dampak penyakit pada manusia

Upload: sanguanmaster

Post on 13-Jan-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penyakit

TRANSCRIPT

Dampak Penyakit Pada Manusia

A. Pengertian PenyakitPenyakit adalah gangguan fungsi organ dari proses-proses biologis dan psikologis seseorang. Sedangkan sakit adalah penilaian seseorang terhadap penyakit sehubungan dengan pengalaman yang langsung dialaminya, atau persepsi seseorang terhadap penyakit yang dideritanya atau dialaminya.Secara objektif seseorang terkena penyakit, dikarena salah satu organ tubuhnya terganggu fungsinya, namun dia tidak merasa sakit. Atau sebaliknya, seseorang merasa sakit bila merasakan sesuatu di dalam tubuhnya, tetapi dari pemeriksaan klinis tidak diperoleh bukti bahwa ia sakit.

B. Penyebab Manusia SakitHostAgentPengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab-akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi antar manusia dengan berbagai sifatnya, (biologis, fisiologis, psikologis, sosiologis, dan antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan lingkungan (environment).

Environment

Gambar1. Keadaan Interaksi Host, Agent, dan Environment

Dalam teori keseimbangan, interaksi antara ketiga unsur tersebut harus dipertahankan keseimbangannya. Bial terjadi gannguan keseimbangan antara ketiganya, akan menyebabkan timbulnya penyakit tertentu.

PEJAMU PENY LINGKUNGANSEHATPEJAMU PENYLINGKUNGANMenderita penyakit krn daya tahan penjamu kurang PENYPEJAMULINGKUNGANMenderita penyakit krn kemampuan bbt penyakit meningkat PENYPEJAMU LINGKUNGANMenderita sakit karena lingkungan berubah

