demam berdah

Upload: astrid-ajah

Post on 14-Jul-2015

131 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Delapan belas(18) penapisan dalam persalinan : Rujuk ibu, apabila didapati salah satu atau lebih penyulit seperti berikut : 1.Riwayat bedah sesar, 2.Perdarahan pervaginam, 3Persalinan kurang bulan (usia kehamilan kurang dari37 minggu) 4.Ketuban pecah dengan mekonium yang kental, 5.Ketuban pecah lama (lebih dari 24 jam), 6.Ketuban pecah pada persalinn kurang bulan (kurang dari37 minggu), 7.Ikterus, 8.Anemia berat, 9.Tanda/gejala infeksi, 10.Preeklampsia/hipertensi dalam kehamilan, 11.Tinggi fundus 40 cm/lebih, 12.Gawat janin, 13.Primipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala janin masih 5/5, 14.Presentasi bukan belakang kepala, 15.Presentasi ganda, 16.Kehamilan gemeli, 17.Tali pusat menumbung, 18.Syokapa itu 14 T pada pemeriksaan kehamilan...??Pelayanan Antenatal care Sesuai kebijakan program pelayanan asuhan antenatal harus sesuai standar yaitu 14 T, meliputi : 1) Timbang berat badan (T1) Ukur berat badan dalam kilo gram tiap kali kunjungan. Kenaikan berat badan normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua. 2) Ukur tekanan darah (T2) Tekanan darah yang normal 110/80 140/90 mmHg, bila melebihi dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklamsi. 3) Ukur tinggi fundus uteri (T3) 4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4) 5) Pemberian imunisasi TT (T5) 6) Pemeriksaan Hb (T6) 7) Pemeriksaan VDRL (T7) Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara (T8) 9) Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil (T9) 10) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10) 11) Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11) 12) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12) 13) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T13) 14) Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14) Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14T sesuai kebijakan dapat dilakukan standar

minimal pelayanan ANC yaitu 7 T (Prawiroharjo, 2002: 88). Pelayanan / asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional dan tidak diberikan oleh dukun bayi (Prawiroharjo, 2002:90-91).

TUMBUHKAN 10 BUDAYA MALU1. Malu karena datang terlambat pulang cepat

2. Malu melihat rekan sibuk melakukan aktivitas 3. Malu hanya menuntut hak tidak tahu kewajiban 4. Malu karena kerja selalu salah 5. Malu karena bekerja tidak sesuai dengan aturan 6. Malu karena bekerja tidak berprestasi 7. Malu kerena tugas tidak terlaksana/selesai tepat waktu 8. Malu berprilaku dan bicara tidak sopan 9. Malu tidak bertegur sapa sesama rekan 10. Malu tidak berperan aktif dalam mewujudkan kebersihan dan keindahan lingkungan kantor

Sebagai pengguna BlackBerry, mungkin Anda belum tahu bahwa BlackBerry punya banyak fitur menarik selain fitur andalan push email, browsing, dan chatting. Beberapa tipe BlackBerry ada yang dibekali kamera, GPS, multimedia dan hiburan. Bagi pemula mungkin agak canggung untuk mengetik cepat, me-reply (membalas email/sms), mem-forward email dan sebagainya.

Sebenarnya Blackberry menyediakan banyak shortcut (jalan pintas) untuk mengoptimasi kecepatan akses fitur-fiturnya agar menghemat waktu Anda. Berikut beberapa tips dan trik penggunaan Blackberry: Tips Umum BlackBerry Untuk kembali ke Home Screen tekan tombol ESC. Untuk mengirim email tekan huruf C. Untuk berpindah-pindah aplikasi tahan tombol ALT dan tekan tombol ESC, lalu pilih aplikasi yang dikehendaki dan lepaskan tombol ESC. Menerima transfer file lewat bluetooth : pertama aktifkan bluetooth terlebih dahulu dengan cara masuk ke Menu Manage Connection. Lalu check box Bluetooth dicentang. kemudian masuk ke dalam Menu Media, pilih Option -> Receive Using Bluetooth kemudian Save. Untuk membalas Email yang sudah dibaca tekan huruf R, untuk memforward tekan huruf F. Untuk melihat alamat Email pengirim Email : pilih nama kontak lalu tekan huruf Q.

Tips menambahkan Account Email Baru Sebagai ponsel papan atas nan canggih, Blackberry memiliki kelebihan untuk menampung hingga sepuluh Account Email yang Anda miliki. Jadi tak perlu repot login Email satu persatu saat mengeceknya setiap hari. Selanjutnya untuk Incoming dan Outgoing dari beberapa Account Email anda bisa langsung menggunakannya dalam satu perangkat ini. Ada dua cara menambah account Email, yaitu lewat Device ini langsung atau melalui Webclient Operator yang Anda gunakan. Menambah & menghapus Email Account BlackBerry Masuk ke Menu Utama, pilih Email Setting ber-icon surat dengan gambar gear dan panah merah. Setelah ikon tersebut di klik, maka ada pilihan untuk New User dan Existing User. Bila anda baru pertama kali menggunakan layanan Blackberry, perlu membuat account baru (Create New Account) dan ikuti petunjuk selanjutnya. Seandainya Anda sudah memiliki Account maka pilih Existing User dan masukkan username serta password. setelah login pilih Services -> Email accounts -> Add An Email Account lalu masukkan username dan password Account Email yang sudah anda miliki seperti Yahoo!, Gmail, Microsoft Outlook dsb. Lalu setelah memasukkan username dan password Anda klik Next. Tunggu beberapa saat dan bila berhasil akan terdapat notifikasi pada layar.

Petunjuk untuk Menghemat Daya BateraiMengisi Daya Isi daya smartphone BlackBerry Anda sebanyak mungkin Gunakan pengisi daya dinding sebagai metode pengisian paling baik

Media Kurangi volume Pakai headphone Muat berkas multimedia memakai BlackBerry Desktop Manager (menghindari pengubahan ukuran) Matikan setting ekualiser (Media Options)

Browser Kunjungi situs seluler jika memungkinkan Matikan Ulang Animasi ke setting yang lebih rendah (Browser Options General Properties) Tutup browser setelah selesai (menggunakan tombol ESC, bukan tombol End berwarna merah)

Layar/Papan Ketik Kurangi Waktu Mati Lampu Latar (Options Screen/Keyboard) Kurangi Kecerahan Lampu Latar (Options Screen/Keyboard) Holster smartphone (mematikan LCD secara otomatis) Setel Audible Roll ke bisu (Options Screen/Keyboard) Matikan Suara Tombol (Options Screen/Keyboard) Gunakan pelindung saat menyimpan smartphone di saku

Koneksi Jaringan Matikan koneksi yang tidak digunakan saat tidak dipakai, mis. GPS, Wi-Fi, Bluetooth Gunakan Nyala/Mati Otomatis (Auto On/Off) Gunakan modus tunggal saja (1XEV, 2G saja, 3G saja)

Pintasan Gunakan pintasan agar tak perlu mengaktifkan menu Java (Browser Options Browser Configuration)

Kamera Matikan lampu kilat (Camera Options) Setel ukuran gambar ke Kecil (Camera Options) Setel Efek Warna ke Normal (Camera Options) Setel Mutu Gambar ke Normal (Camera Options)

Aplikasi Saat keluar, pastikan untuk menutup aplikasi, jangan meninggalkannya menyala di latar (tutup dengan tombol ESC, bukan tombol End warna merah) Keluarlah dari aplikasi pihak ketiga saat tidak dipakai (Pesan Instan, dll.)

Indikator Matikan pemberitahuan suara (Profiles) Matikan lampu LED tanda cakupan sinyal (Profiles)

GPS Gunakan fungsi zoom out untuk mendapatkan area terlihat yang masih bisa digunakan

Pelajari lebih lanjut cara mengoptimalkan smartphone BlackBerry, lihat demo interaktif.

tap sama pada pemeriksaan pertama maupun berikutnya. Letakkan tensimeter di permukaan yang datar setinggi jantungnya. Gunakan selalu ukuran manset yang sesuai. Ukur tekanan darah. (tekanan darah diatas 140/90 mmHg, atau peningkatan diastole 15 mmHg/ lebih sebelum kehamilan 20 minggu, atau paling sedikit pada pegukuran dua kali

standar pelayanan kebidananStandar Pelayanan Kebidanan (SPK) adalah rumusan tentang penampilan atau nilai diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan yaitu standar pelayanan kebidanan yang menjadi tanggung jawab profesi bidan dalam sistem pelayanan yang bertujuan untuk meningkatan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat (Depkes RI, 2001: 53). Manfaat Standar Pelayanan Kebidanan Standar pelayanan kebidanan mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut: 1) Standar pelayanan berguna dalam penerapan norma tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan 2) Melindungi masyarakat 3) Sebagai pelaksanaan, pemeliharaan, dan penelitian kualitas pelayanan 4) Untuk menentukan kompetisi yang diperlukan bidan dalam menjalankan praktek sehari-hari. 5) Sebagai dasar untuk menilai pelayanan, menyusun rencana pelatihan dan

