buku dakwah rasul saw metode supremasi ideologi islam pdf

77

Upload: anas-wibowo

Post on 08-Jan-2017

218 views

Category:

Government & Nonprofit


29 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF
Page 2: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF
Page 3: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF
Page 4: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

1

بسم هللا الرحمن الرحيم

Dakwah Rasul Saw. Metode Supremasi Ideologi Islam

Garis Besar [halaman 1]

Pembangkitan [18]

Tuntunan [25]

Memulai [27]

Berkembang [30]

Pergolakan Pemikiran (ash-Shira‟ al-Fikri) [42]

Perjuangan Politik (al-Kifah as-Siyasi) [43]

Menggalang Kekuatan Riil [56]

Memenuhi Kewajiban Penerapan Sistem Islam [66]

Daftar Bacaan [72]

Garis Besar

Rasulullah Saw. adalah kepala negara Daulah Islamiyyah pertama kali.

Beliau Saw., selain sebagai pembawa dan penyampai risalah, juga sebagai

penguasa (hakim) yang menerapkan hukum-hukum Islam yang Beliau bawa

sebagai bagian dari risalah Islam. Hukum-hukum Islam sebagian besar

diturunkan di Madinah setelah Rasulullah Saw. menempuh perjuangan selama

sekitar 13 tahun di kota Mekkah mendakwahkan Islam kepada masyarakat

Quraisy dan seluruh kabilah Arab yang setiap tahun berkunjung ke kota

Mekkah. Di Madinah itulah Rasulullah Saw. mendapatkan kekuasaan dari para

kepala suku di kota Madinah, khususnya Aus dan Khazraj yang paling

dominan dan berkuasa di Madinah. Dan syariat Islam telah diturunkan

seluruhnya hingga akhir masa kehidupan Beliau Saw. di mana wilayah

kekuasaan Beliau Saw. telah meliputi seluruh jazirah Arab (kurang lebih 2,95

juta km persegi, lebih besar dari 3 kali luas gabungan wilayah Jerman dan

Perancis).

1

Page 5: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

2

Allah Swt. berfirman:

﴿ الي وم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم سلم دينا ﴾ ال

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-

cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama

bagimu.” (QS. Al-Maidah [5]: 3)

Rasulullah Saw. wafat dalam keadaan umat dan negara Islam yang

masih baru itu sangat kuat dan siap untuk memikul beban risalah menyebarkan

Islam ke seluruh dunia sebagai wujud risalah yang rahmatan lil „alamin. Para

sahabat yang jumlahnya paling tidak sekitar 60 ribu orang adalah kader-kader

unggulan yang siap untuk menaklukkan dunia, membebaskan bangsa-bangsa

dari belenggu penguasa yang zalim dan cara hidup jahiliyah. Sejarah pun

membuktikan bahwa berbagai penaklukan oleh daulah Islam yang

menjadikannya negara terluas adalah terjadi di masa sahabat Rasulullah Saw.

Oleh karena itu, di masa kerinduan akan kejayaan Islam telah kembali

menggema dalam pikiran dan perasaan umat, maka tidak ada metode (thariqah)

perjuangan yang harus ditempuh untuk mewujudkan hal itu, kecuali mengikuti

metode (thariqah) perjuangan Rasulullah Saw. Sebab, secara syar‟i, Allah Swt.

telah memerintahkan kaum muslimin untuk meneladani Beliau Saw.

﴿لقد كان لكم في رسول الله أسوة حسنة﴾“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu..” (QS. Al-Ahzab [33]: 21)

Secara faktual, satu-satunya gerakan Islam yang berhasil menegakkan

pemerintahan yang dalam tempo singkat mencapai capaian yang luar biasa

adalah gerakan yang ditempuh oleh Rasulullah Saw. beserta para sahabatnya.

Ingat, Rasulullah Saw. tidak berawal sebagai kepala negara. Dakwah Beliau

berawal dari seorang diri, bagian kecil dari masyarakat Mekkah, lalu menjadi

sebuah kelompok (kutlah), dan kemudian menjadi penguasa dengan bai‟at yang

diberikan oleh para pemimpin suku Aus dan Khazraj dari Madinah.

Apa benar Rasulullah Saw. membentuk kelompok politik (kutlah

siyasi)? Bukankah belum ada parlemen dan pemilu pada waktu itu? Kalau

kelompok atau partai politik dimaknai sebagai peserta pemilu yang kemudian

2

Page 6: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

3

masuk parlemen dan membuat undang-undang dan mengangkat kepala

pemerintahan, maka Rasulullah Saw. tidak melakukan itu. Tapi kalau

kelompok atau partai politik dipahami sebagai kumpulan ide (afkar) dan orang-

orang yang mengimani ide-ide itu serta berjuang untuk mewujudkan ide-ide itu

di tengah-tengah masyarakat, Rasulullah Saw. dan para sahabat melakukan hal

itu.

Ketika turun firman Allah Swt.:

﴿فاصدع بما ت ؤمر﴾“Sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan

kepadamu….” (QS. Al-Hijr [15]: 94)

Rasulullah Saw. bersama para sahabat bersama-sama menuju Ka‟bah dengan

formasi yang belum pernah dikenal oleh orang Arab sebelumnya. Mereka

berbaris dalam dua barisan yang dikepalai oleh Umar bin Khaththab dan

Hamzah bin Abdul Muthalib. Mereka ber-thawaf mengelilingi Ka‟bah (lihat:

An Nabhani, Ad Daulah al Islamiyyah hlm. 15).

Bagaimana sebenarnya tahap dakwah dalam perjuangan yang ditempuh

Rasulullah Saw. dan para sahabatnya? Pertama, tahap pembinaan dan

pengkaderan (marhalah tatsqif); kedua, tahap interaksi dan perjuangan

(marhalah tafaul wal kifah); ketiga, tahap penerimaan kekuasaan (marhalah

istilamul hukm) untuk menerapkan Islam secara praktis dan menyeluruh,

sekaligus menyebarkan risalah Islam ke seluruh penjuru dunia.

Pertama, Tahap Pembinaan Dan Pengkaderan (Tatsqif)

Tahap ini dimulai sejak Beliau Saw. diutus menjadi rasul. Pada tahap

ini Rasulullah Saw. melakukan pembinaan para kader dan membuat kerangka

tubuh gerakan. Ketika turun firman Allah Swt. dalam surat Al Muddatsir (surat

yang turun setelah surat Iqra‟/ al-Qalam, lihat: Manna‟ Khalil Qatthan,

Mabahits fi Ulumil Qur‟an, terj. hal.92):“Hai orang yang berselimut,

bangunlah, lalu berilah peringatan!” (TQS. al-Muddatstsir: 1-2), Beliau Saw.

mulai mengajak masyarakat untuk memeluk Islam. Dimulai dari istrinya

Khadijah ra., sepupunya Ali bin Abi Thalib ra., mantan budaknya Zaid bin

Haritsah, dan sahabatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq ra., lalu Beliau menyeru

seluruh masyarakat. Beliau berkeliling mendatangi rumah-rumah mereka.

Beliau Saw. menyampaikan: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian

untuk menyembah-Nya dan janganlah kalian menserikatkan-Nya dengan

sesuatu apapun.” Beliau menyeru manusia, mengikuti ayat di atas.

3

Page 7: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

4

Setelah Rasulullah Saw. mengajak penduduk Mekkah untuk masuk

Islam, sebagian orang menerima dan beriman kepadanya lalu masuk Islam dan

sebagian yang lain menolaknya. Rasul mengumpulkan orang-orang yang

beriman di sekeliling Beliau dalam suatu kelompok atas dasar agama baru itu

secara rahasia. Para sahabat Beliau apabila hendak berjamaah shalat mereka

pergi ke padang-padang rumput dan menyembunyikan sholat mereka dari

kaum mereka. Kepada orang-orang yang baru masuk Islam, Rasulullah Saw.

mengutus orang yang sudah lebih dulu masuk Islam dan faqih dalam dinul

Islam untuk mengajarkan Al-Qur‟an. Beliau Saw. pernah mengirim Khabbab

bin al-Arat untuk mengajarkan al-Qur‟an kepada Fathimah binti al-Khaththab

dan suaminya, Sa‟id bin Zaid di rumahnya. Ketika Umar bin Khaththab (kakak

Fathimah) memergoki mereka sedang belajar di rumah Said, di mana Khabbab

membacakan Al-Qur‟an kepada mereka, Umar pun masuk Islam.

Beliau Saw. menjadikan rumah Al Arqam bin Abil Arqam (Daar al-

Arqam) sebagai markas kutlah (kelompok dakwah) dan madrasah bagi dakwah

baru ini. Di rumah Arqam itulah Rasulullah Saw. mengumpulkan para

shahabat, mengajar Islam kepada mereka, membacakan Al-Qur‟an kepada

mereka, menjelaskannya, memerintahkan mereka untuk menghafal dan

memahami al-Qur‟an. Dan setiap kali ada yang masuk Islam, langsung

digabungkan ke Darul Arqam. Beliau Saw. di markas pengkaderan itu selama 3

tahun membina (yutsaqqif) kaum muslimin generasi pertama itu, sholat

bersama mereka, tahajud di malam hari yang lalu diikuti oleh para sahabat,

Beliau Saw. membangkitkan keruhanian mereka dengan sholat, membaca al-

Qur‟an, membina pemikiran mereka dengan memperhatikan ayat-ayat Allah

dan meneliti ciptaan-ciptaan-Nya, dan membina akal pikiran mereka dengan

makna-makna dan lafazh-lafazh Al-Qur‟an serta pemahaman dan pemikiran

Islam, dan melatih mereka untuk bersabar terhadap berbagai halangan dan

hambatan dakwah, dan mewasiatkan kepada mereka untuk senantiasa taat dan

patuh sehingga mereka benar-benar ikhas lillahi ta‟ala (lihat: Taqiyuddin An

Nabhani, Ad Daulah Al Islamiyah, hal.11-12). Rasul tetap merahasiakan

aktivitas bersama para pengikutnya, dan terus melakukan upaya-upaya

pengkaderan dan pembinaan (tatsqiif) hingga turun firman Allah Swt.:

﴿فاصدع بما ت ؤمر وأعرض عن المشركين﴾

4

Page 8: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

5

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang

diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”

(QS. al-Hijr: 94)

Tahap Kedua, Tahap Interaksi Dan Perjuangan (Marhalah Tafaul

wal Kifah)

Meskipun aktivitas pada tahap pertama dilakukan dengan sembunyi-

sembunyi, akan tetapi masyarakat Mekah mengetahui bahwa Muhammad

Rasulullah Saw. telah membawa agama baru. Mereka juga mengetahui banyak

orang masuk Islam. Kafir Mekah pun tahu bahwa Rasulullah dan kutlah-nya

merahasiakan kutlah dan pemelukan agamanya. Ini menunjukkan bahwa

masyarakat Makkah telah tahu adanya agama dan dakwah baru serta kutlah

baru, sekalipun mereka tidak tahu, di mana mereka berkumpul, dan siapa saja

di antara orang-orang mukmin yang berkumpul.

Setelah masuk Islamnya Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin

Khaththab (3 hari setelah masuk Islamnya Hamzah), turun firman Allah Swt.:

ناك المست هزئين !﴿فاصدع بما ت ؤمر وأعرض عن المشركين ! إنا كفي الذين يجعلون مع الله إلها ءاخر فسوف ي علمون﴾

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang

diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.

Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang

memperolok-olokkan (kamu), yaitu orang-orang yang menganggap adanya

tuhan yang lain di samping Allah, maka mereka kelak akan mengetahui

(akibat-akibatnya)” (QS. al-Hijr: 94-96)

Beliau Saw. pun menerangkan perintah Allah Swt. secara terang-

terangan. Beliau Saw. pun menampilkan kutlahnya secara terang-terang kepada

seluruh masyarakat, sekalipun masih ada sebagian kaum muslimin yang

menyembunyikan ke-Islamannya bahkan sampai penaklukan kota Makkah.

Setelah aksi menampilkan kutlah secara terang-terangan di Ka‟bah, terjadilah

pergesekan dakwah dan kelompok dakwah dengan masyarakat Makkah dan

para pemimpinnya yang sangat cinta kepada kepemimpinan sistem jahiliyyah.

Perjuangan kelompok dakwah Nabi dan para sahabat pun berubah dari fase

rahasia (daur al istikhfa) ke fase terang-terangan (daur al-I‟lan). Berpindah

dari fase mengkontak orang-orang yang memiliki kesediaan menerima Islam

ke fase berbicara kepada masyarakat secara menyeluruh.

5

Page 9: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

6

Mulailah terjadi benturan (ishthidam/ clash) antara iman dengan

kekufuran di masyarakat, dan mulailah terjadi pergesekan (ihtikak) antara ide-

ide yang benar dengan ide-ide yang rusak, dan mulailah tahap kedua, yaitu

tahap interaksi dan perjuangan (marhalah tafaul wal kifah). Pada tahap ini

mulailah orang-orang Kafir Quraisy melawan dakwah dan menyakiti

Rasulullah Saw. dan kaum muslimin dengan berbagai macam cara.

Periode inilah yang paling berat yang dihadapi Rasul dan para sahabat

sepanjang perjuangan mereka. Gembong kekufuran Abu Jahal pernah

melempar Beliau Saw. dengan isi perut hewan sembelihan mereka.

Semua itu justru hanya menambah kesabaran dan kesungguhan Beliau

Saw. dalam dakwah. Kaum muslimin pun menghadapi berbagai ancaman dan

gangguan. Setiap kabilah menyiksa dan memfitnah anggota sukunya yang

masuk Islam. Sampai-sampai salah seorang budak Habsyi, Bilal bin Rabbah

ra., mereka lempar di atas padang pasir, di bawah terik matahari, mereka tindih

dadanya dengan batu, dan mereka biarkan di situ agar mati, tidak lain karena

dia tetap mempertahankan kalimat tauhid: ahad-ahad! Summayyah istri Yasir

ra., mereka siksa hingga mati karena tidak mau kembali (murtad) dari agama

Islam kepada agama nenek moyang mereka. Kaum muslimin secara umum

dihinakan dan disiksa. Namun mereka bersabar menerima cobaan itu dalam

rangka menggapai ridho Allah Swt.

Rasulullah Saw. dan para sahabat menghadapi berbagai perlawanan

dakwah yang dilancarkan oleh orang-orang Kafir Quraisy, baik itu penyiksaan

fisik (at ta‟dziib) , propaganda busuk (ad da‟aawah/ad di‟ayah) untuk

menyudutkan Islam dan kaum muslimin di dalam negeri dan luar negeri,

maupun blokade total (al muqatha‟ah), dengan sikap sabar dan terus

berdakwah menegakkan agama Allah Swt. tanpa kekerasan. Tatkala Rasul

melihat Yasir dan istrinya dibantai disiksa oleh orang-orang Quraisy, Beliau

Saw. tidak menggerakkan kaum muslimin untuk melakukan perlawanan fisik

terhadap mereka. Beliau Saw. bersabda:

را آل ياسر فإن موعدكم الجنة إني ال أملك لكم من اهلل شيئا» «صب “Bersabarlah wahai keluarga Yasir, sesungguhnya janji Allah untuk kalian

adalah Surga. Sesungguhnya aku tidak memiliki sesuatu apapun dari Allah.”

Ketika mendengar janji surga itu, Sumayyah, istri Yasir yang sedang disiksa

oleh kafir Quraisy, mengatakan: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku

melihatnya secara nyata!” (lihat: An Nabhani, Ad Daulah Al Islamiyah, hal.18)

6

Page 10: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

7

Pertanyaan kita, mengapa Rasulullah Saw. yang terkenal sempurna

akhlaqnya, bahkan sudah mendapatkan gelar al Amin (yang terpercaya), kok

dimusuhi begitu rupa oleh orang-orang Quraisy? Benturan yang dilakukan oleh

kafir Quraisy terhadap dakwah Islam adalah hal yang wajar. Sebab, Rasulullah

Saw. mengemban dakwah dan menampilkan kelompok yang mengemban

dakwah bersama Beliau Saw. dalam bentuk yang menantang. Lebih dari itu,

substansi dakwah itu sendiri adalah perjuangan dan perlawanan terhadap status

quo Quraisy dan masyarakat Makkah.

Sebab substansi dakwah adalah menyeru kepada mentauhidkan Allah

dan seruan ibadah hanya kepada-Nya serta seruan untuk meninggalkan

penyembahan kepada berhala dan seruan untuk melepaskan diri dari sistem

kehidupan jahiliyah mereka yang rusak. Maka terjadilah benturan dengan

Quraisy secara total. Bagaimana mungkin tidak terjadi benturan, padahal

Rasulullah Saw. membodohkan impian mereka, merendahkan tuhan-tuhan

mereka, dan mencela kehidupan murahan mereka, dan mengkritik tatanan

kehidupan mereka yang zalim. Dan Al-Qur‟an pun turun menyerang mereka

dengan jelas. Allah Swt. berfirman:

﴿إنكم وما ت عبدون من دون الله حصب جهنم﴾“Sesungguhnya kalian dan apa (berhala) yang kalian sembah selain Allah

adalah umpan Jahannam.” (QS. Al-Anbiyaa‟ [21]: 98)

﴿وما ءات يتم من ربا لي رب و في أموال الناس فل ي ربو عند الله﴾“Dan apa yang kalian berikan berupa riba untuk menambah harta kekayaan

manusia, maka tidak menambah pada sisi Allah.” (QS. ar-Rûm [30]: 39)

فين وإذا كالوهم ! الذين إذا اكتالوا على الناس يست وفون !﴿ويل للمطف أو وزنوهم يخسرون ﴾

“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (yaitu) orang-orang yang

apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi. Dan apabila

mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” (QS.

al-Muthafifîn [83]: 1-3)

Oleh karena itu, orang-orang Quraisy pun menghadang dakwah.

Mereka menyakiti Rasulullah Saw. dan para sahabat. Mereka menyiksa,

7

Page 11: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

8

mengembargo, dan membuat propaganda untuk melawan Beliau Saw. dan

agama yang dibawanya. Namun itu semua tidak menyurutkan langkah dakwah

Rasulullah Saw. Beliau Saw. tetap menyerang mereka, terus melawan

pandangan-pandangan yang salah, dan menghancurkan aqidah-aqidah yang

rusak, dan bersungguh-sungguh menempuh jalan penyebaran dakwah. Beliau

Saw. mendakwahkan Islam dengan jelas, tanpa tedeng aling-aling, tanpa

merendahkan diri, tanpa cenderung kepada kekufuran, dan tanpa menjilat

gembong-gembong kekufuran.

Hal itu Beliau lakukan sekalipun menghadapi berbagai gangguan dari

Quraisy, meskipun menghadapi berbagai kesulitan. Dan dakwah yang Beliau

lakukan di tengah berbagai kesulitan itu justru membuat Islam dari hari ke hari

menyebar ke seluruh masyarakat Arab, sehingga banyak para penyembah

berhala dan orang-orang Nasrani masuk Islam, bahkan para pembesar Quraisy

pun mendengarkan Al-Qur‟an dan hati mereka berdebar-debar. Sejarah

mencatat bahwa tiga orang gembong kafir Quraisy, yaitu Abu Sufyan bin Harb,

Abu Jahal Amru bin Hisyam, dan Al Akhnas bin Syariq secara terpisah selama

tiga malam berturut-turut mendengar Rasulullah Saw. membaca Al-Qur‟an di

rumahnya. Rasulullah Saw. biasanya menghabiskan sebagian besar malamnya

dengan qiyamul lail dan membaca Al-Qur‟an secara tartil.

Perjuangan dakwah Rasulullah Saw. dan para sahabat pada tahap kedua

ini dilakukan dengan cara tanpa kekerasan. Beliau Saw. melakukan pergulatan

pemikiran (shiraul fikri) dan perlawanan politik (kifah siyasi) tanpa

menggunakan kekuatan fisik, tanpa mengangkat senjata, meskipun setiap lelaki

Arab pada waktu itu sudah terbiasa menunggang kuda dan memainkan senjata.

Pergulatan pemikiran yang Beliau lakukan melawan kekufuran itu

tergambar pada ayat-ayat yang turun di tahap kedua ini yang banyak

mengetengahkan celaan-celaan terhadap „aqidah, sistem, adat-istiadat kafir

Mekah yang rusak, seperti firman Allah Swt.:

﴿وجعلوا لله شركاء الجن وخلقهم وخرقوا له بنين وب نات بغير علم ا يصفون﴾ سبحانه وت عالى عم

“Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sebagai sekutu bagi

Allah, padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu. Dan mereka berbohong

(dengan mengatakan): “Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan

8

Page 12: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

9

perempuan,” tanpa (berdasar) ilmu. Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari sifat-

sifat yang mereka nisbatkan.” (QS. al-An„âm [6]: 100)

“Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Katakanlah: “Allah.”