1. Faktor PejamuUnsur pejamu terutama pejamu manusia dibagi dalam dua kelompok sifat utama, yakni: pertama, sifat yang erat hubungannya dengan manusia sebagai makhluk biologis, dan kedua, sifat manusia sebagai makhluk sosial.a. Manusia sebagai makhluk biologis memiliki sifat biologis tertentu, seperti:1) Umur, Jenis Kelamin, Ras, dan Keturunan.2) Bentuk anatomis tubuh serta fungsi fisiologis dan faal tubuh.3) Keadaan imunitas dan reaksi tubuh terhadap berbagai unsur dri luar maupun dari dalam tubuh sendiri.4) Kemampuan interaksi antara pejamu dengan penyebab secara biologis.5) Status gizi dan status kesehatan secara umum.b. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai berbagai sifat khusus, seperti:1) Kelompok Etnik termasuk adat, kebiasaan, agama, dan hubungan keluarga serta hubungan sosial kemasyarakatan.2) Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-hari termasuk kebiasaan hidup sehat.Keseluruhan unsur tersebut diatas merupakan sifat karakteristik individu sebagai pejamu akan ikut memegang peranan dalam proses kejadian penyakit yang dapat berfungsi sebagai faktor resiko.2. Faktor AgentPada dasarnya, tidak satu pun penyakit yang dapat timbul hanya disebabkan oleh berbagai unsur yang secara bersama-sama mendorong terjadinya penyakit. Namun demikian, secara dasar, unsur penyebab penyakit dapat dibagi dalam dua bagian utama, yaitu: (1) penyebab kausal primer; dan (2) penyebab kausal sekunder.a. Penyebab kausal primerDianggap sebagai faktor kausal terjadinya penyakit, dengan ketentuan bahwa walaupun unsur ini ada, belum tentu terjadi penyakit. Sebaliknya, pada penyakit tertentu, unsur ini selalu dijumpai sebagai unsur penyebab kausal. Unsur penyebab kausal ini dapat dibagi dalam enam kelompok utama.1) Unsur penyebab biologis yakni semua unsur penyebab yang tergolong makhluk hidup termasuh kelompok mikroorganisme. Umumnya dijumpai pada penyakit infeksi dan penyakit menular.2) Unsur penyebab nutrisi yakni semua unsur penyebab yang termasuk golongan zat nutrisi dan dapat menimbulkan penyakit tertentu karena kekurangan maupun kelebihan zat nutrisi tertentu.3) Unsur penyebab kimiawi yakni semua unsur dalam bentuk senyawa kimia yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan/penyakit tertentu baik dari luar tubuh atau pun hasil dari produk tubuh.4) Unsur penyebab fisika yakni semua unsur yang dapat menimbulkan penyakit melalui proses fisika yang menghasilkan kelainan atau gangguan kesehatan.5) Unsur penyebab psikis yakni semua unsur yang bertalian dengan kejadianpenyakit gangguan jiwaserta gangguan tingkah laku sosial.b. Penyebab non kausal (sekunder)Penyebab sekunder merupakan unsur pembantu/penambah dalam proses kejadian penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibat terjadinya penyakit. Dengan demikian, dalam setiap analisis penyebab penyakit dan hubungan sebab akibat terjadinya penyakit, tidak hanya terpusat pada penyebab kausal primer semata, tetapi harus memperhatikan semua unsur lain di luar unsur penyebab kausal primer. Hal ini didasarkan pada ketentuan bahwa pada umumnya, kejadian setiap penyakit sangat dipengaruhi oleh berbagai unsur yang berinteraksi dengan unsur penyebab dan ikut dalam proses sebab akibat. Faktor yang terinteraksi dalam proses kejadian penyakit dalam epidemiologi digolongkan dalam faktor resiko. Kejadiannya tidak dibatasi hanya pada penyebab kausal saja, tetapi harus dianalisis dalam bentuk suatu rantai sebab akibat yang peranan unsur penyebab kausal saja, tetapi harus dianalisis dalam bentuk suatu rantai sebab akibat yang peranan unsur penyebab sekundernya sangat kuat dalam mendorong penyebab kausal primer untuk dapat secara bersama-sama menimbulkan penyakit.3. Faktor LingkunganTerdiri dari Lingkungan biologis, Fisik, Sosial, Ekonomi. Sangat berpengaruh & memegang peranan yang penting dalam interaksi antara manusia. Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia,meliputi beberapa mikroorganisme patogen dan tidak pathogen seperti, vektor pembawa infeksi, berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, baik sebagai sumber kehidupan (bahan makanan dan obat-obatan), maupun sebagai reservoir/sumber penyakit atau pejamu antara (host intermedia) ; dan fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit tertentu terutama penyakit menular.

a. Lingkungan FisikKeadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik secara langsung, maupun terhadap lingkungan biologis dan lingkungan sosial manusia . Lingkungan fisik ini ada yang termasuk secara alamiah tetapi banyak pula yang timbul akibat manusia sendiri, meliputi: Kondisi Udara,keadaan cuaca, kondisi geografi serta geologi.b. Lingkungan Biologi1) Hewan/tumbuh-tumbuhan reservior.2) Mikroorganisme saprofit menyuburkan tanah.3) Tumbuh-tumbuhan nutrient, tetapi sebagai tempat bermukim vector.c. Lingkungan Sosial-EkonomiLingkungan Sosial:1) Kepadatan penduduk.2) Perkumpulan olahraga,fasilitas rekreasi.3) Stratifikasi sosial berdasarkan tingkat pendidikan,latar belakang etnis, macam pekerjaan,dll.4) Nilai sosial yang berlaku:besar kecilnya keluarga, aturan-aturan agama,dll.Lingkungan Ekonomi1) Kemiskinan.2) Ketersediaan fasilitas kesehatan.3) Adanya pusat pelatihan dan penyediaan kerja, tingginya tingkat pengangguran.4) Perang,menyebabkan kemiskinan, perpindahan penduduk penyakit.5) Bencana alam.