pengembangan pendidikan (Depkes RI, 2001:2) Format Standar Pelayanan Kebidanan Dalam membahas tiap standar pelayanan kebidanan digunakan format bahasan sebagai berikut: 1) Tujuan merupakan tujuan standar 2) Pernyataan standar berisi pernyataan tentang pelayanan kebidanan yang dilakukan, dengan penjelasan tingkat kompetensi yang diharapkan. 3) Hasil yang akan dicapai oleh pelayanan yang diberikan dan dinyatakan dalam bentuk yang dapat diatur. 4) Prasyarat yang diperlukan (misalnya, alat, obat, ketrampilan) agar pelaksana pelayanan dapat menerapkan standar. 5) Proses yang berisi langkah-langkah pokok yang perlu diikuti untuk penerapan standar (Depkes RI, 2001:2). Ruang Lingkup Ruang lingkup SPK meliputi 24 standar yaitu : standar pelayanan (2 standar), standar pelayanan antenatal (6 standar), standar pertolongan persalinan (4 standar), standar pelayanan nifas (3 standar), standar penanganan kegawatdaruratan obstetri neonatal (9 standar) (Depkes RI, 2001:3). Dasar hukum penerapan SPK adalah: 1) Undang-undang kesehatan Nomor 23 tahun 1992 Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomer 23 tahum 1992 kewajiban tenaga kesehatan adalah mematuhi standar profesi tenaga kesehatan, menghormati hak pasien, menjaga kerahasiaan identitas dan kesehatan pasien, memberikan informasi dan meminta persetujuan (Informed consent), dan membuat serta memelihara rekam medik. Standar profesi tenaga kesehatan adalah pedoman yang harus dipergunakan oleh tenaga kesehatan sebagai petunjuk dalam menjalankan profesinya secara baik. Hak tenaga kesehatan adalah memperoleh perlindungan hukum melakukan tugasnya sesuai dengan profesi tenaga kesehatan serta mendapat penghargaan. 2) Pertemuan Program Safe Motherhood dari negara-negara di wilayah SEARO/Asia tenggara tahun 1995 tentang SPK Pada pertemuan ini disepakati bahwa kualitas pelayanan kebidanan yang diberikan kepada setiap ibu yang memerlukannya perlu diupayakan agar memenuhi standar tertentu agar aman dan efektif. Sebagai tindak lanjutnya, WHO SEARO mengembangkan Standar Pelayanan Kebidanan. Standar ini kemudian diadaptasikan untuk pemakaian di Indonesia, khususnya untuk tingkat pelayanan dasar, sebagai acuan pelayanan di tingkat masyarakat. Standar ini diberlakukan bagi semua pelaksana kebidanan.

3) Pertemuan Program tingkat propinsi DIY tentang penerapan SPK 1999 Bidan sebagai tenaga profesional merupakan ujung tombak dalam pemeriksaan kehamilan seharusnya sesuai dengan prosedur standar pelayanan kebidanan yang telah ada yang telah tertulis dan ditetapkan sesuai dengan kondisi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkes DIY, 1999). 4) Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktek bidan. Pada BAB I yaitu tentang KETENTUAN UMUM pasal 1 ayat 6 yang berbunyi Standar profesi adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk dalam melaksanakan profesi secara baik. Pelayanan kebidanan yang bermutu adalah pelayanan kebidanan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kebidanan serta penyelenggaraannya sesuai kode etik dan standar pelayanan pofesi yang telah ditetapkan. Standar profesi pada dasarnya merupakan kesepakatan antar anggota profesi sendiri, sehingga bersifat wajib menjadi pedoman dalam pelaksanaan setiap kegiatan profesi (Heni dan Asmar, 2005:29).

Standar Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal Standar pemeriksaan dan pemantauan antenatal adalah standar pelayanan kehamilan yang bertujuan memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan umum dan tumbuh kembang janin, mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, deteksi risiko tinggi (anemi, kurang gizi, hipertensi, penyakit menular seksual), memberikan pendidikan kesehatan serta mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin (Depkes RI, 2001:4). 1) Kebijakan Program Menurut Saifuddin, dkk (2002:90), kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama kehamilan yaitu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga. 2) Tujuan Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal bertujuan untuk memberikan pelayanan antenatal berkualitas dan deteksi dini komplikasi kehamilan. 3) Pernyataan Standar Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal a) Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. b) Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal.

c) Bidan juga harus mengenal kehamilan risiko tinggi atau kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS/infeksi HIV; memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas lain yang terkait yang diberikan oleh puskesmas, mencatat data yang pada setiap kunjungan. d) Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.

4) Hasil Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal Hasil yang akan dicapai yaitu: a) Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4x selama kehamilan b) Meningkatkan pemanfaatan jasa bidan oleh masyarakat c) Deteksi dini dan penanganan komplikasi kehamilan d) Ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat mengetahui tanda bahaya kehamilan dan tahu apa yang harus dilakukan e) Mengurus transportasi rujukan jika sewaktu-waktu terjadi kedaruratan

5) Prasyarat Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal a) Bidan mampu memberikan pelayanan antenatal berkualitas, termasuk penggunaan KMS Ibu hamil dan kartu pencatatan hasil pemeriksaan kehamilan (Kartu Ibu). b) Alat untuk pelayanan antenatal tersedia dalam keadaan baik dan berfungsi, antara lain: stetoskop, tensimeter, meteran kain, timbangan, pengukur lingkar lengan atas, stetoskop janin. c) Tersedia obat dan bahan lain, misalnya : vaksin TT, tablet besi dan asam folat dan obat antimalaria (pada daerah endemis malaria), alat pengukur Hb sahli d) Menggunakan KMS ibu hamil / buku KIA, kartu ibu e) Terdapat sistem rujukan yang berfungsi dengan baik, yaitu ibu hamil risiko tinggi atau mengalami komplikasi dirujuk agar mendapatkan pertolongan yang memadai 6) Proses pemeriksaan dan pemantauan antenatal Bidan harus:

a) Bersikap ramah, sopan dan bersahabat pada setiap kunjungan. b) Pada kunjungan pertama, bidan; (1) Melakukan anamnesis riwayat dan mengisi KMS Ibu hamil/ KIA, kartu ibu secara lengkap (2) Memastikan bahwa kehamilan diharapkan (3) Tentukan hari taksiran persalinan (HTP). Jika hari pertama haid terakhir (HPHT) tidak diketahui, tanyakan kapan pertama kali dirasakan pergerakan janin dan cocokkan dengan hasil pemeriksaan tinggi fundus uteri. Jelaskan bahwa hari taksiran persalinan hanyalah suatu perkiraan (4) Memeriksa kadar Hb (5) Berikan imunisasi TT (tetanus toksoid) sesuai denga ketentuan. c) Pada setiap kunjungan, bidan harus: (1) Menilai keadaan umum (fisik) dan psikologis ibu hamil (2) Memeriksa urine untuk tes protein dan glukosa urine atas indikasi. Bila ada kelainan, ibu dirujuk. (3) Mengukur berat badan dan lingkar lengan atas. Jika beratnya tidak bertambah, atau pengukuran lengan menunjukkan kurang gizi, beri penyuluhan tentang gizi dan dirujuk untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut (4) Mengukur tekanan darah denagn posisi ibu hamil duduk atau berbaring, posisi teberturut-turut pada selisih waktu 1 jam, berarti ada kenaikan nyata dan ibu perlu dirujuk). (5) Periksa Hb pada kunjungan pertama dan pada kehamilan 28 minggu atau lebih sering jika ada tanda-tanda anemia. Pada daerah endemis malaria beri profilaksis dan penyuluhan saat kunjungan pertama. (6) Tanyakan apakah ibu hamil meminum tablet zat besi sesuai dengan ketentuan dan apakah persediaannya cukup. Tablet zat besi berisi 60mg zat besi dan 500mikrogram asam folat paling sedikit diminum satu tablet sehari selama 90 hari berturut-turut. Ingatkan ibu hamil agar tidak meminumnya dengan teh/kopi. (7) Tanyakan dan periksa tanda /gejala penyakit menular seksual (PMS), dan ambil tindakan sesuai dengan ketentuan (8) Tanyakan C:\WINDOWS\hinhem.scrapakah ibu hamil merasakan perdarahan, nyeri

epigastrium, sesak nafas, nyeri perut, demam. (10) Lakukan pemeriksaan fisik ibu hamil secara lengkap. Periksalah payudara, lakukan penyuluhan dan perawatan untuk pemberian ASI eksklusif. Pastikan bahwa kandung kencing ibu kosong sebelum diperiksa (11) Ukur tinggi fundus uteri dalam cm dengan menggunakan meteran kain. (sesudah kehamilan lebih dari 24 minggu tinggi fundus dalam cm diukur dari simfisis pubis sampai ke fundus uteri, sesuai dengan umur kehamilan dalam minggu) (12) Tanyakan apakah janin sering bergerak dan dengarkan denyut jantung janin. Rujuk jika tidak terdengar atau pergerakan janin menurun pada bulan terakhir kehamilan (13) Beri nasihat tentang cara perawatan diri selama kehamilan, tanda bahaya pada kehamilan, perawatan payudara, kurang gizi dan anemia. (14) Dengarkan keluhan yang disampaikan ibu dengan penuh minat dan beri nasihat atau rujuk jika diperlukan. Ingat, semua ibu memerlukan dukungan moril selama kehamilannya. (15) Bicarakan tentang tempat persalinan, persiapan transportasi untuk rujukan jika diperlukan. Beri nasihat mengenai persiapan persalinan (16) Catat semua temuan pada KMS Ibu Hamil/ buku KIA, kartu ibu. Pelajari semua temuan utuk menentukan tindakan selanjutnya, termasuk rujukan fasilitas rujukan/rumah sakit.

Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar. TUJUAN a. Tujuan Umum Agar pengelola dan pemberi pelayanan kesehatan memahami prinsip dan metode Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar dan Kebidanan b. Tujuan Khusus a) Memahami falsafah Jaminan Mutu; b) Memahami prinsi dan metoda pelaksanaan Jaminan Mutu; c) Memahami peran pengelola dan pelaksana program dalam pelaksanaan Jaminan Mutu. B. FALSASAH MUTU Perbaikan mutu merupakan upaya transformasi budaya kerja organisasi melalui pengalaman belajar sehingga merubah cara berpikir setiap orang yang terlibat dalam organisasi dan cara organisasi dikelola, sehingga berubah ke arah yang lebih baik. Contoh falsafah mutu: Hari esok harus lebih baik dari hari sekarang Pelanggan puas adalah harapan kami Meningkatkan mutu pelayaman adalah tekad kami Apa yang kita tulis sekarang kita kerjakan dan apa yang kita kerjakan kita tulis.

