case report vakum

27
LAPORAN KASUS VAKUM EKSTRAKSI

Upload: arief-kamil

Post on 12-Jan-2016

244 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

obgyn unhas

TRANSCRIPT

Page 1: CASE REPORT VAKUM

LAPORAN KASUSVAKUM EKSTRAKSI

Page 2: CASE REPORT VAKUM

IDENTITAS PASIEN

• Nama : Ny. R• Umur : 38 tahun (12/12/1975)• Jenis kelamin : Perempuan• Agama : Islam• Alamat : Maroanging• Status : Kawin• No. RM : 400318• MRS : 21/06/2015

Page 3: CASE REPORT VAKUM

ANAMNESIS

G2P1A0 HPHT: 18-09-2014

TP: 25-06-2015

Ibu MRS dengan rujukan dari Puskesmas dengan inpartu kala II lama, telah di pimpin terselinan selama 1 jam di puskesmas. Saat ini ibu rasa ingin meneran. Pelepasan darah (+), lendir (+), air (-), Riw HT (-) DM (-) Asma (-) Alergi (-) Operasi (+)

• Riw ANC (4x), TT (2x)• Riw. KB (-) • Riw OP (+) SC tahun 2010 • Riw Obstetri

• 2010, SC Atas Indikasi tidak ada kekuatan ibu meneran.• 2015, kehamilan sekarang

Page 4: CASE REPORT VAKUM

PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN FISIS

Ku: Baik/ sadar

TD: 110/70mmHg P:22x/i

N: 80x/i S: 36,5 oC

PEMERIKSAAN LUAR

TFU: 31 cm LP: 88 cm

Situs: memanjang

Punggung: kanan

Bagian terendah : kepala

Perlimaan: 2/5

His: 4x10 (40-45)

Djj: 135x/i

Anak kesan tunggal

Gerakan anak (+) dirasakan ibu

TBJ : 2.728 gram

Page 5: CASE REPORT VAKUM

PEMERIKSAAN DALAM VAGINA

• V/V : t.a.k/t.a.k• Porsio : melesap• Pembukaan : lengkap• Ketuban : (+) menonjol• UUK : arah jam 12• Penurunan : Hodge III• Panggul dalam : kesan cukup• Pelepasan : lendir (+), darah (+), air (-)

Page 6: CASE REPORT VAKUM

HASIL LABORATORIUM

Page 7: CASE REPORT VAKUM

USG OBSTETRI

Page 8: CASE REPORT VAKUM

DIAGNOSIS

G2P1A0 gravid 39 minggu 3 hari inpartu kala II + post SC 1x (2010)

Page 9: CASE REPORT VAKUM

FOLLOW UP

Page 10: CASE REPORT VAKUM

PEMBAHASAN

Kemajuan persalinan dinilai dari pembukaan, putaran paksi, dan turunnya kepala. Pada vaginal toucher dilakukan penilaian mengenai pembukaan serviks, arah portio, penipisan portio, konsistensi portio, dan penurunan kepala. Pada pasien dilakukan vaginal toucher dan didapatkan hasil pembukaan sudah lengkap, portio sudah tidak teraba, kepala bayi berada dalam posisi Hodge III, ketuban (-),

Page 11: CASE REPORT VAKUM

• . Pada pasien ini (multigravid) dengan inpartu,

dilakukan pimpinan persalinan oleh bidan di puskesmas dan ibu meneran selama 1 jam. Setelah 1 jam dan tidak ada kemajuan dari posisi turunnya kepala bayi, bidan merujuk ke Rumah Sakit. Dirumah sakit dilakukan pemeriksaan dan evaluasi pasien, kemudian dilakukan inform consent dan tindakan partus spontan dengan ekstraksi vacuum. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa pada ibu multi gravid, boleh mengejan selama 1 jam sedangkan primigravid boleh mengejan selama 2 jam.

Page 12: CASE REPORT VAKUM

Dilakukan ekstraksi vakum pada pasien ini dengan menggunakan mangkuk logam untuk melekat pada kepala bayi dan menghasilkan tarikan akibat tekanan dari vakum, mangkuk tersebut dihubungkan dengan tuas penarik. Bayi dilahirkan, dengan dorongan meneran dari ibu dan tarikan dari vakum.

Page 13: CASE REPORT VAKUM

• Pembukaan lengkap atau hampir lengkap• Presentasi kepala (malpresentasi merupakan KI)• Cukup bulan• Tidak ada kesempitan panggul (CPD merupakan KI)• Anak hidup• Penurunan H III atau lebih• Kontraksi baik• Ibu kooperatif dan masih mampu meneran

Pada pasien ini syarat-syarat tersebut terpenuhi : pembukaan lengkap, presentasi vertex, aterm, tidak ada CPD, DJJ (+), kepala Hodge III, Kontraksi his tiap 5 menit lama 40 detik, kualitas baik, ibu masih kuat meneran.

SYARAT DILAKUKAN EKSTRAKSI VAKUM :

Page 14: CASE REPORT VAKUM

Tarikan dilakukan pada puncak his dengan mengikuti sumbu jalan lahir. Pada saat penarikan (pada puncak his) minta pasien meneran. Tarikan bisa diulangi sampai 3 kali saja.

Kerugian dari tindakan vakum adalah waktu yang diperlukan untuk pemasangan cup sampai dapat ditarik relatif lebih lama (kurang lebih 10 menit). Cara ini tidak dapat dipakai apabila ada indikasi untuk melahirkan anak dengan cepat seperti misalnya pada fetal distress (gawat janin), alatnya relatif lebih mahal dibanding forceps biasa. Bahaya terhadap ibu dapat terjadi robekan serviks atau vagina karena terjepit kepala bayi dan cup.