C. Dampak PenyakitPeranan baru orang sakit harus mendapat pengakuan dan dukungan dari anggota masyarakat dan anggota keluarga yang sehat secara wajar. Sebab dengan sakitnya salah satu anggota masyarakat atau anggota keluarga maka akan ada lowongan posisi yang berarti juga mekanisme sistem didalam masyarakat atau keluarga tersebut akan terganggu. Hal ini disebabkan salah satu anggota pemegang peranan absen. Untuk itu maka anggota-anggota masyarakat/keluarga harus dapat mengisi lowongan posisi tersebut, yang berarti juga menggantikan peranan orang yang sedang sakit tersebut.Mengenai peranan, maka ada dua hal yang saling berkaitan yakni, hak dan kewajiban. Demikian juga peranan orang sakit akan menyangkut masalah hak dan kewajiban orang sakit tersebut sebagai anggota masyarakat.a. Hak Orang SakitHak utama orang sakit adalah bebas dari segala tanggungjawab sosial yang normal. Hal tersebut tidak mutlak, tergantung dari tingkat keparahan penyakit. Bila tingkat keparahannya rendah, volume dan frekuensi kerja harus dikurangi. Sebaliknya jika tingkat keparahan yang tinggi terlebih lagi apabila sisakit menderita penyakit menular, hak untuk tidak memasuki posisi sosial harus diperolehnya.Hak yang kedua adalah hak untuk menuntut bantuan atau perawatan kepada orang lain. Ini dikarenakan orang yang sakit dituntut kewajibannya untuk sembuh dan juga dituntut untuk segera kembali berperan didalam sistem sosial.b. Kewajiban Orang SakitDi samping haknya yang dapat dituntut, orang yang sedang sakit juga mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi. Pertama, orang yang sedang sakit mempunyai kewajiban untuk sembuh dari penyakitnya. Hal ini disebabkan karena manusia diberi kesempurnaan dan kesehatan oleh Tuhan.Kewajiban orang yang sakit kedua adalah mencari pengakuan, masihat-nasihat, dan kerja sama dengan para ahli yang adal didalam masyarakat. Pengakuan ini penting agar anggota masyarakat yang lain dapat menggantikan posisinya dan melakukan peranan-peranannya selama ia dalam keadaan sakit.

D. Resiko PenyakitPerjalanan penyakit seseorang berbeda, dapat berakhir dalam lima pilihan keadaan, yaitu:1. Sembuh sempurna, yakni bibit penyakit menghilang dan tubuh menjadi pulih, sehat kembali.2. Sembuh dengan cacat, yakni bibit penyakit menghilang, penyakit sudah tidak ada, tetapi tubuh tidak pulih sepenuhnya, meninggalkan bekas gangguan yang permanen berupa cacat.3. Penyakit tetap berlangsung secara kronik.4. Berakhir dengan kematian.

E. Pencegahan Penyakita. Pencegahan PrimerDilakukan untuk mencegah perkembangan suatu penyakit sebelum penyakit itu terjadi. Pencegahan dilakukan saat masa prepatogenesis. Pencegahan ini bertujuan untuk mendapatkan tingkat kesehatan yang optimum dan memberikan perlindungan yang spesifik. Meliputi : Imunisasi, sanitasi lingkungan, proteksi terhadap kecelakaan dan lain-lain.b. Pencegahan SekunderBertujuan untuk mendeteksi dini dan mengobati suatu penyakit meliputi kegiatan screening dan pemeriksaan kesehatan secara berkala.c. Pencegahan TersierDengan melakukan rehabilitasi, agar suatu penyakit tidak menyebabkan cacat atau sisa. Selain itu juga bertujuan agar individu dapat hidup dengan ketergantungan fisik maupun emosi yang minimal.

DAFTAR PUSTAKALuk Lukaningsih, Zuyina. Dkk. 2012. Psikologi Kesehatan. Yogyakarta. Nuha Medika.Nasry Noor, Nur. 2008. Epidemiologi. Jakarta. Rineka Cipta.Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.Heru H. Subaris K.B. Heldi K. 2008. Intisari Epidemiologi. Yogyakarta. Mitra Cendikia.Saepudin, Malik. 2003. Prinsip-prinsip Epidemiologi. Pontianak. STAIN Pontianak Press.