C. PENGERTIAN a. Mutu adalah suatu konsep yang multi dimensi, artinya pengertiannya akan berbeda-beda dari orang per orang tergantung pada kepentingan, latar belakang kehidupan, pendidikan, dan harapan seseorang terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. b. Pelayanan kesehatan ialah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan baik perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat. c. Pelayanan Medik Dasar adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang dilandasi ilmu klinik (clinical science). Pelayanan medik dasar merupakan pelayanan medik perorangan yang meliputi aspek: a. Pencehahan primer (health promotion & specific protection) yang dapat dilakukan oleh tenga non medik dan medik/kesehatan; b. Pencegahan sekunder, yang terdiri dari deteksi dini dan pengobatan serta pembatasan cacat; c. Pencegahan tersier, berupa rehabilitsi medik yang dilakukan oleh dokter/perawat, sesuai dengan kompetensi yang berkaitan dengan keahliannya. d. Mutu pelayanan kesehatan adalah tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang di satu pihak menimbulkan kepuasan pelanggan (pasien/klien) sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata pelanggan, serta di pihak lain tatacara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan etika profesi yang telah ditetapkan. e. Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan adalah suatu proses upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan berdasarkan standar yang telah ditetapkan serta menentukan dan melaksanakan cara pemecahan masalah mutu sesuai dengan kemampuan yang ada dan menilai hasil yang dicapai guna menyusun saran trindaklanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. f. Kepuasan pelanggan merupakan indikator mutu suatu pelayanan kesehatan, sehingga pelayanan kesehatan harus diselenggarakan dengan orientasi pada pemenuhan harapan dan kebutuhan pelanggan. g. Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai penerimaan minimal. Standar menunjuk pada tingkat ideal tercapai yang diinginkan. Dalam pendekatan Jaminan Mutu dikenal dua macam standar, yaitu: 1. Standar Persyaratan Minimal, yaitu persyaratan minimal yang harus dipenuhi untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, terdiri atas: a) Standar masukan b) Standar proses c) Standar lingkungan. 2. Standar Penampilan Minimal/Standar Penampilan/Standar Keluaran, adalah penampilan minimal pelayanan kesehatan yang masih dapat diterima. Selain itu standr juga terdiri dari (Burill & Ledoster, Archieving Quality through Continual Improvement): a. Standar eksternal: disusun di luar organisasi pemberi pelayanan. b. Standar internal: disusun oleh organisasi emberi pelayanan. h. Protokol/prosedur tetap adalah panduan urutan tindakan tertulis yang digunakan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan. Memberikan pelayanan sesuai dengan protokol/prosedur yang telah ditetapkan, berarti telah bekerja sesuai dengan standar.

i. Etika Profesi kesehatan masyarakat adalah landasan moral, norma, yang mendasari aplikasi ilmu, pengetahuan dan teknologi kesehatan masyarakat. Etika Profesi kesehatan masyarakat meliputi prinsip: i. menghindari masyarakat dari bahaya atau ancaman kesehatan; ii. menolong masyarakat iii. menghormati hak masyarakat; iv. pemerataan dan keadilan; v. pemanfaatan. j. Prinsip Jaminan Mutu: a. bekerja dalam tim; b. memberikan fokus perubahan pada proses; c. mempunyai orientasi kinerja pada pelanggan; d. pengambilan keputusan berdasarkan data; e. adanya komitmen pimpinan dan keterlibatan bawahan dalam perbaikan proses pelayanan. k. Bentuk Jaminan Mutu Bertitik tolak dari waktu penyelenggaraannya, maka Jaminan mutu dapat dibedakan dalam 3 bentuk, yaitu: i. Jaminan Mutu Prospektif, dilaksanakan sebelum pelayanan kesehatan diselenggarakan, upayanya terutama ditujukan pada unsur masukan dan lingkungan. Contoh: a) Standarisasi, untuk menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu perlu ditetapkan standarisasi fasilitas pelayanan kesehatan. b) Perizinan, setelah terpenuhi standarisasi perlu diikuti dengan perizinan yang akan ditinjau secara berkala. c) Sertifikasi, tindaklanjut dari perizinan, memberikan sertifikat kepada fasilitas dan atau profesi kesehatan yang telah memenuhi persyaratan tertentu. d) Akreditasi, berntuk lain dari sertifikasi, diberikan kepada fasilitas atau profesi kesehatan setelah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. ii. Jaminan Mutu Konkuren, dillaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Perhatian utama ditujukan kepada proses, dimana proses itu diukur dengan standar yang telah ditetapkan, jika pelayanan kesehatan tidalk sesuai dengan standar maka pelayanan kesehatan tersebut kurang bermutu. Jaminan mutu konkuren ini paling baik, tetapi sukar dilaksanakan, sering terjadi bias, untuk menghindarkan bias dilakukan olehPeeratau tim. iii. Jaminan Mutu Retrospektif, dilaksanakan setelah pelayanan kesehatan diselenggarakan. Contoh: a) Telaah rekam medik (medical record review) b) Ulasbalik Jaringan (tissue review) c) Survei pelanggan (costumer survey) d) Ulasbalik penggunaan (obat, darah, tempat tidur), dll. k. Model Jaminan Mutu Menggunakan pendekatan evolusi yang didasari oleh pandangan bahwa upaya peningkatan mutu harus dilakukan secara bertahap. Mulai dari pemecahan masalah sederhana sampai dengan masalah yang kompleks. a. Tahap Analisis Sistem Pada tahap ini yang pertama akan diperbaiki adalah mutu pelayanan medik dasar, kemudian mutu pelayanan non medik Yang dimaksud dengan pelayanan medik ialah pelayanan best practices, yaitu segala kegiatan yang menyangkut: anamnesis, pemeriksaan fiosik, pengobatan/rujukan dan konseling. Berdasarkan etika profesi, kemanusiaan, administratif dan yuridis setiap profesi

kesehatan tanpa kecuali dalam setiap menyelenggarakan pelayanann kepada pasien harus menerapkan semua ketentuan best practices tersebut. Kenyataan di lapangan best practices sering diiabaikan, sehingga pasien/klien memperoleh pelayanan kesehatan yang kurang bermutu dan hak pasien menjadi kurang dipenuhi. Oleh sebab itu yang menjadi prioritas ditingkatkan terlebih dahulu ialah mutu pelayanan medik. Pada tahap ini digunakan daftar tilik untuk mengukur tingkat kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan. b. Tahap Pendekatan Tim Upaya pemecahan masalah mutu melalui pendekatan siklus pemecahan masalah. TAHAP TAHAP ANALIS SISTEM/SUPERVISI TAHAP PENDEKATAN TIM Lingkup Kegiatan Memperbaiki kompetensi teknik Meningkatkan tingkat kepatuhan Memperbaiki dimensi mutu yang lain (kepuasan, kenyaman, efektifitas, efisiensi, dll) Kompleksitas Masalah Masalah sederhana yaitu masalah yang diidentifikasi pada proses Masalah kompleks yaitu masalah yang diidentifikasi pada output/outcome Proses Pemecahan Masalah Mudah/sederhana Lebihj sulit, dengan mempergunakan Quality Improvement Tools Cara Identifikasi Masalah Dengan menggunakan daftar Tilik Dengan melalui pendekatan Tim. Diharapkan dengan pelaksanaan Model Evolusi tersebut di dalam organisasi pelayanan kesehatan akan terjadi hal sebagai berikut: a) Pola pikir petugas dalam organisasi pelayanan kesehatan akan berubah dari pola pikir sumber daya menjadi pola pikir mutu; b) Petugas organisasi pelayanman kesehatan akan menyadari bahwa mutu itu sebenarnya dapat dikendalikan oleh petugas itu sendiri; c) Petugas dalam organisasi pelayanan kesehatan akan menjabarkan tugas mereka dalam bentuk istilah mutu, artinya dari hanya mementingkan kuantitas atau cakupan pekerjaan saja, berubah menjadi orientasi kepada mutu. d) Petugas organisasi pelayanan kesehatan akan merasa puas kalau mampu memecahkan masalah mutu yang sulit dan kemudian selanjutnya tingkat kepuasan akan meningkat kalau masalah mutu yang dipecahkan semakin sulit. l. Dimensi Mutu b. Komptensi Teknik: kemampuan dan ketrampilan petugas sesuai dengan standar keprofesian c. Efektivitas: pelayanan yang dilakukan menunjukkan manfaat dan hasil yang diinginkan. d. Efisiensi: memberikan hasil yang paling besar dalam keterbatasan sumber daya. e. Akses (keterjangkauan): bahasa, dana, geografi, adat istiadat f. Hubungan Antar Manusia: interaksi antara Pemberi Pelayanan Kesehatan dengan pasien/klien, supervisor kabupaten dengan petugas Puskesmas, Kepala Puskesmas dengan petugas Puskesmas, dengan memperhatikan komunikasi, rasa hormat, perhatian dan empati yang baik. Hubungan antar manusia yang baik akan menimbulkan kemitraan, saling percaya, saling menghormati dan keterbukaan. g. Kesinambungan pelayanan: pasien selalu mendapatkan pelayanan yang dibutuhkannya tanpa terputus termasuk rujukannya. Misalnya pelayanan K1 ibu hamil, tindaklanjut pascaperawatan di RS. h. Keamanan: meminimalkan resiko-resiko trauma, infeksi dan efek yang membahayakan lainnya yang diberikan. i. Kenyamanan; sarana pelayanan kesehatan dapat memberikan kenyamanan kepada pasien, termasuk kebersihan, waktu tunggu. j. Informasi: mampu menjelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan

kesehatan. k. Ketepatan waktu: diselenggarakan dalam waktu yang tepat, misalnya jam buka dan jam tutup Puskesmas harus tepat waktu,. m Indikator Indikator adalah tolok ukur yang menunjukkan tercapai atau tidaknya suatu standar pelayanan kesehatan. Dibedakan atas 2 (dua) macam indikator: 1. Indikator Persyaratan Minimal, untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan (penyebab), terdiri atas: c. Indikator masukan: tenaga, dana, pedoman, sarana dan prasarana d. Indikator lingkungan: kebijakan, UU, organisasi dan manajemen fasilitas pelayanan kesehatan e. Indikator proses: tindakan medis dan non medis yang dikerjakan dalam memberikan pelayanan (alur kerja, praktek, perilaku pelayanaan). 2. Indikator Penampilan Minimal/Indikator Keluaran, indikator ini mengukur mutu pelayanan kesehatan (akibat), baik bersifat medik ataupun non medik.. n. Daftar Tilik Adalah suatu instrumen yang berisi kegiatan atau variabel yang dianggap penting, dapat diamati dan diukur. o. Manfaat Program Jaminan Mutu Penerapan the best practices (memberikan pelayanan kesehatan terbaik) yang diselenggarakan sesuai dengan standar profesi dan etika profesi) menghindarkan efek samping, komplikasi, malpraktek, tuntutan yuridis masyarakat serta dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat yang selalu berubah dan meningkat (kepuasan pelanggan). D. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1. Membangun Kesadaran Mutu Merupakan upaya penggeseran cara pandang peran dan fungsi organisasi pelayanan kesehatan dari memberii obat ke melayani pasien, dari pemeriksaan cepat ke pemeriksaan sesuai standar, dari pekerjaan saya ke pekerjaan kita dan dari *pelayanan yang tidak ramah menjadi pelayanan yang ramah dan penuh senyum. Petugas organisasi pelayanan kesehatan harus mendapat keyakinan bahwa pendekatan Jaminan Mutu akan memberikan perubahan yang bermakna bagi kualitas pelayanan yang diberikan dan bersamasama dalam satu tim mampu mengidentifikasi masalah di l;ingkungan pelayanan dan kemudian mencarikan jalan terbaik bagi pemecahan masalah tersebut. 2. Pembentukan Tim Jaminan Mutu Berdasarkan Surat Keputusan kepala organisasi pelayanan kesehatan dan mendapat dukunghan dari kepala organisasi tersebut dan petugas lainnya. Tim Jaminan Mutu dapat terdiri dari sub-tim yang mempunyai fungsi tertentu: sub-tim pembuatan standar, sub-tim pelaksanaan dan sub-tim penilaian kepatuhan terhadap standar dan evaluasi.Tim Jaminan Mutu harus mendapatkan pelatihan tentang jaminan mutu. Jumlah anggota tim atau sub-tim dapat berkisar 4-5 orang. 3. Pembuatan Alur Kerja dan Standar Pelayanan Alur pelayanan ditempel di dinding agar mudah diketahui dan sebagai penunjuk jalan bagi pasien maupun pengunjung unit pelayanan kesehatan. Alur kerja: loket, alur keja pelayanan, laborsatorium, apotik, dan lain sebagainya yang dibuat dalam bentuk skema, dibingkai dan ditempel di masing-masing ruang pelayanan terkait serta terlihat oleh petugas. Pembuatan alur kerja ini sekaligus dapat diikuti dengan identifikasi berbagai hambatan/kendala yang membuat alur kerja ini tidak jalan atau membutuhkan waktu

yang lama. Standar pelayanan medik yang penting dibuat dalam bentuk algoritme medik, misalnya styandar penatalaksanaan diare, penatalaksanaan demam pada anak, penatalaksanaan anak dengan batuk dan kesulitan bernafas, penatalaksanaan pasien TB paru, dan lain-lain. 4. Penilaian Kepatuhan Terhadap Standar Untuk menilai tingkat kepatuhan, digunakan daftar tilik penilaian yang telah disiapkan terlebih dahulu. Penilaian tingkat kepatuhan dilakukan oleh rekan kerja dari unit pelayanan kesehatan lain (peer review) atau sejawat dari unit pelayanan yang sama tetapi harus dijaga kerahasiaan rekan yang ditunjuk sebagai penilai ataupun supervisor dari Dinas Kesehatan Kabupaten. Sesuai dengan kegunaannya daftar tilik dipakai untuk mengukur kelengkapan sarana dan prasarana, pengetahuan pemberi pelayanan, standar kompetensi teknis petugas dan persepsi penerima pelayanan. 5. Penyampaian Hasil Kegiatan Data temuan yang terkumpul diolah dan dianalisa untuk kemudian disajikan dalam Lokakarya Mini oraganisasi/unit pelayanan. Jika nilai tingkat lkepatuhan di bawah 80% maka keadaan ini perlu diperbaiki dengan melakukan intervensi terhadap penyebab rendahnya tingkat kepatuhan terhadap standar. 6. Survei Pelanggan Dilakukan secara sederhana dengan membuat kuesioner kemudian dibagikan kepada pasien/klien sambil diminta untuk diisi dan segera mengembalikannya pada kotak yang tersedia di Puskesmas. Jika ditemukan lebih darei 5% pasien/klien tidak puas, perlu dilakukan tindakan segera untuk mengetahui sebab-seba kertidakpuasan pasien, misalnya melalui studi kualitatif (disklusio kelompok atau wawancara mendalam) atau menggunakan kuesioner terstruktur melalui wawancara langsung kepada pasien/klien 7. Penyusunan Rencana Kegiatan Sebelumnya tim jaminan mutu secara bersama-sama melakukan analisis permasalahan melalui siklus pemecahan masalah yanmg terdiri dari: i. Identifikasi masalah ii. Penentuan prioritas masalah iii. Mencari penyebab masalah iv. Mencari alternatif pemecahan masalah v. Menetapkan pemecahan masalah vi. Menyusun rencana kegiatan pemecahan masalah. PoA antara lain berisi: Penanggungjawab pelaksana kegiatan: membuat alat bantu kerja. Pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan kepatuhan: kalakarya Melengkapi sarana yang kurang: realokasi atau pengaturan Cara pemantauan kemajuan pelaksanaan kegiatan Dari pengalaman ini Puskesmas akan mengerti bahwa mutu itu dapat ditingkatkan oleh petugas Puskjesm,as secara mandiri, tanpa bantuan dari luar dan dengan menggunakan cara yang sederhana hingga ke cara yang lebih kompleks. Untuk mempermudah proses pemecahan masalah, beberapa instrumen mutu sederhana dapat digunakan, misalnya: i. Curah pendapat (brain storming), untuk menggali berbagai alternatif pemecahan masalah dan solusinya; ii. Muliple Criteria Utility Assessment (MCUA), untuk pengambilan keputusan bersama; iii. Check List

iv. Diagram alur (flowchart) untuk menjelaskan komponen yang terlibat dalam proses; v. Diagram Ishikawa (diagram tulang ikan) untukn menggali kemingkinan penyebab. vi. Data matrik. 8. Pemantauan dan Supervisi Kunjungan penyelia (supervisor) kabupaten/kota untuk berkunjung secara berkala (1-3 bulan sekali) ke Puskesmas untuk memantau status kegiatan jaminan mutu di suatu Puskesmas. Beberapa masalah yang ditemui dapat diatasi dengan perbaikan proses pelaksanaan, akan tetapi dapat pula terjadi masalah yang ditemui hanya bisa diatasi dengan bantuan saranaprasarana dari kabupaten/kota, bahkan mungkin diperlukan bantuan teknis dari propinsi atau arah kebijakan dari pemerintah pusat. Keberhasilan kegiatan pemantauan dan supervisi sangat tergantung pada konsistensi kegiatan (teratur, taat azas serta berkesinambungan), kapasitas (pengetahuan dan ketrampilan) penyelia untuk memberikan bantuan teknis, daftar tilik pemantauan, data status kegiatan dan adanya dukungan kepala unit organisasi dan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota untuk mengatasi masalah/hambatan yang muncul. 9. Evaluasi Evaluasi dilakukan pada akhir siklus kerja tim jaminan mutu (3-6 bulan). Pada akhir tahun, Tim Jaminan Mutu Puskesmas melakukan Penilaian Kinerja Jaminan Mutu yang telah dilakukan bertempat di aula Dinas Kesehatan Kabupaten/kota. Bahan presentasi mencakup pencapaian program terhadap indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dan penyampaian identifikasi proses pembelajaran atas pelaksanaan kegiatan selama ini serta rekomendasi/saran tindaklanjut. Keberhasilan suatu organisasi pelayanan menjalankan suatu kegiatan dapat menumbuhkan inspirasi dan bahkan menjadi tolok banding (benchmarking) oleh organisasi pelayanan lainnya untuk meniru/mencontoh dengan melakukan kunjungan lapangan ke organisasi pelayananyang telah berhasil tersebut. E. TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN JAMINAN MUTU 1. Tahap Pelaksanaan Analisis Sistem dan Supervisi a) Cara pelaksanaan analisis sistem/supervisi dengan cara Peer Review (ulasbalik kesejawatan).dengamn mengikuti cara perputaran Robin. Pengamatan tingkat kepatuhan dilakukan oleh sejawat yang sama dari Puskesmas lain menggunakan instrumen berupa Daftar Tilik (checklist). Daftar Tilik berisi item-item yang harus dilaksanakan oleh petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Analisis Sistem merupakan suatu audit atau penilaian terhadap mutu pelayanan kesehatan, adapun penilaian meliputi beberapa aspek: 1) Kepatuhan terhadap standar Pengamatan dilakukan untuk menilai kepatuhan petugas terhadap standar yang ada dalam memberikan pelayanan kesehatan. Cara supervisor memeriksa kepatuhan terhadap standar: Ambil secara acak masing-masing 3 Catatan Medik pasien yang relevan dan telah dilaksanakan pengukuran terhadap standar. Periksa Catatan Medik tersebut dan catat hasil temuan pada kolom yang tersedia. Kecenderungan dari beberapa petugas kesehatan yang mematuhi Daftar Tilik artinya melakukan semua yang terdapat di dalam Daftar Tilik, akan tetapi tidak mematuhi Standar. Contohnya: poetugas kesehatan mungkin telah menanyakan semua pertanyaan yang menyangkut anamnesis dan melakukan pemeriksaan terhadap geejala klinik, tetapi salah melaakukan klasifikasi/diagnosis atau salah memberikan pengobatan. Sebagai akibnatnya dapat terjadi persepsi/anggapan yang keliru tentang Jaminan Mutu, yaitu petufgas Puskesmas menganggap Jaminan Mutu adalah Daftar Tilik.

2) Pengetahuan Petugas Puskesmas Selain pengamatan, juga akanm dilakukan wawancara oleh pengamat tentang pengetahuan petugas yang diamati, menggunakan alat bantu berupa Daftar Tilik. 3) Pengetahuan Pasien Wawancara juga dilakukan terhadap pasien/pengantar untuk mengetahui pengetahuan mereka tentang penyakit atau pelayanan yang diberikan berhubungan dengan kunjungannya ke Puskesmas. Wawancara dilakukan setelah pasien selesai mendapatkan pelayanan sewaktu akan meninggalkan Puskesmas (exit interview) menggunakan instrumen Daftar Tilik. 4) Ketersediaan Sarana (Obat dan Alat) Dilakukan pengamatan ketersediaan alat dan obat yangg mendukung pelayanan kesehatan yang bersangkutan, menggunakan instrumen berupa Daftar Tilik. Pengisian Daftar Tilik cukup dengan memberikan tanda v pada kotak yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan dan jawaban. Daftar Tilik terdiri dari 4 bagian yaitu: 1. Pengamatan langsung (tehadap pelaksana): teknik bekerja, pencatatan (kartu status) 2. Wawancara tehadap pengantar/pasien 3. Wawancara petugas 4. Pengamatan sarana/alat esensial. b) Area Pelayanan yang dilakukan pengamatan Area Pelayanann Kesehatan Dasar penting adalah: Pelayanan Antenatal, Batuk dan Kesulitan Bernafas, Imunisasi. Untuk selanjutnya Puskesmas akan melakukan pengamatan untuk area lainnya sesuai dengan prioritas (kondisi) setempat. c) Pelaksana Empat atau lima petugas kesehatan dalam satu organisasi, biasanya terdiri dari seorang dokter, bidan, perawat, tenaga gizi dan atau Jurim yang telah mendapat Pelatihan Analisis Sistem, sehingga mereka terampil dalam menggunakan Daftar Tilik untuk melakukan pengamatan langsung terhadap petugas. Pelayanan kesehatan yang sedang dilakukan harus telah berdasarkan suatu Standar Pelayanan yang telah disepakati. d) Jumlah sampel Untuk setiap area akan dikumpulkan sejumlah 25 kasus. Ada kalanya setelah melakukan pengamatan selama 5-6 hari dalam kutrun waktu dua minggu, tetapi tidak terkumpul 25 kasus, maka pengamatannya dihentikan, dan data yang akan digunakan cukup dengan jumlah yang sudah terkumpul saja. e) Cara melakukan pengumpulan data 1) Pengamatan Langsung 2) Wawancara terhadap petugas Puskesmas yang diamati 3) Wawancara dengan pasien/klien 4) Ketersediaan Peralatan Essensial . f) Jumlah petugas yang diamati Tujuan pengamatan ialah menentukan Tingkat Kepatuhan Puskesmas, maka pengamatan dilakukan terhadap sebanyak mungkin petugas Puskesmas (jika Petugas Puskesmas lebih dari seorang), kecuali dokter, kalau dokter hanya seorang saja. Diupayakan melakukan pengamatan seproposional mungkin dengan jumlah pasien yang diperiksa oleh petugas kesehatan yang diamati. g) Pengolajhan dan analisa Data yang terkumpul dibuat tabulasi, kemudian dihitung tingkat kepatuhan/tingkat pengetahuan/tingkat kelengkapan sarana dengan mempergunakan rumus sebagai berikut:

Tingkat kepatuhan = Jumlah Ya Jumlah (Ya + Tidak) h) Penyusunanm Rencana Kegiatan atau Plan of Action Organisasi pelayanan kesehatan tetangga yang melakukan pengamatan, setelah mengolah data akan memberikan umpan balik kepada unit pelayanan yang diamati. Umpan balik tersebut diberikan pada Lokakarya di tingkat kabupaten. Setelah menerima umpan balik tersebut, maka Puskesmas segera membuat suatu Rencana Kegiatan atau Plan of Action (PoA) untuk meningkatkan Tingkat Kepatuhan Petugas terhadap Standar, tingkat pengetahuan serta tingkat kelengkapan sarana, sehingga menjadi sekurang-kurangnya 80%. PoA tersebut antara lain berisi: penanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan, pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan kepatuhan dan cara pemantauan kemajuan pelaksanaan kegiatan. Contoh: 1) membuat job aid yang dapat dipergunakan sebagai alat Bantu bagi petugas agar selalu ingat standar pelayanan. 2) Melakukan kalakarya (on the job training) untuk meningkatkan ketrampuilan dan pengetahuan petugas. 3) Melengkapi sarana yang masih kurang dengan cara realokasi atau pengaturan. i) Pemantauan dan Supervisi Selama organisasi pelayanan melaksanakan rencana kegiatan (PoA) maka diharapkan Supervisor kabupaten/kota akan sering berkunjung ke organisasi pelayanan untuk membantu petugas kesehatan meningkatkan Tingkat Kepatuhan terhadap Standar. Selain oleh Supervisor kabupaten/kota, maka kepala organisasi pelayanan juga harus memantau petugas Puskesmas. Ada dua hal yang harus menjadi perhatian Supervisor, yaitu: i. Apakah petugas Puskesmas mematuhi Standar? Apakah semua kegiatan yang terdapat di dalam Standar dikerjakan? ii. Apakah petugas Puskesmas melaksanakan Standar dengan benar? Misalnya di dalam Standar menyebutkan harus mengukur tekanan darah, pengamat akan melihat petugas yang diamati melakukan pengukurasn tekanan darah secara tepat dan benar. Evaluasi Tiga sampai enam bulan setelah ulasbalik kesejawatan yang pertama dilakukan lagi ulasbalik kesejawatan yang kedua, dengan cara dan instrumen yang sama, tetapi cukup dengan mengumpulkan 12 pengamatan. Penyajian data sama dengan ulasbalik kesejawatan yang pertama. Tingkat kepatuhan/pengetahuan/ketersediaan sarana yang diperoleh pada peer review pertama (25 kasus) dibandingkan dengan hasil peer review kedua (12 kasus) dan diharapkan terjadi peningkatan tingkat kepatuhannya. 2 .Tahap Pelaksanaan Pendekatan Tim dalam Pemecahan Masalah Pendekatan Tim sudah dimulai sejak saat Jaminan Mutu mulai dilaksanakan. Pendekatan Tim dalam Pemecahan Masalah adalah suatu pendekatan untuk memecahkan masalah, dalam hal ini adalah masalah mutu pelayanan (masalah kompleks), yang terjadi di dalam organisasi pelayanan secara tim dengan mengikuti langkah-langkah dalam siklus pemecahan masalah (Problem Solving Cycle) dan mempergunakan alat-alat pemecahan masdalah (Quality Improvement Tool) serta berdasarkan data. Istilah masalah kompleks yang ditujukan terhadap masalah Keluaran yaitu outcome dan output pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien adalah keluaran, maka masalah tentang kepuasan pasien akan dilihat sebagai mutu pelayanan. Kompleksitas masalah itu dapat terjadi dalam berbagai bentuk, antara lain sebagai berikut: a. Besaran atau magnitude suatu masalah yang kompleks lebih sulit ditentukan; b. Penyebab masalah yang kompleks lebih sulit diketahui atau dimengerti; c. Pengumpulan data harus dilakukan untuk mengidentifikasi penyebabn suatu masalah yang

kompleks; d. Suatu intervensi khusus diperlukan untuk menghilangkan penyebab masalahnya; e. Diperlukan suatu pemantauan khusus terhadap kemajuan pelaksanaan pemecahan masalah untukm menentukan apakah masalah kompleks tersebut telah dapat dipecahkan. Diharapkan organisasi pelayanan dapat memecahkan masalah mutu dua atau tiga dalam setahun. Proses pemecahan masalah dilaksanakan dalam waktu kurang lebih 3 bulan. Dimana pemecahan masalah tersebut, apabila menurut hasil evaluasi dinilai berhasil, akan menjadi SOP organisasi pelayanan untuk kegiatan yang bersangkutan. Sehingga dengan ini diharapkan organisasi dapat memberikan pelayanan berdasarkan SOP dengan mutu yang terjamin serta hasil sesuai dengan yang diharapkan, baik oleh pengguna, pelaksana maupun pimpinan. Yang penting adalah nahwa Puskesmas selalu bekerja dalam menemukan dan memecahkan masalah yang kompleks tanpa henti-hentinya. Cara menjaga kelansungan Jaminan Mutu di Puskesmas adalah: b) Mempertahankan tingkat kepatuhan terhadap standar, dalam arti profesionalisme petugas dalam memberikan pelayanan tetap memegang best practice, antara lain dengan upaya: c) Mengintegrasikan Jaminan mutu ke dalam sistem manajemen Puskesmas yang telah ada yaitu Perencanaan Tingkat Puskesmas, Lokakarya Mini Puskesmas dan Penilaian Kinerja Puskersmas dengan cara: Identifikasi masalah melalui Penilaian Kinerja Proses pemecahan masalah melalui PTP Evaluasi dan monitoring melalui Lokakarya Mini Puskesmas.

Top of Form

3

Membangun organisasi pembelajar ( Building Learning Organization) dilakukan dengan 5 disiplin dari Peter Senge yaitu Personal Matery, Mental Models, Share Vision, Team Learning dan Systems thinking. Systems thingking yang merupakan tools dari Learning Organization merupakan jantung perubahan mindset abad 21 ( Peter Drucker ). A. PENGANTAR Dalam menyambut diklat pembaharuan yang akan diberlakukan LAN pada tahun 2013, khususnya pada diklat Pimpinan Tingkat II, perlu dievaluasi hasil-hasil dari materi yang sudah ada, supaya ada kesinambungan dan efektifitas kurikulum diklat. Pada pembelajaran selama ini, khususnya hasil materi BLO yang diberikan pada Kajian Paradigma dapat dilihat melalui refleksi peserta yang dimuat dalam jurnal mereka. MATERI BLO Dalam pembelajaran materi kajian paradigma pada diklat PIM II telah diberikan materi BLO dari Peter Senge melalui latihan dan praktek 5 disiplin dari BLO yaitu Personal mastery, mental models, share vision, team learning dan systems thinking. B. PEMBELAJARAN MATERI LO DAN DAN REFLEKSINYA 1. PERSONAL MASTERY Adalah seseorang dengan subconciousness yang tinggi mampu melakukan kegiatannya dengan profesional dan mampu pula memberikan makna pada pekerjaan dan organisasinya. Latihan yang diberikan dengan membuat visi pribadi, praktek mempertahankan tegangan kreatif ( creative tension), yaitu tegangan positip yang menarik realita kearah pencapaian visi. Sebaliknya emotional tension yaitu tegangan positip yang menarik visi kearah realita. REFLEKSI PESERTA :

Menjadikan seorang yang personal mastery memerlukan kerja keras. seorang pemimpin LO seyogyanya adalah seorang personal master yang mampu mengartikulasikan visi pribadi yang apabila dikomunikasikan dengan baik bisa menjadi share vision dan bisa mengubah mental model seluruh anggota LO. Dalam istilah pendidikan dinamakan pula roda gendeng (istilah prof Dr. WP Napitupulu ), orang yang memiliki personal mastery ini sangat semangat dan konsisten. tidak mengenal lelah dan penuh ide. Adanya dia menjadi spirit organisasi.

2. MENTAL MODEL Mental Model merupakan citra atau gambaran di dalam pikiran kita dan melatarbelakangi tindakan-tindakan kita. Latihan dan praktek pengambilan keputusan dengan menggunakan tangga inferensia ( Loi : Lather of inferens), protokol inquiry dan advocacy dan melatih kolom kiri (left hand column). REFLEKSI PESERTA :

Dengan berpikir menggunakan tangga inferensia dapat membedakan data mentah dengan data yang harus diolah lebih dulu mental model dapat menjadi penghambat seseorang untuk berubah. untuk membangun mental model yang baik perlu dengan mengembangkan teknik komunikasi efektif melalui Loi dan left hand column dan protokol advocacy dan inquiry. Manfaat mental model bagaimana kita bisa konsisten antara pola pikir, pola sikap dan pola tindak.Mampu membuat visi pribadi yang dikaitkan dengan organisasi dan mendorong kita untuk terus belajar. kondisi ini sangat penting untuk kemajuan organisasi.

latar belakang budaya, pendidikan dan agama sangat mempengaruhi cara pandang dalam memahami teori ini. diskusi kelompok sangat menarik karena latar belakang peserta yang berbeda-beda memberikan pengayaan dari perspektif yang berbeda-beda. Saya menyadari bahwa dalam pengambilan keputusan sering dengan jalan pintas, yaitu menggunakan pola pikir yang klise, menyederhanakan persoalan dan menggunakan pengalaman atau rule of thumb. Dengan menggunakan tangga inferensi,keseimbangan inquiry dan advocacy dan left hand column menumbuhkan ketrampilan berpikir dengan tenang, bertahap, menyampaikan kepada pihak lain secara efektif dan terbuka merupakan yang merupakan kata kunci untuk memperoleh kesepakatan bersama.

3. SHARE VISION Adalah visi bersama ( share vision ) adalah gambaran kondisi masa depan yang ideal yang dibentuk oleh anggota organisasi berdasarkan visi pribadi. Peserta melakukan Latihan dan praktek membangun visi bersama dengan 5 tahap yaitu : telling, selling, testing, cosulting, co-creating. REFLEKSI PESERTA : Share vision penting karena merupakan kekuatan pembangkit semangat anggota organisasinya, karena memberi fokus dan energi untuk belajar, dapat meningkatkan aspirasi, membuka cara-cara berpikir dan mengenali keterbatasan pribadi.

4. TEAM TRAINING team learning adalah kelompok manusia yang saling memerlukan satu sama lain;sebuah tim yang terus menerus melakukan pembelajaran yang mengerahkan dan mengembangkan kapasitas organisasi untuk dapat menciptakan hasil yang benar-benar diinginkan oleh para anggotanya. Praktek team learning yang dilakukan peserta melatih dialog dan diskusi trampil ( menggunakan protokol advocacy dan inquiry ). REFLEKSI PESERTA : Menyadarkan saya akan pentingnya peranan tim pembelajaran dalam membangun organisasi pembelajaran Tim learning yang dilakukan melalui dialog dan diskusi memerlukan keseimbagan diatanra eduanya. di swasta mungkin dapat berjalan inten pada organisasi profesional seperti pada swasta, akan tetapi pada organisasi pemerintah belum dapat diterapkan secara murni karena ada suspending assumtions ( menahan diri ). sebagai contoh saya diminta pimpinan untuk membuat laporan yang tidak sesuai dengan realita, mungkin tidak bisa membantah perintah itu dihadapan staf lain ( forum diskusi ), akan tetapi mencari kesempatan lain

5.SYSTEMS THINKING Systems thinking adalah cara berpikir dan memahami bahwa kita sendiri adalah sistem, kita dibentuk oleh sistem dan kita hidup dalam sistem. Berpikir serba sistem lebih memberikan perhatian pada relasi atau hubungan ketimbang bagian-bagian yang terpisah. Systems thinking adalah cara memecahkan masalah dengan melihat keterkaitan masalah secara keseluruhan. Systems thinking adalah disiplin ke lima dari LO Peter Senge yang mengintegrasikan ke empat disipin lainnya. Latihan yang dilakukan peserta dengan mempraktekkan pemecahan masalah dengan menggunakan tools Causal Loop Diagram dan archetype. REFLEKSI PESERTA Memberikan inspirasi dan motivasi dalam melihat pola hubungan berbagai hal dalam memimpin organisasi

Dapat mempelajari masalah secara holistik. saya sangat senang karena selama ini melihat masalah hanya dari kejadian di masng-masing bagian saja menarik dalam membahas suatu masalah ada suatu formula sehingga tidak bertele-tele model ini sangat komprehensif dan fleksibel untuk digunakan dalam menganalisis masalah ( akar permasalahan ) birokratis. perlu kecermatan dalam memilih sebab dan dampaknya Senang karena selama ini melihat masalah hanya dari kejadian di masng-masing bagian saja Menarik dalam membahas suatu masalah ada suatu formula sehingga tidak berteletele model ini sangat komprehensif dan fleksibel untuk digunakan dalam perlu

Bagaimana pemimpin dalam mengkaitkan ke lima disiplin tersebut diatas dalam organisasi pembelajar: Menurut Dr. Jane peserta diklat PIM II dari Kementerian Kesehatan menulis dalam jurnalnya, bahwa seorang pemimpin LO seyogyanya adalah seorang personal master yang mampu mengartikulasikan visi pribadi yang apabila dikomunikasikan dengan baik bisa menjadi share vision dan bisa mengubah mental model seluruh anggota LO. Sedangkan Dr.Yahya Hidayat peserta dari Bappenas, peraih rangking I pada diklat PIM II angkatan XXX kelas A, menyatakan bahwa mental model dan personal mastery merupakan modal sosial yang harus dimiliki bagi seseorang yang ingin sukses lahir & batin dan bagi organisasi yang ingin sukses mencapai tujuan yang direncanakan. Keduanya merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan yang harus melekat pada setiap SDM dalam organisasi. C. KESIMPULAN Dari proses pembelajaran materi BLO dan metodanya serta refleksi yang disampaikan peserta memberikan kesan bahwa materi itu masih relevan untuk di terapkan dan dikembangkan pada masa yad, karena systems thinking yang mengintegrasikan kelima disiplin dalam LO ( Learnning Organization) itu merupakan jantung dari perubahan mindset abad 21 (Peter Drucker) . Untuk saat sekarang berpikir serba system adalah cara yang tepat untuk dapat menghadapi, mengendalikan dan memanfaatkan perubahan yang semakin kompleks dan penuh dengan ketidak pastian. (* Widyaiswara Utama DAFTAR PUSTAKNusyirwan Zein, Learnng Organization, bahan ceramah diklat PIM II tahun 2011. Modul diklat PIM II : Kajian Paradigma Building Learning Organization.

Jumat, 31 Juli 2009sel hewan dan tumbuhan

A. Sel (Pendahuluan) Gbr. Penampang Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sahabat Amoeba ( Anak muda Biologi ) , tahukah kalian bahwa tubuh kita tersusun atas babagian-bagian sangat kecil, begitu pula dengan mahluk hidup lain. Bagian itu bernama sel. Mari Yuk Kita pelajari bersama -sama. Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup. Dari kupu-kupu hingga kanguru, dari pohon kelapa hingga cemara semua tersusun atas sel. Makhluk hidup ada yang tersusun dari satu sel saja, disebut organisme uniseluler, dan ada makhluk hidup yang tersusun lebih dari satu sel, disebut organisme multiseluler. Sel meskipun memiliki ukuran sangat kecil, sel tergolong luar biasa. Kenapa? Sel bagai sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar kehidupan terus berlangsung. Ada bagian sel yang berfungsi menghasilkan energi, ada yang bertanggung jawab terhadap perbanyakan sel, dan ada bagian yang menyeleksi lalu lintas zat masuk dan keluar sel. Dengan mempelajari komponen sel, kita akan dapat memahami fungsi sel bagi kehidupan. Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (yang hidup pada 1635-1703). Hooke (pada tahun 1665) mengamati sel gabus dengan menggunakan mikroskop sederhana. Ternyata sel gabus tersebut tampak seperti ruangan-ruangan kecil. Maka, dipilihlah kata dari bahasa Latin yaitu cellula yang berarti kamar kecil untuk menamai objek yang ditemukannya itu. Seiring dengan perkembangan teknologi, kini diketahui sel memiliki sistem hidup yang kompleks. Memang Tuhan luar biasa dalam menciptakan sesuatu. Sesuatu yang kecil ternyata memiliki sistem yang sangat rumit. Semua bekerja sebagaimana tugasnya. Tidak

ada yang sia-sia apa yang Tuhan ciptakan. Kita yang berkewajiban membaca (mempelajarinya). Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1). Selaput plasma (membran sel, membran plasm a atu juga disebut plasmalema) 2). Sitoplasma dan organel sel 3). Inti sel (Nukleus)

Link. Animasi Bagian-bagian Sel

B. Susunan Kimiawi SelFiled under: Pelajaran Yup, Kita mulai dengan mempelajari diri kita: Manusia. Sel adalah satu unit dasar dari tubuh manusia dimana setiap organ merupakan gregasi/penyatuan dari berbagai macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh sokongan struktur-struktur interselluler. Setiap jenis sel dikhususkan untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Misalnya sel darah merah yang jumlahnya 25 triliun berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Disamping sel darah merah masih terdapat sekitar 75 triliun sel lain yang menyusun tubuh manusia, sehingga jumlah sel pada manusia sekitar 100 triliun sel. Walaupun banyak sel yang berbeda satu sama lainnya, tetapi umumnya seluruh sel mempunyai sifar-sifat dasar yang mirip satu sama lain, misalnya : 1). oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel untuk melepaskan energi 2). mekanisme umum merubah makanan menjadi energi 3). setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya

ke cairan disekitarnya 4). hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel tertentu mengalami kerusakan maka sel sej enis yang lain akan beregenerasi Secara umum sel-sel yang menyusun tubuh manusia mempunyai struktur dasar yang terdiri dari membran sel, protoplasma dan inti sel (nukleus). Ketiganya mempunyai komposisi kimia yang terdiri dari air, elektrolit, protein, lemak dan karbohidrat. a. Air Medium cairan utama dari sel adalah air, yang terdapat dalam konsentrasi 70-85%. Banyak bahan-bahan kimia sel larut dalam air, sedang yang lain terdapat dalam bentuk suspensi atau membranous b. Elektrolit Elektrolit terpenting dari sel adalah Kalium, Magnesium, Fosfat, Bikarbonat, Natrium, Klorida dan Kalsium. Elekrolit menyediakan bahan inorganis untuk reaksi selluler dan terlibat dalam mekanisme kontrol sel c. Protein Memegang peranan penting pada hampir semua proses fisiologis dan dapat diringkaskan sebagai berikut : 1. Proses 2. Proses 3. Proses 4. Fungsi enzimatik transport dan penyimpanan pergerakan mekanik

5. Proses imunologis 6. Pencetus dan penghantar impuls pada sel saraf 7. Mengatur proses pertumbuhan dan regenerasi d. Lemak Asam lemak yang merupakan komponen membran sel adalah rantai hidrokarbon yang panjang, sedang asam lemak yang ter simpan dalam sel adalah triasilgliserol, merupakan molekul yang sangat hidrofobik. Karena molekul triasilgliserol ini tidak larut dalam air/larutan garam maka akan membentuk lipid droplet dalam sel lemak (sel adiposa) yang merupakan sumber energi. Molekul lemak yang menyusun membran sel mempunyai gugus hidroksil ( fosfolipid dan kolesterol) sehingga dapat berikatan dengan air, sedangkan gugus yang lainnya hidrofobik (tidak terikat air) se hingga disebut amfifatik. e. Karbohidrat Suatu karbohidrat tersusun atas atom C,H, dan

O. Karbohidrat yang mempunyai 5 atom C disebut pentosa, 6 atom C disebut hexosa adalah karbohidrat-karbohidrat yang penting untuk fungsi sel. Karbohidrat yang tersusun atas banyak unit disebut polisakarida. Polisakarida berperan sebagai sumber energi cadangan dan sebagai komponen yang menyusun permukaan luar membran sel. Karbohidrat ya ng berikatan dengan protein (glikoprotein) dan yang berikatan dengan lemak (glikolipid) merupakan struktur penting dari membran sel. Selain itu glikolipid dan glikoprotein menyusun struktur antigen golon gan darah yang dapat menimbulkan reaksi imunologis. Demikian pula dengan mahluk hidup lain, senyawa kimia penyusun selnya sama. Senyawa kimia penyusun sel disebut protoplasma. Protoplasma merupakan substansi yang kompleks. Sebagian besar protoplasma tediri dari air. meski demikian protein memberikan ciri pada strukturnya. Senyawa organik dalam protoplasma berupa karbohidrat, lemak, prot ein dan asam nukleat. Contoh-contoh rantai senyawa penyusun: Karbohidrat Protein Lemak

C. Sel Prokariotik & EukariotikFiled under: Pelajaran Setiap organisme tersusun dari salah satu diantara dua jenis sel yang secara struktural berbeda, sel prokariotik dan sel eukariotik. Hanya bakteri dan arkhea; alga hijau biru yang memiliki sel prokariotik. Sedangkan protista, tumbuhan, jamur dan hewan semuanya mempunyai sel eukariotik. Kenapa dinamakan sel prokariotik dan eukariot ik? Apa perbedaannya? Mari kita pelajari. Sel Prokariotik. Kata prokariota (prokaryote) berasal dari bahasa Yunani, pro yang berarti sebelum dan karyon yang artinya kernel atau juga disebut nukleus. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus. Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleoid, tetapi t idak ada membran yang memisahkan daerah nukleoid ini dengan b agian sel lainnya. Sedangkan sel eukariotik, eu berarti sebe narnyadan karyon berarti nukleus. Eukariotik mengandung pengertian memiliki nukleus sesungguhnya yang dibungkus oleh selubung nukleus. Gbr. Penampang Sel Eukariotik

Gbr. Penampang Sel Prokariotik

Lebih lengkap perbedaan antara sel perokariotik dan eukariotik, kita lihat pada tabel berikut: Struktur Membran nukleus Membran plastida Nukleus Nukleolus Plastida Mitokondria Prokariotik Eukariotik + + + + +/+

Badan golgi Kromosom DNA RNA Histon Pigmen Pembelahan

+ (tunggal) + (telanjang) + + amitosis

+ + (ganda) + (dengan protein) + + + Mitosis/meiosis

D. Sel Hewan & Sel TumbuhanFiled under: Pelajaran Sel hewan tidak memiliki dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungi oleh membran tipis yang tidak kuat. Ada beberapa sel hewan khususnya hewan bersel satu, selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dan keras. Cangkok tersebut umumnya tersusun atas zat kersik dan pelikel, dijumpai misalnya pada Euglena dan Radiolaria. Secara umum sel hewan tidak memiliki vakuola. Jika ada vakuola, ukurannya sangat kecil. Pada beberapa jenis hewan bersel satu ditemukan adanya vakuola, misalnya pada Amoeba dan Paramaecium. Terdapat dua macam vakuola, yaitu vakuola kontraktil (alat osmoregulasi) dan vakuola non kontraktil (penyimpan makanan). Bagian paling besar pada sel hewan adalah nukleus. Dalam satu sel hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol ini terdapat dalam satu tempat yang disebut sentrosom. Saat pembelahan sel, tiap sentriol memisahkan diri menuju kutub yang berlawanan dan memancarkan benang-benang gelendong pembelahan yang akan menjerat kromosom. Link. Animasi Sel Hewan Sel Tumbuhan, bagian terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan penunjang. Dinding yang terbentuk pada waktu sel membelah disebut dinding primer dan setelah mengalami penebalan, berubah menjadi dinding skunder. Dinding primer sel merupakan selaput tipis yang tersusun atas serat-serat selulosa. Serat ini amat kuat daya regangnya. Dinding sel yang kaku tersusun atas polisakarida: hemiselulosa dan pektin. Dinding sel skunder dimiliki oleh sel-sel dewasa. Dinding skunder memiliki kandungan selulosa lebih banyak berkisar 41-45%, juga hemiselulosa dan lignin. Diantara dinding dua sel yang berdekatan terdapat lamela tengah, tersusun atas magnesium dan kalium pekat berupa gel. Diantara dua sel bertetangga (saling menempel) terdapat pori. Melalui pori ini dua sel dihubungkan oleh benang-benang plasma yang dikenal plasmodesmata. Dinding sel dibentuk oleh diktiosom. Bersama dengan vakuola, dinding sel berperan dala turgiditas sel (kekakuan sel). Ia mengakibatkan bentuk sel tetap.

Sel tumbuhan memiliki vakuola yang lebih besar (dibanding sel hewan). Vakuola sel tumbuhan bersifat menetap. Sel-sel tumbuhan yang memiliki vakuola paling besar adalah sel-sel parenkim dan kolenkim. Selain itu sel tumbuhan memiliki organel yang tidak terdapat di dalam sel hewan, fungi, maupun prokariota seperti bakteri dan ganggang hijau-biru, yaitu plastida. Bentuk plastida bisa bulat, oval maupun cakram. Plastida dibedakan menjadi leukoplas, kromoplas dan kloroplas, dimana ketiganya merupakan perkembangan dari proplastida (plastida muda). Link. Animasi Sel Tumbuhan

Dinding SelFiled under: Pelajaran Sahabat Bio, inilah bagian yang membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan. Yup. Dinding Sel. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel itu tipis, berlapis-lapis, dan pada tahap awalnya lentur. Lapisan dasar yang terbentuk pada saat pembelahan sel terutama adalah pektin, zat yang membuat agar-agar mengental. Lapisan inilah yang merekatkan sel-sel yang berdekatan. Setelah pembelahan sel, tiap belahan baru membentuk dinding dalam dari serat selulosa. Dinding ini terentang selama sel tumbuh serta menjadi tebal dan kaku setelah tumbuhan dewasa. (Sumber: Time Life, 1984). Pada dinding sel ada bagian yang tidak menebal, yaitu bagian yang disebut noktah. Melalui noktah ini terjadi hubungan antara antara sitoplasma satu dengan yang lain yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmata berupa juluran plasma, yang berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat. Sebagian besar isi dari sel berupa air. Tekanan air atau isi sel terhadap dinding sel disebut tekanan turgor. Dinding sel dan vakuola berperan dalam turgiditas sel. Gbr. Sel Tumbuhan dengan Dinding Sel diperbesar Gbr. Model Dinding Sel Ingat!, Dinding sel hanya dimiliki oleh tumbuhan.

Membran SelFiled under: Pelajaran Membran sel sering juga disebut membran plasma. Membran sel merupakan bagian paling luar yang membatasi isi sel dengan sekitarnya (kecuali pada sel tumbuhan, bagian luarnya masih terdapat dinding sel atau cell wall).

Membran sel berupa lapisan luar biasa tipisnya. Tebalnya kira-kira 8 nm. Dibutuhkan 8000 membran sel untuk menyamai tebal kertas yang biasa kita pakai untuk menulis. Lipid dan protein merupakan bahan penyusun utama dari membran, meskipun karbohidrat juga merupakan unsur penting. Gabungan lipid dan protein dinamakan lipoprotein. Saat ini model yang dapat diterima untuk penyusunan molekul-molekultersebut dalam membran ialah model mosaik fluida. Pada 1895, Charles Overton mempostuatkan bahwa membran terbuat dari lipid, berdasarkan pengamatannya bahwa zat yang larut dalam lipid memasuki sel jauh lebih cepat dari pada zat yang tidak larut dalam lipid. 20 tahun kemudian, membran yang diisolasi dari sel darah merah dianalisis secara kimiawi ternyata tersusun atas lipid dan protein, yang sekaligus membenarkan postulat dari Overton. Fosfolipid merupakan lipid yang jumlahnya paling melimpah dalam sebagian besar membran. Kemampuan fosfolipid untuk membentuk membran disebabkan oleh struktur molekularnya. Fosfolipid merupakan suatu molekul amfipatik, yang berarti bahwa molekul ini memiliki daerah hidrofilik (menykai air) maupun daerah hidrofobik (takut dengan air). Berdasar struktur tersebut maka membran sel bersifat semi permeable atau selektif permeable yang berfungsi mengatur masuk dan keluarnya zat dari sel. Gbr. Membran Sel Link. Animasi Membran Sel

NukleusFiled under: Pelajaran Nukleus ini umumnya paling mencolok pada sel eukariotik. Rata-rata diameternya 5 m. Nukleus memiliki membran yang menyelubunginya yang disebut membran atau selubung inti. Membran ini memisahkan isi nukleus dengan sitoplasma. Membran atau selubung inti merupakan membran ganda. Kedua selubung ini masing-masing merupakan bilayer lipid dengan protein yang terkait. Membran ini dilubangi oleh beberapa pori yang berdiameter sekitar 100 nm. Pada bibir setiap pori membran dalam dan membran luar selubung nukleus menyatu. Pori-pori ini memungkinkan hubungan antara nukleoplasma (cairan inti) dengan sitoplasma (cairan sel). Selain pori, sisi dalam selubung ini dilapisi lamina nukleus dengan susunan mirip jaring yang terdiri dari filamen protein yang mempertahankan bentuk nukleus. Di dalam nukleus terdapat: (1). Nukleolus (anak inti), berfungsi mensintesis berbagai macam

molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom. Molekul RNA yang disintesis dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma, kemudian semuanya bergabung membentuk ribosom. Nukleolus berentuk seperti bola, dan memalui mikroskop elektron nukleolus ini tampak sebagai suatu massa yang terdiri dari butiran dan serabut berwarna pekat yang menempel pada bagian kromatin. (2). Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat yang tersusun dari protein. (3). Butiran kromatin, yang terdapat di dalam nukleoplasma. Tampak jelas pada saat sel tidak membelah. Pada saat sel membelah butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut kromosom. Kromosom mengandung DNA (asam dioksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein. Gbr. Nukleus (Inti Sel) Secara umum, Nukleus bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. DNA yang terdapat di dalam kromosom merupakan cetak biru bagi pembentukan berbagai protein (terutama enzim). Enzim diperlukan dalam menjalankan berbagai fungsi di sitoplasma. Di dalam nukleus juga ditemui nukleolus.

Nukleus berperan mengatur proses pembelahan sel. Filed under: Pelajaran Sahabat Bio, Sekarang kita belajar tentang Plastida. Apa itu? Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Organel ini hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dikenal tiga jenis plastida yaitu: 1). Leukoplas Plastida ini berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan, terdiri dari: Amiloplas (untuk menyimpan amilum) Elaioplas atau Lipidoplas (untuk menyimpan lemak/minyak). Proteoplas (untuk menyimpan protein). Selalu ingat! Leukoplas berwarna? berfungsi untuk? 2). Kloroplas Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau. Kloroplas yang berkembang dalam batang dan sel daun mengandung pigmen hijau yang dalam fotositesis menyerap tenaga matahari untuk mengubah karbon dioksida menjadi gula, yakni sumber energi kimia dan makanan bagi tetumbuhan. Kloroplas memperbanyak diri dengan memisahkan diri

secara bebas dari pembelahan inti sel. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. 3). Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya : Fikosianin menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta. Fikoeritrin menimbulkan warna merah misalnya pada Rhodophyta. Karoten menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan Chrysophyta. Xantofil menimbulkan warna kuning misalnya pada daun yang tua. Fukosatin menimbulkan warna pirang misalnya pada Phaeophyta. Kloroplas dan plastida lainnya memiliki membran rangkap. Membran dalam melingkupi matriks yang dinamakan stroma. Membran dalam ini terlipat berpasangan yang disebut lamela. Secara berkala lamella ini membesar sehingga membentuk gelembung pipih terbungkus membran dan dinamakan tilakoid. Struktur ini tersusun dalam tumpukan mirip koin. Tumpikan tilakoid dinamakan granum. Pada tilakoid terdapat unit fotosintesis yang berisi molekul pigmen seperti klorofil a, klorofil b, karoten, xantofil. Ayo, kita perhatikan gambar Kloroplas berikut. Cocokkan dengan penjelasan di atas!. Gbr. Kloroplas (merupakan salah satu jenis plastida pada tumbuhan). Kandungan kimiawi kloroplas adalah protein, fosfolipid, pigmen hijau dan kuning, DNA dan RNA. www.harunyahya.com

SitoplasmaFiled under: Pelajaran Sahabat Bio, Jika kita berada dalam sebuah rumah, maka ruangan di dalam rumah pada kehidupan sel dinamakan sitoplasma. Yuk, lebih jauh kita pelajari apa dan bagaimana sitoplasma itu. Fungsi utama kehidupan berlangsung di sitoplasma. Hampir semua kegiatan metabolisme berlangsung di dalam ruangan berisi cairan kental ini. Di dalam sitoplasma terdapat organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental (merupakan koloid, namun tidak homogen) yang disebut matriks. Organellah yang menjalankan banyak fungsi kehidupan: sintesis bahan, respirasi (perombakan), penyimpanan, serta reaksi terhadap rangsang. Sebagian besar proses di dalam sitoplasma diatur secara enzimatik. Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti dan organel sel. Khusus cairan yang terdapat di dalam inti sel dinamakan nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air yang berfungsi

sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Disamping air di dalamnya terlarut banyak molekul-molekul kecil, ion dan protein. Ukuran partikel terlarut antara 0,001-0,1 m dan bersifat transparan. Koloid sitoplasma dapat berubah dari sol ke gel begitu sebaliknya. Sol terjadi jika konsentrasi air tinggi, sedang gel saat konsentrasi air rendah. Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain: Retikulum endplasma Ribosom Mitokondria Badan golgi Lososom, dll yang akan kita pelajari lebih dalam setelah ini. Selain organel, terdapat pula vakuola, butir-butir tepung, butir silikat dan berbagai produk sekunder lain. Vakuola memiliki peran penting sebagai tempat penampungan produk sekunder yang berbentuk cair, sehingga disebut pula cairan sel. Cairan yang mengisi vakuola berbeda-beda, tergantung letak dan fungsi sel. Gbr. Penampang Sel. Sitoplasma ditunjukkan berwarna pink, yang menjadi tempat organel-organel sel.

Diposkan oleh GTR YPPI di 20:28 0 komentar: Poskan Komentar Posting Lama Beranda Langgan: Poskan Komentar (Atom)