Katakanlah: “Maka patutkah kalian menjadikan pelindung-pelindung kalian

dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak

(pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?” Katakanlah: “Adakah sama

orang yang buta dan yang dapat melihat, atau samakah antara gelap-gulita dan

terang-benderang? Apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah

yang dapat menciptakan sesuatu seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu

serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta

segala sesuatu dan Dialah Tuhan Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa.” (QS. ar-

Ra„d [13]: 16)

Dalam bidang sosial, Allah Swt. antara lain berfirman:

ر أحدهم بالن ثى ظل وجهه مسودا وهو كظيم ي ت وارى من !﴿وإذا بشراب أال ساء ه في الت ر به أيمسكه على هون أم يدس القوم من سوء ما بش

ما يحكمون﴾“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak

perempuan, hitamlah (merah-padamlah) mukanya dan dia sangat marah. Dia

menyembunyikan diri dari orang banyak karena buruknya berita yang

disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung

kehinaan ataukah akan menguburnya dalam tanah. Ketahuilah, alangkah

buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (QS. an-Nahl [16]: 58-59)

9

Page 13: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

10

﴿وال تكرهوا ف ت ياتكم على البغاء إن أردن تحصنا لتبت غوا عرض الحياة ن يا﴾ الد

“Dan janganlah kalian memaksa budak-budak wanita kalian untuk melakukan

pelacuran, sedangkan mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kalian

hendak meraih keuntungan duniawi.” (QS. an-Nûr [24]: 33)

“dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan,

Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu

mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya

maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang

diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang

benar." Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu

memahami(nya).” (QS. al-An„âm [6]: 151)

Al-Qur‟an juga telah menyerang habis adat-istiadat yang rusak,

membuat-buat hukum sekehendaknya. Dalam hal ini, Allah Swt. antara lain

berfirman:

10

Page 14: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

11

“Dan mereka mengatakan: "Inilah hewan ternak dan tanaman yang dilarang;

tidak boleh memakannya, kecuali orang yang kami kehendaki," menurut

anggapan mereka, dan ada binatang ternak yang diharamkan menungganginya

dan ada binatang ternak yang mereka tidak menyebut nama Allah waktu

menyembelihnya, semata-mata membuat-buat kedustaan terhadap Allah. Kelak

Allah akan membalas mereka terhadap apa yang selalu mereka ada-adakan.

Dan mereka mengatakan: "Apa yang ada dalam perut binatang ternak ini

adalah khusus untuk pria kami dan diharamkan atas wanita kami," dan jika

yang dalam perut itu dilahirkan mati, maka pria dan wanita sama-sama boleh

memakannya. Kelak Allah akan membalas mereka terhadap ketetapan mereka.

Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-An„âm

[6]: 138-139)

Dalam perlawanan politik (kifah siyasi) yang dilakukan oleh Rasulullah

Saw. dan para sahabat, para pemimpin Quraisy yang tersinggung dengan

dakwah Islam dan yang sangat khawatir kedudukan mereka tergeser dengan

berkembangnya dakwah Islam dan terus bertambah banyaknya orang-orang

Quraisy yang masuk Islam telah melakukan berbagai makar untuk

menyudutkan Rasulullah Saw., menghentikan langkah Beliau Saw., dan

menjegal dakwah Islam.

Abû Jahal, Abû Sufyân, „Umayyah ibn Khalaf, Wâlid ibn Mughîrah,

dan yang lainnya berkumpul di Dâr an-Nadwah untuk merundingkan perilaku

Muhammad Saw. dan dakwahnya yang baru itu, sebelum orang-orang Arab

datang ke Makkah untuk berhaji.

Pada saat itu, dakwah Muhammad Saw. telah menyusahkan mereka,

membuat mereka susah tidur, serta mengguncang kepemimpinan mereka atas

Makkah. Oleh karena itu, mereka ingin mengambil satu pendapat yang bisa

mendustakan dakwah baru itu dan mendistorsikan pemikiran-pemikirannya.

Setelah melakukan dialog dan diskusi, merekapun sepakat untuk

mempengaruhi orang-orang Arab yang datang dan memperingatkan mereka

agar tidak mendengarkan “ocehan” Muhammad Saw. Sebab, Muhammad

Saw. dianggap memiliki kata-kata yang menyihir; sering mengatakan kata-kata

11

Page 15: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

12

yang dapat memisahkan seseorang dari istrinya, dari keluarganya, dan bahkan

dari kaumnya.

Allah Swt. menyingkapkan persekongkolan ini kepada Rasulullah Saw.

dalam firman-Nya:

ر ر وقد ر !﴿إنه فك ر ! ف قتل كيف قد ثم ! ثم نظر ! ثم قتل كيف قد إن هذا ! ف قال إن هذا إال سحر ي ؤث ر ! ثم أدب ر واستكب ر !عبس وبسر

سأصليه سقر﴾!إال ق ول البشر “Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan. Maka celakalah dia,

bagaimana dia menetapkan? Kemudian celakalah dia, bagaimanakah dia

menetapkan? Kemudian dia memikirkan, lalu dia bermuka masam dan

merengut. Dia lantas berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri.

Selanjutnya dia berkata: “(al-Qur‟an) ini tidak lain hanyalah sihir yang

dipelajari (dari orang-orang dahulu). Ini tidak lain hanyalah perkataan

manusia.” Aku akan memasukkannya ke dalam (Neraka) Saqar.” (QS. al-

Mudatstsir [74]: 18-26)

Para pemimpin Quraisy itupun satu persatu dilucuti jati diri mereka

oleh Al-Qur‟an (lihat Ahmad Mahmud, Dakwah Islam, hal 119-120). Tentang

Abu Lahab, Allah Swt. berfirman:

﴾ ﴿ت بت يدا أبي لهب وتب“Binasalah kedua tangan Abu Lahab…” (QS. Al Lahab [111]: 1)

Tentang pembesar dari Bani Makhzum, Walid bin Al Mughirah, Allah

Swt. berfirman:

وجعلت له ماال ممدودا﴾ ! ﴿ذرني ومن خلقت وحيدا“Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya

sendirian. Dan Aku telah jadikan baginya harta benda yang banyak.” (QS. Al

Muddattsir [74]: 11-12)

Terhadap Abu Jahal, Allah Swt. berfirman:

12

Page 16: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

13

“Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami

tarik ubun-ubunnya, yaitu ubun-ubun yang mendustakan lagi durhaka.” (QS.

Al Alaq [96]: 15-16)

Menghadapi tindakan keras orang-orang Quraisy, sempat muncul

keinginan para sahabat untuk menggunakan kekerasan/senjata. Mereka

memohon kepada Rasulullah Saw. agar mengizinkan hal itu. Tapi Rasulullah

Saw. mencegah keinginan mereka seraya bersabda (lihat: Ahmad Mahmud,

Dakwah Islam, terj. 121):

﴿إني أمرت بالعفو، فل ت قاتلوا القوم﴾“Aku diperintahkan untuk menjadi seorang pemaaf. Oleh karena itu, jangan

memerangi kaum itu.” (HR. Ibnu Abi Hatim, An Nasai, dan Al Hakim)

Bahkan ketika Rasulullah Saw. telah mendapatkan baiat dari orang-

orang Anshar di Aqobah dan mereka meminta izin kepada Rasul untuk

memerangi orang-orang Quraisy, Beliau Saw. menjawab: “Kami belum

diperintahkan untuk (aktivitas) itu, maka kembalilah kalian ke hewan-hewan

tunggangan kalian.” Dikatakan, „Maka, kamipun kembali ke peraduan kami,

lalu tidur hingga tiba waktu subuh.” (Sirah Ibnu Hisyam bi Syarhi al-Wazir al-

Maghribi, jilid I/305)

Bahkan dalam pergulatan politik antara kelompok kafirin dengan

kelompok mukminin, mereka menggunakan peristiwa politik internasional

untuk melemahkan lawan. Ini terjadi ketika terjadi perang antara Persia dan

Romawi di Syam di mana tentara Romawi dikalahkan oleh tentara Persia.

Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Syihab, berkata, “Kami

mendapatkan kaum musyrikin tengah berdebat dengan kamu muslimin. Saat itu

mereka masih berada di Mekah dan sebelum Rasulullah melakukan hijrah.

Orang-orang musyrik berkata, “Romawi telah menyatakan dirinya sebagai

ahlul kitab, dan sungguh mereka telah dikalahkan oleh Majusi (Persia).

Sedangkan kalian yakin bahwa kalian akan mengalahkan keduanya dengan

kitab yang diturunkan kepada Nabi kalian. Bagaimana kalian dapat

mengalahkan Romawi dan Majusi? Kami pasti mengalahkan kalian.” Maka

turunlah firman Allah Swt.:

13

Page 17: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

14

! في أدنى الرض وهم من ب عد غلبهم سي غلبون ! غلبت الروم !﴿الم !في بضع سنين لله المر من ق بل ومن ب عد وي ومئذ ي فرح المؤمنون

بنصر الله ي نصر من يشاء وهو العزيز الرحيم﴾“Alif Laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat,

dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun lagi.

Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari

(kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,

karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan

Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ruum [30]: 1-5)

Namun demikian orang-orang Quraisy yang berhati beku itu tak bisa

menerima kebenaran Islam yang dibawakan oleh Rasulullah Saw. dan para

sahabat. Lebih-lebih setelah wafatnya paman Beliau Saw., Abu Thalib, salah

seorang pemuka Quraisy yang selama ini mendukung dakwah Nabi,

melindungi Beliau Saw., dan menjadi mediator antara para pemimpin Quraisy

dengan keponakannya. Mereka melakukan tindakan yang lebih keras, tanpa

sungkan-sungkan lagi.

Rasulullah Saw. pun mengontak para pemimpin Qabilah di sekitar

Makkah untuk mengajak mereka masuk Islam dan melindungi Beliau Saw. dan

melindungi dakwah Islam serta siap menanggung resiko melawan kebengisan

orang-orang Quraisy. Rasul juga menyeru para pemuka kabilah-kabilah Arab.

Beliau berkata kepada mereka, “Ya Bani fulan! Saya adalah utusan Allah bagi

kalian, dan menyeru kepada kalian untuk beribadah kepada Allah dan tidak

menyekutukan-Nya, dan agar kalian meninggalkan apa yang kalian sembah,

beriman kepadaku dan percaya kepadaku, dan janganlah kalian mencegah aku,

sampai aku menjelaskan apa yang telah disampaikan Allah kepadaku.” Akan

tetapi paman Beliau Saw., Abu Lahab, berdiri di belakang Beliau, membantah

dan mendustakan perkataan Beliau Saw. Tak satupun kabilah menerima

Beliau.

Dalam Sirah Ibnu Hisyam diriwayatkan, “Zuhri menceritakan, bahwa

Rasulullah Saw. mendatangi secara pribadi Bani Kindah, akan tetapi mereka

menolak Beliau. Beliau juga mendatangi Bani Kalban akan tetapi mereka

menolak. Beliau juga mendatangi Bani Hanifah, dan meminta kepada mereka

14

Page 18: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

15

nushrah dan kekuatan, namun tidak ada orang Arab yang lebih keji

penolakannya terhadap Beliau kecuali Bani Hanifah. Beliau juga mendatangi

Bani „Aamir bin Sha‟sha‟ah, mendo‟akan mereka kepada Allah, dan meminta

kepada mereka secara pribadi. Kemudian berkatalah seorang laki-laki dari

mereka yang bernama Biharah bin Firas, “Demi Allah, seandainya aku

mengabulkan pemuda Quraisy ini, sungguh orang Arab akan murka.”

Kemudian ia berkata, “Apa pendapatmu, jika kami membai‟atmu atas urusan

kamu, kemudian Allah memenangkanmu atas orang yang menyelisihimu,

apakah kami akan diberi kekuasaan setelah engkau? Rasulullah Saw. berkata

kepadanya, “Urusan itu hanyalah milik Allah, yang Ia berikan kepada siapa

yang dikehendaki.” Bahirah berkata, “Apakah kami hendak menyerahkan

leher-leher kami kepada orang Arab, sedangkan jika Allah memenangkan

kamu, urusan bukan untuk kami.” Kami tidak butuh urusanmu.”

Adapun nama-nama kabilah yang pernah didatangi Rasulullah Saw. dan

menolak adalah, (1) Bani „Aamir bin Sha‟sha‟ah, (2) Bani Muharib bin

Khashfah, (3) Bani Fazaarah, (4) Ghassan, (5) Bani Marah, (6) Bani Hanifah,

(7) Bani Sulaim, (8) Bani „Abas, (9) Bani Nadhar, (10) Bani Baka‟, (11) Bani

Kindah, (12) Kalb, (13) Bani Harits bin Ka‟ab, (14) Bani „Adzrah, (15) Bani

Hadhaaramah.

Beliau Saw. selain aktif mendakwahi kabilah-kabilah di Mekah, Beliau

juga mendakwahi kabilah-kabilah di luar Mekah yang datang tiap tahun ke

Mekah, baik untuk berdagang maupun untuk mengunjungi Ka‟bah, di jalan-

jalan, pasar „Ukadz, dan Mina. Di antara orang-orang yang diseru Rasul

tersebut ada sekelompok orang-orang Anshor. Kemudian mereka menyatakan

beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Setelah mereka kembali ke Madinah mereka menyebarkan Islam di

Madinah. Momentum penting lain sebagai pertanda dimulainya babak baru

dakwah Rasul adalah Bai‟at „Aqabah I dan II. Dua peristiwa ini, terutama

Bai‟at „Aqabah II telah mengakhiri tahap kedua dari dakwah Rasul, yakni

tahap interaksi dan perjuangan (marhalah Tafa‟ul wal Kifah) menuju Tahap

ketiga, yaitu tahap Penerimaan Kekuasaan (Istilaam al-Hukmi). Dalam

tahap ketiga ini Rasul hijrah ke Madinah, negeri yang para pemimpin dan

mayoritas masyarakatnya telah siap menerima Islam sebagai metode kehidupan

mereka, yaitu kehidupan yang (1) asas peradabannya adalah kalimat tauhid

Lailahaillallah Muhammadurrasulullah; (2) standar perbuatan (miqyasul

a‟mal) dalam interaksi kehidupan mereka adalah halal-haram; dan (3) makna

15

Page 19: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

16

kebahagiaan (ma‟na sa‟aadah) mereka adalah mendapatkan ridho Allah.

Masyarakat yang kokoh inilah yang siap membawa risalah Islam ke seluruh

dunia.

Oleh karena itu, dengan bukti kesuksesan yang jelas dicapai oleh

partainya Rasulullah Saw. dalam perjuangan Beliau Saw., di samping tuntunan

dan tuntutan agar kita meneladani perjuangan Beliau Saw., maka tidak ada

jalan lain untuk mengembalikan kedaulatan Islam di muka bumi ini selain jalan

yang telah ditempuh Rasulullah Saw. Untuk menyegarkan kembali gambaran

kita tentang perjalanan dakwah Rasulullah Saw. tersebut perlu kita perhatikan

bagan di bawah ini:

Bagan Perjalananan Dakwah Rasulullah Saw.

Tahapan

metode

Aksi Target Tantangan

1. Pembinaan

dan

Pengkaderan

- melakukan

rekrutmen secara

individual dan

mengumpulkan

mereka dalam

kelompok terorganisir

- melakukan

pembinaan intensif

terhadap sahabat-

sahabat sebagai keder

awal

1. Membentuk

kelompok yang

terorganisir (hizb

as-siyasi) yang siap

mengemban

dakwah yang politis

dan ideologis

2. Membentuk

kader yang

memiliki pola pikir

dan pola tindak

Islam

1. Proses kaderisasi

yang masih awal

dan bergerak agak

lambat

2. Interaksi

dan

Perjuangan

Politik

1. Menyampaikan

dakwah secara

terbuka dalam rangka

pembinaan umat

2. menyerang ide-ide

(keyakinan, tradisi,

hukum-hukum) yang

rusak di tengah

masyarakat Makkah

1. Membentuk

kesadaran umum

dan opini umum di

tengah masyarakat

tentang Islam dan

kerusakan sistem

jahiliyah

2. Penerimaan

masyarakat

1. Perlawanan dan

penindasan dari

penguasa-penguasa

Makkah:

penganiyaan,

propaganda di

dalam dan di luar

Mekkah,

pemboikotan total

16

Page 20: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

17

3. Membongkar

kepalsuan para

penguasa Makkah

4. Mendatangi elit-elit

politik yang

berpangaruh di

masyarakat

terhadap ide-ide

Islam dan

penolakan mereka

terhadap ide-ide

jahiliyah.

3. Gerakan massal

berupa dukungan

dan tuntutan

penerapan Islam.

4. Mengambil alih

kekuasaan dari

penguasa status quo

(jahiliyah)

2. Masyarakat

Mekkah yang masih

belum bisa

menerima ide-ide

perubahan

Rasulullah dan

masih mendukung

rezim penguasa

jahiliyah

3.

Penerimaan

Kekuasaan

dan

Penerapan

hukum oleh

Negara

1. Rasulullah

mendirikan negara

Islam dan

membangun

masyarakat Islam

2. Menerapkan

hukum-hukum Islam

secara kaffah

3. Menyebarkan

dakwah Islam ke

seluruh penjuru alam

4. Konsolidasi dan

pengembangan daulah

Islam hingga menjadi

adidaya

Berdirinya Daulah

Islam yang

didasarkan pada

aqidah Islam dan

menerapkan

hukum-hukum

Islam yang kuat

1. Daulah Islam

yang masih awal

sehingga mendapat

ganggunan

stabilitas baik dari

dalam ataupun dari

luar

2. Koalisi musuh-

musuh daulah Islam

baik dalam opini

maupun perang

fisik

Siapapun yang menghendaki dan merindukan hidup dengan Islam

secara kaffah sebagaimana yang diwajibkan, maka keberadaan negara Khilafah

Islamiyyah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sebab Khilafah-lah, institusi wajib

untuk menerapkan syariah secara total (kaffah). Kita mesti yakin berjuang

karena metodenya telah jelas yaitu metode perjuangan pemikiran dan politik

yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw., bukan dengan cara-cara demokrasi

yahudi maupun revolusi sosialis atheis yang tidak ada asal-usulnya dari Islam.

17

Page 21: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

18

WalLâhu a‟lam bish-shawâb. Wallahu muwaffiq ila aqwamit thariiq.

Wahuwa khairun haafizho wahuwa arhamur raahimin! Walhamdulillahirabbil

„alamin!

Pembangkitan

Untuk membangkitkan umat, umat perlu meyakini bahwa paradigma

mendasar untuk meraih kebangkitan adalah ideologi (mabda‟) yang merupakan

satu kesatuan dari ide (fikrah) dan metode (thariqah). Islam merupakan

ideologi karena terdiri dari ide dasar (aqidah) dan berbagai sistem kehidupan

(syariah) yang bersumber dari ide dasar tersebut. Selain itu ideologi tersebut

berisi konsep dan metode untuk mewujudkannya.

Pemikiran Islam akan mewujudkan ketinggian berpikir (ar-raqi al-fikr)

yang memiliki karakter mendalam („umuq) dan menyeluruh (syumul).

Pemikiran Islam adalah setiap pemikiran yang digali dari Islam. Pemikiran

Islam mencakup pemikiran tentang akidah dan pemikiran tentang syariat.

Perubahan pemikiran dengan Islam berarti mengubah akidah masyarakat

menjadi akidah Islam, dan aturannya pun menjadi aturan Islam.

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam

secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.

Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 208)

Kaum sekular Barat mampu bangkit dengan ideologi Kapitalisme. Uni

Soviet mampu bangkit dengan memeluk ideologi Sosialisme. Namun,

kebangkitan dengan kedua ideologi tersebut adalah kebangkitan semu belaka.

Fakta empirik menunjukkan ideologi-ideologi batil ini justru menimbulkan

efek kesengsaraan dan penderitaan bagi umat manusia. Akibatnya, Sosialisme

kemudian hancur setelah berkuasa selama 74 tahun. Ideologi Kapitalisme juga

di ambang keruntuhan. Akidah yang mendasari kedua ideologi itu tidak sesuai

dengan fitrah manusia dan tidak memuaskan akal.

Akidah dari Sosialisme-komunis adalah materialisme yang menafikan

adanya sang Pencipta. Adapun akidah dari ideologi Kapitalisme adalah

18

Page 22: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

19

sekularisme. Meski mengakui adanya Tuhan, ideologi ini mengharuskan umat

manusia membuat aturannya sendiri, menolak campur-tangan Tuhan dalam

peraturan kehidupan masyarakat dan negara. Ini juga tidak sesuai fitrah

manusia yang serba lemah dan terbatas, yang sangat membutuhkan aturan dari

Tuhan Yang Maha Bijaksana.

Kebangkitan hakiki adalah yang pernah dialami bangsa Arab saat

mereka mengambil Islam sebagai ideologi individu, masyarakat dan negara.