Page 15: CASE REPORT VAKUM

PENDAHULUAN

Di Amerika Serikat, alat ini disebut sebagai vakum ekstraktor, sedangkan di Eropa sering disebut sebagai ventouse (dari bahasa Perancis, secara harfiah, soft cup).

Vakum ekstraksi digunakan secara luas di Eropa dan Inggris, sedikit di Amerika Serikat, 5-10% dari persalinan di Inggris. Sangat berguna di negara-negara dengan pelayanan kesehatan yang masih berkembang (misalnya Afrika) sehingga lebih dapat digunakan oleh operator yang kurang berpengalaman dibandingkan dengan forsep.

Page 16: CASE REPORT VAKUM

INDIKASI DAN PRASYARAT.

Tahap pertama

Gawat janin setelah dilatasi serviks 8 cm pada wanita

multipara.

Kurangnya kemajuan persalinan setelah dilatasi serviks 8 cm pada wanita

multipara

Tahap kedua

Kurangnya kemajuan persalinan:• Sering dengan posisi occipitoposterior

atau melintang; umumnya berkaitan dengan epidural.

• Ibu terlalu lelah.

Presentasi majemuk setelah melahirkan tangan.

Letak kepala tinggi pada bayi kembar yang kedua. (Kurang digunakan dalam gawat janin untuk forcep lebih cepat tetapi, jika operator tidak berpengalaman, vakum extractor lebih

aman.)

Page 17: CASE REPORT VAKUM

Kontraindikasi

pengalaman operator

ketidakmampuan untuk menilai posisi janin

stasiun janin tinggi

disproporsi sefalopelviks.

Page 18: CASE REPORT VAKUM

TEHKNIK

. Topi vakum di kepala janin mengisap jaringan subkutan. Upaya traksi diperlihatkan pada tanda panah Vakum ekstraktor

Page 19: CASE REPORT VAKUM

Vakum – ‘flexing median' adalah posisi yang benar untuk meletakkan cup. Ketiga posisi abnormal lainnya jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menyebabkan persalinan pervaginam yang sukses dan lebih berhubungan dengan trauma janin

Page 20: CASE REPORT VAKUM

Hal-hal yang harus diperhatikan:• Letakkan topi vakum yang terbesar tanpa mengenai

serviks-60mm jika memungkinkan.• Tarik topi yang rata berlawanan kepala janin dari

anterior ke occiput dan memulai untuk vakum.• Cukup dengan menarik topi vakum di kepala,

memeriksa sekitar lubang perimeter apakah ada jaringan lunak ibu yang tersedot ke bawah lingkaran topi.

• Meningkatkan vakum 0.4kg / cm2 dan kemudian perlahan-lahan menjadi 0.8kg / cm2; lalu memeriksa sekeliling topi.

• Tarik pegangan, lakukan traksi kepala janin pada garis sejajar dengan kurva panggul (Gambar. Di samping).

• Tekan topi ke kepala pada sudut kanan garis traksi dengan jari-jari tangan lainnya.

• Lepaskan topi dengan mengurangi daya hisap vakum.• Seperti topi logam, topi karet yang lembut dan Silastic

dan hand-held disposable cap menyebabkan lecet pada janin lebih sedikit.

Jalur traksi dengan ekstraktor vakum

Page 21: CASE REPORT VAKUM

Cara Penggunaan Vakum Ekstraktor

Page 22: CASE REPORT VAKUM

INGAT !!!

Kehati-hatian diperlukan, dalam meletakkan cup ke

kulit kepala janin, keluarkan kulit vagina dari tepi cup

Traksi yang lama atau berlebihan tidak boleh

dilakukan. Traksi selama lebih dari 10 menit akan

meningkatkan risiko kerusakan kulit kepala,

cephalhaematoma atau lebih serius pendarahan sub-

aponeurotika

Page 23: CASE REPORT VAKUM

KONVERSI TEKANAN VAKUM

Tabel Konversi tekanan vakum

Page 24: CASE REPORT VAKUM

Vakum - metode traksi. Perhatikan posisi ibu jari

Page 25: CASE REPORT VAKUM

KOMPLIKASI

Ibu•Trauma serviks.•Trauma dinding vagina; dapat dikurangi dengan memperhatikan pada saat penggunaan topi agar tidak menyedot dinding pada saat vakum sedang dioperasikan.•Kemungkinan terjadinya retensi urin suatu saat nanti

Janin•Cephalhaematom•Laserasi kulit kepala dan memar•subgaleal hematoma•perdarahan intrakranial•ikterus neonatorum•perdarahan subkonjunctiva•fraktur klavikula•distosia bahu•cedera nervus kranial keenam dan ketujuh•Erb palsy•perdarahan retina•kematian janin

Page 26: CASE REPORT VAKUM

DAFTAR PUSTAKA

• 1. Cunningham FG. Labor and Delivery. In: Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, III LG, Wenstrom KD, editors. Williams Obstetrics 22 ed. Amerika: McGRAW-HILL; 2007. p. 547-64.

• 2. Hamilton D, Fairley. Abnormal Labour. In: Hamilton D, Fairley, editors. Lecture Notes Obstetrics and Gynaecology. Second Edition ed. London: Blackwell; 2004. p. 193-4.

• 3. Pitkin J, Magowan BA, Peattie AB. Operative Delivery. In: Pitkin J, Magowan BA, Peattie AB, editors. Obstetrics and Gynaecology an Illustrated Colour Text. London: Churchill Livingstone; 2003. p. 56.

• 4. Hanretty KP. Obstetrical Operations and Maternal Injuries. In: Hanretty KP, Ramsden I, Callander R, editors. Obstetrics Illustrated. 6 ed. Londn: Churchill Livingstone; 2004. p. 312-3.

Page 27: CASE REPORT VAKUM

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA