPER – YAPIM)MAROS 2006

Page 2: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

BAB I

PENDAHULUAN

Mina-padi merupakan usaha pemeliharaan ikan di sawah bersama-sama

dengan tanaman pad. Sistim usaha tani ini sebetulnya bukan merupakan hal yang baru

bagi para petani, terutama para petani di daerah sentra produksi di Pulau Jawa. Di

Tahun 1950 – 1960, sistim usaha tani ini mengalami kemajuan dengan pesatnya.

Hampir setiap petakan sawah yang ada selain ditanami padi juga digunakan untuk

pemeliharaan ikan, tetapi kenyataannya produksi ikan masih rendah. Salah sati

kendala utamanya adalah penerapan teknologinya yang masih sederhana.

Dalam Pelita V ini sasaran pembangunan pertanian adalah mempertahankan

swasembada pangan, walaupun disadari bahwa untuk maksud tersebut pada

kenyataannya sangat berat, kendala utama adalah adanya pertambahan penduduk

yang sangat cepat dan menciutnya lahan-lahan pertanian produktif. Salah satu upaya

untuk mengatasi hal tersebut, pertama adalah dengan jalan menurunkan permintaan

akan komoditas beras dengan melaksanakan diversifikasi akan bahan makanan dan

yang kedua dengan lahan pertanian produktif yang terbatas hendaknya bukan

merupakan hambatan dalam pengembangan usaha. Salah satu upaya untuk

mengoptimalkan lahan yang terbatas tersebut dapat dilakukan dengan jalan

melaksanakan intensifikasi dan menerapkan pola tanam dengan baik.

A. Latar Belakang

Intensifikasi lahan tidak hanya dilakukan dengan cara penerapan teknologi

Sapta Usaha yang dianjurkan dengan utuh, tetapi harus bisa mengusahakan

Page 3: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

beberapa komoditas secara terpadu. Pengelolaan yang demikian ini dikenal

sebagai usaha penganekaragaman komoditas bahan makanan, dengan cara ini

diharapkan kesejahteraan dan pendapatan petani akan meningkat. Disisi lain juga

dapat melestarikan swasembada pangan yang telah dicapai.

Upaya penganekaragaman bahan makanan akan membudaya bila terjadi

perubahan tata nilai dalam masyarakat akan bahan makanan yang telah ada.

Untuk itulah agar dalam upaya penganekaragaman bahan makanan perlu

berorientasi kepada faktor perubahan perilaku masyarakat, sehingga pada

akhirnya perubahan tersebut akan mendukung adanya perubahan nilai ke arah

yang lebih positif terhadap bahan makanan non-beras.

B. Rumusan Masalah

Salah satu contoh usaha penganekaragaman komoditas bahan makanan

adalah mina-padi yang merupakan salah satu dari program pemerintah saat ini.

Mina-padi dan merupakan bentuk intensifikasi usaha yang dilakukan secara

bersama-sama dalam suatu areal yang sama. Dari usaha ini petani akan dapat

memperoleh komoditas berupa beras-ikan.

Secara mikro usaha tani ini akan memberikan dampak positif yaitu di

dalam penyediaan protein hewani. Secara mikro usaha tani ini harus bisa diadopsi

dengan baik oleh petani terutama dalam hal teknologinya. Demikian juga tentang

analisa usaha taninya harus bisa meyakinkan petani bahwa keuntungan yang akan

diperoleh lebih besar bila dibandingkan dengan usaha padi sawah saja.

Page 4: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

BAB II

PEMBAHASAN

A. Persiapan Lahan

Ditinjau dari segi pengolahan tanah antara usaha tani padi-ikan dengan

usaha tani padi secara monokultur pada prinsipnya sama. Adapun urutan kegiatan

dari usaha tani padi-ikan adalah sebagai berikut :

1. Saluran Irigasi dan Pengolahan Lahan

Untuk memudahkan pengolahan tanah serta distribusi air ke petakan

sawah, maka sebaiknya perlu diperiksa dan diperbaiki saluran irigasi yang

ada. Sehingga jangan sampai begitu siap sawah ditebari ikan ternyata

distribusi air kurang mencukupi. Selain itu saluran irigasi pembuangan juga

perlu diperiksa barangkali ada yang perlu diperbaiki, jangan sampai air

buangan dari petakan sawah tidak bisa terbuang dengan lancar.

Sebelum dilakukan penanam padi, maka sebaiknya lahan sawah

dipersiapkan dengan baik sesuai dengan kebutuhannya yaitu untuk usaha tani

padi-ikan. Sawah harus dibajak, digaru kemudian diratakan dan rumput-

rumput serta tanaman air lainnya disingkirkan.

2. Pematang

Pematang keliling harus diperkuat dan tingginya harus ditambah,

caranya adalah : pinggiran pematang sebelah dalam di cangkul dan

lumpur/tanah galian dipindahkan ke pematang guna menutup lubang atau

Page 5: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

kebocoran yang ada. Agar pematang cukup kuat maka setiap lumpur / tanah

galiran yang dipindahkan ke pematang sambil diinjak-injak. Pematang yang

baik mempunyai ukuran lebar dasar 50 cm, lebar permukaan 30 cm dan

ketinggian 40-60 cm. ketinggian pematang dibuat 60 cm dengan tujuan untuk

mencegah kelebihan air pada musim penghujan.

3. Parit

Setiap petakan sawah yang akan digunakan untuk usaha tani padi-ikan

harus mempunyai parit yang sebaiknya bentuk parit yang akan dibuat

disesuaikan dengan jenis serta ukuran ikan yang akan ditebarkan. Fungsi parit

pada usaha tani padi-ikan adalah :

a. Sebagai tempat berlindung ikan sewaktu air di sawah berkurang.

b. Sebagai tempat bergerak menari makan.

c. Sebagai tempat berlindung dari serangan predator

d. Memudahkan dalam pemanenan.

Bentuk parit bermacam-macam tetapi pada prinsipnya cara

pembuatannya sama, yaitu dengan menggali pelataran sawah yang ada dan

tanah galian ini bisa digunakan untuk meninggikan pematang. Beberapa

contoh bentuk parit, yaitu :

a. Parit keliling : parit yang dibuat mengelilingi pelataran sawah dan

berdampingan dengan pematang.

Page 6: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

b. Parit tengah ; parit yang dibuat sejajar dengan pematang menurut arah

panjang atau lebar petakan sawah.

Gambar. Sistem Pemasukan dan Pengeluaran air

Keterangan : 1. Saluran pemasukan2. Parit (caren)3. Pelataran sawah4. Saluran limpasan5. Saluran penguras

Gambar. Parit Keliling dan Parit Tengah

Gambar. Parit Keliling dan Parit Palang

Page 7: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

Gambar. Parit Keliling dan Parit Diagonal

Gambar. Parit Keliling dan Parit Diagonal yang Dilengkapi dengan Kolam Penampungan Sementara

c. Parit diagonal : parit yang dibuat menurut garis diagonal petakan sawah.

d. Parit palang : parit yang dibuat di tengah sejajar dengan panjang dan lebar

dari pematang sawah.

e. Parit pinggir : parit yang dibuat di pinggir pelataran sawah dan sejajar atau

berdampingan dengan pematang sawah.

f. Parit kombinasi : parit yang dibuat dimana merupakan gabungan dari parit

keliling dengan diagonal atau parit keliling dengan parit tengah atau parit

keliling dengan parit palang.

Kolom Penampung

Page 8: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

4. Kolam Penampungan Sementara

Bentuk dan ukuran dari kolom ini relatif kecil, dan biasanya

ukurannya disesuaikan dengan jenis ikan yang ditebar, misalnya : untuk ikan

tawes, ukuran kolom 1 x 1,5 m dan ikan karper ukuran kolomnya 1 x 1 m.

kolam penampungan ini biasanya dibuat di dekat pintu pembuangan air atau

di persilangan parit (parit palang).

Fungsi dari kolom penampungan sementara adalah :

a. Sebagai tempat berlindung dan berkumpulnya ikan pada waktu air di

sawah berkurang.

b. Sebagai tempat berlindung ikan dari serangan hama / predator yang cukup

aman.

c. Untuk memudahkan penangkapan pada waktu dilakukan pemanenan.

Apabila dibanding dengan parit, maka kolam penampungan ini

memiliki kedalaman yang lebih dalam, demikian juga mengenai lebarnya.

Tetapi yang paling penting adalah : baik lebar maupun panjang parit atau

kolom penampungan yang terdapat pada usaha tani mina-padi harus

diusahakan seoptimal mungkin, sehingga memungkinkan pertumbuhan ikan

secara maksimal. Selain itu, dengan adanya parit dan kolam penampungan

sementara diharapkan tidak akan menyebabkan turunnya produksi padi per

hektar.

Page 9: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

5. Pintu Air

Varietas padi yang hendak digunakan sebaiknya merupakan varietas

yang dianjurkan untuk daerahnya, baik untuk musim tanam di musim gadu

maupun musim tanam di musim rendengan. Sedangkan ciri-ciri dari varietas

padi yang baik adalah :

1. Perakarannya dalam

2. Cepat beranak (bertunas)

3. Batang kuat dan tidak mudah rebah

4. Daun tegak

5. produksi tinggi (d.p.l. butirannya banyak)

6. Tahan genangan di awal pertumbuhannya

7. Tahan lama dan penyakit

8. Rasa nasi disukai masyarakat.

1). Penanaman Padi

Penanaman padi dilakukan setelah bibit padi (di petak persemaian)

telah cukup umur, penanaman dilakukan secara lurus dan teratur dengan

tujuan untuk memudahkan penyiangan rumput serta memberikan ruang gerak

yang cukup kepada ikan. Sebaiknya setelah penanaman selesai ± 10 hari,

petakan sewa tidak digenangi air, hal ini dimaksud untuk memberi

kesempatan kepada padi untuk memperkuat sistim perakarannya dan

merangsang tumbuhnya anakan padi. Walaupun petakan sawah tidak boleh

Page 10: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

digenangi air bukan berarti kondisi tanah dibiarkan kering, tetapi kondisi

tanah harus dijaga agar tetap macak-macak.

2). Pemupukan

Untuk memperoleh produktifitas yang optimum, maka jenis dan dosis

pupuk yang akan digunakan haruslah tepat. Selain itu juga kondisi tanah

setempat juga sangat menentukan dalam penentuan jenis dan dosis pupuk

yang akan digunakan. Namun secara umum jenis dan dosis pupuk yang biasa

digunakan untuk tanaman padi di sawah adalah :

- Pupuk TSP = 100 kg/Ha

- Pupuk ZA = 100 kg/Ha

- Pupuk Urea = 200 kg/Ha

- Pupuk KCL = 50 kg/Ha

1. Pemupukan Dasar (Pemupukan I)

Dilakukan sehari sebelum tanaman padi. Jenis dan dosis pupuk

yang digunakan adalah pupuk TSP 100 Kg/Ha dan pupuk ZA 100 kg/Ha.

Kedua pupuk dicampur dan disebar merata di atas permukaan tanah

sawah, kemudian diinjak-injak. Pada saat pemupukan usahakan kondisi

tanah sawah dalam keadaan macak-macak, yaitu dengan jalan menutup

saluran pemasukan dan pengeluaran air. Pembukaan saluran dapat

dilakukan setelah 4 – 5 hari kemudian.

Page 11: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

2. Pemupukan Susulan I (Pemupukan II)

Dilakukan pada waktu tanaman padi berada pada fase tunas, yaitu

15 hari setelah tanaman untuk varietas berumur genjah dan 21 hari setelah

tanaman untuk varietas berumur sedang. Jenis dan dosis pupuk yang

digunakan adalah pupuk Urea 100 kg/Ha ( ½ dosis ) dan pupuk KCL 50

kg per ha. Kedua pupuk disebar dalam larikan dengan selang satu larikan,

kemudian diinjak-injak. Pada saat pemupukan kondisi tanah sawah harus

dalam keadaan macak-macak, yaitu jalan menutup saluran pemasukan dan

saluran pengeluaran air. Pembukaan saluran dapat dilakukan setelah 3-4

hari kemudian.