Kebangkitan ini dipimpin oleh Rasulullah Saw. Bangsa yang dulunya Jahiliyah

berubah menjadi bangsa berperadaban tinggi dan mulia, bahkan kemudian

berhasil menaungi dan menerangi separuh dunia. Kebangkitan ini laksana

perubahan dari kegelapan menuju cahaya.

Islam adalah sistem hidup yang sempurna. Firman Allah Swt.:

ا ا ل ان زا ا ا ن“Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur‟an) untuk menjelaskan segala

sesuatu..” (TQS. An-Nahl [16]: 89)

Perkara apapun ada hukum Islamnya, dan problematika apa saja, atau apapun

tantangan yang dihadapi kaum Muslim, akan dapat dipecahkan dan dijawab

oleh Dinul Islam.

Akidah Islam memiliki karakteristik sebagai akidah ruhiyah sekaligus

akidah ri‟ayah yang haq. Akidah ini memancarkan sebuah sistem (aturan)

kehidupan yang menyeluruh, mengatur urusan pribadi, keluarga maupun

negara; termasuk sistem sosial, pemerintahan, ekonomi, pendidikan, politik

dalam dan luar negeri, sanksi hukum dan sebagainya. Sebagai contoh: Islam

memerintahkan untuk melakukan shalat dan puasa. Lalu untuk melangsungkan

generasi penerus, Islam memerintahkan supaya menikah dengan lawan jenis.

Dalam rangka untuk menjamin sebuah pernikahan itu, Islam juga

memerintahkan sejumlah sanksi berupa hukum cambuk dan rajam bagi pelaku

zina. Islam juga memerintahkan untuk memperoleh harta secara halal. Lalu

untuk menjamin kepemilikan harta tersebut, Islam memerintahkan hukuman

potong tangan bagi pencuri.

Ideologi Islam telah menorehkan tinta emas sejarah peradaban umat

manusia ketika diterapkan selama berabad-abad lamanya. Banyak bukti historis

menunjukkan kemajuan peradaban Islam mulai dari bidang politik, ekonomi

hingga sains dan teknologi. Meski kaum orientalis berusaha

menyembunyikannya, kegemilangan peradaban Islam tak mampu ditutupi.

19

Page 23: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

20

Islam telah mampu mensejahterakan, memberi rasa nyaman dan memberi

kebahagiaan bagi umat manusia. Sejarahwan Barat seperti Will Durrant

sekalipun tak sanggup menahan tutur-katanya untuk memberikan pujian

kekaguman pada peradaban Islam, seperti dia ungkapkan dalam The Story of

Civilization.

Telah disadari sepenuhnya bahwa Rasulullah Saw. dahulu berdakwah

kepada orang-orang kafir, dan kita sekarang mengemban dakwah kepada kaum

muslimin agar mereka selalu mengikatkan diri kepada hukum-hukum Islam,

dan berjuang bersama-sama untuk menerapkan kembali sistem Islam termasuk

sistem pemerintahan sesuai dengan hukum-hukum yang telah diturunkan

Allah. Negeri-negeri kaum muslimin sekarang –sangat disayangkan– ternyata

tidak memenuhi syarat sebagai Darul Islam. Masyarakat yang ada di dalamnya

tidak hidup dalam pengaturan sistem Islam.

Saat ini yang menjadi common enemy bagi umat adalah ideologi

kapitalisme. Berakidahkan sekularisme, kapitalisme beserta berbagai sistemnya

menguasai dan menjajah dunia, menjadi akar masalah dunia saat ini,

menyebabkan berbagai macam masalah terus bermunculan. Mereka

menjalankan metode hagemoni baik militer, politik, pemikiran maupun

ekonomi.

Hubungan antara para penguasa dengan bangsa mereka saat ini berjalan

di atas paradigma merendahkan dan mengeksploitasi bangsa-bangsa,

meremehkan berbagai kemaslahatan mereka dan menjauhkan umat dari

ideologinya. Sementara hubungan antara para penguasa di negeri Islam dengan

tuan-tuan negara adidaya mereka tegak di atas landasan bahwa mereka

menerapkan apa yang didiktekan kepada mereka dan menjaga berbagai

kepentingan tuan-tuan mereka. Mereka menjadi alat negara-negara imperialis

untuk merusak Islam, mengokohkan hagemoni pemikiran barat dan

membangun peradaban barat dengan segenap pemahamannya baik dalam

bidang pemerintahan, ekonomi maupun sosial.

Berbagai pandangan rusak mulai banyak muncul setelah berakhirnya

penerapan sistem Islam oleh Daulah Khilafah Islamiyah yang telah

berlangsung selama lebih dari 1300 tahun. Setelah diruntuhkannya Khilafah

pada 1924 oleh Inggris, sekutu-sekutu, dan antek-anteknya; masyarakat

Muslim tidak bisa lagi menyaksikan kesempurnaan penerapan sistem hukum

Islam.

20

Page 24: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

21

Ditambah lagi ada upaya negara-negara kafir untuk mengikis habis

seluruh sistem hukum Islam hingga ke simbol-simbolnya. Semua ini

mengakibatkan sebagian masyarakat benar-benar “buta” terhadap hukum-

hukum Islam yang seharusnya menjadi keyakinan dan tolok-ukur mereka.

Aktivitas yang mengabaikan hukum-hukum syariah Islam adalah

tindakan pragmatis yang justru jauh dari Islam. Misalnya, seorang penguasa

yang menyatakan tidak akan menerapkan syariah Islam dalam kekuasaannya,

atau sikapnya yang tetap mempertahankan segala perjanjian internasional yang

ada, termasuk Perjanjian Camp David yang melegitimasi negara zionis Israel

pencaplok negeri Muslim, gubernur yang turut menerapkan hukum-hukum

tidak-Islam. Ini semua tentunya tidak termasuk aktivitas politik yang syar‟i,

melainkan hanya aktivitas politik pragmatis yang bertentangan dan bahkan

mengkhianati Islam.

Pada saat keadaan masyarakat bertentangan dengan Islam, maka

sesungguhnya tidak diperbolehkan menakwilkan Islam agar sesuai dengan

keadaan, sebab dengan usaha ini berarti telah mengubah Islam, menyimpang

dari Islam. Seharusnya, keadaan masyarakatlah yang harus diubah sehingga

sesuai dengan Islam dan diatur menurut syari‟at Islam.

Mengubah masyarakat bukanlah menghancurkan masyarakat,

melainkan mengganti sistem kehidupan yang ada di tengah masyarakat.

Mengubah masyarakat berarti mengubah isinya, yakni mengubah kepribadian

para anggota masyarakat, pemikiran masyarakat (baik akidah maupun syariat),

perasaan masyarakat, dan sistem (nizham) yang mengatur berbagai interaksi

sosial, politik, ekonomi, dan budaya masyarakat.

Jika Anda meletakkan api di bawah periuk sehingga bisa memanaskan

air sampai mendidih, maka air yang mendidih ini berubah menjadi uap yang

akan mendorong tutup periuk, menghasilkan gerakan yang mendorong.

Demikian pula halnya dengan masyarakat, jika di tengah mereka diletakkan

mabda‟ (ideologi) Islam maka “panas” dari mabda‟ (ideologi) tersebut akan

menghasilkan dorongan bagi umat untuk bergerak berdakwah, amar ma‟ruf

nahi mungkar. Sebab itu, dakwah harus disebarluaskan ke seluruh Dunia Islam

dalam upaya melanjutkan kehidupan Islam.

Kebangkitan dan perubahan hakiki sejatinya mengubah ketundukan

manusia kepada sesama makhluk menjadi ketundukan manusia hanya kepada

Allah Swt. Pencipta manusia. Hal ini ditunjukkan oleh tegaknya syariah Islam

sebagai wujud ketundukan manusia pada hukum-hukum-Nya. Keadaan ini

21

Page 25: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

22

akan melahirkan keamanan lahir dan batin dalam berbagai bidang. Allah Swt.

berfirman:

“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih di

antara kalian, bahwa Dia benar-benar akan menjadikan mereka berkuasa di

bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka

berkuasa; Dia benar-benar akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah

Dia ridhai untuk mereka; dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka

sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap

menyembah Aku tanpa mempersekutukan Aku dengan sesuatupun. Siapa saja

yang kafir sesudah janji itu, mereka itulah orang-orang yang fasiq.” (QS. an-

Nur [24]: 55)

Dalam ayat tersebut Allah Swt. menjanjikan empat hal yang saling

terkait. Pertama: kekuasaan/kekhilafahan (istikhlaf). Kedua: peneguhan ajaran

Islam (tamkinu ad-din). Ketiga: keamanan (al-amnu). Keempat: ibadah dan

tidak syirik. Ujung dari semua ini adalah “Mereka tidak takut kecuali kepada-

Ku” (Tafsir ath-Thabari, XIX/210).

Inilah kebangkitan hakiki. Ayat itu menegaskan adanya keterkaitan

yang kuat antara kekuasaan Khilafah, penerapan syariah Islam, keamanan,

serta kesejahteraan baik dalam hal materi, ruhiyah, akhlak maupun

kemanusiaan (insaniyah). Dengan perkataan lain, perubahan yang hakiki hanya

ada dalam penerapan syariah lewat kekuasaan Khilafah. Rasulullah Saw. pun

bersabda:

ه دد فة يثنو ام ل حثن ال ينعد ي ون ف آخر أمزت خ ن“Akan ada pada akhir umatku seorang khalifah yang memberikan harta secara

berlimpah dan tidak terhitung banyaknya.” (HR. Muslim)

22

Page 26: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

23

Jalan kebangkitan umat Islam adalah jalan yang satu, yakni dengan

melanjutkan kehidupan Islam. Dan tidak ada jalan menuju kelanjutan

kehidupan Islam melainkan dengan adanya Daulah Islamiyah. Dan tidak ada

jalan lain menuju ke arah itu kecuali jika kita bertakwa mengambil Islam

secara paripurna (kâmilan) sesuai Kitabullah dan Sunnah Rasulullah, yakni kita

mengambilnya sebagai Aqidah, dan menjadikannya sudut pandang kehidupan,

dan juga menerapkan keseluruhan sistemnya.

Itu berarti bertaqwa menerapkan syariah Islam secara totalitas dalam

semua urusan. Untuk itu mutlak memerlukan kekuasaan. Rasul Saw. telah

mencontohkan bagaimana Beliau memohon kekuasaan kepada Allah Swt.

untuk mewujudkan hal itu.

“…dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.”

(TQS. al-Isra‟ [17]: 80)

Imam Qatadah menjelaskan: “Nabi Saw. menyadari bahwa tidak ada

daya bagi Beliau dengan perkara ini kecuali dengan sulthân (kekuasaan).

Karena itu Beliau memohon kekuasaan yang menolong untuk Kitabullah,

untuk hudûd Allah, untuk kewajiban-kewajiban dari Allah dan untuk tegaknya

agama Allah. (Imam ath-Thabari, Tafsîr ath-Thabarî)

Dalam mewujudkan kebangkitan, umat perlu memahami realitas buruk

yang hendak diubah, perlu memahami realitas baik yang dituju, perlu

menempuh jalan perubahan itu sesuai dengan jalan yang dicontohkan

Rasulullah Saw., perlu adanya kekuasaan untuk keberhasilan kebangkitan itu.

Kekuasaan itu tidak ada artinya jika bukan sulthân[an] nashîr[an]

(kekuasaan yang menolong). Kekuasaan yang menolong itu hanyalah

kekuasaan yang sedari awal memang ditujukan untuk menolong agama Allah

Swt., Kitabullah dan untuk menegakkan syariah-Nya. Kekuasan seperti ini

hanyalah kekuasaan yang Islami sejak dari asasnya, bentuknya, sistemnya,

hukumnya, perangkat-perangkatnya, struktur dan semua penyusunnya.

Kekuasaan yang menolong seperti itu sepeninggal Nabi disebut Khilafah

Rasyidah „ala minhâj an-nubuwwah. Karena itu sebagaimana Nabi Saw.

berjuang untuk mewujudkan Negara Islam yang awalnya hanya seluas

Madinah, kitapun harus berjuang untuk menerapkan syariah secara total

dengan menegakkan kembali Khilafah Rasyidah „ala minhâj an-nubuwwah.

Agenda ini harus menjadi agenda vital umat untuk segera diwujudkan,

23

Page 27: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

24

menghindarkan umat dari terjerumus pada sistem-sistem non-Islam, mencegah

semakin kuatnya pengaruh kebathilan kaum kafir imperialis dan sistemnya di

negeri-negeri kaum Muslim.

Sejak diutus, Rasulullah Saw. melakukan perubahan pemikiran dalam

diri bangsa Arab saat itu. Pemikiran Lâ ilâha illallâh yang Beliau Saw.

tanamkan mengubah mereka yang sebelumnya menyembah patung dan jin

beralih pada penyembahan kepada Allah Swt. semata.

Rasulullah telah mengubah pandangan mereka tentang kehidupan, dari

cara pandang yang dangkal menuju cara pandang yang mendalam lagi jernih

yang merupakan cerminan dari akidah Islam. Pandangan mereka tidak sebatas

dunia, melainkan justru menembus negeri akhirat. Rasulullah Saw. mengubah

pemikiran masyarakat bahwa Allah Swt. tidaklah menciptakan jin dan manusia

kecuali untuk beribadah kepada-Nya.

Ikatan-ikatan kepentingan atau asas manfaat, kesukuan, dan patriotisme

kebangsaan harus berubah menjadi ikatan Islam ideologis yang memandang

semua kaum mukmin bersaudara laksana satu tubuh. Juga, melalui penanaman

pemikiran akidah dan syariat Rasulullah berhasil mengubah tolok ukur

aktivitas kehidupan masyarakat dari manfaat-egoisme ke tolok ukur halal-

haram, dari hawa nafsu ke wahyu Allah.

Masyarakat Arab pra Islam yang sebelumnya membangun hubungan

kenegaraan di atas kepentingan materi, kebanggaan dan ketamakan menjadi

tegak di atas asas penyebaran akidah dan syariat Islam dan mengembannya ke

seluruh umat manusia.

Begitu pula, pemikiran Islam yang ditanamkan Rasul tentang

kehidupan setelah dunia telah mengubah persepsi tentang kebahagiaan pada

diri umat, dari sekedar pemenuhan syahwat dengan segala kenikmatan dunia

beralih kepada mencari ridha Allah Swt.

Nampaklah generasi kaum muslim binaan Nabi tidak takut akan

kematian, dan berharap syahid di jalan Allah Swt. Sebab, mereka memahami

bahwa dunia ini hanyalah jalan menuju Akhirat. Demikianlah, lewat pemikiran

Islam baik berupa akidah maupun syariah, Rasulullah Saw. berhasil

membentuk pemahaman, tolok ukur dan keyakinan masyarakat ketika itu

menjadi Islam.

24

Page 28: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

25

Tuntunan

Rasulullah Saw. adalah teladan abadi bagi umat Islam dalam semua

aspek kehidupan. Allah Swt. telah memerintahkan umat Islam untuk

mengambil apapun tuntunan dari Rasulullah Saw.

Firman Allah Swt:

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. dan apa yang

dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah.

Sesungguhnya Allah sangat keras hukumannya.” (QS. [59] Al Hasyr: 7)

“Katakanlah, „Inilah jalanku. Aku dan orang-orang yang mengikutiku

mengajak (kalian) kepada (agama) Allah dengan hujjah (bukti) yang nyata,”

(TQS. Yusuf [12]: 108)

Hukum asal semua perbuatan adalah terikat dengan syariah. Sehingga,

seorang Muslim harus mempelajari tentang shalat dari dalil-dalilnya,

mempelajari tentang zakat ataupun berhaji dari dalil-dalilnya, dan mempelajari

tentang penegakan Khilafah dari dalil-dalilnya yaitu dari perbuatan Rasulullah

Saw. Tahapan-tahapan dakwah ideologis politis yang ditempuh Rasulullah

Saw. dalam mengubah masyarakat menuju tegaknya Daulah Islam harus

dijalankan pula oleh umat.

Dengan kata lain, metode menegakkan Khilafah Islamiyyah harus

sejalan dengan thariqah yang telah diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Saw.

Tidak ada satupun urusan umat manusia, termasuk metode menegakkan

Khilafah Islamiyyah, yang tidak dijelaskan oleh al-Quran dan Sunnah, baik

penjelasannya itu bersifat global maupun rinci.

Imam Asy Syafi‟iy rahimahullah di dalam Kitab al-Umm menyatakan:

25

Page 29: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

26

رك سدى }ق ل ا زه ج اس ن أن ين ن ف م ي ف أه {أيسب ل اع م ب اقرآن ف م مت أنز اسدى اذي ال ينؤمر ال ي هى من أفنت أ

ح م ب مل ينؤمر به فنقد أج ز ا نفسه أن ي ون ف مع ن اسدى“Allah Swt. berfirman [ayahsab al-insaan an yutrak suday/ apakah manusia

menyangka dibiarkan tanpa dimintai pertanggungjawaban] (TQS. al-Qiyamah

[75]: 36). Para ahli ilmu tidak pernah berselisih pendapat wajibnya

mengamalkan Al-Quran, pada semua apa yang aku ketahui, bahwasanya

makna kata “suday” adalah perkara yang tidak diperintah dan dilarang.

Barangsiapa berfatwa atau menghukumi sesuatu tidak berdasarkan apa yang

diperintahkan (wahyu Allah Swt.), maka ia telah membolehkan pada dirinya

“makna-makna suday”. (Imam Asy Syafi‟iy, al-Umm, Juz 7/298)

Allah Swt. tidak membiarkan manusia hidup tanpa larangan dan

perintah-Nya. Seorang Muslim diperintahkan untuk memastikan bahwa seluruh

perbuatannya bersumber dari wahyu Allah Swt., dan tidak bersumber pada

hawa nafsu, atau ajaran-ajaran selain Islam.

“Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah)

yang kamu membacanya?, bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh

memilih apa yang kamu sukai untukmu?” (QS. Al-Qalam: 37-38)

“Atau apakah kamu memperoleh janji yang diperkuat dengan sumpah

dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari kiamat; sesungguhnya kamu benar-

benar dapat mengambil keputusan (sekehendakmu)?” (QS. Al-Qalam: 39) Umat Islam dilarang mengambil metode atau manhaj kebangkitan umat

dari orang-orang kafir, seperti menggunakan jalan demokrasi, maupun metode

ala orang sosialis.

Rasulullah Saw. pernah membuat garis di depan para sahabatnya

dengan satu garis lurus di atas pasir, sementara di kanan kiri itu Beliau

menggariskan garis-garis yang banyak. Lalu Beliau bersabda, “Ini adalah

jalanku yang lurus, sementara ini adalah jalan-jalan yang di setiap pintunya

26

Page 30: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

27

ada setan yang mengajak ke jalan itu.” Kemudian Nabi Saw. membaca QS. al-

An‟am [6]: 153.

“dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus,

maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain),

karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian

itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (QS. Al-An‟am: 153)

Selain itu, Allah Swt. telah mengancam siapa saja yang menyalahi

perintah Rasulullah Saw. dengan ancaman musibah dan adzab yang pedih.

“maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan

ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. An-Nur [24]: 63)

Tidak ada satupun tahapan metode menegakkan negara dari Rasulullah

Saw. kecuali dijelaskan dalam sīrah (perjalanan dakwah) Beliau. Kaum

Muslimin tentu harus mempelajari dan mendalami metode ini serta

menerapkannya tanpa penyimpangan sedikitpun.

Sirah Nabawiyyah selama berasal dari riwayat yang shahih maka

terhitung sebagai dalil syara‟ dan bisa digunakan sebagai hujjah (argumen). Ia

tak ubahnya seperti hadits Nabi Saw. yang lain, karena di dalamnya juga

mengandung perkataan, perbuatan, dan persetujuan Rasulullah Saw. (An-

Nabhani, Asy-Syakhshiyyah Al-Islamiyyah, juz 1 hlm 352).

Memulai

Perjuangan Rasulullah Muhammad Saw. dalam mengubah dunia

dimulai di Makkah, dan berbuah setelah hijrah ke Madinah. Keberhasilan ini

tidak mungkin terjadi bila Rasul tidak menempuh fase pengkaderan dan

pembinaan di Makkah yang memang memakan waktu cukup lama, yaitu 13

27

Page 31: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

28

tahun. Waktu sepanjang itu diperlukan untuk menanamkan fikrah Islam di

tengah masyarakat.

Dalam mengawali langkah dakwahnya, Rasulullah Saw. mendatangi

orang-orang terdekat Beliau dan melakukan kontak dengan orang-orang

Makkah untuk mengajari mereka al-Qur‟an. Rumah al-Arqam bin Abi al-

Arqam (Dar al-Arqam) di sebelah barat bukit Shafa oleh Beliau dijadikan

sebagai pusat pembinaan (Al-„Allamah Shafiyyu ar-Rahman al-Mubarakfuri,

ar-Rahiq al-Makhtum: Bahts[un] fi as-Sirah an-Nabawiyyah „ala Shahibiha

Afdhala as-Shalata wa as-Salam, Dar Ihya‟ at-Turats, Beirut, t.t. hal. 80).

Pembinaan awal yang masih tersembunyi ini berlangsung selama 3 tahun.

Sejak diangkat menjadi Nabi dan Rasul di tahun 622 M, Nabi

Muhammad adalah sel pertama partai. Dari sel pertama ini, Baginda Saw.

membentuk sel-sel berikutnya. Istri Beliau Khadijah, sahabat Beliau Abu

Bakar, maulanya Zaid bin Haritsah, dan sepupu Beliau „Ali bin Abi Thalib

direkrut dan dibina, hingga menjadi sel-sel berikutnya. Setelahnya Abu Bakar

merekrut „Utsman bin Madz‟un, „Abdurrahman bin „Auf, Thalhah bin

„Ubaidillah, „Ustman bin „Affan, dan generasi awal Islam yang lainnya.

Pembinaan akidah dan syariah dilakukan hingga terbentuk para kader

berkepribadian Islam. Rasulullah Saw. membina mereka untuk meningkatkan

taraf berpikir dan merefleksikan ayat-ayat al-Qur‟an yang diturunkan Allah

Swt. Beliau menanamkan keyakinan yang kokoh kepada mereka sehingga

bekas-bekas paham kekufuran dan konsep-konsep kejahiliyahan lenyap dalam

diri mereka dan digantikan dengan Islam. Ketika ayat-ayat tentang aqidah

turun, sedangkan ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum belum banyak turun,

maka kaum Muslim –saat itu– bertanggung jawab terhadap Islam seluruhnya,

yaitu sampai pada batas-batas yang telah dijelaskan nash-nash syara‟ yang

telah turun.

Seorang Muslim memiliki kesadaran bahwa menegakkan Islam dalam

seluruh aspek kehidupan merupakan kewajiban bagi dirinya dan berdiam diri

terhadap „aqidah dan sistem kufur adalah kemaksiatan. Seorang Muslim

menjadikan „aqidah Islam sebagai pandangan hidupnya dan syariah Islam

sebagai tolok ukur perbuatannya, menggunakan pandangan Islam ketika

melihat suatu pemikiran, kejadian, ataupun perbuatan.

Setiap pelajaran Islam merupakan pelajaran yang bersifat amaliyah

(praktis) dan berpengaruh, dengan tujuan untuk diterapkan dalam kehidupan

dan dikembangkan di tengah-tengah umat.

28

Page 32: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

29

Merekapun memiliki pola jiwa yang Islami (nafsiyah Islamiyah),

sehingga akan menjadikan kecenderungannya senantiasa mengikuti Islam, serta

menentukan langkah-langkahnya atas dasar Islam. Mereka ridha kepada

sesuatu yang diridhai Allah dan Rasul-Nya, marah dan benci kepada hal-hal

yang membuat Allah dan Rasul-Nya murka. Mereka mendapatkan “celupan”

Islam, menyatu dengan Islam.

Dengan begitu mereka mampu menjadi orang-orang yang pantas dan

layak mengemban dakwah Islam dan mampu memikul beban dakwah. Melalui

aktivitas ini para kader ditempa dengan pemahaman Islam hingga berubah

secara fundamental menjadi kader yang mujahid (pejuang), muta‟abbid (ahli

ibadah), mufakkir (pemikir), dan siyasi (politisi). Misalnya, Beliau telah

menjadikan Umar bin al-Khaththab dari seseorang yang pernah mengubur anak

perempuannya hidup-hidup hingga menjadi seseorang yang rela mengorbankan

jiwa dan hartanya demi tegaknya Islam. Umar ra. menjadi seseorang

sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw., “Tidak ada satu setanpun yang

berjumpa denganmu pada suatu lorong jalan melainkan dia akan mencari

lorong lain yang tidak kamu lalui.” (Shahih Bukhari no.3051)

“dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pernah

berdo‟a:

سلم بأحبل هذين ارزج ي إا بأب جه أ بعمر بن ا زهمز أ ز ل لطز ا

"Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah satu di antara kedua orang yang

paling Engkau cintai, Abu Jahal atau Umar bin Khaththab." Ibnu Umar

berkata: "Dan ternyata yang lebih Allah cintai di antara keduanya adalah Umar

bin Khaththab." (Sunan Tirmidzi no.3614)

Para Sahabat menjadi kelompok dakwah atau partai politik (hizb)

ideologis yang secara solid dan berjamaah bergerak, supaya pemikirannya

mewujud dalam realitas kehidupan masyarakat. Dakwah politik ini adalah

amar ma‟ruf nahi munkar kepada kekuasaan. Sebuah Hizb ar-Rasul, yang

dibangun dengan serius, cermat dan rapi. Mereka diikat oleh ikatan akidah,

dengan fikrah (pemikiran) dan thariqah (metode) yang sama. Semuanya

tunduk dan taat pada kepemimpinan Nabi Saw. Mereka dipersiapkan sebagai

pilar-pilar yang akan menjadi penopang ketika masyarakat dan Daulah Islam

terbentuk. Dengan demikian bukan hanya Rasulullah Saw. seorang diri yang

29

Page 33: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

30

melakukan dakwah pembinaan tersebut, para Sahabat lain pun mencari dan

membina orang yang baru masuk Islam. Sebagai contoh, Beliau pernah

mengutus Khabbab bin al-Arat untuk mengajarkan al-Qur‟an kepada Fathimah

binti al-Khaththab dan suaminya, Said bin Zaid, di rumahnya.

Rasul Saw. pernah bersabda:

“Hendaklah kamu melakukan amar makruf nahi munkar. Jika tidak

maka Allah akan menguasakan atasmu orang-orang yang paling jahat di antara

kalian, kemudian orang-orang yang baik di antara kalian berdo‟a dan tidak

dikabulkan.”

Kurang lebih tiga tahun jumlah pengikut Beliau sebelum memasuki

tahap interaksi dengan masyarakat secara terbuka ada sekitar 40 orang. Jika

dirata-rata dalam sebulan hanya ada satu hingga dua orang yang masuk Islam.

Orang yang terakhir masuk Islam di fase ini adalah Umar bin Khattab.

Kemudian merekapun keluar mengumumkan dakwah terang-terangan kepada

orang-orang musyrik. (lihat: Imam al-Hakim, al-Mustadrak „alâ ash-

Shahîhayn)

Berkembang

Tanpa kesadaran wajibnya berhukum dan menerapkan hukum Allah

Swt. di segala bidang, Islam yang komprehensif tidak akan pernah bisa

diwujudkan di tengah-tengah masyarakat. Kesadaran inipun tidak akan

mewujudkan peradaban Islam jika hanya dimiliki oleh individu atau

sekelompok individu belaka. Kesadaran ini harus dijadikan sebagai “kesadaran

umum” melalui dakwah yang bersifat terus-menerus. Dari sini maka

perjuangan menegakkan syariah dan Daulah Islam harus berwujud amal

jama‟i, mewujudkan Islam sebagai sistem hidup yang akan digunakan untuk

mengatur berbagai urusan dan kemaslahatan umat. Dengan kata lain, harus ada

gerakan Islam yang ikhlas yang ditujukan untuk membina dan memimpin umat

30

Page 34: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

31

dalam perjuangan agung ini. Oleh karenanya, dalam aktivitas penyadaran ini,

mutlak dibutuhkan kehadiran sebuah partai politik ideologi Islam.

Firman Allah Swt.:

هون ن ام ر ا ن م م أمزة يد ون إل لي يأمر ن ب امعر ف ين ن أ ا هم امف ون

“Hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyerukan kebajikan

dan melakukan amar makruf nahi mungkar; merekalah orang-orang yang

beruntung” (QS. Ali Imran [3]: 104)

Maksud ayat ini adalah, hendaknya ada kelompok dari umat Islam yang

siap sedia menjalankan tugas tersebut: mendakwahkan Islam dan melakukan

amar makruf nahi munkar. (lihat: Imam Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, QS.

Ali Imran [3]: 104. Lihat juga: Imam Qurthubi, Tafsir al-Qurthubi, QS. Ali

Imran [3]: 104; Imam Suyuthi, Tafsir Jalâlayn, dan kitab-kitab tafsir lainnya)

Setidaknya harus ada sekelompok dari umat Islam yang terus memenuhi seruan

ayat ini.

Imam Ali ash-Shabuni juga menyatakan, “Maksudnya, hendaknya

dirikanlah kelompok dari kalian (umat Islam) untuk berdakwah menuju Allah;

untuk mengajak pada setiap kebajikan dan mencegah setiap kemungkaran.”

(Imam Ali ash-Shabuni, Shafwat at-Tafâsir, 1/221)

Kewajiban berdakwah secara jamâ‟i juga didasarkan pada fakta sejarah

perjuangan Rasulullah Saw. dan para Sahabat ra. Nabi Saw. dan para Sahabat

merupakan gambaran faktual perjuangan kolektif. Rasulullah Saw.

berkedudukan sebagai pemimpin bagi kutlah (kelompok) Sahabat di periode

Makkah. Beliau memimpin para Sahabat untuk mengganti kekuasaan sistem

kufur saat itu. (lihat: Ibn Hisyam, As-Sîrah an-Nabawiyyah. Bandingkan pula

dengan Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani, Ad-Dawlah al-Islâmiyyah, hlm. 13-14)

Berdasarkan kaidah ushul fiqh, mâ lâ yatimmu al-wâjib illâ bihi fahuwa

wâjib (Kewajiban yang tidak bisa sempurna tanpa sesuatu maka sesuatu itu

hukumnya wajib), mendirikan dan bergabung dengan gerakan Islam hukumnya

wajib, yaitu bahwa tanpa gerakan dakwah yang sistematis maka sistem Islam

takkan bisa ditegakkan.

31

Page 35: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

32

Hadits dari Hudzaifah bin al-Yaman:

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian melakukan

amar ma'ruf dan nahi munkar, atau Allah akan mendatangkan siksa dari sisi-

Nya yang akan menimpa kalian. Kemudian setelah itu kalian berdoa, maka

(doa itu) tidak dikabulkan.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

“Wahai segenap manusia, menyerulah kepada yang ma'ruf dan

cegahlah dari yang mungkar sebelum kamu berdo'a kepada Allah dan tidak

dikabulkan serta sebelum kamu memohon ampunan dan tidak diampuni. Amar

ma'ruf tidak mendekatkan ajal. Sesungguhnya para rabi yahudi dan rahib

nasrani ketika mereka meninggalkan amar makruf dan nahi mungkar dilaknat

oleh Allah melalui ucapan nabi-nabi mereka. Mereka juga ditimpa bencana dan

malapetaka. ” (HR. Ath-Thabrani)

Gerakan Islam yang harus dijalankan oleh kaum Muslim adalah

gerakan Islam yang berlandaskan akidah Islam; bukan partai sekularisme,

sosialisme, freemasonry, maupun berpaham kebangsaan/ ashobiyah.

Gerakan/partai Islam itu juga harus bertujuan mengajak manusia menuju Islam

serta syariah Islam, melakukan amar makruf nahi mungkar.

32

Page 36: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

33

Di dalam Tafsir ath-Thabari disebutkan: “Abu Ja‟far menyatakan,

“…yakni adanya jamaah (kelompok) yang menyeru manusia menuju kebaikan

(al-khair), yakni Islam dan syariah Islam yang telah disyariatkan Allah atas

hamba-Nya serta melakukan amar makruf nahi munkar, yakni memerintahkan

manusia untuk mengikuti Nabi Muhammad Saw. dan agamanya yang berasal

dari sisi Allah Swt. dan mencegah kemungkaran; yakni mereka mencegah dari

ingkar kepada Allah serta (mencegah) mendustakan Nabi Muhammad Saw.

dan ajaran yang dibawanya dari sisi Allah…” (Imam ath-Thabari, Tafsîr ath-

Thabari, QS. Ali Imran [3]: 104)

Partai ideologi Islam harus memiliki “masterplan” atau fikrah, yakni

rincian berbagai ide, konsep dan gagasan –berdasarkan dalil-dalil Islam yang

rinci– yang akan ditawarkan sebagai solusi dari berbagai permasalahan

kehidupan. Dengan begitu, ketika kelompok dakwah/partai politik tersebut

berhasil menegakkan kekuasaan Islam, maka konsep tersebut langsung bisa

dilaksanakan (applicable).

Setelah Rasulullah Saw. membina para Sahabat selama 3 tahun, Allah

Swt. memerintahkan Beliau untuk keluar secara terang-terangan (Al-Hafidh

Ibn Jarir at-Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Dar al-Fikr, Beirut, t.t. Juz

III, hal. 402) sekaligus partai yang solid dan kuat itu menentang pemikiran-

pemikiran non-Islam serta para elit politiknya yang memberlakukan sistem

aturan kufur kepada masyarakat Makkah.

Hamzah bin „Abdul Muthallib masuk Islam, dan tiga hari kemudian

„Umar bin al-Khatthab juga memeluk Islam. Ini terjadi pada bulan Dzulhijjah,

tahun ke-5 bi‟tsah. (Al-„Allamah Shafiyyu ar-Rahman al-Mubarakfuri, ar-

Rahiq al-Makhtum: Bahts[un] fi as-Sirah an-Nabawiyyah „ala Shahibiha

Afdhala as-Shalata wa as-Salam, Dar Ihya‟ at-Turats, Beirut, t.t. hal. 89-90).

Jika proses ini berjalan baik maka opini di tengah-tengah masyarakat akan

didominasi oleh opini Islam. Aktivitas membina kader dakwah juga terus

dilakukan untuk terus memantapkan pengemban dakwah yang ada, juga untuk

memperbanyak kuantitas mereka. Dengan itu, proses memahamkan masyarakat

dengan Islam bisa semakin intensif.

Nabi Saw. pernah menyampaikan Islam dengan cara mengumpulkan

masyarakat di Bukit Shafa di mana Beliau langsung terang-terangan

menampakkan risalahnya, menyampaikan kepada mereka bahwa sesungguhnya

Beliau adalah seorang Nabi yang diutus, dan Beliau meminta agar mereka

33

Page 37: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

34

mengimaninya; juga pernah dengan mengundang makan bersama. Ini

merupakan bentuk pembinaan umum (tatsqif jama‟i).

Imam al-Bukhari telah mengeluarkan riwayat dari Ibn Abbas ra. ia

berkata:

﴿ أاذر شي ألقنربي﴾، صعد ا زب ه اصلة اسلم : امز ان ات – ا طون قنريش « – ي ب فهر، ي ب ديي »: ى اصزف ، فجع ين دي

حتز ج معو فجع ارزج إذ مل يس طع أن يرج أرس رسوال ا ن ظر م هو، أرأين م او أخ نر م أنز خ ل ب او دي ريد »: فج أبو ب قنريش، فنق ل

؟ ق ز انعم، م جرزبن إالز صدق ، : ق او « أن غي م، أك م مصدل ن ا : فنق ل أبو ب « ف نل اذير ا م بني يدي ذ ا ديد »: ق ل

﴿ ن زت يد أب ب بز م أغن ه : س ار ا نوم، أ ذ ع ن ؟ فن ن ات .م اه م كسب﴾

“Ketika turun ayat (artinya) “Dan berilah peringatan kepada kerabat

terdekatmu” (TQS. Asy-Syu‟araa‟: 214), Nabi Saw. naik ke bukit Shafa, dan

Beliau mulai menyeru: “Wahai Bani Fihrin, wahai Bani Adi –untuk satu marga

Quraisy- sehingga mereka berkumpul, dan jika seorang laki-laki tidak bisa

keluar dia mengirim utusan untuk melihat apa itu. Lalu datanglah Abu Lahab

dan Quraisy, maka Beliau bersabda: “Bagaimana pendapatmu seandainya aku

beritahukan bahwa pasukan ada di lembah ingin menyerang kalian, apakah

kalian membenarkanku?” Mereka berkata: “Benar, kami tidak punya

pengalaman denganmu kecuali engkau jujur.” Beliau bersabda: “Aku memberi

peringatan kepada kalian di depan azab yang pedih.” Maka Abu Lahab

berkata: “Celakalah kamu sepanjang hari, apakah untuk ini engkau

mengumpulkan kami?” Maka turunlah ayat (artinya): “Binasalah kedua tangan

Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya

harta bendanya dan apa yang ia usahakan.” (TQS. al-Masad [111]: 2)

Imam Muslim telah mengeluarkan dari Ibn Abbas, ia berkata:

34

Page 38: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

35

هم : امز ان ات هذه اية ﴿ أاذر شي ألقنربي﴾، رهط م ن: ام صي، خرج رسول ه اصلة اسلم حتز صعد اصزف ، فنه ف

ممزد، ف ج معو إا ه، : من هذ ازذي ينه ف؟ ق او : ، فنق او «ي ص ح ه »ي ب فلن، ي ب فلن، ي ب فلن، ي ب د م ف، ي ب »: فنق ل

أرأين م او أخ نر م أنز خ ل ترج »: ، ف ج معو إا ه، فنق ل « د امطز ب ؟ ق ز : م جرزبن كذب ، ق ل : ق او « بسفح هذ ل ، أك م مصدل

ن ا أم : فنق ل أبو ب : ، ق ل «ف نل اذير ا م بني يدي ذ ا ديد »، كذ ع ن إالز ذ ، ثز ق م فن ن ات هذه اسورة ن زت يد أب ب قد بز

.قنرأ أل مش إل آخر اسورة “Ketika turun ayat (artinya): “Dan berilah peringatan kepada kerabatmu yang

terdekat” dan tokoh-tokohmu di antara mereka yang ikhlas. Rasulullah Saw.

keluar hingga Beliau naik ke bukit Shafa dan berteriak: “Wahai pagi”. Mereka

berkata: “Siapa yang berteriak itu?” Mereka mengatakan: “Muhammad.” Lalu

mereka berkumpul kepada Beliau. Maka Beliau bersabda: “Ya bani fulan, ya

bani Fulan, ya bani Fulan, ya bani Abdu Manaf, ya bani Abdul Muthallib.”

Mereka pun berkumpul kepada Beliau. Lalu Beliau bersabda: “Bagaimana

pendapat kalian seandainya aku beritahukan bahwa sepasukan berkuda keluar

di balik gunung ini apakah kalian membenarkan aku?” Mereka menjawab:

“Kami tidak punya pengalaman denganmu kecuali engkau benar.” Beliau

bersabda: “Maka aku memberi peringatan kepada kalian di depan azab yang

sangat pedih.” Ibn Abbas berkata: “Maka Abu Lahab berkata: “Celakalah

kamu, apakah engkau mengumpulkan kami untuk ini?” Kemudian turun surat

ini “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.

Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.”

(TQS. al-Masad [111]: 2) Demikianlah al-A‟masy membaca surat ini hingga

akhir surat.

35

Page 39: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

36

Ahmad bin Yahya bin Jabir bin Dawud al-Baladzuri (w. 279 H)

meriwayatkan dalam kitabnya “Jamal bin Ansâb al-Asyrâf” ia berkata:

“Muhammad bin Sa‟ad dan al-Walid bin Shalih telah menceritakan kepadaku

dari Muhammad bin Umar al-Waqidi dari Ibn Abiy Sabrah dari Umar bin

Abdullah dari Ja‟far bin Abdullah bin Abi al-Hakam, ia berkata:

امز ان ات ى ا زبل ه اصلة اسلم ﴿ أاذر شي ألقنربي﴾، دز فن مز أص ح رسول ا زه ه اصلة اسلم ، … ذا ه ض ق به ذر ة من ب د م ف، . بنع إل ب د امطز ب ف ضر معهم دز

فجمعهم رسول ا زه ه اصلة اسلم … عهم خسة أربنعون رجل لمد ا زه أحده، أس ع ه أ من به أ نوكز ه، أ هد أن »: ا ة، فنق ل

ا زه . إنز ارز اد ال ي ذا أه ه »: ثز ق ل . «ال إاه إال ا زه حده ال ري اه او غررت ا ز س، م غرر م ا زه . او كذبت ا ز س ع ، م كذبن م

ا زه، . ازذي ال إاه إال هو، إنل ارسول ا زه إا م خ صزة إل ا ز س ك فزة عثنز كم س ن قظون، ا سبز ب نعم ون، ا مو نز كم ن مون، ا ن

. إانزه ا ج زة أبد ، ا ز ر أبد . ا ج نز ب لحس ن إحس ا ب اسو سو مع ان “: فنق ل أبو اب . « أان م أل زل من أاذر م أحبز إا ن

هؤال بن و أب . مر فد ، أقن ن ا ص ، أ دز صديق لديث ر أنل ا زه أسر هم إل م حتب. معون أا أحدهم، غ ن ف مض مل . إنزر أنل ال أجد انفس طولع . أمرت به فو ، ال أز ل أحو أم نع ، غ ن

36

Page 40: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

37

زم اقوم ” . فر ق دين د امطز ب حتز أموت ى م م ت ه ر أب ب ف ازه ق ل ي ب د امطز ب، هذه ا زه “: كلم ا نل ، غ ن

ف ن س م وه ح ذ، . اسزو ة، خذ ى يديه قن أن يأخذ ى يده غيكم .« ، ا م عه م بق »: فنق ل أبو اب” إن م نع موه ق م . ذا م

“Ketika turun kepada Nabi Saw. ayat (artinya) “Dan berilah peringatan

kepada kerabat terdekatmu,” hal itu menjadi hal yang berat dan membuat dada

Beliau terasa sempit… ketika pagi hari Rasulullah Saw. mengutus kepada Bani

Abdul Muthallib. Lalu mereka hadir dan bersama mereka sejumlah orang dari

Bani Abdu Manaf, semuanya empat puluh lima orang … lalu Rasulullah

mengumpulkan mereka kedua kalinya. Dan Beliau bersabda: “Segala puji

hanya bagi Allah aku memuji-Nya. Aku meminta pertolongan-Nya dan aku

beriman kepada-Nya dan bertawakal kepada-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada

tuhan kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya”. Kemudian Beliau

bersabda: “Sesungguhnya seorang pemimpn tidak membohongi warganya.

