blok 5 dyah fixmuskuloskeletal

28
Pengaruh Kontaksi dan Relaksasi pada Otot \ Abstrak : Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi. Alat gerak yang terdiri dari tulang, sendi, jaringan ikat dan otot pada manusia sangat penting. Setiap cedera atau gangguan yang terjadi pada sistem ini akan mengakibatkan terganggunya pergerakan seseorang untuk sementara atau selamanya. Gangguan yang paling sering dialami pada cedera otot rangka adalah patah tulang. Kata Kunci : Muskuloskeletal, tulang, Otot, cedera Abstract : The body's musculoskeletal system is a system that consists of muscle (musculoskeletal), and the bones that form the skeleton (skeletal). Muscle tissue is the body that has the ability to convert chemical energy into mechanical energy (motion). While the order is part of the body consisting of bones that allows the body to maintain its shape, posture and position. Locomotor consisting of bones, joints, connective tissue and muscle in humans is essential. Any injury or disorder that occurs in this system will lead to disruption of the movement of a person temporarily or permanently. Disorders most often experienced on skeletal muscle injury is a broken bone. 1

Upload: arianti-anti

Post on 15-Sep-2015

42 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

bl 5

TRANSCRIPT

Pengaruh Kontaksi dan Relaksasi pada Otot\

Abstrak : Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi. Alat gerak yang terdiri dari tulang, sendi, jaringan ikat dan otot pada manusia sangat penting. Setiap cedera atau gangguan yang terjadi pada sistem ini akan mengakibatkan terganggunya pergerakan seseorang untuk sementara atau selamanya. Gangguan yang paling sering dialami pada cedera otot rangka adalah patah tulang.

Kata Kunci : Muskuloskeletal, tulang, Otot, cedera

Abstract : The body's musculoskeletal system is a system that consists of muscle (musculoskeletal), and the bones that form the skeleton (skeletal). Muscle tissue is the body that has the ability to convert chemical energy into mechanical energy (motion). While the order is part of the body consisting of bones that allows the body to maintain its shape, posture and position. Locomotor consisting of bones, joints, connective tissue and muscle in humans is essential. Any injury or disorder that occurs in this system will lead to disruption of the movement of a person temporarily or permanently. Disorders most often experienced on skeletal muscle injury is a broken bone. Key Words : Musculoskeletal, bone, muscle, injuryPendahuluan

Salah satu ciri manusia hidup yaitu dengan bergerak. Otot dan tulang merupakan jaringan yang penting sebagai alat gerak dan menegakkan postur tubuh, dan masih banyak kegunaan dari otot dan tulang. Otot dan tulang dikatakan penting sebagai alat gerak dapat dilihat secara makroskopik dimana adanya struktur tulang dan otot sehingga mampu menjadikan keduanya jaringan yang penting untuk melakukan gerak. Secara mikroskopik dimana otot dan tulang dilihat dari penyusun jaringan tersebut. Selain itu tulang dan otot mempunyai komponen yang dapat melakukan mekanisme kontraksi dan relaksasi.

Tulang

Secara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars spongiosa (jaringan berongga) dan pars kompakta (bagian yang berupa jaringan padat). Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jarigan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum dan meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak.1Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang merupakan pusat osifikasi. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak. 1Pars kompakta teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang lebih banyak mengandung serat-serat sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan. 1Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang berongga seperti spon (busa). Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula. 1Secara Mikroskopis tulang terdiri dari sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah, aliran limfe), Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris), Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempenganlempengan yang mengandung sel tulang), Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon).1Kerangka anggota atas dikaitkan dengan kerangka badan dengan perantara gelang bahu, yang terdiri atas klavikula dan skapula, dibawahnya terdapat tulang-tulang yang membentuk kerangka lengan, lengan bawah dan telapak tangan yang seluruhnya berjumlah 30 buah tulang. 1Ekstremitas AtasAnggota gerak atas adalah tulang-tulang pada ekstermitas atas yang terdiri dari:21. Humerus ( Tulang lengan atas )

2. Ulna dan Radius ( Tulang hasta dan tulang pengumpil )

3. 8 Tulan karpal ( Tulang Pangkal Tangan )

4. 5 Tulang metakarpal ( Tulang tapak Tangan )

5. 14 Falang ( Ruas Jari tangn )

Tulang tulang pada ektremitas atas21. Klavikula2Atau tualng selangka adalah tulang melangkung yang membentuk bagian anterior gelang bahu fungsi utama klafikula adalah memberi kaitan pada beberapa otot leher, bahu dan lengan. Yang bekerja sebagai penopang lengan. klavikula, adalah tulang dari atas dada, antara tulang dada (sternum) dan tulang belikat (tulang belikat). Mudah untuk merasa klavikula, karena tidak seperti tulang lain yang dibungkus dengan otot, hanya kulit yang mencakup sebagian besar tulang. 2berfungsi sebagai dukungan dari yang kaku skapula dan bebas ekstremitas ditangguhkan. Menyimpan pengaturan ini ekstremitas atas (lengan) dari toraks sehingga lengan memiliki jangkauan maksimum gerak. Meliputi cervicoaxillary kanal (lorong antara leher dan lengan), melalui mana beberapa struktur penting lulus. Mengirim dampak fisik dari ekstremitas atas ke kerangka aksial. Meskipun diklasifikasikan sebagai tulang panjang, klavikula tidak memiliki meduler (sumsum tulang) rongga seperti tulang panjang lainnya. Ini terdiri dari spons (cancellous) tulang dengan shell tulang kompak. Ini adalah tulang dermal awalnya berasal dari unsur-unsur yang melekat pada tengkor. . Klavikula lebih tebal dan lebih melengkung pada pekerja manual, dan situs lampiran otot lebih ditandai. Klavikula kanan biasanya lebih kuat dan lebih pendek dari klavikula kiri.2

Gambar 1. Os Clavicula22. Skapula 2Atau tulang belikat Membentuk bagian belakang gelang bahu, dan Terletak dibagian sebelah belakang toraks yang lebih dekat kepermukaan dari pada iga. Dan bentuknya segi tiga pipih dan memperlihatkan dua permukaan, tiga sudut dan tiga sisi. Contoh tulang Skapula adalah sebagai berikut.2Dalam anatomi, skapula atau tulang belikat, adalah tulang yang menghubungkan humerus (tulang lengan) dengan clavicula (tulang leher). 2Bentuk skapula posterior (belakang) yang terletak bagian dari bahu korset. Dalam manusia, itu adalah tulang datar, kurang lebih segitiga bentuknya, ditempatkan pada aspek posterolateral torakalis kandang.2Pada bagian atas fosa adalah depresi melintang, di mana tampaknya tulang bengkok pada dirinya sendiri sepanjang garis pada sudut kanan dan melewati pusat glenoid rongga, membentuk sudut yang cukup, yang disebut sudut subskapularis; hal ini memberikan kekuatan yang lebih besar untuk tubuh tulang oleh bentuk melengkung, sementara lengkungan puncak berfungsi untuk mendukung tulang belakang dan akromion. Permukaan dorsal adalah melengkung dari atas ke bawah.2 Gambar 2. Os Scapula23. Humerus3Dalam anatomi manusia, tulang lengan atas (bahasa Inggris: humerus, bahasa Latin: humerus, umerus, bahasa Yunani: mos, lengan atas) adalah tulang panjang pada lengan (atau kaki depan pada hewan) yang terletak antara bahu dan siku. Pada sistem rangka, terletak di antara tulang belikat dan radius-ulna (tulang pengumpil-hasta). Humerus atau tulang lengan atas adalah tulang terpanjang anggota atas dengan memperlihatkan sebuah batang dan dua ujung. Humerus terdiri atas : Ujung atas humerus, Batang humerus dan Ujung bawah humerus, Berikut adalah gambar Humerus.3Humerus adalah tulang lengan atas tunggal yang panjang. Ujung atas terdiri dari bola-bola yang pas dengan soket dari tulang belikat untuk membentuk sendi bahu. Ujung bawah humerus membentuk bola kecil yang cocok dengan soket engsel sendi radius dan ulna di siku.3

Gambar 3. Os Humerus34. Ulna3Ulna adalah Sebuah tulang pipih yang mempunyai Sebuah Batang dan dua ujung, tulang itu lebih panjang dari pada tulang radius ciri umum yang tedapat atau yang bisa kita lihat pada ulna yakni, memiliki ujung atas ulna, Batang Ulna dan Ujung bawah Ulna lebih Kecil Dibandingkan ujung atas. Perhatikan gambar berikut ini.3Ujung atasnya bersendi dengan tulang lengan atas (humerus) pda sendi siku, dan dengan caput radii (kepala bonggol tulang pengumpil) pada persendian radioulnaris superior (persendian tulang hasta dan pengumpil bagian atas). Pada bagian bawah bersendi dengan tulang pengumpil pada persendian radioulnaris inferior.Badan tulang hasta melebar pada bagian proksimal dan menyempit di bagian distal.3Pada proksimalnya, memiliki sebuah tonjolan (processus) yang disebut procesus olecranii, sebuah struktur seperti kail pancing yang nantinya masuk ke dalam fossa olecrani pada humerus. Tulang hasta dibentuk dari tiga pusat yaitu pada badan tulang, bagian bawah (inferior), dan atas dari olecranon. Osifikasi (pembentukan tulang) dimulai dari bagian tengah badan tulang pada janin berumur delapan minggu. Pada saat mendekati kelahiran, mulai dibentuk tulang hasta yang sejati. Pada anak-anak umur empat tahun, pertumbuhan tulang dimulai dari tengah kepala tulang. Pada umur sepuluh tahun, terjadi pertumbuhan di olecranon. Pada umur enambelas tahun, bagian superior tulang sudah benar-benar bersendi dengan humerus, dan pada bagian bawah terjadi pada usia kira-kira duapuluh tahun.3

Gambar 4. Os Ulna35. Radius3Radius merupakan tulang pada posisi lengan bawah, merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung lebih pendek dari pada tulang ulna, ujung ats radius kecil memperlihatkan kepala berbentuk kancing, dan batang radius lebih sempit dan juga lebih bundar disebelah atas dari pada bawah. Sedangkan pada ujung agak berbentuk segiempat.

Radius merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi lateral pada posisi anatomis. Di daeraha proksimal, radius berartikulasi dengan ulna, sehingga memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Sedangkan di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulang-tulang karpal antara lain tulang scaphoid dan tulang lunate.3

Gambar 5. Os Radius36. Tulang pergelangan Tangan dan Tangan3Tualng tangan disusun dalam beberapa kelompok yakni : Karpus (Tulang pangkal tangan), Metakarpal (rangka tapak Tangan), Falang ( Tualang jari)

Karpus adalah tulang yang terdiri atas Delapan Tulang tersusun dalam dua baris, dan empat tulang dalam setiap baris, baris atas tersusun dari luar kedalam adalah navikular, lunatum, trikuetrum, dan fisiformis, sedangkan baris bawah adalah trepezum, trepezoid, kapitatum dan hamatum.3Metakarpus terdapat lima tulang metakarpal setiap tulang memiliki batang dan juga dua ujung, tulang yang bersendi dengan tulang kapal desebut dengan nama ujung karpal dan sendi yang dibentuknya adalah sendi karpo-metakarpal. Ujung batang bersendi dengan falang disebut dengan nama kepala. metacarpus adalah bagian antara kerangka tangan yang terletak antara falang (tulang jari) proksimal dan tulan karpal dan metacarpals dan falang adalah tulang panjang. Masing-masing memiliki poros.3Selnjutnya falang juga merupakan tulang panjang memeiliki batang dan dua ujung dan terdapat empat belas falang, tiga pada setiap jari dan dua pada ibu jari. Falang (phalanges) adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan jari tangan dan kaki. Ini adalah bagian penting dari tubuh kita yang membantu kita dalam tugas sehari-hari. Tanpa jari-jari kaki kita, kita tidak akan mampu menyeimbangkan badan dan berjalan dengan mudah.3

Gambar 6. Ossa Carpi3Struktur mikroskopik

Ciri utama tulang secara mikroskopis adalah susunannya yang lamelar yaitu matriktulang tersusun berlapis-lapis. Tulang kompakta tersusun atas osteon(sistem Haversian), terdiri dari kanal Haversian dikelilingi oleh lapisan (lamellae). Pada lamela terdapat lakuna yang berisi Osteosit.

Gambar 3. Tulang Kompak dan SponsOsteoblas

Osteoblas, bertanggung jawab atas sintesis komponen organik matriks tulang (kolagen tipe I, proteoglikan, dan glikoprotein). Deposisi komponen anorganik dari tulang juga bergantung pada adanya osteoblas aktif. Osteoblas hanya terdapat pada permukaan tulang, dan letaknya bersebelahan, mirip epitel selapis. Bila osteoblas aktif menyintesis matriks, osteoblas memiliki bentuk kuboid sampai silindris dengan sitoplasma basofilik. Bila aktivitas sintesisnya menurun, sel tersebut menjadi gepeng dan sifat basofilik pada sitoplasmanya akan berkurang. Beberapa osteoblas secara berangsur dikelilingi oleh matriks yang baru terbentuk dan menjadi osteosit. Selama proses ini, terbentuk rongga yang disebut lakuna. Lakuna dihuni osteosit beserta juluran-julurannya, bersama sedikit matriks ekstrasel yang tidak mengapur.2

Selama sintesis matriks berlangsung, osteoblas memiliki struktur ultra sel yang secara aktif mensintesis protein untuk dikeluarkan. Osteoblas merupkan sel yang terpolarisasi. Komponen matriks disekresi pada permukaan sel, yang berkontak dengan matriks tulang yang lebih tua, dan menghasilkan lapisan matriks baru (belum berkapur) yang disebut osteoid, diantara lapisan osteoblas dan tulang yang baru dibentuk. Proses ini, yaitu aposisi tulang, dituntaskan dengan pengendapan garam-garam kalsium ke dalam matriks yang baru terbentuk.2Osteosit

Osteosit berasal dari osteoblas, terletak di dalam lakuna yang terletak di antara lamela-lamela matriks. Hanya ada satu osteosit dalam satu lakuna. Bila dibandingkan dengan osteoblas, osteosit yang gepeng dan berbentuk kenari tersebut memiliki sedikit retikulum endoplasma kasar dan kompleks golgi serta kromatin inti yang lebih padat. Sel-sel ini secara aktif terlibat untuk mempertahankan matriks tulang, dan kematiannya diikuti oleh resorpsi matriks tersebut.2Osteoklas

Osteoklas merupakan sel motil bercabang yang sangat besar. Bagian badan sel yang melebar mengandung 5 sampai 50 inti (atau lebih). Pada daerah terjadinya resorpsi tulang, osteoklas terdapat di dalam lekukan yang terbentuk akibat kerja enzim pada matriks, yang dikenal sebagai lakuna Howship. Osteoklas berasal dari penggabungan sel-sel sumsung tulang. Pada osteoklas yang aktif, matriks tulang yang menghadap permukaan terlipat secara tak teratur, seringkali berupa tonjolan yang terbagi lagi, dan membentuk batas bergelombang. Batas bergelombang ini dikelilingi oleh zona sitoplasma (zona terang) yang tidak mengandung organel, namun kaya akan filament aktin. Zona ini adalah tempat adhesi osteoklas pada matriks tulang dan menciptakan lingkungan mikro tempat terjadinya resorpsi tulang.2 Otot dan Pergerakan pada Ekstremitas Atas4Gerakan mengangkat lengan ke atas :4Gerakan mengangkat lengan ke atas terdiri dari 2 gerakan yaitu :

1. Gerakan abduksi lengan di sendi bahu

2. Gerakan scapula, sedemikian hingga angulus inferior memutar ke depan dan lateral dan angulus superior bergerak kearah medial dan belakang. Dengan gerakan semacam ini cavitas gleidoinalis scapulae berputar menghadap ke atas sehingga lengan dapat diangkat ke atas sampai 150 o 160 o.Gerakan scapulae ini dilakukan oleh : Mm. trapezius (pars descendens dan pars ascendens) serta M. serratus anterior bagian bawah.Otot-otot yang menggerakkan gelang bahu dibagi atas 3 yaitu :41. Susunan otot yang serabutnya menurun ke gelang bahu, merupakan otot penggantung gelang bahu.Diantaranya : M. trapezius pars descendens, M. levator scapulae, Mm. Rhomboide, bagian atas, M. serratus anterior bagian atas, M. Sternocleido mastoideus2. Susunan otot yang serabutnya mendatar, merupakan otot yang menggerakkan scapulae ke depan dan belakang seperti gerakan memukul ke depan, mendayung atau tarik tambang.Diantaranya : M. trapezius pars horizontalis, Mm. rhomboidei bagian bawah, M. serratus anterior bagian tengah, M. pectoralis major3. Susunan otot yang serabutnya menuju ke atas, merupakan otot penggantung berat badan jika lengan difiksasi, seperti gerakan palang tunggal, menebang pohon dengan kapak atau berenang.Diantaranya : M. trapezius pars ascendens, M. serratus anterior bagian bawah, M. lattisimus dorsi, M. pectoralis majorGerak-gerak pada lengan bawah4Pada art. humeroulnaris dan art. humeroradialis, pada sendi ini dapat melakukan gerakan :

1. Fleksi dilakukan oleh : Mm. biceps brachii, brachialis, brachioradialis, pronator teres,

flexor carpi radialis dan palmaris longus.

2. Ekstensi dilakukan oleh : Mm. triceps brachii dan anconaeus.Pada art. humero-radialis, radioulnaris proximal dan radioulnaris distalis, pada sendi ini dapat melakukan gerakan :

1. Pronasi dilakukan oleh : Mm. pronator teres, flexor carpi radialis, brachioradialis,

extensor carpi radialis longus, pronator quadratus dan palmaris logus.

2. Supinasi dilakukan oleh Mm. bceps brachii, supinator, brachioradialis dan extensor

carpi radialis longus.Gerakan ekstensi lengan bawah dapat dilakukan sampai sudut antara lengan atas dan lengan bawah dalam bidang sagital sebesar180 o, tetapi pada perempuan kita dapat jumpai hyperextensio sehingga sudutnya lebih dari 180 o.4Hambatan gerakan ekstensi disebabkan oleh :

1. tegangan otot flexio.

2. bagian depan ligamentum collaterale.

3. tertumbuknya olecranon pada fossa olecrani humeri.

Gerakan flexi lengan bawah dapat dilakukan sampai sudut antara lengan atas dan lengan bawah dalam bidang sagital sebesar 40 o.4Hambatan gerakan flexi disebabkan oleh :

1. terjepitnya otot-otot flexio lengan atas diantara lengan atas dan lengan bawah.

2. tertumbuknya processus coronoideus ulnae pada fossa coeonoidea humeriGerakan-gerakan pada tangan5Pada art. Radiocarpea, dapat melakukan gerakan :

1. Flexio palmaris tangan dilakukan oleh : Mm. flexor digitorum superficialis (sublimis),

flexor digitorum profundus, flexor pollicis longus, abductor pollicis longus, flexor

carpi ulnaris, flexor carpi radialis dan palmaris longus.

2. Flexio dorsalis tangan dilakukan oleh : Mm. Extensor digitorum communis, extensor

indicis proprius, extensor digiti minimi, extensor carpi ulnaris, extensor carpi radialis

longus et brevis dan extensor pollicis longus.

3. Abduksi radial dilakukan oleh : Mm. Extensor carpi radialis longus et brevis

( terpenting ), flexor carpi radialis, abductor pollicis longus, extensor pollicis longus et

brevis dan flexor pollicis longus.

4. Abduksi ulnar dilakukan oleh : Mm. Extensor carpi ulnaris, dan flexor digitorum

superficialis ( sublimis ) et profundus.Gerakan-gerakan pada jari tangan5Pada art.carpometacarpea I, dapat melakukan gerakan :5 Opposisi dan reposisi.5Pada gerakan opposisi, jari I berturut-turut melakukan gerak sirkumduksi, rotasi dan flexi., sedangkan jari-jari lainnya melakukan gerak flexi.

Gerakan sirkumduksi dilakukan oleh M. abductor pollicis brevis, yang menarik jari I ke depan sampai sikap tangan yang hendak menangkap bola.

Gerakan rotasi dilakukan oleh Mm. opponens pollicis dan flexor pollicis brevis yang terutama terjadi di art. Metacarpophalangea I, selain di art. Carpometacarpea I.

Gerakan flexi dilakukan oleh Mm. flexores pollicis longus et brevis,

Dengan gerakan opposisi pada jari I maka, tangan merupakan alat pemegang dan pencapai yang sempurna, karena dapat memegang benda-benda baik yang kecil, besar dan halus, seperti memegang pensil, jarum. Sehingga jari I dianggap paling penting pada gerakan opposisi, oleh karenanya kehilangan jari I dipandang sebagai kehilangan 20 % untuk jari I kanan dan 15 % untuk jari I kiri.5

Dalam gerakan opposisi, jari-jari lain melakukan gerakan flexi.Gerakan flexi pada art. Interphalangea distalis dilakukan oleh M. flexor digitorum profundus, pada art. Interphalangea proximal dilakukan oleh M. flexor digitorum sublimis dan pada art. Metacarpophalangea dilakukan oleh M. lumbricalis dan Mm. interossei. 5Pada artt. Metacarpophalangea, dapat melakukan gerakan :51. abduksi: untuk jari I ( ibu jari ) dilakukan oleh M. abductor pollicis, sedang untuk jari V ( kelingking ) dilakukan oleh M. abductor digiti minimi/quinti, dan untuk jari lainnya dilakukan oleh Mm. interossei dorsales.

2. aduksi : untuk jari I dilakukan oleh M. adductor pollicis sedangkan jari 2,4 dan 5 dilakukan oleh M. interossei volares.

Gerakan abduksi-aduksi jari, dimana jari dalam extensio dapat dilakukan dengan mudah, sedangkan bila jari dalam keadaan flexio maka gerakan abduksi tidak dapat dilakukan lagi/hal ini disebabkan oleh disebelah lateral dan medial setiap art. Metacarpophalangea terdapat ligg. Collateralia yang pada keadaan jari extensio lemas sehingga memungkinkan abduksi-aduksi jari, tetapi pada keadaan jari flexio ligg. tersebut teregang sehingga tidak dapat abduksi.

3. flexio: dilakukan oleh Mm. interossei dan lumbricalis

4. extensio: dilakukan oleh M. extensor digitorum communis.

Pada art. Interphalangeae, dapat melakukan gerakan :51. extensio : dilakukan oleh M. extensor digitorum communis, Mm. Interossei dan lumbricalis.2. flexio : dilakukan secara pasif. Jika kita flexikan phalanx terakhir, pada art. Interphalangea distalis maka akan diikuti oleh flexi ruas tengah pada art.interpahalangea proximalis hal ini, disebabkan oleh teregangnya pars obliqua lig. Retinacularis sehingga memaksa sendi proximal untuk flexi. jika jari kita diextensikan pada art. Interphalangea proximal, maka pars obliqua lig. Retinacularis akan teregang, sehingga menyebabkan extensi pada art. Interphalangea distalis. Jadi lig.retinacularis memaksa art. Interphalangea untuk bergerak serentak. Dopamin dari nigra pars compacta substantia merangsang semua reseptor dopamin, tetapi karena jalur yang berbeda mengekspresikan reseptor yang berbeda, dan reseptor yang berbeda memiliki efek yang berbeda, dopamin berfungsi untuk mengaktifkan jalur langsung atas jalur tidak langsung, dan dengan demikian meningkatkan sinyal ke thalamus.5pergerakan sendi pada ekstremitas atas:1. Pada articulatio sterno-clavicularis, merupakan sendi peluru, dimana pada sendi ini

clavicula, dapat melakukan : Gerak sirkumduksi dan suatu perputaran

2. Pada articulatio acromio-clavicularis merupakan sendi peluru, gerakan yang dapat

dilakukan pada sendi ini ialah, Gerak angulus inferior scapulae ke-depan dan lateral dan Gerak seluruh scapula pada thorak ke-depan sekeliling sumbu tegak seperti pada gerak memukul ke-depan3. Pada articulatio humeri merupakan sendi peluru, pada sendi ini dapat dilakukan

gerakan :

1. anteflexi dilakukan oleh : Mm deltoideus pars clavicularis, pectoralis major,

biceps brachii dan corocobrachialis.

2. retroflexi dilakukan oleh : Mm. deltoideus pars spinalis, triceps brachii caput

longum , teres major dan latissimus dorsi

3. abduksi dilakukan oleh : Mm. deltoideus pars acromialis , supra-spinatus dan

biceps brachii caput longum

4. adduksi dilakukan oleh : Mm. pectoralis major , infra-spinatus , teres major ,

teres minor , latissimus dorsi , subscapularis , bceps brachii caput breve ,

coracobrachialis triceps brachii caput longum , deltoideus pars clavicularis dan

pars spinalis

5. endorotasi dilakukan oleh : Mm. pectoralis major , teres major , latissimus

dorsi , subscapularis dan deltoideus pars clavicularis

6. eksorotasi dilakukan oleh : Mm. teres minor, infra-spinatus , supra-spinatus

dan deltoideus pars spinalisGerakan abduksi lengan di sendi bahu hanya dapat dilakukan sampai bidang mendatar, oleh karena tuberkulum majus humeri akan tertumbuk pada atap bahu dan Mm. Adduktor dan simpai sendi bagian bawah teregang. 4Innervasi Ekstremitas Superior2Secara umum, extremitas superior dipersarafi oleh cabang-cabang plexus brachialis. Cabang-cabang terminal plexus brachialis adalah N.musculocutaneus, N.medianus, N.ulnaris, dan N.radialis

Nervus medianus

Dibentuk oleh radix superior dari fasciculus lateralis dan radix inferior dari fasciculus medialis, berada di sebelah lateral arteria axillaris. Dibentuk oleh serabut saraf yang berpusat pada medulla spinalis segmental C5 Thoracal 1.

Sepanjang brachium n.medianus berjalan berdampingan dengan arteria brachialis, mula-mula berada di sebelah lateral, lalu menyilang di sebelah ventral arteria tersebut kira-kira pada pertengahan brachium, selanjutnya memasuki fossa cubiti dan berada di sebelah arteria brachialis. Di dareah brachium nervus ini tidak memberi percabangan.

Memasuki daerah antebrachium, n.medianus berada di antara kedua caput m.pronator teres, berjalan ke distal di bagian medial antebrachium, oleh karena itu disebut nervus medianus, berada di sebelah profunda m.flexor digitorum sublimis.

Di regio antebrachium, nervus ini mempersarafi m.flexor pollicis longus, pars lateralis m.flexor digitorum profundus, dan m.pronator quadratus. Nervus ulnaris

Merupakan cabang utama dari fasciculus medialis, berada di sebelah medial a.axillaris, selanjutnya berada di sebelah medial a.brachialis. Pada pertengahan brachium, saraf ini berjalan ke arah dorsal menembusi septum intermusculare medial, berjalan terus ke caudal dan berada pada facies dorsalis epicondylus medialis humeri, yaitu di dalam sulcus nervi ulnaris humeri. Di daerah brachium n.ulnaris tidak memberi percabangan.

Saraf ini masuk regio anterbrachium dengan melewati celah antara kedua caput m.flexor carpi ulnaris, lalu berjalan di antara m.flexor carpi ulnaris dan m.flexor digitorum profundus. Di sebelah distal pertengahan antebrachium n.ulnaris memberi dua cabang cutaneus, yaitu:

1.ramus dorsalis, yang berjlaan ke dorsal, berada di sebelah parofunda tendo m.flexor carpi ulnaris, mempersarafi kulit pada sisi ulnaris manus dan facies dorsalis 1 jari, sejauh phalanx intermedia;

2.Ramus palmaris, yang mempersarafi kulit sisi ulnaris pergelangan tangan dan manus.Pada regio manus, n.ulnaris terbagi ke dalam ujung-ujung terminal, yaitu:1.ramus superficialis, mempersarafi m.palmaris brevis, lalu terbagi dua membentuk nn.digitales palmares communes. Cabang ini mempersarafi kulit 1 jari bagian medial, pada facies palmaris seluruhnya dan pada facies dorsalis sampai phalanx distalis;

2.ramus profundus, yang berjalan bersama dengan arteri ulnaris, mempersarafi otot-otot hypothenar, memberi dua buah cabang yang masing-masing menuju ke ruang interossea, bersifat motoris untuk mm.interossei. Juga mempersarafi kedua otot lumbricales bagian medial. Ramus profundis ini berakhir dengan mempersarafi m.adductor pollicis dan m.interosseus palmaris I. Nervus radialis

Merupakan cabang terbesar dari plexus brachialis, merupakan lanjutan dari fasciculus posterior. Berjalan menyilang pada tendo m.latissimus dorsi, melewati tepi caudal m.teres major, di antara caput longum m.triceps brachii dan humeris. Saraf ini berjalan ke distal melingkari humerus, berada di dalam sulcus spiralis bersama dengan arteria profunda brachii. Tiba pada sisi lateal brachium n.radialis menembusi septum intermusculare lateral, berjalan di antara m.brachialis dan m.coracobrachialis, di sebelah ventral epicondylus lateralis humeri, terbagi menjadi ramus superficialis dan ramus profundus.

Ramus superficialis nervi radialis merupakan lanjutan dari n.radialis, berjalan pada sisi lateral antebrachium, ditutupi oleh m.brachioradialis. Setelah mencapai facies dorsalis pergelangan tangan, nervus ini bercabang dua mementuk ramus lateralis dan ramus medialis. Ramus lateral kecil dan mempersarafi kulit bagian radialis. Ramus medialis mengadakan anastomose dengan cabang-cabang nervus cutaneus antebrachii lateralis dan ramus dorsalis nervi ulnaris, selanjutnya membentuk 4 buah nervus digitalis dorsalis, yang mempersarafi sisi ulnaris jari I, sisi radialis jari II, sisi ulnaris jari III dan sisi radialis jari III, sisi ulnaris jari III dan sisi radialis jari IV.

Nervus nusculocutaneus

Merupakan cabang dari fasciculus lateralis dan berpusat pada medulla spinalis segmen C 5 7, menembusi m.coracobrachialis, berjalan menyilang le arah lateral di antara m.biceps brachii dan m.brachialis. Memberi cabang ramus muscularis untuk m.coracobrachialis, m.biceps brachii, dan m.brachialis. Saraf ini berjalan meninggalkan tepi lateral m.biceps brachii, tembus fascia, melanjutkan diri sebagai nervus cutaneus antebrachii lateralis, yang mempersarafi facies lateralis regio antebrachium.2Fungsi Otot

Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot merupakan alat gerak aktif yang mempunyai ciri-ciri yaitu Kontrakbillitas (kemampuan alat untuk mengadakan perubahan menjadi lebih pendek dari ukuran semula), ekstensibilitas (kemampuan otot untuk relaksasi atau memanjang dari ukuran semula), elastisitas (kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula), eksitabilitas (kemampuan otot yang peka terhadap rangsang). Otot dikendalikan oleh saraf. Fungsi otot adalah sebagai alat gerak, mempertahankan postur tubuh, dan menghasilkan panas atau pengatur suhu tubuh. Massa otot terdiri dari 75 % air dan sisanya protein. Protein utama dalam otot yaitu aktin dan myosin sedangkan protein lainnya adalah troponin dan tropomiosin.3Fisiologi mekanisme kerja otot Kontraksi otot

Bila suatu serat otot berkontraksi, ia menjadi lebih pendek dan lebar. Hal ini juga berlaku untuk tiap sarkomer (membran sel-sel serabut otot yang dapat dirangsang listrik). Keterangan filamen yang menyelip sekarang telah diterima secara umum sebagai mekanisme yang bertanggungjawab untuk kontraksi otot. Pada dasarnya, mekanisme ini melibatkan suatu perubahan dalam kedudukan relatif dari filamen filamen aktin dan miosin. Selama kontraksi, filamen menfilamen aktin yang tipis, yang terikat pada garis z, bergerak ke dalam pita A. Meskipun filamennya sendiri tidak berubah dalam panjang, namun gerak pergeseran itu mengakibatkan perubahan dalam penampilan sarkomer, yakni penghapusan sebagian atau sepenuhnya dari ban H. Selain itu, filamen myosin menjadi terletak sangat dekat dengan garis-garis Z; pita-pta I dan sarkomernya berkurang lebarnya dan gerakan inilah yang terjadi. Kontraksi itu tergantung pada interaksi antara aktin dan myosin untuk membentuk kompleks akto-myosin.2Filamen filamen aktin itu tersususn dari dua untaian aktin berserat yang saling membelit untuk membentuk spiral. Setiap untaian ini tersusun dari subunit-subunit aktin-G yang berbentuk bola. Troponin merupakan suatu protein yang kompleks yang terdapat pada jarak selang teratur sepanjang rantai spiral dari molekul bola dan terikat pada tropomysin, suatu molekul berserat membelit sekeliling kedua deretan aktin-G sebagai dua untaian yang kontinu. Filamen-filamen myosin tersusun dari subunit-subunit meromyosin yang ringan dan berat. Unit-unit meromyosin yang ringan tersusun secara membujur dan merupakan inti dari filamen-filmen myosin. Jika rangsangan kontraksi dihentikan, pengumpilnya jatuh kembali ke posisinya semula. Rangsangan berturut-turut akan mengakibatkan ulangan proses ini. Maka dari itu, mekanismenya meliputi suatu tarikan pada filamen aktin pada beberapa tempat berturut-turut oleh ikatan silang mulai dalam filamen myosin tebal. Mekanisme ini beroperasi secara sama dengan yang terjadi pada gigi-roda dan roda. Keseluruhan akibat dari aksi-aksi yang disebut diatas adalah pergeseran filamen berturut-turut dan perpendekan sarkomer. 13

Secara singkat mekanisme kontraksi otot sebagai berikut :

Potensial aksi motor neuron

Penglepasan acetyl choline (Ach)

Reseptor Ach

Potensial aksi otot

Depolarisasi membran-tubulus

Penglepasan Ca++(retikulum sarkoplasmik), berikatan dengan troponin C.

Retikulum sarkoplasma hanya terlihat dengan mikroskop elektron. Sistem membran ini luar biasa halus dan erat pertaliannya dengan pengawalan dan pengakhiran kontraksi otot. Ia merupakan sistem kontinu dari sisterna yang saling berhubungan, halus dan terikat dengan membran yang membentuk suatu anyaman sekeliling tiap myofibril. 2Aktin-miosin : bergeser lalu memendek terjadilah kontraksi lalu ATP habis relaksasi setelah habis akan mengambil atau berpindah ke miosin lain.Relaksasi Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke konfigurasi energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang Iagi. 4Setelah proses kontraksi selesai ion kalsium akan lepas atau masuk kembali ke plasma sel sehingga ikatan troponin pun lepas yang menyebabkan ikatan aktomiosin lepas. Aktomiosin yang lepas menjadi aktin dan miosin menyebabkan otot kembali lagi memanjang dan otot pun relaksasi.4Kesimpulan

Tulang dan otot merupakan jaringan yang paling banyak mengisi tubuh manusia. Tulang merupakan jaringan tubuh yang berfungsi menopang tubuh dan bagian bagian . Otot berfungsi untuk menggerakkan bagian bagian tubuh.Pada peremupuan yang mengalami lemas dan tidak bisa mengangkat barang ini diduga mengalami myastnemia gravis yang terdapat gangguan reseptor asetilkolin yang berguna untuk mengikat kalsium sehingga bisa berikatan dengan aktin dan miosin yang menghasilkan ATP, ketika ATP berkurang terjadi peningkatan kerja otot yang lebih sehingga menimbulkan glikolisis anaerob yang menghasilkan asam laktat, sedangkan asam laktat membuat kelelahan otot.Daftar Pustaka1. Irianto K. Anatomi dan fisiologi. Bandung: Alfabeta; 2012. hlm. 66-9.2. Watson R. Tulang Anggota Gerak. dalam: Sitti, editor. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2003. hlm 165-85.

3. Gibson J. Tulang Ekstremitas Atas. dalam: Bertha, editor. Fisiologi dan anatomi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2003. hlm 43-9.

4. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Jakarta : Penerbit PT Gramedia;2003.h.102-225. Anderson DP. Anatomi dan fisiologi tubuh manusia. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;2000.h.203-141