3. Pemupukan Susulan II (Pemupukan III)

Pemupukan susulan kedua lebih dikenal dengan “primordial

bunga” yaitu ketika panjang melai telah mencapai ukuran panjang ± 2 mm

pada anakan yang tertua. Sebetulnya saat pemupukan susulan kedua ini

banyak dipengaruhi oleh :

- Lamanya penyinaran matahari dalam sehari

- Ketinggian tempat

- Umur dan manajemen bibit

- Manajemen pemupukan.

Namun secara umum pemupukan dilakukan pada waktu tanaman

berumur 50-60 hari (saat primordial bunga) dengan menggunakan pupuk

Urea sebanyak 100 kg/ha. Pemupukan dilakukan dengan cara menyebar

Page 12: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

pada larikan yang pada waktu pemupukan susulan I tidak dipupuk,

kemudian diinjak-injak. Seperti halnya kegiatan pemupukan sebelumnya,

maka pada waktu pemupukan susulan kedua ini kondisi tanah sawah harus

dalam keadaan macak-macak, yaitu dengan jalan menutup saluran

pemasukan dan saluran pengeluaran air. Pembukaan saluran dapat

dilakukan 3 – 4 hari kemudian, sedangkan ketinggian air disesuaikan

dengan tingkat pertumbuhan tanaman padi.

Pengaturan Ketinggian Air

Setelah umur padi mencapai 10 hari (hari ke 10 setelah tanam), petakan

sawah mulai diairi, dengan ketinggian awal ± 5 cm. secara bertahap ketinggian air

ini dinaikkan sampai mencapai ketinggian maksikum ± 10 cm. pada hari ke 21

setelah tanam (untuk padi varietas sedang) air di petakan sawah dikeluarkan dan

tanah sawah dibiarkan macak-macam (pemupukan kedua). Demikian juga pada

hari ke 50, air di petakan dikeluarkan dan tanah sawah dibiarkan macak-macak

(pemupukan ketiga).

Dari hasil kaji terap dilapangan, maka pengaliran air dilakukan setelah 3–4

hari dari saat selesainya pemupukan. Sebagai contoh apabila varietas padi yang

digunakan adalah Cisadane, umur ± 140 hari, maka penggenangan yang

dilakukan adalah sebagai berikut :

- Dari 10 – 21 hari setelah tanam 5 – 10 cm

- Dari 22 – 30 hari setelah tanam 3 – 5 cm

Page 13: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

- Dari 30 – 50 hari setelah tanam 5 – 10 cm

- Dari 60 hari setelah tanam sampai dengan 10 hari sebelum panen ± 10 cm.

Apabila sawah yang digunakan untuk usaha tani mina-padi dan atau mina-

padi-ikan memperoleh pengairan irigasi yang baik, maka sebaiknya pengaliran air

ke dalam petakan sawah dilakukan secara terus menerus dengan maksud agar

suhu air di dalam petakan sawah tidak terlalu tinggi.

Pengendalian Hama Padi

Pestisida yang dianjurkan dalam usaha tani padi di sawah terdiri dari

insektisida, herbisida, fungisida dan rodentisida.

Dewasa ini jenis insektisida yang dinilai sangat efektif untuk

mengendalikan hawa wereng coklat stadium telur dan nimfa adalah insektisida

yang mengandung bahan aktif buprofezin (misal : appaud 10 WP) atau bila tidak

ada jenis tersebut bisa juga digunakan insektisida lain yang mengandung bahan

aktif MIPC atau BPMC.

Disamping hama wereng coklat terdapat juga hama utama lainnya yang

bisa membahayakan kehidupan tanaman padi, yaitu hama penggerek batang dan

wereng hijau. Untuk pengendaliannya bisa digunakan insektisida yang

mengandung bahan aktif karbofuran.

Untuk mengendalikan atau memberantas gulma air bisa dilakukan 2 – 3

hari setelah tanam padi. Sebaiknya dalam pengendalian gulma tidak dilakukan

secara mekanis maupun secara manual, sebab bekas telapak kaki pada pelataran

Page 14: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

sawah bisa dijadikan tempat persembunyian ikan (pada masa pengeringan) dan

hal ini akan mengurangi hasil panen ikan.

Keberhasilan sepanjang pematang benar-benar dijaga, jangan sampai

ditumbuhi oleh tanaman merambat atau semak-rumput, sebab akan digunakan

oleh tikus sebagai tempat persembunyiannya. Untuk memberantas tikus dapat

digunakan racun tikus seperti “klerat”.

Sedangkan yang perlu diperhatikan oleh petani adalah :

1. Untuk menentukan jenis pestisida yang akan digunakan sebaiknya meminta

bantuan petugas pengamat hama. Sedangkan cara penyampaiannya bisa

langsung (melalui Ketua Kelompok Tani) atau melalui penyuluh pertanian

setempat.

2. Selama proses pengendalian hama, agar ikan tidak keracunan atau mati

sebaiknya ikan-ikan yang dipelihara dievakuasi ketempat yang lebih aman.

Penebaran Ikan

Sebelum melakukan penebaran ikan ke dalam petakan sawah, sebaiknya

petani terlebih dahulu menentukan sasaran produksi untuk pemasarannya. Apabila

tujuan pemeliharaan untuk memperoleh ukuran ikan 5 – 8 cm, maka sasaran

pemasarannya adalah para pemilik atau petani pemilik kolam air deras.

Sedangkan apabila tujuan pemeliharaan untuk ikan konsumsi, maka sasarannya

adalah sudah jelas yaitu para konsumen ikan.

Page 15: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

Untuk sasaran ikan ukuran 5 – 8 cm, benih yang akan ditebar adalah

ukuran 3 – 5 cm dengan padat penebaran 5.000 – 10.000 ekor per ha. Sedangkan

untuk memperoleh ukuran ikan konsumsi, maka benih ikan yang ditebar adalah

benih ikan ukuran 8 – 10 cm dengan padat penebaran 2.500 – 5.000 ekor.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penebaran benih ikan adalah :

1. Ketinggian air di atas pelataran sawah ± 5 cm

2. Dilakukan pada pagi hari

3. Apabila yang ditebar adalah benih ikan ukuran kecil 3 – 5 cm, maka

hendaknya kedalaman sawah juga dimasukkan ikan-ikan berukuran agak

besar ± 15 cm (dengan berat ± 75 gram sebanyak 100 – 150 ekor / ha. Hal ini

dimaksudkan untuk membantu ikan kecil mencari makan, sebab ikan-ikan

besar ini pada umumnya dalam mencari makan (makanan alami) gerakannya

bisa membantu di dalam membolak-balikkan lumpur sawah (pada bagian

permukaan saja).

Jenis Ikan

Beberapa jenis ikan yang dapat dipelihara dalam usaha tani mina-padi

adalah ikan mujair (Tilapia mosambica), Ikan tawes (Puntius Javanicus), ikan

mas (Cyprinus carpio) dan ikan nilem (Osteochilus hasselti).

1. Ikan mas (Cyprinus carpio)

- Dapat hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah.

Page 16: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

- Makanannya berupa cacing, binatang air yang kecil, ampas tahu atau

dedak halus.

- Pertumbuhannya cepat.

Lama Pemeliharaan

Lama Pemeliharaan ikan di sawah sangat dipengaruhi oleh :

- Tujuan produksi (sasaran pemasarannya) dan

- Tersedianya air dalam petakan sawah.

Pakan Tambahan

Pemberian pakan tambahan bertujuan agar pertumbuhan ikan cepat, sebab

selain mengandalkan makanan alami perlu juga diberikan makanan tambahan.

Pemberian makanan tambahan sering dilakukan kepada ikan yang dipelihara pada

lahan sawah yang kurang subur, bukan berarti bahwa ikan yang dipelihara pada

lahan sawah yang subur tidak memerlukan.

Sebagai pakan tambahan sebaiknya dipilih dari bahan-bahan yang mudah

di dapat, tersedia dengan melimpah, harganya terjangkau oleh petani. Sedangkan

porsinya adalah 4 – 5% dari berat badan ikan, yang pemberiannya dapat

dilakukan pagi dan sore hari. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan pada tempat

dimana benih ikan pertama kali ditebar, biasanya disekitar saluran pemasukan air.

Agar pakan yang diberikan tidak diterbangkan angin, sebaiknya dilembabkan

dahulu dengan pemberian air. Beberapa contoh bahan yang bisa digunakan

sebagai makanan tambahan adalah dedak halus / bekatul, pakan ayam pemula tipe

A atau sisa-sisa dapur.

Page 17: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

Panen

Setelah daun padi mulai menutup (hari ke 70 setelah tanam), maka ikan

harus segera di panen. Sebab apabila sampai terlambat panen, kemungkinan

terjadinya kehilangan ikan akan lebih besar baik oleh pemangsaan oleh burung

maupun oleh ular sawah. Disamping itu pertumbuhan ikan sudah mulai berkurang

karena tersedianya makanan alami juga berkurang.

Pada waktu panen, pengeluaran air harus dilakukan sedikit demi sedikit.

Hal ini untuk memberi kesempatan kepada ikan yang berada dipelataran sawah

berpindah ke parit. Setelah semua ikan sudah terkumpul di parit, pintu

pengeluaran di buka dan ikan digiring dan diarahkan untuk menuju ke kolam

penampungan sementara.

Di kolam penampungan inilah baru dilakukan pemanenan. Untuk

menghindari stress, maka pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati. Ikan-ikan

hasil panenan sebaiknya ditempatkan dalam hapa atau waring atau wadah-wadah

lain yang memungkinkan dialiri air bersih.

Page 18: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

BAB III

ANALISA USAHA TANI B/C RATIO

Usaha tani mina-padi bagi petani di daerah sentra produksi padi memang

bukan merupakan hal yang baru, tetapi bagi petani di luar daerah tersebut mungkin

merupakan hal yang baru.

Untuk mengetahui berapa nilai tambah yang bisa diperoleh dari usaha

tersebut, maka di bawah ini penulis mencoba mengantisipasi dalam bentuk sederhana

dengan mengambil contoh analisa usaha untuk usaha tani mina-padi. Dalam hal ini

petani melakukan dua kali penebaran ikan selama musim tanam padi, dan ukuran

benih ikan yang ditebar adalah 3 – 5 cm dengan sasaran produksi adalah benih ikan

ukuran “Fingerling” (ukuran 5 – 8 cm).

I. Biaya Penanam Padi

A. Biaya Operasional

1. Pengolahan tanah + pembuatan parit Rp. 150.000,00

2. Benih 25 Kg @ Rp. 62500 Rp. 15.625,00

3. Persemaian Rp. 15.000,00

4. Penanaman Bibit Rp. 75.000,00

5. Saprodi :

- Pupuk Urea 200 kg @ Rp. 165,00 Rp. 33.000,00

- Pupuk TSP 100 kg @ Rp. 170,00 Rp. 17.000,00

- KC1 50 kg @ Rp. 165,00 Rp. 16.500,00

Pestisida

Page 19: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

- Curater 3 G Rp. 1.500,00

- Ronstar 4 liter @ Rp. 4.000,00 Rp. 16.000,00

- Bassa 50 EC 4 liter @ Rp. 5.300,00 Rp. 21.200,00

6. Pemeliharaan (Penyulaman, penyiangan,

tabur pestisida dan pemupukan). Rp. 75.000,00

7. Biaya panen : 1/6 dari total produksi

(1/6 x 7.500) x Rp. 225,00 Rp. 281.250,00

8. Biaya lain :

- Angkutan / Transportasi Rp. 20.00,00

- Gaji tenaga buruh tetap (1 orang) Rp. 30.000,00

- Iuran HIPPA (Mitra Cai) Rp. 3.000,00

Jumlah Rp. 770.075,00

B. Hasil Panen Total per ha

- Hasil Kotor = 7.500 kg

- Hasil Bersih = 6.250 kg

- Harga Gabah = Rp. 225,00 / kg

- Penerimaan = 6.250 x Rp. 225,00 = Rp. 1.406.250,

C. Keuntungan

Keuntungan yang diperoleh selama 1 Musim Tanam = Rp. 1.406.250,00 –

Rp. 770.075,00 = Rp. 636.175,00

Page 20: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

II. Biaya Penanaman Padi dan Ikan

A. Biaya Operasional

1. Penanaman Padi Rp. 770.075,00

2. Penebaran Ikan dan Saprodinya

a. Pembelian benih ikan (3-5 cm)