Dan demi Allah seandainya aku berdusta kepada seluruh manusia, aku tidak

akan berdusta kepada kalian. Seandainya aku menipu manusia niscaya aku

tidak akan menipu kalian. Demi Allah yang tiada tuhan melainkan Dia,

sesungguhnya aku adalah Rasulullah kepada kalian secara khusus dan kepada

manusia seluruhnya. Demi Allah tidaklah kalian mati seperti kalian tidur, dan

sungguh kalian akan dibangkitkan seperti kalian dibangunkan, dan sungguh

kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kalian perbuat, dan

sungguh kalian diberi balasan atas kebaikan dengan kebaikan dan keburukan

dibalas keburukan. Dan sungguh adalah Surga itu kekal dan Neraka itu kekal.

Dan kalian sungguh adalah orang pertama-tama yang aku peringatkan.” Lalu

Abu Thalib berkata: “Alangkah senang bagi kami membantu dan menyertaimu

dan kami menyambut nasihatmu dan sangat membenarkan pembicaraanmu.

Dan mereka anak bapak moyangmu berkumpul. Melainkan aku adalah salah

seorang dari mereka. Hanya saja aku, demi Allah, yang paling cepat kepada

apa yang engkau sukai. Jalankan apa yang diperintahkan kepadamu. Demi

Allah aku akan terus menjaga dan melindungimu. Hanya saja aku tidak

menemukan diriku suka untuk meninggalkan agama Abdul Muthallib hingga

37

Page 41: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

38

aku mati di atas apa sebagaimana dia.” Kaum itu berbicara lembut. Kecuali

Abu Lahab, ia berkata: “Wahai bani Abdul Muthallib, ini demi Allah adalah

keburukan. Tindaklah dia sebelum dia ditindak oleh selain kalian. Jika kalian

menyerahkan dia saat itu, kalian dihinakan. Dan jika kalian melindunginya

maka kalian diperangi.” Abu Thalib berkata: “Demi Allah sungguh kami akan

melindunginya selama kami ada.”

“Dan katakanlah: "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang

menjelaskan." (QS. Al-Hijr: 89)

Berbekal wahyu, Beliau dan para Sahabat menyinggahi pasar-pasar,

Baitullah dan tempat-tempat yang sering dituju oleh masyarakat, untuk

mendakwahkan Islam secara terang-terangan; mereka turun ke jalan dalam dua

barisan yang dikepalai oleh Umar ra. dan Hamzah ra., berjalan mengelilingi

Ka‟bah menyuarakan Islam.

Abu Nu‟aim Ahmad bin Abdullah bin Ahmad bin Ishaq bin Musa bin

Mihran al-Ashbahani (w. 430 H) meriwayatkan di dalam kitabnya “Hilyatu al-

Awliyâ‟ wa Thabaqâtu al-Ashfiyâ‟ dari Ibn Abbas, ia berkata:

أس م : أليل ل ت اف ر ق؟ ق ل “: سأات مر رض نع ل ه أين رسول : ق ت… ح ة قن بثل ة أيز م، ثز رح صدري ا سلم

هو ف د ر ألرقم بن ألرقم د : ه اصلة اسلم ؟، ق ات أخت أ هد أن ال إاه إالز حده ال ري اه، : فنق ت … اصزف ، فأ ن ت ادز ر

عه أه : أ هد أنز ممزد ده رسواه، ق ل ف نزر أه ادز ر ية إن ح ؟ : فنق ت : امسجد، ق ل ي رسول أاس ى لقل إن م ن

: ، ق ل « بن ى ازذي انفس ب ده، إاز م ى لقل إن م م إن ح م »: ق ل فف م الخ ف ؟ ازذي بنعث ب لقل ا رجنز، فأخرج ه ف صفزي، : فنق ت

38

Page 42: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

39

ح ة ف أحده ، أا ف اخر، اه كديد ك ديد اطز ي، حتز دخ هم : امسجد، ق ل هم كآبة مل يص ن فن ظرت إ ز قنريش إل ح ة، فأص بن ن

مثن ه ، فسمز ن رسول ه اصلة اسلم ينوم ذ اف ر ق، فنرزق ”بني لقل ا

“Aku bertanya kepada Umar ra.: “Karena apa engkau dipanggil al-Faruq?”

Umar menjawab: “Hamzah masuk Islam tiga hari sebelumku. Kemudian Allah

melapangkan dadaku untuk Islam … Aku katakan: “Di mana Rasulullah Saw?”

Saudariku berkata: “Beliau di Dar al-Arqam di bukit Shafa” lalu aku

mendatangi rumah itu… Lalu aku katakan: “Aku bersaksi bahwa tidak ada

tuhan kecuali Allah semata tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa

Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya.” Umar berkata: “Maka penghuni

rumah itu bertakbir dengan takbir yang bisa didengar oleh orang yang ada di

masjid.” Umar berkata: “Lalu aku katakan: “Ya Rasulullah bukankah kita di

atas kebenaran jika kita mati dan jika kita hidup?” Beliau menjawab: “Benar

dan demi Dzat yang jiwaku ada di genggaman tangan-Nya, sungguh kalian di

atas kebenaran, jika kalian mati dan jika kalian hidup.” Umar berkata: “Maka

aku katakan: “Lalu mengapa kita bersembunyi? Demi Dzat yang mengutusmu

dengan membawa kebenaran, sungguh engkau keluar.” Maka kami keluar

dalam dua barisan, Hamzah di salah satunya dan aku di barisan satunya lagi. …

Sampai kami masuk ke masjid.” Umar berkata: “Maka Quraisy melihat

kepadaku dan kepada Hamzah, dan mereka ditimpa kesedihan yang belum

pernah menimpa mereka. Maka Rasul menyebutkan pada hari itu al-Faruq dan

memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.”

Di dalam al-Mustadrak „alâ ash-Shahîhayn karya al-Hakim dinyatakan:

ه الرقم، وكان بدريا، … عن عثمان بن عبد اللو بن الرقم، عن جدوكان رسول اللو صلى اهلل عليو وسلم آوى في داره عند الصفا حتى

39

Page 43: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

40

آخرىم إسلماا عمر بن الخطاب تكاملوا أربعين رجلا مسلمين، وكانهم، ا كانوا أربعين خرجوا إلى المشركين رضي اللو عن …ف لم

“Dari Utsman bin Abdullah bin al-Arqam dari kakeknya al-Arqam, dan ia

Badriyan, dan Rasulullah Saw. berlindung di rumahnya di bukit Shafa sampai

genap empat puluh orang muslim, dan yang terakhir keislamannya adalah

Umar bin al-Khaththab radhiyallâh „anhum. Ketika mereka empat puluh orang

mereka keluar kepada orang-orang musyrik…”

Al-Hakim berkata: “ini adalah hadits shahih sanadnya, tetapi al-Bukhari dan

Muslim tidak men-takhrij-nya” dan disepakati oleh adz-Dzahabi.

Dalam Thabaqât al-Kubrâ karya Ibn Sa‟ad: ia berkata …. dari Yahya

bin Imran bin Utsman bin al-Arqam, ia berkata; “aku mendengar kakekku

Utsman bin al-Arqam mengatakan:

ة على عة، وكانت داره بمك سلم، أسلم أبي سابع سب عة في ال أنا ابن سب ها أول ار التي كان النبي صلى اهلل عليو وسلم يكون في الصفا، وىي الد

لة ر، وقال لي ها ق وم كثي سلم وأسلم في ها دعا الناس إلى ال سلم، وفي الها ث ن ين في سلم بأحب الرجلين إليك“ :ال عمر بن :اللهم أعز ال

اء عمر بن الخطاب من الغد فج ”الخطاب أو عمرو بن ىشامروا وطاف وا الب يت بكرةا ها فكب فأسلم في دار الرقم، وخرجوا من

سلم ظاىرين …ودعيت دار الرقم دار ال“Aku anak orang ketujuh di dalam Islam, bapakku masuk Islam sebagai orang

ketujuh, rumahnya di Mekah di bukit shafa, dan itu adalah rumah yang Nabi

Saw. ada di situ pada awal Islam, di situ beliau mengajak orang kepada Islam

dan di situ banyak orang telah masuk Islam. Beliau pada satu malam Senin

berdoa: “Ya Allah muliakan Islam dengan salah satu laki-laki yang lebih

Engkau sukai: Umar bin al-Khathab atau Amru bin Hisyam (Abu Jahal).” Lalu

40

Page 44: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

41

Umar bin al-Khathab datang besoknya pagi-pagi lalu dia masuk Islam di rumah

al-Arqam dan mereka keluar dari situ, mereka meneriakkan takbir dan

berthawaf mengelilingi Baitullah terang-terangan dan rumah al-Arqam disebut

Dar al-Islam…”

Ibn Ishaq berkata di as-Sîrah an-Nabawiyyah:

“Umar berkata pada saat demikian: “Demi Allah, sungguh kita dengan Islam

lebih berhak untuk menyeru… dan sungguh agama Allah akan nampak di

Mekah, jika kaum kita ingin zalim terhadap kita maka kita lawan mereka dan

jika kaum kita berlaku fair kepada kita maka kita terima dari mereka.” Lalu

Umar dan sahabat-sahabatnya keluar dan mereka duduk di Masjid. Ketika

Quraisy melihat Islamnya Umar maka jatuhlah (apa yang ada) di tangan

mereka.”

Juga dinyatakan topik dua shaf barisan itu di karya Taqiyuddin al-

Maqrizi dalam Imtâ‟ al-Asmâ‟; Husain bin Muhammad ad-Diyar Bakri dalam

Tarîkh al-Khamîs fî Ahwâl Anfusi an-Nafîs; Muhammad Abu Syuhbah dalam

as-Sîrah an-Nabawiyyah „alâ Dhaw‟ al-Qur‟ân wa as-Sunnah; Shafiyur-

Rahman al-Mubarakfuri dalam ar-Rahîq al-Makhtûm… dan selain mereka.

Mereka terus mengungkap kebusukan akidah dan pranata Jahiliah.

Akibatnya, Nabi Saw. dan para Sahabat harus menghadapi berbagai macam

penolakan, bantahan, intimidasi dan penindasan dari kaum kafir Quraisy.

Namun, Beliau dan Sahabat terus bersabar hari demi hari hingga tiba

pertolongan Allah Swt. yang telah dijanjikan.

Beliau berupaya menumbuhkan kesadaran umum (al-wa‟yu al-âm)

masyarakat tentang kerusakan tatanan Jahiliyah saat itu sekaligus

menumbuhkan harapan dan keyakinan masyarakat terhadap ajaran Islam yang

Beliau dakwahkan. Untuk menumbuhkan kesadaran tersebut Rasulullah Saw.

menempuh beberapa hal secara bersamaan.

41

Page 45: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

42

Pergolakan Pemikiran (ash-Shira’ al-Fikri) Rasulullah Saw. senantiasa melakukan pergolakan pemikiran terhadap

berbagai ide dan pandangan Jahiliyah, baik berupa pemahaman (mafahim),

tolok ukur (maqayis), maupun keyakinan (qana‟at). Beliau mengungkapkan

secara lantang kebathilan konsep ketuhanan kaum kafir. “dari Rabi'ah bin 'Abbad berkata; saya melihat Nabi

Shallallahu'alaihiwasallam di Dzil Majaz, menyeru orang-orang masuk Islam

dan di belakangnya seorang laki-laki juling dan berkata; jangan sesekali laki-

laki ini menghalangi kalian dari agama nenek moyang kalian." Saya (Rabi'ah

bin 'Abbad) bertanya, siapakah ini?, mereka menjawab, pamannya, Abu

Lahab.” (HR. Ahmad no.15446) Beliau juga menentang sikap hidup kafir Quraisy yang merasa aib bila

memiliki bayi perempuan hingga mereka harus membunuhnya. Ayat-ayat

Allah juga menyerang para pemimpin dan tokoh Quraisy, memberinya predikat

sebagai orang-orang bodoh termasuk kepada nenek moyang mereka. Pada saat

kaum kafir -yang arogan terhadap ideologi Islam- meminta agar Nabi Saw.

menunjukkan mukjizat seperti para nabi terdahulu, maka dijawab sesuai

wahyu.

“Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak

(pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya

aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-

banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah

pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang

beriman.” (QS. al-A‟raf [7] ayat 188)

Partai politik ideologi Islam harus menentang dan menjelaskan

kebathilan segala ide atau pandangan yang lahir dari akidah kufur. Partai

ideologi Islam harus memandang bahwa dirinya wajib menyelamatkan umat

42

Page 46: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

43

manusia seluruhnya dari ide-ide kufur dan syirik meskipun kekufuran dan

kemusyrikan itu menampilkan diri dalam berbagai bentuk dan wajah.

] يريد ن أن يطف و اور بأفنو ههم [“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut

(ucapan-ucapan) mereka.” (QS. at-Taubah [9]: 32)

Di masa sekarang paham-paham bathil itu contohnya kapitalisme,

sekularisme, pluralisme, sosialisme, liberalisme. Demikian juga terhadap

berbagai ide yang lahir darinya seperti demokrasi, kebebasan HAM, kesetaraan

jender, dan sebagainya. Apabila hal ini dilakukan secara terus-menerus maka

masyarakat akan dapat memahami kerusakan berbagai sistem aturan yang

bersumber dari ide-ide kufur tersebut.

Pada faktanya kerusakan demi kerusakan akan semakin banyak

dihasilkan oleh sistem yang tidak Islami, hari demi hari masyarakat akan

semakin merasakan dampak buruknya di berbagai bidang. Dengan dakwah

Islam yang politis (siyâsiyah) ideologis (mabda‟i) maka masyarakat semakin

dapat memahami dan meyakini keunggulan sistem Islam apabila diterapkan

sebagai solusi wajib.

Perjuangan Politik (al-Kifah as-Siyasi)

Aktivitas al-kifah as-siyasi merupakan aktivitas yang ditujukan untuk

menyikapi realitas politik kekinian yang terjadi pada saat tertentu. Rasulullah

Saw. −sesuai ayat yang diturunkan Allah Swt.− mengkritik kebiasaan

mencurangi timbangan, kebiasaan transaksi riba. Begitu juga dengan kebiasaan

mereka yang menjerumuskan budak wanita dalam pelacuran dilawan oleh

Rasulullah Saw. dengan menyampaikan terang-terangan ayat dari Allah Swt.

Partai ideologi Islam harus menjelaskan bahaya konsep dan tata aturan

non-Islam serta pertentangannya dengan syariah Islam kepada masyarakat.

Masyarakat yang telah menerima Islam tentu rela beramal mendukung

perjuangan mengikuti metode dakwah Rasul Saw. dan akan memberikan

kekuasaan untuk tegaknya sistem Islam. Mereka adalah umat yang mau

bergerak, berjuang dan menuntut perubahan bukan karena emosionalitas

apalagi karena urusan perut melainkan karena keimanan; karena menyadari

bahwa bahwa sistem Islam wajib berkuasa. Mereka menjadikan urusan Islam

sebagai perkara utama dalam hidupnya dan siap ketika harus mengembannya

ke seluruh penjuru dunia.

43

Page 47: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

44

Membongkar Konspirasi (Kasyf al-Khuthath). Rasulullah Saw. sering

menyampaikan wahyu terkait rencana jahat kaum kafir. Beliau, misalnya,

membeberkan rencana jahat para tokoh Quraisy seperti Abu Jahal, Abu Sufyan,

Umayyah ibn Khalaf, dan Walid bin Mughirah yang sering bermusyawarah di

Darun Nadwah.

Jika semua aktivitas itu dilakukan secara intensif dan massif maka,

insyaAllah, taraf berpikir umat akan makin meningkat. Pembelaan dan

dukungan terhadap ideologi Islam beserta para pejuangnya akan semakin

kokoh dan besar. Sebab, di mata umat akan semakin tampak siapa sebenarnya

yang berjuang untuk membebaskan mereka dari kezaliman, kebodohan,

kesesatan.

Semua proses tersebut niscaya akan mendapat tantangan dan halangan

dari pihak-pihak yang tidak ingin sistem Islam tegak. Para penguasa sistem

kufur di Makkah juga melakukan berbagai strategi dan makar -memutar otak

untuk mencari cara yang halus maupun yang paling kasar- untuk menghalangi

tegaknya Islam sekaligus mempertahankan sistem bukan-Islam yang ada, dan

itu berarti mereka rela dengan dampak lestarinya berbagai kerusakan di tengah

masyarakat.

Para elit politik kota Makkah dan sistem hidup mereka terguncang atas

perjuangan Muhammad Saw. dan kelompoknya. Mula-mula mereka

melontarkan isu bahwa Muhammad Saw. adalah orang gila.

Contoh bantahan atas tuduhan palsu mereka:

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. Maka

kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir)pun akan melihat;

siapa di antara kamu yang gila.” (QS. Al-Qalam: 4-6)

“Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat

dari jalan-Nya; dan Dia-lah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk.” (QS. al-Qalam: 7)

44

Page 48: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

45

“Para utusan Quraisy masuk ke rumahnya (Abu Thalib), di antara

mereka terdapat Abu Jahal. Mereka mengatakan: “Wahai Abu Thalib,

keponakanmu telah mencela tuhan-tuhan kami, ia mengatakan begini dan

begitu, serta berbuat seperti ini dan seperti itu, maka panggil dan laranglah ia!”

… “Abu Thalib berkata: “Wahai keponakanku, sesungguhnya kaummu

mengadukanmu, mereka menuduh bila dirimu telah mencela tuhan-tuhan

mereka sambil mengatakan begini dan begini, serta berbuat seperti ini dan ini.”

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Wahai pamanku, aku

hanya menginginkan dari mereka satu kalimat saja, yang dengannya orang-

orang Arab beragama dan dengannya orang-orang asing (kafir) mengeluarkan

jizyah pada mereka.” Mereka berkata; “Kalimat apakah itu?” Beliau bersabda:

“Laa ilaaha illallah.” (HR. Ahmad no.3244)

Juga disebutkan: “Abu Thalib berkata: "Wahai keponakanku, kau ada

perlu dengan kaummu? Beliau menjawab: “Sesungguhnya aku menginginkan

satu kalimat mereka yang dijadikan agama oleh bangsa arab, dan orang non-

arab (yang kafir) akan membayar jizyah kepada mereka." Abu Thalib bertanya:

“Satu kalimat?” Beliau menjawab: "Satu kalimat." Beliau bersabda: "Wahai

paman, ucapkan: Laa ilaaha illallah,” Abu Isa berkata: Hadits ini hasan

shahih.” (HR. Tirmidzi no.3156)

Kaum musyrik menganggap Islam aneh, tidak sesuai keumuman.

“Mengapa ia (Muhammad) menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja?

Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.” (QS.

Shaad: 5)

“Dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka (seraya berkata): "Pergilah kamu

dan tetaplah (menyembah) tuhan-tuhanmu,” (QS. Shaad: 6)

45

Page 49: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

46

“Maka mereka akan bertanya: "Siapa yang akan menghidupkan kami

kembali?" Katakanlah: "Yang telah menciptakan kamu pada kali yang

pertama." Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu

dan berkata: "Kapan itu (akan terjadi)?" Katakanlah: "Mudah-mudahan waktu

berbangkit itu dekat,” (QS. Al-Isra‟: 51)

“Dan mereka berkata: "Mengapa al-Qur‟an ini tidak diturunkan kepada seorang

pembesar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Thaif) ini?” (QS. Az-Zukhruf:

31)

“Mengapa al-Qur‟an itu diturunkan kepadanya di antara kita?" Sebenarnya

mereka ragu-ragu terhadap al-Qur‟an-Ku, dan sebenarnya mereka belum

merasakan azab-Ku.” (QS. Shaad: 8)

Beliau juga dituduh sebagai penyihir yang bisa memecah-belah bangsa

Arab. Tujuannya, agar orang-orang Arab tidak mendekati, apalagi

mendengarkan kata-kata Muhammad.

“Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan

(rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata: “Ini adalah

seorang ahli sihir yang banyak berdusta.” (QS. Shaad: 4)

46

Page 50: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

47

“dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan

dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata:

"Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.” (QS. Hud: 7)

“Bahkan mereka berkata (pula): "(al-Qur‟an itu adalah) mimpi-mimpi yang

kalut, malah diada-adakannya, bahkan dia sendiri seorang penyair, maka

hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat, sebagaimana rasul-

rasul yang telah lalu diutus.” (QS. Al-Anbiya‟: 5)

“Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal al-Qur‟an itu

jika mereka orang-orang yang benar.” (QS. Ath-Thuur: 34)

Tuduhan-tuduhan semacam itulah jenis ujian yang ringan yang dialami

Baginda Rasulullah Saw. dan para Sahabat.

Tatkala para pembesar Quraisy melihat bahwa Muhammad tidak

berpaling sedikitpun dari jalannya, para pengikutnya tetap menjadi penjaga

yang terpercaya untuk Islam, tidak takut di jalan Allah terhadap celaan orang-

orang yang suka mencela; mereka lalu berpikir keras untuk membenamkan

dakwah Muhammad Saw. dengan berbagai cara. Secara ringkas ada empat cara

yang mereka lakukan: mengolok-olok, mendustakan dan melecehkan Rasul;

membangkitkan keragu-raguan terhadap ajaran Rasul dan melancarkan

propaganda dusta; menentang al-Qur‟an dan mendorong manusia untuk

menyibukkan diri menentang ayat-ayat al-Qur‟an; menyodorkan beberapa

bentuk penawaran agar Rasul mau berkompromi, yang tujuan akhirnya adalah

menyimpangkan bahkan menghentikan perjuangan Beliau. (lihat: Syaikh

Shafiy ar-Rahman al-Mubarakfuri, ar-Rahîq al-Makhtûm)

47

Page 51: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

48

Para elit politik Makkah mendatangi Rasul dan menawarkan kepadanya

dunia, harta dan kekuasaan agar Rasul Saw. bersedia meninggalkan seruannya.

Dan mereka gagal.

“Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah).

Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap

lunak (pula kepadamu). (QS. al-Qalam: 8-9)

“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang dzalim, yang

menyebabkan kamu disentuh api Neraka, dan sekali-kali kamu tiada

mempunyai seorang penolongpun selain Allah, kemudian kamu tidak akan

diberi pertolongan.” (TQS. Hud [11]: 113)

“Ketika menjelang wafatnya Abu Tholib, Rasulullah

Shallallahu'alaihiwasallam mendatanginya dan ternyata sudah ada Abu Jahal

bin Hisyam dan 'Abdullah bin Abu Umayyah bin Al Mughirah. Maka

Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkata, kepada Abu Tholib: "Wahai

pamanku katakanlah laa ilaaha illallah, suatu kalimat yang dengannya aku

akan menjadi saksi atasmu di sisi Allah." Maka berkata, Abu Jahal dan

'Abdullah bin Abu Umayyah: "Wahai Abu Thalib, apakah kamu akan

meninggalkan agama 'Abdul Muthalib?" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa

sallam terus menawarkan kalimat syahadat kepada Abu Tholib dan bersamaan

itu pula kedua orang itu mengulang pertanyaannya yang berujung Abu Tholib

pada akhir ucapannya tetap mengikuti agama 'Abdul Muthalib dan enggan

untuk mengucapkan laa ilaaha illallah.” (Shahih Bukhari no.1272)

“Dan mereka berkata: "Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu,

niscaya kami akan diusir dari negeri kami.” (QS. Al-Qashash: 57)

48

Page 52: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

49

“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya

akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta

merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-

ayat Kami; mereka itu tempatnya ialah Neraka, disebabkan apa yang selalu

mereka kerjakan.” (QS. Yunus: 7-8)

Fitnah dan ujian pernah dilakukan terhadap Baginda Nabi Saw. oleh

Abu Lahab dan istrinya; Abu Jahal dan istrinya; Uqbah bin Abi Mu'aith, Ubay

bin Khalaf, Umayyah bin Khalaf. Salah seorang dari mereka pernah melempar

Nabi Saw. dengan isi perut hewan sembelihan saat Beliau sedang shalat.

“dari Ibnu Abbas, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah

melakukan shalat, kemudian Abu Jahl datang dan berkata; bukankah aku telah

melarangmu melakukan hal ini? bukankah aku telah melarangmu melakukan

hal ini? bukankah aku telah melarangmu melakukan hal ini? Kemudian Nabi

shallallahu 'alaihi wasallam pergi dan Beliau membentaknya, lantas Abu Jahl

katakan; "Engkau tahu bahwa tidak ada yang mempunyai komunitas bicara

lebih banyak daripadaku." Maka Allah menurunkan ayat (artinya): “Maka

biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), kelak Kami akan

memanggil malaikat Zabaniyah." (QS. Al-'Alaq: 17-18),” Ibnu Abbas berkata;

demi Allah apabila ia memanggil golongannya niscaya ia akan disiksa malaikat

Zabaniyah Allah.” (HR. Tirmidzi no.3272)

“dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, mengenai kutipan ayat

(artinya): "Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah" (QS. Al-„Alaq: 18), ia

berkata: “Abu Jahl berkata: “Apabila aku melihat Muhammad sedang

melakukan shalat niscaya akan aku injak lehernya. Kemudian Nabi shallallahu

'alaihi wasallam berkata: "Seandainya ia melakukannya niscaya para Malaikat

akan menyambarnya dengan jelas." (Sunan Tirmidzi no.3271)

“dari 'Abdullah bin Mas‟ud radhiallahu 'anhu berkata: "Ketika

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang sujud (di dekat Ka‟bah), di

sekeliling Beliau ada orang-orang Musyrikin Quraisy lalu datang 'Uqbah bin

49

Page 53: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

50

Abi Mu'ayth datang dengan membawa jeroan (isi perut) hewan sembelihan lalu

meletakkannya pada punggung Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan Beliau

tidak mengangkat kepala Beliau hingga akhirnya datang Fathimah

Alaihissalam membuangnya dari punggung Beliau dan berseru memanggil

orang yang telah melakukan perbuatan itu. Kemudian Beliau berdo'a: "Ya

Allah, aku serahkan (urusan) para pembesar Quraisy kepada-Mu. Ya Allah aku

serahkan (urusan) Abu Jahal bin Hisyam, 'Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin

Rabi'ah, 'Uqbah bin Abu Mu'aith, Umayyah bin Khalaf atau Ubay bin Khalaf

kepada-Mu." Dan sungguh aku melihat mereka terbantai dalam perang

Badar...” (Shahih Bukhari no.2948)

Semua itu dialami Baginda Rasulullah Saw., betapapun mulianya

kedudukan Beliau dan betapapun agungnya kepribadian Beliau di tengah-

tengah masyarakat.

Karena itu, wajar jika para Sahabat Beliau, apalagi orang-orang lemah

di antara mereka, juga mendapat banyak gangguan atau siksaan, yang tak kalah

kejam dan mengerikan.

Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu: … “Abu

Jahal berkata; "Wahai Abu Shafwan (Umayyah bin Khalaf), siapakah orang

yang bersamamu ini?" Umayyah berkata; "Dia adalah Sa'ad (Sa'ad bin

Mu'adz)" Abu Jahal berkata kepada Umayyah: "Mengapa kamu biarkan dia

thawaf dengan aman. Sungguh kalian telah membantu orang yang keluar dari

agamanya dan kalian juga telah berjanji untuk menolong dan membantu.

Sungguh demi Allah, kalau kamu bukan bersama Abu Shafwan, kamu tidak

akan bisa kembali kepada keluargamu dengan selamat." Maka Sa'ad berkata

kepadanya dengan meninggikan suaranya; "Demi Allah, seandainya engkau

menghalangiku thawaf pasti aku akan menghalangimu mengambil jalan ke

Madinah dengan cara yang lebih keras." Umayyah berkata kepada Sa'ad:

"Jangan kamu tinggikan suaramu di hadapan Abu Al Hakam (Abu Jahal)

karena dia adalah pembesarnya penduduk lembah ini (Makkah)." Sa'ad

berkata; "Biarkanlah kami, wahai Umayyah. Demi Allah, sungguh aku telah

mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda (bahwa):

sesungguhnya mereka (kaum Muslimin) akan memerangi kamu." Umayyah

bertanya; "Di Makkah?" Sa'ad menjawab: "Aku tidak tahu." Hal ini membuat

Umayyah sangat kaget. … “(akhirnya) Allah membunuhnya di medan perang

Badar.” (Shahih Bukhari no.3656) Abu Jahal dan Ummayah terbunuh di

perang Badar.

50

Page 54: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

51

Bilal bin Rabbah pernah disiksa secara kejam oleh Umayah bin Khalaf

al-Jamhi. Bilal dibaringkan di bawah terik matahari dalam kelaparan,

kemudian sebuah batu besar diletakkan di dadanya.

Hal yang sama menimpa keluarga Yasir ra., bahkan lebih tragis. Abu

Jahal menyeret mereka ke tengah padang pasir yang panas membara dan

menyiksa mereka dengan kejam. Yasir ra. meninggal dunia ketika disiksa.

Istrinya, Sumayyah (ibu 'Ammar), juga menjadi syahidah. Siksaan terhadap

Ammar bin Yasir juga semakin keras. (Ibn Hisyam, Sîrah Ibn Hisyam, 1/319;

Muhammad al-Ghazaliy, Fiqh as-Sîrah hlm. 82)

Dakwah Islamnya Nabi Muhammad Saw. dan para sahabat ra.

mengalami berbagai ujian, penindasan, stigmatisasi negatif, hingga

pemboikotan. Beliau “hanya” menyampaikan saja dengan lisan, tanpa

kekerasan (lâ mâaddiyah); menyampaikan akidah dan syariah Islam;

menyampaikan apa yang harus diyakini dan apa yang harus diingkari;

menyampaikan apa yang harus dikerjakan dan apa yang harus ditinggalkan.

Beliau menyerukan La ilaha illaLlah Muhammadur rasuluLlah. Mayoritas

tokoh dan masyarakat Makkah tidak mau mendukung dakwahnya Nabi

Muhammad Saw. dan para Sahabat ra.

Rasulullah Saw. tidak pernah melakukan peperangan sama sekali

sebelum berdirinya negara Islam, yakni Nabi Saw. tidak menjadikan perang

sebagai cara untuk mendirikan negara, bahkan Nabi Saw. melarang hal itu

dengan sangat keras.

Disebutkan dalam Shahīh Al-Bukhāri dari Khabbab bin Al-Arat yang

berkata: “Kami pernah mengadu kepada Rasulullah Saw., ketika itu Beliau

sedang berada di bawah naungan Ka‟bah dengan berbantalkan kain selimut

Beliau. Kami berkata: “Apakah tidak sebaiknya Engkau memohonkan

pertolongan buat kami? Apakah tidak sebaiknya engkau berdo‟a memohon

kepada Allah untuk kami?”

Beliau bersabda: “Dahulu ada seorang laki-laki dari ummat sebelum kalian,

dibuatkan lubang di tanah untuknya lalu ia dimasukkan di dalamnya, lalu

diambilkan gergaji, kemudian gergaji itu diletakkan di kepalanya lalu ia

dibelah menjadi dua, namun hal itu tidak menghalanginya dari agamanya. Dan

ada lagi yang disisir dengan sisir dari besi mengenai tulang dan urat di bawah

dagingnya, namun hal itu tidak menghalanginya dari agamanya. Demi Allah,

sungguh urusan (sistem Islam) ini akan sempurna sehingga orang yang

mengendarai unta berjalan dari Shan‟a ke Hadhramaut, tidak ada yang

51

Page 55: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

52

ditakutinya melainkan Allah, atau terhadap serigala atas kambing-kambingnya,

akan tetapi kalian sangat tergesa-gesa.”

Juga disebutkan dalam Tafsīr Ibnu Katsīr dari Ibnu Abbas bahwa Abdul

Rahman bin Auf dan para sahabatnya datang kepada Nabi Saw. di Makkah dan

berkata: “Wahai Rasulullah, kami dahulu berada dalam kemuliaan padahal

kami orang-orang musyrik, kemudian tatkala kami beriman kami menjadi

hina.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya aku diperintahkan untuk memberi

maaf, maka janganlah memerangi mereka.”

Di zaman itu problem sosial-ekonomi sama seperti sekarang. Kaum

Muslim saat itu bahkan pernah diboikot oleh kafir Qurays selama sekitar tiga

tahun lamanya. Namun, Nabi Saw. tidak mengubah aktivitas dakwahnya

dengan bermanis muka, memberantas kemiskinan terlebih dahulu,

memberantas buta huruf terlebih dahulu, tidak menyinggung sistem kufur,

berbasa-basi, berpura-pura, berkompromi demi mendapat ridhanya para

pembesar kafir Qurays. Sama sekali Rasulullah Saw. tidak pernah terlibat

dalam musyawarah para pejabat musyrik Quraisy di Darun-Nadwah. Beliau

juga tidak pernah mengkompromikan risalah Islam dengan keinginan mereka.

Syara‟ memang tidak membolehkan mengambil sarana yang haram untuk

memenuhi suatu kewajiban. Beliau tidak menoleh sedikitpun, kecuali kepada

risalah Islam, tanpa senjata apapun kecuali keyakinannya yang amat mendalam

terhadap risalah Islam yang dibawanya.

Patut dicatat, bahwa Beliau Saw. tetap teguh tidak mau sedikitpun

berkompromi dengan sistem kufurnya para petinggi Makkah meskipun dengan

begitu akibatnya Beliau dan para Sahabat menghadapi penindasan, syariah

Islam sedikitpun tidak bisa diberlakukan dalam pemerintahan, jajaran penguasa

musyrik terus menjalankan hukum-hukum kufur, dan mayoritas penduduk

Makkah tetap musyrik.

Jika umat Islam tidak bersabar dengan metode yang sahih maka

perjuangan dakwah Islam tidak akan berhasil menang dengan pertolongan

Allah Swt.

“Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: "Sesungguhnya aku

tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Asy-

Syu‟araa: 216)

52

Page 56: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

53

“Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata,

orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata:

"Datangkanlah al-Qur‟an yang lain dari ini atau gantilah dia." Katakanlah:

"Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak

mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut

jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat).” (QS.

Yunus: 15)

“Dan sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang

telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong

terhadap Kami; dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi

sahabat yang setia.” (QS. Al-Isra‟: 73)

“Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu,

akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang

dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka.

Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah.

53

Page 57: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

54

Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul

itu.” (QS. Al-An‟am: 34)

“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana

diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan

janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang

kamu kerjakan.” (QS. Hud: 112)

“Mereka memikirkan tipudaya. Allah menggagalkan tipudaya itu. Allah

adalah sebaik-baik Pembalas tipudaya.” (QS. al-Anfal [8]: 30)

Petinggi yang zalim –berdampak atas orang banyak dengan

kezalimannya– tak layak diikuti dan harus dipahamkan kepada umat

penyimpangannya:

“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina;

yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah; yang banyak

menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa; yang

kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya; karena dia mempunyai

(banyak) harta dan anak.” (QS. Al-Qalam: 10-14)

“Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang

mendustakan perkataan ini (al-Qur‟an). Nanti Kami akan menarik mereka

54

Page 58: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

55

dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka

ketahui,” (QS. Al-Qalam: 44)

Karena itu, merupakan keharusan untuk menjelaskan dan membongkar

makar, tipudaya dan strategi mereka. Dengan begitu, umat selamat dari makar

mereka dan tidak bisa dijadikan alat oleh mereka. Ini merupakan bagian dari

perjuangan politik (kifâh as-siyasî) yang harus dilakukan.

Meski dakwah politik itu berat dan sungguh tidak mudah, di balik itu

dakwah politik mempunyai keutamaan yang justru tidak sedikit. Mereka yang

melaksanakannya insyaAllah akan mendapat pahala yang agung (tsawab[un]

„azhim) karena dianggap melakukan jihad yang paling utama (afdhal al-jihad).

Kalaupun sampai mati dalam menjalankan dakwah politik, itu bukan mati

konyol atau mati sia-sia, melainkan mati syahid yang sangat mulia di sisi Allah

Swt. InsyaAllah.

Al-Hafizh Abu Zakariya bin Syarf an-Nawawi dalam Riyaadh ash-

Shaalihiin menyebutkan:

Hadits dari Abu Sa‟id al-Khudri ra., Nabi -shallallaahu „alayhi wa sallam-,

pernah bersabda:

أفض له د ك مة دل د س ط ن ج ار “Jihad yang paling utama adalah perkataan yang haq kepada penguasa yang

zhalim.” (HR. Imam at-Tirmidzi dalam Bab. al-Fitan No.2175 dan Abu

Dawud)

Hadits dari Abu Abdullah Thariq bin Syihab al-Bajali bahwa seorang pria

bertanya kepada Nabi -shallallaahu „alayhi wa sallam-: “Jihad apa yang paling

utama?” Nabi -shallallaahu „alayhi wa sallam- menjawab:

ك مة حقي د س ط ن ج ار “Perkataan yang haq di hadapan penguasa yang zhalim.” (Imam an-Nasa‟i

meriwayatkannya dalam Bab Fadhl Man Takallama bil Haq ‟Inda Imaam

Jaa‟ir; Imam al-Mundziri menyatakan dalam at-Targhiib bahwa sanad hadits

ini shahih (Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan at-Tirmidz, al-Hafizh al-

Mubarakfuri, juz. VI/ hlm. 396)

Menjelaskan hadits ini, Dr. Mushthafa al-Bugha menuturkan:

“Sesungguhnya perbuatan menyuruh kepada yang ma‟ruf dan melarang dari

yang mungkar di hadapan penguasa yang zhalim termasuk seutama-utamanya

jihad, karena perbuatan tersebut menunjukkan sempurnanya keyakinan

55

Page 59: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

56

pelakunya, di mana ia menyampaikannya di hadapan penguasa yang zhalim

nan otoriter dan ia tak takut terhadap kejahatan dan penindasannya, bahkan ia

menjual dirinya untuk Allah (berkorban demi memperjuangkan agama Allah),

… dan dalam perkara ini terdapat bahaya yang lebih besar ketimbang bahaya

peperangan di medan perang.” (Nuzhat al-Muttaqiin Syarh Riyaadh ash-

Shaalihiin, Dr. Mushthafa al-Bugha dkk., juz. I/ hlm. 216-217)

Dalam riwayat lainnya dari Imam at-Tirmidzi, dari Abu Sa‟id al-

Khudri:

إن من أ ظم له د ك مة دل د س ط ن ج ار “Sesungguhnya di antara seagung-agungnya jihad adalah menyampaikan

kalimat yang adil di hadapan penguasa yang zhalim.” (HR. At-Tirmidzi)

Al-Hafizh Abu al-A‟la al-Mubarakfuri (w. 1353 H) menjelaskan

bahwa: “(كلمة عدل) yakni kalimat yang benar sebagaimana dalam riwayat

lainnya dan maksudnya adalah kalimat yang mengandung faidah menyuruh

kepada yang ma‟ruf dan melarang dari yang mungkar baik berupa lafazh di

lisan atau yang semakna dengannya seperti tulisan dan yang semisalnya.”

(Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan at-Tirmidzi, al-Hafizh al-Mubarakfuri, juz.VI/

hlm.396)

Menggalang Kekuatan Riil

Kemenangan perjuangan Rasulullah tidak bisa dilepaskan dari usaha

untuk meminta pertolongan (thalabun-nushrah) yang Beliau lakukan pada

tahun ke-8 kenabian, khususnya setelah wafatnya paman Nabi Saw., Abu

Thalib, dan istri tercintanya, Khadijah ra., serta semakin meningkatnya

gangguan dari kaum Quraisy. Itu terjadi di penghujung fase kedua dalam

thariqah (metode) dakwah Rasulullah Saw., yaitu fase interaksi dengan

masyarakat (at-tafa‟ul ma‟a al-ummah). Thalabun-nushrah kepada ahl al-

quwwah (para pemilik kekuatan riil) ditempuh guna mendapatkan perlindungan

bagi dakwah dan jalan meraih kekuasaan (istilam al-hukmi) bagi penerapan

sistem Islam.

Konsolidasi dua kekuatan, yaitu kekuatan politik partai ideologi Islam

beserta umat di satu sisi, dan kekuatan militer (ahl an-nushrah) di sisi lain,

56

Page 60: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

57

mutlak diperlukan untuk menjamin suksesnya peralihan kekuasaan (istilam al-

hukm) untuk Islam.

Ibnu Saad dalam kitabnya At-Thabaqat, sebagaimana ditulis Ahmad al-

Mahmud dalam kitab Ad-Da‟wah ila al-Islam, menyebutkan Rasulullah Saw.

mendatangi tak kurang dari 15 kabilah para pemilik kekuatan riil dan

pengaruh; di antaranya Kabilah Kindah, Hanifah, Bani „Amir bin Sha‟sha‟ah,

Kalb, Bakar bin Wail, Hamdan, dan lain-lain. Kepada setiap kabilah,

Rasulullah Saw. mengajak mereka masuk Islam sekaligus konsekuensinya

yaitu memberikan nushrah kepada perjuangan dakwah, memberikan kekuasaan

dengan bai‟at mereka dan kaumnya kepada Beliau dengan kerelaan dan

kesadaran.

Kabilah-kabilah di luar Makkah biasa datang ke Pasar „Ukadz, maka

Beliau Saw. berdakwah juga di sana. Banyak kabilah dari luar Makkah datang

tiap tahun ke Makkah baik yang datang untuk berdagang maupun yang hendak

melakukan ibadah di sekitar Ka‟bah, maka Beliau Saw. juga berdakwah di

jalan-jalan dan Mina.

أخرج ل كم أبو اع م ا هق ن : (220ص/ 7ج)ج ف ف ح ا ري مل أمر ا ه أن يعرض »: ق ل– رض ه – ل بن أب اب

ر ى بن كثي ن « افسه ى اق ا خرج أا معه أبو ب ر إل منمل أمر ا ه أن يعرض افسه ى ق ا اعرا »: ق ل– رض ه –

اعرض « خرج أا معه أبو ب ر حت دفع إل س من اس اعرا ى اق ا يع أن يعرض ا ب ص ى ه آاه س م افسه د و ه

فط ب ا صرة هذ . ى رؤس اق ا ا قدمو لم ية اس د اه اد و ها س رد رأي أ أس وا، إن هو ح م ر أمر به ا ه فهو اعلج

. اشر أ اطريقة اشر ة ا ق ق هدف ر

57

Page 61: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

58

“Disebutkan di dalam Kitab Fath al-Baariy, Juz 7/220: “Imam al-

Hakim, Abu Nu‟aim, dan al-Baihaqiy mengeluarkan sebuah riwayat dari „Ali

bin Abi Thalib ra., bahwasanya ia berkata, “Ketika Allah memerintahkan Nabi-

Nya untuk menawarkan dirinya kepada kabilah-kabilah, maka Beliau dan saya,

dan Abu Bakar keluar menuju Mina.”

“Imam Ibnu Katsir menuturkan riwayat dari Ali bin Abi Thalib ra.,

bahwasanya ia berkata, “Ketika Allah Swt. memerintahkan Nabi-Nya untuk

menawarkan dirinya kepada kabilah-kabilah Arab, maka Beliau dan saya, dan

Abu Bakar keluar, hingga kami berkunjung dari satu majelis ke majelis lain

dari majelis-majelisnya orang Arab.”

“Yang dimaksud dengan [“menawarkan diri kepada para kabilah”]

adalah Nabi Saw. menawarkan dirinya dan dakwahnya kepada pemimpin-

pemimpin kabilah, agar mereka memberikan perlindungan dan dukungan

kepada Beliau dan dakwahnya. Thalabun Nushrah ini, bukanlah sekedar

pendapat atau cara (uslub), akan tetapi ia adalah hukum syariat yang

diperintahkan Allah Swt. kepada Nabi-Nya. Thalabun Nushrah adalah solusi

syar‟iy, atau metode syar‟iy untuk merealisasikan tujuan-tujuan syar‟iy.”

(Syaikh Mahmud ‟Abd al-Karim Hasan, Al-Taghyiir, hal.56)

Dari Jabir bin Abdullah berkata bahwa Nabi

Shallallahu'alaihiwasallam menawarkan dirinya kepada orang-orang pada

musim Haji, dengan bersabda: "Adakah orang yang mau membawaku kepada

kaumnya, karena orang-orang Quraisy telah melarangku untuk menyampaikan

firman Rabb-ku AzzaWaJalla?" (HR. Ahmad no.14659)

“(Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) mengikuti mereka di tempat

mereka singgah, di pasar, di Majannah, Ukazh dan di tempat mereka singgah di

Mina dengan menyerukan: “Siapa yang memberi perlindungan dan

menolongku sehingga saya dapat menyampaikan risalah-risalah Rabb-ku

AzzaWaJalla, dia akan mendapatkan Surga” (HR. Ahmad no.14126 dari Jabir

bin Abdullah)

Diriwayatkan: “Beliaupun meminta mereka untuk membenarkan

Beliau, dan memberikan perlindungan kepadanya.” (Ibn Hisyam, As-Sirah an-

Nabawiyyah, II/36)

Riwayat dari Az-Zuhri yang dikutip oleh Ibnu Qoyyim:

58

Page 62: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

59

ك ن ممن يسمى ا من اق ا اذين أ هم رسول ص ى ه س م د هم رض افسه هم ب و مر بن صعصعة م را بن حصفة ف رة

غس ن مرة ح فة س م س ب و ا ضر ب و ا ك دة ك ب ل رث بن كعب ذرة لض رمة ف م يس جب م هم أحد

“Dan di antara yang disebutkan kepada kami dari nama kabilah-kabilah yang

didatangi Rasulullah Saw., Beliau seru mereka, dan Beliau tawarkan diri

Beliau kepada mereka, adalah: Bani Amir bin Sha‟sha‟ah, Muharib bin

Hashafah, Fazarah, Ghassan, Murrah, Hanifah, Sulaim, „Abas, Bani An-Nadhr,

Bani Al-Baka‟, Kindah, Kalb, Al-Harits bin Ka‟ab, „Adzrah, dan Al-

Hadharamah. Dan tidak satupun dari mereka yang menerima (tawaran Nabi

Saw. tersebut).” (Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, Zad Al-Ma‟ad, juz 3 hal.38)

Disebutkan di beberapa riwayat ada kabilah-kabilah tertentu yang

melakukan negosiasi dari tawaran Rasulullah Saw. tersebut. Di antaranya

adalah Bani „Amir bin Sha‟sha‟ah berikut ini:

ن ا هري أن رسول ص ى ه س م أ ى ب مر بن صعصعة يق ل اه – فد هم إل ج رض هم افسه فق ل اه رج م هم

او أن أخذت هذ افت من قريش ، ألك ت به : – ب رة بن فر س اعرا ، ث ق ل أرأيت إن حنن ب يع ك ى أمرك ، ث أظهرك ى من خ اف ، أي ون ا ألمر من بعدك ؟ ق ل ألمر إل يضعه ح يش فق ل اه أف هدف حنورا ا عرا د ا ، ف ذ أظهرك ك ن ألمر اغيا ال

ح جة ا بأمرك ، فأبو ه“Dari Az-Zuhri, bahwa Rasulullah Saw. suatu ketika mendatangi Bani Amir

bin Sha‟sha‟ah, kemudian menyeru mereka kepada Allah Swt. dan

59

Page 63: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

60

menawarkan diri Beliau kepada mereka, lalu berkata seorang laki-laki dari

mereka –dikenal dengan nama Biharah bin Firas-: “Demi Allah jika aku

mengambil pemuda ini dari tangan suku Quraisy niscaya aku akan memakan

(memerangi) bangsa Arab,” kemudian dia melanjutkan: “Bagaimana

pendapatmu, jika kami membai‟atmu atas urusanmu (yang kamu tawarkan) itu

kemudian Allah Swt. memenangkanmu dari siapa-siapa yang menentangmu,

apakah sepeninggalmu urusan itu (kekuasaan) menjadi milik kami?” Nabi Saw.

menjawab: “Urusan itu kembali kepada Allah Swt., Dia akan memberikannya

kepada siapa-siapa yang dikehendaki-Nya.” Kemudian dia berkata: “Apakah

engkau hendak mengorbankan leher-leher kami bagi suku-suku Arab demi

melindungimu, tapi jika Allah memenangkanmu nanti urusan itu diberikan

kepada selain kami, kami tidak butuh pada urusanmu itu,” maka mereka

enggan menerima tawaran tersebut.” (Ibnu Hisyam, As-Siroh An-Nabawiyyah,

juz 1 hal.424-425)

Ibnu Hisyam berkata: Rasulullah berada di tempat-tempat istirahat para

kabilah Arab (pada musim haji) kemudian Beliau bersabda, “Hai Bani Fulan

Aku ini adalah RasulAllah (yang diutus) kepada kalian, yang memerintahkan

kalian agar kalian menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan

sesuatu apapun, dan meninggalkan apa yang kalian sembah selain Dia. Yaitu,

beragam sembahan ini. Hendaklah kalian beriman kepadaku, membenarkan

aku, dan melindungi aku sehingga aku (mampu) menyampaikan dari Allah

apa-apa yang aku diutus dengannya.” (Sirah Ibnu Hisyam bi Syarhi al-Wazir

al-Maghribi, jilid I/285)

Dan Ibnu Hisyam berkata lagi: Itulah yang dilakukan Rasulullah Saw.

setiap kali menemui orang-orang (para kabilah arab). Ketika orang-orang

berkumpul di saat musim haji, Beliau mendatangi dan menyeru mereka untuk

beriman kepada Allah dan kepada Islam, serta menawarkan diri Beliau (untuk

dilindungi) pada mereka dan menjelaskan (pada mereka) hal-hal yang Beliau

bawa dari Allah, berupa petunjuk dan rahmat. Dan apabila Beliau mendengar

seorang ternama dan terhormat datang ke Mekah, pasti Beliau mendatanginya

dan menyerunya kepada Allah, dan menawarkan Islam kepada mereka.

Ibnu Hisyam berkata, bahwa Beliau mendatangi kabilah Kilab di

tempat-tempat istirahat mereka, yang dikenal sebagai Bani Abdillah. Kemudian

Rasulullah menyeru mereka agar beriman kepada Allah Swt. dan menawarkan

diri Beliau pada mereka. Bahkan sampai berkata pada mereka, “Ya Bani

Abdillah, sesungguhnya Allah azza wa jalla telah memberi kebaikan kepada

60

Page 64: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

61

nama bapak kalian.” (Sirah Ibnu Hisyam bi Syarhi al-Wazir al-Maghribi, jilid

I/286)

Meski berulang ditolak, menghadapi berbagai kesulitan, dan kesusahan,

Rasulullah Saw. tetap saja mengusahakan pertolongan kekuatan riil hingga

berhasil setelah sekitar 3 tahun. Rasulullah Saw. tidak berusaha menggantinya

dengan metode lain. Kabilah Tsaqif di Thaif membuat kaki Beliau berdarah-

darah. Satu kabilah lainnya menolak Beliau. Kabilah lainnya memberikan

syarat kepada Beliau. Meski demikian, Beliau terus teguh di atas thariqah yang

telah diwahyukan oleh Allah kepada Beliau. Pengulangan perkara yang di

dalamnya ada kesulitan merupakan qarinah (indikasi) yang jazim (tegas) yang

menunjukkan secara syar‟i, bahwa perkara itu adalah fardhu sebagaimana yang

ada dalam ketentuan ushul. (lihat: al-„Alim „Atho bin Kholil, Taisir Al-Wushul

ila Al-Ushul, hlm.21) Thalabun-nushrah merupakan perintah Allah Swt.,

bukan inisiatif Rasulullah Saw. sendiri atau sekadar tuntutan keadaan.

Daulah Islam haruslah ditegakkan dengan benar, secara syar‟i, sehingga

menjadi negara yang agung bobotnya, kuat kekuasaannya. Negara yang tidak

di bawah kendali atau dominasi negara lain, mandiri militernya, sanggup

menerapkan Islam di dalam negeri dan mengembannya ke luar negeri dengan

dakwah dan jihad futuhat. Negara yang membuat negara-negara kafir gemetar.

Negara Islam yang dicintai oleh Allah Swt., Rasul-Nya dan kaum Mukmin;

yang memasukkan kebahagiaan di hati kaum Muslim dan memasukkan

kemuliaan di negeri mereka.

Rasulullah akhirnya mendapat kesempatan berbicara dengan

sekelompok yang datang dari Yatsrib (Madinah) ke kota Makkah yang

merupakan sekutu Quraisy. Mereka dipimpin oleh Abu al-Haisar dan Anas bin

Rafi‟. Bersamanya ikut sekelompok orang dari Bani Asyhal, termasuk Iyas bin

Mu‟adz. Mereka merupakan representasi dari kabilah Khazraj yang merupakan

kabilah Madinah yang kuat dan ahli perang. Kemudian Rasulullah berbicara

dengan sekelompok pemuka Khazraj yang berjumlah 6 orang. Merekapun rela

dengan tugas meyakinkan kaumnya. Sehingga pertolongan/perlindungan

(nushrah) didapatkan melalui mereka.

Patut dicatat, sekelompok dari kabilah Khazraj tersebut mau menerima

dakwah Rasulullah Saw. meskipun mereka mengetahui bahwa Beliau Saw.

beserta gerakannya dipandang sebelah mata oleh mayoritas warga, ditolak,

didustakan, dilarang dan ditindas oleh para petinggi Makkah.

61

Page 65: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

62

Pada tahun berikutnya, mereka kembali menemui Rasulullah Saw.

Jumlah mereka pada saat itu adalah 12 orang. Pada pertemuan itu terjadilah

peristiwa Bai‟at Aqabah I.

“'Ubadah bin Ash Shamit adalah sahabat yang ikut perang Badar dan

juga salah seorang yang ikut bersumpah pada malam Aqobah, dia berkata;

bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika berada di

tengah-tengah sebagian sahabat:

ب يعون ى أن ال شركو ب ا زه ال سرقو ال ن او ال نق ن و أ الدكم ال أ و ب نه ن نف نر اه بني أيدي م أرج م ال نعصو ف معر ف فمن

ان فنهو ف م م فأجره ى ا زه من أص ا من ذا فنعوقب ف ادكفز رة اه من أص ا من ذا ثز س نره ا زه فنهو إل ا زه إن ف

ه إن قن ه “Berbai'atlah kalian kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu

apapun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kalian, tidak

membuat kebohongan yang kalian ada-adakan antara tangan dan kaki kalian,

tidak bermaksiat dalam perkara yang ma'ruf. Barangsiapa di antara kalian yang

memenuhinya maka pahalanya ada pada Allah dan barangsiapa yang

melanggar dari hal tersebut lalu Allah menghukumnya di dunia maka itu

adalah kafarat baginya, dan barangsiapa yang melanggar dari hal-hal tersebut

kemudian Allah menutupinya (tidak menghukumnya di dunia) maka urusannya

kembali kepada Allah, jika Dia mau dimaafkannya atau disiksanya." Maka

kami membai'at Beliau untuk perkara-perkara tersebut.” (Shahih Bukhari

no.17)

Lalu dikirimlah Mush‟ab bin Umair ke kota Madinah untuk membina

orang-orang yang telah memeluk Islam, menyebarluaskan risalah Islam, meraih

dukungan dari tokoh-tokoh kabilah, dan mempersiapkan pondasi masyarakat

untuk membangun peradaban Islam dalam format Daulah Islamiyah. Pada

musim haji tahun berikutnya datang 73 laki-laki dan 2 orang wanita dari

Madinah. Mereka bersedia menyerahkan loyalitasnya hanya kepada Allah dan

Rasul-Nya, serta siap sedia untuk membela dan memperjuangkan risalah Islam

62

Page 66: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

63

dari ancaman musuh-musuh Islam. Peristiwa tersebut dikenal sebagai Bai‟at

Aqabah II.

Pada tahun ke-12 kenabian, Rasulullah mendapatkan nushrah dari

kaum Anshar. Kaum yang juga telah dibina itu menyerahkan kekuasaan

mereka di Yatsrib (Madinah) kepada Rasulullah Saw. tanpa syarat. Kaum

Anshar termasuk para petingginya ridha dengan sistem yang diridhai Allah dan

Rasul-Nya serta meninggalkan sistem kufur sepenuhnya.

Keberhasilan thalab an-nushrah ini ditandai dengan peristiwa Bai‟at

„Aqabah I dan II. Bai‟at „Aqabah I adalah bai‟at oleh kaum Anshar untuk

menyatakan keIslaman, disertai dengan segala konsekuensinya, seperti

meninggalkan zina, tidak mencuri, dan sebagainya. Sedangkan Bai‟at „Aqabah

II adalah bai‟at untuk memberikan perlindungan kepada Nabi dan Islam,

sebagaimana melindungi diri, harta dan keluarga mereka. Karena itu, Bai‟at II

ini menandai penyerahan kekuasaan dari kaum Anshar kepada Nabi Saw.

secara de yure.

Dari Jabir bin Abdullah disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu

'alaihi wasallam bersabda: "Kalian (kaum Anshor) berbaiat kepadaku untuk

mendengar dan taat baik dalam keadaan semangat maupun malas, dan berinfak

baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Untuk ber-amar ma'ruf dan nahi

munkar. Kalian berkata karena Allah untuk tidak takut karena Allah terhadap

orang yang mencela. Kalian menolongku dan menghalangi (musuh) jika saya

datang kepada kalian sebagaimana kalian melindungi kalian sendiri, istri-istri

kalian dan anak-anak kalian. Niscaya kalian mendapatkan Syurga." (HR.

Ahmad no.13934)

Sebelum kekuasaan Islam terwujud memang telah terjadi pembinaan

Islam yang sangat intensif di tengah-tengah masyarakat Madinah oleh Sahabat

Beliau Saw., Mush‟ab bin Umair ra. Akhirnya, Islam menjadi opini umum di

tengah-tengah masyarakat Madinah kurang lebih hanya dalam waktu 1 tahun.

Pada saat itulah, para pemimpin dari suku Aus dan Khazraj akhirnya

memberikan penuh dukungan dan kekuasaannya kepada Nabi Saw. melalui

peristiwa Baiat Aqabah II di Bukit Aqabah. Daulah Islam ditegakkan, dengan

izin Allah, melalui tangan-tangan ksatria yang perdagangan dan jual-beli tidak

bisa melenakan mereka dari mengingat Allah.

Setelah Bai‟at Aqabah II itu, Nabi Saw. menyuruh para sahabat untuk

hijrah ke Madinah. Baginda Saw. dengan ditemani Abu Bakar ra. kemudian

menyusul mereka.

63

Page 67: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

64

“dari 'Aisyah radliallahu 'anha, dia berkata, "Abu Bakar pernah

meminta izin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk hijrah ketika

gangguan (orang-orang Quraisy) semakin menjadi-jadi, lalu Beliau bersabda

kepadanya: "Berdiam saja dulu." Abu Bakar berkata, "Wahai Rasulullah,

apakah anda hendak menunggu perintah (Allah)?" Rasulullah shallallahu

'alaihi wasallam bersabda: "Aku berharap hal itu." (Shahih Bukhari no.3784)

Suraqah bin Ju'syam berkata: “Aku berkata kepada Beliau (Saw.):

"Sesungguhnya kaum anda telah membuat sayembara berhadiah atas engkau."

Lalu aku menceritakan kepada mereka apa yang sedang diinginkan oleh orang-

orang atas diri Beliau. Kemudian aku menawarkan kepada mereka berdua

perbekalan dan harta bendaku, namun keduanya tidaklah mengurangi dan

meminta apa yang ada padaku. Akan tetapi Beliau berkata: "Rahasiakanlah

keberadaan kami." (Shahih Bukhari no. 3616) Lalu Rasulullah shallallahu

'alaihi wasallam melanjutkan perjalanan.

Ibnu Syihab berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az

Zubair: “Kaum Muslimin di Madinah telah mendengar keluarnya Rasulullah

shallallahu 'alaihi wasallam dari Makkah, dan mereka setiap pagi pergi ke

Harrah untuk menyambut kedatangan Beliau sampai udara terik tengah hari

memaksa mereka untuk pulang. Pada suatu hari, ketika mereka telah kembali

ke rumah-rumah mereka, setelah menanti dengan lama, seorang laki-laki

Yahudi naik ke atas salah satu dari benteng-benteng mereka untuk keperluan

yang akan dilihatnya, tetapi dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi

wasallam dan shahabat-shahabatnya berpakaian putih yang hilang timbul

ditelan fatamorgana (terik panas). Orang Yahudi itu tidak dapat menguasai

dirinya untuk berteriak dengan suaranya yang keras: "Wahai orang-orang Arab,

inilah pemimpin kalian yang telah kalian nanti-nantikan." Serta merta Kaum

Muslimin berhamburan mengambil senjata-senjata mereka dan menyongsong

kedatangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di punggung Harrah.

Beliau berdiri berjajar dengan mereka di sebelah kanan hingga Beliau singgah

di Bani 'Amru bin 'Auf. Hari itu adalah hari Senin bulan Rabi'ul Awwal.”

(Shahih Bukhari no. 3616)

Sesampainya, Beliau disambut sebagai seorang pemimpin dan kepala

negara Islam, de facto. Semuanya ini membutuhkan waktu, karena memang

Nabi Saw. hendak mewujudkan negara, membangun masyarakat dan

peradaban yang luhur nan mulia.

64

Page 68: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

65

Allah Swt. memberikan janji pertolongan-Nya kepada umat Islam yang

berjuang sesuai tuntunan-Nya.

ا ن صرنز من ين صره إنز اقويي ي “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.

Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al

Hajj: 40)

م ا زصر إالز من د ا زه إنز ا زه ي ح م “Kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa

lagi Maha Bijaksana.” (QS. al-Anfal [8]: 10)

Jadi, thalabun-nushrah adalah ujung dari satu-satunya metode sahih

dalam usaha meraih kekuasaan untuk Islam, karena hal ini ditunjukkan secara

nyata oleh Baginda Rasulullah Saw. dalam perjuangannya.

“Katakanlah, “Kebenaran telah datang dan kebathilan telah lenyap. Sungguh,

kebatilan itu pasti lenyap.” (QS. al-Isra‟ [17]: 81)

Tugas umat Islam adalah menyampaikan kebenaran apa adanya. Ketika

kebenaran tampak maka kebathilan akan lenyap. Kebathilan hanya akan

tampak kebathilannya dan akan kalah ketika kebenaran disuarakan dengan

lantang.

“Sebenarnya Kami melontarkan yang haq kepada yang bathil lalu yang haq itu

menghancurkannya, maka dengan serta merta yang bathil itu lenyap. Dan

kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat

yang tidak layak bagi-Nya).” (QS al-Anbiya‟ [21]:18)

Tanpa amar ma‟ruf nahi munkar yang terang maka kebathilan akan

terus merajalela. Diam dari menyatakan kebenaran adalah amalan yang buruk.

Membiarkan kebathilan adalah amalan yang buruk.

65

Page 69: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

66

Harus diingat, thalabun nushrah adalah aktivitas politik, bukan

aktivitas militer. Aktivitas militer bisa dilakukan bersama ahlun-nushrah

setelah terwujud kekuasaan dan kekuatan riil itu bagi Islam. Setelah tegaknya

daulah Islam tentu kekuatan militer menjadi kebutuhan yang wajib untuk terus

diperkuat.

Memenuhi Kewajiban Penerapan Sistem Islam

Telah ada teladan dari Rasulullah Saw. mengenai Penerimaan

Kekuasaan (Istilamil Hukmi) dan Penerapan Sistem Islam secara utuh serta

menyeluruh (Tathbiq Ahkamul Islam), lalu pengembanannya sebagai risalah ke

seluruh penjuru dunia, hingga terus dilanjutkan oleh para khalifah pengganti

Beliau sebagai kepala negara.

Setelah proses thalabun-nushrah berhasil, tahapan selanjutnya adalah

penerapan syariah Islam sebagai hukum dan perundang-undangan bagi

masyarakat dan negara secara kaffah. Sebagaimana yang pernah dilaksanakan

oleh Rasulullah Saw. dan para sahabat, setelah Beliau mendapatkan Bai‟atul

Aqabah II, Beliau melanjutkan dengan hijrah ke Madinah. Di Madinah inilah

Rasulullah Saw. dapat memulai peradaban baru, menerapkan syariah Islam

secara kaffah dalam institusi negara, yakni Daulah Islamiyah. Penerapan

syariah Islam ini ditandai dengan pemberlakuan Piagam Madinah yang wajib

ditaati oleh seluruh warga negara, baik Muslim maupun non-Muslim.

Sistem Negara Khilafah Islam tegak di atas empat pilar: (1) As-

Siyaadah (kedaulatan) berada di tangan syara‟; (2) As-Sulthon (kekuasaan)

berada di tangan rakyat; (3) Mengangkat satu orang Khalifah fardhu atas

seluruh kaum Muslim; (4) Hanya Khalifah yang berhak mengadopsi hukum

syariah (An-Nabhani, Muqoddimah ad-Dustur, hlm 109). Jika salah satu saja

dari empat pilar tersebut tiada, maka suatu pemerintahan tidak bisa disebut

sebagai pemerintahan Islam (An-Nabhani, Ad-Daulah Al-Islamiyyah, hlm 201).

1) As-Siyaadah (kedaulatan) berada di tangan syara’

Kedaulatan adalah otoritas absolut tertinggi, sebagai satu-satunya

pemilik hak untuk menetapkan hukum segala sesuatu dan perbuatan (Al-

Kholidi, Qowaid Nizhom al-Hukm fi al-Islam, hal. 24). Berdasarkan firman

Allah Swt.:

66

Page 70: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

67

“Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang

sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik.” (QS. al-An‟am [6]:

57)

Karena penetapan hukum hanya milik Allah Swt. semata, maka peran

penguasa (khalifah) dalam sistem pemerintahan Islam hanya sebagai

pelaksana, tanpa memiliki wewenang sedikitpun untuk membuat-buat hukum.

Dan haram hukumnya bagi penguasa untuk memberhentikan pelaksanaan

hukum-hukum Islam, untuk kemudian berhukum dengan selainnya.

Imam Ibnu Katsir berkata:

ي ر ع ل ى من خرج ن ح م م ملش م ى ك خي ، ا ه ن ك ر دل إل م سو ه من ار ألهو الصطلح ت ،

فل ي م بسو ه ف ق … ات ضعه ارج ل بل مس د من ريعة ، ي غون : ﴿ أف م ل ه زة ين نغون ﴾ أي : ال كثي ، ق ل ع ل

﴿ من أحسن من ا زه ح م اقوم . يريد ن ، ن ح م يعداون من أ دل من ف ح مه ملن ق ن ر ه ، : يوق ون ﴾ أي

. آمن به أيقن م أاه ع ل أح م ل كمي “Allah mengingkari siapa-siapa (penguasa) yang tidak menerapkan hukum

Allah Swt. yang jelas, komprehensif meliputi setiap kebaikan dan mencegah

dari setiap keburukan, serta berpaling kepada selainnya yang berupa pendapat,

hawa nafsu, dan istilah-istilah yang dibuat oleh manusia tanpa bersandar

kepada syari‟at Allah Swt., … maka tidak boleh berhukum dengan selain

hukum Allah Swt., baik sedikit maupun banyak. Allah Swt. berfirman (yang

artinya): “Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki,” atau: yang

mereka kehendaki dan mereka mau, sedangkan dari hukum Allah Swt. mereka

berpaling. “dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah

67

Page 71: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

68

bagi orang-orang yang yakin?” atau: siapakah yang lebih adil syari‟atnya

daripada hukum Allah Swt. bagi siapa-siapa yang berfikir tentang Allah Swt.,

mengimani-Nya, dan yakin serta tahu bahwa Allah Swt. adalah seadil-adilnya

hakim.” (Al-Marja‟ As-Sabiq, juz 3 hal. 131)

2) As-Sulthon (kekuasaan) berada di tangan rakyat

Bahwa pengangkatan seorang kepala negara (khalifah) dalam

pemerintahan Islam tidak lain adalah berdasarkan pilihan umat dengan metode

bai‟at. Baik dari mayoritas umat, atau yang mewakili mereka yaitu ahlu al-

halli wa al-„aqdi; dan khalifah hanya mengambil kekuasaan melalui bai‟at

umat ini (An-Nabhani, Muqoddimah ad-Dustur, hal.111; dan Hizbut

Tahrir, Ajhizah Daulah al-Khilafah, hal. 20).

Di antara yang menggambarkan bahwa khalifah dipilih oleh umat

adalah hadits shahih dari Abu Hurairah ra. berikut:

ك ات بن و إسر ا سوسهم ألا ك زم ه ابي خ فه ابي إازه ال ابز »عة أل زل ف أل زل «بنعدي س ون خ ف فن ثنر ن ق او فم أمرا ق ل فو ب ن ن

“Dahulu Bani Israel, (urusan) mereka dipelihara dan diurusi oleh para nabi,

setiap kali seorang nabi meninggal digantikan oleh nabi yang lain.

Sesungguhnya tidak ada nabi lagi sesudahku. Sementara yang akan ada adalah

para khalifah, yang jumlah mereka banyak. Mereka (para sahabat) berkata:

„Lalu apa yang engkau perintahkan kepada kami?‟ Rasulullah Saw. bersabda:

“Penuhilah baiat yang pertama lalu yang pertama.” (HR. Bukhari)

3) Mengangkat satu orang Khalifah fardhu atas seluruh kaum

Muslim

Jumlah khalifah di setiap masa tidak boleh lebih dari satu. Berdasarkan

hadits shahih riwayat Muslim berikut:

هم ف ني ف قن ن و اخر م ن إذ بنويع ل ن“Jika dibai‟at dua orang Khalifah, maka bunuhlah yang terakhir dari

keduanya.” (HR. Muslim no.1853, Ahmad dan Abu „Awanah)

Imam An-Nawawi (w. 676 H) berkata:

68

Page 72: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

69

فق اع م ى أاه ال جيوز أن يعقد ل ف ي ف صر حد ، سو سعت د ر لسلم أم ال

“Para ulama sepakat bahwa tidak boleh diakadkan untuk dua Khalifah pada

satu masa baik Dâr al-Islam itu luas atau tidak.” (An-Nawawi, Syarh An-

Nawawi „ala Muslim, juz 12 hlm. 232)

Imam As-Sinqithi (w. 1393 H) menyatakan:

أاه ال جيوز عدد لم م أل ظم ، ب : قول هي اع م من ملس مي جيب كواه حد ، أن ال ي ول ى قطر من ألقط ر إال أمر ؤه ملواون من ق ه ، م جي ب أخرجه مس م ف ص ه من حدي أب سع د لدري

إذ بويع ل ف ي : ق ل رسول ص ى ه س م: رض ه ق ل .ف ق و اخر م هم

“Pendapat jumhur „ulama muslimin: Bahwa berbilangnya Al-Imam al-A‟zham

(Khalifah) adalah tidak boleh, bahkan wajib berjumlah satu, dan hendaknya

tidak berkuasa atas wilayah-wilayah (kekuasaan kaum muslimin) kecuali

umara‟ yang diangkat oleh khalifah, mereka (jumhur „ulama) berhujjah dengan

hadits sahih dikeluarkan oleh Imam Muslim, dari Abu Sa‟id Al-Khudri ra.,

bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Jika dibai‟at dua Khalifah maka bunuhlah

yang terakhir (diba‟at) di antara keduanya.” (As-Sinqithi, Adhwa‟ Al-Bayan fii

Idhoh Al-Quran bi Al-Quran, juz 3 hlm. 39)

4) Hanya Khalifah yang berhak mengadopsi hukum syariah

Satu-satunya yang berhak mengadopsi hukum syari‟ah untuk kemudian

diterapkan atas kaum muslim adalah khalifah, berdasarkan ijma‟ shahabat.

Misalnya, saat pemerintahan Abu Bakar, Beliau menetapkan ucapan talak

sebanyak tiga kali dihukumi talak satu. Namun, saat pemerintahan Umar bin

Al-Khaththab, Beliau menetapkan ucapan talak sebanyak tiga kali dihukumi

talak tiga. Tidak ada satupun sahabat Nabi Saw. yang mengingkari tindakan

keduanya. Dengan demikian, telah terjadi Ijma‟ Shahabat dalam dua perkara.

Pertama: Khalifah berhak mengadopsi dan menetapkan hukum syariah yang

69

Page 73: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

70

diberlakukan secara umum kepada seluruh rakyat. Kedua: wajib atas rakyat

menaati Khalifah dalam hukum-hukum publik yang telah diberlakukan. (lihat:

An-Nabhani, Muqoddimah ad-Dustur, hal. 17)

Selain penerapan syariah Islam untuk pengaturan kehidupan

masyarakat di dalam negeri, Rasulullah Saw. juga menerapkan syariah Islam

untuk politik luar negerinya.

Allah Swt. mengizinkan dan memerintahkan kaum Muslim untuk

melakukan berbagai aktivitas fisik (militer) untuk melawan kekuatan militer

kufur maupun untuk membuka daerah-daerah sistem kufur agar tunduk di

bawah kekuasaan Daulah Islamiyah (Darul Islam). Dalilnya adalah ayat-ayat

yang mewajibkan jihad (misalnya QS. At Taubah [9]: 29) yang pengamalannya

telah dicontohkan Rasulullah Saw. dengan melakukan berbagai futuhat

(penaklukan) baik ke Jazirah Arab maupun ke luar Jazirah Arab semata-mata

untuk menyebarluaskan Islam. (lihat: Taqiyuddin An Nabhani, Ad Daulah Al

Islamiyyah, hlm. 155)

Firman Allah Swt:

“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena

sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar

Maha Kuasa menolong mereka itu.” (TQS. Al-Hajj [22]: 39)

Ayat ini diturunkan selepas Beliau berhijrah ke Madinah dan menjadi

kepala negara di sana, lalu Beliau segera setelah itu mempersiapkan dan

membangun kekuatan militer.

Diriwayatkan Imam Muslim bahwa Rasul Saw. pernah bersabda:

“Serulah mereka masuk Islam; jika mereka setuju, terimalah dan lindungilah

mereka,

هم ف ن هم هم كفز ن ف ن هم أبنو فس هم ل ية ف ن هم أج بوك ف قن م ن أبنو ف س عن ب ا زه ق هم

Jika mereka menolak (yaitu tetap kafir), bebankan jizyah pada mereka. Jika

mereka setuju, terimalah dan lindungilah mereka. Namun, jika mereka

menolak, memohonlah kepada Allah dan perangilah mereka.” (HR. Muslim)

70

Page 74: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

71

Rasulullah Saw. bersabda:

له د م ض م ذ بنعث ا زه نع ل إل أن ينق آخر أمزت ادزجز ل ال ين ط ه جور ج ار ال دل دل

“Jihad itu tetap berlangsung sejak Allah Swt. mengutusku hingga umatku yang

terakhir memerangi Dajjal. Kewajiban jihad ini tidak akan gugur oleh

kezaliman pemimpin yang zalim, dan tidak pula oleh keadilan pemimpin yang

adil.” (HR. Abu Dawud)

Beliau mengorganisasi banyak peperangan, baik yang dipimpin

langsung oleh Beliau maupun para Sahabatnya. Menurut catatan Khaththab,

perang (ghazwah) yang dipimpin sendiri oleh Rasulullah sebanyak 28 kali

(Mahmud Syith Khaththab, Ar-Rasûl al-Qâid, Dar al-Fikr (2002), hlm.420),

sementara detasemen (saraya) dan perang yang dipimpin oleh sahabat

sebanyak 15 kali (Mahmud Syith Khaththab, Ar-Rasûl al-Qâid, Dar al-Fikr

(2002), hlm.322). Dengan demikian selama kepemimpinan Beliau di Madinah,

rata-rata dalam setahun ada 4 kali pengerahan pasukan.

Metode penegakan Islam tuntunan Rasulullah Saw. tersebut secara

rasional akan mengantarkan perjuangan penegakan Khilafah pada titik

keberhasilannya. Pasalnya, proses pembinaan dan penyadaran umat akan

mewujudkan kesadaran bahwa menegakkan syariah dan Khilafah merupakan

kewajiban asasi bagi tiap Muslim, dan bahwa berdiam diri terhadap akidah dan

sistem kufur adalah kemaksiatan. Kesadaran inilah yang akan mendorong umat

untuk berjuang menegakkan syariah dan Khilafah secara sungguh-sungguh dan

konsisten. Kesadaran tersebut juga akan melahirkan dukungan dari elemen

umat Muslim yang saat ini secara riil memiliki kekuasaan dan kekuatan. Tanpa

adanya kesadaran dan dukungan seperti ini, maka Khilafah tidak akan pernah

bisa diwujudkan.

Namun, tentu tidak sekadar alasan rasional tersebut. Yang lebih

penting, ketiga tahapan dalam metode tersebut merupakan metode syar‟i dalam

penegakan Khilafah yang mengharuskan setiap Muslim terikat padanya.

Setelah Nabi Saw. wafat, Islam sebagai tuntunan hidup telah

diwariskan oleh Nabi kepada para sahabat dan umat Islam dengan gamblang

(muhajjat al-baidha‟). Nabi pun telah menjelaskan, baik secara lisan maupun

71

Page 75: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

72

praktis, mekanisme pengangkatan Khalifah, melalui bai‟at. Para sahabat pun

memahami dengan tepat mekanisme ini. Karena itu, setelah Nabi Saw. mereka

segera memilih dan membai‟at Abu Bakar sebagai Khalifah. Hal yang sama

juga dilakukan oleh kaum Muslim setelah wafatnya Abu Bakar. Mereka segera

membai‟at „Umar bin al-Khatthab, dan begitu seterusnya.

Dengan demikian bisa disimpulkan, bahwa Islam mempunyai metode

baku dalam meraih kekuasaan (istilam al-hukm). Islam juga mempunyai

metode baku dalam mengangkat pemimpin (nashb al-imam). Islam telah

menetapkan thalab an-nushrah sebagai metode baku dalam meraih kekuasaan,

bukan yang lain.

Dengan penerapan Islam secara kaffah, insyaAllah keagungan Islam

akan tampak dalam penerapannya di dalam negeri dan juga akan tampak dari

meluasnya Islam ke seluruh penjuru dunia, untuk menebar rahmat-Nya.

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi

semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)

Daftar Bacaan

Ahmad Mahmud, ad-Da‟wah ila al-Islam terjemahan

Hizbut-Tahrir.or.id

Ibnu Hisyam, Sirah Nabawiyah terjemahan

Mediaumat.com

Buku ini disusun oleh: Annas I. Wibowo 30 Juni 2016

BUKU Kewajiban Syariah Islam http://www.mediafire.com/download/19bi5wss4mbcv0c/BUKLET_Kewajiban_Syariah_Islam_PDF.PDF BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam http://www.mediafire.com/file/ytx79k561a17pxo/BUKLET_Sistem_Negara_Khilafah_Dalam_Syariah_Islam_PDF.PDF

72

Page 76: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

73

BUKLET Ulama Dan Hizbut Tahrir KUMPULAN TESTIMONI http://www.mediafire.com/download/kt6nahd09e1p9bl/BUKLET+Ulama+Dan+Hizbut+Tahrir+KUMPULAN+TESTIMONI+plus+cover.doc

Beberapa buku yang telah diterbitkan oleh Hizbut Tahrir (sebagian bisa diunduh di hizbut-tahrir.or.id) 1) Kitab Nizhâm al-Islâm (Peraturan Hidup Dalam Islam) 2) Kitab Nizhâm al-Hukm fî al-Islâm (Sistem Pemerintahan Islam) 3) Kitab An-Nizhâm al-Iqtishâdî fî al-Islâm (Sistem Ekonomi Islam) 4) Kitab An-Nizhâm al-Ijtimâ‘î fî al-Islâm (Sistem Pergaulan Pria-

Wanita Dalam Islam) 5) Kitab At-Takattul al-Hizbî (Pembentukan Partai Politik) 6) Kitab Mafâhm Hizbut Tahrîr (Pokok-Pokok Pikiran Hizbut Tahrir) 7) Kitab Ad-Dawlah al-Islamiyyah (Daulah Islam) 8) Kitab Asy-Syakhshiyyah al-Islâmiyyah (Kepribadian Islam, tiga jilid) 9) Kitab Mafâhîm Siyâsah li Hizbut Tahrir (Pokok-Pokok Pikiran Politik

Hizbut Tahrir) 10) Kitab Nadharât Siyâsiyah li Hizbut Tahrir (Beberapa Pandangan

Politik Menurut Hizbut Tahrir) 11) Kitab Muqaddimah ad-Dustûr (Pengantar Undang-Undang Dasar

Negara Islam) 12) Kitab Al-Khilâfah (Khilafah) 13) Kitab Kayfa Hudimat al-Khilâfah (Dekonstruksi Khilafah: Skenario di

Balik Runtuhnya Khilafah Islam) 14) Kitab Nizhâm al-‘Uqûbât (Sistem Peradilan Islam) 15) Kitab Ahkâm al-Bayyinât (Hukum-Hukum Pembuktian Dalam

Pengadilan) 16) Kitab Naqd al-Isytirâkiyyah al-Marksiyah (Kritik Atas Sosialisme-

Marxis) 17) Kitab At-Tafkîr (Nalar Islam: Membangun Daya Pikir) 18) Kitab Al-Fikr al-Islâmî (Bunga Rampai Pemikiran Islam) 19) Kitab Naqd an-Nadhariyah al-Iltizâmi fî Qawânîn al-Gharbiyyah

(Kritik Atas Teori Stipulasi Dalam Undang-Undang Barat)

73

Page 77: BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam PDF

74

20) Kitab Nidâ’ Hâr (Seruan Hangat Dari Hizbut Tahrir Untuk Umat Islam)

21) Kitab As-Siyâsah al-Iqtishâdhiyyah al-Mutsla (Politik Ekonomi Islam) 22) Kitab Al-Amwâl fî Dawlah al-Khilâfah (Sistem Keuangan Dalam

Negara Khilafah)

74