20.000 ekor *) @ Rp. 7,50 Rp. 150.000,00

b. Pembelian ikan besar 150 ekor

(11,25 kg) @ Rp. 1.600,00 Rp. 18.000,00

c. Pembelian pakan + Konsentrat

Untuk 2 kali tebar 2 Rp. 200, Rp. 50.000,00

d. Pembelian 15 bt. Bambu

@ Rp. 2.500,00 Rp. 37.500,00

e. Pembelian alat-alat perikanan Rp. 25.000,00

Jumlah Rp.1.050.575,00

*) untuk dua kali tebar

B. Hasil Panen

1. Padi Rp. 1.406.250,00

2. Ikan

a. Mortalitas 10% per tebar = 1.000 ekor

b. Hasil panen = 9.000 ekor, 8 gr / ekor

c. Harga per ekor benih = Rp. 20,00

Page 21: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

d. Penerimaan per tebar

90.000 x Rp. 20,00 = Rp. . 180.000,00

3. Hasil Penjualan Ikan

a. Benih ukuran 5 – 8 cm per musim

Taman padi = 2 x Rp. 180.000,00 Rp. 360.000,00

b. Ikan ukuran konsumsi 15 kg

@ Rp. 2.600,00 = 15 x Rp. 2.600,00 Rp. 39.000,00 +

Jumlah Penerimaan Rp. 1.805.250,00

C. Keuntungan

Keuntungan yang diperoleh selama 1 musim tanam padi dan dua kali

penebaran ikan =

Rp. 1.805.250,00 – Rp. 1.050.575,00 = Rp. 754.675,0

Dari sini terlihat suatu kenaikan dalam peroleh pendapatan petani, yaitu

dari hasil bersih Rp. 636.175,00 per musim tanam untuk usaha penanaman padi

saja (mono-kultur) menjadi Rp. 754.675,00 (padi dan ikan). Untuk itu alangkah

baiknya apabila usaha tani mina-padi ini dikembangkan, khususnya dipersawahan

yang memperoleh air irigasi yang baik (melimpah).

Page 22: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Apabila ketentuan tersebut di atas benar-benar diperhatikan, maka petani

akan memperoleh banyak keuntungan :

1. Terpenuhinya kebutuhan protein bagi keluarganya

2. Termanfaatkannya lahan dan air yang ada secara optimal

3. Meningkatkan kesuburan tanah

B. Saran

Usaha mina-padi ini haruslah sedapat mungkin di kembangkan dan

dilanjutkan, mengingat keuntungan yang diperoleh cukup banyak dan layak

diteruskan.

Page 23: Integrasi Padi Dgn Ikan Mas

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 1986. Petunjuk Teknis Budidaya Mina-Padi Direktorat Jenderal Perikanan, Direktorat Bina Produksi, Jakarta.

Arisman dkk, 1982. Perikanan Darat (Seri Keterampilan) Penerbit “angkasa” Bandung.

Forlina. L. Handoyo, Dra.1989. Mina-Padi. Penerbit CV. Simplex Anggota IKAPI. Jakat.

Sadra I WY, 1987, Budidaya Mina-Padi. Majalah “Sinar Tani”, (Juli 1987), Jakarta.

Sabri SA dan MR Darmawiredja, 1989, Prospek dan Problematik Mina-Padi di Jawa-Barat (Makalah Seminar).

Sadele S, Iis Syamsiah, Putu W dan AM Fagi, 1989. Petunjuk Teknis Sistim Usaha Tani Padi-Ikan. Balai Penelitian Tanaman Pangan Sukamadi.